Suara Kampar

Page 1

No: 004/Tahun: I/1-15 Maret 2016

Harga Rp 5.000,- (Luar Kota + Ongkos Kirim)


Salam Redaksi

2

AKHIR YANI Pemimpin Redaksi Salam Redaksi Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Salam Sejahtera untuk Kita Semua,

dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Salah satu peristiwa yang terjadi selama dua pekan terakhir di Kabupaten Kampar adalah acara deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam (Gusdar) yang digelar Rabu (17/2/ 2016) lalu. Ribuan masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu berkumpul guna mengikuti acara deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam (Gusdar) yang dilaksanakan di hadapan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ir H Lukman Edy di Komplek Balai Adat Kenegarian Lipat Kain atau di halaman Masjid Raya Al Mizan di Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri. Masyarakat tampak antusias mengikuti acari ini. Karena tingginya ekspektasi

masyarakat akan terwujudnya daerah otonom baru ini, maka redaksi memilih peristiwa ini dan berbagai hal mengenai keinginan pemekaran ini sebagai bahan laporan utama yang disajikan pada edisi keempat Tabloid Suara Kampar ini. Berbagai nara sumber diwawancarai untuk melengkapi laporan itu sehingga tersaji beberapa pendapat baik dari sudut pandang yang sama maupun dari sudut pandang berbeda. Wawancara itu diantaranya dilakukan dengan pihak Pemerintah Kabupaten Kampar dan akademisi/pengamat. Dari ribuan masyarakat yang hadir saat deklarasi, terdapat panitia pembentukan Kabupaten Gusdar, tokoh masyarakat, alim ulama, ninik mamak, cerdik pandai, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016 lainnya. Pekan lalu Kabupaten Kampar kembali kedatangan tamu penting yakni Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk Pusung dan rombongan. Didampingi Bupati Kampar dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Kampar serta Forkopimda, Mayjen Lodewyk Pusung sempat berkunjung ke salah satu desa yang terkena banjir yakni Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu. Penyerahan bantuan dan kerja bakti dilakukan di desa tersebut. Selain menyajikan laporan utama, seperti biasa Tabloid Suara Kampar juga menyajikan rubrik lainnya. Beberapa aspirasi masyarakat disampaikan di rubrik seputar Kampar. Pada rubrik Hukrim, kami mengangkat sosok polisi he-

bat pada diri Almarhum Kompol Yuniar Ari Darmawan, Waka Polres Kampar yang meninggal mendadak dua pekan lalu. Kali ini redaksi juga membuka rubrik politik yang fokus melaporkan bagaimana proses pendaftaran bakal calon Bupati/Wakil Bupati Kampar di DPC PDI Perjuangan Kampar. Hal menarik yang patut kita simak menjelang Pilkada Kampar 2017. Tak ketinggalan juga ada halaman UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah. Kali ini redaksi menyajikan bagaimana peluang bisnis buah tin serta informasi penting seputar buah tin. Selamat menikmati sajian berita dari kami semoga bermanfaat. Wassalam, Redaksi

P

EMBACA yang budiman, Alhamdulillah, kami kembali hadir menyapa pembaca pada edisi keempat tahun pertama Tabloid Suara Kampar. Kami mendo'akan agar seluruh pembaca tetap berada dalam keadaan sehat wal afiat dan sukses

Pendiri : Akhir Yani, Arief Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab : Akhir Yani Pemimpin Perusahaan : Arief Dewan Redaksi/Redaktur Senior : Aprizal, Marhaliman, Martunus Rahmat Koordinator Liputan : Martunus Rahmat Sekretaris Redaksi : Astri Wahyuni Manager Keuangan Nurli H Manajer Iklan Fathul Jannah Manager Pemasaran dan Distribusi : Muhammad Arief Penasehat Hukum : Hafiz Tohar SH, Suwandi SH Reporter/Kontributor: Nazario, Astri Wahyuni (Bangkinang Kota), Mirdas Aditya (Bangkinang dan Salo), Riadi C, Wowon (XIII Koto Kampar dan Kuok), Syawal (Koto Kampar Hulu), A Zubir (Kampar/ Kampar Timur), Arika Harmon (Rantau Kampar Kiri), Jamzi Pitopang (Kampar Utara dan Rumbio Jaya), Imam M (Tapung Raya), Zaidun (Siak Hulu dan Perhentian Raja) Alamat Redaksi : Jalan Ahmad Yani, Bangkinang Kota No Handpone : 085365226132 email: suarakampar_tabloid@gmail.com No Rekening : Percetakan : PT Riau Pos Graindo Tarif Iklan Cover (Warna) Iklan (Warna) Iklan (Hitam Putih) Galeri Foto (Warna) Profil (Warna) Advertorial

Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-/halaman Rp 5.000.000,-/halaman Rp 7.000.000,-/halaman Rp 10.000.000,-/halaman Rp 8.000.000,-/halaman

Tabloid Suara Kampar Hari Jum'at, Tanggal 15 Januari 2016 Diterbitkan Oleh : PT. Suara Kampar Siber Sesuai dengan SURAT KEPUTUSAN MENTERI HUKUM dan HAM RI Nomor : AHU-0000587.AH.01.01 No NPWP : 72.209.894.4-221.000 Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel, puisi dan ilustrasi. Tulisan diketik rapi dua kertas kuarto dan dilengkapi identitas pengirim. Redaksi berhak menyunting isi tulisan tanpa mengubah maknanya.

RAPAT redaksi tabloid Suara Kampar setelah cetak edisi ketiga baru-baru ini.

PENULIS:: Imam Mayasa

OPINI

Ekonomi Terpuruk Jelang Pilkada Kampar, Harapan Baru pada Pemimpin Baru

K

ALAU kita lihat dan rasakan, keterpurukan ekonomi dan tingkat pengangguran yang cukup tinggi yang terjadi sekarang ini membuat kita harus lebih bersabar dan ikhlas menghadapi kehidupan ini. Kita pasti akan bertanya pada hati kecil kita masing-masing, siapa yang bersalah ? tapi itu bukan menjadi alasan, yang terpenting kita harus bisa mengintrofeksi diri kita sendiri. Ada pepatah mengatakan ada gula disitu ada semut, ada api berarti ada asap, kita hidup ini pasti akan saling membutuhkan satu sama lain, tetapi hal seperti ini sekarang sudah mulai berkurang di tengah-tengah masyarakat. Penyebab utamanya yaitu tadi, masalah ekonomi dan banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini. Berbagai lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Kampar telah mengetahui bahwa tak lama lagi kita akan mengikuti pesta de-

mokrasi, memilih pemimpin pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar yang akan digelar pada Februari 2017 nanti. Banyak calon pemimpin yang mulai melakukan sosialisasi saat ini demi merebut hati masyarakat. Kalimat yang selalu muncul menjelang Pilkada adalah harapan kepada masyarakat agar jangan salah memilih. Kalimat itu wajar disampaikan karena pemimpin yang kita pilih dan kita jagokan itu apabila sampai duduk atau terpilih kelak maka dia adalah wakil kita, pemimpin kita. Mereka kita harapkan akan bisa menampung aspirasi masyarakat. Jadi kalau bisa yang kita pilih nantinya yang dapat membantu, bertanggung jawab dan bisa menjaga amanah. Apalagi telah dikatakan di dalam Al-qur’an dan Hadis: pemimpin akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah SWT di Yaumil Akhir nanti. Jadi, bagi seluruh masyarakat Kampar yang telah memiliki hak

pilih hendaknya harus hati-hati dan jeli dalam memilih pilihannya, jangan lagi terbujuk rayuan dan tergiur dengan lembaran rupiah. Perkara dukung mendukung dan beda pilihan itu adalah hal biasa di alam demokrasi saat ini, namun berfikirlah secara cerdas. Yang terpenting adalah memilih pemimpin yang selalu peduli pada masyarakatnya dan mau bekerja untuk masyarakat banyak dan bisa menuntaskan semua permasalahan yang terjadi, yang terpenting bisa mengatasi pengangguran dan memperbaiki ekonomi yang terpuruk saat ini. Maka pemimpin kedepan jangan lagi yang banyak janji-janji palsu pada masyarakat. Pemimpin harapan masyarakat Kampar adalah pemimpin yang mampu mengayomi masyarakatnya. Merasakan kesulitan disaat masyarakatnya sedang mengalami kesulitan sehingga dengan cepat dia menanggapi kesulitan yang dihadapi masyarakat. Pemimpin yang kita harapkan

adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Karena kita sudah jenuh dan bosan dengan janji-janji tesebut. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan nantinya menjadi kenyataan dan bisa membuat masyarakat yang adil makmur, serta sejahtera, itu harapan kita semua. *) Penulis adalah Tokoh Masyarakat di Tapung Hulu. Lahir di Bandung, Jawa Barat


No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Laporan Utama

3

Kabupaten Gunung Sailan Darussalam Tinggal Menghitung Hari RABU (17/2/2016), masyarakat Serantau Kampar Kiri dan Siak Hulu kembali menorehkan sajarah baru. Ribuan orang ini terlihat berkumpul di Komplek Masjid Raya Al Mizan atau di samping Balai Adat Kenegerian Lipat Kain di Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri. ˆ Laporan: AKHIR YANI Sebuah tenda berukuran besar dan pentas telah tampak terpasang di samping balai adat. Sejak pagi hingga siang masyarakat terus berdatangan. Berkumpulnya ribuan orang ini untuk menyelenggarakan deklarasi pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam yang telah diperjuangkan sejak tahun 2000 tersebut. Deklarasi kedua kali setelah di Kuntu tahun 2003 itu cukup spesial karena dihadiri Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ir HM Lukman Edy, M.Si yang notabene adalah wakil

turut hadir tokoh lainnya H Jawahir, Agus Ramadhan, H Tengku Muhammad Nizar, Wakil Ketua Panitia Pemekaran H Yurjani Moga yang juga anggota DPRD Riau, H Nasri Harun alias Ergen, mantan anggota DPRD Riau Koko Iskandar, anggota DPRD Riau yang juga Ketua DPW PKB Riau Abdul Wahid, Edi Akmad RM, Selain itu tampak beberapa anggota DPRD Kampar Repol, S.Ag yang juga tokoh masyarakat Kampar Kiri, Dedi Suheri, H Zulkifli, Suharmi Hasan dan Sekretaris Panitia Acara Zaldi Ismet yang juga Kepala Divisi Kesekretariatan Panitia Pembentukan Kab Gunung

PERWAKILAN masyarakat dari tujuh kecamatan Rusdinur, SH MH membacakan pernyataan sikap pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam. rakyat dari Provinsi Riau di DPR RI. Sekira pukul 14.30 WIB seremonial acarapun mulai digelar setelah ribuan undangan hadir di lokasi acara. Diantara tokoh yang tampak hadir diantaranya Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam H Abridar, Sekretaris Umum H Zuhri D, M.Pd, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Kampar Kiri Drs Tarlaili yang juga mejabat sebagai Wakil Sekretaris Panitia Pemekaran, Ketua Panitia Deklarasi Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam Ramadhan. Kemudian

Sailan Darussalam. Deklarasi ini juga dihadiri ribuan masyarakat Serantau Kampar Kiri dan Siak Hulu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, baik tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, mahasiswa, pemuda, kaum ibu dan anak-anak. Prosesi acara pembukaanpun dilaksanakan dengan melantunkan ayat suci Al Quran, do'a dan lainnya. Selanjutnya sambutan dari Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam H Abridar dan tokoh masyarakat yang diwakili Koko Iskandar.

Setelah itu pernyataan deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam pun diserahkan perwakilan masyarakat dari tujuh kecamatan kepada Wakil Ketua Komisi II DPRD RI Ir H Lukman Edy. Utusan masyarakat Kecamatan Kampar Kiri diserahkan Drs H M Taher DT Singo, Kampar Kiri Hulu Ibnu Kasir Kampar Kiri Hillir H Yanto, Kampar Kiri Tengah H Syafri James, Gunung Sahilan HM Nur, Perhentian Raja Putra dan Kecamatan Siak Hulu Rusdinur SH, MH. Sebelum diserahkan ke Lukman Edy, perwakilan masyarakat dari tujuh kecamatan Rusdinur, SH MH membacakan pernyataan sikap masyarakat Serantau Kampar Kiri yang cukup singkat, padat dan jelas. Acara yang ditunggu-tunggupun datang. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy dipersilakan menyampaikan pengarahan. Mengenakan baju batik berwarna kuning kombinasi hitam dan ping serta celana hitam, pria asal Indragiri Hilir itu menyampaikan satu persatu pernyataannya. Sepanjang menyampaikan pidato, sesekali terdengar aplaus dan teriakan semangat dari masyarakat yang hadir. Nah, kalimat apa yang paling menarik yang dilontarkan politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu? yaitu tentang penegasannya bahwa Kabupaten Gunung Sailan Darussalam hanya tinggal menghitung hari. Lukman Edy juga menjelaskan, menegaskan, Kabupaten Gunung Sailan Darussalam hanya tinggal menunggu ketuk palu karena Komisi II DPR RI. Berdasarkan kesepakatan Komisi II DPR RI dengan Presiden RI, dalam pembentukan dan pengesahan daerah otonom baru baik kabupaten maupun provinsi baru dalam desain besar penataan daerah (Disartada), bisa dilakukan dengan dua cara, pertama dengan usulan dari bawah

yang memerlukan rekomendasi mulai tingkat kabupaten hingga provinsi. Dan cara kedua intervensi dari pusat. Nah, pria yang juga akrab disebut LE ini menegaskan bahwa pemekaran daerah otonom baru saat ini tak perlu lagi harus mendapatkan rekomendasi bupati atau gubernur. Seperti diketahui, belum tuntasnya usulan pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam selama ini karena belum mengantongi rekomendasi dari Bupati Kampar.

intervensi pusat maka akan terjadilah pemekaran baru," tegasnya. Lebih lanjut Lukman Edy juga mengatakan, pemerintah sudah sepakat bahwa seluruh usulan pemekaran baru bermula kembali dari titik nol. Jadi tidak mengenal usulan yang lama. "Dan Gunung Sailan Darussalam ini kesepakatannya baru dua hari yang lalu. Gunung Sailan Darussalam yang pertama melakukan deklarasi di Indonesia pasca Pilkada," bebernya. Lantas kapan

WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Ir HM Lukman Edy, M.Si terima naskah deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam dari perwakilan tokoh masyarakat dari tujuh kecamatan. Namun ternyata aturan itu tidak dipakai lagi di era Pemerintahan Jokowi sehingga persetujuan pemekaran baru ini ditentukan oleh pemerintah pusat. Ia juga mengakui, memang ada sikap tokoh yang anti dengan pemekaran, tapi pembahasan yang telah dilakukan di Komisi II dan pemerintah tetap jalan, terus mengalami perkembangan dan alami kemajuan. "Bahkan kalau tak ada pelantikan gubbernur di istana dan pelantikan bupati dan walikota serentak hari ini (Rabu 17 Februari 2016 red) di Jakarta dan di sejumlah daerah lainnya, mungkin hari ini Kabupaten Gunung Sailan Darussalam ditetapkan sebagai daerah persiapan otonom baru," ucap Lukman Edy kembali disambut tepuk tangan. Lebih tegas lagi Lukman Edy mengatakan, pemekaran hari ini tidak hanya melanjutkan aspirasi dari bawah tapi ada intervensi pemerintah pusat. Ketika penekanan dari bawah ini bertemu dengan

persetujuan daerah persiapan otonom baru Gunung Sailan Darussalam ketuk palu? Menurut Lukman, Komisi II DPR RI sudah selesai menyetujui Kabupaten Gunung Sailan Darussalam di internal Komisi II. "Persetujuan ini tanpa bayaran satu rupiah pun, malah saya yang bayar. Saya yang bayar panitia bikin acara. Menyumbang, menyumbang sedikitlah," ungkap Edi sambil bercanda. "Komisi II sudah selesai menyetujui Gunung Sailan Darussalam tapi Dirjen Otda hari ini melantik bupati dan gubernur terpilih, maka ditunda Senin besok. Senin besok itu adalah kesepakatannya. Dalam Raker dengan Mendagri dan Menteri Hukum dan HAM yang lalu telah menyepakati seluruh daerah otonom baru. Dan saat ini Kabupaten Gunung Sailan Darussalam tinggal menghitung hari," tegas Lukman Edi yang disambut tepuk tangan kalimat Allahu Akbar dari kerumunan masyarakat.***

Pemekaran Percepat Pembangunan dan Tingkatkan Peredaran Uang WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Ir Lukman Edy menegaskan bahwa pemekaran daerah adalah untuk mempercepat pembangunan, tak terkecuali di Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu. Politisi PKN asal dari daerah pemilihan Riau itu dalam pidatonya di hadapan ribuan masyarakat yang hadir pada deklarasi pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam mengungkapkan, Komisi II DPR RI telah sepakat dengan Presiden RI bahwa pemekaran daerah itu adalah sebuah instrumen untuk percepatan pembangunan. Memang diakuinya, dengan adanya pemekaran daerah baru akan membuat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan berat, karena dalam hitungannya paling tidak daerah otonom baru perlu suntikan dana Rp 200 miliar untuk awal berjalannya kabupaten persiapan baik untuk infrastruktur seperti perkantoran, penataan kota dan pembangunan kota baru. "Kalau kali 10 daerah otonom baru aja sama dengan 20 triliun," bebernya. Lukman Edy menegaskan, pemekaran adalah sebuah keniscayaan namun itu harus didukung kalau kita ingin membangun pusat pertumbuhan baru supaya pembangunan tidak bertumpuk hanya di Jakarta saja atau di Pekanbaru dan di Bangkinang saja. Lebih lanjut dikatakan, ada tiga pen-

yang akan terbentuk itu masih meru"Kalau Kampar Kiri dan Siak Hulu dekatan negara terhadap angka kesenpakan kabupaten persiapan selama tiga jangan yang saat ini telah mencapai 0,42 jadi kabupaten walaupun diawal-awaltahun. Kabupaten persiapan ini akan nya nanti tersook-seok pasti lebih baini. Pertama, adalah mempersiapkan peterus dievaluasi selama 3 tahun berturutgus dibandingkan Kampar Kiri dan Siak mimpin yang berkualitas. Negara akan turut. Setelah itu, baru dituangkan dalam memberi rambu-rambu terhadap kepala Hulu yang tak dimekarkan," ujar pria undang-undang sebagai daerah otonom kelahiran Teluk Pinang 26 November daerah. Walau kemampuan kepala daebaru defenitif. 1970 itu. rah itu "terbatas" tapi pemerintah tetap Adapun evaluasi pertama yang akan mengawalnya. Di samping itu, dengan adanya peakan dilakukan pusat adalah kelengKedua, dengan adanya undang-unmekaran baru di wilayah Serantau Kam kapan administrasi. dang desa yang ba"Tak masalah hari ru, maka negara ini bupati tak beri akan mengalokasirekomendasi. Jika kan anggaran sebabupati menolak nyak-banyaknya usulan pemekaran untuk desa. Seini maka Komisi II dangkan pendekaDPR RI punya tan yang ketiga caranya. adalah melakukan Komisi II akan pemekaran daerah panggil gubernur supaya pusat perdan bupati kenapa tumbuhan baru mereka tak kasih muncul. Mantan Mente- Ir HM Lukman Edy, M.Si bersama Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar rekomendasi. Inilah bentuk interri Percepatan Dae- H Abridar SH dan masyarakat saat menghadiri deklarasi. vensi dari pemerinrah Tertinggal par Kiri dan Siak Hulu akan memtah pusat. Kita bukan negara federal yang diangkat ketika ada reshuffle kedua tapi kita negara kesatuan republik Inperbanyak perputaran uang di wilayah diera Presiden SBY ini juga mengungitu."Supaya uang yang beredar jangan donesia. Pemerintah pusat membagi kapkan, ada sebagian orang berpandakekuasaan kepada daerah untuk di Bangkinang sekitarnya saja. Supaya ngan bahwa pemekaran itu negatif dan di Kampar Kiri dan Siak Hulu uang juga melaksanakan pembangunan. Pusat menyatakan banyak daerah pemekaran berhak memaksa apa yang menjadi beredar," tegas Lukman yang beberapa yang gagal. "Tapi segagal-gagalnya kali mendapat aplaus sepanjang kebijakan nasional," tegas Lukman daerah otonom baru pasti lebih bagus menyampaikan pidatonya. Edy. dari daerah yang belum melakukan peDikatakan, daerah otonom baru Kemudian pada tahun kedua akan mekaran," tegas Lukman Edy.

dilakukan evaluasi potensi yang ada. Ditahun kedua ini sudah ada pelaksana tugas (Plt) bupati. "Mengenai hal ini sedang negosiasi apakah Sekda jadi ex officio selama 3 tahun atau pejabat lain ditunjuk atau pola lain yang terbaik," terangnya. LE menambahkan, pada tahun kedua ini juga sudah harus ada APBD induk karena pada tahun pertama cukup didanai dari APBN."Begitu defenitif sudah punya bupati dan DPRD sendiri dan kelengkapan pemerintah sudah lengkap," ulasnya. Dengan cara baru seperti ini persiapan pemekeran daerah jauh lebih baik. Pada kesempatan itu LE menyampaikan, Provinsi Riau memungkinkan untuk dibagi menjadi dua provinsi. Target pembagian itu sampai tahun 2025. Menurutnya, Riau dinilai wajar dan layak jadi dua provinsi dengan jumlah 21 kabupaten dan kota sehingga masih dibutuhkan lagi 9 kabupaten/kota. "Namun saya sebagai pimpinan Komisi II menilai, bagi Riau dengan kapasitas dan uang yang kuat tak perlu harus menunggu tahun 2025. Kalau daerah lain targetnya 2025, kalau bisa kita tahun 2016 sudah ada enam atau tujuh kabupaten baru ditetapkan dan pasti salah satu Gunung Sahilan Darussalam," ulasnya.(hir)


4

Laporan Utama

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam

ADANYA aspirasi masyarakat di Kawasan Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu untuk membentuk daerah otonom baru, Salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan masyarakat untuk membentuk suatu daerah kabupaten adalah sejarah pemerintah masa lalu di wilayah tersebut, yang akan dijelaskan dengan memakai periodesasi sejarah berikut. A. Periode Pra Kolonial Pasca Kemunduran Kerajaan Sriwijaya, di Rantau Kampar Kiri berdiri Kesultanan Islam pertama di bumi melayu Riau yaitu Kesultanan Kuntu Darussalam yang berdiri pada abad ke-12 di daerah Kampar kiri yang berpusat di Kenegerian Kuntu. Daerah Kuntu pada masa itu adalah sebuah pelabuhan yang sangat ramai di daerah pantai Timur Sumatera dengan komoditi dagang utama yaitu perdangan lada hitam “merica� dan emas. Setelah kerajaan ini runtuh pada awal abad ke14 daerah Rantau Kampar Kiri direbut oleh Kerajaan Majapahit pada masa Adityawarman, setelah pendudukan Majapahit berakhir daerah Rantau Kampar Kiri dibawah kerajaan Pagaruyung (Mansur MD, Dkk.,Sejarah Minangkabau). Sebelum periode Kolonial, di wilayah Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu telah berdiri beberapa kerajaan atau kesultanan. Wilayah Rantau Kampar Kiri meliputi wilayah dari Kerajaan Gunung Sailan dan Kesultanan VIII Koto Sitingkai. Sedangkan Siak Hulu pada waktu itu adalah salah satu daerah dari Kerajaan Siak Sri Inderapura. Kerajaan Gunung Sahilan membawahi 5 khalifah atau pembantu raja yaitu Khalifah Ludai, Khalifah Ujung Bukit, Khalifah Kampar Kiri, Khalifah Kuntu, dan Khalifah Batu Sanggan. Kelima Khalifah itulah yang melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sedangkan Kesultanan VIII Koto Sitingkai membawahi IV Koto Sitingkai Mudik dan IV Koto Sitingkai Hilir. B. Periode Kolonial Kerajaan Gunung Sailan adalah kerajaan yang paling akhir mengakui kekuasaan Kolonial Belanda di Riau. Kekuasaan Belanda baru diakui kerajaan ini pada awal abad ke-19, tepatnya pada 22 Februari 1905 (Rahim Marlaily, 1981) melalui perjanjian dengan Pemerintah Kolonial Belanda yang dikenal dengan sebutan Plakat Pendek (Korte Verklaring). Dengan plakat yang ditandatangani oleh Sultan Tengku Abdul Jalil Bin Yang Dipertuan Hitam ini, Kerajaan Gunung Sahilan mengakui kekuasaan kolonial Belanda atas Kerajaan Gunung Sahilan. Pada 29 Mei 1922 diadakan perjanjian baru dengan pemerintah Kolonial Belanda, dimana Belanda menempatkan seorang wakil Belanda di ibukota Kerajaan Gunung Sahilan (Controleur) sebagai pengawas pemerintah kesultanan. Perjanjian ini ditandatangani oleh Sultan Tengku Abdurrahman Yang Dipertuan Besar. Setelah perjanjian ini berlaku, Kerajaan Gunung Sailan secara administratif adalah daerah Onder Afdeling yaitu di bawah Afdeling Bengkalis (Keresidenan Belanda di Riau). Pada tahun 1930, terjadi suksesi terakhir dengan pengangkatan Sultan Yang Dipertuan Tengku Abdul Jalil bergelar Tengku Sulung sebagai Raja Gunung Sailan dan Tengku Haji Abdullah sebagai Raja lbadat (Mukhtar Lutfi, Sejarah Riau). C. Periode Fasis Jepang Dengan kemenangan Kekaisaran Jepang dalam Perang Asia Timur Raya yang ditandai dengan didudukinya daerah Indonesia, maka daerah Rantau Kampar Kiri dan Siak pada tahun 1942-1945 diduduki pula oleh tentara Jepang. Karena strategisnya daerah ini, maka bala tentara Kekaisaran Jepang membangun jalan kereta api yang menghubungkan Kota Pekanbaru di pesisir timur Pulau Sumatera dengan Muara Sijunjung di Sumatera Bagian Barat. Pembangunan jalan kereta api ini merupakan sarana untuk pengangkutan sumber daya alam dan trasportasi militer untuk mendukung perang Asia Timur Raya guna menghadapi tentara sekutu. Pembangunan jalan kereta api ini mengorbankan ratusan ribu nyawa manusia "Pahlawan Kerja atau Romusha� dimana bekas-bekas dari jejak sejarah ini masih dapat di lihat di wilayah Rantau Kampar Kiri- Siak Hulu sebagai aset sejarah Daerah. D. Periode Kemerdekaan

Oleh : Zaldi Ismet, S.Sos

(Kepala Bidang Kesekretariatan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam/P2K-Gusdar) Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, wilayah Kerajaan Gunung Sahilan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945 tentang Pemerintahan Daerah, status wilayah diganti dengan kewedanaan (Pembantu Residen) Kampar Kiri. Dimana pemimpin di wilayah bekas kerajaan Gunung Sailan ini tetap di pimpin oleh bekas Raja atau sulthan Gunung Sailan yakni Tengku Haji Abdullah Yang dipertuan Sakti sebagai Wedana dari Kewedanaan Kampar Kiri. Setelah bergabung kedalam NKRI, maka ada penggabungan daerah-daerah yang berdekatan, pada waktu itu tahun 1946-1949 Kewedanaan Kampar Kiri, berubah posisi sebagai daerah Bantu Kewedaaan Kampar Kiri atau Distrik Kampar Kiri dan Sulthan Tengky Haji Abdullah diangkat menjadi PNS dengan pangkat asisten wedana, kemudian Distrik Kampar Kiri digabung dengan Distrik Langgam di hilir Sungai Kampar dan Distrik Siak Hulu menjadi Kewedanaan Pekanbaru Luar Kota. Dengan ibu Kota Kewedanaan (Kabupaten) yakni Kota Pekanbaru. Pada waktu terjadi agresi militer Belanda II Tahun 1948-1949, pemerintahan diambil alih oleh militer. Wilayah bantu Kewedanaan Kampar Kiri adalah daerah pertahanan militer, dimana Lipat Kain adalah pangkalan Komando Gerilya III dibawah pimpinan Samsudin Saleh. Gema (Pasir Amo) adalah basis Komando Resimen IV dibawah pimpinan Kolonel Basri, sedangkan Padang Sawah adalah Markas Staf Resimen lV dibawah pimpinan Mayor Marah Halim dan Kapten Arifin Ahmad. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1948, Kabupaten Kampar didirikan dalam Propinsi Sumatera Tengah yang direalisasikan dengan Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 November 1949 Nomor 10/GM/ST.49. Kemudian dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 dibentuk daerah otonom dalam Propinsi Sumatera Tengah termasuk Kabupaten Kampar yang terdiri dari Kewedanan Pekanbaru Luar Kota (Kampar Kiri, Siak Hulu, dan Langgam), Kewedanan Pasir Pengarayan, Kewedanan Pelalawan, dan Kewedanan Bangkinang dengan ibu kotanya Pekanbaru. Setelah pemindahan ibukota Kabupaten Kampar ke Bangkinang 6 Juni 1967, wilayah Kampar Kiri dan Siak Hulu adalah berstatus wilayah kecamatan. Setelah berlaku UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, berdasarkan Pasal 73 maka dibentuklah dua daerah Pembantu Bupati di Kabupaten Kampar yaitu wilayah kerja Bupati I berkedudukan di Kecamatan Rambah Samo dan wilayah kerja Pembantu Bupati II yang berkedudukan di Pangkalan Kerinci. Sedangkan wilayah eks kewedanan Pekanbaru Luar Kota (Kampar Kiri, Siak Hulu, dan Langgam) bersama kewedanan Bangkinang tetap di bawah koordinasi langsung Bupati Kampar. Pada tahun 1999 Kabupaten Kampar dimekarkan menjadi 3 kabupaten berdasarkan UndangUndang Nomor 53 Tahun 1999 yaitu Kabupaten Kampar, dimana wilayah kabupaten induk ini adalah wilayah eks kewedanaan Bangkinang, dan eks kewedanaan Pekanbaru Luar Kota. Sedangkan Kabupaten Rokan Hulu, merupakan kabupaten yang mengambil wilayah eks Kewedanaan Pasir Pengaraian dan Kabupaten Pelalawan, mengambil wilayah eks Kewedanaan Pangkalan Kerinci ditambah eks distrik Langgam dari kewedanaan Pekanbaru Luar Kota. Dari sejarah pemerintahan ini dapat dilihat adanya arus balik dari sejarah pemerintahan dimana adanya pengakuan kembali dari komunitas politik lokal pada masa Kolonial Belanda dan era orde lama. Dimana masing-masing daerah swaparaja atau kewedanaan mendapat pengakuan kembali sebagai daerah otonom kabupaten. Yakni eks Kewedanaan Pasir Pangaraian (Kerajaan Rokan 4 Koto) menjadi Kabupaten Rokan Hulu dan eks Kewedanaan Pangkalan Kerinci (Kerajaan Pelalawan) menjadi Kabupaten Pelalawan

dan eks Kewedaaan Bangkinang (eks Kedatuan V Koto Kampar, XIII Koto Kampar dan 3 Koto Tambang) sebagai Kabupaten Kampar. Akan tetapi dalam arus balik sejarah ini ada satu daerah eks kewedanaan yang tidak terakomodir dalam perkembangan erus otonomi daerah yakni wilayah eks Kewedaaan Pekanbaru-Luar Kota, dimana daerahnya adalah eks Kerajaan Gunung Sailan/Distrik Kampar Kiri dan eks Kedatuan VI Tanjung di Siak Hulu yang merupakan satu provinsi dari Kerajaan Siak Sri Indrapura, yang tidak lebih dekat wilayahnya dengan eks Kerajaan Gunung Sailan. E. Periode Reformasi Tuntutan perlunya pembentukan daerah kabupaten di wilayah Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu pertama sekali muncul dalam Musyawarah Besar Adat II yang dilaksanakan tanggal 9 s/d 10 Agustus 2000 di bekas Istana Kerajaan Gunung Sahilan Kampar Kiri. Semangat dari Mubes Adat II inilah yang menjiwai lahirnya "Deklarasi Kuntu" yang ditandatangani oleh pengurus Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Rantau Kampar Kiri dan Datuk Laksamana VIII Koto Sitingkai. Dalam musyawarah 6 Januari 2002 yang juga dihadiri oleh ninik mamak dan pemuka masyarakat Siak Hulu sebagai peninjau, ada dua keputusan yang diambil yaitu pertama, mempersiapkan dan memperjuangkan Rantau Kampar Kiri menjadi daerah kabupaten. Kedua, dalam rangka persiapan dan perjuangan itu peserta sidang merekomendasikan agar masyarakat Rantau Kampar Kiri mengadakan Mubes pada akhir April 2002 sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Kuntu. Pada 2 Januari 2004 diadakan acara PraMubes yang akan mempersiapkan Mubes Masyarakat Rantau Kampar Kiri. Acara ini digelar di Gedung Serba Guna Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri. Dalam acara ini diperoleh kesepakatan bahwa masyarakat Siak Hulu siap bergabung dengan masyarakat Rantau Kampar Kiri untuk membentuk kabupaten sendiri. Pada tanggal 28 s/d 29 Februari 2004 diselenggarakan Mubes Masyarakat Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu yang bertempat di Gedung Serba Guna Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri. Mubes ini dihadiri oleh 2.000 peserta yang mewakili ninik- mamak, alim-ulama, tokoh masyarakat, cendikiawan, pemerintahan desa, pemuda, mahasiswa, dan tokoh wanita. Dalam musyawarah besar ini dengan suara yang bulat, diputuskan bahwa masyarakat Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu bersepakat untuk membentuk kabupaten baru, serta dibentuknya tiga komisi yaitu komisi A akan mengkaji rumusan rekomendasi politik hasil Mubes Masyarakat Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu. Komisi B akan merumuskan strategi pembangunan bagi wilayah Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu dan Komisi C akan membentuk badan pekerja pembentukan Kabupaten Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu. Mubes ini juga merekomendasikan tiga alternatif nama calon kabupaten yang akan dibentuk yaitu Kabupaten Gunung Sailan, Kabupaten Khatulistiwa, dan Kabupaten Kampar Hulu. Berda-

sarkan musyawarah dan mufakat Tim perumus penyelaras Mubes maka diperoleh suatu keputusan bahwa nama kabupaten yang akan dibentuk adalah Kabupaten Kampar Hulu (singkatan dari Daerah Kampar Kiri dan Siak Hulu atau eks kewedanaan Pekanbaru Luar Kota). Sedangkan mengenai lokasi calon ibu kota Kabupaten Kampar Hulu, berdasarkan rekomendasi peserta Mubes, diusulkan 3 (tiga) alternatif terdapat yaitu Kelurahan Lipat Kain, Kelurahan Sungai Pagar, dan Desa Pantai Raja. Setelah menimbang dan memperhatikan kondisi geografis maupun geostrategis dari masing-masing wilayah yang diusulkan, maka tim perumus dan penyelaras menetapkan lokasi calon ibu kota Kabupaten Kampar Hulu adalah Kelurahan Lipat Kain di Kecamatan Kampar Kiri. Sedangkan untuk memperjuangkannya secara legal konstitusional dibentuklah suatu badan yang bernama Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Kampar Hulu Propinsi Riau atau disingkat dengan P3KKH. P3KKH Periode 20042010 dinakhodai oleh Drs H Anwar Saleh (Alm). Pada masa kepemimpinan beliau ini, P3KKH telah berhasil membuat proposal resmi calon Kabupaten Kampar Hulu yang telah dibahas bersama tim ahli yaitu Dr. H Azam Awang dan Normansyah, S.Sos, MSi dari akademisi UIR pada tahun 2006. Pada tahun 2006 juga P3KKH telah mendeklarasikan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kampar Hulu di gedung DPRD Kampar dengan diikuti oleh pembentukan Pansus Pemekaran yang diketuai oleh H Abridar, SH. Kemudian P3KKH juga telah menyerahkan secara resmi proposal pemekaran calon Kabupaten Kampar Hulu kepada Bupati Kampar waktu itu Drs H Burhanuddin Husin, M.Si, yang diserahkan oleh H.Jasar Karana Dt. Mudo di Kantor Bupati Kampar tahun 2006. Setelah beliau wafat pada tahun 2010, P3KKH dinakhodai oleh Zulkifli SH. Perjuangan pembentukan Kabupaten dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 mengalami fase-fase sulit akibat kondisi secara internal maupun eksternal, dimana adanya perubahan regulasi tentang pemekaran daerah melalui PP 78 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah yang lebih selektif terhadap proses pemekaran di Indonesia serta juga diikuti adanya kendala-kendala yang bersipat politik dan ekonomi maka perjalanan perjuangan mengalami stagnasi. Pada masa ini P3KKH dipimpin H. Zulkifli, SH. Pada masa beliau ini sudah dilakukan persiapan tentang kelengkapan syarat administrasi yang berupa dukungan BDP dan Ormas bagi pembentukan kabupaten baru. Setelah munculnya agenda politik Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013, dimana pemekaran Riau menjadi 20 kabupaten kota kembali disuarakan untuk percepatan pembangunan daerah, terutama oleh Calon Gubri Ir. HM Lukman Edy dan H. Anas Maamun, muncul kembali wacana untuk menyegarkan agenda perjuangan pembentukan kabupaten di wilayah Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu. Menanggapi munculnya aspirasi dan desakan dari berbagai kalangan terutama barisan muda pro pemekaran Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu (BAMUP-KKH) dan mahasiswa Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu tentang perlunya reorientasi perjuangan. Maka Badan Penyelaras Mubes Masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu membuat suatu kebijakan untuk menukar nama Kabupaten Kampar Hulu dengan nama Kabupaten Gunung Sailan Darusalam. Kesepakatan ini terjadi berkat adanya musyawarah antara tokoh-tokoh masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu di Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu dengan fasilitator Dr. H Tenas Efendi (Budayawan Riau) sekaligus mengukuhkan H Marwas, Datuk Lilin sebagai Ketua P2-K Gusdar yang pertama. pada masa kepemimpinan H. Marwas dilakukan upaya restrukturisasi

kepengurusan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten. Sehingga diharapkan adanya nama baru dan struktur kepengurusan baru, maka asah yang terkembang akan bisa diperjuangkan secara lebih baik serta mampu diwujudkan menjadi suatu daerah otonom baru di Propinsi Riau. Pada tahun 2014 terjadi suksesi lagi dalam tubuh kepanitian pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam, dimana H. Marwas Datuk Lilin, ditunjuk Badan Perumus dan Penyelaras sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam kepanitiaan sebagai Dewan Penasehat P2KGusdar. Sementara nakhoda baru P2K-Gusdar diserahkan kepada H. Abridar, SH. Pada tahun 2014 ini proses pemekaran daerah di Riau umumnya dan pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam memperoleh dukungan kuat dari Gubernur Riau terpilih yakni H. Annas Makmun yang memiliki visi pemekaran 4 daerah di Riau, sehingga atas dukungan gubernur, maka Kabupaten Gunung Sailan Darusalam berhasil mendapatkan rekomendasi dari DPRD Kabupaten Kampar serta rekomendasi dari DPRD Propinsi Riau. Akan tetapi setelah Gubernur Riau non aktif H. Annas Makmun tersandung kasus gratifikasi pengalihahan lahan di Inhu, maka bersamaan dengan nasib Gubri yang dipesakitan, maka nasib visi pemekaran Riau termasuk juga nasib pemekaran Gunung Sailan Darusalam juga mengalami pesakitan. Pemekaran Kabupaten Gunung Sailan pasca dinonaktifkannya Gubernur Riau H. Anas Maamun juga mengalami stagnasi, walaupun sudah mendapatkan rekomendasi dari DPRD Kampar dan DPRD Propinsi Riau, akan tetapi prosesnya berdasarkan UU. No 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, harus memiliki rekomendasi dan persetujuan dari Bupati Kampar dan rekomendasi dari Gubernur Riau. Sebenarnya sudah dilakukan pendekatan dan lobi-lobi kepada Bupati Kampar H Jefri Noer,SH oleh Panitia Pembentukan Kabupaten Gunung Sailan dengan difasilitasi oleh pimpinan DPRD Kampar yakni Ramadhan, S.Sos. Akan tetapi bupati mengatakan bahwa beliau pada prinsipnya terserah Mendagri saja. Walaupun sampai setakat ini rekomendasi dan persetujuan bupati kabupaten induk untuk pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam tersebut juga tak kunjung diberikan. Pada tahun 2015 awal, muncul kembali gema pemekaran daerah di Riau, yang disuarakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR-RI yakni Ir HM Lukman Edy, M.Si. Beliau adalag legislator dari Dapil Riau. Munculnya gaung pemekaran Riau di tingkat pusat membali membawa semangat bagi Panitia Pemekaran Gunung Sailan Darussalam. Dimana panitia bergabung dengan kaukus pemekaran Riau di DPR-RI yang dibentuk oleh HM Lukman Edy. Semenjak itu maka pada 4 November 2015, maka proposal pemekaran dan kajian akademis kelayakan pembentukan Kabupaten Gunung Sailan yang disusun oleh Tim Pasca Sarjana Universitas Riau, secara resmi di dibawa ke DPR-RI melalui Komisi II. Kemudian panitia juga mendaftarkan pemekaran Gunung Sailan Darussalam ini kepada Pemerintah Pusat melalui Kementrian Dalam Negeri. Pada tanggal 17 Februari 2016 maka terjadilah kunjungan kerja dari Komisi II DPR-RI yakni Wakil Ketua Komisi II Ir. HM Lukman Edy, M.Si beserta rombongan di wilayah calon Kabupaten Persiapan Gunung Sailan Darussalam. Penyambutan oleh masyarakat dan panitia dipusatkan di Komplek Masjid Raya Al Mizan dan Balai Adat Kenegerian Lipat Kain yang dihadiri oleh semua elemen masyarakat Gunung Sailan Darussalam, panitia serta anggota DPRD Kampar, DPRD Propinsi Riau serta para tamu dengan peserta lebih kurang 1000 orang. Dengan adanya kunjungan kerja dan peninjauan dukungan masyarakat terhadap pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam ini, oleh DPR-RI dapat dijadikan masukan bagi percepatan pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam, Provinsi Riau.(***)


No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Laporan Utama

5

H Abridar, SH (Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar)

Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu Banyak Rasakan Ketertinggalan

MASYARAKAT Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu menaruh harapan besar terhadap Wakil Ketua Komisi II DPR RI dan pemerintah pusat agar keinginan masyarakat mewujudkan kabupaten baru yakni Kabupaten Gunung Sailan Darussalam benar-benar terwujud. Hal itu disampaikan H Abridar, SH selaku ketua panitia pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam pada acara deklarasi penbentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam yang dihadiri ribuan masyarakat Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu, Rabu (17/2/2016) di Komplek Masjid Raya Al Mizan dan Balai Adat Kenegerian Lipat Kain. Pria yang juga mantan anggota DPRD Kampar ini mengungkapkan, masyarakat di dua wilayah itu banyak merasakan ketinggalan kalau dibandingkan kecamatan di perkotaan. "Maka keinginan untuk me-

misahkan diri dari Kabupaten Kampar karena tak ada faktor keadilan sesuai Pansila sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," ungkap Abridar. Ia menjelaskan, sejalan semangat otonomi daerah yang giat melakukan pemekaran, namun di Riau kondisi itu jauh berbeda bila dibandingkan dua provinsi tetangga. "Seperti di Sumbar ada 28 kabupaten dan kota, Sumut 33 kabupaten dan kota. Kalau dibandingkan dengan Provinsi Riau, saya rasa hampir sama luas wilayahnya, sementara di Riau hanya ada 12 kabupaten kota. Alangkah wajar ada tambahan daerah pemekaran baru sehingga bisa mengimbangi provinsi tetangga tersebut," tegas Abridar. "Wajar rasanya daerah tersebut minta pemekaran. Sudah jelas pemekaran ini dalam rangka percepatan pembangunan dan

pertumbuhan, perpendek rentang kendali. Dapat meningkakan kesejahteraan masyarakat dan terbukanya lapangan pekerjaan bagi putra-putri Serantau Kampar KiriSiak Hulu," bebernya. Pada kesempatan itu H Abridar juga menyampaikan lika liku perjuangan pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam. Rencana ini berawal pertemuan pada 910 Februari 2000 lalu di Istana Kerajaan Gunung Sahilan dan ditindaklanjuti deklarasi di Kuntu tahun 2003, Mubes pada tanggal 8 s/d 29 Februari 2004 dan pembentukan Pansus di DPRD Kampar tahun 2006. Menurut H Abridar, daerah ini layak menjadi kabupaten baru. Dari sisi jumlah kecamatan saat ini telah ada 7 kecamatan di Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu yakni Kecamatan Kampar Kiri, Kampar Kiri Tengah, Kampar Kiri Hulu, Kampar Kiri Hilir, Gunung

Sahilan, Perhentian Raja dan Siak Hulu. Di tujuh kecamatan ini terdapat 89 kelurahan dan desa, 292 ribu jiwa lebih dengan luas wilayah 4635,64 km2 atau s e t a r a 42,20 persen dari wilayah Kabupaten Kampar. Lebih lanjut Abridar menyampaikan, perjuangan pemekaran ini seiring dengan berubahnya undang-undang. Pertama mengacu kepada UU Nomor 32 tahun 2004 namun 2015 berubah men-

jadi UU Nomor 23 tahun 2015. "Karena peraturan pemerintah belum keluar maka perjuangan agak terlambat. Maka pada kesempat a n s i a n g bahagia ini mohon kepada Ir Lukman Edy sebagai anggta Komisi II dari Riau memperjuangkan jadi kabupaten," ucap Abridar. Mengacu kepada proposal terdahulu maka sampai saat ini usulan itu masih belum mendapatkan rekomendasi bupati dan gubernur.(hir)

Repol, S.Ag (Wakil Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar/Anggota DPRD Kampar) SEBAGAI panitia pemekaran maupun sebagai masyarakat Serantau Kampar Kiri dan sebagai anggota DPRD Kabupaten Kampar dari daerah pemilihan III Kampar Kiri, Repol, S.Ag menyampaikan terima kasih kepada niat tulus Wakil Ketua DPR RI Ir HM Lukman Edy, M.Si yang telah membantu perjuangan

pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam. "Kita yang dari dulu berjuang untuk pemekaran mulai tahun 1999 kalau dibantu Lukman Edy kampi menyampaikan terima kasih," ujar Repol. Mengenai bagaimana peluang berhasilnya perjuangan pemekaran ini menurut Repol hal itu Lukman Edy lebih banyak tahu karena berada di pusat dan dia berharap semoga apa yang disampaikan Lukman Edy saat

Drs Tarlaili Datuk Mudo (Wakil Sekretaris Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar/ Ketua Lembaga Adat Kampar Kiri) DEKLARASI pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam menurut Wakil Sekretaris Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar Drs Tarlaili Datuk Mudo merupakan inti pernyataan sikap bersama tokoh masyarakat dan masyarakat Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu. Memang diakuinya deklarasi pemekaran wilayah Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu sudah pernah dilakukan pada Musyawarah Besar tahun 2004 lalu tapi setelah sekian lama ada yang terlupa, ragu dan sebagian memandang bahwa semangat pemekaran muncul karena adanya gelombang kepentingan pemilihan kepala daerah atau pesta demokrasi lainnya. Namun demikian dia menegaskan bahwa perjungan pemekaran wilayah Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu dari kabupaten induk Kabupaten Kampar adalah keinginan serius masyarakat sebagaimana yang disampaikan Ketua Panitia Pemekaran Gusdar H Abridar saat deklarasi Rabu (17/2/2016) lalu. Untuk lebih fokusnya perjuangan dan meyakinkan upaya itu maka panitia berkoordinasi dengan bidang terkait di DPR RI

yakni di Komisi II DPR RI dan dalam hal ini Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ir HM Lukman Edy telah bersedia pula turun ke Kampar Kiri menghadiri langsung deklarasi. "Kita undang perwakilan masyarakat langsung mendengarkan apa yang disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPR RI sehingga tidak mendengar suara satu, dua atau tiga orang saja. Menurut hemat kita, kita yakin informasi politik ini lebih pas dan lebih meyakinkan masyarakat langsung mendengarkan daripada kita hanya menyambung cerita itu," ulas Tarlaili. Diakuinya, perjuangan panjang pemekaran Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu telah mengalami pasang surut. "Mudah-mudahan dengan adanya dukungan

DPR dan pemerintah, do'a dan perjuangandari perjalanan panjang oleh berbagai lapisan masyarakat bisa terwujud," imbuh Ketua Lemb a g a A d a t Kampar Kiri ini. Pemekaran kata Tarlaili adalah untuk membawa kemajuan daerah dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Kita sangat yakin, sesuai yang disampaikan Pak Lukman Edy, mari berdo'a kita. Perjuangan kalau tak selesai bulan depan ya tahun depan, kita tetap yakin dan mari berjung walau nantinya masih kabupaten persiapan," ucap Tarlaili.(hir)

deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam, Rabu (17/2/2016) lalu tidak menemui kendala dan dapat terealisasi dengan cepat. "Panitia akan rembuk kembali menentukan langkah-langkah berikutnya," ucap politisi Partai Golkar itu. Kepada masyarakat Serantau Kampar Kiri dan Siak Hulu Repol menghimbauan agar tetap bersama-sama bergandeng tangan,

bersatu agar perjuangan dan keinginan masyarakat hendaknya tercapai. "Kita menengok pemekaran itu tujuannya memang untuk pemerataan pembangunan dan memperpendek rentang kendali," ulas Repol. Sebagai masyarakat Repol berharap agar pemerintah pusat mempertimbangkan usulan pemekaran ini dengan bijak dengan melihat aspek positif dari pemekaran.(hir)

Ramadhan, S.Sos (Wakil Ketua I Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar) WAKIL Ketua I Panitia Pembentukan Kabupaten Gusdar Ramadhan, S.Sos yang juga salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kampar dari daerah pemilihan III Kampar Kiri mengatakan bahwa pada dasarnya pemekaran adalah sebuah kenicayaan untuk melakukan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya, setelah dipantau dan dikaji, daerah-daerah tertinggal yang masih banyak terdapat di Indonesia salah satu dapat dicegah dengan melakukan pemekaran wilayah dari provinsi atau kabupaten induknya. Ramadhan menilai, satu langkah maju dari upaya panitia pemekaran ini adalah telah masuknya Gunung Sailan Darussalam dalam desain besar penataan daerah (Disartada). Politisi PAN ini menambahkan, keseriusan telah ditunjukkan selu-

ruh elemen Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu dengan menggelar deklarasi pemekaran dimana deklarasi ini adalah yang pertama dari seluruh daerah calon pemekaran di Indonesia sejak terbitnya aturan baru pemekaran wilayah. "Mau 2016 atau setelah 2016 tak ada masalah. Tapi hendaknya bisa digesa menjelang tahun 2019 karena pada tahun 2019 ada agenda nasional, Pemilu. Karena sebagai daerah otonom baru proses defeninit baru ditahun ketiga. Kalau tahun 2019 sudah memasuki tiga tahun maka telah bisa membentuk DPRD sendiri pada Pemilu 2019," ucap Ramadhan. Ia mengaku optimis bahwa perjuangan masyarakat Serantau Kampar Kiri akan menjadi kenyataan sebab keinginan pemekaran ini juga merupakan keinginan dari pemerintah pusat saat ini. "Dari atas ke bawah bukan bawah ke atas," ucap Ramadhan.(hir)


6

Laporan Utama

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Drs H Zulfan Hamid (Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar)

Kalau Penuhi Syarat, tak Ada Larangan Lakukan Pemekaran

KEINGINAN pemekaran dari masyarakat Serantau Kampar Kiri-Siak Hulu menurut Pemerintah Kabupaten Kampar dinilai sah sah saja. Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid ketika diminta tanggapannya pasca deklarasi pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam akhir pekan lalu mengungkapkan, pemekaran bukanlah hal yang dilarang di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Pemekaran ini bukan sesuatu yang terlarang, boleh kalau mengikuti prosedur yang berlaku," ujar Zulfan Hamid. ˆ Laporan: AKHIR YANI Oleh sebab itu Zulfan Hamid menghimbau agar panitia pembentukan kabupaten baru itu tetap mengikuti mekanisme dan prosedur pemekaran daerah otomom baru. "Kalau memenuhi syarat tak ada larangan melakukan pemekaran. Kalau ada undang-undang baru tentang persyarakatan tentunya ikuti mekanisme dan prosedur sesuai undang-undang itu," tegasnya. Tentu sebelum keinginan itu diwujudkan ada beberapa tahapan yang mesti dilalui seperti pelaksanaan survey kelayakan. "Layak atau tidak, dari mana sumber pendapatannya, apakah semua sudah diikuti prosesnya," ucapnya. Zulfan mengibaratkan keinginan pemekaran ini sebuah rumah tangga yang telah memiliki anak dewasa dan anak tersebut punya keinginan untuk menikah dan pindah dari rumah orang tuanya. "Katakanlah dalam sebuah keluarga ada anak yang sudah dewasa, lalu berkeluarga dan pindah dari rumah orang tuanya karena sudah besar dan mandiri. Tentu ada mata pencariannya, cukupkah untuk membiayai rumah tangganya," ucap Zulfan. "Kalau sudah bisa mengurus rumah tangganya, tentu tidak akan ditahan orang tuanya untuk pindah. Jadi deklarasi itu sah-sah saja, tentu untuk bisa terwujud penuhi persyaratannya," terang

birokrat senior ini. Menurutnya, kalau persyaratan itu sudah dianggap memenuhi dan sudah ditetapkan Menteri tentunya pemerintah kabupaten tak bisa membantah. "Undang-undang yang menentukan sebuah kabupaten itu. Kalau undang-undangnya sudah ada persetujuan DPR. Kalau disetujui pemerintah pusat, kalau pusat sudah menentukan itu, daerah tak bisa apa-apa," terangnya. Lebih lanjut Zulfan juga menjelaskan kenapa perjuangan yang sudah cukup lama itu diperjuangkan belum terealisasi. Menurutnya dulu upaya tersebut belum mengikuti semua prosedur dan persyaratan. "Banyak persyaratan belum ada. Tentunya setelah (persyaratan) itu diikuti ini akan dibahas tim Pemkab Kampar. Tentu tim ini dianggarkan di APBD untuk biaya survey dan sebagainya," bebernya. Zulfan Hamid juga mengakui, hingga saat ini Pemkab Kampar belum pernah membentuk tim untuk pemekaran Serantau Kampar Kiri. "Kalau bentuk tim tentu sudah ada biayanya di APBD. Sementara biayanya selama ini belum ada di APBD," ulasnya. "Oleh pnggagas, nanti disampaikan ke pemerintah daerah, nanti dibahas di DPRD. Kemarinkan belum. Asal ikut mekanisme, prosedur tak masalah," ujar mantan Asisten II Setdakab Kampar itu. Lantas sejauh mana perhatian Pemkab Kampar terhadap daerah Serantau

Riau Kebagian 5 Pemekaran, DPR-Pemerintah Setujui Pembentukan 88 DOB KOMISI II DPR dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sepakat untuk melanjutkan proses pemekaran 88 daerah otonomi baru (DOB). Dari 88 pemekaran yang disetujui kelanjutan prosesinya, Provinsi Riau mendapatkan lima jatah, yakni Kabupaten Indragiri Selatan (Insel), Indragiri Utara pemekaran dari Indragiri Hilir, Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam dari Kampar, Kota Duri dari Bengkalis dan Kabupaten Rokan Darussalam yang mekar dari Rokan Hulu. Sebagaimana dikutip dari riauterkini.com, hal ini dipastikan saat rapat dengar pendapat antara Komisi II DPR dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016) dalam pembahasan revisi UU Pilkada dan UU Pemda dan masalah lainnya. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam paparannya, mengatakan, dari jumlah itu sebanyak 87 daerah telah memiliki Surat Presiden (Surpres) sejak DPR periode 2009-2014 lalu. Proses pemekaran daerah sempat dihentikan oleh pemerintah sejak diputuskan kebijakan untuk memoratorium pemekaran daerah sejak Juni 2014 untuk menyelesaikan Peraturan Pemerintah tentang Desain Besar Penataan Daerah (PP Desertada). "Dari 87 usulan DOB yang sudah memiliki Surpres ditambah satu DOB yang tertunda pengesahannya yakni Kota Raha, Kemendagri tengah mengupayakan penyelesaian harmonisasi karena 88 DOB itu merupakan prioritas yang akan dimekarkan. Dan 88 yang jadi prioritas untuk pemekaran, sementara 132 daerah merupakan usulan baru DOB yang masuk pemerintah," katanya. Politisi PDIP itu menambahkan, usulan DOB yang masuk hingga saat ini sudah melampaui perkiraan maksimum hingga tahun 2025. Untuk provinsi, sebanyak 21 daerah ingin dimekarkan menjadi provinsi. Untuk kabupaten, sebanyak 192 daerah ingin dimekarkan menjadi kabupaten, dan untuk kota sebanyak 49 daerah ingin dimekarkan sebagai kota. "Saat ini sudah ada 21 provinsi yang ingin dimekarkan, sementara kabupaten 192 daerah dan 49 daerah kota hingga tahun 2025 mendatang," sebutnya.(rtc/hir)

Kampar Kiri? Sekdakab Kampar Zulfan Hamid mengatakan bahwa sejauh ini P e m k a b Kampar telah perhatian untuk Kampar Kiri sama perhatiannya dengan kecamatan lainnya, tidak ada membeda-bedakan. Beberapa proyek pembangunan telah dilaksanakan diantaranya jalan Lipat Kain ke Desa Gema, pembangunan SMA, SMK. Hanya saja dia mengakui kendala pembangunan di Serantau Kampar Kiri adalah karena banyaknya daerah di sana yang m a suk kawasan hutan lindung. "Memang

banyak tak bisa dibangun karena memang masu kawasan (hutan lindung red). Bahkan pemukiman masyarakat di desanya saja banyak yang masuk kawasan," bebernya. Upaya melobi pemerintah pusat telah dilakukan. P a d a periode pertama kepemimpinan H Jefry Noer Menteri Kehutanan MS Kaban pernah didatangkan dan Pemkab sudah melakukan ekspos di Jakarta. "Tak bisa

ngapa-ngapa, bikin kebun tak bisa," ujarnya. Upaya membangun daerah Kampar Kiri juga terus mendapat perhatian dari Pemprov Riau di ruas jalan provinsi. "Yang sulit itu membangunnya Gema ke atas. Sampai Muara Selaya, Lubuk Agung dan keatasnya medannya sangat berat. Itu jalan provinsi dan secara bertahap terus dilakukan seperti pembangunan jalan rigid beton," ucap Zulfan. "Upaya Pemkab sekarang ini mendorong masyarakat terus melaksanakan kegiatannya, bagi yang bertani kuasailah bertani, kalau mau berkebun kuasailah berkebun. Kalau memang ada kemampuan APBD kita, bagai yang mau pindah, ya kita pindahkanlah hendaknya," terang Zulfan. Mengenai potensi sumber daya alam Serantau Kampar Kiri menurut Sekda Kampar cukup besar hanya saja belum digali dan dikelola maksimal. "Kampar Kiri belum dilakukan ekspolitasi, tambang batu bara belum, batu kapur juga ada," pungkasnya.***

Dr.Mexsasai Indra, SH, MH (Pengamat Politik dan Pemerintahan dari UNRI)

Pemekaran tak Ada Merugikan sepanjang tak Berdampak Negatif ke Daerah Induk PEMEKARAN daerah dipandang tak ada merugikan sepanjang tak berdampak negatif ke daerah induk. Hanya saja mestinya pemekaran ini harus ditempatkan pada otoritas ilmiah karena berdasarkan aspek kebutuhan masyarakat perlu pembentukan kabupaten baru untuk mempercepat akselerasi pembangunan. Hal tersebut dikatakan Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Riau, Dr.Mexsasai Indra, SH, MH, kepada Suara Kampar, Minggu (28/2/2016) ketika ditanya tanggapannya mengenai keinginan masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu yang ingin melakukan pemekaran dari Kabupaten Kampar. Panitia pembentukan Kabupaten Gusdar hendaknya memenuhi segala persyaratan pemekaran, terutama kajian ilmiahnya. "Dan mestinya secara ilmiah bahwa pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam tak berimplikasi negatif terhadap kabupaten induk dalam hal ini Kabupaten Kampar," ulasnya. Syarat yang harus dipenuhi sebagaimana yang tertuang dalam PP itu adalah terpenuhi unsur administasi, kemampuan ekonomi, aspek sosial dan lainnya mestinya dilimpahkan dalam kajian ilmiah. Menurut lulusan S3 Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Padjajaran itu, dalam kebijakan pemekaran daerah cenderung prosesnya politik, selalu gagasan dan wacana selalu beriringan dengan peristiwa politik, dan kepentingan elit di tingkat lokal. "Dalam kasus Gunung Sailan Darussalam saya tak melihat perstiwa itu konteks nya politik atau memang keinginan dan gagasan masyarakat Gunung Sailan Darussalam," ujar Mexsasai. Ketika ditanya mengenai belum adanya rekomendasi dari kepala daerah di Kabupaten Kampar untuk pemekaran Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu meskipun

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy menegaskan bahwa untuk proses pemekaran daerah otonom baru tak lagi harus mendapatkan rekomendasi dari bupati/ gubernur, Mexsasai mengungkapkan bahwa soal rekomendasi itu memang kecendrungannya elit tingkat lokal yang berada di kekuasaan memilih untuk tidak memberikan rekomendasi, mereka lihat jika memberikan rekomendasi maka akan kehilangan wilayah,

pemekaran seringkali dianggap sesuatu y a n g bisa menghilangkan pundi- p u n d i kontribusi pendapatan daerah, dan selalu dipersepsikan sebagai sebuah kegagalan politik oleh elit tingkat lokal. Tapi menurut dosen Fakutas Hukum Universitas Riau ini, berkaca dengan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau beberapa tahun lalu, Gubernur Riau saat itu Saleh Djasit juga tak memberikan rekomendasi tetapi proses pemekaran Kepri berjalan melalui Rancangan Undang-Undang Inisiatif. Saat itu juga sempat keluar fatwa dari Mahkamah Agung saat itu yang dipimpin Bagir Manan, namun akhirnya pembentukan Provinsi Kepri sebagai provinsi baru berhasil dilaksanakan. "Sekarang berkaitan dengan Kabu-

paten Gunung Sailan Darussalam, maka banyak pintu yang akan digunakan. Kan ada tiga pintu, DPR, DPD dan pemerintah," katanya. "Nah, cuma sekarang terkendala ada statemen dari Menteri Dalam Negeri bahwa ada kebijakan moratorium pemekaran. Tapi menurut saya panitia pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam tak harus berhenti menjalankan proses dari keinginan itu. Sehingga persyaratan yang dikehendaki sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2007 tentang pembentukan, penggabungan dan penghapusan daerah bisa dipenuhi," terang pria murah senyum kelahiran 1981 ini. Lebih lanjut dikatakan, panitia pembentukan Kabupaten Gusdar hendaknya memenuhi segala persyaratan itu, terutama kajian ilmiahnya. Sejauh ini persyaratan pokok jumlah kecamatan mesti 5 kecamatan itu sudah terpenuhi atau tidak. Begitu juga filosofi pemekaran tentang rentang kendali masyarakat dan penduduk, pusat kota pelayanan. Selama ini diakuinya masyarakat relatif lebih jauh berurusan administratif ke Kota Bangkinang. Itu memadai secara kasat mata, namun itu perlu dibuktikan dengan kajian ilmiah lebih mendalam. "Tak bisa serta merta menyimpulkan seperti itu karena harus kajian ilmiah yang bisa mengukurnya. Kalau dilihat dari sisi kepentingan daerah, pemekaran tak ada merugikan sepanjang tak berdampak negatif ke daerah induk," ucapnya. Cuma menurut Mexsasai kalau dikaitkan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia justru ini akan menjadi beban baru karena akan ada transfer dana yang cukup besar dari pemerintah pusat. "Kepulauan Meranti awalnya banyak yang berasumsi begitu ketika ingin berpisah dari Bengkalis diduga akan mengalami kesulitan, tapi terbukti sekarang APBD Kepulauan Meranti telah mencapai Rp 1 triliun lebih. Pemekaran telah terbukti akan memacu pelayanan lebih cepat kepada masyarakat dan menumbuhkan sentra ekonomi barupun akan terbentuk," pungkas Mexsasai.(hir)


Liputan Utama

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

7

Eko Firnanda (Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Kampar Kiri/Hippemarki)

Pemekaran Percepat Pertumbuhan Ekonomi DUKUNGAN untuk pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam mengalir dari berbagai komponen, termasuk dari kalangan mahasiswa. Salah satu disampaikan Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Kampar Kiri (Hippemarki) Eko Finanda. ˆ Laporan: AKHIR YANI Menurut Eko, pemekaran wilayah Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu merupakan sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat, mempercepat pertumbu-

han ekonomi penduduk setempat melalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah berbasiskan potensi lokal. Dengan dikembangkannya daerah baru yang otonom, maka akan memberikan peluang untuk menggali berbagai potensi ekonomi daerah baru yang selama ini tidak tergali. Eko menegaskan, Hippemarki

Asrin Ilyas (Warga Gunung Sahilan)

Angkat Situs Budaya dan Sejarah SEBAGAI putra asli dari Gunung Sahilan, Asrin Ilyas berharap dengan dibentuknya Kabupaten Gunung Sailan Darussalam juga dapat mengangkat situs budaya dan sejarah yang selama ini kurang dikenal masyarakat luas dan selama ini seakan terlupakan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dalam pelestariannya. Salah satu adalah Kerajaan Gunung Sahilan yang terletak di Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan. Asrin menambahkan, sebagai masyarakat dia sudah pasti sangat

mendukung daerah otonom baru Kebupaten Gunung Sahilan Darussalam. "Kalaulah pemekaran ini terwujud hendaknya dapat menyerap tenaga kerja yang sangat luas khususnya di daerah Kampar Kiri-Siak Hulu baik itu peluang kerja di pemerintahan maupun di swasta," katanya. Dia juga mengharapkan jangan ada terjadi diskriminasi seperti membeda-bedakan etnis, suku, ras dan golongan dalam pemamfaatan sumber daya manusia di Serantau Kampar KiriSiak Hulu.(putra)

siap menjadi garda terdepan untuk mendorong pemekaran Kabupaten Gusdar. "Bagaimanpun caranya. Sudah begitu bosan kami dizolimi dan selalu dikirikan oleh pihak tak bertanggung jawab," tegas Eko. Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Islam Riau (UIR) Semester VI ini menambahkan, sampai hari ini masyarakat di tujuh desa di Kampar Kiri Hulu diabaikan meski telah mengalami rawan pangan, kesehatan yang minim. "Bahkan adek-adek kita banyak yang putus sekolah karena kelalaian siapa?? Mungkin masyarakat bisa menilai," ucap lajang asal Batu Sanggan dan tinggal di Lipat Kain ini.(hir)

Muhammad Arafat (Wakil Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Kampar Kiri/Hippemarki)

Kaum Muda Siap di Garda Terdepan SEMANGAT dari aktivis muda agar Kabupaten Gunung Sailan Darussalam juga terus mengalir. Muhammad Arafat yang kini menjabat Wakil Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Kampar Kiri (Hippemarki) bahkan dengan tegas mengatakan bahwa aktivis muda Serantau Kampar Kiri siap menjadi garda terdepan untuk perjuangan pemekaran Kabupaten Gusdar. Dia beralasan, dengan adanya pemekaran akan membuka peluang pembangunan lebih merata. Disamping itu secara umum akan membuka banyak lapangan kerja. "Akan banyak peluang bagi anak-anak Serantau Kampar Kiri dan Siak Hulu untuk berkarya di kampungnya sendiri," ucap Arafat. Mahasiswa Semester VI Jurusan Dakwah Komunikasi UIN Suska Riau asal Kuntu itu juga menyebutkan, dengan adanya pemekaran ini akan membuat masyarakat semakin bisa berkreasi, kreatif dan inofativ, membuka peluang usaha baru dan tentunya ini akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat. "Pelayanan sosial, bidang pendidikan, infrastruktur, pelayanan kesehatan akan mudah dipacu karena rentang kendali pemerintahan akan lebih singkat. Pelayanan kepada masyarakat tak harus jauh-jauh lagi masyarakat berurusan, semakin mudah dan meghemat waktu," pungkasnya.(hir)

Saputra, S.Sos (Wakil Ketua PK KNPI Gunung Sahilan/Alumni Jurusan Administrasi Negara, Fisipol UIR)

Isu Pemekaran Jangan Dijadikan Komoditas Politik PEMEKARAN dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat serta merupakan bagian dari upaya meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperpendek rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan. Namun tidak sedikit masyarakat berharap agar isu pemekaran ini jangan dijadikan komoditas politik. Salah satu disampaikan Saputra, S.Sos. Dia adalah Wakil Ketua PK KNPI Gunung Sahilan dan merupakan alumni Jurusan Admi-

nistrasi Negara, Fisipol UIR. Menurutnya, perjuangan pemekaran Kabupaten Gunung Sailan Darussalam yang ditandai dengan penyataan sikap masyarakat Rantau Kampar Kiri–Siak Hulu untuk penegasan pembentukan Kabupaten Gunung Sailan Darussalam pada Rabu sore, 17 Februari 2016. "Sangat besar harapan masyarakat Rantau Kampar Kiri–Siak Hulu akan pemekaran daerah baru, namun ada suatu fokus pandangan dengan harapan isu pemekaran daerah tidak dijadikan sebagai isu politik untuk menggaet massa, mengingat akan berlangsungnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar pada 2017

mendatang. Harusnya ini dijadikan isu strategis untuk mensejahterakan masyarakat, bukan malah dijadikan bahan penarik simpati menjelang Pilkada," ujar Putra. Isu pemekaran Gunung Sailan Darussalam juga menjadi salah satu topik perbincangan pada Pilkada 2011 lalu namun setelah pesta demokrasi usai kembali isu pemekaran meredam. "Hal ini sangat disayangkan, secara pribadi saya mendukung pemekaran daerah otonom baru sebagai upaya untuk mempercepat kesejahteraan rakyat. Namun berarti hal itu jangan dijadikan sebagai batu loncatan untuk meraih simpati," pungkasnya.(hir)


8

Pemda

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

ADVERTORIAL

Bupati: Kedatangan Pangdam I Bukit Barisan Bantu Pemkab dan Masyarakat MESKI musibah banjir di Kampar telah berlalu, namun perhatian terhadap korban banjir terus mengalir. Selasa (23/2/2016) giliran Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk Pusung dan rombongan berkunjung ke Kabupaten Kampar. Kedatangan Pangdam didampingi Ketua Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) PD I/Bukit Barisan Ny Mathilda Lodewyk dan jajaran, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) beserta Ketua Persit KCK Koorcab Rem 031 PD/I Bukit Barisan Ny Silvia Nurendi dan jajaran, Dandim 0313/KPR Letkol Kav Yudi Prasetyo beserta Ketua Persit Kodim 0313/KPR Ny Yudi Prasetyo dan jajaran. Mayjen TNI Lodewyk Pusung menghimbau masyarakat bersama-sama mengantisipasi dampak pasca banjir dengan melakukan pembersihan lingkungan, baik terhadap sampah bekas banjir maupun pembersihan rumah-rumah yang terkena banjir agar mencegah munculnya segala bentuk penyakit pasca banjir. "Untuk itu saya telah mempersiapkan Satgas-Satgas yang akan diturunkan membantu masyarakat memperbaiki rumah masyarakat yang terkena banjir," tegas Lodewyk Pusung. "TNI akan tetap berada di sini karena penderitaan rakyat juga penderitaan TNI, tanpa rakyat TNI

tidak ada apa-apanya," imbuhnya. Berkaitan dengan kegiatan bakti sosial dan pengobatan gratis, ini adalah dalam rangka hari ulang tahun Persit Kartika Candra Kirana ke-70 dan hari ulang tahun ke-52 Dharma Pertiwi tahun 2016. Bupati Kampar H Jefry Noer didampingi Ketua TP PKK Hj Eva Yuliana dalam sambutannya menyambut kedatangan Pangdam I/ BB pada acara bakti sosial dan pengobatan masal di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (23/2/2016) mengakui bahwa Pemerintah Kabupaten dan masyarakat merasa sangat terbantu dengan kedatangan Pangdam I/BB dan rombongan sebab pasca musibah banjir, masyarakat masih sangat memerlukan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak."Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada Pangdam dan jajaran atas perhatian dan bantuan yang begitu besar diberikan terhadap masyarakat Kampar. Kami merasa sangat terbantu dengan kedatangan Pangdam," ucap Jefry. Bupati juga menyampaikan berbagai upaya yang telah dilak-

PANGDAM I Bukit Barisan dan Bupati Kampar H Jefry Noer tinjau pasien pengobatan massal dan bakti sosial TNI di Desa Tanjung Balam Kecamatan Siak Hulu, Selasa 22 Februari 2016. sanakan oleh Pemkab Kampar untuk membantu masyarakat, mulai dari penanganan tanggap darurat hingga penanganan pasca banjir. Pada acara itu, Mayjen TNI Lodewyk Pusung bersama Ketua Persit Bukit Barisan menyerahkan secara simbolis sekitar 2000 paket sembako kepada masyarakat De-

Wakil Ketua DPRD Batam Berkunjung ke RTMPE

Program RTMPE Luar Bisa, Tinggal Masyarakat Mengimplementasikan PROGRAM yang sangat bagus dan luar biasa, jalan sudah dibuka oleh Bupati Kampar, tinggal bagaimana masyarakat mengimplementasikan untuk mengangkat tarap hidup dengan perputaran ekonomi yang ada dalam rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE) ini. Demikian kalimat yang dilontarkan Zainal Abidin, pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Batam kepada Bupati Kampar H Jefry Noer saat berkunjung ke RTMPE, Sabtu (27/2/2016). Menurutnya, program yang digulirkan oleh Pemkab Kampar ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, ini akan dapat mengantarkan masyarakat menjadi orang sukses jika adanya kesungguhan masyarakat dan yang terpenting tidak malas. "Program yang tak ada di buat oleh bupati lain, ini sangat luar biasa," ujar Zainal Abidin berulang kali. Lebih lanjut pria yang berasal dari Bangkinang seberang itu mengungkapkan, program telah dibuat secara terukur oleh Bupati Kampar tinggal bagaimana masyarakat mengimplementasikan program tersebut. "Program ini sederhana, mudah dan semua tersedia," imbuh Zainal yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses

asal Kabupaten Kampar ini. "Dengan sistem ini tidak ada yang terbuang dari hulu sampai hilir dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis," imbuh Zainal saat melihat proses pengolahan bio urin dan pengolahan pupuk dari kotoran sapi. Sementara itu Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan, program yang ia buat tersebut semata-mata untuk membuka peluang dalam kemajuan ekonomi masyarakat. Menurut Jefry, ini baru tera-

sa jika kita telah mempraktekkannya di masyarakat. "Semua kita sosialisasikan dan kerahkan seluruh SKPD terkait dalam menyukseskan program ekonomi kerakyatan ini. Semoga ini akan tetap berjalan dan betul-betul dapat meningkatkan ekonomi keluarga. "Yang terpenting adalah masyarakat sungguh-sungguh dan tidak malas, siapa lagi yang akan merubah nasib selain diri sendiri," ujar Jefry Noer.(adv)

WAKIL DPRD Kota Batam Zainal Abidin ketika berkunjung ke RTMPE Kampar sekaligus silaturrahmi dengan Bupati Kampar H Jefry Noer.

sa Tanjung Balam. Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Drs Santoso, M.Pd mengungkapkan, bantuan dari Pemkab Kampar yang disalurkan di Desa Lubuk Siam, Teratak Buluh, dan Tanjung Balam sekitar 1000 paket sembako.

Sedangkan untuk Desa Buluh Cina bantuan diserahkan Senin (22/2/ 2016) sebanyak 454 paket. "Adapun masyarakat yang menjadi korban banjir di Kecamatan Siak Hulu terdiri dari Desa Buluh Cina sebanyak 454 kepala keluarga (KK), Tanjung Balam 259 KK, Lubuk Siam 500 KK dan Teratak Buluh 1261 KK.(adv)

Aturan Baru Baju Dinas Diberlakukan

Setiap Rabu ASN Pakai Kemeja Putih ATURAN baru penggunaan baju dinas bagi aparatur sipil negara (ASN) mulai diberlakukan di Indonesia termasuk di Kabupaten Kampar. Setiap hari Rabu kita akan selalu menemukan ASN menggunakan kemeja warna putih dan celana atau rok hitam layaknya pakaian yang sering digunakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Aturan baru penggunaan pakaian dinas ini terkait dengan surat edaran dengan nomor 860/BKD-BPP/164 tentang Pengaturan Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar yang berasal dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kampar dan ditandatangani oleh Bupati Kampar. Bupati Kampar melalui Kepala Bagian Humas Setdakab Kampar Sabaruddin S.Sos kepada wartawan baru-baru ini menjelaskan, peraturan yang dikeluarkan BKD Kampar tersebut dasarnya merujuk kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 06 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Mendagri Nomor: 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. "Dengan dikeluarkannya surat edaran ini maka surat edaran Bupati Kampar Nomor:860/BKD-BPP/79 tanggal 22 Januari 2016 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi," tutur Sabaruddin. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa pada hari Senin dan Selasa ASN memakai PDH coklat (warna khaki), hari Rabu memakai PDH kemeja warna putih, celana/rok hitam atau gelap dan hari Kamis serta Jumat memakai PDH batik/ tenun. Sedangkan untuk peringatan hari Linmas/sesuai ketentuan acara memakai pakaian Linmas, peringatan hari Korpri/sesuai dengan ketentuan memakai pakaian Korpri, pakaian acara resmi PSL dan/atau PSR serta peringatan HUT Kabupaten Kampar dan HUT Provinsi Riau memakai pakaian melayu sesuai dengan ketentuan acara. Bagi dokter, perawat, ASN di Satpol PP, pemadam kebakaran, Dishubinfokom dan sebagainya tetap memakai pakaian dinas harian khusus yang telah ditentukan dan PDH batik dapat digunakan pada waktu atau acara resmi tertentu diluar jam kerja atau kegiatan di luar jam kantor atau diluar kantor sesuai dengan ketentuan acara. Ia menghimbau, selaku ASN sudah merupakan kewajiban untuk melaksanakan setiap peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Dia juga mengingatkan agar ASN selalu meningkatkan disiplin, baik itu disiplin kehadiran maupun disiplin dalam bekerja sehingga tujuan pemerintah dalam pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat dapat tercapai.(adv)


No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Galeri DPRD Kampar

9

FOTO bersama masyarakat dengan Komisi III DPRD Kampar.

Kegiatan Komisi III DPRD Kampar Usai Banjir di Kecamatan Siak Hulu

KOMISI III DPRD Kampar saat dijamu warga dengan kelapa muda.

DISKUSI lepas masyarakat dengan Komisi III DPRD Kampar usai meninjau banjir. PASCA bencana banjir yang melanda Kecamatan Siak Hulu dan Perhentian Raja, Komisi III DPRD Kabupaten Kampar langsung bergerak dengan turun lapangan meninjau lokasi banjir dan menampung aspirasi masyarakat terutama petani keramba. Tinjauan Komisi III DPRD Kabupaten Kampar ke Kecamatan Siak Hulu digelar Selasa (23/2/2016) lalu ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kampar Zumrotun dan dihadiri Sekretaris Iib Nursaleh, anggota Syafrizal, Habiburrahman dengan didampingi staf komisi. Kedatangan rombongan Komisi III DPRD Kampar ini langsung disambut oleh Kepala Desa Buluh Cina dan masyarakat. Dari hasil tinjauan tersebut, Komisi III DPRD Kampar menyimpulkan bahwa masih ada terdapat keramba yang rusak dan butuh perhatian dari Pemerintah Daerah. Selain itu, masyarakat juga meminta jalan yang menuju ke Desa Buluh Cina supaya disemenisasi, soalnya jalan yang rusak ini susah dilalui kendaraan sepeda motor dan mobil. Pada Rabu (24/2/2016) lalu juga sudah dilakukan gotong royong bersama karena sesuai intruksi salah satu anggota Komisi III Syafrizal selaku pimpinan PT Bungo Riau Mandiri akan dilakukan penimbunan dan semenisasi sehingga saat ini sudah bisa dilalui kendaraan.***

KETUA Komisi IV DPRD Kampar Zumrotun dan Anggota Syafrizal dialog dengan warga.

Naskah: Arief Foto: Humas DPRD Kampar

DISKUSI masyarakat dengan pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kampar Desa Buluh Cina.

SEKRETARIS Komisi III DPRD Kampar saat menjelaskan kepada masyarakat terkait banjir.

KOMISI III DPRD Kampar saat meninjau keramba usai banjir di Siak Hulu.

KERAMBA yang rusak dihantam banjir.


Seputar Kampar

10

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

Muhammad Amin Teken MoU dengan BRIngin Life

60.000 Warga Miskin di Kampar akan Diasuransikan KEINGINAN Muhammad Amin, S.Ag, MH, Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar untuk membantu warga miskin di Kabupaten Kampar dalam bentuk mengikutsertakan masyarakat kurang mampu (miskin) dalam program asuransi jiwa tampaknya bukan sekedar isapan jempol. Senin (22/ 2/2016), Amin, begitu ia akrab disapa menandatangani MoU (perjanjian kerjasama) dengan Kepala Cabang BRIngin Life Pekanbaru di Pekanbaru. "Insya Allah mulai minggu ini pihak asuransi BRIngin Life sudah mulai bekerja melakukan pendataan dan penjaringan bersama tim Amin Centre," ujar Muhammad Amin kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (22/2/2016) sore. Amin menyebutkan, secara bertahap dia menargetkan ada sekitar 60.000 orang masyarakat miskin bisa menjadi peserta asuransi

di anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut. Untuk tahap awal sebanyak 6000 orang masyarakat miskin sudah terdaftar dan mendapatkan kartu asuransi jiwa dari pihak BRIngin Life. "Enam ribu orang ini dibagi di 21 kecamatan. Itu tahap awal, target saya nantinya mencapai 60 ribu orang," terang Amin. Muhammad Amin menye-

KNPI Goro dengan Masyarakat di Bukit Melintang

Ardo Ajak Hidupkan Budaya Gotong-Royong KOMITE Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kampar terus gencar turun ke tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kegiatan dan kesempatan. Setelah ikut kerja bakti di berbagai pelosok Kampar, kali ini rombongan pengurus DPD KNPI Kampar yang dipimpin Rahmat Jevary Juniardo melaksanakan gotong royong bersama masyarakat di Desa Bukit Melintang, Kecamatan Kuok, Jumat (26/2/2016). Kerja bakti yang dilakukan diantaranya membuat pagar, pengecetan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Bu-

kit Melintang. Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris DPD KNPI Kampar Taufik Syarkawi, Bendahara Khairul Azmi, Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Fery Dwi Septiyan, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Danil Hidayat Pasai. Selain itu hadir Camat Kuok Thabrani, Ketua PK KNPI Kuok Rendi Ikhwantara, Kades Bukit Melintang M Fadli dan ratusan masyarakat setempat. Dari pantauan Suara Kampar, Ketua DPD KNPI Kampar Rahmat Jevary Juniardo atau akrab disapa Ardo terlihat antusias

butkan, ia secara pribadi siap membayar premi asuransi demi membantu masyarakat kurang mampu tersebut. "Kalau nanti prasyarat dari masyarakat lengkap maka masyarakat tersebut akan mendapat kartu. Kalau seandainya peserta asuransi ini meninggal dunia maka ahli warisnya akan mendapatkan Rp 10 sampai Rp 20 juta," beber pria yang juga menjabat Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam itu. Lantas kenapa ia mencetuskan program tersebut? Menurut Amin karena setelah dia berkeliling di ratusan desa di Kampar dia menilai masih banyak masyarakat yang mem butuhkan jaminan asuransi jiwa, asuransi kesehatan. Masyarakat ini termasuk kategori kurang mampu (miskin). "Saya pergi keliling di desadesa, ada satu keluarga yang orang tuanya meninggal tapi keluarga tersebut tak bisa menggelar acara mendo'a. Karena ayahnya

meninggal dan meninggalkan utang pula, sampai tujuh hari tak bisa menggelar mendo'a. Seperti inikan perlu dibantu, ya salah satu caranya diikutkan asuransi," ungkapnya. Lebih lanjut Amin menegaskan, apa yang dilakukannya ini bukanlah sebuah tindakan atau upaya pencitraan karena dia mengakui dapat atau tidak dapat sampan untuk maju sebagai calon Bupati Kampar pada Pilkada tahun 2017 maka dia tetap akan melaksanakan program ini untuk masyarakat Kampar. "Kita tak perlu menjadi bupati dulu. Tak ada sampan tak lah. Saya tak menunggu harus jadi calon bupati dulu," beber pria yang kini

semakin menuai dukungan untuk maju menjadi calon Bupati Kampar itu.(rls)

gotong-royong bersama masyarakat. Setelah selesai memasang pagar, Ardo langsung ambil bagian dalam pengecatan gedung PAUD yang masih tampak baru itu. Dalam kesempatan itu, Ardo tidak banyak bicara, dia hanya terlihat bekerja bersama masyarakat sambil sesekali menebar senyum dan menyapa warga yang memperhatikanya dalam bekerja. Ratusan masyarakat dan orangtua murid juga tampak gembira dan antusias mengikuti goro bersama KNPI ini. Kades Bukit Melintang M Fadli di selasela goro menyampaikan, sejak selesai dibangun setahun yang lalu, PAUD yang kini menampung 40 anak didik ini mesti dipasangi pagar. Karena di desa ini banyak warga yang memiliki hewan ternak, jika tidak dipagar, maka akan rentan diganggu oleh hewan ternak. "Bahkan kotoran kambing dan sapi berserakan di depan kelas. Tentu

sangat menggangu kenyamanan anak-anak dan guru," beber Fadli."KNPI siap terlibat dalam setiap gotong-royong di tengahtengah masyarakat. Dan itu kita sudah buktikan di beberapa desa. Jika diinformasikan waktunya ke kita, pasti kita ikut bekerja bersama-sama warga. Itu sudah jadi komitmen saya dan KNPI," tutur Ardo. Sementara itu Ketua Pimpinan Ke-

camatan KNPI Kuok Rendi Ikhwantara kepada Suara Kampar mengatakan, kegiatan seperti ini menunjukkan eksistensi pemuda terutama organisasi KNPI. "Pemuda apabila diberi kesempatan maka kami bisa melakukan hal-hal yang baik, oleh sebab itu jangan pandang enteng pemuda, libatkanlah pemuda dalam setiap kegiatan," ujar Rendi.(Jacky)

KETUA DPD KNPI Kampar Rahmat Jevary Juniardo bersama pengurus memasang pagar PAUD Desa Bukit Melintang.

FEATURE

Melihat Pelayanan Mahkota Medical Centre Malaka

7000 Pasien Asal Indonesia Setiap Bulan Terlayani KEBERADAAN Mahkota Medical Centre Malaka patut menjadi contoh bagi rumah sakit yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta. Rumah sakit yang terletak di Jalan Merdeka Nomor 3 Malaka itu setiap bulanyna ternyata melayani 20 ribu pasien berbagai penyakit yang berasal dari daerah di Malaysia, Indonesia dan negara lainnya. Manajer Marketing Mahkota Medical Centre, Aznan Sham Azhari saat ditemui kontributor Suara Kampar di ruangan

MAHKOTA Medical Centre

tunggu klinik 426 DR Chow Ken Tek mengatakan, setiap bulannya Mahkota Medical Centre melayani 20 ribu pasien dan dari total pasien itu terdapat 7000 pasien berasal dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Riau, Jakarta, Sumsel, Sumbar, Sulawesi, Sumut, Aceh, Kalimantan dan lainnya. �Dari 7000 pasien asal Indonesia itu, sekitar 1500 pasien setiap bulannya berasal dari Riau. Jadi memang kelihatanya banyak warga Riau yang dijumpai di rumah sakit di sini tapi kebanyakan diantara mereka hanya mengantar atau mendampingi pasien," sebutnya.

Selama berada di sana, ternyata banyak warga asal Kabupaten Kampar yang juga berobat di sana misalnya dari Bangkinang, Kecamatan Kuok, Kecamatan XIII Koto Kampar, Tapung, Siak Hulu, Kampar Kiri dan kecamatan lainnya yang diperkirakan bisa mencapai 100 orang setiap bulannya dengan berbagai keluhan penyakit. Aznan mengatakan, selaku Manajer Marketing Mahkota Medical Centre, dia telah berkeliling Indonesia guna memperkenalkan dan menawarkan pelayanan kesehatan yang ada di Mahkota Medical Centre Melaka. "Saya sudah berkeliling Indonesia mempromosikan rumah sakit dan saat ini saya tidak ke Indonesia lagi karena sudah ada perwakilan kantor di Indonesia seperti di Aceh, Bali, Balikpapan, Bandung, Batam, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jambi, Makassar, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Dari pantauan di bagian pendaftaran pasien beberapa hari lalu, sekitar pukul 07.00 waktu Malaysia sudah ada keluarga pasien menunggu untuk mendapatkan nomor antrian padahal nomor antri baru dibuka pukul 07.30. Setiap calon pasien yang berobat ditawarkan sejumlah nama dokter pada selembar kertas sesuai yang diinginkan calon pasien untuk berobat

dan kemudian pasien diarahkan ke bagian klinik dokter yang telah ditentukan mulai lantai 2, lantai 3, lantai 4 dan seterusnya. Di ruangan tunggu dokter, sudah dijumpai pula pasien di sana untuk mendapatkan layanan dan melakukan konsultasi tentang keluhan penyakitnya. Untuk memastikan jenis penyakit, dokter melakukan berbagai diagnosa guna memastikan dalam pengambilan tindakan. Khusus penyakit dalam, dokter memeriksa pasien mulai dari pemeriksaan darah, radiology, cardiology, USG bahkan ct scan dan pemeriksaan lainnya. Pasien juga mendapatkan pelayanan yang ramah mulai dari dokter, perawat dan bagian obat sehingga pasien merasakan pelayanan itu ikut membantu menyembuhkan penyakit pasien. Selain layanan prima, masyarakat yang berobat di sana juga merasakan kenyamanan selama berada di rumah sakit. Setiap satu jam petugas medis selalu mendatangi ruangan pasien untuk melakukan pemeriksaan guna memantau perkembangan kondisi pasien. Bahkan dokter yang menangani pasien juga lebih awal menyapa pasienya jika bertemu di luar ruangan perawatan seperti yang dilakukan oleh DR Michael Cheng Kok Hong yang ditemui pasien saat melintasi sebuah sudut cafÊ di rumah sakit itu. �Are you Ok,"

tanyanya kepada pasien sambil tersenyum sehingga pasien merasa berada bersama keluarga sendiri di sana. Warga Melaka yang ramah dan sopir taksi juga ikut memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang berobat di sana sehingga rasa was-was masyarakat menjadi berkurang. Tarif penginapan bagi pasien Mahkota Medical Centre Melaka di sejumlah hotel juga diberikan potongan dari tamu umum. Kota Melaka selain bersih dan banyak dikunjungi sebagai tujuan berobat dan pariwisata, Malaka juga menerapkan larangan merokok di tempat umum. Tak satupun hotel di sana mengizinkan tamunya merokok di dalam hotel dan jika ada tamu yang ingin merokok maka harus berada di tempat khusus merokok. Pelanggaran berupa denda 200 RM akan dikenakan bagi yang melanggar. Kenyamanan lain juga dirasakan pasien ketika keluar dari ferry penyeberangan Dumai-Malaka karena mobil pengangkut penumpang ferry itu ke rumah sakit telah disediakan secara cuma-cuma. Selain itu, jika ada pasien yang telah berobat di Mahkota Medical Centre dan ingin kembali ke Indonesia melalui Bandara Malaka maka pihak Mahkota Medical Centre juga menyediakan transportasi bus secara gratis.(KOR 1)


Seputar Kampar

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

11

Hasil Panen Turun Drastis

Ulat Api Serang Daun Kelapa Sawit Warga Petapahan

RATUSAN petani yang tergabung di Unit Usaha Otonom (UUO) Petapahan, Kecamatan Tapung yang berada dibawah KUD Sawit Jaya mengeluhkan serangan hama ulat api yang memakan daun kelapa sawit petani sejak dua bulan terakhir. ˆ Laporan: ISMAIL H Akibat serangan ulat bulu ini, hasil panen kelapa sawit petani turun drastis. Badan Pengawas UUO Petapahan Hasanuddin, S.Pd.I (46) mengungkapkan, serangan ulat api ini telah membuat daun kelapa sawit habis dan hanya menyisakan lidi. "Buah sawit sedang mengalami trek (penurunan produksi) pula. Sedangkan daun ini dibutuhkan untuk fotosintesis," terang Hasanuddin. Ulat bulu yang ditemukan petani ini ada tiga warna yaitu berwarna kuning, merah dan hijau. "Bentuknya macam ulat bulu biasa cuma bertanduk," beber Hasanuddin. Ulat ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan demam. "Kalau orang dulu bilang ulek

sipodio namanya. Kalau kena tangan bisa demam, gatal-gatal, pedih, sakit. Kalau tersenggol aja bisa demam. Kalau kena kulit rasanya bisa macam terbakar api, makanya disebut orang ulat api," katanya. Untuk mengantisipasi serangan ulat ini, warga melakukan penyemprotan dengan menggunakan racun seperti merk decis dengan menggunakan alat fogging untuk melakukan pengasapan dari bawah batang kelapa sawit. "Tapi harga decis itu cukup mahal. Kemarin ada yang beli 10 tabung duitnya sampai Rp 2,5 juta, belum lagi beli solar untuk bahan pengasapan," ulasnya. Hasanuddin menambahkan, petani yang bergabung di UUO Petapahan ini mencapai 597 orang dengan luas lahan sekira 1000 m2 lebih. "Rata-rata usia sawit di UUO Petapahan 17 tahun. Hampir selu-

ruhnya kena serangan ulat ini. "Hasil sawit terbukti menurun sejak diserang ulat ini. Biasanya dapat 3 ton sampai 4 ton, sekarang hanya dapat 2 sampai 2,5 ton satu kapling atau 1,75 hektar," terangnya. Hasanuddin berharap Pemerintah Kabupaten Kampar turun ke lapangan dan memberikan bantuan kepada petani. Terkait permasalahan ini, Dinas Perkebunan Kampar mengaku belum mendapatkan laporan dari masyar a k a t m a u pun petugas d a r i UPTD Dinas Perkebunan. Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Kampar Idrus, SP mengakui hama Ulat Api ini sering menggangu tanaman sawit maysarakat di

Pasca Banjir, Banyak Lahan Pertanian Warga Rusak

Nurdin dan Puluhan Petani Lainnya Berharap Bantuan Pemkab NURDIN (63) yang juga Ketua RT 03 Dusun Pulau Masjid, Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, salah satu petani yang merasakan dampak akibat banjir beberapa hari lalu. Ia telah melakoni pekerjaan bertani selama puluhan tahun. Saat banjir menerjang hampir seluruh desa di pinggiran Sungai Kampar, beberapa tanamannya telah siap panen seperti padi, ubi dan beberapa jenis sayur-sayuran. Selain itu banjir juga meren-

dam tanaman keras jenis karet. "Saat banjir kemaren semua tanaman saya tersebut hancur," ungkap Nurdin kepada Suara Kampar, Minggu (28/2/2016). Ia menceritakan, ubi yang siap panen hampir 1000 batang, semuanya busuk, bahkan tanahnya sampai sekarang masih belum bisa digarap karena tertimbun pasir yang dibawa oleh banjir. "Sama seperti sayur-sayuran semuanya membusuk, padinya pun yang siap panen rusak diterjang banjir," ulas

Nurdin. "Kami sangat berharap bantuan dari pemerintah terutama kepada Dinas Pertanian, supaya memperhatikan nasib kami petani ini yang sampai hari ini tak bisa mengolah kebun dan sawah kami yang rusak diterjang banjir," ungkap Nurdin. "Bantulah kami dengan bibit atau bantuan apa saja supaya kami dapat kembali bercocok tanam di kebun seperti biasa nya," harapnya.(Midas Aditya)

DAUN kelapa sawit yang diserang ulat api. daerah Tapung. Men u r u t Idrus, Dinas Perk e b u n a n Kampar dibantu Dinas Perkebunan Provinsi Riau selalu menganggarkan dana untuk pembasmi hama seperti hama

Ulat Api. "Kita selalu mengaggarkan dana untuk itu, biasanya tiap tahun kita selalu melakukan pencegahan dan pengendalian hama dengan cara difogging, untuk tahun ini memang belum, tapi kalau itu memang benar terjadi kita secepatnya akan turun ke lapangan karena hama ini jika tidak cepat di basmi maka areal penyebarannya akan semakin luas," imbuhnya.***

PKK Desa Tambang Taja Lomba Makanan Non Beras ADA suasana berbeda di halaman Kantor Kepala Desa Tambang, Sabtu (27/2/ 2016) siang. Ratusan ibu-ibu terlihat ramai dan sebagian sibuk memasak berbagai jenis makanan. Kegiatan ini ternyata lomba mengolah makanan non beras yang ditaja PKK Desa Tambang, Kecamatan Tambang. Kegiatan ini mendapat sambutan dari masyarakat luas. Camat Tambang Mulatua, S.sos dan Kepala Desa Tambang Afrianto tampak hadir untuk memberikan semangat dan menyerahkan hadiah dan trofi kepada pemenang lomba. Lomba ini diikuti ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dari seluruh 16 RT seDesa Tambang. Pada kegiatan tersebut peserta menampilkan kreatifitas kaum ibu untuk memperlihatkan kepandaian mereka dalam mengolah makanan yang tidak menggunakan bahan dasar beras (non beras). Setiap RT menciptakan tiga jenis makanan untuk diperlombakan. Penilaian dalam lomba ini melibatkan pengurus PKK tingkat Kecamatan Tambang bersama tim dari Puskesmas Tambang untuk melihat higienis atau tidaknya makanan yang dibuat serta menilai kandungan gizi dari makanan tersebut. Pada kegiatan ini RT 01/02 Dusun I berhasil keluar sebagai juara pertama dan berhak atas hadiah dari panitia. Ketua RT 01 Dalius menyambut baik kemenangan tim PKK dari RT nya.(azr)

Melihat Aktivitas Pencari Batu di Sungai Subayang

Penghasilan Rata-Rata Rp 60 Ribu Sehari dan Sering Berhutang CUACA terik di tepian Sungai Subayang di Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Rabu (17/2/ 2016), tak menjadi halangan bagi sebagian masyarakat untuk terus membanting tulang demi memenuhi nafkah untuk keluarganya. ˆ Laporan: AKHIR YANI Seorang bapak tua terlihat diantara mereka. Dia adalah Malik, berusia 51 tahun, warga Dusun II, Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Dengan modal sebuah gerobak yang sudah reot dan menggunakan pakaian yang sudah lusuh, bapak empat orang anak ini terlihat mondar-mandir naik turun mendorong gerobaknya menyusuri reruntuhan tebing di tepi Sungai Subayang nan jernih tersebut. Suara Kampar yang berhenti di tepian Subayang mencoba menghampiri, ternya-

ta Malik dan beberapa warga lainnya sedang bekerja mengumpulkan satu persatu batu di pinggir Sungai Subayang untuk diangkut ke pinggir jalan lintas Lipat KainDesa Gema itu. Sambil membongkar batu-batu dalam gerobaknya, dengan nafas masih tersengal Malik berusaha menjawab Suara Kampar yang menyapanya. Tak lama kemudian ia meletakkan gerobaknya dan meluangkan waktunya berbincang dengan Suara Kampar. Dengan wajah yang terlihat letih, Malik menuturkan bahwa ia telah empat tahun menekuni pekerjaan mencari batu di sepanjang Sungai Subayang. Mencari

batu adalah salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Meski penghasilannya terbatas, namun Malik punya keinginan kuat agar anak-anaknya tetap bersekolah. Satu orang anaknya sudah duduk di jenjang Madrasah Tsanawiyah di sebuah pondok pesantren. Sementara tiga orang lagi masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Ia berharap kelak anak-anaknya menjadi orang sukses. Lantas kenapa ia memilih pekerjaan tersebut? Ternyata Malik merasa mencari batu lebih menjanjikan dibandingkan menakik karet disaat harga karet anjlok seperti saat ini. Lagi pula pekerjaan ini tak terlalu bergantung kepada cuaca. "Asal tidak banjir saja pak, Insya Allah dapat rezeki sedikit," ucap Malik. Penghasilannya mencari batu menurut Malik memang tidaklah terlalu menjanjikan namun menurutnya itu adalah pilihan terbaik agar bisa mendapatkan lembaran rupiah disaat harga karet terjun bebas. "Kadang-kadang seaghi dapek saku-

bik, batu dijual samo toke di siko pak. Sakubik kini onam puluo ribu, Kalau mamotong gota kini paling dapek 10 kilo, dapek ompek puluo ibu la," beber Malik. Malik mengakui, dengan penghasilan rata-rata Rp 60 ribu setiap hari ia tak jarang harus gali lobang menutup lobang menutupi kebutuhan keluarganya apalagi anak-anaknya sekolah semua. "Yo tapaso mautang untuk makan.

Kalau penghujan ndak dapek mencai batu le," ucap Malik. "Banjir potang lai dapek duo kilo boghe samo indomie sabungkui kami pak dari pak RT. Kadopan itulah minta kami pemerintah bantu-bantu kami pak," harap Malik. "Ko mulai dai pagi olun dapek sakubik le pak, la jam satu aghi ha. Badan la lotio so. Paling tidak dapek satonga kubik lai manjolang sore," imbuhnya.***

SEDANG memasukkan batu ke dalam gerobaknya di tepi Sungai Subayang.


12

Politik

KANDIDAT Bupati Kampar Muhammad Amin menyerahkan berkas pendaftarannya kepada Ketua DPC PDIP Kampar Dedi Suheri yang didampingi Sekretaris DPC PDIP Triska Felly.

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

KANDIDAT Bupati Kampar Zulfadil menyerahkan berkas pendaftarannya kepada Ketua DPC PDIP Kampar Dedi Suheri.

KANDIDAT Bupati Kampar Zainil Abidin salam komando dengan Ketua DPC PDIP Kampar Dedi Suheri.

Kandang Banteng Diserbu Kandidat Bupati/Wakil Bupati Kampar PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar tinggal setahun lagi. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengambil langkah cepat guna mendapatkan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar. Partai yang menasbihkan dirinya sebagai partai wong cilik ini muncul sebagai partai pertama yang melakukan penjaringan calon pemimpin Kabupaten Kampar periode 2017-2022 tersebut. ˆ Laporan: AKHIR YANI Pendaftaran dan pengembalian formulir pendaftaran serta wawancara terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar pun mulai dibuka selama dua pekan sejak Rabu (10/2/2017) hingga Rabu (24/2/2017) lalu. Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan yang terletak di Jalan Prof M Yamin, SH, Gg Sungai Kampar atau persis berada di

samping Gedung LPTQ Kabupaten Kampar pun mulai ramai sejak pendaftaran dibuka. Satu persatu Kandidat Bupati dan Wakil Bupati datang ke Kandang Banteng untuk mendaftar. Hampir semua kandidat datang bersama pendukungnya. Mereka datang sebanyak dua kali. Pertama ketika mengambil formulir pendaftaran dan kedua ketika mengembalikan formulir serta mengikuti tes wawancara dengan panitia pendaftaran dan pengurus DPC PDIP. Ada 14 orang yang mendaftarkan

diri ingin diusung oleh partai berlambang moncong putih pada Pilkada 2017 nanti. Keempat belas orang itu terdiri dari 10 orang Balon Bupati dan hanya 4 orang Balon Wakil Bupati. Adapun 10 orang peserta penjaringan untuk Balon Bupati yakni, H Ibrahim Ali, Muhammad Amin, Zulfadil, Suro Abadi, H Aziz Zainal, H Zulher, H Nasri Haroen, H Yurjani Moga, Dedi Suheri dan H Zainal Abidin. Sedangkan 4 orang untuk Balon Wabup yakni, Catur Sugeng Susanto, Erianto Bachtiar, Triska Felly, dan Syukrizal. Dari nama-nama tersebut ada 4 nama pengurus DPC PDIP Kampar yang ikut berkompetisi yaitu Dedi Suheri (Ketua), Triska Felly (Sekretaris), Erianto Bachtiar (Bendahara) dan Syukrizal (Wakil Ketua). Beberapa nama yang santer disebutsebut akan maju sebagai calon Bupati/ Wakil Bupati Kampar tidak ikut mendaftar di PDIP. Nama tersebut diantaranya Hj Eva Yuliana, Ahmad Fikri, Jawahir, Rachmat Jevary Juniardo, Amir Lutfi, Ilyas Husti, Alfisyahri, Elpiyulis, Aprizal, Zulfan Hamid, Syahrul Aidi

Semua Demi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kampar EMPAT belas nama telah mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kampar. Empat belas nama yang terdiri dari 10 nama untuk Balon Bupati dan 4 nama Balon Wakil Bupati memiliki track record dan pendukung masingmasing. Mereka secara terang-terangan maju karena ingin berbuat untuk masyarakat Kabupaten Kampar. Salah satu cita-cita mereka adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampar. Dari wawancara Suara Kampar dengan beberapa kandidat yang datang ke Sekretariat DPC PDIP Kampar maupun dari rangkuman pembicaraan dengan beberapa media, semua calon berkeinginan untuk membawa Kampar lebih baik. Mereka ingin ada peningkatan dibidang ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Salah satu kandidat yang mendaftar di PDIP Zulfadil mengungkapkan, ada tiga kunci untuk membangun ekonomi masyarakat Kampar yakni dengan menggali potensi desa, menciptakan lapangan kerja dan mendorong masyarakat menciptakan lapangan kerja. "Ini perlu didukung oleh pemerintahan dan lembaga keuangan, misalnya koperasi. Intinya lembaga keungan mikro tapi, semua bank hendaknya punya skim kredit untuk pengembangan ekonomi desa, pengelolaan koperasi, usaha kecil dan menengah," ujar Zulfadil. Guru Besar Universitas Riau dan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru ini menambahkan, untuk membangun ekonomi desa, tak hanya mengembangkan ekonomi pada satu sektor saja atau homogen, misalnya tak

KANDIDAT Bupati Kampar H Azis Zainal sesaat sebelum mengikuti interview di ruang Ketua DPC PDIP Kampar. hanya mengembangkan satu jenis tanaman pangan saja atau perkebunan karet saja tapi harus mengembangkan beberapa komoditi. Zulfadil juga menegaskan, bidang pendidikan akan menjadi salah satu prioritasnya untuk ditingkatkan. Sementara itu kandidat lainnya Muhammad Amin mengatakan, salah satu programnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar yang juga Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam (IKAPD) ini mengatakan, setelah berkeliling di ratusan desa di Kabupaten Kampar ia banyak sekali menerima keluhan petani akibat merosotnya dua komoditi andalan masyarakat karet dan kelapa sawit. Menurut Amin, Pemkab harus memainkan perannya bagaimana ada solusi terhadap permasalahan tersebut. Potensi ekonomi lainnya kata Amin perlu dikembangkan dan didorong oleh Pemkab Kampar.

Kandidat lainnya H Zainal Abidin mengungkapkan, dia mengaku prihatin dengan kondisi Kampar saat ini. Pria yang telah 25 tahun merantau ke Batam dan sukses menjadi pengusaha dan politisi di Batam ini siap melakukan perubahan. "Selama dua puluh lima tahun saya di Batam, saya melihat Kampar jadi prihatin. Karena saya berbuat di tempat lain, saya juga orang politik, karena saya Ketua Golkar di Batam dan Wakil Ketua DPRD Batam juga, dengan aturan sekarang kalau saya maju di Pilkada harus mundur. Maka itu adalah pilihan yang akan saya pilih demi memajukan daerah sendiri," beber Zainal. "Saya ingin menyumbangkan nyawa di badan, mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat Kampar. Mudah-mudahan ilmu dan pengalaman saya di luar bisa berbuat lebih baik di Kampar," imbuhnya. Semangat perubahan juga ditunjukkan kandidat lainnya H Ibrahim Ali, Zulher, Yurjani Moga, Suro Abadi, Aziz Zainal, H Nasri Haroem dan Dedi Suheri.(hir)

Maazat, Herman Rozie, Repol dan lainnya. Sekretaris Panitia Pendaftaran Balon Bupati/Wakil Bupati Kampar DPC PDIP Kampar Wilham Murdianto, SH mengungkapkan, semua bakal calon yang mendaftar telah mengembalikan formulir pendaftaran. Ia menjelaskan, proses penjaringan dilanjutkan dengan verifikasi di jajaran panitia dan penelusuran profil masingmasing peserta. "Kita akan cek. Misalnya dalam wawancara, benar nggak semua yang disampaikan memang itu kenyataannya?," ujar Wilham. Selain itu, panitia penjaringan juga akan memetakan elektabilitas para peserta. Sementara itu Ketua DPC PDIP Kampar Dedi Suheri mengakui bahwa DPC PDIP membuka diri seluas-luasnya kepada putra-putri terbaik Kampar untuk mendaftar di PDIP. Anggota Komisi IV DPRD Kampar ini mengatakan, setelah pendaftaran Balon Bupati/Wakil Bupati Kampar ditutup, maka DPC PDIP Kampar akan melaksanakan verifikasi terhadap Balon dan dilanjutkan dengan

rapat pleno menentukan siapa saja Balon yang direkomendasikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Riau. Wawancara terhadap bakal calon juga salah satu yang menentukan keputusan DPC PDIP Kampar. Hanya ada 4 nama Balon yang akan direkomendasikan ke DPP PDIP melalui DPD PDIP Riau. Dua nama untuk Balon Bupati dan dua nama lagi untuk Balon Wakil Bupati. "Kalau di PDIP mekanismenya seperti itu," beber Dedi. Anggota DPRD Kampar dari Dapil Siak Hulu-Perhentian Raja itu tak menampik bahwa tidak tertutup kemungkinan ada kriteria lain yang turut menentukan keputusan DPP PDIP, salah satu adalah hasil survey. Dedi menambahkan, PDIP Kampar salah satu kekuatan yang cukup menentukan sampan bagi Balon Bupati/Wabup Kampar pada Pilkada Kampar 2017 nanti sebab partai ini memiliki 4 kursi di DPRD Kampar yang artinya hanya membutuhkan 5 kursi lagi untuk bisa mengusung satu pasangan calon.***

Ramai-Ramai Diantar Pendukung BEBERAPA kandidat Bupati/Wakil Bupati Kampar yang mendaftar di PDIP Kampar juga diantar langsung pendukungnya. Dari pengakuan panitia pendaftaran dan pantauan Suara Kampar di Sekretariat PDIP Kampar kesepuluh kandidat Balon Bupati Kampar yang mendaftar di PDIP Kampar datang bersama pendukungnya. Salah satu kandidat Bupati Kampar H Zulher MS mengaku ia dijemput oleh sejumlah tokoh di Kampar ke rumahnya untuk mendaftar di PDIP. "Pagi tadi saya dijemput oleh para tokoh kampar ke rumah agar mendaftar ke PDI P Kampar. Dulu, saya kira ini gurauan mereka saja, rupanya pada hari ini benar adanya. Karena ini permintaan mereka selaku perwakilan masyarakat kampar, maka saya tak bisa menolak. Dan pagi ini saya mendaftar di PDI P Kampar," kata Zulher usai diterima tim penjaringan DPC PDIP Kampar bersama puluhan pendukungnya. Keputusan maju atau tidaknya H Zulher pada Pilkada Kampar 2017 memang ditunggu publik cukup lama. Mantan Sekda Kampar itu mendaftar di DPC PDIP Kampar selaku bakal calon Bupati Kampar, Jumat (18/2/2016). Kedatangan sejumlah pendukung juga tampak pada pendaftaran dan pengembalian formulir H Ibrahim Ali, Muhammad Amin, Zulfadil, H Aziz Zainal dan Zainal Abidin. H Aziz Zainal kepada Suara Kampar pada saat pengembalian formulir mengaku tak terlalu banyak membawa pendukung karena itu salah satu bentuk keseriusannya. "Saya very very seriuosly. Keseriusan saya tunjukkan dengan hadir sendiri di sini, tak mau banyak bawa pendukung. Saya ingin tatap muka dengan pengurus dan adek-adek di sini. Saya berharap PDIP kasih ke Azis Zainal," ujar Azis didampingi Bendahara DPW PPP Riau Harni, ST, MP dan Ketua DPC PPP Kampar H Yurmailis Saruji dalam sesi konferensi pers usai mengikuti interview. Ramainya pendukung kandidat yang datang ke PDIP juga tampak saat Muhammad Amin mengembalikan formulir pendaftaran, Rabu (24/2/2016). Amin didampingi sejumlah dosen yang juga alumni Pondok Pesantren Darussalam. Seperti diketahui Amin merupakan Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam (IKAPD). Selain itu tampak kolega Amin di organisasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar dan sejumlah tokoh pemuda dan masyarakat dari berbagai kecamatan. (hir)

ZULHER bersama para pendukungnya usai mendaftar di PDIP Kampar.


HUKRIM

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

13

Mengenang Almarhum Kompol Yuniar Ari Darmawan, S.Ik/Waka Polres Kampar

Sosok Polisi yang Religius, Tegas dan Santun

INSTITUSI kepolisian, Selasa (16/02/2016) dikejutkan dengan berita duka meninggalnya Wakil Kepala Kepolisian Resor Kampar Kompol Yuniar Ari Darmawan, S.Ik. Almarhum menghembuskan napas terakhir usai mengikuti pembukaan pelatihan revolusi mental di Gedung Serba Guna, Mapolres Kampar, di Jalan Prof HM Yamin SH, Bangkinang. ˆ Laporan: ARIEF Ia terpaksa dilarikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Norfa Husada di Jalan Ali Rasyid, Bangkinang karena mendadak jatuh pingsan. Tak beberapa lama mendapatkan pertolongan medis di Norfa Husada, ia menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 11.30 WIB. Almarhum meninggalkan satu orang isteri dan tiga orang anak yang masih kecil. Dari informasi yang dirangkum Suara Kampar, Kompol Yuniar Ari Darmawan lahir di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 Juni 1979. Ia dikenal banyak kalangan sebagai sosok yang tegas, santun dan taat dalam beribadah baik itu di dalam lingkungan tugasnya selaku polisi. Alumni Akademi Polisi tahun 2000 itu meninggal dunia pada usia 36 tahun. Sosok religius itu meninggalkan seorang isteri Illa Karini, kelahiran Palembang 10 Oktober 1979. Tiga orang anak yang ditinggalkan beliau yang pertama adalah Bagus Suryansyah Dharmawinata kelahiran Palembang 1 Agustus 2006. Kedua, Wisnu Brata Dharmawinata, kelahiran Pekanbaru 23 Mei 2010. Ketiga, Barata Dharmawinata, kelahiran Pekanbaru 8 Oktober 2014. Almarhum merupakan anak dari pasangan Heri Hartoyo dengan Nurwidayati. Kepergian Kompol Yuniar Ari mengejutkan banyak orang karena begitu mendadak dan ia tidak pernah mengidam penyakit. Lagipula dalam kesehariaannya almarhum selain taat beribadah juga rajin berolahraga menjaga kesehatan. Beberapa jam sebelum meninggal dunia almarhum terlihat sehat dan masuk kantor seperti biasa, bahkan pada pukul 08.30 WIB, almarhum yang menjabat sebagai Waka Polres Kampar ikut menghadiri acara pembukaan pelatihan Revolusi Mental bagi anggota Polres Kampar di gedung Serba Guna Polres Kampar. Usai menghadiri acara pembukaan pelatihan tersebut almarhum kembali ke ruangan kerjanya bahkan dikabarkan sempat melaksanakan sholat dhuha. Sekitar pukul 10.00 WIB, saat berada di ruang lobby Polres tiba-tiba ia mendapat serangan jantung dan roboh. Beberapa saat kemudian beliau langsung dilarikan ke RS Norfa Husada Bangkinang untuk pertolongan medis, selama sekitar 1 jam kebih mendapat pertolongan medis oleh tim dokter RS Norfa Husada. Tim dokter RSUD Bangkinang juga didatangkan untuk menolong almarhum, namun tim dokter menyatakan bahwa almarhum telah meninggal dunia pada pukul 11.30 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, jenazah dibawa ke rumah duka di Asrama Polri Sakuntala Pekanbaru. Ratusan pelayat dari jajaran Kepolisian termasuk Kapolda Riau

Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan beserta para pejabat utama dan anggota Polda Riau, Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono beserta jajaran hadir di rumah duka dan ikut menshalatkan almarhum di Masjid An Najah dalam lingkungan Komplek Polri ini. Usai dishalatkan jenazah almarhum langsung diberangkatkan menuju bandara SSQ II untuk dikebumikan di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun ia telah tiada, namun banyak kisah menarik dari sosok beliau. Baik selama menjalankan tugas maupun diluar tugas Wakil Kepala Kepolisian Resor Kampar. Almarhum dikenal sebagai seorang yang ramah, mudah bergaul, tidak pernah melakukan pelanggaran dinas, dan merupakan seorang perwira cerdas yang pernah mengecap pendidikan di luar negeri. Dalimi, salah warga yang juga mengenal almarhum menuturkan,ketika bertugas di Kampar, dalam perjalanan menuju Bangkinang, almarhum pernah minta diantar ke Masjid Jami' Air Tiris untuk melaksanakan sholat. "Beliau rajin sholat, sangat baik orangnya. Beliau juga menggemari makanan khas Kampar Palito Daun," ucap Dalimi seperti dikutip dari website resmi milik Pemkab Kampar www.kamparkab.go.id. Sementara itu, pengakuan Kepala Unit Reg Ident Satuan Lalulintas Polres Kampar Ipda Dadan yang turut serta mengantarkan jenazah sampai ke peristirahatan terakhir di ke Cilacap saat ditemui di Mapolres Kampar, Kamis (25/2/ 2016) mengungkapkan, sosok almarhum adalah pemimpin yang patut dicontoh dan betul khusnul khotimah. "Almarhum sangat rajin dan taat melaksanakan ibadah sholat lima waktu berjamah dan juga rutin sholat dhuha dan tasbih di masjid. Beliau sangat cocok untuk di sini bersama Bapak Kapolres," ungkapnya. "Bahkan lebih luar biasanya, beliau mampu mengerjakan ibadah rutin sholat tasbih yang tidak pernah putus-putus selama 240 hari," ungkap Dadan. Selain itu, almarhum juga mengamalkan sholat lima waktu berjamaah tanpa putus-putus selama 41 hari. "Sosok pemimpin inilah harus kita jadikan contoh dan panutan. Selain itu dalam kesehariannya melaksanakan tugas selaku pimpinan dikenal disiplin, rajin, bahkan selalu memberikan saran dan masukan kedepan. Ya sangat bagus dan wawasannya luas," imbuhnya. Bahkan Kamis dinihari, kata Dadan, ia bermimpi dipanggil oleh almarhum mengunakan pakaian jubah (Gamis) pakai peci warna merah sembari berkata. "Ayolah ke masjid kita sholat berjamah. Saya ketawa saja saat diajak beliau, tibatiba terbangun sekitar jam tiga dan kaget," kata Dadan menirukan perkataan almarhum dalam mimpinya. Ditegaskannya, kalau dalam pelak-

JENAZAH Kompol Yuniar Ari Darmawan saat digotong personil kepolisian sanaan tugas tentu dekat dengan almarhum. "Sayakan dua tahun bergabung, ya selama batas itu saja mengenal beliau. Dikatakan dekat tidak juga, tapi kalau tugas boleh dikatakan mengenali sosok beliau itu selaku pimpinan. Beliau bisa dijadikan guru, pemimpin dan sekaligus abang dalam memimpin anggota sangat bagus," pungkasnya. Sebelum beliau meninggal, ada postingan yang dikirim berupa pesan panjang lewat broadcasting kepada teman-temannya. Bahkan di dinding akun facebook milik Kanit Laka Satlantas Polres Kampar Riza Prakasa Wpc yang diposting pada Rabu (17/2/2016) malam sekira pukul 22.18 WIB. Dadan mengakui, selama beliau mengikuti tes Sespim, tidak pernah bertemu sama sekali. "Lagi balik, Senin ketemu dan Selasa masih ketemu pas waktu acara revolusi mental," katanya. "Ketika saya ketemu beliau di ruangannya, selalu bercerita dan ngobrol tentang agama dan manfaat sholat dhuha dan tasbih. Sampai saat masih terus terbayang-bayang wajah beliau seperti ada di depan saya," imbuhnya. Dadan menceritakan, ia ikut mengantarkan jenazah almarhum. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Pekanbaru ke Bandara SSK II sekitar pukul 16.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB langsung diterbangkan ke Jakarta. Tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma sekira pukul 18.30 WIB. Saat di Bandara Halim Perdana Kusuma, jenazah langsung disambut oleh perwira yang satu angkatan alumni Akpol tahun 2000 dengan prosesi penerimaan. Almarhum diberangkatkan menggunakan ambulance dari Jakarta menuju ke Cilacap, sekira pukul 20.30 WIB. Pada Rabu (17/2/2016) sekira pukul 04.00 WIB, jenazah tiba di rumah duka dengan disambut keluarga besar almarhum. Tiba tanah kelahirannya, jenazah pada pukul 10.00 WIB dimakamkan dengan prosesi militer dipimpin langsung oleh Kapolres Cilacap. Menurut Dadan, sewaktu ia pulang dari Cilacap ke Jakarta dalam perjalanan naik kereta api mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur'an sewaktu beliau masih hidup saat berolahraga. "Selama dalam perjalan pulang dari Cilacap dalam kereta api saya dengerin ngaji beliau sewaktu berolahraga jadi merinding. Semenjak itu saya susah melupakannya dan masih terbayang-bayang sampai sekarang," ungkap Dadan. Sementara itu, Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra mengatakan, do'a untuk almarhum juga terus mengalir. Rabu (17/2/2016) malam, personil Polres Kampar mengadakan tahlilan dan

pembacaan Surat Yasin saat takziah hari pertama di rumah dinas Waka Polres Kampar (almarhum) Kompol Yuniar Ari Darmawan. Tahlilan ini juga diikuti Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono dan sejumlah pejabat utama Polres Kampar serta Kapolsek dan jajaran, anggota Polres Kampar, Bhayangkari dan jamaah Masjid Al-Ikhlas yang berada di lingkungan Mapolres Kampar. "Jajaran Polres Kampar serta Jamaah Masjid Al-Ikhlas Bangkinang sangat kehilangan atas kepergian almarhum menghadap Sang Pencipta secara tibatiba," ujar Deni. Menurut Deni, dikalangan anggota dan warga masyarakat di lingkungan Polres Kampar beliau dikenal sebagai sosok yang baik, dermawan, ramah namun tegas serta taat dalam beribadah. "Hampir setiap hari disaat beliau berada di Bangkinang selalu menyempatkan di ri untuk melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Ikhlas yang berada di sebelah Mapolres Kampar, dan juga

hampir setiap pagi beliau juga terlihat mengerjakan shalat tasbih dan shalat dhuha di masjid ini," kata Deni. Diceritakan Deni, bahwa kedermawanan beliau juga menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi personil maupun jamaah Masjid Al-Ikhlas ini. "Salah satunya adalah gagasan serta inisiatif beliau untuk memasang AC pada masjid ini serta melakukan renovasi bangunan Masjid agar jamaah merasa nyaman saat beribadah di masjid ini," imbuhnya. Almarhum sebelum meninggal dunia sempat membuat video dengan latarnya Masjid Jami' Air Tiris dengan lantunan surah Al Imran ayat 110-112 dan surat Al Qasas 60-72 dengan latar islamic Centre Bangkinang. "Banyak kenangan lain terhadap beliau selama berdinas di Polres Kampar, hanya do'a yang bisa disampaikan kepada Allah SWT agar Almarhum Yuniar Ari Darmawan diterima di sisiNya, diampuni segala khilaf dan dosanya serta ditempatkan pada tempat terbaik di sisi Allah SWT," pungkas Deni.***

Obok-obok Kemaluan Korban, Warga Salo di Ringkus di Rumahnya KASUS pencabulan terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di Kabupaten Kampar. Seorang pria Aj (35) nekat mencabuli SF (9) dengan cara mengobokobok kemaluan korban berulang kali, aksi bejatnya ini ia lakukan saat istrinya melahirkan. Meski kejadiannya sejak bulan Agustus 2015 lalu, namun peristiwa ini baru dilaporkan pada Senin (22/1/2016) lalu sekira pukul 19.30 WIB. Setelah menerima laporan tersebut, Selasa (23/2/2016) dini hari sekira pukul 01.00 WIB, pelaku langsung dijemput di rumahnya di Dusun Sei Pinaso, Desa Siabu, Kecamatan Salo. Usai melapor, orang tua korban pada malam itu langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta memintakan visum. Setelah itu petugas Polsek Bangkinang Barat langsung menjemput tersangka dirumahnya di Desa Siabu. Berdasarkan keterangan korban dan saksi kepada pihak Kepolisian, kejadian ini diketahui oleh orang tua korban pada hari Senin (22/2/2016) lalu sekira pukul 13.00 WIB. Saat itu teman korban bernama Nanda (12) datang ke rumah korban dan memberitahukan kepada ibu korban bahwa anaknya SF (9) telah dicabuli oleh pelaku AJ. Selanjutnya orang tua korban menanyakan tentang kejadian tersebut kepada anaknya SF yang diakui olehnya memang benar dirinya telah dicabuli oleh tersangka AJ alias AH. Kemudian orang tua korban berkordinasi dengan ketua RT setempat dan melaporkan peristiwa ini kepada pihak Kepolisian. Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono melalui Kapolsek Bangkinang Barat Iptu Wan Mantazakka saat dikonfirmasi membenarkan adanyan pelaporan tersebut. "Tersangka AJ alias AH saat ini telah diamankan di Polsek Bangkinang Barat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," katanya. Kapolsek menambahkan, pelaku melakukan perbuatannya sudah berulang kali dan mengakui segala perbuatannya itu.(azr)


14

Wisata

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

MASYARAKAT melintas diantara keramba di Danau PLTA Koto Panjang di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar.

Dari Area Mancing Hingga Melihat Air Terjun

Nikmati Pesona Wisata Danau PLTA Koto Panjang KABUPATEN Kampar menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Banyak objek wisata alam yang belum dioptimalkan potensinya dalam rangka mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) maupun mendongkrak ekonomi masyarakat di beberapa kawasan wisata tersebut. Salah satu potensi wisata itu adalah Danau PLTA Koto Panjang. ˆ Laporan: WOWON

perti membentuk kelompok sadar wisata atau Pok Darwis. Pertama kelompok ini muncul di Desa Tanjung Alai. Namun belakangan ini, sekelompok anak muda dan masyarakat nelayan di Desa Pulau Gadang juga mulai melirik dan akhirnya membentuk Kelompok Sadar Wisata Kampuong Danau Koto Panjang. Kepada wartawan, (7/10/2015) ketua Pok Darwis Kampuong Danau Koto

Danau yang terbentuk karena pembangunan proyek PLTA Koto Panjang itu sangat mudah dijangkau. Dari ibu kota Kabupaten Kampar atau Kota Bangkinang ke PLTA Koto Panjang hanya berjarak sekira 30 kilometer atau setengah jam perjalanan. Danau ini membentang luas di atas perkampungan desa-desa dan kelurahan di Kecamatan XIII Koto Kampar mulai dari Pulau Gadang, Muara Mahat, Tanjung Alai, Batu Bersurat, Koto Tuo, Pongkai, Gunung Bungsu hingga Muara Takus. Meskipun belum dikelola secara maksimal, namun po- Asiiiikk da pat ikan......... .. tensi wisata di Danau PLTA Koto PanPanjang sungguh luar biasa. jang Wowon mengungkapPerlahan tapi pasti, beberapa kan, Beberapa wisata yang bisa ditahun terakhir masyarakat mulai nikmati oleh wisatawan di Danau bergerak untuk mengelola danau PLTA Koto Panjang, khususnya daini. Beberapa warga mulai memanlam area Desa Pulau Gadang adafaatkan program pemerintah se-

lah area memancing dan menjaring berbagai jenis ikan seperti toman, baung, geso, balido, barau, tapa, geso dan berbagai jenis ikan favorit lainnya di Sungai Kampar. Pengunjung juga bisa menikmati kesibukan para nelayan yang membongkar ikan disetiap pagi di dermaga Kelompok Sadar Wisata Kampuong Danau Koto Panjang yang terletak di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Dari dermaga ini pulalah kelompok Sadar Wisata ini akan turun ke Danau Koto Panjang memandu pengunjung menikmati beberapa tempat-tempat wisata yang ada di dalam danau maupun di sekitar danau. Pengunjung yang ingin menikmati tiupan angin Danau Koto Panjang juga bisa singgah di Home Stay Pematang Tinggi Amazone. Di home stay ini sudah tersedia kafe, tempat tidur santai yang menghadap ke danau, dapur, k a m a r mandi, listrik dan juga penyewaan alat-alat pancing. Bagi yang ingin bermalam juga dipersilakan, dan soal biaya tinggal membicarakan dengan pengelola home stay. Selain di home stay ini, pengunjung juga bisa menikmati sensasi menginap di alam terbuka di pulau-pulau kecil yang banyak terdapat di tengah-

ghau. AIR Terjun O

tengah danau. Pemandangan indah lainnya yang bisa dilihat adalah deretan keramba ikan yang terdapat di permukaan danau. Puas menjelajah permukaan danau atapun memancing, bagi anda yang hobi berpetualang bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi air terjun. Di hutan pinggiran Danau Koto Panjang di Pulau Gadang ini terdapat beberapa air terjun diantaranya yang mulai terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan saat ini adalah Air Terjun Oghau

dan Air Terjun Batu Angkut. Bagi yang ingin camping juga terdapat beberapa lokasi yang bisa dijadikan untuk camping. Nah, bagi yang ingin mendapatkan informasi tentang wisata di Danau PLTA Koto Panjang atapun yang ingin memanfaatkan jasa Kelompok Sadar Wisata Kampuong Danau Koto Panjang silakan menghubungi nomor handphone 085326881232 (Wowon, S.IP/Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampuong Danau Koto Panjang) atau menghubungi Kantor PWI Kampar di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang.***

ROMBONGAN pengurus DPD KNPI Kampar saat berkunjung ke Danau Koto Panjang.


UMKM

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

15

Raih Untung di Budidaya Buah "Surga" BUAH tin yang juga dikenal dengan buah sorga saat ini mulai banyak dibudidayakan masyarakat kita. Buah yang juga dikenal dengan nama fig atau pohon kehidupan ini rasanya manis dengan segudang khasiat kesehatan. Wajar kiranya buah ini menjadi salah satu buah kesukaan Nabi kita Muhammad SAW. Jika ingin mencari bibit buah tin, mungkin anda tidak akan menemukan di penangkar bibit tanaman di pinggir jalan. Soalnya, para penangkar bibit baik di Pekanbaru atau di Jalan Raya Bangkinang-Pekanbaru kebanyakan belum mengenal tanaman buah yang berasal dari Padang Pasir itu. Penyedia bibit tin, lebih banyak para penghobi. Mereka menjualnya melalui media sosial alias jualan on line. Lumayan banyak akun facebook yang namanya ada embel-embel tinnya. Bahkan ada pula group facebook yang khusus menjual bibit tin. Sayangnya, kebanyakan pemilik akun tersebut berada di luar daerah. Sehingga kita masih belum yakin apakah bibit yang kita pesan bisa selamat sampai ke tempat kita. Penasaran seperti apa buah dan bibit tin, Suara Kampar terus berselancar di dunia maya. Hingga menjumpai sebuah akun facebook yang bernama 'Riau Bibit Unggul' yang beralamat di Jalan Puskesmas Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Setelah kami telepon nomor yang ada di foto profilnya 081378388762, ternyata pemilik akun ini bernama Zainul Aziz seorang pecinta tanaman buah. Dia memiliki belasan koleksi pohon sorga. Ada yang namanya brow turk e y , blue gia n t , green yordan, pur-

ple yordan, sultan, tenna, white libanon, black ischa, abicau dan lainlain. Ketika kami berkunjung ke kediamannya, pria yang seharihari juga berprofesi sebagai jurnalis ini tengah asyik memperbanyak bibit tin miliknya. Menurut Zainul Aziz, memperbanyak bibit tin, susah-susah gampang. Bisa dengan dicangkok, bisa pula dengan cara mensteknya. Kami beruntung ketika di markas 'Riau Bibit Unggul' itu, kami sempat pula diajarkan oleh Zainul bagaimana cara memperbanyak bibit tanaman.

Menurut pria yang juga menyediakan bibit tanaman unggul lainnya ini, permintaan bibit tin sangat banyak. Selaian permintaan melalui on line, yang datang langsung ke rumahnya juga banyak. Dia mengaku, jika ditekuni dengan serius, bisnis tin dimasa depan sangat menjanjikan. Jika dikelola dengan baik, kata Zainul, bukan tidak mungkin bisnis tin akan mengalahakan tanaman lainnya. "Perputaran duit di tin sangat cepat. Pohonnya cepat besar dan berbuah. Dalam hitungan bulan kita bisa memperbanyak bibitnya. Harganya pun sangat bagus. Berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu. Tergantung besar dan jenis bibitnya," ujar pemiliki group Riau Menanam ini.(ziz)

Khasiat Tin untuk Kesehatan PROFESOR J. A. Vinson, dari universitas of Scranton, USA menyebutkan bahwa buah tin tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi. Hasil penelitian dalam 100gram buah Tin, mengandung 20% daripada keperluan zat serat seharian untuk tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Buah tin dapat mengobati wasir. Hal itu dikarenakan buah ini berfungsi melancarkan (buang air besar) dan menahannya. Mengobati encok– meresapnya asam garam (urat) dalam persendian bisa dibuktikan dengan penjelasan berikut. Encok disebabkan oleh berlebihan makan daging merah yang menyebabkan kerusakan asam amino, yaitu asam sel somatic. Buah tin memiliki kaitan dengan enzim yang khusus mengubah trimethyl menjadi asam folat. Enzim yang biasanya bekerja dalam satu sisi saja maka ia bekerja dalam dua sisi sehingga seimbang. Oleh karena itu, obat-obatan dari luar melemahkan enzim, tetapi buah tin bisa menormalkan kinerja enzim. Buah tin kering terkaya akan serat, tembaga, mangan, magnesium, kalium, kalsium, dan vitamin K, relatif diperlukan terhadap kebutuhan tubuh manusia. Buah tin karena kaya kandungannya akan serat, maka mampu mengurangi berat

badan. Oleh karena itu Buah tin sangat sesuai mengatasi masalah berat badan. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.Kandungan-kandungan buah tin seperti serat, kalium, dan magnesium dapat mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.Dalam sebuah studi, 40 gram bagian buah tin kering (dua ukuran medium tin) menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas antioksidan plasma dalam darah. Gabungan zat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa mampu mengontrol kadar gula darah seseorang.Hasil penelitian dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukkan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut, dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (koion) . Tin memiliki jumlah yang lebih kecil dari banyak nutrisi lain, ia memiliki efek pencahar dan mengandung banyak antioksidan, merupakan sumber yang baik flavonoid dan polyphenol. Kandungan serat yang

terdapat di dalam buah tin dapat memperlahan proses penyerapan glukosa di usus kecil, untuk itu sangat cocok bagi penderita penyakit kencing manis. Buah tin dipergunakan sebagai bahan pelancar (laxative), penahan sakit dan unsur perkumuhan air kencing (diuretik). Buah tin mengandung khasiat yang tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, ia tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi. Buah Tin dipercayai mempunyai bahan yang dapat melawan kanker, ia mengandung "polyphenols" yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai free radical dalam tubuh yang menyebabkan kanker. Buah Tin juga mengandung unsur lain yang menjadi bahan anti kanker, yaitu "benzaldehyde" dan "coumarins". "Benzaldehyde" telah terbukti mampu bertindak sebagai bahan anti tumor sedangkan "coumarins" adalah untuk merawat kulit dan kanker prostate. Buah tin telah dikenal kemujarabannya oleh ahli pengobatan tradisional pada dekade terakhir ini, khususnya pengobatan herbal, dan diakui secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti: Mengobati luka-luka, borok, flu burung, maag, gangguan sirkulasi menstruasi pada wanita dan luka bakar. Buah tin kering mengandung kadar gula tinggi, dan sangat bagus dikonsumsi oleh anakanak, orang diet dan olahragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolesterol. Buah tin mengandung kalium, omega tiga dan omega enam.(ziz)


16

Profil

No: 004 / Tahun: I / 1-15 Maret 2016

DEDI SUHERI (Anggota Komisi IV DPRD Kampar)

INFRASTRUKTUR

Perlu Dibenahi ANGGOTA Komisi IV DPRD Kabupaten Kampar Dedi Suheri mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan maupun Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kampar untuk cepat membenahi infrastruktur yang rusak akibat banjir. "Pasca banjir yang perlu dibenahi segera adalah infrastruktur terutama daerah yang terkena dampak banjir paling parah," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (27/ 2/2016) di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kampar, Jalan Prof HM Yamin SH, Bangkinang. Dedi menambahkan, daerah yang terkena dampak paling parah akibat banjir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang menyebabkan infrastruktur rusak parah sehingga masyarakat menjadi sulit melewati akses tersebut. Sejak akhir November lalu masyarakat terisolasi karena putusnya akses jalan ke tujuh desa di Kampar Kiri Hulu. Meski ini jalan provinsi namun hendaknya Pemkab Kampar lebih cepat bertindak karena terkait hajat hidup masyarakat.

"Coba kita lihat infrastruktur di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan Koto Kampar Hulu ini sangat parah sekali dan ini perlu menjadi perhatian kita terutama dinas terkait," ujarnya. Dedi juga mencontohkan kampung halamannya di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, dimana kondisi jalan tidak layak dan sempit. Apalagi Pangkalan Baru merupakan ibukota Kecamatan Siak Hulu. "Daerah awak ajo infrastrukturnyo kurang mendapatkan perhatian," tuturnya. Menurutnya, dengan APBD Kampar yang besar ini tentunya masalah infrastruktur harus lebih diperhatikan oleh pemerintah kabupaten. "Lihat infrastruktur kita di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan Koto Kampar Hulu, jalanya rusak parah dan ini perlu diperhatikan,"

BIODATA : Nama : Dedi Suheri Tempat/Tanggal Lahir : Pangkalan Baru, 8 Januari 1971 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Istri : Jumiwati Anak : Indriarti Alya Putri (Kelas 3 SMU 14 Pekanbaru) Alamat : RT 002, RW 006, Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu Pekerjaan : * Anggota DPRD Kabupaten Kampar 2014-2019 (Komisi IV DPRD Kampar). Jabatan : Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kampar.

tegas Dedi yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kampar sembari mempertanyakan kemana pemerintah daerah. Dedi juga membeberkan bahwa Komisi IV dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak kompak dan terlalu banyak kepentingan. "Tidak kompak dan terlalu banyak kepentingan, padahal ada temuan di Desa Pandau Jaya tentang semenisasi, tapi tidak ada ditindaklanjutnya padahal itu sebahagian saja," ungkap Dedi yang juga ikut mendaftar sebagai bakal calon B u p a t i Kampar di P D I P Kampar tersebut.(rif)

DEDI Suheri bersama Tim Baguna Banjir PDIP.

DEDI Suheri meninjau kondisi banjir di Siak Hulu.

MENYAMBANGI orang sakit


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.