Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 1 Tahun 2012

Page 1


REDAKSI MENYAPA Majalah

Harmoni

Majalah

Harmoni

KHATULISTIWA

KHATULISTIWA

Edisi 1

Tahun 2012 3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 8 Warta Harmoni 18 Lensa Harmoni 21 Warta Nasional 24 Warta Daerah

27 Mutiara Hati 28 Justicia 30 Catatan Perjalanan 33 Budaya 34 Kuliner 35 Otak Atik

Edisi 1 Tahun 2012 halaman

9

Para Pejabat Eselon III dan Eselon IV siap dilantik oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 26 Januari 2012.

halaman

21 Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Pejabat Polda Kalimantan Barat dan Ketua MUI Provinsi Kalimantan Barat duduk bersama dalam acara Muktamar Nasional PITI ke-4.

halaman

17 Tim Redaksi Majalah Harmoni Kemenag Kalbar mendapat pengarahan dari Kabid Humas Pinmas Kemenag RI dalam kunjungan studi banding di majalah Ikhlas Beramal.

halaman

20 Tim Senam Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar foto bersama Pejabat Eselon IV sebelum bertanding dalam perlombaan senam peringatan HUT Pemda Provinsi Kalimantan Barat.

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Hukmas dan KUB, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Zainul Arifin, Welsi Nindya Sari S.Sos. Bendahara: Hj. Nurul Huda Tim Redaksi: H. Syaiful Rizan SE.I, Anwari S.Pd.I. M.Ag, Gusti Hijrah Syahputra SH.I, Junaedi S.Kom, Seneng Sutiyoso S.Sos.I, Musa Tarigan S.Pd.K, Made Wiranata S.Ag, Florensius Sutami, Wiyono, Iin Kurniawan SE.I, Lamdani, S.Kom. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST Fotografer: Irwanto, Mirza Idrab Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561-732414 Fax. 0561-761746 Email: kanwilkalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Edisi Pertama 2012 Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Har­ moni Khatulistiwa yang terhormat, Mengawali edisi perdana tahun 2012, kami berusa­ ha menampilkan perubahan pada majalah yang kita cintai ini, baik tampilan maupun isi secara menye­ luruh, dimana kita berusaha lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Sebagai wujud peran humas yang semakin kompleks dan komprehen­ sif, sehingga diperlukan media cetak yang akan yang menjadi wadah pu­ sat informasi tersebut. Pada edisi kali ini, laporan uta­ ma akan menyajikan sajian ten­ tang pembagian DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kalbar Tahun 2012, yang merupakan mo­ dal utama dalam pelaksanaan selu­ ruh kegiatan, baik fisik maupun non fisik. Ditambah dengan wawancara dengan Kepala Bidang Humas Ke­ menterian Agama Republik Indo­ nesia, Drs. HM. Zainuddin Daulay, M.Hum mengenai peran Humas sebagai Humas Bangsa, yang kami tampilkan pada bagian profil se­ orang tokoh dalam edisi bulan ini. Berbagai berita juga telah kami rangkum, seperti acara pelantikan pejabat eselon III dan IV yang telah dilantik pada akhir bulan Januari, ke­ datangan BPK di Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya mencapai predikat Wajar Tan­ pa Pengecualian (WTP), Pelantikan PPKA (Pengurus Pusat Persaudaraan

Pensiunan Kementerian Agama) Kal­ bar, Kegiatan Diklat­ Kepega­waian dan Keahlian Staf, sampai pada beri­ ta mengenai konflik penolakan FPI yang sempat menggegerkan bumi khatulistiwa ini. Untuk yang terakhir ini, kami mengharapkan seluruh ele­ men masya­rakat khususnya jajaran Kementerian Agama Provinsi Kalbar untuk tidak terpancing segala isu yang tidak bertanggung jawab dan tetap menjaga keamanan serta men­ jalin kehidupan yang harmoni antar umat. Sebagai penutup, Harmoni Kha­ tu­­listiwa membuka kesempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulistiwa edisi pertama di tahun 2012 ini, membawa inspirasi dalam pemberian informasi dan tentu saja dapat memberi pencerahan demi ke­ majuan kita bersama. Amin. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

3


LAPORAN UTAMA

S

buat kebijakan agar di akhir triwu­ lan pertama (bulan April) realisasi penye­rapan anggaran telah menca­ pai 29 %. Sehingga berbagai tero­ bosan telah dilakukan untuk men­ capai angka tersebut, di antaranya dengan mempercepat turunnya POK pada masing-masing satker di Kanwil Kementerian Agama Provin­ si Kalbar. Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H.M. Husain D. Mahmud meminta agar Kanwil Kementerian Agama Kalbar yang beliau pimpin memberi presta­ si seperti tahun sebelumnya, dimana angka serapan anggaran di atas Ke­ menterian Agama pusat. Oleh karena itu beliau meminta unit kerja terkait untuk bekerja seefektif mungkin,

dan Kakanwil menghargai setiap prestasi yang telah diraih,dengan memberikan hadiah atau penghar­ gaan, dan hal seperti itu menjadi motivasi ganda bagi unit kerja yang mengurus pencairan dan laporan keuangan masing masing satker. Untuk DIPA tahun 2012 Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kal­bar memang mengalami kenaikan yang cukup besar di beberapa sektor. Di antaranya pada sektor Bimas Islam dan Pendis. Pada prinsipnya ham­ pirnya di semua sektor menga­lami kenaikan, sesuai dengan kenaikan anggaran Kementerian Agama se­ cara umum. Jika dibandingkan tahun 2011 dengan jumlah pagu anggaran 432.254.210.000 dan di tahun 2012 jumlah pagu anggaran

503.782.584.000, maka kenaikan dapat dihitung sebesar 16,55 %. Sebenarnya DIPA Kemente­ rian Agama telah turun tanggal 20 Desember 2011, nanti terjadi sedikit miskomunikasi. Dalam hal penen­ tuan anggaran Ditjen Pendidikan Islam, terjadi perbedaan persepsi antara Biro Perencanaan dan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, dimana Biro Perencanaan mempro­ gramkan bahwa diklat atau pelatihan ditempatkan di Balai Diklat. Sedang­ kan Ditjen Anggaran berpendapat

Penyerahan berkas DIPA oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar.

bahwa pelatihan atau diklat, masuk­ nya anggaran tersebut pada Sekre­ tariat Jenderal Kementerian Agama RI. Tetapi perbedaan tersebut dapat disatukan dalam sebuah kebijakan anggaran yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan RI. Pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar H.M. Husain D. Mahmud membagikan DIPA kepada satker dan unit kerja di lingkungan DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alah satu program peme­ rintah dalam mewujudkan good governance adalah dengan percepatan realisasi program dalam Anggaran Penda­ patan dan Belanja Negara Republik Indonesia. Hal ini mengingat be­ gitu besar anggaran dari beberapa instansi yang belum atau tidak terserap di akhir tahun 2011. Se­ hingga di awal tahun 2012 ini, ber­ bagai regulasi serta kebijakan telah ditetapkan oleh pemerintah demi tercapainya realisasi anggaran yang sesuai de­ngan harapan. Seperti itu pula halnya dengan DIPA pada Kementerian Agama se­ cara umum dan khusus pada Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kal­bar. Menteri Agama RI mem­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DIPA Turun, Kegiatan Siap Dilaksanakan

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

LAPORAN UTAMA

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar bersama pejabat eselon III dan IV seusai pembagian DIPA tahun 2012.

4

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Kakanwil dan Kasubbag Perencanaan & IK Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar.

Kanwil Kementerian Agama Provin­ si Kalbar. Dihadiri seluruh Kabid dan Pembimas serta Kasubbag di lingkungan Kanwil Kemenag Kal­ bar, Kepala Kemenag Kabupaten/ Kota se-Kalbar, Kepala MAN, MTsN dan MIN se-Kalbar. Dalam arahan­ nya Kakanwil menyampaikan agar semua satker dan unit kerja le­ bih mengoptimalkan kinerja demi mening­katkan daya serap anggaran di tahun 2012 ini. Kakanwil akan memberi penghargaan kepada 3 satker terbaik dalam hal penyerapan dan pelaporan. Dengan dibaginya DIPA pada hari senin kemarin, maka seluruh satker dan unit kerja siap untuk melaksana­ kan berbagai program dan kegiatan yang telah di susun dalam RKA-KL masing masing. Se­hingga harapan good governance dan penyerapan anggaran sesuai target Kemente­ rian Agama pusat dapat terealisasi, dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat memiliki prestasi yang dapat dibanggakan. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

5


PROFIL

PROFIL

Humas Kemenag sebagai Humas Bangsa

S

berbagai agama yang diakui di Indonesia,tapi lebih menjadi peran kumulatif dari Kementerian Aga­ ma sebagai instansi yang membina hal tersebut. Kementerian Agama akan memberikan berbagai pro­ gram dan kegiatan di bidang aga­ ma dan keagamaan, dan humaslah sebagai ujung tombak vital yang merealisasikan berbagai informasi yang ada. Humas yang mempunyai akses yang luas dan besar untuk mewu­ judkan visi tersebut bila diban­ dingkan unit kerja yang lain dalam Kementerian Agama, sehingga wajar sekali bila begitu sentral dan pentingnya peranan humas tersebut. Di internal Kemente­ rian Agama humas bisa menjadi

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

eiring waktu dan perkem­ bangan masa yang semakin cepat mengiringi pesatnya teknologi komunikasi dan informasi di era global dewasa ini, membuat peran humas Kemente­ rian Agama harus lebih besar dan berperan penting dalam segala as­ pek kehidupan. Sesuai dengan visi kementerian agama yang menjadi kementerian religius dan bertaqwa pada Tuhan YME, maka humas lah yang menjadi sentral yang mewu­ judkan visi tersebut. Mewujudkan bangsa dan ma­ syarakat yang religius dan ber­ taqwa kepada Tuhan YME tidak hanya merupakan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unit bimbingan masyarakat dari

penjaga keseimbangan dalam pencitraan instansi, karena pusat pembe­ritaan dan wadah pencari informasi terpusat pada humas. Setiap saat humas bisa memantau dan mengontrol berita dari ber­ bagai media baik cetak maupun elektronik yang menyangkut Ke­ menterian Agama, terutama ber­ ita yang negatif dan menyudutkan Kementerian Agama, baik di pusat maupun di daerah. Dengan kebi­ jakan yang diberikan oleh pimpi­ nan, humas dapat menegur dan mengkoreksi serta mengklarifikasi berita negatif yang ada dari unit kerja dipusat maupun satuan kerja yang ada di daerah, sehingga citra Kementerian Agama akan selalu baik di mata masyarakat.

Salah satu usaha atau tindakan yang bisa dilakukan oleh humas kementerian agama dalam mewu­ judkan bangsa Indonesia yang re­ ligius dan bertaqwa pada Tuhan YME adalah dengan cara menyam­ paikan pesan dan simbol moral serta religius kepada masyarakat luas umumnya, terlebih pada in­ ternal keluarga besar Kementerian Agama. Berbagai redaksi serta bentuk yang dapat dibuat, baik itu bali­ ho pada jalan atau persimpangan jalan strategis ataupun running text yang ada di setiap Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi mau­ pun Kabupaten/Kota. Berdoalah dalam setiap awal gerak kehidupan anda, Siapa yang tidak ingin pu­ lang menemui keluarga dalam kea­ daan damai atau anda memasuki kawasan agamis, harap jaga sopan santun dan perbuatan, begitulah contoh redaksi pesan moral yang dapat disampaikan. Sehingga dengan sentuhan dari “ kalimat sakti “ itu akan membuat hidup lebih bermakna dan penuh arti bagi semua mahluk hidup. Membuat setiap yang membaca akan menghayati dan meresapi betapa indahnya suatu kedamaian dalam kehidupan. Selain itu juga membentuk alam bawah sadar akan selalu teringat kata dan pesan religius itu, karena selalu dilihat

setiap kali dan dipandang setiap waktu. Hal ini merupakan suatu prestasi besar bagi Kementerian Agama dan humaslah yang akan berbangga dengan keberhasilan ini. Di sisi lain berbagai perge­ jolakan maupun gesekan di masya­ rakat yang berbau SARA, baik itu konflik etnis ataupun hal hal nega­ tif lainnya kerapkali membuat pandangan buruk serta kecaman dari dunia internasional terhadap Indonesia. Dibumbui berita dan opini yang kurang menyenangkan, sehingga timbul anggapan bahwa Indonesia adalah negara yang ti­ dak menghargai kerukunan umat beragama atau negara rawan kon­ flik, dan negara asing menerbitkan travel warning bagi warga negara meraka yang akan berkunjung ke Indonesia. Dalam keadaan seperti ini, maka tidak ada instansi lain yang akan bertanggung jawab dan menye­ lesaikan masalah tersebut,maka kembali lagi kepada Kementerian Agama selaku stake holder yang mengurus kerukunan umat be­ ragama. Peranan humas sekali lagi sangat berarti dan diperlu­ kan, karena humas dapat memberi solve problem. Salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah dengan menjem­ batani pertemuan dengan tokoh

Drs. H.M. Zainuddin Daulay, M.Hum Tempat/Tanggal Lahir : Tapanuli Selatan, 21 November 1957 Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I ( IV/b) Jabatan : Kabid Humas Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI Organik : Anggota Tim Penulis Pidato Menteri Agama (1999-sekarang)

6

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Salah satu usaha atau tindakan yang bisa dilakukan oleh humas Kementerian Agama dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang religius dan bertaqwa pada Tuhan YME adalah dengan cara menyampaikan pesan dan simbol moral serta religius kepada masyarakat. lintas agama dari berbagai elemen yang ada, hasil dari rekonsiliasi tersebut akan diterbitkan oleh ma­ jalah Humas dalam edisi khusus atau edisi Bahasa Inggris. Majalah tersebut didistribusi­ kan ke seluruh kedutaan besar tiap negara yang ada di Indonesia ini. Pemberitaan dalam majalah akan selalu dibaca oleh para dubes maupun staf luar negeri mereka, sehingga pencitraan Indonesia akan selalu baik dan tidak nega­ tif di mata dunia luar. Akan ber­ implikasi politik luar negeri yang bersimpati kepada Indonesia dan meningkatkan investasi serta ma­ suknya modal asing ke dalam ne­ geri kita. Semua adalah serangkaian tu­ gas dan kewenangan Humas Ke­ menterian Agama, sebagai ujung tombak pencitraan dan wadah informasi yang mengurusi agama yang ada di Indonesia. Karena baik atau tidaknya instansi Kemenete­ rian Agama, bergantung kinerja humas. Begitu pula dengan ke­ beradaan umat beragama di Indo­ nesia, semua tidak lepas dari peran humas. Jadi pantas bila humas Ke­ menterian Agama juga merupakan humas bangsa dan negara Repu­ blik Indonesia yang kita cintai ini. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

7


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

B

adan Pemeriksa Keuan­ gan (BPK) Pusat men­ gadakan pemeriksaan di Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Rombongan tiba di Bandara Supadio Pontianak, Senin, 6 Febru­ ari 2012 pukul 07.00 WIB, dijem­ put oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar, Drs. H. Mustolih M.Si, dan langsung men­ uju ke Kanwil Kemenag Kalbar. Pemeriksaan oleh BPK ke Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat karena Kanwil ini termasuk salah satu sampel dalam upaya Kementerian Agama RI menuju predikat Wa­ jar Tanpa Pengecualian (WTP). Pemeriksaan kali ini lebih di­ fokuskan pada belanja modal, be­ lanja barang, inventarisasi barang kekayaan negara (BMN) disertai

8

Pertemuan auditor BPK dengan Kakanwil, Kabid, Kabag, Kasubbag dan Pembimas di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

peninjauan langsung atau cek fisik barang yang ada. Auditor dari BPK juga memerik­ sa laporan keuangan dari masingmasing satuan kerja di lingkun­ gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang berkenaan dengan proses pencairan dana, penggunaan dan penyaluran dana serta sistem pelaporan dan evaluasi dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. “Layani dengan sebaik-baiknya apa yang diminta oleh BPK, karena ini merupakan pemeriksaan awal dari rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK, dalam rangka mewujudkan Pelaporan Keuangan Kementerian Agama yang WTP (Wajar Tanpa Pengecualian),” ka­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

ta Kakanwil Kemenag Provinsi Ka­li­mantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. “Kalimantan Barat merupakan daerah kedua yang dikunjungi BPK setelah Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat,” lanjut Kakanwil. Dalam kunjungannya ini, rom­ bongan BPK yang terdiri dari 5 orang staf dipimpin oleh Sri Lestari berada di Kalimantan Barat selama 14 hari terhitung mulai 6-20 Febru­ ari 2012 dan mengunjungi 5 lokasi yaitu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, STAIN Pontianak, Kantor Kemenag Kota Pontianak, Kantor Kemenag Kabupaten Bengkayang dan Kan­ tor Kemenag Kabupaten Sambas. (Harmoni Khatulistiwa)

Tiga Kewajiban Pejabat

K

epala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menga­takan bahwa jaba­ tan merupakan amanah yang ha­ rus dipegang dan dilaksanakan, jadi jangan ada unsur dengki di­ antara pejabat khususnya di ling­ kungan Kanwil Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalbar. “Karena saya berprinsip bahwa penentuan pejabat Eselon III dan IV, memerlukan kajian bersama dari para pejabat senior yang ada di Provinsi. Dan kita juga melihat kondisi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang akan diberikan,” tutur beliau. Menurutnya, tantangan sis­ tem pemerintahan ke depan tidak semakin ringan, dengan ada­nya Peraturan Pemerintah tentang pelelangan melalui internet maka Kanwil Kementerian Agama Pro­ vin­si Kalimantan Barat harus mampu menguasai sarana infor­ masi dan teknologi yang semakin canggih untuk mempermudah hubungan birokrasi antara instan­ si dan satuan kerja Kementerian Agama Pusat dan Daerah. Pejabat Kementerian Agama bukan hanya mensosialisasikan undang-undang tapi diharap­ kan mampu merumuskan, men­ jalankan dan mengawal fungsinya sebagai regulator, membekali dan meningkatkan pemahaman terha­ dap tugas dan fungsi serta visi dan misi organisasi sehingga diharap­ kan dapat meningkatkan kinerja ke arah yang lebih baik, melaku­ kan konsolidasi, akselerasi, dan harmonisasi. Ia menekankan bahwa ada 3 hal penting yang harus dilakukan oleh pejabat yang telah dilantik, pertama pelaksanaan program reformasi dan peningkatan kinerja Kementerian Agama karena akan

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

BPK Hadir Menuju WTP

Pelantikan Eselon III dan IV di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 26 Januari 2012.

selalu menjadi sorotan masyarakat dan hal itu akan menjadi tolak ukur kinerja Kementerian agama, maka harus ditingkatkan konsoli­ dasi internal di masing-masing unit kerja. Kedua setiap pimpinan unit kerja mempunyai tanggung jawab terhadap program refor­ masi birokrasi melalui pengara­ han, pengawasan, dan pembinaan pegawai serta jangan lalai dalam mengindentifikasi dan meme­ cahkan masalah yang timbul. Dan ketiga, harus ada perubahan pola pikir dan pola tindak disesuaikan dengan program-program, pela­ yanan dan peningkatan transpa­ ransi dan akuntabilitas publik ter­ hadap setiap pelaksanaan tugas, serta peningkatan profesionalisme dan integritas pegawai melalui cara-cara yang memungkinkan dan sesuai di lingkungan kerja masingmasing. Memperkuat koordinasi, kerjasama dan sinergi dengan unit kerja terkait, baik dalam lingkup Kementerian Agama maupun de­ ngan mitra kerja di luar kemente­ rian Agama serta dengan masya­ rakat. Pengarahan Kakanwil terse­ but disampaikan pada pelantikan

pejabat eselon III dan IV di ling­ kungan Kanwil Kemenag Kaliman­ tan Barat, Kamis, 26 Januari 2012, yang dihadiri para Kabid, Pembi­ mas, Kasi di Kanwil Kemenag Kal­ bar dan para Kepala Kemenag Ka­ bupaten/Kota se-Kalimantan Ba­rat. Adapun para pejabat Ese­lon III yang dilantik adalah: Drs. HM Yunus HS (Kabid Urais), Drs.H.Kasiman HN (Kakankemenag Kabupaten Pon­ tianak), H.Azharuddin Nawawi, S.Ag, M.Si (Kakankemenag Ka­ bupaten Melawi), H.Asmar, S.Pd.I (Kakankemenag Kabupaten Beng­ kayang) dan Wayan Slamet (Pem­ bimas Hindu). Sedangkan pejabat Eselon IV di Kanwil Kemenag Prov. Kalbar yang dilantik antara lain Dra. Sangadah (Kasubag Huk­ mas dan KUB), Drs. H.Tambihul Abdi (Kasi Penyuluh Haji dan Umroh), Drs.H.Aminuddin (Kasi Pemberdayaan Zakat dan Wakaf), Drs.H.Lukmanul Hakim (Kasi Penyuluh), Hj. Hamidah Sawira (Kasi Siaran dan Tamaddun), M. Ma’shum Ahmadi, S.Ag (Kasi Pela­ yanan Bidang Pekapontren) dan Nuniek Sari K, SE (Kasi Bina Lem­ baga Zakat dan Wakaf). (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

9


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Cairkan DIPA Sesuai Kebutuhan

Pelantikan PPKA Kalimantan Barat

uasana apel pagi Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kalbar, Senin, 5 Maret 2012, menjadi perhatian seluruh peserta upacara. Kepala Bidang Mapenda, Drs. H. Ridwan­ syah, M.Si menyampaikan bebera­ pa informasi terkini di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat. Beliau mengatakan bahwa mulai hari Rabu, 29 Februari 2012, tanda bintang pada DIPA Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kal­bar telah berguguran artinya DIPA masing­masing Bidang dan Pembimas bisa dilaksanakan dan direalisasikan sesuai kebutuhan. Hal ini tentunya mendukung ha­rapan Kakanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­

alam rangka mening­ katkan persaudaraan antar pensiunan pega­ wai Kementerian Agama maka pada Kamis, 9 Februari 2012 dilaksanakan pelantikan Pengurus Wilayah PPKA Kalimantan Barat masa bakti 2012-2017 bertempat di Aula Arafah, Asrama Haji Pon­ tianak. Hadir dalam acara tersebut Pengurus Pusat Persaudaraan Pen­ siunan Kementerian Agama (PPKA) yang diwakili oleh sekretarisnya, HM. Abd Ghafur Djawahir. Dalam sambutannya, HM. Abd Ghafur mengatakan bahwa de­ngan dilantiknya Pengurus Wilayah PPKA Kalimantan Barat yang baru harus mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai­mana ketentuan yang terdapat dalam Ang­ garan Dasar dan Ang­garan Rumah Tangga. Saat ini kredibilitas Ke­ menterian Agama menjadi salah satu sorotan media massa sebagai salah satu instansi Pemerintah yang

Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D Mahmud, memaparkan serapan anggaran per eselon se-Kalimantan Barat tahun anggaran 2011.

10

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

dianggap kurang baik, maka dari itu program kegiatan PPKA Kalimantan Barat juga bisa mengangkat keter­ purukan nama Kementerian Agama di masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud, me­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

dan Kota se-Kalimantan Barat yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Februari 2012 di Hotel Kapuas Pontianak. Pada dasarnya acara tersebut merupakan evaluasi ter­ hadap penyelenggaraan haji tahun 2011, dan masing-masing pemer­ intah daerah menginginkan adanya perubahan jumlah kuota haji untuk masa mendatang. Sebelum menutup apel, Ridwan­ syah menyampaikan bahwa Kakan­ wil Kemenag Kalbar akan kembali ke Kalimantan Barat pada Kamis, 8 Maret 2012. Kakanwil melaksana­ kan ibadah umrah bersama Kabid Hazawa dan rombongan, semoga beliau dapat kembali ke Pontianak dengan selamat. (Harmoni Kha­ tulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

tan Barat agar target pencairan DIPA tahun 2012 pada triwulan pertama mencapai 29 %. Untuk mendukung pencapaian target pencaiaran tersebut maka Kabid. Pekapontren, H. Asy`ari, S.Ag telah siap mencairkan bantuan langsung kepada pondok pesantren di lingkungan Kementerian Agama Kalbar. Begitu juga dengan Bidang Mapenda sudah siap mencairkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada sekolah-sekolah ma­ drasah di lingkungan Kementerian Agama Kalbar. Pada pagi tersebut Ridwansyah juga mengumumkan hasil rapat koordinasi Penyelenggaraan Haji Tahun 2012 yang dihadiri oleh Kepala Kankemenag Kabupaten

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D Mahmud, berharap PPKA menjadi mitra Kementerian Agama.

Kakanwil Kemenag dan Ketua Pengurus Wilayah PPKA Kalbar.

nyampaikan harapan bahwa den­ gan pengesahan Pengurus Wilayah PPKA Kalimantan Barat yang baru, dapat menjadi mitra Kementerian Agama dalam rangka melaksana­ kan tugas pokok yakni terwujud­ nya masyarakat Kalimantan Barat yang taat beragama, berakhlak mulia, rukun, cerdas, sehat, sejah­ tera lahir dan batin. Adapun Ketua Pengurus Wilayah PPKA Kalimantan Barat masa bakti 2012-2017 adalah Ket­ ua: Drs. H. Salmin Daud, Wakil Ketua: Drs. H. M. Basri HAR, Sekretaris dan Wakil Sekretaris: Drs. M. Aldy Saidi dan Armayadi, sedangkan Bendahara dan Wakil Bendahara: H. Ahmad A Rahim, S.Ag dan Hj. Rukayah A. Malik. Untuk melaksanakan fungsi-­fungsi organisasi, PPKA dibantu oleh be­ berapa bidang diantaranya adalah Bidang Organisasi dan Diklat, Bi­ dang Kesejahteraan dan Sosial, Bi­ dang Usaha Produktif dan Bidang Kerukunan Wanita. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

11


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Mediation Training FKUB

K

S Tokoh agama memegang pe­ranan penting sebagai panutan dalam ling­ kungan masyarakat sehingga bisa menjadi mediator penengah kon­ flik,” papar Haitami. Kondisi itulah yang menjadi dasar “Training Mediation Conflict” yang dilaksanakan Forum Kerukunan Umat Beragama Kalimantan Barat melalui bimbingan kepada tokoh aga­ma sebagai mediator konflik. Ia juga mengungkapkan, “Jika seseorang yang ingin menjadi pene­ ngah di antara orang yang bertikai

Kasubbag Hukmas Kanwil Kemenag Kalbar, Dra. Hj. Sangadah (kiri), menghadiri pembukaan Mediation Training.

tidak dibekali dengan pengetahuan, maka bukan menyelesaikan masa­ lah, melainkan akan menimbulkan masalah baru, sehingga perlunya keterampilan dan keahlian dalam memediasi konflik.” Adapun tujuan pelaksanaan training adalah agar peserta mampu menjadi penengah yang baik dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik yang terjadi di masyarakat. Selain itu intensitas konflik di Ka­ limantan Barat relatif cukup tinggi dan berskala masif, maka untuk mengelola sebuah konflik diperlu­ kan seperangkat pengetahuan dan skill agar konflik yang muncul da­ pat menjadi dasar bagi perubahan yang konstruktif dimasa yang akan datang. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengelola konflik adalah melalui mediasi se­ bagai suatu proses penyelesaian persengketaan di luar pengadilan. (Harmoni Khatulistiwa) Pembukaan Mediation Training di Hotel Dangau.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

iswa-siswi madrasah mu­ lai Senin, 19 Maret 2012, berkonsentrasi menghadapi Ujian Madrasah Berstand­ ar Nasional (UMBN). Pelaksanaan ujian tersebut dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 19-21 Maret 2012. Setiap peserta ujian wajib ha­ dir pukul 07.00 sampai dengan 11.30 WIB. Untuk melihat secara langsung pelaksanan Ujian Madrasah Ber­ standar Nasional maka Kepala Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Husain D. Mahmud beserta Kepala Bidang Madrasah Pendidikan Dasar (Ma­ penda), Drs. H. Ridwansyah M.Si dan Kasi Mapenda Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Abd. Syukur, SK mengunjungi Madrasah Aliyah Ne­ geri 1 dan 2 Pontianak. Setiap siswa-siswi Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan Ma­ drasah Aliyah yang duduk di kelas III wajib mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah Berstan­ dar Nasional (UMBN). Ujian terse­ but dilaksanakan sebagai penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. UN juga da­ pat dijadikan sebagai evaluasi atas penyerapan terhadap mata pelajaran yang diterima dan dipelajari selama siswa belajar di sekolah tersebut. Hasil UN/UMBN digunakan untuk memetakan mutu program satuan pendidikan secara nasional, pintu masuk untuk pembinaan dan perbaikan mutu pendidikan, baik di tingkat satuan pendidikan maupun nasional, mendorong motivasi bela­ jar siswa, dan mendorong peningka­ tan mutu proses belajar megajar.

Perbaikan mutu pendidikan ber­ dasarkan pemetaan hasil UN ber­ tujuan untuk meningkatkan nilai rata-rata, mempersempit standar deviasi, dan memperbaiki nilai te­ rendah. Prinsip berkesinambungan (continuity) pun dijaga. Kesinam­ bungan untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ke­ sinambungan bagi siswa dari sosial ekonomi kurang mampu masuk ke perguruan tinggi. Sebagai sempel dari pelaksanaan UMBN di Kalimantana Barat sesuai dengan informasi yang kami terima bahwa peserta UMBN di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak berjum­ lah 179 siswa, yang terbagi menjadi 10 ruangan dan masing-masing ru­ angan berisi 20 orang serta setiap ruangan diawasi oleh 2 orang pen­ gawas. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

asubbag Hukmas Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Dra. Hj. Sangadah, mewakili Ka. Kanwil menghadiri Pembukan “Me­ diation Training” kerja sama FKUB Provinsi Kalbar, Program Pasca Sar­ jana STAIN Pontianak, Forum Pedu­ li Ibu Pertiwi (FPIP) dan Center For Acceleration Of Inter Religious and Ethnic Understanding (CAIREU) STAIN Pontianak, yang dilaksana­ kan Jum’at, 24 Februari 2012 di Ho­ tel Dangau Jl. Arteri Supadio Pon­ tianak. Hadir dalam acara tersebut para tokoh agama, utusan instansi terkait dan peserta training seban­ yak 30 orang Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kalimantan Barat, Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag menya­ takan bahwa tokoh agama di suatu daerah biasanya tempat masyarakat mengadu dalam berbagai hal. Tidak hanya ketika menemukan masa­ lah agama saja, bahkan juga dalam masalah konflik. Oleh karena itu­ lah tokoh agama juga perlu dibekali pengetahuan tentang bagaimana cara menjadi mediator konflik yang baik. “Konflik bisa terjadi kapan saja, dalam skala kecil maupun besar.

Konsentrasi Siswa Hadapi UMBN

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Husain D. Mahmud beserta Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar dan Kasi Ma­ penda Kemenag Kota Pontianak mengunjungi beberapa MAN yang melaksanakan UMBN. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

13


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Tingkatkan Wawasan dan Keterampilan Pegawai

Ciptakan Damai di Bumi Khatulistiwa

alam rangka peningkatan kualitas SDM, persoalan manajemen menjadi suatu yang sangat penting untuk mendapat perhatian khusus. Karena keberhasilan seorang dalam sebuah organisasi juga sangat ditentukan oleh kemampuannya menggerakkan dan mempengaruhi orang lain serta mengunakan potensi-potensi yang ada di lingkungan internal mau­ pun eksternal melalui keterampilan mana­jemen. Khusus untuk pelak­ sanaan berbagai pelayanan ditingkat bawah/dasar diperlukan beberapa keterampilan staf yang dapat menun­ jang pencapaian tugas dan fungsi se­ tiap satuan kerja. Di lingkungan organisasi pemer­ intah dibutuhkan keterampilan yang terkait dengan pengelolaan ad­ ministrasi perkantoran, antara lain me­ngenai hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian. Sejalan dengan itu, Balai Diklat Keagamaan Jakarta melaksanakan “Diklat Keterampilan Staf” dan “Diklat­ Kepegawaian” bagi pelaksana staf un­

enyikapi situasi dan kondisi Kaliman­ tan Barat saat ini, masyarakat diharap­ kan tidak mudah terprovokasi ter­ hadap permasalahan yang timbul akibat perselisihan antara Front Pembela Islam (FPI) dengan De­ wan Adat Dayak (DAD). Karena hal ini bukan hanya menyebabkan kerugian di kedua belah pihak akan tetapi dapat meresahkan kondisi masyarakat yang selama ini dalam keadaan kondusif dan harmoni. Akibat kejadian tersebut juga da­ pat merusak tatanan masyarakat khususnya di bidang keamanan, budaya, ekonomi dan politik. Dengan kejadian ini keda­maian di Bumi Khatulistiwa kembali terusik. Untuk itu Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengadakan pertemuan internal dalam rangka mencari solusi ter­ hadap permasalahan yang ada. Sesuai dengan informasi yang kami dapat, kronologi kejadian ini diawali dengan terbentangnya sepanduk di depan Asrama Maha­ siswa Pangsuma yang bertuliskan “Tolak FPI di Kalbar”. Selanjutnya sejumlah massa yang mengatasna­ makan Islam berang dan menco­ pot spanduk tersebut. Pada sat itu sempat terjadi ketegangan antara kedua belah pihak namun dapat diredam. Malam harinya FPI dan DAD sepakat damai. Peristiwa ini terja­ di pada hari Rabu, 14 Maret 2012. Akan tetapi, ternyata kejadian berlanjut. Massa Adat Dayak ber­ kumpul di rumah Betang, Jalan Sutoyo. Sementara massa FPI di kawasan Tanjung Raya, Kamis, 15 Maret 2012. Untuk menjaga agar kedua pihak tidak terjadi benturan, maka petugas keamanan menutup

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Penyematan tanda peserta dalam pembukaan Diklat Keterampilan Staf dan Diklat Kepegawaian di Pontianak, 20 Maret 2012.

14

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

pelayanan prima, administrasi dan manajemen keuangan”, ujarnya. Selanjutnya beliau juga berharap agar peserta yang mengikuti diklat teknis kepegawaian dapat menjadi pelaksana yang profesional dalam melaksanakan tugas sebagai admin­ istrasi kepegawaian sesuai dngan tema diklat “Tingkatkan Wawasan dan keterampilan Pegawai di ling­ kungan Kementerian Agama”. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H.M. Husain D Mahmud dan seka­ ligus menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada peserta diklat. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sehubungan dengan kondisi masyarakat saat ini yang yang mudah terprovokasi oleh isu-isu yang yang tidak jelas, maka Kementerian Agama harus mampu memberikan informasi yang menye­ jukkan kepada masyarakat, karena akibat dari kon­flik yang terjadi akan dapat merugikan semua pihak. Sebelum menutup sambutanya beliau menyampaikan beberapa ha­ rapan kepada peserta. Pertama, ke­ pada Pengelola Administrasi Kepe­ gawaian agar dapat memahami betul sistem apli­kasi yang saat ini dipergu­ nakan untuk mengimput data kepe­ gawaian di lingkungan Kementerian Agama baik data dari pusat maupun daerah. Kedua, Walaupun Struktur Organisasi Pusat dan Daerah belum sinkron 100%, setiap pelaksana/staf mesti memahami dan memaklumi kondisi ini. Ketiga, setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini jangan segansegan untuk menanyakan kepada narasumber ber­kaitan dengan perma­ salahan yang ada di daerah masingmasing mengenai tata persuratan dan administrasi kepegawaian. (Harmo­ ni Khatulistiwa)

M

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

tuk mewujudkan tenaga profe­ssional dan terampil serta mempunyai sikap dan kepribadian yang baik sehingga memudahkan pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing. Kegiatan diklat tersebut dilaksanakan mulai 20-29 Maret 2012. Yang diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari u­tusan Kanwil Kemenag Kal­bar dan u­tusan dari Kemenag Kabupaten/Kota se­Kalimantan Barat. Pelaksanaaan diklat tersebut dilaksanakan di Unit Pelatihan Kesehatan, Jalan 28 Okto­ ber Siantan Hulu, Pontianak. Menurut ketua pelaksana dik­ lat, H Noor Chasan, S.Pd.I, “Diklat keterampilan staf ini bertujuan un­ tuk meningkatkan pemehaman ten­ tang ketentuan dan cara-cara teknis dalam hal kepegawaian guna men­ ingkatkan kemampuan pelaksana/ staf administra­si. Dan diharapkan, peserta yang mengikuti Diklat Kete­ rampilan Staf ini mampu dan ter­ ampil dalam berbagai keterampilan khususnya di bidang tata persu­ratan, tata kearsipan, komunikasi yang efektif, kehumasan, keprotokolan,

Kesepakatan damai sebagai hasil mediasi berbagai unsur di Kalimantan Barat, Jumat, 16 Maret 2012.

jalur tol 1 dan 2 serta penyebe­ rangan feri juga dihentikan. Untuk mencegah munculnya permasalahan yang lebih lanjut, maka pejabat pemerintah beserta tokoh agama dan pengurus Or­ mas mengadakan dialog sebagai mediasi jalan keluar terhadap per­ masalahan yang ada. Pertemuan tersebut diadakan di Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar, Jumat, 16 Maret 2012. Acara dihadiri oleh Gubernur yang diwakili oleh Sek­ da Kalbar, Pangdam XIIITanjung pura, Kejaksaan tinggi Kaliman­ tan Barat, Wali Kota Pontianak, Bupati Kubu Raya, Bupati Melawi, Perwakilan dari perguruan tinggi, Dewan Adat Dayak, tokoh dari ber­ bagai organisasi, dan Ketua FKUB Kalbar.

Masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi.

Hasil dari pertemuan terse­ but yaitu kesepakatan dari semua pihak bahwa kejadian ini akan menjadi insiden terakhir dan un­ tuk selanjutnya, bersama-sama membuka lembaran baru dalam suasana yang lebih kondusif dan terkendali. Serta diharapkan bagi pihak keamanan dapat mengambil tindakan strategis untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Kementeran Agama Provinsi Kalimantan Barat juga berupaya untuk meredam gejolak konflik yaitu dengan memberikan su­ rat edaran resmi kepada seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota agar meng­ himbau kepada masyarakat di derahnya masing-masing melalui tokoh agama dan Penyuluh Agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Khonghucu agar mem­ berikan informasi yang menye­ jukkan masyarakat bukan seba­ liknya malah menjadi provokasi terhadap permasalahan yang ada. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

15


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Kunjungan Kerja Dharma Wanita Provinsi Kalbar

D

alam rangka memonitor langsung kondisi pen­ didikan anak usia dini Taman Kanak-Kanak (TK), maka Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Barat men­ gadakan kegiatan kunjungan kerja tahun 2011-2012 pada 9 lokasi

16

Pengurus Dharma Wanita Provinsi bersama Pengurus Dharma Wanita Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dalam kunjungan ke Raudatul Athfal binaan.

di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut dilaku­ kan untuk melihat secara langsung kondisi pendidikan dan ruangan belajar sebagai sarana penunjang pelaksanaan pendidikan khususn­ ya sekolah TK pada Rabu, 7 Maret 2012. Kunjungan kerja bidang pen­ didikan Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Barat mendatangi Raudatul Athfal (RA) binaan Dhar­ ma Wanita Persatuan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang beralamat di Jalan Prof. M. Yamin Pontianak. Rombongan tersebut berjumlah 4 orang yang

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

didam­pingi oleh 5 orang pengurus Dharma Wa­nita Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat. Kedatangan rombongan Dhar­ ma Wanita Provinsi Kalimantan Barat ini disambut langsung oleh Kepala TK/RA, Helly. Sampai saat ini kondisi bangunan dan ruangan belajar dalam keadaan baik. Jum­ lah siswa yang belajar berjumlah 168 orang yang terdiri dari Kelas A 23 anak, Kelas B 38 anak, Kelas B1 37 anak, Kelas B2 35 anak, dan Ke­ las B3 38 anak. Jumlah guru yang mengajar berjumlah 11 orang dan dibantu satu orang staf tata usaha. (Harmoni Khatulistiwa)

M

elihat pentingnya se­ buah pelayanan in­ formasi dan komu­ nikasi, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat membuat sarana informasi media cetak berupa majalah yang diberi nama “Ma­ jalah Harmoni Katulistiwa”. Me­ dia informasi tersebut pada mula­ nya terbit berupa bulletin namun dalam perjalanannya berkembang menjadi sebuah majalah yang ter­ bit mulai tahun 2006 hingga saat ini. Begitu besarnya perhatian Kepala Kanwil Kemenag Kalbar pada eksistensi Majalah Harmoni, maka ia memerintahkan Kasubag Hukmas dan KUB untuk menu­ gaskan pegawai yang memiliki kemampuan dalam mendesain majalah agar mengadakan studi banding pada lembaga atau in­ stansi yang dinilai baik penerbitan majalahnya. Akhirnya Terpilih Majalah Ikhlas Beramal Kementerian Agama Re­ publik Indonesia dan Majalah Me­ dia Pembinaan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang konsisten dalam penerbitan dan menjaga kualitas isi dan tampilan majalahnya sebagai tempat tujuan studi banding. Kasubag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Kalbar, Dra. Hj. Sangadah menugaskan Aris Sujarwono, SH dan Welsi Nindya Sari, S.Sos staf Hukmas dan KUB, untuk magang selama 4 hari dari tanggal 27 Februari sampai 1 Maret di kedua majalah tersebut, masingmasing 2 hari. Kedatangan Aris dan Welsi di Kementerian Agama RI diterima dan disambut langsung oleh Kepa­ la Bidang Humas, Drs. HM. Za­ inuddin Daulay, M.Hum. Dalam

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Studi Banding Humas Kanwil Kemenag Kalbar

Studi banding 2 staf Hukmas Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat ke Redaksi Majalah Media Pembinaan.

pertemuan tersebut ia menyam­ paikan bahwa Humas Kemente­ rian Agama tidak hanya berperan dalam instansi Kemenag saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai hu­ mas bangsa dan negara. Lebih lan­ jut dia mengatakan bahwa salah satu media yang dapat digunakan sebagai pendukung peran humas tersebut adalah media cetak yaitu majalah yang memang telah ada pada masing-masing Kementerian Agama se-Indonesia. “Karena se­ bagai media penyampai informasi dan juga mewakili citra instansi, maka kualitas dan isi majalah tersebut harus ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya. Setelah 2 hari di Humas Ke­ menag Pusat, Aris dan Welsi melanjutkan perjalanan menuju Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat. Di sana mereka disambut langsung oleh Kasubag Hukmas dan KUB, Drs. H. E. Nadzier Wiri­ adinata, M.Pd. Ia mengatakan

bahwa kerjasama antar satker di lingkungan Kementerian Agama sangat dibutuhkan, karena den­ gan adanya hubungan tersebut informasi terkini dapat diakses dan diketahui oleh semua instansi yang berkaitan dengan masalah tersebut. Terkesan oleh perjalanan studi banding pada dua lokasi tersebut, Aris mengatakan, “Perjalanan ini sangat berarti bagi kami sebagai petugas yang ditunjuk untuk me­ nangani penerbitan Majalah Har­ moni Kemenag Kalbar. Kami ber­ harap kepada teman-teman tim redaksi dapat bekerja sama dalam meningkatkan kualitas isi dan tampilan majalah kita. Kami yakin dengan semangat dan pengalaman serta dukungan dari semua pihak kami berharap dapat menampil­ kan yang terbaik kepada pembaca dan pencinta Majalah Harmoni,” tutupnya. (Harmoni Khatulis­ tiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

17


LENSA HARMONI

LENSA HARMONI

Kakanwil Kemenag Kalbar, Kejati Provinsi Kalbar dan Kasi Keluarga Sakinah bersama Tim BP4 Kementerian Agama Pusat seusai audiensi dengan Wagub Kalbar.

Kabag Tata Usaha , Kakanwil dan Kasubbag Keuangan dan IKN Kementerian Agama Prov. Kalbar memimpin rapat koordinasi pembagian DIPA Tahun 2012.

Pembimas Hindu bersama ketua PHDI Kalbar dalam upacara ogoh ogoh menyambut hari raya Nyepi 1 Caka 1934.

Pembimas Kristen beserta staf memimpin acara penyerahan sertifikasi bagi guru agama Kristen.

Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar, Ketua STAIN Pontianak bersama ketua TIM BPK dalam ekpose hasil pemeriksaan keuangan di Kementerian Agama Kalimantan Barat.

Kabid Mapenda selaku Plt Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar bersama ketua tim Irjen Kemenag RI dalam kunjungan ke Kalbar.

Kabid Pekapontren dan Kasi Kelembagaan memimpin Rakor Koordinasi bidang pekapontren se Kalimantan Barat.

Wagub Kalbar, Kakanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar, Ka.Biro Kessos Setda Kalbar bersama hadir dalam rapat koordinasi penyelenggaraan haji tahun 2012.

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar bersama Kepala Balai Diklat Jakarta saat membuka acara diklat keterampilan staf dan keterampilan pegawai di UPELKES Pontianak.

Kakanwil Kemenag Kalbar, Kabid Mapenda, Kasi Mapenda Kota Pontianak saat kunjungan monitoring ujian di MAN 2 Pontianak.

Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar didampingi Kasubbag Hukmas dan KUB memimpin rapat tim majalah Harmoni Khatulistiwa.

Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar, Kabid Pekapontren berfoto bersama pimpinan dan guru saat melakukan kunjungan di RA Lailatul Qadr Mas`udi Pontianak.

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

19


WARTA HARMONI

WARTA NASIONAL

Tim Senam Kemenag Kalbar Kembali Toreh Prestasi

kan harapan 2 dan 3 diraih oleh Tim Kodam XII Tanjungpura dan Dinas PU Provinsi Kalimantan Barat. Di pertandingan sebelumnya pada November 2011, Tim senam dari Kanwil Kemenag Kalbar berhas­ il mendapat juara I di acara Peringa­ tan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 12 Dharma Wanita Persatuan Kalbar. Kegiatan perlombaan senam terse­ but diikuti oleh seluruh Dharma Wanita Persatuan se-Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)

baik karena PITI merupakan Or­ ganisasi Dakwah Keagamaan yang membutuhkan pemimpin yang mumpuni, beraklak mulia, inova­ tif dan visioner dalam memajukan dan mengharumkan PITI dimata masyarakat. Musyawarah Nasional PITI tersebut sedianya dihadiri oleh Menteri Agama RI, namun begitu padatnya jadwal beliau sehingga diwakili oleh Sekjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Abdul Ka­ rim, M.Pd. Di antara sambutannya beliau menyampaikan bahwa aga­ ma mampu menjadi perekat inte­ grasi bangsa bukan menjadi faktor pemecah belah bangsa. Pembangu­ nan bidang agama dalam mewujud­ kan pembangunan nasional adalah tugas kita semua. Beliau juga menyampaikan agar peran Ormas Islam lebih signifikan

melihat kedudukannya bersen­ tuhan langsung dengan masya­ rakat dan mengajak seluruh ang­ gota PITI untuk bersama-sama dalam membangun bangsa dan Negara kearah yang lebih baik. Di penghujung sambutannya Abdul Karim berharap semoga dengan diselengarakannya MUNAS PITI IV ini dapat mengemukaakan ideide yang kreatif dan inovatif dalam pembangunan umat sehingga umat ini aman dan damai sesuai dengan yang kita harapkan. Acara pembukaan MUNAS PITI IV Tahun 2012 dibuka secara res­ mi oleh Wakil Gubernur Kaliman­ tan Barat, Drs. Christiandy San­ jaya, MM. yang ditandai dengan pemukulan Gong yang disaksikan oleh seluruh undangan yang hadir pada acara tersebut. (Harmoni Khatulistiwa) ,

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

orang laki-laki yaitu Rizal, S.Hi dan Rudy Fransiskus, ST serta 4 orang Perempuan yaitu Welsi Nindya Sari, S.Sos., Elisabeth Rossinta, SE., Sur­ yani dan Musdalifah, SE. Sebagai juara pertama dalam lom­ ba senam poco-poco tersebut diraih oleh tim senam DISPORA Provinsi Kalimantan Barat, juara kedua diraih oleh utusan Universitas Tanjung­ pura Pontianak dan sebagai juara ketiga diraih oleh utusan Bandiklat Provinsi Kalimantan Barat. Sedang­

P

engurus Wilayah Persatu­ an Islam Tionghoa Indo­ nesia (PITI) dari seluruh Provinsi se-Indonesia ha­ dir di Kalimantan Barat. Kedatan­ gan Pengurus PITI dan anggotanya tersebut adalah dalam rangka meng­hadiri Muktamar Nasional (MUNAS) IV yang dilaksanakan di Hotel Kapuas Pontianak pada tang­ gal 9-11 Maret 2012. Tema yang di­ usung pada kegiatan MUNAS tahun ini adalah “PITI Ada untuk Bangsa dan Negara” dalam acara tersebut hadir pula Kakanwil Kalimantan Barat, HM. Husain D Mahmud. Pada acara pembukaan MUNAS IV tersebut , Sambutan Ketua PITI yang diwakili oleh Budi Setia Gra­ ha, menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini di­ harapkan pengurus PITI yang baru dapat menyusun Program yang

20

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

21

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

T

im Senam Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat kembali menoreh prestasi dengan ikut serta dalam perlombaan Senam Poco-poco yang diselenggarakan oleh panitia Hari Ulang Tahun Peme­ rintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat tahun 2012. Perlombaan terse­ but dilaksanakan di halaman Kantor Dispora Provinsi Kalimantan Barat Jalan Dr. Sutomo Pontianak (Rabu, 25 Januari 2012). Dari 13 peserta lomba, Tim Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat berhasil sebagai Juara harapan 1 (satu) dengan mem­ peroleh hadiah dana Pembinaan dari panitia penyelenggara. Suasana perlombaan nampak lebih semarak karena setiap peserta didukung oleh suporter dari instansinya masingmasing. Kepala Bagian Tata Usaha Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Musto­ lih, M.Si, memberikan apresiasi atas keikutsertaan Kanwil Kemenag Ka­ lbar dalam acara tersebut. Ini terli­ hat dengan hadirnya beliau menyak­ sikan penampilan tim senam Kanwil Kemenag Kalbar yang terdiri dari 2

Muktamar PITI IV 2012


WARTA NASIONAL

WARTA NASIONAL DOK. HARMONI KHATULISTIWA

BP4 Audiensi Wakil Gubernur

Prihatin Tingginya Angka Perceraian

M

nus HS dan BP4 Provinsi Kalbar, rombongan kemudian bertolak ke Kantor Gubernur untuk melaku­ kan audiensi. Rombongan Audiensi dip­ impin langsung oleh Kepala Kan­ wil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Selain Ketua BP4 Pusat Dr. Hj.Nurhayati Djamas, MA dan Ket­ ua V, Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, turut serta pula Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kalbar, Ketua Pengadilan Agama Kelas I-A Pontianak Drs. H. Khaerudin, SH, M.Hum, Ketua MUI Kalbar, Pengurus BP4 Provinsi Kalbar dan beberapa pejabat dari Kemenag

Kalbar. Dan kemudian diterima Wakil Gubernur Kalbar Drs. Chris­ tiandi Sanjaya, MM di ruang Wakil Gubernur, Selasa (13 Maret 2012). Nurhayati Djamas dalam sam­ butannya mengatakan, bahwa ke­ inginan untuk beraudiensi dengan pimpinan kepala daerah di Kalbar sudah lama diagendakan, namun baru bisa terlaksana. “BP4 mem­ punyai misi membantu pa­sangan dalam menjalani pernikahan, agar berjalan sesuai harapan dan mencegah terjadinya kehancuran atau perceraian,” katanya. Nurhayati mengungkapkan, bah­­­wa tingkat perceraian kian DOK. HARMONI KHATULISTIWA

eningkatnya angka per­ceraian dari tahun ke tahun mendorong Badan Penaseha­ tan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) pusat melaku­ kan berbagai audiensi dengan Gu­ bernur dan konsolidasi BP4 ting­ kat provinsi di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Barat. Setelah sebelumnya melaku­ kan pertemuan internal di Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang di­ terima oleh Kepala Bidang U­rusan Agama Islam (Urais), HM Yu­

tahun kian tinggi diikuti feno­ mena dimana 63,7 persen perce­ raian adalah cerai gugat dari istri. “Ini menunjukkan beberapa hal. Pertama,bisa jadi ini menunjukkan semakin sadarnya kaum perem­ puan akan hak dan tanggung ja­ wabnya. Kedua, ini menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan per­ ka­winan dewasa ini, sehingga be­ gitu mudahnya terjadi percera­ ian,” paparnya. Untuk itu, lanjut Nurhayati, BP4 Berupaya mem­ bantu pemerintah dalam rangka menciptakan dan membangun ke­ luarga sejahtera. “Upaya yang te­ lah kami lakukan adalah, memper­ siapkan pasangan dalam bentuk bimbingan awal pernikahan dan

“Keluarga kuat akan melahirkan generasi yang kuat.” Pertemuan BP4 Pusat (Kanan, Ketua BP4 Pusat, Dr. Hj. Nurhayati Djamas) dan Bidang Urais (Kiri, Kabid Urais, HM. Yunus HS.) di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

22

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Christiandi Sanjaya

Wagub (kedua dari kiri) diabadikan bersama rombongan audiensi dari BP4 Pusat dan Kakankemenag Kalbar serta Ketua PTA dan PTA Kelas I-A Pontianak.

membantu menyiapkan konseling bagi pasangan yang bermasalah,” katanya. Sementara Wagub, Christian­ di Sanjaya mengajak untuk bahu membahu menciptakan keluarga yang kuat dan utuh. “Keluarga kuat akan melahirkan generasi yang kuat. Dan beberapa penyimpangan seperti narkoba dan lain-lain, bia­ sanya akibat keluarga yang tidak utuh (broken home),” paparnya. Kabid Urais Kemenag Kalbar, Drs. HM Yunus HS yang juga pen­ gurus BP4 Kalbar mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya audi­ ensi dengan wakil gubernur adalah dalam rangka sinegisitas meme­ cahkan persoalan perceraian. Selain melakukan audiensi dengan Pimpinan Kepala Daerah dan BP4 Provinsi Kalbar dalam rangka mengurangi angka perce­ raian, BP4 Pusat juga bertujuan

untuk mensosialisasikan hasil Mu­ nas BP4 tingkat Pusat dan Daerah melalui Program Penasehatan dan Konseling, Mediasi dan Advokasi dalam bentuk pelatihan Mediator. Dalam rangka memenuhi kebu­ tuhan mediator di Pengadilan Aga­ ma, BP4 Pusat telah mengadakan pelatihan mediator pada 19-22 Maret 2012 di Jakarta. Dimana pe­ serta adalah pensiunan Kemenag/ Pensiunan Hakim Pengadilan Aga­ ma/Pemuka Agama setempat atau Konselor BP4. Pelatihan mediator ini diikuti oleh Ketua BP4 Provinsi Kalbar, H. Syamsuri Mahdi, SH; Ketua III BP4 Provinsi Kalbar, Drs. H.M. Basri. HAR; Sekretaris BP4 Prov. Kalbar, Drs. H. Sjamsju­ ridjal, dan Anggota Bid. Konseling, Penasihatan Perkawinan dan Ke­ luarga BP4 Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Nur Anwari, M.Pd. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

23


WARTA DAERAH

WARTA DAERAH

Peningkatan Pengetahuan Pajak Subbag Tata Usaha

Seminar Sehari MGMP MTs Kabupaten Pontianak

K

engusung tema “Pen­ ingkatan Kinerja Guru Melalui Sertifikasi Dapat Membawa Pe­ rubahan dalam Pendidikan un­ tuk Mewujudkan Peserta Didik yang Berkualitas dan Berkarakter”, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MTs Kabupaten Pontianak menyelenggarakan Seminar Sehari dengan menghadirkan pembicara Dr. H. Aswandi, Dekan FKIP Univer­ sitas Tanjungpura, dan dibuka lang­ sung oleh Bupati Pontianak, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH. Seminar berlangsung di Gedung Kartini Mempawah dan diikuti oleh sekitar 250 peserta, yang terdiri dari Guru Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA di wilayah Kabupa­ ten Pontianak. Selain itu turut pula hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Drs. H. Kasiman HN, Kepala Dinas Pen­ didikan, Pemuda dan Olahraga Ka­ bupaten Pontianak, Drs. H. Zulkifli Salim, MM dan Kepala Madrasah se-Kabupaten Pontianak. Ketua MGMP MTs Kabupaten Pontianak, Hj. Yuliana, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah turut berpartisipasi dalam ke­giatan Seminar Sehari tersebut. Selain itu, mewakili seluruh dewan guru yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, ia juga menyampaikan aspirasi berupa permohonan dan harapan kepada Pemerintah Ka­ bupaten Pontianak agar dapat mem­ berikan perhatian dan pembinaan terhadap guru-guru yang berada di lingkungan madra­sah, mengingat guru yang berada di madrasah juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan guru di sekolah umum.

Masih banyak wajib pajak yang belum membayar pajak baik karena tidak tahu dan belum terdaftar sebagai wajib pajak.

24

Pajak Pratama Sanggau dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Kon­ sultasi Perpajakan Sekadau (KP2­ KP), yang bersedia hadir untuk memberikan pengetahuan melalui kegiatan sosialisasi dan berharap untuk ke depannya kerja sama ini dapat terjalin dengan baik agar ada peningkatan capacity building bagi seluruh pegawai Kantor Kemente­ rian Agama Kabupaten Sekadau. Pada kesempatan yang sama perwakilan KP2KP Sekadau, Agung Supriyono memberikan apresiasi yang baik dan memberikan bebe­ rapa informasi yang sangat ber­ manfaat tentang pajak. Agung menegaskan bahwa penghasilan negara yang bersumber dari pa­ jak sekitar 75 % . Melihat hal ini, sangatlah penting bagi kita untuk membayar pajak demi kelang­ sungan pembiayaan pembangunan.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

“Tahun ini penerimaan pajak me­ ngalami peningkatan, berdasarkan penghitungan per hari untuk selu­ ruh Indonesia mencapai Rp. 3 tri­ liun, dengan wajib pajak sejumlah 1,8 juta. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia jelas ini masih banyak wajib pajak yang belum membayar pajak baik karena tidak tahu dan belum terdaftar se­ bagai wajib pajak,” paparnya. Lebih lanjut mereka berharap pengeta­ huan yang ada pada hari ini dapat ditularkan kepada wajib pajak agar pendapatan dari sektor pajak me­ ningkat dan harapan kita bersama dapat meningkatkan kesejahte­ raan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Sesuai moto kami ‘Bayar Pajak­nya, Awasi Penggunaannya’, semoga menjadi tugas kita bersama untuk kepentingan bangsa,” ucapnya. (Sridewi/Kemenag Sekadau)

guru, Pendidikan berbasis karakter, dan perubahan pendidikan. Hal ini terlihat dari ba­nyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan. Kegiatan yang menjadi agenda tahunan dari Pengurus MGMP MTs Kabupaten Pontianak ini tentu sa­ ngat membantu bagi para guru un­ tuk terus menggali potensi dan juga sebagai sarana menambah wawasan guna mencapai tujuan untuk men­ ciptakan generasi cerdas, berkarak­ ter dan berakhlakul karimah. Ketua Panitia seminar, Hj. Yuliana,S.Pd juga berharap ke de­ pan kegiatan tersebut dapat terus berlanjut dani ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas peserta dan panitia pelaksana ke­ giatan, serta pemateri yang handal dan berkompeten, se­hingga kegia­ tan seminar ini dapat dijadikan salah satu sarana dalam mening­ katkan wawasan keilmuan para guru di lingkungan madrasah di ka­ bupaten Pontianak. (Hj. Yuliana, S.Pd., Kepala MTsN Mempawah Hilir Ka­ bupaten Pontianak) DOK. MGMP MTs KABUPATEN PONTIANAK

Sosialisasi pengisian SPT Tahunan dan PPh Orang Pribadi di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau.

M

Hal tersebut langsung mendapat respon positif dari Pemerintah Ka­ bupaten. Bupati Pontianak dalam sambutannya memberikan apresia­ si terhadap pelaksanaan kegiatan seminar tersebut dan memberikan motivasi kepada para guru, khu­ susnya guru madrasah di Kabupa­ ten Pontianak agar terus mening­ katkan wawasan keilmuannya guna menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berkarakter. Dengan terlaksananya ke­giatan seminar ini, diharapkan dapat se­ makin menambah dan mening­ katkan wawasan keilmuan para guru sebagai mediator, motivator dan fasilitator dalam mendidik, mengajar,melatih dan mengevaluasi peserta didik untuk menjadi genera­ si muda yang berkualitas dan ber­ akhlak mulia. Seluruh peserta yang hadir be­ gitu antusias dalam menyimak se­ tiap materi yang disampaikan oleh Dr. H. Aswandi selaku narasumber. Beberapa materi yang disampaikan antara lain: Sertifikasi dalam ja­batan tahun 2012 terkait dengan kinerja DOK. MGMP MTs KABUPATEN PONTIANAK

antor Kementerian Aga­ ma Kabupaten Sekadau be­kerja sama dengan Kantor Pajak Pratama (KPP) Sang­gau dan Kantor Pela­ yanan Penyuluhan Pajak dan Kon­ sultasi Perpajakan (KP2KP) Seka­ dau melakukan kegiatan bersama sosialisasi pajak dan SPT Tahunan Orang Pribadi. Kegiatan yang dilak­ sanakan di Aula Kementerian Aga­ ma Kabupaten Sekadau ini didasar­ kan pada kesadaran bahwa sebagai wajib pajak, Pegawai Negeri Sipil mempunyai kewajiban untuk mem­ bayar pajak dan untuk transpa­ransi wajib pajak juga berkewajiban mengisi surat pemberitahuan tahu­ nan atau dikenal dengan SPT Ta­ hunan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (21 Maret 2012) dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau Drs. M. Taufik. Dalam pengarahannya Taufik mengingatkan kepada selu­ ruh pegawai untuk taat membayar pajak karena ini adalah sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai seluruh kepen­ tingan rakyat. “Dengan membayar pajak berarti ikut menyukseskan pemba­ngunan. Dan bagi pegawai, pada awal tahun berkewajiban untuk melaporkan keadaan harta kekayaan yang ada dengan meng­ isi form SPT Tahunan,” ujarnya. Beliau mengucapkan terima kasih kepada tim sosialisasi dari Kantor

ISTIMEWA

Kemenag Sekadau Sosialisasi Pajak dan SPT

Bupati Pontianak, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH.

Hj. Yuliana, S.Pd., Ketua MPMP MTs Kabupaten Pontianak. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

25


WARTA DAERAH

MUTIARA HATI

Nyepi sebagai Peningkatan Spiritual

A

da empat hari raya yang diperingati oleh umat Bu­ dha di seluruh dunia ter­ masuk Indonesia dan khu­ susnya di Kalimantan Barat. Salah satu hari Raya tersebut adalah Hari Raya Magha Puja yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2012 yang lalu. Perayaan hari raya termasuk Hari Raya Magha Puja bagi umat Bu­dha dipusatkan di tempat-tempat ibadah umat Budha antara lain vihara, cetya, kelenteng, dan lain-lain yang bias­ anya diperuntukan bagi peribadatan umat Buddha itu sendiri. Peringatan Magha Puja untuk mengenang peris­ tiwa- peristiwa penting bagi perkem­ bangan sejarah umat Budha. Magha Puja merupakan peristiwa penting untuk dikenang dan dipraktekkan

26

bagi umat Budha karena memper­ ingati hal-hal sebagai berikut: 1) Berkumpulnya 1250 Bhikkhu tanpa diundang. Para Bhikkhu tersebut se­ muanya telah mencapai Arahat atau tingkat kesucian; 2). Semua bertatap muka langsung dengan Budha Sakya­ muni dan Budha membabarkan Dhamma dengan pokok ajaran yang dikenal dengan Ovadha Patimokha. Salah satu yang dikunjungi oleh Penulis pada peringatin Hari Raya Magha Puja adalah tempat ibadah umat Budha di Vihara Dhammasiri Jaya di Gg. Flamboyan, Kabupa­ ten Kubu Raya Kalimantan Barat. Perayaan didahului dengan puja Bakti bersama. Umat Buddha dari anak-anak, remaja, dan kaum de­ wasa melaksanakan puja bakti se­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Vihara Dhammasiri Jaya, Kubu Raya.

cara hikmat. Hadir dalam perayaan tersebut rohaniwan Budha yaitu Bhikkhu Ciradhammo dari Sangha Teravadha Jakarta yang kemudian memberikan Dhammadesana atau ceramah dengan menguraikan peris­ tiwa Magha Puja secara detail. Sete­ lah selesai puja Bakti, umat langsung mendengarkan ceramah yang disam­ paikan oleh Bhikkhu tersebut. Sete­ lah memberikan ceramah, Bhikkhu membimbing umat untuk melaku­ kan Pradaksina yaitu mengelilingi tempat ibadah sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan pemberian dana berupa, makanan, minuman, dan obat-obatan kepada anggota sangha. (Saiman, SS. M.Si.)

P

Oleh Ni Made Wiratini

ikiran diibaratkan sep­ erti kuda liar / kuda binal yang baru di tangkap, oleh karena itu sangat di perlu­ kannya latihan-latihan kerohanian yang tekun, penuh kesabaran untuk menga­tasinya. Kuda itu kuat dan liar, jika dinaiki, ia akan meronta-ronta dan berusaha untuk membebaskan dirinya, tetapi dengan kemauan keras, dan memegang tali kekang­ nya dengan erat dan tetap berada diatas kuda itu untuk menunggang­ inya, biarkan ia meronta sampai ia kepayahan, hingga akhirnya kuda itu akan diam dengan sendirinya. Pada saat itulah baru mulai didekati dengan kasih, dituntun dan dielus tengkuknya, lalu diarahkan ke jalan yang dikehendaki. Demikian pulalah pikiran, hendaknya jangan dimanjakan, karena dengan demikian seluruh dunia ingin diraihnya. Latihan yang berkesinambungan, dan pengen­ dalian yang terus-menerus dan di­ selingi dengan hiburan yang berwu­ jud kepuasan batin akan membuat pikiran menjadi penurut. Latihan yang berupa kekerasan sematamata, dapat menyebabkan pikiran menjadi bandel ataupun frustasi, namun pikiran perlu juga diberikan kegairahan. Disiplin dalam mengen­ dalikan pikiran dapat ditingkatkan dengan adanya kemauan yang keras dan adanya tekad yang kuat, dan juga harus ditumbuhkan kesabaran dalam diri, sebab latihan, disiplin, kemauan, kesabaran dan kesucian adalah sebagai tiang pancang, sebab pikiran yang liar itu harus diikat dan dikendalikan, dan untuk mengikat­ nya diperlukan tiang pancang yang cukup kuat, yang bisa diperoleh

melalui latihan-latihan kesabaran dan kedisiplinan. Pada dasarnya dunia ini adalah paduan dari Rwa Bhineda yaitu paduan antara baik dan buruk. Se­ baik-baiknya seseorang pasti ada buruknya, dan sejahat apapun orang itu pasti ada kebaikannya, walaupun hanya sedikit. Tidak ada manusia yang tanpa cacat, sebagaimana dis­ ebutkan dalam pribahasa “tan hana wwang suasta annulus” yaitu tidak ada manusia yang betul-betul sem­ purna. Seperti halnya orang yang memakai kacamata yang bersih,

saja, tetapi juga latihan fisik, Seperti seseorang yang belajar mengendarai sepeda motor, ia harus taat terhadap tata tertib demi keselamatan dirinya, misalnya dengan berlatih di tempat yang sepi, menjaga keseimbangan dan sebagainya. Karena dalam lati­ han apapun, sikap badan memiliki hubungan yang timbal balik den­ gan pikiran. Itulah sebabnya sikap berdoa dan meditasi mempunyai a­turan, karena sikap badan semacam ini penting untuk menuntun pikiran kita. Hendaknya jangan merasa takut akan mengalami kegagalan,

maka dunia ini akan nampak bersih dan indah, namun bagi orang yang memakai kacamata hitam, walau­ pun pada siang hari saat matahari terang benderang maka ia akan melihat keadaan dunia yang gelap. Dalam melatih kedisiplinan pikiran, hendaknya kita belajar melihat, berpikir, berbicara tentang sesuatu dari segi yang baik atau positif, dan berbuat sesuatu yang baik, yang semuanya itu dapat dijadikan lan­ dasan untuk meningkatkan rohani dan spiritualitas. Latihan yang ha­ rus dipraktikkan dalam kedisiplinan pikiran bukan hanya latihan rohani

karena setiap kegagalan adalah pelajaran untuk maju dan berjuang terus untuk mencapai tujuan kita itu. Karena itu melalui pelaksanaan Catur Brata Penyepian (Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan) dengan baik, mampu meningkatkan kedisiplinan pikiran kita. Mematikan api ama­ rah dan mengendalikan nafsu un­ tuk menikmati segala sesuatu yang bersifat memuaskan indriya dengan melaksanakan tapa brata yoga dan samadhi, dapat memberikan man­ faat bagi peningkatan spiritualitas kita.

NET

ISTIMEWA

Perayaan Magha Puja 2555/2012

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

27


JUSTICIA

JUSTICIA

B

pasal 41 menyebutkan bahwa setiap orang yang bertindak sebagai Amil Zakat dilarang untuk mengumpul­ kan, mendistribusikan dan men­ dayagunakan Zakat tanpa izin dari pejabat yang berwenang dan apabila melanggar, maka akan di kenakan kurungan 1 tahun dan denda 50 juta. Pendapat Masyarakat tentang UU Pengelolaan Zakat Sophia Trianaparamitha, warga asal Yogyakarta, saat ditanyai oleh penulis (Senin, 31 Oktober 2011) mempertanyakan, pejabat berwe­ nang seperti apa yang dimaksud dalam pasal 38 dan selain itu, ia juga berpendapat, “Jika zakat sudah masuk birokrasi maka peluang diko­ rupsi akan makin besar”. Senada dengan Sophia, Syaiful selaku kar­ yawan Dewan Dakwah Islamiyah In­ donesia ini meragukan pengelolaan

galihgumelar.com

aru tanggal 27 Oktober lalu disahkan, Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat yang merupakan revisi dari Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat sudah menuai kontroversi di masyarakat. Reaksi banyak bermunculan saat Undang-Undang tentang Pengelo­ laan Zakat disahkan, baik itu dari masyarakat maupun dari Organisasi Zakat. Sebabnya, dua pasal yang ada di dalam UU tersebut seperti agak memberatkan masyarakat. Pasal yang menjadi kontroversi adalah pasal 18 ayat (2) yang menye­ butkan, bahwa setiap Lembaga Amil Zakat yang ingin mendapatkan izin untuk menyalurkan, mendistribu­ sikan dan mendayagunakan zakat setidaknya harus terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah dan sosial. Selain itu, dalam pasal 38 dan

28

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

zakat oleh pemerintah. “Jika zakat memang benar-benar mau dikelola oleh pemerintah, maka akan tambah kacau, apalagi kepercayaan masyar­ akat mulai menurun pada pemerin­ tah,” ungkapnya. Lain halnya dengan Abdul Hadi Azzam, mahasiswa Universitas Pa­ mulang yang pernah menjadi rela­ wan Dompet Dhuafa selama dua ta­ hun ini mengatakan, “Lembaga amil zakat tidak harus terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan Islam”. Senada dengan Abdul Hadi Azzam, Ahmad Juwaini selaku Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) sebagaimana dikutip dari situs Republika, me­ ngungkapkan, “Prinsipnya kami me­ nyambut baik undang-undang ini dengan segala kelemahannya, apalagi pembahasannya sudah lama dilaku­ kan, lebih dari tiga tahun,” katanya. Tapi ia memberikan catatan, pasal 18 menyebutkan bahwa lembaga amil zakat yang didirikan syaratnya harus terdaftar sebagai ormas Islam. Pada­ hal, lembaga yang ada sekarang tidak dari ormas Islam. Oleh karena itu, jika ingin diakui sebagai lembaga amil zakat, maka Dompet Dhuafa harus mengubahnya menjadi ormas dari status yang sela­ ma ini sebagai yayasan. “Kalau harus menjadi ormas mungkin agak berat. Saya harap, peraturan pemerintah (PP) dari undang-undang akan men­ jadi solusi. Artinya, akan ada pengat­ uran lebih terperinci, termasuk men­ genai lembaga amil zakat yang harus terdaftar sebagai ormas Islam,” ung­ kapnya lagi. (Republika, Undang Un­ dang Zakat Diberi Catatan). Selain itu, menurut Muhammad Rifqi Arriza, Mahasiswa Ushulud­ din Jurusan Tafsir di Universitas

acehinstitute.org

Dua Pasal UU Pengelolaan Zakat yang Menuai Kontroversi

Al-Azhar Cairo berpendapat, “Pada dasarnya, terobosan Undang­Undang Zakat memang patut di­ apresiasi. Tapi dengan tidak mem­ pertimbangkan LAZIS non Ormas, para wakil rakyat ini seperti ‘tidak menghormati’ eksistensi mereka selama ini, namun di sisi lain DPR mungkin ingin ‘melindungi’ masya­ rakat dari ‘lembaga jadi-jadian’. “Kemudian, yang menjadi per­ tanyaannya adalah sebodoh itukah masyarakat kita? kemudian muncul pertanyaan lain; dengan bentuk bi­ rokrasi yang ‘tidak bersahabat’ bagi orang miskin, niat baik di atas men­ jadi bumerang tersendiri bagi DPR,” ungkapnya, saat penulis mintai pen­ dapatnya (Rabu, 2 November 2012). Meski, langkah pemerintah sudah benar dengan mentertibkan lem­ baga-lembaga amil zakat yang liar, tetapi yang dikhawatirkan adalah adanya kriminalisasi terhadap lem­ baga amil zakat non pemerintah, seperti Dompet Dhuafa, PKPU, Ru­

mah Zakat atau lembaga-lembaga amil zakat di masjid-masjid yang memang sudah bertahun-tahun menyalurkan dan mendistribusikan zakatnya sebelum undang-undang ini direvisi, padahal di dalam Al Quran dan hadis secara eksplisit sudah dikemukakan tentang keha­ rusan zakat dikelola oleh amil zakat, sebagaimana firman Allah dalam QS At-Taubah ayat 60 dan 103. Apalagi, belum adanya keje­lasan mengenai kalimat “pejabat yang berwenang” dalam pasal 38, apa­ kah yang dimaksud dengan pejabat yang berwenang itu adalah BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) atau­ kah pejabat lain yang ditunjuk oleh pemerintah? Lalu bagaimana jika pejabat tersebut adalah non muslim atau yang tidak mengerti tentang za­ kat? Selain itu, mekanisme tentang lembaga amil zakat yang harus ter­ daftar sebagai organisasi kemasya­ rakatan Islam dari undang-undang tersebut dan mekanisme mengenai

pengaturan amil zakat juga masih belum jelas. Setidaknya kita berharap dengan adanya undang-undang ini, penya­ luran dan pendistribusian zakat akan lebih tertib lagi dan tidak adanya penyalahgunaan zakat, baik itu oleh lembaga amil zakat maupun oleh pemerintah. Kemudian, yang lebih penting lagi adalah, pemerintah ha­ rus menunjukkan sikap amanah ke­ pada rakyat, karena undang-undang yang ada tidak akan berjalan de­ ngan maksimal tanpa adanya sikap amanah. Dengan pemerintah me­ nunjukkan sikap amanah maka apa­ pun undang-undang yang dibuat, rakyat pasti tidak akan memperma­ salahkan. (Sumber: acehinstitute.org, Rabu, 16 November 2011, oleh Sarah Larasati Mantovani, Alumni Mahasiswa Fakultas Hukum, konsentrasi Hukum Tata Negara, Universitas Pa­ mulang, Tangerang Selatan)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

29


CATATAN PERJALANAN

CATATAN PERJALANAN

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah Bagian 1 Oleh Syaiful Rizan*

“Labbaika allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, innal hamda wanni’mata laka walmulka laa syariika laka..”

30

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

20.00 waktu setempat bus full AC membawa rombongan kami menuju Kota Madinah Al-Munawwarah yang ditempuh selama 5-6 jam. Kota Madinah yang Indah Madinah Al-Munawwarah me­ ru­pakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum mus­

bahan yang terjadi. Kota Madinah semakin berkembang, hotel-hotel di sekitar Masjid Nabawi yang dulu­ nya masih dalam proses pembong­ karan, kini sudah berdiri megah nan indah dan sudah dipasang dua buah kipas angin sebagai aksesoris di se­ tiap payung elektronik disemua ha­ laman/pelantaran Masjid Nabawi. Suasana kota Madinah hari Jum’at pagi, 2 Maret 2012 pukul 07.00 waktu setempat, masih te­ rasa dingin menusuk tulang dan ka­ but putih pun masih bersemayam di gedung-gedung hotel bertingkat, termasuk masjid Nabawi. Setelah sarapan pagi di lantai M, Hotel Wassel Al-Reem, kami bersiap-siap untuk city tour, mengunjungi be­ berapa tempat istimewa di Madi­ nah. Beberapa di antaranya, yakni Masjid Quba, kebun kurma, Jabal Uhud dan Masjid Qiblatain. Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara Kota Madinah. DOK. PRIBADI

lama kurang lebih 3 jam menunggu akhirnya rombongan dapat melan­ jutkan penerbangan ke Jeddah menggunakan pesawat wide body Boeing 747-400 Viar Lion Air be­ rangkat pukul 12.25 (waktu setem­ pat) dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang Banten. Jarak tempuh 7.980 km antara Ja­ karta-Jeddah, dilalui selama kurang lebih 9 jam. Saya sempat berbincang­bincang dengan mas Taufik Ismail, salah satu kru pesawat, bahwa pe­ sawat Boing 747-400 Viar Lion Air dengan panjang 70 m, lebar badan tengah 10 m dan lebar sayap 60 m ini buatan Amerika Serikat keluaran tahun 1989. Dengan konfigurasi dua dek berkapasitas 506 penumpang, yakni 22 seat kelas bisnis dan 484 seat kelas ekonomi, 14 orang kru (pramugari) dan 3 orang co-pilot pe­ sawat. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, tibalah kami di Bandara King Abdul Aziz, Kota Jeddah pukul 16.52 waktu Sau­ di Arabia atau pukul 20.52 waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu di Jakarta lebih cepat 4 jam daripada waktu di Jeddah. Sambil menunggu proses imigrasi dengan antrian yang cukup panjang, saya dan rombongan sempat mendokumentasikan ke­ megahan dan ketertiban di Bandara King Abdul Aziz yang sangat ber­ beda dibandingkan dengan Bandara Soekarno Hatta di Jakarta. Pukul

shalat subuh di Masjid Nabawi. Ziarah kami pagi itu, akan mengunjungi Raudhah. Tempat yang paling utama (afdhol) untuk melakukan ibadah dan berdoa. Den­ gan luas kurang lebih 20 x 50 meter ini bertempat antara mimbar dan makam Rasulullah SAW, selalu di­ padati oleh jamaah yang ingin men­ dapatkan banyak sekali pahala dan terkabulnya keinginan-keinginan dengan berdo’a di Raudhah. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Tempat di antara rumahku dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga” (HR. Mut­ tafaqun Alaih). Setelah selesai ziarah di Raud­ hah dan mengelilingi Masjid Na­ bawi yang megah, jamaah umrah diberikan waktu bebas untuk beris­ tirahat, jalan-jalan, berbelanja atau ikhtikaf di Masjid Nabawi sambil menunggu waktu shalat dzuhur tiba. Dalam jarak dua tahun lebih saja, semenjak saya pernah menjadi petugas non kloter untuk Daerah Kerja Madinah, banyak sekali peru­

flickriver.com

A

lhamdulillah, bersyu­kur ke­pada Allah SWT, pada tanggal 29 Februari 2012 yang lalu saya berkesem­ patan melakukan ibadah umrah ber­ sama rekan-rekan di Bidang Penye­ lenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf. Ini merupakan kedua kalinya saya menjejakkan kaki di dua tanah haram kota suci, Madinah Al-Munawwarah dan Mekkah Al-Mukarramah. Banyak sekali pengalaman pri­ badi yang saya alami, akan tetapi dalam penulisan ini tidak bisa ditu­ angkan semua karna keterbatasan ruang dan waktu untuk membuat catatan tulisan yang menyeluruh dan lebih lengkap. Apalagi untuk meng­ gambarkan keutamaan dan kein­ dahan kota Mekkah dan Madinah. Subhanallah, sungguh luar biasa! Perjalanan ini dimulai pada pagi hari Rabu, 29 Februari 2012 pukul 06.30 WIB, berkumpul di Bandara Supadio Pontianak. Perjalanan um­ rah kami di-handle oleh Bapak H. Kholil sebagai pembimbing/perwa­ kilan travel Diva Wisata Surabaya di Kota Pontianak, yang spesialis melayani haji plus dan umrah. Rom­ bongan kami berjumlah 28 orang dan bergabung dengan jamaah Kota Pontianak lainnya berjumlah 45 orang. Penerbangan domestik meng­ gunakan pesawat Lion Air, transit menuju terminal 2F bandara In­ ternasional Soekarno Hatta. Se­

limin baik pada musim haji maupun jamaah yang melaksanakan umrah. Daya tarik utama Kota Madinah adalah keberadaan Masjid Nabawi. Itulah sebabnya, jutaan orang se­ tiap tahunnya mengunjungi kota Rasul ini. Masjid Nabawi ini da­ pat menampung kira-kira 550.000 jamaah. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yeru­ salem. Keutamaan ketiga masjid itu, yakni satu shalat di Masjidil Aqsa diberikan pahala 500 kali, di mas­ jid Nabawi 1.000 kali dan di Mas­ jidil Haram 100.000 kali dibanding masjid lainnya. Rombongan kami tiba di Kota Madinah pukul 01.25 waktu setem­ pat dan langsung menuju pengi­ napan di Hotel Wassel Al-Reem dengan jarak kurang lebih 150 m dari pelantaran Masjid Nabawi. Setelah melaksanakan shalat jama’ takhir untuk sholat maghrib dan isya di kamar hotel, beristirahat sebentar sambil menunggu waktu

Daya tarik utama Kota Madinah adalah keberadaan Masjid Nabawi. Itulah sebabnya, jutaan orang setiap tahunnya mengunjungi kota Rasul ini. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

31


CATATAN PERJALANAN

Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun oleh Ra­ sulullah SAW pada ta­ hun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah teng­ gara Kota Madinah.

32

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

Mendu, Seni yang Mulai Ditinggalkan

S

Bangunan Masjid Quba terlihat begitu sederhana di dalamnya, tapi di luar tampak begitu megah dengan tingginya menara kubah. tapi tidak berhasil dan mobilnya baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan. Sejak itulah banyak warga dari ber­ bagai pelosok dunia mengunjungi Jabal Magnet ini, termasuk para peneliti dari berbagai negara. Saat ini Jabal Magnet menjadi tujuan wisata bagi masyarakat Kota Madi­ nah dan sekitarnya pada saat hari libur mereka. Setelah menikmati keindahan dan keajaiban di Jabal Magnet yang dikelilingi oleh gunung-gu­ nung batu berwarna kekuningan selama kurang lebih setengah jam, rombongan kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan kembali ke hotel. Dikarenakan jarak tem­ puh yang lumayan jauh, akhirnya di tengah perjalanan waktu shalat maghrib telah tiba dan terpaksa kami beserta rombongan yang ikut, melaksanakan sholat maghrib di kamar hotel masing-masing. (Bersambung) *Penulis adalah Pelaksana di Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

eni pertunjukan mendu di Kalbar terancam tak lagi dimainkan karena re­ generasi mandek. Pesat perkembangan zaman memen­ garuhi regenerasi seni yang lahir di Kalbar pada kurun 1871 itu. Saat ini seni mendu dilestarikan oleh satu kelompok mendu di Kam­ pung Malikian, Kabupaten Pon­ tianak. Kampung ini merupakan daerah asal lahirnya seni tersebut. Budayawan sekaligus seniman mendu Kalbar, Sataruddin Ramli, menilai, tidak adanya regenerasi seniman mendu dapat disebabkan beberapa faktor. Dia menconto­ hkan faktor perkembangan zaman yang begitu pesat. ”Belum lagi adanya pengaruh budaya barat yang tidak kalah hebatnya mener­ jang pelestarian kebudayaan kita,” kata.

Sataruddin menambahkan ting­ kat kesulitan berperan di dalam mendu, menjadi faktor lainnya. Pemeran mendu harus memi­ liki tingkat kemahiran bersilat, memainkan alat musik gong, biola, gendang, dan nyanyian khas per­ tunjukan mendu. Faktor terakhir ini disinyalir menjadi penyebab kurang tertariknya generasi muda memperdalam seni pertunjukan mendu. Sejarah mencatat, seni per­ tunjukan mendu sempat dilarang pementasannya oleh Pemerintah Jepang di Kalbar yang kala itu menjajah Indonesia pada tahun 1943. Jepang khawatir dengan ser­ ing dipentaskannya mendu akan memengaruhi masyarakat untuk membenci pendudukan Jepang di Kalbar. Soalnya, di setiap pertunjukan,

seni mendu kerap kali melontar­ kan maupun menyindir kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat terlebih pada penjajahan Jepang. Namun, pada tahun 1947 mendu kembali diperbolehkan tampil di tengah-tengah masyarakat yang kala itu telah memperoleh kemer­ dekaannya. Sataruddin mengatakan, seni pertunjukan mendu yang kental dengan pesan moral tersebut, di­ nilai masih sangat penting untuk diberikan ruang bagi pelestarian­ nya di masyarakat. ”Saya berharap pemerintah melalui Dinas Pen­ didikan Kalbar dapat memprogram­ kan pengenalan seni mendu kepada para pelajar. Tidak terlepas dengan pengenalan seni budaya tradisional lainnya yang melibatkan juga seni­ man pada pelaksanaannya,” kata­ nya. (kalbar-online.com) kalbar-online.com

jenis kurma yang dibeli per kilogram, namun menurut kami tetap saja har­ ganya cukup mahal jika dibanding­ kan dengan Pasar Kurma yang be­ rada di dekat Masjid Nabawi. Setelah menghabiskan waktu sekitar 45 menit, kami bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Jabal Uhud. Di Jabal Uhud, bis yang membawa kami tidak ber­ henti, hanya melewatinya saja, begitu juga di Masjid Qiblatain dan Masjid Tujuh, dikarenakan mengejar waktu shalat Jum’at yang sudah semakin dekat untuk melaksanakannya di Masjid Nabawi. Sangat disayangkan, dengan waktu yang sangat singkat itu. Rombongan kami pun menuju pulang kembali di Hotel Wassel AlReem tempat kami menginap. Setelah selesai menunaikan sho­ lat Jum’at di Masjid Nabawi, rom­ bongan beristirahat sejenak sambil menunggu waktu shalat ashar tiba untuk melanjutkan perjalanan tur kami menuju Jabal Magnet. Jabal Magnet terletak di daerah Manthiqothul (Mantiqo) Baidho di luar wilayah haram, kawasan ini ditempuh sekitar 40 menit dari pu­ sat Kota Madinah. Untuk mengakses ke arah Jabal Magnet melalui ham­ paran pasir, pepohonan dan berbatu menambah keindahannya. Konon Jabal Magnet ini merupakan pusat magnet terbesar di dunia, hal ini dirasakan dari daya magnet terha­ dap mobil yang dalam posisi perse­ neling netral, mobil dapat melaju kencang sampai 120 km/jam. Se­ baliknya yang melintas menuju di Jabal Magnet akan terasa berat, karena terjadi arus tarik menarik. Tour guide kami, Ustadz Ahmad Jalis menerangkan bahwa Jabal Magnet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang Arab Badui. Saat itu, si Arab ini menghentikan mobilnya, karena ingin buang air kecil. Ia mematikan mesin mobil, tapi tidak memasang rem tangan. Ketika sedang buang air kecil, ia kaget melihat mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. Ia berusaha mengejar,

navedz.wordpress.com

Semasa di perjalanan, tour guide kami, Ustadz Ahmad Jalis menga­ takan, apabila seseorang berwudhu dari hotel atau rumahnya bagi yang berpergian, kemudian shalat dua rakaat di Masjid Quba, maka Al­ lah SWT memberikan pahala sep­ erti melaksanakan ibadah umrah. Subha­nallah. Di halaman masjid ini terlihat ratusan bus dan mobil pengunjung yang diparkir secara teratur serta para pedagang yang menjajakan dagangannya menggunakan lapaklapak atau hanya beralaskan karpet merah dan hijau di halaman hingga ke ujung pintu masuk Masjid Quba seperti berjualan baju, tasbih, peci, kurma, rumput fatimah, dan barang dagangan lainnya. Ribuan pengunjung dan jamaah umrah dari berbagai negara terlihat keluar masuk di masjid ini. Ban­ gunan Masjid Quba terlihat begitu sederhana di dalamnya, tapi di luar tampak begitu megah dengan ting­ ginya menara kubah. Masjid ini memiliki 19 pintu, dengan tiga pintu utama, dua pintu diperuntukkan un­ tuk masuknya para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu untuk masuk­ nya jamaah perempuan. Selanjutnya, kami beserta rom­ bongan melanjutkan perjalanan ke kebun kurma. Butuh 15 menit me­ nuju ke kebun kurma ini. Tempat­ nya mengasyikkan, langsung berada di perkebunan kurma. Di sini telah disiapkan tempat untuk memilih berbagai macam jenis kurma dan boleh dicicipi sepuasnya tetapi tidak boleh dibawa pulang. Harga kurma di sini sangat bervariasi tergantung

BUDAYA

Salah satu adegan pertunjukan seni mendu. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

33


OTAK ATIK

KULINER

Abon Jantung Pisang resepmasakanlengkap.blogspot.com

Cara membuat: 1. Didihkan air dan kaldu sapi bubuk. Masukkan jantung pi­s ang, rebus hingga lunak. Angkat dan tiriskan. 2. Potong jantung pisang dan tumbuk agak halus. 3. Tumis bumbu halus dan lengkuas hingga harum. 4. Masukkan jantung pisang, aduk rata. Masak hingga bumbu meresap dan kering. Angkat. 5. P anaskan minyak, goreng jantung pisang hingga kun ­ ing kecoklatan. Angkat dan tiriskan. 6. P res atau peras hingga mi­ nyaknya tiris. Sajikan. Bahan: - Jantung pisang 500 gram - Kaldu daging sapi bubuk 2 sdm - Daun salam 2 lembar - Lengkuas 1 sdm, memarkan - Air 1 liter - Minyak goreng 500 ml

Bumbu halus: - Bawang putih 6 siung - Bawang merah 4 butir - Ketumbar 2 sdt - Garam secukupnya - Gula merah sisir secukup­ nya

(resepmasakanlengkap. blog­s pot.com)

Yusfian A. Samad

Arsiparis pada Subbag Umum Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Meninggal pada Usia 54 Tahun Pada hari Minggu, 25 April 2012, Pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Sudarso Pontianak dan Telah Dikebumikan di Jl. Tanjung Raya I Gg. Famili Pontianak.

Semoga amal bhaktinya diterima oleh Allah SWT dan bagi keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menerima cobaan ini serta senantiasa mendapat lindungan dari Alllah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.

Edisi 1 Tahun 2012

3

4

6

7

8

10

5

9 11

12

13 14 18

15

16

20 23

21

24

22 25

26 28

17

19

27

29 30

31

32

33 34 35

36

37

39

Mengucapkan Turut Berduka Cita yang Sedalam-dalamnya atas Wafatnya

Harmoni KHATULISTIWA

2

38

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat beserta Seluruh Staf

34

1

Untuk 100 gram.

Inalillahi Wainnailaihi Rojiun

Kepala, H.M. Husain D. Mahmud

Teka Teki Silang Harmoni Khatulistiwa No. 34 Th. VII - 2012

40

Mendatar 1 (Dibalik) Sifat lebih mengutamakan kepentingan sanak saudara 3 Pemberian hadiah (penghargaan atas jasa dan sebagainya) kepada pegawai negeri 6 Unit Kerja yang memfasilitasi penga­ daan barang dan jasa 8 Waktu 10 Bidang yang mengurusi agama Islam dan masjid 11 Salah satu bank swasta nasional 12 Kuat 13 Pulau dewata, 14 Berontak; 16 Turut serta, ambil bagian 18 Harapan 19 Tahun umat Hindu 20 Tetap keadaannya; tidak lekas rusak 21 Kehendak / kemauan 23 Perkakas 24 Plat nomor kendaraan Yogyakarta 25 Takut (Inggris) 26 Sesuatu yang dialami dalam tidur

28 Jenis surat resmi kedinasan 29 Sistem Komputerisasi Haji Terpadu 33 Istirahat, jeda 34 Patung 35 Pemindahan tempat 38 Bentuk 39 Karcis 40 Susut karena tergosok Menurun 2 Hari besar Umat Hindu 3 Hujan (Inggris) 4 Perantara 5 Prakarsa 7 Sesuatu yang dipercayakan/titipan 9 Kata sandang 12 Tarif Daftar Listrik 13 Tapa … (salah satu ritual Nyepi) 14 Sama tinggi 15 (Dibalik) Sembilan bahan pokok 17 Keterangan benar dan nyata 22 Sifat makhluk yang untuk hidup dan pertumbuhannya memerlukan oksi­ gen

27 Cemburu, sirik 28 Baik seluruh badan serta bagianbagiannya 29 Perhitungan tentang hal-hal yang tak terduga 31 Hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia 32 Garpu yang digunakan sebagai alat untuk menyelaraskan nada 33 Hubungan/Kenalan 34 Ajaran/sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peri­ badatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa 36 Barang bekas 37 Cara, taktik 38 Penyakit kulit pada anak karena ke­ ringat

K

irim jawaban Anda dalam am­ plop tertutup disertai dengan fotokopi identitas diri. Jawaban di­ terima oleh redaksi Harmoni Khatu­ listiwa paling lambat 30 April 2012 di alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email aris_ humaskalbar@kemenag.go.id. Akan dipilih 3 orang pemenang untuk men­ dapatkan suvenir cantik dari Redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2012

35


Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Christiandy Sanjaya, SE. MM. bersama Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, H.M. Husain D. Mahmud, dalam Audiensi BP4 Pusat.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.