Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 2 Tahun 2012

Page 1


REDAKSI MENYAPA Majalah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 2

Tahun 2012 24 Warta Daerah 27 Mutiara Hati 28 Justicia 30 Catatan Perjalanan 33 Resensi Buku 35 Otak Atik

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 2 Tahun 2012

halaman

6

Hj. Sri Kadarwati Aswin, Sosok yang ramah dan peduli pemberdayaan wanita muslimah di Kalbar DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 8 Warta Harmoni 18 Lensa Harmoni 23 Warta Nasional

Majalah

halaman

10

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kakanwil menyampaikan bahwa peran penyuluh lintas agama sangat penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kalimantan Barat.

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Hukmas dan KUB, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Zainul Arifin, Welsi Nindya Sari S.Sos. Bendahara: Hj. Nurul Huda Tim Redaksi: H. Syai­ ful Rizan SE.I, Anwari S.Pd.I. M.Ag, Gusti Hijrah Syahputra SH.I, Junaedi S.Kom, Seneng Sutiyoso S.Sos.I, Musa Tarigan S.Pd.K, Made Wiranata S.Ag, Florensius Sutami, Wiyono, Iin Kurniawan SE.I, Lamdani, S.Kom. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST Fotografer: Irwanto, Mirza Idrab Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Kegiatan dan Berita Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Har­ moni Khatulistiwa yang terhormat, Pada edisi April tahun 2012, kami berusaha me­ nampilkan berbagai kegiatan di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, dimana proses percepatan penye­ rapan anggaran di akhir April 2012. Sebagai wujud peran humas yang semakin kompleks dan komprehen­ sif, sehingga diperlukan media ce­ tak yang akan yang menjadi wadah pusat informasi tersebut. Pada edisi kali ini, laporan uta­ ma akan menyajikan sajian tentang akreditasi madrasah di ling­kungan Kanwil Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat dimana kita ketahui bahwa madrasah merupa­ kan ujung tombak dalam pen­ didikan dan menyentuh langsung kepada peserta didik. Ditambah dengan wawancara Anggota DPD RI Perwakilan Kalbar Ibu Hj. Sri Kadarwati Aswin, sosok se­derhana yang peduli terhadap peran per­ empuan dalam pemba­ngunan dan sosial kemasyara­katan terlebih di bidang keagamaan. Berbagai berita juga telah dirang­ kum, di antaranya Pengem­bangan Wawasan Multikultural Lintas Agama bagi Pemuda dan Penyu­ luh Agama, Sosialisasi Asses­ment Pejabat Struktural di Lingkungan Kementerian Agama, Sosialisasi Aplikasi Perencanaan, Workshop Akreditasi Madrasah Tsanawiyah

se-Kalbar Tahun 2012, begitu juga berita kegiatan di bidang Penamas mengenai peran penyuluh agama Islam dan pengurus majlis taklim supaya te­rus profesional, karena penyuluh dan pengurus majelis taklim adalah komponen utama dalam pembentukan karakter dan pola pikir umat muslim ditataran terbawah. Serta berbagai berita dan informasi lainnya terangkum dalam Harmoni Khatulistiwa edi­si kedua tahun 2012 ini. Akhir kata, Harmoni Khatu­ listiwa kembali memberikan ke­ sempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun be­ rita seputar kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulis­ tiwa edisi kedua di tahun 2012 ini, membawa semangat dalam bekerja dan beraktivitas menuju Kemente­ rian Agama yang lebih terdepan dan berprestasi. Amin. Wassalam, Redaksi.

D halaman

4

Kabid Mapenda, Drs. H. Ridwansyah, M.Si menjelaskan tentang akreditasi madrasah di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman polio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

3


LAPORAN UTAMA

LAPORAN UTAMA

B

Akreditasi madrasah di lingkungan Kementerian Agama perlu disegerakan mengingat melalui akreditasilah sebuah madrasah dikatakan layak dan berkompeten dalam melaksanakan ujian nasional. Berdasarkan hal tersebut, maka akreditasi madrasah di lingkun­ gan Kementerian Agama perlu dise­gerakan mengingat mela­ lui akreditasilah sebuah madrasah dikatakan layak dan berkompeten dalam melaksanakan ujian na­ sional. Menurut Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Kalbar, Drs.H. Ridwansyah, M.Si., dari jumlah madrasah yang ada, baru 50 % yang sudah terakreditasi. Berbagai program dan ke­ bijakan telah dilakukan oleh Ke­ menterian Agama dalam mendo­ rong proses akreditasi madrasah yang ada di Kalimantan Barat di antaranya melalui Sosialisasi,

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

erbicara mengenai Ke­ menterian Agama, salah satu unsur penting yang terkait dalam tugas terse­ but adalah Peran Kementerian Ag­ ama di bidang Pendidikan. Dimana pemerintah mengalokasikan 20 % dana APBN untuk pendidikan, dan terbagi di berbagai leading sek­ tor yang menangani pendidikan. Salah satunya adalah Kementerian Agama. Kementerian Agama menaungi pendidikan agama dan keaga­ maan yang berbasis pada agama yang diakui oleh pemerintah, se­ hingga setiap pendidikan agama dan keagamaan mendapat perha­ tian menyeluruh dari pemerintah. Ujung tombak yang berperan vital pada pendidikan ini adalah satuan kerja terkait, baik Madrasah Ibti­ daiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Karena pada satuan kerja ini yang langsung ber­ sentuhan dengan anak didik.

Kepala bidang Mapenda Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs. H. Ridwansyah, M.Si. memberikan keterangan kepada Redaksi Harmoni Khatulistiwa.

4

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Semua Madrasah Harus Terakreditasi pada 2014

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

Workshop, Rapat Koordinasi dan berbagai seminar yang melibatkan seluruh madrasah yang ada di Ka­ limantan Barat. Selain itu diberikan juga ban­ tuan stimulan dengan nilai Rp. 10 juta kepada setiap madrasah untuk membantu dalam proses akreditasi itu. Diharapkan dengan bantuan stimulan yang ada, para penyelenggara (yayasan) pengelo­ la madrasah dapat bekerja seopti­ mal mungkin mewujudkan proses akreditasi. Selain itu menurut Drs. H. Ridwan­syah, M.Si upaya lain yang dilakukan adalah dengan selalu melakukan pendekatan kompre­ hensif kepada Badan Akreditasi Nasional agar menambah jumlah kouta untuk proses akreditasi. Karena dengan bertambahnya jumlah kouta membuat akan se­ makin banyak jumlah madrasah yang akan di sertifikasi. Upaya lain adalah dengan mengadakan pelatihan bagi para assesor yang akan survey ke madrasah dalam proses akreditasi. Kerjasama dengan BAN-SM (Badan Akreditasi Nasional Se­ kolah dan Madrasah) selalu di op­ timalkan mengingat batas akhir proses akreditasi yaitu tahun 2014., dimana semua madrasah harus telah berstatus “Akredita­ si”. Dengan konsekuensi tersebut, maka madrasah yang tidak ter­ akreditasi tidak dapat menyeleng­

garakan Ujian Nasional dan harus menginduk pada madrasah lain yang telah akreditasi. Serta tidak dapat menandatangi ijazah siswa didik, tentunya ini juga menyang­ kut pada kualitas hasil ujian siswa didik. Dalam hal proses akreditasi ma­ drasah, tentunya ditemui ber­bagai hal yang menjadi masalah dan per­ soalan. Di antaranya bahwa 92% madrasah yang ada di Kaliman­ tan Barat seluruhnya berstatus swasta. Dimana awal niat pendi­ rian madrasah adalah keikhlasan

Semua madrasah harus terakreditasi sebelum tahun 2014 demi mewujudkan pendidikan agama yang layak dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Drs. H. Ridwansyah, M.Si.

dan ketulusan dalam membina pendidikan agama. Keberadaan madrasah swasta itu berimplikasi pada kondisi gedung yang minim dan jauh dari standar, sehingga menyulitkan proses akreditasi. Ditambah lagi dengan ter­ batasnya anggaran yang dimiliki oleh BAN SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah) sehingga jumlah madrasah yang akan diakreditasi terbatas setiap tahunnya. Belum lagi persoalan letak madrasah yang berada di pelosok dan di pedalaman yang menyulitkan jangkauan tim asse­ sor, sehingga memerlukan ang­ garan yang memadai guna men­ jangkau letak yang jauh dari perkotaan. Solusi yang dapat diberikan menurut Kabid Mapenda Kanwil Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat bagi percepatan madrasah di antaranya adalah melalui pendekatan sosialisasi

bagi penyelenggara (kepala ma­ drasah dan lain-lain), kemudian diberikan lagi bantuan stimulan bagi semua madrasah yang akan mempersiapkan proses akredita­ si, dilanjutkan dengan pembena­ han peningkatan mutu pendidik dan tenaga kepen­didikan melalui kerjasama ber­bagai leading sec­ tor terkait seperti Balai Diklat Keagamaan, memberikan bantuan fisik agar madrasah bisa maju dan berkembang se­tingkat dan setara dengan sekolah umum. Maka dari itu, tidak ada kata lain semua madrasah harus terakredita­ si sebelum tahun 2014 demi mewu­ judkan pendidikan agama yang layak dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menja­ di cita-cita para pendiri bangsa dan negara ini yang telah dituangkan dalam falsafah dan pedoman hidup Bangsa dan Negara Republik Indo­ nesia yang kita cintai ini. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

5


PROFIL

PROFIL

Sosok Sederhana Peduli Gender

6

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

osok bersahaja dan seder­ hana nampak dari ibu Hj. Sri Kadarwati Aswin, Ibu kelahiran 28 Mei 1947 ini dalam setiap penampilannya. Se­ lalu senyum dan ramah menyapa, sehingga membuat siapa saja yang berbicara dengan wanita kelahiran Magelang ini merasa nyaman dan senang. Figur yang selalu membaur dengan masyarakat serta relasinya. Hal inilah yang membuat Beliau kembali di percaya masyarakat Kali­ mantan Barat untuk duduk kembali di parlemen sebagai anggota DPD RI selama 2 periode. Suatu hal yang sulit didapatkan dalam terutama dalam hal pencitraan serta nama baik di masyarakat. Perkembangan Gender yang makin meningkat setiap tahun membuat peran perempuan dalam ber­bagai hal semakin terasa dan penting. Berbagai regulasi serta ke­ bijakan yang berpihak pada gender membuat suasana dalam sebuah institusi makin berwarna dengan kehadiran kaum hawa yang juga memegang jabatan penting atau pemegang kebijakan. Kehadiran Ibu Hj. Sri Kadarwati Aswin dalam par­ lemen DPD RI menambah khazanah dan warna dalam lembaga legilslatif tersebut. Jumlah perempuan seban­ yak 33 dalam DPD RI membuat ber­ bagai kebijakan pemerintah diusa­ hakan berpihak pada pemberdayaan perempuan atau gender. Sebagai istri mantan Gubernur Kalimantan Barat periode 19932003 membuat citra dan peranan istri Alm. H. Aspar Aswin ini begitu dikenal oleh masyarakat Kaliman­ tan Barat, disamping kesibukan se­ bagai istri Gubernur Kalbar, beliau juga sangat tekun dalam organisasi

muslimah seperti BKMT yang telah dibina selama lebih dari 10 tahun se­ bagai penasehat. Bukan waktu yang sedikit dalam hal pembinaan umat, khususnya wanita muslimah. Kare­ na “wanita adalah tiang negara“, tegaknya dari suatu negara karena bantuan dan dukungan dari wanita yang menjadi pendamping suami yang menjadi seorang pemimpin. Impian tersebut belum sesuai harapan, dimana pada kenya­taan ke­ beradaan perempuan belum ditem­ patkan pada posisi yang baik dan te­ pat, kadang kala hanya sebatas tugas di dapur, sumur dan kasur. Berapa banyak tindak ke­kerasan terhadap perempuan dan hal hal lain yang membuat keberadaan perempuan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

jauh dari laki-laki. Sebagai politisi perempuan, Ibu Hj. Sri Kadarwati Aswin bersama rekan lainnya mem­ bentuk KPPRI (Kaukus Parlemen Perempuan Republik Indonesia). Melalui tim KPPRI inilah, politisi perempuan melakukan ber­bagai terobosan demi memperjuangkan ke­setaraan gender di parlemen maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah. Berbagai program yang dilaku­ kan ibu Hj.Sri Kadarwati Aswin ber­ sama rekan perempuan dalam KP­ PRI diantaranya selalu melakukan pertemuan dan menciptakan jejaring dengan berbagai ormas perempuan dan LSM perempuan yang selalu membahas hal hal terkait kesetaraan

gender. Sehingga isu isu sentral dan hangat menyangkut hak dan pem­ berdayaan gender selalu jadi topik utama pembicaraan. Tentunya den­ gan menghadirkan tokoh perempuan berpengaruh seperti politisi, pakar dan akademisi perempuan yang sama sama peduli mengangkat har­ kat dan martabat kaum perempuan menjadi lebih baik dan sejahtera. Pokok pokok pikiran dan sema­ ngat dalam pertemuan KPPRI disu­ sun dalam sebuah rekomendasi dan disampaikan kepada pimpinan DPD RI untuk dibawa dan disampaikan dalam penyusunan regulasi atau pengambilan berbagai kebijakan pemerintah. Sehingga hak perem­ puan dalam pemberdayaan dan ke­ setaraan gender akan lebih muncul dan menonjol. Tidak ada lagi dis­ kriminasi hak dan kesempatan dalam bertindak dan berpolitik, se­ mua akan sama dimata hukum dan masyarakat. Selain itu dalam mengawal ke­ bijakan yang berpihak pada kaum pe­rempuan, maka KPPRI selalu mendorong agar ormas perempuan, para akademisi perempuan dan poli­

tisi perempuan yang peduli gender supaya tidak henti hentinya selalu ber­koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, baik Provinsi mau­ pun Kabupaten/Kota. Karena stake holder dalam kebijakan adalah ter­ gantung pada masing masing dae­ rah otonomi, sehingga sulit untuk di intervensi maupun dipengaruhi dari pihak lain. Hal ini disebab­ kan masing-­masing figurlah yang mengerti keadaan di daerah mereka. Bukanlah perkara gampang untuk meningkatkan peran serta perem­puan dalam berbagai sek­ tor dan jalur birokrasi, hal ini di­ sebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan, tingkat ekonomi yang dibawah cukup dan pandangan kaum perempuan sendiri terhadap kedudukan mereka dimasyarakat. Sebagai mantan pembina PKK di Provinsi Kalimantan Barat selama 10 tahun, menurut ibu Hj. Sri Kadar­ wati Aswin tidak lah sulit bagi kaum pe­rempuan untuk meningkatkan ke­ sejahteraan dan kualitas kehidupan. Melalui berbagai usaha dan program kecil mandiri yang berskala home industri maupun besar, kesejahte­

raan dan peningkatan pendapatan keluarga bisa meningkat. Apalagi didukung oleh program pemerintah yang merata seperti, Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Mandiri dan sebagainya, maka kemajuan dalam kehidupan akan dicapai oleh sebuah keluarga yang dalam hal ini ibulah yang menjadi tokoh sentral. Pada akhirnya semua hal yang menyangkut kesetaraan gender maupun peningkatan kualitas ke­ hidupan serta kesejahteraan perem­ puan kembali pada niat dan tekat dari perempuan itu sendiri. Peduli atau tidak tidaknya mereka terha­ dap nasib sesama perempuan dan keinginan untuk berkembang dan menjadi lebih maju. Betapapun baik dan keberpihakan regulasi terhadap kaum gender, tanpa ada usaha dan semangat untuk menyongsong hari depan yang cerah, maka semua itu akan sia-sia. Kita membutuhkan Kartini muda yang peka dan peduli terhadap sesama kaumnya untuk menciptakan bangsa Indonesia yang maju dan terdepat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indone­ sia. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Hj. Sri Kadarwati Aswin

Kasubbag Hukmas & KUB beserta tim redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa dalam wawancara bersama Hj. Sri Kadarwati Aswin. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

7


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Workshop Akreditasi MTs se-Kalbar 2012

Bimbingan Penyuluh Agama Kristen

alam rangka meningkatkan kualitas pendidikan khu­ susnya di tingkat Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Barat maka Bidang Mapenda Keme­ nag Kalbar menggelar kegiatan Work­ shop Penguatan Akreditasi Madrasah Tsanawiyah se-Kalimantan Barat Ta­ hun 2012 yang diselenggarakan pada minggu kedua April 2012 di Hotel Merpati Pontianak Menurut Ketua Panitia, kegiatan workshop ini untuk menanggulangi beberapa problema, terutama pro­ blema dunia pendidikan. Secara mikro problema dunia pendidikan yang ter­ jadi khususnya di Kalimantan Barat antara lain berupa rendahnya mutu pendidikan, minimnya sumber daya tenaga pendidik dan kepen­didikan, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, kecilnya anggaran pen­ didikan, in-efisiensi manajemen pengelolaan pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan terja­ di hampir pada setiap jenjang dan satu­ an pendidikan, hal ini dapat kita amati dari sejumlah lembaga pendidikan di Kalimantan Barat, baru sebagian kecil yang mampu menunjukkan pening­ katan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, itupun yang berada

enyuluh Agama adalah mitra dan aparat Kementerian Ag­ ama sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas pendidikan agama pada masya­ rakat dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir dan batin. Kedudukan Penyuluh Agama ditengah-tengah masyarakat sangat­ lah penting dan strategis, mengingat kondisi ummat yang membutuhkan siraman dan pencerahan agama. Yang demikian ini dikarenakan umat se­ ringkali dihadapkan kepada persoa­ lan yang serba sulit, himpitan ekono­ mi yang berkepanjangan, lapangan pekerjaan yang terbatas, ditambah lagi benturan nilai-nilai sosial budaya. Berangkat dari kondisi tersebut, tugas penyuluh sangat berat, dan diperlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Dengan Besarnya Peran Penyuluh pada masyarakat maka Bimas (Bim­ bingan Masyarakat) Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Bimbingan Penyuluh Agama Kristen se-Kalimantan Barat Tahun 2012 yang digelar di Hotel Merpati Pontianak, Senin (23 April 2012).

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

di kota-kota, sementara sebagian be­ sar lembaga pendidikan yang berada di desa-desa atau di pedalaman masih sangat memprihatinkan. Penilaian Badan Akreditasi Provin­ si (BAP), menunjukan bahwa lembaga pendidikan, dari mulai Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) berjumlah sekitar 866 buah, terakreditasi 382 buah atau 49 % dan hanya 2 (dua) madrasah swasta yang terakreditasi A yaitu MA Darussalam Sengkubang Kabupaten Pontianak dan MA Syarif Hida­yatullah Pontianak. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah se-Kalimantan Barat berjumlah 237 buah, terakredi­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

tasi A (10 buah), B (53 buah), C (63 buah) dan Tidak Terakreditasi seba­ nyak 82 buah. Kegiatan tersebut dibuka oleh Ka. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H.M. Husain D Mahmud, yang dalam sambutannya ia menyampaikan, ”Kementerian Agama mulai tahun 2010 telah berupaya dan merencanakan untuk terus melak­ sanakan kebijakan alokasi anggaran untuk pendidikan terus mengalami peningkatan. Anggaran pendidikan tersebut sebanyak 90% diperuntukkan bagi peningkatan mutu guru, siswa dan personil pendidik lainnya serta lembaga pendidikan dan sementara untuk yang lainnya hanya 10% saja.” Selain itu beliau menambahkan, ”Ada beberapa hal yang harus kita per­ hatikan bersama. Pertama, perlunya guru dan pengawas untuk memenuhi beban tugas yang sesuai dengan aturan yang berlaku 24 jam s/d 40 jam per minggu. Kedua,upayakan penguatan pendidikan agama dengan berbagai kegiatan exktrakurikuler di Madrasah agar karakter madrasah membentuk akhlak mulia dapat terwujud. Ketiga, agar dalam pelaksanaan UN sedapat mungkin berjalan dengan jujur dan tertib, sehingga hasil ujian nasional dapat membanggakan madrasah. (Harmoni Khatulistiwa)

DOK. BIMAS KRISTEN

Suasana kegiatan Bimbingan Penyuluh Agama Kristen se-Kalbar Tahun 2012.

Laporan ketua panitia penye­ lenggara kegiatan oleh Pembimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Prov Kalbar, Drs. Y. Kalvin Pieter, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar peserta dapat memahami pentingnya tugas peny­ uluh di era reformasi dan globalisasi dan keikutsertaannya untuk men­ sukseskan pembangunan nasional. Dengan tujuan untuk lebih mengefek­ tifkan tugas penyuluh agama di lapan­ gan dan juga agar terjadi koordinasi yang baik di lapangan serta terben­ tuknya jejaring kerja penyuluh Agama Kristen yang lebih efisien. Kegiatan Bimbingan Penyuluh Agama Kristen tersebut dibuka lang­

DOK. BIMAS KRISTEN

H.M. Husain D. Mahmud memberiikan pengarahan dalam pembukaan workshop.

Workshop Penguatan Akreditasi Madrasah Tsanawiyah se-Kalimantan Barat yang diselenggarakan Bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.

8

P

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Arahan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Drs. H. Mustolih, M.Si., didampingi Pembimas Kristen, Drs. Y. Kalvin Pieter, M.Si.

sung oleh Kepala Kantor Wilayah Ke­ mentyerian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat, H.M Husain D Mahmud. Dalam sambutannya beliau menyam­ paikan bahwa peran Kementerian Agama ke depan semakin penting dan strategis, karena sesuai dengan rekomendasi Nasional Summit 2009 bahwa isu utama pembangunan ag­ ama setidaknya mencakup tiga hal yaitu: Pertama, Peningkatan Wawa­ san Keagamaan yang dinamis, Kedua, Penguatan peran Agama dalam pem­ bentukan karakter dan peradaban Bangsa, Ketiga, Peningkatan Keruku­ nan umat beragama dalam memba­ ngun kerukunan Nasional. Dalam arahannya beliau juga menjelaskan bahwa Penyuluh Agama berperan sebagai pembimbing umat dengan rasa tanggung jawab, mem­ bawa masyarakat kepada kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama dan diimplementasika melalui pikiran, ucapan dan perbuatan sehari-hari se­ hingga akan tercipta masyarakat yang berbudaya luhur, aman dan sejahtera. Penyuluh Agama adalah pembim­ bing, pemberi petunjuk, pengayom dan penggerak masyarakat dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang dilakukan melalui pendekatan bahasa Agama. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

9


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

D

Agama se-Kalimantan Barat tahun 2012 bertempat di Hotel Merpati Pontianak, 3-5 Maret 2012. Kepala Subbag Hukmas dan KUB Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dra. Hj. Sangadah dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dise­ lenggarakannya kegiatan ini adalah agar para pemuda dan penyuluh agama dapat mengembangkan wa­ wasan dalam menciptakan suasa­ na kedamaian, keharmonisan dan terwujudnya rasa persaudaraan dan persatuan. “Melalui kegiatan ini pula pe­ serta diharapkan mampu me­

mediasi konflik yang terjadi di masyarakat dan di lingkungan daerah masing-masing. Setidak­ nya peserta dapat menyampaikan berita dan informasi yang jelas serta dapat menyejukkan suasana yang sedang mengalami konflik de­ngan penuh persaudaraan dan kedamaian. Bukan sebaliknya jus­ tru memprovokasi masyarakat yang sedang mengalami konflik dengan informasi yang tidak jelas sehingga masalah yang kecil bisa menjadi besar”. Kegiatan ini disambut baik oleh Kakanwil Kemenag Kalbar, H.M Husain D Mahmud. Dalam

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

emikian besarnya per­ hatian pemerintah ter­ hadap kerukunan antar umat beragama, maka pemerintah pusat maupun dae­ rah secara khusus menganggar­ kan dana bantuan dan kegiatan untuk sosialisasi, pembinaan dan pengembangan wawasan tentang kerukunan umat beragama. Sejalan dengan hal di atas, Kantor Wilayah Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat melalui Sub Bagian Hukmas dan KUB menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Wawasan Multikul­ tural bagi Pemuda dan Penyuluh

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, H.M. Husain D. Mahmud, menyampaikan arahan dalam pembukaan kegiatan Pengembangan Wawasan Multikultural bagi Pemuda dan Penyuluh di Hotel Merpati Pontianak, 3 Maret 2012.

10

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Pengembangan Wawasan Multikultural bagi Pemuda dan Penyuluh

sambutannya diacara pembukaan kegiatan, beliau menyatakan se­ bagai bagian tak terpisahkan dari kebijakan dan program yang te­ lah ditetapkan dalam bidang pembinaan kerukunan hidup umat beragama adalah Pengem­ bangan Wawasan Multikultural Bagi Pemuda dan Penyuluh Agama ini. Kerukunan hidup umat be­ ragama merupakan bagian pent­ ing dari kerukunan nasional. Pada kenyataannya memang, jika kondisi umat beragama pada suatu negara tidak rukun atau kondusif, maka kondisi kerukunan nasional pun sulit ditegakkan. Salah satu pilar menegakkan kerukunan itu adalah pemahaman yang benar akan ke­ majemukan kultur atau budaya yang ada di masyarakat baik secara nasional maupun masyarakat di mana kita berdomisili. Beliau menjelaskan bahwa se­ cara kultural masyarakat Indonesia sangat menghargai perbedaan yang ada di tengah-tengah kita dan ber­ sedia menerima kedatangan orang lain di dalam lingkungan kehidupan kita. Hal Ini yang seharusnya terus kita pelihara. Tentu saja dengan penghargaan yang tinggi dari para pendatang atas kultur yang telah

Peserta berfoto bersama Kabag TU Kanwil Kemenag Kalbar, Drs. H. Mustolih, M.Si. beserta Kasubbag Hukmas & KUB, Dra. Hj. Sangadah.

ada di tempat barunya. Inilah yang dalam salah satu kearifan lokal kita disebut dengan “dimana bumi dipi­ jak disitu langit dijunjung”. Dalam arahannya, Husain ber­ harap agar para tokoh agama, aparatur pemerintah dan pimpinan or¬mas keagamaan dapat memberi­ kan pembinaan dalam kehidupan umat beragama, karena merekalah yang membimbing dan mendorong umat untuk melaksanakan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya dan penghargaan akan keragaman budaya dan identitas yang ada di masyarakat. Di penghujung sambutannya be­ liau menegaskan, melalui Pengem­ bangan Wawasan Multikultural Bagi Pemuda dan Penyuluh Agama ini diharapkan terjadi sinergi antar umat beragama dan tokoh-tokoh agama untuk sama-sama mem­ bangun masyarakat yang beriman, maju, sejahtera sehingga setara dengan negara-negara lain yang tel­ ah maju lebih dahulu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indone­ sia tercinta. Dan beliau menekankan pen­

tingnya mempertahankan dan membina suasana kerukunan yang sangat kondusif di Kalimantan Barat dewasa ini melalui para pemuda, penyuluh agama dan aparat peme­ rintah di tingkat daerah, untuk me­ mandang bahwa kemajemukan kul­ tural adalah hal yang secara takdir tidak bisa kita hindari. Karenanya keragaman itu tidak boleh saling dipertentangkan sehingga potensial mengganggu dan menghancurkan kerukunan masyarakat yang telah kita capai sejauh ini. Adapun peserta yang hadir ter­ diri dari Pemuda dan Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten/Kota se-Kalbar serta Kanwil Kemenag Kalbar yang mewakili semua Ag­ ama yang terdapat di Indonesia. Salah satu perwakilan Pemuda be­ rasal dari Organisasi Forkupelia (Forum Pemuda Lintas Agama). Merupakan Organisasi Pemuda Lintas Agama yang mempunyai anggota perwakilan dari 6 agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu) pertama dan satu-satunya di Indonesia. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

11


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Tingkatkan Kinerja Guru Pondok Pesantren

Sosialisasi Progja dan Anggaran

alam rangka mendukung pelaksanaan UU No. 20 tahun 2003 tentang sis­ tem pendidikan nasional, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menye­ lenggarakan 4 kegiatan orientasi yaitu: Orientasi Guru Matematika Tingkat Wustho, Orientasi Guru Ipa Tingkat Ula, Orientasi Bidang Srudi Matematika Program Paket C, dan Orientasi Tutor Bahasa Indonesia Paket B se-Kalimantan Barat tang­ gal 24-26 April 2012. Sesuai dengan Laporan yang disampaikan oleh Kasi Pelayanan Bidang Pekapontren Kemenag Ka­ lbar, M. Ma’shum Ahmadi, S.Ag, kegiatan Orientasi ini dilaksanakan didasarkan pada UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan, UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 ten­

etiap Instansi dan orga­nisasi tentu mempunyai program kerja dalam mewujudkan visi dan misi yang telah di tentukan. Demikian halnya de­ ngan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Bidang Urusan Agama Islam (Urais) menggelar sosialisasi program kerja dan ang­ garan tahun 2012 di Hotel Merpati Pontianak pada Sabtu hingga Senin (7-9 April 2012). Acara tersebut dirangkai pula dengan pembagian hadiah Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) bagi KUA Kecamatan dan lomba karya ilmiah bagi penghulu tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan Sosialisasi ini dibuka lang­ sung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat, H. Husain D. Mah­ mud, S.Sos. Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Kalbar, Drs. H.M. Yunus HS dalam laporannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini didasarkan pada UU No. 14 Ta­ hun 2008 tentang keterbukaan in­ formasi publik, UU No. 22 Tahun 2011 tentang anggaran pendapatan

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

Kegiatan orientasi ini dibuka oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. Dalam sambutannya beliau men­ yampaikan bahwa Kementerian Agama sangat menginginkan agar pendidikan di pondok pesantren dapat berkembang sesuai dengan standar pendidikan nasional tanpa mengurangi nilai-nilai pendidikan pondok pesantren yang bernuansa agamis. “Kiyai dan Santri merupakan ba­ hasa panggilan antara guru dan mu­ rid di lingkungan pondok pesantren oleh karenanya Suasana Pondok Pesantren harus tetap terjaga den­ gan program pendidikan Al-qur’an Hadis, Kajian-Kajian Kitab dan akhlak yang sangat dijunjung tinggi shingga peranan Pondok Pesantren telah membantu dalam mencer­ daskan kehidupan berbangsa dan negara” tambahnya. (Harmoni Khatulistiwa)

Pembagian Hadiah Pemenang Qira’atil Qutub bagi Kepala KUB oleh Kakanwil didampingi Kabid Urais Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.

belanja Negara 2012, Keputusan Menteri Agama Republik Indone­ sia Nomor 373 tahun 2002 tentang susunan organisasi dan tata kerja Kanwil Kemenag Provinsi dan Ka­ bupaten/Kota serta surat edaran jenderal bimbingan masyarakat Is­ lam Kemenag RI nomor : DJ.II.2/1/ OT.01.1/1271/2010 tanggal 28 Juni 2010 perihal prioritas 2010 Urusan Agama Islam.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

tang pendidikan agama dan keaga­ maan. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan orientasi ini bertu­ juan untuk meningkatkan kinerja guru Matematika tingkat Wustho, meningkatkan kinerja guru IPA tingkat Ula, meningkatkan kinerja Tutor Studi Matematika Paket C, dan meningkatkan kinerja Tutor Bahasa Indonesia pada Paket B. “Sedangkan sasaran kegiatan terse­ but adalah guru-guru dan tutor bi­ dang studi yang ada di Pondok Pe­ santren se-Kalimantan Barat yang berjumlah 120 orang” tambahnya. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan orientasi ini, maka panitia menyiapkan materi yang terdiri dari Kebijakan Kanwil Kemenag Kalbar tentang pendidikan dan materimateri penting yang berhubungan langsung dengan peningkatan kual­ itas pendidikan Pondok Pesantren yang didukung dari narasumber unsur Kementerian Agama, STAIN Pontianak, dan dari Diknas Provin­ si Kalimantan Barat.

Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. menyampaikan sambutan orientasi.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

Peserta Lomba Karya Ilmiah Se-Kalbar yang diadakan oleh Bidang Urais.

“Sosialisasi ini bertujuan mem­ persatukan persepsi para pejabat di Bidang Urais dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi bersama,” ungkapnya. Sementara MQK dan Lomba Karya Ilmiah bagi penghulu adalah program prioritas Bidang Urais dalam rangka me­ ningkatkan SDM Kepala KUA dan Penghulu mengenai hukum Islam. Peserta sosialisasi program kerja dan anggaran Urais berjumlah 156 orang terdiri dari Kepala Seksi pada bidang Urais, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kabupaten/Kota serta seluruh Kepala KUA Kecamatan seKalbar. “Peserta MQK KUA Keca­ matan dan Lomba Karya Ilmiah bagi Penghulu adalah Juara I di Tingkat Kabupaten/Kota,” terangnya. Sedangkan narasumber sosiali­ sasi ini adalah Kasubbag Perenca­ naan dan dari Instansi yang ahli dan Profesional. MQK KUA Keca­ matan telah dilaksanakan Senin, 2 April 2012 dan Lomba Karya Ilmiah bagi Penghulu dilaksanakan Selasa, 3 April 2012 di Hotel Merpati Pon­ tianak. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

13


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

K

eberadaan pejabat struk­ tural dalam sebuah insti­ tusi sangat dibutuhkan mengingat dari tangan pejabat tersebutlah di ambil se­ buah kebijakan dan regulasi dalam berbagai bidang, baik menyangkut keuangan serta tindakan yang se­ suai dengan tupoksi pejabat ber­ sangkutan. Dalam hal ini, diper­ lukan berbagai pertimbangan dan faktor yang dapat mempengaruhi penempatan yang ada. Maka dari hal itu Subbag Or­ tala dan Kepegawaian Kanwil Ke­ menterian mengadakan Sosialisasi Assesment Pejabat Struktural di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan itu dilaksanakan pada tanggal 19-21 April 2012 di Hotel Merpati Pontianak. Peserta ke­ giatan ini adalah Para Kasubbag TU dari 14 Kementerian Agama Ka­ bupaten/Kota se Kalimantan Barat,

14

Sosialisasi Assesment Pejabat Struktural di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

di tambah kepala TU MIN, MTsN dan MAN dari seluruh satker yang ada sejumlah 90 peserta. Ditambah pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar dari masing-masing bidang, bimas dan subbag. Kakanwil Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalbar, H.M.Husain D.Mahmud dalam sambutan sekali­ gus membuka acara menyampaikan bahwa assesment ini sangat penting karena mengetahui kemampuan seseorang yang akan dipromosikan dalam jabatan tertentu. Tetapi menurut Kakanwil untuk Kaliman­ tan Barat penerapan assesment ini mungkin akan dilaksanakan 5 tahun keatas. Karena dalam pengangka­ tan dan promosi jabatan seringkali pendekatan kebijakan dan kemanu­ siaan dalam menentukan seorang pejabat. Sehingga aplikasi dan hasil

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

assesment nantinya akan berbeda dengan yang ada. Narasumber Pusat dalam ke­ giatan ini adalah Drs. H. Teguh Ju­ warno, M.Si, Beliau adalah Kabag Assesment dan Pengembangan Biro Kepegawaian Kemenag RI. Dalam pemaparan kepada peserta, bahwa proses Assesment saat ini telah ber­ jalan di lingkungan Setjen Kemenag RI dan akan menyusul beberapa ese­ lon 1 di pusat. Mungkin beberapa ta­ hun ke depan baru akan dilaksana­ kan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi di se­ luruh Indonesia. Ke depan menurut Drs. H. Teguh Juwarno akan dida­ patkan pejabat yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian dalam menempati satu posisi tertentu. Sehingga akan terwujud asas “right man on the right place“. (HK)

Dewan Hakim MTQ Harus Selalu Update Teknis Penilaian

P

engetahuan dewan hakim MTQ harus selalu diupdate sesuai dengan perkem­bangan yang ada. Sebab secara te­ knis selalu terjadi perkem­bangan dan perbaikan teknik penilaian sehingga para dewan hakim dituntut untuk dapat mengikuti dan mengimple­ mentasikannya secara benar dalam mendukung suksesnya penyelengga­ raan MTQ di masyarakat. Demikian kata Drs. H. Abdul Rojak, Pymt Kabid Penamas Kanwil Kemenag Kalbar saat memberikan laporan kegiatan Orien­ tasi Peningkatan Kualitas Dewan Hakim se-Kalbar, minggu kedua April 2012 lalu. Keberadaan dewan hakim yang profesional, objektif, dan menguasai aturan-aturan yang ada sangat diper­ lukan dan perlu ditingkatkan kuan­ titasnya sehingga dewan hakim yang ada tidak stagnan pada personil yang sama dalam waktu yang lama. Diper­ lukan kaderisasi dewan hakim secara terencana sehingga di masa yang akan datang makin banyak personil dewan hakim yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan MTQ di berbagai tempat dan berbagai tingkatan. Dewan Hakim merupakan salah satu unsur yang mesti ada dalam penyelenggaran MTQ dari di tingkat Kecamatan hingga tingkat Nasional. Untuk mensukseskan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi ke XXIV di Ka­ bupaten Melawi, maka Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat menyelenggarakan kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Dewan Hakim yang dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak. Kegiatan di atas dirangkaikan de­ ngan kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Manajemen Pengurus Masjid

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Sosialisasi Assesment Pejabat Struktural

Sambutan Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud, pada pembukaan kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Manajemen Pengurus Masjid.

se-Kalimantan Barat tahun 2012. Menyikapi kondisi dan keadaan masjid saat ini maka Kakanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat, HM. Husain D. Mahmud menyampaikan arahan kepada peser­ ta bahwa masjid merupakan wahana meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan serta pembinaan kaderkader pimpinan umat, membina ika­ tan jamaah dan gotong royong dalam wewujudkan kesejahteraan bersama. Karenanya masjid mempunyai pe­ ran yang sangat penting dan mulia, maka diperlukan manajemen yang baik dalam memfungsikan masjid se­ bagaimana tersebut diatas. Dalam sambutannya ia juga men­ egaskan bahwa pengurus masjid tidak hanya memperhatikan pembangu­ nan masjid secara fisik, akan tetapi pembangunan rohani jamaah justru lebih penting, oleh karena itu paling tidak pengurus masjid harus mampu memakmurkan masjid melalui shalat berjamaah, menyediakan sarana pen­ didikan dan membangun ekonomi

dengan membentuk BMT dan layanan perpustakaan, PDAM dan PLN. Menurut Ketua Panitia Drs. H. Abd. Rojak, Orientasi Peningkatan Kualitas Dewan Hakim bertujuan un­ tuk meningkatkan pengetahun dan wawasan perhakiman dalam penye­ lenggaraan MTQ serta menjalin ker­ jasama, komunikasi, koordinasi, dan sharing informasi dalam upaya pengembangan kualitas dewan hakim pada masa yang akan datang. Sedang­ kan Orientasi Peningkatan Kualitas Manajemen Pengurus Masjid bertu­ juan untuk membantu pengurus mas­ jid dalam membangun dan mengem­ bangkan fungsi masjid sebagai sarana pembangunan umat. Peserta kegiatan adalah para dewan hakim dari Kabupaten/Kota se-Kalbar dan pengurus masjid Kabupaten/Kota se-Kalbar. Adapun narasumber bera­ sal dari pejabat di Kanwil Kemenag Kalbar, dosen STAIN Pontianak, De­ wan Masjid Indonesia Provinsi Kalbar, dan pengurus LPTQ Provinsi Kalbar. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

15


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

D

koordinasi yang baik di lapangan serta terbentuknya jejaring kerja penyuluh yang lebih efisien, sebagaimana dite­ gaskan Ketua Panitia Dra. Isriyah. Sedangkan pelaksanaan kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Pengu­ rus Majelis Taklim bertujuan mening­ katkan wawasan dan pengetahuan keislaman yang lebih mendalam bagi pengelola dan anggota majelis taklim dan dapat melaksanakan programnya dengan baik, profesional, efektif dan efisien serta menjadi wadah untuk meningkatkan silaturahim dan sha­ ring antar pengelola majelis taklim di Kalimantan Barat. Sebelum membuka secara resmi kegiatan tersebut, Kakanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh peserta bahwa per­ anan Penyuluh Agama Islam Fung­ sional sangat penting sebagai aparatur pemerintah yang berhubungan lang­ sung dengan masyarakat di lapisan ba­ wah untuk memberikan penerangan dan pendidikan keagamaan Islam ke­ pada masyarakat serta menjadi ujung tombak Kementerian Agama. Sedang majelis taklim merupakan salah satu

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alam rangka mening­ katkan kualitas penyuluh agama Islam di ling­ kungan Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat dan me­ningkatkan peran pendidikan non formal di bidang Agama Islam maka Bidang Penamas Kanwil Ke­ menag Kalbar menyelenggarakan kegiatan Orientasi serta Konsultasi Penyuluh Agama Islam dilanjutkan Peningkatan Kualitas Pengurus Ma­ jelis Taklim se-Kalimantan Barat Tahun 2012. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak, akhir Maret hingga awal April 2012 dan dibuka langsung oleh Ka. Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat, HM Husain D. Mahmud. Maksud diadakannya Orientasi dan Konsultasi Penyuluh Agama Is­ lam Fungsional adalah agar peserta dapat memahami pentingnya tugas penyuluh di era informasi dan glo­ balisasi serta keikutsertaannya dalam mensukseskan pembangunan nasio­ nal. Selain itu kegiatan tersebut bertu­ juan untuk menambah keilmuan dan wawasan keagamaan, mengefektifkan tugas penyuluh di lapangan dan terjadi

lembaga non formal yang sangat ber­ peran dalam mensukseskan pemban­ gunan nasional, khususnya di dalam mencerdaskan bangsa. Di samping itu juga majlis taklim memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka membina moral bangsa yang mengedepankan dakwah baik billisan maupun bilhal. Oleh karenanya, ke­ beradaan majelis taklim/lembaga dak­ wah semakin dituntut peran sertanya sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam kaitan pembangunan bi­ dang peningkatan kualitas penyuluh agama Islam beliau berharap agar para penyuluh mampu menyam­ paikan dakwahnya dengan menggu­ nakan sarana tehnologi informasi ser­ ta menguasai internet sebagai sarana untuk pengembangan wawasan yang tak terbatas. Peserta kegiatan adalah para penyu­luh agama Islam fungsional dan pengurus majlis taklim se-Kalimantan Barat, masing-masing 40 orang. Nara­ sumber berasal dari pejabat di Kanwil Kemenag Kalbar, dosen STAIN Pon­ tianak, penyuluh agama Islam fung­ sional dan BKMT Provinsi Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)

Penyuluh dan pengurus majelis taklim berfoto bersama Kakanwil didampingi Kabid Penamas Kemenag Provinsi Kalbar.

16

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Penyuluh dan Pengurus Majelis Taklim Harus Semakin Profesional

Pembukaan kegiatan Sosialisasi Aplikasi Perencaan.

Sosialisasi Aplikasi Perencanaan

K

antor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat mela­ lui Kasubag Perencanaan menggelar kegiatan Sosialisasi Aplikasi Perencanaan yang dilak­ sanakan selama 3 hari perte­ngahan April 2012 lalu di Hotel Merpati Pontianak. Menurut pantia penyelenggara Drs. H. Mustolih, M.Si, Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Ka­ lbar, kegiatan ini dilatarbelakan­ gi masih adanya satuan kerja di lingkungan Kemenag Provinsi Kalimantan Barat yang belum menguasai sistem Aplikasi Peren­ canaan seperti yang diatur dalam PP Nomor 39 tahun 2006, tentang Tata Cara Pengendalian dan Eva­ luasi Pelaksanaan Rencana Pem­ bangunan.

”Sosialisasi Aplikasi Perenca­ naan ini bertujuan agar peserta mampu memahami mekanisme pengendalian dan pelaporan pro­ gram serta mampu memahami tata cara pengisian data dalam Aplikasi Perencanan (ADP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Mustolih. Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh H. Darohman, S.Ag, M.Si dinyatakan bahwa kegiatan diikuti oleh 105 peserta utusan dari satuan kerja Kemanag se-Kalimantan Barat yang meneri­ ma materi antara lain mekanisme perbaikan data perencanaan, me­ kanisme penyusunan pelaporan evaluasi pelaksanaan program dan tata cara pengisian aplikasi data perencanaan, dan mekanisme pen­ gendalian dan pelaporan program.

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Klaimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. Dalam sambutannya ia menyam­ paikan bahwa, kegiatan seperti ini menjadi sarana yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas per­ encanaan sekaligus pengendalian program pada masing-masing satu­ an kerja dan unit kerja di ling­kungan Kementerian Agama. Ia juga berpe­ san, ”Peserta harus bersungguhsungguh mencurahkan fikiran dan memanfaatkan waktu yang tersedia untuk memahami secara maksi­ mal serta dapat melakukan shar­ ing pendapat terhadap peserta yang lain, agar pemahaman yang dipero­ leh dari kegiatan ini dapat diapli­ kasikan dimana saudara bertugas.” (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

17


LENSA HARMONI

LENSA HARMONI

Kasubbag Hukmas & KUB,Dra.Hj. Sangadah yang juga merupakan Ketua BKMT Prov. Kalbar saat memberikan materi pada Orientasi Peningkatan Kualitas Majlis Ta`lim Kalbar Tahun 2012.

Ketua LPTQ Kalbar, Drs. H. Syakirman beserta Sekda Melawi, Drs. Titus Ivo dan Karo Kessos Setda Kalbar, Drs. Susanto Tri Nugroho dan Kakan Kemenag Melawi H. Azharuddin Nawawi, S.Ag, M.Si saat meninjau persiapan MTQ ke XXIV di Melawi.

Kasi Pengembangan Santri, Hj. Nur Syamsiar bersama Kasi Pelayanan Pekapontren, M. Ma`shum Ahmadi, S.Ag serta Kasi Kelembagaan, Drs.Tukiman saat memimpin rapat persiapan perkemahan santri tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

Ketua Badan Pengawas KPN Ikhlas Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, Drs. H. Darwis beserta Pembimas Budha, Saiman,SS,M.Si dan Pembimas Kristen, Drs.Y.Kalvin Pieter,M.Si saat RAT Tahun Buku 2011 di Aula Kemenag Provinsi Kalbar.

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih, M.Si dan Kasubbag Hukmas & KUB Dra.Hj. Sangadah berfoto bersama Pengurus Forkupelia saat acara Pengembangan Wawasan Multikultural Bagi Penyuluh Agama Tahun 2012.

Pymt Kabid Penamas, Drs.H.Abdul Rojak di damping Kasi Kemasjidan Drs.Zulbahri dan Kasi MTQ, Anwar A.Sanusi saat kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Manajemen Pengurus Masjid Tahun 2012.

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, H.M. Husain D. Mahmud saat menyerahkan piala dan penghargaan kepada pemenang Musabaqah Qira`atil Kutub bagi Kepala KUA Tahun 2012.

Ka.Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, H.M.Husain D.Mahmud beserta Kabag Tata Usaha, Pejabat Eselon III dan Pembimas Katolik selaku ketua panitia seusai pembukaan Rakerda Bimas Katolik Tahun 2012.

Kasubbag Ortala dan Kepegawaian, H.Wildan,S.HI didam足 pingi Analisis Kepegawaian saat memberikan pengarahan pada pelaksanaan UPKP bagi Pegawai dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar.

Ka.Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar, H.M.Husain D.Mahmud bersama Kabid Urais,Drs. H.M.Yunus dan Kasi Kelembagaan, Drs. Tukiman saat membuka Halaqoh Pim足 pinan Pondok Pesantren se Kalbar Tahun 2012.

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih selaku Ketua Panitia PORDA Kementerian Agama Prov. Kalbar Tahun 2012 beserta Kabid Hazawa dan Kasubbag Perencanaan dan IK saat me足 mimpin rapat persiapan teknis PORDA Tahun 2012.

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih,M.Si didampingi Kasi Kepenghuluan,Drs.H.Nur Anwari dan Kepala Sekolah MTsN 2 Pontianak Drs.H.Razali,M.Pd saat menjadi juri lomba Karya Tulis Ilmiah bagi Kepala KUA Tahun 2012.

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

19


WARTA HARMONI

WARTA HARMONI

Workshop Aplikasi Komputer dan Sosialisasi Hisab Rukyat

20

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

M

encerdaskan kehi­ dupan bangsa meru­ pa­kan tujuan pem­ bangunan yang ter­tu­ang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dan meningkatkan Suber Daya Manusia (SDM) merupakan tang­ gung jawab bersama. Maka dalam rangka mewujudkan hal tersebut Kantor Wilayah Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat Bi­ dang Urusan Agama Islam (Urais), menggelar workshop sekaligus dirangkai dengan sosialisasi hisab rukyat dan penetapan arah kiblat bagi tokoh masyarakat di lingkun­ gan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, rabu (4 April 2012). Kegiatan tersebut pelaksanaan­ nya dipusatkan di Hotel Merpati Pontianak yang dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Kan­ wil Kemenag Kalbar, H. Husain D. Mahmud. Dalam arahannya, Husain mengatakan bahwa kom­ puter adalah sebuah alat yang san­ gat menunjang dalam kelancaran program di seluruh unit pada se­ tiap kantor termasuk KUA. “KUA pada masa kini mempunyai peran yang sangat besar dalam mela­yani masyarakat, khususnya dalam nikah dan rujuk,” katanya. Menurut Husain, komputer tidak hanya sebagai bahan penun­ jang, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan primer yang harus ada dalam pelaksanaan tugas KUA. “Kendati demikian, masih sedikit sekali pegawai KUA yang mampu mengoperasikan alat ini, walau­ pun sudah memiliki komputer di kantornya,” ujarnya. Oleh karena

Sosialisasi Jamaah Pasca Haji

Drs. H. Abdul Rojak, Kabid Hazawa Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar saat menyampaikan laporan kegiatan.

U

Pembukaan Workhop Pengingkatan Sumber Daya Manusia tentang Aplikasi Komputer Sosialisasi Hisab Rukyat dan Penetapan Arah Kiblat bagi Pengurus BP-4.

itu, lanjut Husain, workshop ap­ likasi komputer bagi SDM KUA menjadi sangat penting. Menying­ gung mengenai sosialisasi, beliau mengatakan, permasalahan hisab rukyat dan penentuan arah kiblat bagi para tokoh masyarakat men­ jadi sangat penting pula. “Mengenai hisab rukyat ini yang seringkali terjadi dalam masyar­ akat adalah penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal. Semoga dengan sosialisasi yang menghad­ irkan narasumber dari LAPAN ini, setidaknya memberikan pengeta­ huan kepada tokoh agama tentang hal tersebut,” tuturnya. Mengenai arah kiblat, Husain mengatakan, di Kalimantan Barat masih banyak terjadi kerancuan dalam hal penentuan arah kiblat. “Itu tentu disebabkan kurangnya pemahaman akan hal itu, padahal mengetahui arah kiblat merupa­ kan salah satu syarat sah shalat,”

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

paparnya. Sementara Kepala Bidang Uru­ san Agama Islam (Urais) Kemenag Kalbar Drs. H.M. Yunus HS men­ gatakan, workshop aplikasi kom­ puter bertujuan membentuk KUA yang benar-benar dapat sepenuh­ nya berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat se­ tempat khususnya di bidang keag­ amaan. “Sosisalisasi atau pelati­ han hisab rukyat dan penentuan arah kiblat mengundang bebera­ pa tokoh masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, yang mana diharapkan pada tahuntahun mendatang kaum muslimin dapat melaksanakan ibadah puasa dan shalat Idul Fitri pada hari dan tanggal yang sama, dan tidak ada lagi kesalahan masyarakat dalam menentukan arah kiblat merupa­ kan salah satu syarat sahnya sha­ lat,” harapnya. (Harmoni Khatulistiwa)

ntuk meningkatkan pe­nyelenggaraan dan pelayanan ibadah haji, maka Bidang Haji Zakat Waqaf (Hazawa) Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Sosialisa­ si Jamaah Pasca Haji dilanjutkan Orientasi Peningkatan Kualitas Pembimbing Haji dan KBIH Ta­ hun 2012 yang diikuti oleh jamaah haji, pembimbing haji dan pengu­ rus KBIH, pertengahan April 2012 lalu di Pontianak. Menurut laporan yang disam­ paikan oleh Ketua Panitia, Drs. H. Abdul Rojak, tujuan kegiatan adalah untuk membekali pemaha­ man kepada jamaah pasca haji agar dapat menjaga kemabruran hajin­ ya, sehingga seorang jamaah pasca haji akan lebih dapat berman­ faat dan berdaya guna di tengah­tengah masyarakat, meningkatkan kualitas para pembimbing haji, baik yang ada di daerah maupun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se-Kalimantan Barat, dan meningkatkan wawasan, pengeta­ huan tentang perhajian dan teknis bimbingan manasik haji sehingga dapat melahirkan para pembim­ bing haji yang handal, cermat dan

profesional. “Selain itu penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk mem­ berikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah dapat melak­ sanakan ibadah secara mandiri sehingga dapat memperoleh haji mabrur,” tambahnya. Untuk mencapai tujuan di­ maksud maka panitia menyiapkan nara­sumber yang profesional ses­ uai dengan bidang dan keahlian­ nya masing-masing dengan materi antara lain: Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Haji, Keu­ tamaan Akhlaqul Karimah dalam Perhajian, Kiat Menuju Haji Ma­ brur, Pembinaan Jamaah Pasca Haji, Akhlaqul Karimah dan Adat Istiadat Bangsa Arab, Kebijakan Pemerintah Arab Saudi tentang Perhajian (Ta’limatul Hajj), Ke­ wajiban Haji dan Umrah, Pember­ dayaan KBIH dalam Pembinaan Manasik Haji dan Pola Penyuluhan dan Pembinaan Manasik Haji. Sosialisasi dibuka langsung

oleh H.M. Husain D. Mahmud, Kakanwil Kemenag Kalbar yang dalam sambutannya mengatakan, “Setiap kegiatan yang terkait de­ ngan penyelenggaraan ibadah haji mengacu pada ketentuan-keten­ tuan yang diatur dalam UndangUndang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan kebijakan umum mau­ pun teknis yang ditetapkan oleh Menteri Agama maupun Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah”. Pembinaan dan bimbingan jamaah pasca haji merupakan kebijakan yang tepat sesuai de­ ngan tuntutan dan dinamika yang berkembang dewasa ini. Langkah strategik tersebut su­ dah saatnya diwujudkan secara nyata, dengan memberdayakan Kantor Kementerian Agama Ka­ bupaten/Kota sebagai leading sec­ tor terdepan. Setiap saat Kementerian Agama kabupaten/kota dan KUA keca­ matan berinteraksi dan berkoor­ dinasi langsung dengan lapisan masyarakat tingkat bawah, khu­ susnya calon/jamaah haji yang umumnya berada di wilayah pede­ saan. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

21


WARTA HARMONI

WARTA NASIONAL

Temu Kerja BHR Pusat

Kreasi Kerudung DWP Kanwil Kemenag Kalbar

22

M

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Peragaan penggunaan jilbab kreasi oleh Dharma Wanita Provinsi Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat.

sebagian besar terdiri dari ibuibu rumah tangga. Peserta terlihat antusias mendengarkan instruksi agar dapat mereka gunakan dalam penggunaan sehari-hari mau­ pun dalam undangan seremonial. Mereka tidak malu bertanya apa­ bila ada langkah yang kurang di­ mengerti. Dari DWP Kanwil Ke­ menag Provinsi Kalimantan Barat juga tidak segan berbagi tips dan trik agar tampilan kerudung yang biasa dapat menjadi luar biasa. “Jangan ragu untuk memadu padankan berbagai warna dan juga memanfaatkan aksesoris yang ada. Bukan berarti sudah menjadi se­ orang ibu, tidak bisa menampilkan warna cerah ya ibu”, ujar Irma, kreator kerudung. Acara dibuka oleh Ny. Sadli dari bidang pendidikan dan me­ nampilkan Ny. Rejo sebagai model pemakaian kerudung. Hadir pula Ketua DWP Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Saminah Ngatman yang mengikuti proses kegiatan dari awal hingga selesai. Beliau ber­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

harap dengan adanya aktivitas ru­ tin ini, ibu-ibu DWP Kalbar dapat lebih maju dan kreatif yang menun­ jukkan kiprahnya dalam ber­bagai kegiatan penambah pengetahuan selain peran di rumah yang me­ mang menjadi prioritas yaitu se­ bagai seorang istri dan seorang ibu yang mendidik anak-anak generasi penerus bangsa. Ketua DWP Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Hj. AI Hartini Husain merasa senang dengan aktifnya DWP Kanwil Kemenag Kalbar di berbagai kegiatan baik yang ber­ sifat intern maupun ekstern sep­ erti kegiatan rutin di bidang pen­ didikan DWP Provinsi Kalbar ini. Adanya pengetahuan pemakaian kerudung ini, diharapkan, wanita Kalimantan Barat khususnya ang­ gota DWP dapat lebih berkreasi dan fashionable dalam berkeru­ dung. Tentunya dapat berdampak pada semakin percaya dirinya wanita dalam berpenampilan. (Harmoni Khatulistiwa)

tidak jauh berbeda dengan Tupoksi Badan Litbang Agama dan Keaga­ maan. Tugas pokok BHR dan Ba­ litbang sama-sama melakukan penelitian, kajian dan pengem­ bangan dalam bidang agama. BHR bertugas melakukan penelitian, kajian dan pengembangan tentang permasalahan dan implikasi yang timbul dalam bidang hisab rukyat. Selanjutnya hasil kajian tersebut direkomendasikan kepada peme­ rintah dan pihak-pihak terkait. Djamil juga mengatakan bahwa perjalanan sejarah BHR, teruta­ ma para ahli falak, telah berbeda pendapat sejak lama. Ia mencon­ tohkan, bahwa KH. Ahmad Dah­ lan dan KH. Hasyim Asy’ari juga pernah mempunyai pendapat yang saling berbeda pada masa lalu, se­ hingga pernah dianggap mendiri­ kan agama baru. Oleh karena itu, jika perbedaan itu masih ada sam­ pai saat ini merupakan suatu ke­ niscayaan dan wajar. Namun kita berharap, meski sulit disatukan, demi kemaslahatan umat, diharap­ kan kelak bisa ada titik temu, tegas mantan rektor IAIN Walisongo ini. Sementara itu, sebagai nara­ sumber pada kegiatan, Muhyi­ din, mengatakan bahwa tujuan temu kerja ini dimaksudkan un­ tuk mengan­tisipasi berbagai per­ bedaan yang terjadi berkaitan den­ gan penetapan waktu shalat, arah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

harma Wanita merupa­ kan sebuah organisasi yang terdiri dari pega­ wai wanita dan istri PNS dituntut untuk selalu aktif men­ unjukkan kiprahnya secara nyata dalam pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesetaraan gender dan lain se­ bagainya. Dalam rangka pemberdayaan itulah Dharma wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas DWP Provinsi Kalimantan Barat. Salah satunya yaitu berupa kegiatan pertemuan rutin yang diadakan setiap bu­ lan oleh Bidang Pendidikan DWP Provinsi Kalimantan Barat bertem­ pat di Sekretariat DWP Provinsi Kalimantan Barat Jl. Achmad Sood No. 25 Pontianak. Setiap instansi yang mem­ punyai DWP diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut baik sebagai peserta maupun sebagai pengisi acara. Kali ini DWP Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat yang diwakili oleh Suryani, Welsi Nindya Sari dan Irma mendapat undangan un­ tuk mengisi kegiatan keterampilan Kreasi memakai kerudung bagi ibu-ibu anggota DWP Prov. Kalbar pada Kamis (19 April 2012). Ada beberapa jenis cara pe­ makaian kerudung yang dipera­ gakan. Kreasi dari jenis kerudung pasmina kaos, kerudung segitiga dan kerudung segi empat yang masing-masing disajikan dengan dua kreasi pemakaian yang bisa digunakan dalam situasi formal maupun semi formal. Setiap lang­ kah pemakaian kerudung diikuti secara seksama oleh peserta yang

enyikapi perkem­ bangan teknologi yang semakin maju, khu­ susnya dibidang ilmu falak, maka setiap instansi dan organisasi yang berkaitan dengan masalah Hisab dan Rukyat dituntut untuk memahami dan menguasai teknologi sebagai alat pendukung dalam menentukan dan menetap­ kan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penetapan (is­ bat) awal bulan hijriyah dan kegia­ tan hisab rukyat di Indonesia. Dalam rangka menyatukan persepsi tentang pemahaman His­ ab dan Rukyat, maka Kementerian Agama melalui Direktorat Urusan Agama Islam memfasilitasi ke­ giatan Temu Kerja Badan Hisab Rukyat (BHR) di Hotel Grand Mahkota, Pontianak. Acara yang diikuti sebanyak 45 orang ini ber­ langsung dari tanggal 10 sampai 12 April 2012, dihadiri oleh Dirjen Badan Peradilan Agama, para pa­ kar dari Institut Teknologi Band­ ung (ITB), Planetarium Jakarta, BIG, dan anggota BHR seluruh In­ donesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman baru dalam bi­ dang hisab rukyat di tanah air. Dalam sambutannya di acara pembukaan kegiatan, Pgs. Dirjen Bimas Islam, Abdul Djamil, me­ ngatakan bahwa tugas pokok BHR

Peserta Temu Kerja Hisab Rukyat berfoto bersama Dirjen Bimas Islam, Prof. DR. H. Abdul Jamil, MA.

kiblat, dan awal bulan Hijriyyah. Di samping itu, lanjut Kasubdit Pembinaan syariah dan Hisab Rukyat ini, kegiatan Temu Kerja BHR juga membahas perhitungan ijtima’ dan tinggi hilal awal bu­ lan Qamariyah untuk tahun 2012, 2013, 2014 dan 2022. Khusus un­ tuk tahun 2012 dan 2013 dibahas hanya penghitungan awal bulan Ramadhan, Syawwal dan Zulhi­ jjah. Penghi­tungan ini merupakan rangkaian tugas rutin yang dilaku­ kan oleh para pakar ilmu falak dengan menggunakan 23 metode penghitungan yang disarikan dari berbagai sumber dari yang klasik sampai yang kontemporer . Di sisi lain, kegiatan ini juga dalam rangka menindaklanjuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 ten­ tang Penetapan Awal Bulan Rama­ dhan, Syawwal dan Zulhijjah yang mengamanatkan kepada pemerin­ tah melalui Kementerian Agama untuk melakukan penetapan (its­ bat) awal Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah. Di mana pada saat ini fatwa tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan oleh seluruh orga­ nisasi masyarakat di Indonesia. Adapun hasil dari kegiatan Temu Kerja Badan Hisab Rukyat Tahun 2012 ini yaitu pertama, mengamanatkan kepada Pgs. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam untuk menyam­ paikan hasil keputusan ini kepada Menteri Agama Republik Indone­ sia sebagai bahan penetapan (isbat) awal bulan hijriyah di Indonesia dan kegiatan hisab rukyat. Kedua, mengamanatkan kepada para pe­ serta untuk menjadikan hasil-has­ il Keputusan Temu Kerja Badan Hisab Rukyat Tahun 2012 sebagai pedoman bersama dalam sosial­ isasi penetapan awal-awal bulan hijriyah dan kegiatan hisab rukyat. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

23


WARTA DAERAH

WARTA DAERAH

MTs Negeri Mempawah Hilir Peringati HUT ke-15 ISTIMEWA

S

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

dari siswa MTs Negeri Mempawah Hilir. Tepat pukul 07.00 kegiatan jalan santai dilangsungkan dan dilepas secara simbolis oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pontianak, Drs.Kasiman HN. Pe­ serta jalan santai menempuh rute sejauh 4 KM, diawali start dari halaman MTs Negeri Mempawah Hilir, menu­ju Jalan Gst. Abdul Hamid, Jalan Raden Kusno, Jalan R. Sujarwo menuju kawasan pasar Mempawah dan finish di MTs Ne­ geri Mempawah Hilir. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan jalan santai, peserta tidak hanya diikuti oleh siswa-siswi ma­ drasah, namun juga diikuti oleh masyarakat di sekitar madrasah bahkan ada beberapa peserta yang sengaja membawa keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Setelah kegiatan jalan santai, para peserta berkumpul di halaman madrasah untuk mengikuti rangka­

ISTIMEWA

Hadiah utama doorprize dalam rangka HUT MTs Negeri Mempawah.

Negeri Mempawah sebagai Maha­ siswa yang dibiayai oleh Pemda Ka­ bupaten Pontianak dalam Program PMDK di Fakultas Kedokteran Uni­ versitas Tanjungpura Pontianak. Kepala Kantor Kementerian Ag­ ama, Drs. H. Kasiman HN., dalam sambutannya mengucapkan sela­ mat kepada MTs Negeri Mempawah Hilir atas Hari jadinya yang ke-15 tahun ini. Beliau juga memberikan motivasi kepada seluruh staf dan jajaran dewan guru di MTs Negeri untuk terus memberikan yang ter­ baik demi kemajuan MTs Negeri Mempawah dimasa yang akan da­ tang. Diharapkan kepada para de­

ISTIMEWA

Mempawah pada tahun ini dilang­ sungkan secara sederhana namun tetap dalam suasana yang meriah. Beberapa acara yang dilaksana­ kan antara lain jalan santai dengan hadiah utama berupa satu buah se­ peda gunung dan berbagai hadiah hiburan lainnya serta dilanjutkan dengan penampilan pentas seni

Pelepasan jalan santai dalam rangka HUT MTs Negeri Mempawah.

24

ian acara inti dan penarikan door­ prize bagi peserta jalan santai. Kepa­ la MTs Negeri Mempawah Hilir, Hj. Yuliana, S.Pd dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasihnya kepada Kepala Kantor Kemente­ rian Agama Kabupaten Pontianak serta seluruh masya­rakat yang telah memberikan kepercayaan kepada MTs Negeri untuk terus mengabdi dan mencerdaskan generasi muda khususnya di wilayah Kabupaten Pontianak. Tanpa terasa telah 15 tahun MTs Negeri Mempawah be­ rada ditengah masyarakat dan di­ harapkan ke depan dapat terus ditingkatkan baik dari segi prestasi maupun aspek-aspek lainnya. Para Alumni MTs Negeri juga telah ba­ nyak yang melanjutkan ke Pergu­ ruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta dan bahkan ada yang telah lulus dan mengabdi di MTs Neg­ eri Mempawah baik sebagai Guru maupun Staf Tata Usaha. Dan yang paling membanggakan adalah ter­ pilihnya tiga orang alumni MTs

Pembukaan rangkaian acara HUT MTs Negeri Mempawah.

ISTIMEWA

abtu 24 Maret 2012, Suas­ ana di MTs.Negeri Mempa­ wah hilir tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Umbul-umbul terpasang di sepan­ jang jalan sekitar areal madrasah, dan tampak beberapa tenda ter­ pasang di halaman Madrasah. Suara tetabuhan alat musik ken­tungan yang dimainkan oleh siswa Mts. Negeri Mempawah terus bergema. Seperti pada tahun-tahun sebel­ umnya, Madrasah Tsanawiyah Neg­ eri Mempawah Hilir melaksanakan acara peringatan HUT Madrasah, dan pada tahun ini MTsNegeri Mem­ pawah Hilir genap berusia 15 tahun sejak Berdirinya pada 17 Maret ta­ hun 1997 silam. Pada acara tersebut turut hadir pula Kepala Kantor Ke­ menterian Agama Kabupaten Pon­ tianak, Drs. H. Kasiman HN, Kasi Mapenda Kantor Kementerian Aga­ ma KabupatenPontianak, Kamalu­ din, S.Pd.I, Ketua Komite Madras­ ah, Kepala Madrasah di lingkungan KKM MTs Negeri Mempawah Hilir dan Warga masyarakat di sekitar Madrasah. Peringatan HUT MTs Negeri

Peringatan HUT MTs Negeri Mempawah pada tahun ini dilangsungkan secara sederhana namun tetap dalam suasana yang meriah.

Tari kreasi penampilan para siswi MTs Negeri Mempawah.

wan guru dan staf tata usaha untuk selalu bekerja semaksimal mungkin, terutama dalam hal kedisiplinan. Setelah acara inti, acara dilan­ jutkan dengan penarikan doorprize bagi peserta jalan santai. Penari­ kan doorprize berlangsung dengan sangat meriah dan penuh dengan suasana kekeluargaan. Pembawa acara memanggil satu-persatu Para dewan Guru dan Staf MTs.Negeri untuk menarik nomor doorprize un­ dian. Acara yang dibagi dalam tiga sesi tersebut juga diselingi de­ngan penampilan pentas seni yang ditam­ pilkan oleh siswa-siswi madrasah. Saat-saat yang paling ditunggu oleh seluruh peserta pun akhirnya tiba, Penarikan nomor undian un­ tuk hadiah utama akan segera di­ laksanakan. Akhirnya hadiah utama diboyong pulang oleh Aris Maulana, siswa kelas IX MTs Negeri Mempa­ wah berupa sebuah sepeda gunung yang diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak didam­pingi oleh Kasi Mapenda Kabupaten Pontianak dan Kepala MTs Negeri Mempawah Hilir. Acara ditutup dengan Pem­ bacaan doa dan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama Kakanke­ menag Kabupaten Pontianak. (Hj. Yuliana, S.Pd)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

25


WARTA DAERAH

MUTIARA HATI

Kebangkitan Kristus

Kemenag Kubu Raya Gelar Rapat Konsultasi

Koordinasi Pendidikan Agama dan Keagamaan

26

ISTIMEWA

D

alam rangka menjalin silaturahmi dan komu­ nikasi dengan pimpinan Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah (MI, MTs, dan MA) se-Kabupaten Kubu Raya, Kantor Ke­ menterian Agama Kabupaten Kubu Raya, Kamis (12 April 2012) mengge­ lar rapat konsultasi dan koordinasi bertempat di Asrama Haji Pontianak. Kepala Kantor Kemenag Kubu Raya, Drs. H. Ramli M. Said, ditemui usai membuka acara mengatakan, tujuan dari pelaksanaan rapat koor­ dinasi adalah dalam rangka menge­ valuasi pelaksanaan program pen­ didikan agama Islam pada tahun 2011 sekaligus untuk mengatasi per­ soalan-persoalan yang timbul agar tak terjadi kembali pada pelaksanaan tahun 2012. “Evaluasi yang akan di­ lakukan meliputi perihal BOS, TPG, BSM, EMIS, Sertifikasi dan lainlain,” tuturnya. Sementara menu­ rut Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kubu Raya, H. Syamsul Bahri, S.Ag, M.Si mengatakan, rapat koordinasi bertujuan sebagai ajang silaturahmi sekaligus mengevaluasi program seksi pendidikan agama Islam secara komprehensif. “Di sini kami ingin bersama-sama mengevaluasi sejauh mana pelak­ sanaan dan kendala yang dihadapi sekaligus memproyeksikan untuk

Rapat Konsultasi dan Koordinasi dan Madrasah dibuka oleh Kakankemenag Kabupaten Kubu Raya, Drs. HM. Ramli.

memadukan program kerja 2012,” ungkapnya. Dalam rapat juga lanjut Syamsul Bahri, pihaknya ingin mema­ parkan rencana kerja seksi pendidikan agama Islam tahun 2012. “Kami akan straising paparan kami kepada Kepala RA dan Madrasah uta­ manya berkaitan dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Karena tahun ini, penyaluran BOS menga­ lami kenaikan sehingga diharap­kan kepala-kepala Madrasah dapat meng­ gunakan BOS dengan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat peruntukan­ nya,” paparnya. Menurut Syamsul Bahri, selama ini disinyalir masih ada sekolah yang menggunakan dana BOS tidak mengikuti petunjuk teknis sehingga pihakna perlu kembali men­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

straising hal tersebut. “Dalam kesempatan ini kami juga akan menyampaikan mengenai Beasiswa Siswa Miskin (BSM) yang diharapkan dengan BSM tidak ada lagi anak tak sekolah karena alas an biaya,” harapnya. Tunjangan Profesi Guru (TPG) juga lanjut Sjyamsul Bahri akan juga disinggung supaya para guru yang telah menerima TPG dapat kian pro­ fesional dan memberikan perubahan dan progress sesuai hak yang telah diterima. “Pemerintah telah menunaikan hak para guru berupa TPG maka guru harus menunaikan kewajibannya se­ bagai guru profesional,” pintanya. (Pontianak Post,4/4-d4/ser)

D

I Kor 15 : 12-20

i antara peristiwa-peristiwa yang pernah, sudah dan akan terjadi tidak ada peristiwa sebesar dan sefenomenal peristiwa Paskah yaitu’’Kristus bangkit”. Mengapa hal ini dika­ takan suatu hal yang fenomenal, unik, dan besar, karena jika Kristus hanya mengalami kematian, itu merupakan hal yang biasa. Sebesar apapun ajaran-ajarannya,karyanya, apabila berakhir dengan ke­ matian maka tetap sebagai suatu hal yang biasa, dan tokoh besar manapun di dunia ini juga mengalaminya. Kema­ tian merupakan peristiwa yang natural. Tetapi kebangkitan Kristus mengandung makna ’’supernatural” (adi kodrati) menyatakan pengertian:’’tidak dapat dijelaskan dengan hu­ kum alam tetapi berdasarkan karunia ilahi’’. Keunikan dan super natural dalam peris­ tiwa kebangkitan Kristus bagi orang-orang dunia akan iden­ tik dengan sesuatu yang ira­ sional dan berbau takhayul. Bagi kebanyakan orang, ses­ uatu akan dianggap sebagai kebenaran apabila senantiasa dapat dijelaskan dengan logika dan hukum alam yang berlaku, padahal logika dan hukum alam hanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, tetapi tidak penah menyentuh ranah realitas yang secara khusus hadir dalam kehidupan seharihari. Kita hidup di tengah-­tengah zaman yang tegar tengkuk dan buta rohani, walaupun bukti-bukti kematian Kristus tidak dapat disanggah. Namun dunia di sekitar kita tetap menolak kematian Kristus, walau dokumen-dokumen di luar Alkitab te­ lah meneguhkan. Jikalau kematian Kristus bagi keban­ yakan orang masih suatu masalah besar, maka jangan terlalu berharap banyak kebangkitan Kristus dapat di­ mengerti dan dipercaya. Dalam hal ini kita dapat meli­ hat bahwa pengetahuan dan kepercayaan agama sering membutakan pikiran sehat. Dalam terang kebangkitan

Kristus, kita harus berani membuang agama atau sis­ tem kepercayaan yang membuat kita berpikir picik , dangkal dan memusuhi kebenaran. Agama bukanlah tujuan hidup manusia, sebab agama hanyalah alat atau media yang dianugerahkan Allah untuk membawa per­ jumpaan Allah dengan umat, agar melalui perjumpaan dengan Allah tersebut umat mengalami kebebasan dan kesela­matan utuh. Dalam per­ spektif kebangkitan Kristus, tiba saatnya bagi umat manu­ sia berpikir kritis dan meno­ lak setiap ajaran agama yang membelokkan pikiran sehat dan pemahaman yang anti terhadap martabat dan ke­ manusiaan. Sebab, pengajaran agama yang demikian justru membelenggu kebenaran. Ke­ bangkitan Kristus memberi inspirasi bagi setiap agama untuk terlepas dari belenggu kepicikan logika dan pema­ haman anti kemanusiaan. Itu sebabnya Kristus yang bangkit tetap mengenakan tubuh ke­ manusiaanNya, walaupun te­ lah berubah dalam kemuliaan ilahiNya. Jadi Kristus yang bangkit telah dimuliakan ke­ manusiaanNya dan memanu­ siawikan sifat ilahiNya. Dalam Kristus yang bangkit, umat manusia dapat berjumpa dengan Allah dan sesamanya dalam terang ilahi. Kemudian apa artinya bagi kita jika penebus kita, Kristus, telah bangkit? Karena Kristus bangkit, segala sesuatu menjadi beru­ bah. Ada semangat baru. Ada harapan baru. Ada masa depan baru. Bahkan lebih besar dari yang sudah-sudah. Dan terakhir, jika Simon saja Dia hampiri, Ia juga pasti bersedia menghampiri kita, menyertai kita. Bukan untuk menjadikan hidup kita lebih mudah, tetapi untuk men­ jadikan kita lebih bertahan, lebih kuat, lebih gigih untuk menghadapi hidup dan masa depan yang macam apa pun! Selamat Paskah saudaraku. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. (YLA) Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

27


JUSTICIA

JUSTICIA

Penyelesaian Hukum

Kasus Mobil Cicilan yang Hilang

S

aya membeli sebuah mo­ bil dengan cara mencicil pembayarannya menggu­ nakan suatu perusahaan pembiayaan. Setelah berjalan 5 (lima) bulan ternyata mobil tersebut hilang dan kehilangan tersebut sudah saya laporkan ke kantor polisi. Tetapi sampai dengan saat ini kurang lebih 6 bulan mobil tersebut belum dapat ditemukan. Ketika saya membaca dalam perjanjian pembiayaan tersebut disebutkan bahwa apabila debitur wanprestasi maka mobil sebagai jaminan tersebut dapat ditarik oleh kreditur. Karena mobil terse­ but sebagai jaminannya itu telah hilang, maka tidak ada jaminan yang bisa diambil oleh kreditur dan tidak disebutkan dalam per­ janjian itu untuk membayar ganti rugi apabila debitur melakukan wanprestasi. Apakah dalam kasus ini dapat dijerat dengan pidana? Karena melihat dari kasus ini adalah kasus perdata. Berkaitan dengan perjanjian, hal ini diatur dalam Kitab UndangUndang Hukum Perdata (“KUH Perdata”). Suatu perjanjian harus memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata, yang menyatakan bahwa supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi oleh 4 syarat yaitu : 1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu pokok persoalan terten­ tu; 4. Suatu sebab yang tidak terla­ rang. Perjanjian dianggap sah dan

28

mengikat secara penuh bagi para pihak yang membuatnya sejauh tidak bertentangan dengan prinsip­prinsip hukum yang berlaku, tidak melanggar kesusilaan dan keterti­ ban umum. Jadi dalam hal ini da­ pat dikatakan perjanjian merupa­ kan “undang-undang”bagi setiap pihak yang mengikatkan dirinya kepada perjanjian tersebut. Perlu diketahui juga bahwa perjanjian bersifat memaksa. Kata “memaksa” di sini berarti setiap orang yang mengikatkan dirinya pada suatu perjanjian wajib men­ jalankan seluruh isi perjanjian. Mengenai perikatan, yaitu suatu hubungan hukum antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, memberi hak pada yang satu untuk menuntut sesuatu barang dari pihak yang lain, sedangkan pihak yang satunya diwajibkan memenuhi tuntutan itu. Pihak yang berhak menuntut dinamakan pihak yang berpiutang atau kreditur, sedangkan pihak yang wajib memenuhi tuntutan di­ namakan pihak yang berutang atau debitur. Adapun barang sesuatu yang dapat dituntut itu dinamakan “prestasi”, yang menurut Pasal 1234 KUH Perdata dapat berupa: 1. Menyerahkan suatu barang; 2. Melakukan suatu perbuatan; 3. Tidak melakukan suatu per­ buatan. Mengenai sumber-sumber suatu perikatan bahwa perikatan dapat lahir dari suatu perjanjian atau dari undang-undang. Berarti sudah jelas di sini bahwa telah terjadi perikatan antara Anda dan pihak yang menjual mobil. Anda katakan di atas bahwa setelah ber­ jalan 5 bulan Anda mencicil mobil

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

ternyata mobil tersebut hilang. Jadi sebenarnya menurut undang-­undang, perikatan antara Anda dan pihak penjual mobil te­ lah hapus karena mobil yang Anda beli telah hilang di luar kesa­lahan Anda. Lebih jelas lagi, Pasal 1381 KUH Perdata yang mengatur ten­ tang hapusnya perikatan, menga­ tur bahwa: “Perikatan hapus karena pembayaran; karena pena­ waran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau peni­ tipan; karena pembaharuan hu­ tang; karena perjumpaan utang atau kompensasi; karena percam­ puran utang; karena pembebasan utang; karena musnahnya barang yang terhutang; karena kebata­ lan atau pembatalan; karena ber­ lakunya suatu syarat pembatalan, yang diatur dalam Bab I buku ini; dank arena lewat waktu, yang akan diatur dalam suatu bab sendiri.” Mengenai, musnahnya barang yang terutang menurut Pasal 1444 KUH Perdata, yaitu: “Jika barang tertentu yang menjadi pokok persetujuan musnah, tak dapat diperdagangkan, atau hilang hingga tak diketahui sama sekali apakah barang itu masih ada atau tidak, maka hapuslah perikatan­ nya, asal barang itu musnah atau hilang di luar kesalahan debitur dan sebelum ia lalai menyerahkan­ nya. Bahkan meskipun debitur la­ lai menyerahkan suatu barang, yang sebelumnya tidak ditanggung terhadap kejadian-kejadian yang tak terduga, perikatan tetap hapus jika barang itu akan musnah juga dengan cara yang sama ditangan kreditur, seandainya barang terse­ but sudah diserahkan kepadanya. Debitur diwajibkan membuktikan

kejadian tak terduga yang di ke­ mukakannya. Dengan cara bagai­ manapun suatu barang hilang atau musnah, orang yang mengambil barang itu sekali-kali tidak bebas dan kewajiban untuk mengganti harga.” Terkait dengan permasalahan yang anda hadapi ini, jika berkaca pada ketentuan hukum yang ber­ laku dalam KUH Perdata, jika ter­ jadi kehilangan terhadap barang yang terutang yang dilakukan dengan tidak sengaja oleh debitur, maka debitur tidak diwajibkan un­ tuk menyelesaikan pembayaran terhadap cicilan barang tersebut. Namun, jika dilihat dari segi keadilan akan sangat merugikan pihak Kreditur karena ia tidak akan mendapatkan apa-apa dari hilangnya barang tersebut, seh­ ingga saat ini telah berkembang pemikiran untuk mengasuran­ sikan risiko kerugian melalui pe­ rusahaan asuran­si. Perusahaan

Asuransi yang nantinya akan melakukan penang­gungan risiko atas kejadian-kejadian yang diper­ janjikan untuk ditanggung. Sehingga tidak heran kalau kita disodorkan untuk membayar biaya asuransi oleh pihak Kreditur keti­ ka pertama kali mengambil kredit kendaraan. Dengan hal ini, maka jika terjadi kehilangan suatu hari (asalkan diperjanjikan dalam per­ janjian asuransinya), maka pihak asuransi akan membayarkan ke­ pada kreditur sejumlah biaya yang ditanggung, dan kreditur nantinya bahkan mungkin bisa menggan­ tikan kendaraan yang diambil de­ bitur dengan kendaraan baru. Dalam hal ini, Anda telah melakukan tindakan yang benar karena telah melaporkan kehilang­ kan mobil tersebut ke polisi. Bukti laporan polisi tersebut dapat Anda berikan kepada kreditur (pihak yang menjual mobil) sebagai bukti bahwa mobil yang Anda cicil telah

hilang bukan karena kesalahan yang dilakukan oleh Anda melain­ kan dicuri oleh orang lain. Di dalam undang-undang pun diwajibkan debitur membuktikan kejadian tak terduga yang diala­ mi oleh debitur kepada kreditur. Kasus ini tidak dapat dibawa ke ranah hukum pidana karena dalam kasus ini murni mengenai perikatan, perjanjian dan musnah­ nya barang yang terhutang berarti masuk dalam ranah hukum perda­ ta. Tetapi, dapat saya tambahkan bahwa untuk masalah kehilangan mobil tersebut biarkan pihak ke­ polisian yang akan melanjutkan proses penyidikan atas dasar la­ poran polisi yang pernah Anda buat. Demikian jawaban dari saya kiranya dapat dipahami. Semoga dengan informasi yang telah di­ sampaikan di atas Anda dapat mengambil keputusan dengan bi­ jak. (perdata.com)

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat beserta seluruh staf dan jajaran mengucapkan

Selamat Hari Raya Waisak Tahun 2556 / 2012 M Ttd. HM. Husain D. Mahmud

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

29


CATATAN PERJALANAN

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah Bagian 2 Oleh Syaiful Rizan*

P

agi itu, 3 Maret 2012, sete­ lah menunaikan sholat subuh berjamaah di Masjid Nabawi, seperti biasa kami sarapan pagi di hotel Wassel AlReem, tempat kami menginap. In­ formasi dari tour guide kami, bahwa barang-barang bawaan seperti koper besar dan tas tentengan, siap berada di depan kamar masing-masing, karena pada siang hari ba’da Dzuhur kami akan meninggalkan Kota Madi­ nah Al-Munawwarah yang penuh kedamaian ini menuju Kota Mekkah Al-Mukarramah yang menjadi pusat pelaksanaan rukun haji atau umrah. Tiga hari di Kota Madinah begitu singkat. Baru saja rasanya saya dan rombongan tiba di kota Nabi ini, ba’da Dzuhur sudah harus mening­ galkannya. Belum puas merasakan keindahan dan keramahan kota ini, rindu pada suasana Masjid Nabawi yang indah, berdo’a dan khusu’ di Raudhah, ziarah ke makam Rasu­ lullah, yang hanya dapat saya laku­ kan selama tiga hari. Sangat sing­ kat rasanya jika dibandingkan pada saat saya bertugas dulu (musim haji 2009) selama 77 hari di kota ini. Sekitar pukul 15.30 waktu se­ tempat, kami bersama rombongan bersiap-siap di depan hotel dengan telah memakai kain ihram. Setelah menunggu beberapa saat, bus yang akan membawa kami menuju Kota Mekkah telah tiba dan kami pun langsung berangkat menuju Masjid Bir Ali. Masjid Bir Ali yang juga dike­ nal dengan beberapa nama, yakni Masjid Miqat, Masjid Dzul Hulaifah, Masjid Syajarah atau Masjid Mahram

30

berjarak kira-kira 12 km dari Masjid Nabawi yang ditempuh antara 15-20 menit dari Madinah. Bir Ali adalah sebuah tempat miqat makani bagi penduduk Madi­ nah yang akan berumrah dan ber­ haji. Hanya jamaah haji gelombang pertama atau jamaah umrah yang dapat menggunakan masjid ini se­ bagai miqat. Di sini seluruh jamaah yang hendak umrah, berganti paka­ ian ihram, berniat dan shalat dua rakaat sunnah ihram. Setelah selesai melaksanakan sha­ lat dua rakaat sunnah ihram, dilan­ jutkan dengan membaca niat umrah “Labbaik allahumma umratan”. Bagi yang belum berniat, dipandu bersa­ ma-sama untuk melafalkan niat um­ rah di dalam bus. Perjalanan menuju Kota Mekkah berjarak sekitar 450 km dan dapat ditempuh dalam waktu 6 jam. Kami dianjurkan untuk berzikir atau melafalkan istighfar sebanyakbanyaknya, serta mematuhi larangan saat berihram. Jika melanggar, akan dikenai dam (denda), diwajibkan kembali ke miqat dan mengucapkan niat dari awal lagi. Sekilas Catatan di Kota Mekkah Al-Mukarramah Sekitar pukul 21.00 waktu se­ tempat, kami tiba di Kota Mekkah. Dari kejauhan telah nampak sebuah bangunan menjulang tinggi yang sangat megah, menjadi petunjuk keberadaan Masjidil Haram di seg­ ala penjuru, yakni Hotel Zam-Zam Tower. Hotel terbesar dan termewah di Kota Mekkah, dengan ketinggian

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

puncak mencapai 601 m (1.972 kaki) ini dirancang oleh para arsitek dari Dar Al Handasah Architects dan pelaksanaan pembangunannya di­ lakukan oleh Saudi bin Ladin Group. Untuk menginap rombongan kami dipecah menjadi dua, sebagian di Hotel Zam-Zam Tower dan sebagi­ an lagi di Hotel Dar Al Eiman Royal, yang berada tepat di sebelah kanan Hotel Zam-Zam Tower jika mengha­ dap ke Masjidil Haram. Alhamdulil­ lah, saya menempati lantai 6 kamar 615 Hotel Zam-Zam Tower. Bangu­ nan hotel tertinggi di Arab Saudi dan tertinggi kedua setelah Burj Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab ini da­ pat menampung 100.000 orang. Di puncak Hotel Zam-Zam Tower dil­ etakkan sebuah jam pada setiap sisi. Jam ini memiliki panjang dan lebar 80 meter. Keempat jam ini dipasang pada ketinggian 530 meter, sehingga menjadikan jam ini sebagai yang ter­ besar sekaligus tertinggi (berdasar­ kan letaknya) di dunia. Setelah kami menyantap makan malam di lantai P3, rumah makan khas Indonesia satu-satunya ya­ kni “Mr. Sate”, saya dan rombongan melanjutkan rangkaian ibadah um­ rah dengan melaksanakan thawaf dan sa’i. Dipimpin oleh H. Kholil sebagai pembimbing ibadah, pelak­ sanaan thawaf dan sa’i berjalan den­ gan lancar dan khusu. Subhanaallah, Maha Suci Allah, Engkau perkenan memanggil dan menghadirkan ham­ ba kembali di rumah-Mu yang suci ini, untuk menghadap langsung tanpa pembatas pada kiblat (Ka’bah) umat Islam di seluruh dunia. Tidak

terasa air mata mengalir deras mem­ basahi pipi, sebagai tanda permo­ honan ampun atas segala dosa yang telah hamba lakukan selama ini. Manusia adalah makhluk yang sa­ ngat kecil dan rapuh di hadapan-Mu, rentan melakukan khilaf dan kesa­ lahan, sangat pantas jika manusia dianjurkan untuk selalu bertaubat, memohon ampun pada Sang Ghafar (Maha Pengampun). Pukul 01.00 waktu setempat, diakhiri dengan memotong beber­ apa helai rambut (tahallul) di Bukit Marwah, maka selesai sudah pros­ esi ibadah umrah kami. Saya dan rombongan kembali ke penginapan masing-masing untuk beristirahat setelah menjalani perjalanan yang cukup panjang sambil menunggu waktu sholat Subuh tiba. Keesokan harinya, Minggu 4 Maret 2012, dari pihak travel mem­ berikan kebebasan kepada jamaah untuk melakukan aktifitas pribadi, baik berbelanja, jalan-jalan, beristi­ rahat maupun beribadah di Masjidil Haram. Tidak ada program untuk city tour dan umrah selanjutnya. Baru pada hari Senin, setelah sa­ rapan pagi, rombongan melaksana­ kan perjalanan city tour yang dike­ mas sekaligus dengan pelaksanaan ibadah umrah yang kedua. Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Jabal Tsur. Ketika mencapai Jabal Tsur, kami tidak sampai mendaki gunung tertinggi di Kota Mekkah ini, kami hanya menyaksikan Jabal Tsur dari bawah bukit. Di puncak gunung ini terdapat gua yang bernama gua Tsur tempat Rasulullah dan sahabatnya Abu Bakar ra bersembunyi dari ke­ jaran kaum kafir Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada tahun 622 M sewaktu Rasulullah akan hijrah menuju Kota Madinah. Rasulullah dan Abu Bakar selamat dari kejaran kaum Quraisy karena Allah SWT mengirimkan la­ ba-laba yang bersarang di pintu gua dan burung merpati yang bertelur di pintu gua tersebut. Perjalanan dilanjutkan menuju lokasi puncak ritual ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Pada

DOK. PRIBADI

CATATAN PERJALANAN

Penulis di Mekkah Al-Mukarramah.

musim haji, di tempat ini berkumpul jutaan umat Islam dari seluruh pen­ juru dunia. Ketika kami melewati barisan tenda-tenda yang digunakan jamaah untuk melaksanakan wukuf, terlihat sepi sekali hanya pepohonan rindang yang tumbuh menghijau di antara tenda-tenda tersebut. Sam­ pailah kami di Jabal Rahmah, bukit berbatu di bagian timur Padang Ara­ fah yang konon menjadi saksi abadi sejarah pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa, setelah ratusan tahun ber­ pisah karena diturunkan dari surga. Kami dan rombongan diberikan waktu 1 jam untuk mendaki Jabal Rahmah. Untuk menuju puncak bukit, ditempuh sekitar 15 menit

dari dasar bukit yang ketinggian­ nya diperkirakan mencapai 65 m. Di puncak bukit dibangun sebuah monumen yang terbuat dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan tingginya 8 me­ ter. Jabal Rahmah diyakini sebagai tempat mustajab dan makbul bagi orang yang memanjatkan do’a. Ban­ yak jamaah haji atau umrah yang mendo’akan anaknya dan para lajang yang meminta agar cepat mendap­ atkan jodoh. Bagi orang yang sudah memiliki pasangan hidup berharap dapat mengarungi rumah tangga hingga ajal memisahkan mereka se­ perti kisah Adam dan Hawa. Setelah selesai mendaki Jabal

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

31


Rahmah dan dapat mengelilingi sekitar kaki bukit yang banyak sekali orang-orang berjualan beraneka ragam, kami melanjutkan per­ jalanan menuju tempat miqat um­ rah kami yang kedua, yakni Ji’ranah. Penduduk Mekkah menyebutnya Ju’ranah, berasal dari nama sebuah perkampungan kecil yang berdeka­ tan dengan Masjidil Haram, terletak di lembah atau wadi Saraf sebelah selatan ke arah Mekkah dengan ja­ rak kurang lebih 24 km dari Masjidil Haram. Di desa ini terdapat sebuah masjid yang dikenal dengan nama masjid Ji’ranah. Masjid ini selalu di­ gunakan penduduk Mekkah untuk melakukan ihram saat umrah atau haji. Ji’ranah merupakan tempat miqat paling tinggi derajatnya (af­ dhol) dibanding miqat yang lain. Pada hari ketiga di Mekkah (Se­ lasa, 6 Maret 2012), pihak travel me­ nambah lagi satu paket umrah yang dirangkai dengan perjalanan ke pe­ ternakan unta di Hudaibiyah. Peter­ nakan unta ini yang jaraknya kurang lebih 26 km berada di luar kota Me­ kkah, arah menuju Jeddah, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi jamaah umrah maupun haji dari ber­ bagai negara untuk melihat unta dari dekat dan sekaligus dapat meminum susunya. Untuk mencoba rasa dan manfaat susu unta ini kami hanya membayar 5 riyal untuk satu botol kecil ukuran 150 ml. Selama setengah jam lebih berada di peternakan unta, setelah mencoba susu unta dan berfoto bersama unta, perjalanan dilanjutkan ke masjid Hudaibiyah untuk melaksanakan miqat umrah kami yang ketiga. Per­ jalanan yang sangat menyenangkan karena selain city tour, kami juga melaksanakan umrah dengan miqat di masjid Hudaibiyah ini. Mudahmudahan ibadah umrah kami dari awal sampai akhir, dapat diterima dan diridhoi Allah SWT. Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Mekah, karena keessokan paginya kami sudah berangkat ke Jeddah untuk kembali ke tanah air. Rombongan disarankan untuk

32

ISTIMEWA

CATATAN PERJALANAN

RESENSI BUKU

Mempertimbangkan Sisi Non Hukum Sunnah Nabi Oleh Zainul Arifin

S

Zam-Zam Tower, Mekkah Al-Mukarramah.

melaksanakan tawaf wada setelah sholat Isya sebagai tanda perpisa­ han dengan Baitullah. Tawaf wada adalah sebuah moment yang paling berat dirasakan oleh setiap jamaah. Moment perpisahan dengan Baitul­ lah ini membuat mereka larut dalam suasana sedih bercampur haru de­ ngan penuh harap dan do’a semoga Allah SWT memberi kesempatan bagi mereka untuk dapat datang lagi suatu saat ke Baitullah, baik untuk berhaji atau umrah. Karena mo­ ment penting ini, saya dapat meng­ habiskan waktu sepanjang malam untuk berada di Masjidil Haram, dan dapat melaksanakan tawaf wada se­ belum waktu Subuh tiba. Untuk mengakhiri catatan per­ jalanan ibadah umrah ini, saya tutup dengan sebuah syair do’a perpisahan (Wada) “Ya Allah, rumah ini rumahMu, aku ini hamba-Mu anak hambaMu, yang lelaki dan hamba-Mu yang perempuan, Engkau telah membawa aku di dalam hal yang Engkau sen­ diri mudahkan untukku sehingga Engkau jalankan aku di negeri-Mu ini dan Engkau telah menyampaikan aku dengan nikmat-Mu juga, se­ hingga Engkau menolong aku untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Kalau Engkau rela padaku maka tam­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

bahkanlah keridhaan itu padaku. Jika tidak rela maka berikan aku anuger­ ah sebelum aku jauh dari rumah-Mu ini. Sekarang sudah waktunya aku pulang jika Engkau izinkan aku de­ ngan tidak menukar sesuatu dengan Engkau (zat-Mu) ataupun rumahMu, bukan benci pada-Mu dan tidak juga benci pada rumah-Mu. Ya Allah bekalilah aku ini dengan afiat pada tubuhku tetap menjaga agamaku, baik kepulanganku dan berilah aku taat setia pada-Mu selama-lamanya selama Engkau membiarkan aku hidup dan kumpulkanlah bagiku kebaikan dunia dan akhirat. Sesung­ guhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah janganlah Engkau jadikan waktuku ini masa terakhir bagiku dengan rumah-Mu. Sekiranya Engkau jadikan masa ter­ akhir maka gantikan surga untukku dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Kasih Sayang lebih dari segenap yang kasih. Wahai Tuhan Pemelihara sekalian alam”. (Selesai) *Penulis adalah Pelaksana di Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

elain sebagai seorang Rasul yang mengemban tugas risa­lah, Nabi Muham­ mad Saw tetaplah seorang manusia sebagaimana lainnya. Be­ liau memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani, memiliki keinginan dan selera, memiliki kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, segala yang datang dari nabi dalam konteks tersebut merupa­ kan konsekuensi dari sifat kemanu­ siaannya (jibillatuh al-basyariyyah), tidak ada keterkaitan dengan ris­ alah. Dengan kata lain, sebagian perbuatan, perkataan, dan sifat Nabi sama sekali tidak berkaitan dengan penetapan hukum syariat. Apabila umat Islam secara ju­ jur dan konsekuen meyakini semua kenyataan di atas, apalagi sepakat berpegang kepada hadis atau sunnah Nabi Saw yang menyatakan sebagi­ an perkataan Nabi tidak mempu­ nyai sifat mengikat atau boleh tidak diikuti (non tasyri’iyyah), barang­ kali topik ini tidak terlalu signifikan dibahas. Akan tetapi persoalan tersebut terkesan diabaikan oleh se­

bagian ulama, bahkan oleh sahabat Nabi sendiri. Konsekuensinya, sam­ pai sekarang masih ada ulama yang mempersoalkan masalah tersebut sehingga di antara mereka ada yang cenderung memandang semua sun­ nah sebagai syari’at yang mengikat, al-sunnah kulluha tasyri’iyyah. Amin Abdullah, guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menya­ takan kecenderungan menggene­ ralisasi sunnah sebagai syari’at atau sebagai kebenaran mutlak (taken for granted) atau sebagai “produk jadi” merupakan sikap umum dari umat Islam. Sehingga hadis yang terumuskan dari sunnah yang hidup saat itu mempunyai harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, yang pada gilirannya sulit membedakan mana hadis yang bersifat mutlak – terutama berkaitan dengan aki­ dah dan ibadah, yang terbebas dari ikatan ruang dan waktu, dan mana pula hadis yang bersifat nisbi – yang menyangkut bidang muamalah, per­ gaulan hidup, adat kebiasaan, yang lebih mencerminkan suatu tradisi atau sunnah yang hidup pada suatu fase penggal sejarah tertentu – yang terikat oleh ruang dan waktu. Sebuah contoh tatkala Nabi

Judul buku Penulis Penerbit Cetakan Tebal

menetapkan penempatan pasukan perang Badar. Dikisahkan, Nabi semula menempatkan pasukan pe­ rangnya di suatu tempat, lalu se­ orang sahabat yang bernama AlKhabab menanyakan penempatan pasukan tersebut, apakah berdasar­ kan petunjuk wahyu, yang tidak boleh diintervensi seorang manusia pun, atau berdasarkan pendapat Nabi dan siasat perang belaka? Nabi menjawab bahwa hal itu adalah pendapat dan siasat perang belaka. Karena itu, Al Khabab mengatakan bahwa posisi itu kurang strategis dan ia menyarankan agar Nabi bersedia memindahkan pasukan perangnya ke tempat lain yang lebih strategis. Nabi pun menyetujui saran terse­ but. (dalam Ibn Hisyam, al-Sirah alNabawiyyah) Contoh kedua berkaitan dengan penentuan arah kiblat. Karena arah kiblat, dalam kondisi normal, ter­ masuk hal yang menentukan sahtidaknya sholat kaum muslimin. Dalam hadis riwayat At-Turmudzi dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “Arah antara Timur dan Barat adalah kiblat.” Untuk masyar­ akat Madinah, yang berada di utara Ka’bah, makna lafal hadis itu tepat

: Otoritas Sunnah Non-Tasyri’iyyah menurut Yusuf Al-Qaradhawi : Dr. Tarmizi M. Jakfar, MA : Ar-Ruzz Media, Yogyakarta : I, 2011 : 533 hlm.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

33


OTAK ATIK

RESENSI BUKU sekali. Bagaimana dengan masya­ rakat Indonesia? Ali Mustafa Ya’qub (2006, hlm. 155) menanyakan, apa­ kah hadis itu harus dipahamai apa adanya untuk masyarakat Indone­ sia yang secara geografis sangat ber­ beda dengan Madinah? Tentu tidak. Pemahamannya harus melalui pen­ dekatan kontekstual, yaitu dengan melihat lokasi di mana hadis itu dis­ abdakan. Secara kontekstual, hadis itu dapat dipahami bahwa untuk masyarakat Indonesia, arah yang berada antara Utara dan Selatan it­ ulah kiblat, bukan antara Timur dan Barat seperti tertera dalam hadis. Dengan demikian, hadis ini dapat diterapkan untuk dua wilayah yang berbeda secara tepat. Sesuai dengan persoalan yang diteliti, yaitu pemikiran Yusuf AlQaradhawi tentang sunnah nontasyri’iyyah, maka penilitian dalam buku ini menggunakan kerangka teori ulama ushul, yang membagi sunnah menjadi dua macam. Per­ tama, sunnah yang berkaitan den­ gan hukum (agama), kedua, sunnah yang tidak berkaitan dengan hukum (sunnah tentang urusan dunia). Kategori sunnah menurut ulama ushul ini tampaknya mengacu ke­ pada sabda Nabi yang mengatakan, “Aku hanya seorang manusia; apabi­ la aku perintahkan kalian mengenai sesuatu tentang agama, pegangilah dengan teguh perintah itu; apabila aku perintahkan kalian berdasarkan pendapatku, maka aku hanyalah manusia.” (HR Muslim). Al-Muna­ wi dalam penjelasannya tentang hadis itu, terutama dalam kalimat, “aku hanya manusia” mengandung pengertian sebagai manusia, Nabi bisa benar dan bisa salah, khusus­ nya dalam persoalan yang tidak ada keterkaitannya dengan agama. Sunnah yang berasal dari atau berdimensi wahyu atau sunnah syibh al-wahy, oleh para ulama disamakan otoritasnya dengan AlQur’an, dan karenanya cenderung tidak ada perbedaan pendapat di antara mereka tentang kewajiban umat Islam mengikutinya. Akan

34

tetapi, sunnah yang berasal dari Nabi Saw masih menjadi persoalan di kalangan ulama, khususnya sun­ nah yang tidak diketahui secara pas­ ti antara dimaksudkan untuk syariat atau bukan. Yusuf Al-Qaradhawi dikenal se­ bagai ulama dan pemikir Islam yang unik sekaligus istimewa. Keunikan dan keistimewaannya karena ia memilkiki cara atau metodologi khas dalam menyampaikan risalah Islam. Ia diterima dengan baik di kalangan Barat sebagai pemikir yang selalu menampilkan Islam secara ramah, santun, dan moderat. Kritisisme Al-Qaradhawi telah terlihat sejak remaja saat ia belajar hadis. Ia mu­ lai memilah-milah mana di antara yang diterima dari Nabi sebagai syariat (sunnah tasyri’iyyah) dan mana pula yang tidak masuk dalam syari’at (sunnah non-tasyri’iyyah). Al-Qaradhawi menuntaskan pendidikan tingginya dari sarjana S1 sampai S3 di Universitas AlAzhar, Cairo. Selama masa-masa kuliah, ia aktif baik di kampus mau­ pun gerakan-gerakan di luar kam­ pus. Bahkan ia pernah ditahan oleh pemerintah Mesir atas tuduhan pro gerakan Ikhwan al-Muslimin antara tahun 1968 sampai 1970. Setelah bebas ia hijrah ke Daha, Qatar. Ia menyampaikan dakwahnya mela­ lui media audio visual dan tulisantulisan yang tersebar di berbagai majalah Islam. Sasaran dakwahnya adalah generasi muda Islam yang kini mulai tampak hasilnya. Hadis utama yang dikemukakan oleh Al-Qaradhawi sebagai dasar utama sunnah non-tasyri’iyyah adalah hadis yang sangat populer yang diriwayatkan oleh Imam Mus­ lim tentang kasus penyerbukan kur­ ma. Hadis mengenai kasus itu send­ iri terdapat tiga versi. Para petani memahami sabda Nabi, “seandai­ nya kalian tidak melakukan, niscaya kurmamu akan lebih baik” sebagai larangan untuk penyerbukan kurma sehingga selanjutnya mereka tidak melakukannya lagi. Akan tetapi, yang terjadi adalah panen kurma

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

mereka jelek. Mereka melaporkan hal itu kepada Nabi, lalu ketika menanggapi laporan itu Nabi men­ gucapkan, “Kalian lebih mengerti u­rusan dunia kalian.” Al-Qaradhawi kemudian merinci pengertian “urusan dunia” dalam teori sunnah non-tasyri’iyyah men­ cakup lima aspek : (1) perbuatan dan perkataan Nabi yang berdasar­ kan keahlian eksperimental (alkhibrah al-‘adiyah) dan aspek-aspek teknisnya (al-nawahiy al-fanniyah), (2) perbuatan dan perkataan Nabi sebagai kepala negara dan hakim, (3) perintah dan larangan Nabi yang bersifat anjuran, (4) per­buatan murni (al-fi’l al-mujarrad) Nabi, (5) perbuatan Nabi sebagai manusia (al-fi’l al-jibilliyy). Dalam kesimpulan diungkapkan pengamatan al-Qaradhawi yang melahirkan pemilahan sunnah terse­ but. Kelompok pertama yang di­ sebut al-muqashshirun, cenderung berpendapat mendekati kelompok sekuler, ingin memisahkan semua urusan dunia dari campur tangan wahyu. Sementara keloampok ke­ dua, yang disebut al-ghullat, adalah golongan yang tidak berpikir ra­ sional, atau kelompok yang pen­ dapatnya lebih merupakan ang­ gapan ketimbang argumen. Mereka terkesan menolak kenyataan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang mempunyai kebiasaan seperti manusia lainnya. Buku yang berasal dari disertasi penulisnya ini sangat menarik di­ baca, untuk mengetahui dua pema­ haman yang berkembang dalam memahami sunnah Nabi, dan tidak terjebak dengan pemahaman yang cenderung menganggap seluruh prilaku Nabi Muhammad sebagai syari’at. Karena pada kenyataannya, jika anggapan itu diikuti apalagi “dilembagakan”, maka akan banyak sekali kesulitan yang bisa dijumpai dalam kehidupan kemanusiaan bi­ asa. (Penulis staf Bidang Penamas Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar)

Teka Teki Silang

1

3

5

8

2

6

4

7

9

10

11

12

13

14 15

16

17

18

19 20

21

22

23

24 25 26

27

28

29

30 31

32

33

34

Harmoni Khatulistiwa No. 35 Th. VII - 2012 Mendatar 1 Forum Kerukunan Umat Beragama 3 Kebijakan penundaan sementara calon PNS 5 Hari raya memperingati kebangki­ tan Yesus Kristus 7 Kegiatan dengan mengerahkan tenaga,pikiran, biaya untuk menca­ pai sesuatu 8 Bertemu 9 Pangkat perwira menengah TNI 10 Berbagai jenis tanaman beraroma, seperti pala, lada, cengkih 14 Kata Tunjuk bagi benda yang jauh 15 Pembawaan seseorang sejak lahir;bakat 18 Ruangan besar untuk rapat dan acara seremonial lainnya 19 Bidak Catur 20 Air yang membeku 21 Pemimpin umat Katolik 22 Standar Operasional Prosedure 23 Sisa hasil kayu yang terbakar 24 kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;gairah;keinginan 25 Maksud atau tujuan suatu perbuatan 26 Tempat yang terbuat dari tanah liat/ plastik untuk menanam tanaman 27 Tulis: Paypall

31 Rencana Kerja Anggaran Kemente­ rian Lembaga (Singkatan) 32 Makanan; masakan; hidangan 33 istilah obat produksi masal yang harganya terjangkau 34 Lembaga Administrasi Negara (Singkatan) Menurun 1 Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama (Singkatan) 2 Saudara laki-laki;Inggris 4 Perintah yang diberikan orang banyak kepada seseorang untuk melaksana­ kan sesuai kehendak orang banyak itu 5 Penataran dan lokakarya 6 Tidak haram 8 Daerah temuan benda-benda pur­ bakala 9 Kemampuan atau kesanggupan (un­ tuk berbuat sesuatu); kekuatan; we­ wenang atas sesuatu 11 Informasi mengenai Data Madrasah 12 Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (singkatan) 13 Hukum dan masyarakat

16 Komputer jinjing 17 Sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia 18 Harapan; 19 Pemain belakang Real Madrid asal Portugal 22 Berhenti;Inggris 23 Kartu yg bergambar di bagian tengah, (daun, wajik, dsb); biasa dipakai pada permainan remi 24 Mahkamah Agung 27 Orang banyak (umum) 28 senam gerak badan dng latihan per­ napasan, pikiran, dsb untuk keseha­ tan rohani dan jasmani 29 Istilah (masuk) dalam suatu portal di internet 30 Web Log (Singkatan) 31 Raudhatul Athfal 34 Tempo Dulu ; Lama

K

irim jawaban Anda dalam am­ plop tertutup disertai dengan fotokopi identitas diri. Jawaban di­ terima oleh redaksi Harmoni Khatu­ listiwa paling lambat 20 Mei 2012 di alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email aris_ humaskalbar@kemenag.go.id. Akan dipilih 3 orang pemenang untuk men­ dapatkan suvenir cantik dari Redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 2 Tahun 2012

35


Kasubbag Hukmas & KUB, Dra. Hj. Sangadah, bersama tim redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa berfoto bersama Hj. Sri Kadarwati Aswin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.