Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 1 Tahun 2014

Page 1


Majalah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 1

Tahun 2014 30 Warta Nasional 32 Seputar Madrasah 35 Justicia 36 KUA Corner 38 Artikel 42 Mutiara Hati

Hj. Syf. Azizah, Lc. Penyuluh Terbaik Kalbar, Penggagas Pon足 tianak Membuka Al Qur`an. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 9 Warta Harmoni 16 Warta Daerah 22 Lensa Harmoni

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Menteri Agama RI, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si bersama Ketua Umum BKMT, Prof. Dr. Hj. Tuty Alawiyah AS dan Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dra. Hj. Sangadah saat Kongres Muslim Indonesia.

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud beserta Ketua DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Ai Hartini Husain dan Pejabat Eselon III dan Eselon IV yang baru saja dilantik.


REDAKSI MENYAPA Majalah

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 1 Tahun 2014

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Infor­ masi & Humas, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Welsi Nindya Sari S.Sos. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST. Sekretariat: Fajrin, ST. Fotografer: Irwanto, M. Luthfi Tim Penasehat: Kabid Pendidikan Madrasah, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kabid PHU, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembi­ mas Hindu, Pembimas Buddha Ala­ mat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Terobosan Baru di Tahun 2014 Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Har­ moni Khatulistiwa yang terhormat, Tak terasa, dua tahun sudah Harmoni Khatulisti­ wa baru hadir sebagai media cetak “plat merah“ terpercaya di ling­ kungan Kementerian Agama Kali­ mantan Barat. Terobosan baru kami coba had­ irkan di tahun 2014 ini, setelah su­ kses di tahun 2013 dengan rubrik seputar madrasah, kini di tahun 2014 kami menambah lagi rubrik berupa “ KUA Corner “ yang men­ jadi sarana informasi keberadaan KUA di Kalimantan Barat. Dan un­ tuk edisi perdana di tahun 2014, KUA Tayan Hilir menjadi pilihan ekspedisi kami. Laporan utama akan menya­ jikan berita tentang peran pent­ ing Kemenag Kabupaten Sambas dalam meredam aliran sesat yang beredar dimasyarakat. Ditambah dengan profil Ustadzah Hj.Syarifah Azizah Alqadri,Lc Penyuluh Agama Islam Teladan Kalimantan Barat yang menjadi pelopor terbentukn­ ya program Pontianak Membuka Alqur`an. Sebuah perkumpulan/ majelis yang membuat banyak masyarakat bersimpati dan ambil bagian dalam ibadah ini. Berbagai liputan kegiatan telah juga telah dirangkum, diantaranya Pelantikan Eselon III dan IV di lingkungan Kanwil Kemenag Prov.

Kalbar, Workshop Pengampu Ro­ haniawan Konghucu, Verifikasi Data Jamaah Haji Sekadau, Serta Rakerda Kementerian Agama Kali­ mantan Barat Tahun 2014. Sebagai akhir, Harmoni Khatu­ listiwa kembali memberikan kes­ empatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulistiwa edisi pertama tahun 2014 kembali membuat kita ber­ pacu dalam meraih prestasi dan mengembangkan inovasi. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

3


LAPORAN UTAMA

Kemenag Sambas Redam Aliran Sempalan

B

tas sektoral, semua akhirnya bisa diselesaikan baik melalui jalur hu­ kum, maupun melakukan taubat nasuha, kembali kepada tuntunan Islam yang kaffah. Namun siapa sangka di Desa Sempurna Kecamatan Subah Ka­ bupaten Sambas, aliran sempalan muncul dan berusaha menarik sim­ pati masyarakat setempat. Aliran yang menamakan diri mereka “Is­ lam Sejati Dua Nyawa“ mencoba meyakinkan kepada masyarakat akan kebenaran ajaran yang mere­ ka miliki untuk menyelamatkan masyarakat Subah dari kesesatan dan menuju jalan kebenaran. Islam sejati dua nyawa di bawa oleh seorang yang bernama Aspia. Awal mulanya dia menyatakan mendapat ajaran ini setelah mela­

lui proses mati suri selama 6 hari dan menurut penuturannya ber­ temu langsung dengan Allah SWT. Aspia dalam hal ini di beri risalah untuk menyelamatkan masyarakat Subah yang banyak bergelimang dosa dan menuju ajaran yang ses­ ungguhnya. Usai mendapat wangsit, Aspia yang pada awalnya bekerja sehari hari sebagai tani, berubah profesi dengan membuka pengobatan al­ ternative. Orang pertama yang diobatinya adalah seorang gadis yang setelah sembuh diberi gelar putri bungsu dan langsung dilantik menjadi anaknya. Aspia kemudian menamakan dirinya maha guru dan mulai menyebarkan ajaran sesatnya kepada masyarakat Desa Sempurna Kecamatan Subah.

Proses pengislaman kembali Aspia dan pengikutnya di Aula Kementerian Agama Kabupaten Sambas disaksikan oleh Ketua MUI Sambas dan Kepala Kantor Kemente­ rian Agama Kabupaten Sambas, HM. Asmar, S.Pd.I. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

eberapa waktu yang lalu, masyarakat dapat melihat melalui tayangan televisi tentang aliran aliran sem­ palan (sesat) yang mengklaim diri mereka sebagai perpanjang tanga­ nan Tuhan Yang Maha Esa yang diturunkan ke bumi untuk mem­ perbaiki dunia dan membimbing umat manusia. Sebut saja Lia Eden dengan Jibrilnya, Ahmad Musadeq dengan sayap malaikat­nya serta yang paling besar Ahmadiyah yang mengaku Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi terakhir setelah Nabi Besar Muhammad SAW. Berbagai macam kebohon­ gan dan argumentasi liar yang disampaikan dengan harapan memperoleh banyak pengikut un­ tuk memasuki ajaran sempalan tersebut. Tentu saja pergolakan dimasyarakat kian panas seiring penyebaran paham yang mereka lakukan. Melalui kerjasama lin­

4

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


Dalam mencari pengikut, Aspia membuat sebuah kitab yang bertu­ liskan arab melayu (jawi). Namun bila dilihat secara seksama tulisan yang tertera tidak sesuai dengan ejaan bahasa arab yang sebenarn­ ya. Dan yang lebih menyesatkan, lafazh syahadat yang seharusnya berisi persaksian kepada Allah SWT sebagai Tuhan Pencipta dan Nabi Besar Muhammad SAW se­ bagai Rasulullah di ganti dengan syahadat mereka, yaitu persaksian Allah SWT pada Maha Guru Aspia dan si Putri bungsu. Dari penye­ baran tersebut, telah masuk 3 se­ bagai pengikut ajaran Islam Sejati Dua Nyawa ini. Masyarakat gerah melihat pergerakan aliran sesat ini, sebe­ lum melakukan tindakan sepihak, bersama tokoh agama dan masyar­ akat melaporkan hal tersebut ke­ pada Polsek Subah. Polsek Subah segera menindak lanjuti dengan membuat laporan kepada Kantor Kementerian Agama kabupaten Sambas untuk dilakukan pembuk­ tian dan membantah kebenaran ajaran sesat ini dengan harapan dapat meredam amarah warga yang merasa terusik ketika Agama Islam dinistai. Kemenag Kabupaten Sambas lantas bersama Majelis Ulama In­ donesia dan Polres berdialog den­ gan Aspia dan 3 orang pengikutnya, setiap argumentasi yang disam­ paikan dibantah dengan dalil aqli dan naqli dari pejabat Kemenag Sambas dan anggota MUI yang mengintrogasi mereka. Juanda Abdillah, S.HI selaku Penyeleng­ gara Syariah Kemenag Sambas menyatakan argumentasi yang diberikan secara logis sangat tidak bisa diterima dengan akal sehat, karena bila seseorang mati selama 6 hari tentu seluruh tubuhnya te­ lah membusuk dan dipenuhi ulat dan belatung. Bagaimana mungkin bisa hidup kembali dengan tubuh penuh belatung. Substansi pokok yang sangat menyesatkan dan penistaan ag­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

LAPORAN UTAMA

Penyelenggara Syariah Kemenag Kabupaten Sambas, Juanda Abdillah, S.HI mem­ berikan keterangan seputar Aliran Sempalan Islam Sejati Dua Nyawa.

ama adalah mengubah syahadat yang hanya diucapkan untuk ses­ eorang yang memeluk Islam den­ gan persaksian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, bukan kepada Aspia dan Putri Bungsu. Selain hal tersebut, dilembar kitab panduan Islam Sejati Dua Nyawa terdapat Ayat Alqur`an dan Ha­ dits Rasulullah yang diubah den­ gan bahasa yang salah dan seenak mereka. Setelah terbukti sesat dan ber­ salah, maka pada tanggal 6 Maret 2014 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas dilaku­ kan mediasi yang di hadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Ag­ ama Kabupaten Sambas, Majelis Ulama Indonesia dan Polres serta tokoh agama dan masyarakat Desa Sempurna Kecamatan Subah. Di­ mana Aspia bersama pengikutnya mengakui dan menyesali perbua­ tannya, dan dibimbing oleh Ketua MUI Sambas untuk membaca sya­ hadat sebagai tanda masuk Islam kembali secara utuh.

Tidak lupa Aspia beserta rekan menandatangani surat perjanjian untuk tidak kembali mengulangi hal yang serupa di daerah setem­ pat. Usai proses mediasi, Aspia di kembalikan kepada masyarakat Desa Sempurna Kecamatan Subah dengan harapan memulai hidup kembali seperti sedia kala. Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Sambas, H.M. Asmar berterima kasih atas ban­ tuan semua pihak,baik dari Polres dan MUI dalam menangani aliran sempalan ini. Tanpa kerjasama dan koordinasi yang baik, niscaya tindakan anarkis bisa saja terjadi. Siapapun orangnya, jika dia memi­ liki rasa fanatik yang tinggi, pasti­ lah merasa tersinggung akan pe­ nistaan dan penodaan agamanya. Butuh kesabaran dan ketenangan dalam melakukan sesuatu, demi tegaknya kerukunan dan perdama­ ian di bumi terigas ini khususnya dan Indonesia umumnya, sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

5


PROFIL

Syarifah Azizah, Lc

Penyuluh Teladan Penggagas “Pontianak Membuka Al Qur’an”

U

Jika menonton program “Us­ tadzah Menjawab” di Mujahidin Madani Televisi (M2TV) Pontianak setiap Selasa pukul 10.00 - 11.00 Wib, maka kita akan melihat se­ orang ustazah bertubuh mungil dan masih terlihat muda dan cantik de­ ngan wawasan keagamaan yang luas

sebagai pengasuh program tersebut. Acara tersebut disiarkan secara live dan juga bisa didengar melalui Ra­ dio Dakwah Mujahidin 105,8 FM. Memiliki nama lengkap, Syarifah Hj.Syf.Azizah,Lc saat siaran di M2TV Pontianak. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

stadzah, begitu jamaah bia­ sa memanggilnya. Penyu­luh Fungsional Agama Islam kelahiran Mempawah, 7 Desember 1976 ini cukup aktif mengi­ si kegiatan keagamaan di masyarakat. Baik di majelis taklim maupun melalui media televisi dan radio.

6

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


Azizah, Lc. Ibu tiga anak ini sudah aktif di radio dan Televisi Mujahidin sejak tahun 2008 hingga sekarang. Penyuluh dengan wilayah wilayah binaan tetap di Kecamatan Pon­ tianak Tenggara ini juga biasa meng­ isi acara ceramah agama di beberapa televisi dan radio di Kota Pontianak. Antara lain TVRI Kalbar dan Radio Diah Rosanti Pontianak. Siapa sebenarnya sosok ibu muda ini? Bagaimana kiprahnya di masyarakat ?. Menurut penuturan Azizah, pengalaman hidupnya tak semulus jalan tol. Perjalanan hidup itu pula sebagai salah satu faktor utama yang membentuk kepriba­ dian ibu berkacamata ini. Berani, mandiri dan disiplin. Sejak tamat SD Negeri 16 di Mempawah, Kabupaten Pontianak, Azizah yang masih sangat belia memberanikan diri merantau ke tanah Jawa jauh dari orang tua. Se­ jak usia 11 tahun Azizah sudah ber­ fikir sendiri, mencari informasi dan menentukan sendiri madrasah mana yg akan ditujunya. Pilihan tersebut jatuh pada Pondok Pesantren Darul­ lughah Wadda’wah, Raci Bangil, Pasuruan Jawa Timur . Selama menimba ilmu di Pondok Pesantren Almarhum Almaghfullah Alhabib Hasan Baharun tersebut, Azizah pernah dianugerahi sebagai Siswi Teladan Terbaik dan Siswi Teladan Umum Terbaik. Dari sana jugalah yang banyak memberikan pondasi-pondasi ilmu, kedisiplinan dan keilmuan sebagai tonggak dasar sehingga pada usia 15 tahun beliau mampu menjadi pengajar bahkan memimpin santriwati di Pondok Pe­ santren Taufiqiyah Sungai Sahang, Sungai Pinyuh. Madrasah Tsanawiyah Taufiqi­ yah menjadi tempat Azizah men­ gambil ujian persamaan. Karena di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah belum ada ujian nasion­ alnya. Setelah menimba ilmu di MAN 1 Pontianak, kemudian direkomen­ dasikan pihak madrasah untuk dib­ erangkatkan mengikuti seleksi calon Mahasiswa Al-Azhar Cairo, tahun

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

PROFIL

Bersama para penyuluh melakukan study banding dan silaturrahim dengan pe­ nyuluh agama Islam Kabupaten Pontianak.

1996. Kuliah Pendidikan Islam dan Bahasa Jurusan Tafsir Dan Ulumul Qur’an, akhirnya lulus dengan ge­ lar Licence (Lc) tahun 2001, dengan predikat Baik. Sepulang dari Mesir, beliau sempat berdakwah dan men­ jadi pengajar di Yayasan Pendidikan Alfalah Mempawah. Sempat juga menjadi Dosen Luar Biasa di STAIN Pontianak. Tahun 2002, beliau lulus CPNS dan ditugaskan di Kantor Kemente­ rian Agama Kabupaten Ketapang sebagai penyuluh fungsional Agama Islam. Saat itu, Syarifah Azizah,Lc hidup terpisah dari keluarga. Kemu­ dian pada tahun 2006, dengan ala­ san keluarga, beliau mutasi ke Kota Pontianak. Menjadi penyuluh agama atau juru dakwah banyak memberikan in­ spirasi dan pelajaran berharga bagi dirinya. Selain harus memiliki wa­ wasan keilmuan yang luas, seorang penyuluh agama juga harus mampu menjadi teladan bagi jamaahnya maupun lingkungannya. Suka dan duka dalam berdakwah sudah dile­ watinya tanpa mengenal lelah apa lagi putus asa. Karena berdakwah itu tidak ada kata berhenti atau meny­ erah. Hingga akhirnya perjuangan itu berbuah manis dan indah. Karena kiprahnya sebagai peny­ uluh Agama Islam di Kota Pontianak dinilai baik, tahun 2009 Syarifah Azizah terpilih sebagai Penyuluh

Agama Islam Teladan tingkat Kota Pontianak. Selanjutnya juga dino­ batkan sebagai penyuluh teladan tingkat Propinsi Kalbar. Karena prestasinya tersebut, Syarifah Azi­ zah dihadiahi sebuah motor dinas oleh Kanwil Kementerian Agama Kalbar (kala itu masih bernama De­ partemen Agama). Puncaknya tahun 2010, mewakili Provinsi Kalbar ke tingkat Nasional di Jakarta, dalam rangka uji materi bersama 33 peserta lainnya secara nasional. Walaupun belum meraih juara, namun Syarifah Azizah adalah penyuluh fungsional Agama Islam terbaik yang dimiliki Kalbar saat itu. Sejarah telah mencatat, bahwa putri dari Syarif Ismail Alqadrie dan Syarifah Fadlon ini pernah mewakili Kalbar ke tingkat Nasional. Kepada seluruh peserta diberikan apresiasi berupa uang pembinaan masingmasing sebesar tiga juta rupiah. Selain aktif sebagai pendakwah di masyarakat dan media, Sekretaris Kelompok Kerja Penyuluh (Pok­ jaluh) Kota Pontianak ini juga aktif di berbagai organisasi keagamaan. Antara lain sebagai pengurus DDII Kalbar, Pengurus Lembaga Bayt AlQuran Indonesia (LBQI) Kalbar, Pengurus Muslimat NU, dan Ket­ ua Pontianak Membuka AlQur’an (PMQ) Kota Pontianak. Saat ini, Alumnus Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir ini banyak

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

7


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

PROFIL

mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya di organisasi PMQ. Or­ ganisasi yang merupakan kerjasama Kementerian Agama Kota Pontianak, Badan Kontak Majelis Taklim Daerah Kota Pontianak, Lembaga Munzalan Mubarakan, Badan Kerohanian Ma­ hasiswa Islam (BKMI) Untan Pon­ tianak, M2TV Pontianak dan Radio Dakwah Mujahidin 105,8 FM. Syarifah Azizah, Lc adalah salah satu tokoh penggagas berdirinya PMQ Kota Pontianak. Menurut Azi­ zah, PMQ terbentuk bermula dari respon beberapa elemen masya­ rakat, baik individu maupun lem­ baga untuk meramu sebuah format pengajian atau program AlQur’an. Awal terbentuknya pada Rabu, 21 November 2012. Kemudian pada Ahad,25 November 2012 PMQ di­ launching secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si di Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Banyak pujian dari berbagai kalangan. Bahkan PMQ Kota Pon­ tianak disinyalir adalah yang per­ tama di Indonesia. Karena belum pernah terjadi di daerah lain yang dilauching secara resmi. Bahkan di Jakarta sendiri belum ada, kata Drs. KH. Nadjamuddin Siddiq, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Khaz­ anah Kebajikan Ciputat Jakarta yang hadir memberikan tausiah dalam Tabligh Akbar PMQ tersebut. PMQ pada waktu itu hadir den­

8

Hj.Syf.Azizah,Lc saat presentasi kemam­ puan di Pentas Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan tingkat nasional Tahun 2010 di Jakarta.

gan konsep yang berbeda dengan majelis ilmu lainnya. Letak per­ bedaannya adalah mengajak jamaah dan masyarakat muslim Kota Pon­ tianak untuk mempelajari AlQur’an dengan Motto 5M ketika membuka AlQur’an. Yakni Membaca, Mema­ hami, Mengamalkan, Menyam­ paikan, dan Menghafal. Bermula pengisi program ini adalah Ustadz Uzlah Maulana, S.Ud dengan teknis penyampaian indeks AlQur’an. Selain itu pemateri pro­ gram ini juga diisi oleh para tokoh agama dan pejabat terkait dengan mengusung AlQur’an dan kandun­ gannya. Seiring waktu, keberadaan PMQ semakin dikenal masyarakat muslim Kota Pontianak khususnya. Pun­ caknya, Pengurus PMQ menggelar program unggulan “PMQ Peduli Ser­ ibu Anak Yatim dan Dhu’afa” untuk wilayah Kota Pontianak dan seki­ tarnya pada 30 Juni 2013. Kegiatan tersebut disambut antusias masya­ rakat. Terbukti dengan terhimpun­ nya dana sekitar seratus juta rupiah dari jamaah majelis taklim, lembaga, instansi pemerintah dan swasta ser­ ta para donatur dan hamba Allah. Banyak pihak berharap kegiatan tersebut bisa berlanjut. Bahkan Wa­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

likota Pontianak, H. Sutarmidji, SH., M.Hum yang hadir memberikan sambutan berharap ke depan PMQ bisa menyantuni 2000 anak ya­ tim dan dhu’afa. Suksesnya kegiatan tersebut banyak menuai pujian dari berbagai pihak. Beberapa donatur menyarankan untuk menjadikan kegiatan tersebut sebagai agenda rutin PMQ. Bahkan mereka berjanji siap membiayai kegiatan tersebut untuk tahun berikutnya. Subhanal­ lah. Sampai sekarang kegiatan pen­ gajian keliling PMQ sebagai syi’ar AlQur’an dan dakwah, diadakan se­ tiap satu bulan sekali. Kegiatan ini digelar bergantian di masjid yang ada di kecamatan se Kota Pontianak. Setiap bulannya juga ada penyera­ han santunan kepada anak yatim dan piatu. Tanpa terasa kegiatan PMQ pada Maret 2014 sudah memasuki putar­ an ke-16, kata Azizah. Tentunya apa yang disuguhkan kepada masyar­ akat muslim khususnya, baik dalam bentuk spirit, motivasi dan lainnya tidak pernah lepas dari kekuran­ gan, halangan dan rintangan. Oleh karena itu, pengurus PMQ selalu membuka diri terhadap koreksi/ kritik membangun, saran dan masu­ kan dari berbagai pihak. Semua itu tentunya dalam upaya memperbaiki dan mengemas agar tampilan dan bobot acara PMQ semakin lebih baik di masa yang akan datang. Apresiasi dan support dari Ke­ menterian Agama Kota Pontianak menjadi “amunisi” bagi Azizah se­ bagai Ketua PMQ Kota Pontianak. Dirinya berharap agar program ini didukung semua pihak, dan menga­ jak masyarakat Kota Pontianak un­ tuk tidak lupa menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk berbagi kasih dengan anak yatim dan piatu setiap bulannya melalui program PMQ. Selamat berkarya untuk Syarifah Azizah, Lc. Semoga selalu istiqamah berbuat untuk kemajuan ummat. Amin. (Penulis: Sumiati, S.Sos.I, M.Si. Editor: Aris Sujarwono, SH)


WARTA HARMONI

Orientasi Pengelolaan PNBP Nikah Rujuk Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Biro Keuangan dan BMN Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan Orien­ tasi Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Nikah Rujuk (NR) di lingkungan Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 di Hotel Mercure Pontianak, 28-29 Maret 2014. Kegiatan tersebut diikuti oleh 48 Orang peserta yang terdiri dari Pengelola Keuangan Kanwil Ke­ menterian Agama Prov. Kalbar, Kepala Seksi Bidang URAIS Binsyar dan Kasubag TU kan Kemenag Ka­ bupaten Kota Se-Kalimantan Barat. Orientasi tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Keuangan dan BMB Bapak Syihabuddin yang didampingi oleh Kepala Bagian Pengelolaan PNBP dan BLU Keme­ nag RI Bapak Rohadi. Dalam acara tersebut hadir pula Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Mustolih, M.SI mewakili Kakanwil Kemenag Kalbar yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya Drs H. Mustolih menjelaskan bahwa Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat saat ini termasuk

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih,M. Si saat memberikan sambutan dalam Orientasi Pengelola PNB Nikah Rujuk di lingkungan Kemenag RI.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ebagaimana kita Keta­ hui bersama bahwa Pem­ biayaan pembangunan me­ merlukan dana yang tidak sedikit sebagai syarat mutlak agar pembangunan dapat berhasil. Uang yang digunakan untuk itu didapat dari berbagai sumber penerimaan negara. Undang-Undang Nomor 17 ta­ hun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne­ gara menyatakan bahwa pendapa­ tan negara dapat dikelompokan ke dalam Penerimaan Negara berasal dari perpajakan, bukan pajak, dan hibah. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan salah satu sum­ ber pendapatan Negara yang pemun­ gutannya dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pemberlakuan PNBP bersifat sek­ toral karena berdasarkan kebijakan pimpinan Kementerian atau lem­ baga non Kementerian masing-mas­ ing. Kebijakan itu bergantung pada kepentingan dalam memberi pelay­ anan dan pemanfaatan sumber daya alam kepada rakyat tanpa memper­ hatikan peraturan sebagai alasan pembenarannya.

Para panitia daerah yang membantu suksesnya kegiatan Orientasi Pengelolaan PNBP Nikah Rujuk.

salah satu Instansi Kementerian Agama di daerah yang ikut men­ jadi donatur Kementerian agama untuk masuk kedalam Katagori Pengelolaan Keungan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Hal ini tentu didukung oleh laporan pengelolaan Keuangan dari masing-masing Kankemenag Ka­ bupaten Kota se- Kalimantan Barat. Namun kami sadari masih banyak lagi persoalan yang kami hadapi di­ lapangan, terutama dalam proses pencatan pernikahan yang saat ini menjadi sorotan masyarakat” Tam­ bah Mustolih. Di penghujung sambutannya Mustolih menyampaikan “Atas nama Kakanwil Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat mengucapkan terima kasih kepada Biro Keuangan dan BMN yang te­ lah menyelenggarakan kegiatan ini, dengan harapan semoga pengelo­ laan PNBP-NR Kalimantan Barat lebih baik pada masa mendatang.” (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

9


WARTA HARMONI

Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV

D

alam mewujudkan visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, maka sebagai Instansi Peme­ rintah yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan tugas tersebut berkewajiban menyeleng­ garakan sistem pemerintahan yang kondusif dan dinamis sehingga tu­ juan pembangunan dapat tercapai. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat secala berkala melaksanakan pen­ gangkatan dan mutasi pegawai ses­ uai dengan keahlian dan kecakapan dalam memimpin sebagai pejabat negara. Hal tersebut tentunya di­ lakukan dengan dasar hasil musya­ warah melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperja­ kat) di lingkungan Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Pelantikan dan pengangkatan pejabat Eselon III dan IV diling­ kungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dilak­ sanakan pada hari Selasa 12 Maret 2014, di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan pejabat Eselon III yang dilantik adalah H. Mudjazie. B se­ bagai Kakan Kemenag Kabupaten Kubu Raya, Dra. Hj. Isriyah men­ jabat sebagai Kakan Kemenag Ka­ bupaten Landak. Adapun Pengangkatan Pejabat Eselon IV adalah Wahyu Setia Budi, SE. MM, Sebagai Kasubbag Perenca­ naan dan Keuangan. Sedangkan mu­ tasi Pejabat Eselon IV adalah Dra. Maimunah B. A Sebagai Kepala Seksi Produk Halal Bidang Urais Binsyar dan Ivun Phuna Kalvida, S.H., M.Si Sebagai Kepala Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan HBI.

10

Dalam sambutan Kepala Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat (H.M. Husain D. Mahmud) mengatakan bahwa jabatan merupakan amanah yang harus pegang dan dilaksana­ kan, jadi jangan ada unsur dengki diantara pejabat khususnya diling­ kungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar. “Karena Saya berperinsip bahwa penentuan pejabat Eselon III dan IV, memerlukan kajian bersama dari para pejabat senior yang ada di Provinsi. Dan kita juga melihat kondisi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang akan diberikan,” tambah Husain. Selain itu, Husain juga men­ jelaskan bahwa tantangan sistem pemerintahan kedepan tidak se­ makin ringan, dengan adanya Perat­ uran Pemerintah tentang keharusan instansi menggunakan sistem apli­ kasi, maka Kanwil Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat harus mampu menguasai sarana informasi dan teknologi yang semakin cang­ gih untuk mempermudah hubungan birokrasi antara instansi dan satuan kerja Kementerian Agama Pusat dan Daerah. Pejabat Kementerian Agama bu­ kan hanya sekedar mensosialisasikan undang-undang tapi diharapkan untuk merumuskan, menjalankan dan mengawal fungsinya sebagai regulator, membekali dan mening­ katkan pemahaman terhadap tugas dan fungsi serta visi dan misi or­ ganisasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja ke arah yang lebih baik, melakukan konsolidasi, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, H.M.Husain D.Mahmud menyaksikan penanda tangan berita acara pelantikan Ka.KanKemenag Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Landak.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

akselerasi, dan harmonisasi dalam rangka membentuk dan mewujud­ kan soliditas organisasi, dan meng­ hidupkan suasana kerja yang penuh dengan kekeluargaan yang didasari pandangan dan pemikiran yang ber­ basis pada akhlaqul karimah. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan bahwa ada 3 hal penting yang harus dilakukan oleh


WARTA HARMONI lalai dan telat dalam mengindentifi­ kasi dan memecahkan masalah yang timbul dalam melaksanakan mana­ jemen organisasi yang transparan, bersih dan akuntabel. Dan yang ketiga, harus ada pe­ rubahan pola pikir dan pola tindak disesuaikan dengan program-pro­ gram, pelayanan dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas pub­ lik terhadap setiap pelaksanaan tu­ gas, serta peningkatan profesional­ isme dan integritas pegawai melalui cara-cara yang memungkinkan dan sesuai di lingkungan kerja masingmasing. Memperkuat koordinasi, kerjasama dan sinergi dengan unit

kerja terkait, baik dalam lingkup Kementerian Agama maupun den­ gan mitra kerja di luar Kementerian Agama serta dengan masyarakat. Setelah prosesi pelantikan eselon III dan IV selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah diruangan Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dan se­ lanjutnya seluruh Pejabat eselon III dingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar mengadakan pertemuan khusus dengan Kakanwil diruangan Operation Roum untuk membicarakan tentang program – program pada masa mendatang. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

pejabat yang telah dilantik, pertama pelaksanaan program reformasi dan peningkatan kinerja Kementerian Agama akan selalu menjadi soro­ tan masyarakat dan hal itu men­ jadi tolak ukur kinerja Kementerian Agama maka tingkatkan konsolidasi internal di masing-masing unit kerja, sehingga dapat dibangun komitmen, kesamaan gerak dan tindakan dalam melaksanakan visi dan misi serta pro­ gram strategis Kementerian Agama. kedua setiap pimpinan unit kerja mempunyai tanggung jawab terha­ dap program-reformasi birokrasi melalui pengarahan, pengawasan, dan pembinaan pegawai serta jangan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

11


WARTA HARMONI

Workshop Rohaniawan Pengampu Pendidikan Agama Konghucu

S

rohaniyawan dan sisanya berasal dari berbagai elemen di lingkun­ gan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Materi pembela­ jaran berupa pengembangan bahan ajar, pengembangan model-model quantum pembelajaran, kecerdasan emosional dan spiritual selain itu ada materi-materi tambahan yang menyangkut tentang keagamaan Konghucu. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan profesionalisme pendidik Konghucu bukan hanya dalam pendidikan for­ mal tetapi disemua sisi kehidupan. Seperti yang diungkapkan oleh

Sutadi S.H selaku ketua Matakin Provinsi Kalimantan Barat “Kita in­ gin meningkatkan profesionalisme pendidik, kalau bicara pendidikan itu tidak hanya pendidikan formal saja tetapi ada pendidikan di rumah lingkungan keluarga dan pendidikan masyarakat. Sehingga kita dapat menjadi pendidik yang bermanfaat bagi masyarakat dan anak cucu kita nanti” ungkapnya. Sutardi juga mengungapkan setelah 30 tahun baru Pemerintah mengakui Konghucu, yang berarti Pemerintah kini mengakui hak-hak dan mengembalikan kebebasan be­ ragama kepada pemeluknya, maka

Kapus KUB, H. Mubarok, SH, M.Sc, Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih,M.Si, Kabid Konghucu, Dra. Hj. Emma Nurhadian,MM dan Ketua Matakin Provinsi Kalimantan Barat, Sutadi, SH saat Pembukaan Workshop Pengampu Rohaniawan Konghucu. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

enin 25 maret 2014 dia­dakan workshop rohaniahwan pengampu pendidikan Agama Konghucu di Hotel Kartika Pontianak pada pukul 19.00 WIB. Bertemakan “Membangun Profesionalisme Pendidik Agama Konghucu” fokus kegiatan ini adalah pemberdayaan pendidik agama Kon­ ghucu yang mana merupakan agama yang baru diakui di Indonesia seh­ ingga membutuhkan pendidik yang mengajarkan ajaran agama Kong­ hucu kepada pemeluknya. Acara dibuka dengan laporan ketua panitia Dra.Hj. Ema Nurma­ wati Hadian M.M selaku Kabid Bi­ mas Konghucu Kemenag Republik Indonesia, beliau mengungkapkan acara ini diikuti ini sebanyak 50 orang peserta terdiri dari 35 peserta

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

tinggal bagaimana para pendidik mengajarkan agama Konghucu ke­ pada anak didik dan mau menga­ malkannya. Sutadi juga berpesan agar para peserta mengikuti kegia­ tan ini dengan maksimal. Selain itu kendala lainnya adalah sedikit umat Konghucu yang mau menjadi pega­ wai negeri sehingga diharapkan ada perwakilan di dalam kepengurusan agama Konghucu yang benar-benar mengetahui agama Konghucu. Sutadi juga mengharapkan agar agama konghucu dapat dilak­ sanakan dan diamalkan ajarannya dengan sebaik-baiknya oleh para penganutnya dan dapat beriringan dengan harmonis bersama agama lain. “Orang yang bersamaan jalan suci belum tentu dapat bekerjasama, orang yang berlainan jalan suci be­ lum tentu tidak dapat bekerja sama” ungkapnya. Dalam sambutannya Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Ka­ lbar Drs. H. Mustolih, M.Si mewak­ ili Kepala Kantor Kemenag Kalbar mengungkapkan berdasarkan jum­

Kapus Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI, H.Mubarok,SH,M.Sc memberikan tanda anggota pada salah seorang peserta Workshop Pengampu Rohaniawan Agama Konghucu.

lah penganut, maka Kalimantan barat adalah nomor dua terbesar setelah Provinsi Bangka Belitung. Hambatan-­hambatan lain yang menjadi problem umat Khonghucu adalah data umat beragama. Karena masih banyak umat yang beraga­ ma Khonghucu namun di KTP-nya masih tertulis agama lain. Dan di­ tuntut keberanian secara emosional dan psikologis untuk mengakui bahwasanya dia adalah penganut agama Khonghucu. Kementerian Agama berharap dengan diadakannya Workshop ini dapat menata guru-guru pendidik Khonghucu memiliki pengetahuan dan kepribadian yang baik serta da­ pat memperbaiki data kependudu­ kan sehingga penganut konghucu dapat terdata dengan baik. “Untuk itu kita berusaha memperbaiki data kependudukan agar penganut aga­ ma konghucu dapat terdata dengan

baik dan juga kita berharap pengeta­ huannya tentang agama konghucu sesuai dengan ajaran dan sebagaim­ an mestinya,” kata beliau. Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag R.I Mubarok S.H M.Sc mengungkapkan adanya Workshop ini sebagai upaya dari pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang Dasar dan Undang­undang yang ada yaitu untuk men­ cerdaskan kehidupan berbangsa. “Pemerintah diberi amanat oleh Undang-undang dasar untuk mem­ berikan pendidikan kepada anakanak bangsa, termasuk di dalam­ nya anak-anak dari penganut agama Konghucu,” tegasnya. Acara berlangsung khidmat dan para peserta tampak antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Selanjutnya acara ditutup bersama dengan pem­ bacaan doa menurut Agama Khong­ hucu. (humas/luthfi)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

13


WARTA HARMONI

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Rakerda Kanwil Kemenag Kalbar 2014

D

alam rangka mewujud­ kan visi dan misi Ke­ menterian Agama serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, maka sebagai Instansi Pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Kanwil Kemeterian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Kerja Daerah Ta­ hun 2014 yang dipusatkan di Ho­ tel Aston Pontianak 26-28 Maret 2014. Kegiatan tersebut diikuti oleh 348 orang peserta yang terdiri dari seluruh pejabat Eselon III Kanwil

14

Staf Ahli Menteri Agama RI bidang kerukunan, Drs.H.Abdul Fatah,M.Si didampingi Ka.Kanwil Kemenag Prov.Kalbar, H.M.Husain D.Mahmud memukul gong tanda dibu­ kanya Rapat Kerja Daerah Kementerian Agama RI tahun 2014.

Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat, Kepala KanKeme­ nag, Kepala Madrasah, Kepala KUA dan seluruh pejabat Eselon IV se Kalimantan Barat. Dalam Laporan Panitia yang dis­ ampaikan oleh Kakanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat H.M Husain D Mahmud, Kegiatan ini dilaksankan berdasar­ kan Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang pemben­ tukan dan Organisasi Kementerian

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

Agama, tugas dan tanggung jawab Kementerian Agama adalah mem­ bantu presiden menyelenggarakan urusan dibidang keagamaan dalam pemerintahan. Secara Umum Husain men­ jelaskan bahwa tujuan kegiatan Rakor ini adalah untuk menya­ makan persepsi dalam rangka men­ ingkatkan komitmen untuk men­ sukseskan program Kementerian Agama Tahun 2010-2014. Sehingga dalam kegiatan ini diharapkan da­


WARTA HARMONI (RPJMN) 2014-2019 dilingkun­ gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat” Tam­ bah Husain. Tema yang diusung dalam Rapat Kerja Daerah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 ini adalah “ Mening­ katkan Pelayanan yang Profesional dan Amanah”. Rapat Kerja Daerah Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Menteri Agama RI Bidang Kerukunan Umat Be­ ragama Drs. H. Abdul Fattah, M.Si. yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 5 lima kali. Di awal sambutannya Abdul Fattah memberikan apresiasi ke­ pada Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang se­ cara gamblang dan penuh kejujuran untuk menjelaskan lemahnya ki­nerja dan pelayanan di beberapa daerah

Para peserta rakerda Kementerian Agama Kalimantan Barat Tahun 2014 bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

tertentu di depan pejabat pusat Ke­ menag RI, namun disisi lain beliau juga memberikan penghargaan ke­ pada pegawai yang berprestasi dan melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Abdul Fatah menekankan agar setiap pegawai Kementerian Agama dapat melaksanakan tugas kewa­ jibannya sebagai abdi dan pelayan masyarakat sesuai dengan jaba­ tan dan kedudukannya di daerah masing-masing. Sehingga kinerja Kementerian Agama pada masa yang akan datang lebih dipercaya oleh masyarakat sebagai aparatur pemerintah. Rapat Kerja ini diharapkan menjadi momentum dan mem­ berikan kontribusi positif dalam menciptakan situasi yang aman dan tenteram kepada masyarakat khususnya dalam penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan umum 2014, serta menjadi wahana refleksi dan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilaksanakan. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

pat memantapkan pelaksanaan pro­ gram Kantor Wilayah Kementerian Agama serta mempertajam penyu­ sunan program untuk masa yang akan datang. Husain menambahkan ” Kegia­ tan ini merupakan program dalam meningkatkan kesiapan pelak­ sanaan reformasi birokrasi dan memperkuat tata kelola kepe­ merintahan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan ber­ wibawa. Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat dapat menyusun kerangka rencana strategik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat Tahun 2014-2019”. “Sedangkan target yang ingin dicapai adalah mengevaluasi pelak­ sanaak program kerja dan kegiatan Tahun 2013, menyusun rencana operasional Kegiatan Tahun 2015 dan tersusunnya rekomendasi yang akan dijadikan Rencana Strategik Pembangunan Jangka Menengah

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

15


WARTA DAERAH

Rakor Perencanaan dan Bimtek Aplikasi Kemenag Kota Pontianak

K

antor Kementerian Aga­ ma Kota Pontianak pada hari Senin, 24 Maret 2014, melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Per­ encanaan dan Bimbingan Teknis Aplikasi Keuangan Tahun 2014. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Kartika yang beralamat di Jl. Rahadi Oesman Pontianak. Kegiatan yang dihadiri 35 orang peserta yang terdiri dari unsur Kankemenag Kota dan Ma­ drasah tersebut dibuka oleh H. Kasubbag TU Kemenag Kota Pontianak, H.Abdul Bar,S.Ag membuka kegiatan.

16

Abdulbar,S.Ag Kasubbag Tata Us­ aha Kankemenag Kota Pontianak. Turut hadir pada kegiatan pembu­ kaan tersebut para kasi/penyeleng­ gara dilingkungan Kankemenag Kota Pontianak yaitu Usman.R,S. Pd.I Kasi Bimas Islam, Drs.H.Ahmad Hanafi,M.Si Kasi Pendidikan Agama Islam, H.Ernan ,S.Ag Kasi Penye­ lenggara Haji dan Umrah, Yanto,SE Penyelenggara Bimas Budha, Busroh Penyelenggara Syari’ah , H. Syamsul Bahri,S.Ag,M.Si Kasi Diniyah dan Pondok Pesantren. Berdasarkan laporan yang dis­ ampaikan oleh panitia kegiatan An­ isa, bahwa tujuan dilaksanakannya

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

kegiatan Rapat Koordinasi Perenca­ naan dan Bimbingan Teknis Aplikasi Keuangan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya pemahaman dan keterampilan para peserta tentang


WARTA DAERAH WIB tersebut adalah para pemateri yang berasal dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat se­ banyak 2 orang yang meliputi : 1. Wahyu Setiabudi,SE,MM (Kasub­ bag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar) 2. Supriyanto, S.Pd, M.Si ( Fungsional Perencana pada Subbag Perenca­ naan dan Keuangan Kanwil Keme­ nag Provinsi Kalimantan Barat). (Harmoni Khatulistiwa)

Panitia bersama Kasubbag TU, H. Abdul Bar, S.Ag dan Kasubbag Perencanaan Keuangan, Wahyu Setiabudi, SE berfoto bersama usai kegiatan. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

pengelolaan perencanaan dan ap­ likasi keuangan (RKAKL, SAKPA dan e-MPA); 2. Terciptanya petugas aplikasi/ ope­ rator baru dalam rangka meme­

nuhi tuntutan Multi DIPA; 3. Meningkatkan pemahaman para peserta terhadap pola pengangga­ ran/perencanaan; 4. Meningkatkan penyerapan angga­ ran DIPA; 5. Meningkatkan kualitas laporan keuangan sebagai bentuk pertang­ gung jawaban anggaran DIPA. Adapun sebagai narasumber pada kegiatan yang dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

17


WARTA DAERAH

Kemenag Kubu Raya Bina Wakaf Produktif

P

agi yang indah dengan cuaca yang bersahabat di bulan Maret 2014 tang­ gal 19 hari Rabu di Hotel Randayan kegiatan “Pembinaan Wakaf Produktif ” dilaksanakan. Peserta Wakaf Produktif diterima dan diregistrasi oleh saudari En­ dang Susilawati,SE. Kegiatan pembukaan acara dipandu oleh MC Muhammad Ilham,S.Sos.I. Setelah Ketua Panitia Bapak HM. Fauzi dan Kepala Kantor yang diwakili oleh H.Nursahid,S.Ag hadir acara dimulai dengan menyanyikan lagu

dari awal hingga selesai. Dalam sambutannya, Kasubbag Tata Usaha, H.Nur Syahid,S.Ag yang mewakili Kepala Kantor men­ jelaskan bahwa Wakaf produktif diharapkan bisa terus digalakan khususnya kabupaten kubu raya. Karena ini merupakan aset dan omzet yang sangat potensial untuk dikembangkan demi kemaslahatan umat, tidak hanya kemanfaatanya untuk umat islam saja tetapi sifat­ nya umum dan sosial. Nazhir sebagai sumber daya manusia yang menangani wakaf nyatanya masih perlu diperbaiki, dimana tingkat kreativitas untuk mengembangkan usaha masih perlu digenjot. Pengelolaan wakaf produktif merupakan salah satu DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Suasana kegiatan Pembinaan Wakaf Produktif Kementerian Agama Ka­ bupaten Kubu Raya Tahun 2014.

Indonesia Raya yang dibawakan oleh Korry, SE. Setelah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh semua peserta acara dilan­ jutkan dengan pembacaan ayatayat suci Alquran yang diambil dari Surah Ali Imran 102-105 oleh saudara Andi Winata Matalata. Laporan ketua panitia kegia­ tan oleh Drs. HM. Fauzi dima­ na menekankan menggerakkan ekonomi umat melalui wakaf produktif. Dan di akhir laporan­ nya, Drs. H.M. Fauzi berharap acara berlangsung lancar dan Su­ kses. Sebelum pembukaan oleh Kasubbag TU, didahulukan pem­ bacaan doa oleh Ahmad Darwis yang berharap keberkahan acara

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH

arus utama yang kini tengah di­ galakkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama RI bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI). Kementerian Agama terus membantu para nazhir di seluruh pelosok RI mengembangkan aset wakafnya secara produktif. Say­ angnya masih banyak yang belum berpikir tentang enterpreneurship, yang mana manfaatnya sangat be­ sar dihasilkan dari wakaf produktif tersebut. Hal ini juga disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kemente­ rian Agama Prof. Abdul Djamil. Kita menyadari jika latar be­ lakang nazhir yang sebagian besar pemuka agama sedikit mengham­ bat pertumbuhan wakaf produktif. Aset wakaf tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan ibadah yang bersifat vertikal saja, tapi juga pu­ nya efek sosial ekonomi. “Kini saatnya kita mengubah

Suasana kegiatan Pembinaan Wakaf Produktif Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014.

paradigma lama wakaf di Indo­ nesia menjadi paradigma baru, yaitu produktif bagi umat.” Selain mengembangkan unit-unit usaha pusat perekonomian, kelak aset wakaf dapat dimanfaatkan lebih variatif. Tidak hanya masyarakat sekitar, bahkan mungkin bisa mendirikan hotel dari hasil wakaf produktif. Namun kita menyadari kemampuan sumber daya manusia kita belum bisa karena kurangnya kemampuan berwirausaha., mam­ pu menggunakan yang sudah ada saja kita sudah bersyukur. Tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu, kita lihat di masjid-masjid dikota banyak yang sudah bisa mendiri­ kan ruko-ruko dan tempat usaha lain sebagai sumber ekonomi umat dan hasilnya juga diperuntukkan

bagi kemaslahatan umat. Nazhir hanya dibagi 10% saja. Peran dan fungsi wakaf sebagai instrumen pengembangan ekonomi umat sangat besar manfaatnya. Tapi pengembangan wakaf produktif di Indonesia kurang dimaksimalkan dengan benar. Akibatnya pengem­ bangan dana wakaf masih kalah dibandingkan dengan negara-ne­ gara lain di kawasan Asia Tenggara. Sebetulnya titik lemah pengelolaan wakaf selama ini pada kualitas sum­ ber daya manusia (SDM). Kegiatan sehari penuh ini meng­ hadirkan nara sumber yaitu Kabid Penaiszawa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs. H. Ramli HM. Said, yang merupakan leading sector dari wakaf di Kali­ mantan Barat. (Bonny/KKR)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

19


WARTA DAERAH

BNN-Kemenag Atasi Bahaya Narkoba

N

arkoba adalah singkatan dari narkotika dan obatobat berbahaya. Selain narkoba, dikenal juga dengan istilah Napza yang merupa­ kan singkatan dari Narkotika, Psiko­ tropika dan Zat Adiktif. Narkoba memang sudah men­ jadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, dan merupakan pen­ yakit yang bisa membunuh/mem­ bahayakan keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa Indonesia. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak di dengungkan. Salah sat­ unya adalah BNN Kabupaten yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Pontianak. Hal ini diungkapakan oleh ketua BNN Kab. Pontianak A. H. Daulay, SH pada acara sosialisasi bahaya narkoba di hadapan seluruh peserta yang hadir pada kegiatan yang di­ laksanakan di Aula Kementerian Ag­ ama Kabupaten Pontianak, Senin, 17 Maret 2014. Peserta yang hadir pada acara penyuluhan bahaya narkoba terdiri dari para guru, para penyuluh fungsional Kementerian Agama, dan para siswa SMA/MA sederajat yang ada di wilayah Kab. Pontianak. Acara di buka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak. Narasumber dari kegiatan ini adalah ketua BNN A. H. Daulay, SH, Dinas Kesehatan dr. H. Sahaerul Faridin, Kasat Narkoba Polres Pon­ tianak AKP. Paino, S.Pd, sedangkan Kementerian Agama Kab. Pontianak terdiri dari para penyuluh fungsional yaitu Zuhri Asyari, S.Ag, Syahrudin, S.Ag dan Burhanuddin, S.Ag. Selain melakukan sosialisasi narkoba di beberapa tempat, BNN

20

Kabupaten Pontianak juga te­ lah berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan yakni telah melakukan pembentukan kader anti narkoba di lingkungan sekolah set­ ingkat SMA/MA sederajat yang ada di wilayah Kabupaten Pontianak. Dalam keterangannya, Murni, SH selaku Kasi Pencegahan BNN Kabupaten Pontianak menjelaskan bahwa kegiatan pembentukan kader anti narkoba merupakan tahap yang ketiga setelah melakukan kegiatan penyuluhan bahaya narkoba di ling­ kungan instansi pemerintah. Kepala BNN Kabupaten Pon­ tianak Kompol A.H. Daulay, SH juga menegaskan bahwa pemben­ tukan kader anti narkoba di ling­ kungan siswa sekolah betujuan dalam rangka memberikan penger­ tian dan pencegahan kepada para pelajar tingkat SMA sederajat yang ada di Pontianak, di karenakan para siswa atau pelajar merupakan masa-masa yang sangat rawan ter­ jadinya penyimpangan/kenakalan para remaja terutama penggunaan terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang. Oleh sebab itu fungsi dari masing–masing instansi yang ada harus bekerja sama dalam rangka memberikan penyuluhan terhadap bahaya narkoba. Dalam penyampaian materinya AH. Daulay, SH menyampaikan pengalaman-pengalaman menge­ nai terjadinya modus operandi masuknya bahaya narkoba di In­ donesia termasuk di Kalimantan Barat, yang telah dilakukan de­ngan banyak macam cara seperti ada yang di­simpan dalam tubuh mayat, Pejabat Kemenag , BNN, Polres Ka­ bupaten Pontianak saat Sosialisasi Bahaya Narkoba di Aula Kemenag Kabupaten Pontianak.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

di dalam barang-barang bekas, di dalam buah-buahan, diselipkan dalam pakaian, sandal, sepatu, di tempel pada tubuh, bahkan ditelan untuk dimasukkan ke dalam lam­ bung, dan masih banyak lagi modus operandi yang lain yang harus awasi, ujarnya. Terkait mengenai bahaya narkoba, Ketua BNN Kab. Pontianak memaparkan ada beberapa undangundang yang mengatur hal tersebut yaitu: 1) UU No. 35 tahun 2009 ten­ tang narkotika 2) UU No. 5 tahun 1997, 3) UU No. 36 tahun 2009 ten­


tang kesehatan. Nara sumber dari Dinas Kes­ ehatan dr. H. Sahaerul Faridin mengatakan, ada beberapa cara penggunaan oleh pelaku narkoba yang sering terjadi saat ini seperti melakukan oral yaitu dengan cara menelan, inhalansia yaitu dengan cara dihirup, injeksi intravena yaitu dengan cara suntik, inersi anal yaitu dengan cara memasukkan ke dalam tubuh. Sementara gejala dini bagi penyalahguna biasanya terdapat pe­ rubahan psikologis seperti susah di­ ajak bicara, mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga, suka pulang terlambat tanpa alasan, mudah tersinggung dan bagi para pelajar biasanya mulai berani bolos. Begitu juga dengan perubahan perilaku sosial seperti suka meng­ hindari kontak mata langsung,

berbohong atau manipulasi kead­ aan, kurang disiplin, bengong atau linglung, mengabaikan kegiatan iba­ dah, menarik diri dari aktivitas bersa­ ma keluarga, sering menyendiri atau sembunyi di kamar mandi, gudang, bahkan ditempat-tempat tertutup. AKP Paino, S.Pd selaku Kasat Narkoba Polres Pontianak dalam penjelasannya mengatakan be­ berapa alasan para remaja mudah menyalahgunakan narkoba, hal ini biasanya dikarenakan mudah dipen­ garuhi kawan, rasa ingin tahu yang tinggi, solidaritas kelompok, ingin tampil menonjol, menghilangkan rasa bosan dan stress, dan keinginan yang selalu memborontak. AKP Paino, S.Pd juga meng­ ingatkan kepada seluruh para pe­ serta untuk mengawasi beberapa memungkinkan tempat terjadinya

transaksi peredaran narkoba seperti halaman parkir sekolah, warung di sekitar sekolah, kantin sekolah, toi­ let/WC sekolah, rumah di sekitar sekolah, lingkungan tampat bekerja dan mobil pengedar narkoba. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak Drs. H. Kasiman HN juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pontianak untuk berper­ an aktif memantau, mengawasi para pemuda dan anak-anak kita, dimu­ lai dari lingkungan keluarga masingmasing, dengan cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, menghindari penyalahgunaan narkoba sejak dini, mempererat kasih sayang dan komunikasi yang intens pada anak-anak, berikan in­ formasi yang mendalam pada anakanak kita tentang bahaya narkoba, ujar H. Kasiman. (Rudi/Mpw).

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

21

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH


LENSA HARMONI

1

4

10 Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

5

8

7

22

2

11


3

6

9

12

FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LENSA HARMONI

Keterangan Foto: 1. Kepala Kemenag Sambas bersama Panitia dan Peserta Pembinaan Dewan Hakim serta Qori Qoriah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Sambas. 2. Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih,M.Si didampingi Kepala MAN 2 Drs. H. Hamdani Sulma, S.Pd saat meninjau persiapan Aula untuk Kunjungan Komisi VIII DPR RI. 3. Kontributor Portal Kemenag Kabupaten Pontianak, Rudiansyah, S.Pd.I bersama Ketua BNN A.H.Daulay, SH dan Kasi Pencegahan, Murni,SH di sela sela acara Sosialisasi Bahaya Narkoba di Kemenag Kabupaten Pontianak. 4. Ketua FKUB Kalbar, Dr.H.Wajidi Sayadi, Ketua Walubi Kalbar Pandita Edy Tansuri, Pem足 bimas Buddha, Saiman,SS,M.Si dan Kasubbag Hukum & KUB, Helmy,S.HI saat kunjungan kerja komisi VIII DPR RI di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. 5. Ka.Kanwil Kemenag Prov.Kalbar,H.M.Husain D.Mahmud bersama Dekan FKIP UNTAN, Dr.H.Aswandi dan Ny.Husnul Azmi saat pe足 lepasan jamaah umroh di Aula Kanwil Keme足 nag Provinsi Kalimantan Barat. 6. Anggota Dharma Wanita Kantor Kemenag Sanggau usai kegiatan arisan dan silaturrahim bulanan. 7. Penyerahan Piagam kepada Ketua KPU Kalbar Umy Rifdawaty, SH oleh Wakil Ketua III Dharma Wanita Kementerian Agama Kota Pontianak usai memberikan sosialisasi pemilu tahun 2014. 8. Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, Drs.H.Jawani bersama Kasi Pendis, H.Azhari,S. Ag, M.Si dan Kepala MAN Model Ersan,M.Pd saat monitoring ujian akhir Madrasah Aliyah. 9. Kepala MAN 1 Pontianak, Dr.H.Nana Kusna足 di dan Kasi PTK Bidang Pendidikan Madrasah, H.Agus Shofwan,S.Ag,M.Si saat memimpin komisi pendidikan pada Rakerda Kementerian Agama Kalbar Tahun 2014. 10. Kakan Kemenag Kubu Raya, H.Mudjazie Bermawi bersama Kasubbag Tata Usaha, H. Nur Syahid, S.Ag dan Kasi Pendis,H.Mujib,S. Ag mengunjungi KUA Rasau Jaya beberapa setelah dilantik. 11. Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, Drs. H. Jawani bersama pejabat eselon IV memberikan laptop kepada Adiyatno,S.HI selaku penyusun laporan keuangan sehingga Satker Kemenag Singkawang Terbaik untuk tingkat Kantor Kementerian Agama dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2013. 12. Kasubbag Informasi dan Humas, Dra. Hj.Sangadah memberikan bingkisan bagi pengirim TTS/Otak Atik Majalah Harmoni Khatulistiwa. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

23


WARTA DAERAH

UAMBN Tingkat Aliyah di Kota Singkawang Lancar DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

Kasi Pendis Kota Singkawang, H.Azhari,S.Ag,M.Si mendampingi Tim Monitoring Kan­ wil Kemenag Kalbar saat berkunjung di Kota Singkawang.

study yang diujiankan yaitu AlQur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. “Untuk kelancaran kegiatan UA­ MBN ini, kita dari Kantor Kemente­ rian Agama Kota Singkawang juga telah melaksanakan monitoring, termasuk Kepala Kantor Kemenag

Kota Singkawang Drs. H. Jawani langsung melakukan monitoring ke MAN Model dan MA Ushuluddin. Selain dari Kemenag Kota Singka­ wang, dari Kanwil Kemenag Kali­ mantan Barat juga ikut monitoring pelaksanaan UAMBN tingkat Ma­ drasah Aliyah di Kota Singkawang,” ujar Azhari. (Miftah) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

elaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Na­ sional (UAMBN) tingkat Madrasah Aliyah (MA) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang berjalan lancar dan sukses tanpa ada ken­ dala dan hambatan yang berarti. Ada 359 orang siswa Madrasah Aliyah di Kota Singkawang yang mengikuti UAMBN tahun ini. Kegiatan UAMBN tingkat Madra­ sah Aliyah ini di mulai dari tanggal 10-12 Maret 2014. Kepala Seksi Pendidikan Islam Kankemenag Kota Singkawang, H.Azhari, S.Ag, M.Si menerang­ kan bahwa dalam pelaksanaan UAMBN tingkat Madrasah Aliyah di Kota Singkawang ada dua ma­ drasah sebagai madrasah penye­ lenggara ujian, yaitu MAN Model Singkawang dan MA Ushuluddin Singkawang. Madrasah Aliyah swasta yang lainnya dalam pelak­ sanaan UAMBN kali ini mengin­ duk kepada MAN Model Singka­ wang, kecuali MA Ushuluddin sebagai penyelenggara ujian send­ iri, terang Azhari. Adapun bidang

Suasana ujian di salah satu Madrasah Aliyah Kota Singkawang.

24

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


WARTA DAERAH

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kemenag Sambas Gelar Pemilihan Penyuluh Teladan

S

alah satu tugas seorang penyuluh agama Islam adalah bagaimana meng­ komunikasikan ajaran agama Islam dan program pem­ bangunan dengan bahasa agama kepada masyarakat. Setiap penyu­ luh agama Islam dalam melak­ sanakan tugasnya harus selalu memperbaharui atau meng update pengetahuannya agar penyuluhan yang disampaikannya dapat mem­ beri nilai tambah bagi masyarakat, sehingga dapat memberikan solusi kepada masyarakat. “Setiap tahunnya kita melak­ sanakan pemilihan penyuluh tela­ dan, dari tingkat kabupaten kemu­ dian diadakan pemilihan tingkat provinsi dari tingkat propinsi ke tingkat nasional,” ungkap Ketua Panitia Drs. H. Karlan. Tahun 2014 terpilih sebagai penyuluh te­ ladan Kabupaten Sambas Dulhadi, S.Sos.I.

Dulhadi Menyampaikan Makalah Dalam Pemilihan Penyuluh Teladan Kabupaten Sambas.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas H. M. Asmar, S.Pd.I dalam sambu­ tan sekaligus membuka acaradi Aula Kemenag Sambas, Senin, 3 Maret 2014 menyampaikan ten­ tang motto yang diusungnya. “Ada enam motto yang perlu untuk dire­ nungkan. Pertama, Luruskan niat. Kedua, tiada dusta diantara kita. Adapun ketiga, hargailah penda­ pat orang lain. Sedangkan yang keempat, diam itu emas. Kelima, hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini, dan yang keenam yakni bukan pertemuan yang disesali dan bukan pula per­ pisahan, tetapi sesalilah belum banyak berbuat baik untuk orang lain,” ungkap H.M.Asmar, S.Pd.I penuh semangat.

Adapun Dulhadi dalam pema­ paran makalahnya yang berjudul Gema Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3) yang mana gagasan tersebut dimaksudkan untuk membumikan Al Quran di Bumi Serambi Mekah. “Dengan akrabnya masyarakat muslim dengan Al Quran diharap­ kan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menjadi pedoman dalam kehidupannya,” harapnya. Lebih lanjut si Dol, demikian ia biasa dipanggil menyatakan GM3 ini juga berfungsi sebagai motiva­ tor keluarga muslim untuk selalu berinteraksi dengan al Quran, ke­ mudian menginternalisasi nilainilai Al Quran dalam lingkungan keluarga muslim. “Tatanan Negara akan baik, jika unsur terkecil dari pembentuknya yakni keluarga juga baik,” tambah Dulhadi. (rdn)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

25


WARTA DAERAH

Kemenag Sanggau Lakukan Pembinaan Guru PAI

S

eksi Pendidikan Agama Is­ lam (PAI) Kemenag Sang­ gau melakukakan kegiatan pembinaan guru PAI yang telah dinyatakan lulus PLPG. Kegia­ tan tersebut dilaksanakan di Aula Kemenag Sanggau pada hari Kamis, 6 Maret 2014. Kepala Seksi PAI Drs. A Syaukani mengatakan sebagai se­

26

orang guru tentunya harus memiliki bekal yang cukup dan mampu dalam menguasai bidang tertentu. Jika ini ditanamkan maka guru tersebut akan menjalankan profesinya den­ gan baik dan profesional. Melihat perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan di era glo­ balisasi teknologi ini, peran guru

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

sangat siginifikan tentunya dalam mengembangkan sebuah ilmu peng­ etahuan. tak terkecuali ilmu dibi­ dang Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada bidang yang satu ini, PAI san­ gat berperan dalam mengubah suatu watak pendidikan khususnya para siswa dalam menghayati dan men­ gamalkan bidang ini. Sebab bidang


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH

PAI sangat strategis guna mencapai wajah pendidikan yang islami dan siswa berwatak akhlakul karimah. Maka peran gurulah satu-satunya kunci kesuksesan dalam menjalankan misi dan profesi ini. Karena melalui sosok guru yang profesional pelajaran PAI di sekolah akan lebih terimple­ mentasi dengan baik dan benar. Kakankemenag Sanggau, H Mhd. Natsir, M.Ag dalam pembinaannya menyampaikan di samping menjadi rujukan siswa dalam pembentukan akhlakul karimah, guru agama juga perlu menguasai materi pelajaran PAI dengan baik dan berusaha meng-upgrade kemampuannya. Sebab pelajaran PAI adalah suatu disiplin ilmu yang menanamkan budi pekerti di samping pema­haman dan penguasaan bidang keagamaan. Sehingga Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan mudah mampu tereks­ ploitasi dan terimplementasi dalam pergaulan sehari-hari. “Pelajaran PAI dan profesio­ nalisme guru menjadi syarat utama dalam menjawab masa depan anak bangsa. Karena pendidikan tidak cukup pemahaman tetapi juga pen­ cetakan watak yang islami. Sehingga siswa dengan bekal pengetahuan Para Peserta Pembinaan Guru PAI di Kemenag Sanggau.

HM. Natsir, M.Ag didampini Drs. A. Syaukani saat membuka Pembinaan Guru PAI di Kemenag Sanggau.

yang dimiliki benar-benar menjadi manusia yang berguna baik bagi nusa, bangsa maupun agama kelak di kemudian hari. Dan inilah ses­ ungguhnya misi pendidikan islam yang sudah harus menjadi perhatian bersama,” jelas HM Natsir. Selain itu, ujar HM Natsir pem­ bekalan guru PAI merupakan suatu kebutuhan yang terus dilakukan Ke­ menag Sanggau. Hal ini dilakukan guna membekali para guru PAI baik berdasarkan peraturan pemerintah tentang pendidikan, kurikulum mau­ pun potensi dan kemampuan guru itu sendiri. Sehingga dengan adanya pembekalan tersebut guru ke depan lebih profesional dibidangnya Drs. Pahmi sebagai pemateri ter­ akhir kembali menyampaikan ten­ tang SKP (Sasaran Kerja Pegawai). Sebanyak 42 orang guru PAI yang lolos PLPG itu diberikan pemaha­ man dan langsung praktek pengi­ sian SKP secara masal. “Guru yang telah mendapat sertifikasi harus bisa menjadi contoh. Apalagi dalam penyusunan SKP. Biar yang lain be­ lum buat, kita guru-guru PAI harus sudah punya SKP,” demikian papar Drs. Pahmi. (Fathur-Sanggau)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

27


WARTA DAERAH

Verifikasi Data dan Persiapan Manasik Haji Kemenag Sekadau DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

Kakan Kemenag Kabupaten Sekadau, Drs.M.Taufik didampingi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sekadau Abdillah,S.Pd.I saat memberika Verifikasi Data Jamaah Haji Kabupaten Sekadau.

ta dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten, idealnya rumus penentuan kuota untuk Kaliman­ tan Barat 1600 penduduk diwakili 1 jamaah maka sekadau berdasar­ kan rumus tersebut seharusnya se­ banyak 59 jamaah. Daftar tunggu untuk Kabupa­ ten Sekadau sampai dengan 2024, untuk pemotongan kuota sampai dengan tahun 2017 setelah itu

Para calon jamaah haji Kabupaten Seka­ dau yang mengikuti verifikasi data di Aula Kemenag Kabupaten Sekadau.

28

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

mungkin akan ada penambahan kuota, berharap demikian. Untuk pelayanan jamaah akan kita laya­ ni mulai dari pemberangkatan di sekadau, ke Pontianak ke batam sampai ke tanah suci dan sampai pulang lagi ke sekadau. Untuk ma­ nasik ada 3 macam, yaitu manasik mandiri, manasik kecamatan dan manasik kabupaten. (sridewi/ skd) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ersiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2014 di Kantor Kementerian Aga­ ma Kabupaten Sekadau su­ dah mulai dimulai dengan melaku­ kan verifikasi data jamaah haji yang dilakukan pada Selasa 4 Maret 2014 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, verifikasi data jamaah bertujuan untuk mengenal lebih dekat calon jamaah de­ngan bertatap muka secara langsung dan bertujuan untuk mengeliminir ke­ salahan pada data calon jamaah agar di kemudian hari memudahkan dalam pengurusan administrasi pemberangkatan. Selain itu juga tujuan diadakan­ nya pertemuan hari ini juga untuk persiapan pelaksanaan manasik haji dan penyusunan jadwal pelak­ sanaan demikian ujar Abdillah M., S.Pd.I selaku Penyelenggaran Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Sekadau. Pengarahan kepada Jamaah diberikan oleh Drs. M. Taufik mem­ berikan penjelasan bahwa calon jamaah haji yang dipanggil tahun ini berdasarkan kuota yang telah dipotong 20 persen jadi yang di­ panggil 44 jamaah, dan yang men­ gundurkan diri 2 orang jadi sampai saat ini yang hadir 42 jamaah, un­ tuk menganti yang mengundurkan diri sekarang dalam proses penga­ juan untuk penambahan lagi. Alasan mengundurkan diri karena hamil, untuk penambahan masih menunggu kabar dari Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, kuota haji diten­ tukan berdasarkan rakor di guber­ nuran dan dihadiri bupati, waliko­


WARTA DAERAH

Bupati Buka Rakorda dan Pembinaan KUB 2014 DOK. HARMONI KHATULISTIWA

R

lenggaraan Pemilu Legislatif DPR RI, DPD dan DPRD dengan tujuan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi dalam rangka mewu­ judkan suksesnya Pemilu 2014. Ada­ pun materi yang akan disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain fasilitasi penyelenggaraan Pemilu 2014, proses hukum dalam penye­ lenggaraan Pemilu 2014 dan pem­ binaan umat beragama untuk men­

Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH melantik Pengurus FKUB Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2012-2017.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

abu, 12 Maret 2014 ber­ tempat di Aula Gedung Indoor SKB Kapuas Hulu diselenggarakan kegiatan Rakorda dan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Tahun 2014 dalam rangka menghadapi pemilu legistal­ tif pada 9 April 2014, dibuka secara resmi oleh Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kapuas Hulu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Pejabat SKPD Pemda Kapuas Hulu, Panwaslu Kapuas Hulu, KPU Kapuas Hulu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu, Camat Se-Kapuas Hulu, Ketua dan Pengu­ rus FKUB Kapuas Hulu, Pe­ngurus Organisasi Kemasyarakatan dan Keagamaan se-Kapuas Hulu, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat seKapuas Hulu, Kepala KUA se-Ka­ puas Hulu, Kepala Desa se-Kapuas Hulu serta utusan dari partai poli­ tik. Menurut laporan panitia, ke­ giatan ini diselenggarakan untuk menyamakan persepsi dalam penye­

Foto bersama Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH bersama Wakil Bupati, SKPD dan Kakan Kemenag Kapuas Hulu, H. Darohman, S.Ag, M.Si dengan Pengurus FKUB Kabupaten Kapuas Hulu masa khidmat 2012-2017.

dukung pemilu 2014. Sebelum Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH memberikan sam­ butan dan membuka kegiatan tersebut, terlebih dahulu dilaksana­ kan pengukuhan Pengurus FKUB Kabupaten Kapuas Hulu periode 2012-2017. Dalam sambutannya AM. Nasir, SH mengucapkan se­ lamat kepada Pengurus FKUB Ka­ bupaten Kapuas Hulu dan selamat beraktivitas untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. Dengan pengukuhan tersebut dimaksudkan sebagai informasi keberadaan dan memperkenalkan Pengurus FKUB Kapuas Hulu kepada para camat dan kepala desa se-Kapuas Hulu. FKUB sebagai fasilitator untuk menyelesaikan permasalahan umat beragama, dan khususnya di Ka­ puas Hulu dalam keadaan kondusif, aman dan tentram. Bupati meng­ harapkan dengan kegiatan ini dapat mendukung terwujudnya pemilu dengan aman, tertib dan berkuali­ tas. (mj/kh)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

29


WARTA NASIONAL

Kongres Muslimah Indonesia

30

NET

M

odernisasi, globalisasi dan perkembangan iptek telah membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Ruang dan waktu telah menjadi tanpa ba­ tas, sehingga interaksi antar sesama manusia berlangsung sangat cepat dalam kegiatan perekonomian, seh­ ingga sendi kehidupan umat manusia, terjadi transaksi yang cepat bahkan langsung antar berbagai komponen, yang mendo­rong munculnya zona ekonomi di berbagai belahan dunia, bahkan tak urung memunculkan pasar bebas. Kemajuan tehnologi informasi tentu sangat berarti dalam me­ ningkatkan peradaban kehidupan manusia, namun hal itu harus diim­ bangi dengan penanaman prinsip dan nilai-nilai yang dianut, jika kita tidak ingin kehilangan akar budaya bangsa. Hal ini dikarenakan proses globalisasi, modernisasi dan kema­ juan teknologi informasi tidak ha­ nya membawa dampak yang positif tetapi juga me­nimbulkan dampak yang negatif. Dalam kondisi ini muslimah In­ donesia sebagai bagian dari masya­ rakat tentu harus mengambil peran. Akhlak yang tangguh mutlak dibu­ tuhkan untuk membangun bangsa Indonesia karena jatuh bangunnya sebuah bangsa amat ditentukan oleh akhlak. Dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah terhadap per­ masalahan masyarakat khususnya dalam membina akhlak bangsa, maka dilaksanakanlah forum silaturahmi antar ulama perempuan, cende­ kiawan muslimah dan pimpinan or­ mas perempuan Islam se-Indonesia dalam bentuk “Kongres Muslimah Indonesia”. Dengan mengangkat tema “Re­

Wapres Boedinono saat membuka Kongres Muslimah Indonesia 2014.

vitalisasi Peran Muslimah Indone­ sia dalam Menghadapi Globalisasi”, kongres ini dihadiri oleh 300 tokoh muslimah, cendekiawan dan pimpi­ nan ormas di seluruh tanah air. “Kongres ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia, ICMI, BKMT dan 32 organisasi yang tergabung dalam BMOIWI (Badan Musyawarah Or­ ganisasi Islam Wanita Indonesia),” demikian sam­butan dari Ketua Pani­ tia Pelaksana Kongres Muslimah In­ donesia. Selanjutnya sambutan Wa­kil Presiden Republik Indonesia menga­ presiasi atas terselenggara­nya Kon­ gres Muslimah Indonesia, pe­rempuan muslimah diharapkan mampu men­ jadi lentera-lentera yang me­nerangi, tidak hanya mene­rangi dirinya tapi juga bagi masya­rakat, negara dan bangsa serta umat, dengan berbagai kontribu­sinya melalui kemampuan kecerdasannya dalam memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya. Melalui kongres ini diharapkan para muslimah Indonesia dapat merumuskan peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernega­ ra serta menyisun aksi nyata un­ tuk melakukan upaya pembinaan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

muslimah dalam rangka ketahanan keluarga,pendidikan dan ekonomi dalam menghadapi tantangan global. Demikian juga diharapkan melalui kongres ini dapat digali konsep yang strategis dan program program kong­ krit yang inovatif, sehingga dapat mengantarkan hasil hasil yang ber­ makna bagi upaya peningkatan kes­ ejahteraan bangsa dan negara men­ capai masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Dalam sambutannya Wapres juga mensitir beberapa ayat Al Qur’an yang amat menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan, bahkan ayat Al Qur’an menyebut annisa (perempuan) dalam ber­bagai ben­ tuk terdapat 59 kali. Oleh karenanya perempuan harus sama sama maju bersama kaum pria secara seimbang sesuai dengan proporsinya. Kongres Muslimah Indonesia yang baru pertama kali diselenggar­ akan di Indonesia ini dilangsungkan di Cikopo Bogor (Wisma DPR RI) dan dibuka di Istana Bogor oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Bapak Boediono) berlangsung selama 3 hari dari tanggal 7-9 Maret 2014. (Dra. Hj. Sangadah)


WARTA NASIONAL

Jokowi Hadiri Mudzakarah Perhajian

M

Masehi dimana pelaksanaan kegia­ tan tersebut berada di Hotel Mil­ lenium Jln.Fachruddin 3 Tanah Abang, Jakarta Pusat dari tanggal 25 – 27 Maret 2014. Sehubungan dengan kegiatan Kabid PHU, Drs.H.Abdul Rojak dalam Rakerda Kementerian Ag­ ama Tahun 2014, maka mandat untuk ikut serta dalam Mudzaka­ rah Perhajian di berikan kepada H.Joko Winardi,M.Pd ( Jokowi ) yang menjabat Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Bidang PHU Kan­ wil Kementerian Agama Kaliman­ tan Barat. Selain Jokowi yang menghadiri, ikut serta pula Ketua MUI Kaliman­ tan Barat, KH.Hasyim Dahlan,S. Pd.I, mengingat materi yang diba­ has dalam mudzakarah tersebut seputar fiqih dan masalah kaifiyat DOK. HARMONI KHATULISTIWA

engingat padatnya kegiatan di lingkun­ gan Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat dalam beberapa hari terakhir ini, yaitu kegiatan Ra­ pat Kerja Daerah Kementerian Ag­ ama Kalimantan Barat Tahun 2014 ini,maka pelaksanaan kegiatan yang seharusnya di hadiri oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat di dele­ gasikan kepada salah seorang kepala seksi di bidang tersebut. Berdasarkan surat dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Um­ rah Kementerian Agama Re­ publik Nomor : Dt.VII.1/1/ Hj.01/0542/2014 tertanggal 17 Maret 2014 tentang Mudzakarah Perhajian Tahun 1435 H/2014

H. Joko Winardi, M.Pd.

haji yang ada. Sehingga diperlu­ kan Ulama yang paham terhadap kedudukan masalah dan hukum­ nya. Karena hasil dari mudzakarah ini bermanfaat bagi pelaksanaan ibadah haji di tahun 2014 ini. Beberapa nara sumber yang berkompeten hadir dan menyam­ paikan materi dalam mudzakarah tersebut, satu diantaranya adalah KH.Maulana Hasanuddin yang merupakan Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) pusat. Dalam materinya, dijelaskan bahwa pemilik dana se­ toran yang waiting list, merupakan milik jamaah tersebut dan apabila meninggal dunia, jatuh pada ahli warisnya. Serta di jelaskan men­ genai posisi dana jamaah yang waiting list itu. Bahwa pada inti­ nya, disepakati dana tersebut boleh dikelola dan diinvestasikan untuk hal yang bersifat kemaslahatan dan keuntungan yang akan dida­ pat diberikan sepenuhnya kepada jamaah haji. Kementerian Agama mendapatkan imbalan yang wajar dan tidak berlebihan. Kesepakatan para Ulama lain­ nya yang disampaikan pada acara ini mengenai kewajiban haji yang hanya 1 kali seumur hidup, sehing­ ga memberikan kesempatan pada kaum muslimin lainnya yang belum berangkat. Dan tidak kalah pent­ ingnya mengenai kondisi istitha`ah dalam tinjauan kesehatan, suatu kondisi kemampuan seseorang melaksanakan ibadah haji, yang di­ paparkan oleh Ustadz.Ahmad Rofiq dari IAIN Wali Songo Semarang. Semua materi dalam mudzaka­ rah ini adalah hasil pengemban­ gan intelektual para Ulama dalam Fiqih Haji yang terus dinamis menyesuaikan kondisi zaman dan perkembangan waktu. Dan men­ jadi acuan pelaksanaan ibadah haji di tahun 2014. Selain dari MUI se Indonesia, Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama se Indonesia, acara tersebut juga mengundang Forum KBIH Provinsi DKI. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

31


SEPUTAR MADRASAH

Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak

Mewujudkan Generasi Agamis dan Berprestasi

M

kolah agama diseluruh Kalimantan Barat, yaitu PGAN. Faktor inilah yang menggerakkan hati sejumlah tokoh agama dan masyarakat yang bernaung di Yayasan Bawari un­ tuk mendirikan sekolah yang dapat menampung keinginan masyarakat tersebut. Sehingga pada tahun 1964 berdirilah sekolah agama dengan nama SP. IAIN ( Sekolah Persiapan IAIN ) yang beralamat di jalan Mer­ deka Barat No. 173 Pontianak. Dengan berdirinya SP. IAIN, dibawah pimpinan bapak Chatib Syarbaini, secara bertahap melang­ kah menyonsong masa depan. Ke­ majuan pendidikan agama pada masa inilah begitu pesat dengan jumlah siswa 70-80 siswa . Apalagi setelah diresmikan menjadi sekolah

negeri pada tahun 1965 dan merupa­ kan Filiyal dari IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Pada tahun 1967 berkembangnya SP. IAIN di seluruh Indonesia, maka SP. IAIN Pontianak berinduk kepada IAIN Syarif Hidayatullah Pontianak. Namun beberapa tahun kemudian, perkembangan tidak begitu sepesat pada saat berdirinya walaupun su­ dah dinegerikan. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian pemerintah untuk memberikan fasilitas dan guru negeri/pegawai. Walaupun demiki­ an kondisinya tetap eksis mencetak anak menjadi manusia berintelektu­ al dan beriman. Kemudian pada tahun 1978 de­ ngan SK. MENAG No. 17 tanggal 16 Maret 1978 terjadi perubahan nama

Marching band sebagai sarana promosi bagi masyarakat dan ekskul yang disenangi oleh siswa-siswi MAN 1 Pontianak. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

eski lokasi madrasah ini tidak terletak pada jalan protokol di Kota Pontianak, namun ke­ beradaannya diakui secara luas di masyarakat. Eksistensi yang ditun­ jukkan dengan tidak berkurangnya minat siswa-0-siswi yang ingin men­ imba ilmu setiap tahunnya. Bahkan cenderung mengalami kenaikan yang signifikan, itulah Madrasah Ali­ yah Negeri 1 Pontianak yang terletak di Jalan Hanura Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak. Berdirinya MAN 1 Pontianak di­ latar belakangi oleh tingginya has­ rat masyarakat yang ingin anaknya melanjutkan ke sekolah agama. Namun sekolah agama yang ada pada masa itu tidak mampu me­ nampung jumlah siswa yang mem­ bludak. Apalagi hanya ada satu se­

32

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

SEPUTAR MADRASAH

dari SP. IAIN Syarif Hidayatullah menjadi Madrasah Aliyah Negeri Pontianak dan sekaligus berpindah tempat di Jalan Apel Gg. Apel VI. Sejak saat inilah berbagai bantuan mengalir dari pemerintah yang tentu saja sangat membantu mantapnya langkah MAN 1 Pontianak. Sejak pendirian di tahun 1965 hingga tahun 2014 sekarang, telah terjadi estafet kepemimpinan ma­ drasah hingga 9 kali. Di awali oleh Almarhum Bapak Chatib Syarbaini dan kini tongkat kepemimpinan Ma­ drasah Aliyah Negeri 1 Pontianak di jabat oleh Dr.H.Nana Kusnadi,M. Pd. Dengan dibantu oleh 53 orang pegawai yang terdiri dari guru Ke­ menterian Agama sebanyak 28 orang , Guru Diknas sebanyak 3 orang, , 6 orang guru honorer, pega­ wai TU yang bersatus PNS 7 orang dan Pegawai honorer 9 orang, MAN 1 menjadi salah satu madrasah fa­ vorit di Kota Pontianak. Semua ikut terlibat dalam proses belajar menga­ jar dan memajukan madrasah untuk tidak kalah dalam bersaing dengan

Kepala MAN 1 Pontianak, Dr.H.Nana Kusnadi,M.Pd menjadi Pembina Upacara di Apel Pagi.

sekolah umum. Jika di saat awal berdirinya MAN 1 yang dahulu dengan nama Sekolah Persiapan IAIN ( SP.IAIN ) jumlah siswa hanya sekitar 70 – 80 orang. Kini jumlah siswa yang ada tercatat sebanyak 774 orang yang terdiri dari 19 kelas. Fasilitas penunjang tidak kalah mentereng yaitu 1 laboratori­ um IPA, 1 Mushalla, 1 ruangan serba guna, 2 ruang guru, 1 ruang per­ pustakaan, tidak ketinggalan hala­ man yang cukup luas untuk berolah raga dan bermacam kegiatan ekstra kurikuler. Sebagai pimpinan madras­ ah, Dr.H.Nana Kusnadi diban­ tu oleh Waka Kesiswaan, Saumi Setyaningrat,S.Pd,M.Si dan Waka Kurikulum bersama merumuskan visi dan misi yang akan dijalankan oleh MAN 1 Pontianak dalam mengembangkan pendidikan. Visi yang akan dijalani yaitu Menjadikan Generasi Yang Agamis dan Ber­ prestasi. Seimbang dalam kehidupan

dunia dan akhirat, sebagaimana mana yang tertuang dalam Alqur`an Surah Alqashash Ayat 77. Dan ini di implementasikan melalui tujuan akademik yaitu menciptakan siswa siswi yang beriman, bertakwa dan berakhlaqul karimah. Serta misi yang mengharapkan agar para siswa menerapkan nilai islami dalam se­ tiap sendiri kehidupan. Misi lain yang diemban tidak ka­ lah hebat, dimana MAN 1 Pontianak berharap agar kualitas lulusan setiap tahunnya selalu meningkat, mampu bersaing dengan lulusan sekolah umum untuk diterima di Perguru­ an Tinggi Negeri. Karena kuliah di Perguruan Tinggi Negeri, jelas akan beda secara biaya dan kualitas dari perguruan tinggi swasta. Tidak ingin maju dalam bidang akademik saja, Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak juga memiliki berbagai ekstra kurikuler sebagai penyaluran minat dan bakat siswa siswinya. Pasukan Pengibar Ben­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

33


dera, Pramuka dan Palang Me­ rah Remaja begitu antusias diikuti oleh para siswa. Bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam meng­ gunakan alat musik, Drum Band/ Marching Band sebagai pilihan yang menarik. Nasyid bisa menjadi opsi tatkala lantunan musik dan aluran suara begitu indah dimikliki oleh siswa, Tak lupa Olah Raga Karate se­ bagai bekal dalam bela diri. Pendek kata, semua fasilitas ini dapat diikuti oleh siswa siswa MAN 1 dengan pe­ nuh kesungguhan. Banyak pohon yang ditanam, niscaya banyak juga buah yang akan dipetik. Begitulah peribahasa yang menggambarkan betapa banyaknya prestasi yang telah diraih oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Dalam kurun waktu tahun 2012-2013 berbagai trophy telah diraih, untuk lingkungan Kota Pontianak puluhan jumlahnya, se­ dangkan untuk tingkat provinsi yaitu Juara II Lomba Cepat Tepat IPS ting­ kat Provinsi, Juara I Lomba Tilawatil Qur’an Cabang Tilawah Remaja Pu­ tra tingkat Provinsi, Juara I Lomba Syarhil Qur’an tingkat Provinsi dan Juara Harapan III Lomba Menulis Cerpen tingkat Nasional, semuanya

di tahun 2012. Begitu pula jumlah trophy dan penghargaan tidak kalah banyak di tahun 2013 kemarin. Semuanya menunjukan prestasi yang luar bia­ sa dari Madrasah Aliyah Negeri yang berlokasi di “pinggiran kota“. Semua prestasi tersebut dibalut dengan Juara II Nasional Lomba Kepala Ma­ drasah Berprestasi yang diraih sen­ diri oleh Kepala MAN 1 Pontianak yang telah menjadi doktor di tahun 2013, Dr. H. Nana Kusnadi, M.Pd. Semua prestasi yang telah diraih menunjukkan bahwa niat yang baik

Bersama Siswa dan Waka Kesiswaan Saumi Setyaningrum,S.Pd,M.Si yang berprestasi di MAN 1 Pontianak.

akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan baik. Tidak ada yang mustahil jika berlatih dan be­ lajar dengan sungguh sungguh sam­ bil berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT. Sebagaimana MAN 1 Pontianak telah membuktikan bahwa Madrasah bisa mengalahkan sekolah negeri dalam hal kualitas dan kuantitas. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Siswa Siswi yang berprestasi di lingkun­ gan MAN 1 Pontianak

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

SEPUTAR MADRASAH

34

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


JUSTICIA

Jempol di Facebook

M

emberikan tanda jem­ pol ( like ) pada sebuah status di Facebook yang mengandung unsur penghinaan seseorang, dapatkah di Pidana ? Fitur “Like” mulai diperkenalkan oleh facebook sejak Februari 2009. Fitur ini memungkinkan pengguna facebook untuk menunjukkan duku­ ngan (supporting) atau kesamaan pemikiran/ide mereka terhadap suatu komentar, gambar/foto, postingan wall, status, ataufan page tertentu. Fit­ ur tersebut memungkinkan pengguna facebook menyampaikan apresiasi tanpa harus menulis komentar. Setelah pengguna memberikan “Like”, news feed pengguna secara otomatis akan ter-up date setiap ada komentar atau “Like” dari pengguna lain. Facebook juga memungkinkan situs web untuk menambahkan fitur/ tombol “Like” langsung ke situs mere­ ka. Jika pengguna meng-click fitur/ tombol “Like” pada halaman web, news feed mereka akan diperbarui dengan link ke halaman web. Terkait pertanyaan Anda, status yang berisikan konten penghinaan tentu melanggar Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) khususnya Pasal 27 ayat (3) yang ber­ bunyi: “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Infor­ masi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”. Ancaman hukuman dari pasal tersebut adalah pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar (Pasal 45 ayat [1] UU ITE). Untuk menjawab pertanyaan Anda terkait pemberian “Like” dalam status facebook, kami akan

menggunakan pendekatan teori penggolongan tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”). Menurut Pasal 55 KUHP,terdapat empat golongan yang dapat dipidanakan, yakni: 1. Pelaku (pleger) 2. Menyuruh melakukan (doenple­ ger) 3. Turut serta (medepleger) 4. Penganjur (uitlokker). Dengan konstruksi penggolongan pelaku pidana di atas, pengguna face­ book yang memberikan “Like” pada sebuah status tentu tidak dapat dis­ ebut sebagai “pelaku” (pleger) karena pelaku sesungguhnya adalah penggu­ na facebook yang menuliskan status yang bermuatan penghinaan. Pemberi “Like” juga bukan ter­ masuk orang yang “menyuruh melakukan” (doenpleger), karena “Like” diberikan setelah perbuatan pidana (penyebaran konten penghi­ naan) terjadi (di posting oleh pelaku), artinya ada atau tidak adanya “Like”, tindak pidana tersebut tetap terjadi. Pemberi “Like” juga tidak dapat dikategorikan “turut serta” (mede­ pleger), karena posting konten peng­ hinaan dilakukan secara personal oleh pemilik akun facebook (tidak bersama-sama pemberi “Like”). Dan yang terakhir, pemberi “Like” juga tidak memenuhi unsur sebagai “penganjur” (uitlokker), karena “Like” bukan sebuah anjuran/saran untuk melakukan perbuatan pidana, “Like” hanya bersifat apresiasi/duku­

ngan setelah perbuatan (penyebaran konten penghinaan) terjadi. Dengan analisis tersebut, menu­ rut pendapat kami, pemberi “Like” atas sebuah konten penghinaan tidak dapat dipidana atas perbuatan mem­ berikan dukungan/apresiasi. Analogi sederhananya adalah misalkan; ter­ dapat pelaku pembunuhan seorang penjahat yang kemudian ditangkap di rumahnya, dan pada saat penang­ kapan, tetangga pelaku di seberang rumah berteriak mendukung apa yang dilakukan pelaku. Maka tetang­ ga tersebut tidak dapat dipidana den­ gan tuduhan turut serta, menyuruh melakukan, apalagi sebagai pengan­ jur pembunuhan tersebut. Terkait pertanyaan kedua, apa­ bila penghinaan dilakukan secara langsung kepada Anda, Anda secara pribadi dapat melaporkannya ke Penyidik POLRI atau Penyidik UU ITE Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Namun, jika penghinaan dalam wall Anda ditu­ jukan terhadap pribadi orang lain, maka Anda dapat menyampaikan hal tersebut kepada orang yang dihina. Jika orang yang dihina keberatan dengan konten tersebut, maka orang yang merasa dihinalah yang dapat melaporkan penghinaan tersebut ke Penyidik POLRI maupun Peny­ idik UU ITE Kementerian Kominfo. Hal tersebut karena sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/ PUU-VI/2008, tindak pidana Pasal 27 ayat (3) UU ITE merupakan delik aduanatau delik yang hanya bisa di­ tuntut, jika adanya pengaduan dari pribadi yang merasa dirugikan. Dasar hukum: 1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 2. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tran­ saksi Elektronik Putusan: Putusan Mahkamah Kon­ stitusi Nomor 50/PUU-VI/2008. (Klinik Hukum Online)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

35


KUA CORNER

KUA Tayan Hilir

Pelayanan Cepat, Tepat dan Tertib, Umat Puas dan Jadi Ibadah

36

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

B

erjarak tidak kurang 100 kilometer dari Kota Pon­ tianak, Kantor Urusan Aga­ma Kecamatan Tayan Hilir menjadi ujung tombak terde­ pan dari Kementerian Agama dalam hal pela­yanan masyarakat, khusus­ nya masyarakat muslim di wilayah setempat. Seperti Kantor Urusan Agama (KUA) pada umumnya, pela­ yanan nikah dengan segala atribut yang ada menjadi tugas dominan, di samping tugas lainnya yang tidak ka­ lah penting. Risalah ini tidak bisa dipikul sendiri oleh Kepala KUA beserta komponen yang ada didalamnya, melainkan tanggung jawab bersama seluruh unsur yang ada di Kabupa­ten Sanggau, dari tingkat kecamatan, ka­ bupaten bahkan provinsi sekalipun juga mengemban tugas dalam pem­ binaan umat. Jika dilihat luas wilayah Keca­ matan Tayan Hilir yang terbentang dari desa ke desa, dimana jarak desa terjauh dari KUA sekitar 2 jam mela­ lui transportasi darat, tidak membuat langkah kaki Kepala KUA Ta­yan Hi­ lir, Andi Imran untuk menolak pang­ gilan masyarakat yang meminta pen­ catatan nikah. Tidak hanya mencatat, membaca doa, khutbah nikah sampai menikahkan pun dilakukan oleh se­ orang kepala KUA. Sungguh tugas yang sangat mulia dengan balasan pahala yang tidak terkira. Dengan hanya memiliki 3 orang pegawai beserta kepalanya, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tayan Hilir mendedikasikan diri se­ bagai abdi masyarakat yang selalu setia melayani tanpa pamrih, sesuai

Tim Redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa, Aris Sujarwono,SH dan Fajrin,ST ber­ foto bersama Kepala KUA Tayan Hilir Andi Imran.

dengan motto Kementerian Agama yaitu Ikhlas Beramal. Bagaimana tidak, keterbatasan pada beberapa sisi, tak menjadikan mereka yang bekerja disana surut lalu mundur ke belakang untuk pin­ dah di daerah lain. Dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Andi Imran yang telah berpengala­ man di beberapa kecamatan di Sanggau, dibantu oleh Suja’i sebagai pelaksana di KUA dan Sri Sartika, S.Ag yang menjadi Pe­nyuluh Agama Islam Fungsional, maka Kantor Uru­ san Agama Tayan Hilir menjadi ru­ jukan masyarakat setempat sebagai tempat mencari solusi permasalahan serta terapi jiwa yang beku akan nilai ubuddiyah. Kantor Urusan Agama (KUA) ter­ letak di jalan keraton nomor 14 tepat

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

bersebelahan dengan Masjid Kera­ ton Sanggau yang dulunya menjadi peradaban dan pusat pemerintahan Sanggau tatkala masih berbentuk ke­ rajaan. Berdiri di atas tanah seluas 600 m2 dan luas bangunan 80 m2, Kantor Urusan Agama (KUA) Ta­ yan Hilir memegang amanah mem­ bina 11.210 umat Islam yang ada di wilayah tersebut. Kantor Urusan Agama Keca­matan Tayan Hilir ini memiliki visi yang sangat mulia yaitu “Unggul dalam Pelayanan dan Bimbingan Umat Is­ lam berdasarkan Iman, Taqwa dan Akhlak Mulia. Masya­rakat awam me­ nilai Kementerian Agama dalam kon­ teks kecil melalui KUA, baik pelay­ anan, sikap dan tingkah laku yang dimiliki oleh Kepala KUA beserta staf dan penyuluh di dalamnya.


Kepala KUA Tayan Hilir, Andi Imran mendapat kenang kenangan dari Tim Redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa

Sri Sartika,S.Ag Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Tayan Hilir

tinggi dari masyarakat membuat Andi Imran dipercaya untuk duduk berkecimpung dalam organisasi so­ sial kemasyarakatan yang lain, sep­ erti Forum Kerukunan Umat Beraga­ ma (FKUB) sebagai Pembina Majelis Ta`lim, bahkan sebagai Dewan Pe­ nasehat Masjid Keraton Sanggau serta Pengurus Majelis Ulama Indo­ nesia Sanggau. Andi Imran selaku Kepala KUA Tayan Hilir hampir tidak pernah menolak undangan yang ditujukan kepadanya. Baik dalam kegiatan dil­ ingkungan pemerintahan juga keaga­ man yang memang di wilayah Tayan Hilir. Permintaan pencatatan seka­ ligus menikahkan di wilayah paling jauh sekalipun akan disanggupi. Se­ DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Hal tersebut yang ingin dibangun oleh Andi Imran dalam kepemimpin­ annya di Kecamatan Tayan Hilir ini. Pelayanan keagamaan yang meliputi pernikahan, wakaf, zakat, dan berb­ agai permasalahannya oleh Andi Im­ ran selalu open house bagi masyar­ akat sekitar. Tidak cukup di jam kerja kantor, malam hari pun bila masyar­ akat membutuhkan pendapat, saran dan pandangan dalam pemecahan masalah, KUA Tayan Hilir bersedia menerima. Peran membina masyarakat se­ tempat dipegang oleh Sri Sartika, S.Ag dengan kemampuan pemaha­ man agama yang mumpuni. Alumnus M’had Salafiyah Syafi`iyah Sukorejo Situbondo ini, memimpin setidaknya 5 binaan majlis ta’lim di kecama­ tan itu. Metode ceramah, pembela­ jaran Al Qur’an lewat iqra dan tajwid menjadi konsep yang disampaikan kepada umat. Kepercayaan masyar­ akat ditunjukan dengan senangnya menghadiri acara acara Islami pada hari besar Islam hingga mencapai 300-400 orang. Hal seperti ini selalu dijaga oleh Sri Sartika agar semangat menuntut ilmu tidak kalah oleh de­ rasnya peradaban dunia dengan seg­ ala jenis godaan yang mengganggu. Kepercayaan dan apresiasi yang

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

KUA CORNER

bagaimana motto yang dimiliki oleh KUA Tayan Hilir selalu memberikan “Pelayanan Cepat, Tepat dan Tertib, Umat Puas dan Jadi Ibadah“. Inilah nilai luhur dari the founding father Kementerian Agama dahulu, yang semakin lama semakin luntur terki­ kir oleh modernisasi zaman dan ru­ saknya moral bangsa. Kondisi listrik yang tidak stabil, dibalut dengan jaringan internet yang belum memadai membuat pen­ catatan nikah yang rata rata perbu­ lan 8-12 pasangan untuk sementara masih dilakukan secara manual, belum terinput secara online lewat aplikasi SIMKAH. Namun hal terse­ but menurut Andi Imran hanyalah pelengkap saja, tidak mempengaruhi keabsahan dan kesakralan suatu pernikahan. Yang penting rukun dan syarat nikahnya telah terpenuhi. Harapan Andi Imran adalah agar semua komponen di Kementerian Agama bisa bersatu dan bersinergi dengan melaksanakan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh setiap unit kerja. Dengan semangat dan niat tu­ lus, maka cita cita pendiri bangsa dan visi misi Kementerian Agama akan terealisasi dalam mewujudkan Balda­ tun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

37


ARTIKEL

Madrasah di Era Pendidikan Global Oleh Sutardi, S.Si, M.Sc Guru MAN Model Singkawang

P

eran pesantren, madrasah dan lembaga pen­ didikan Islam telah lama diakui oleh masyar­ akat. Namun di saat yang sama pesantren sering pula mendapat kecaman dan dilabel­ kan sebagai institusi yang banyak “menghambat” ke­ majuan Islam, begitupun madrasah selama ini masih dipandang rendah kualitasnya oleh sebagian masyar­ akat. Telah banyak upaya yang dilakukan oleh stake­ holder madrasah untuk mengembangkan kualitas agar citra sekolah ini tidak selalu menjadi nomor dua setelah sekolah umum. Akan tetapi, sebagian masya­ rakat masih menjadikan pesantren dan madrasah se­ bagai pilihan terakhir untuk menuntut ilmu. Sebagai lembaga pendidikan Islam, Pesantren dan madrasah paling tidak memiliki dua peran pen­ ting di tengah masyarakat. Pertama, sebagai lembaga pendidikan. Kedua, sebagai lembaga sosial kemasyar­ akatan. Sebagai lembaga pendidikan, madrasah kini ditempatkan sebagai pendidikan sekolah dalam sis­ tem pendidikan nasional. Secara yuridis, keberadaan madrasah dijamin dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri (Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Menteri Dalam Negeri) Tahun 1975, dimana kedudukan ma­ drasah sama dan sejajar dengan sekolah formal lain­ nya. Demikian juga dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 ditegaskan ulang bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas agama Islam serta pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengakui madrasah sebagai salah satu jalur pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang digunakan pun secara umum mengacu kepada kurikulum Dinas Pendidikan dan ditambah kurikulum agama yang dikeluarkan oleh Departemen Agama (Haningsih, 1999). Oleh karena itu secara teoritis, madrasah mampu memberikan nilai lebih bagi para siswanya diban­

38

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

ding sekolah umum karena madrasah tidak hanya menawarkan peserta didiknya memiliki kematangan intelektual semata melainkan juga memiliki kema­ tangan mental dan spiritual. Kenakalan dan kemak­ siatan remaja, tumbangnya korban-korban narkoba di lingkungan anak-anak dan remaja kita, pada um­ umnya adalah akibat ketidakpedulian kita pada pen­ didikan agama generasi muda. Kehadiran pesantren dan madrasah dapat menjadi alternatif pendidikan di saat arus globalisasi memporak-porandakan tatanan akhlaq generasi muda saat ini. Tidak dapat kita pungkiri, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terus melaju dengan pesat. Media informasi dapat bermanfaat tetapi juga dapat menjadi ajang maksiat, dapat memu­ puk keshalihan tetapi juga dapat menjerumuskan pada kehancuran. Sehingga bila generasi muda tidak dipersiapkan intelektual dan sekaligus mentalnya, iman dan taqwanya, maka generasi muda akan men­ gambil mentah-mentah teknologi dan kebudayaan yang belum tentu sejalan dengan budaya bangsa In­ donesia. Selain itu, kebutuhan masyarakat tentang tenaga profesional yang memiliki akhlak mulia se­ makin nya­ta. Maka pesantren dan madrasah dihara­ pkan dapat menyiapkan stok pegawai negeri sipil dan tenaga kerja yang memiliki kelebihan di bidang men­ tal dan akhlaknya. Kedua, sebagai lembaga sosial kemasyarakatan, kehadiran pesantren dan madrasah dapat berperan sebagai changing and developing masyarakat. Di bi­ dang ini pesantren dan madrasah sangat dikagumi karena pandai merubah perilaku masyarakat, memo­ tivasi, atau melakukan perubahan-perubahan ter­ hadapnya. Pesantren dan madarasah telah banyak berperan membina ummat, dan tidak hanya berkutat dalam masalah-masalah pengajaran yang dihadapi pada saat ini. Madarasah mencoba tidak hanya ter­ jebak dengan Ujian Nasional dan sejenisnya, tetapi


NET

ARTIKEL

juga berperan dalam pengembangan masyarakat (Haningsih, 2008). Dalam perkembangan modern seperti saat ini, tun­ tutan peran pesantren dan madrasah semakin kom­ pleks. Problem-problem sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat, masalah disintegrasi, kemiskinan, ke­ munduran akhlak sudah semakin terbuka dan mera­ jalela di masyarakat. Maka pesantren dan madrasah diharapkan tidak saja mampu menyelesaikan masalahmasalah yang terkait dengan faham keagamaan, tetapi juga dapat terlibat menyelesaikan masalah-­masalah sosial tersebut. Dengan demikian, esensi peran stra­ tegis pesantren dan madasah yaitu mencetak kader ulama yang mendalami ilmu agama dan pada saat yang sama mengetahui, terampil, dan peduli terhadap per­ soalan keumatan. Pesantren dan madrasah adalah tem­ pat untuk mencetak kader “faqih fi ’ulum al-din” dan

“faqih fi mashalih al-ummah” (mumpuni dalam ilmu dan praktik keagamaan dan mumpuni dalam beramal shalih untuk kemaslahatan umat). Lulusan Pesantren dan madrasah diharapkan baik agamanya dan pandai menghadapi persoalan umat. Akhirnya, mungkinkah pesantren dan madrasah mampu menjadi besar? Pertanyaan ini tidak untuk di­ jawab mungkin atau tidak, tetapi harus dijawab de­ngan kata “harus” karena pesantren dan madra­sah memang harus menjadi besar seiring dengan ekspektasi masyar­ akat yang semakin besar terhadap pesantren, madrasah dan sekolah Islam, terutama setelah pendidikan yang lain tidak mampu memenuhi tuntutan perbaikan men­ tal dan akhlak yang diharapkan masyarakat. Sebagaim­ ana pepatah melayu, pesan­tren dan madrasah dihara­ pkan mampu mengokohkan kehidupan “adat bersendi syara’, syara’ bersendikan kitabullah”. Wallahua’lam. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

39


ARTIKEL

Mendidik Anak melalui Dongeng Oleh Riduan Usmayadi Tenaga Pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) S.M. Syafiuddin Sambas

S

NET

etiap masyarakat mempunyai kekhasannya tersendiri, baik itu cara hidupnya, falsafah ke­ hidupan, standar baik dan buruk, serta adat dan budayanya. Di Kabupaten Sambas bagi masya­ rakat Melayu mendongeng sebelum tidur telah menjadi tradisi orang tua pada waktu dulu, pada saat sekarang tradisi lisan tersebut mulai tergeser oleh kemajuan te­ knologi, kesibukan orang tua dalam bekerja, di samping tidak biasanya lagi para orang tua untuk mendongeng. Menurut Kuntowijoyo (2006) suatu sistem budaya ti­

dak pernah berhenti. Ia juga mengalami perubahan dan perkembangan, baik karena dorongan dalam maupun dorongan luar. Perubahan serta perkembangan yang diharapkan tentu saja kearah yang lebih baik sesuai de­ ngan falsafah hidup dan budaya masyarakat tersebut. Dongeng dengan bahasa perlambangnya dapat men­ jadi jembatan penghubung generasi awal dengan genera­ si sesudahnya. Dongeng selain berfungsi sebagai peng­ hibur, ia juga mempunyai nilai-nilai pendidikan dari kisah yang dituturkan. Nilai-nilai pendidikan tersebut dapat berupa pengajaran moral maupun falsafah hidup. Misalnya saja dongeng Pak Saloi, dongeng yang populer di Kabupaten Sambas ini menceritakan tentang seorang yang bodoh, namun dibalik keluguan dan kelucuan ce­ rita tersebut terdapat pelajaran yang dapat diambil. Pak Saloi merupakan orang yang hidup dengan kejujuran, kesederhanaan dan moralitas. Disini diperlukan peran dari pendongeng untuk menjelaskan apa pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut, sehingga anak dapat menangkap cerita dari sudut yang positif.

40

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


NET

ARTIKEL

Kegiatan mendongeng sebelum tidur amat baik di­ gunakan sebagai sarana dalam menanamkan nilai-nilai aga­ma (moralitas) pada seorang anak dan sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara orang tua dengan anaknya, walaupun dongeng bukan satu-satunya sarana untuk menanamkan nilai. Diyakini juga dongeng dapat merangsang penggunaan otak kanan oleh anak, seperti diketahui bahwa otak kanan berkaitan perasaan, empati, kreativitas, maupun seni. Pendidikan pada anak dimulai sejak anak dilahirkan, pada fase sensori motorik menurut Jean Piaget ini anak umur 0 sampai dengan 2 tahun mengkonstruksi pengeta­ huan mereka melalui alat sensor motoriknya. Pendidikan pada prinsipnya berlangsung sepanjang hayat “long life education” tidak mengenal batasan umur, tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat demikian ungkapan Arab menyatakan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) nomor 20 Tahun 2003 BAB III Prinsif Penyelenggaraan Pendidikan pasal 3 disebutkan Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pem­ budayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlang­ sung sepanjang hayat. Begitu juga dengan sarana untuk menyampaikan pendidikan dapat beragam. Pendidikan informal yang dilakukan orang tua mela­ lui mendongeng dapat melengkapi serta memperkaya wawasan dan pemahaman yang didapat anak di luar lingkungan keluarganya. Apalagi lembaga pendidikan formal yang bernama sekolah telah dianggap gagal oleh sebagian orang untuk menciptakan manusia yang berka­ rakter dan berbudi pekerti baik. Kasus-kasus pelecehan

seksual, tawuran, bullying, serta narkoba di sekolah telah menjadi momok yang mengerikan dan mempri­ hatinkan. Memang pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah, ia juga merupakan tanggung jawab masyarakat dan juga orang tua selaku pemegang amanah. Dalam hal ini Zakiah Darajat (1985) menyatakan seharusnya orang tua jangan membiarkan pertumbuhan anaknya berjalan tanpa bimbingan, atau diserahkan saja kepada guru di sekolah. Inilah kekeliru­ an yang banyak terjadi. Malah yang lebih ironi, ada se­ bagian orang tua yang menyalahkan lembaga pendidikan yang “tidak becus” dalam mengurus anaknya seakanakan tanggungjawab berpindah tangan 100 persen ke lembaga pendidikan. Ibarat pepatah lempar batu sem­ bunyi tangan. Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang keberadaannya seharusnya menjadi anugerah bagi orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya. Mereka para anak-anak adalah generasi penerus dan penentu dari wajah Indonesia kedepannya, rusaknya ge­nerasi muda pasti akan mempengaruhi keberadaan bangsa dan negara kita. Pembentukan kepribadian se­ harusnya dimulai sejak dari masa anak-anak, salah satu pembentuk itu adalah cerita. Al Quran juga menggu­ nakan cara bercerita dalam menyampaikan pelajaran­ nya, dalam al Quran dapat ditemui cerita mengenai Firaun, Karun, Kaum Tsamud, Ashhabul Kahfi, kisah hidup para Nabi, bahkan masa depan dan ghaib seperti surga, neraka dan kiamat. Al Quran bertutur dengan ba­ hasa yang baik, tentu saja cerita yang berkualitas. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

41


MUTIARA HATI

Renungan Nyepi Oleh Ni Made Wiratini, S.Ag­ “… Manah nimittaning niscayajnana, dadi pwang niscayajnana, lumekas tang ujar, lumekas tang maprawrtti, matangnyan manah ngaranika pradha­nan mangkana”. “… Pikiranlah yang merupakan unsur yang menentukan; jika penentuan perasaan hati telah terjadi, maka mulailah orang berkata, atau melakukan perbuatan; oleh karena itu pikiranlah yang menjadi pokok sumbernya”. Mengapa harus pikiran?

S

NET

ebagai manusia kita memiliki 11 indriya yaitu pan­ ca budindriya, panca karmendriya dan yang ke-11 ini adalah indriya pokok yang menjadi pengendali dari dasendriya yaitu pikiran. Pikiran ini disebut sebagai Rajendriya karena ia selalu mengontrol dan men­ garahkan semua indriya kita, untuk itu sangat perlu bagi kita untuk mengendalikan indriya kita yang satu ini yaitu pikiran kita. Mengapa pikiran harus kita kendalikan ? karena pikiran kita ini ibarat seekor kuda liar yang apabila tidak dikendalikan maka ia akan membawa kita kejurang kehancuran yang akan menyebabkan roh masuk neraka, mengalami penderitaan dan kelahiran kembali. namun bila kita mampu mengendalikan pikiran ini dan mengarahkan­ nya kejalan yang benar sehingga kita dapat selalu berbuat kebaikan, maka bisa dipastikan seratus persen kita semua akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan karma kita. Bila kita lebih banyak berbuat baiknya sudah tenetu kita akan menikmati kesenangan selama di akhirat lebih banyak dari pada penderitaannya. Untuk itu marilah kita berlomba-lomba untuk mengendalikan gerak pikiran kita, karena kita ini adalah ibarat sebuah kereta, dimana Atma adalah penumpang dari kereta itu yang hanya mengamati dan mengikuti kemana para kuda penarik kereta itu dia­ rahkan oleh si kusir kereta. Dalam hal ini yang diibaratkan sebagai kuda penarik adalah Indriya-Indriya kita sementara

sang kusir yang menjadi pengendali arah dan gerak dari­ pada kuda-kuda/indriya-indriya ini adalah Pikiran. Apabila sang kusir ini mampu mengarahkan kuda-kudanya kejalan yang benar maka si penumpang (Sang Atma) akan tiba ditu­ juannya dengan selamat, maksudnya apabila semua indriya kita ini dapat diarahkan oleh pikiran ke jalan yang benar maka atma akan dapat mencapai tujuannya yaitu Moksa. Untuk mencapai tujuan yang kita inginkan ada beberapa hal yang harus kita hindari atau tidak dilakukan. Dalam sar­ asamuccaya dikatakan ada 10 hal yang harus dikendalikan yaitu 3 hal dari gerak pikiran, 4 hal dari perkataan dan 3 hal dari tindakan atau perbuatan. Hal tersebut antara lain adalah : tidak ingin dan dengki pada kepunyaan atau mi­ lik orang lain, tidak bersikap gemas kepada mahluk lain, percaya akan kebenaran ajaran karma phala; tidak berkata jahat, tidak berkata kasar, menghindari perkataan mem­ fitnah, menghindari perkataan bohong; tidak membunuh, tidak mencuri dan tidak berzina. Semuanya ini jangan dilakukan terhadap siapa pun, baik secara berolok-olok, senda gurau, baik dalam keadaan malang keadaan darurat maupun dalam khayalan. Dengan kata lain semua hal ini jangan dilakukan kepada siapapun, kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan atau kondisi yang bagaimanapun. Jan­ ganlah kita memikirkan hal itu agar tidak mencuat keper­ mukaan menjadi perbuatan. Kita harus selalu mengingat akan kebenaran ajaran Karma phala, jangankan kita sam­ pai berbuat dan berkata, hanya untuk memikirkan hal yang tidak baik saja kita sudah berkarma namanya dan pasti akan mendapatkan hasilnya. Untuk itu marilah kita bersa­ ma-sama berusaha dan terus berusaha untuk mengenda­ likan pikiran kita dan mengarahkannya kejalan yang benar. Karena semua yang kita lakukan dan kita ucapkan adalah tetap berpangkal dari pikiran kita. Hal ini yang perlu kita renungkan disamping melaksanakan catur brata panyepian sehingga keadaan suka tanpa wali dukha (kebahagiaan yang tidak diikuti penderitaan) dapat kita capai.

42

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014


OTAK ATIK

Teka Teki Silang Harmoni Khatulistiwa Edisi 1 Tahun 2014

K

irim jawaban Anda dalam amplop ter­ tutup disertai dengan fo­ tokopi identitas diri. Jawa­ ban diterima oleh redaksi Harmoni Kha­tulistiwa di alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email aris_humaskalbar @kemenag.go.id. Akan di­ pilih 3 orang pemenang un­ tuk mendapatkan suvenir cantik dari Redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa.

1

2

3

8

9

13

10

4

5

6

11

12

14

15

18

20

7

16

17

19

21

22

23

24

25

26

32

27

28

33

37

41

Mendatar 1 Bulan penuh 4 Penghapusan hukuman 8 Mencuci muka 10 ... suara 12 Sensitif 13 Pawai militer 15 Tambahan 18 Radio Detection and Ranging 20 Burung laut 22 Sedih (Inggris) 24 Simbol angka untuk lagu 25 Rambut palsu 26 Bengkel kapal laut 27 Seni lipat kertas khas Jepang 32 Ganjaran 34 Berantakan 37 Siaga 39 Surat berharga 40 Tak beruntung 41 ... gemintang 42 Sangkar

29

30

34

38

31

35

39

36

40

42

Menurun 2 Upaya 3 Sesuatu yang masih menjadi teka-teki 5 Perahu 6 Bibir (Inggris) 7 Puspa 9 Peraturan Menteri Agama 11 Memimpin (Inggris) 13 Populer 14 Lemah, rapuh 16 Kelamin jantan buaya 17 Semut (Inggris) 19 Bentuk terikat yang berarti delapan 21 Pesawat angkasa misterius 23 Dua 26 Daftar Isian Proyek 28 Tempat 29 Gelisah 30 Binatang menyusui 31 Bantuan Langsung Tunai 33 Berada di tempat lain ketika terjadi peristiwa 35 Usaha Kesehatan Sekolah 36 Obat pembasmi jentik nyamuk 38 Media tempat bunga Harmoni KHATULISTIWA Edisi 1 Tahun 2014

43


Staf Ahli Kementerian Agama RI Bidang Kerukunan, Drs.H.Abdul Fatah,M.Si, memberikan laptop sebagai award kepada Kepala MAN Sintang sebagai penghargaan satker terbaikuntuk laporan keuangan tingkat Madrasah Aliyah Tahun 2013.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.