Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 3 Tahun 2014

Page 1


Majalah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 3

Tahun 2014 27 Warta Nasional 31 Seputar Madrasah 33 KUA Corner 36 Justicia 38 Artikel 42 Mutiara Hati

Untung Surya, guru berprestasi nasional, berbakat dan penuh inspirasi. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 9 Warta Harmoni 16 Warta Daerah 22 Lensa Harmoni

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud didampingi Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, H. Wildan, S.HI memukul gong tanda dibukanya secara resmi Musabaqah Qira`atil Kutub Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud bersama para kepala bidang me足nyambut kedatangan Menteri Muda (Hal Ehwal Islam) di Jabatan Ketua Menteri Serawak Malaysia saat kunjungan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.


REDAKSI MENYAPA

Dedikasi demi Instansi

Majalah

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 3 Tahun 2014

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Infor­ masi & Humas, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Welsi Nindya Sari S.Sos. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST. Sekretariat: Fajrin, ST. Fotografer: Irwanto, M. Luthfi Tim Penasehat: Kabid Pendidikan Madrasah, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kabid PHU, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembi­ mas Hindu, Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Harmoni Khatulistiwa yang terhormat, Tak terasa, dua tahun sudah Harmoni Khatulistiwa baru hadir sebagai media cetak “plat merah“ terpercaya di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat. Edisi ketiga ini merupakan gabungan dari berita bulan Mei Juli tahun 2014. Dampak efisiensi membuat majalah Harmoni Khatulistiwa harus dikurangi edi­ si terbitnya. Tapi hal tersebut tidak mengurangi semangat kami dalam menjadi ujung tombak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Rubrik “KUA Corner“ kali ini menyajikan KUA Kecamatan Singkawang Te­ ngah. Laporan utama mengambil tema betapa bulan suci Ramadhan berperan sebagai sarana pening­katan kualitas iman dan spi­ritualitas. Sedangkan profil kali ini, tentang sosok Untung Surya, M.Pd, guru madrasah Kalimantan Barat yang penuh bakat dan talenta, juara nasional dan penuh inspirasi. Berbagai liputan kegiatan se­ perti biasa juga telah dirangkum, di antaranya Sosialisasi Produk Hukum, MTQN XXV di Batam Kepri, Rakor Haji Provinsi Kalimantan Barat, serta Bimbingan Teknis

TIK Nasional Indonesia Timur. Sebagai akhir, Harmoni Khatulistiwa kembali memberikan ke­ sempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kementerian Agama, dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Semoga majalah Harmoni Khatulistiwa edisi ketiga tahun 2014 kembali membuat kita tak berhenti prestasi dan mengembangkan inovasi. Amin. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

3


LAPORAN UTAMA

Peningkatan Spiritualitas di Bulan Ramadhan Oleh HM. Husain D. Mahmud Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar hai sekalian manusia, sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk shalat di malam harinya.” Beliau menyebutkan banyak keutamaan bulan Ramadhan ini. Pertama, Allah menurunkan Al Qur’an, lebih tepatnya permulaan turunnya Al Qur’an terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah ta‘ala berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr: 1). Firman-Nya juga, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Oleh karena itu, Nabi mengkhususkan bulan ini dengan banyak­banyak membaca Al Qur’an, lebih banyak dari bulan lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk melaksanakan shalat di malam hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat tarawih.“Barang siapa yang beri­badah pada malam hari bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim) Di bulan Ramadhan ini, taubat dan istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya setiap muslim mengo­ reksi diri mereka dan amalan mereka. Kedua, dibukanya pintu surga

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kaum muslimin rahimakumullah, Kita bersyukur kepada Allah SWT karena Ramadhan telah tiba. Kita memohon pertolongan kepada-Nya agar kita dapat mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan dan ketaatan. Bulan ini adalah kebaikan seluruhnya: siang harinya, malam harinya, semuanya adalah kebaikan. Lalu bagaimana de­ ngan keadaan kita, bagaimana kita memperlakukan bulan mulia ini? Dengan apa kita isi waktunya yang penuh keberkahan? Kita kenali bulan ini dan kita sambut dengan kegembiraan dan suka cita. Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada sahabat-sahabat beliau dengan kedatangan bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Wa-

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat bersama Pejabat Eselon III berdoa mengharap barokah saat buka puasa bersama di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

4

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

LAPORAN UTAMA

Anak yatim piatu dan pegawai yang mengikuti buka puasa bersama di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

dan ditutupnya pintu neraka. Yang demikian semakin memudahkan seseorang untuk beribadah dan melakukan amalan shaleh. Surga itu diperoleh dengan beramal shaleh. Allah Ta’ala bukakan pintu surga agar kita berlomba-lomba menuju surga dengan giat melakukan ketaatan dan amalan shaleh. Di bulan ini juga Allah tutup pintu neraka. Hal ini karena kaum muslimin bertaubat, memohon ampun kepada Allah, yang merupakan sebab selamatnya seseorang dari neraka. Ketiga, setan-setan dibelenggu. Di bulan ini, setan-setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa mengganggu kaum muslimin dan melalaikan mereka dari agamanya sebagaimana yang mereka lakukan di selain bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari hamba-hamba-Nya yang beriman, mereka tidak mampu memberikan was-was dan bisikan buruk, mereka tidak mampu membuat orang-orang yang beriman menjadi lalai, dan mereka tidak mampu menghalangi orang-orang yang beriman dari amalan shaleh. Adapun orang yang bergadang hanya untuk ngobrol, makanmakan dan minum lalu mereka menghabiskan siang hari dengan

tidur, lalu mengaku bahwa mereka berpuasa, ini adalah suatu yang mengherankan. Bagaimana bisa seorang yang berpuasa meninggalkan shalat? Bulan Ramadhan bukanlah bulan kemalasan. Bulan ini adalah bulan ketaatan. Bersungguh-­sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang baik. Menyibukkan diri de­ ngan hal-hal yang bermanfaat untuk fisiknya dan menghidupkan jiwa dan hatinya. Kaum muslimin rahimakumullah, Orang yang melaksanakan puasa dengan baik, diketahui meningkatkan akal budi dan pikirannya menjadi lebih bijaksana, menjadi lebih filosofis. Dalam keadaan lapar dan haus, pemikiran orang meningkat dari hal-hal yang fisik menjadi lebih abstrak. Ia lebih mampu bertafakkur akan ayatayat Allah dibanding hari-hari lain di luar puasa. Maka tidak meng­ herankan kalau alim ulama dahulu adalah orang-orang yang kuat mengamalkan shoum di luar bulan Ramadhan terlebih lagi di bulan Ramadhan. Jika sebagian besar orang yang melaksanakan shoum, baik Ramadhan atau di bulan lain dapat meningkatkan kualitas puasa­ nya, dari sekadar fisik menjadi

pembentuk mentalitas dan lebih filosofis, insya Allah kedamaian akan kian terasa. Orang tidak akan terbelenggu oleh gemerlap kedu­ niaan, tetapi terpikat oleh energi ketuhanan. Di bulan Ramadhan, umat Islam dibawa kepada cakrawala spiritualitas yang lebih luas dan mendalam. Keluar dari belenggu kebutuhan material semata. Karena setelah berbulan-bulan dalam satu tahun kita diperkenankan memenuhi kebutuhan material dengan leluasa, maka setelah itu pemenuhan itu diimbangi dengan hal-hal yang lebih spiritualistik. Inilah yang antara lain diperoleh dengan ritual puasa. Di sinilah pula letak pentingnya orang berpuasa. Agar ia tidak terjerumus dan berkutat pada tataran material belaka. Puasa demikian hanya akan tercapai jika ia melaksanakan puasa Ramadhan ini berlandaskan keimanan – keterikatan kepada Allah SWT semata (tamassak billah) dengan cara menghindari halhal yang membatalkan puasa dan merusak pahalanya (imsak’an). Hadis Nabi menyatakan, ”Barangsiapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan sempurna dan berkesinambungan berlandaskan iman dan pengharapan akan ridha Allah semata, maka akan diampuni dosa-dosa (kecil) nya yang telah lalu.” Marilah pemahaman keagamaan di bulan Ramadhan ini kita tingkatkan. Kita upayakan agar puasa membuat hati dan pikiran kita lebih jernih. Energi ketuhanan melimpah dalam sanubari kita. Kepekaan terhadap kehidupan kemanusiaan dan segala problematikanya lebih sensitif, sehingga kita tidak tega melihat orang menderita kelaparan, kehausan, ke­ dinginan, kepanasan. Inilah puasa yang meningkat dari waktu ke waktu. Puasa yang tidak sekadar menjadikan kita lapar dan haus belaka. Insya Allah.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

5


PROFIL

Untung Surya

Guru PAI Penuh Talenta

Diklat/workshop yang pernah diikuti Untung Surya, MA.Pd: 1. Diklat Pemuda Mahasiswa tingkat Nasional (1995) di Jakarta; 2. Diklat LKK Guru Al-Azhar tingkat Nasional (2002) di Jakarta; 3. Pelatihan Pengurus PGRI tingkat Provinsi (2004) di Pontianak; 4. Diklat Fasilitator Guru PAI tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tingkat Nasional (2005) di Jakarta; 5. Training ESQ tingkat Kota Pontianak (2005);

6

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

ederhana, berwibawa dan bersahaja. Namun penuh ta­ lenta. Mungkin itu gambaran dari sosok guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Negeri 1 Pontianak ini. Beliau memiliki nama lengkap Untung Surya, MA.Pd. Lahir di Sanggau Kapuas, 21 Januari 1971. Putra dari pasangan M. Jusuf Husin dan Asnah ini sejak kecil memiliki cita-cita menjadi guru. Untung, begitu beliau biasa disapa teman-temannya. Sejak kecil, kedua orang tuanya telah memilihkannya sekolah yang berbasis Islam. Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuhnya, SD Bawari Pontianak (1984); MTs Negeri I Pontianak (1987); PGA Negeri Pontianak (1990); D2 (1992) dan S1 (1996) pada Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Pontianak serta menamatkan S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (2012). Memulai karirnya di dunia pendidikan diawali sebagai guru ho­norer di SD Mujahidin Pontianak (19901994). Kemudian, suami dari Suhana, S.Ag ini diangkat menjadi Guru

Mempresentasikan buku karya pribadi terkait Buku Panduan Pendidikan Agama Islam bagi SMA Tingkat Nasional.

PNS Daerah Terpencil di SD Negeri 03, Dusun Semayong Kembayan, Kabupaten Sanggau (1994-1996). Dua tahun mengabdi di daerah terpencil, ayah dua orang putra ini selanjutnya pindah tugas sebagai Guru PNS di MINU III Pontianak, sekaligus menjadi Guru Honorer MIN Teladan Bawamai Pontianak (1996-1998). Guru PAI yang tinggal di Jalan

Parit H. Muhsin II Komplek Permata Hijau Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat ini juga pernah menjadi Guru PNS diperbantukan di SD Islam Al-Azhar Pontianak (1998-2002). Selanjutnya, dipindahtugaskan di SD Negeri 01 Pontianak (2002-2007). Kemudian, diperbantukan sekaligus merangkap Kepala SDI Semesta Khatulistiwa Pon-

6. Workshop Pendidikan Nasional – BSNP tingkat Nasional (2006) di Pontianak; 7. Diklat Fasilitator Guru PAI tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tingkat Nasional (2006) di Jakarta; 8. Diklat Fasilitator Guru Integrasi tingkat Nasional (2006) di Jakarta; 9. Workshop Kepala TK/SD tingkat Kota Pontianak (2006); 10. Diklat lanjutan tentang KTSP PAI tingkat Nasional (2007) di Bogor; 11. Diklat Penulisan Buku Teks Pelajaran PAI tingkat Nasional (2008) di Semarang;

12. Mengikuti Coaching Sekolah Model Pengembangan PAI tingkat Nasional (2009) di Cibeureum; 13. Pelatihan Karakter Bangsa tingkat Nasional (2012) di Pontianak; 14. Training of Trainer (TOT) Kurikulum 2013 untuk menjadi trainer/tutor tingkat Nasional (2013) di Bandung; 15. Workshop Pembuatan Buku Panduan PAI SMA tingkat Nasional (2013) di Bandung; 16. Pelatihan Pembuatan Instrumen Penilaian PAI SMA tingkat Nasional (2014) di Ban­ dung.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


Dipercaya sebagai salah seorang peserta Workshop Pembuatan Instrumen Peni足 laian PAI SMA tingkat nasional.

dan Menengah Kota Pontianak, 2006 (proyek Pemkot Kota Pontianak); Model Pembelajaran Terpadu PAI, 2008 (publikasi Departemen Agama RI Jakarta). Kepiawaiannya dalam merespons perkembangan dunia pendidikan, akhirnya di tahun 2009 mendapat amanah dan mandat dari Kementerian Agama RI untuk melakukan penelitian di Palangkaraya selama tiga bulan. Adapun judul penelitiannya adalah Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Menggunakan Media Audio

Visual Berupa Kaset dan Gerbang Surah pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Panarung Palangkaraya Kalimantan Tengah. Kemampuan dan bakat yang dimilikinya tentu saja tidak lahir begitu saja. Itu semua buah dari perjuangan panjang dirinya sebagai abdi negara. Paling tidak ada 16 diklat/workshop yang pernah diikutinya. Baik tingkat Kota Pontianak bahkan sampai tingkat nasional. Semua itu tentu saja menjadi bagian sejarah penting dari perjalanan karirnya sebagai guru agama. Dan DOK. PRIBADI

tianak (2008-2010). Sampai akhirnya menjadi Guru PAI SMA Negeri 1 Kota Pontianak (2012-sekarang). Perjalanan karirnya mengabdi dari sekolah yang daerahnya primitif sampai ke sekolah elit, ternyata membuahkan karya-karya inovatif. Sekaligus bermanfaat bagi dunia pendidikan Agama Islam yang diajarkannya. Karya-karya inovatif yang pernah ditemukannya antara lain: pengadaan media/ alat peraga pembelajaran PAI inovatif Kelas IV (2002), Kelas III (2006), Kelas I (2009). Juga media/alat peraga pembelajaran PAI berupa Bola Estafet Asmaul Husna untuk SMA Kelas X (2013). Selain itu, beliau juga memiliki kemampuan menulis yang cukup baik. Beberapa karya tulis ilmiyah maupun artikelnya pernah dimuat di media lokal maupun nasional. Antara lain artikel yang berjudul: Guru Antara Harapan dan Kenyataan, juga artikel dengan judul Berbicara atau Diam (terbit di harian Pontianak Post). Bahkan tulisannya dengan judul Re足fleksi Hari Guru Nasional, 2011 (terbit di koran Pontianak Post dan Republika). Karya tulisnya dengan judul Dampak Televisi Bagi Perkembangan Anak, 1994 (publikasi BP7 Kalbar). Ada juga yang berupa modul: Pembinaan Mental Spiritual Siswa Pendidikan Dasar

DOK. PRIBADI

PROFIL

Mendapat selamat dan penghargaan dari Drs. H. Rasmi Sattar, M.Pd (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Periode 2003-2010) didampingi Kabid Mapenda, Drs. H. Ridwansyah, M.Si usai meraih penghargaan nasional sebagai Juara Penelitian Tindakan Kelas tahun 2010. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

7


DOK. PRIBADI

PROFIL

Mendapat ucapan selamat dan penghargaan dari Menteri Agama RI atas Prestasi Juara Nasional Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2010.

Prestasi yang pernah diraih Untung Surya, MA.Pd: 1. Guru Berprestasi Tingkat Kecamatan (2008); 2. Guru Berprestasi Tingkat Kota Pontianak (2008); 3. Juara I Tingkat Nasional Lomba Kreasi Model Pembelajaran di Banten (2009); 4. Peserta Terbaik Pertukaran Guru PAI Tingkat Nasional (2009); 5. Juara II Tingkat Nasional Lomba Penelitian Tindakan Kelas di Jakarta (2010); 6. Penghargaan dan Satyalencana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI, (2011).

8

tentu saja tidak akan pernah dilupakannya. Kesibukannya sebagai guru, tidak membuat dirinya lupa untuk berorganisasi. Adapun pengalaman orga足 nisasi yang pernah diikutinya adalah: Ketua Komisariat HMI Cabang Pontianak (1992-1994); Ketua Umum DPD Mapancas Kabupaten Sanggau (1994-1996); Wakil Ketua Korps Alumni UMP (1997-1998); Kelompok Kerja Guru PAI Pontianak (Sekretaris, 2001-2004; Ketua, 2004-2007); Bidang Rohani GM-FKPPI Kalbar (2003-2005); Wakil Ketua PC. PGRI Pontianak Selatan (2002-2007); Wakil Ketua LSM. Mitra Pengembang PAI Pusat (2011-2016); fungsionaris MGMP PAI Propinsi Kalimantan Barat serta sebagai Ketua Masjid Al-Ikhlas Kom足pleks Permata Hijau Sungai Raya (2013-2016). Berbagai pengalaman yang dimiliki menjadi modal dasar dan bekal

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

untuk meniti pengembangan profesionalitasnya. Guru PAI yang mengaku memiliki hobi membaca, menulis dan jogging ini sering diundang untuk menjadi narasumber/instruktur/tutor dalam berbagai diklat/workshop yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, yayasan, bahkan instansi. Seperti Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat dan Pusdiklat Kementerian Agama RI Jakarta (mulai 2002 sampai sekarang). Pengalaman dan potensi diri yang ada, akhirnya dapat dieksplorisasi menjadi buah prestasi yang gemilang. Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh ayah dari Ahmad Habibi dan Muhammad Hasbi Ashshiddiqi ini tentu saja mampu mengharumkan nama sekolah tempatnya bertugas. Bahkan juga membawa nama baik Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat di tingkat Nasional. (Sumi/Ptk)


WARTA HARMONI

Sosialisasi Produk Hukum DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si mewakili Kepala Kator Wilayah Kemente­ rian Agama saat pembukaan Sosialisasi Produk-produk Hukum Kementerian Agama Republik Indonesia didampingi oleh Kasubbag Hukum dan KUB, Helmy, S.HI.

nuangkan kebijakannya dalam suatu produk hukum yang baik dan benar. “Tema pemahaman hukum untuk mengoptimalkan pelayanan publik dan meningkatkan integritas pembuat kebijakan sehingga terwujud good governance,” tambah Helmy. Kegiatan Sosialisasi Produkproduk Hukum Kementerian Agama RI di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 dibuka secara re-

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alam rangka menyatukan interprestasi hukum untuk menghindari multi tafsir terhadap pera­ turan dan perundang-undangan, maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Subbag Hukum dan KUB menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Produk-produk Hukum Kementerian Agama RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 5-7 Mei 2014 bertempat di Hotel Kapuas Dharma, Jalan Imam Bonjol Nomor 89 Pontianak, dan diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari Kepala Kantor dan Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota serta Kepala KUA, Pejabat Eselon IV di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Helmy, S.HI menjelaskan bahwa tujuan kegiatan adalah membuka wawasan hukum pembuat kebijakan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, mempersiapkan sumber daya manusia pembuat kebijakan agar dapat me­

Para undangan yang menghadiri Pembukaan Sosialisasi Produk Hukum di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

smi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kabag TU, Drs. H. Mustolih, M.Si. Dalam sambutannya Mustolih menjelaskan setiap kebijakan hukum di lingkungan Kementerian Agama telah banyak mengalami perubahan. oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan setiap pembuat kebijakan dapat memahami perubahan peraturan dan perundang-­undangan, sehingga dalam menetapkan kebijakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selain itu Mustolih menambahkan bahwa pembuat kebijakan dapat menelaah surat-surat hukum dan meneruskannya kepada jajarannya, pembuat kebijakan dapat menyesuaikan kebijakannya terhadap isu yang berkembang dalam masyarakat”. Untuk mencapai tujuan sosiali­sasi ini maka panitia mendatangkan nara­ sumber dari Pengadilan TUN, Kejak­ saan Tinggi Pontianak, Akademisi Untan, dan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

9


WARTA HARMONI

Peringatan Isra’ Mi’raj 1435 H

D

bacaan Ayat Suci Al-qur’an oleh Qori’ah terbaik Dewasa Provinsi Kalimantan Barat Rabi’ah S.Pd.I, acara dilanjutkan dengan laporan Panitia pelaksana yang disampaikan oleh Kepala Bidang Penaiszawa Drs. H. Ramli M Said. Dalam laporannyaH. Ramli M Said menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar yang beragama Islam dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Serta Pejabat dari Kantor Kementerian AgamaKabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. “Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW Tahun ini mengusung tema ”Tumbuhkan generasi cinta shalat, Wujudkan keluhuran moral dan spiritual umat,” tambah Ramli. Uraian Hikamah Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1435 H disampaikan oleh Dra. Hj. Lili Rahmawati, MA. Dalam uraiannya Lili menjelaskan, ”Peristiwa Isra’ Mi’raj dikenal dengan tahun dukacita, hal ini dilatar belakangi oleh wafatnya orang-orang terdekat Rasulullah SAW yaitu isteri beliau tercinta, kemudian disusul wafatnya paman beliau Abu Thalib yang selalu membela beliau dalam mendakwahkan ajaran Islam.” DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alam rangka memperi­ ngati Hari Besar Islam, maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Pro­vin­ si Kalimantan Barat melalui Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Waqaf menggelar kegiatan peri­ ngatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1435 H/2014 M. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin 2 Juni 2014, di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang menghadirkan Daiyah dari Jakarta Dra. Hj. Lili Rahmawati, MA. Yang bekerja di Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI. Setelah dibuka dengan Pem-

Hj. Lily Rachmawati, MA, dai`ah dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang memberikan hikmah Isra Mi`raj Nabi Besar Muhammad SAW di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

10

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

“Apabila kondisi tersebut dihubungkan dengan kondisi saat ini, maka tidak jauh berbeda dengan keberadaan Kementerian Agama yang sedang menghadapi cobaan sebagai lembaga yang dituduh korupsi, sehingga membutuhkan kesabaran untuk menjawab semua tuduhan tersebut,” tambah Lili. Lili juga menegaskan, “Salah satu hikmah terjadinya Isra’ Mi’raj adalah kita diajarkan agar tidak berputus asa apabila menghadapi cobaan. Kalau dukungan manusia kepada manusia lain bisa terputus namun tidak demikian dengan pertolongan Allah SWT yang terus menerus, tergantung manusia itu sendiri, sabar atau tidak dalam menghadapi cobaan tersebut.” “Sebelum diberangkatkan dalam

Kepala bidang dan para pegawai mendengarkan hikmah Isra Mi`raj Nabi Besar Muhammad SAW 1435 H di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW dibersihkan hatinya dengan air zamzam yang kemudian diminta untuk memilih salah satu dari dua gelas air yang masing-masing berisi susu dan arak. Kemudian Rsulullah dituntun oleh hatinya yang bersih untuk meminum susu,” ungkap lili. Hikmah dari peristiwa tersebut Lili menekankan, apabila kita sudah membersihkan hati kita dengan, istigfar, zikir dan do’a, maka dengan sendirinya kita akan mampu memilih jalan terbaik dalam hidup ini dan menjauhi segala perebuatan yang keji dan mungkar. Di penghujung acara, Ketua

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Ai Hartini, menyerahkan cinderamata kepada Dra. Hj. Lili Rahmawati, MA sebagai tanda silaturahmi pada acara Isra’ Mi’raj di Pontianak. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. H. Lukmanul Hakim dan foto bersama Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud bersama pejabat Eselon III dan Pengurus DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

11


WARTA HARMONI

Kota Pontianak Juara Umum KSM 2014 DOK. HARMONI KHATULISTIWA

K

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menyerahkan trofi juara umum KSM Tahun 2014 kepada Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Pontianak, H. Makful, S.HI.

memperoleh 8 medali emas, 1 medali perunggu, disusul oleh Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Ridwansyah, M.Si menjelaskan

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 telah berakhir. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hotel Merpati Pontianak, tanggal 25-27 Juni 2014, Jumlah peserta KSM Tahun ini diikuti oleh 154 orang peserta terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah 28 orang, Madrasah Tsanawiyah 42 orang dan Madrasah Aliyah berjumlah 84 orang. Sedangkan bidang studi yang dikompetisikan dalam KSM tahun ini disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan kemampuan peserta. Untuk Madrasah Ibtidaiyah Mata pelajaran dang diperlombakan adalah matematika dan IPA/Sains, Tingkat Madrasah Tsanawiyah Bidang Studi Matematika, Fisika dan Biologi, sedangkan untuk Madrasah Aliyah ada 6 bidang studi yaitu Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi dan Geografi. Kota Pontianak sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini dinobatkan sebagai juara umum setelah

Penyerahan trofi kepada salah satu juara Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

bahwa tujuna kegiatan KSM ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif melalui penumbuh kembangan budaya belajar, kreativitas, motivasi meraih prestasi terbaik dalam ridha Allah SWT dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportifitas dan nilainilai Islam dalam mempelajari dan memahami sains. Ridwansyah menambahkan, “KSM merupakan wahana bagi siswa madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat dibidang sains sehingga dapat menumbuhkan dan mencintai sains bagi siswa madra­sah.” Di kesempatan yang berbeda, Kepala Seksi Madrasah H. Kasnawati, SH menjelaskan bahwa pelaksanaan KSM tahun ini mengusung tema “Membangun Peradaban Bangsa melalui Kekuatan Iman Secara Seimbang Serta Kemampuan Kompetitif, Hidup Kreatif, Berjiwa Inovatif dan Berkelanjutan”. (Harmoni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

Pembukaan MQK 2014

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kasi Pontren Kanwil Kemenag Prov.Kalbar, Karyawati menyampaikan laporan terkait pelaksanaan MQK Kalbar 2014.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

alam rangka meningkatkan peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam serta mencetak kader ulama dan tokoh masyarakat di masa depan maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke-5 Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 di Kota Pontianak. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hotel Kapuas Dharma, Jalan Imam Bonjol Pontianak. Perlombaan dilaksanakan selama 4 hari, yakni dari tanggal 16 hingga 19 Juni 2014. Laporan Panitia yang di­sampaikan oleh Kasi Pondok Pesan­tren Ibu Karyawati menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa arab dan meningkatkan kemampuan santri dalam melaksanakan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa arab. Selain itu, Karyawati menjelaskan melalui kegiatan ini hendaknya menjadi sarana dalam menjalin silaturrahmi antar pondok pesantren se-Kalimantan Barat, dalam rangka terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional. Adapun cabang lomba yang dimusabaqahkan sebanyak 9 cabang diantaranya adalah Marhalah Ula, Fiqh Kajian Kitabnya Sulamut Taufiq, Nah-

Para santriwan yang bertanding di Ajang Musabaqah Qira`atil Kutub Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014.

wu Kajian Kitabnya Al-Jurumiyah dan Akhlak Kajiannya Kitab Ta’lim Mutaalim dan untuk Marhalah Wustha, Figh Kajian Kitabnya Fathul Qarib, Nahwu Kajian Kitabnya Imriti, Hadis Kajian Kitabnya Subbulussalam, Tafsir Kajian Kitabnya Tafsir Jalalain. “Sedangkan untuk Marhalah Ulya, Tafsir Kajiannya adalah Ibnu Katsir, dan Figh Kajiannya Kitab Fathul Mu’in. Sebagai cabang yang tidak kalah menarik pada MQK Kali ini adalah cabang Lomba Debat Bahasa Arab,” tambah Karyawati. Pelaksanaan MQK Tingkat Nasional nanti akan dilaksanakan di Provinsi Jambi, dalam event tersebut Kafilah Kalimantan Barat tidak bisa mengi­kuti semua cabang yang diperlombakan, namun disesuaikan dengan tingkat kemampuan santri dan ketersediaan anggaran pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai pendukung suksesnya kegiatan tersebut, panitia menghadirkan dewan hakim dari para ahli kitab dari pimpinan pondok pesantren dan petugas pakar kitab dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, sedangkan dewan juri Debat Bahasa Arab Panitia bekerjasama dengan pakar-pakar bahasa arab dari IAIN Pontianak, dan para

pakar pendidikan Agama dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Tema yang diangkat pada MQK Tingkat Provinsi Kalimantan Barat kali ini adalah “Dari Pesantren Untuk Bangsa”. Jumlah peserta sebanyak 152 orang. Yang berasal dari Kabupaten Kota SeKalimantan Barat. Jumlah kontingen terbanyak berasal dari Kabupaten Kubu Raya sebanyak 25 orang dan Peserta terkecil dari Kabupaten Sambas dan Bengkayang masing-masing berjumlah 3 orang. Penyelenggaraan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke-5 Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 di Kota Pontianak dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud yang ditandai de­ngan pemukulan gong sebanyak 3 kali. Dalam arahannya Husain menjelaskan bahwa “Kementerian Agama senantiasa akan mendukung pe­ ningkatan pemahaman agama dan keagamaan rakyat Indonesia melalui pendidikan pondok pesantren. Oleh Karena itu, lembaga yang terkait langsung dengan perkembangan pondok pesantren menggelar kegiatan MQK ini dari tahun ke tahun.” (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

13


WARTA HARMONI

Rapat Koordinasi Kuota Haji Kalimantan Barat

S

dibahas pada acara tersebut adalah membahas pembagian kuota permasalahan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2013 sekaligus menentukan pembagian kuota haji kabupaten/kota se-Kalimantan Barat tahun 2014. Kegiatan Rakor Haji tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. Dalam arahanya Husain menjelaskan bahwa “Penyelenggaraan ibadah haji merupakan salah satu trade mark Kementerian Agama, seluruh mata dan perhatian akan tertuju pada kementerian ini setiap penyelenggaraan ibadah haji dilakukan. Kendati sebenarnya penyelenggaraan ibadah haji bersifat lintas kementerian, namun karena posisinya sebagai top leader dalam kegiatan tersebut, membuat segala harapan, pujian dan cemoohan akan terarah padanya. Orang kerap tidak perduli atas segala bentuk pembelaan bila dirasa ada item-item pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang dianggap tidak sesuai dengan harapan”. Husain juga menegaskan, “Manajemen penyelenggaraan ibadah haji meliputi perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan sejak pendaftaran, pembiayaan, penyiapan akomodasi baik pemondokan maupun katering, penyiapan transportasi haji pelunasan biaya penyeleng-

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ebagai persiapan penyelenggaraan ibadah haji dan me­ ningkatkan pelayanan pelaksanaan ibadah haji Provinsi Kalimantan Barat, maka Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Kuota Haji Kabupaten Kota tahun 2014 tanggal 5 Mei 2014. Keiatan tersebut dipusatkan di Hotel Kartika Pontianak. Sebagaimana informasi yang di­ sampaikan oleh Ketua penyelenggara Rakor Kuota Haji Kabupaten Kota, Drs H. Abdul Rojak, menyatakan bahwa peserta Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh sebanyak 45 orang. Terdiri dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kasi/Penyelenggara Haji dan Umrah, Bupati/Walikota seKalimantan Barat, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Prov. Kalbar, Kepala Bidang Agama Biro Kessos Setda Provinsi Kalbar dan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Kalimantan Barat. Rojak menambahkan, “Tujuan kegiatan ini adalah mengevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 dan mempersiapkan sekaligus membagi kuota haji kabupaten/kota masing-masing kabupaten/kota seKalimantan Barat tahun 2014.” Sedangkan agenda pokok yang

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud didampingi Kabid PHU, Drs. H. Abdul Rojak saat Rakor Haji Kabupaten/Kota Tahun 2014.

14

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

garaan ibadah haji, pengelompokan, pelaksanaan bimbingan dan manasik, penyelesaian dokumen dan paspor haji, pemisaan serta penyiapan sumber daya pendukung dan pelaksana operasional haji.” “Untuk itu, demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada jemaah haji, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Haji Tahun 2014. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014 bertempat di Grand Kartika Hotel Jalan Rahadi Usman Pontianak,” tambah beliau. Rapat penentuan kuota haji tahun 2014 dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar yang disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat dan Kepala Biro Kessos Gubernur Kalimantan Barat. Pelaksanaan rapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar, walaupun demikian tentu ada beberapa perdebatan mengenai sistem pembagia kuota haji yang ditawarkan oleh pimpinan rapat. Dari hasil musyawarah tersebut disepakati bahwa kuota haji kabupa­ ten/kota se-Kalbar tahun 2014 sama dengan tahun 2013 sebagai berikut: Kota Pontianak 449, Kota Singkawang 80, Kabupaten Pontianak 134, Kabupaten Kubu Raya 228, Kabupaten Sambas 235, Kabupaten Bengkayang 47, Kabupaten Landak 40, Kabupaten Sanggau 85, Kabupa­ten Sekadau 44, Kabupaten Melawi 76, Kabupaten Sintang 103, Kabupa­ten Ketapang 186, Kabupaten Kayong Utara 57 dan Kabupaten Kapuas Hulu 95. Sedangkan untuk petugas TPHD berjumlah 13 orang, sehingga jumlah keselu­ruhan calon jamaah haji Kalimantan Barat tahun 2014 adalah 1872 orang. Berita acara hasil kesepakatan dalam penetapan kuota haji kabupa­ ten/kota se-Kalimantan Barat tahun 2014 ditandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Bupati/Walikota se-Kalimantan Barat sebagai rekomendasi untuk di tetapkan oleh Gubernur Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

Kunjungan Delegasi Agama Islam Serawak DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menye­ rahkan plakat kenang kenangan kepada Menteri Muda Hal Ehwal Islam di Jabatan Ketua Menteri Sarawak di Aula Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat.

bahwa tujuan lawatan ini adalah untuk bersilaturahmi, mempelajari pentadbiran dan pengu­rusan Pondok Pesantren dan Maahad Tahfiz, mempelajari pengimarahan masjid, mengkaji serta membuat perbandingan sistem yang digunapakai melalui perbincangan dan pertukaran idea dengan Kementerian Agama dan Pondok Pesantren serta Maaha Tahfiz. Selain mendatangi Kantor

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

elegasi Jabatan Agama Islam Sarawak Malaysia tiba di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, pada hari Rabu, 18 Juni 2014. Keda­ tangan rom­bongan disambut baik oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud beserta Pejabat Eselon III. Pertemuan silaturrami berjalan dengan rasa kekeluargaan, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengucapkan selamat datang kepada rombongan sekaligus memperkenalkan satu persatu pejabat Eselon III yang hadir dalam forum tersebut. Selain itu Husain memaparkan tentang profil dan data umat beragama di Provinsi Kalimantan Barat. “Dari data tersebut masih ada masyarakat Kalimantan Barat yang menganut agama kepercayaan, oleh karena itu ini menjadi salah satu tantangan kementerian Agama dalam mensosislisasikan tentang dasar negara RI sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa,” tambah Husain. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Rombongan Delegasi Jabatan Agama Islam Sarawak YB. Datuk Haji Daud Abdul Rahman menjelaskan

Kakanwil dan Pejabat Eselon III berfoto bersama Menteri Muda Hal Ehwal Islam di Jabatan Ketua Menteri Sarawak saat kunjungan di Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat.

Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Kalimantan Barat, Delegasi Jabatan Agama Islam Sarawak Malaysia bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Darun Na’im Jalan Ampera Kota Pontianak dan Pondok Pesantren Darul Ulum di Kabupaten Kubu Raya. Dipenghujung sambutannya, YB Datuk Haji Daud Abdul Rahman mengharapkan kunjungan ba­lasan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat beserta jajarannya untuk datang ke Serawak Malaysia. “Kita sebenarnya dekat, tapi terasa jauh, mudah-mudahan dengan adanya lawatan ini hubungan Kalimantan Barat dengan Serawak bertambah dekat,” tambah Datuk Haji Daud. Kedekatan hubungan dua negara dalam satu pulau tersebut ditandai dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing pihak dan diabadikan oleh petugas dokumentasi. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

15


WARTA DAERAH

Drs. H. Dja’far A. Adakan Buka Puasa Bersama

D

azan maghrib dikumandang­kan terlebih dahulu dilakukan acara pembacaan doa yang diperuntukan bagi yang masih hidup juga yang sudah meninggal. Setelah itu dilanjutkan dengan tausiyah ramadhan yang disampaikan oleh Dr. Wajidi Sa­ yadi, M.Ag . Dalam ceramahnya Wajidi Sa­ yadi menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan hadits nabi yang menceritakan ada orang yang diazab dalam kuburnya karena di­ sebabkan oleh dua hal yaitu tidak bersih dalam beristinja’ dan namimah. “Rasulullah SAW pernah suatu saat di Madinah jalan-jalan beliau melewati kuburan yang penghuni kuburannya sedang disiksa. Sahabat bertanya mengapa orang tersebut disiksa di dalam kubur­ nya. Rasulullah menjawab, Satu

karena tidak bersih istinja’nya. Jadi, ini salah satu yang dijadikan dalil para ulama bahwa istinja’ itu hukumnya wajib. Jangan pernah memandang remeh dan enteng yang namanya istinja’ karena ini yang menjadi syarat sahnya seluruh ibadah. Yang kedua, kata nabi adalah namimah. Jadi,orang disiksa didalam kuburnya karena suka mengadu domba, memfitnah orang lain,” ungkap Dosen IAIN Pontianak ini. Wajidi juga mengingatkan bahwa puasa tidak hanya sekedar tidak makan dan minum. “Puasa hakekatnya tidak hanya sekedar tidak makan tidak minum tetapi lebih kepada bagaimana membersihkan dari dosa-dosa,” kata ustadz yang dikenal ahli hadits ini. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

rs. H. Dja’far A. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak pada hari Sabtu, 12 Juli 2014, bertepatan dengan 14 Ramadhan 1435 H melaksanakan kegiatan Buka Puasa Bersama dikediamannya yang beralamat di Jalan Karet Gang Karet Lestari Nomor 12 Pontianak. Acara yang dihadiri para pegawai kemenag kota dan tentangga Drs. H. Dja’far A. tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturrahmi baik dengan para pegawainya maupun dengan para tetangganya. Hadir pula pada kesempatan yang berbahagia tersebut Kasubag T.U Kankemenag Kota Pontianak H. Abdulbar, S.Ag. Sebelum acara buka puasa bersama dilaksanakan, sambil me­nunggu

Indah saling berbagi dalam suasana buka puasa bersama di kediaman Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, Drs. H. Ja`far A., M.Si.

16

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


WARTA DAERAH

B

berupa 70 Al Quran dan sebuah wireless pengeras suara yang diterima oleh Ketua Masjid Nurul Huda Pal 10 Desa Pal IX Nuhidin. Sementara itu H. Mudjazie Bermawie dalam kuliah tujuh menit (kultum) menuturkan surga akan merindukan 4 golongan, yakni orang yang gemar membaca Al Quran, orang yang pandai menjaga ucapannya, orang yang mau memberikan kepada mereka yang sedang lapar, dan orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. “Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro’at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya”, pintanya. Ibadah puasa mengajarkan manusia untuk mengerti dan memahami apa yang dirasakan saudara­ nya. Memberikan makan kepada orang yang berbuka puasa juga berpahala sangat besar. Sebagaimana

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ertempat di Masjid Nurul Huda Pal 10 Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Safari Ramadhan 1435 H dimulai pada jam 06.30 sore. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya H. Mudjazie Bermawie, Kasi Bimas Islam Drs. HM. Fauzi, Kepala KUA Sungai Kakap Husin, S.HI, Penghulu KUA Sungai Kakap Muhammad Saad, S.Ag, Penyuluh Sungai Kakap Rafi’ie, S.Ag, Pelaksana Bimas Islam Muhammad Ilham, S.Sos.I, Rusdi, SH, Endang Susilawati, SE serta masya­ rakat Desa Pal IX. Acara dimulai dengan buka puasa bersama, sholat magrib, isya dan tarawih berjamaah yang di Imami oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya H. Mudjazie Bermawie. Dalam Safari Ramadhan 1435 H ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya H. Mudjazie Bermawie juga menyerahkan langsung bantuan dari Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya, H. Mudzajie Bermawie menyerahkan langsung bantuan dari Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat berupa 70 Al Quran dan sebuah wireless pengeras suara yang diterima oleh Ketua Masjid saat safari ramadhan di Masjid Nurul Huda Pal 10 Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Safari Ramadhan Kemenag KKR

Kakan Kemenag Kubu Raya, H. Mudzajie Bermawie menyampaikan tausiah saat safari ramadhan di Masjid Nurul Huda Pal 10 Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.

Hadits Rasulullah SAW., “Orang yang memberi makan orang yang berpuasa akan memperoleh pahala seperti orang yang puasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang itu.” Memberikan makan bagi orang yang kelaparan, ini satu kesempatan baik bagi kita umat Islam yang diberikan Allah kelebihan rezeki, untuk rajin bersedekah terutama memberi makanan berbuka puasa untuk orang-orang yang berpuasa. “Para jamaah sekalian, pastinya kita mau jadi golongan orang – orang yang dirindukan surga, marilah kita berlomba menjadi golongan yang nomor empat seperti yang telah disebutkan diatas. Semoga Allah memanjangkan umur kita dan memberikan kita kesehatan agar kita memaksimalkan ibadah kita,” ajak mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak ini. Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila surga merindukan kehadiran kita. (Bond/ KKR)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

17


WARTA DAERAH

Pemilihan Keluarga Sakinah Provinsi di Kabupaten Pontianak

B

mas Islam Kementerian Agama Kabupaten Pontianak. Pelaksanaan pemilihan tingkat provinsi di Kabupaten Pontianak ini dilakukan oleh tim penilai dengan mendatangi langsung peserta Pemilihan Keluarga Sakinah di rumah Keluarga H. Munadi. Penjaringan Keluarga Sakinah kali ini dilakukan secara ketat dan objektif, hal ini dapat dilihat dengan berbagai macam pertanyaan yang bersifat dialog langsung terhadap pasangan keluarga H. Munadi dan Hj. Hadiah. Ada tiga orang juri profesional yang melakukan penilaian, yaitu Dra. Hj. Mursinah Noor yang sehari-hari berprofesi sebagai Dosen IKIP Pontianak, Drs. HM. Yunus HS. selaku Kabid Urais dan Binsyar pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, dan Drs. H. Syamsurijal selaku ketua BP4 Provinsi Kalimantan Barat. Penilaian dilakukan dengan me-

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

idang Urais dan Binsyar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat kembali menggelar Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 12 Juni 2014. Setelah melakukan penilaian di berbagai daerah/kabupaten/ kota di Kalimantan Barat, kali ini pelaksanaan penilaian dilakukan di Kabupaten Pontianak khususnya di Kecamatan Siantan, dengan mendatangi pa­sangan keluarga Bapak H. Munadi, S.PKP (56 tahun) dan Ibu Hj. Hadiah, S.Pd. (52 tahun). Sebelumnya H. Munadi dan Hj. Hadiah adalah pasangan keluarga yang telah terpilih dari hasil seleksi Pemilihan Keluarga Sakinah pada tingkat Kecamatan yang dilaksanakan pada bulan Maret, dan terpilih kembali pada seleksi tingkat Kabupaten pada bulan Mei 2014, oleh Tim Penilai yang ada pada Seksi Bi-

Tim Penilai Keluarga Sakinah Kabupaten Pontianak yang dipimpin oleh Kabid Urais Binsyar, Drs. HM. Yunus saat mewawancarai H. Munadi, S.PKP dan Hj. Hadiah, S.Pd.

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

tode wawancara terhadap pasangan keluarga sakinah dengan berbagai materi pertanyaan yang berbedabeda, mulai dari materi tentang pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, penghayatan dan pengamalan kehidupan berbangsa dan bernegara, perkawinan dan kehidupan berumah tangga, pengetahuan umum, pengetahuan ilmu agama, serta pengalaman lainnnya yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tampak pasangan keluarga H. Munadi dan Hj. Hadiah menjawab pertanyaan dari masing-masing penilai dengan jawaban yang tegas dan lugas, sehingga pelaksanaan wawancara yang memerlukan waktu lebih dari 2 jam tersebut berjalan dengan baik dan lancar. “Alhamdullah kami atas nama keluarga besar disini berterima kasih kepada semua tim yang hadir disini untuk melakukan penilaian, ini merupakan penghargaan terhadap kami, karena tim dari provinsi bisa hadir ke rumah kami, mudahmudahan ini menjadi ajang silaturrahmi di antara kita, mengenai penilaian yang telah dilakukan oleh tim terhadap kami, semuanya kami serahkan kepada Allah SWT,� ujar H. Munadi yang sehari-harinya berprofesi sebagai PNS pada Badan Pertahanan Pangan Kabupaten Pontianak. Bapak H. Munadi dan Ibu Hj. Hadiah adalah pasangan keluarga yang merupakan orang tua dari dua bersaudara yaitu Dina Oktaviani, SE. MM dan Dini Oktarika, S.Kom, M.Pd, dan telah dianugerahi empat orang cucu. Keluarga H. Munadi adalah sosok keluarga yang sederhana dan sangat peduli terhadap anak, tetangga dan masyarakat sekitar, hal ini ter-


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH

Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, H. Yusman, S.Pd.I bersama keluarga dari H. Munadi, S.PKP dan Hj. Hadiah Juara Keluarga Sakinah Kabupaten Pontianak Tahun 2014.

lihat dari keberhasilannya dalam mendidik anak. “Ayah kami selalu memotivasi dan perhatian yang tinggi terhadap kami, walaupun ia mempunyai kesibukan yang tinggi namun komunikasi antara kami dan orang tua tetap selalu lancar bahkan hampir tidak pernah putus komunikasi, setiap waktu kami diberi nasihat agar kami kelak nantinya menjadi orang yang berguna, dan kami selalu berdoa mudah-mudahan ayah dan ibu tetap diberikan kesehatan dan bisa beraktifitas sehari-hari,” ujar Dini Oktarika yang merupakan anak kedua dari pasangan keluarga H. Munadi dan Hj. Hadiah ketika diwawancarai. Sementara Hj. Hadiah adalah seorang ibu yang berprofesi sebagai seorang guru pada SDN 02 Jungkat Kecamatan Siantan, selain itu juga beliau telah diberikan kepercayaan selaku Ketua BKMT Kecamatan Siantan, walaupun mengemban amanah yang cukup berat tersebut, namun ibu dari dua orang anak

tersebut tetap masih fokus dalam membina kehidupan rumah tangga. Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. HM. Yunus HS. dalam pengantarnya menyampaikan bahwa keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, dituntut mampu meme­ nuhi kebutuhan spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliput suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati, dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini bertujuan dalam rangka mewujudkan keteladanan bagi keluarga muslim Indonesia dalam membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah melalui penanaman nilai-nilai ajaran agama, berakhlakul karimah dan sosial kemasyarakatan. “Hasil pemenang pada tingkat

provinsi ini nantinya akan dilanjutkan pada ajang tingkat nasional, dan rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang, oleh sebab itu kita berharap pemenang yang terpilih nantinya adalah orang yang memang bisa serta mampu baik fisik, mental maupun keilmuannya,” ujar HM. Yunus yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, di sela acara pembukaan. Drs. H. Kasiman HN. selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak yang di dampingi Kasi Bimas Islam H. Yusman, S.Pd.I mengatakan terima kasih atas kehadiran para tim penilai dalam rangka pelaksanaan pemilihan/ seleksi Keluarga Sakinah Teladan tingkat provinsi di Kabupaten Pontianak, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi ajang pembinaan serta contoh bagi keluarga dan seluruh masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Pontianak. (rudi/mpw)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

19


WARTA DAERAH

Pesantren Ushuluddin Sambut 510 Santri Baru

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Mudirul Ma`had Ushuluddin Singkawang, KH. B. Rasnie, BA.

20

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

ondok Pesantren Ushuluddin Singkawang kembali menyambut santri­santriwati baru tahun pelajaran 2014/2015. Penyambutan santri-santriwati baru dipusatkan di Masjid Ushuluddin pada Senin (14 Juli 2014) yang merupakan hari pertama masuk tahun ajaran 2014/2015 bagi santri/santriwati pesantren. Sementara itu untuk santri-santriwati yang tinggal di asrama (mondok) sejak hari Minggu (13 Juli 2014) sudah berada pesantren ushuluddin. Acara penyambutan santri-santriwati baru yang dimulai sejak pukul 07.00 pagi ini dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin, H.B Rasnie, BA, para ustadz dan ustadzah dan para santri-santriwati lama. Dalam tahun ajaran baru ini, pesantren ushuluddin menerima 510 orang santri-santriwati mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Ketua panitia penerimaan santri baru Ehwan, S.Ag dalam laporannya menyebutkan bahwa untuk tingkat RA menerima sebanyak 70 orang, MI sebanyak 81 orang, MTs

Para santriwan dan santriwati yang akan menimba ilmu di Pondok Pesantren Ushuluddin Singkawang.

sebanyak 241 orang, dan MA sebanyak 110 orang. “Sementara itu untuk siswa pindahan untuk tingkat MTs sebanyak 8 orang,” ujar Ehwan. Para santri ini berasal dari beberapa daerah di Kalimantan Barat, dan bahkan dari luar Kalbar, seperti dari pulau Natuna dan Ranai. Pimpinan Pondok Pesantren Ushu­ luddin, H.B Rasnie, BA dalam khutbah iftitah atau sambutan pembuka mengatakan kepada santri-santriwati yang baru diterima di pondok pesan­ tren ushuluddin untuk menancapkan niat untuk belajar dengan sungguhsungguh karena Allah. “Tancapkan dalam diri kalian untuk belajar disini karena Allah”, ujar Rasnie. Dikatakan Rasnie bahwa Allah akan meninggikan derajat orangorang yang beriman dan berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat, sambil Rasnie membacakan ayat Al-Qur’an yang menerangkan masalah itu. ”Kalau kalian akan memperbaiki diri kalian, maka kalian harus belajar, harus menuntut ilmu. De­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

ngan ilmu hidup akan mudah, dengan seni hidup akan indah dan dengan menjalan ajaran agama hidup akan terarah,” ungkap Abah Rasnie biasa beliau dipanggil oleh santrisantriwatinya. Kemudian Rasnie pun berpesan kepada santri-santriwati untuk menjaga harapan dan amanah yang telah orangtua berikan untuk mendidik mereka menjadi orang baik. “Ha­ rapan dan amanah orangtua kalian supaya kalian menjadi orang baik jangan disia-siakan. Dalam belajar pasti kalian akan berhadapan dengan tantangan, baik itu tantangan dari dalam diri kalian maupun tantangan dari luar diri kalian, untuk itu kalian harus berani menghadapi tantangan itu,” ujar Rasnie. “Karena saat masuk pertama di bulan suci Ramadan, kegiatan akan diisi dengan amaliyah Ramadan,” jelas Rasnie. Dia mengatakan, pesantren juga akan menggelar masa orientasi selama beberapa hari ke depan. (Miftah)


WARTA DAERAH

Pemilihan KUA dan Penyuluh Teladan Bengkayang 2014 DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si menyalami salah seorang juara pada Pengukuhan KUA dan Keluarga Sakinah di lingkungan Kabupaten Bengkayang.

pengarahan dari kepala kantor dilanjutkan de­ngan penyerahan piala dan Piagam yang pemenang pertama KUA teladan diraih oleh Ahmad Sihabuddin, S.Sos.I dari KUA Keca­ matan Sungai Betung, pemenang Kedua Drs. H. Muhtamam dari KUA Kecamatan Sanggau Ledo dan Ketiga Ari, S.Sos.I dari KUA Kecamatan Ledo. Sedang­kan Penyuluh Fung-

sional Teladan pemenang pertama Wasilah Amini, S.Ag dari Kecamatan Samlantan, pemenang kedua Innayatun Rahmawati, S.Ag dari Kecamatan Sungai Raya dan Sartini S.Ag dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Setelah penyerahan pemenang dilanjutkan dengan foto bersama seluruh Staf Seksi Bimas Islam. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alam rangka meningkatkan Kinerja KUA Pe­ nyuluh se-Kabupaten Beng­kayang maka dia­ dakan Pemilihan KUA Teladan Tahun 2014 yang telah diseleksi sejak bulan Ja­nuari sampai bulan Mei 2014 melalui monitoring KUA yang dilakukan oleh Seksi Bimas Islam Kementerian Agama dan Dewan Juri yang terdiri H. Mi’rad, S.Ag, H. Damsir, S.Ag dan H. Ahmad Rivai. Kegiatan ini dilakukan juga di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang pada pukul 11.00 WIB setelah pemilihan keluarga sakinah yang dilaksanakan sebelumnya. Pada sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si bahwa keteladanan adalah uswatun Hasanah yang merupakan contoh dan panutan bagi masyarakat diharapkan KUA Teladan dapat ditiru baik dalam kedisplinan pegawai maupun Tata Administrasi keuangan KUA. Sedangkan Penyuluh teladan diharapkan meningkatkan kinerja dikarenakan masih minimnya tenaga penyuluh PNS. Setelah

Para juara Keluarga Sakinah dan KUA Teladan Kabupaten Bengkayang bersama Kepala Kankemenag Bengkayang, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si dan Kasi Bimas Islam, Drs. H. Paija usai pengukuhan di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Bengkayang. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

21


LENSA HARMONI

2

1

4

22

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

5

7

8

10

11


3

6

9

12

FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LENSA HARMONI

Keterangan Foto: 1. Kepala Kanyot Kemenag Kabupaten Ketapang, Drs. H. Syaripendi bersama Kasubbag TU, Tengku Indra, M.Si dan para juara KUA Teladan tahun 2014 Tingkat Kabupaten Ketapang. 2. Kasi Haji Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, H.Ernan,S.Ag didampingi Kepala KUA Kecamatan Pontianak Kota saat membuka soal test petugas haji di lingkungan Kemenag Kota Pontianak. 3. Penyuluh Agama Kemenag Landak, Helli Ummi Mustolih, S.Ag. saat meraih juara I lomba pidato dilingkungan DW Kabupaten Landak bersama Ny. Erni Yovita Ludis, M.Pd yang meraih juara II pada event tersebut. 4. Beberapa Kasi dan Penyelenggara Buddha se-Kalimantan Barat yang rapat terkait perpisahan Pembimas Buddha Kalbar, Saiman, SS. M.Si. yang dipromosikan menjadi Kabag Perencanaan Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI. 5. Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH. didam足 pingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kapuas Hulu, H. Darohman, S.Ag, M.Si menye足 rahkan bantuan kepada salah satu pengurus masjid saat safari ramadhan Tahun 1435 H. 6. Pelaksana Subbag Inmas Kanwil Kemenag Kalbar, Irwanto bersama Rekan saat peliputan MTQ Nasional di Batam Kepulauan Riau. 7. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas, HM. Asmar, S.Pd.I saat akan memberi pembekalan buat mahasiswa PPL KKM Institut Agama Islam (IAI) Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas di Aula Kantor Bupati Sambas. 8. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Drs.H.Kasiman HN didampingi Kasi PHU, H. Maman, S.HI saat pembukaan Rakor Haji Kabupaten Pontianak. 9. Kepala KUA Pontianak Barat, HM. Zaini memberikan sambutan pada Manasik Haji Keca足足matan Pontianak Barat. 10. Ka.KanKemenag Kubu Raya, H. Mudjazie Bermawie didampingi Kasubbag TU, H.Nur Syahid, S.Ag dan Kasi Bimas Islam, Drs. HM. Fauzi saat memberikan bantuan pada safari ramadhan di Masjid Nurul Sabilil Hidayah Parit Cak Minah Desa Jeruju Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. 11. Kabid Urais Binsyar Kanwil Kemenang Kalbar, Drs. HM. Yunus HS bersama Kakan Kemenag Sekadau, Drs. M. Taufik saat safari ramadhan Pemprov. Kalbar di Kabupaten Sekadau. 12. Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, SE. MM., Walikota Singkawang, Drs.H.Awang Ishak, M.Si., Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. H. Ridwansyah,M.Si dan Ketua MUI Singkawang, Drs. H. Arnadi Arkan, M.Pd saat Safari Ramadhan Tahun 1435 H di Pendopo Walikota Singkawang. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

23


WARTA DAERAH

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Peringatan Isra’ Mi’raj

P

anitia Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Masjid AL Ikhlas Putussibau menyelenggarakan Pengajian Umum. Hadir dalam pe­ ngajian tersebut yakni Bupati Kapuas Hulu, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Muspida, Danyon Walet Sakti, Kepala Dinas dan Badan se-Kapuas Hulu, Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu, Camat Putussibau Utara, Lurah Hilir Kantor, Kepala KUA Kecamatan Putussibau Utara, Ketua BKMT Kapuas Hulu, Ketua PHBI Kapuas Hulu, Pengurus Masjid dan Surau se-Putussibau Utara dan Putussibau Selatan dan Majelis Ta’lim se-Kapuas Hulu. Dalam Laporan Ketua Panitia, Bapak Suyoto, A.Md.Pd menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Kapuas Hulu dan muslimin­muslimat dan undangan lainnya yang telah merelakan waktunya dalam mengikuti pengajian itu, juga kepada para dermawan yang telah menginfaqkan dan menyedekahkan sebagian rizkinya untuk suksesnya pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Menurut Ketua Panitia, bahwa kegiatan pengajian ini merupakan kegiatan rutinitas yang mendunia, karena terdapat hikmah dan pelajaran, ilmu dan suri tauladan untuk meningkatkan amalan yang berisikan perintah sholat, yang merupakan amalan yang akan ditanya pertama kalinya di hari akhirat. Panitia mengajak untuk khusyu’ dan tertib mendengarkan dan mengikuti pengajian ini. Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH menyambut baik atas diselenggarakannya pengajian dan mengucapkan selamat datang sekaligus ucapan terima kasih kepada Ustadz H. Toras Zainudin Nasution, Lc telah hadir di Bumi Uncak Kapuas. Dalam sambu-

24

tannya, Bapak AM. Nasir, SH juga menjelaskan kondisi geografis dan demografi Kapuas Hulu serta memberikan informasi bahwa tanggal 1 Juni 2014 malam juga akan dilaksanakan Hari Jadi Kota Putussibau ke-119 yang dipusatkan di GOR Uncak Kapuas. Ustadz H. Toras Zainudin Nasution, Lc dalam thausiyahnya me­ nyampaikan bahwa siapa saja yang mengucapkan Kalimat Laa ilaaha Illallah pasti akan aman. Kita ini menjadi manusia tapi masih berusaha menjadi manusia, karena esensinya, bahwa manusia makhluk Allah yang diciptakan pertama dan terakhir. Manusia itu makhluk yang unik, saking uniknya manusia bisa jadi malaikat, manusia bisa jadi iblis, manusia jadi syetan, bahkan bisa menjadi lebih hina. Kalau orang mancampurkan yang haq dan yang bathil itu termasuk golongan iblis. Ketika Ramadhan tiba manusia memiliki sifat seperti malaikat. Manusia terdiri dari dua unsur ruhani dan jasmani. Ruh manusia Allah ciptakan pertama kali dari sentral ruh yaitu ruh Nabi Muhammad SAW. Manakala umat Islam memahami AL Qur’an dengan sebagian-sebagian, sepenggal-­sepenggal saja, tidak secara utuh maka Islam akan dicap Islam fundamentalis dan Islam menghalalkan segala cara. Maka perlu guru untuk dapat memahami Al Qur’an. Karena sesuatu yang baik belum tentu benar, karena yang benar cuma satu, yang baik bisa ba­ nyak. Nabi Muhammad SAW mendapatkan gelar AL – AMIIN, artinya jujur dalam akhlaknya. Manusia dalam Al Qur’an disebut dengan dua sebutan, Insan dan al Bashar. Jadi menurut Al Qur’an, manusia mengalami dua kali mati dan dua kali hidup. Manusia diciptakan Allah de­ ngan bentuk yang sebagus-bagusnya.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

Manusia secara ruhani sempurna, dan inilah yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lainnya, maka muncullah ukhuwwah bashariyah, persaudaraan dalam kemanusiaan. Jangan kita saling gasak, gesek, dan gosok. Manusia bersaudara, dari negara manapun, suku apa pun, agama apa pun dan bahasa apa pun. Kedua ukhuwwah wathoniyah, sebangsa setanah air, Indonesia. Ustadz H. Toras Zainudin Nasution, Lc mengajak untuk menelaah ayat tentang esensi diciptakan manusia yang berbangsa-bangsa dan bersukusuku, bukan untuk saling ada konflik tapi untuk ta’aruf (saling mengenal). Wajib kita cinta Indonesia sebagaimana Rasulullah SAW juga mencintai Arab karena orang Arab. Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan bahasa serta mempunyai asas tunggal yakni Pancasila. Rasulullah SAW diutus untuk menyampaikan kebenaran dengan toleransi. Ketiga Ukhuwwah Islamiyyah, persaudaraan dalam Islam. Orang beriman harus saling bersaudara, saling asah, asih dan asuh, harus menjadi tuntunan bukan tontonan. Maka harus digalang kesatuan dan kesatuan, segala persoalan yang tidak penting menjadi konflik sehingga memecah belah persatuan umat Islam. Diisra’ dan mi’rajkan Nabi Muhammad SAW sebagai simbol dan pelajaran bagi kita. Saat Nabi Muhammad berumur 51 Tahun 4 bulan 22 hari, setahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah. Dalam awal Surat Al Isro’ disebutkan Allah memperjalankan hamba-Nya, bukan nama Nabi Muhammad SAW, menurut Ustadz H. Toras Zainudin Nasution, Lc karena hamba merupakan derajat tertinggi di ha­dapan Allah, yang tak bangga


dengan bangsa dan suku yang dimiliki tetapi hamba yang bertaqwa. Jika manusia menghamba diri kepada hawa nafsu maka akan menemui kehancuran. Diisra’kan Nabi Muhammad SAW, perjalanannya disebut sebagai perjalanan yang berbentuk piramida, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, maka ini memberikan pelajaran bahwa kita harus meniatkan hidup dari masjid ke masjid, niat yang suci, tujuannya juga suci, dalam meraih kebahagian hidup ini. Dalam isro’ Nabi Muhammad SAW diperlihatkan tempat namanya Thaib, persinggahan pertama yang nantinya menjadi tujuan hijrah setahun kemudian. Perhentian ke­ dua di Syam (Syiria), di bawah pohon besar, tempat larinya Nabi Musa yang melerai dua orang bersengketa, ketiga berhenti di Bukit Tursina, semenanjung Sinau, tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat dan keempat berhenti di Betlehem, Yerusalem tempat lahirnya Nabi Isa AS. Terakhir Nabi Muhammad SAW berhenti di Masjidil Aqsha. Isra’ memberikan pelajaran bahwa kita harus peduli sesama, Hablum minannaas, yakni dalam pendidikan khususnya perhatian kepada kaum yang yatim. Adapun mi’rojnya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke Si­ dratul Muntaha, dari langit pertama sampai langit ke tujuh. Hal ini me­ nunjukkan ruhani manusia dengan suci dan bersih diciptakan sebelum jasmani kita. Ruh kita perlu wadah dalam jasmani, jasadnya dari tanah, dari air, dari api dan udara. Jasad dilengkapi dengan akal dan nafsu. Jika akal ditanya, akal menjawab: aku adalah makhluk-Mu yang lemah dan Engkau Ya Allah Yang Maha Perkasa, sedang nafsu ketika ditanya, nafsu menjawab: aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau. Akhirnya nafsu diperintah untuk puasa, namun tidak berhasil. Setelah itu nafsu diperintah untuk berdzikir. Pelajaran yang diambil bagi kita untuk berdzikir akan menjadikan iman akan kuat dan tangguh dalam menghadapi problem apa pun. Langit per-

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH

Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH memberikan sambutan sebagai ungkapan syukur dalam Peringatan Isra Mi`raj Nabi Besar Muhammad SAW 1435 H yang membawa risalah perintah sholat 5 waktu bagi umat Islam sampai akhir zaman.

tama, pintu taubat. Maka kalau kita mau menuju Allah perbanyak taubat. Taubat hukumnya wajib bagi yang berdosa. Manusia yang baik adalah manusia yang ketika melakukan kesalahan kemudian bertaubat kepada Allah SWT dan tidak mengulangi per­buatan salah berikutnya. Masuk langit kedua namanya wara’, menjaga diri untuk tidak memakan, mengkonsumsi makanan atau barang lainnya yang subhat (haram dan halalnya tidak jelas). Langit ketiga Zuhud, tidak rakus, tidak tamak terhadap keinginan dunia. Hati orang beriman itu berdzikir kepada Allah SWT. Harus menunjukkan bahwa Islam itu rahmatan Lil ‘alamiin. Seperti dalam kisah Ali RA ketika menuju masjid ingin sholat subuh berjamaah kemudian di depannya ada kakek tua Yahudi, akhirnya Ali RA berjalan di belakang kakek dan akhirnya ia beranggapan selesai sholatnya. Namun dengan ijin Allah ternyata Ali RA tidak terlambat, karena ketika Nabi Muhammad SAW ruku’ dibisikkan oleh malaikat untuk menunggu Ali RA yang telah melakukan toleransi kepada kakek Yahudi. Ketika Rasulullah SAW dituangkan air minum, Nabi Muhammad SAW mendoakan agar kamu nanti makin sehat, cakep dan ganteng. Maka setelah umur 90

tahun orang tersebut masih tampan, yang berarti barokah doa Rasulullah. Langit keempat pintu sabar, sabar itu tiangnya empat dan kuncinya satu, pertama tahan banting, kedua daya juang yang tangguh, ketiga aktif dan keempat kreatif, kuncinya khusnudz dzon, tak mungkin Allah akan memberikan ujian melampaui kemampuan manusia. Langit kelima Fakir, kita memerlukan Allah, sedang Allah tidak memerlukan manusia. Artinya walaupun penduduk di bumi tidak menyembah Allah maka kekuasaan dan Ketuhanan Allah tidak akan berkurang sedikit pun. Demikian juga ketika penduduk beribadah semuanya, maka kekuasaan dan ketuhanan Allah tidak akan bertambah. Langit keenam tawakkal, sudah berusaha dengan sungguh-sungguh di samping kekuatan ilmu dan dzikirnya kemudian menyerahkan persoalan kepada Allah. Langit ketujuh ridho, rela , puas. Apa yang sudah dikasih Allah SWT terimalah dengan ikhlas maka kita akan menjadi orang kaya. Kemudian Nabi Muhammad SAW menuju sidratul muntaha sedang malaikat Jibril tidak mampu menyertainya. Dalam kesempatan itulah terjadi dialog Allah dengan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan perintah sholat lima waktu. (mj/kh)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

25


WARTA DAERAH

Silahturahmi ala Dharma Wanita Kankemenag Melawi

U

partisipasinya dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan, baik oleh Dharma Wanita Kabupaten maupun oleh GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kabupaten Melawi. Bahkan para ibu tidak hanya sekedar berpartisipasi tetapi juga menunjukkan prestasi yang cukup memuaskan,” ungkapnya. Pertemuan yang mengambil tema, “Dengan Koordinasi dan Konsolidasi, Kita Optimalkan Peran Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Melawi” tersebut dihadiri oleh utusan Dharma Wanita Kabupaten Melawi, pengurus inti Dharma Wanita Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi dan para anggotanya. Dalam kesempatan itu ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, Nyonya Hermiati Azharuddin Nawawi mengatakan, “Saya merasa bangga terhadap ibu-ibu Dharma

Wanita Kantor Kementerian Agama yang selama ini sudah menunjukkan kekompakkan dan kebersamaan dalam berbagai pertemuan yang sudah kita lakukan selama ini. Kebersamaan kita sudah membuahkan beberapa prestasi yang cukup memuaskan, diantaranya kita mendapatkan juara Harapan Dua dalam lomba Paduan Suara, lomba pidato dan “Big and Beatiful” yang diselenggarakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Melawi. Mari kita tingkatkan kebersamaan seperti ini, karena dalam kebersamaan kita bisa saling belajar satu sama lain,” katanya dengan mantap. Para peserta pertemuan nampak riang gembira, apalagi di akhir pertemuan silahturahmi ini disediakan acara doorprize dengan ha­ diah menawan dari Tupperware dan menikmati makan bubur pedas yang dipersiapkan oleh panitia kegiatan. (Gabriel Salim, SS.) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ntuk mempererat rasa persaudaraan di antara ibu-ibu Dharma Wanita Kantor Kementerian Aga­ ma Kabupaten Melawi, diadakan pertemuan rutin sekali dalam sebulan. Tetapi pertemuan yang dilaksanakan 7 Mei 2014 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, terasa lebih istimewa dari pertemuan-pertemuan rutin sebe­ lumnya. Hal ini dikarenakan ada­ nya kunjungan dari Ketua Dharma Wanita Kabupaten Melawi beserta jajaran pengurusnya. Pada kesempatan itu Nyonya Hj. Rohana Usman Sekeng, ketua Dharma Wanita Kabupaten Melawi, mengungkapkan rasa kagumnya kepada para kaum ibu Dharma Wanita Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi. “Saya sungguh merasa kagum terhadap para ibu Dharma Wanita Kantor Kementerian Agama, yang selalu menunjukkan

Ketua DW Kabupaten Melawi, Ny. Heni Firman Muntaco, SH., dan anggota bersama Ketua DWP Kemenag Melawi, Ny. Hermiati Azharuddin, dan seluruh anggota saat silaturahmi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi.

26

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


WARTA NASIONAL

Rapimnas BKMT Nasional Tahun 2014

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

J

akarta ibukota Indonesia yang dengan segala dinamika dan derap langkah menyusun, menata dan terus berbenah agar ibukota Republik Indonesia semakin indah, rapi, bersih, berkurang kemacetan dan kebanjiran, sehingga siapa pun yang datang ke Jakarta akan merasa nyaman dan ngerasa betah untuk menikmati indahnya ibu kota Republik Indonesia. Demikian dira­sakan oleh peserta rapimnas III BKMT thn 2014 yang datang dari seluruh provinsi dari Aceh hingga Papua. Berduyun-duyun datang ke ibukota untuk mengikuti kegiatan rapimnas III Dengan mengusung tema “Rapimnas III BKMT se-Indonesia tahun 2014 “Reformasi Kepemimpinan bangsa menuju Indonesia yang lebih bermartabat”. BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim). Rapimnas digelar dalam rangka konsolidasi organisasi menyongsong Asean Economic Community dan Indonesia di era peralihan kepemimpinan. Sejak kelahiran BKMT pada Janua­ri tahun 1981 di Jakarta, di prakarsa oleh Almarhum K.H. Abdullah Syafei bersama Prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyyah yang tiada lain adalah putri beliau sendiri dengan didukung oleh lebih dari 700 kelompok majelis taklim kala itu se-Jabotabek kini seJabodetabek berkumpul di Pondok Pesantren Assyafiyyah Jatiwaringin Jakarta Timur tertorehlah di republik ini berdiri satu lagi organisasi yang tumbuh dari akar rumput dengan penuh kemandirian untuk ambil peran dalam kehidupan menanamkan sendi sendi aqidah umat Islam, menebar syiar meneruskan ibadah. BKMT terus berperan. Berdirinya BKMT yang kemudianterus berkembang ke seluruh Nusantara,dari tingkat pusat sampai ke tingkat permata di tingkat desa. Terus bergerak, berarak berprestasi

Dra. Hj. Sangadah, peserta Rapimnas BKMT Nasional 2014 dari Kalimantan Barat.

membangun negeri dengan program program dari program pendidikan, sosial kemasyarakatan hingga pembangunan mental spiritual bangsa, dengan terus menyusun barisan ka­ der untuk mewujudkan umat yang berkwalitas, senantiasi meningkatkan akhlakul karimah masyarakat mewujudkan kehidupan yang bermartabat. Demikian juga karena BKMT didominasi oleh jamaaah kaum muslimah, dimana kaum wanita adalah tiang negara, jika baik perempuan dalam suatu negara maka akan baiklah negara itu, jika buruk permpuan dalm suatu negara maka akan hancurlah negara itu. maka melalui rapimnas III BKMT ini membangun kwalitas muslimah dalam peran kepemimpinan untuk kemajuan dan kemaslahatan umat, mengimplementasikan terus nilai keagungan Al Quran dan hadits-hadits Rasulullah me­ nuju peradaban ummat Islam yang rohmatanlil’alamin.

Para tokoh BKMT dari seluruh pelosok nusantara merasa terpanggil dan berkewajiban untuk mengambil langkah menyusun dan merancang program aksi terkait kondisi bangsa yang sedang mengalami berbagai problematika terkait dengan ma­ raknya dekadensi moral, pornografi, suksesi kepemimpinan nasional, pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan, penegakan hukum, keke­ rasan terhadap anak yang justru terjadi di lingkungan dunia pendidikan . Issu issu tersebut dibahas dalm agenda rapimnas III . Demikian sambutan Prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyyah Abdulloh Syafe’i dalam pembukaan Rapimnas III dihadiri dari 31 provinsi di Indonesia yang siap menyukseskan kegiatan tersebut. Acara berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Juni 2014 bertempat di komplek Universitas Islam Assyafi’iyyah, Jati Waringin, Jakarta Timur. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

27


WARTA NASIONAL

MTQ Nasional Batam

P

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

embukaan MTQ Nasional XXV dimeriahkan dengan tarian massal khas melayu, ada 2 tarian yang yang ditampilkan oleh koreografer yang didatangkan dari Yogyakarta ini, masing-masing berjudul Bahtera Zuriat Mustika. Pesertanya anak anak pelajar kita dari batam dan Tanjung Pinang. Untuk Tarian ini dipersiapkan selama 4 bulan. Pertandingan hari pertama Presiden Republik Indonesia didampingi Gubernur Kepulauan Riau dan Menko Kesra memukul beduk sebagai tanda dibukanya secara resmi MTQ Nasional XXV di Batam Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014.

2014 adalah peserta Cabang Tilawah Anak-anak Putri Umi Qalsum (109), Tahfidz 1 Juz Putra Nanang Qosim, Tilawah Qiro’ah Dewasa Putra H. Ahmad Marnoto (510), Tilawah Qiro’ah Dewasa Putri Rosnani, S.Pd (507), Khat Naskah Putra Sahuri, Khat Naskah Putri Mila Ulin Nuha, MSQ Indah, Sabariani dan Riskatual 05, dan MMQ Nanang Fajar M pada undian kedelapan. Tempat pelaksanaan pertan­ dingan tidak ada perubahan sesuai

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Pada hari pertama, Setelah pembukaan, Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an dilanjutkan dengan Lomba masing-masing cabang se­ suai dengan jenis dan golongan pada lokasi pertandingan yang telah di­ sampaikan melalui buku panduan. Kalfilah Provinsi Kalimantan Barat tampil pada hari pertama ini dengan 5 cabang pertadingan untuk 8 golongan sesuai dengan nomor tampil yang telah diperoleh pada acara technical meeting dan pencabutan undian satu hari sebelum bertanding. Adapun peserta yang tampil pada hari pertama Sabtu, 7 Juni

dengan jadwal yang telah ditentukan, kecuali cabang Khatiil Qur’an yang awalnya akan dilaksanakan di UNIBA namun pindah lokasi ke Aula Lembaga Adat Melayu lantai 3. Pelatih Cabang Tilawah Qiro’ah Dewasa Putradan Putri, H. Shahihin Nahyus, S.Pd menyatakan bahwa, “Peserta kita, Ahmad Marnoto dan Rosnani telah tampil maksimal, namun kita tunggu hasil akhir dari penilaian Dewan Hakim, mudah­mudahan bisa masuk final.” “Sedangkan untuk cabang Tahfidz, Khat Naskah dan MSQ dan lainnya masih bersaing dengan peserta dari Provinsi lainnya,” ungkap Hamdani Sulma sebagai salah satu pelatih Kafilah Kalbar. Pertandingan hari kedua

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud bersama Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Hj. Ai Hartini Husain saat ramah tamah MTQ Nasional di Batam Kepulauan Riau.

28

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

Pada hari kedua, Minggu 8 Juni 2014 Kafilah Kalimantan Barat akan tampil beberapa peserta lomba pada cabang yang berbeda. Di antaranya adalah cabang Tahfidz Golongan 1 Juz Maattilawah anak-anak atas nama Sumayyah El Hasya di Masjid Baiturrahim. Peserta cabang lomba Katil Qur’an golongan mushaf putra dan putri dilaksanakan di Aula Lembaga


Adat Melayu LAM) Kota Batam masing-masing atas nama Hendro Budi Sungkowao dan Siti Tursiawati yang dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Cabang lomba berikutnya adalah lomba Tartil Qur’an Putra atas nama Muhammad Ramdani yang didam­ pingi oleh Hj. Abbasiyah sebagai pelatih. Dan lokasi pertadingan dipusatkan di Aula Siskohat Hotel PIH. Ditempat yang sama peserta Tartil anak-anak putra tampil dengan nomor peserta 019. Untuk peserta cabang Tilawah Golongan Dwasa putri tampil peserta terbaik Kalimantan Barat atas nama Hj. Rabi’ah, S.Pd.I, yang tampil de­ngan nomor peserta 413 yang didampingi oleh M. Azman Alka, M.Ag. Rabi’ah tampil pukul 21.00 Wib diarena Utama Dataran Engku Putri Kompleks Kantor Walikota Batam pada urutan kelima dari 14 peserta yang tampil pada malam tersebut. Sehingga sampai pada hari ke­dua, jumlah peserta dari Provinsi Kalimantan Barat dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXV Nasional di Kota Batam sebanyak 16 orang. Ketua Kafilah Kalbar HM. Tuwok mengungkapkan, bahwa sampai detik ini seluruh peserta dalam kodisi yang baik sehingga seluruh peserta dapat tampil dengan baik dan tidak ada kendala sedikitpun. Lidia Tampil Memukau Setelah mengikuti Bapak Penyisihan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-25 di Kota Batam, dari tanggal 7-11 Juni 2014, maka pada hari Kamis dini hari pukul 00.00 WIB, Ketua Dewan Hakim mengumumkan secara resmi peserta yang berhak mengikuti babak final. Dari hasil penyisihan tersebut, Kafilah Provinsi Kalimantan Barat mampu masuk kebabak final melalui dua cabang lomba yakni cabang Tilawah Golongan anak-anak putri dan Tilawah Golongan Cacat Netra Putri

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA NASIONAL

Para Official Kalbar dan Peserta yang mendapat trofi di MTQ Nasional XXV di Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Peserta Golongan Tilawah Golongan anak-anak putri memperoleh nilai 90 dengan nor tampil 109 atas nama Ummi Qalsum, putri terbaik asal Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan peserta Golongan Tilawah Golongan Cacat Netra yang lolos ke babak final putri bernama Lidia­ wati Asbullah dengan jumlah nilai lebih tinggi satu angka dari Ummi Qalsum 91. Lidiawati tampil dengan nomor peserta 343. Panitia Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-25 menjelaskan bahwa setiap peserta yang masuk ke babak final diharapkan hadir 30 menit sebelum acara dimulai, sedangkan lokasi pertandingan akan dilaksanakan di tempat semula ketika babak penyisihan. Menurut Ketua Kafilah Kalimantan Barat HM. Tuwok, S.HI, prestasi Kafilah Kalimantan Barat pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-25 di Kota Batam ini lebih baik bila dibandingkan dengan MTQ Nasional ke-24 di Ambon yang hanya mampu mengirimkan 1 orang finalis cabang Tahfidz Golongan 1 Juz Maattilawah. Pengumuman pemenang dari masing-masing cabang akan disampaikan pada acara penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke25 Jum’at tanggal 13 Juni 2014 di Astaka Utama yang akan dihadiri Wakil Presiden RI dan Menteri Agama, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, M.Si.

Penutupan Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-25 di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau telah resmi ditutup oleh Wakil Preseden Republik Indonesia Budiono Jumat, 13 Juni 2014, yang lalu. Kafilah Provinsi Kalimantan Barat yang mengikuti beberapa cabang perlombaan sesuai dengan golongan hanya mampu meraih 3 cabang dan membuat Kalimantan Barat naik ke peringkat 11 dari 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya amat menggembirakan, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Kalbar menempati peringkat papan bawah. Cabang perlombaan yang berhasil diraih oleh kafilah Kalimantan Barat adalah cabang Tilawah golongan anak-anak atas nama Ummi Kalsum sebagai juara terbaik 2 asal Kabupaten Sambas. Cabang lainnya yang berhasil diraih adalah Tilawah Cacat Netra Putri atas nama Lidiawati juga utusan dari Kabupaten Sambas sebagai juara terbaik 3. Sedangkan Juara Harapan 1 diraih dari cabang Tahfidz 1 Jus Putri atas nama Sumayyah. Dari 3 cabang yang diraih sebagai juara, ada satu cabang yang seharusnya bisa membuat Kalbar naik ke peringkat kesepuluh besar, yak­ ni pada cabang Taffidz Qur’an atas nama Agung Pribadi asal Kabupaten Sintang. (Harmoni Kha­tulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

29


WARTA NASIONAL

Pengamanan Infrastruktur Jaringan dan Website Pemerintah

30

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

M

emasuki hari ketiga Bimbingan Teknik Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Wilayah Indonesia Timur yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Humas (Pinmas) Kementerian Agama Republik Indonesia, kali ini menampilkan nara sumber yang luar biasa dan hebat di bidangnya. Pada Kamis, 19 Juni 2014, materi yang disampaikan adalah Penga­ manan Infrastruktur Jaringan dan Investigasi Forensik pada Website Kementerian menampilkan Iwan Sumantri yang merupakan Wakil Ketua dari ID SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) yang memang menjadi Lembaga Independence di bawah Kementerian Kominfo dalam menangani kasus kasus hacking dan retasan atas sebuah situs web pemerintah. Iwan Sumantri menjelaskan bahwa kemudahan dalam teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat siapa saja yang mengetahui sedikit saja informasi tentang teknologi informasi, pasti berusaha mencoba dan meretas situs web pemerintah, sebagai­mana yang dituturkan pada para pengelola Admin PIC dan Website di Ibis Styles Hotel, Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali. Berbagai cara dan usaha dilakukan oleh mereka yang sengaja iseng dan usil dalam mengacaukan situs website pemerintah. Iwan Sumantri yang juga pakar IT ini memberikan beberapa aplikasi dan tools yang diterapkan dalam mengetes keamanan sebuah situs website pemerintah. Paling tidak ada 5 aplikasi

Admin PIC, Fajrin, ST dan Admin Website Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Aris Sujarwono bersama Iwan Sumantri yang merupakan Praktisi IT saat menjadi narasumber di Bimtek TIK Nasional Wilayah Indonesia Timur di Benoa Styles Hotel Tahun 2014.

dan tools yang untuk menilai dan mengu­ji sekuritas sebuah situs peme­rintah, dari DNS bahkan Ddos sekalipun bisa diganggu oleh para hacker. Sehingga para admin PIC harus lebih paham dalam usaha usaha yang mencoba mengganggu dan cara penanganannya bila terjadi peretasan. Tidak cukup teori dalam menunjukan kondisi maraknya peretasan, Iwan Sumantri juga mengajar peserta dengan membuka beberapa aplikasi untuk melihat sekuritas dari sebuah situs web. Beberapa situs web pemerintah terdata dalam kondisi yang memiliki keamanan tidak sempurna, se­hingga jika terjadi peretasan, akan mengalami kondisi yang parah nantinya. Tidak fair rasanya jika tidak melihat situs web kemenag.go.id dalam hal keamanan. Semua peserta mengikuti tahapan pemeriksaan portal situs web, maka didapati sebuah hasil yang membanggakan. “Situs web kemenag.go.id dalam

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

kondisi keamanan yang maksimal, sesuai dengan hasil analisa beberapa situs dan tools”, ujar Iwan Sumantri. Sekarang tinggal kemampuan dari para pengelola admin PIC dalam menjaga jaringan di masingmasing dari kondisi LAN dan WAN pada mikrotik harus disetting agar bisa seaman mungkin dari ancaman hacker yang sengaja cari sensasi. Bimbingan Teknis Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Agama Republik Indonesia ini ditujukan bagi Indonesia bagian timur yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku dan Papua yang berjumlah 50 peserta. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 17 hingga 20 Juni 2014. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengutus Fajrin, ST sebagai Admin PIC dan Aris Sujarwono sebagai Admin Website untuk mengikuti bimtek ini. (Harmoni Khatulistiwa)


SEPUTAR MADRASAH

MIS Nurul Islam

Selalu Semangat Memajukan Madrasah FOTO-FOTO: DOK. MIS NURUL ISLAM

M

adrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Islam didirikan oleh M. Hadiy, S.Pd.I. Berdiri di atas lahan milik sendiri seluas 1.000 m2, dengan luas bangunan 600 m2 merupakan salah satu lembaga pendidikan yang didirikan untuk mengakomodir aspirasi masyarakat sekitar lingkungannya. Madrasah ini berada di dalam lingkungan Pondok Pesan­ tren. Sejak berdiri 18 Juni 2003, Madrasah yang beralamat di Jalan Tabrani Achmad, Gang Berdikari I, Kelurahan Paal Lima Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak ini terus mengalami perkembangan yang cukup membanggakan. Baik perkembangan fisik bangunan maupun jumlah siswanya. Dari perkembangan fisik bangunan madrasah yang awal berdirinya hanya memiliki tiga lokal, di tahun kesebelas tepatnya tahun 2014, madrasah ini sudah memiliki 10 lokal. Sedangkan untuk perkembangan jumlah siswanya, awalnya hanya memiliki 38 siswa, tapi hari ini sudah memiliki 193 siswa. Tentu saja semua itu tidak instan, tapi melalui sebuah proses panjang. Karena tidak ada satupun di dunia ini bisa menjadi besar tanpa berawal

Kepala MIS Nurul Islam, A. Muin, M.Pd bersama para dewan guru yang mendedikasikan ilmunya bagi perkembangan dan kecerdasan para siswa

dari hal yang kecil. Demikian juga dengan MIS Nurul Islam yang memiliki moto “Tetap Semangat Memajukan Madrasah”. Kepala MIS Nurul Islam, A. Muin, M.Pd dengan restu dan dukungan penuh dari pengurus Lembaga Nurul Islam yang menaunginya, terus berupaya untuk membangun dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki madrasah ini. Baik potensi yang dimiliki siswanya maupun tenaga pengajarnya. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan madrasah ini tetap eksis dan bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya yang sederajat, khususnya di Kecamatan Pontianak Barat. “Sejak berdiri sampai sekarang,

kami selalu bersemangat menjadikan MIS Nurul Islam sebagai madrasah yang bisa bersaing dan berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama. Dan allhamdulillah, sampai sekarang kepercayaan masyarakat cukup tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya di madrasah ini,” tutur A. Muin M.Pd. Madrasah yang memiliki visi “Mengembangkan dunia pendidikan dengan cara menggali potensi yang ada di sekitar lingkungan madrasah dan masyarakat” ini berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswanya sesuai dengan bakatnya. Antara lain dengan memperkaya kurikulum, memiliki kegiatan khusus dengan mempertimbangkan kebutuhan indi-

KIRI: Siswa MIS Nurul Islam ikut latihan manasik haji untuk menumbuhkan rasa cinta dan rindu berkunjungan ke Baitullah dan Ziarah Ke Makam Nabi Besar Muhammad SAW. TENGAH: Perpustakaan MIS Nurul Islam sebagai tempat menimba dan menggali ilmu pengetahuan yang luas bagi para siswa. KANAN: Paskibra Madrasah Islam Swasta Nurul Islam siap melatih kedisiplinan dan cinta kepada tanah air, bangsa dan negara. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

31


vidual serta pemilihan topik penting bagi siswa sesuai dengan tingkatannya. Keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan diharapkan dapat menghasilkan karya-karya kreatif, otentik yang mampu mengharumkan lembaga pendidikan ini. “Selain proses belajar mengajar sesuai kurikulum, di MIS Nurul Islam juga ada kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) bagi seluruh siswa. Paling tidak ada enam ekskul yang bisa menjadi pilihan siswa untuk mengembangkan potensi diri. Yakni olah raga, pramuka, paskibra, Latihan Qasidah, dan Latihan Zapin Melayu,” jelas Mu’in. Beberapa kegiatan ekskul tersebut juga pernah mengharumkan nama MIS Nurul Islam. Baik di tingkat Kecamatan Pontianak Barat, maupun di tingkat Kota Pontianak. Diantaranya olah raga Tenis Meja dan Lomba Tata Upacara Penggalang (LTUP). Siswasiswi MIS Nurul Islam pernah mengukir prestasi menjadi juara ketiga di tingkat Kota Pontianak. Melengkapi prestasi yang diukir siswanya, salah satu gurunya yang juga merangkap TU (Tata Usaha), Muhammad Yahya, pernah memiliki prestasi yang membanggakan. Yakni sebagai juara kedua Olimpiade Sains Pertamina tingkat Provinsi Kalbar di tahun 2011. Selain itu, baru-baru ini Kepala MIS Nurul Islam terpilih sebagai Wakil Ketua I Persatuan Guru Repu­ blik Indonesia (PGRI) Kota Pontianak masa bhakti 2014-2019. Hal tersebut juga merupakan prestasi yang luar biasa. Karena di antara banyak guru, beliau dipilih dan diberikan amanah oleh seluruh guru madrasah untuk menjadi wakil yang diharapkan mampu berjuang dan menyampaikan aspirasi guru madrasah di organisasi yang lahir 25 November tersebut. Kini, keberadaan MIS Nurul Islam semakin diperhitungkan. Artinya madrasah ini harus terus berbenah diri. Muin dengan 15 tenaga pengajarnya siap melakukan hal tersebut. Mereka juga bertekad akan menjadikan madrasah ini berbeda dengan lembaga

32

DOK. MIS NURUL ISLAM

SEPUTAR MADRASAH

Kepala MIS Nurul Islam, A. Muin, M.Pd bersama para siswa yang meraih trofi di ber­ bagai perlombaan yang membawa kebanggaan bagi madrasah.

Prestasi yang diraih Siswa MIS Nurul Islam No.

Jenis Lomba/Pertandingan

Tingkat

Prestasi

Tahun

Kecamatan

Juara 2

2008

Kecamatan

Juara 1

2010

1.

Tari Zapin

Kecamatan

3.

Tari Zapin

Kecamatan

2. 4. 5.

6. 7.

8. 9.

10. 11.

12. 13.

14. 15.

16. 17.

18. 19.

Tari Zapin Voli Putra Voli Putri

Tenis Meja Putra LKBB LTUP

Tenis Meja Putri Cerdas Cermat

22.

Kota

Juara 3

Kecamatan Kota

Lomba Azan dan Iqomah Lomba Karnaval

Lomba Hafalan Teks UUD 1945 Lomba LCT

Komandan Terbaik

Lomba Tari Kreasi Baru

Juara 3

Harapan

Kecamatan

Juara 1

Kecamatan

Lomba Khaifatussholah

Juara 3

Kota

Lomba LCT

Lomba Khaifatussholah

Juara 1

Juara 2

Kecamatan

Lomba Khaifatussholah

Juara 2

Kecamatan

Lomba Azan

20. Lomba Azan dan Iqomah 21.

Kecamatan

Juara 3

1.

2.

Jenis Lomba

Olimpiade Sains Pertamina MTQ

pendidikan lainnya yang sederajat. Terlihat dari misinya adalah menciptakan generasi yang beriman dan bertaqwa, menguasai imtaq dan iptek, dan menjadikan siswa disiplin

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

2010 2010 2010 2010 2011 2011

2012

Juara 1

2013

Juara 3

Kecamatan

Juara 1

2012 2013

Juara 1

2014

Kecamatan

Juara 2

2014

Kecamatan

Juara 3

Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan

Juara 3 Juara 3 Juara 3

Juara 4

Prestasi yang pernah diraih Guru MIS Nurul Islam: No.

2009

Juara 2

Kecamatan Kecamatan

2007

2014 2014 2014 2014 2014 2014

Tingkat

Prestasi

Tahun

Kecamatan

Juara 1

2010

Provinsi

Juara 2

2011

dan bertanggung jawab. Sedangkan tujuan akademiknya adalah memberikan bekal kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan. (Sumi/Ptk)


KUA CORNER

KUA Singkawang Tengah

Maju Pesat di Tengah Heterogenitas Singkawang

A

pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang. Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang, dan pada tahun 1981 kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981), Kota ini juga pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 daerah otonom.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

walnyaSingkawangmerupakan sebuah desa bagian dari wilayah Kerajaan Sambas. Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri Tiongkok, sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya, dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang Tionghoa) menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong, mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta terdapat

Menyerahkan sertifikat ikrar wakaf sebagai bentuk pelayanan pada masyarakat yang ingin beribadah amal jariah yang mengalir sepanjang masa.

Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang belum direalisir oleh Pemerintah Pusat, waktu itu hanya Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (UU Nomor 10 Tahun 1999), sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribukota di Sambas. Singkawang memperoleh status kota berdasarkan UU No. 12/2001, tanggal 21 Juni 2001. Berdasarkan Perda Kota Singkawang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perubahan Desa menjadi Kelurahan di Kota Singkawang dan Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, terdapat 5 kecamatan dan 26 kelurahan. Salah satu dari 5 kecamatan yang ada yaitu Kecamatan Singkawang Tengah yang memiliki 6 kelurahan, dan di antara wilayah tersebut berdiri bangunan KUA Singkawang Tengah yang terletak di Jalan Ali Anyang, Kelurahan Sungai Wie. Kantor Urusan Agama Singkawang Tengah dibangun dengan DIPA pada Tahun 2012 di atas tanah seluas 480 m2 dengan luas bangunan sekitar 74 m2. KUA Singkawang tengah secara bentuk dan posisi cukup refresentatif dalam membina warga dan program keagamaan Islam ditengah lingkungan masya足 rakat Kota Singkawang yang sangat heterogen. Dengan dipimpin oleh Mus Muthalib, S.HI, Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkawang

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

33


Kepala KUA Singkawang Tengah beserta seluruh staf berfoto dengan Tim Penilai KUA Teladan Provinsi didampingi Kepala Kementerian Agama Kota Singkawang.

oleh walikota yang bukan dari etnis Tionghoa, tidak menjadikan masyarakat setempat berontak ataupun bertindak anarkis. Justru menunjukan bahwa pemimpin muslim bagi umat non muslim haruslah menjadi

Rahmatan Lil Alamien sebagaimana Nabi Besar Muhammad SAW menjadi Rahmat bagi Semesta Alam. Pada program tahunan Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkawang Tengah tahun lalu, paling

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Tengah memiliki 1 orang penyuluh fungsional, 4 orang pelaksana, 2 orang penyuluh fungsional dan seorang pengawas pendidikan saat ini, KUA Singkawang Tengah mencoba mengimplementasikan visi dan misi yang diadopsi dari Kementerian Agama Republik Indonesia di ling­ kungan setempat. Mengemban visi “Mewujudkan Masyarakat Kota Singkawang Rukun, Cerdas, Sejahtera dan Berkualitas Dalam Beragama” adalah salah satu spirit yang diemban oleh Mus Mutahlib bersama rekan. Singkawang lebih dikenal sebagai Kota Amoy dan Kota Seribu Vihara oleh masyarakat luas dikarenakan cukup banyak etnis tionghoa yang bermukim di Kota yang juga terkenal dengan Tahu nya ini. Namun pada kenyataannya, kerukunan umat beragama cukup kondusif dan terjaga. Dipimpin

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

KUA CORNER

Gedung KUA Singkawang Tengah berdiri kokoh siap melayani masyarakat dalam hal keagamaan.

34

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

KUA CORNER

tidak ada 13 program yang menjadi skala prioritas dalam mewujudkan visi dan misi yang diemban. Selain program internal yang terdiri dari rapat dan evaluasi kinerja KUA, koordinasi dan interaksi lintas KUA baik se-Kota Singkawang, antar kota dan kabupaten maupun tingkat provinsi. Hal ini dimaksudkan agar pegawai KUA Singkawang Tengah selalu terdepan dalam informasi dan pelayanan keagamaan kepada masyarakat. Mungkin bagi sebagian masya­ rakat menganggap Kantor Urusan Aga­ma hanya tempat untuk mendaftar dan melangsungkan proses pernikahan. Namun pada tujuan dan hakikat yang diprogramkan tidak hanya sampai disitu. Urusan nikah dan rujuk memang termasuk “fardhu ain“ pada KUA, tapi jangan lupakan peran pembinaan kemasjidan, majlis ta`lim serta akta ikrar wakaf. Tidak berhenti sampai disitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkawang Tengah juga secara berkala membina BP4 (Badan Penasihat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian) serta Keluarga Se-

Sebelum melakukan proses ijab Kabul pernikahan terlebih dahulu calon pengantin diperiksa administrasi dan asal usul sebagainya, sehingga tidak terjadi permasa­ lahan di kemudian hari.

jahtera Bahagia yang menuju pada Keluarga Sakinah. Sebagaimana pepatah “Le­bih Baik Mencegah Daripada Mengobati“. Sebelum terja­ dinya pertengkaran yang berpuncak pada perceraian, maka KUA Singkawang Tengah melalui BP4 dan Pembinaan Keluarga Sejahtera berusaha mem-back up dan menjaga pondasi tersebut melalui mediasi dan penasehatan. Usaha tersebut di antaranya de­ ngan cara mensosialisasikan Undang Undang Perkawinan di beberapa Ke­lurahan dibawah wilayah KUA Singkawang Tengah. Baik lewat pertemuan resmi maupun melalui dakwah yang di sampaikan penyuluh Agama Islam Fungsional pada pembinaan kelompok pengajian dan majelis ta`lim. Sehingga para ibu yang menjadi anggota majlis ta`lim selalu terbarukan dalam hal ilmu dan informasi yang berguna bagi rumah tangga mereka. Hasil positif telah terbukti dalam hal pembinaan keagamaan dan ke-

luarga sakinah, dengan terpilihnya Dr. H. Sumardi, M.Si dan Ibu Hj. Budi Puji sebagai Juara III pada Pemilihan Keluarga Sakinah Tingkat Nasional oleh Kementerian Agama di Tahun 2012. Meski mewakili Kota Singkawang secara umumnya, namun hal tersebut menunjukan betapa Kantor Urusan Agama telah menampakan hasil nyata dalam pembinaan sebuah keluarga. Kantor Urusan Agama Singkawang Tengah berharap agar keluarga muslim yang dibina oleh para pe­ nyuluh agama lewat majlis ta`lim maupun pengajian kelak menjadi sebuah keluarga yang baik dan sejalan de­ngan tuntunan Allah SWT dan RasulNya. Sebuah Kata Hikmah Berbunyi “Ibu Adalah Madrasah Pertama Bagi Anak Anaknya“. Sehingga memunculkan generasi Islami yang menjadi penggerak dan pembangun Kota Singkawang menuju Kota yang maju dan beriman dan bertaqwa. Insya Allah. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

35


JUSTICIA

Unsur Pidana Pemalsuan Dokumen

D

dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun. (2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah se-

NET

okumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian). Demikian dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di laman resmi Pusat Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tindak pidana berupa pemalsuan suatu surat dapat kita jumpai ketentuannya dalam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berbunyi: (1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang

36

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

jati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian. Selanjutnya, di dalam Pasal 264 KUHP ditegaskan bahwa: (1) Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun, jika dilakukan terhadap: 1. akta-akta otentik; 2. surat hutang atau sertifikat hutang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari suatu lembaga umum; 3. surat sero atau hutang atau sertifikat sero atau hutang dari suatu perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai:


JUSTICIA 4. talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-surat itu; 5. surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan; (2)Diancam dengan pidana yang sama barang siapa dengan sengaja memakai surat tersebut dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati atau yang dipalsukan seolah-olah benar dan tidak dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan kerugian. R. Soesilo dalam bukunya Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar­Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal (hal. 195) mengatakan bahwa yang diartikan dengan surat dalam bab ini adalah segala surat, baik

yang ditulis dengan tangan, dicetak, maupun ditulis memakai mesin tik, dan lain-lainnya. Surat yang dipalsukan itu harus surat yang: 1. dapat menimbulkan sesuatu hak (misalnya: ijazah, karcis tanda masuk, surat andil, dan lainlain); 2. dapat menerbitkan suatu perjanjian (misalnya surat perjanjian piutang, perjanjian jual beli, perjanjian sewa, dan sebagainya); 3. dapat menerbitkan suatu pembebasan hutang (kuitansi atau surat semacam itu); atau 4. surat yang digunakan sebagai keterangan bagi suatu perbuatan atau peristiwa (misalnya surat tanda kelahiran, buku tabungan pos, buku kas, buku harian kapal, surat angkutan, obligasi, dan lain-lain). Adapun bentuk-bentuk pemalsuan surat itu menurut Soesilo dilakukan dengan cara: 1. membuat surat palsu: membuat isinya bukan semestinya (tidak benar). 2. memalsu surat: mengubah surat sedemikian rupa sehingga isinya menjadi lain dari isi yang asli. Caranya bermacam-macam, tidak senantiasa surat itu diganti dengan yang lain, dapat pula dengan cara mengurangkan, menambah atau merubah sesuatu dari surat itu. 3. memalsu tanda tangan juga termasuk pengertian memalsu surat. 4. penempelan foto orang lain dari pemegang yang berhak (misalnya foto dalam ijazah sekolah). Unsur-unsur pidana dari tindak pidana pemalsuan surat selain yang disebut di atas adalah: (Ibid, hal. 196) 1. pada waktu memalsukan surat itu harus dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat itu seolah-olah asli dan tidak dipalsukan; 2. penggunaannya harus dapat mendatangkan kerugian. Kata

“dapat” maksudnya tidak perlu kerugian itu betul-betul ada, baru kemungkinan saja akan adanya kerugian itu sudah cukup; 3. yang dihukum menurut pasal ini tidak saja yang memalsukan, tetapi juga sengaja menggunakan surat palsu. Sengaja maksudnya bahwa orang yang menggunakan itu harus mengetahui benar-benar bahwa surat yang ia gunakan itu palsu. Jika ia tidak tahu akan hal itu, ia tidak dihukum. Sudah dianggap “mempergunakan” misalnya menyerahkan surat itu kepada orang lain yang harus mempergunakan lebih lanjut atau menyerahkan surat itu di tempat dimana surat tersebut harus dibutuhkan. 4. Dalam hal menggunakan surat palsu harus pula dibuktikan bahwa orang itu bertindak seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, demikian pula perbuatan itu harus dapat mendatangkan kerugian. Lebih lanjut, menurut Pasal 264 ayat (1) angka 1 KUHP, bahwa tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana Pasal 263 KUHP lebih berat ancaman hukumannya apabila surat yang dipalsukan tersebut adalah surat-surat otentik. Surat otentik, menurut Soesilo adalah surat yang dibuat menurut bentuk dan syaratsyarat yang ditetapkan undang-undang, oleh pegawai umum seperti notaris (hal. 197). Sebagai contoh kasus dapat kita jumpai dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 71 PK/Pid/2005. Dalam putusan tersebut diketahui bahwa terdakwa dengan sengaja menggunakan surat pemberitahuan pajak tentang (SPPT) palsu atau yang dipalsukan dengan cara mengubah data di dalamnya. Hakim menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pemalsuan surat” dan menghukumnya de­ngan pidana penjara selama 6 bulan. (Klinik Hukum Online)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

37


ARTIKEL

Akankah Kembali ke Fitrah Oleh Miftahul Khair AR. Staf Kantor Kemenag Kota Singkawang

S

ekarang kita telah berada pada detik-detik ter­ akhir Ramadhan. Dalam hitungan hari lagi umat Islam akan meninggalkan bulan yang mulia nan suci ini. Akan kita tinggalkan saat-saat bahagia ketika kita berkumpul bersama keluarga menjelang azan magrib, saat-saat yang indah ketika kita memenuhi masjid untuk menuntut ilmu, tadarus dan tarawih, saat-saat yang khidmat ketika kita bangun di waktu dini hari, akan sahur seraya menjelang salat subuh dengan zikir, istigfar dan doa. Bulan ramadhan telah melatih kita untuk memberi perhatian kepada waktu, ketika ada banyak manusia yang tidak bisa menghargai dan memanfaatkan waktunya. Ramadhan juga telah melatih kita untuk selalu rindu kepada waktu-waktu shalat yang kita lakukan di awal waktunya. Kita kejar maghrib untuk mengejar kemuliaan, shalat isya dan taraweh kita laksanakan secara berjamaah. Ramadhan telah melatih kita untuk memakmurkan tempattempat ibadah; masjid, mushalla, dan surau. Gegap gempita kita mendatangi rumah-rumah Allah, kita kerahkan anak istri kita untuk meramaikan tempat ibadah. Hingga ketika menyaksikan pemandangan indah seperti ini sese­ orang sempat berkhayal, “Andai Ramadhan datang dua belas kali setahun.” Begitu indah pemandangan ini, suara pujian dan doa bersahut-sahutan dari pengeras suara di antara masjidmasjid. Alam serasa hanyut dalam tasbih dan istighfar. Ramdhan telah melatih kita untuk menjaga lisan, hati, mata, telinga dan anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa. Selama ramadhan kita dilatih untuk menjaga lisan dari kata-kata yang kotor, dari perbuatan membicarakan aib orang lain, dan dari perilaku yang menyakiti hati orang lain. Kita tahan semua perilaku tersebut supaya puasa kita dapat mencapai kesempurnaan, yang tidak hanya menahan lapar dan haus saja. Allah swt telah mentarbiyah kita selama sebulan penuh melalui ibadah Ramadhan. Melalui puasa kita dididik

38

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

dan dilatih untu peduli dan berbagi. Puasa tidak saja menahan lapar dan haus di siang hari, tapi di balik haus dan lapar itu kita dihantarkan untuk ikut berempati merasakan langsung sebagian dari penderitaan saudara-saudara kita, para fuqara dan masakin. Betulkah kita semua telah lulus dalam menghadapi ujian berpuasa sebulan penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu angkara murka? Berhasilkah kita membersihkan iman, dari bintik-bintik kemaksiatan, kemunafikan, dan kemungkaran? Akankah setelah ramadhan berlalu, kita akan kembali kepada diri kita sebelum-sebelumnya. Seperti kosmetik yang pudar dibasuh air. Seperti kos­ metik, kesalehan kita raib ditelan waktu. Azan maghrib telah hilang kesaktiannya di telinga kita. Masjid-masjid kembali mulai kosong dari shalat jamaah. Alangkah celakanya jika setelah ramadhan nanti, perilaku kita kembali seperti semula. Mata kembali untuk melihat hal yang maksiat, lisan kita masih suka membicarakan dan mengunjingkan orang lain. Perilaku kita masih suka menyakiti perasaan orang lain. Untuk itu setelah ramadhan berlalu nanti kita berharap untuk tetap mempertahankan nilai-nilai Ramadhan yang telah kita laksanakan. Semoga predikat taqwa sebagai manusia yang suci benar-benar kita raih di akhir ramadhan ini, sebagaimana firman Allah dalam surah AlBaqarah 183: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Ibarat orang berburu harta karun,semoga di penghujung bulan rama­ dhan ini akhirnya kita temukan harta karun berupa berkah, rahmah, dan ampunan ilahi. Sehingga ketika Idhul Fitri nanti, kita betul-betul kembali pada kesucian dan mampu merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga berdoa kepada Allah mudah-mudahan Ramadhan kali ini bukan menjadi Ramdhan terakhir bagi kita, dan pada tahun yang akan datang kita dapat kembali menikmati jamuan Allah di bulan yang mulia ini. Wallahu’alam.


ARTIKEL

Lima Cara Menguji Kesombongan Tersembunyi Oleh Sholihin HZ. Kepala MTs Aswaja Pontianak

D

alam sejarah makhluk ciptaan Allah SWT, Iblis la’natullah adalah yang pertama kali menyatakan dirinya sebagai makhluk yang paling mulia dan pada posisi kasta makhluk yang lebih baik (dari Adam). Merasa paling baik, paling mulia, paling super dan menganggap remeh orang lain adalah sikap kesombongan yang menjadi stigma bagi makhluk yang satu ini. Dengan memahami ini, maka dapat dikemukakan bahwa sifat sombong ini secara fisik disimbolkan dengan sosok iblis la’natullah dan secara non fisik siapapun yang memiliki sifat ini dapat dikatakan sifat kesombongan melekat pada dirinya. Cukup banyak ayat dalam Al-Quran menyebutkan larangan dan celaan terhadap sifat sombong ini (QS. 57:23; QS. 40:76; QS. 31:18; QS. 17:37). Hanya karena sifat ini merupakan salah satu dari penyakit hati, maka yang lebih mampu menilai ada tidaknya penyakit ini pada seseorang adalah orang lain, bukan diri sen­ diri. Berbeda dengan penyakit jasmani atau fisik yang tampak, yang lebih tahu tentang penyakit yang dide­ rita adalah diri sendiri dan bukan orang lain. Kiranya dalam konteks inilah saling menasehati sangat diperlukan. Adakah sifat ini pada diri kita? Imam al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin memberikan pengetahuan kepada kita untuk mengetahui keberadaan kesombongan yang tersembunyi. Pertama, saat kita diskusi, tukar pikiran dan share dengan siapapun, saat kita tidak menerima pendapat orang lain sementara kita tahu bahwa pendapat itu benar maka itu artinya penyakit sombong ada pada kita. Bukankah dikatakan terimalah hikmah atau pengetahuan itu darimanapun datangnya. Dan inilah yang diwariskan oleh ulama-ulama kita terdahulu, orang-orang bijak masa lampau bahwa mungkin apa yang dikatakannya benar dan kesalahan pada saya dan bisa saja kebenaran itu sudah diketahui namun disampaikan lewat lisan orang lain.

Kedua, ketika kita bertemu dengan orang lain dalam satu pertemuan (majlis), apakah kita memberikan kepada mereka tempat yang tinggi atau kita sediakan tempat duduk buat mereka. Jika kita merasa sulit untuk melakukan itu maka kita akan mengetahui bahwa kita memiliki rasa sombong. Ketiga, ketika kita menerima undangan orang-orang miskin (mustadh’afin), apakah kita memenuhi undangan itu atau tidak atau apakah kita mau pergi ke pasar, membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari, mengangkat barang keperluan sendiri dan milik teman­teman kita? Jika kita merasa berat untuk melakukan hal itu maka di dalam diri kita terdapat rasa sombong. Keempat, apakah kita mengenakan pakaian yang sederhana, bersahaja atau sebaliknya. Khusus yang keempat ini bahwa pakaian yang baik tidak mesti mahal, meskipun bagi kalangan tertentu pakaian mencerminkan karakter dan status sosial dan ekonomi sese­ orang. Maksud penulis adalah berpakaianlah yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi serta momen yang tepat. Seorang juru dakwah harus mencerminkan sikap bahwa ajakan yang disampaikannya sejalan de­ ngan gayanya dalam berucap dan berbuat. Seorang guru dan tenaga pendidik harus mencerminkan sikap dan pakaian sebagaimana layaknya seorang guru dan tenaga pendidik karena ia akan menjadi model bagi warga sekolah. Kemampuan intelektual harus mumpuni namun sebagaimana penghormatan terhadap ilmu maka dari sisi inipun, hal itu harus diperhatikan. Kelima, dan ini menurut hemat penulis -sebagai tambahan dari penulis- bahwa kesombongan tersembunyi dapat diketahui manakala kita berat untuk mengapresiasi, memberikan penghargaan dan ucapan “selamat” kepada orang yang memang berhak untuk mendapatkannya. Ternyata bahwa untuk menghargai orang lain atas keberhasilan yang diraihnya bukan hal sepele karena ternyata juga ada juga yang menyepelekan hal itu. Ibarat dua orang yang diskusi dengan satu tema bagaimana cara menancapkan dan mendirikan telur ayam di ujung tanduk rusa yang menempel di dinding. Orang pertama menyebutkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, bagaimana mungkin telur ayam bisa menancap dan berdiri di tanduk rusa. Namun orang kedua, segera melakukan ambil telur kemudian menancapkan telur di tanduk rusa meskipun telurnya pecah dan berkeluaran isinya. Apa reaksi orang pertama? Kalau begitu saya juga bisa. Kalau bisa, mengapa tadi tidak dilakukan? Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

39


ARTIKEL

Bersabar dalam Berhaji Oleh Syaiful Rizan Staf Bidang PHU Kanwil Kemenag Kalbar

T

idak lama lagi, kita akan memasuki bulan Dzulqaidah tahun 1435 Hijriah. Dimana di bulan ini merupakan Miqat Zamani (batas waktu melaksanakan haji) bagi umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan rukun Islam kelima yakni Haji. Ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang sungguh-sungguh. Bayangkan kurang lebih sekitar 4 juta umat Islam berkumpul di waktu dan tempat yang sama untuk melaksanakan ritual ibadah dan ziarah di dua kota suci (haramain) yakni Mekkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Pergerakan manusia (mobilisasi) terbesar sepanjang sejarah tentu memerlukan kesabaran luar biasa bagi jemaah haji, mengingat rentan timbulnya masalahmasalah baik mengenai pelayanan umum, transportasi, akomodasi, konsumsi maupun pada saat pelaksaaan ibadah, semenjak dari pemberangkatan di tanah air sampailah ke tanah suci Mekkah dan Madinah dan juga sekembalinya jemaah haji ke tanah air. Haji: Ujian Kesabaran Memang benar jika banyak yang mengatakan bahwa dalam ibadah haji, kesabaran merupakan salah satu hal yang akan diuji oleh Allah SWT. Karena kita akan menghadapi berbagai hal, yang kadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau kita inginkan. Disamping melibatkan banyak pihak, ibadah haji juga membutuhkan banyak proses. Menurut wikipedia.org, sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapai segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.

40

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

Ujian kesabaran pertama dimulai ketika calon jemaah haji masuk Asrama Haji Transit atau Embarkasi. Kesabaran calon jemaah mulai diuji ketika menghadapi jadwal keberangkatan. Sabar menunggu di aula untuk mengikuti proses acara pelepasan yang bersifat seremonial dan menunggu waktu yang tepat untuk calon jemaah diberangkatkan ke bandara. Bagi yang tidak sabar, akan terasa sangat membosankan dan menjadi bentuk penyiksaan bagi dirinya. Ujian kesabaran kedua akan dirasakan ketika menunggu di bandara. Bisa saja terjadi delay atau keterlambatan penerbangan. Dalam penerbangan 9-10 jam dari tanah air menuju Jeddah atau Madinah, kesabaran kembali diuji. Bukan masalah makanan yang kurang cocok atau toilet yang terbatas, tetapi dimensi waktu yang cukup lama bisa membuat kita bosan. Apalagi bagi orang yang sama sekali belum pernah merasakan perjalanan dengan menggunakan pesawat, mungkin akan merasa tidak tenang selama penerbangan. Dengan membaca Al-Qur’an atau berusaha untuk tidur bisa menjadi solusi yang tepat daripada hanya menggerutu akan lamanya penerbangan. Saat tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, tingkat kesabaran kita kembali diuji dengan menghadapi antrian imigrasi yang begitu panjang, sungguh sangat melelahkan. Bayangkan setiap jam ada saja calon jemaah haji dari manca negara yang tiba, bisa berjam-jam menunggu giliran diperiksa dokumen perjalanan kita. Apalagi jika kedapatan masalah dalam barang bawaan kita, disuruh membuka koper oleh petugas imigrasi Arab Saudi yang bahasanya sedikit dari kita dapat memahaminya. Mungkin disini tingkat kesabaran kita terkuras habis. Badan sudah letih, bosan diperjalanan, ingin segera sampai di pemondokan untuk mengistirahatkan diri. Selanjutnya, ketika tiba di pemondokan. Biasanya ada “perebutan� kamar antar sesama jemaah. Urusan penempatan kamar yang membutuhkan waktu membuat calon jemaah emosi karena keletihan dan ingin segera beristirahat. Belum lagi pemondokan di Mekkah yang kadang jauh dari masjid. Untuk mempermudah


CALENDARLABS.COM

ARTIKEL

mobilitas jemaah menuju Masjidil Haram, disediakan bis angkutan, tetapi biasanya selalu penuh, harus menunggu lama karena suasana jalan macet, sangat membutuhkan kesabaran kita. Manakala keterbatasan fasilitas itu dianggap sebagai sumber kekecewaan, maka berhaji bukan lagi memperoleh kesenangan dan kedamaian, melainkan justru sebaliknya menjadi berat dan menyiksa. Perlu kebesaran hati kita menghadapi persoalan tersebut yang selalu terjadi dalam berhaji. Persoalan lainnya akan muncul pada pelaksanaan ibadah, seperti pada saat Thawaf, Sa’i, Melempar Jumrah, dan perjalanan dari Mekkah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina. Melakukan sesuatu bersama-sama orang lain dalam jumlah yang sangat besar hingga harus berdesakdesakkan bukan hal mudah. Kadangkala hanya sekedar menggerakkan badan saja, ketika berjubel sulitnya bukan main. Belum lagi dalam suasana seperti itu, ada saja orang lain yang tidak peduli sesama mereka memaksa diri menerobos berusaha untuk merebut tempat atau mendahului. Suasana lelah, menjadikan seseorang sangat sulit mengendalikan emosi. Saat-saat yang demikian itu memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Iklim juga dapat mempengaruhi tingkat kesabaran jemaah. Iklim Mekkah dan Madinah yang tidak sama dengan di Indonesia, lebih panas atau juga kadang lebih dingin. Bagi orang yang tidak sabar maka akan mengeluh, malas beribadah. Sementara itu, banyak mengeluh dalam menjalani hidup dan pada saat berhaji harus ditinggalkan. Ibadah haji tempat berkumpulnya umat Islam seluruh dunia. Tentu kita akan berhadapan dengan berbagai macam negara yang memiliki adat istiadat, kebiasaan dan cara pergaulan yang berbeda-beda yang kadang

kita anggap tidak patut, ternyata dilakukan oleh mereka. Misalnya, pada saat kita sedang duduk menempati shaf dalam sholat, ternyata ada saja orang yang melewati dengan seenaknya sendiri. Melangkahi orang dan bahkan sambil memegang kepala orang lain dianggapnya biasa. Menghadapi kenyataan seperti itu, kesabaran sangat diperlukan. Perbanyak Sabar Kesabaran memang sangat diuji dalam melaksanakan ibadah haji. Karenanya, kerap dalam tausiyah ustadz di masjid-masjid, bahkan tidak hanya disebutkan sekali, tapi tiga kali, sabar, sabar, sabar, bahkan lebih. Begitu pentingnya kesabaran bagi jemaah haji sampaisampai ada sebuah ungkapan, kalau perlu bawa sabar sebanyak bulu di badan. Sabar bukan berarti sikap pasif, tetapi sabar dalam arti kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan menata diri agar tidak terburu-buru melakukan sesuatu mengingat situasi dan kondisi begitu banyaknya umat Islam dunia yang menunaikan ibadah haji sementara fasilitas yang tersedia terbatas. Meminjam istilah bapak Drs. H. Mustolih, M.Si, “Penting sekali pergi haji membawa uang sekarung, tetapi lebih penting membawa berkarung-karung kesabaran�. Kesabaran membuat seluruh proses ibadah kita akan semakin bermakna. Upayakan agar ibadah di tanah suci tidak dikotori oleh hawa nafsu amarah dan kebencian. Jadilah tamu Allah nan santun sehingga Tuan Rumah akan memberikan yang terbaik bagi kita. Selamat menunaikan ibadah haji, semoga kita mencapai haji mabrur. Amin ya Robb. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

41


MUTIARA HATI

Ramadhan adalah Bulan yang Agung Oleh Helli Ummi Mustolihah Penyuluh Kemenag Kabupaten Landak

R

amadhan adalah bulan yang agung, bulan spesial yang mendatangkan kebahagiaan bagi seluruh ummat Islam sedunia. Karena di dalam bulan tersebut, pahala kebaikan dilipatgandakan, terdapat banyak berkah, ampunan dan dispensasi dari api neraka. Salah satu amalan yang diwajibkan pada bulan ini adalah puasa. Puasa secara bahasa berarti imsak (menahan). Secara istilah puasa artinya menahan dari berbuka atas segala yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar shadiq hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan dengan dasar hukum Q.S. Albaqarah :183 dan hadits “buniya al islamu ala khamsin dan seterusnya. “. Wajibnya berpuasa di bulan Ramadhan sebab sempurnanya bulan sya’ban 30 hari atau Ru’yatul Hilal bagi orang yang adil sebab hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari “ Shumu liru’yatihi waafthiru liru’yatih fain ghumma alaikum faakmilu al iddata sya’baan tsalatsina” artinya: “Berpuasalah bagi orang yang melihat hilal dan berbukalah bagi orang yang melihat hilal, maka jika terhalang atasmu maka sempurnakanlah hitungan Sya’ban 30 hari.” Dalam Q.S. Al Baqarah (2) :183 artinya :“Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa (Ramadhan) sebagaimana orangorang sebelum kamu (sejak ummat Nabi Adam AS) supaya kalian bertaqwa.” Sebab puasa kalian, kalian meninggalkan syahwat, makanan dan istimta’ (bersenang-senang dengan suami atau istri) karena taqwa kepada Allah SWT, seseorang menjaga puasanya karena keagungan derajat bulan tersebut pada hari-hari tertentu. Barang siapa sakit di bulan Ramadhan walaupun sedang mukim, atau menjadi musafir, maka boleh berbuka. Namun harus diganti (qadha) pada hari di bulan lain. Bagi orang yang lanjut usia, atau sakit yang tak mungkin sembuh, maka diwajibkan mem-

42

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

bayar fidyah pada orang miskin (1mud perhari=0.6 kg/3/4 ltr). Dan barang siapa ingin mendapatkan pahala kebaikan lebih, maka tambahkanlah ukuran fidyah bagi orang yang terkena harus membayar fidyah dari ukuran seharusnya (lebih dari 1mud/hari) atau mengqadla puasa sekaligus membayar fidyah. Dan hendaklah bertakbir mengagungkan asma Allah manakala selesai puasa Ramadhan atau tiba di bulan syawwal supaya kita semua termasuk orangorang yang pandai bersyukur. Hari demi hari berlalu, tanpa terasa umat Islam telah tiba di sepertiga akhir bulan Ramadhan. Saat tamu istimewa dinanti (Lailatul Qadar) dengan beri’tikaf di masjid. Kegiatan beri’tikaf di masjid di penghujung akhir bulan Ramadhan nampak marak di perkotaan maupun di pedesaan. Kegiatan beri’tikaf tersebut diisi dengan shalat tahajud, shalat tasbih, membaca al Qur’an dan dzikrullah. Banyak terjadi kebingungan kapan sebenarnya Al Qur’an diturunkan. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Munir (Syaikh Nawawi Al Bantani) waktu diturunkannya Al Qur’an sekaligus dari Lauh al Mahfudh ke Baitul Izzah (langit dunia) adalah pada malam Lailatul Qadar, Kemudian Malaikat Jibril AS menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW secaa berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun (masa kenabian) sesuai kebutuhan, kadang 1 ayat, 2 ayat, 3 ayat atau kadang 1 surat sekaligus. Malam pertama kali diturunkannya Al Qur’an dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW itulah yang biasa kita kenal dengan malam Nuzulul Qur’an. Al Qur’an yang diturunkan menjadi petunjuk bagi manusia, penerang dari kesesatan dan menjadi penjelas dari perkara agama, baik yang ushul (pokok) maupun furu’ (cabang). Selain itu Al Qur’an juga menjadi pembeda antara yang haq (be-


NET

MUTIARA HATI

nar) dan yang bathil (salah). Dan antara yang halal dan yang Haram. Selain Nuzulul Qur’an, peristiwa penting lainnya adalah malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah misteri yang diakui memiliki keagungan nilai dan keutamaan di sisi Allah SWT, Karena saat itu, lebih berharga dari 1000 bulan (83 tahun 4 bulan). Banyak pertanyaan yang sering dikemukakan berkaitan dengan Lailatul Qadar. Hal ini terjadi karena Nabi Muhammad SAW tidak menjelaskan kapan waktu pastinya. Dalam sebuah Hadts Nabi SAW bersabda: “Carilah ia (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di akhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari Muslim). Berdasarkan beberapa keterangan dan Hadits Nabi Muhammad SAW, mayoritas Ulama menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada bulan Ramadhan, lihat Q.S. Al Qadar(97) ayat 1-5, Q.S. Ad Dukhan (44):2-3, Q.S. Al Baqarah (2):185, Q.S. Al Anfal (8):41. Adapun mengenai tanda-tandanya: (1) Pada hari tu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan

cuaca sangat sejuk,H.R. Muslim. (2) Pada malam harinya langit tampak bersih, tidak tampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. (HR. Imam Ahmad). Dalam kitab Mu’jam Ath Thabari Al Kabir disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda : Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin, tidak panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak tampak dan siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas. Dengan tidak diketahuinya secara pasti kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi, justru memotivasi kita untuk meraihnya, tidak sekedar 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tapi sebulan penuh lamanya kita gunakan untuk berbakti kepada Allah SWT dengan sungguh-sunguh. Kita semua berdoa “Semoga sifat kebajikan sosial, berkata jujur, tidak melakukan hal yang dila­ rang Allah SWT mampu kita implementasikan pada aktifitas sehari-hari walaupun Ramadhan telah meninggalkan kita (orang Islam).” Wallahu a’lam bish shawab. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 3 Tahun 2014

43


Kakanwil Kemenag Prov.Kalbar,H.M.Husain D.Mahmud bersama Pejabat Eselon III usai Pelantikan Pembimas Buddha Kalbar, Saryono,S.Ag, M.Pd dan Serah Terima Jabatan Saiman,SS, M.Si yang menjadi Kabag Perencanaan Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.