Majalah
ISTIMEWA
Harmoni KHATULISTIWA
Edisi 6
Tahun 2015 29 Warta Nasional 34 Seputar Madrasah 38 KUA Corner 40 Justicia 42 Artikel 46 Mutiara Hati
halaman
6
Sultan Muhammad Alqadri, salah seorang raja di Kesultanan Kadriyah Pontianak DOK. HARMONI KHATULISTIWA
3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 9 Warta Harmoni 17 Warta Daerah 24 Lensa Harmoni
halaman
30
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si bersama Pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pangdam XII Tanjungpura Mayjend TNI. Toto Riyadi dan Wakapolda Kalimantan Barat usai Peri ngatan Detik-Detik HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
halaman
9
Kepala KUA Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah, Mahmud Jayadi, S.Ag dan Para Kepala KUA Teladan se-Indonesia dengan penuh semangat bersama Menteri Agama Republik Indonesia Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, M.Si dan istri meneriakkan Kata “ Hidup KUA “ pada malam pengaugerahan KUA dan Sakinah Teladan Nasional Tahun 2015.
REDAKSI MENYAPA Majalah
Harmoni KHATULISTIWA
Edisi 6 Tahun 2015
Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Ke menterian Agama Provinsi Kaliman tan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin si Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usaha, Kasubbag Infor masi & Humas, Aris Sujarwono SH. Penyunting: Welsi Nindya Sari S.Sos. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST. Sekretariat: Fajrin, ST. Fotografer: Irwanto, M. Luthfi Tim Penasehat: Kabid Pendidikan Madrasah, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kabid PHU, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembi mas Hindu, Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id
Istiqomah Bukti Sebuah Dedikasi Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Harmoni Khatulistiwa yang terhormat, Tak terasa, tiga tahun sudah Harmoni Khatulistiwa baru hadir sebagai media cetak “plat merah“ terpercaya di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat. Pada edisi kelima di Tahun 2015 ini mencoba untuk kembali menjadi ujung tombak dalam media informasi dan cetak. Berusaha menyajikan konsep baru dan menambah halaman bagi kolom artikel. Untuk rubrik “KUA Corner“ di edisi ini menyajikan KUA Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Laporan utama mengambil sebuah tulisan tentang Islam dan Kemerdekaan, dimana Islam adalah agama yang membebaskan manusia dari belenggu penjajahan, perbudakan dan pembodohan yang terkait dengan HUT Proklamasi ke-70 Republik Indonesia. Se dangkan profil kali ini, mengulas figur sosok Sultan Pontianak, yaitu Sultan Syarif Muhammad Alqadri. Umara yang sekaligus Ulama, de ngan kemuliaan yang diberikan Allah SWT menjadikan Beliau salah seorang Auliya Allah SWT. Berbagai liputan kegiatan se perti biasa juga telah dirangkum, diantaranya Halal bi Halal DWP Kanwil Kemenag Provinsi Kali-
mantan Barat, Sosialisasi Asesmen Kompetensi, Sosialisasi BOS di Kemenag Sekadau dan Pertemuan Tokoh Lintas Agama Kemenag Ketapang. Sebagai akhir, Harmoni Khatulistiwa kembali memberikan ke sempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulistiwa edisi keenam tahun 2015 kembali membuat kita tak berhenti prestasi dan mengembangkan inovasi. Amin. Wassalam, Redaksi.
D
engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
3
LAPORAN UTAMA
www.al-azharpress.com
Islam dan Kemerdekaan
“K
ami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia…” Penggalan kalimat proklamasi ini diucapkan Soekarno, didampingi Hatta, di hadapan masyarakat dunia, tanggal 17 Agustus 1945. Meski singkat, tetapi kalimat ini memiliki makna yang sangat luar biasa bagi rakyat Indonesia. Begitu selesai dibacakan, pekik kemerdekaan: Merdeka! Merdeka!, terdengar membahana di mana-mana dengan ekspresi kegembiraan yang meluap-luap, berhamburan di pelosok-pelosok seluruh negeri Indonesia. Tetabuhan berdentam-dentam. Dunia kemanusiaan menyambut dengan sukacita. Hari bersejarah itu kemudian dira yakan dengan situasi kegembiraan yang sama setiap tahun oleh seluruh rakyat Indonesia sebaggai hari Lahirnya Negara Indonesia. Bendera merah putih berkibar-kibar dengan gagah di setiap rumah dan setiap tempat diiringi nyanyian kegembiraan dan kegagahan yang mengharukan. Makna Kemerdekaan Kemerdekaan dalam bahasa Arab disebut „al-Istiqlal“. Hari Kemerdekaan disebut Id al-Istiqlal. Ia ditafsirkan sebagai ”al-Taharrur wa al-Khalash min ayy Qaydin wa Saytharah Ajnabiyyah” (bebas dan
4
lepas dari segala bentuk ikatan dan penguasaan pihak lain) atau “alQudrah ‘ala al-Tanfidz ma’a In‘idam Kulli Qasr wa ‘Unf min al-Kharij” (Kemampuan melaktualisasikan diri tanpa adanya segala bentuk pemaksaan dan kekerasan dari luar dirinya). Dengan kata lain kemerdekaan adalah bebas dari segala bentuk penindasan bangsa lain. Kata lain untuk makna ini adalah “AlHurriyyah“. Kata ini biasa diterjemahkan sebagai kebebasan. Dari kata ini terbentuk kata al-Tahrir yang berarti pembebasan. Tahrir alMar‘ah berarti pembebasan perempuan. Orang yang bebas/merdeka disebut al-hurr lawan dari al-“abd“ (budak). Penggunaan kata kebebasan dalam konteks kaum muslimin hari ini tampaknya kurang menyenangkan. Sebagian mereka memandangnya dengan sinis. Ini boleh jadi karena kebebasan menjadi milik khas Barat. Padahal al-Qur‘an selalu menyebutkan kata ini, dan bukan kata al-Istiqlal. Dalam teksteks klasik al-Hurriyyah, kebebasan, amatlah populer dan terpuji. Akan tetapi makna-makna sebagaimana disebutkan di atas masih amatlah sederhana dan formalistic, masih semi merdeka (Syibh al-Hurriyyah/Istiqlal). Kemerdekaan yang diproklamirkan pada 17/08/45 barulah gerbang dan pintu yang terbuka.
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
Kemerdekaan atau Kebebasan dalam maknanya yang sejati dan luas adalah situasi batin yang terlepas dari segala rasa yang menghimpit, yang menekan dan yang menderitakan jiwa, pikiran dan gerak manusia baik yang datang dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Kemerdekaan/Kebebasan adalah suasana hati yang damai, yang tenang terbukanya kehendakkehendak dan harapan-harapan yang manis manusia. Kemerdekaan adalah suasana di mana semua potensi kemanusiaan : energi tubuh, akal-intelek, budi, jiwa dan hati, memperoleh tempat dan jalan me nuju harapan-harapannya. Kemerdekaan adalah sesuatu yang asasi dan yang melekat dalam diri setiap manusia, apapun latar belakang sosial, budaya, politik, jenis kelamin, agama, keyakinan, warna kulit, kebangsaannya dan seterusnya. Kemerdekaan adalah essensi kemanusiaan itu sendiri. Karena itu ia tidak dapat dan tidak boleh dirampas atau dicabut oleh siapapun. Ia adalah anugerah Tuhan kepada manusia, makhluk-Nya yang paling dihormati. Oleh sebab itu, segala bentuk kebudayaan, peradaban dan setiap sistem kehidupan yang menghalangi, membatasi, yang memenjarakan, dan memperbudak manusia harus dihapuskan dan dilenyapkan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan hakikat manusia.
LAPORAN UTAMA Islam dan Kemerdekaan Manusia menurut Islam adalah makhluk yang merdeka/bebas sejak ia ada. Ini di satu sisi. Pada sisi lain ia adalah hamba-Nya, karena dia diciptakan dan Dialah Penciptanya. Manusia adalah makhluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya dan adalah hamba ketika berada di hadapan Tuhan, Penciptanya. Dalam bahasa agama manusia disebut Abd Allah. Jadi, manusia tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak bagi manusia yang lain. Perbudakan manusia atas manusia sama artinya dengan melanggar hak Tuhan. Manusia yang memperbudak manusia lain sama dengan memosisikan dirinya sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Nabi Muhammad dan para Nabi yang lain adalah para utusan Tuhan. Mereka ditugaskan membawa misi Tauhid ini, yang tidak lain hanya bermakna memerdekakan dan membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan manusia atas manusia yang lain. Al-Qur’an menegaskan: “(Inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang dengan izin Tuhan mereka”. (Q.S. Ibrahim, [14:1]. Mengeluarkan adalah membebaskan. Kegelapan di sini bermakna, kekafiran, kezaliman, kesesatan dan kebodohan. Cahaya adalah keimanan kepada Tuhan, keadilan, jalan lurus dan Ilmu pengetahuan. Ini semjua merupakan ajaran paling inti dari Islam dan setiap agama yang dibawa para nabi, utusan Tuhan dan para pembawa misi kemanusian yang lain. Karena ia merupakan refleksi dan aksi dari pernyataan Ke-Maha-Esa-an Tuhan. Kemerdekaan manusia dalam Islam telah diperoleh sejak ia dilahirkan ibunya dan oleh karena itu tidak seorangpun dibenarkan memperbudaknya atas dasar kekuasaan apapun. Keyakinan Islam ini
dipraktikkan Nabi melalui perintahperintahnya kepada manusia untuk membebaskan sistem perbudakan melalui segala cara yang mungkin. Diinspirasi oleh tindakan Nabi ini, Umar bin Khattab, khalifah kaum muslim ke dua, kemudian mengembangkannya melalui tindakan pembebasan penzaliman manusia atas manusia yang lain. Ketika Abdullah, anak Amr bin Ash, Gubernur Mesir, menganiaya seorang petani desa yang miskin, Umar bin Khattab segera memanggil anak sang Gubernur tersebut. Kepadanya Umar mengatakan: “sejak kapan kamu memperbudak orang, padahal ia dilahirkan ibunya dalam keadaan merdeka“. Umar lalu mempersilakan si petani miskin tersebut mengambil haknya yang diperlukan terhadap anak pejabat tinggi negara itu. Sikap Umar ini memperlihatkan kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin. Dia memperlakukan semua orang yang berada dalam kekuasaannya. Umar ingin menunjukkan bahwa di depan hukum, setiap orang mempunyai hak untuk tidak dihakimi dan dizalimi hanya karena kedudukan sosialnya yang dianggap rendah. Perbedaan status sosial-ekonomi, dalam pandangannya tidak boleh membuat orang yang tak beruntung tidak memperoleh haknya. Sebaliknya orang dengan status sosial beruntung, tidak boleh dibiarkan merampas hak orang lain seenaknya dan dibebaskan dari tindakan hukum. Hal yang terkhir ini pernah disampaikan Nabi: “Andaikata Fatimah, anakku, mencuri, aku pasti akan menghukumnya”. Kemerdekaan adalah Bertindak Etis Kemerdekaan manusia meliputi hak untuk menjadi ada dan dihargai, beragama dan berkepercayaan, berpikir dan mengekspresikannya, dan beraktualisasi diri, berproduksi dan bereproduksi, hak untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan,
kemerdekaan untuk tidak dirampas, diselewengkan, disalahgunakan dan dihambur-hamburkan, baik hak miliknya sendiri maupun hak miliki bersama. Manusia juga tidak boleh diperbudak oleh aturan dan kekuasaan apapun. Sebaliknya aturan dan kekuasaan diperlukan sebagai cara manusia memperoleh rasa aman, damai, keadilan dan kesejahteraan. Semua hak yang disebutkan ini adalah hak-hak fundamental manusia dan bersifat universal. Tetapi tentu segera harus dikemukakan bahwa berbagai kemerdekaan manusia ini tidak berarti bahwa dia boleh bertindak semaumaunya. Ini adalah hal yang tak mungkin. Karena setiap manusia berada dalam batas-batas ruang, waktu dan orang lain yang juga memiliki kemerdekaan. Atas dasar inilah maka tidak seorangpun berhak memaksakan kehendaknya atas orang lain. Karena yang lain juga punya kehendak yang sama. Pemaksaan kehendak, apalagi dengan cara-cara kekerasan, pembatasan dan perendahan martabat adalah melanggar prinsip kemanusiaan itu sendiri. Kemerdekaan seseorang selalu membawa konsekuensi pertanggungjawaban atas seluruh tindakan dan pikirannya. Kemerdekaan dan tanggungjawab bagai dua sisi mata uang. Maka setiap orang dituntut secara etis untuk saling memberikan perlin dungan, rasa aman dan penghormatan atas martabatnya. Dari sini tampak logis bahwa kemerdekaan memiliki korelasi tak terpisahkan dengan kesetaraan antar manusia dan penghargaan satu atas yang lain. Dengan begitu, kemerdekaan adalah berpikir dan bertindak etis. Yakni berpikir dan bertindak untuk memperoleh kebaikan bagi diri dan orang lain dalam sistem atau institusi yang adil. Karena inilah tujuan kehidupan bersama manusia. (http://huseinmuhammad. net/ islam-dan-kemerdekaankebebasan)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
5
PROFIL
Syarif Muhammad Alqadrie
Sultan Alim yang Dimuliakan Allah SWT
6
nya, 23 Juni 1911, Belanda memaksakan perjanjian baru kepada Muhammad yang dilaksanakan 26 Maret 1912. Perjanjian ini tidak lain menghancurkan martabat atau marwah (dignity) kesultanan dan rakyat Pontianak, karena para anggota kesultanan dianggap se-
bagai pegawai rendahan pemerintah Hindia Belanda. Apapun bentuknya, penjajahan adalah penghancuran martabat dan hakhak asasi manusia. Meskipun kekuasaannya secara de jure berkurang dan harga diri kesultanan semakin direndahkan Belanda, ISTIMEWA
S
yarif Muhammad Alqadrie, lahir di Pontianak 8 Januari 1872. Putera tertua Sultan Syarif Yusuf Alqadrie dan Syarifah Zahra Alqadrie ini dilantik sebagai Sultan Pontianak Keenam pada 6 Agustus 1895 ketika ia masih berumur 23 tahun. Sultan Syarif Muhammad Al Qadri beristri 10 orang dan dikaruniai 13 putra. Adapun istri sultan adalah Syarifah Telaha Al Qadri tidak dikaruniai anak, Syarifah Zubaidah Al Qadri tidak dikaruniai anak, Hajjah Syarifah Aminah (dari Brunei) dikaruniai 4 orang anak yaitu Syarifah Maimunah gelar Ratu Kusumayudha, Syarif Abdul Muthalib gelar Pangeran Muda, Syarif Usman gelar Pangeran Muda dan Syarifah Chadijah gelar Ratu Perbuwijaya. Istrinya Syarifah Zubaidah Al Qadri gelar Maharatu Besar Permaisuri dikaruniai dua anak, yaitu Syarifah Fatimah gelar Ratu Anum Bendahara dan Syarifah Maryam gelar Ratu Laksamana Sri Negara, dari istrinya Syecha Jamillah Syarwani (ibunya dari Turki) dikaruniai 6 anak yaitu Syarif Hamid Al Qadri dikenal dengan Max Al Qadrie (kelaknya sebagai Hamid II), Syarif Mahmud gelar Pangeran Agung Srimaharaja, Syarifah Salmah gelar Fahmud, Syarifah Rahmah, Syarif Hasyim dan Syarif Abdurrachman. Dari istrinya Syarifah Maryam Assagaf Ratu Seberang tidak dikaruniai anak, Encik Entin dikaruniai seorang anak Tengku Mahmud Al Qadri, Encik Timah tidak dikaruniai anak, Daeng Kadariyah tidak dikaruniai anak, dan Daeng Selma tidak dikaruniai anak. Enam belas tahun kekuasaan-
Sultan Muhammad Alqadri, Salah Seorang Sultan/Raja di Keraton Kesultanan Kadriah Pontianak yang terkenal Alim dan Ta`at beribadah serta menjadi panutan bagi warganya.
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
PROFIL Bahwa Umar bin Khatthab berkata, Nabi saw. bersabda: “Se sungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat beberapa manusia yang bukan para Nabi dan bukan orang-orang yang mati syahid. Para Nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menceritakan kepada kami siapakah mereka?” Beliau bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dengan ruh dari Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya, dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih.” Dan beliau membaca ayat ini: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus : 62).” (HR. Abu Dawud) di Pontianak. Dalam bidang sosial, ia pertama kali berpakaian kebesaran Eropah sebagai pakaian resmi disamping pakaian Melayu dan mendorong berkembangnya pendidikan dan kesehatan. Di bidang ekonomi, ia melaksanakan perda-
gangan dengan dalam dan luar negeri seperti dengan Kerajaan Riau, Palembang, Batavia, Banten, Demak, Banjarmasin, Singapura, Johor, Malaka, Hongkong, dan India. Ia juga mendorong masuknya modal swasta Eropah dan Cina. ISTIMEWA
namun kewibawaan dan pengaruh Sultan Muhammad tetap diakui di hati rakyat. Hal ini antara lain disebabkan pergerakan nasional dan moderenisasi di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik, seperti pendirian yayasan perguruan/ pendidikan, kesehatan, kebudayaa dan kesenian, serta organisasi social dan politik, dilaksanakan oleh sultan sendiri, kerabat kesultanan, tokoh masyarakat, yayasan/orga nisasi Islam, misi Katolik, zen ding Protestan, dan sebagainya. Kesemua ini telah mendukung peran dan otoritas sultan yang menyebabkan antara lain masa kekuasaan Sultan Muhammad merupakan masa pemerintahan terpanjang, 49 tahun, dibanding dengan masa pemerintahan enam sultan lainnya di kesultanan ini. Sultan Syarif Muhammad, yang memerintah dalam dua zaman, Belanda dan Jepang, telah mendo rong terjadinya banyak perubahan
Keraton Kesultanan Kadriah Pontianak. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
7
ISTIMEWA
PROFIL
Komplek Pemakaman Kesultanan Kadriah Pontianak, tempat disemayamkan para kerabat dan keturunan kesultanan kadriah Pontianak serta salah satunya Sultan Syarif Muhammad Alqadri.
Khususnya di sektor pertanian dan industri, Sultan Muhammad mendorong petani Melayu, Bugis, Banjar dan Cina mengembangkan perkebunan karet, kelapa dan kopra serta industri minyak kelapa untuk diekspor ke luar negeri. Dalam bidang politik, ia memfasilitasi berdiri dan berkembangnya organisasi politik yang dilakukan baik oleh kerabat kesultanan maupun oleh tokoh-tokoh masyarakat lainya. Peranannya dan kegiatan masyarakat dalam kegiatan di bidang terakhir ini menyebabkan Sultan Muhammad dicurigai dan dibenci oleh dua pemerintahan Belanda dan Jepang. Pada April 1942, Sultan Syarif Muhammad Al Qadri mengundang para kepala swapraja di Istana Kadriyah Pontianak. Mereka berkumpul dan membahas situasi daerah yang semakin tidak menentu. Selanjutnya dirumuskan bahwa ketakutan, penderitaan dan kemelaratan dialami penduduk dapat diatasi jika pihak Jepang dapat diusir dari daerah Kalimantan Barat. Penangkapan skala besar ter-
8
jadi pada 24 Januari 1944 di Keraton Kadriah, Sultan Muhammad, kerabat kerajaan dan keluarga ditangkap oleh pasukan Kempeitai Jepang. Sultan Muhammad yang pada ketika itu baru saja selesai makan sehabis salat tahajud, diberitahu tentang apa yang sedang terjadi. “Tidak apa-apa, Jepang sedang mencari orang-orangnya,� ucap Sultan dengan tenangnya. Mungkin sesungguhnya kalimat itu masih akan berlanjut, tetapi keburu muncul tentara Jepang yang langsung menangkapnya. Semula Sultan akan diperlakukan juga seperti korban-korban lainnya. Tapi Sultan menolak dan dengan berwibawa berkata tidak akan lari. Dengan senyum mengembang di wajahnya, Sultan berjalan dengan lancar menuju para serdadu yang telah menunggu di muka Istana. Dengan pakaian biasa serta sarung dan tasbih bergantung di lengannya, terucap salam dari mulut Sultan. Sesekali tangannya memberi isyarat sebagai respon dari ucapan salam yang dilontarkannya. Bahkan Sultan memutarmutar tasbih di jari telunjuknya
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
terus mengucap kalimat takbir, kalimat yang terlontar dari mulut Sultan yang juga seorang ulama tersebut. Peristiwa penangkapan Sultan Syarif Muhammad Al Qadri serta seluruh anak laki-lakinya juga seluruh menantunya - kecuali Syarif Hamid dan Syarif Ibrahim Al Qadri - dan keluarga kerajaan baik di dalam maupun di luar kompleks keraton berlangsung sampai pukul 03.00 subuh. Keesokan harinya pada 25 Januari 1944 telah berkembang berita penangkapan sultan dan keluarganya, peristiwa penangkapan sultan serta pembesar kerajaan telah menggemparkan penduduk Pontianak, namun tak seorangpun berani bertanya karena takut ancaman kekejaman militer Kempeitai Jepang. Korban pembunuhan yang dilakukan militer Jepang terhadap sultan dan keluarganya di lingkungan Keraton Kadriah, para tokoh masya rakat, ulama dan cendekiawan menjadi perjalanan sejarah kelam bagi penduduk Pontianak. Korban pembunuhan dalam lingkungan Keraton Kadriah Pontianak sedikitnya sebesar 31 jiwa. Peristiwa tersebut sangat menyulitkan guna mencari calon pengganti sultan, karena baik para putra maupun keluarga terdekat ikut ditawan dan dibunuh. Dua tahun kemudian tempat dimana jenazah Sultan Muhammad dikuburkan baru dapat ditemukan, dengan petunjuk dari seorang penggali kuburannya bernama Mat Kapang yang selamat dari pembantaian Jepang. Saat digali kembali, jasad Sultan yang shalih itu masih utuh seperti orang yang baru saja meninggal dunia. Bahkan, menurut kesaksian para penggali, pakaian dan tasbihnya pun masih tampak bagus. Jasad Sultan Syarif Muhammad Alkadrie kemudian dimakamkan kembali di makam para sultan Pontianak di Batulayang. (Harmoni Khatulistiwa, dari berbagai sumber)
WARTA HARMONI
HUT ke-70 Republik Indonesia di Kantor Gubernur Kalbar DOK. HARMONI KHATULISTIWA
P
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs.H.Syahrul Yadi,M. Si membaca Doa Pada Peringatan Detik Detik Proklamasi Ke 70 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Gubernur Kalbar Tahun 2015.
HUT RI ke 70 berasal dari unsur TNI Angkatan Darat dan sebagai Inspektur Upacara adalah Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, MH. Sedangkan yang ditunjuk sebagai pembaca do’a adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
uncak Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 Provinsi Kalimantan Barat dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat Sabtu, 17 Agustus 2015. Seluruh Pejabat dilingkungan Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal diundang untuk menghadiri upacara pengibaran bendera merah putih tersebut. Demikian pula dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, walaupun secara khusus telah melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, namun sebagai perwakilan pejabat pemerintah vertikal yang berada di daerah wajib menghadiri upacara puncak peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Komandan Upacara Peringatan
Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH memberikan bendera pada anggota Paskibra untuk di kibarkan dalam Peringatan Detik-Detik Proklamasi ke-70 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Gubernur Kalbar Tahun 2015.
Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. Upacara Bendera pada acara puncak kegiatan peringatan HUT RI ke-70 berjalan dengan tertib, hidmat, aman dan lancar. Upacara diakhiri dengan foto bersama Gubernur Kalimantan Barat beserta petugas upacara. Usai upacara bendera Syahrul Yadi yang bertugas sebagai pembaca doa menjelaskan bahwa kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI bukanlah hanya kegiatan rutin semata, akan tetapi mengandung makna yang dalam dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, oleh karena itu kita sebagai warga dan rakyat Indonesia yang baik berkewajiban untuk mengisi kemerdekaan ini dengan aktivitas yang mencerminkan jiwa pahlawan yakni besungguhsungguh dalam bekerja, amanah, dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan sebagai mana perjuangan para pahlawan kemerdekaan dalam melawan penja jahan. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
9
WARTA HARMONI
Sosialisasi Asesmen Kompetensi
D
tidak lain adalah Kasubbag Kepegawaian dan Ortala Sunardi, SH, M.Si menjelaskan bahwa Asesmen Kompetensi merupakan suatu pro ses membandingkan antara kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pemegang jabatan atau calon pemegang jabatan. “Oleh karena itu pelaksanaan asesmen kompetensi di lingkungan Kementerian Agama merupakan implementasi dari program reformasi birokrasi Kementerian Agama di bi-
dang sumber daya manusia aparatur, dengan tugas utamanya adalah melakukan asasemen untuk jabatan setruktural dan pemangku jabatan fungsional,” tambah Sunardi. Selain itu, Sunardi menjelaskan bahwa dasar kegiatan ini adalah KMA RI Nomor 207 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan asesmen kompetensi bagi pegawai negeri sipil dilingkungan Kementerian Agama. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan tentang DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alam rangka memberikan pemahaman tentang asesmen Kompetensi bagi pejabat dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, maka Subbag Kepegawaian dan Ortala menggelar kegiatan Asesmen Kompetensi Tahun 2015 yang dipusatkan di Hotel Merpati Jalan Imam Bonjol Nomor 111. Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 19-21 Agustus 2015. Ketua Panitia Pelaksana yang
Kepala Subbagian Ortala dan Kepegawaian, Sunardi, SH, M.Si menyampaikan laporan saat Pembukaan Asesmen Kompetensi di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.
10
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA HARMONI
Kepala Subbag Hukum dan KUB Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Nursahid, S.Ag mendampingi salah satu Nara Sumber pada Assesment Kompetensi Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat Tahun 2015.
asesmen kompetensi kepada seluruh peserta agar memahami betul tentang pelaksanaan asesmen di lingkungan Kementerian Agama sehingga pelaksanaan asesmen dapat terlaksana dengan tertib, transparan, objektif dan akuntabel,” tegas Sunardi. Untuk mencapai tujuan dimaksud, panitia telah menyiapkan materi tentang kebijakan asasemen Kementerian Agama RI, teknis persiapan asesmen kompetensi jabatan struktural dan jabatan fungsional, yang akan disampaikan oleh narasumber pusat maupun daerah.
Jumlah peserta sosialisasi Ases men Kompetensi ini dikuti oleh 200 orang yang terdiri dari Pejabat Eselon III dan IV pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dan Kankemenag Kabupaten Kota serta Kepala Madrasah dan Kepala KUA se-Kalimantan Barat. Kegiatan Sosialisasi Asasemen Kompetensi Tahun 2015 dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. Dalam arahannya Syahrul Yadi menjelaskan tentang pentingnya
asesmen dilingkungan Kanwil Kementerian Agama, oleh karena itu setiap peserta yang berasal dari daerah se-Kalimantan Barat agar mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan penuh kedisiplinan. “Kita telah mendatangkan narasumber dari pusat untuk menyampaikan materi ini, maka saya berharap setiap peserta wajib mengikuti materi dengan sungguhsungguh agar pelaksanaan asesmen Kompetensi Jabatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” jelas Kakanwil. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
11
WARTA HARMONI
Sinkronisasi Data Perencanaan 2015
D
selama 3 hari dari tanggal 24-26 Agustus 2015 di Asrama Haji Jalan Sutoyo Nomor 17 Pontianak. Peserta kegiatan tersebutberjumlah 90 orang. Data adalah catatan atas kumpulan fakta.Data merupakan bentuk jamak dari data umum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan“. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diteri-
ma secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. (Wawan Setiawan, S.Si,2014) Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjukpetunjuk yang harus dituruti jika DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alam rangka mensin kronkan data perenca naan tahun anggaran 2016, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Subbag Keuangan dan Perencanaan menyelenggarakan kegiatan Singkronisasi Data Tahun 2015 di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan
Pgs.Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Ridwansyah, M.Si didampingi Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, Drs. Tukiman, M.Si Pembukaan Sinkronisasi Data Perencanaan Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat Tahun 2015.
12
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA HARMONI
Para Pejabat Eselon III dan Eselon IV serta Pengelola Anggaran Satker di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat saat mengikuti Pembukaan Sinkronisasi Data Perencanaan Tahun 2015.
menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendayagunaan manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan. Suatu perencanaan lahir bukanlah secara kebetulan melainkan ada sebab berupa inisiatif atau prakarsa dari dalam dan luar organisasi. Pada tahun 2014 Kementerian memasuki masuk remunerasi, tahun 2015 seluruh pejabat Kementerian Agama akan di ters oleh ke depan ada anggaran pembinaan, terkait dengan hal ini gaji remon masuk ke rekening, ketiga mengenai kurikulum Kemenag komitmen melaksanakannya Kemenag mengadakan pendidikan kepada seluruh guru baik dari pusat maupun provinsi, daerah.
Saat ini sedang memproses bantuan pengadaan buku di tahun 2014 serentak seluruh Indonesia. menurut laporan jumlah buku le足 bih banyak dari jumlah penduduk Indonesia yaitu mencapai 300 juta eksemplar. Pada waktu yang bersamaan pendistribusian belum sampai. Satu hal lagi yang penting adalah bagaimana kita mensingkronkan data dan pendirian madrasah oleh sebab itu tahun 2013 akan menghadirkan menteri untuk membedah pendirian madrasah. Tujuan 31 merampungkan RKAKL Definitif mensosialisasikan proses izin pendirian madrasah, menjadi tempat untuk bersilaturrahmi sehingga dapat memperoleh informasi tentang masalah di daerah masing-masing. Mendatangkan narasumber dari pusat dan provinsi dan kawan-kawan yang terkait, terpenting adalah
data yang dibawa oleh masing-masing peserta untuk data yang valid, jangan sampai data selisih terlalu jauh, mudah-mudahan ketepatan dalam perencanaan. Sebelum pagu definitif anggaran tahun 2015 ditetapkan seluruh satker diharapkan sudah menyusun anggaran sesuai dengan kebutuhan pada lokasi satker masingmasing. Mengapa hal ini kita lakukan, Kanwil telah memanggil seluruh penyusun RKAKL di seluruh sat足 ker untuk mengisi formulir yang ditentukan. Tidak adanya revisi menunjukkan validnya data dan perencanaan sehingga masing-masing satker dapat melaksanakan kegiatan dengan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran, sehingga out put dan input suatu kegiatan dapat tercapai dengan sempurna. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
13
WARTA HARMONI
Sosialisasi Produk Halal DOK. HARMONI KHATULISTIWA
D
Ketua MUI Kalbar, KH. Hasyim Dahlan, S.Pd.I didampingi Kasi Kemasjidan, Drs. Zulbahri saat memberikan Materi Sosialisasi Produk Halal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar Tahun 2015.
“Kami berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menginformasikan kembali kepada masing-masing anggotanya sehingga pentingnya
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alam rangka meningkatkan pemahaman tentang produk halal bagi masyarakat, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Urusan Agama Islam menyelenggrakan kegiatan Sosialisasi Produk Halal bagi Majelis Taklim Tahun 2015. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 1921 Agustus 2015, di Asrama Haji Jalan Letjen Sutoyo Pontianak. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 40 orang yang berasal dari utusan 3 Kabupaten/Kota, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah. Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Seksi Produk Halal Dra. Hj. Maemunah B Astuti pada acara pembukan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pengurus Majelis Tklim tentang produk Halal itu sendiri.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi Kabid Urais Binsyar, Drs. HM. Yunus HS dan Kasi Produk Halal, Dra. Hj. Maemunah saat Pembukaan Sosialisasi Produk Halal Bagi Ormas Islam.
14
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
pemanfaatan produk halal ini dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat Islam,” jelas Maemunah. Sosialisasi Produk Halal bagi Majelis Taklim Tahun 2015 dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Dalam arahannya Kakanwil menegaskan bahwa pemahaman tentang produk halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam, oleh karena itu kegiatan ini merupakan suatu program yang strategis dalam mensosialisasikan produk halal kepada masyarakat. “Produk halal bukan hanya pada masalah makanan dan minuman saja, akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan, proses pembuatannya juga harus diperhatikan se hingga pakaian yang kita gunakan dan lainnya mesti diperhatikan kehalalannya” jelas Kakanwil. (Harmoni Khatulistiwa)
WARTA HARMONI
Sosialisasi Pendidikan Keagamaan DOK. HARMONI KHATULISTIWA
M
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi Kabid Urais Binsyar, Drs.H.M.Yunus dan Kabid PAKIS, H. Wildan, S.HI saat Pembukaan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan yang di barengi dengan Pembukaan Workshop Hisab dan Rukyat Bidang Urais Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat di Asrama Haji Pontianak.
meningkatkan wawasan dan pengetahuan pimpinan Pondok Pesantren, Kepala Madin dan Kepala TKA/TKQ, TPA/TPQ dan TQA tentang regulasi Pendidikan Keagamaan Islam, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi Lembaga Keagamaan Islam” jelas Ma’shum Ahmadi. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan Angkatan I Tahun 2015 dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi pada jum’at lalu. Dalam arahannya Syahrul Yadi menegaskan bahwa peran Kementerian Agama dalam bidang pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata, tidak sedikit alumni Madrasah maupun Pondok pesantren yang menjabat sebagai
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
engingat pentingnya regulasi Undang-undang dan peraturan tentang pendidikan, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Pendidikan Agama dana Keagamaan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan Angkatan I Tahun 2015. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Arafah Asrama Haji Pontianak dari tanggal 21-23 Agustus 2015. Adapaun peserta kegiatan tersebut berjumlah 100 orang yang berasal dari Pimpinan Pondok Pesantren, Kepala Madin dan Kepala TKA/TKQ, TPA/TPQ dan TQA tentang regulasi Pendidikan Keagamaan Islam se Kalimantan Barat. Panitia pelaksana kegiatan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan Angkatan I Ma’shum Ahmadi, S.Ag menjelaskan bahwa dasar kegiatan ini adalah Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014. Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, dan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat No. 455 tentang penetapan panitia, moderator dan narasumber Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan Angkatan 1 dan 2 se-Kalimantan Barat. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk
Kasi PAI & PAUD Bimas PAKIS Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, M. Ma`shum Ahmadi, S.Ag menyampaikan laporan panitia saat Pembukaan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan yang di barengi dengan Pembukaan Workshop Hisab dan Rukyat Bidang Urais Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar.
pejabat Tinggi negara, oleh karena itu sebagai lembaga yang ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Kementerian Agama telah menyiapkan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya. Kepada peserta Kakanwil berharap agar memahami betul tentang regulasi perundang-undangan yang berlaku, jangan sampai pengelola pendidikan dikelola tanpa aturan karena mulai tahun 2014 seluruh lemabaga pendidikan harus terakreditasi. Selain itu kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya menciptakan lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan keagamaan Islam menjadi lebih up to date, kompetitif dan akuntabel. Sasaran kegiatan ini adalah Pimpinan Pondok Pesantren, Kepala Madin dan Kepala TKA/TKQ, TPA/TPQ dan TQA tentang regulasi Pendidikan Keagamaan Islam se Kalimantan Barat. Tema kegiatan ini adalah melalui Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan kita tingkatkan legalitas Formal lembaga keagamaan Islam di Kalimantan Barat Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan Angkatan 1 dan 2 Se-Kalimantan Barat dipusatkan di Asrama Haji Pontianak, dari tanggal 21-23 Agustus 2015 dan angkatan 2 mulai tanggal 26-28 Agustus 2015. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
15
WARTA HARMONI
Halal Bihalal DWP Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar DOK. HARMONI KHATULISTIWA
D
Ketua dan beberapa anggota DWP Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.
media silaturrahmi dalam mendukung aktivitas kerja suami sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. “Mengingat besarnya manfaat kegiatan ini, maka kami berharap agar kegiatan Halal Bihalal seperti ini terus kita laksanakan dan diprogramkan secara rutin setiap tahunnya sehingga momentum silaturrahmi usai ibadah puasa Ramadhan bagi umat islam mampu terealisasi di antaranya dengan memperkokoh silaturrahmi dengan sesama” harap Mardiah. Kegiatan Halal bihalal kali ini diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Dra. Hj. Sangadah. Dalam
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alam rangka meningkatkan ukhuwah Islamiyah dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat khususnya bagi keluarga besar para isteri pegawai, maka pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Kalbar menggelar kegiatan Halal Bihalal pada hari Rabu 19 Agustus 2015. Kegiatan tersebut dirangkai de ngan kegiatan rutin bulanan DWP dilingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.” Beberapa hari sebelum acara ini digelar, panitia telah menyampaikan undangan kepada seluruh anggota DWP ditambah dengan undangan kepada pengurus DWP Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya” jelas Suryani selaku panitia pelaksana. Sebagaimana biasa, penyelenggaraan kegiatan Halal Bihalal ini dilaksanakan di Aula 2 Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat yang dihadiri oleh seluruh anggota dan 20 orang undangan dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Dalam sambutannya Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar Ny. Hj. Nurmardiah Syahrul Yadi menyatakan bahwa cara ini diadakan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara para isteri pegawai Kementerian Agama sekaligus sebagai
16
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
tausiahnya Hj. Sangadah menegaskan bahwa Darma Wanita dilingkungan Kementerian Agama tidak hanya berperan dalam mengurus rumah tangga saja akan tetapi tugas besar lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah mampu memberikan semangat dan motifasi kerja kepada suami untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara yang jujur, amanah dan bertanggung jawab. “Peran wanita sebagai tiang negara bukan hanya slogan saja akan tetapi harus kita wujudkan dengan meningkatkan mutu pendidikan melalui rumah tangga, masyarakat dan lingkungan di sekitar kita sehingga peran wanita juga ikut mencerdaskan rakyat indonesia sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945” tegas Sangadah. Acara Halal Bihalal DWP Kanwil Kemenag Kalbar diakhiri dengan pembacaan doa dan ramah tamah sebagai tanda kuatnya ikatan kekeluargaan diantara sesama istri pegawai di lingkungan Kementerian agama sehingga suasana semakin syahdu dengan bersalam-salaman dan foto bersama. (Harmoni Khatulistiwa)
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA DAERAH
Bimbingan Manasik Haji Menjadi Hak CJH di Aula Masjid Raya Mujahidin, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Selasa (25 Agustus 2015). Lebih lanjut pejabat nomor satu di Kemenag Kota Pontianak ini menyampaikan dalam laporannya bahwa manasik akan berlangsung selama dua hari, yakni dari tanggal 25 sampai 26 Agustus 2015. Diikuti sebanyak 456 jamaah (terdiri dari 199 jamaah laki-laki dan 257 perempuan), ditambah lima orang TPHD, dengan jumlah total 461 orang. Dengan alokasi jamaah, Kloter 13 = 10 orang, Kloter 14 = 361 orang, dan Kloter 15 = 91 orang. Jamaah termuda berumur 23 tahun atas nama Nur Adni Febriani dengan nomor porsi 17000 18575. Sedangkan jamaah tertua berumur
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
K
epala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si selaku Kepala Staf Penyelenggara Ibadah Haji Kota Pontanak Tahun 1436 H/2015 M menyampaikan bahwa pelaksanaan manasik haji merupakan keniscayaan. Manasik haji menjadi salah satu hak Calon Jamaah Haji (CJH). Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dan menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan hal-hal lain yang diperlukan jamaah haji. Adapun tujuan penyelenggaraan Bimbingan Massal Manasik Haji ini adalah memberikan bekal akhir manasik haji kepada calon jamaah. Sehingga jamaah tersebut dapat melaksanakan ibadah hajinya secara benar dan sempurna serta menjadi haji yang mabrur. Sehingga, lanjut Ja’far, sebelum Calon Jamaah Haji (CJH) diberangkatkan, seluruh jamaah harus mengikuti manasik terlebih dahulu. Hal tersebut disampaikannya pada acara pembukaan Bimbingan Manasik Haji Massal, yang dibuka langsung Walikota Pontianak, H. Sutarmidji, SH, M.Hum
85 tahun atas nama Muhaini Akib Sulung dengan nomor porsi 17000 29704. Adapun rincian calon jamaah haji Kota Pontianak yang akan berangkat tahun ini terdiri dari jamaah reguler 416 orang, jamaah haji cadangan 12 orang, status jamaah sudah haji 13 orang, penggabungan pisah muhrim 3 orang, pemenuhan kuota untuk lansia 7 orang, dan pendamping 5 orang. Biaya Bimbingan Manasik Haji massal se Kota Pontianak tahun 1436 H/2015 M dibebankan pada RKA-KL PAOH berdasarkan SK Dirjen PHU no. D/279 tahun 2015 tanggal 29 Mei 2015. Selain menyampaikan laporan tersebut, Ja’far juga memberikan nasihat kepada seluruh peserta manasik agar bisa mengikuti bimbingan manasik haji dengan serius. Ia juga berharap agar seluruh jamaah bisa menjaga kesehatan baik menjelang keberangkatan maupun selama menunaikan ibadah haji. (Sumi/Ptk)
Walikota Pontianak, H.Sutarmidji,SH,M.Hum memberikan sambutan saat Manasik Haji CJH Kota Pontianak di Aula Masjid Raya Mujahidin. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
17
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA DAERAH
Gelar Perjusa Bangun Karakter Siswa
B
Muslimah mengatakan dirinya mendapat amanat oleh kepala MIN Sedau Ajat Sudrajat, S.Ag untuk membuka kegiatan perjusa tsb. Sementara Kepala MIN Sedau saat waktu yang bersamaan masih bertugas di Pontianak. Guru berprestasi harapan III tahun 2013 lalu ini mengatakan teknis kegiatan perjusa ini para siswa melakukan kegiatan baris berbaris, lomba keterampilan, penjelajahan, penampilan kreasi
seni dan ketangkasan, tata upacara dan api unggun. Sementara itu ditempat terpisah Kepala MIN Sedau Singkawang Ajat Sudrajat, S.Ag mengatakan kegiatan ini sangat positif untuk memba足 ngun dan membentuk karakter siswa seperti yang tercantum dalam Dasa Dharma Pramuka. Karenanya pihak sekolah akan berupaya terus untuk dapat melaksanakan ke足giatan ini setiap tahunnya. (wan) DOK. HARMONI KHATULISTIWA
ertempat di halaman MIN Sedau Singkawang, Jumat sore sekitar pukul 14.00 WIB digelar acara pembukaaan kegiatan Perkemahan pramuka Jumat Sabtu (Perjusa). Acara yang dibuka secara resmi oleh Bidang Kurikulum MIN Sedau Muslimah, S.Pd.I ini dihadir oleh seluruh Pembina dan 200 an peserta yang terdiri dari siswa kelas 2 hingga 6.
Ajat Sudrajat,S. Ag selalu Kepala MIN Sedau dan Pembina Pramuka menyulut api unggun sebagai tamda dimulainya Perkemahan Jumat Sabtu.
18
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
WARTA DAERAH
Peringatan Proklamasi di Singkawang DOK. HARMONI KHATULISTIWA
U
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs.H.Syahrul Yadi,M. Si membaca Doa Pada Peringatan Detik Detik Proklamasi Ke 70 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Gubernur Kalbar Tahun 2015.
Rakyat Daerah Kota Singkawang, pimpinan ormas di Kota Singkawang serta undangan lainnya. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Singkawang ber-
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
pacara peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 pada Senin (17 Agustus 2015) di halaman kantor Walikota Singkawang berjalan lancar. Bertindak sebagai inspektur upacara Walikota Singkawang Awang Ishak. Upacara peringatan detik-detik proklamasi dimulai pada pukul 10.00 WIB yang ditandai dengan bunyi sirine selama satu menit. Pembacaan teks Proklamasi dibacakan oleh Ketua DPRD Kota Singkawang Sujianto. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Jawani memimpin pembacaan doa. Upacara tersebut diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, pramuka pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Forkopinda Kota Singkawang, Anggota Dewan Perwakilan
Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH memberikan bendera pada anggota Paskibra untuk di kibarkan dalam Peringatan Detik-Detik Proklamasi ke-70 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2015.
hasil melaksanakan tugas dengan sempurna untuk menghantar Sang Merah Putih ke pucuk tiang. Anggota Paskibra merupakan putraputri terbaik dari SMA/SMK/MA se-Kota Singkawang. Pasukan Paskibra ini telah berlatih selama kurang lebih satu bulan dan telah dikukuhkan oleh Walikota Singkawang pada Sabtu (15 Agustus 2015) malam. Usai upacara Walikota Singkawang dan para undangan, termasuk juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang bersalam-salaman mengucapkan selamat ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. “Selamat hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI-70, merdeka,” ujar Jawani. Kemudian pada sore harinya pukul 17.00 WIB dilaksanakan upacara penurunan bendera sang merah putih dan dilanjutkan pada malamnya harinya dilaksanakan malam resepsi dan ramah tamah. (Miftah)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
19
WARTA DAERAH
Halal Bi Halal Kantor Kemenag Bengkayang DOK. HARMONI KHATULISTIWA
B
Kepala Kantor Kemenag Bengkayang, H. Mi`rad, S.Ag didampingi Kepala Subbagian Tata Usaha, H. Damsir, S.Pd.I saat memberikan sambutan Halal bi Halal Idul Fitri 1436 H/2015 Masehi.
dengan prosedur. Hal ini di sambut positif oleh Kasubbag TU Kemenag Kab. Bengkayang H. Damsir, S.Ag bahwa acara ini dilaksanakan bukan hanya sesaat atau sesekali saja, karena dengan acara ini tampak rasa kekeluargaan dan keber-
samaan, lanjut H. Damsir. Di akhir acara halal bi halal ini dilanjutkan makan bersama, walau dengan kelihatan sederhana tapi semangat kebersamaan dan kekeluargaan tampak saat itu. (Paul, Hms/Fotografer: Sugeng W) DOK. HARMONI KHATULISTIWA
engkayang, 18 Agustus 2015, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang melaksanakan halal bi halal, bertempat di aula Kantor Kemenag. Halal bi halal ini dihadiri oleh seluruh Pegawai Kemenag, seluruh Kepala KUA Kecamata se kab. Bengkayang, dan ibu- ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kemenag Kabupaten Bengkayang. Pada Halal Bi Halal tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang H. Mi’rad, S. Ag dalam petuah atau ceramahnya menyampaikan agar silaturahmi Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang dipertahankan dan dilanjutkan melalui tradisi Halal Bi Halal ini, dalam kesempatan itu juga H. Mi’rad mengingatkan ke seluruh pegawai agar semakin meningkatkan kinerja, dan kinerja yang bertanggungjawab dan sesuai
H. Mi`rad, S.Ag didampingi istri berfoto bersama Pejabat Eselon IV dan seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang usai Halal Bi Halal Idul Fitri 1436 H.
20
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
WARTA DAERAH
DDTK Penerapan Kurikulum 2013 MTs Sekayam
B
Negeri di Kabupaten Sanggau ada 2, Balai Diklat langsung memberikan usulan agar MTs. Negeri Sekayam segera mungkin membuat proposal untuk diprogram pada tahun 2015. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di Tempat Kerja (DDTK) Penerapan Kurikulum Tahun 2013 pada dasarnya tidak menganggu kegiatan proses belajar mengajar. Sehingga murid-murid tetap belajar seperti biasa. Dan juga kegiatan ini pesertanya tidak mendapatkan honor atau transpotasi serta akomodasi namun guruguru mengikutinya dari awal hingga akhir penuh dengan semangat. Sebab kegiatan ini memberikan pencerahan bagi guru-guru pada pada KKM MTs. Negeri Sekayam Kabupaten Sanggau. Bapak Ibu Guru merasa terbantu dan termotivasi agar menjadi guru yang lebih baik dan berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan pada Madrasah. Dengan demikian memberikan cakrawala pemikiran serta menambah wawasan ilmu bagi guru dalam membuat perangkat pembela-
jaran serta meningkatan kualitas ki足 nerja, sehingga dapat merubah mind set guru kearah yang lebih baik. Selama kegiatan pelatihan yang diberikan oleh narasumber Dadang Baihaqi penuh dengan keakraban, kekeluargaan, bersahabat, kasih sayang, tidak menggurui, bahkan diselingi dengan senda gurau namun tidak keluar dari materi yang disampaikan. Sehingga 4 hari lamanya dari hari Senin-Kamis, jam 10.00-14.00 WIB, tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Adapun materi yang disampaikan adalah RPP dan PTK, hal ini sesuai dengan keinginan hasil rapat Kepala Madrasah dengan Bapak/Ibu guru. Semoga Proposal Kegiatan selanjutnya yang akan kami ajukan kepada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dapat dipenuhi pada Tahun 2016, yak足 ni kegiatan subtantif selama 7 hari. (Johansah, S.Ag., Kepala MTs.N Sekayam) DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alai Pendidikan dan Pela足 tihan Keagamaan Jakarta Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah melakukan progam Pendidikan dan Pelatihan di Tempat Kerja (DDTK) Penerapan Kurikulum Tahun 2013 Bagi Guru MTs pada KKM MTs Negeri Sekayam Kab. Sanggau dari tanggal 24-27 Agustus 2015, bertempat di MTs Negeri Sekayam yang meliputi 40 jam diklat. Pada mulanya Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama tidak mengetahui akan keberadaan MTs. Negeri Sekayam, ini dikarenakan letak dan posisi sekolahnya jauh dari pusat kota Kabupaten. Kira-kira dua jam lima belas menit dari kota menuju ke MTs Negeri Sekayam dengan menggunakan Roda empat maupun roda dua. Ketika beberapa dewan Guru mengikuti kegiatan DDTK di MTs Negeri Sanggau pada tahun 2014 mereka baru mengetahui bahwa MTs
Kepala MTs Negeri Sekayam, Johansyah, S.Ag bersama para dewan guru dan narasumber dari Balai Diklat Keagamaan Jakarta saat Kegiatan Diklat di Tempat Kerja (DDTK) Kurikulum 2013. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
21
WARTA DAERAH
Sosialisasi BOS di Kemenag Sekadau DOK. HARMONI KHATULISTIWA
S
Suasana Kegiatan Sosialisasi BOS di Lingkungan Kemenag Sekadau.
tapi dalam pengelolaannya tidak kalah dengan yang negeri”, apalagi yang sekolah umum atau bahkan bisa menjadi lebih baik dari Institusi lainnya,” kata Kaharudin,S.Ag bersemangat. Menjadi tanggung jawab kita bersama mempertahankan ini, bagus Kementerian Agama tentu menjadi kebanggan kita,” rumah kita adalah Kementerian Agama”, dimana kita dipayungi, diayomi khususnya madrasah-madrasah swasta. Pada
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
eksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau melaksanakan rapat pengelolaan anggaran Bos pada Madrasah Swasta yang ada di Kabupaten sekadau, bertempat diAula Kemenag Sekadau Rabu (12 Agustus 2015), rapat dimulai jam 09.00 WIB dibuka oleh Kasubbag TU Kantor Kemenag Sekadau Kaharudin, S.Ag. Bendahara Seksi Pendis Syayit Winarko.S.Kom menuturkan inti pertemuan tersebut membahas proses LPJ Bos, komponen-komponen dan pelaporan. Hadir pada rapat tersebut Plh. Seksi Bimas Pendis Yeni Andriaty, SE, Kepala dan Bendahara Bos Madrasah Swasta yang ada di Kabupaten sekadau. Kaharudin, S.Ag dalam sambutannya menyampaikan salam serta permohonan maaf dari Kepala Kantor Kemenag Sekadau Drs. M.Taufik karena tidak bisa menghadiri pertemuan hari ini, disebabkan ada urusan yang tidak bisa diwakilkan. Tenaga-tenaga Kementerian Agama, sering kali dari kawan-kawan di Pemerintah, instansi lainnya di Kabupaten Sekadau datang untuk belajar, karena Kementerian Agama dalam hal aplikasi bisa le bih dulu dari mereka. Merupakan tantangan bagi Madrasah swasta, walaupun madrasah swasta,”akan
Plt. Kasi Pendis, Yenni Andriaty, S.EI mendampingi Kasubbag TU, Kaharuddin, S.Ag dalam membuka Sosialisasin BOS.
22
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
prinsipnya bagaimana dana BOS ini bisa dikelola secara transparan dan akuntabel artinya Perencanaanya dan dananya harus terbuka. “Dahulu,” kenang Kaharudin saat awal dirinya sekolah di Madrasah, bagaimana nilai madrasah tidak kalah dengan sekolah yang negeri dan umum. “Madrasah jadi anak tiri dalam hal penganggaran. sekarang seimbang. Apa yang didapatkan oleh sekolah negeri umum juga didapatkan oleh madrasah negeri termasuk madrasah swasta. Mengenai penganggaran, cara proses pencairan dana, Kementerian Agama bisa lebih lancar pembayaran sertifikasinya, dibandingkan dengan institusi lainnya.” “Semangat ini kita gelorakan, bahwa madrasah swasta yang berada di bawah wilayah kerja binaan Kementerian Agama semangat, bersatu tekad bisa lebih baik untuk pengelolaan BOS dari institusi lain diluar”. Mudah-mudahan pertemuan pagi ini akan memberikan bekal, pemahaman sehingga dalam pengelolaan dana BOS dapat berjalan dengan baik dan benar,”harap Kaharudin, S.Ag. (Humas Kemenag SKD)
WARTA DAERAH
Halal Bi Halal Kankemenag Sintang DOK. HARMONI KHATULISTIWA
P
Kepala Kantor Kemenag Sintang Drs.H.Abdul Aziz,M.Pd.I memberikan tausiah makna halal bi halal kepada pegawai di lingkungan Kankemenag Sintang.
kita ada yang belum bisa ketemu dan bermaafan, maka dengan kegiatan itu secara langsung bisa bersilaturrahim dan bermaafan sehingga akan mencairkan persolan
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
elaksanaan halal bi halal dilingkungan Kantor kementerian Agama Kabupaten Sintang diikuti oleh seluruh Satker, Keluarga Besar, Dharma Wanita dan madrasah swasta di bawah binaan Kementerian Agama Kabupaten Sintang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015 atau bertepatan tanggal 28 Syawal 1436 H, di Aula MAN Sintang. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan serentak yang melibatkan satker. Selama ini masing masing satker mengadakan hal yang serupa. Hal ini diungkapkan oleh ketua Babinrohis yang juga Kasi BImas Islam mengatakan “ kegiatan ini sungguh mengandung makna yang sangat positif karena selama satu bulan penuh berpuasa, bahkan setahun yang lalu mungkin diantara
Suasana keakraban terpancar di wajah para pegawai saat bersalaman sesama pegawai dan kepada pejabat di halal bi halal Kankemenag SIntang.
dan masalah yang tidak terurai. Seandainya dari sekian yang hadir kurang lebih 200 orang, kita tak mungkin dapat mengunjungi satu persatu ke rumah masingmasing. Dalam kegiatan ini menjadi pembicara atau pentausyiah langsung adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang Drs. H. Abdul Aziz AL. Dalam tausyiahnya mengungkapkan, “Halal bi halal tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan manusia, apalagi yang beriman, karena secara vertical (hablumminallah) kita sempurna/baik namun secara horizontal (hablumminannas) banyak kesalahan dan kesombongan yang dimiliki, maka sebagai penyempurnaannya adalah melalui berma afan, dan keseharian pasti ada kita salah dan sifat yang tidak diridoi Allah, maka kedua potensi inilah yang harus selalu di pertahankan agar menjadi manusia yang soleh dan takwa.” (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
23
LENSA HARMONI
2
1
4
7
10 24
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
5
8
11
3
6
9
12
FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA
LENSA HARMONI
Keterangan Foto: 1. Para Pejabat Eselon III Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar yang terdiri dari Kabag, Kabid serta pembimas sedang mengikuti Upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat. 2. Kepala MAN Model Singkawang, Ersan,S.Pd,M. Pd memberikan bendera kepada anggota Paskibra saat Upacara HUT Kemerdekaan Ke 70 RI di Halaman MAN Model Singkawang. 3. Kepala KUA Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah, Herman Nawawi,S.HI bersama Para Siswa/ Siswi yang mendapat penyuluhan Pra Nikah di KUA Sungai Kunyit. 4. Kepala Kantor Kemenag Kubu Raya, H.Mudjazie Bermawie bersama Camat Rasau Jaya saat meninjau lokasi Pelaksanaan MTQ IV Tingkat Kabupaten Kubu Raya Tahun 2015. 5. Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, Drs.H.Jawani didampingi Pejabat Eselon IV bersama Pejabat Polres, Asisten II, Pejabat Dishubkominfo dan Dinas Kesehatan saat memberikan manasik haji bagi CJH Kota Singkawang. 6. Kepala Kemenag Kabupaten Ketapang, Drs.H.Syaripendi bersama Pejabat Polres, Asisten Pemkab Ketapang dan Dandim saat memberikan Materi Pertemuan Tokoh Agama Lintas Agama Kabupaten Ketapang Tahun 2015. 7. Kasi Bimas Buddha Kemenag Kota Singkawang, Suyitno,S.Ag memberikan trophy kepada pemenang seleksi Sippadhamma Samajja Tingkat Kota Singkawang Tahun 2015 . 8. Kasubbag TU Kemenag Sekadau yang juga Pengurus PC NU Setempat, Kahadruddin,S.Ag bersama Istri dan Putra yang menjadi salah satu tim Paskibra di Halaman Kantor Bupati Sekadau saat Peringatan HUT Kemerdekaan Ke 70 RI di Sekadau. 9. Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Drs.H.Syahrul Yadi,M.Si di damping Kabid Penaiszawa, Drs.H.Ramli H.M.Said Ketua BKMT Kalimantan Barat yang juga Kasubbag Inmas, Dra.Hj.Sangadah beserta para pengurus saat Halal Bi Halal BKMT Provinsi Kalbar Tahun 2015 di Aula Kanwil Kemenag Kalbar yang menghadirkan Dr.H.Herjani Hefni,Lc,MA sebagai Pentausiah. 10. Para Pejabat Eselon III dan Eselon IV bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Kegiatan di Asrama Haji Pontianak. 11. Pelaksana Bidang Penaiszawa H. Saiful Rizan, SE,I, Pelaksana Subbag Umum, Nofiati, SE dan Rudy Fransiskus, ST saat menjadi Tim Pembawa Bendera pada Peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 RI di Halaman Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar. 12. Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kemenag Kota Pontianak, H. Syamsul Bahri, S.Ag, M.Si didampingi Staf dan Beberapa Pimpinan Pondok Pesantren Kota Pontianak saat menerima bantuan dari Kemenag Kota Pontianak Tahun 2015. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
25
WARTA DAERAH
Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Ketapang DOK. HARMONI KHATULISTIWA
B
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang, Drs. H. Syarifendi melihat penyampaian materi oleh Dandim Ketapang.
1. Kakan Kemenag Kabupaten Ketapang, Drs. H. Syarifendi 2. Pasi Intel Kodim 1203 yaitu Kap足ten Saudi 3. Wakapolres Ketapang Kompol M.Sahroni Tohir, SE
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
ertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang yang beralamat di Jalan Penembahan Mandala, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015 diadakan Pertemuan yang menghadirkan tokoh lintas agama yang berada di Kabupaten Ketapang. Acara yang dimulai pukul 08.00 diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya oleh seluruh peserta. Pertemuan yang diprakarsai oleh Subbbag Tata Usaha Kemenag Ketapang melalui Kasubbag TU, H. Tengku Indra Kusuma, S.Ag,M. Si ini mengangkat berbagai isu-isu yang sedang berkembang di seluruh nusantara, baik konflik di tolikara, serta mempersiapkan agenda 17 Agustus Tahun 2015 yang merupakan tahun ke-70 Negara Republik Indonesia merdeka. Dalam pertemuan tersebut, beberapa pejabat yang menjadi nara sumber dan memberikan materi di antaranya:
Para Peserta yang berpartisipasi pada Pertemuan Lintas Tokoh Agama di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang.
26
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
4. Sekda Ketapang, Drs.Mad Nor Pada pertemuan tersebut hadir undangan sebanyak 35 orang dari semua komponen agama dan perwakilan ormas, di antaranya dari FKUB, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah Persatuan Gereja Kristen Ketapang (PGKK), Paroki Santa Gema Ketapang dan Yaya足 san Muslim Kayong. Berbagai pertanyaan dan permasalahan dibahas dalam pertemuan sehari ini, mengingat nara sumber sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing-masing menjadikan pertemuan ini mendapat apresiasi dari para peserta yang hadir seraya berharap akan ada lagi pertemuan serupa sebagai wadah yang membahas isu isu penting seputar kerukunan dan keamanan negara dan bangsa. Pertemuan berakhir pukul 16.00 dan ditandai dengan foto bersama seluruh peserta. (Harmoni Khatulistiwa)
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
Pembinaan Pegawai Kemenag Kayong Utara
Kepala Kantor Kemenag Kayong Utara, Sy. Mahmud, SH didampingi Kasi Bimas Islam, Kamadi, S.HI saat memberikan pembinaan di lingkungan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara.
senantiasa berkoodinasi dengan tim PPID Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara. 8. Agar semua karyawan mensukseskan pelaksanaan pemberangkatan ibadah haji, yang insya Allah akan diberangkatkan tanggal 4 September 2015 yang akan datang. Demikian beberapa materi pembinaan yang disampaikan oleh Kepala Kantor, dan seluruh peser-
ta antusias mengikuti pembinaan tersebut buktinya banyak dari peserta yang melakukan tanya jawab. Mudah-mudahan dengan adanya pembinaan tersebut dapat memotivasi dan mendorong PNS di lingkungan Kantor Kementerian Agama agar dapat melaksanakan tugas dengan sekai-baiknya dan dapat dipertanggungjawabkan di dunia maupun akhirat. (Sudirmansyah, S.HI, Penyuluh Agama Islam / Sekretaris PPID) DOK. HARMONI KHATULISTIWA
S
ukadana 27 Agustus 2015, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara melakukan Pembinaan Pegawai yang dihadiri oleh semua pegawai dari semua satker di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara. Pembinaan tersebut langsung dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama yakni Sy. Machmud, SH. Mengawali pembinaan tersebut beliau menceritakan pelajaran dari hadist Rasulullah yakni jangan sampai kita menceritakan aib dan mengghibah orang lain. Dalam pembinaan tersebut ada beberapa hal yang beliau sampaikan: 1. Setiap surat harus diparaf minimal 3 orang (waskat bersama) 2. Setiap kegiatan harus ada output dan outcome yang jelas agar kegiatan dapat dipertanggungjawabkan 3. Realisasi anggaran Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara masih rendah agar segera dipercepat lagi, terakhir Bimas Islam 20 %, Pendis 35 %, Kristen 20 %, MIN 69 %, MTs 50 %, Sekretariat 30 %. 4. Asesmen wajib dilaksanakan oleh semua pejabat untuk mengetes kemampuan dan memenuhi SKJ: Standar Kompetensi Jabatan dan mempersiapkan Pejabat yang akan dipromosikan dan atau untuk roling jabatan yang memenuhi kompetensi jabatan yang dipersyaratkan, khusunya eselon III, IV, V, JFU 5. Menerapkan 5 budaya kerja harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, Karyawan Kemenag agar memprakarsai perubahan, inovatif dan kreatif 6. PNS jangan terlibat langsung dalam parpol, fokus saja ke tupoksi sebagai pegawai / atau netral 7. Sebagai evaluasi hampir setiap kegiatan di satker tidak diekspos ke Media, oleh karenanya setiap satker dan seksi agar
WARTA DAERAH
Para pegawai mengikuti pembinaan di Aula Kankemenag Kabupaten Kayong Utara. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
27
WARTA DAERAH
Pelepasan Jamaah Haji Kabupaten Kubu Raya
“I
mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati de ngan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala. H. Rusman Ali, SH mengharapkan setelah pulang ke tanah air khususnya Kabupaten Kubu Raya ada perubahan dari ke arah yang positif dalam hal peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam beribadah kepada Allah SWT. Ke sehatan fisik harap dijaga karena di Arab Saudi situasi dan kondisi cuaca di sana berbeda dengan disini. Jamaah haji diminta jangan bawa barang berlebihan karena dapat keletihan dalam berkemas dan waktu terbuang sia-sia sehingga ibadah di tinggalkan. Beliau juga berpesan antar sesama jamaah haji jangan suudzon
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
ni adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat muslim untuk menunaikan rukun islam kelima,” kata bupati Kubu Raya H. Rusman Ali, SH memulai sambutannya sebelum melepas jamaah haji Kabupaten Kubu Raya Tahun 1435 H/2014 M, Rabu(10 September 2015) di Aula Bupati jam delapan pagi. Haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta. Ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama
Bupati Kubu Raya, H. Rusman Ali, SH, Wakil Bupati Kubu Raya, Drs. Hermanus, M.Si, Asisten II Pemkab Kubu Raya, Drs. Odang Prasetyo, M.Si dan Kepala Kemenag Kubu Raya H. Mudjazie Bermawie dan perwakilan Calon Jamaah Haji yang mendapat piagam.
28
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
karena hal ini dapat mengurangi pahala haji. Jamaah haji diminta saling mengingatkan untuk memperoleh haji yang mabrur dengan niat yang tulus dan ikhlas saling membantu dan menjauhi perbuatan-perbuatan negatif. “Jamaah haji kubu Raya harus kompak dalam menjaga nama baik Indonesia khususnya Kabupaten Kubu Raya,” pintanya. Jamaah haji dilarang berbuat sesuatu yang melanggara aturan dan hukum Arab Saudi. Kepada 227 orang jamaah Haji kabupaten Kubu Raya Bupati Kubu Raya berpesan mari saling membantu dengan keikhlasan karena Allah SWT selalu melihat kita karena DIA ada dimana-mana dan banyak minum air putih. “Pemerintah RI menanggung komsumsi jamaah haji selama menunaikan ibadah haji dan untuk biaya pengobatan jika ada yang jatuh sakit itu ditanggung oleh Pemda Kabupaten Kubu Raya,” katanya mengakhiri. Pelepasan jamaah haji dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kubu Raya dan disaksikan oleh Sekda Kubu Raya, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Mudjazie Bermawie, Kasi PHU Kubu Raya Drs. H. Zainuddin, Kepala SKPD Pemda Kubu Raya serta seluruh jamaah haji Kabupaten Kubu Raya. Setelah itu acara diisi oleh tausiah dan doa penutup oleh Ustad Nurhadi. Acara ini diakhiri dengan salam-salaman jamaah haji dengan Bupati Kubu Raya, Sekda Kubu Raya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya, Kasi PHU Kubu Raya, dan para kepala SKPD Pemda Kubu Raya. Setelah berakhirnya acara Kepala Kantor Kementerian Agama H. Mudjazie Bermawie diwawancarai oleh wartawan dari media cetak maupun elektronik seputar pelaksanaan penyelenggaraan haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya. (Bond/KKR)
WARTA NASIONAL
Pembukaan STQ XXIII Nasional
Kontingen Kalbar Siap Bersaing Pada Selasa 11 Agustus 2015 Kafilah dari Kalbar telah tampil pada cabang tilawah anak-anak putri STQ XXIII Nasional Tahun 2015 atas nama Dea Yuliati pada pukul 09.00 WIB di Gedung 1 Asrama Haji Pondok Gede. Deah Yuliati utusan Kalimantan Barat cabang tilawah anak-anak putri tampil dengan nomor urut 5 dengan nomor peserta 115 membacakan Surah Attaubah dimulai dengan ayat 43 penampilan Dea kali ini cukup baik dan bersaing dengan peserta lainnya, namun untuk penilaian kita serahkan
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
P
embukaan STQ Nasional Tahun 2015 berlangsung dengan tertib dan lancar, 10 Agustus 2015. Acara tersebut dihadiri langsung oleh menteri Agama RI Drs.H. Lukman Hakim Saifuddin sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Selain di hadiri oleh Seluruh Kafilah dari masing-masing Provinsi, hadir pula Kakanwil Kementerian Agama se-Indonesia, Ketua LPTQ dari masing masing daerah beserta pejabat daerah dan para undangan lainnya, sehingga suasana pembukaan STQ XXIII Nasional tampak lebih ramai dan meriah. Acara pembukaan STQ XXIII Nasional 2015 di dahului dengan pembacaan Al-qur’an yang sampaikan oleh Qori’ah terbaik Nasional pada STQ XXII Nasional di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung tahun 2012. Kemeriahan acara pembukaan bertambah ketika ditampilkan seni tari Islami yang disajikan oleh panitia.
Kepala Kanwil Kemenag Prov.Kalbar, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si bersama Istri, Hj. Nur Mardiah, S.Pd dan Karo Kessos Setda Kalbar, Dra. Hj. Mahmudah dan para official dan kontingen STQ Ke XXIII Nasional di Jakarta.
sepenuhnya kepada dewan hakim. “Saya sempat merasa grogi (gugup) pada awal ayat penampilan, tetapi setelah masuk pada ayat berikutnya saya bisa melaluinya dengan percaya diri sehingga mampu membaca hingga batas waktu yang ditentukan” jelas Dea usai tampil. Sebagai pelatih dan pendamping, Hj. Dahlia Ahmad S.Pd selalu mberikan semangat kepada anak didiknya, sehingga penampilan Deah kali ini cukup baik. “Kami berharap semoga penampilam Deah ini mampu menembus nilài terbaik sehingga membawa harum nama baik Kalimantan Barat” harap Dahlia. Sumayyah Tembus 4 Besar Sampai 13 Agustus 2015 dari 8 0rang peserta STQ Nasional XXIII Tahun 2015 yang sudah tampil dari Kalimantan Barat belum mampu
masuk ke 3 besar, nilai tertinggi diperoleh oleh Sumayyah dengan jumlah nilai 95.88 pada urutan ke 4 cabang Hifzil Qur’an 1 juz putri. Namun kita berharap pada penampilan cabang Tilawah Dewasa Putra, Hifzil Qur’an 1 Juz Putra, Hifzil Qur’an 5 Juz Putra dan Hifzil Qur’an 10 Juz Putri yang akan tampil pada hari Jumat, 14 Agustus 2015. Pendamping sekaligus pelatih Kafilah Kalimantan Barat Ust. Syahbamdi menjelaskan bahwa pada tahun ini penampilan peserta dari Kalbar pada dasarnya mampu bersaing dengan peserta dari provinsi lain, karena selisih angka sangat tipis yaitu berkisar 1-3 Saja. “Mudah-mudahan peserta cabang Tilawah dan Hifzil Qir’an yang akan tampil pada hari berikutnya bisa tampil maksimal dengan nilai terbaik,” jelas Syahbandi. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
29
WARTA NASIONAL
KUA dan Keluarga Sakinah Teladan Nasional 2015
S
Begitu pula halnya dengan Kantor Urusan Agama (KUA) yang menjadi Unit Pelaksana Teknis Kementerian Agama di kecamatan, di pilih dan dilihat kompetensinya untuk dinobatkan sebagai Kepala KUA Teladan Nasional. Meski berbagai isu dan badai ujian yang menerpa Kantor Urusan Agama (KUA) namun Kementerian Agama tetap komitmen dalam mewujudkan pelayanan yang prima di Unit Terkecil Kementerian Agama tersebut. Implementasi tersebut diwujudkan lewat Pemilihan Kepala Kantor Urusana Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Teladan Nasional, sebagai bukti bahwa betapa Kementerian Agama begitu menghormati dan menghargai tugas dan tanggung jawab Kepala KUA Kecamatan serta memuliakan keluarga sebagai madrasah pertama bagi pendidikan dan pembinaan generasi Islami. Bertempat di Hotel Santika Premier Jalan Hayam Wuruk
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
alah satu event rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama berskala nasional adalah pemilihan Keluarga Sakinah dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Teladan. Program yang diusung oleh Direktorat Urais dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama telah melakukan penilaian di seluruh provinsi se Indonesia. Hasil tersebut didasarkan pada Pemilihan Keluarga Sakinah serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Teladan yang dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama provinsi se Indonesia. Yang terbaiklah yang dikirim sebagai duta provinsi di ajang tahunan yang bergengsi ini. Bagaimana tidak pemilihan Kepala KUA dan Keluarga Sakinah teladan nasional merupakan gawe terpenting, karena unsur terkecil masyarakat dipilih menjadi teladan, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Penyampaian Sambutan Oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Machasin.
30
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
Jakarta Barat, pada Tanggal 13 Agustus 2015 telah dipukul gong tanda pembukaan secara resmi Pemilihan Kepala KUA dan Keluarga Sakinah Teladan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof.Dr. H. Machasin, MA mewakili Menteri Agama yang berhalangan hadir karena kegiatan penting diwaktu bersamaan. Saat memberikan sambutan pada pembukaan tersebut, Machasin berharap event seperti ini ti足d ak hanya berlangsung secara sere足m onial saja, namun lebih kepada mendukung dan memperkokoh fungsi keluarga yang merupakan pondasi awal dari sebuah bangunan besar berbentuk bangsa dan negara. Suksesnya seorang anak diawali dari keluarga yang sakinah, berimbas besar bagi membangun peradaban maju dan beradab yang berlandaskan Alqur`an dan Sunnah Baginda Rasul Muhammad SAW. Selain untuk Keluarga Sakinah, pesan tak kalah penting juga ditujukan kepada Kepala KUA terbaik dari seluruh Indonesia agar semakin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang membutuhkan. Tak peduli isu dan cercaan yang menerpa, ikhlas beramal tetap menjadi motto yang terpatri di segenap sanubari pegawai Kementerian Agama agar semangat dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mengabdikan jiwa dan kemampuan di instansi yang berdiri pada 3 Januari 1946 ini. Tambah Machasin juga bahwa Pemerintah setiap tahunnya selalu melakukan inovasi dan perbaikan di sector Bimbingan Masyarakat
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA NASIONAL
Pemukulan Gong Tanda dibukanya Pemilihan Kepala KUA dan Keluarga Sakinah Nasional Tahun 2015 yang dilakukan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. Machasin didampingi Sekretaris Itjen, Dr. H. Hilmi Muhammadiyah, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, Direktur Urais, Dr. H. Muchtar Ali, M.Hum.
Islam, yaitu menyangkut renovasi serta pendirian Kantor Urusan Agama Kecamatan diseluruh Indoensia, sehingga layanan masyarakat akan lebih optimal. Paling lambat di tahun 2019 semua kecamatan telah memiliki Kantor Urusan Agama. Menurut data terakhir, paling tidak saat ini telah ada 5400 KUA di Indonesia. Sementara Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali mengatakan, kegiatan ini untuk memotivasi keluarga muslim Indonesia agar menjadi teladan bagi masyarakat dan bangsa. “Pemilihan diikuti 32 peserta KUA Teladan, sedangkan peserta pemilihan Keluarga Sakinah ada 64 orang atau 32 pasang, kecuali NTT tidak ikut,” ujar Muchtar. Pada kegiatan yang diikuti para pemenang Keluarga Sakinah Teladan dan KUA Teladan tingkat provinsi peserta akan diseleksi oleh dewan juri. Selain
itu seluruh peserta pemilihan Keluarga Sakinah dan KUA teladan akan mengikuti rangkaian kegiatan yang disiapkan panitia. Di antaranya, menghadiri Sidang Paripurna DPR tanggal 16 Agustus, mengikuti peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara dan ramah tamah dengan Presiden RI. Adapun kriteria peserta bagi KUA Teladan yaitu KUA kecamatan yang diusulkan belum pernah menjadi pemenang pada pemilihan KUA teladan tingkat nasional sebelumnya. Sedangkan untuk Keluarga Sakinah Teladan antara lain usia perkawinan mencapai 30 tahun. Untuk Kalimantan Barat, utusan yang menjadi duta provinsi di ajang nasional ini adalah Kepala Kantor Urusan Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah, Mahmud Jayadi, S.Ag dan untuk Keluarga Sakinah adalah H. Mas`ud Abdullah, SH dan Hj. Toeti Mur-
siati Aladin dari Kota Pontianak. Serta pendamping dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar yaitu Kasi Kepenghuluan Supardi,S.Ag, Kasi Pemberdayaan KUA, H. Didik Suranto, SH dan tim dari Urais Binsyar Mustika Miya, S.Sos, M. Mirza Idrab dan Aris Sujarwono dari Humas Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Pendamping dan official berharap kedua wakil dari Kalbar ini dapat mengulang prestasi ter tinggi, sebagaimana pernah meraih Juara 3 Nasional Keluarga Sakinah di tahun 2012 oleh Pasangan Dr.H.Soemardi,M.Si dan Hj.Budi Puji, BA dari Kota Singkawang. Dan untuk Kepala KUA dapat masuk 5 besar nasional, sebagaimana di Bulan Juni kemarin, M.Ali,S.HI dari Belitang Sekadau yang meraih Juara 1 MQK Kepala KUA Nasional. Semoga di tanggal 19 Agustus saat penutupan nanti, prestasi itu bisa direngkuh. (Harmoni Khat ulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
31
WARTA NASIONAL
Kalbar Juara III Pentas PAI Nasional 2015
K
Agama RI Tersebut. PENTAS PAI merupakan wahana kompetisi siswa di bidang ketrampilan dan seni Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, gugus, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional. Tujuan PENTAS PAI sendiri antara lain untuk menumbuhkembangkan minat, bakat dan kreativitas di bidang ketrampilan dan seni PAI, juga menanamkan sikap keberanian, kemandirian dan sportivitas siswa. Walaupun diselenggarakan oleh Kementerian Agama, peserta PENTAS PAI tidak boleh berasal
dari Madrasah. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 10-14 Agustus 2015 di Asrama Haji Embarkasi Bekasi Jawa Barat ini diikuti oleh siswa SD, SMP, SMA dan SMK dari 33 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Adapun jenis mata lomba yang dikompetisikan antara lain: Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ), Lomba Pidato PAI, Musabaqoh Hifzhul Quran (MHQ), Lomba Cerdas Cermat PAI, Lomba Kaligrafi Islam, Lomba Nasyid, Lomba Debat PAI dan Lomba Kreasi Busana. Ega menyabet gelar Juara I MTQ SMA Putri, walaupun pada babak DOK. HARMONI KHATULISTIWA
abar menggembirakan datang dari Bekasi, dikarenakan Provinsi Kalbar mendapat peringkat ketiga dalam Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agam Islam (PENTAS PAI) Tahun 2015. Kalbar merupakan satu-satunya Provinsi di luar jawa yang dapat berada di peringkat Tiga Besar. Ega (SMAN 2 Pontianak), Andi Tenribali Hikmah Napacce (SDI Al-Azhar 21 Pontianak), Khairunnisa (SMPN 1 Teluk Pakedai), Sella Savira (SMAN 10 Pontianak), dan Abdul Basit (SDN 1 Teluk Pakedai) berhasil mengharumkan nama Kalbar dalam Event dua tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian
Kontingen Kalbar yang akan mengikuti Defile menggunakan Pakaian Khas Melayu saat Pembukaan Pentas PAI Tahun 2015.
32
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
WARTA NASIONAL
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs.H.Syahrul Yadi,M.Si bersama Istri Hj. Nur Mardiah, S.Pd dan Kabid PAKIS, H. Wildan, S.HI serta seluruh ofisial dan Tim Pentas PAI Berfoto bersama usai penutupan Pentas PAI Tahun 2015 di Asrama Haji Pondok Gede Bekasi.
penyisihan sebelumnya mendapatkan ranking tiga. Andi Tenribali Hikmah Napacce menyabet gelar Juara I Pidato PAI tanpa halangan yang berarti, karena pada babak penyisihan mendapatkan peringkat tertinggi. Sedangkan Khairunnisa mendapatkan Juara III MTQ SMP Putri, sama dengan peringkat yang didapat pada babak penyisihan. Sella Savira mendapatkan Juara Harapan II Lomba Kreasi Busana. Sella dalam kompetisi ini merancang baju busana muslim dengan bahan kulit kepuak yang pada zaman dahulu digunakan suku Dayak untuk baju perang. Dan yang terakhir Abdul Basit hanya mendapat Juara Harapan III MTQ SD Putra, padahal sebelumnya pada babak penyisihan berada pada peringkat dua. Yang unik dari sini adalah se-
luruh peserta yang berasal dari Teluk Pakedai mendapatkan juara dengan bimbingan H. Ibrahim yang merupakan orang dari Teluk Pakedai pula. Acara yang dibuka langsung oleh Menteri Agama RI pada hari Selasa (11 Agustus 2015) ini juga mengundang grup musik kenamaan yang sedang digandrungi remaja masa kini yaituRAN untuk menghibur peserta yang sudah keletihan bertanding. Pada pembukaan kegiatan tersebut, Menag juga melaunching Modul Pelatihan Bimtek Metode Pembelajaran PAI Rahmatan Lil Alamin yang disusun oleh beberapa guru PAI terpilih. Proses penyusunan dilakukan serangkaian workshop, termasuk study banding ke Oxford University, dengan harapan diperoleh modul yang efektif dalam pembelajaran
PAI di sekolah, utamanya dalam Pendidikan Agama Islam Rahmatan Lil Alamin, karena pembelajan PAI di sekolah sangat strategis disebabkan peserta didik yang beragama Islam di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 47 juta siswa. Setelah mendengar pengumuman Kalbar mendapat Juara III pada pukul 22.30 WIB (13 Agustus 2015), H. Wildan, selaku ketua kontingen Provinsi Kalimantan Barat langsung mengadakan pertemuan dengan seluruh kontingen Kalbar demi menghibur peserta yang tidak mendapatkan prestasi maupun memberikan selamat kepada peserta yang sudah memberikan prestasi bagi Kalimantan Barat di Tingkat Nasional (Fajrin, S.T. – Pelaksana Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
33
SEPUTAR MADRASAH
MA Riyadhul Ulum Sungai Pinyuh
M
santri-santri beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas dan terampil. Misi adalah: 1. Menyediakan pendidikan yang memadai. 2. Membangun semangat pembelajaran pada usstadz dan santri. 3. Melakukan proses pembelajaran dengan metode yang Modern. 4. Melaksanakan praktek peribadatan ala Ahlu Sunnah Wal Jama’ah. 5. Melaksanakan bimbingan bakat dan minat olah raga seni dan keterampilan. Terlaksananya konsep visi misi diatas merupakan pelaksanaan atas tujuan didirikannya madrasah oleh tokoh pendiri madrasah yaitu Almarhum KH. Qomaruddin yang merupakan sosok seorang pemimpin dan mempunyai wibawa yang tinggi di kalangan masyarakat Kabupaten Mempawah pada saat itu, Alhamdulillah berkat niat dan semangat
beliau yang tinggi sampai saat ini amanah tersebut disematkan kepada putra almarhum yaitu Ustadz M. Sulhan, S.Ag. Untuk melanjutkan tekad dan i’tikad almarhum dalam bidang pendidikan, Muhammad Sulhan, S.Ag mempunyai prinsip agar para santri Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum bisa memahami dan menga malkan berbagai ilmu yang ada dilembaganya, dan berharap bisa mewujudkan santri-santri yang beriman, berilmu, dan bertaqwa dengan sikap yang mencerminkan akhlakul karimah, sehingga memungkinkan para santri menjadi generasi muda yang Islami serta berpikiran maju di era globalisasi, selain itu dapat membentuk karakter/kepribadian santri yang berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani berpengetahuan luas, mandiri dan berhikmad kepada masyarakat. Saat ini santri madrasah Aliyah DOK. HARMONI KHATULISTIWA
adrasah Aliyah Raudhatul Ulum Kecamatan Sungai Pinyuh merupakan Madrasah yang berdiri mulai sejak Tahun 1989, didirikan oleh KH. Qomaruddin (alm), dan Ustadz Husen Abdullah (alm), berada di Jalan Karya Usaha RT 09 RW 05 Kabupaten Mempawah (Kabupaten Pontianak saat itu), bertempat di areal tanah wakaf seluas 2075 m2. Sampai saat sekarang madrasah ini di bawah naungan Lembaga Pondok Pesantren Riyadhul Ulum yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten Pontianak tahun 1989, saat ini di pimpin oleh putra almarhum KH. Qomaruddin yaitu M. Sulhan, S.Ag alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Malang Jawa Timur. Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum mempunyai Visi yaitu terselenggaranya Madrasah yang berwawasan Agamis dan bermutu, menghasilkan
Kepala MAS Riyadhul Ulum bersama para dewan guru yang mengabdi dan mempersembahkan ilmu yang terbaik di MAS Ri yadhul Ulum Kabupaten Mempawah.
34
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
SEPUTAR MADRASAH
Riyadhul Ulum mengalami peningkatan, dimana jumlah santri pada tahun pelajaran 2015-2016 semakin bertambah dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun kondisi madrasahnya sudah diapait oleh lembaga Pendidikan Umum Formal seperti SMA dan SMK, namun de足 ngan berbekal kegigihan dan sema足 ngat memajukan dunia pendidikan Islam, M. Sulhan, S.Ag dan beberapa pengurus lainnya berkomitmen untuk memajukan lembaganya. Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum Sui Pinyuh Tahun Pelajaran 2015/2016: Kelas
L
P
Jumlah
14
12
26
55
49
104
X
26
XII
13
XI
Jumlah
31 6
57 19
Seluruh dewan guru Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum merupakan tenaga honorer yang diangkat oleh lembaga, dimana sampai saat ini se-
luruh guru berjumlah 32 orang, berbekal komitmen untuk memajukan secara bersama Madrasah Aliyah tempat mereka mengabdi, dengan tidak memperhatikan nilai nominal gaji yang diterima, melainkan pengalaman dan pengabdian yang sangat diperlukan. Nama-Nama Tenaga Pengajar MAS Riyadhul Ulum Sui Pinyuh 1. Suparman, S.Ag 2. M. Sulhan, S.Ag 3. Fuadi, S.Pd.I 4. Nasir 5. Mila 6. Agustina 7. Suadah 8. Hesti 9. Darwani 10. Safari 11. Ismail
Sampai saat ini pemilihan jurusan yang ada di MA Riyadhul Ulum adalah jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan tahap berikutnya akan diadakan penjurusan yang lainnya seperti jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, bahkan jurusan Bahasa. Kegiatan Ekstrakurikuler pada Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum merupakan kegiatan yang menjadi prioritas para santri, dimana siswa dapat menentukan sendiri pilihan yang menjadi unggulannya, selain itu Kegiatan ekskul dianggap mempunyai peranan penting dalam mengembangkan watak dan keperibadian siswa. Cakupan kompetensi siswa yang dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi: bakat, minat, kreatifitas, kompetensi yang diselaraskan den-
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
35
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
ATAS: Ruang belajar MAS Riyadhul Ulum yang presentatif danb bersih bagi proses belajar mengajar . BAWAH: Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum M. Sulhan, S.Ag bersama pengurus lembaga saat foto bersama selesai kegiatan, di rumah kediamannya Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah.
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
SEPUTAR MADRASAH
36
ATAS: Tim Pramuka Putri MAS Riyadhul Ulum Mempawah sedang mengikuti pelatihan menjelajah dan mengenal alam. BAWAH: Siswa-siswi MAS Riyadhul Ulum sedang latihan persiapan perpisahan siswa yang telah lulus.
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
gan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, serta untuk melatih kemandi足 rian santri. Beberapa ekstra kurikuler yang ada pada Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum: 1. Kursus bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan kursus bahasa bagi santri dilaksanakan pada malam hari dengan mengikut sertakan seluruh santri, di bimbing oleh dewan guru yang pakar dengan bidangnya masing-masing. 2. Latihan pidato atau muha足 dhoroh. Latihan pidato yang diselengga足 rakan dalam bentuk muhadharah ini bertujuan untuk melatih para santri agar bisa tampil dimuka publik nantinya. Kegiatan yang diselenggarakan satu minggu satu kali ini diharapkan dapat
SEPUTAR MADRASAH DOK. HARMONI KHATULISTIWA
KANAN ATAS: Taman Bacaan Masyarakat MAS Riyadhul Ulum yang berguna bagi membuka cakrawala bagi siswa dan siswi. KANAN BAWAH: Tim Futsal MAS Riyadhul Ulum Kabupaten Mempawah.
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
menggugah santri agar mempunyai kesiapan mental dalam melakukan dakwah. 3. Latihan keparamukaan Kegiatan kepramukaan pada Madrasah Aliyah Riyadhul Ulum adalah untuk membentuk para santri agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, dan disiplin, menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa, serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Kegiatan ini dilaksanakan satu kali dalam seminggu, seperti kegiatan baris berbaris, perkemahan di tempat yang strategis, seperti di pegunungan, tepian pantai, dan tempat rekreasi yang mendukung. 4. Pembinaan bakat olah raga seperti Futsal, voli, bela diri, dan senam 5. Keterampilan seni seperti qiro’at, qosidah, nasyid, dan kaligrafi adrasah Aliyah Riyadhul Ulum Sui Pinyuh juga telah memperoleh beberapa penghargaan baik di tingkat internal Kabupaten Mempawah bahkan di tingkat Nasional. Pada tingkat internal madrasah ini telah beberapa kali memperoleh penghargaan di bidang olah raga dan seni, seperti pencak silat dari Bupati Mempawah, Futsal antar pelajar pada momen Pospeda yang diselenggarakan Oleh Kementerian Agama, lomba tilawah al Qur’an pada kegiatan MTQ Tingkat Kecamatan dan Kabupaten, seni tari Islami dalam rangka Hari Ulang Tahun Kecamatan Sui Pinyuh. Selain itu juga telah menoreh prestasi di bidang dakwah seperti peserta AKSI Indosiar yang pernah lolos ke babak 32 besar pada tahun 2015 atas nama Arwiya. (Harmoni Khatulistiwa) Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
37
KUA CORNER
KUA Paloh Sambas
Membangun Citra di Ujung Batas Negara
K
liki 14 Kecamatan yang tersebar mereta sampai ke batas wilayah. Tidak hanya batas provinsi, namun merupakan batas territorial yang menjadi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indoenesia yang kita cintai ini. Adapun kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sajingan Besar dan Kecamatan Paloh. Beberapa tahun lalu, tepatnya di Tahun 2012, isu teritorial menjadi pembicaraan yang hangat dan sempat membuat panas suhu politik di negara ini. Betapa tidak, beberapa informasi dari masyarakat setempat yang menyatakan bergesernya tapal batas negara Indonesia dengan Malaysia di Dusun Camar Bulan Desa Temajok Kecamatan Paloh. Berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah pusat terutama demi mempertahankan sejenngkal tanah yang merupakan wilayah kedaulatan bangsa berdasarkan Traktat London 17 Maret 1824.
DOK. HARMONI KHATULISTIWA
abupaten Sambas adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah provinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ¹ 128,5 km dan panjang perbatasan negara ¹ 97 km. Kabupaten Sambas yang ada sekarang dahulunya merupakan bagian dari Kesultanan Sambas yang tergabung bersama dengan Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang pada Tahun 1960. Kemudian pada tahun 2000 mengalami pemekaran dan terpecah menjadi 1 Kota dan 2 Kabupaten seperti sekarang ini. Dari hasil pemekaran tersebut, Kabupaten Sambas saat ini memi-
Salah seorang redaktur Harmoni Khatulistiwa bersama Kepala KUA Kecamatan Paloh, Sambas.
38
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
Sejak peristiwa tersebut, tidak kurang 13 Kementerian mengalokasi anggaran untuk percepatan pembangunan kawasan itu. Ratusan milyar disiapkan guna memoles batas negara agar menjadi daerah maju dan berkembang. Koordinasi yang baik serta kepedulian tinggi dari pemerintah pusat terhadap perbatasan di Desa Temajuk menjadikan masyarakat setempat ingin kembali merayakan Kemerdekaan Bangsa untuk kedua kalinya, seperti yang disampaikan oleh Bupati Sambas dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi. Hal tersebut wajar adanya, dari bantuan tersebut, sekarang masyarakat setempat telah memiliki akses kendaraan roda empat yang sebelumnya hanya menggunakan motor air. Selain infrastruktur jalan, masyarakat di Desa Temajuk juga membutuhkan jaringan komunikasi, energi listrik, dan aksi-aksi sosial seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat dalam bentuk keterampilan kecakapan khusus. Juga tidak ketinggalan upaya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH), menciptakan Program Kelompok Usaha Bersama (Kube), hingga simpan pinjam. Desa Temajuk pun menjadi lokasi Pencanangan Program Nasional Terpadu Gerakan Pembangunan Kampung (Pandu Gerbang Kampung) dan Program Penanggulangan Kemiskinan Wilayah Perbatasan Negara (Pronangkis). Ada 13 kementerian dan lembaga yang bekerja sama menggelontorkan dana bantuan yang masuk dalam Rencana Kegiatan Pembangunan Program Nasional Terpadu dan Program Penanggulangan
ISTIMEWA
KUA CORNER
Eksotisme alam yang luar biasa di Pulau Temajok, Paloh, Kabupaten Sambas.
Kemiskinan Bidang Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Negara pada Tahun Anggaran 2012 dengan total anggaran Rp206,505 miliar. Semua hal itu dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa, membuang kecemburuan terhadap pusat dan pembangunan yang pesat di ibukota negara. Tidak ada ada lagu kebangsaan negara lain berdendang di temajok Paloh, tidak lagi masyarakat mengibarkan bendera Malaysia sebagai rasa ketidak puasan pada pemerintah. Hanya Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih yang pantas bergema dan berkibar Desa Temajok Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Tatkala semua Kementerian Negara mengambil peran dalam pembangunan sarana dan pra sarana di Paloh, Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama Kecamatan Paloh turut ambil bagian pula melalui pembinaan umat dan syariah di sana. Abdus Salam selaku Kepala KUA
Paloh menggiatkan majelis ta`lim, menghidupkan sepenuhnya IPHI dan berbagai ormas Islam lainnya untuk membina dan membimbing masyarakat muslim di Kecamatan Paloh agar bisa mendapat ilmu agama yang luas serta menjadi teladan di ujung tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga program yang sangat membanggakan adalah berhasil mendorong dan meyakinkan pemerintah daerah untuk memberikan hibah berupa lahan kepada Kementerian Agama, khususnya Kementerian Agama Kabupaten Sambas yang akan di bangun madrasah di Kecamatan Paloh. Sehingga nantinya putra dan putri setempat mendapatkan pendidikan umum plus agama di madrasah binaan Kementerian Agama. Inilah salah satu terobosan terbaik Kepala KUA Paloh, Abus Salam yang dengan program nya membuat Paloh menjadi salah satu wilayah strategis di Indonesia
yang merupakan cerminan wajaha NKRI. Meski bukan tugas kepala KUA Paloh semata, namun indikasi ini menunjukan peran KUA begitu sentral dalam membina masyarakat khususnya yang beragama Islam agar menjadi umat yang Rahmatan Lil Alamien. Umat yang menjadi figure bagi umat lain, umat kebanggan bangsa dan negara. Terlebih Kabupaten Sambas dikenal sebagai “Serambi Mekkah“ Kalimantan Barat dimasa lampau. Seni dan tradisi Islami mengakar kuat di sana. Tokoh Ulama Kaliber dunia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram juga pernah lahir di Sambas. Kini tergantung dukungan dan perhatian dari semua pihak. KUA sebagai ujung tombak pembinaan umat siap membimbing, membina dan melayani umat Islam di tapal batas, demi bangsa yang berdaulat, bangsa yang beragama dan bermartabat. Sukses KUA, Sukses Kementerian Agama. (Harmoni Khatulistiwa)
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
39
JUSTICIA
Meretas dan Membuat Akun Medsos Palsu
A
pa termasuk kejahatan cyber jika seseorang dengan sengaja selalu membuat akun facebook orang lain hilang alias di-hack dan mengancam akan selalu meng-hack akun orang tersebut? Seorang teman dalam satu bulan terakhir sudah membuat akun Facebook sebanyak 18 kali dan secara jujur orang yang nge-hack itu menga kuinya. Bahkan dia juga nge-hack akun-akun facebook orang-orang terdekat temannya. Bagaimana cara menghentikan orang tersebut melakukan hal serupa lagi? Dan apa hal tersebut bisa dilaporkan kepada pihak berwajib karena sudah tidak membuat orang lain tidak nyaman? Dalam bagian ini perlu ditegaskan bahwa pada dasarnya, identitas ialah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang. Identitas seseorang ialah jati dirinya baik yang ia peroleh secara natur berdasarkan karakteristik yang ada padanya yang secara umum tidak dimiliki oleh orang lain (seperti tanda lahir dan ciri tubuh), secara pemberian (seperti nama dan agama), maupun yang ia peroleh melalui proses (pekerjaan dan pendidikan). Perbuatan menduplikat akun Facebook merupakan salah satu bentuk penggunaan identitas orang lain secara tidak sah. Penggunaan identitas orang lain dapat menimbulkan konsekuensi hukum baik secara pidana maupun perdata, terlebih jika penggunaan yang dimaksud dilakukan tanpa izin yang bersangkutan dan bertujuan untuk mengirimkan konten seolaholah atas nama korban dan menimbulkan kerugian pada korban atau pihak ketiga. Demikian juga perbuatan meretas (hack) akun facebook orang lain, dalam artian “dengan cara apapun” mengakses akun facebook (misalnya mencari tahu dan menggunakan login dan password) orang laintanpa hak merupakan tindak pidana dan dapat diancam pidana berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”), yaitu “sengaja dan tanpa hak mengakses Komputer atau Sistem Elektronik Orang lain”. Varian delik dalam pasal 30 UU ITE dapat dibagi menjadi tiga perbuatan, yaitu dengan sengaja dan tanpa hak: 1. Mengakses Komputer atau Sistem Elektronik;
40
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
2. Mengakses Komputer atau Sistem Elektronik dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik; 3. Melampaui, menjebol, melanggar, sistem pengaman dari suatu komputer atau sistem elektronik untuk dapat mengakses komputer atau sistem elektronik tersebut; Berdasarkan cerita singkat Anda, dapat disimpulkan bahwa pelaku memenuhi ketiga varian delik tersebut. Ancaman dari pasal 30 tersebut adalah pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda paling banyak 800 juta rupiah (Pasal 51 ayat 1 UU ITE). Antisipasi terhadap hal ini, pengguna akun facebook perlu: 1. Membuat password yang sulit untuk diketahui atau ditebak oleh pihak lain. Suatu password dianggap kuat apabila karakter yang digunakan berupa kombinasi huruf, angka dan simbol. 2. Menjaga kerahasiaan password akun Facebook
THEHACKERNEWS.COM
JUSTICIA
dan menggantinya secara berkala. 3. Tidak sembarangan mengakses akun Facebook dengan fasilitas internet publik. 4. Waspada dan berhati-hati dalam membuka link/ tautan atau aplikasi yang dikirimkan atau di-posting oleh pengguna Facebook lain karena beberapa di antaranya merupakan trojan atau malware yang digunakan pelaku kejahatan untuk mendapatkan username dan password pengguna Facebook secara ilegal. Pada beberapa kasus lain, terdapat pelaku yang membuat akun facebook dengan menggunakan identitas (nama, alamat, foto) korban dengan tujuan agar diri pelaku dan konten yang dikirimkan oleh pelaku dianggap seolah-olah berasal dari korban. Terhadap hal demikian, perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai “manipulasi Informasi atau Dokumen Elektronik� yang dapat dijerat dengan Pasal 35 UU ITE.
Bunyi pasal 35 UU ITE adalah sebagai berikut: Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik. Ancaman dari pasal 35 tersebut adalah pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak 12 miliar rupiah (Pasal 51 ayat 1 UU ITE). Jika kita sebagai korban, kita dapat melaporkan hal tersebut ke Kantor Kepolisian setempat atau Kantor Sub Direktorat Penyidikan dan Penindakan Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk dibuatkan Laporan Polisi atau Laporan Kejadian. Diharapkan pelapor dapat membawa idenitas diri dan bukti-bukti terkait. (klinikhukumonline.com) Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
41
ARTIKEL
Berhijrah dari Ekonomi Konvensional ke Syariah Oleh Miftahul Khair, S.Ps.I Pelaksana pada Seksi Pendidikan Islam Kankemenag Kota Singkawang
D
mendengar dan mengetahui kedua sistem perekonomian ini terumata di era teknologi dan informasi yang sudah jauh berkembang dari sebelumnya. Bagi sebagian orang, tidak ada perbedaan yang nampak antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. Tapi bagi mereka yang lebih selektif dan mengerti hal-hal yang berhubungan dengan nilai sosial dan agama, mereka akan melihat perbedaan yang sangat besar pada kedua sistem ini. Ekonomi konvensional dikenal dan melekat dengan sebuah sistem yang dinamakan “Bunga”, yang DAKWAHMUSLIM.COM
ari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits) Bukan suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat
42
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
ARTIKEL mana “Bunga” ini bagi sebagian besar ulama dianggap riba’ yang sudah jelas diharamkan oleh agama Islam. Allah SWT berfirman: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”(Q.S. Al-Baqarah : 275) Syariat Islam dari Allah SWT tidaklah sembarang diperintahkan melainkan hal tersebut akan memberikan dampak positif dan kebaikan bagi manusia itu sendiri. Allah SWT menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba’ bukanlah tanpa tujuan jelas. Perbedaan yang paling mencolok antara jual beli dan riba’ adalah pada konsep “saling ridha” antara kedua belah pihak. “Saling ridha” adalah suatu yang sangat fatal dan paling berpengaruh dalam sistem jual beli. Bagaimana tidak, jika salah satu pihak merasa tertipu, diberatkan, ataupun dibohongi ketika melakukan transaksi, maka jalinan ukhuwah dan kepercayaan yang seharusnya terjalin akan rusak dengan sendirinya. Ini terjadi pada konsep riba’ yang sistemnya adalah melipatgandakan. Riba’ atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama “bunga”, walaupun tidak langsung, sangat memberatkan masyarakat. Fakta yang terjadi mereka merasa tertekan dan terbebani oleh “bunga” yang dari hari ke hari semakin berlipat ganda. Rasa terbebani inilah yang akan menghancurkan konsep “saling ridha”, yang akhirnya mengarah pada hal yang dimurkai dan dilarang oleh Allah SWT yaitu riba’. Ekonomi syariah pastinya tidak akan lepas dari jalurjalur Islam. Segala transaksi dan sistem perekonomian diatur dan dikonsep berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ekonomi syariah mempunyai konsep utama dalam penerapannya yaitu untuk saling mensejahterakan antar sesama tanpa membebani dan memberatkan pihak manapun. Sistem syarih yang paling diusungkan dalam bertransaksi adalah sistem mudharabah. Mudharabah dapat di definisikan sebagai sebuah perjanjian antara dua belah pihak dimana satu pihak, pemilik modal (shahibul mal) mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, pengusaha (mudharib) untuk menjalankan suatu aktivitas usaha. Sedangkan dalam ilmu Fiqih Mudharabah didefinisikan sebagai akad persekutuan dalam keuntungan dengan modal dari satu pihak dan kerja dari pihak lain. Dalam mudharabah pihak pemodal tidak diberikan peran dalam manajemen perusahaan. Konsekuensinya mudharabah merupakan perjanjian PLS dimana yang diperoleh para pemberi pinjaman adalah suatu bagian tertentu dari keuntungan/kerugian proyek yang telah mereka biayai. Mengenai mudharabah, Rasulullah bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muntalib jika memberikan dana kepada mitra usahanya secara Mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, men-
uruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi aturan tersebut , maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-ayrat tersebut kepada Rasulullah, dan Rasulullah pun membolehkannya.”(HR. Thabrani). Di era modern ini sangat berat untuk menjauhi apalagi meninggalkan “bunga”. Sistem ini bagaikan melekat di diri individu masyarakat. “Bunga” diselimuti dengan hal-hal yang menggiurkan, seperti pembayaran cicilan yang bisa diperpanjang dengan bunga yang tidak besar, uang muka yang minim sudah bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan syarat bunga, dan lain sebagainya yang sudah bukan rahasia umum lagi. Keinginan hawa nafsu yang tidak terbendung memancing seseorang untuk melakukan transaksi demi mendapatkan apa yang dia inginkan dalam waktu cepat, tidak perduli apakah itu dibolehkan oleh syariat Islam atau tidak. Ciri-ciri seseorang yang bertakwa pada Allah SWT adalah dengan menaati perintahnya serta menjauhi larangannya. Jika dikembalikan pada ayat Al-Qur’an di atas yang membahas tentang kehalalan jual beli dan keharaman riba’, sepatutnya kita sebagai orang muslim yang bertakwa kepada Allah untuk menerapkan sistem perekonomian yang sesuai dengan ajaran syariat dan menjauhi riba’ yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah SWT tanpa mengikuti hawa nafsu semata yang ingin mendapatkan segala sesuatu dengan singkat. Islam sangat menjunjung tinggi orang yang ingin bekerja keras. Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.” Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukslim yang lemah. Allah menyukai mukmin yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku justru berlawanan dengan ungkapan-ungkapan tadi. Ingin mendapatkan segala hal dalam waktu yang singkat dengan riba’/bunga tanpa memperdulikan hal tersebut dilarang dalam syariat Islam yang pada akhirnya akan membebani diri sendiri. Sudah sepantasnyalah kita sebagai hamba Allah yang ingin mendapatkan ridhanya untuk kembali atau berpindah ke jalan yang sudah jelas ditunjukkan oleh yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Tanpa ridha dari-Nya, segala amal dan perbuatan apapun yang dilakukan tidak akan berarti di sisi-Nya. Dari niat kecil ingin saling membantu dan mensejahterakan yang lain, insyaallah akan mendapatkan ganjaran yang besar dan tidak terlepas dari syariat Islam. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
43
ARTIKEL
UKG, Guru Tak Perlu Takut Oleh Kartiman, M.Pd.I
G
uru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Guru adalah profesi yang sangat menentukan masa depan generasi muda Indonesia ke depan. Jadi harus dipastikan mereka benar-benar kompeten. Untuk meningkatkan kompetensi guru setiap tahun dilakukan berbagai pelatihan serta penilaian. Salah satunya melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk menyesuaikan pelatihan yang diterima oleh guru. Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing足masing guru memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Untuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru. Uji kompetensi guru (UKG) dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Peta pe足 nguasaan kompetensi guru tersebut akan digunakan
44
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru. Output UKG difokuskan pada identifikasi kelemahan guru dalam penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional. UKG wajib diikuti semua guru dalam jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS. Tujuan UKG 1. Pemetaan penguasaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional) sebagai dasar pertim足bangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. 2. Sebagai entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru. Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan penilaian kinerja guru wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyarat untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Untuk mengembangkan profesionalisme guru melalui uji kompetensi guru, hendaknya guru selalu meningkatkan setiap butir kompetensi menuju kearah yang benar (profesionalisme) dan mengimplementasikannya secara riel dalam proses belajar mengajar bidang ilmunya setiap saat atau dalam kesehariannya. Setiap butir kompetensi yang diujikan yang tertuang dalam kisi-kisi uji kompetensi guru, diusahakan untuk dikembangkan dalam kegiatan mengajarnya. Seperti: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spritual, sosial kultural, emosional dan intelektual. 2. Menguasai dan menerapkan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang di ampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Meski UKG ini tidak menentukan seorang guru lulus atau tidak lulus, tetap ada nilai rata-rata minimum yang menjadi patokan standar kompetensi guru. Pada UKG nilai rata-rata standar yang ditetapkan 5,5. Jika guru mendapatkan nilai tinggi, ia akan direkomendasikan menjadi fasilitator atau bahkan instruktur guru lain. Hasil UKG nanti digunakan sebagai dasar untuk menentukan materi dan pelatihan seperti apa yang harus diikuti sesuai dengan kelemahan atau kekurangan masing-masing. Tidak ada istilah lulus atau tidak lulus. Ini hanya untuk pemetaan, melihat kompetensi guru mana yang lemah dan harus ditingkatkan. Tujuan pengembangan profesi melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk meningkatkan kinerja dan dilakukan secara terus menerus diharapkan mampu menciptakan kinerja sesuai arah dan tugas yang bersangkutan dalam sekolah. Guru harus berkompeten. Jadi, jangan takut diuji karena sebenarnya guru punya kemampuan. Kalau guru berkompeten kenapa takut diuji?. UKG disusun bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masa depan.
ARTIKEL
Refleksi Doa Kemerdekaan RI Oleh H. Azhari, S.Ag, M.Si Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kota Singkawang
R
ANNIDA-ONLINE.COM
efleksi doa kemerdekaan Republik Indonesia ini dibacakan ketika malam syukuran Resepsi Kenegaraan di Aula Balai Walikota Singkawang pada Hari Senin tanggal 17 Agustus 2015. Doa ini berisikan problema rakyat skala nasional, regional dan lokal menyangkut persoalan ekonomi, hukum dan politik yang perlu perbaikan. Mudahmudahan menjadi renungan kita bersama berkenaan dengan Peringatan Dirgahayu 70 Tahun Indonesia Merdeka, dengan untaian kalimat sebagai berikut: “Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, segala puji dan syukur kami panjatkan atas nikmat yang Engkau telah Anugerahkan kepada kami, kemerdekaan Indonesia dari para penjajah yang merajalela. Dari yakin kami teguh, dari hati ikhlas kami penuh, akan segala karunia-Mu, tanah air pusaka Indonesia nan jaya, hingga sampailah 70 tahun sudah Indonesia merdeka. Ungkapan rasa syukur kami sembahkan, kehadirat-Mu Tuhan, Wahai Yang Maha Menguasai segala di langit dan di bumi, Penguasa sekalian alam. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana, kini bangsa Indonesia sedang dilanda cobaan dan bencana. Persoalan ekonomi masih dicarikan solusinya, dengan dilantiknya tim ekonomi baru Presiden Jokowi dalam Kabinet Kerja. Harga keperluan pokok naik melambung di mana-mana, biaya pendidikan dan kesehatan terasa masih memberatkan warga, uang rupiah melemah entah kapan hentinya,
daging sapi melonjak tinggi sulit dibeli rakyat jelata. Ya Allah Yang Maha Perkasa, berilah kekuatan kepada bangsa kami untuk waspada dari malapetaka, selalu membangun dengan pikiran dan sekuat tenaga, dengan semboyan Ayo Kerja Indonesia Merdeka. Jadikan bangsa kami yang kuat, berdikari dan bermartabat, yang sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Sehingga bangsa kami sejahtera lahir dan batin, adil dan makmur secara merata yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Menguasai segala jiwa, bersihkan hati dan jiwa anak bangsa kami dari perilaku buruk dan tercela. Persoalan hukum dan politik masih dilema, khususnya Pemilu serentak untuk Pilkada. Kerukunan umat beragama yang retak masih perlu dijaga, sengketa tanah rakyat dan aparat tiada hentinya, tindakan ruswah dan kecanduan narkoba seperti menjadi budaya, serta segala macam penyakit masyarakat lainnya, yang akan merusak sendi-sendi kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Ya Allah Tuhan Yang Maha Mulia, satukanlah bangsa kami dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kuatkanlah semangat nasionalisme dan patriotisme kepada bangsa kami, yaitu Negara Kesatuan Repu blik Indonesia dengan harga mati, yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, kuatkan ideologi bangsa kami agar beretika, bermoral dan berakhlak mulia. Ya Allah Ya Ghaffar, Tuhan Yang Maha Pengampun segala dosa, ampunilah kami dan kedua orangtua kami, ampuni para pemimpin kami dan para pejuang yang masih hidup bersama kami, serta para pahlawan yang telah gugur mendahului kami, muliakanlah Ya Allah kedatangan mereka disisi-Mu. Ya Illahi Rabbi, lapangkan dan sinarilah kubur mereka sebagai syuhada kusuma bangsa yang bahagia di dunia dan di akhirat nanti. Terima dan kabulkanlah doa kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengabul Do’a, Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin.” Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
45
MUTIARA HATI
Keutamaan Salam Oleh Sholihin HZ, M.Pd.I Kepala MTs Aswaja Pontianak
As-Salam adalah sifat Allah yang hanya sekali disebut dalam al-Quran yaitu dalam QS. al-Hasyr/59: 23. Kata ini terambil dari akar kata salima yang maknanya berkisar pada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela(M. Quraish Shihab, 2003: 42). Ucapan salam adalah penghormatan yang diajarkan oleh Allah SWT kepada manusia. Ada beberapa alasan kenapa AllahSWT memilih ucapan ini sebagai yang harus diucapkan manusia kepada sesamanya. 1. Salam adalah ucapan atau sapaan Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya. Seperti dapat ditemukan dalam al-Quran yang berbunyi: “Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. (QS. ashShafat/37: 79) 2. Di akhirat nanti, para calon penghuni surga dipersilahkan masuk oleh Allah SWT dan disambut oleh para malaikat dengan ucapan salam. Allah menyatakan: “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun`alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”.” (Q.S. an-Nahl/16: 32) 3. Ucapansalam bukan hanya ucapan penduduk selama hidup di dunia, namun di alam akhiratpun, ucapan salam adalah sapaan sesama ahli surga. Seperti yang terdapat dalam al-Quran, “Do’a mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma, dan salam penghormatan mereka ialah:”Salam”. Dan penutup doa mereka ialah: “Alhamdulillaahi Rabbil’aalamin.” (QS. Yunus/10: 10) 4. Karena orang yang mengucapkan salam kepada orang lain, adalah salah satu dari pada ciri hamba Allah. Allah SWT berfirman: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan Apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yangmengandung) keselamatan.” (Q.S al-Furqan/25: 63). Salam mempunyai dua makna. 1) Salam sebagai doa dan rasa penghormatan dengan mengucapkan Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh. 2)
46
Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
Salam bermakna damai dan keselamatan. Pertama,salam sebagai sebuah penghormatan diajarkan dalam al-Quran:“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkansegala sesuatu”. (QS. an-Nisa/4: 86) Selanjutnya salam sebagai ucapan “Keselamatan atas mu, rahmat Allah dan berkah-Nya” Jika dilihat dari teks di atas, maka salam merupakan sebuah doa, doa untuk keselamatan orang lain. Mendoakan untuk keselamatan orang lain adalah sebuah kebaikan dan diharapkan oleh semua orang. Berkaitan dengan hal di atas, suatu hari Rasulullah SAW bertandang ke rumah salah seorang sahabatnya, tepat di depan pintu rumahnya, Nabi SAW mengetuk pintu dan mengucapkan salam, salam pertamadiucapkan namun tidak terdengar jawaban, salam kedua diucapkan namun juga tidakterdengar balasan, hingga salam ketiga Nabi mengucapkan salam juga tidak ada yang menjawab. Nabipun segera pulang kerumahnya dan beberapa langkah dari pintu rumah sahabat tersebut, ternyata keluar yang empunya rumah sambil dengan agak nyaring mengharapkan Nabi kembali menemuinya. Nabi pun menghampiri sahabat tersebut dan berujar, “Wahai sahabatku,sampai tiga kali aku mengucapkan salam padamu tapi tidak satupun salamku yang engkau jawab, apa gerangan wahai sahabatku”, Sahabat itupun menjawab, “maafkan aku ya Rasul, sebenarnya aku tadi mendengar ucapan salammu, namun ku jawab dengan sangat pelan hingga engkau tidak mendengarnya”, Nabi pun balik bertanya,“Apa maksudmu wahai sahabatku?” Sahabat itupun menjelaskan, “Ya Rasul, sengaja aku jawab dengan pelan, supaya anda sering mengucapkan salam kepadaku, bukan anda pernah mengatakan ucapan salam dari seorang muslim kepada muslim lainnya adalah doa, dan aku berharap supaya engkau sering mendoakanku dengan salam mu itu”. Kesimpulannya adalah sering-seringlah minta doa kepada orang lain,karena tidak tahu dari mulut siapa
NET
MUTIARA HATI
doaitu diijabah Allah SWT. Kedua,salam sebagai misi keselamatan yang harus disebarkan oleh tiap muslim.Dimanapun berada, dengan siapapun, misi ini harus menjadi mindset semua orang. Misi kedamaian yang diemban berbanding lurus dengan azas manfaat bagi lingkungannya. Muhammad Ainun Najib atau yang dikenal dengan Cak Nun (Emha) membagi jenis manusia kepada tiga jenis yaitumanusia wajib, manusia sunnah dan manusia haram (Prayogi R. Saputra,2012:120). Manusia wajib adalah manusia yang keberadaannya harus ada di tengah-tengah masyarakat. Keberadaannya sungguh berarti, kepergiannya mengganjilkan dan kedatangannya menggenapkan. Ia mampu memberikan motivasi bahkan inspirasi bagi lingkungannya. Tipe semacam ini dapatkita temukan di masyarakat. Dan ia memiliki nilai plus dan pengaruh bagi sekelilingnya. Karakter manusia wajib ini menjadikan sosoknya sebagai yang ditunggu-tunggu, Sebagai inspirator, decision maker dan sebagainya. Di masyarakat kita, pasti
kita temui orang-orang dengan karakter semacam ini. Sementara itu ada juga manusia dengan klasifikasi manusia sunnah. Tipe manusia ini Adalah manusia yang lebih baik ada di masyarakat namun jika tidak ada juga tidak apa-apa. Dalam konteks ini, keberadaannya akan menambah ghirah dan semangat untuk terus beraktivitas, namun jika tidak ada, sekelilingnya masih mampu untuk berbuat dan beraktifitas. Selanjutnya yang ketiga adalah kita berlindung kepada Allah SWT. Kategori manusia haram adalah manusia yang berkarakter negatif, keberadaannya di tengah-tengah masyarakat justru akan membuat masalah. Ia adalah bagian dari masalah, bukan bagian darisolusi (problem solver). Keberadaannya? Justru lebih baik jika ia ti足 dakada. Adanya sama dengan ketiadaannya. Dan tipe ini pun ada di tengah-tengah masyarakat kita. Mudahmudahan kita menjadi insan yang membawa keselamatan dan kedamaian bagi lingkungan,kedamaian di tangan kita, kedamaian pada lisan kita dan pada seluruh anggota tubuh kita. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2015
47
Istri Menteri Agama Republik Indonesia, Hj.Trisna Willy Lukman Hakim dengan Hj. Ratih Sanggarwati selaku Juri Keluarga Sakinah Nasional bersama Istri Wakil Walikota Pontianak Hj. Yenieta Arbiastutie Edi Kamtono beserta Pasangan Keluarga Sakinah dari Kalimantan Barat, H.Mas`ud Abdullah,SH dan Hj.Toeti Mursiati Aladin dan Tim Pendamping dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat pada Pemilihan KUA dan Keluarga Sakinah Teladan Nasional Tahun 2015