JURNAL PKK MAHASISWA BARU UB
Kavling 10 Tulis dan Kabarkan!
Senin, 21 Agustus 2017
EDISI 3
Pesiden BEM FH Tekankan Mahasiswa Baru untuk Berorganisasi Foto: Sesi mahasiswa sedang berlangsung di Lobby Geding B Fakultas Hukum/Fahmi MALANG-KAV.10 Pada sesi mahasiswa dalam kegiatan PKK Maba Fakultas Hukum, Presiden BEM FH Rizky Firmansyah bercerita pengalamannya saat menjadi Maba, banyak doktrin untuk dak mengiku organisasi, terutama organisasi yang berada di luar kampus. Doktrin tersebut diperolehnya sewaktu dirinya adalah maba dalam PKK Maba. Ada pendapat yang mengatakan bahwa pihak kampus melarang kegiatan organisasi. Wacana ini bahkan mempengaruhi prestasinya di kampus. “Mahasiswa yang mengiku organisasi mampu berpendapat secara ilmiah, sedangkan yang dak, kok hanya diam saja,” terangnya membantah pendapat tersebut. Ia menjelaskan tujuan dalam berorganisasi kepada mahasiswa baru sebagai sarana untuk mengetahui kondisi masyarakat. “Karena apa
yang saya pelajari di kelas dak sama dengan apa yang terjadi di masyarakat,” katanya saat mengisi materi peran mahasiswa di Lobi Gedung B FH. Berorganisasi merupakan hak se ap mahasiswa sebagai agen perubahan. UUD 1945 telah mengatur kebebasan berorganisasi. “Maka jangan takut untuk berorganisasi,” tegasnya. Senada dengan Rizky, Ketua PKK Maba FH Akhdan Khofid Hibatullah mengoreksi kekurangak fan mahasiswa hukum agar bersiap merubah sistema ka hukum yang dak benar di Indonesia. “Ak f itu bisa dalam hal menulis, peneli an, dan berorasi, katanya. Rangkaian PKK Maba FH berlangsung di lobi Fakultas Hukum. Hari ini, maba menerima materi tentang peran mahasiswa dalam berorganisasi. (sad/ eff)
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
SUSUNAN REDAKSI
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017 Diterbitkan Oleh: Unit Ak vitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya PELINDUNG: Rektor Universitas Brawijaya PEMBIMBING: Asfi Manzila PENANGGUNG JAWAB: Asry P. Sihombing PEMIMPIN REDAKSI: M. Nuris Hisyam Ramadhani
REDAKTUR PELAKSANA: Aprilia Tri Wahyuni REPORTER: Andika P. Y. Sitorus, Rusdian Sari, Lulu Nafiz Fauziyah, Juniar Elsya Fadilah, Andryan Hugo H, Nuril Zainal Fanani, Aprilia Tri Wahyuni,
EDISI 3
Debbie Julia Gibson, Saadillah Nur Fahmi, Zulfah Sela Indriyani EDITOR: Nuris Hisyam, Bunga Astana, Ainun Syahida, Khoyrudin, Asry P. Sihombing, M. Iqbal Yunazwardi, Efrem Siregar LAYOUTER & KARIKATUR: Oky Dwi Prasetyo SIRKULASI DAN PEMASARAN: Andika P. Y. Sitorus & Zulfah Sela Indriyani Kritik dan saran bisa disampaikanlangsung ke alamat kami di sekretariat bersama Gedung UKM ruang 2.4 UAPKM UB atau bisa menghubungi 085261162097 (Asry) atau 081333520947 (Nuris)
Setiap Wartawan Jurnal PKK Maba dibekali kartu pers dan seragam
K AV L I N G 1 0 . C O M 2
Senin, 21 Agustus 2017
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB Hari Pamungkas, Tahun Pamungkas
EDITORIAL
fakultas yang telah terbuka dalam memberi akses informasi, bahkan mengirim pani a untuk mengakomodasi kebutuhan wartawan di lapangan. Dalam hal penerimaan informasi pun perlu menjadi catatan khusus sebab pertarungan antara oknum-oknum berkepen ngan dan pembagi selebaran (yang juga berkepen ngan) masih menjadi pemandangan lazim dalam gelaran ospek tahun ini. Harusnya biarkan saja para Maba menentukan sendiri pilihannya mana yang ingin diterima dan dak, toh mereka sudah dewasa.
Perahu yang mengantarkan generasi baru akhirnya sampai di gerbang pamungkas. Rangkaian ospek selama ga hari akhirnya segera selesai. Catatan-catatan tentang kemeriahan dan kebanggaan menyalami di buritan. Meski beberapa fakultas barangkali masih akan melangsungkan kegiatan ospek lanjutan ap minggu. Kesimpulannya barangkali perlu pembaca nilai sendiri, apakah proses pendidikan instan semacam ini masih relevan dan efek f untuk membentuk karakter dan mengenalkan Maba pada kampusnya. Persoalan-persoalan lama masih terulang kembali dalam ospek tahun ini. Masih banyak fakultas yang seakan paranoid terhadap keberadaan pers. Akses terhadap informasi dikekang sedemikian rupa demi menjaga citra dirinya. Padahal fungsi pengawasan mes nya harus dihargai sebab berhubungan dengan hak masyarakat luas untuk mengetahui tentang pelaksanaan ospek tersebut. Jika tak ada yang salah di dalam, kenapa harus takut dikabarkan. Tentu apresiasi patut ditujukan pada ap
www.kavling10.com
Jika Maba yang berada di hari pamungkas ini cenderung lega, beberapa mahasiswa lain justru dirundung gelisah. Semester baru akan dimulai. Mahasiswa semester tua ditekan bermacam-macam persoalan yang salah satunya yakni tuntutan untuk segera lulus. Dulu sempat keluar Permendikbud No.49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang membatasi masa studi maksimal bagi strata 1 dan diploma 4 selama lima tahun―yang akhirnya dikembalikan menjadi tujuh tahun. Kini pun banyak mahasiswa semester tua masih bertengger di kampus hingga tahun ke tujuh. Kebijakan penurunan UKT Semester 9 juga belum lama keluar, dimana tak semua fakultas menerima begitu saja tuntutan yang diajukan mahasiswa. Beberapa menganggap jika UKT mahasiswa semester tua diturunkan justru mengurangi mo vasi mereka untuk segera menuntaskan studi dan angkat kaki. Diantara mahasiswa semester tua yang tak kunjung lulus macam-macam jenisnya. Ada yang terlalu sibuk turun ke masyarakat, ada yang sibuk menata gerak organisasinya, ada yang kesulitan biaya, yang dak kemanamana, atau bahkan yang memang kurang mujur sehingga lulus lama. Pesan bagi para Maba, jangan sampai ketakutan lulus lama membatasi ruang gerakmu untuk berkarya. Ibaratkan kampus seakan laboratorium raksasa dimana kalian bisa menjajal segala pilihan. Selamat berproses!
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
3
BERITA
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017
EDISI 3
POSTER Untuk Mahasiswa FP 2016 Foto: POSTER 2017/Zulfah MALANG-KAV.10 Tahun ini FP kembali hadir dengan peraturan baru mengenai ser fikat kelulusan PKK Maba. Khusus mahasiswa tahun 2016 yang dak lulus pada tahun lalu diwajibkan mengulang dengan mengiku rangkaian kegiatan POSTER tahun ini. Selain mahasiswa tahun 2016, kebijakan untuk mhasiswa angkatan sebelumnya masih belum ditetapkan. Mengingat konsekuensi POSTER sampai pada tahun 2015 dak terkait dengan kelulusan mahasiswa FP UB.
pernyataan yang diberikan Reggy Nauval selaku Ketua Pelaksana POSTER. Mahasiswa 2016 yang dak lulus dan mengiku kembali rangkaian PKK Maba berjumlah lima orang. Sementara untuk mahasiswa yang berada di angkatan 2015 ke atas, nasib untuk mengulang atau daknya masih belum ditetapkan bagaimana kebijakannya. “Untuk mahasiswa angkatan 2015 ke atas masih terus dikoordinasikan dengan pihak fakultas, sekiranya apakah mereka memang diwajibkan untuk mengulang ataupun dak. Namun untuk masalah peraturan memang sudah ada,” ungkap Reggy. Ia menambahkan bahwa peraturan ini diterapkan hanya pada mahasiswa 2016 karena menyesuaikan dengan tahun keluarnya peraturan.
Meski sudah dilaksanakan, peraturan yang baru keluar ini belum disertai dengan SK Dekan. Sehingga belum dapat menjadi patokan untuk syarat wisuda, syarat mengiku organisasi-organisasi mahasiswa, maupun syarat pengajuan beasiswa. Pihak pani a POSTER sendiri masih berusaha Menanggapi dengan posi f hal tersebut, Fatya, berkoordinasi dengan pihak fakultas untuk salah satu mahasiswa FP 2016, berpendapat pengesahan peraturan ini. bahwa peraturan baru ini baik dan sudah “Maba yang dak lulus POSTER diwajibkan seharusnya menjadi peraturan tetap di FP. Fatya menyatakan, “PKK Maba bukan hanya mengiku kembali POSTER di tahun selanjutnya. Peraturannya sudah ada, semata-mata untuk formalitas akan tetapi agar mahasiswanya lebih mengenali fakultasnya untuk SK dekan dan lain-lain masih dipersiapkan oleh pengurus. Esensi sendiri sendiri.” (zet/gph) dari mahasiswa yang dak lulus dan dak mengulang juga masih dipersiapkan,”
4
Senin, 21 Agustus 2017
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB
FISIP Ajak Maba Simulasi Aksi MALANG-KAV.10 Mahasiswa Baru (Maba) Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli k (FISIP) menggelar simulasi aksi dalam rangkaian PKK Maba 2017 hari ini, Senin (21/8). Wakil Dekan III, Akhmad Muwafik Saleh mengatakan simulasi aksi ini bukan pertama kalinya digelar di FISIP. Materi kepekaan sosial ap tahun ada namun tahun ini dikemas secara berbeda. “Materinya tentang kepedulian sosial untuk mela h daya kepedulian dan kri s mahasiswa atas berbagai permasalahan sosial,” terang Muwafik.
FIB Datangkan Ludruk Untuk Maba MALANG-KAV.10 Pertunjukan Ludruk dipilih Fakultas Ilmu Budaya (FIB) untuk mengisi acara PKK Maba hari terakhir, (21/8). Pemilihan pertunjukkan ini berkaitan dengan niatan mengenalkan Ludruk secara konseptual maupun performance kepada mahasiswa baru (Maba). Pihak FIB mengundang tokoh kebudayaan lokal yang juga ak vis Ludruk, Sutak Wardiono, untuk menampilkan tarian Jula-Juli bersama grupnya di acara PKK Maba. Sutak dan grupnya, Gendu Kenceng yang berasal dari Sanggar Tunggak Semi juga menampilkan pertunjukkan Ludruk pada acara Dies Natalis
www.kavling10.com
BERITA
Dalam penyampaian materi kepedulian sosial, Maba ditugaskan mengkoordinir massa aksi agar tetap kondusif sesuai dengan tujuan dan rencana hingga mencapai hasil yang diinginkan. “Maba hanya duduk dan dak ada longmarch, tetapi ada beberapa Maba yang ditunjuk sebagai border dan negosiator,” ujar Ketua Pelaksana, Adi Putra Maulana. Selain memunculkan peran negosiator, ada Maba yang ditugaskan melakukan lobbying untuk mencari jalan keluar atas masalah saat simulasi aksi. Mahasiswa kemudian dituntut mendebatkan perbedaan kepen ngan dan tujuan. Hal tersebut dimaksud untuk mela h Maba untuk menyampaikan gagasan terhadap permasalahan. “Maba harus bisa menyampaikan gagasan melalui debat agar bisa mengiku event debat di berbagai acara,” ujar Muwafik. (dik/nur)
FIB pada 13 September nan . “Jadi Fakultas Ilmu Budaya akan nanggap Ludruk,” ujar Ketua Pelaksana PKK Maba FIB, M. Fatoni Rohman. Saat di tanya mengapa lebih memilih penampilan Ludruk dari pada penampilan seni lainnya, Fatoni mengatakan Ludruk jarang dipilih sebagai penampil di kampus. “Ludruk jarang masuk universitas, kalo Wayang sudah sering, kalo seni yang lain, tari, sudah sering,” ujar Fatoni. Salah satu Maba FIB jurusan Pendidikan Bahasa Jepang 2016, Farah Haurarahma , mengatakan ia belum pernah melihat pertunjukan Ludruk secara langsung maupun lewat audio visual. “Jadi saya penasaran saja sih, ya kan sebelumnya gak pernah lihat atraksi kayak gini. Jadi pengen liat,” tuturnya. (dyn/nur)
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
5
BERITA
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017
EDISI 3
Hadirkan Kebanggaan Identitas, PKK Maba Vokasi Gagas “I’m Vokasi 2017” MALANG-KAV.10 Mahasiswa baru Vokasi lakukan koreografi paper mob di dalam GOR Pertamina sebagai pembuka PKK Maba yang kedua, Senin (21/08). Paper mob yang bertuliskan “I’m Vokasi 2017” juga sekaligus menjadi salah satu tujuan dari acara tersebut. Seper yang dijelaskan oleh Ketua Pelaksana PKK Maba Vokasi, Khairul Abdillah saat diwawancarai awak kavling 10. “Sebenernya yang jadi goals untuk PKK Maba tahun ini, itu maba vokasi bisa bangga jadi anak vokasi. Kan tulisannya I’m Vokasi 2017 jadi maksudnya saya ini anak Vokasi dan bangga jadi Vokasi,”ujarnya. Berbeda dari tahun lalu yang menggunakan pom-pom untuk background-nya, tahun ini pani a memilih untuk menggunakan kertas untuk keseluruhan koreografi dan menambahkan kata I’m, serta 2017 pada Paper Mob. “Berbeda dari tahun lalu,kalo tahun lalu kan tulisannnya vokasi terus backgroundnya pompom merah pu h selain itu juga
6
Foto: Paper mob mahasiswa baru vokasi bertuliskan im vokasi 2017/pani a ppk maba vokasi
memang permintaan dari dekan untuk buat yang lebih bagus dari tahun lalu,” ujar Khoirul. Khairul menambahkan, se daknya butuh waktu kurang dari lima menit setelah maba dikondisikan untuk melakukan paper mob ini. Rangkaian acara tersebut se daknya diiku oleh 900 maba Vokasi. Salah satunya, Yose Pratama mengungkapkan kebanggaannya atas kehidupan kampus selanjutnya, yaitu menjadi mahasiswa Vokasi 2017. “ Bangga sih, cuman pegel aja.”,ujar mahasiswa bidang keahlian Film dan Pertelevisian tersebut. (lia/ miy)
Senin, 21 Agustus 2017
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB
www.kavling10.com
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
BERITA
7
OPINI
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017
EDISI 3
Mahasiswa Otentik
Oleh Efrem Si Saya cukup beruntung dapat menyaksikan langsung raut-raut wajah mahasiswa baru dalam kurun waktu empat tahun belakangan. Rona yang beragam, sebagian menunjukkan kelesuan, ada yang memberi senyum, ada yang menaruh sinis, dan ada juga tertawa selepas rangkaian PKKMABA.
Kampus dak dapat dilepas dari persoalan semacam ini. Ditambah lagi kecerobohan negara Malaysia yang membalikkan bendera Merah Pu h dalam perhelatan SEA Games dua hari lalu. Di k inilah nadinadi nasionalisme diajak untuk berdenyut kencang.
Saya juga dak menyangka bahwa di balik amuk dan garang yang ditampilkan pani a, dalam beberapa situasi mereka mampu bersenda gurau dan bercerita hal yang menyenangkan. Ada kalanya terselip wajah normal kehidupan kampus di tengah rangkaian PKKMABA.
Tapi awas kebablasan. Kita tahu, jauh sebelum PKKMABA, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan semua untuk memahami batas berdemokrasi. Berpendapat, berkegiatan, dan ber ndak juga harus memperha kan kebebasan yang dimiliki orang lain.
Memang, selepas rangkaian pengenalan ini, mahasiswa baru akan berbaur dengan mahasiswa lain, pengajar, dan seluruh warga Universitas Brawijaya. Sewajarnya dalam ranah akademis dak ada is lah mahasiswa baru. Toh, semua sivitas akademika berada sejajar untuk mengembangkan cakrawala pengetahuan.
Kita dak dapat memungkiri keadaan bahwa sebagian di antara sivitas akademika kurang menikma nasionalisme yang ada, yang dak mendapat kesempatan untuk menyampaikan suara. Mereka adalah orang-orang asing di kampus ini.
Atau pahit-pahitnya, barangkali sekitar satudua semester suasana berbeda dari biasanya. Masih ada rangkaian penyambutan yang harus dipatuhi mahasiswa (lama) dan mahasiswa baru. Mungkin juga dalam kurun waktu tersebut suasana mulai mencair, menjadi dak ada sekat-sekat per angkatan.
Orang-orang yang dak sekadar melawan arus, tetapi memang merasa aneh dengan suasana yang ada saat ini. Dapat juga kita temui model-model pengasingan yang mewujud dalam bentrokan bahkan sampai menghujat dan merendahkan satu sama lain. Hal yang tentunya dak mungkin diceritakan di atas mimbar selama PKKMABA.
Di luar perkuliahan, akan ada diskusi, kegiatan organisasi, kepani aan, dan tugas ilmiah lainnya. Segala ketentuan akademik yang disampaikan dalam materi PKKMABA hanyalah hal biasa. Jika lupa, bukalah buku pedoman akademik. Selesai urusan.
Kita dak menginginkan bahwa suasana seper ini yang bertumbuh di ruang akademis. Pembungkaman yang samarsamar. Ambil contoh sederhana, semisalnya jargon Enterpreneur University akan mengasingkan mahasiswa-mahasiswa lain yang menempuh jalan berbeda. Atau halYang menjadi perha an dan perlu penalaran hal lain yang pada in nya adalah pilihan kri s adalah wacana yang menghembus se ap sivitas akademika. ranah akademis. Jika dibilang berbau poli k, memang demikian adanya. Apalagi PKKMABA Saya mendeka fenomena ini pada kali ini masih berada dalam suasana pemikiran Hannah Arendt, ďŹ lsuf sekaligus kemerdekaan. penulis, agar kita dak ber ndak atas dasar
8
Senin, 21 Agustus 2017
OPINI
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB à la Hannah Arendt
iregar*
ke dakpahaman atau prasangka yang justru akan memperkuat dikotomi antara yang kuat dan dominan di satu sisi dengan yang lemah dan terdeterminasi di sisi lain. Pemikiran Arendt sendiri dak dapat dilepaskan dari keterasingan yang diterimanya. Ia terlahir sebagai seorang Yahudi, kaum yang amat dibenci semasa Nazi berkuasa di Jerman. Tatkala Nazi semakin gencar ‘membersihkan’ komunitas Yahudi, ia pun mengungsi ke Amerika. Namun, Arendt dak lantas menyimpannya sebagai dendam yang harus dibalaskan. Malahan yang terjadi adalah sebaliknya. Dalam laporan Eichmann in Jerusalem pada New York Times, ia menyalahkan para pemimpin Yahudi yang diam ke ka Nazi melancarkan Genosida, yang sibuk untuk membentuk negara Israel. Laporan inilah yang membuatnya dibenci oleh komunitas Yahudi dan teman-temannya. Pengadilan terhadap Eichmann dak akan mengubah sejarah itu sendiri. Eichmann yang telah melakukan ndakan ‘iblis’ justru terlihat tenang di hadapan pengadilan tanpa menunjukkan perasaan bersalah. Bagi Arendt, Eichmann dan orang Nazi lainnya bukanlah orang bodoh sebab mereka melakukan semua kejahatan itu sebagai ru nitas.
www.kavling10.com
Dari sinilah Arendt lalu menyimpulkan ke dakberpikiran atau absennya pikiran (Gedankenlosigkeit) mampu merubah seseorang menjadi monster. Banalitas dapat menjangkit selama ia dak mempunyai imajinasi. Orang cerdas dan terdidik sekalipun dapat menjadi banal selama pikirannya telah dibengkokkan oleh sistem dan common sense. Jika direfleksikan, fenomena lama ini dapat ditemukan dalam wajah-wajah baru modernisme sekarang. Semoga saja setelah PKKMABA hari ini, keadaan yang demikian dak menjangkit para sivitas akademika. Kita dak menjadi orang-orang yang miskin imajinasi, merasa hampa tanpa perintah, dak menjadi orang-orang mimesis yang hanya meniru sistem, yang senang ke ka menghujat orang-orang yang berbeda, atau yang mencintai satu sosok atau pandangan secara membabi buta. Jadilah mahasiswa yang mencintai kebebasan berpikir dan berpendapat, bukan kebebasan eli s. Lakukanlah secara diamdiam tanpa seorangpun mengetahuinya. *Awak Kavling 10 2012
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
9
BERITA
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017
EDISI 3
Kenalkan Prestasi FTP di Kancah Nasional
Foto: Maba FTP sedang dikenalkan prestasi-prestasi FTP/ MALANG-KAV.10 Di acara PKK Maba Fakultas Teknologi Pertanian, Wakil Dekan III FTP Yusuf Hendrawan memamerkan prestasi mahasiswa FTP di ngkat nasional maupun internasional. Salah satu prestasi yang paling mencolok adalah ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Pada tahun 2016, FTP UB berhasil membawa 3 medali emas, dua perak dan satu perunggu. “Jadi kalau kata Pak Dekan tadi FTP itu Fakultas Tempatnya Prestasi. Fakultas paling berprestasi dimana? Bukan di UB, tapi di Indonesia. Jadi kalau yang juara pertama PIMNAS itu bukan UB, tapi FTP UB, baru UB, baru yang ke-3 UGM”.
UB ga tahun berturut. “kalau saya Sudah ikut dari 2015, 2016 dan 2017. Tahun 2015 dak dapat medali, dan di tahun 2016 baru mendapatkan medali perunggu,” tegasnya.
Selama ini FTP selalu mengirimkan kon ngen terbanyak dari UB ke ajang PIMNAS. Yusuf Hendrawan mengatakan pada tahun 2017, FTP berhasil meloloskan 14 m ke PIMNAS. “tahun ini kita bisa meloloskan 14 m kon ngen untuk ke PIMNAS,” ujar Yusuf.
Selain PIMNAS, Yusuf mengatakan mahasiswa FTP juga meraih penghargaan 109 inovasi Indonesia dari Kemenristekdik kepada kalangan professional mulai dari professor, lembaga peneli an, umum, perusahaan industrii . “Mahasiswa FTP termasuk didalamnya, 2 m dari FTP itu mereka terpilih sebagai 109 inovasi Indonesia tahun 2017 ini,” ujar Yusuf. (ahh/ krd)
Salah satu peraih medali di ajang PIMNAS 2016, Masyaroh, mengatakan bahwa dirinya telah bergabung kon ngen dari FTP
10
Masyaroh merasa FTP sudah memberikan fasilitas yang baik untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. “Kita dibimbing dengan baik sama dosen. Jadi di sini itu ada namanya ARSC, saya juga ikut dan dila h disini buat peneli an”. Saat ditanya mengenai harapan kedepannya, mahasiswa Jurusan THP FTP ini mengatakan agar prestasi ini dapat terus bertahan, dan regenerasi dapat terus berlanjut.
Senin, 21 Agustus 2017
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB
www.kavling10.com
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
EDITORIAL
11
BERITA
JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017
EDISI 3
FIA Kenalkan Etika Kehidupan Kampus MALANG-KAV.10 PKK Maba Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB usung materi Etika Kehidupan Kampus yang disampaikan oleh dosen di dalam kelas, Senin (21/8). Panitia ingin setiap mahasiswa baru (Maba) paham etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Melihat mahasiswa di dalam kampus yang tidak mengindahkan peraturan etika didalam kampus, makanya materi etika diperkenalkan,” ujar Michael Sigalingging, Ketua Pelaksana PKK Maba FIA. Michael menambahkan, selanjutnya etika di kampus mutlak dimiliki oleh setiap agar tidak menyebabkan berbagai penyimpangan seperti yang sering terjadi dewasa ini. Seperti
halnya penggunaan pakaian di kampus, etika berhubungan dengan dosen. Untuk merealisasikan penerapan etika yang baik, panitia memperkenalkan 5S, kepanjangan dari salam, sapa, senyum, sopan, santun kepada Maba. “Mengenalkan 5S terhadap Maba, jika Maba menyapa kepada panitia, panitia juga diwajibkan untuk membalasnya,” ujarnya. Maka dari itu, etika menjadi salah satu budaya guna membangun interaksi yang ramah dan menjunjung tinggi sopan santun antara civitas akademika dalam lingkup kegiatan kehidupan kampus. (dik/nur)
FKH Usahakan Bus untuk Mobilisasi Maba Selama Satu Semester MALANG-KAV.10 Sehubungan dengan Peraturan Rektor UB tentang larangan maba membawa sepeda motor, Pihak Dekanat FKH tetap mengiku peraturan yang ditetapkan oleh Rektorat. “Kalau saya, mahasiswa FKH masih dapat menggunakan bus selama satu semester ini, nan setelah selesai satu semester semua maba kita perbolehkan naik sepeda motor,” tutur WD III FKH Edhy Sudjarwo. Apabila diketahui mahasiswa membawa sepeda motor, Pihak Dekanat dak memberi sanksi apapun. Mereka bersikap fleksibel dan toleran mengenai hal tersebut dengan alasan mungkin jarak antara rumah dan kampus yang jauh. Rencana ini masih dikaji ulang oleh Pihak Dekanat dan BEM FKH untuk kemudian disampaikan ke Rektorat. Kalau memang belum ada kejelasan mengenai hal tersebut, Pihak FKH akan mengajukan peminjaman bus kepada Rektorat untuk mobilisasi maba selama satu semeter.
12
Berbeda dengan pendapat WD III FKH, Presiden BEM FKH Rizal Pandu justru menginginkan adanya sanksi bagi maba yang secara diam-diam membawa sepeda motor. “Kami memberikan sanksi bagi maba yang melanggar aturan tersebut dengan cara mengurangi nilai kelulusan dan dipas kan dak lulus sehingga harus mengulang di tahun depan,” tegas Rizal. Salah satu maba FKH Rizky Sinaga merasa keberatan dengan Peraturan Rektor tersebut. “Kami harus naik ojek online dari UB pusat ke UB dieng, karena sebagian dari kami kan sudah bertempat nggal di daerah UB pusat,” ungkapnya. Rizky berharap dari Pihak Rektorat dapat mengkaji ulang aturan tersebut, dan dapat memperha kan maba FKH 2017 sebagai maba pertama yang menempa kampus Dieng ini agar diberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar. (nzf/bun)
Senin, 21 Agustus 2017
BERITA
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB Tak ada Perlakuan Khusus, Maba Seleksi Alih Program Ikuti PKK Maba FK
Foto: Mahasiswa baru dari jalur Seleksi Alih Program iku PKK Maba FK bersama mahasiswa jalur reguler/Elsya MALANG-KAV.10 Maba dari Seleksi Alih Program (SAP) Diploma 3 (D-3) ke S-1 Program Studi Ilmu Gizi dan Ilmu Keperawatan pada hari ini mengiku rangkaian PKK Maba FK yang telah memasuk hari kedua. Hal yang unik terlihat dari terpisahnya konsentrasi maba SAP saat kegiatan PKK Maba memasuki acara pengenalan Lembaga Semi Otonom (LSO).
dalam kegiatan hingga penugasan. “Maba dari SAP berada di Graha Medika, materinya sama, rangkaian probinamabanya juga sama mulai dari apel sampai materi. Penugasannya juga sama seper maba yang lain, seper esai, cita-cita atau mo vasi menjadi tenaga kesehatan, dan lain-lain, serta ada evaluasi,” ujar mahasiswi Program Studi Kedokteran 2015
Saat awak kavling 10 mengkonfirmasi keadaan tersebut, Wakil Dekan III FK UB Yuyun Yueniwa Prabowowa menyatakan bahwa sebenarnya dak perbedaan kegiatan antara peserta maba SAP dengan peserta maba reguler. “Peserta SAP itu mengiku seluruh rangkaian probinmaba FK. Tidak ada perlakuan khusus untuk mereka, mereka sendiri bilang juga dak masalah jika bergabung dengan maba yang lain,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa maba jalur SAP mengiku semua rangkaian probinmaba FK karena wajib sesuai kebijakan Rektor UB.
Untuk informasi, Ketua Pelaksana PKK Maba FK Nur Hudayana menyatakan bahwa jumlah maba SAP tahun ini bertambah berkali lipat dari jumlah maba SAP tahun sebelumnya. “Kalau tahun lalu jumlahnya SAP ada 25 orang, tahun ini ada 110 orang, makanya dicampur dengan maba yang lain,” ujar mahasiswa Program Studi Kedokteran 2015
Hal tersebut juga diperkuat oleh Koordinator acara PKK Maba FK, Zalfa Daulah. Zalfa menjelaskan bahwa Maba SAP dak dibedakan
www.kavling10.com
PKK Maba FK pada hari kedua berisi materimateri yang bertemakan e ka, sopan santun, budaya, akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Selain itu, Maba FK juga ditugaskan untuk menulis esai ilmiah dan kepenulisan ilmiah FK. (jef/miy)
IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
13
CATATAN JURNAL PKK MAHASISWA BARU 2017 EDISI 3 PU Tuhan yang mana. Bagian paling Pengguna Pintar Media kepada menyedihkan dari penyalahgunaan media sosial ini adalah adanya orang-orang yang Sosial berupaya mengkri k dak pada wadah yang tepat. Opini dak berlandaskan data tersebar dimana-mana, mudah dan cepat. Propaganda yang memecah tersebar secara luas, dan dipercaya.
Ditengah mudahnya pembuatan media sosial, dan banyaknya pasar penggunanya, media sosial menjadi jalan yang cukup mulus untuk menegakkan kepen ngan. Entah itu perorangan, atau bahkan sebuah kelompok. Tidak salah memang. Kami juga memilikinya, jika kau ingin tahu. Disatu sisi, hal ini hanyalah pemanfaatan semaksimal mungkin fasilitas yang ditawarkan oleh jagad dunia maya. Yang harus menjadi pintar adalah pembaca.
Media sosial menjadi dunia baru bagi generasi masa kini. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mengungkapkan bahwa ada sebanyak 132,7 juta pengguna media sosial atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 256,2 juta. Angka yang besar untuk sebuah negara berkembang. Dengan media sosial, sangat mudah menjadi seseorang yang kita mau, meski bukan berar kita yang sebenarnya. Media sosial menjadi dunia baru yang diciptakan oleh ap- ap orang. Bisa bertemu siapa saja, berbicara apa saja, dan bahkan menjadi siapa saja, kalian bisa disana. Sangat mudah untuk terlihat pintar di media sosial. Bagikan foto bukubukumu yang tersusun rapi di rak gantung kamar, foto buku dan kopi ala Instagram, atau menuliskan kalimat bijak dari tokoh besar, juga ku pan dari buku terkenal. Mudah bukan? Ya begitu, Kalau dulu mahasiswa memahami Dunia Sophie, kini yang mereka hafal hanya dunia maya. Kemudahan dan kebebasan yang ditawarkan media sosial terkadang melenceng dari tujuan awalnya yang posi f. Curhat atau sekadar membagikan pikiran berdampak sakit ha pihak lain. Sindir-menyindir menjadi hal biasa disana. Bahkan, ada doa dipanjatkan entah
14
Sebagai pegiat karya jurnalis k, kadang kami merasa sedih. Bagaimana dak? Pada waktu tertentu, kami merasa kalah populer dari akun-akun atau bahkan situs-situs online yang isinya pembahasan propaganda, hoax, atau bahkan ujaran kebencian. Kami menyadari betul hal seper yang telah disebutkan adalah sesuatu yang seru untuk dibincangkan. Membacanya juga dak membuat kepala pusing. Kalau boleh mengu p kata-kata kekinian, maka kami akan berkata, “kami mah apa atuh.â€? Ditengah rasa pesimis yang menggerogo , kami kemudian menyadari bahwa apa yang kami lakukan adalah bentuk nyata pengamalan demokrasi. Data dan periďŹ kasi yang dak mudah terus akan kami lakukan. Menjadi anggota pers mahasiswa juga berar menjadi pilar ke-4 Demokrasi, meski dalam lingkup yang lebih kecil yaitu universitas. Kami pula berbangga ha ke ka kami menyadari bahwa kami dicintai oleh Pram dan orang yang sepemikiran dengannya. Katanya, suara kami takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, sampai kemudian hari. Maka, meski kau dak baca, kami percaya akan ada saja yang mencarinya. Maka, kami akan tetap menulis. Tetap bekerja untuk kebenaran. Karena, dak ada berita yang dak dapat dikabarkan!
Senin, 21 Agustus 2017
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UB
www.kavling10.com IG : @uapkm_ub LINE : @taz3417q
15
NARAHUBUNG 083832150379 (WA/Telp) okydwiprass10 (LINE)
“ORANG BOLEH PANDAI SETINGGI LANGIT, TAPI SELAMA IA TIDAK MENULIS, IA AKAN HILANG DI DALAM MASYARAKAT DAN DARI SEJARAH MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAN” - PRAMOEDYA ANANTA TOER
16
ANDA JURNALIS SELANJUTNYA?