JURNAL PKK MAHASISWA BARU UB
Kavling 10
Tulis dan Kabarkan!
EDISI 1
SELASA
30 Agustus 2016
Panitia Bantah Pulangkan MABA yang Terlambat Maba diminta pulang oleh panitia di gerbang panjaitan karena terlambat. Dok. khoyrudin
MALANG-KAV.10 Ada yang berbeda pada PKKMABA 2016. Mulai pukul 05.55 WIB, pintu gerbang Jalan Panjaitan ditutup panitia dan Maba yang terlambat langsung diperintahkan untuk pulang. Namun para Maba masih bersikeras menunggu untuk diijinkan masuk. Salah seorang Maba bahkan jatuh pingsan karena asma saat menunggu.
disuruh pulang, kalau saya gak pulang juga gak ada larangan kan?” tegasnya.
Gusti Abdillah Ihsan, Maba Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini juga terlambat dan menunggu di depan gerbang Jalan Panjaitan bersama Anggoro. “Saya nunggu pulang samasama teman mas, soalnya kita berangkat bareng pulang bareng,” ujarnya. Namun setelah Dipulangkannya Maba yang terlambat menunggu, pada akhirnya kedua Maba ini pun baru terjadi pada PKK MABA tahun ini. meninggalkan gerbang Jalan Panjaitan. Pasalnya, tahun-tahun sebelumnya maba Namun, Sekretaris Pelaksana PKK MABA masih diperbolehkan masuk setelah upacara pembukaan selesai. Menurut Anggoro Sapto 2016, Lintang A. Pusparini, ketika dimintai Widodo, salah satu maba yang terlambat, konfirmasi oleh Kavling 10 membantah adanya peraturan ini memang benar-benar baru dan pemulangan Maba yang terlambat. “Maba kurang publikasi. Maba Fakultas Ekonomi terlambat kita kumpulkan di depan Rumah dan Bisnis ini mengaku ia terlambat karena Pintar UB, saya lihat sendiri mereka gabung rumahnya jauh dan area parkir kejauhan. dengan Maba lain setelah upacara,” ujarnya. Walaupun telah dikeluarkan larangan bagi maba Lintang menjelaskan, tidak ada yang untuk membawa motor, ia tetap melakukannya berbeda dengan PKK MABA 2015, di mana Maba dengan alasan rumah jauh. yang terlambat boleh masuk barisan setelah Pukul 07.15, Anggoro dan Maba lainnya upacara. “Kalau ada Maba yang dipulangkan tetap bertahan walaupun sudah banyak Maba pasti saya tahu karena semua panitia yang yang pulang disaat himbauan terakhir. “Kan memulangkan maba pasti bicara lewat handy juga gak ada aturannya juga kalau terlambat talky,” tutupnya. (krd)
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SUSUNAN REDAKSI Diterbitkan Oleh: Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya PELINDUNG: Rektor Universitas Brawijaya PEMBIMBING: Asfi Manzilati PENANGGUNG JAWAB: Bunga Astana PEMIMPIN REDAKSI: Ainun Syahida REDAKTUR PELAKSANA: M. Nuris Hisyam Ramadhani REPORTER: Asry Prisda Putri Sihombing, Khoyrudin, Andika Prasada Yanuar Sitorus, Zakia Nur Rasyidah, M. Nuris Hisyam Ramadhani, Maya Ulfa, Sinta Isti Fitriani, Nadirah Ali Editor: Aulia Nabila, Ainun Syahida, Fitri Hayulinda Putri, Efrem Siregar DESAIN: Rizqi Nurhuda Ramadhani
Jawara PIMNAS, Gen yang Harus Diteruskan MALANG – KAV.10 Ada penampakan yang berbeda di tahun ini dalam rangkaian PKK MABA 2016 Raja Brawijaya. Mahasiswa UB yang tergabung dalam kontingen yang memenangkan PIMNAS ke-29 tahun 2016 di IPB, berjajar rapi di depan panggung utama. Sebelumnya, total 27 tim kontingen mahasiswa UB berhasil membawa pulang total 10 emas, 7 perak dan 6 perunggu dalam PIMNAS 2016, sehingga memperoleh
2
predikat sebagai juara umum. M. Bisri selaku Rektor UB, mengungkapkan kegembiraannya atas perolehan ini. “Tentu saja senang. Menjadi pemenang PIMNAS lima kali. Kemudian mempertahankan predikat juara umum selama dua tahun berturut-turut bukanlah hal yang mudah dicapai,” ucapnya. Dalam acara, hadir Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Menristekdikti Muhammad Dimyati. Rektor Bisri menerangkan kehadiran M. Dimyati untuk mendorong peningkatan PKM di UB sendiri. “UB telah memiliki kualitas, yang jika diberikan sentuhan lebih, akan mampu menjadi universitas riset yang sukses,” kata Dimyati. Dia menambahkan, penilaian kinerja penelitian melihat empat unsur, yaitu sumber daya penelitian, manajemen penelitian, keluaran penelitian, dan revenue. UB menduduki peringkat 9 dari total 3124 universitas negeri dan swasta yang dinaungi Kemenristekdikti. Perolehan UB ini menurutnya menunjukkan signifikansi peran pembimbingan mahasiswa oleh dosen. Mengenai upaya meneruskan status juara bertahan PIMNAS, Bisri mengungkapkan ia akan mendukung permintaan kenaikan pendanaan terkait aktivitas riset mahasiswa yang diajukan Wakil Rektor III, Arief Prajitno. Insentif atau bonus kepada para para pemenang PIMNAS pun akan diberikan. Bonus tersebut memang sudah dijanjikan kepada mereka sejak awal. “Pihak rektorat juga mengharapkan kami untuk kemudian berkontribusi meneruskan gen juara PIMNAS ini kepada para junior”, ungkap Nadia Maharani, mahasiswa Fakultas Teknik 2013 peraih medali emas dari bidang penelitian Sosial Humaniora. Nadia mengangkat tema mengenai sustainability kampung kota . (nur/na/eff)
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
SELASA
BERITA PKK MABA
30 Agustus 2016
MALANG-KAV10. Universitas Brawijaya memiliki segudang prestasi yang tidak hanya dicapai oleh mahasiswa saja tetapi juga alumni yang menjadi pembicara di kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) 2016. Seperti yang dikonfirmasi oleh Zaenal Kurniawan, selaku CO Humas Raja Brawijaya, bahwa PKK-MABA tahun ini mengundang lima tokoh penting yang kesemuanya adalah alumni mahasiswa UB. Tujuan dari diundangnya alumni tersebut adalah untuk memberikan motivasi yang dapat diteladani oleh mahasiswa baru. Salah satu tokoh yang memiliki prestasi gemilang dan mengisi acara PKK-MABA ini adalah Djarot Saiful Hidayat, alumni FIA UB yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam pidatonya, Djarot memaparkan sepak terjangnya selama menjadi mahasiswa hingga bisa mencapai posisinya yang sekarang. Djarot berbagi tips sukses dengan menerapkan kejujuran selama duduk di bangku perkuliahan. Selama menjadi mahasiswa, Djarot mengaku ia tidak pernah mencontek.
Alumni Berprestasi Isi Kegiatan PKK MABA UB 2016 suasana penyampaian materi oleh alumni di samantha krida copy
AL PKK A BARU 2016
“Lebih baik mendapatkan nilai A karena kerja keras kita sendiri daripada hasil meminta jawaban orang lain. Selain bersikap jujur, kemandirian dan keuletan juga menjadi faktor sukses. Sebagai mahasiswa kita tidak boleh selalu bergantung kepada orang lain, harus selalu berusaha hidup mandiri dan berjuang untuk meraih beasiswa,” ungkapnya. Selain itu Djarot juga mengingatkan kepada peserta PKK-MABA agar memaksimalkan dan memanfaatkan waktu selama di perkuliahan agar dapat meraih berpestasi dengan menerapkan sikap kerja keras, disiplin, dan jujur. DMM“Mahasiswa UB harus bisa menjadi contoh yang diteladani orang lain,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut seraya memberi semangat kepada para mahasiswa baru. (sin/ fhp)
@uapkm_ub
3
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kampus UB 2 Siap Dibuka Tahun 2017 MALANG – KAV.10 Setelah satu tahun berjalan, kawasan pembangunan Kampus UB 2 yang berlokasi di Dieng mulai terisi. Lapangan bola dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Kampus 2, sebagaimana disampaikan M. Bisri, Rektor UB, telah selesai. Gedung kuliah bersama dan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) yang dibangun dari hasil hibah Kementrian Perumahan dan Pemukiman pun ditargetkan akan selesai pada November 2016. “Harapan kami, 17 Agustus 2017 kampus Dieng ini bisa di-launching meskipun belum selesai total. Kegiatan perkuliahan akan mulai diperkenalkan di sana,” kata Bisri. Kampus ini juga bertujuan untuk mengisi kekurangan fasilitas kampus pusat yang tidak memiliki area sport center, sehingga di kampus UB 2 akan dibangun fasilitas kolam renang standar internasional, lapangan bola, basket dan voli. Bisri juga mengungkapkan bahwa pembangunan dan pendayagunaan kampus Dieng ini diharapkan mampu memecah keramaian di area kampus pusat UB, sehingga dapat juga memberikan ketenangan belajar bagi mahasiswa. Dituturkan oleh Bisri, ketika gedung telah tuntas 100% pada sekitar tahun 2018, pemusatan kegiatan mahasiswa akan dialihkan sebagian ke kampus UB 2 untuk mengurangi beban. “Semoga akan siap menampung para mahasiswa,” ujarnya. Ke depan, program studi Ilmu Keperawatan, laboratorium Vokasi, gedung kuliah atau layanan bersama diproyeksikan akan mengisi kampus UB 2. Bisri pun menyebut bahwa ada rencana untuk memusatkan kegiatan
4
bagi mahasiswa baru di kampus UB 2 ketika gedung telah siap total. Dana pembangunan gedung ini mencapai 70 miliar, tidak termasuk dari hibah beberapa pihak. Ketika ditanya mengenai hal ini, Rizky Hertika, Mahasiswa Ilmu Keperawatan angkatan 2015, mengungkapkan bahwa ia sebenarnya sedikit keberatan mengenai rencana pemindahan lokasi perkuliahan bagi mahasiswa ilmu keperawatan ke kampus UB 2. “Namun selama fasilitas yang tersedia di sana sepadan dengan apa yang kami dapat di kampus pusat ini, ya tidak masalah,” tambahnya. (nur/ aya)
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
SELASA
BERITA PKK MABA
30 Agustus 2016
Paper Mob sebagai Ajang Pengenalan Prestasi UB Paper mob bergambar logo Pimnas, sebagai ajang pengenalan prestasi UB
MALANG-KAV 10 Seperti yang terjadi pada beberapa universitas di Indonesia, paper mob akhir-akhir ini menjadi sebuah ajang dalam mengenalkan eksistensi beberapa perguruan tinggi. Termasuk Universitas Brawijaya dalam pelaksanaan PKK MABA yang berlangsung hari ini (30/8). Terdapat tiga jenis paper mob yang ditampilkan selama kurang lebih satu jam dari pukul 07.05 WIB hingga 08.06 WIB.
menampilkan paper mob dengan bentuk almamater logo Brawijaya , Pusaka 54 sebagai identitas mahasiswa UB tahun 2016, dan logo Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2016. “Untuk paper mob bertuliskan Pimnas sendiri sebagai salah satu cara kita dalam mengenalkan prestasi UB sebagai juara umum Pimnas,” ungkap Zaenal. Hal itu secara jelas menegaskan bahwa PKK MABA tahun ini menekankan kepada seluruh warga UB Dibandingkan dengan tahun 2014 yang khususnya Maba akan prestasi UB yang patut tidak ada paper mob sama sekali maupun dibanggakan. ditahun 2015 yang hanya menampilkan paper mob sederhana berupa tulisan UB dengan warna Acara paper mob yang diselenggarakan dominan kuning dan biru, tahun ini terlihat lebih di lapangan rektorat Universitas Brawijaya baik dan berbeda. Hal itu diucapkan Zaenal tersebut merupakan ide dan konsep murni dari Kurniawan, koordinator humas PKK MABA tahun panitia dengan adanya koordinasi beberapa 2016 disela-sela acara, “Tahun ini merupakan pemimpin universitas. “Untuk simulasi sendiri suatu pencapaian terbaik paper mob dibanding berlangsung pada tanggal 28 Agustus dari pukul tahun-tahun yang lalu.” 07.00 pagi hingga 11.30 siang. Atas izin dari Pak Bisri,” ungkap Izhar H. Ibrahim, wakil pelaksana Sekitar 6000 Maba yang diketahui PKK MABA tahun 2016. (znr/ain) gabungan dari cluster 7-10 tersebut berhasil
AL PKK A BARU 2016
@uapkm_ub
5
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PKK MABA: Acara Lucu-Lucuan dan Logika yang Berjalan Mundur Rizqi Nurhuda Ramadhani Andaikata ilmu pengetahuan adalah air dan peserta didik adalah gelas, maka pendidikan bukan seperti mengisi gelas-gelas dari teko. Tetapi ia adalah sungai yang deras. Dimana gelas-gelas dilemparkan dan pada akhirnya menentukan sendiri seberapa kapasitas air mereka. –Noam Chomsky Setiap tahunnya, mahasiswa baru yang berjejer dan berbaris di halaman rektorat ataupun trotoar sepenjang jalan kampus dengan berpakaian sewarna, tak ubahnya seperti gelas yang berjejer rapi dan siap dituang air dari teko raksasa universitas di negara ini, dimanapun mereka berada.
yang bakal menimbulkan pertanyaan: seberapa efektif materi ini untuk mengenalkan kehidupan kampus? Acara PKK MABA sendiri pada dasarnya adalah euforia puncak tahunan yang tujuannya adalah kenikmatan sesaat bagi panitia sendiri. Dimana acara ini merupakan bentuk pengakuan dari mahasiswa baru bahwa panitia diakui keberadaannya. Sederhananya mencari eksistensi. Seharusnya dari pihak universitas juga menyediakan penilaian seberapa efektif acara penyambutan PKK MABA bagi mahasiswa baru. Apakah ada penilaian terhadap kualitas mahasiswa baru? Ataukah hanya memenuhi target program kerja semata?
Apa yang dinyatakan Chomsky di atas bukannya tidak beralasan. Pemikirannya akan pendidikan berangkat dari pengalaman pribadinya yang terdiskrimanasi dan kepercayaan bahwa setiap manusia adalah cerdas. Dalam realitanya, terlampau banyaknya aturan-aturan dalam dunia pendidikan yang bukannya mengembangkan peserta didik berdasarkan potensinya, tetapi layaknya sapi Dibalik semua kelucuan tersebut, perah, mereka diperlakukan sama. Ingat, bukan bagaimana ada maksud tertentu? Misalnya setara. Tapi sama rata. untuk memotong anggaran pengeluaran untuk Pengenalan Kehidupan Kampus untuk acara PKK MABA sendiri? Sampai pada tahun Mahasiswa Baru (PKK MABA) yang dilaksanakan 2013, untuk menghindari keramaian dan di UB beberapa tahun terakhir menunjukkan mempermudah mobilisasi serta materi, PKK hal yang sedikit banyak menawarkan kelucuan MABA di UB dilaksanakan dalam 2 hari. Setelah logika. Lupakan kata-kata Shakespeare yang itu, dilaksanakan selama satu hari saja. Kalau mengatakan ‘apalah arti sebuah nama?’ dihtung-hitung, berapa banyak anggaran yang abaikan. Hidup di Indonesia berarti ‘nama bisa dipotong dari konsumsi katering, mobil WC adalah doa’. Jika kita lihat dari penamaan umum, sound system, sewa tempat, keamanan, sendiri bagaimana mungkin mengenalkan dan seabrek pengeluaran lainnya? Padahal kehidupan kampus hanya dalam rentang waktu jumlah uang yang diterima dari UKT mahasiswa sehari untuk Universitas dan dua hari untuk baru semakin naik? Ah, lalu manakah yang tingkat fakultas? Anggap saja wajah pendidikan benar? hari ini adalah wajah-wajah badut ala drama Bicara tentang mana hal yang benar, ironi. Sementara selama tiga hari penuh dijejali materi ala seminar-seminar event organizer alkisah, sebelum ditetapkannya ilmu sosiologi,
6
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
SELASA
BERITA PKK MABA
30 Agustus 2016 dimana dalam kaitannya dengan cara pandang strukturalisme, bahwa masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjelaskan dirinya sendiri (self-explanation) untuk memunculkan realitas. Sedangkan sebelum itu, orang-orang cenderung beranggapan bahwa –dalam teologi, yang pada saat itu pada masa jayanya- juga dianggap mempelajari realitas tertinggi dan transenden, yaitu Tuhan dan para Dewa, kebenaran adalah mutlak dari langit. Jika direkonstruksikan dalam dunia universitas, bukankah ada kemunduran garis perkembangan dimana mahasiswa baru –dengan segala potensi dan kecerdasannyadiharuskan tunduk terhadap segala aturan dan ketetapan yang bisa saja merugikan mereka. Ibarat sapi perah, gelombang kedatangan mahasiswa baru bagaikan lahan basah bagi banyak pihak: penguasa otoritas, senior, penjual perlengkapan ospek, bahkan penyedia ojek online dimana juga meraup keuntungan dari aturan maba tidak boleh membawa kendaraan sendiri. Lantas, apakah panitia dan pihak rektorat seakan menutup mata akan fenomena ini? Yang jelas akan ada banyak perdebatan panjang tentang siapa yang benar dan salah.
Bicara tentang benar dan seperti apa benar itu, dalam sejarahnya ada banyak pemikir yang mencoba mendefinisikan tentang kebenaran. Yang lebih popular adalah kebenaran koherensi dan pragmatis. Yang pertama muncul adalah kebenaran koherensi, dimana landasan berpikir tentang kebenaran yang paling tua, berangkat dari Aristoteles. ‘A belief is called true if it agrees
AL PKK A BARU 2016
with fact.’ Jadi, sesuatu dianggap benar apabila sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Intinya, apa yang seseorang lihat sesuatu itu benar adanya, maka itu adalah kebenaran. Yang kedua, Teori kebenaran pragmatis adalah sesuatu dianggap benar apabila mempunyai fungsi-fungsi praktis yang berguna bagi sebuah pihak. Menurut John Dewey, kebenaran itu relatif. Bagi setiap orang atau pihak, apa yang dianggap menguntungkan, maka teriakkan saja bahwa itu ‘Benar!’. Jika dikaitkan dengan fenomena PKK MABA sendiri, yang terjadi adalah para mahasiswa baru ditanamkan pemahaman bahwa mengikuti PKK tanpa banyak protes adalah benar. Membeli atribut PKK adalah benar. Menjadi mahasiswa ‘yes man’ adalah benar. Maka selamat datang di dunia pendidikan Indonesia, dimana perkembangan berjalan mundur. Kembali pada permasalahan PKK MABA yang tidak tepat fungsi. Jika boleh memberi masukan, solusi yang lebih baik adalah pendampingan berkelanjutan dalam mengenalkan segala aspek kehidupan kampus baik dari ranah akademis, sosial, administrasi, serta etika. Sehingga tidak terjadi lagi kasus seperti mahasiswa yang bingung berinteraksi, sulit mencapai birokrasi tertentu, atau pemanfaatan organisasi kampus sendiri. Akhir kata, selama menjalani masa PKK ke depan untuk mahasiswa baru, anggap saja acara itu hanyalah drama-dramaan yang meskipun tidak gratis, setidaknya penuh humor ironi. Tak perlu khawatir. Mahasiswa baru adalah juga manusia yang punya kebebasan individual untuk bersikap. Meminjam istilah Nietztche, bahwa manusia unggulan adalah mereka yang mampu bertahan dari tekanan. Karena itu jangan pernah merasa tertekan dan nikmati proses lucu-lucuan ini. *Mahasiswa Biasa.
@uapkm_ub
7
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pelaksanaan upacara PKK MABA, Maba UB Kediri tersebar di cluster 1-24
MABA UB Kediri Ikut PKK MABA MALANG-KAV.10 Setelah sempat nonaktif selama tiga tahun pada tahun 2013-2015 kemarin, tahun ini UB Kediri atau biasa disebut kampus tiga UB kembali menerima mahasiswa. Mahasiswa yang diterima dan mengikuti pelaksanaan PKK MABA di kampus pusat Universitas Brawijaya Malang hari ini berjumlah 400 orang lebih.
bis yang berjumlah 8 unit yang sudah disediakan dari pihak UB Kediri,” ungkap Koordinator Acara Azis Razak.
Salah satu mahasiswa UB Kediri, Givani Erdien M. merasa keberatan mengikuti PKK MABA di Kampus Pusat Malang dengan alasan jarak yang cukup jauh. “Ya keberatan. Jauh, kita “Maba UB Kediri Ospek bareng disini. berangkat malam banget dan juga pas paper Yang dua hari ada di Kediri, supaya bisa mengenal mob ngantuk, pegel.,Tapi saya seneng dan juga kampus yang disana,” ungkap Bisri, Rektor bangga bisa ikut acara yang sudah direncanakan jauh-jauh hari yang lalu,” ungkap Maba Fakultas UB. Pertanian tersebut. Menurut Koordinator Humas Raja Brawijaya Zaenal Kurniawan, meskipun berasal Aziz juga menambahkan bahwa panitia dari kampus tiga tidak ada perlakuan khusus sempat khawatir ketika ada wacana bahwa maupun tugas yang berbeda. Mereka juga UB Kediri mengikuti PKK MABA di kampus disebar disemua cluster mulai dari cluster pusat karena jaraknya yang cukup jauh. “Yang 1-24. menjadi masalah adalah, kan panitia sudah Mengingat jarak tempuh yang cukup memperkirakan kejadian yang paling baik dan jauh, Maba Kampus Tiga UB diberangkatkan paling buruk. Nah, yang ditakutkan adalah maba dari Kediri pukul 00.30 WIB. Maba sampai di UB Kediri ini telat otomatis tidak bisa masuk Malang sebelum subuh pukul 04.00 WIB. kampus. Tapi Alhamdulillah sejauh ini dari tadi pagi sampai sekarang masih belum menemukan “Berangkat jam setengah satu malam dengan kendala apapun,” kata Aziz. (jon/ain)
8
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
SELASA
BERITA PKK MABA
30 Agustus 2016
Graha Medika hanya dipenuhi oleh 2 cluster saja atau sekitar 1200 mahasiswa. Sedangkan Sakri berisikan 9 cluster, GOR 6 cluster dan UB SC 6 cluster, dengan masing-masing cluster terdiri dari sekitar 600 mahasiswa baru (Maba). “Kita mottonya ingin menyamankan Maba,” jelas Lintang A. Pusparini selaku Sekretaris Panitia Pelaksanaan PKK MABA 2016. Penggunaan gedung ini menurutnya juga untuk menghindari keadaan mahasiswa baru yang kesakitan karena tempat duduk terlalu padat. “Supaya tidak terkesan jahat dan lebih manusaiwi,” tukasnya.
Suasana pelaksanaan PKK MABA di gedung Graha Medika
Inovasi Baru, PKK Maba Kali Ini Juga Gunakan Gedung Graha Medika MALANG-KAV.10 Untuk pertama kalinya Gedung Graha Medika digunakan dalam pelaksanaan PKK MABA. Di tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan PKK MABA hanya menggunakan Gedung Samantha Krida (Sakri), GOR Pertamina, dan UB Sport Center (SC). Gedung milik Fakultas Kedokteran ini diperkirakan berkapasitas sebanyak 1400 orang. Dalam pelaksanaan PKK Maba kali ini, Gedung
AL PKK A BARU 2016
Untuk menghindari membludaknya mahasiswa baru dalam satu gedung, awalnya panitia juga sempat mewacanakan menggunakan lapangan dengan menggunakan tenda. Namun karena berbagai pertimbangan, panitia mencari tambahan gedung yang dapat menampung mahasiswa baru pada kegiatan PKK MABA 2016. “Kayak diskriminasi, yang lain di gedung ber-AC masa yang lainnya di lapangan,” kata Lintang. Berbeda pula dengan tahun sebelumnya, Ketua Pelaksana PKK MABA 2016 tidak menghadiri tiap-tiap gedung. Untuk penyampaian sambutan diadakan pembagian tugas dengan Kapel di Sakri, Wakapel di GOR, CO Acara di SC, dan di Graha Medika kata sambutan dari panitia disampaikan oleh Sekretaris Panitia PKK Maba, Lintang A. Pusparini. Dalam PKK MABA 2016 ini juga terdapat berbagai inovasi seperti presentasi tugastugas Maba yang dilaksanakan di tiap gedung. Selanjutnya, di tiap-tiap gedung juga dihadiri satu orang alumni Inspiratif UB yang terdiri dari Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Desa (PPMD) Ahmad Erani Yustika, Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Achmad Sodiki. (gph/aya)
@uapkm_ub
9
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sebuah Proses Bagi Mahasiswa Baru Siapa pun yang pernah menyandang nama mahasiswa pasti pernah mengalami masa-masa pengenalan kehidupan kampus yang lazimnya sering disebut ospek atau nama barunya adalah PKKMaba. Menjelang PKKMaba UB, maba wajib untuk mengerjakan berbagai tugas serta menyiapkan atribut yang akan dipakai pada hari H. Salah satunya yaitu membuat esai yang harus dikumpulkan dengan metode online. Sayangnya, tidak semua maba dapat mengerjakan seluruh tugas secara mandiri dengan alasan tugas yang terlalu banyak macamnya. Pun dengan atribut, masih kurang sana sini.
sebagai momok. Alhasil, penjualan tugas lebih menggiurkan untuk dibeli. Ditambah lagi, saat akan mengerjakan tugas online, server web malah down. Seperti yang terjadi pada penugasan PKKMaba tahun ini. Semakin menambah motivasi maba untuk membeli tugas.
Pedagang yang buka lapak biasanya hanya menjual barang-barang keperluan ataupun atribut PKKMaba. Namun setidaknya, membantu maba pejalan kaki untuk memperoleh barang-barang keperluan atau atribut PKKMaba yang dekat kampus.
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, latar belakang adanya PKKMaba untuk menciptakan generasi yang berkarakter jujur, cerdas, peduli, bertanggung jawab dan tangguh. Pembelian tugas jelas menyalahi aturan tersebut.
Tidak tinggal diam, panitia pun melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah jual beli tugas. Salah satunya mengatur kebijakan penugasan menjadi sistem online, dimana hanya maba yang dapat login. Sistem ini sudah diterapkan sejak tahun 2014. Meskipun masih ada beberapa tugas offline. Tapi nyatanya, Melihat peluang tersebut, banyak fenomena jual beli tugas masih saja terjadi pihak berbondong-bondong menjajakan hingga saat ini. dagangan berupa tugas dan atribut PKKMaba. Tapi, apa begini mental penerus bangsa Apalagi dengan jumlah maba yang masuk UB tiap tahunnya mencapai 13.000, semakin Indonesia? Hanya bisa protes, bukannya memperbesar peluang pasar. Ada yang berjualan mencari solusi. Apa begini mental penerus UB? lewat media sosial dengan posting ke grup-grup Masih awal pengenalan kampus saja, tidak mau maba. Tak jarang pula yang buka lapak berjejer berproses, ingin yang serba instan. Padahal UB penuh sesak di sepanjang trotoar jalan veteran (katanya) dikenal sebagai kampus perjuangan. depan UB, mengambil hak para pejalan kaki. Menurut SK Direktur Jenderal
Sedangkan tugas biasanya dijual lewat media sosial. Paket hemat hingga lengkap ditawarkan dengan harga beragam, tergantung tingkat kesulitannya. Mudah dan cepat. Cukup membayar beberapa ribu rupiah, abrakadabra, tugas sudah jadi. Maba
10
lebih
sering
melihat
tugas
Fenomena semacam ini seakan menjadi tradisi yang selalu terjadi setiap tahunnya. Sebagai Maba, cobalah melihat tugas PKKMaba sebagai proses belajar, yang dapat membuat kita berkembang dari segi pemikiran dan perbuatan. Membuat tugas sendiri tidak seberat yang dipikirkan kok, hanya butuh kedewasaan untuk menyadarinya. Selamat berproses, semoga mandiri!
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
SELASA
BERITA PKK MABA
30 Agustus 2016
www.kavling10.com 11
AL PKK A BARU 2016
@uapkm_ub
BERITA PKK MABA
UAPKM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk meleburt dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.� -Tan Malaka www.kavling10.com JURNA
12
MAHASISWA