JURNAL PKK MAHASISWA BARU UB
Kavling 10
Tulis dan Kabarkan!
EDISI 2
RABU
31 Agustus 2016
Teknik Sanggah Ada Perpeloncoan Maba berjalan menunduk, mematuhi instruksi panitia.
MALANG-KAV.10 Dalam rangkaian PKK MABA di Fakultas Teknik (FT), sekitar 1000 mahasiswa baru Fakultas Teknik yang berasal dari delapan jurusan berjalan satu baris dengan langkah cepat. Mereka berjalan dengan kepala menunduk, memandang ke bawah, diselingi teriakan panitia. “Jangan ada yang melihat ke depan, pandangan ke bawah semua,” teriak salah satu panitia saat mobilisasi sedang berlangsung. Perintah tersebut langsung dilaksanakan. Sekali waktu ada maba melirik ke arah lain, panitia langsung memberi teguran. Panitia menyebut kondisi seperti itu memang sengaja dibuat unuk melatih mental mahasiswa baru. Mereka membantah adanya penerapan metode perpeloncoan. Selain itu panitia juga bermaksud agar para mahasiswa tetap fokus dan tidak terpengaruh cemoohan orang-orang di sekitar. “Mereka berjalan tunduk diharapkan agar melakukan berbagai hal tidak tolah toleh, itu sebuah tujuan,” jelas Slamet Wahyudi, Wakil Dekan III FT. Ini juga, kata Slamet, untuk menegaskan prinsip yang dimiliki Fakultas Teknik dibanding fakultas lainnya.
Potongan rambut tipis 1 cm tetap menjadi identitas bagi para mahasiswa baru laki-laki. Humas PKK MABA FT Helmy Ardyan menjelaskan bahwa esensi model cukur ini sebagai wujud persamaan, kebersamaan dan sama rata. “Ini bukan tradisi, hanya saja masih terus dilakukan karena metode tersebut dinilai berhasil mencapai tujuan yang diharapkan,” tambahnya. Pemandangan menarik juga terlihat dalam barisan para maba. Barisan dibedakan antara mahasiswa wanita dan pria. Panitia wanita yang bertuga untuk mengoordinasi maba wanita. Perlakuan gender ini diterapkan sebab ada perbedaan kondisi mental antara pria dan wanita dalam menerima instruksi. Rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru tahun 2016 hari ini (31/8) kembali berlangsung. Panitia berharap dengan pelaksanaan PKK MABA, para maba sudah memiliki bekal untuk mental mereka saat di dunia kerja. “Bukan menciptakan situasi pressure, tetapi menciptakan kondisi yang nanti hasilnya dapat sesuai,” tambah Wakil Dekan III Slamet. (znr/eff)
UNIT AKTIVITAS PERS KAMPUS MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UAPKM
SUSUNAN REPORTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Diterbitkan Oleh: Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya PELINDUNG:
REPORTER: Asry Prisda Putri Sihombing, Khoyrudin, Andika Prasada Yanuar Sitorus, Zakia Nur Rasyidah, M. Nuris Hisyam Ramadhani, Maya Ulfa, Sinta Isti Fitriani, Nadirah Ali
Rektor Universitas Brawijaya
EDITOR: Aulia Nabila, Ainun Syahida, Fitri Hayulinda Putri, Efrem Siregar
PEMBIMBING:
DESAIN: Rizqi Nurhuda Ramadhani
Asfi Manzilati
Kritik dan saran bisa disampaikanlangsung ke alamat kami di sekretariat bersama Gedung UKM ruang 2.4 UAPKM UB atau bisa menghubungi 085784806763 (Bunga) atau 085334197043 (ainun)
PENANGGUNG JAWAB: Bunga Astana PEMIMPIN REDAKSI: Ainun Syahida REDAKTUR PELAKSANA: M. Nuris Hisyam Ramadhani
www.kavling10.com 2
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
RABU
EDITORIAL
31 Agustus 2016
Belajar Dewasa
Prosesi pengenalan yang menguras tenaga, pikiran, dan perasaan ini belum selesai. Tiga hari dianggap tidak akan mengubah siswa yang telah purna dari sekolah menjadi mahasiswa begitu saja. Jadi label ‘mahasiswa baru’ akan melekat setidaknya untuk hidup di kampus ini satu tahun kedepan. Maka tarik nafas dalam-dalam dan siapkan mental menerima teriakan-teriakan itu. Keterbukaan, demokratis, dan humanis menjadi tiga asas yang wajib dilakukan dalam melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK MABA). Asas tersebut tertuang dalam Panduan dari keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tahun 2016 yang seharusnya menjadi acuan bagi panitia penyelenggara PKK MABA. Asas humanis yang ditekankan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mensyaratkan PKK MABA harus berprinsip persaudaraan dan anti kekerasan. PKK MABA harus steril dari kekerasan fisik maupun psikis. Mengingat menurut Kemenristek pelaksanaan PKK MABA sebelumnya seringkali menimbulkan korban jiwa, menimbulkan ketakutan, kecemasan, dan kehawatiran. Untuk asas keterbukaan mensyaratkan pelaksanaan PKK MABA agar dilakukan secara terbuka. Termasuk dalam pemberian informasi terkait materi dan waktu pelaksanaan kegiatan. Sementara asas demokratis harus ditaati dengan berdasarkan kesetaraan masing-masing pihak yang terlibat. Pengawasan dapat dilakukan oleh semua pihak yang dianggap perlu. Informasi tidak dapat diakses tanpa ada yang mengabarkan. Apa yang tidak beres seringkali ditutup-tutupi. Pada akhirnya semua hanya akan menimbulkan kecurigaan. Padahal kita harus berani jujur. Maka penting bagi semua pihak untuk terlibat mengawasi pelaksanaan PKK MABA.
Ucapan selamat mengalir seiring kita menapaki jenjang baru. Kini kita adalah seseorang yang dikatakan sebagai ‘maha’. Kata yang bermakna besar. Sematan maha pada siswa, diikuti dengan segudang tuntutan. Perubahan menjadi hal yang harus diterima. Menjalani kehidupan mahasiswa tidak lagi sama seperti ketika menjadi siswa. Ketika memasuki pintu gerbang universitas hari ini kita tentu ingin diperlakukan sebagai mahasiswa. Diperlakukan secara wajar, layaknya manusia yang beradab. Tapi sayangnya, senyuman menjadi barang mewah hari ini. Tapi jangan kecewa, itu belum seberapa.
AL PKK A BARU 2016
Kemenristekdikti menyebut akan memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang terjadi. Meski akhirnya terkesan ketiga asas yang diungkapkan Kemenristekdikti hanya berakhir sebagai anjuran. Sebab secara teknis pelaksanaan kembali lagi kepada setiap pihak pelaksana di universitas. Akhirnya bentakan dan teriakan masih akan menjadi rutinitas PKK MABA. Padahal sebagai mahasiswa, tidak peduli lama atau baru, kita sama-sama sudah dewasa. Kita yang memilih akan membiarkan, menerima teriakan tersebut atau memilih untuk berontak dari hal-hal yang mengerdilkan diri kita. Hak kita untuk berpikir kritis dan bebas. Hak kita mempertanyakan atas apa yang terjadi hari ini. Pelajaran pertama sebagai mahasiswa, keadilan tidak didapat dengan hanya diam.
@uapkm_ub
3
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kedatangan Mahasiswa Disabilitas Pertama FMIPA MALANG – KAV.10 Sebagai kampus inklusif di Indonesia, Universitas Brawijaya menerima mahasiswa penyandang disabilitas untuk tahun ajaran 2016/2017. Sejak disahkannya Brawijaya sebagai kampus inklusif, ini kali pertama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kedatangan 1 mahasiswa penyandang disabilitas. Sebelumnya, meski tetap membuka pendaftaran mahasiswa disabilitas, belum ada satu mahasiswa disabilitas yang mendaftar. “Ini baru pertama kali, sebelumnya kita sudah membuka keran itu, tahun ini baru ada yang memanfaatkan program tersebut,” ujar Darjito selaku Wakil Dekan III sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Fakultas (PKKMF) MIPA. Masuk melalui jalur Seleksi Program Khusus Penyandang DIsabilitas (SPKPD), Aditya Ilham, Maba penyandang disabilitas kini akan mengejar mimpinya melalui Jurusan Matermatika Prodi Statistika. Dengan bahasa isyarat, Andika mengatakan bahwa FMIPA merupakan fakultas pilihannya dengan alasan bahwa ia sangat menyukai matematika. Mahasiswa yang berasal dari Lumajang ini juga mengaku masih semangat untuk mengikuti rangkaian PKKMF selanjutnya.
Selama masa PKK Maba dan PKKMF, Aditya selalu didampingi oleh pendamping dari Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD UB). Dalam pelaksanaannya, Aditya hanya akan mendapat pendampingan tanpa perlakuan berbeda yang berlebihan. Roosita, mahasiswa FPIK sebagai pendamping Aditya menyatakan bahwa meskipun berbeda, mahasiswa penyandang disabilitas tidak perlu dibeda-bedakan atau terlalu dispesialkan. Hanya saja mahasiswa penyandang disabilitas memiliki hak untuk memperoleh pendampingan. “Contohnya, kan dia hanya bisa mengerti lewat gerak bibir, maka ia harus duduk di depan,” ujarnya. Mengenai proses pembelajaran nantinya, Darjito mengatakan bahwa sudah ada unit pengelolan yang akan membantu. PSLD akan bertanggung jawab dalam proses perkuliahan mahasiswa disabilitas. Darjito juga menjelaskan bahwa mahasiswa disabilitas akan masuk kelas bersama dengan yang lainnya, namun didampingi oleh mahasiswa sukarelawan PSLD. “Tidak bisa dipungkiri bahwa di UB masih suka mengucilkan, jadi mereka banyak yang pemalu, karenanya mereka butuh pendamping,” ujar Roosita. (gph/aya)
Sembilan Mala FIA Ikuti PKK MABA FIA Beliau menceritakan, sebelum 2011 Mahasiswa FIA yang tidak mengkuti PKK MABA FIA bisa melaksanakan ujian skripsi. Namun mereka dibatasi tidak bisa mendaftar beasiswa dan menjabat ketua organisasi mahasiswa. “Kalau sekarang, mereka juga gak bisa ikut kompre (ujian skripsi .red),” tutupnya.
Salam Mahasiswa oleh Presiden EM dan Maba MALANG-KAV.10 Pada kegiatan PKK MABA FIA 2016, mahasiswa lama (mala) juga mengikuti PKK MABA FIA UB 2016. Diungkap Dekan FIA UB Bambang Supriyono saat upacara pembukaan PKK MABA FIA 2016, bahwa total sembilan mala mengikuti PKK MABA FIA. Wakil Dekan III FIA Sri Mangesti Rahayu membenarkan mala mengikuti PKK MABA. “PKK Maba wajib bagi semua Mahasiswa FIA dari 2011 dulu, itu peraturan dari rektor,” sebutnya. Sertifikat yang dikeluarkan panitia menjadi syarat untuk ujian skripsi mahasiswa akhir. “Kalau mereka gak ikut ya harus mengikuti tahun berikutnya,” kata Sri.
4
Ahmad Faried Hanafi, Ketua Pelaksana PKK MABA FIA mengatakan peserta PKK MABA FIA 2016 ada 1127 maba dan 9 mala. “Sebenarnya Mala 20 orang mendaftar tapi tadi pagi tercatat oleh panitia ada 9 saja,” tuturnya. Mala digabung dalam pleton nomor 31. Menurut Faried, jumlah mala yang datang berkurang karena mala 2013 yang mendaftar masih magang. Faried juga menyatakan, syarat kelulusan PKK MABA FIA tidak hanya dinilai dari kehadiran maba. Panitia juga membuat beberapa kriteria diantaranya mengerjakan tugas, melaksanakan tata tertib dan kehadiran peserta. Penilaiannya tidak hanya dua hari saja. Sebab ada rangkaian acara PKK MABA FIA setelahnya. “Nanti kita rapatkan hasil penilaian tugas dan sikap, namun untuk mala hanya mengikuti dua hari saja,” jelas Faried. Kesembilan mala ini mengikuti PKK MABA seperti maba lainnya(krd/ain).
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
RABU
BERITA PKK MABA
31 Agustus 2016
dapat membuat sebuah skenario atau terjun langsung ke tengah masyarakat. Dengan begitu maba dapat mengetahui langsung etika yang baik dan tidak baik.
FTP Usung Muatan Etika dan Moral MALANG-KAV. 10 Kasus asusila yang dilakukan oleh mahasiswa FTP beberapa kali membuat panitia PKK-MABA FTP tahun ini mengusung tema Etika dan Moral. Almirzaki selaku Ketua Pelaksana mengatakan banyak mahasiswa yang tidak mengindahkan etika dan moral. “Kita melihat kondisi, sekarang mahasiswa itu seperti apa? Apa yang kurang itulah yang akan kita tanamkan.” Banyak keluhan baik dari mahasiswa, dosen dan juga karyawan FTP terkait etika dan moral mahasiswa yang semakin menurun. Etika dan moral tidak hanya disisipkan dalam materi namun juga dalam penugasan video. Mereka
“Selama ini nilai etika dan moral hanya disampaikan secara oral. Jika diberi materi masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Berbeda saat mereka mengeksekusi langsung. Mereka tahu, mengapa hal itu dikatakan beretika dan tidak beretika,” ungkap Nani Sumarni selaku Koordinator Acara. Dengan terjun ke masyarakat secara langsung diharapkan dapat mengasah mental para maba untuk meningkatkan kepekaan sosial dan memiliki relasi yang banyak. Mahasiwa tidak hanya unggul di bidang akademik saja namun unggul di bidang etika dan moral, sehingga cerdas dan berbudi luhur. “Karena mahasiswa mahasiswa eksak kutu buku, mereka kadang kurang bisa untuk menyapa orang lain dan bersosialisasi. Individualisnya tinggi,” papar Almirzaki. (may/ eff)
Tombol Ilusi di PKK MABA Filkom
MALANG-KAV.10 Peresmian PKK-MABA Filkom setiap tahunnya dilakukan secara simbolis dengan pelepasan balon. Biasanya, balon dilepas dengan memotong tali balon menggunakan gunting. Pada tahun ini, Filkom melakukan inovasi pelepasan balon yang diaplikasikan dalam bentuk tombol sirine. Hanya dengan memencet tombol sirene, balon langsung terbang. Sebagian besar maba terlihat takjub menyaksikan pelepasan balon yang dipandu langsung oleh Dekan Filkom baru Wayan Firdaus Mahmudi, Rabu (31/8). Balon sempat tersangkut di pohon, tetapi maba tetap takjub karena pelepasan balon dilakukan secara unik. Namun, ternyata itu hanya trik dari panitia untuk mempresentasikan bahwa Filkom identik dengan teknologi.
AL PKK A BARU 2016
“Balon terbang itu sebenarnya sistem dari panitia, itu di belakang panggung ada yang motong tali. Jadi seolah-olah saat menekan tombol sirine, balon terbang,” ungkap Tami Nadia, Koordinator Acara. Beberapa Maba kaget saat mengetahui kalau itu hanya sebuah trik. Mereka mengira bahwa balon itu terbang karena tombolnya dipencet. Dyas Restu Palupi, maba Filkom mengatakan “Meriah acaranya, bagus, yang balon biru ada tulisanya Filkom, tapi tidak tahu kalo talinya dipotong dari belakang”. Hal senada juga diungkapkan Beni Alfian, mahasiswa jurusan Sistem Informasi. “Dipotong dari belakang? Kirain itu kaya melontar gitu, bukan di potong,” paparnya. (jon/bun)
@uapkm_ub
5
UAPKM
OPINI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LIKA-LIKU DEMOKRASI: KETIKA MAHASISWA BARU DILARANG MEMBAWA KENDARAAN PRIBADI Fitria Hayulinda Putri Demokrasi itu bak “perawan”, yang merdeka dan memerdekakan – Emha Ainun Najib Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 dan 2015, terdapat surat edaran pelarangan bagi mahasiswa baru (maba) untuk membawa kendaraan pribadi. Hal ini disebutkan dalam Surat Edaran Nomor 4109/UN10/TU/2014 dan Surat Edaran Nomor 5120/SE/2015 terkait penggunaan kendaraan pribadi bagi maba. Surat edaran tersebut secara garis besar berisi pemberitahuan kepada seluruh maba Universitas Brawijaya (UB) untuk tidak diperbolehkan membawa dan memarkir kendaraan di dalam kampus selama satu semester pada semester pertama. Pengalaman tersebut menjadi polemik tersendiri, dan menimbulkan suatu pertanyaan yang terus berulang setiap tahunnya tentang ”apakah maba tahun ini (2016), juga dilarang untuk membawa kendaraan pribadi?” Apapun keputusan yang diambil oleh penguasa, maba disini hanya dapat menerima dengan sedikit bermain drama, bisa menolak, bisa mendukung, bisa acuh, bisa saja hanya berdo’a. Sebaik-baiknya merumuskan, ialah kembali kepada yang sederhana di awal. Tujuan dilarangnya maba membawa kendaraan pribadi ini berdasarkan dua SK Rektor yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya adalah dalam rangka menjaga ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas di dalam kampus, dimana penguasa Kampus Biru merasa perlu adanya pengaturan parkir dan arus lalu lintas kendaraan dalam kampus dengan maba sebagai tumbalnya. Hingga
6
muncul lagi suatu pertanyaan besar, apakah setiap tahunnya Kampus Biru tidak memiliki penyelesaian atas masalah parkir dan arus lalu lintas kendaraan dalam kampus? Namun
permasalahan
dilarangnya
maba
membawa kendaraan pribadi tetap harus dibagi sama adil, dipotong sama panjang, tidak berat sebelah dalam merumuskan. Dalam setiap keputusan akan suatu kebijakan tentu ada banyak pertimbangan baik dan tidak baik. Nilai baik dan tidak baik tentu bersifat manasuka namun dapat disepakati. Dalam masalah ini, nilai baik yang dapat dicapai adalah dengan tidak membawa kendaraan (sebut saja berjalan kaki) dapat membantu maba untuk hidup lebih sehat, mengurangi polusi, juga dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus. Tak hanya itu dengan tidak membawa kendaraan pribadi, maba tidak perlu khawatir akan keamanan kendaraannya, dan juga tidak perlu pusing mencari tempat parkir sehingga dapat fokus dalam menempuh pendidikan. Disisi lain kerap kali terdengar obrolan-obrolan yang tidak baik, bahwa tak begitu adil apabila maba yang tidak tahumenahu langsung dijadikan sebagai tumbal kebijakan, mengingat masalah parkir dan arus lalu lintas di dalam kampus bukan berada pada tanggung jawab maba. Gugur satu tumbuh seribu, “beribu” kebijakan tentang parkir dan arus lalu lintas hanya semakin menambah pusing mahasiswa (juga maba), satpam, dan juga petugas parkir semata.
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
RABU
OPINI
31 Agustus 2016
bukan Si Perawan itu sendiri, melainkan “sahabat�-nya yang bernama moral dan hukum. Demokrasi itu perawan suci yang yatim dan piatu. Tak punya bapak ibu, nasibnya belum pernah diperjelas. Ia memerdekakan manusia sepenuh-penuhnya. Semua dan setiap manusia sangat membutuhkan kesucian demokrasi, sebagian untuk tempat berlindung, dan sebagian lain untuk melakukan eksploitasi dan subversi pengkhianatan nilai. Hendaklah setiap manusia menikahi demokrasi, memperistri atau mempersuami Si Perawan, tetapi ajaklah ia tinggal di rumah hukum, yang berfundamen ilmu, di lingkungan pertetanggaan moral, dengan sirkulasi udara budaya, dengan menjaga pertetapan Lantas apakah kebijakan tentang pembatasan (dalam hal ini pelarangan) penggunaan kendaraan pribadi bagi maba di area kampus telah mencapai makna efektif? Sejauh mata mengamati, dalam jangka dua tahun terakhir kebijakan tersebut justru terlihat menyulitkan bagi maba, sebab tidak semua maba ngekos di dekat area kampus, tidak semua maba kosnya mudah dengan akses kendaraan umum, belum lagi masalah dana untuk ongkos. Tak berhenti disitu saja bahkan tak sedikit maba yang melanggar aturan tersebut, dengan berbagai alasan yang masuk di akal. Terlebih tujuan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas di dalam kampus, tahun demi tahun belum juga sampai pada tujuan yang di harapkan. Paling tidak setiap pribadi yang menyandang nama mahasiswa Kampus Biru memiliki definisi sendiri atas efektifitas kebijakan yang membawa kata demi menjaga ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas di dalam kampus. Kebijakan adalah demokrasi, demokrasi yang merdeka dan memerdekakan. Can Nun berkata pada sebuah bukunya bahwa semua makhluk penghuni kehidupan berhak hidup bersama Si Perawan, bahkan berhak memperkosanya: yang melarang memperkosa
AL PKK A BARU 2016
wajah adil dan sorot mata nurani, serta pemeliharaan rahasia iman dan perhubungan sunyi Tuhan. Demokrasi adalah la roiba fih yang sejati, di dalam praktik konstitusi negeri demokrasi lebih tinggi dari Tuhan. Tuhan berposisi dalam lingkup hak pribadi setiap orang, sedangkan demokrasi terletak pada kewajiban bersama, dan itu berarti juga kewajiban pribadi. Ada alur yang memabukkan dalam segitiga antara kebijakan penguasa, mahasiswa (baru), dan demokrasi. Jika sampai mabuk maka si Perawan hanyalah penari semu yang hanya bisa dikejar tanpa menuai hasil. Jika dapat memiliki kendali atas kemabukan tersebut maka segitiga itu akan mengantarkan pada demokrasi la roiba fih. Memahami makna dalam makna, demokrasi tidur dalam setiap jiwa. Ada yang terbangun, ada yang tertidur, ada pula yang sedang malas-malasan. Akhir kata, segalanya masih berujung pada pertanyaan demi pertanyaan. Apakah demokrasi di Kampus Biru adalah tentang Si Perawan? Atau tentang si Perawan yang mulai belajar menjanda? Dan apakah kebijakan yang diambil telah sampai pada makna merdeka dan memerdekakan manusia? Penulis adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi 2013
@uapkm_ub
7
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FK Hukum Maba dengan Kartu Triase
MALANG-KAV.10 Sebagai awal rangkaian PKK MABA Fakultas Kedokteran (FK) yang bertema Laskar Garuda, di pagi hari maba yang datang langsung mengikuti apel dan pemeriksaan barang bawaan. Salah satu tim kontrol pembinaan mengomando dari atas podium agar Maba mengeluarkan satu persatu bawang bawaan. Beberapa panitia menyerukan agar maba segera mengikuti komando.
yang lebih intensif.
“Seluruh pelanggaran individu akan ditulis di kartu pelanggaran,” seru komando dari atas podium.
Namun penggunaan warna tersebut tidak seketika diberikan, melainkan ketika maba mendapat satu pelanggaran, akan mendapat kuning. Setelah mendapat tiga kuning diberikan kartu merah, dan setelah mendapat lima kartu merah akan dihukum dengan kartu hitam.
Menurut Dhanang Puruhita sebagai ketua pelaksana, kartu pelanggaran yang disebut kartu triase itu berkaitan dengan sistem hukuman bagi maba FK dan setiap kesalahan akan diberikan assessment. Masing-masing maba juga akan mendapatkan rapor yang kemudian perolehan nilainya akan diklasifikasikan dengan warna kartu. “Kami gunakan sistem kartu Triase sebagai penanda hukuman,” terang Dhanang. Dalam dunia kedokteran, kartu triase ini umumnya berlaku sebagai penanda level gawat darurat pasien dengan warna Merah, Hijau dan Kuning. Penggunaan kartu ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kedokteran sejak dini pada Maba. Dhanang memberikan contoh, ketika maba mendapat kartu merah, artinya mereka perlu pendampingan
Gerakan Minum Susu Maba Fapet MALANG-KAV.10 Lapangan Fakultas Peternakan (Fapet) yang biasanya digunakan sebagai tempat parkir pada Rabu (31/8) disulap menjadi tenda-tenda dengan panggung di dalamnya yang digunakan untuk pelaksanaan PKK MABA. Tepat pukul 7.13 WIB Dekan Fakultas Perternakan, Suyadi memasuki venue bersama Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2, dan Wakil Dekan 3. Dalam pelaksanaan PKK MABA Fapet tahun ini terdapat suguhan yang menarik yakni ‘aksi’ minum susu bersama. Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Susu Nasional, sekaligus sebagai alternatif baru yang menyenangkan bagi maba Fapet sehingga maba tidak bosan dalam mengikuti rangkaian acara PKK MABA.
8
Untuk level kartu sendiri, kartu hitam menandakan pelanggaran berat, contohnya maba datang ke kampus tanpa membawa atribut atau perlengkapan yang seharusnya dibawa, kemudian kartu merah diberikan ketika maba salah dalam ketentuan pakaian.
Menurut Dhanang, hukuman dengan sitem kartu triase ini sudah ada dari tahun sebelumnya. Setiap warna kartu yang diberikan memiliki konsekuensi hukuman sesuai dengan kriteria masing-masing. “Kuning berarti hukumannya menulis 10 istilah medis dan artinya, merah 20 istilah, hitam antara 30-40 istilah,” terang Dhanang. Menurut Vindo Putro Cahyono, ada maba Ilmu Gizi mengaku belum paham mengenai sistem hukuman kartu triase. Meskipun begitu, dia tetap mengungkap antusiasmenya . “Itu bisa bikin disiplin,”ujarnya. (nur/rco)
“Jadi openingnya itu minum susu bareng. Saya pikir itu hal yang sangat revolusioner. Tahun ini diterapkan di Fakultas Peternakan, sekaligus memperingati Hari Susu Nasional,” kata Fajar Wirasandjaya, selaku ketua pelaksana. Selain itu panitia pelaksana PKK MABA Fapet juga turut mengundang RINDAM (Resimen Induk Komando Daerah Militer), dan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk mengisi acara sekaligus menambah wawasan bagi maba. “Dari segi pengisi materi, kami mengundang pihak RINDAM untuk mengisi wawasan tentang kebangsaan, kemudian ada pula dari pihak BNN. Tak hanya itu saja, ada materi yang berisi pengetahuan tentang kewirausahaan, dan yang paling penting juga adalah pengenalan tentang lingkungan Fapet. Jadi temanteman maba ini akan diperkenalkan dengan produk peternakan. Khususnya nanti ada minum yoghurt dan makan telur bersama” lanjutnya. Diharapkan dengan rangkaian acara yang telah dipersiapkan selama dua hari dalam acara PKK MABA, maba Fapet dapat memiliki wawasan luas, berjiwa wirausaha, juga agar bisa lebih cinta dan lebih bangga dengan produk fapet. (na/fhp)
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
RABU
BERITA PKK MABA
31 Agustus 2016
kelola kampus (OTK). Dalam pengkajian tersebut, sejauh ini pembahasan terakhir sampai perancangan peraturanperaturan. “Maba juga dilibatkan terkait fakultas vokasi melalui official account line badan eksekutif mahasiswa vokasi,” ujar Basma.
Telah Miliki Legalitas, Vokasi Laksanakan PKK MABA 2016 MALANG – KAV.10 Maba Vokasi 2016 patut berbangga karena mereka telah masuk Program Pendidikan Vokasi yang sekarang memiliki legalitas. Menurut penuturan Basma, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi, pengajuan usul pembentukan fakultas vokasi oleh Program Pendidikan Vokasi saat ini masih dalam tahap pengkajian otoritas tata
Budaya Malangan Warnai PKK MABA FISIP MALANG-KAV.10 Budaya Malangan menjadi ciri khas identitas PKK MABA FISIP tahun ini. Nur Shadrina, selaku koordinator acara PKK MABA mengungkapkan bahwa tema FISIP tahun ini secara umum masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni berusaha menyelaraskan budaya Malangan dengan maba. “Kami berusaha mengenalkan budaya lokal kepada maba dengan menampilkan pertunjukkan tari tradisional pada saat upacara pembukaan, hal tersebut dilakukan agar kesenian tradisional terutama kesenian Malangan dapat selaras hidup berdampingan dengan maba” ujar Nur Shadrina.
AL PKK A BARU 2016
Maba Vokasi yang mengikuti PKK Maba 2016 berjumlah 782 mahasiswa, termasuk di dalamnya lima mahasiswa penyandang disabilitas yang terdiri dari empat orang maba tunarungu dan satu orang maba tunagrahita yang turut serta mengikuti flash mob. Selain itu, yang berbeda dalam kegiatan PKK MABA Vokasi kali ini yaitu adanya pengenalan dunia kerja pada maba, di mana maba dibagi dalam cluster sesuai dengan bidang masing-masing dan didatangkan langsung seorang profesional dari dunia kerja. “Contoh, dari bidang keuangan jurusan perbankan, perpajakan, akuntansi terapan, panitia menghadirkan dari Kepala Kanwil BCA Malang,” ujar Faktur Rahman, Ketua Pelaksana PKK MABA 2016 Vokasi. Gelanggang Olah Raga (GOR) Pertamina digunakan untuk melaksanakan kegiatan PKK MABA 2016 Vokasi. “Panitia menggunakan GOR untuk PKK MABA karena ingin fokus kepada acara dan mudah untuk mobilisasi,” terang Faktur. Materi yang disampaikan yakni mengenai tata usaha di kampus, pengenalan organisasi mahasiwa, dan peningkatan jiwa kepemimpinan pada maba. (dik/aya)
Para penari yang mengisi acara itu masuk secara beriringan bersama dosen, staf, dan beberapa kayawan. Mereka melintasi ruas jalan utama FISIP dan melakukan pentas di depan mahasiswa baru. Kedatangan penari yang mengenakan kostum kuning tersebut menjadi hiburan yang menarik di tengah upacara pembukaan PKK MABA tersebut. Wanodya Hastungkara salah satu tim penari dari Gendhis yang dinaungi oleh FISIP ini mengatakan bahwa budaya lokal (khususnya budaya Malangan) ini memang harus diperkenalkan kepada maba, “Harus dikenalkan agar maba mengetahui budaya lokal Malang. Bahwa di Malang tidak hanya sekedar tempat cafe-cafe saja tetapi sarat akan budaya,” jelasnya Selain melalui tarian, upaya untuk memperkenalkan budaya Malangan dilakukan dengan pembagian stiker yang sesuai dengan peta Malang. Adif Dja’far Maulana selaku ketua pelaksana PKK MABA FISIP mengatakan bahwa pembagian stiker kepada maba yang bergambar sesuai dengan peta kota Malang ini bertujuan agar maba dapat mengenali kota tempatnya belajar.(sin/fhp)
@uapkm_ub
9
UAPKM
BERITA PKK MABA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Panitia FPIK Gunakan Tempat Terbuka untuk PKK MABA Namun Diana juga menyayangkan dengan lokasi PKK MABA 2016. “Ini ditaruh di tenda seperti ini karena FPIK tidak punya gedung yang luas. Ada di lantai delapan, tapi untuk diisi 1000 orang lebih saya khawatir. Untuk naik ke lantai delapan itu kan repot untuk 1000 orang makanya diletakan disini (lapangan),” jelas Diana.
Maba mengikuti PKK MABA di lapangan volly FPIK MALANG-KAV.10 - Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK). Diana Arfiati, pada Rabu (31/8) turut hadir untuk menyambut maba dalam rangkaian acara PKK MABA. Ketika ditemui dalam acara tersebut, Diana mengungkapkan rasa senangnya dapat berjumpa dan ikut menyambut mahasiswa baru FPIK tahun ini. “Ya saya ingin menerima mahasiswa baru juga, agar mereka senang dan bangga” ujarnya.
FKG Bentuk Kepanitiaan Pertama PKK MABA MALANG – KAV. 10 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) untuk pertama kalinya membuat kepanitiaan sendiri untuk PKK MABA 2016 setelah berpisah dari panitia Fakultas Kedokteran (FK). FKG membentuk kepanitiaan PKK MABA 2016 mengingat bulan April 2016 lalu FKG telah menjadi fakultas, di mana sebelumnya masih berupa program studi di Fakultas Kedokteran (FK). “Semua kegiatan mahasiswa fakultas sendiri, dekan sendiri, kemahasiswaan sendiri dan kepanitiaan PKK MABA 2016 sendiri yang membuat FKG mandiri. Panitia PKK MABA 2016 FKG terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan,” ujar Prasetya Adi selaku Wakil Dekan III FKG.
10
Hal serupa juga disampaikan oleh Nurul Fadhilla mahasiswa FPIK angkatan 2015 bahwa permasalahan gedung memang harus dipikirkan dengan serius, “maba FPIK setiap tahunnya selalu banyak, memang dapat diatasi dengan menempatkan maba di beberapa gedung yang berbeda, namun hal tersebut tentu tidaklah efektif, sebab informasinya nanti tidaklah merata,” ucapnya. Nurul Fadhlla menambahkan bahwa harapannya FPIK membangun gedung serba guna sendiri, agar kegiatan PKK MABA ataupun kegiatan mahasiswa FPIK yang lainnya dapat terakomodir dengan baik, dan nyaman, tanpa perlu memikirkan jumlah peserta dan tempat yang tidak seimbang. (na/fhp)
Konsep acara PKK MABA 2016 FKG menyesuaikan dengan SK Rektor mengenai Orientasi Pendidikan (Ordik) dan Orientasi Mahasiswa (Ormawa). Pemberian materi Ordik yakni mengenai akademik, kurikulum, pelayanan dan kemahasiswaan, sedangkan materi Ormawa yakni mengenai organisasi mahasiswa di FKG. Penyampaian materi dilakukan seperti perkuliahan biasa, yang terdiri dari penyampaian materi dan tanya jawab antara pemateri dan maba yang berada di dalam ruangan. Selain itu, dalam materi disampaikan juga mengenai bela negara yang merupakan bagian dari Nawa Cita yang dirumuskan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. “Mengenai bela negara tersebut, dijelaskan tentang atitut atau perilaku dalam berbangsa dan bernegara dan nasionalisme, mencintai bangsa dan negara,” ujar Alfilza, Ketua Pelaksana PKK MABA 2016 FKG. Pelaksanaan PKK MABA 2016 FKG hari ini dimulai dengan apel dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua serta wakil ketua angkatan FKG 2016. Calon ketua angkatan menyampaikan visi dan misi di hadapan maba dan panitia, setelah itu pemilihan dilakukan menggunakan sistem voting di mana masing-masing kelompok kecil memberikan suaranya dalam surat suara. (dik/aya)
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA
RABU
BERITA PKK MABA
31 Agustus 2016
AL PKK A BARU 2016
@uapkm_ub
11
BERITA PKK MABA
12
UAPKM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
www.kavling10.com
JURNA MAHASISWA