Kolom Utama
Halal Bi Halal Masih Pada Nilai Tradisi
Profil Santunan
Bantuan Sarana Air Untuk Musolla Ikhlas Al Kalipare
Program Amanah
500 Paket Lebaran Dibagikan Kepada Mustahik Binaan
Mohon Maaf Lahirr-Batin... Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin… Segala puja dan puji hanya bagi Allah swt, yang selalu dan terus tanpa henti memberikan kenikmatan, keimanan dan rahmat-Nya dalam setiap langkah kehidupan dan ibadah kita sehari-hari. Sebagaimana yang telah biasa kami sampaikan disetiap bulan pada pertengahan syawal ini kami kembali menyampaikan berbagai laporan program serta kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana, baik pada akhir Ramadhan menjelang Idul fitri maupun kegiatan rutin Halal bi halal Keluarga besar Yayasan Sabilillah. Selain kegiatan dan program-program yang telah terlaksana pada edisi kali ini kami sampaikan pula ulasan laporan lembaga sebagai wujud syukur dan transparansi kami pada saat penerimaan amanah zakat baik zakat fitrah, maal, infaq, shodaqah yatim maupun fidyah. Dengan peningkatan yang luar biasa disetiap tahunnya. Khususnya pada tahun 2014 ini. Lantas bukan menjadi jumawa atau bersantai santai saja. Namun, ini adalah amanah berat dan tugas serta tanggung jawab yang harus kami emban untuk dapat mentasarufkan seluruhnya dengan tepat guna serta sasarannya. Oleh karenanya, kami selalu memohon serta mengajak kepada seluruh pembaca baik pengurus, maupun jamaa’ah untuk turut serta bersama-sama ikut mendukung dan memberikan ide, saran serta kritik bagi seluruh program lembaga. Akhirnya, dengan mengucapkan “’Selamat Idul Fitri 1435 H – Mohon Maaf Lahir & Batin”
“Semoga Allah merima amal kita semua dan semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang kembali suci dan bahagia. Semoga kita selalu dalam kebaikan...” Amiin, Amiin ya Robbal ‘Alamiin… (red*)
Syi’ar
Jangan Dermawan di Bulan Ramadhan Saja .......................................... 4
Kolom Utama
Halal Bi Halal Masih Pada Nilai Tradisi ................................................... 5
Ekonomi Islam
Lebaran dan Larangan Berlebih-Lebihan .............................................. 6
Minuril Islam Hati Nurani (bagian 2) .................................................................... 7 Ulasan Lembaga Doa Keberkahan, Meningkatkan Penerimaan ............................................. 8 Kisah Teladan Pencetak Ulama Sejati Kota Santri Malang .................................................. 9 Doa, Potret Kegiatan ............................................................. 10-11 Renungan Hubungan Ramadhan Dan Syawal Dalam Kehidupan ............................ 12 Profil Santunan Bantuan Sarana Air Untuk Musolla Al Ikhlas Kalipare ............................ 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting .............. 14-15 Program Amanah
500 Paket Lebaran Dibagikan Kepada Mustahik Binaan ............................ 16
Sabilillah News
Halal bihalal Pemersatu Visi dan Hati ................................................... 17
Laporan Keuangan Periode Bulan Juli 2014 ................................................................ 18
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Enak Sawang Susah Sinawang DI zaman serba digital seperti sekarang ini, apa yang tidak bisa kita lakukan, dapat dengan mudah dikerjakan. Awal pekan lalu misalnya. Lama tak jumpa teman-teman sekampus karena tak sempat silaturahim saat Lebaran, sapaan via telepon pun terpaksa dilakukan. Seorang teman, sebut saja namanya Anton. Sepengetahuan saya, ia tergolong berhasil dari sisi karir. Namun dalam telepon, ia pun mengeluh kalau keluarganya kurang bahagia, karena belum punya momongan hingga sekarang. Penyebabnya, si istri sakit sejak ia nikahi. ’’Istriku kena kanker kista Mas. Aku tak tega menggaulinya, kasihan dia. Kalau sedikit stres ia pingsan, aku jadi tak tega,’’ ucapnya. ’’Gimana kabar Wahid (ini bukan nama sebenarnya), enak ya. Dia sudah jadi bos, aku kemarin ketemu, ia sudah bawa mobil baru hadiah kantornya,’’ sambung Anton. Saya pun menjawab kalau sebentar lagi juga akan meneleponnya. Setelah bicara yang lain-lain, telepon pun ditutup. Sesuai janji, nomor Wahid pun saya pencet. Begitu sambung, pembicaraan pun mengalir. Namun dari sekian pembicaraan, ada juga yang menarik perhatian. ’’Antum enak ya sekarang. Waduh iklim usaha sekarang bikin pusing. Tahu nggak, utangku di bank berapa? Dua miliar Bung! Itu belum kartu kredit yang tiap jam telepon karena ana telat bayar minimum,’’ ceritanya di ujung sana. ’’Kabare Rahmat (ini juga bukan nama asli, tapi pinjaman aja) piye? Enak ya ia sekarang tenang. Ngurus ngaji anak-anak kampung,’’ sambung Wahid. Dialog pun berlanjut. Setelah selesai, saya pun telepon Rahmat. Ia adalah guru ngaji di kampung. Sejak selesai kuliah, ia diambil menantu tokoh masyarakat di Lumajang. Dari cerita ke cerita, ada pula ungkapan yang menarik dari teman satu angkatan yang sama-sama aktif di senat dulu. ’’Hidup di kampung susah. Sulit berkembang. Pas puasa aku ketemu Anton, enak ya sekarang. Ia jadi manajer di Surabaya. Pas mampir ke rumahnya, kayaknya keluarganya tenang gitu. Barokah rejekinya,’’ papar Rahmat. Sama dengan Anton dan Wahid, saya pun ngobrol ngalorngidul dengan Rahmat. Dari ketiganya, ada kesimpulan, ternyata filsafat Jawa yang mengatakan bahwa urip kuwi sawang sinawang (hidup itu saling memandang), benarnya 100 persen. Kita ini selalu enak jika dipandang orang lain. Tapi aslinya kita sendiri yang tahu. *** Dalam menjalani hidup, hal yang paling susah adalah belajar bersyukur dalam segala situasi. Baik saat senang maupun susah. Warning dan janji Alquran soal syukur sebenarnya banyak disebut. Misalnya, Waidz taadz-na rabbukum lain syakartum la-azidannakum, walain kafartum inna ‘adzabi la syadiid. Allah berjanji benar bahwa jika kita bersyukur, pasti Ia akan menambah (nikmat) itu. Sebaliknya jika mengingkari nikmat, azab Allah juga sangat pedih. (QS: Ibrahim: 7). Namun, meski ada warning dan janji seperti itu, bersyukur itu sulitnya minta ampun. Memang, saat hidup berjalan mudah dan sesuai harapan kita, bersyukur tidaklah sulit. Kita mudah sekali mengucap syukur atas rejeki yang datang. Tapi saat sulit, bersyukur rasanya sulit sekali. Mengucap Alhamdulilah pun berat. Kadang kita pun malah sering mengumpat dan lupa pada kalimat syukur. Kadang, yang lebih halus lagi, (ini biasanya dialami para santri), saat kondisi susah, memang susah bersyukur, tapi merajinkan ibadah. (Bersambung ke hal 19)
Oleh : Gus Yazid
Marilah kita berkomitmen untuk menjadi golongan orang- orang muttaqin karena Taqwa inilah merupakan kunci dari keselamatan kita di dunia dan di akhirat terlebih kita masih dalam suasana memperingati hari raya idul fitri, hari dimana kalau sesuai hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam kita diutus untuk banyak muhasabah dan berintropeksi diri melakukan evaluasi dan konsolidasi internal diri kita menata hati kita kembali, setelah satu bulan lamanya kita diberikan pendidikan yang sangat berharga oleh Allah di bulan ramadhan, kita tahu ramadhan ini merupakan bagian dari pendidikan dalam rangka Allah mendidik kita sebagai manusia agar betul – betul menjadi manusia di dalam bulan seperti itu kita selalu mendengar ayat Allah “Ya ayyuhalladziina amanu kutiba a’laikumusysyiyamu kama kutiba a’lalladiina minqoblikum la’allakum tattaquun “ yang artinya bahwa kita di utus oleh Allah, diturunkan oleh Allah Syahrun Mubarokan bulan yang penuh berkah itu hingga kita di utus oleh Allah untuk melaksanakan ibadah yang tidak biasanya kita lakukan di bulan- bulan sebelum ramadhan, kita puasa juga tidak seperti biasa kita lakukan dibulan yang lain, juga kita diutus untuk bersodaqoh tidak seperti hari hari biasa. Tujuan semua ini disebutkan oleh Allah dengan la’allakum tattaquun, agar kita ber orientasi menjadi orang yang bertaqwa Tidak aneh dalam kitab ihya’ ulumuddin imam ghozali menyebutkan bahwa bulan romadhon adalah bulan syahrut tarbiyah, bulan pendidikan, kalau kita sebagai pendidik agar pendidikan itu berorientasi pada suatu hasil yang nyata maka kita sebagai seorang pendidik harus meletakkan visi dan misi yang jelas, untuk mungkin agar anak didik kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dengan pendidikan yang kita berikan untuk 10 tahun lagi 20 tahun lagi, tapi kita harus tahu kalau bulan romadhon Allah memberikan visi misi kepada kita bukan untuk jangka 10 tahun sampai 20 tahun tapi allah meletakkan tujuan visi misi pendidikan itu adalah agar kita siap
4
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Muzaki di Idul Fitri, tampak membagikan shodaqoh secara langsung kepada kurang lebih 1500 mustahik di halaman masjid Sabilillah.
untuk menghadapi bukan 10, 20,50 tahun, bahkan lebih penting dalam menghadapi kita memasuki liang lahat memasuki alam barzah dan bertemu Allah di akherat, ini lebih penting dari pendidikan yang kita berikan pada anak didik kita atau pendidikan yang kita dapatkan di bangku sekolah atau kuliah. Sebab apa, Allah memberikan kita ramadhan ini pendidikannya adalah untuk mendidik kita menjadi orang muttaqin “laallakum tattaquun”, inilah yang harus kita jadikan I’tibar selalu, persoalannya adalah ajaran apa saja yang bisa kita dapatkan kalau Allah menyatakan ketaqwaan inilah yang menjadi tujuan utama Allah mendidik kita, bagaimana orang bertaqwa itu, ciri ciri orang bertaqwa “alladiina yu`minuuna bil ghoibi wayuqiimunasholaata wamimma rozaqnahum yunfiquun”. Ciri orang yang bertaqwa yang pertama, Orang yang percaya dengan barang yang gaib, dalam islam banyak sekali barang yang tidak bisa kita logikakan, pahala, surga, neraka,
bahkan semua rukun islam dan rukun iman bernilai abstrak yang tidak bisa kita logikakan, kita percaya kepada Allah yang gaib, malaikat yang gaib, percaya kepada al quran, bukan alqurannya tapi isi dan kandungan al qur an yang kadang kita tidak bisa mencerna dengan akal kita, kepercayaan dengan hal yang gaib ini hanya dengan hati dengan keimanan yang kuat kita akan mampu mempercayai dan meyakini, apalagi kalau kita mampu mempraktekkan itu semua, inilah yang disebutkan al qur an sebagai ciri orang yang bertaqwa ketika kita mampu melaksanakan ibadah lebih lebih di bulan romadhon ada 3 paket yang tidak bisa dipisahkan ada shalat, puasa, zakat, semua yang diberikan Allah bernilai abstrak atau gaib. Karena itu ciri orang yang mampu melaksanakannya dengan ketakwaan adalah yang mereka melakukan itu semua dan meyakini dengan penuh keyakinan dengan tujuan taqorrub kepada Allah mendekatkandiri kepada Allah dengan keikhlasan yang tinggi untuk kemudian ia melaksanakan dengan penuh ketertundukan dan ketaatan, karena itulah kalau kita tahu sholat itu, kita tidak bisa mencerna lebih lanjut kenapa shalat itu harus ada ruku sujud, kenapa shalat itu harus 5 waktu tidak 3 waktu, dhuhur 4, subuh 2, maghrib 3, kita tidak bisa melogikakan ini kecuali melakukan dan meyakini dengan hati karena ini bagian dari ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Kenapa juga puasa itu harus dari subuh sampai maghrib ini semua tidak bisa kita cerna dan kita tidak bisa berijtihad untuk kita ganti dari maghrib sampai subuh, apalagi reward yang kita dapatkan adalah pahala yang bersifat abstrak, semua ini akan bisa kita lakukan dan kita selesaikan dengan sebaik-baiknya hanya dengan penuh keikhlasan sebagaimana perintah Allah “wamaa umiruu illa liya’buduun mukhlisina lahuddin” bahwa kita melaksanakan dengan penuh keikhlasan tanpa ada keinginan yang bersifat dohiriyah kalau kita benar benar melaksanakan keimanan dan ketaqwaan di dalam hati. (Bersambung)
S
ETIAP tahun kita pasti melakukan dan melihat di mana-mana, disekolah, institusi, lembaga, dimasjid dan di kampung –kampung dan dilain tempat pasti setelah Ramadhan masuk bulan syawal akan kita temui kegiatan rutin atau acara tahunan rutin yang di sebut halal bi halal. Namun halal bi halal yang kita lakukan dari tahun ke tahun masihlah lebih pada nilainilai tradisi dan belum pada nilainilai edukasi atau pendidikan. Maka yang dilakukan dari tahun ketahun masihlah sama nilainya dalam arti yang tetap seperti ituitu saja artinya belum ada peningkatan dari tahun ke tahun dari apa sekarang bagaimana. Ini berarti halal bi halal yang kita lakukan masih dalam tataran kebiasaan dan tradisi dan belum mengarah pada kesadaran akan manfaat dan hikmah yang besar dari kegiatan halal bi halal. Biasanya tema halal bi halal mengacu pada pengamalan bulan ramadhan yang menjadikan puasa itu adalah untuk membentuk karakter orang muttaqin. Orang yang muttaqin akan mencapai derajat muhsinin yaitu orang yang selalu melakukan kebaikan karena syarat muttaqin adalah amanu wa amilushsholihat beriman dan selalu berbuat kebaikan. Itu artinya potensi iman jika dikembangkan dalam bentuk puasa dan di praktekkan betul kesungguhan puasa itu, maka prestasinya adalah la’allkum tattaqun menjadi orang yang bertaqwa. Bagaimana prestasi orang bertaqwa itu telah di jelaskan dalam Alqur’an,” Alladzina yun-
fiquna fis sarro-i wadhdhorro-i lain, dalam kehidupan berumah wal kadhiminal ghoidho wal tangga, dalam organisasi, kerja, ‘afina ‘anin nas.Wallahu yuhib- dan lain sebagainya. Jika kita subul muhsinin”.Artinya: Yaitu dah mampu menyenangkan orang orang-orang yang menafkahkan lain, bisa memudahkan orang lain, (hartanya), baik di waktu lapang kita akan di senangkan oleh Allah dan dimudahkan maupun sempit, dan urusan kita di dunia orang-orang yang maupun di akherat menahan amarahnnanti. Dari Abu ya dan memaafkan Hurairah radhial(kesalahan) orang lahu ‘anhu dari Nabi lain. Allah menyuShallallahu ‘alaihi kai orang-orang wa Sallam, beliau yang berbuat kebersabda yang artibajikan (surat Al nya: “Barang siapa Imran 134). Yang O l e h : yang melepaskan pertama, ia akan menjadi orang- Prof. Dr. KH Muhammad satu kesusahan Tolchah Hasan seorang mukmin, orang yang mempupasti Allah akan nyai semangat ber infaq, berderma, dan berbagi melepaskan darinya satu kesusahan kepada orang lain dalam arti pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadimembantu kesulitan atau kesusahan orang lain yang ia laku- kan mudah urusan orang lain, kan dalam keadaan kelonggaran pasti Allah akan memudahkanmaupun diwaktu sempit, dalam nya di dunia dan di akhirat. keadaan berlebihan maupun Barang siapa yang menutup pas-pasan, ia akan berupaya dan aib seorang muslim, pasti Allah senang selalu ingin membantu akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa sesama. Yang kedua ia akan mampu menolong hamba-Nya selama mengubah dirinya menjadi hamba-Nya itu suka menolong pribadi yang kadhiminal ghoidoh saudaranya. Barang siapa menmampu menahan amarah, jika empuh suatu jalan untuk mencari ini dipraktekkan maka akan ilmu, pasti Allah memudahkan ada suasana dalam rumah baginya jalan ke surga. Apabila tangga sakinah tidak akan ada berkumpul suatu kaum di salah kekerasan dalam rumah tangga. satu masjid untuk membaca Yang ketiga, wal’afina aninnas Al Qur’an secara bergantian orang yang suka memaafkan dan mempelajarinya, niscaya orang lain bahkan sebelum orang mereka akan diliputi sakinah yang punya kesalahan itu minta (ketenangan), diliputi rahmat, maaf padanya. Kalau karakter dan dinaungi malaikat, dan Allah memaafkan orang lain sudah menyebut nama-nama mereka di ada pada kita, maka kita akan hadapan makhluk-makhluk lain mudah menyenangkan orang di sisi-Nya. Barangsiapa yang
lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnya”. Dalam Alqur’an juga menyebutkan sebuah prestasi dan keistimewaan orang muttaqin ,Wa man yattaqillaha yaj’al lahu makhrojaa,wayarzuqhu min haitsu laa yahtasiib. Wa man yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu.Innallaha balighu amrihi, Qod ja’alallahu likulli syaii-in Qodroo. ( At-Thalaq ayat 2-3 ): “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya DIA akan memberikan jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya DIA akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah menjalankan urusanNYA. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu “sebagai uraian akhir dalam meningkatkan nilai-nilai halal bihalal, ada tiga ikon yang dapat kita jadikan pegangan dalam menangani keluarga, menangani organisasi, menangani masyarakat bangsa dan negara yaitu mendekatkan diri kepada Allah, peduli terhadap sesama, meningkatkan kuwalitas diri dan kinerja. Jika ini dapat kita lakukan insyaAllah janji-janji Allah itu akan kita rasakan. Semoga semua amal-amal ibadah kita diterima Allah sehigga dapat memberikan inspirasi dan mempengaruhi sikap dan prilaku kita menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya, minal aidin wal faizin taqobbalAllahu minna waminkum taqobbal yakarim. (Red*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
5
Lebaran dan Larangan
Berlebih-Lebihan SEBAGAIMANA tulisan saya pada edisi sebelumnya, lebaran saat ini bagi masyarakat muslim tidak hanya sebagai perayaan kesuksesan melakanasakan puasa ramadlan satu bulan. Akan tetapi juga merupakan bagian dari upaya menunjukkan eksistensi diri akan kesuksesan yang telah diraihnya di kampung halaman. Baik yang belum sukses, sedang sukses atau telah sukses dalam kurun waktu yang lama, semua ingin menunjukkan apa yang telah diraihnya. Hal ini sangat terlihat dari perilaku warga masyarakat yang merantau ketika mudik dengan segala pernak perniknya. Mudik lebaran seakan telah menjadi bagian dari gaya hidup. Jutaan orang rela melakukan perjalanan panjang yang melelahkan dengan berbagai alat transportasi. Ada yang mudik gratis, menggunakan kendaraan umum, kendaraan pribadi baik mobil maupun motor, dan yang lainnya. Bahkan terkadang sampai melakukan pelang-
6
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
garan, dengan menggunakan kendaraan tidak sebagaimana peruntukannya. Sesampai di kampung halaman, baju baru, kendaraan baru yang terkadang juga hasil sewa, serta segala pernak-pernik asesoris yang menunjang penampilan ditunjukkan agar terkesan fashionable. Memang ini semua tidak ada yang salah, sepanjang dilakukan sesuai kemampuan dan tidak mengurangi makna lebaran untuk mengurangi dosa dengan bersilaturrohmi untuk saling memaafkan. Setelah puasa satu bulan dengan janji jika dilaksanakan dengan keimanan dan keihlasan akan keihlasan akan diampuni dosanya yang telah lalu oleh Allah swt (Man shoma imanan wahtisaban ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbih), bulan syawal saatnya saling memaafkan untuk menghapus doa hak adam. Dengan demikian, lebaran bukan hanya saat pesta kemenangan dengan menunjukkan sesuatu yang serba baru
yang terkadang melebihi kemampun ekonomi yang sebenarnya. Tetapi juga harus selalu memperhatikan tata laku dalam melakukan aktivitas konsumtif, agar tidak kembali mengulang kesalahan dengan melakukan berbagai aktivitas yang tidak melanggar ajaran agama. Ajaran Islam telah memberikan beberapa patokan dasar. Pertama, tidak boleh melakukan pemenuhan secara berlebih-lebihan. Firman Allah : “Janganlah kamu berlebihlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai (Al An’am 141)”. Kedua, dalam membelanjakan harta kekayaan dilarang berlaku boros, sebagiamana firman Allah : “Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan ini adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (Al Isro’ 27)”. Ketiga, anjuran untuk menafqohkan sebagian kekayaan yang dimilikinya untuk kepentingan di jalan Allah dan larangan kikir. Firman Allah : “Ingatlah kamu ini orang-orang yang diajak untuk
O l e h :
Noor Shodiq Askandar Dekan Fakultas Ekonomi Unisma
menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah, maka diantara kamu ada orang yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir trehadap dirinya sendiri (Muhammad 38)”. Keempat, peringatan Rasulullah saw tentang penggunaan harta : “Sesungguhya Allah menjadikan dunia ini atas tiga bagian : Bagi orang mukmin dipergunakan untuk bekal akhirat, bagi orang munafiq ; dipergunakan untuk perhiasan, dan bagi orang kafir ; dipergunakan untuk memnuhi nafsunya (HR. Ibnu Abbas) Kini saatnya kita semua melakukan refleksi diri atas apa yang kita lakukan pada saat lebaran ini. Bisa jadi sudah, bisa juga belum. Akan tetapi bisa juga kita lupa bahwa yang telah kita lakukan sedikit melenceng dari norma-norma agama. Semoga Allah swt memaafkan setiap yang kesalahan yang telah kita lakukan. Semoga juga, antar sesame kita juga saling memaafkan. Bagaimana dengan anda? (*)
Hati Nurani Bagian 2 HAL ini membuktikan, sekaligus sebagai konsekuensi dan komitmen keimanan yang telah kita nyatakan. Selanjutnya Rasulullah membedakan hati manusia itu menjadi 4 macam seperti dijelaskan dalam sebuah Hadits riwayat Imam Ahmad dan Thabrani dari sahabat Abi Sa’ied Al-Khudri:
“Hati manusia itu ada 4 macam yaitu : 1. Hati yang bersih dan selalu memancarkan sinar terang, itulah hatinya orang mu’min, 2. Hati yang hitam dan berkabut, itulah hatinya orang kafir, 3. Hati yang tertutup dan terkunci, itulah hatinya orang munafik, 4. Hati yang terbuka, di dalamnya ada iman sekaligus juga ada kemunafikan.” Berdasarkan pengelompokan dalam Hadits tersebut kita dapat melakukan penilaian terhadap hati nurani kita masing-masing. Termasuk kelompok mana sebenarnya nurani kita ini. Tentu kita tidak ingin memiliki nurani yang hitam (seperti orang kafir) apalagi yang terkunci (seperti orang munafik), namun untuk menjadi nurani yang benar-benar bersih dan selalu memancarkan sinar tampaknya tidaklah mudah. Kemungkinan terbesar posisi kita berada di kelompok empat, yaitu kita sering melakukan aktivitas-aktivitas keimanan, namun masih sering pula melakukan pelanggaran dan kemaksiatan yang mengotori hati nurani. Oleh sebab itu kita harus rajin melakukan pembersihan dengan memperbanyak istighfar dan pertaubatan. Mudah-mudahan Allah SWT berkenan mengampuni dosa-dosa dan menerima taubat kita. Amin. Beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar banyak orang menganjurkan agar menggunkan hati nurani dalam melangkah dan mengambil keputusan. Anjuran ini memang terasa mudah di ucapkan, namun sebenarnya sangatlah sulit untuk dilaksanakan, apalagi oleh orang yang masih sering melakukan kemaksiyatan sehingga hatinya menjadi penuh kotoran.
Bagaimana mungkin seseorang dapat menggunakan hati nurani kalau dia masih berani berbohong, menipu, berkhianat,
mengingkari janji, dzalim, Hati nurani yang bahkan serakah terhadap berkarat sering pula disebut harta dan jabatan. Semua itu oleh Allah dengan istilah adalah kotoran-kotoran yang qoswah (hati yang keras), menutup dan melemahkan dan berkali-kali Allah suar kebenaran dari hati mengingatkan agar kita nurani. Seringkali karena jangan sampai memiliki tergiur oleh kesenangan hati yang keras seperti duniawi,terobsesi oleh keserummat-ummat terdahulu akahan untuk meraih jabatan (misalnya bani Israil). Hal atau untuk menumpuk harta, ini dapat kita perhatikan Oleh: seseorang menjadi rela untuk pada Surat Al-Maa’idah mengingkari suara nuraninya Drh. KH. M. Zainul Fadli, MKes ayat 13: sendiri. Banyak orang yang memperalat agamanya hanya sekedar dijadikan sebagai alat politik untuk berebut kekuasa’an. Banyak pula orang yang rela menggadaikan iman dengan cara melakukan kecurangan, korupsi dan penghianatan hanya untuk meraih dan menumpuk-numpuk harta kekayaan. Na’udzu billah tsumma na’udzubillah. Orang yang sudah tertutup mata hatinya karena terlalu banyak kedurhakaan yang dilakukan, akan sangat sulit menerima kebenaran dari manapun datangnya. Jangankan dari orang lain, bahkan kebenaran dari hati 13. (tetapi) karena mereka melanggar nuraninya sendiripun dia abaikan. Orang janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami semacam inilah yang diterangkan oleh Allah jadikan hati mereka keras membatu. mereka di dalam Surat Al-Hajj ayat 46: suka merobah Perkataan (Allah) dari tempattempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) Senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Juga pada Surat Al-Hadiid ayat 16: 46. Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. Yang dimaksud dengan ta’mal quluub (buta nurani) adalah hati yang telah berkarat karena tertimbun oleh kotoran, sehingga tidak dapat lagi melihat kebenaran dengan jelas.
(Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
7
Doa Keberkahan, Meningkatkan Penerimaan LEBIH dari 4000 orang muzaki mampir dan menyampaikan amanahnya kepada LAZIS Sabilillah pada bulan Ramadhan tahun ini. Data ini diambil dari rekap data penerima muzaki yang telah tercatat secara rapi dan runtut dimeja administrasi harian lembaga. Tentu saja para penggiat zakat dimanapun berada dan dengan melalui berbagai macam nama lembaga pasti sama merasakan bahwa moment bulan ramadhan adalah moment dimana selalu meningkat dengan ditandai tingginya antusias para jama’ah, masyarakat maupun muzaki berbondong-bondong untuk menunaikan kewajiban ibadah zakatnya. Terlepas dari itu, pun juga adanya semangat untuk berbagi pada bulan ramadhan adalah juga salah satu penyemangat dan pendongkrak naiknya berbagai institusi amil dan penerima ZIS untuk melayani para nasabahnya (baca muzaki). Tepatnya sejak 1 bulan menjelang datangnya bulan Ramadhan, segala hal mulai disiapkan. Mulai dari sarana dan prasarana. Mulai dari paket program yang ditawarka hingga sosialisasi – publikasi menggunakan berbagai media. Radio, televisi, spanduk, banner, selebaran (phamplet), hingga baliho atau bando berukuran sangat besar. Tak lain pula dengan yang dilaksanakan oleh Tim Marketing dan Sosilisasi LAZIS Sabilillah. Persiapan sosialisasi tidak langsung melalui berbagai media baliho, spanduk dan umbul-umbul sudah disebar sejak H-7 menjelang lebaran. Selain itu, melalui siaran diradio-radio rekanan dan media televisi juga sudah dijadwalkan. “Materi yang disampaikan adalah materi tausiyah Ramadhan, namun ada beberapa jadwal hari yang hanya diisi oleh sosialisasi dan pengenalan program-program lembaga yang memang harus selalu disampaikan serta diketahui oleh masyarakat Malang Raya” Khoirul Anwar Ketua LAZIS Sabilillah menjelaskan.
8
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
ATAS KE BAWAH: Bando sebagai media sosialisasi selalu disebar untuk memberikan informasi mengenai ke giatan -program lembaga. Petugas Penerima Zakat (Amil) LAZIS Sabilillah, ketika menerima amanah zakat dari jama’ah pada saat malam lebaran lalu.
Selama 1 bulan penuh, sejak awal ramadhan hingga malam idul fitri, silih berganti muzaki yang datang dan menyampaikan amanah zakat maal dan fitrah, infaq, sedekah yatim maupun fidyahnya. Semua terlayani dengan maksimal. “sesuai standart pelayanan kami, bahwa apapun jenis amanah yang disampaikan Insya Allah kami catat dan kami berikan bukti catatannya sebagai bagian dari laporan dan transparansi kami” Ust. Sulaiman menambahkan. Lebih lanjut Manager Operasional LAZIS Sabilillah yang juga aktif di Kepengelolaan BAZNAS tingkat Kota Malang tersebut menyampaikan bahwa sesuai dengan cirri khas dan rukun penerimaan zakat, setiap zakat wajib diniatikan, dan setelah itu dibacakan doa keberkahan zakat.
Dengan harapan, segala hajat dan amanah yang telah tersampaikan melalui lembaga dapat semakin berkah dan kembali beripat ganda. Dalam waktu 1 bulan lebih itu, penerimaan zakat fitrah telah mengalami peningkatan secara drastis dibandingkan dengan tahun 2013 lalu, yakni dari 2.489 jiwa meningkat menjadi 3.043 jiwa. Dengan total penerimaan ZISY dan Fidyah berupa dana sebesar Rp. 410.598.432,-. Dari penerimaan tersebut untuk zakat fitrah langsung tersalurkan habis sampai menjelang dilaksanakannya sholat idul fitri. Sedangkan untuk dana Maal dan sodaqah, telah terprogramkan untuk selanjutnya dalam masa 1 tahun akan disalurkan melalui program-program santunan dan pendayagunaan. (MAD*)
KH Muhammad Said
Pencetak Ulama Sejati Kota Santri Malang ROSULULLAH SAW mewanti-wanti kepada para pengikutnya agar supaya dekat dengan para ulama, karena ulama itu pewaris para Nabi. Seorang Sufi yang terkenal dengan sebutan Syekh Imam Hasan AlBashori mengatakan:”Andaisaja tidak ada ulama, pasti manusia akan hidup seperti binatang’’. Siapa yang memulyakan ulama, sama dengan memulyakan para utusan Allah SWT.
oleh: Abdul Adzim Irsad
Ulama itu tidak mewariskan harta benda, tetapi mewariskan ilmu. Ilmu yang bermanfaat itu hanya akan di miliki oleh para ulama. Orang tidak akan dikatakan sebagai ulama pewaris para Nabi SAW, jika hanya memiliki pengetahuan (ilmu), tetapi tidak memiliki khosyah (rasa takut kepada Allah SWT). Orang yang memiliki ilmu derajatnya memnag tinggi di sisi Allah SWT, jika orang tersebut mengamlakan ilmunya. Rosulullah SAW bersabda:”keutamaan orang ber-ilmu atas orang ahli ibadah bagaikan keutamaanKu atas kalian semua (sahabat). Sesunguhnya Allah SWT dan para malaikat serta penduduk langit dan bumi, bahkan binatang semut yang berada dalam lubangnya, bahkan ikan di dalam
lautan senantiasa mendoakan orang-orang yang mengajarkan ilmu kepada manusia” (HR Tirmidzi). Begitu banyak penjelasan Al-Quran serta hadis Rosulullah SAW yang menginformasikan seputar keutamaan orang yang berilmu (ulama). Karakteristik ulama pewaris Nabi SAW di Nusantara di sebut dengan Kyai (Kanjeng Sunan). Oleh karena itulah para ulama yang menebarkan Islam di seluruh pelosok nusantara itu disebut dengan para sunan. Jika dilihat dari segi bahasa, Sunan itu berarti orang-orang yang suka menghidupkan dan membumikan sunnah Rosulullah SAW di bumi nusantara. Sunan-sunan yang terkenal di pulau Jawa disebut juga dengan Al-Duatu Al-Tisah (Sembilan Dai). Dengan kedalamaan ilmu spiritualnya, serta budi pekerti yang luhur mengajak orang berbuat baik dan mencegah kemungkaran. Ulamaulama Al-Duatu Al-Tisah dengan karakteristiknya kemudian dikenal dalam bahasa Jawa dengan istilah Wali Songo. KH Muhammad Said Ketapang. Orang yang pertama kali menceritakan tentang KH Muhammad Said adalah Buya Suyuti Dahlan Al-Marhum. Buya Suyuti adalah salah satu santri dari KH Muhammad Said, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum KacukKebonsari-Malang. Walaupun saya tidak pernah nyantri kepada KH Muhammad Said, minimal sedikit banyak pernah belajar kepada Buya Suyuti Dahlan walaupun informal, dan juga pernah mencium tangan beliau. Penulis juga yakin seyakinyakinya, bahwa tangan lembut Buya Suyuti Dahlan pernah
mencium tangan tangan lembut KH Muhammad Said Ketapang berkali-kali, karena Buya Suyuti nyantri di Ketapang cukup lama. Dengan demikian, mencium tangan KH Suyuti Dahlan seolaholeh mencium KH Muhammad Said Ketapang. Perlu di ketahui, KH Muhammad Said Ketapang itu pernah nyantri kepada Mbah Hasyim Siwalan Panji-Sidoarjo, di Mbah Hasyim Asaary juga pernah nyantri kepada Mbah Hasyim Siwalan Panji. ( KH Abdullah Fakih Malang, santri KH Arwani Kudus, sekaligus kerabat dari KH Suyuthi Dahlan.)
Teringat dengan seorang Tabiin yang bernama Said AlBunani, ketika beliau bertemu dengan sahabat Anas Ibn Malik ra. Said Al-Bunani segera bergegas mendekati dan mencium tangan sahabat Anas Ibn Malik ra. Said-pun menjelaskan:” karena tangan sahabat Anas Ibn Malik ra pernah bersentuhan dengan tangan Rosulullah SAW”. Kebetulan saya pernah dekat sekali dengan beliau. Kedekatan itu saya pergunakan banyak bertanya seputar ulama-ulama Malang Raya, sehingga lumayan banyak informasi seputar yang kudapatkan. (Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
9
(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar. (Qs. An Nisa : 13)
Ramadhan selain bulan penuh barokah, bagi lembaga dan segenap anggota mustahik binaan adalah bulan penuh dengan kegiatan silaturrahim. Diantaranya menjelang berakhirnya Ramadhan beberapa waktu lalu, kegiatan Buka Bersama dan Silaturrahim keluarga besar LAZIS Sabilillah dilaksanakan diauditorium Yayasan Sabilillah. Berikut dokumentasinya: Penuh dan hikmat, diikuti oleh seluruh anggota mustahik binaan, diantaranya adek asuh Yatim, dhuafa, lansia dan janda. serta guru-guru TPQ Binaan dan para pengurus musholla binaan.
Sambutan dan sekaligus penyampaian motivasi disampaikan oleh Ketua III Yayasan Sabilillah, Prof. Dr. H.M. Mas’ud Said, MM
Berikut pula bantuan paket lebaran disampaikan oleh Ketua LAZIS Sabilillah, Bp. Khoirul Anwar, S.Ag
10
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sebagai acara inti, simbolis penyerahan bantuan paket lebaran kepada adek-adek asuh yatim dan piatu disampaikan perwakilan donatur Bp. H. Hariadi beserta Ibu
Berbuka bersama dengan menu dan kebersamaan menambahkan ikatan emosional yang luar biasa bagi adek-adek asuh
Doa Ketika Menjenguk Orang Sakit
Allahumma robbannas Adzhibilba’sa isyfi antasysyafi la syifauka syifa’an la yughodiru saqoma Artinya ; “Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” ( HR. Bukhori Muslim)
Mengikat dan mempertemukan seluruh lapisan lembaga dibawah Yayasan Sabilillah, adalah moment tahunan yang selalu dinantikan oleh segenap anggota keluarga besar Yayasan Sabilillah. Melalui kegiatan halal bihalal seluruh element bertemu dan bersama-sama mendapatkan motivasi dan siraman rohani oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. DR. KH. M. Tholchah Hasan, yang mana selanjutnya menjadi bahan dan penyemangat dalam mengemban tugas sehari-hari dalam melayani jama’ah dan masyarakat. Berikut Dokumentasinya: Salam pembukaan disampaikan oleh Ketua Yayasan Sabilillah Bp. Kh. Drs. Mas’ud Ali, M.Ag
Sejumlah undangan memenuhi tempat yang telah disediakan oleh panitia, yang terdiri dari para Khotib dan Imam masjid, jajaran pengurus setiap lembaga dan jama’ah undangan
Moment khas, bersalam-salaman seluruh peserta acara menjadi inti dan pamungkas acara halal bihalal
Dengan tausyiyah yang mengena Kh. M. THolchah Hasan menyampaikan kepada para tamu undangan selama kurang lebih 1,5 jam
Hiburan dan nostalgia, dengan tim Sholawat Sabilillah menambah semarak acara halal bihalal. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
11
Oleh:
Ust. Ahsan Subur
HUBUNGAN RAMADLAN DAN SYAWWAL DALAM KEHIDUPAN BARU saja kita menyelesaikan gemblengan dalam bulan Ramadhan sebagai mediaspiritual exercise, pelatihan rohaniah. Kita menjalani servis sebulan lamanya. Kita menyadari bahwa fisik dan rohani kita, ibarat mesin yang harus diservis total di bengkel. Dengan masuknya kita di bengkel Ramadhan, jasmani dan rohani kita diharapkan berkembang semakin baik. Meningkatkan amal shalih, dan mengurangi perbuatan tercela. Keinginan yang berlebih-lebihan dan tidak proporsional, mesti ditekan pada batas yang wajar, paling tidak dikurangi. Sehingga kita mampu menciptakan kehidupan yang lebih sederhana, namun tetap dalam nuansa berkecukupan dan suasana harmonis. Allah memperingatkan kepada umat manusia yang pola hidupnya berlebih-lebihan :” dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS.Al An’am [6]: 141). Juga Allah memberikan ancaman kepada orang-orang yang melampaui batas : “Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka (orang-orang yang beriman). Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.”(QS. Al Anbiyaa’ [21]:9. Pada bulan Ramadhan itu, kwalitas kemanusiaan muslim diuji coba, dievaluasi, kemudian direvisi untuk dijadikan tolok ukur sejauh mana kuwalitas ketaqwaannya. Apakah dengan puasa Ramadhan, kita mampu menahan ambisi yang tidak terpuji. Apakah dengan puasa Ramadhan, kita mampu mengendalikan angkara murka yang merugikan sesama. Apakah dengan puasa Ramadhan, kita mampu menyingkirkan keben-
12
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
cian dan rasa dendam diantara kita. Apakah dengan puasa Ramadhan, kita mampu menjauhkan diri dari adu domba dan provokasi massa. Atau, justru malah sebaliknya. Sehingga ibadah puasanya tidak membekas sama sekali pada kehidupan sehari-hari. Di Era Globalisasi ini, permasalahan hidup umat manusia semakin ruwet. Berbagai persoalan yang semakin rumit bermunculan silih berganti. Diantara masalah-masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia ialah jeritan tangis karena kemiskinan dan kemelaratan; Sulitnya untuk mendapatkan kesempatan kerja dan masih adanya pengangguran; Ambisi jabatan dan pangkat yang cara mendapatkannya sampai melupakan aturan dan etika; Pertikaian dan perpecahan; Penjarahan dan kerusuhan; Pembunuhan dan pemerkosaan; Penyiksaan dan perampasan; Rebutan harta dan makanan; Melangitnya harga kebutuhan pokok yang tak terkejar oleh kebanyakan masyarakat kecil Dan, masih banyak lagi persoalan-persoalan besar lainnya berupa musibah dari Allah yang bertubi-tubi dengan silih berganti. Semua itu tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi sangat erat hubungannya dengan hukum sebab akibat atau disebabkan oleh perbuatan manusia yang dhalim terhadap dirinya dan terhadap lingkungannya, lebih-lebih kepada Tuhannya. Mereka lupa, tidak mau bersyukur atas nikmat Allah Swt yang telah diberikan kepadanya. Hal itu telah ditegaskan di dalam al Qur’an surat Ibrahim 7: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih”.(QS. Ibrahim [14]: 7). Saudara-saudara, pada hakekatnya kehidupan manusia yang semakin ruwet itu berpangkal pada makin gelapnya hati nurani manusia. Semakin tidak jelas arah hidupnya. Semakin jauh dari rasa syukur terhadap pemberian dari Tuhannya. Integritas dan identitas pribadinya telah hilang. Mereka telah kehilangan makna dirinya. Sifat hewaniahnya telah menguasai kehidupannya. Tidak ada rasa solider di antara sesama. Egois. Hanya berfikir perut atau kelompoknya sendiri. Kurang, kurang dan kurang saja jadinya. Kalau sudah demikian ini keadaan manusia, bukan hatinya yang berbicara, melainkan nafsunya yang angkara murka. Inilah yang disebuthilangnya fitrah insani. Kita harus menjadikan ibadah puasa sebagai laboratorium, guna membangun manusia baru yang memiliki kekuatan dan semangat besar. Membangun bersama Negara Indonesia di Era Globalisasi ini. Kita jadikan diri kita sebagai benteng-benteng yang perkasa, dengan memperkokoh iman dan taqwa. Memperteguh persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia. Jangan hanya pandai mencari-cari kesalahan orang lain. Dan jangan merasa tidak bersalah. Jangan egois dan saling memecah belah. Mari kita perhatikan firman Allah: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu. Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamat-
kan kamu dari pada nya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. “(QS. Ali Imran [3]: 103). Kemiskinan dan keterbelakangan bangsa Indonesia masih sangat terasa. Itu menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintrah dan masyarakat. Itu menjadi tanggung jawab bersama antara Umarok dan Ulama’. Yang kuat – membantu yang lemah. Yang kaya – membantu yang miskin. Yang miskin – menghormati yang kaya. Sehingga lahirlah rasa timbal balik yang indah dan damai antara kedua belah fihak itu. Terpadu dua sifat yang mulia, kasih sayang dan penghormatan. Saudara-saudara Yang Berbahagia Salah satu tanda-tanda orang bertaqwa adalah, sanggup menafkahkan hartanya (di jalan Allah) baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “…(muttaqin itu ialah) orang yang sanggup mengeluarkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS. Ali Imran [3]: 134) Mereka menjadi orang yang dermawan, penyayang, belas kasihan terhadap sesama, berjiwa besar, berjiwa pembangun, kreatif, berdedikasi tinggi, jujur, amanah dan penuh tawakkal kepada Allah Swt. Inilah manusia baru yang sangat berguna bagi bangsa Indonesia. Jiwa manusia seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk diajak bersama membangun bangsanya yang sedang mengalami berbagai kesulitan hidup. Apabila bangsa Indonesia telah memiliki jiwa dan semangat yang mulia seperti itu, insya Allah Negara Indonesesia menjadi adil makmur, sejahtera, aman, tentram dan damai. Adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan. (*)
Ust. Sulaiman, memberikan bantuan secara langsung kepada salah satu pengurus Musholla, untuk memulai pembangunan tandon air di musholla Al Ikhlas, Kalipare
Tampak tandon air seadanya yang masih menumpang pada salah satu rumah warga.
Bantuan Sarana Air
Untuk Musolla Al Ikhlas Kalipare KEGIATAN kunjungan ke luar daerah Kota Malang adalah merupakan kegiatan rutin LAZIS Sabilillah untuk tujuan melihat langsung daerah-daerah pinggiran kota atau kabupaten Malang. Dengan melihat langsung keadaan masyarakat dan kondisi masyarakat serta sarana prasarana dakwah di luar daerah akan mengispirasi tim LAZIS untuk menyalurkan dana amanah donatur dengan tepat sasaran dan tepat guna. Kunjungan tersebut dijadwalkan setiap 2 bulan sekali menyesuaikan jadwal dan kegiatan rutin yang telah di rencanakan setiap bulan untuk pembinaan keluarga binaan, TPQ dan Musolla binaan yang terdaftar dalam mustahik LAZIS Sabilillah. Tujuan kunjungan juga untuk meratakan pendistribusian dana Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) yang di amanahkan kepada lembaga, karena area kerja dan distribusi dana lembaga hanyalah berada di area wilayah Malang dan sekitarnya saja. Beberapa daerah yang telah dikunjungi LAZIS adalah wilyah Batu, Lawang, Singosari, Tumpang, Poncokusumo, Dampit, Bantur, Pakissaji, Kepanjen, Gondanglegi, Sumber Pucung, Kromengan dan banyak lagi. Pada bulan Syawal, 9 Agustus 2014 kunjungan LAZIS Sabilillah berada di wilayah Kalipare Kabupaten Malang tepatnya Jl. A. Yani Dusun Krajan Kalipare. Kalipare merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Malang bagian selatan.
Lokasinya berada di selatan Bendungan Sutami, Karang Kates. Mempunyai wilayah Topologi yang menarik karena hutan -hutan nya dan perbukitan yang tertata dengan indah, Sebagian besar wilayah Kalipare di dominasi hutan, walaupun daerah ini dekat dengan sumber pembangkit tenaga Listrik (PLN) namun herannya jalan – jalan di wilayah tersebut selalu gelap gulita sepanjang malam, kecuali hanya di rumah- rumah penduduk yang ada penerangan. Lebih lagi saat ini Bendungan Sutami di tutup dalam area perbaikan entah sampai kapan hingga untuk menuju perkampungan masyarakat di haruskan melewati daerah selatan yang semakin jauh karena memutari wilayah hutan lebat yang kalau malam sangat gelap tanpa ada penerangan sedikitpun hingga sangat rawan keamanan kalau menuju perkampungan penduduk dengan jarak sekitar 7 km perjalanan dalam keadaan gelap gulita. Musolla Al – Ihlas Krajan Kalipare adalah sasaran Kunjungan pada bulan ini. Melihat kondisi fisik musolla seakan musolla ini sudah cukup baik, namun musolla yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu itu ternyata belum memiliki sarana air untuk wudhu jamaah yang ada, hingga untuk kebutuhan itu jamaah harus numpang air tetangga untuk sekedar wudhu untuk sholat. Lebih lagi ta’mir musolla Ust. Khoiri yang juga pengasuh Taman Pendidikan Alqur’an
(TPQ) mengatakan di musolla tersebut telah ada 70 anak didik setiap sore dan malam untuk belajar Al Qur’an dan sagatlah membutuhkan sarana air yang cukup, meski kini sudah ada saluran air yang di salurkan dari tetangga namun kebutuhan air yang di butuhkan sangatlah kurang dan harus antre jika bersamaan karena daya tampung air yang disediakan sangat kecil dan harus berbagi dengan pemilik rumah. Untuk itulah LAZIS Sabilillah hadir bersama tim (09-08-14) untuk membantu ta’mir dan jamaah musola Al Ihlas dalam pengadaan sarana air untuk musolla tersebut dengan mengawali berdialoq dan musyawarah bersama para sesepuh dan tokoh masyarakat kalipare untuk dapatnya pada bulan agustus 2014 ini dapat menyelesaikan kebutuhan pengadaan air musolla yang sudah di inginkan sejak lama. Untuk kepentingan itu LAZIS telah menyanggupi untuk pengadaan semua perlengkapan pompa air yang dibutuhkan termasuk pembuatan tempat/ pengecoran untuk tempat tendon air yang dikerjakan bersama warga dengan waktu penyelesaian 14 hari sejak kehadiran tim LAZIS. Dengan tanpa menolak bantuan warga sekitar yang mau berpartisipasi tenaga maupun dana berharap jadwal penyelesaian akan sesuai rencana. Semoga amal yang kita berikan dapat memberikan manfaat fiddunya wal akhirot. Amin. (Csu) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
13
Diasuh Oleh:
KH. Mas’ud Ali, M.Ag Ketua Yayasan Sabilillah
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Puasa Sunah Syawal, Bolehkah Minum dan Makan Kue Suguhan Lebaran? Pertanyaan. Assalamualaikum, Alhamdulillah pada bulan syawal tahun ini saya bisa menunaikan ibadah puasa sunnah syawal, namun pada kesempatan yang sama pula sehari hari pada bulan ini masih sering bersilaturahmi ke sanak family, ada yang mengatakan bahwa pada situasi tertentu menikmati suguhan baik minuman atau kue pada saat kita berpuasa sunnah syawal tidak lah membatalkan puasa, yang ingin saya tanyakan benarkah itu Yai, mohon penjelasan dan hukumnya..? Syukron Wassalam. Munir, Bajang ratu Malang Jawaban. Alhamdulillah Anda punya semangat untuk melaksanakan puasa sunah bulan Syawal. Berdasarkan sabda Nabi saw. bahwa barang siapa puasa Ramadlan kemudian diikuti puasa sunah enam
hari di bulan Syawal maka pahalanya sama dengan puasa setahun. Logikanya, seseorang yang telah niat beramal baik (meskipun karena sesuatu hal, amal tersebut tidak terlaksana) maka ia mendapat satu pahala, selanjutnya apa-
bila niat tersebut direalisasikan dengan amal, maka ia mendapat sepuluh pahala. Dengan demikian apabila Anda berpuasa Ramadlan sebulan penuh (29/30 hari) ditambah 6 hari menjadi 36 hari maka akan mendapat pahala 10 x 36 = 360 hari, artinya sama dengan puasa selama satu tahun. Namun perlu diketahui bahwa kaifiyah (tata cara) puasa sunah pada prinsipnya sama dengan puasa wajib, antara lain harus meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk minum dan makan kue suguhan hari raya. Memang ada perbedaan hukum antara puasa wajib dan puasa sunah, yaitu masalah waktu niat. Dalam puasa wajib, niat harus dilaksanakan malam hari sebelum waktu imsak, sedangkan dalam puasa sunah boleh melaksanakan niat pada pagi hari sebelum masuk waktu dzuhur. (*)
Tidak Puasa Karena Melahirkan, Wajibkah Mengqadlanya Pertanyaan Assalamualaikum wr wb. Yai saya adalah seorang ibu yang baru saja melahirkan dan sedang menyusui, tepatnya di tengah bulan ramdhan saya melahirkan, sebelum melahirkan saya masih sempat berpuasa selama 10 hari dan berarti saya tidak berpuasa selama kurang lebih 20 hari, Alhamdulillah saya sudah membayar fidyah, namun ada sedikit ganjalan dihati karena beberapa kerabat menyarankan untuk tetap mengqada puasa meskipun sudah membayar fidyah. Terkait hal ini mohon penjelasan dari yai. Bagaimanakah hukum dan ketentuan fidyah sebenarnya? Haruskah saya tetap mengqada puasa selama 20 hari atau tidak? Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terimakasih atas
14
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
penjelasan dari Yai. Wassalamualaikum wr. wb Nisa, Claket. Jawaban. Dalam Al Qur ’an telah disyari’atkan tentang kewajiban puasa Ramadlan bagi seorang mukmin, baik laki maupun perempuan. Demikian pula tentang rukhshah (kebolehan tidak berpuasa bagi seseorang karena udzur) dan apa saja penggantinya telah jelas dalam Surat Al Baqarah ayat 184
Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia tidak puasa) maka (wajiblah baginya perpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan
itu pada hari hari yang lain. Dan wajib bagi orang orang yang berat menjalankannya (bila mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Dari ayat tersebut mengandung ketentuan hukum : 1. Bagi orang yang karena sakit atau sedang bepergian, kemudian tidak berpuasa maka ia wajib mengganti berpuasa sebanyak hari ia tidak berpuasa pada hari yang lain di luar bulan Ramadlan. 2. Bagi orang yang berat berpuasa, baik di bulan Ramadlan maupun di bulan yang lain, misalnya orang jompo, orang sakit kronis dan sebagainya yang tidak kuat berpuasa, maka ia wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan kepada seorang miskin. 3. Menurut hukum fiqih,
wanita yang sedang menyusui anaknya, lalu ia tidak berpuasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka ia wajib mengqadla puasanya. Tetapi apabila ia tidak perpuasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya dan anaknya, maka ia wajib mengqadla puasanya dan membayar fidyah. Dari ketentuan tersebut di atas akan jelas posisi Ibu, termasuk orang yang udzur karena sakit, yang wajib meqadla puasa, udzur karena tidak kuat berpuasa, yang wajib membayar fidyah atau karena udzur menjaga kesehatan diri dan anak Ibu, yang wajib mengqadla puasa dan membayar fidyah. Menurut penilaian kami Ibu wajib mengqadla puasa sebanyak hari Ibu tidak berpuasa. Wallahu A’lam. (*)
Psikologi Parenting
Diasuh oleh: Muhammad
Mahpur
Dosen Psikologi UIN Maliki Malang
Sosialisasi; Lingkungan Sosial Ramah Anak BERITA heboh akhir-akhir ini, bahkan bisa disebut sebagai bencana pada anak adalah kasus kekerasan terhadap anak, baik dalam bentuk kejahatan dan pelecehan seksual. Peristiwa itu terjadi tanpa batas ruang. Yang paling mengejutkan bahwa kejahatan atau pelecehan seksual terjadi di ruang tempat anak-anak bersosialisasi, seperti sekolah. Bahkan di rumah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak, pun tidak menjamin anak bebas dari kejahatan dan pelecehan seksual Sudah tidak amankah ruang sosialisasi anak hari ini? Mengaca peristiwa tragis yang mengorbankan anak-anak, patut kiranya para orang tua atau guru untuk lebih waspada. Ruang sosialisasi anak perlu dijamin agar ramah terhadap anak. Bagaimanapun anak membutuhkan pelajaran hidup untuk siap menjadi bagian dari dunia sosial, ekonomi, budaya, fisik dan eksrafisik. Di sinilah anak membutuhkan wadah bersosialisasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Marshall (1994) sosialisasi merupakan proses perubahan atau perkembangan yang terjadi pada setiap anak untuk mempelajari lingkungan sosial mereka sehingga anak mampu belajar interaksi sosial. Dunia sosialisasi menjadi salah satu kebutuhan tumbuh-kembang anak, tetapi kerentanan hubungan sosial baik sesama teman sebaya atau terhadap orang yang lebih dewasa sangat mungkin terjadi sehingga tetap perlu diawasi dan dikondisikan anak
Salah satu sosialisasi terhadap lingkungan sosial anak yang sudah dilakukan oleh LAZIS Sabilillah yakni melalui kajian pembinaan anak-anak asuh.
berada dalam situasi aman. Sosialisasi yang aman membutuhkan pengawasan orang tua, guru di sekolah atau kesadaran orang dewasa lain terhadap hubungan sosial anak. Terkait peristiwa yang rawan hari ini, pengawasan orang dewasa terhadap anak membutuhkan kewaspadaan berlapis. Orang tua janganlah abai dan mempercayakan bentuk-bentuk pengawasan anak pada orang kedua karena alasan waktu atau bekerja. Pengawasan yang positif dilakukan orang tidah sebatas memantau siapa teman, orang-orang terdekat yang setia bersama anak, terutama mewaspadai peran orang di sekitar anak, melainkan meningkatkan intensitas komunikasi interaktif dengan anak. Melalui komunikasi intensif dengan anak, orang tua diharapkan mampu memahami peristiwa yang dihadapi anak dan mulai jeli ketika kualitas informasi anak mulai tidak baik, kecurigaan tidak berterus terang dan situasi sensitif anak yang perlu dipahami secara mendalam oleh orang tua. Catatan terkini atas peristiwa
kejahatan anak yang kian meningkat, orang tua dan orang yang peduli terhadap proses pematangan perkembangan sosial anak perlu menciptakan ruang sosialisasi yang sehat. Kondisikan anak memiliki dunia bermain dan berhubungan dengan temanteman sebayanya secara terbuka. Hindari ruang privasi anak secara berlebihan atau ciptakan ruang sosial di lingkungan rumah atau di sekolah yang memudahkan orang lain melihat dan mengawasi hubungan sosial anak. Demikian juga fasilitas layanan publik seperti sekolah atau gedung sosial yang sering digunakan anak-anak juga mempertimbangkan unsur aman dan mendukung model sosialisasi yang sehat bagi anak. Perencanaan ruang seperti toilet juga perlu diletakkan pada tempat yang mudah diawasi. Boleh jadi untuk meningkatkan pencegahan dini, toilet anak-anak dan orang dewasa perlu dipisahkan. Selain itu, sosialisasi anak juga mempertimbangkan bentuk-bentuk hubungan sosial yang produktif bagi anak. Oleh karena itu dibutuhkan ruang
publik kolektif bagi anak yang memiliki stimulus (rangsangan) agar anak bisa terkondisi produktif, seperti alat outbond, permainan kreatif, atau hubungan kekaryaan yang semuanya dapat dikondisikan, baik secara terencana atau seting alamiah. Semua orang perlu menyadari bahwa ruang publik anak diciptakan sebagai media sosialisasi. Kebutuhan preventif agar anak terbebas dari ancaman kejatahan dan kekerasan yang tidak diinginkan, ruang publik anak sebaiknya juga berada dan diciptakan dalam lanskap bangunan yang mudah orang dewasa memberi pengawasan. Oleh karena itu sudah saatnya setiap perencanaan bangunan baru, baik sekolah atau perumahan, memenuhi unsur yang mempermudah pengawasan orang dewasa dan standar keamanan dari kemungkinan bentuk-bentuk kejahatan atas hubungan sosial anak, baik dengan teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Konsep ini sudah saatnya tidak boleh diabaikan. Semua orang menyadari bahwa ancaman kejahatan terhadap anak juga disumbangkan oleh abai nya intensitas pengaÂwasan, mengendurnya koÂm unitasi intensif, pengadaan fasilitas publik dan hubungan sosial yang tidak mempertimbangkan keramahan terÂhadap kepentingan anak. Semoga kewaspadaan ini mamÂpu menggugah kesadaran bersama untuk menjamin lingkungan sosial yang ramah bagi perkembangan anak yang sehat. (*)
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
15
Buka Puasa Bersama Keluarga Besar LAZIS Sabilillah
500 Paket Lebaran Dibagikan Kepada Mustahik Binaan HAMPIR 500 orang mustahik binaan datang dan mengikuti acara buka bersama yang diselenggarakan di auditorium Kh. Masjkur Yayasan Sabilillah. Pada 19 Juli 2014 lalu. Keluarga besar LAZIS Sabilillah yang diantaranya juga terdiri dari adek-adek asuh yatim dan dhuafa, janda-janda dan lansia binaan, pengurus atau merabot musholla-musholla binaan, guru-guru TPQ, Madin dan guru-guru Madrasatul Qur’an Sabilillah hadir berbondong-bondong untuk mengikuti rangkaian acara yang secara rutin tahunan dilaksanakan. Acara yang diselenggarakan menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, dan mendekati idul Fitri ditujukan diantaranya yakni untuk menyampaikan bantuan santunan lebaran kepada seluruh binaan LAZIS Sabilillah. “Sebagaimana seperti yang sudah pernah kita laksanakan dan menjadi program tahunan dari lembaga yakni menjelang idul fitri dan turut membagi kebahagiaan bagi seluruh mustahik binaan dengan diwujudkan melalui parcel bantuan paket lebaran, yang diantaranya berisi sembako dan makanan serta minuman kue-kue dan sirup selalu kita bagikan”. Manager LAZIS Sabilillah Ust. Sulaiman menjelaskan. Namun, ada sedikit yang berbeda pada acara kali ini, selain lokasi yang digunakan, yang biasanya berada di dalam masjid Sabilillah kini digeser di auditorium KH. Masjkur lt. 2
Tausyiah sekaligus pemberian motivasi kepada seluruh mustahik binaan disampaikan oleh Ketua III Yayasan Sabilillah, Prof. Dr. H.M. Mas’ud Said, MM
yayasan Sabilillah masih satu komplek dengan bangunan masjid Sabilillah. Yang mana rangkaian acara yang diselenggarakanpun semakin panjang. Dikarenakan tema kajian dan silaturrahim keluarga besar LAZIS Sabilillah juga berubah yakni bertemakan “Silaturahim dan Buka Bersama Keluarga Besar LAZIS Sabilillah”. Memang dibandingkan acara santunan paket lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Jelas semakin semarak, karena selain mustahik diundang pula muzaki, dermawan setia LAZIS Sabilillah. “Alhamdulillah, kami turut gembira dan terharu dengan acara seperti ini kami dapat berkumpul dengan anak-anak asuh yang juga menjadi bagian dari keluarga kami secara tidak langsung” salah satu donatur undangan menjelaskan. Acara silaturahim diawali
dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan dilanjutkan dengan motivasi serta ulasan yang disampaikan oleh Ketua III Yayasan Sabilillah, sekaligus penyampaian tausiyah yakni Prof. Dr. H.M. Mas’ud Said, MM. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa dengan kebersamaan dan kepercayaan kepada lembaga, baik Mustahik dan Muzaki akan saling memberikan manfaat, akan saling memperoleh kebahagiaan dan terlebih lagi pahala yang terus melimpah khususnya kepada seluruh muzaki dan dermawan yang mempercayakan amanah’nya kepada Lembaga. Selain itu beliau juga menegaskan bahwa kesolidan tim LAZIS Sabilillah akan secara terus menerus terjaga manakala adanya dukungan serta doadoa dari para Mustahik binaan,
termasuk adek-adek asuh yatim dan binaan. Menginjak usia yang hampir ke 7 tahun ini. Semua program yang telah terjadwal, tersusun maupun terencana dipastikan akan semakin kuat dan semakin maksimal dalam pelaksanaannya. Yang mana menjadi cita-citanya adalah tidak akan ada penundaan dalam penyampaian amanah maupun progress dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan, pendayagunaan serta penyampaian santunan. Yang tentunya juga tak lepas dari semua pihak yang selalu diharapkan dukungan dan partisipasinya. Acara berlangsung sangat gayeng, ditandai dengan pembagian paket bantuan lebaran secara simbolis, mulai dari adek-adek asuh yatim-dhuafa, keluarga binaan, janda dan lansia, merabot musholla serta para guru-guru TPQ. Mewakili penyampaian kepada lansia dan adek-adek asuh yatim diberikan secara simbolis oleh Bapak H. Hariadi selaku muzaki setia LAZIS Sabilillah. Menjelang adzan magrib, hidangan yang disediakan oleh lembaga sudah dipegang oleh masing-masing peserta, ketika adzan maghrib berkumandang, serentak doa buka puasa dibacakan untuk menandai dimulainya buka bersama-bersama keluarga besar LAZIS Sabilillah. Acara berakhir hingga menjelang dilaksanakannya sholat maghrib. Ditutup dengan doa dan berfoto bersama. (MAD*) Phoose.. Beberapa adek-adek asuh binaan, berfoto bersama dengan pengurus dan muzaki setia LAZIS Sabilillah, diakhir acara.
16
Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Halal bihalal Pemersatu Visi dan Hati SETIAP tahun , Yayasan Sabilillah Malang menggelar halal bihalal. Acara yang sudah menjadi tradisi ini diselenggarakan sebagai momentum untuk saling bermaafan serta mempererat tali silaturahmi dari semua lapisan yang tergabung di bawah naungan Yayasan Sabilillah, baik Lembaga Pendidikan Islam (LPI) TK, SD, SMP dan SMA, Takmir masjid yang menggawangi bidang peribadatan beserta seluruh karyawan, begitu juga Lembaga Sosial Ekonomi Sabilillah (LSES) yang termasuk didalamnya LAZIS Sabilillah. Halal bihalal dilaksanakan pada hari Minggu 10 Agustus 2014 di halaman parkir timur Masjid Sabilillah. Selain dihadiri jajaran pimpinan dan seluruh lapisan Yayasan hadir juga pada kesempatan itu selaku Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan yang sekaligus menyampaikan ceramah tentang halal bihalal. Tampak pula para donatur LAZIS Sabilillah, pengurus takmir mushola binaan juga para rekanan Yayasan Sabilillah baik dari perbankan, petinggi universitas, aparat militer dan pemerintahan. Dalam sambutannya, K.H. Drs. Mas’ud Ali selaku Ketua Yayasan Sabilillah turut menyampaikan laporan beragam kegiatan yang telah diselenggarakan pada bulan ramadhan sekaligus ucapan terimakasih kepada segenap Donatur dan para Muzaki yang telah mempercayakan Yayasan Sabilillah lewat LAZIS Sabilillah sebagai lembaga amilnya untuk menghimpun
Bersalam-salaman, Kegiatan diakhiri dengan bersalam-salaman oleh seluruh peserta acara Halal bihalal Keluaraga besar Yayasan Sabilillah.
serta menyalurkan Zakat, Infaq , dan Shodaqoh. Beliau juga menyampaikan bahwasanya tanpa partisipasi yang baik dari semua lapisan yayasan, jamaah masjid, juga para donatur maka masjid tidak akan menjadi makmur dan ramai. Halal bihalal Yayasan Sabilillah pada kesempatan hari raya Idul Fitri 1435 H ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari “Tembang Sholawat Sabiilillah” dimana group Sholawat ini tergabung dari Remaja Masjid Sabilillah, beberapa tembang sholawat pun dilantunkan sebagai pra acara dan di ahir acara. “Alhamdulillah seperti tahun-tahun sebelumnya acara halal bihalal senantiasa
terselenggara dengan baik dan meriah, semua lapisan dapat bertemu bergembira dan yang paling penting adalh saling bermaafan” tutur Achmad Farhan H. ST. selaku ketua pelaksana acara. Di akhir acara sebelum beramah tamah makan bersama seluruh hadirin pun berdiri berjajar dimulai oleh Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan untuk berjabat tangan, bersalam salaman dan saling memaafkan. Sebagai harapan bersama semoga kita semua menjadi kembali fitri, seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, dijadikan golongan Muttaqin dan dipertemukan kembali tahun depan dengan Ramadhan Mubarak.. Aamiin. (*)
Tausyiyah disampaikan oleh Ketua Dewam Pembina Yayasan Sabilillah. Disimak dengan antusias oleh seluruh peserta acara.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 119 / Agustus 2014 / Thn: 07
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE JULI 2014 SUMBER PENERIMAAN
Rp 415,898,432
Donatur
Rp 344,909,600
Warko
Rp
Rekening Bank
Rp 50,073,951
Kotak Amal Yatim
Rp 10,713,000
MQS
Rp
2,200,000
Penitipan Anak
Rp
5,300,000
Penerimaan Lain-lain
Rp
320,881
2,381,000
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN JULI 2014 PENGELUARAN
Rp 141,491,409
Program Peduli Pendidikan
Insentif Guru TPQ
Rp 4,210,000
fakir miskin
Rp 6,670,000
Beasiswa Duafa’
Rp 6,400,000
Lansia
Rp 6,690,000
Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’
Rp 1,100,000
Sosial
Beasiswa Yatim
Rp 7,580,000
Bantuan Prasarana Sekolah Yatim
Rp 1,100,000
Perpustakaan
Rp 600,000
wisata ceria Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan mustahik Pembinaan guru TPQ
Rp 50,000 Rp 200,000 Rp 4,000,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
Rp 8,030,000 Rp 98,000
Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
Rp 1,050,000
Majalah Komunitas Sabilillah
Rp 11,389,100
Ibnu Sabil
Rp 2,405,000
Muallaf
Rp 80,000
Insidentil Yatim
Rp 5,940,000
PHBI
Rp 2,000,000
Cetak(Brosur,Leaflet,kart u,kotak)
Rp 43,500
Perlengkapan operasional Kantor
Rp 3,969,000
Transportasi
Rp 1,279,000
Telpon Operasional Vee
Rp 655,000 Rp 3,050,000
Biaya Perawatan Aset Tetap
Rp 623,000
Konsumsi
Rp 100,000 Rp 1,219,000
Rp 21,385,000
Internet
Rp 8,400,000
Amilin
Rp 6,650,000
Volunteer
Rp 1,860,000
Program Kesehatan dan Gizi Mustahik Sehat
Fisabilillah
Jamsostek
Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi
Rp 700,000 Rp 2,440,000
Operasional
Pengajian lewat Radio
Pendidikan dan Pelatihan
Santunan Gharim
Rp 957,000
Biaya operasional lain-lain THR
Program Bina Usaha
Rp 166,500
Rp 170,000 Rp 8,800,000
Bina Usaha Duafa
Rp 1,228,000
Biaya Lain-lain
Bina Usaha Yatim
Rp 2,000,000
Investasi ke Penitipan Anak
Rp 4,607,000
Pembelian aset tetap
Rp 1,450,000
Program Santunan
Rp 147,309
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN JULI 2014 No Nama 1 Abas Seklrg 2 Agus Firmansyah 3 Avan Dhinawan 4 Daniel Talib 5 Dave 6 Diah 7 Djikin 8 Dodik 9 Helmi Ansori 10 Mafazah 11 Makali (Bp) 12 Protanto 13 Saiful Rohman 14 Siti Aisyah 15 Sofian Arief 16 Sulaiman 17 Suyanto 18 Widhi Handoko 19 Yosman 20 Zaid Buraera 21 Hamba Allah (RK)
Rp Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 35.000
22 Lukman 23 Moch. Antik 24 Syaifuddin Anwar 25 Abdul Wahid 26 Andi 27 Baiq Dewi K 28 Djoni Trihandoko 29 Eri Hariyanto 30 Fajar Jatmiko 31 Faryatna 32 H. Asyari 33 Julian Ari 34 Mega Mira Saputri 35 Novi Satriadi 36 Rita Wahyuningtyas 37 Setia Derman sklrg 38 sumariyono 39 Tantowi yulita 40 Titik L.& R.M. Wahyu 41 Tito Lutfi Novianto R 42 Ulul Bashori 43 Wiranto
Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 37.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
44 Moch Iksan,H 45 A. Rizal Amri 46 Ahmadi 47 Aini Hayati 48 Aliyah 49 Anis 2 50 Cicik Akhirrini 51 Djana Kamarullah 52 Dwi Retna 53 Eko Prasetya H. 54 Faiqotul 55 Guntur Cahyono 56 H. Abd. Kadirun 57 H. Riswandy 58 Hamba Allah (ADF) 59 Hamba Allah (ANK) 60 Hamba Allah (NXDR) 61 Hamba Allah (VDR) 62 Hamba Allah (YEW) 63 Hermin S. 64 Hilman (Gus Andik) 65 Ibrahim 66 Idrus Salim 67 Ika Nur (Suhariyanti) 68 Indra Kurniawan 69 M Yunus,S.Pd,M.Pd 70 M. Ibrahim 71 M. Muwidha 72 Mien (Ibu) 73 Muchtar Toha 74 Murdian Noor 75 Ninuk 76 Ratna Amirah 77 Resha Ayu Anita 78 Riana (Ibu) 79 Ridho 80 Sa’id Faiz 81 Siti Jamaliyah 82 Soenarto 83 Solihin 84 Suraya Shelina 85 Taufik Hidayah 86 Taufikurrahman 87 Tutik Mahaleni 88 Woja,Hj 89 Yanuar Rahman 90 Yuliati 91 Yur Usman 92 Zamzami (Ibu) 93 Arif Adi Bachtiar 94 Agus Hari Handoko 95 Ahmad Yani 96 Anis 97 Dahlan Bin madris 98 Didik Supardi,Ir 99 Moch. Soleh 100 Poundra Widyanto 101 S. Alwi 102 Tri Puji Astuti 103 Zainul Abidin 104 Pamudji 105 Ahmad Syaikhul U. 106 Alfan 107 Dwi Prayitno 108 M. Aditya Nugroho 109 Picki 110 Puspita Widi Rahayu 111 Ach. Hidayat 112 Amien L Chaziem 113 H. Buwono 114 Sri Sunarjati 115 Trinati Tiara 116 Wardoyo 117 Yunanto B.Raharjo 118 Agung 119 Clifford 120 Edi S 121 HM. Zaini 122 Liliya Indra Cahyani 123 Tommy Martin 124 M. Djalal 125 Nur Cholis 126 Abdullah 127 Adi Sunarno sklrg 128 Adinda Dida R.A 129 Agus Bagyo 130 Agus Satriadi M. 131 Agus Widodo 132 Aji Sa’anah 133 Aldan
Rp 45.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.001 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 62.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
134 Alm. Cicin Rubayat 135 Alm.Hamid Iskandar 136 Almh. Ririn Herawati 137 Ana Chio 138 Arief Rachmad A 139 Ashilatun Niswah 140 Aulia Marliana,Dr 141 Azmy Khairany 142 Bambang Budi W. 143 Bayu Santoso 144 Chalimah 145 Darussalam 146 Datuk Aji Saini 147 Datuk Yahya 148 Dr.Moch.Bahrudin 149 Dwi Suryanto 150 Dwiyuda 151 Eddy Soepartomo 152 Edra Ertantyo 153 Efendi 154 Emma Karmila 155 Endang 156 Erwin 157 Fadli 158 Fuad & Akmal 159 H. Agus 160 H. Karbi 161 Hamba Allah (NYMK) 162 Hamba Allah (SWDD) 163 Hamba Allah (YH) 164 Haris Fajar 165 Hendrik 166 Heru Pratikno 167 Indra 168 Kurniawati, SH 169 Laura Bonita 170 Lembah Adriani 171 Listia Amalia 172 M. Misbahul Munir 173 M. Nouval Tsani Agil 174 Machfud 175 Maimunah 176 Mardiana 177 Mubadi 178 Nadya Nafis K 179 Noor Afifah 180 Noor Indrawan 181 Novieta (Hj. Mustalifah) 182 Nur Aini Hanifah 183 Nursalam & Lilik 184 Oca 185 Panji Sapto H. 186 Raniafiska Aditya N 187 Ratih Indah A 188 Ridwan Syam 189 Risky Design 190 Rizky Lintarta 191 Robbi Wahyudi 192 Rodi Mustofa 193 Sandi Alamsyah 194 Santi 195 Sis Hayanti 196 Siti Jaiyah 197 Slamet Riyadi,H 198 Sri Ani 199 Sri Hendrastuti 200 Sri Mastuti 201 Sri Prabowo 202 Subur Jati waluyo 203 Sudariyanto 204 Supardi 205 Sutriso 206 Syaifudin Anwar 207 Tanti Puspita 208 Tatik 209 Tito Agista 210 Toni 211 Wiwied Agus K. 212 Wiwik Sulistyo 213 Yudi/Kartika 214 Yuniawati P. 215 Yunita 216 Hamba Allah (YZN) 217 Zakaria 218 Agus Wardana 219 Dr. Dian Suprodyo 220 Kumaiyah Manis 221 Riza 222 Rudi H. Suwando 223 Teguh
Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 110.000 Rp 110.000 Rp 110.000 Rp 110.000 Rp 110.000 Rp 110.000
224 Eko Ujang Kusnan D 225 Hamba Allah (Muamalat) 226 Ary Hartono 227 Nouva Eka P. 228 Ridha Ayu Inandi 229 Nesthi Nurulitasari 230 Ana Fauzi 231 Ery Rahardianto 232 Tomiy Wicaksono 233 Aditya Januar 234 Alfarizi 235 Ananto 236 Choiril Bariyyah 237 Desi Nuke Aryanti 238 Dwijo/Hariraturrizqya 239 Fardian Budi S 240 H. Muchlis Diagama 241 Jujuk RB,dr 242 Kunyati 243 Listyawati 244 Luluk 245 M. Hidayatur rohman 246 Mizar 247 Mochamad A. 248 Mudjiono & Dwi PA 249 Nanang AW 250 Quinta A Nur Dhani 251 Ruqoyah 252 Soewardi, BA 253 M. Hani Makarim 254 M. Yogi Krismanto 255 Novelia 256 M. Singgih 257 Soewito (MQS) 258 Yudi Siswoyo 259 Yudy Irawan 260 Bayu Sekeluarga
Rp 114.500 Rp 117.500 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 125.000 Rp 130.000 Rp 140.000 Rp 140.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 165.000 Rp 170.000 Rp 170.000 Rp 175.000 Rp 175.000 Rp 190.000 Rp 190.000 Rp 196.300
261 Adik Puyoko 262 Aditya 263 Ahadun,H. 264 Ahmad Rozali 265 Alm.R.Hartono& Hartimuna 266 Amir M.S.,SE.AK 267 Anang sujoko 268 Dian Ariyanti 269 Dian Wahyuni,Hj 270 Djoko Budi Nugraha 271 Donny M. Utama 272 Endang Retnowati 273 Hamba Allah (FRD) 274 Farida Yasmin 275 Hamba Allah (BNI) 276 Hari Rusmanto 277 Indra Gunawan 278 Jatmiko (EDC BCA) 279 M. Tualeka 280 Narulita 281 H.M. Mas’ud Said 282 Rania 283 Riski M. Fuad 284 Slamet Hariyanto 285 Sudirman 286 Suko Wiyono 287 Uswatun (Ibu) 288 Wira 289 Wiwin 290 Yani 291 Yosi Khoiru Z 292 Hamba Allah (SLLYN) 293 Bagus Galih putra 294 Bhinneka Saptono 295 Abazh 296 CV. Bintang Persada 297 H. Fadhol R.
Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 216.500 Rp 240.000 Rp 240.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000
298 Roesvianita 299 Rosyad,SH 300 Wardani 301 Yanne Hendrik 302 Yoga Adhinata 303 Hesthi 304 Karyono 305 Koesmantri 306 Indah Lukito Wati 307 Bambang Suharto 308 Achmad Choliq 309 Dwie Anugrah 310 H. Nayadi 311 H.S Arief 312 Hamba Allah (ATRX) 313 Herawati 314 Hj. Wasiqotul Kamilah 315 Iwan Sugiarto 316 Kusawardhan Andika P 317 N. Diva Maha Endra 318 Nur Hidayati 319 Rahmawati 320 Roilin 321 Sarkam 322 Seniyati 323 Sifwati 324 Sundani Alm. 325 Suroto 326 Tomi Hadi P 327 Vita Revia 328 Sawal Santoso 329 Widiana 330 Idris Maghfiro 331 Dinar Arum 332 Aniswatul Khamidah 333 Yuda Wibowo 334 Alm. Sukarmaji & Iskusdiah
Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 270.000 Rp 270.000 Rp 270.000 Rp 280.000 Rp 290.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 310.000 Rp 310.000 Rp 330.000 Rp 340.000 Rp 350.000 Rp 380.000 Rp 400.000
335 Diyah Djajautami 336 Hairul Anam Sklrg 337 Hamba Allah 338 Hari Widodo 339 Hj. Rafe’ah 340 PT SHS KR III Mlg 341 Rochmad Taufik 342 Osian Nugraha (TF) 343 Saviati 344 Wahyu Hidayat 345 Andan 346 Rochman Djai sklrg 347 Yunita 348 Aldi 349 Arief Munandar 350 Budi Sulistyo seklrg 351 Citrus 352 Dewangga 353 Dwi Fajar Indah 354 Eko Basuki Riyanto 355 Elly 356 Eri Sudiar 357 Fauzi 358 Fauzia Faridah 359 Ferryana Kartikasari 360 Fery Kurniawan 361 H. Moch Sattar 362 H. Rohani 363 H. Zainul Fadli 364 Hamba Allah/AA 365 Hj. Endah Samidi 366 Hj. Lilik Rohayati 367 Icang 368 Imam 369 Junan 370 Kamal 371 Kasiman
Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 410.000 Rp 420.000 Rp 435.000 Rp 440.000 Rp 450.000 Rp 450.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Terima kasih atas kepercayaan & amanah bapak / ibu Donatur, Muzaki Sekalian. Kami Mohon maaf dikarenakan keterbatasan tempat maka beberapa nama tidak dapat kami cantumkan seluruhnya pada laporan ini. Untuk lebih detailnya Bisa dilihat pada situs website kami sabilillahmalang.org Sambungan dari hal 3 Doa-doa makin khusyuk. Itu beda sekali kalau kondisi lagi senang, doa pun sulit untuk khusyuk. Kemudian, saya pun berkesimpulan bahwa bersyukur di kala senang sangatlah mudah. Namun bersyukur saat duka butuh latihan dan disiplin tinggi. Kita tak hanya perlu pandai bersyukur, tapi juga lihai bersyukur. (Dalam posisi ini pada musowwif – ahli sufi – sering berdoa agar selalu dibuat susah agar bisa bersyukur dan beribadah secara khusyuk). Begitu beratnya bersyukur ini, sampai-
sampai Allah pun melibatkan setan untuk menggoda hamba-hamba-Nya yang tidak bisa bersyukur. Seperti yang termaktub dalam Alquran Surat Shaad 82-83. Memang, dalam hidup ini, kalau kita berdoa, setidaknya ada lima permintaan pada Allah. Yakni, minta dikabulkan doa kita, minta rejeki luas, minta diampuni dosa kita, minta dijauhkan dari siksa neraka, dan minta bisa selalu bersyukur. Dari lima itu, empat belum mesti dikabulkan Allah, tapi hanya satu, yakni syukur yang mesti dikabulkan Allah. Itulah syukur. Apalagi dengan syukur itu, Al-
lah akan menambah nikmat pada kita semua. Karena selalu dikabulkan Allah itu, makanya melaksanakannya sangat sulit sekali. (Ini serius sekali… benar-benar serius). Meski begitu, ada syukur yang bikin marah istri. Yakni kalau seorang suami mensyukuri punya seorang istri yang pencemburu. Karena kalau tahu si suami bersyukur, sang istri khawatir kalau suaminya akan ditambah nikmatnya oleh Allah dengan ditambahi istri lagi. Walhasil, istri pertama pun bisa dapat madu baru. (Yang ini tidak serius, swear bukan serius). (*)
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.
Daftar Harga Iklan Ukuran Harga Harga Harga
(Hal. 2 & 19)
(Hal. Cover)
(Hal. 5 & 16)
1/16 Halaman (5cm x 7cm)
Rp 110.000
-
-
1/8 Halaman (10cm x 7cm)
Rp 165.000
-
-
1/4 Halaman (10cm x 14cm)
Rp 330.000
-
Rp 250.000
1/2 Halaman (21cm x 21cm)
Rp 550.000
Rp 750.000
-
1 Halaman Full (Ukuran A4)
Rp 1.100.000
Rp 1.500.000
-