Kolom Utama
Oleh M. Mas’ud Said, Halaman 3
Profil Santunan
Septi Hampir Putus Sekolah Lantaran Biaya SPP
Panglima TNI & Tokoh Masyarakat Malang Raya Satu Visi Perjuangan
Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4
Rekening Kami Kami Rekening Bank BNI Bank BNISyariah: Syariah: Zakat 111333 3339914 9914 Zakat :: 111 Shodaqah 111333 3339936 9946 Shodaqah :: 111 Yatim 111333 3339925 9925 Yatim :: 111
BankMandiri: BCA: Bank Zakat : 0111 31 Zakat : 144 00008855 111119 Shodaqah : 144 : 0111 8859 31 Shodaqah 0000 222221 Yayasan : 144 : 081-0903636 Yatim 0000 777778
Bank Muammalat: Bank BTN Syariah: Shodaqah 711 0010 373 Zakat :: 70 6204252.1 Zakat : 711 0010 374 Shodaqah : 70 6204255.2
BankSyariah BNI: Bank Mandiri: Zakat : 09 128 128 04 Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 029 0144 401
Yatim
: 711 0010 375
Rumah Yatim : 09 128 128 60
Bedah Rumah : 09 128 128 82 Bank BCA: Bank Muammalat: Bank Mandiri: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah :: 711 Zakat 1440010 0000373 111119 Shodaqah Bank Syariah Mandiri: : 0111 8859 31 Zakat :: 711 Shodaqah 1440010 0000374 222221 YYS Zakat : 777 015 015 3 Sabillilah : 8160903636 Yatim :: 711 Yatim 1440010 0000375 777778 Infaq : 777 777 015 7 Bank BNI: Rumah Yatim : 777 128 128 6 Bank BRI: Zakat : 09 128 128 04 Bank BRI: Shodaqah 01 002222 302302 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 0051 : 0051 01 002222 No Rek Bedah Rumah BNI Bedah Rumah: 0912812882
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Meningkatnya kepercayaan pastilah harus sejalan dengan meningkatnya pula keseriusan serta tanggung jawab dalam menjaga kepercayaan itu sendiri. Seperti halnya sebuah penitipan barang yang mana setiap hari didatangi oleh pengunjung yang ingin menggunakan jasa dititipkannya barang – barang, bisa jadi barang akan hanya ditaruh seperti sedia kala tanpa ditata, dijaga. Atau bisa jadi barang yang titipkan sangat berharga maka akan dijaga bahkan hingga ditempatkan dengan baik dan dibersihkan pula. Hingga akhirnya empunya barang menjadi semakin mantap dan percaya dengan jasa yang telah diberikan. Sama halnya dengan apa yang sedang lembaga ini lakukan, menjaga, merawat, mengelola bahwa berusaha agar titipan yang diamanahkan menjadi benar – benar membawa manfaat entah bagi pemiliknya maupun bagi penerima berikutnya. Sahabat Sabilillah yang kami banggakan sejalan dengan banyak program yang telah dilaksanakan pada bulan Februari ini Yayasan Sabilillah kembali mengajak berbagai pihak khususnya pengambil kebijakan di wilayah Malang Raya untuk selain berkomunikasi menjaga silaturahmi memperkenalkan program – program unggulan Sabilillah secara keseluruhan juga sambil terus mengajak untuk masuk lebih solid menjadi bagian dari Keluarga Besar Yayasan Sabilillah. Kali ini bersama Panglima TNI Republik Indonesia yakni Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. secara lengkap akan disampaikan pada beberapa halaman. Selain kegiatan tersebut, rutin LAZIS Sabilillah melalui tim pendayagunaan – pendistribusian menyalurkan dana beasiswa baik yatim maupun dhuafa langsung bekerjasama dan berkoodinasi dengan pihak sekolah. Hingga saat ini tercatat pemberian santunan rutin yatim dan dhuafa sekitar 162 anak asuh, dan insidentil sejak tahun 2018 sejumlah 12 anak tersebar dari Kota hingga Kabupaten Malang. Kami terus berharap agar kepercayaan jama’ah & donatur sekalian terus melekat dan semakin meningkat. Sejalan dengan hal tersebut juga pastinya akan mendorong semangat dan kinerja lembaga secara penuh. Insya Allah. Mohon permakluman dan maaf atas banyak kekurangan. Semoga Allah selalu membalas dengan pahala yang berlipat ganda atas segala aktivitas positif kita bersama, Amin.
Syi’ar Kokohkan Keyakinan Kalian ................................................................ 4 Kolom Utama Panglima TNI & Tokoh Masyarakat Malang Raya Satu Visi Perjuangan .......................................................................... 5 Ekonomi Islam Belajarlah Ke Negeri Cina .................................................................. 6 Min Nuril Islam Manfaat Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-Hari ...................................... 7 Program Amanah Pembinaan Khotib & Imam Masjid - Mushola Kota Malang ................. 8 Kisah Teladan KH Muhammad Yahya, Pesantren Gading, Malang ........................... 9 Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Profil Santunan Septi Hampir Putus Sekolah Lantaran Biaya SPP ............................. 12 Renungan Jangan Remehkan Orang Lain ................................................................13 Konsultasi Konsultasi Agama ............................................................................ 14 Sabilillah News Eksekutif Muda Di Zaman Now & Tantangan Kebangsaan Zaman Digital .............................................................................................. 15 Ulasan Lembaga KH. Masjkur, Tokoh Empat Pilar ...................................................... 16 Sabilillah News Sabilillah Gelar Diskusi Khusus Untuk KH Masjkur ............................ 17 Laporan Keuangan Periode Bulan Januari 2018 ............................................................ 18
Bagaimana Cara Khusyuk ADA orang yang bertanya, bagaimana cara agar bisa beribadah secara khusyuk? Ada yang menjawab, sulit! Perlu tahunan untuk latihan. Ketika ada pelatihan shalat khusyuk yang sempat marak di Jakarta, seorang kawan berseloroh, khusyuk saja dikomodifikasi. Memang, pelatihnya sudah bisa selalu khusyuk? Ketika bicara khusyuk, kita sering mendengar kisah sayyidina Ali yang bisa sangat khusyuk shalat, para wali yang dipastikan khusyuk beribadah, dan kisah-kisah lainnya. Namun, sayangnya tak satupun kisah tersebut yang memberikan tips dan trik yang mudah. Nah, lain lagi halnya dengan cerita seorang kawan yang bisa menangis-nangis saat beribadah di Istiqlal secara berjamaah. Mereka merasa khusyuk, bisa meresapi bacaan shalat imam, meskipun ia tidak memahami bacaan tersebut. Ia merasa sangat khusyuk bisa berjamaah di istiqlal. Seorang kawan lagi berkesan saat bersama seorang kiai besar yang salih, ia merasa adem, tenteram, nyaman sekali dan sangat bersemangat dalam beribadah; shalat, dzikir, dan ibadah lainnya. Mereka merasa ada aura positif yang luar biasa besar yang terpancar dari sang kiai tersebut. Singkatnya, ia menyatakan bahwa ia bisa sangat khusyuk beribadah. Seorang kawan lagi berbicara kepada kami ketika kami bersama-sama melakukan shalat berjamaah di Masjid Ulil Albab UIN Malang. Saat itu, kebetulan yang menjadi imam shalat adalah Syekh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram. Tidak ada yang berbeda dari cara shalatnya. Tidak ada yang unik. Bacaannya juga seperti yang biasa terdengar di kaset-kaset. Bahkan, secara bacaan, masih lebih bagus bacaannya imam Istiqlal. Namun, usai shalat kawan tersebut berkesan, “Luar biasa. Bisa khusyuk!” Singkatnya, demikian. Pengalaman yang paling sering kami dengar adalah saat orang-orang yang pulang haji dan umroh. Kisah mereka seringkali adalah kesan nyaman dan rasa khusyuk saat shalat berjamaah di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi. Mereka selalu merasa kangen dan rindu untuk kembali ke sana lagi. Namun, dari kisah itu jarang sekali kami dengar kenapa mereka bisa khusyuk? Lalu, coba kita amati laporan seorang kawan yang satu lagi dengan kasus dan kisah yang berbeda berikut ini. Seorang kawan lagi berkisah kepada kami, bahwa saat salat berjamaah, khususnya saat menjadi imam, ia dapat lebih khusyuk shalat. Lebih tenang. Lebih santai. Tidak terburu-buru. Bahkan, meskipun suara dan lagu bacaannya tidak bagus pun, ia akan nyaman memilih ayat atau surah yang panjang. Bersambung ke halaman 19
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Abd. Adzim, Lc., M.Pd., Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Khoirul Anwar, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
S
ALAH satu sunnatullah yang berlaku pada manusia adalah banyaknya isyarat dan tanda yang mengiringi suatu kejadian. Peristiwa gunung meletus bisa diketahui dari turunnya beragam binatang buas dari puncak-puncak gunung. Gempa bumi bisa ditandainya banyaknya katak yang berkumpul di suatu tempat yang tidak sewajarnya. Gelombang tsunami bisa dilihat dari surutnya air laut secara tiba-tiba dalam kadar yang fantastis. Banjir bandang atau bencana alam lainnya pun para ilmuan sudah bisa memprediksi kejadiannya dengan melihat tanda dan isyarat yang mengiringinya. Begitulah kebijakan dan kemahaadilan Allah SWT atas makhluk-Nya. Bila untuk peristiwa bencana yang lazim terjadi Allah memberikan tanda-tanda agar manusia punya kesempatan menyelamatkan dirinya, tentunya untuk kiamat yang teramat dahsyat peristiwanya lebih layak untuk diberikan tanda dan isyaratnya. Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir sudah memberikan banyak isyarat dan tanda menjelang dekatnya akhir zaman dan datangnya kiamat besar. Riwayatriwayat itu bercerita tentang fitnah, petaka, bersabda : huru-hara, peperangan dan pembunuhan. Rasulullah SAW bersabda :
bersabda :
beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putusputuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu, jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil). (HR. Ahmad dan Hakim) Secara bahasa fitnah bisa bermakna ujian, cobaan, bala’, bencana dan siksaan. Pada riwayat di atas Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada umatnya agar mewaspadai adanya fitnah yang bisa menggoncang keyakinan (keimanan) mereka. Penggambaran fitnah laksana potongan malam yang amat pekat itu menunjukkan betapa berat dan berbahayanya fitnah itu. Ini merupakan peringatan penting bagi setiap muslim, bahwa banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad merupakan tanda dekatnya akhir zaman. Hendaknya kita selalu menguatkan keyakinan dan memperbaikinya. Karena jika keyakinan tertanam dalam hati dan menguasainya, maka hal-hal yang ghaib seakan-akan bisa disaksikan, dan saat itulah seorang yang berkeyakinan akan mengatakan sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib KW :
س ََك ِف ًرإ ْ ِ إمساػَ ِة ِف َتنًا َن ِل َطع ِ إنو َّ ْي ِل إمْ ُم ْظ ِ ِِل يُ ْصب ُِح َّإمر ُج ُل ِفهيَا ُم ْؤ ِمنًا َو يُ ْم َّ ِإ َّن ب َ ْ َْي يَدَ ِي اش ِف ْهيَا خ ْ ٌَْي ِم َن ْ ِ اِئ َو إمْ َم ْ ِ َويُ ْم ِ ِ إمْ َلا ِػدُ ِفهيَا خ ْ ٌَْي ِم َن إمْ َل،س ُم ْؤ ِمنًا َو يُ ْصب ُِح ََك ِف ًرإ إْضب ُ ْوإ ُس ُيوفَ ُ ُْك ِِبمْ ِح َج َار ِة فَا ْن ُد ِخ َل ي َ ْؼ ِ ْن ِ ْ ّس ْوإ ِك ِس َّي ُ ُْك َو كَ ِّط ُؼ ْوإ َأ ْوَتَ َرُ ُْك َو ُ ّ ِ إمسا ِغي فَ َك َّ ِ .ػَ ََل َأ َح ٍد ِمنْ ُ ُْك فَوْ َي ُك ْن َنخ ْ َِْي إبْ َ ْن أ ٓ َد َم صب ُِح إ َّمر ُج ُل ِفهيَا مTholib دَي إ ْ ُ َّمساػَ ِة ِفتَنًا َن ِل َطع ِ إنو َّ ْيلِ إمْ ُم ْظ ِ ِِل يKW ِ َ إ َّن ب َ ْ َْي ي: Ali رإbin ْ ِ ُؤْ ِمنًا َو يُ ْمAbi ً س ََك ِف ِ اش ِفهيْ َا خ ْ ٌَْي ِم َن ْ ِ إمْ َلا ِػدُ ِفهيَا خ ْ ٌَْي ِم َن إمْ َل ِ ِاِئ َو إمْ َم،س مُؤْ ِمنًا َو يُ ْصب ُِح ََك ِف ًرإ ْ ِ َويُ ْم ُ ْ َ ُ ْ ُ ِ ِ ِ ْ ْ ِ ِ ِ ِ ّ َ َ َ َ َ إْضب ُ ْوإ ُس ُيوفُك ِِبمح َج َارة فا ْن ُدخ َل ي َ ْؼ ِ ْن ِ ْ ّس ْوإ كس يَُّك َو كط ُؼ ْوإ أ ْوَتَ َرُك َو ُ ّ إ َّمسا ِغي فك ِ .ػَ ََل َأ َح ٍد ِمن ُ ُْْك فَوْ َي ُك ْن َنخ ْ َِْي إبْ َ ْن أ ٓ َد َم
Sesungguhnya, menjelang terjadinya Ali bin Abi KW : seperti sepotong Kiamat adaTholib fitnah-fitnah malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan.اberiman, مَ ْو َنشَ َف إمْ ِغ ً َطا ُء َما إزْ َد ْد ُت ي َ ِل ْينtetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan
SAW SAW : : 4
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
.ِإ َّن إ َّمش ْي َط َان مَ َي ْف َر ُق ِم ْن ِظ ِ ّل ُ َع َر َو َما َس َ َل ُ َع ُر ُفـا ِإ َّّل َس َ َل إ َّمش ْي َط ُان ُفـا أ ٓ َخ َر
.مَ ْو َنشَ َف إمْ ِغ َطا ُء َما ْإز َد ْد ُت ي َ ِل ْينًا
Andaikan penghalang telah terbuka, maka keyakinanku tidak akan bertambah lagi. Maksudnya jika Sayyidina Ali bin Abi Tholib KW jika sudah dibukakan penglihatan beliau terhadap surge dan neraka maupun
bentuk real dari pahala dan dosa, maka hal tersebut tidak menambah keyakinan (keimanan) bersabda :beliau kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah SAW. Karena sebelum dibukakan saja beliau sudah sangat yakin dan teguh keimanannya. َّ تَنًا َن ِل َطع ِ إنوperlu إمساػَ ِة ِف َإ َّن ب َ ْ َْي يَد س ََك ِف ًرإ ُ ْيلِ إمْ ُم ْظ ِ ِِل يُ ْصب ُِح َّإمرtidak ْ ِ جلُ ِفهيَا مُؤْ ِمنًا َو يُ ْمSehingga َّ ِيlagi ِ bukti ِم َنuntuk menambah keyakinan beliau. اش ِفهيْ َا خ ْ ٌَْي ْ ِ اِئ َو إمْ َم ْ ِ َويُ ْم ِ ِ إمْ َلا ِػدُ ِفهيَا خ ْ ٌَْي ِم َن إمْ َل،س مُؤْ ِمنًا َو يُ ْصب ُِح ََك ِف ًرإ Keyakinan ibaratْ وkekuatan imanِ فَ َكdan إْضب ُ ْوإ ُس ُيوف ُ َُْك ِِبمْ ِح َج َار ِة فَا ْن ُد ِخ َل ي َ ْؼ ِ ْن ِ َ ّس ْوإ ِك ِس َّي ُ ُْك َو كَ ِّط ُؼ ْوإ أ َْوَتَ َرُ ُْك ُ ّ إمسا ِغي َّ ِ keteguhannya bagaikan ombak yang besar. .ػَ ََل َأ َح ٍد ِمن ُ ُْْك فَوْ َي ُك ْن َنخ ْ َِْي إبْ َ ْن أ ٓ َد َم Tidak dapat digoncang oleh keraguan dan
fikiran, bahkan keraguan dan khayalan tidak Ali wujudnya bin Abi Tholib KW : Jika ada keraguan ada sama sekali. dari luar, maka telinga tidak akan ُ َما إزْ َد ْدmenoleh مَ ْو َنشَ َف إمْ ِغ َطا ُء mendengarkannya dan hati tidak .ت ي َ ِل ْينًاakan kepadanya. Setan tidak mampu mendekatinya, bahkan akan lari darinya serta menjauh dari bayangannya. Hal ini sebagaimana sabda SAW : Baginda Rasulullah SAW : َّ ل َ َ ل ُ َع ُر ُفـا ِإ َّّل َس َ َ إمش ْي َط َان مَ َي ْف َر ُق ِم ْن ِظ ِ ّل ُ َع َر َو َما َس َّ ِإ َّن .إمش ْي َط ُان ُفـا أ ٓ َخ َر
Sesungguhnya setan menjauh dari Allah SWT : bayangan Umar dan tidaklah Umar menempuh suatu jalan َ ّنَّ َأ ْن َزمْنَا ػَوَ ْيakan اب يُ ْت . َٰل ػَوَهيْ ِ ْمpasti َإ َومَ ْم يَ ْك ِفهِ ْم ِإ َ َم ْإم ِكتsetan menempuh jalan yang lain. Keyakinan akan bertambah kuat dan Allah SWT : semakin membaik dengan beberapa sebab: Pertama, seorang hamba mendengar .َس ُ ِنيْ ِ ْم َء َإي ِتنَا ِف ْإل ٓفَاقِ َو ِ ْف َأهْ ُف ِسهِ ْم َح ٰ ّت ي َ َتبَ َّ َْي مَهُ ْم َأه َّ ُه إمْ َحق dan menghayati dengan hati serta telinganya akan kandungan isi ayat-ayat Allah SWT dalam : Al Quran dan firman-Nya Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan tentang kebesaran,. ُس ُبوَنَاkeagungan, َو َّ ِإّل ْي َن َجا َهدُ ْوإ ِف ْينَا هَنَ ْ ِديَنَّ ُ ْم kesempurnaan dan keesaan Allah SWT dalam penciptaan. pengaturan dan kekuasaan, serta tentang kebenaran para Nabi dan Rasul. AS berkata : Kesempurnaan ajaran mereka dan juga bukti yang mereka miliki berupa mukjizat ص ػَا ِم ٌل َح َّت ُ ّ ِ َّل َ َ ْس َت ِط ْي ُع إمْ َؼ َملُ ِإ َّّل ِِبمْ َي ِل ْ ِْي َو َّل ي َ ْؼ َملُ إمْ َؼ ْبدُ ِإ َّّل ِب َلدْ ِر ي َ ِل ْي ِن ِه َو َّل يُ َل serta hukuman apa yang menimpa orang.ي َ ْن ُل َص ي َ ِل ْي ُن ُه orang yang mendustakan dan menentang mereka. bersabda :
(Bersambung) .َإمْ َي ِل ْ ُْي ْإّليْ َم ُان ُكَّ ُه ِ
Panglima TNI & Tokoh Masyarakat Malang Raya Satu Visi Perjuangan HARI Jum’at malam, 23 Fe bruari 2018, kompleks Masjid Raya Sabilillah Malang terlihat sangat semarak dan meriah, masjid raya terbaik di Indonesia ini semakin kelihatan sejahtera lahir batinnya. Gagah bangunannya, padat pelayanan sosialnya, ber semangat jamaahnya. Sejak siang sebelum khutbah Jum’at, berdatangan berjalan kaki, berkendara motor maupun mengendarai mulai mobil berbagai jenis dan kemewahannya, jamaah dan tetamu berdatangan bergegas mendengar khutbah pilihan oleh Khatib ternama KH Marzuki Mustamar, Wakil Rais Syuriyah PW NU Jawa Timur. Masjid Sabilillah setiap hari Jum’at, kata banyak orang, di Sabilillah mirip hari raya saja. Semakin sore, kondisi Kompleks Sabilillah semakin ramai dengan kedatangan pasukan dan team advance TNI diantaranya para Perwira TNI dan pasukan lain yang berseragam sipil. Memang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ibu Nanny Hadi Tjah janto dan rombongan mabes TNI malam itu dijadwalkan bertemu dan bersilaturrahmi dengan Prof Dr KH M Tholhah Hasan dan pengurus Yayasan Sabilillah, baik LPI, LAZIS maupun Ketakmiran beserta kurang lebih 200-an tokoh berbagai kalangan di Malang Raya. Tak ayal, mobil bintang lima, bintang empat, bintang tiga dan bintang satu serta anggota PM berjaga ketat, kayak perang saja. Di dalam arena Pengajian Esekutif Malang Raya, ratusan tokoh agama, kepala pemerintahan juga hadir semisal Walikota Batu, anggota DPRD Malang Raya, para pengusaha, pimpinan pesantren , beberapa Rektor dan guru besar dan Ibu ibu berkumpul mendengarkan kisah perjalanan cita cita perjuangan Yayasan Sabilillah dalam mengembangkan diri dan membangun masyarakat dan bangsa.
Sang bintang pertemuan, Kyai Tholchah Hasan dan Panglima TNI, bergantian menyampaikan paparannya. Disitu terkuak bahwa antara TNI dan Yayasan Sabilillah memiliki visi yang berbeda tapi hampir sama tujuannya yaitu membuat ummat dan masyarakat lebih baik, lebih terdidik, lebih berkarakter dan lebih tangguh. Panglima mengatakan kita akan punya tiga ancaman besar bidang teknologi, bidang bio molekuler dan geo politik modern yang dapat mengancam keberlangsungan generasi kita. Dalam pertemuan yang disiarkan langsung oleh jaringan RRI Na sional dan diliput berbagai media tersebut terkuat masa kecil cerita sukses dari putra terbaik asal Singosari yang menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia juga tentu itu cita-cita orang tuanya yang pernah lewat rumah rumah Panglima Sabilillah KH Masjkur yang mengangankan anaknya ini akan jadi Panglima seperti KH Masjkur Sang Panglima yang menopang perjuangan heroik 10 November 1945 di Surabaya. Pengajian Eksekutif Malang Raya yang semakin lama semakin dicinta ini, menguak visi - misi Yayasan Sabilillah yang menjadikan diri sebagai Masjid yang tidak saja menjadi pusat peribadatan namun dicita citakan sebagai masjid yang ikut membangun peradaban Islam di Indonesia sehingga mangangkat harkat ummat pada tingkat yang lebih baik. Ketua Dewan Pembina Yayasan menegaskan bahwa perjuangan yang dimulai oleh KH Masjkur adalah penuh heroisme, dengan penuh keihlasan dan kesederhanaan namun menjangkau masa depan ummat yang harus semakin bagus di tengah tengah tantangan peradaban dunia. Oleh sebab itu menurut Kyai Tholchah maka
baik pendidikan, pelayanan masya rakat dan peribadatan harus terus maju berkembang. Harus unggul, harus dibangun terus hingga paripurna. Bukan hasillnya, tapi paripurna perjuangannya. Dengan situasi yang penuh ke keluargaan namun tetap khidmad, tamu kehormatan Panglima TNI dari Singosai bercerita tentang asal muasalnya dan masa kecilnya yang suka cari belut dan makan warung di sekitar. Usut punya usut ternyata Panglima TNI dan pendiri serta penerus Yayasan Sabilillah Malang berasal dari akar yang sama yaitu perjuangan untuk masyarakat, bangsa dan agama. Sebagaimana dicontohkan oleh KH Masjkur tokoh pendiri Yayasan ini. Dalam pandangan Panglima “kita setuju dengan Misi Yayasan Sabilillah bahwa kita harus berani menjadi pusat peradaban dan berani berani tampil mengatasi tantangan tantangan kekinian”. LPI Sabilillah harus bisa menelurkan profesional, pejuang agama, bangsa dan negara dan juga para juara dunia, para kampiun di berbagai bidang. LPI Sabilillah sedang mengembangkan diri membentuk para juara, baik i l m u
pengetahuan, ilmu al Qur’an, karakter dan anak didik yang berprestasi dalam science, seni dan olah raga serta anak yang saleh dan berdisiplin. LAZIS Sabilillah harus terus dan akan mengembangkan pelayanan terbaik kepada ummat untuk meneruskan cita cita pendiri dan putra putra terbaik bangsa sebagaimana terlihat 14 unit usaha dan pelayanan ummat sebagai ichtiar mensejahterakan warga masjid dan ummat. Yayasan Sabilillah memiliki ideologi kejuangan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh KH Masykur dan pendiri saat itu Bersambung ke halaman 19
Prof . M.Mas’ud Said, MM, PhD, Ketua Yayasan Sabilillah Bidang Sosial – Ekonomi dan Kemesyarakatan.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
5
Belajarlah Ke Negeri Cina HAMPIR tidak ada orang yang tidak kenal negeri Tirai Bambu Cina. Berbagai produk Negara tersebut, mulai dari mainan anak-anak sampai produk yang mengandalkan tekmologi kini membanjiri hampir seluruh penjuru dunia mulai dari dataran Eropa sampai Afrika. Di Indonesia, produk Cina bahkan me nguasai pangsa pasar lebih dari dua puluh persen. Bukan hanya karena harganya yang murah, tapi juga kecepatan dan ketepatan dalam memotret tren pasar. Ditambah lagi keunggulan spesifik baik dari teknologi produksi, desain produk yang menarik, dan lain sebagainya. Sebagai contoh Pasar Hand phone yang dulu dikuasai produk dari Eropa, Jepang dan Korea, pelan tapi pasti kini mulai dikuasai produk Cina. Hal ini karena disamping murah, juga memiliki keunggulan lain seperti dual sim card, phone tv, dan kecepatan menye suaikan seperti peluncuran keypad Qwerty system yang kini sangat digandrungi pasar. Karena itu tidak salah jika kita mengkaji kembali sabda Rasulullah Muhammad SAW yang menganjurkan ummat Islam untuk belajar sampai negeri Cina. Di negeri ini, dapat ditemukan berbagai hal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa di dunia, termasuk didalamnya yang berkaitan dengan dunia bisnis. Terdapat berbagai keunggulan yang di Cina selalu dikembangkan, antara lain : Pertama, teguh memegang prinsip dalam berbisnis. Di Cina ada prinsip yang melekat kuat dalam benak setiap masyarakat “tidak ada produk massal yang tidak bisa dipro duksi di Cina”. Prinsip ini sekarang telah menunjukkan hasilnya, dimana produk Cina membanjiri pasar dunia dan mengancam
6
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
pasar yang selama ini digenggam karena akan dapat mempercepat oleh negara maju. Bahkan sampainya produk pada pelanggan. Negara Eropa sampai membuat Disamping itu, dapat mempercepat aturan proteksi, yang sebetulnya tercapainya economics of scale (skala tidak dikenal dalam ekonomi ekonomi) dan kepastian jumlah kapitalis yang selama ini mereka produk yang diterima pasar. agungkan. Contoh sederhana sebagaimana Kedua, mau berubah menjadi telah saya tuliskan di edisi se O l e h : lebih baik. Produk Cina selalu belumnya. Jika kita mempunyai dibarengi dengan kreativitas dan 1000 jaringan outlet dengan rata-rata Noor Shodiq Askandar inovasi sehingga seringkali Wakil Rektor 2 Universitas transaksi 100 unit per hari, berarti menjadi yang terdepan (pelopor). produk kita akan langsung terserap Islam Malang Prinsip ini penting jika kita ingin di pasar sejumlah 100.000 unit selalu dapat sukses dalam produk (1000 X 100). Jika dalam berbisnis. Ketika pemain lama produk hand satu bulan rata-rata tiga puluh hari, omset produk phone hanya mengandalkan beberapa peru adalah tiga juta unit produk terjual. Jumlah yang bahan, Cina mengenalkan Phone TV. Begitu tentu tidak sedikit, apalagi jika hitungan ditambah juga ketika model ini diikuti, Cina kemudian dengan memasukkan unsur harga jual. mengembangkan HP dengan dua kartu (dual Ini adalah sekelumit contoh yang patut sim card) baik GSM on GSM maupun GSM diteladani jika ingin sukses dalam me on CDMA. Begitu juga produk televisi, Cina ngembangkan usaha. Bangsa dan Negara mengenalkan TV yang juga dapat digunakan Cina telah membuktikan dan menunjukkan untuk sms-an. Dengan ini, produk Cina lebih kesuksesannya. Dari negara yang miskin banyak menjadi trend setter daripada follo dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, wer, karena selalu selangkah lebih depan. kini telah menjelma menjadi negara yang Ketiga, kekuatan tekat dan kemauan untuk sangat kuat. Tidak hanya dalam percaturan bekerja keras. Dalam berusaha diperlukan dan persaingan perekonomian global yang totalitas agar dapat berhasil. Sikap ini sangat ketat, akan tetapi juga dalam mem dibarengi dengan kedisiplinan dalam pengaruhi kebijakan politik di dunia. Secara mengelola usaha. Pemisahan kekayaan perorangan juga sangat banyak yang menjelma pribadi dengan kekayaan usaha juga menjadi menjadi pengusaha besar dan terkaya di dunia. bagian penting yang harus selalu dijaga. Diperlukan keberanian dan kemauan untuk Melalui sikap dan pola perilaku tersebut, bekerja keras agar berhasil dalam menjalankan akan mudah diketahui kapan usaha yang bisnis. Begitu juga, pengusaha harus terus dijalankan memperoleh keuntungan, impas mau belajar karena perubahan bisnis akan atau menderita kerugian. Berbeda jika tidak sangat cepat dan dinamis. Sekali kita lengah, dipisahkan, tentu akan sulit mengevaluasi maka akan ketinggalan kereta. Jika sudah perjalanan bisnis yang dikelola. demikian, maka kebangkrutan dan keter Keempat, kuat dalam mengembangkan tinggalan tinggal menunggu saatnya datang. jaringan. Jaringan sangat penting dalam bisnis, Bagaimana dengan anda?.
ADALAH kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu agama, yang dengannya ilmu agama dapat membimbing seseorang keluar dari kebodohan, ilmu membimbing seseorang mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan ilmu yang benar tersebut seseorang akan mendapatkan tuntunan untuk menempuh jalannya menuju surga Allah Ta’ala. Pada masa kejayaan Islam, ilmu merupakan bagian dari sesuatu yang mulia. Karena dengan ilmu pula hampir sebagian wilayah dunia digenggam oleh Islam. Lihatlah bagaimana para penemu-penemu yang ilmunya sampai sekarang masih digunakan oleh manusia di jaman modern ini sebagian besar ditemukan oleh para ilmuwan muslim. Sebut saja Al Khawarizmi yang memberikan sumbangsih besar bagi ilmu kimia, ada pula Ibn Rusyd dan Ibnu Sina yang memberikan sumbangan besar dalam dunia medis, ada pula Al Kindi, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Bathutah yang namanya tersohor seantero dunia. Maka budaya menuntut ilmu adalah budaya Islam. Budaya yang telah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabatnya tinggalkan kepada umatnya untun menempuh kejayaan. Sungguh sebagai seorang muslim maka kita wajib untuk menuntut ilmu terlebih itu adalah ilmu agama yang dengannya kelak akan menuntun seseorang kepada kebaikan dan kebahagiaan. Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban yang telah dipesankan oleh Nabi sallam : shalallahu ‘alaihi wa sallam :
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan ‘alaihi wa sallam sabdakan: al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah). Menuntut ilmu adalah kewajiban, sehingga ِلَهُ بِهsetiap ُلَ اهللmuslim َّعِلْمًا سَهdituntut ِِمسُ فِيْهuntuk َيْقًا يَلْتbelajar. ِسََلكَ طَرKetika ْمَن ia telah memahami suatu ilmu maka ia ِرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةpun َط wajib pula mengajarkannya kepada orangorang yang belum paham. Dengan demikian, kelak diharapkan takkan ada lagi kaum (HR.muslimin Muslim). yang melakukan amalan sesuatu namun ketika ia melakukan amalan tersebut ia tidak memiliki ِ فِي الدِّيْنilmu ُ يُفَقِّهْهsebagai بِهِ خَيْرًاacuan ُرِدِ اهللdalam ُمَنْ ي mengamalkan perbuatan tersebut, terlebih perbuatan tersebut disandarkan kedalam
ibadah. Sungguh hal demikian yakni seseorang mereka menuliskan ilmu yang telah mereka melakukan amalan akan tetapi tidak memiliki miliki menjadi kitab-kitab yang sampai ilmu diatasnya, Allah Ta’ala mencelanya sekarang masih bisa kita nikmati isinya sebagaimana dalam firman-Nya: sekalipun sang penulis telah wafat. Seperti Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan Imam Bukhari, Imam Muslim, dan para perbuatan yang keji, baik yang nampak periwayat hadits lainnya. Sebab mereka ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan senantiasa memegang teguh perkataan Nabi dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan shalallahu ‘alaihi wa sallam : yang benar, (mengharamkan) memper “Jika manusia mati terputuslah amalnya sekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah kecuali tiga: shadaqah jariyah, atau ilmu sallam : dia amalkan atau anak shalih yang tidak menurunkan hujjah untuk itu dan yang (mengharamkan) mengada-adakan terhadap mendoakannya.” (HR. Muslim dan Ahmad) Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. ومسلمة Ketiga, jalan menuju sallam مسلم:ilmu كلadalah فريضة على العلمsurga, طلب Al A’raaf : 33) dan barangsiapa yang dengannya Allah kehendaki kebaikan maka diantara tandanya طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة Manfaat Menuntut tersebut ialah Allah Ta’ala mudahkan ia Ilmu Secara Umum untuk menjadikan baik segala urusannya. ‘alaihi wa sallam sabdakan: Seperti yang Nabi shalallahu ‘alaihi wa ‘alaihi wa sallam sabdakan: Menuntut ilmu akan mendatangkan manfaat sallam sabdakan: yang sangat banyak bagi siapapunِبِهyang ُمَنْ سََلكَ طَرِيْقًا يَلْتَ ِمسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اهللُ لَه ِمَنْ سََلكَ طَرِيْقًا يَلْتَ ِمسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اهللُ لَهُ بِه melaksanakannya. Ia takkan merasa merugi َِىجَنَّاةِلْجَنَّة ِطَطَرِيْرِقًايْقإًِال إ َْىل ال kala menuntut ilmu. Sebab dengannya Allah berikan kemuliaan. Diantara manfaat-manfaat menuntut ilmu ialah. “Barangsiapa menempuh jalan untuk Pertama, ia akan mampu memilah serta mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya (HR. Muslim). (HR. memilih mana yang benar dan mana yang Muslim). jalan menuju Surga.” (HR. Muslim). salah, ia pun takkan terpengaruh dengan ِمَنْ يُرِدِ اهللُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْن orang lain dalam menjalankan sebuah ن ِ ي ْ د ِ ّ ال ِي ف ُمَنْ يُرِدِ اهللُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْه perbuatan. Secara otomatis seseorang yang telah memiliki ilmu dan terbiasa untuk senantiasa menimba ilmu akan mudah baginya “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, berada dalam keadaan yang tepat. Sebab ia Allah akan pahamkan dia (masalah) dien.” mengetahui konsekuensi dari melakukan (HR. Bukhari). sesuatu tanpa didasari oleh ilmu seperti Keempat dari manfaat ilmu adalah, Allah yang Allah firmankan: Ta’ala akan mengangkat derajat bagi mereka“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang mereka yang mau mencari, mengamalkan, kamu tidak mempunyai pengetahuan mengajarkan, dan bersabar diatas ilmu yang tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, ia miliki. Hal ini sebagaimana yang Allah penglihatan dan hati, semuanya itu akan Ta’ala janjikan dalam firman-Nya: diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. “Hai orang-orang beriman apabila kamu Al Isra : 36). dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah Kedua, seseorang yang memiliki ilmu dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya maka berarti ia telah menyelamatkan dirinya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dengan amalan-amalan yang senantiasa dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, mengiringi dirinya sekalipun ia telah wafat. Maka berdirilah, niscaya Allah akan Sebab ia memiliki ilmu dan mengamalkan meninggikan orang-orang yang beriman di ilmunya. Ia senantiasa menjadikan ilmu antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu tersebut bermanfaat bagi orang lain dan pengetahuan beberapa derajat. dan Allah orang lain pun merasakan manfaatnya hingga Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” sekarang. Oleh karena itu ulama-ulama (QS. Al Mujadilah : 11). Islam sangat tidak ingin ilmu tertahan hanya berhenti pada dirinya. Sebagian diantara Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
7
Dari Kiri ke Kanan, Ketua I Yayasan Sabilillah Drs. Kh. Mas’ud Ali, M.Ag, Dewan Pembina Yayasan Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan, Drs. KH. Dahlan Thamrin, Ketua Takmir Masjid Sabilillah Drh. Zainul Fadli, M.Kes
Pembinaan Khotib & Imam Masjid - Mushola Kota Malang MALANG Jum’at, 9 Februari 2018 untuk ketiga kalinya Yayasan Sabilillah melalui bidang peribadatan yakni Takmir Masjid Sabilillah menyelenggarakan pembinaan khotib dan pengurus takmir masjid dan mushola di kota Malang, tema yang diusung kali ini adalah “Masjid Sebagai Tempat Pembinaan dan Pemersatu Ummat Menuju Kesejahteraan dan Ketaqwaan”. Masjid sebagai salah satu pusat pembinaan dan pengembangan masyarakat islam menempati peranan penting dalam proses perubahan sosial dan menunjang percepatan pembangunan dalam masyarakat terutama dalam membangun aspek rohani. Kehadiran masjid merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan komunitas umat islam itu sendiri dan masjid merupakan simbol eksistensi sebuah komunitas masyarakat muslim baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara fakta semangat umat Islam dalam membangun masjid begitu tinggi, hal ini terbukti hampir di setiap komplek perumahan dan perkantoran berdiri masjid dengan berbagai macam ukuran dan keindahan bangunannya. Namun disisi yang lain semangat membangun masjid secara fisik tersebut masih belum diikuti dengan semangat untuk memakmurkannya dari berbagai dimensi dan fungsinya. Karena itu strategi pengelolaan masjid merupakan suatu keniscayaan yang perlu mendapatkan
8
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
perhatian secara terus menerus baik oleh pengelola maupun jamaahnya sehingga kehadiran masjid dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh jamaah terlebih lagi dalam mengikuti perkembangan masyarakat yang senantiasa dinamis dan kompleks. Kali ini acara pembinaan Khotib dan Takmir Masjid serta Mushola ini dilaksanakan di auditorium KH. Masjkur Masjid Sabilillah, dihadiri tak kurang dari 150 orang peserta baik dari kalangan Khotib dan pengurus takmir yang tergabung dari 20 Masjid dan Mushola di kota Malang, sebagai pembicara hadir dalam acara tersebut ketua dewan pembina Yayasan Sabilillah Malang Prof. DR. KH. M. Tholchah Hasan, dan KH. Dahlan Tamrin. Disampaikan oleh KH. Tholchah Hasan bahwa peran masjid yang multi fungsi pelayanan dan pembinaan pada jamaah masjid juga berperan melindungi jamaah. Karena jelas pada tahun – tahun ini adalah tahun politik. Wejangan beliau agar semua para alim ulama, Kyai tidak sampai terjebak dan terseret dalam arus dukung mendukung calon peserta pilkada hingga mengaburkan nilai – nilai kebersamaan jama’ah dan persatuan Islam. Berikutnya strategi Masjid dalam mengelola dan dan memberikan multi manfaat dalam pengembangan Islam juga diharapkan tidak lepas dari peranan pengelola masjid itu sendiri atau yang
biasa kita sebut takmir atau pengelola masjid. Salah satu kunci keberhasilan dakwah melalui masjid adalah sumberdaya pengelola masjid terlebih ketua takmir selaku penentu kebijakan atas pengelolaan masjid. Jika para pengurus terlebih ketua takmir masjid adalah orang-orang yang kompeten dalam mengelola dan membina jamaah, maka masjid akan sangat banyak dengan kegiatan – kegiatan yang dapat meningkatkan kuwalitas sumberdaya dan keimanan masyarakat atau jamaah masjid. Sebaliknya jika masjid dikelola oleh orangorang yang kurang kompeten dalam pengelolaan masjid, maka masjid hanya akan menjadi tempat beribadah atau sholat saja dan tidak akan ada kegiatan-kegiatan lain yang menunjang pengembangan umat dalam peningkatan kuwalitas keimanan dan keberagamaan umat Islam atau jamaah masjid. Hadirin para peserta mengikuti acara dengan sangat hidmat dan antusias, betapa pada saat ini sangat dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah, melainkan dari masjidlah seluruh aspek kehidupan dapat di bangun, terlebih aspek ketaqwaan, pendidikan, sosial hingga kesejahteraan. Sehingga seperti di jaman Rasulullah, masjid menjadi sejahtera dan mensejahterakan.
KH Muhammad Yahya
Pesantren
Gading, Malang (Bagian 3)
oleh: Abd Adzim Irsad WIRID yang dibaca secara istikomah akan melahirkan waridat (inspirasi) yang bersumber langsung dari Allah SWT. Begitulah Kyai Muhammad Yayah sosok yang alim, sabar, ihlas, serta banyak wirid mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga banyak sekali karomahnya, karena kebersihan hati dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Sejarah Pesantren Miftahul Huda Gading Orang Malang lebih mengenal pondok pesantren Gading dari pada Miftahul Huda, karena memang sejak awal berdirinya di Gading. Pondok Pesantren Miftahul Huda, termasuk pesantren tua di Jawa, sejajar dengan Pesantren Langitan, Sidogiri, Buduran. Bedanya pesantren salaf dengan pesantren sekarang, jika pesantren salaf di dirikan dengan ilmu, iman, dan taqwa. Kemudian santri-santri datang dengan niat mendalami ilmu agama, dengan niatan karena Allah SWT, sementara bangunannya menyusul. Wajarlah, jika kemudian charisma pesantrenpesantren di atas benar-benar luar biasa, karena tokoh-tokoh pendirinya Kyai yang memiliki kedalaman ilmu, spiritual dan juga kuat wirid dan tirakat. Salah satu ciri khas pesantren yang kokoh, dan melahirkan generasi terbaik, karena kesabaran dan keihlasan, serta kedalam ilmu dan ketaqwaan pendirinya. Berdasarkan literatur, Pesantren Miftahul Huda Gading berdiri pada tahun 1768 M, oleh KH Hasan Munadi. Pada tahun 2017 usia pesantren Miftahul Huda memasuki usia ke 249. Masih merujuk pada situs Ponpes Gading, KH Hasan Munadi itu termasuk Kyai yang usianya sangat panjang, yaitu 125 tahun. Persis dengan sahabat Anas Ibn Malik ra, yang usianya mencapai 125, putraputrinya 120, dan kekayaanya melimpah, dan berkah hidupnya. Teringat sebuah hadis Rosulullah SAW, dimana seorang Arab bertanya kepada
Rosulullah SAW” wahai Rosulullah..!siapakah manusia yang baik? Rosulullah SAW menjawab “sebaik-baik kalian adalah, panjang usianya dan baik amalnya” (HR Tirmidzi). KH Hasan Munadi dan Sahabat Anas Ibn Malik ra, termasuk sosok yang masuk dalam hadis di atas. KH Muhammad Yahya sosok yang memberi nama “Pondok Pesantren Miftahul Huda”. Kendati demikian, masyarakat kota Malang dan sekitarnya masih terbiasa dengan mengucapkan “Pondok Pesantren Gading”. Barangkali, ini tidak lepas dari kedalaman ilmu dan ketaqwaan-Nya KH Hasan Munadi kepada Allah SWT. KH Muhammad Yahya Sang Pejuang Malang itu gudangnya ilmuwan dan ulama tasawuf. Sebagian besar ulama-ulama Kota Malang adalah seorang fakih, dan sufi. Mereka bukan saja ngajar (taklim), mereka juga dai (mengajak), sekaligus mujahid (pejuang di jalan Allah). Tokoh dan ulama dalam buku ini, sebagian besar seorang mujahid dan sufi, mulai KH Tohir Bungkuk, Kyai Muhammad Said, Kyai Imam Asfali Kidul Pasar Besar. KH Muhammad Yahya itu santri dari Kyai Thohir Bungkuk sosok sufi sejati dari kota santri Singosari. Dasar-dasar ilmu tasawuf sudah dimiliki sejak dini, maka ketika di pesantren Kyai Thohir, Kyai Muhamamd Yahya semakin mendalam. Jadi, tidaklah heran, ketika menjadi seorang Kyai di Malang, beliau menjadi tokoh ilmu tasawuf, yang mengikuti Thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN). Hampir semua kalangan thoriqoh di Malang, bahkan Nusantara kenal pondok pesantren Gading sebagai pusat Thoriqoh Naqsabandiyah, dan itu melekat pada Kyai Muhammad Yahya.
Hingga sekarang, di era internetisasi, semua putra dan menantunya termasuk pengikut thariqoh yang mengajarkan ahlak (budi pekerti) luhur sebagaimana yang diajarkan Rosulullah SAW. Bahkan, santrisantrinya yang sebagian dari mereka adalah kalangan mahasiswa, seperti mahasiswa di Universitas Negeri Malang, Univesitas Brawijaya, Universitas Maulana Malik Ibrahim, Unisma, banyak sekali yang mengamlkan thariqoh. Bisa dikatakan, Pesantren Miftahul Huda Gading telah membumikan tasawuf di lingkugan kampus di Malang Raya. Kyai Sekaligus Prajurit Sejati Kyai-kyai di Malang itu banyak sekali yang menjadi prajurit atau yang lebih dikenal sekarang dengan (TNI). Kyai Masykur, menteri agama dari Singosari ini sosok pejuang pemimpin Laskhar Sabilillah, KH Oesman Mansoer pimpinan Laskhar Hizbullah, dan KH Nahrowi juga sosok pejuang yang memimpin Laskah Hizbullah. Mereka adalah tokoh-tokoh Nahdiyin yang ihlas berjuang untuk bangsa dan Negara. Jangan tanya kesetian mereka kepada bangsa dan negera, mereka sosok ulama yang ikut serta mendirikan NKRI. KH Muhamamd Yahya dan ulamaulama NU di Nusantara itu seorang pejuang sejati (mujahid) di dalam membela agama dan tanah air, yang terang-terangan melawan penjajahan Belanda, Jepang, bahkan berdarah-darah melawan gerakan PKI, baik melalui mimbar-mimbar, tulisan, bahkan melalui senjata. Itulah ciri khas ulama NUSantara yang setia kepada Ahlussunah Waljamaah Al-Nahdiyah. Ketika masa pendudukan Jepang 1941 , KH Muhamamd Yahya tidak ikut serta perang langsung melawan Jepang, tetapi santrisantri diajak membaca Khizib Nashor dan Manakib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani. 1 Membaca Khizib itu salah satu ritual santri di dalam meminta pertolongan dan lindungan Allah SWT. (bersambung) 1 .Lentera Kehidupan dan Perjuangan Kiai Yahya (Yayasan Lembaga Penerbitan Pondok Pesantren Miftahul Huda (LP.3.MH), 2012 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
9
Pengajian Eksekutif Yayasan Sabilillah ke 10 Malang Raya,
Jajaran Pengurus dan Dewan Pembina Yayasan Sabilillah berjalan bersama Panglima TNI Bp. Hadi Tjahjanto menuju ruang auditorium untuk pelaksanaan acara Silaturahim Tokoh Malang Raya.
Pertengahan Februari lalu, selain kegiatan Pengajian eksekutif ke 10 dilaksanakan. Pada hari Sabtu 10 Februari 2018 Focus Group Discussion dilaksanakan oleh tim TP2GP Kh. Masjkur Yayasan Sabilillah dalam rangka penguatan serta penyusunan bahan buku- buku yang akan dilampirkan pada pengajuan Gelar Pahlawan Kh. Masjkur. Berikut dokumentasinya;
Sesi pertama dilaksanakan sejak pukul 09.00 wib dengan narasumber dari kiri - ke kanan Dr. Ari Sapto, M.Hum; Prof. Dr. Hariyono, M.Pd; Dr. Mohammad Mahpur (moderator); Prof. Dr. KH. Abd. A’la, M.Ag; dan Drs. Wasto, SH., MH.
Doa Setelah Iqomah 10
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Para undangan lengkap dari berbagai kala emisi, pemerintahan, alim ulama maupun ak - lembaga sosial
Menjadi ajang Silaturahmi Tokoh Masyarakat Malang Raya Sesaat sampai di Yayasan Sabilillah, para Pimpinan Yayasan bercengkrama sekaligus makan malam bersama Bapak Hadi Tjahjanto
Sebelum dimulainya Silaturahim Tokoh Masyarakat Malang Raya bersama Bp. Hadi Tjahjanto, acara dibuka dengan Pembacaan Sholawat dari beberapa Kesatuan TNI
angan, akadktivis lembaga
Sesi kedua dilaksanakan setelah sholah dhuhur, dengan narasumber berbeda dan tema diskusi yang berbeda pula. KH.Mashudi, dari Panjen ikut bercerita tentang giat perjuangan yang telah dilakukan Oleh KH. Masjkur
” Ya Alloh Tuhan yg memiliki panggilan yg sempurna dan memiliki Sholat yg ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw dan berilah atau kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat”
Prof. Dr. M. Mas’ud Said, P.hD., selaku ketua III Yayasan Sabilillah penggagas Pengajian eksekutif membuka acara sekali memperkenalkan visi, misi, kegiatan dan Program yang berjalan pada lembaga - lembaga di Yayasan Sabilillah
Selain tokoh masyarakat, diundang pula sejumlah para masyayikh dan Kyai Kyai di Kota Malang, diantaranya KH. Marzuki Mustamar yang berkesempatan menyampaikan tanggapan hingga mendoakan Panglima TNI.
Prof. Dr. M. Mas’ud Said, P.hD., menyampaikan masukan dan catatan penting bagi tim pengusulan gelar pahlawan nasional Kh. Masjkur, diapit oleh rektor UNIRA Bp. Prof. Dr. Hasan Abadi dan Ketua NU Kota Malang KH. Isroqun Najah
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
11
Septi Hampir Putus Sekolah
LANTARAN BIAYA SPP BEBERAPA waktu lalu, kem bali tim pendayagunaan LAZIS Sabilillah bersilaturahim sekaligus menyampaikan amanah solusi serta bantuan biaya pendidikan kepada salah satu santri pondok pesantren As Syadzili. Santri putri Septi choiriyah Mufida, yang kini menginjak kelas 9 SMPIT atau kelas 3. Yang diawali dengan informasi dari kepala Sekolah SMPIT hasil pendampingan dengan orang tua siswi tersebut. ”SISWATI” 32 tahun yang curhat karena kurang bahagia sejak menikah tahun 2002 melalui perjodohan. Ia mengaku banyak sekali masalah yang dihadapi salah satu masalahnya ialah mengenai biaya pendidikan putra – putrinya yang salah satunya berada di Ponpes Salaf Al Qur’an Sumberpasir Kabupaten Malang. Tidak hanya di pesantren saja tapi di SMPIT Asy-Syadzili juga mempunyai tanggungan yang belum terbayarkan. Septi choiriyah Mufida putrinya, hampir setiap bulan tidak pernah terlambat untuk membayar SPP dan juga biaya pesantren, akan tetapi sudah 1 semester ini anaknya tidak membayarkan uang SPP dan uang Ma’had seperti seharusnya, ditambah lagi dengan biaya ujian akhir yang bulan Maret 2018 ini harus terbayarkan. Kalau ditotal semuanya kurang lebih sekitar Rp. 3 juta sekian yang tidak dibayarkan.
12
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sebelah kiri: Sofyan Arief Manajer Pendayagunaan LAZIS Sabilillah saat ditemui oleh Kepala Sekolah SMPIT As Syadzili di ruang guru.
Setelah dilakukan mediasi oleh pihak sekolah dan pondok pe santren antara anak dan orang tuanya akhirnya Septi mengaku bahwa uang iuran pesantren dan SPP sekolah telah dipakai untuk kebutuhan sehari – hari. Kema rahan Siswati terhadap Septi (Putri nya) tak terbendung ketika anaknya mengakui kesalahannya, “Sudah hidup kita ini susah nak ? kita di usir dari rumah ayah, di hina-hina keluarga nya, dan direndahkan orang kamu malah bikin ulah. Apa kau sudah lupa dengan semua itu…” Ucap Siswati kepada putrinya. Sambil dipeluk ibunya dan mohon ampun ia bercerita bahwa uang saku yang diberikan ibu sangat sedikit dan tak cukup untuk jajan dan ke b utuhan yang lain. Mendengar penjelasan anaknya
itu Siswati langsung memeluk anaknya sambil menangis berdua, spontan Kepala Sekolah SMPIT As Syadzili menjadi terhanyut dengan kisah tersebut. Karena banyaknya tanggungan yang harus diselesaikan maka Siswati tak mampu untuk membayar akhirnya ia meminta kepada pihak sekolah dan pengurus Pesantren untuk mengeluarkan anaknya saja, karena sudah merasa tak mampu untuk membayar. Sementara pihak sekolah dan pondok pesantren bersepakat untuk tidak mengeluarkan Septi karena selain ia telah kelas 9, Septi juga sudah mempunyai hafalan Al – Qur’an 7 jus yang terus bertambah, masih banyak yang harus ia kejar target hafalan dipondok pesantren namun dengan syarat ia tidak boleh mengulangi lagi perbuatan itu.
Khusus untuk biaya yang belum terbayarkan, wajib bagi orang tua’nya untuk berusaha bisa me ngangsur tanggungan biaya se kolah dan pondok pesantren berapapun yang ia mampu. Hingga ia dan putrinya datang ke kantor LAZIS Sabilillah. Siswati bercerita semua masalah yang sedang ia alami, mulai masalah keluarganya, mulai dari ia dijodohkan dengan orang yang lebih tua darinya, Hingga ia dikaruniai 2 orang anak, yang pertama perempuan dan yang ke dua laki-laki. Setelah ia menikah berbagai macam masalah bermunculan satu persatu. Sampai akhirnya pada tahun 2015 suami nya meninggal dunia karena sakit, kehidupannya semakin menderita karena faktor ekonomi. Ia mulai bekerja di RS Saiful Anwar sebagai cleaning service, itu pun hanya bertahan 1 tahun saja karena masa kontrak sudah habis dan tidak diperpanjang lagi. Ia pun mencari pekerjaan lain menjadi pembantu rumah tangga dengan gaji 400 ribuan perbulannya. Tak berhenti dari situ ia masih bekerja keras di sela sela harinya ia menjual kerupuk olahan sendiri yang dijual dengan berkeliling dititipkan di tokotoko sekitar lingkungannya. Tak mau nasibnya terjadi kepada kedua anaknya ia menitipkan anaknya ke Ponpes Salaf Al-Qur an Asy-Syadzili Pakis Kab. Malang. (*)
َال ت َ ُس ن نَّب َأ َحدً ا wasiat, sabdanya, َََالَ جَحْمِشَنَّ شَ ْيئًب مِهَ اٌْمَعْشَُفِ ََأَنْ جُىٍَِّمَ أَخَبن َال ت َ ُس ن نَّب َأ َحدً ا ََِأَ ْوثَ مُىْ َجسِطٌ إٌَِيًِْ ََجْ ٍُهَ إِنَّ رٌَِهَ مِهَ اٌْمَعْشَُف sabdanya, َّ ٌِق فَإِنْ أَثَ ْيثَ فَإ ِ ن إٌَِّ وِصْفِ اٌسَّب َ ََاسْفَعْ إِصَا َس ِإلِشصَاَُسِفِفَإِوٍَََّأََبنْ مِجُهَىٍَِّمَاٌْ أَمَخخَبِيٍَنَة ََنَِّيَّبن اٌََْىَالَعْجَجَيْحْهِمِشََإ ْشَ ْيئًبََِإ مِسْجَبهَيَاٌْ امَع َه َطٌ إٌَِيُيْحًِِتََُّجْاٌٍُْمَهَخِيإٍَة َاٌٍَّىًََْجسِال ِشَحََُمَف ِنَّ رٌَََِإِهَنِ مِاهَمْشُاٌْؤٌمَعْش ََََُأَإ ْوِنَّثَ م ََّب قمَبفَإِجَنْعٍَْ أَمُثَ ْيفِيثًَِ فَفَإإِِوٌَّم صْالَفِجُعَيِّ ْش هَ َف نعٍَْإِمٌُ ف ِِاٌسَّبيُ ث َِِّي و ََََََاعسَْيَّفَ َشعْنَإِ ثِصَامَبَس ي ِاٌََْثىََبعْيُجَيْ رَهٌِِهَََإِيعََّبٍَيْنًَِ ََِإسْجَبيَ اإلِصَاسِ فَإِوٍََّب مِهَ اٌْمَخِيٍَة َََإِنَّ اًٌٍََّ الَ يُحِتُّ اٌْمَخِيٍَةَ ََإِنِ امْشُؤٌ شَحَمَه ََعَيَّ َشنَ ثِمَب يَعٍَْمُ فِيهَ َفالَ جُعَيِّ ْشيُ ثِمَب جَعٍَْمُ فِيًِ فَإِوَّمَب sallam, ًََِْثَبيُ رٌَِهَ عٍََي ِاٌْىِجْشُ َثطَشُ اٌْحَكِّ ََغَ ْمطُ اٌىَّبط SALAH satu wasiat yang disampaikan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam ketahui ada padamu, maka janganlah engkau pada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim adalah membalasnya dengan sesuatu yang engkau jangan sampai menghina dan meremehkan ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia orang lain. Boleh jadi yang diremehkan yang menanggungnya.” lebih mulia dari kita di sisi Allah. (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. wasiat,2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan Abu Jurayy pernah meminta wasiat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu dalam sebuah pertemuan beliau dengan Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih). Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Di antara wasiat Rasul shallallahu ‘ َأ َحدً اalayhi َال ت َ ُس ن نَّب Abu Jurayy mengatakan “Berilah wasiat wa sallam dalam hadits di atas adalah kepadaku.” janganlah menghina orang lain. Setelah Rasul shallallahu ‘alayhi wa sallam pun Rasul menyampaikan wasiat ini, Abu Jurayy sabdanya, memberi wasiat, Jabir bin Sulaim pun tidak pernah menghina seorang pun sampai pun pada seorang budak َىٍَِّمَ أَخَبنdan ُنْ جseekor ََُفِ ََأhewan. ََالَ جَحْمِشَنَّ شَيْئًب مِهَ اٌْمَعْش “Janganlah engkau menghina seorang Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala ِاٌْمَعْشَُفmemberikan َِنَّ رٌَِهَ مِهkita هَ إpetunjuk ٍُ ْإٌَِيًِْ ََجdalam ٌىْ َجسِطberakhlak ََُأَ ْوثَ م pun.” wasiat, Abu Jurayy berkata, “Aku pun tidak pernah yang baik, ٌِ“ أَثَ ْيثَ فَإHai ْ فَإِنorang-orang ق ِ صْفِ اٌسَّبyang َِّ وberiman, ٌِن إ َ إِصَا َسjanganlah ََْاسْ َفع menghina seorang pun setelah itu,َّ baik kepada orang yang merdeka, seorang َ budak, sekumpulan orang laki-laki merendahkan َال ت َ ُس ن نَّب أ َحدً ا هَ اٌْمَخkumpulan َِاسِ فَإِوٍََّب مyang يَ اإلِصlain, ََِإسْجَبboleh َََإِيَّبنjadi ِجَيْهyang ْاٌْىَع seekor unta, maupun seekor domba.”ِِيٍَة Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam ditertawakan itu lebih baik dari mereka. sabdanya,sabdanya, َؤٌ شَحَمَهDan ُ امْشjangan ِةَ ََإِنpula ٌٍَْمَخِيsekumpulan الَ يُحِتُّ اperempuan ًٌٍََََّإِنَّ ا melanjutkan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi َه اٌْمَعْشَُفِ ََأَنْ جُىٍَِّمَ أَخَبن َ ِ فِيًِ فَََإِوَّالَمجََبحْمِشَنَّ شَيْئًب مyang َُب جَعٍَْمdirendahkan َفالَ جُعَيِّ ْشيُ ثِمituَِيهlebih عٍَْمُ فbaik.” َ(نَ ثِمَب يQS. عَيَّ َشAl ََ Hujurat: 11) ََِأَ ْوثَ مُىْ َجسِطٌ إٌَِيًِْ ََجْ ٍُهَ إِنَّ رٌَِهَ مِهَ اٌْمَعْشَُف ٍََرٌَِهَ عbahwa ََُثَبي Ibnu Katsir rahimahullahًِْيberkata ayat di atas berisi larangan melecehkan dan ٌَِّق فَإِنْ أَثَ ْيثَ فَإ ِ ن إٌَِّ وِصْفِ اٌسَّب َ ََاسْ َفعْ إِصَا َس meremehkan orang lain. Dan sifat melecehkan ِاٌْىَعْجَيْهِ ََإِيَّبنَ ََِإسْجَبيَ اإلِصَاسِ فَإِوٍََّب مِهَ اٌْمَخِيٍَة dan meremehkan termasuk dalam kategori sombong sebagaimana sabda Rasul shallallahu َ اًٌٍََّ الَ يُحِتُّ اٌْمَخِيٍَةَ ََإِنِ امْشُؤٌ شَحَمَهsallam, َََّإِن ‘alayhi wa sallam,
َال ت َ ُس ن نَّب َأ َحدً ا
ََِالَ جَحْمِشَنَّ شَيْئًب مِهَ اٌْمَعْشَُف
ٌَََِأَ ْوثَ مُىْ َجسِطٌ إٌَِيًِْ ََجْ ٍُهَ إِنَّ ر
ن إٌَِّ وِصْفِ اٌسَّبق َ ََاسْ َفعْ إِصَا َس
ِاٌََْعَيَّىََشعْنَجَثِيْمَب يَهِعٍَْمُ فِيََإهَِيَفَّبالَ جُنَعَيِّ ْشيََُثِِإمَب جَسْعٍَْجمَُب فِييًَِ فَإِوَّامَبإلِصَاس
ِاٌْىِجْشُ َثطَشُ اٌْحَكِّ ََغَ ْمطُ اٌىَّبط
ًََِْثَبيُ رٌَِهَ عٍََي
ََ َ“ِيٍَةJanganlah ِتُّ اٌْمَخ ََإِنَّ اًٌٍََّ الَ يُح meremehkan kebaikan sedikit
“Sombong adalah sikap menolak kebenaran pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dan meremehkan manusia.”(HR. Muslim dengan wajah yang tersenyum kepadanya. no. 91). sallam, berfirman, Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan. Yang dimaksud di sini adalah meremehkan Tinggikanlah sarungmu dan menganggapnya kerdil. Meremehkan ِ(ََغَ ْمطُ اٌىَّبطbagi ِّشُ اٌْحَكlaki-laki) َاٌْىِجْشُ َثط sampai pertengahan betis. Jika enggan, orang lain adalah suatu yang diharamkan engkau bisa menurunkannya hingga mataَاٌْعٍِْمkarena هَ أَُجُُاbisa ََاٌَّزِيjadi ْىْىُمyang ِمَىُُا مdiremehkan َعِ اًٌٍَُّ اٌَّزِيهَ آlebih َيَشْف kaki. Jauhilah memanjangkan kain sarung mulia di sisi Allah seperti yang disebutkan berfirman, ت ٍ َب ج َد hingga melewati mata kaki. Penampilan dalam ayat di atas.” (Tafsir Al Qur’anَسAl seperti itu adalah tanda sombong dan Allah ‘Azhim, 6: 713). tidak menyukai kesombongan. Ingatlah, orang menjadi mulia di sisi َيَشْفَعِ اًٌٍَُّ اٌَّزِيهَ آَمَىُُا مِىْىُمْ ََاٌَّزِيهَ أَُجُُا اٌْعٍِْم Jika ada seseorang yang menghinamu dan Allah dengan ilmu dan takwa. Jangan sampai
ََُعَيَّ َشنَ ثِمَب يَعٍَْمُ فِيهَ َفالَ جُعَيِّ ْشي
ًََِْثَبيُ رٌَِهَ عٍََي
ٍتberikut دَسَجَب
berikut ini.
ini.
ََن وَبفِعَ ثْهَ عَجْذِ اٌْحَب ِسخِ ٌَمَِّ عُمَشَ ثِ ُعسْفَبنَ ََوَبن َّ أ
orang lain diremehkan dan dipandang hina sallam, berfirman, oleh orang yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman, ِاٌْىِجْشُ َثطَشُ اٌْحَكِّ ََغَ ْمطُ اٌىَّبط
َيَشْفَعِ اًٌٍَُّ اٌَّزِيهَ آَمَىُُا مِىْىُمْ ََاٌَّزِيهَ أَُجُُا اٌْعٍِْم ٍدَسَجَبت berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman berikut ini. di antara kalian dan orangorang َمyang diberi ٍُُِْا اٌْع ِيهَ أَُجilmu مْ ََاٌَّزpengetahuan ُ اٌَّزِيهَ آَمَىُُا مِىْىbeberapa ًٌٍَُّيَشْفَعِ ا derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11) َتٍ ثْهَ عَجْذِ اٌْحَب ِسخِ ٌَمَِّ عُمَشَ ثِ ُعسْفَبنَ ََوَبن َجَبَبفِع َنسَ و َّ َأد Seorang mantan budak pun bisa jadi mulia ٍََّعyang َمَ ٍْثlain ْاسْحَعlantaran ِ فَمَبيَ مَهilmu. َّ مَىَّ َة ٍَمًٍُُِ عperhatikan ْعُمَشُ َيسْحَع dari Coba kisah seorang bekas budak berikut berikut َِ هِ اثْهُ أَثْضini. َ لَبيَ ََم.ًَِِ ا ٌَُْادِِ فَمَبيَ اثْهَ أَثْضini. ٌَْأ ْعٍََويَْبٍِنَم ََ َثَن خٍَْ ْفسْفَب ٌَمِلَبَّيَعُ فمََبشَسْحَثِ ُع.َب َِنيَ وَبفَِمعٌَُْثًّْهَ عَمِجْهْذِ اٌَْمحَُبَاٌِسِيىخ َّألَب ًًََََُّّّ عٍَََإِو ِعٍََبس ًّ َي لسَْبحَيَعْمِإٍُِوًًَُُّ ل ََضَّحَعََْمَ ٍْجث ْةِيَاٌٍَّمًَِهِ اعس َّئٌمَىٌَِّ َةىِحَبفَمَب َُمعُُْمٌَش اهلل َيَلَباثْيَهَعُأَثْمَضشُ أ.ِضَب ِأَعٌَْبًٌِِمٌ اثٌِْبٌُْفََادشَائ َِصٍّض ْاثْهُ أَث- ِمَب لإَبِنَّيَ وَجََِيَّمَىُمْه.َِ ِِ فَم ِة ِنَّ لَباٌٍَّيًََ يَفَبشْفَسْحَعُخٍَْثِ ْفٍَزَا.َب «ى إ ْثَ اٌْعَىٍَِحيَْبٍِم ه لَب َميََُاٌِي ْْ مِلَذ-َسٍم ًٌُّْعٍيً َم َلَبي أََمْلٌَُُْام ًَُّة اًٌٍَِّ عَضَّ ََجًََّ ََإِو ِ ًًّب لَََبيَيَضَإِوَّعًُُثًِِلَبآسِخَئٌشِي ٌِهَىِحَب صٍّ اهلل- ْ لَبيَ عُمَشُ أَمَب إِنَّ وَجِيَّىُم.ِعَبٌِمٌ ثِبٌْفَشَائِض ِ لَذْ لَبيَ « إِنَّ اًٌٍََّ يَشْفَعُ ثٍَِزَا اٌْىِحَبة-عٍيً َسٍم َأَ ْلَُامًب ََيَضَعُ ثًِِ آخَشِيه Dari Nafi’ bin ‘Abdil Harits, ia pernah bertemu dengan ‘Umar di ‘Usfaan. ‘Umar memerintahkan Nafi’ untuk mengurus Makkah. Umar pun bertanya, “Siapakah yang mengurus penduduk Al Wadi?” “Ibnu Abza”, jawab Nafi’. Umar balik bertanya, “Siapakah Ibnu Abza?” “Ia adalah salah seorang bekas budak dari budak-budak kami”, jawab Nafi’. Umar pun berkata, “Kenapa bisa kalian menyuruh bekas budak untuk mengurus seperti itu?” Nafi’ menjawab, “Ia adalah seorang yang paham Kitabullah. Ia pun paham ilmu faroidh (hukum waris).” ‘Umar pun berkata bahwa sesungguhnya Nabi kalian -shallallahu ‘alayhi wa sallamtelah bersabda, “Sesungguhnya suatu kaum bisa dimuliakan oleh Allah lantaran kitab ini, sebaliknya bisa dihinakan pula karenanya.” (HR. Muslim no. 817). Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
13
إِىَّا:ٍِ َثيَاثَة ْ ٍِ ع ََئُُ إِىَّا َ ُْٔ َت اىْإِ ّْسَاُُ اّْقَطَ َع ع َ إِذَا ٍَا ٍ ِ أَْٗ َٗىَ ٍد صَاى،ِِٔعيٌٍْ ٌُ ْحَفَ ُع ت ح ِ َْٗ أ،ٍِ صَدَقَ ٍة جَازٌَِة ْ ٍِ ٌََُٔدْعُ٘ ى , yakni: Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama hadits no. 1631:
إِىَّا:ٍِ َثيَاثَة ْ ٍِ ع ََئُُ إِىَّا َ ُْٔ َت اىْإِ ّْسَاُُ اّْقَطَ َع ع َ إِذَا ٍَا ٍ أَْٗ َٗىَ ٍد صَاىِح،ِِٔعيٌٍْ ٌُ ْحَفَ ُع ت ِ َْٗ أ،ٍصدَقَ ٍة جَازٌَِة َ ِ ْ ٍِ ٌََُٔدْعُ٘ ى
ًٍِّه ٌَا َزسُ ْ٘هَ اهللِ إَُّ أ َ جيًا قَا ُ َعَِْ تِِْ عَثَّاسٍ أَُّ ز َّ ه ف َُإ َ ث عََْٖا قَاهَ َّعَ ٌْ قَا ُ ُْ جَصَدَّق ْ جُُ٘فٍَِّثْ أَفٍََ ْ َف ُعَٖا إ ٓ زٗا.ث تَ َٔ عََْٖا ُ ْك أًَِّّ قَ ْد جَصَدَّق َ ش ِٖ ُد ْ خزَفًا فَأ ْ ٍَ ً ْ ِى اىحسٍري
Melaksanakan Tahlilan Sampai Berutang Apa Hukumnya Assalamualaikum wr. wb. Dewan redaksi yang terhormat, mohon agar dijelaskan secara rinci tentang dalil-dalil tahlilan serta mohon dijelaskan bagaimana hukumnya melaksanakan tahlilan dengan menyuguhkan makanan pada jamaah jika dananya berasal dari utang? Mengingat sering terjadi pihak keluarga yang ditinggalkan memaksakan diri sampai berutang demi melaksanakan tahlilan karena takut akan menjadi pergunjingan warga jika tidak melaksanakannya. Wassalamualaikum wr. wb. (Muhammad Royani Shodiq, Brebes) Jawaban Assalamualaikum wr. wb. Saudara Muhammad Royani dan para pembaca yang budiman, terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Persoalan tahlilan khas tradisi NU dengan segala problematikanya memang perlu sekali untuk dikaji bersama dengan memberikan pemahaman bagi kita semua, khususnya para jamaah Nahdliyyin. Para pembaca yang budiman, menyesuaikan dengan pertanyaan yang masuk, dalam pemaparan kali ini kami akan lebih menitikberatkan pada persoalan “penyuguhan makanan pada saat talilan”, bukan membahas dalil tahlilan itu sendiri, yang sudah pernah dibahas oleh dewan redaksi. Pada prinsipnya, penyuguhan makanan yang dilakukan pada saat tahlilan adalah bagian dari bersedekah yang kita tahu pahalanya bisa sampai kepada mayit. Hal ini senada dengan hadits yang tertera dalam Sahih Muslim (Beirut: Dar Ihya al-Turats, hadits no. 1631: 2010), juz III, hal. 1255, hadits no. 1631:
إِىَّا:ٍِ َثيَاثَة ْ ٍِ ع ََئُُ إِىَّا َ ُْٔ َت اىْإِ ّْسَاُُ اّْقَطَ َع ع َ إِذَا ٍَا ٍ ِ أَْٗ َٗىَ ٍد صَاى،ِِٔعيٌٍْ ٌُ ْحَفَ ُع ت ح ِ َْٗ أ،ٍِ صَدَقَ ٍة جَازٌَِة ْ ٍِ ٌََُٔدْعُ٘ ى hadits no. 1631:
Artinya: “Apabila seorang manusia telah meninggal, إِىَّا:ٍِ َثيَاثَة ْ ٍِ إِىَّاmaka ُُٔع ََي َ ُٔterputus ْ َ اّْقَطَ َع عbaginya ُُت اىْإِ ّْسَا َ semua إِذَا ٍَا amalnya, kecuali dari tiga hal: kecuali dari ,ٍحsedekah yakni: ِأَْٗ َٗىَ ٍد صَاىyang ،ِِٔفَ ُع تberkelanjutan, َعيٌٍْ ٌُ ْح ِ َْٗ أ،ٍ جَازٌَِةilmu صدَقَ ٍة َ yang ِ ْ ٍِ َُُٔ٘ ىyang ٌَدْع bermanfaat, dan anak saleh mendoakannya.” ًِّ ٍه ٌَا َزسُ ْ٘هَ اهللِ إَُّ أ َ جيًا قَا ُ َعَِْ تِِْ عَثَّاسٍ أَُّ ز َُّفَإKeterangan ه َ َٖا قَاهَ َّعَ ٌْ قَاhadits َْث ع ُ ْقdi َّصَدatas َُ ج ْ إditambah ثْ أَفٍََ ْ َف ُعَٖاpula ٍَِّجُُ٘ف dengan keterangan pada hadits shahih .عََْٖاyakni: َٔ َث ت ُ ْشِٖ ُدكَ أًَِّّ قَ ْد جَصَدَّق ْ خزَفًا فَأ ْ ٍَ ً ْ ِى ,ٓزٗا yakni: lainnya,
اىحسٍري ًٍِّه ٌَا َزسُ ْ٘هَ اهللِ إَُّ أ َ جيًا قَا ُ َعَِْ تِِْ عَثَّاسٍ أَُّ ز َُّه فَإ َ ث عََْٖا قَاهَ َّعَ ٌْ قَا ُ ُْ جَصَدَّق ْ جُُ٘فٍَِّثْ أَفٍََ ْ َف ُعَٖا إ hal. .َا 178: ٓزٗا َْٖث تَ َٔ ع ُ ْشِٖ ُدكَ أًَِّّ قَ ْد جَصَدَّق ْ خزَفًا فَأ ْ ٍَ ً ْ ِى اىحسٍري قاه االٍاً أحَد تِ حْثو زضً اهلل عْٔ فى Artinya: “Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ٌتِ اىقاس ٌحدثْا ٕاش : ٔ‘اىزٕد ىWahai محاب ada:قاه seorang laki-laki bertanya, ُاألشجعى عِ سفٍا hal. 178: SAW,قاهsesungguhnya Rasulullah ibuku حدثْا telah meninggal apakah ada قث٘زٌٕ سثعاdunia, ٌفحُْ٘ فى اىَ٘جى ُاmanfaatnya :قاه طاٗس , فى ًاألٌا ُأحَد أ ٌُ٘سححث ْٔجيلع عٌْٖاهلل ًٌطعَ٘ازض تِ حْثو ًفناّ٘ااالٍا قاه ِتنس ت ٘أت حدثْا :اىجْة فى ٌٍّع ٘أى اىحافظ قاه :قاه ٌاىقاس ِت ٌٕاش حدثْا : ٔى اىزٕد محاب Majalah Komunitas Sabilillah 14حدثْا أتى حْثو ِت ِعِت عثد07 حدثْاحدثْا ٍاىل Edisi 160 / Februari 2018 /اهلل Thn: أحَدقاه ُسفٍا األشجعى ُسفٍا ِاألشجعى ع اىَ٘جىحدثْا ٌتِاُاىقاس:س ٌٕاش قث٘زٌٕ سثعا ٌفحُْ٘ فى ٗحدثْاطا قاه
jika aku bersedekah untuknya?» Rasulullah menjawab, ‘Ya’. Laki-laki itu berkata, ‘Aku memiliki , yakni: sebidang kebun, maka aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyedekahkan kebun tersebut atas ًٍِّإَُّ أibuku’.” ِ(سُ ْ٘هَ اهللHR ٌَا َزTirimidzi) ه َ جيًا قَا ُ َعَِْ تِِْ عَثَّاسٍ أَُّ ز nama ََُّإSelanjutnya, هف َ قَاهَ َّعَ ٌْ قَاmasalah ث عََْٖا ُ ْصَدَّق َُ ج ْ َا إdiٖ ُعIndonesia جُُ٘فٍَِّثْ أَفٍََ ْ َف tradisi yang ٓ زٗاmelakukan .ث تَ َٔ عََْٖا ُ ْقtahlilan َّ قَ ْد جَصَدdengan ًَِِّّٖ ُدكَ أmenyediakan ش ْ خزَفًا فَأ ْ ٍَ ً ْ ِى jamuan makan selama 7 hari (jawa: اىحسٍري mitung dina), hal tersebut hukumnya bukanlah bid’ah, namun justru sunnah sebagaimana disebutkan oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman AsSuyuthi dalam kitab al-Hawi li al-Fatawi(Beirut: hal. 178: Dar al-Fikr, 2000), juz II, hal. 178:
قاه االٍاً أحَد تِ حْثو زضً اهلل عْٔ فى : حدثْا ٕاشٌ تِ اىقاسٌ قاه: ٔمحاب اىزٕد ى حدثْا األشجعى عِ سفٍاُ قاه اُ اىَ٘جى ٌفحُْ٘ فى قث٘زٌٕ سثعا:قاه طاٗس , ًفناّ٘ا ٌسححثُ٘ أُ ٌطعَ٘ا عٌْٖ جيل األٌا ِ حدثْا أت٘ تنس ت:قاه اىحافظ أى٘ ّعٌٍ فى اىجْة ٍاىل حدثْا عثد اهلل تِ أحَد تِ حْثو حدثْا أتى ُحدثْا ٕاشٌ تِ اىقاسٌ حدثْا األشجعى عِ سفٍا ٌٕ اُ اىَ٘جى ٌفحُْ٘ فى قث٘ز: قاه طاٗس:قاه ًسثعا فناّ٘ا ٌسححثُ٘ أُ ٌطعَ٘ا عٌْٖ جيل األٌا Artinya: “Telah berkata Imam Thawus (ulama besar generasi tabi’in, wafat kira-kira tahun H/729 M): Sesungguhnya orang, hal. 110 387: orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 ُأdisunnahkan ٔاىٍَث أٗ ذي قساتح ُٗأحة ىجٍسا hari.ٌعَي٘ا Maka, bagi mereka yang ٌٌٖشثع طعاٍا ٔٗىٍيح ٌَ٘ت ًٌ٘ ًف اىٍَث ألٕو masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah فإُ ذىل سْة ٗذمس مسٌٌ ٕٗ٘ ٍِ فعو إٔو meninggal tersebut.” جعفس قاهselama ًجاء ّعhari-hari ٗتعدّا ألّٔ ىَا اىخٍس قثيْا Meskipun demikian, sekali lagi kita harus جعفس َه اجعي٘ا ٌٗسي ٍٔعي اهلل صيى زس٘ه mengingat bahwa bersedekah اهلل dengan أٍسmakan ٌٕقد جاء ُطعاٍا فإ mengadakan ٌٌٖشغي jamuan pada saat tahlilan itu hukumnya adalah sunnah belaka. Bukan wajib. Oleh karena itu, tidak boleh memaksakan diri. Dalam pandangan syariat, niat baik melakukan kesunnahan ini bisa menjadi makruh, bahkan bisa menjadi haram, jika dilaksanakan tidak sesuai dengan konteks. Demikian pula halnya dengan jamuan makan pada saat tahlilan akan menjadi makruh hukumnya apabila dirasa hal tersebut memberatkan bagi ahli waris mayit hingga mereka sampai berutang hanya untuk mengadakan jamuan makan tersebut. Bahkan bisa juga menjadi haram semisal apabila jamuan makan yang diberikan berasal dari harta yang haram, membuat utang-utang mayit tidak terbayarkan, atau menyita harta waris yang seharusnya dipertuntukkan bagi anak yatim. Solusi yang kami tawarkan kepada para pembaca yang budiman apabila terjadi kasus yang demikian adalah seyogianya yang
mengadakan tahlilan cukup anggota keluarga saja, tidak perlu terlalu banyak mengundang hal. 178: lain apabila dirasa berat untuk pihak-pihak memberikan jamuan kepada mereka. Mengenai risiko akan bahan اهلل عْٔ فى ًزض حْثوdijadikan ِاالٍاً أحَد ت قاه gunjingan tugasمحاب kita :قاهoleh ٌاىقاسmasyarakat, ِحدثْا ٕاشٌ تinilah : ٔاىزٕد ى bersama untuk memberikan edukasi kepada عِ سفٍاُ قاه األشجعى حدثْا masyarakat terkait hal ini sehingga jangan سثعا ٌٕقث٘ز فى ٌُْ٘فح اىَ٘جى ُا :س ٗطا قاه sampai kesunnahan tahlilan yang sudah , ًاألٌا جيل ٌْٖع ٌطعَ٘ا ُأ ٌُ٘سححث فناّ٘ا membudaya ini malah menjadi persoalan ِتmemberatkan حدثْا أت٘ تنس:اىجْة فىsebagian ٌٍاىحافظ أى٘ ّع قاه yang bagi pihak. Pada dasarnya, memandang حدثْا أتى تِ حْثوsyariat تِ أحَدIslam عثد اهلل ٍاىل حدثْا keluarga yang ditinggalkan ُعِ سفٍا األشجعى اىقاسٌ حدثْاsebagai ِ ٕاشٌ تpihak حدثْا yang lemah (dlaif) karena sedang berduka, ٌٕقث٘ز فى ٌُْ٘فح اىَ٘جى ُا :طاٗس قاه :قاه yang oleh karena itu disunnahkan bagi kerabat ًاألٌا ٌطعَ٘ا عٌْٖ جيل ٌُسححثُ٘ أ سثعا فناّ٘ا dan tetangganya untuk menghidangkan makanan bagi keluarga mayit, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab alUmm (Beirut: , hal. 387: Dar al-Fikr, 2000), juz I, hal. 387:
ٗأحة ىجٍساُ اىٍَث أٗ ذي قساتحٔ أُ ٌعَي٘ا ٌٖألٕو اىٍَث فً ًٌ٘ ٌَ٘ت ٗىٍيحٔ طعاٍا ٌشثع فإُ ذىل سْة ٗذمس مسٌٌ ٕٗ٘ ٍِ فعو إٔو اىخٍس قثيْا ٗتعدّا ألّٔ ىَا جاء ّعً جعفس قاه زس٘ه اهلل صيى اهلل عئٍ ٗسيٌ اجعي٘ا َه جعفس ٌٖطعاٍا فإُ قد جاءٌٕ أٍس ٌشغي Artinya: “Dan saya menyukai apabila tetangga si mayit atau kerabatnya membuat makanan untuk keluarga mayit pada hari meninggal dan pada malam harinya yang dapat mengenyangkan mereka, hal itu sunah dan merupakan sebutan yang mulia, dan merupakan pekerjaan orang-orang yang menyenangi kebaikan, karena tatkala datang berita wafatnya Ja’far, maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far, karena telah datang kepada mereka urusan yang menyibukkan’.” Dalam tradisi Nusantara, pernyataan Imam Syafi’i ini sudah dilaksanakan. Hal tersebut bisa kita lihat pada budaya di Nusantara di mana ketika ada berita duka, maka umumnya kerabat atau para tetangga bertakziah sambil membawa beras (makanan pokok) yang diperuntukkan bagi pihak keluarga yang sedang berduka. Demikian pemaparan kali ini, semoga bisa dipahami dengan baik. Wallahu a’lam bi-shawab. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq Wassalamu ‹alaikum wr. wb. (Muhammad Ibnu Sahroji) https://www.nu.or.id/post/read/85739/ melaksanakan-tahlilan-sampai-berutangapa-hukumnya
Catatan Reflektif Pengajian Eksekutif Masjid Sabilillah
EKSEKUTIF MUDA DI ZAMAN NOW DAN TANTANGAN KEBANGSAAN ZAMAN DIGITAL ISTILAH zaman now sangat kuat menjadi kosakata yang populer. Perilaku zaman now dapat dilihat langsung dari gengaman tangan kita. Setiap orang berselancar menggunakan fasilitas jaringan internet. Dia dengan mudah bisa memenuhi kebutuhannya dengan cepat, baik terkait dengan informasi, pengetahuan, ketrampilan, dan kebutuhan lainnya. Perubahan ini ternyata menjadi perhatian serius Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Apa per hatian yang penting baginya selaku orang nomer satu yang bertang gungjawab terhadap keamanan dan ketahanan negeri ini? Ya, cyber crime menjadi ancaman negeri ini jika tidak diantisipasi dan diwaspadai oleh semua orang. Pesan tersebut disampaikan. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Jumat Malam, di Hall KH. Masjkur Masjid Sabilillah Malang. Sebagai Panglima TNI, revolusi teknologi dan informasi telah membawa implikasi pada ancaman pertahanan dan ke amanan bangsa karena siapapun akan mampu melakukan cara-cara jahat untuk menciptakan teror. Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan bahwa dunia cyber telah mengandung dan melahirkan anak kandung teknologi berjenis serigala tunggal (lone wolf), yakni seorang pemberani yang terlatih seorang diri dalam melakukan berbagai kejahatan dan teror. Ke canggihan informasi dan teknologi memberi ruang bagi anak-anak bangsa untuk direkrut dan dicuci otaknya agar mandiri menjadi pe laku teror, bahkan bunuh diri tanpa ada kekuatan bersama yang mem bentuk dari dekat. Mereka tidak perlu dilatih dari dekat, tetapi dilatih dari saluran teknologi informasi melalui fasilitasi internet. Serigala tunggal adalah ancaman ketahanan generasi yang rentan terhadap pengaruh dari orang lain karena jati dirinya tidak kuat atau rapuh. Mereka disisir melalui gerakgerik atau perilaku di dunia maya (internet). Seperti cara mereka
mengunggah status di media sosial. sejak lama, tetapi dampaknya hari Ketika gerak-gerik ini mencerminkan ini sangat kelihatan. Apa itu, konflik karakter seseorang maka mereka transportasi online dan berbagai akan diawasi dan dipengaruhi kegiatan ekonomi digital telah melalui cara-cara me menciptakan kesen reka bermedia sosial. jangan baru. Mas Setelah dipahami yarakat umum yang gerak-geriknya dan masih gagap teknologi diketahui celah ke informasi terhuyung lemahannya, maka oleh pergerakan ter generasi ini akan sebut dan bereaksi diseret kedalam arus kedalam aksi-aksi pengaruh serigala perlawanan. Kesen tunggal. Jika sudah jangan ekonomi yang seperti ini, mereka disebabkan oleh alih tidak terasa kalau teknologi dari cara Muhammad terjebak dalam proyek lama ke digital men Mahpur serigala tunggal. Me jadikan ancaman bagi reka akhirnya secara pertumbuhan eko Dosen Psikologi UIN tidak sengaja sudah nomi warga. Ini juga Maliki Malang bisa dimasukkan da menjadi perhatian lam pasukan serigala serius Panglima TNI tunggal. Target yang paling me karena juga mengancam ketahanan ngerikan adalah dijadikannya bangsa. Apalagi arus lalu-lintas generas-generasi rapuh ini sebagai barang dan jasa sudah bisa dilalui pengantin teror/bom bunuh diri. menembus batas bangsa dan Tantangan berikutnya yang perlu negara. Hal ini akan menciptakan diwaspadai adalah teror endemi kesenjangan baru arah teknologi biologis yang disebut dengan bio- digital yang juga menciptakan threat (ancaman biologis). Yakni, ketidakstabilan ketahanan bangsa ancaman yang muncul dari reka ini jika tidak diantisipasi sejak dini. yasa genetika dan peristiwa-peri Tri-logi ancaman bangsa yang stiwa bencana penyakit tertentu disampaikan oleh Hadi Tjahjanto, yang sengaja diciptakan oleh selaku Panglima TNI menjadi ma tangan-tangan ahli melalui ilmu- sukan bagi kalangan eksekutif ilmu biologi. Contohnya seperti muda, khususnya dalam lingkup paceklik, gagal panen, serangan kaum muslimin. Oleh karena itu, hama, atau penyakit tertentu oleh ketika masjid seperti Sabilillah sebaran virus-virus baru di Indo ditempatkan dalam tugas dan nesia. Menurut Hadi Tjahjanto, tanggungjawab ketahanan bangsa, gejala tersebut memang ada yang maka tantangan eksekutif muda bersifat gejala alam, yakni akibat akan juga mengarah ke kekuatan perubahan dan pegeseran alam untuk menciptakan kader-kader yang menyebabkan masalah pa agama yang cerdas secara digital. ngan atau kesehatan penduduk. Sebagaimana dipetuahkan KH. Tetapi karena perubahan teknologi Tholchah Hasan, masjid sebagai dan informasi begitu cepat, peristiwa pusat peradaban harus bergerak tersebut dapat terjadi karena unsur cepat untuk menyesuaikan diri penciptaan oleh tangan ahli melalui dengan era kekinian. Para pengurus rekayasa bio-teknologi. masjid tidak hanya mengurusi Tantangan terakhir yang cukup ibadah utama saja. Mereka harus nyata dan dirasakan oleh masya bergerak melakukan perubahan rakat perkotaan adalah kesenjangan penting dalam layanan umat dan ekonomi yang bergerak dari cara menyesuaikan diri dengan gerakan lama ke cara baru dengan kekuatan baru di berbagai bidang, bahkan alih tekonologi digital. Meskipun termasuk ekonomi produktif. ini sudah bisa diketahui gejalanya Masjid bisa juga mempunyai
mall, sebuah perumpamaan yang disampaikan KH. Tholhah Hasan. Ini memberikan sinyal bahwa eksekutif muda menjadikan peradaban era-digital hari ini sebagai bagian dari kesadaran baru mengurus masjid agar umat Islam Indonesia tetap memiliki ketangguhan jati diri. Itu artinya, masjid juga bisa berkonstribusi melahirkan kader agamawan yang cerdas digital sehingga bisa aman dari jerat serigala tunggal. Melalui masjid Sabilillah, per juangan era-digital harus menjadi arah baru perjuangan kaum mus limin dan itu bisa dimulai dari masjid Sabilillah. Sebagaimana diungkapkan oleh M. Masud Said, seorang profesor ilmu pem e rintahan yang juga Ketua Yayasan bidang sosial-ekonomi Masjid Sabilillah, Sabilillah mewarisi semangat juang KH. Masjkur (seorang panglima Laskar Sa bilillah) dalam membela bangsa dan negara. Untuk itu percepatan era digital sudah semestinya dibangun dari nalar peradaban semangat juang KH. Masjkur untuk kemajuan dan ketahanan bangsa dari masjid, khususnya Masjid Sabilillah Malang. Peluang ini harus dikuasai oleh eksekutif muda agar bersegera mendorong gerakan kesadaran era digital sehingga akan melahirkan agamawan digital yang berbobot dan pelaku ekonomi digital yang tetap menyejahteraan masyarakat dan umat. Bukan agamawan rentan oleh serbuan serigala tunggal. Bukan juga umat yang terpuruk karena kapitalisme digital yang hanya menjadi subyek protes. Sabilillah dan eksekutif muda sudah saatnya untuk melakukan percepatan membangun penguasaan digital dalam menggerakkan umat. Mohammad Mahpur, Doktor Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Founder kampusdesa.or.id, sebuah inisiasi platform pembelajaran era-digital. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
15
KH. MASJKUR,
TOKOH
EMPAT PILAR MALANG – Focus Grup Discussion (FGD) yang di se lenggarakan oleh Yayasan Sabilillah Malang menjadi ajang sharing data dan informasi mengenai jasa-jasa yang sangat luar biasa dan kesetiaan KH. Masjkur terhadap bangsa dan negara. Pasalnya, kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (10/2/2018) turut
pengelana, red.) dari pesantren ke pesantren yang nantinya menjadi bekal untuk mengenal kelebihan dari berbagai keragaman serta membangun jiwa tolerasi. “Bekal dari berbagai pesantren tersebut yang dibawa oleh KH Masjkur dalam prose menegakkan dan mengawal republik ini” imbuh Guru Besar Sejarah Politik tersebut.
Prof. Dr. M. Bisri menyampaikan beberapa hal & ide mengenai proses pengusulan gelar KH. Masjkur pada saat acara FGD beberapa waktu lalu.
menghadirkan Deputi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Prof Dr Hariyono, Guru Besar Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr KH Abd A’la, dan Pakar Sejarah Militer Dr Ari Sapto MHum. Dalam pemaparan yang di sampaikan oleh Prof Hariyono bahwa KH Masjkur sejak kecil telah menjadi santri lelono (santri
16
Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Selain itu, Prof Har, sapaan akrab Prof Hariyono, patut dicatat pula bahwa KH Masjkur tercatat sebagai salah satu anggota BPUPK-PPKI yang mengusulkan Islam sebagai dasar negara namun ketika Pancasila dan UUD 1945 telah disepakati, ia hadir sebagai pe ngawal konsensus tersebut hingga terbitnya TAP MPR II tahun 1978 dan penetapan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi pada
Muktamar NU di Situbondo tahun 1984. Hal ini membuktikan bahwa KH. Masjkur memiliki komitmen tinggi untuk menempatkan Pan casila sebagai pandangan hidup bangsa sekaligus mengembalikan posisi Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi landasan regulasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara Dr Ari Sapto menceritakan situasi politik pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949 yang melibatkan KH Masjkur sebagai salah satu mentri yang tidak tertangkap oleh tentara Belanda hingga ia ditunjuk sebagai anggota Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) sekaligus komisaris KPPD (Komisariat Pemerintah Pusat Djawa) yang merupakan bagian dari PDRI. Perjalanan gerilya yang dilakukan oleh KH Masjkur telah dicatat oleh Mr. Susanto Tirtoprojo dalam bukunya ‘Nayaka Lelana’ (menteri berkelana/ bergerilya, red.). “Order Harian Wakil Presiden menyebutkan jika pemerintah pusat di Yogyakarta tidak dapat menjalankan kewajibannya, maka pemerintah RI diteruskan di Sumatera yaitu oleh Syafruddin Prawiranegara (Menteri Kemakmuran) yang diberi mandat membentuk pemerintah darurat di Sumatera (PDRI), sementara di Djawa dibentuk Komisariat Pemerintah Darurat Djawa (KPPD) yang dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembagian wilayah di Jawa ini disebabkan karena RI hanya tersisa dua wilayah ini. Lainnya sudah dikuasai oleh musuh”, terang
Ketua Jurusan Ilmu Sejarah UM tersebut. Pada giliran pemaparan oleh Prof Dr KH Abd A’la, disebutkan bahwa sebagai perwakilan dari kalangan pesantren yang selama ini terbukti setia dan istiqomah dalam memperjuangkan kemerdekaan, KH. Masjkur telah memberikan keteladanan luar biasa terhadap bangsa yang telah lama dijajah. Pengasuh Ponpes An-Nuqoyyah Guluk-Guluk Sumenep tersebut juga memaparkan signifikansi untuk pendidikan sejarah dan kebudayaan Islam dari keteladanan kalangan pesantren seperti Walisongo dengan kearifan lokalnya, Diponegoro dengan perlawanan terhadap penjajah colonial, KH Hasyim Asy’ari dengan resolusi jihad, KH Wahab Hasbullah dengan Nahdlatul Wathon, KH Masjkur dengan pengembangan pendidikan Islam dan perlindungan kebebasan beragama, dan KH Ahmad Shidiq dengan Indonesia dan Pancasila sebagai konsep final bagi umat Islam Indonesia. “Oleh karena itu, pemberian gelar pahlawan nasional kepada KH Masjkur karena untuk melestarikan nilai-nilai pemikiran, sikap dan perilakunya; mewariskan nilai-nilai keteladanan kepada generasi saat ini dan seterusnya; dan tentunya untuk mengenalkan kepada generasi penerus tentang banyaknya tokoh-tokoh Islam yang mampu mendialogkan nilai-nilai dan ajaran Islam ke dalam konteks keindonesiaan”, imbuh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. (red*)
Seluruh peserta dan narasumber FGD (Forum Group Discussion) Pengusulan Gelar Pahlawan KH. Masjkur berfoto bersamaa sesaat acara usai.
SABILILLAH GELAR DISKUSI KHUSUS UNTUK KH MASJKUR MALANG— Tim pengusulan gelar pahlawan KH Masjkur kem bali menyelenggarakan diskusi yang dihadiri hampir semua rektor perguruan tinggi yang ada di Malang, pemerintah daerah Kota Malang, sejarawan hingga pelaku sejarah. Diskusi ini diselenggarakan pada Sabtu (10/2/2018) yang bertempat di Aula KH. Masjkur Sabilillah Malang sebagai lanjutan dari dari hasil rapat para pimpinan Yayasan Sabilillah dengan pim pinan universitas. Sebagaimana disampaikan oleh ketua tim Prof Dr KH Kasuwi Saiban bahwa diskusi ini bertujuan untuk memberikan masukan ter hadap subtansi draf naskah akademik terutama menyangkut aspek kefokusan, cakupan dan referensi yang sudah ada. “Selain itu juga ingin men dapatkan pandangan positif-negatif dari para akademisi, ilmuan dan stakeholder mengenai pengusulan KH Masjkur sebagai Pahlawan Nasional,” imbuh guru besar Uni versitas Merdeka Malang tersebut. Kegiatan yang berlangsung se lama satu hari ini dibagi menjadi dua sesi diskusi. Pada sesi pertama menghadirkan Prof Dr Hariyono (Guru Besar Ilmu Sejarah UM/
Para peserta Forum Group Discussion Pengusulan Gelar Pahlawan KH. Masjkur terdiri dari berbagai element penting di Jawa Timur, mulai dari akademisi, praktisi media, tokoh masyarakat hingga tokoh ulama.
Deputi Advokasi UKP-PIP), Prof Dr KH Abd A’la (Guru Besar Sejarah dan Kebudayaan Islam/Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya), Dr Ari Sapto MHum (Pakar Sejarah Militer Fakultas Ilmu Sosial UM), Drs H Wasto SH MH (Sekertaris Daerah Kota Malang), dan Prof Dr H Abd Haris (Ketua LP Ma’arif NU Jawa Timur/ Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Sedangkan pada sesi kedua, hadir sebagai narasumber antara
lain Kurniawan Muhammad (Jawa Pos Radar Malang), Prof Dr H Maskuri Bakri (Rektor Universitas Islam Malang), Najib Jauhari MHum (Dosen Sejarah Islam Indonesia FIS UM), Prof Dr Ir H Muhammad Bisri MS (Rektor Universitas Brawijaya), KH Mashudi (Laskar Hizbullah), dan Khoirul Anwar SAg MSi (anggota tim peneliti Pahlwan Nasional Mas Isman). Sebagaimana disampaikan oleh
Prof Kasuwi, panitia juga me ngundang para akademisi dan tim penulis yang memiliki interest terhadap jasa dan keteladanan KH Masjkur sekaligus sharing data yang dibutuhkan oleh paa tim penulis tersebut. “Para tim penulis yang diundang berasal dari UIN Maliki Malang, UB, UNISMA, UNIRA, dan UM. Juga ada dari kalangan jurnalis,” imbuhnya. [Raudlatul Fikri A./ Abdur Rahim Idung] Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 160 / Februari 2018 / Thn: 07
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE JANUARI 2018 SUMBER PENERIMAAN
117,322,178
Donatur
64,871,000
Warko
3,045,000
Rekening Bank
34,565,058
Kotak Amal Dakwah
315,000
Kotak Amal Yatim
7,310,000
Kotak Amal Operasional Program
295,000
Wakaf
1,050,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
5,525,000
Penerimaan Lain-lain
346,120
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN JANUARI 2018 PENGELUARAN
390,120,587
Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’ Beasiswa Yatim
5,350,000 750,000 4,500,000
Bantuan Prasarana Sekolah Yatim
750,000
Perpustakaan
300,000
Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ Bimbingan Baca Al-Qur’an (MQS)
450,000 4,400,000
650,000
Publikasi & Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi
4,080,000
Majalah Komunitas Sabilillah
5,050,000
Program Kesehatan & Gizi Santunan Muharram Mustahik Sehat
4,310,000 419,000
Program Bina Usaha Bina Usaha Yatim
997,000
1,500,000 290,000
Lansia
2,725,000
Sosial
1,000,000
Santunan Gharim
500,000
Fisabilillah
2,200,000
Ibnu Sabil
80,000
Insidentil Yatim
60,000
Biaya Operasional Perlengkapan operasional Kantor Operasional Vee
54,000 1,364,000 250,000
Biaya Perawatan Aset Tetap
2,990,000
Konsumsi
1,049,700
Jamsostek
1,701,000
Amilin
9,580,000
Volunteer
5,300,000
Biaya operasional lain-lain Biaya Lain-lain Investasi Ke Klinik SMS
4,000,000
Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan
Fakir miskin
Transportasi
Prog. Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
Program Santunan Insentif Guru TPQ
Investasi ke Penitipan Anak Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah Program Rumah Yatim
79,300 403,587 17,116,000 5,722,000 150,000 300,000,000
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN JANUARI 2018 No Nama 1 Ari Wijayanti 2 Ayla Azzura M. 3 Dewi 4 Lukman Hakim 5 Susanto 6 Sutrisna Wati 7 Hamba Allah (SLN) 8 Henny 9 Ilmiyatus Sholihah 10 Lukman 11 Mbk. Mujiati 12 Nadia K.Zakaria 13 Soleh Gatot 14 Sugeng(Ibu) 15 Supriyanto 16 Anis 17 Diah 18 Edi Soepomo
Rp 10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 23,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Ika Nur Indah M. Rafa Naufal A. M. Raihan R.Zafir Mafazah Makali Moch. Antik Sahid,H Sofian Arief Sugeng Hari M. Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) R. Wira Pamungkas Andika Irhab Maulana Jatu Indah O. Adyanto Dwi A. Alm. Mamik W.N.
30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 35,000 40,000 40,000 50,000 50,000
38 Anni Mughni 39 Ate Rushendi 40 Awang Ardianto 41 Bhima Adi C. 42 Chairil Anwar 43 CV.Wiratama 44 Didik Supardi 45 Dwi Suryanto 46 Edra Ertantyo 47 Edy N.- Luki 48 Eka Prasetya H. 49 Endang Purwati 50 Eny K./ Didik A.(Alm) 51 Fachrul Rozi 52 Fika Indriasari 53 Fitria 54 Gatot Kisworo 55 Gunawan 56 Hamba Allah (AK) 57 Hamba Allah (HNY) 58 Alm. H.Soeyatno 59 Isdiyana K.Ayu 60 Jumantari 61 Kamiyatin 62 Kel. Erfiet Y./Rr. Arintya S. 63 Khafi A.W.- Kosti 64 Luthfan Aufar A. 65 M. Iswari 66 M. Nanang Sulton 67 Masjid - Wakaf 68 Mien 69 Nike 70 Ningsih 71 Ninuk 72 Hamba Allah 73 Nur Hidayati2 74 PT.MV Malang 75 Putradhana Setihadi 76 Radhin 77 Rahmat Taufiq 78 Ridwan/Almh. Faiqotul H.2 79 Rihana -Misgito (Alm) 80 Ririn Wijayanti 81 Risky Aulia 82 Rizdra Alan M 83 Sodik Mashuri 84 Soewardi, BA 85 Sony 86 Subardi 87 Taufik Hidayah 88 Taufikurrahman 89 Trias Widandini 90 Tutik Mahaleni 91 Yunita 92 PAQUD EL SALIM 93 Zamzami 94 Zandha Nawateyska 95 Yudianto 96 Supardi 97 Nur Hasan 98 Yuanita Kurniawati 99 Fatimah K.Ulya 100 Rima Putri DT. 101 Hamba Allah 102 Liliya Indra C. 103 Hamba Allah (BSM) 104 A. Rizal Amri 105 Agatha 106 Aini Hayati 107 Alaix B. Hakim 108 Alifah Susiandari 109 Almh. Sulistyowati 110 Andi Hartanto 111 Anis 2 112 Aprilia Ridhowati 113 Arif Mukijan 114 Arum Arfanita 115 Bambang Arief 116 B. Budi Wiryawan 117 Bayu Santoso 118 Budi Prasetya 119 Bukhori 120 Chintya Eka S. 121 Dita Yani Cofa 122 Drs.H.Hariadi 123 Dwijo Sulastiono 124 Dyah Prita Saraswati 125 Fachrul Rozi 126 Faizal Reza
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 55,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 80,000 80,000 97,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000
127 Fajar Trianto 128 Fatih Rizki Salafy 129 Fidania Rakhman 130 Firmansyah 131 Fuad & Akmal 132 Gayuh 133 Guruh Wisudharta 134 H. Misbahul Anam 135 H. Abdul Latief 136 H. Buwono 137 H. Karbi 138 Hafsah Andika R. 139 Hamba Allah (FRD) 140 Hamba Allah (LTF) 141 Hamba Allah (SRTN) 142 Hamba Allah (SWD) 143 Hamba Allah (TMSH) 144 Hari Wuryanto 145 Haris Fajar 146 Harmaji 147 Herlin Kusumawati 148 Heru Pratikno 149 Imam Bukhori 150 Ir. Hairul Anam 151 Ir. Heri Indarso 152 Jarot Sudarsono 153 Kurniawati, SH 154 Laura Bonita 155 Lembah Adriani 156 Lilik 157 Listia Amalia 158 M. Afif 159 M. Ali Ghufron 160 M. Hasyim 161 M. Muwidha 162 M. Nuhun 163 Moch. Soleh 164 N. Yusuf 165 Nadya Nafis K 166 Nailatul Authar 167 Nining I. & Murdi 168 Nur Hanis 169 Nursalam & Lilik 170 Nusi Tristiawati 171 Oki Kurniawan 172 Resha Ayu Anita 173 Rhina Widhi K. 174 Rizky Lintarta 175 Salam 176 Siswanto 177 Sri 178 Sri Agustina 179 Sri Hendrastuti 180 Alm. Siama - Bp. Said 181 Suhartini 182 Sumarsih 183 Sunaryo 184 Suradi 185 Suroso/ Suprapti 186 Sutedjo 187 Syaiful Rizal R. 188 Titik Puji L. 189 Umi Fadhilah S. 190 Wardoyo 191 Winarti 192 Yuniwati P. 193 Hamba Allah 194 Hamba Allah 195 Aidah L.-M. Agus S. 196 Andi Basuki 197 Antok Ariyanto 198 Hariraturrizqya 199 Eka Sudarmanto 200 Gely dan Arsan 201 Hendra Pahlevi 202 Imam Ghozali,H 203 M. Rusly 204 Mela 205 Shynta Lilia 206 Tikka Gustiarti 207 Dilan Nugraha 208 Andi Hari Saputro 209 Dienok Naziel I. 210 Elly 211 Fariana 212 Farid Habibah 213 Faridah Yasmin 214 Fauzia Rahma 215 H. Muchlis D.
100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 125,000 138,058 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 160,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
216 H. Sulaiman/Hj. Anna 217 Hamba Allah (AB) 218 Hamba Allah 219 Hasan Al-Gadry 220 Husni Fahmi R. 221 Sutrisno 222 Irkham Faisol 223 Judkar Wahyudi 224 Mardiana 225 Martha Ramdani 226 Marwoto 227 Mas’Ud Al-Bisri 228 Mudjiono -Dwi PA. 229 Murah Rejeki 230 Riana 231 Sanda Oki T. 232 Sari W.-Andy Y. 233 Slamet Hariyanto 234 Soewito 235 Sri Utami (MQS) 236 Suko Wiyono 237 Suparto 238 Tony Prasetyo 239 Utari Rachma N. 240 Novita K. W. 241 Agnita A. 242 Dyah Prita S. 243 Eko Basuki R. 244 Hamba Allah (TS)
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 225,000 250,000 250,000 250,000 250,000
245 Kasniti 246 Lion Cell 247 Rosyad,SH 248 Sri Budaya,Hj 249 Hamba Allah (ABD) 250 Kotak Oprs. D.Kantor 251 A’ang Sekeluarga 252 A. Khamidah 253 Arianta 254 Dwi Penitipan 255 Dwi Prameswari 256 H. Supron 257 Hamba Allah 258 Hamba Allah 259 HM. Hoesni Sulaiman 260 Mokhamad Arif 261 W. Hadi S.+ Mufadholah F. 262 Yusron Alwi H. 263 Masjid - Infaq 264 DHC 265 Atrixto Bintono 266 Ninik Susanti 267 Rusgi 268 Dhihan Adhi W. 269 Didit Supramono 270 Dwi Prasetyo 271 Fitri Iswahyurini 272 Hamba Allah (YKP) 273 Rininta Ilhami
Sambungan dari halaman 5 Namun, saat shalat sendirian, surah al-Ikhlas pun sudah terasa terlalu panjang, apalagi jika dibaca secara tartil sebagaimana saat menjadi imam. Rukuk, sujud, dan gerakan lainnya pun jauh lebih cepat dan singkat. Dari situ, kami menjadi paham bahwa yang menjadikan khusyuk dari kesekian banyak kasus itu bukan pelatihannya. Mereka yang berkisah di atas itu semuanya tidak ada yang pernah ikut pelatihan khusyuk yang berbayar mahal dan dilaksanakan di hotel-hotel. Bukan! Bahkan, setau kami, mereka semua termasuk yang tidak suka training seperti itu. Mereka suka mengkritik pelatihan semacam itu, meskipun sebenarnya penasaran juga dengan trik-triknya. Ternyata, yang membuat khusyuk ada dua, yaitu Berjamaah dan orang-orang saleh disekelilingnya. Alias berjamaah dengan orang saleh. Saya berprasangka baik, bahwa mayoritas yang berjamaah di Istiqlal, masjidil haram, masjid Nabawi, masjid UIN Malang, dan masjid lain manapun tentunya, adalah orang-orang yang salih. Karena itu, saat berjamaah atau bersamasama orang salih, itu kita selalu nyaman. Aura Sambungan dari halaman 5 KH Masjkur adalah tokoh nasional yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan dan menjadi komandan Pasukan Sabilillah yang perannnya sangat strategis dalam perjuangan bangsa serta tokoh bangsa yang
250,000 250,000 250,000 250,000 260,000 295,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 315,000 350,000 400,000 400,000 450,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
274 Kuswohadi 275 HM. Mas’ud Said 276 Rizky Novi Y. 277 Titiek Purbiati 278 Uswah H. Hasby 279 Wahyu Sri Untari 280 S.Rima Dewa 281 Umar Nimran 282 Anita R.--M. Irfan 283 Asma’un 284 Ijul 285 Ma’ruf Ihdina 286 Widi Hamba M. 287 Hamba Allah 288 Dwi Noviari I. 289 Syamsiyah M. 290 H. Zainul Fadli, M.Kes 291 Moch. Suhadi 292 Siti Fatma 293 Hj. Murtiningsi- A.Latif 294 Agung Cahyono 295 Dessi Taufani 296 Edi Setyo Utomo 297 Fuad 298 Ibu Hj. Aminah 299 Irfan Fatoni -Indah Dewi 300 Istuti M.Ode 301 Laksono Prihadi 302 Mudjianto
orang salih terpancar pada diri kita. Dalam bahasa syair populer yang biasa kita dengar misalnya ada lirik, obat hati ada lima. Tombo ati iku limo sak wernane. Salah satunya, wongkang soleh kum p ulo no. Bertemanlah dengan orang-orang sa leh. Berjamaahlah dengan orang-orang saleh. Hanya bersama-sama mereka, hati kita akan terobati. Kalau hati sudah terobati, pasti akan tenang. Itulah khusyuk. Lalu, kami mencoba mencari-cari tahu bagaimana para sahabat beribadah khusyuk? Ada satu hadis yang mengisahkan kekhusyukan sayyidina Hanzhalah dan diakui oleh Nabi, َ ََّللا َن ُكونُ عِ ْند ار ِ يَا رَ سُول َ ه ِ ك ُت َذ ِّكرُ َنا ِبال هن ْ َ ْن َفإ ِ َذا َخرَ جْ َنا م ِْن ٍ َوا ْلجَ هن ِة حَ هتى َكأ هنا رَ أىَ عَ ي َ َ عِ ْن ِد ِك عَا َفسْ َنا األَ ْز َواجَ َواأل ْوالَدَ َوالضه يْعَ ات صلى َّللا عليه- َّللا ِ َف َقال َ رَ سُول ُ ه.َنسِ ي َنا َكثِيرً ا َ « َوالهذِى َن ْفسِ ى بِ َي ِد ِه إ ِ ْن لَ ْو َتدُومُون-وسلم
ِّ عَ لَى مَا َت ُكو ُنونَ عِ ْندِى َوفِى الذ ْك ِر لَصَا َفحَ ْت ُك ُم ُ ا ْل َمالَئِ َك ُة عَ لَى فُرُ شِ ُك ْم َوفِى طرُ قِ ُك ْم َو َلك ِْن يَا َ َ َثال.» حَ ْن َظلَ ُة سَاعَ ًة َوسَاعَ ًة (رواه.ٍث مَره ات (مسلم والترمذي
ikut meletakkan dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 . Maka dalam silaturrahmi antara Panglima TNI dan Tokoh Masyarakat Malang Raya di Sabilillah itu bukan saja bertemunya fisik para tokoh namun juga bertemunya kesamaan visi dan misi bersama, bertemunya semangat
500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 600,000 600,000 650,000 700,000 700,000 700,000 700,000 707,000 750,000 750,000 800,000 800,000 800,000 900,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000
303 Ratriana 304 Retno Mastuti 305 Warno 306 Wawan 307 A. Adzim I-Lia 308 Dian Indah C. 309 Fuad/Tiger S. 310 Hamba Allah (ES) 311 M. B.Rosyidi 312 Sukoharsono 313 Wiwik Ismiarsih 314 Imam A.-Galuh 315 Wisnu W.DR 316 Istuti M.Ode 317 Rizki Satria 318 Alm.Suparlan,Sumiati,Imam 319 Ponidi 320 Septian Taufan 321 Sri Untari MAP 322 Dr. H. Suprihadi 323 Hamba Allah (TSH) 324 Hamba Allah 325 Warko Infaq Oprs. 326 Hamba Alla 327 Bachtiar Budianto 328 Diah Ika / Yani P. 329 Masjid - Yatim
1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,050,000 1,100,000 1,200,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,600,000 1,700,000 1,780,000 1,900,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,500,000 2,700,000 3,066,000 3,945,000 4,805,000 5,000,000 5,300,000 7,310,000
“Rasul, ketika kami bersama Anda mempelajari tentang surga dan neraka, seolah-olah kami dapat melihatnya langsung. Setelah selesai, kami pun masih demikian sehingga kami menelantarkan istri, anak, dan pekerjaan kami. Kami seringkali lupa terhadap itu semua!”Curhat Hanzhalah dan Abu Bakar kepada Rasul. “Demi Allah, seandainya kalian selalu bisa [merasa khusyuk] seperti saat kalian bersamaku atau saat berdzikir, pasti para malaikat akan menyalami kalian di tempat tidur dan perjalanan kalian. Tapi, ada saatnya, ada saatnya, ada saatnya [berlibur bersama keluarga], Hanzhalah!” Jawab Nabi sambil mengulangulang hingga tiga kali. Namun, perlu diingat bahwa kalau sudah khusyuk, jangan lupa keluarga. Jangan lupa hak kewajiban terhadap sesama manusia. Orang khusyuk itu bukanlah orang yang hanya ingat Tuhannya, namun lupa sekelilingnya. Melainkan orang yang selalu nyaman mengingat Tuhan dan menikmati anugerah-Nya dalam setiap kondisi dan keadaan, bahkan saat di luar ibadah shalat dan dzikir. Semoga kita termasuk orang yang khusyuk.
kejuangan yang sama. Maka benarlah kata kata mantab dari Kyai Tholchah dan Panglima bahwa “Kita harus kerja cerdas dan kerja keras, kerja ikhlas untuk mengejar cita cita yang sama dan harus sukses sebagai Centre of Excellent dari pengembangan masyarakat Malang Raya”. (*)
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Pengawas Syariah : H. Anas Basori, Ust. H.M. Zainul Fadli, M.Kes Ketua LAZIS: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc., M.Pd Wakil Ketua: Choirul Anwar, SAg. MSi, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas Keuangan: Hj. Enggar Nursasi, SE, H. Siti Munfaqiroh, MM MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara : Mafazah, SE.Ak, Kerjasama & Hukum : M. Mahpur, H. Rahmat Hidayat, Pengembangan & Usaha : Heru Patikno ST. Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko