Sabilillah News
Ulasan Lembaga
Kunjungan & Belajar Bersama Takmir Masjid Besar Al Islah Garum Blitar
Seragam & Sepatu Gratis
Sabilillah
Berlari Kencang & Semakin Terpercaya
Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4
Rekening Kami Kami Rekening Bank BNI Bank BNISyariah: Syariah: Zakat 111333 3339914 9914 Zakat :: 111 Shodaqah :: 111 111333 3339936 9946 Shodaqah Yatim 111333 3339925 9925 Yatim :: 111
BankMandiri: BCA: Bank Zakat : 0111 31 Zakat : 144 00008855 111119 Shodaqah : 144 : 0111 8859 31 Shodaqah 0000 222221 Yayasan : 144 : 081-0903636 Yatim 0000 777778
Bank Muammalat: Bank BTN Syariah: Shodaqah 711 0010 373 Zakat :: 70 6204252.1 Zakat : 711 0010 374 Shodaqah : 70 6204255.2
BankSyariah BNI: Bank Mandiri: Zakat : 09 128 128 04 Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 029 0144 401
Yatim
: 711 0010 375
Rumah Yatim : 09 128 128 60
Bedah Rumah : 09 128 128 82 Bank BCA: Bank Muammalat: Bank Mandiri: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah :: 711 Zakat 1440010 0000373 111119 Shodaqah Bank Syariah Mandiri: : 0111 8859 31 Zakat Shodaqah :: 711 1440010 0000374 222221 YYS Zakat : 777 015 015 3 Sabillilah : 8160903636 Yatim :: 711 Yatim 1440010 0000375 777778 Infaq : 777 777 015 7 Bank BNI: Rumah Yatim : 777 128 128 6 Bank BRI: Zakat : 09 128 128 04 Bank BRI: Shodaqah 01 002222 302302 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 0051 : 0051 01 002222 No Rek Bedah Rumah BNI Bedah Rumah: 0912812882
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sahabat Sabilillah, yang di rahmati Allah swt, tahun baru sudah tiba, saatnya memunculkan ide-ide baru agar tahun ini lebih berwarna. Sejak dimunculkannya program bantuan pendidikan hingga akhir tahun 2017 lalu telah terserap setidaknya Rp. 174.715.000,- kepada sekitar 300’an anak asuh. Baik yang rutin maupun insidental. Secara riel bantuan yang diberikan langsung bisa dirasakan oleh setiap anak asuh, baik melalui sekolah – sekolahnya maupun melalui tabungan pendidikan yang telah disiapkan oleh tim pendayagunaan. Selain, itu pada edisi kali kami juga mengulas kembali berjalannya bantuan program Sarana Penunjang Belajar yang memang sejalan dengan bantuan beasiswa bulanan. Dimana setiap bulan maupun semester ada saja kebutuhan baik berupa seragam, buku maupun tas dan laptop sekolah yang dikeluhkan oleh anak – anak asuh. Pada periode ini pula pada kolom utama, evaluasi serta suntikan semangat kembali didengungkan oleh Ketua III Yayasan Sabilillah. Pada bulan ini ucapan terima kasih serta pemohonan maaf setinggitingginya kami sampaikan. Selain beberapa hal yang kami ulas juga masih seputar kegiatan rutinan, pada bulan ini pula kami sajikan laporan keuangan bulanan runtut selama 2 bulan. Yakni bulan November serta bulan Desember 2017. Agar keterlambatan penerbitan majalah serta ulasan program tidak berimbas kepada laporan keuangan yang telah disusun secara rutin setiap bulannya. Semoga dapat dimaklumi. Terakhir, kami sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca sekalian. Semoga laporan dan ulasan program yang kami sajikan secara sederhana dan apa adanya ini tidak sebagai laporan gugur kewajiban namun lebih besar lagi ialah sebagai jembatan komunikasi dan silaturahmi bagi kita semua. Atas segala kekurangan kami mohon maaf, Sekian dari kami, selamat membaca. Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Syi’ar
Madzhab, Apa Pentingnya? ....................................................................... 4
Kolom Utama
Sabilillah Berlari Kencang & Semakin Terpercaya ....................................... 5
Ekonomi Islam
Saat Menjalankan Usaha, Jangan Lupa Sholat ........................................... 6
Min Nuril Islam
Dialog dengan Allah ketika Membaca Surat al-Fatihah ................................ 7
Program Amanah
Kemeriahan Festival Santri TPQ 2017 ........................................................... 8
Kisah Teladan
KH Muhammad Yahya, Pesantren Gading, Malang .................................... 9
Doa, Potret Kegiatan ...................................................................... 10 Renungan Jauhi Berprasangka Buruk ................................................................... 12 Profil Santunan “Mondok & Sekolah, Muntaza Aida Sudah Hafal 11 Juz” ..............................13 Sabilillah News Kunjungan Dan Belajar Bersama Takmir Masjid Besar Al Islah Garum Blitar . 17 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Ulasan Lembaga Seragam Dan Sepatu Gratis ........................................................................ 16
Laporan Keuangan Periode Bulan November 2017 ...................................................... 17 Periode Bulan Desember 2017 ...................................................... 18
#Muslimah NUsantara
K
alau melihat musolla kecil yang bertebaran di Indonesia, hati rasa sejuk dan teduh. Bagaimana tidak, wong jamaahnya masih terlihat banyak dan antusias untuk menunaikan sholat berjamaah. Hanya saja, musollah itu lebih banyak di dominasi kaum hawa. Tua renta, mereka rajin berjamaah. Setiap subuh, banyak sekali ibu-ibu sholat berjamaah. Kekurangan dan kemiskinan, tidak menjadikan mereka patah untuk beribadah kepada Allah SWT. Kadang mukenanya juga berwarna blutuk (warnaya sudah tidak putih lagi). Ada yang menarik, ketika Ashar, mereka sholatnya agak sorean. Musolla baru mengumandangkan suara adzan pada jam 16.30. Bagi mereka adzan itu tanda untuk mengajak sholat berjamaah. Maklumlah, mereka itu kerja di sawah sejak pagi dan baru pulang sore hari. Mereka ada yang kerjanya (merumput), ngaret, tandur, ada juga yang mencari kayu bakar di sawah. Ketika musim tandur (menanam padi), mereka tidak lupa membawa mukena ketika berangkat ke sawah. Dhuhur, mereka sholat di pinggir jalan tanpa merasa malu dan sungkan. Karena, sholat bagi mereka itu adalah kewajiban yang harus dillaksanakan dalam kondisi apa-pun. Teringat sebuah hadis Rosulullah SAW ketika merindukan orang-orang islam yang akan datang. Rosulullah SAW menyebutnya dengan “Ihwani” yang artinya sedulur-sedulurku. Begitu istimewa muslimah yang hidup di era kekiniaan yang tetap menjadi orang syukur atas nikmat Allah SWT. Muslimah Nusantara di desa, tidak pernah makan lezat, busananya juga tidak sebagus muslimah kota yang bajunya bemerek dan mahal, pakai cadar, dan juga pakai jilbab mahal. Muslimah Nusantara memakai sandal jepit. Sepanjang hidupnya tidak pernah memakai sepatu, apalagi sepatu. Muslimah Nusantara, setiap sholat berusaha jamamah, dan usai magrib sukanya tahlilan dan istighosahan dan yasinan. mereka yakin bahwa Al – Qur’an akan memberikan syafaat. Satu lagi hadis Rosulullah SAW “beruntung sekali orang yang pernah melihatku kemudian ber-iman kepadaku, dan beruntung sekali orang yang tidak pernah melihatku, tetapi mereka ber-iman kepadaku” (HR Ahmad). Mereka tidak pernah mengeluh, juga tidak pernah berkata kasar dan kotor. Mereka kerja kerja, dan ibadah mengabdikan diri kepada Allah SWT. Tidak pernah khawatir masa depannya.
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Madzhab, Apa Pentingnya? Madzhab menurut bahasa artinya jalan. Sedangkan menurut istilah berarti aliran atau paham. Didalam agama Islam sesuatu yang tidak diperselisihkan tidaklah menimbulkan madzhab, seperti : • Rukun Islam ada lima. • Sholat lima waktu hukumnya wajib. • Berzina hukumnya haram, dll. perkara seperti ini adalah perkara yang mujma’ alaih atau disepakati oleh para ulama’ dengan tanpa adanya perbedaan. Jadi disini tidak adanya madzhab. Tetapi pada beberapa perkara yang terpaksa para ulama’ berbeda pandangan, terjadilah madzhab, seperti tentang cara melakukan niat ketika sholat. Menurut madzhab Imam Maliki dan Imam syafi’I : Harus bersamaan dengan takbirotul ihram. Sedangkan menurut madzhab Imam Hanafi dan Imam Hambali : Boleh sejenak sebelum takbirotul ihram. Demikianlah sebab terjadinya perbedaan pandangan, maka terjadilah madzhab. Dan hal ini sudah terjadi sejak zamannya para sahabat Rosulullah SAW. Bila ada perkara yang sudah jelas dalilnya, maka terjadi ijma’. Dan bila perkara tersebut kurang jelas dalilnya, maka terjadilah ikhtilaf atau perbedaan pendapat lalu timbullah madzhab-madzhab. Ijma’ dibenarkan oleh Rosulullah SAW, begitu juga dengan ikhtilaf telah dibenarkan oleh beliau SAW. Dengan catatan, yang berijma’ atau berikhtilaf adalah para ulama’, bukannya orang yang bodoh. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW:
ِ )ِ(رواهِالرتَّذي...ِِٰضهِ ه ِل ه ةل ِ ٰ َِ ه مجَي هَُِاَّ مَِِه ِال ه ِ ٰ للاِِته هِع ِاِنِِ ه Sesungguhnya Allah tidaklah membuat ijma’ ummatku (ulama’ku) diatas kesesatan. Jelaslah, madzhab merupakan sekumpulan ِ .ِِاِلم هَِقهِاصِدhukum هِسائِلِِحِ م ِكdalam لِلمِ هِوmasalah pendapat-pendapat ijtihadiyah. Masalah yang memang butuh ijtihad. Dan yang berijtihad adalah seorang imam. Poin ini menjadi penting untuk diketahui. Tidak semua orang bisa untuk melakukan apa yang telah dilakukan seorang ِ )٣٤ِِ(النحل. مِعِلهَِ مِو هِنyang ِoleh الِ مِكرِِاِ مِن ِ هِا مِه هِلkapasitas ِأِلِ مِواimam, ِِفه م اس كِ مِن مِتِ هَِِتهmempunyai hanya orang-orang saja yang boleh melakukan ijtihad. Mereka para imam yang mampu ijtihad disebut dengan imam mujtahid, diantara mereka yang termasyhur sampai sekarang adalah Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’I, dan Imam Hambali. Haruskah Ikut Madzhab? Ini pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh kebanyakan orang terkait madzhab ini. “apa harus ikut madzhab?”, “seberapa perlukah kita kepada madzhab fiqih?”, “bukankah yang wajib dikuti adalah Allah dan Rosul, bukan ulama’?”. Kita memang diwajibkan untuk mengikuti apa yang ada dalam Al Quran dan juga Hadits
4
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Rosulullah SAW, setelah tahu hukum kemudian kita juga wajib untuk menjalankan apa yang termuat di dalam keduanya. Tapi sayangnya, memahami Al Quran dan Hadits Rosulullah SAW itu terlalu sulit untuk sebagian orang atau bahkan mungkin kebanyakan orang sangat rumit. Dari mulai bahasa Arab yang tidak dikuasai, kemudian ilmu ushul-fiqih untuk menggali hukum yang tidak dimiliki, serta pengetahuan kaidah-kaidah dasar yang tidak dimiliki. Tidak perlu jauh-jauh menjelajah ke berbagai masalah, cukup buka saja Al Quran dan di ayat yang pertama kali muncul : “bismillaahirrohmaanirrohiim”, apakah ini bagian dari Al Fatihah atau bukan? Kalau iya, kenapa dalam beberapa Hadits Rosulullah SAW, beliau SAW dan para sahabat tidak membacanya. Kalau memang bukan, kenapa ada ayat ini tertulis paling depan di muka Al Quran? Di sini saja kita kewalahan. Kalaupun tahu, itu sudah barang tentu, dan bisa dipastikan 100% bukan karena kita tahu, tapi karena kita baca dari apa yang dijelaskan oleh ulama pendahulu kita. Seperti orang yang harus menaiki atap rumahnya untuk memperbaiki genteng yang rusak. Akan tetapi ia tidak mungkin bisa berada di atas rumah kecuali dengan memakai tangga. Maka tangga itu merupakan keharusan yang wajib diadakan, karena tidak mungkin bisa naik ke atap kecuali dengan tangga. Nah, begitu juga sama dalam hal memahami agama ini. Memang kita harus kembali kepada Al Quran dan Hadits, akan tetapi kita tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut kecuali dengan penjelasan dan pencerahan dari para ulama’ muktabar (terkemuka) di masing-masing madzhab. Maka merujuk kepada ulama’ dan bertaqlid (mengikuti) kepada mereka merupakan kewajiban yang timbul dari kewajiban kembali ke Al Quran dan Hadits Rosulullah SAW. Jelasnya, bahwa mengikuti Al Quran dan Hadits adalah kewajiban, akan tetapi kewajiban itu tidak bisa terlaksana kecuali kita mengikuti ulama’ sebagai jalan (wasilah) untuk mengerti Al Quran dan Hadits. Jadi mengikuti ulama’ adalah sama wajibnya seperti mengikuti Al Quran dan Hadits. Sebagaimana dalam kaidah fiqih disebutkan:
Bahwa periwayat Al Quran sendiri pun kita tidak mengambilnya sendiri langsung dari Rosulullah SAW, melainkan kita mengambil dari periwayatan yang sampai kepada kita. Artinya dalam Al Quran pun kita mengikuti madzhab; madzhab qiro’ah tentunya. Dalam masalah Hadits, adakah hadits yang kita riwayatkan sendiri langsung dari sumbernya (Rosulullah SAW)? tidak ada. Kita masih bermadzhab, madzhabnya Al Bukhori atau juga madzhabnya At Tirmidzi dalam periwayatan hadits. Artinya memang kita sangat bergantung sekali kepada apa yang sudah ada dari pendahulu kita. Dalam beberapa masalah muamalat dan sosial, memang kondisinya berbeda dengan apa yang ada di zaman para ulama’ madzhab. Maka dalam hal ini, ulama’ kontemporer (zaman now) punya ruang yang luas untuk melakukan ijtihad. Akan tetapi dalam masalah ibadah ritual, apa ada hal baru? Sholat misalnya. Apakah ada masalah baru dalam sholat? Tidak ada. Kalau pun terus diteliti ulang, ujungujungnya akan kembali kepada apa yang sudah dijelaskan oleh ulama’ madzhab dahulu. Bukankah Kita Dilarang Fanatisme? Mengikuti madzhab itu bukan fanatisme. Justru mengikuti madzhab adalah aplikasi dari pelaksanaan perintah Allah SWT yang memerintahkan kita ummat Islam untuk mengikuti dan bertanya kepada yang tahu pada hal yang kita tidak tahu.
ِ )ِ(رواهِالرتَّذي...ِِٰضهِ ه ِل ه ةل ِ ٰ َِ ه مجَي هَُِاَّ مَِِه ِال ه ِ ٰ للاِِته هِع ِاِنِِ ه ِ .ِلِِلم هِو هِسائِلِِحِ م ِكِاِلم هَِقهِاصِد
ِ )٣٤ِِ(النحل.اسأِلِ مِواِ هِا مِه هِلِالِ مِكرِِاِ مِنِكِ مِن مِتِ هَِِته مِعِلهَِ مِو هِن ِِفه م Bertanyalah kalian kepada Ahli Hukum, jika kalian tidak mengerti. ( An Nahl 43) Maka keputusan seseorang untuk mengikuti madzhab karena memang ia tidak mengerti isi Al Quran dan Hadits adalah pilihan yang tepat. Justru bisa jadi meninggalkan madzhab itu yang menjadi sebuah kekeliruan; karena ketidaktahuannya terhadap isi Al Quran dan Hadits. Jadi bermadzhab bukanlah fanatisme. Fanatisme adalah memilih pendapat tertentu sambil menyalahkan pendapat yang berbeda dan memaksa orang lain untuk mengikuti pendapat yang sama. Itulah fanatisme. Dan madzhab fiqih tidak pernah mengajarkan gaya bertaqlid seperti itu. Wallaahu a’lamu bish showaab M. Ridlo El Hajj
ِ )ِ(رواهِالرتَّذي...ِٰضهِ ه ِل ه ةِل ِ ٰ َِ ه مجَي هَُِاَّ مَِِه ِال ه ِ ٰ للاِِته هِع ِاِنِِ ه ِ .لِلمِ هِو هِس ِائلِِحِ م ِكِاِلم هَِقهِاصِ ِد
Hukum wasilah adalah sama seperti hukum tujuannya. Seberapa Perlu Kita Kepada Madzhab Saat Ini? Sepanjang kita butuh kepada Al Quran dan Sunnah, sepanjang itu pula kita membutuhkan madzhab. Karena memang kita tidak mungkin terlepas dari apa yang sudah mereka jelaskan. 100 % tidak mungkin kita terlepas dari para ulama’ dalam memahami teks Al Quran dan Hadits.
Referensi :
Ilmu Ahlissunnah Wal Jama’ah, ِ )٣٤ِِ(النحل. هِا مِه هِلِالِ مِكرِِاِ مِنِكِ مِن مِتِ هَِِته مِعِلهَِ مِو هِنKH. ِ مِوا1.ِاسأِل ِمPengantar M. ِف هBasori Alwi Murtadlo.
2. Argumentasi Ulama Syafi’iyah Terhadap Beberapa Tuduhan Bid’ah, KH. Mujiburrohman. 3. Madzhab Fiqih Yang Hilang, Ahmad Zarkasih, Lc.
SABILILLAH Berlari Kencang
& Semakin Terpercaya
D
ALAM BANYAK TEORI kepemimpinan dan ilmu organisasi, kata speed atau kecepatan adalah hal yang krusial, hal yang penting. Kata kerja yang paling dituntut oleh pimpinan organisasi adalah “ayo kita berlari” atau semacmnya spserti kalimat dalam rapat; ayo jangan sampai terlambat. Tentu yang berlari dalam hal ini adalah programnya, yang berjalan cepat adalah seluruh unsure organisiasinya, yang harus berlari kencang adalah orang orangnya dan juga teknologi dan system yang menopang efektifitas dakwahnya. Demikian juga dalam beberapa kesempatan rapat dan breefing atau saat mendengarkan arahan dewan penasehat yayasan, kita selalu merasa didorong untuk berlari cepat dan tepat mengambil keputusan. Dalam bulan bulan inim LAZIS dan Yayasan Sabilillah mengambil beberapa keputusan yang cepat. Segera ambil langkah untuk menyelesaikan pembelian Rumah Yatim, segera usulkan dan lengkapi berkas berkas pengusulan KH Masykur tokoh pendiri Yayasan ini sebagai PAHLAWAN NASIONAL. KH Masykur adalah tokoh nasional yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan dan menjadi komandan Pasukan Sabilillah yang perannnya sangat strategis dalam perjuangan bangsa serta tokoh bangsa yang ikut meletakkan dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 untuk mendapat pengesahan dari Walikota Malang, Bupati malang, para tokoh pendidikan dan ditarget sampai ke meja Menteri Sosial dan pengesahan Presiden secepat cepatnya. Kata kerja cepat, kerja besar dan kerja yang berat namun harus sukses adalah menjadikan Klinik Sabilillah Medical Centre sebagai klinik yang melayanui BPJS dangan segala persyaratan administrasi, manajemen, sarana dan prasarana dan juga persyaratan ikutan lainnya. Dalam rapat rapat dan breefing serta langkah l;angkah kordinasi dengan pemerintah dan BPJS Kesehatan, awak pengelola Klinik sabilillah juga bekerja sangat keras dan cepat. Dalam etos kerja yang cepat dan tepat, kita memang disyaratkan beberapa unsure, anatar lain, pengetahuan, spirit berjuang yang kuat, mengetahui falsafah kemasjidan dan juga kedisiplinan. Semua kata kunci itu merupakan isu yang memperoleh perhatian sangat besar. Begitu pula dalam teori
O l e h :
M. Mas’ud Said* pengembangan individu, disiplin memiliki arti penting untuk menentukan sukses tidaknya seseorang. Begitu pula dalam organisasi pengetahuan yang luas, keinginan untuk mengabdi den member kontribusi terbaik untuk mesyarakat dan agama, ditambah disiplin perencanaan, kehati hatian pengelolaan keuangan, kecanggihan sistem administrasi dan dukungan IT merupakan hal yang sangat menentukan. Bagi seorang pengelola organisasi sosial dan organisasi kemasyarakatan sperti LAZIS SABILILLAH, bagi seorang aktifis masjid, disiplin pengelolaan waktu dan disiplin untuk tetap istiqomah terhadap tujuan dan disiplin menjaga moralitas pribadi merupakan pra-syarat yang tak bias ditawar tawar. Kecepatan kerja, pengetahuan akan masalah yang akan dikerjakan, kuatnya ideology pengabdian adalah kunci kunci agar Yayasan kita mendapat kepercayaan ummat dan public secara luas. Adalah Imam Syafii RA, yang selalu menganjurkan kita untuk disiplin. Agar kita menjadi ”air mengalir, yang terus bergerak”. Beliau juga menganjurkan kita untuk bergerak bahkan “melesat bagaikan anak panah yang selalu meluncur”, anti kemandegan. Dengan kata lain sejak dulu kita dininta untuk membuat inovasi. Kata beliau dalam fatwahnya kepada kita : “Air yang tidak mengalir akan basi, dan anak panah yang hanya bertengger di busurnya akan menjadi barang pajangan
saja: Dengan kata lain kalau pijakan kita kolot, mandeg, tak berani mengambil resiko dan terlalu lama macet, maka organisasi kita akan karatan atau bahasa Jawanya naiyeng. Bahkan orang tua, para profesional, dan para jendral militer, para pejuang agama, bangsa dan negara dan juga para juara dunia, para kampiun di berbagai bidang pasti mengajarkan kita sebuah adagium hidup : “kalau mau sukses ya harus disiplin, kerja keras dan kerja cerdas”, tak ada kemuliaan tanpa kedisiplinan”. Para juara dunia, baik ilmu pengetahuan, inovasi dan temuan dalam science dan olah raga secara langsung maupun tidak, menyerukan tentang arti penting disiplin. Tidak dapat dipungkiri, matahari, bulan, tetumbuhan besar ,dan bintang gumintang di langit selalu menunjukkan kedisiplinannya. Para malaikat diutus oleh Allah SWT untuk disiplin pada bidangnya, abadan abada. Kalau malaikat itu, bila ditugasi Tuhan untuk mengurus pembagian rejeki, ya akan mengurus bidangnya tersebut, tidak mengurusi soal hujan dan pencabutan nyawa. Juga, kalau kita belajar kisah kisah para nabi dan rasul, para auliyak, para sholihus sholeh, dapat dipastikan mereka adalah para pribadi yang disiplin. Salah satu sisi penting disiplin ialah soal pengaturan waktu, atau time management. Bayangkan saja kalau ada orang disiplin kerja, disiplin membaca buku, disiplin menulis, disiplin berlatih dan disiplin beribadah, maka dalam masa muda, mereka sudah bisa meraih kesuksesan. Arti kesuksesan dalam beribadah misalnya, diantaranya ia bisa mendapat manfaat dan menikmati kekayaan sepiritual dalam ibadahnya itu. Syarat pertama orang agar mau disiplin ialah kesediaan untuk bersusah susah diawalnya, untuk mengalahkan keinginan keinginan pribadi yang tak perlu. Perilaku disiplin ialah keberanian untuk mengemukakan prioritas, mendahulukan yang lebih penting dan tak terbelenggu dengan keasyikan pekerjaan yang tidak perlu. Seorang akan bisa disilpin apabila ia tahan terhadap godaan kesenangan dan perilaku tidak konsisten, atau mbleyat mbleyot atau tidak istiqomah. Orang orang yang maju dan hidup di negara modern tampaknya sudah terbiasa hidup disiplin, dan disiplin itu menjadi ukuran pimpinan untuk menilai karyawan. Bersambung ke halaman 19 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
5
SAAT MENJALANKAN
USAHA,
JANGAN LUPA
SHOLAT
DALAM beberapa kali perjalanan ke Madinah dan Mekkah, ada satu hal yang saya selalu perhatikan. Perilaku bangsa Arab ketika berdagang. Mereka akan segera tinggalkan dagangan begitu terdengar panggilan sholat melalui muadzin dari Masjid al haram di Mekkah atau Masjid Nabawi di Madinah. Sungguh pemandangan yang indah sekali. Begitu muadzin mengucap “Allahu akbar Allahu akbar”, para pedagang dengan kesadaran penuh segera menutup took atau kios, dan kemudian bersegera untuk bersiap menjalankan ibadah sholat wajib. Berduyun duyun masyarakat berangkat menuju masjid untuk beribadah. Sungguh pemandangan yang indah yang takkan tergantikan oleh apapun juga. Sayangnya pemandangan indah ini akan sulit ditemukan di Indonesia. Pedagang tetap asyik menggelar dagangan ketika adzan panggilan sholat berkumandang. Begitu juga para pembeli masih tetap asyik memilih barang barang yang diinginkan. Warung-warung juga masih tetap menyiapkan makanan untuk para pelanggannya yang tetap saja juga asyik menunggu dan atau menikmati kuliner untuk sekedar pengganjal perut. Sepertinya tak ada keinginan untuk segera beranjak menuju tempat ibadah. Ada atau tidak ada adzan, sepertinya sama saja tidak terpengaruh. Perbedaan pemandangan dalam dua situasi dan dua Negara ini sungguh membuat kita berfikir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan negeri ini, kenapa panggilan sholat
6
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
tak memperoleh respon yang menyampaikan “Ketika kalian cepat, dan seabrek pertanyaan dengar panggilan sholat, maka yang sulit untuk dijawab. segera tinggalkanlah jual beli”. Perlukah aparat untuk mene Dengan kata lain, sesibuk gakkan ini semua, atau me apapun, seberat apapun, potensi nunggu kesadaran masyarakat. keuntungan berapapun, Masih banyak pertanyaan lain tinggalkan dulu dan kemudian yang berkecamuk yang sampai bersegeralah untuk beribadah. O l e h : sekarang belum memperoleh Ini yang sampai sekarang, Noor Shodiq Askandar jawaban menggembirakan. dipegang teguh oleh bangsa 2 Universitas Islam memang mengajarkan Wakil Rektor Arab dan berbagai bangsa lain Islam Malang orang untuk menjalankan usaha khususnya yang membuka usaha dengan baik. Allah swt ber di sekitar Masjid al Haram dan firman “Sesungguhnya Allah swt tidak Masjid Nabawi. akan merubah nasib suatu kaum, kecuali Selanjutnya Al Qur’an juga memberikan kaum itu sendiri yang merubahnya”. Begitu rambu lain dalam surat al jumu’ah 10 “Dan juga Rasulullah saw bersabda “rizqi yang jika kalian telah tunaikan sholat, maka paling baik itu adalah yang diperoleh / bersegeralah menyebar ke muka bumi ini diusahakan dari tangannya sendiri” (al dan carilah karunia Allah swt….dst”. Bagi hadits). Dalam riwayat lain disampaikan para pengusaha, berarti begitu selesai shoalt “Sembilan dari sepuluh pintu rizqi itu ada dan dzikir kepada Allah swt, terus membuka pada dunia perdagangan (dunia usaha)” usaha kembali dan menjalankan usaha HR. Buchori Muslim. Al Qur’an dan Al dengan penuh kesungguhan. Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya Sungguh Islam telah menggariskan sesuatu berusaha dalam Islam. Islam tidak me yang sangat lengkap. Kalau ada panggilan nganjurkan orang untuk menggantungkan datanglah dengan segera, dan begitu selesai hidupnya kepada orang lain, apalagi dengan memenuhinya, bersegeralah memulai usaha meminta minta. kembali. Dengan demikian terpenuhi kedua Namun demikian, usaha yang dijalankan duanya. Berusaha untuk memenuhi ummat Islam tentu harus mengenal rambu kebutuhan dan sarana ibadah, tanpa rambu yang tidak boleh dilanggar. Misalnya meninggalkan kebutuhan yang paling utama, dari aspek hukum, feasibilatas usaha, yaitu kebutuhan rohani untuk selalu maupun dari aspek social. Tidak kalah menghambakan diri kepada Allah swt dzat pentingnya aspek yang berkaitan dengan yang maha pemberi dan maha agung. manajemen waktu. Aljumu’ah ayat 9 Bagaimana dengan kita semua?
َص ُال ْأ ُ ًِّ ْاىقُس-ِهللاِا ب َ ْق َس َأٝتةً ىََز ٌْس ََّٖ ُِٞ٘ه ف َ ْ َِعٚ َِِّّٚس«لَ ٍَفَ ِْئ َ قََّ ْف ٔٞآُهللا عي س َ َّصي ِ ٚصي ِ اه َوَ ُألٞ َّ ُسْٞ اه َغ – َُ ٌجقٝدَا-ٗسيٌِخ َْٚ َٖف ِْْٚٞ َاىصَّ الَةَ بِٚتب َٚاًى هللاُ تَتَ ََ َع ٍا َْ س َ ِ قفَق.» َ –َ٘هُثَالَ«ثًاق
ََِّّ ََِْسةَ إْٞ َٕٝ َٗ َُسب َٗ ُُِّ٘ٙعا ْب َِّد ُن اه ْاى َع ْب ُد ها فَفِئ ِ َذ َِٖسأَب َ َٙ ِدفَق.اإل َٗ ٍَىِ َ ِعاً ْب َ َا قٚ َاه ٍَاا ْق َس ْأ ِ ِْ ِ َءٞصْ َزفَا َّ َُِٞ٘ه َّ اه ُ ِّ ِ ََّلِلِ َس َِ َزعبٚل َحفَ ْئَِِّّ ُد هللا ٚصي ِّٚح َِ َد هللاُ تَ َعا ََِ َساى ْت َزْاى َع َ َّ ْف( ِس ْاى َ َٚٔىٞعي َ َ ق.)- ِهللا َّ اه َّ ِْٚاه َّ ٌٞ ْٞ َ َالَقَةَ ب.) ص ح ِاى ت َْ ِِقَ َسََٚ َ(اىسَّتَ َعحْاى َٚهللاُ تَ َعاى ع ْب ِد َ ُهللا َ اه َ ََقُ َٗ٘إِ ُه َذا«قَ قٝٙ-ٌٗسي ِ ُ َّاىس
Dialog dengan Allah
اه اه (َسأَ ٍَ َاهىِ فَ ِئ قَ ٍَ َاٙ َٗىِ َٗ َعإِ ْب َذ ِدا.ٙ ِِْ ٞعصْْب ِفَد ٙ َ ِّ ٚ َ َع ْبََِْْٚٞ َأَٗبَْث َ َ ق.)ِِّٝ َّ َع ِدي ِ َْ٘قَا ًِ َه اى ْاىد َع ْب ُدٝل َذا َّ َاهةً ف َهللاَُّ٘ تَ َعاى – ٙ ِدٚع ْب َ ِّ َِ َدٚ َ ِ ِ ََّلِلٚ( ٍَ ْاىجَّ َح َد َِّْ ُد َ ََِٞ ْاى َع–اىَ ِ ََٗقِّٙع َْبز ِدب َّ إِىَ َحٚض َ َّ ٍَقَس.)اه
ketika Membaca Surat al-Fatihah َ
-ٌٔ ٗسيٞ هللا عيٚصي- ِّٚ ِ َْسةَ ع َِِ اىَّْبٝ ٕ َُسِٚع َِْ أَب ْ ُآ َ َّٚصي َ ِْ ٍَ « قَا َه ِ َْٖا بِأ ُ ًِّ ْاىقُسَِٞ ْق َسأ فٝ ٌْ َصالَةً ى ِٚو ألَبٞ َ ِ فَق.» ً ُس تَ ََ ٍاْٞ ِخدَا ٌج – ثَالَثًا – َغْٚ َ َٖف ِٚاه ا ْق َس ْأ بَِٖا ف َ َ فَق.ً َْسةَ إَِّّا َّ ُنُُ٘ َٗ َزا َء ا ِإل ٍَ ِإٝ َُس َّ ُ٘ه ُ َس َِعَِِّّّٚ ْف ِسلَ فَئ ٔٞ هللا عيٚصي- ِهللا َ ْت َزس َّ اه ُ َْ قَ َسَٚهللاُ تَ َعاى َّ ت اى ِْْٚٞ َصالَةَ ب َ ََقُ٘ ُه « قٝ -ٌٗسي اه ْاى َع ْب ُد َ َ ٍَا َسأَ َه فَئِ َذا قٙ ِِْ َٗىِ َع ْب ِدَٞ ِّصْ فَِٙ َع ْب ِدْٞ ََٗب َّ قَا َه.) ََِِٞ َ( ْاى َح َْ ُد ِ ََّلِلِ َزبِّ ْاى َعاى ِّٚ َح َِ َدَٚهللاُ تَ َعاى َّ قَا َه.) ٌِٞ اه (اىسَّحْ ََ ِِ اى َّس ِح َٚهللاُ تَ َعاى َ َ َٗإِ َذا قَٙع ْب ِد
اه َ َ ق.)ِِّٝ ِ ِ َٗإِ َذا قَا َه ( ٍَاى.ٙ َع ْب ِدَّٚ َ َعيَْٚأَ ْث ِ َْ٘ ًِ اىدٝ ل
– ٙ َع ْب ِدَّٚ ََّض إِى َ َ٘اه ٍَ َّسةً ف َ َ – َٗقٙ َع ْب ِدٍَِّٚ َّج َد ِْْٚٞ َ قَا َه َٕ َرا ب.) ُِٞك َّ ْستَ ِع َ َّاِٝك َّ ْعبُ ُد َٗإ َ َّاِٝاه (إ َ َفَئِ َذا ق َ فَئِ َذا قَا َه (ا ْٕ ِدَّا. ٍَا َسأ َهٙ َٗىِ َع ْب ِدَِٙ َع ْب ِدْٞ ََٗب ِْسٞ ِٖ ٌْ َغْٞ ََِ أَّْ َع َْتَ َعيٝص َساطَ اىَّ ِر ِ ٌَ ِٞاىصِّ َساطَ ْاى َُ ْستَق ٙ قَا َه َٕ َرا ىِ َع ْب ِد.) َِِّٞ ِٖ ٌْ َٗالَ اىضَّاىْٞ َب َعي ِ ُْ٘اى ََ ْغض
D
». ٍَا َسأَ َهَٙٗىِ َع ْب ِد
ari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), ٛزٗآ اىبخازkurang ) ب َ ْق َس ْأ بِفَاتِ َحٝ sah) ٌْ َ ىِ ََِْ ى-beliau صالة َ ال ِ ( ِت ْاى ِنتَاtidak maka (shalatnya 417/ُ)(األذا mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.” Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang ٛ“َّالةَ ىِ ِر ْم ِسBacalah َٗأَقِ ٌِ اىصِّٜ ْعبُ ْدAl فَا imam. Abu Hurairah berkata, Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: َُُ٘صالتِ ِٖ ٌْ خَا ِشع َ َِِٜ ُٕ ٌْ فِٝقَ ْد أَ ْفيَ َح ْاى َُؤْ ٍَُُِْ٘ اىَّر Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa
َ َّ
َ َ َ
ُِٞ َِّ َّح َُ تَق َعاى.) ْ ٌٞ ست َ ِق َٗإَٙفعئْبِ ِدذا اه هللا اىَّسِٝاهاكَ(اىّسَعْ بَُّحْ ُد ََ َِِٗإ َ َ َِعق.) َ َِّٝاه َذا(قَإ ِ َاك -ٌٔ ٗسيٞ هللا عيٚصي- ِّٚ ِ َسةَ َع ِِ اىَّْبْٝ ُٕ َسَِِْٕٚٚٞرعا َِْبَأَ ْبٚاه ْ (اا ْٞ َأَ ْث َْٗب َٗ ِدٙ ْب ِد َع ْبٚ ُِ َٖا بِأ ُ ًِّ ْاىقُسْ آَِٞ ْق َس ْأ فٝ ٌْ َصالَةً ى َ ق.)اه َ ََِ َعيَٚ َ َّٚصي َ ِْ ٍَ « ه ِدّقََاا َه َ ِِّٝ َِ َ ساىِأ َ ٍَ (اهٍا ل ىِ َع َٗ ْبإِ َِدذا ق.ٙ َ َٙ َٕ َّع ِ ََْ٘فَئ ًِ َذااىدقٝ.ه ٌ غدَا ِٚ َو ألَبِٞ فَق.» ً ُس تَ ََ ٍاْٞ ج – ثَالَثًا – َغ َِخَٚ ٌْ ْٖ َٖ فْٞ َعي ْ –َُ ٙطَ ِد ْاى ْس َٞتَ َٗقِقuntuk س ََّض ِر إِى ِ ٍَ اه َْٙ أَّْ َع َْبع ِدَّٚ َِٝ َ٘ص َّسةًَساف ْبAllah, َسا َعِّٚاىص ٍَ َّج ِ َ – َت َ َّطَ اى َ ٌَ ini ِّ َدdan ِ ٞ‘iyyaka penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan Allah. Iyyaka na’budu, ْ ْ ُ َّ َ َ ُُ٘ ُ َ َ ْ ٚ ف ا ٖ ب أ س ق ا ه ا ق ف . ًا ٍ إل ا ء ا ز ٗ ن ّ ا ّ إ ة س ٝ س ٕ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ ِ َ ِ na’budu waِ iyyaka nasta’in (hanya ِ kepada- َ iyyaka nasta’in, ini untuk َ hamba. ْ ْ ِّاىضَّع اى ٙىِ َع ْب ِدِْٚراْٞ ََٕاها ب ب َ ّ َاك ِ َِّٝضُ (٘إ اهقَ َٕ َر فَئِاى َذ َاَغقَا َه ََّ َٗاكُِٝ ُد ِٖ ٌْ َٗإْٞع ْيعب َ .)َ ق.)َُِِٞٞ ِ َالَ َّ ْست Mu kami kepada-Mu َّ dan ْ ُ ِّ َ َ ٔٞعيmenyembah هللاٚصي- ِهللا زسُ٘ َهhanya ْت ع َ س ٚ ّ ئ ف ل س ف ّ َ َ َِ ِ ِ kami memohon pertolongan)’, Allah 5. Itulah dialog antara َ أhamba dengan (ا ْٕ ِدَّاsaat اه فَئِ َذ.membaca » ٍَا َسأَ َه.ٙ ِد َهsurat سع ْب دٙ َّ dan َ َا قdia َ ٍَِا َٗىٙal-Fatihah ِ ِ ََِع ْب ِد َع ْبَٞٗ َٗبَ ْى ُ antara-Ku َّ Ini ِْْٚٞ َصالَةَ ب ت اى َْ قَ َسَٚهللاُ تَ َعاى « قَا َهhamba-Ku, َقُ٘ ُهٝ -ٌٗسي berfirman: Allah bagi ْب ُدhamba-Ku kali ْ ِّصٙ َع ْب ِدJika اه ْاى َع ٍَاٙyang ِ َٗىِ َع ْب ِدia َِْٞ َ َٗبia ََِّْ أٝ َص َساط َ َ َسأَ َه فَئِ َذا قapa ِ ْٞ َ فminta. ِْسٞ ٌْ َغminimal ِٖ ْٞ َ َع َْتَ َعي17 اىَّ ِرsehari ِٞاطَ ْاى َُ ْستَقketika اىصِّ َس ِ ٌَ semalam mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shalat fardhu dan maksimal.... Semoga ْ ْ َّ َّ ِّٚ َح َِ َدَٚ هللاُ تَ َعاىan’amta قَا َه.) ََِِٞ َ‘ىalaihim, ُد َِلِلِ َزبِّ اى َعاghoiril َْ ( اى َح shirootolladzina ٙ ْب ِدsemakin اه َٕ َرا ىِ َع .) َِِّٞ َٗالَ اىضَّاىrasa ٌْ ِٖ ْٞ ََعيkhusyu’ ب ََ ْاى َ َقmeningkatkan ِ ُ٘ ْغضkita َّ اه magdhuubi ketika menjalani ibadah shalat… ْ(اىسَّحlaaddhoollin’ َٚهللاُ تَ َعاى .) ٌِٞ ََ ِِ اى َّس ِحwa اه َ َ‘قalaihim َ َ َٗإِ َذا قَٙع ْب ِد (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, ». ٍَا َسأَ َهَٙٗىِ َع ْب ِد َ ق.)ِِّٝ ًِ َْ٘ٝ ل ٍَ ( قَا َهtelah َٗإِ َذا.ٙEngkau َع ْب ِدَّٚ َ َعيَٚberi ْأَ ْث ِ ِاىyang ِ اىدorang yaituا َهjalan Tema hadist yang berkaitan dengan Al nikmat, Qur›an – ٙbukan َع ْب ِدَّٚ َ إِىjalan َّض اه ٍَ َّس – ٙ ْب( ِدdimurkai َعٚٛاىبخاز َ َ٘ةً فorang َ َ َٗقyang ٍَِّ َّج َد ٓزٗا ) ب َ ال ِ : َ ْق َس ْأ بِفَاتِ َح ِت ْاى ِنتَاٝ ٌْ َصالة ىِ ََ ِْ ى dan bukan jalan orang yang sesat), Allah 417 /ُ(األذا ) َ َ ِْْٚٞ َ قَا َه َٕرا ب.) ُِٞك َّ ْستَ ِع َّاِٝفَئِذا قَا َه (إ َ َّاِٝك َّ ْعبُ ُد َٗإ َ bagi berfirman: Ini untuk hamba-Ku, hamba1. Maka Esakanlah Aku dan sembalah َ Ku apa َاyang Aku dan Shalatlah kamu untuk mengingatَٗ ّ َه (ا ْٕ ِدiaا قَاminta.” فَئ ِ َذ.ٍا َسأ َه (HR. َِٙ َع ْب ِدْٞ َبno. َ ٙ َٗىِ َع ْب ِدMuslim 395). Ku. َ ص َسا َ ص َسا ِْسٞ ِٖ ٌْ َغْٞ ََِ أَ ّْ َع َْتَ َعيٝط اىَّ ِر ِّ اى ِ ٌَ ِٞط ْاى َُ ْستَق ْ فَا َّ َٗأَقِ ٌِ اىِّٜعبُ ْد ٛس ِ صالةَ ىِ ِر ْم َٕٙ َرا ىِ َع ْب ِدyang قَا َه.) terdapat ْٞ َب َعي ( ْاى ََ ْغٛب ) زٗآ اىبخاز ََِِّٞٗالَ اىضَّاىdiٌْ ِٖ dalam Pelajaran hadist: ِ ُ٘ض َ ال ِ َ ْق َس ْأ بِفَاتِ َح ِت ْاى ِنتَاٝ ٌْ َصالة ىِ ََ ِْ ى 1. Hadis ini menunjukkan bahwa al-Fatihah Maka sembalah Aku ». ٍَا َسأَ َهٙ َٗىِ َع ْب ِد417/ُ)(األذا adalah rukun Shalat, membaca Al-Fatihah dan dirikanlah salat untuk mengingat termasuk rukun shalat pada setiap rakaat, Aku. (Thaha: 14) baik bagi imam maupun munfarid (shalat َُُ٘اشع َ َِِٜ ُٕ ٌْ فٝح ْاى َُ ْؤ ٍَُُِْ٘ اىَّ ِر َ َقَ ْد أَ ْفي ِ َصالتِ ِٖ ٌْ خ seorang diri) berdasarkan sabda Nabi 2. Yakni sungguh telah beruntung, َ ْ َ ٛ َٗأقِ ٌِ اىصَّالة ىِ ِرم ِسِّٜفَا ْعبُ ْد sallallahu’alaihi wasallam : berbahagia, dan beroleh keberhasilan mereka yang beriman lagi mempunyai ciri khas ( ٛب ) زٗآ اىبخاز َ ال ِ َ ْق َس ْأ بِفَاتِ َح ِت ْاى ِنتَاٝ ٌْ َصالة ىِ ََِْ ى diantaranya seperti, yaitu: 417/ُ)(األذا
“Tidak (sah) shalat bagi seseorang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).» ٛ َٗأَقِ ٌِ اىصَّالةَ ىِ ِر ْم ِسِّٜفَا ْعبُ ْد (HR.Bukhari, Azan/714) 2. Al-Fatihah disebut shalat, karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba ْ َق ٌْ ِٖ ِصالت ُِٜٕ ٌْ فketika ٍِ ْد أَ ْفيَ َح ْاى َُؤdia َُُ٘ خَا ِشعsurat ََُُِِْٝ٘ اىَّرshalat, َ ini yang membaca hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya. 3. Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi dua, setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin’ sampai ‘Maliki yaumiddin.’ Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat. 4. Ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah untuk hamba, setengah untuk
َُُ٘صالتِ ِٖ ٌْ خَا ِشع َ َِِٜ ُٕ ٌْ فٝقَ ْد أَ ْفيَ َح ْاى َُ ْؤ ٍَُُِْ٘ اىَّ ِر Sesungguhnya beruntunglah orang - orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya. (Al Mu’minun: 1-2). Sebagai catatan penting bahwa orang yang tidak fasih membaca Surah Al-Fatihah dengan baik (salah berat / salah Jali) maka orang tersebut tidaklah sah shalatnya, kecuali orang tersebut memang sulit untuk melafalkannya setelah dia belajar dan berusaha semaksimal mungkin, maka shalatnya sah untuk dirinya sendiri, sementara dia tidak boleh menjadi imam shalat, karena keterbatasannya itu. Dan barangsiapa yang bermakmum kepada orang yang bacaan Fatihahnya tidak baik, sementara dia bisa melafalkan lebih baik dari si imam tersebut, maka shalatnya tidak sah.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
7
KEGIATAN Festival Santri TPQ 2017 yang diadakan pada Minggu (17/12) berlangsung sangat meriah. Diikuti oleh 19 TPQ Binaan LAZIS Sabilillah. Meskipun ada 10 TPQ yang absen, karena berbenturan dengan dimulainya hari libur sekolah, namun festival tetap meriah karena peserta mencapai 220 santri TPQ. Kegiatan ini digelar di Masjid Sabililah sejak jam 7 pagi hingga 11 siang. Kemeriahan ini tidak lepas dari peran panitia yang terdiri dari anggota FORTYS (Forum TPQ Sabilillah). Festival Santri TPQ kali ini dimeriahkan dengan tujuh perlombaan, diantaranya Cerdas Cermat, Adzan, Hafalan Sufat Pendek, Puzzle Hijaiyah, Mewarnai (TK), Mewarnai (SD), dan Asmaul Husna. FORTYS berkerjasama dengan MQS (Majelis Qur’an Sabilillah) untuk menjadi juri dalam perlombaanperlombaan tersebut. Para juri sudah ahli di bidangnya, sehingga kemampuan para peserta di masing-masing perlombaan sesuai dengan penilaian juri. Para pemenang pun terseleksi dengan baik dan memang lebih baik dari peserta-peserta yang lain. Para pemenang mendapat hadiah menarik dari panitia berupa piala dan bingkisan. Sedangkan semua peserta, pendamping, serta panitia mendapat sertifikat sebagai kenangkenangan atas keikutsertaannya dalam kegiatan Festival Santri TPQ 2017 ini. Perlombaan Cerdas Cermat adalah pengalaman pertama bagi para santri. Untuk materi dalam lomba ini adalah seputar Rukun Iman dan Rukun Islam dalam bentuk soal pilihan ganda. Cerdas cermat di Festival TPQ kali ini berbasis IT. Berbekal smartphone dan koneksi internet para peserta dengan semangat mengikuti proses perlombaan hingga selesai. Perlombaan ini didukung oleh Aplikasi Kahoot. Aplikasi ini berbasis web, sehingga diperlukan koneksi internet yang cukup baik. Proses perlombaan ini cukup mudah dan seru. Proses awal adalah dengan masuk ke laman web dengan memasukkan kode dan nickname. Setelah itu muncul bentuk persegi, lingkaran, dan segitiga di masing-masing smartphone sebagai media menjawab soal-soal yang akan ditampilkan di layar proyektor. Yang menjadi keseruan dalam lomba ini adalah ketika ditampilkan peringkat para peserta di setiap selesai menjawab soal, sehingga setelah
8
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Menciptakan semangat berlomba dan berprestasi bagi seluruh santri - santri TPQ Binaan LAZIS Sabilillah.
perlombaan langsung dapat diketahui siapa pemenangnya. Dari perlombaan ini peserta juga mendapatkan pengetahuan baru, karena setiap selesai satu soal bisa dapat diketahui jawaban mana yang benar. Perlombaan Hafalan Surat Pendek cukup membuat para santri tertantang kemampuan hafalannya. Dalam lomba ini ada tiga penampilan peserta, yaitu pembacaan surat Al-Fatihah sebagi surat wajib, dilanjutkan Surat Ad-Dhuha sampai An-Nas sebagai surat pilihan, dan diakhiri dengan sambung ayat dengan dibacakan sebagian ayat lalu peserta melanjutkan ayat tersebut. Dari perlombaan ini peserta akan tahu kemampuan hafalannya dan diharapkan untuk lebih semangat mengasah kemampuannya. Perlombaan Puzzle Hijaiyah dalam festival ini berlangsung cukup seru. Peserta dituntut untuk mampu menguasai huruf hijaiyah secara baik, sehingga mampu menyusunnya mulai dari hamzah hingga ya’ dengan tepat dan cepat. Lomba ini diikuti oleh anak-anak TK yang berusia 4-6 tahun. Peserta yang mampu dengan cepat dan tepat lah yang menjadi pemenang.
Lomba mewarnai dalam festival kali ini tidak jauh berbeda dengan perlombaan mewarna lainnya. Para peserta mewarnai gambar berukuran A3 dengan pensil warna atau crayon. Para peserta mengikuti dengan baik. Sejumlah karya santri yang menang terlihat bagus karena dinilai dari kesesuaian warna, teknik pewarnaan, dan kerapian. Lomba Asmaul Husna dalam Festival Santri TPQ menjadi ajang para santri unjuk kemampuan dalam menghafalkan asmaul husna dengan irama secara grup. Dalam satu grup terdiri dari 5 santri. Salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar para santri bersemangat lagi untuk mengaji Al-Qur’an dan menambah ilmu keislaman. Dari kegiatan ini bisa menjadi evaluasi Lembaga TPQ atas kemampuan santri-santrinya dalam memahami materi yang telah disampaikan. Berkat izin Allah acara berjalan sesuai rencana, sehingga FORTYS mampu menyelenggarakan kegiatan ini dengan sukses. Sebagian besar keperluan dalam kegiatan ini pun tak lepas dari dukungan LAZIS Sabilillah sebagai sponsor utama. (A’in)
KH Muhammad Yahya
Pesantren
Gading, Malang (Bagian 2) Kesan Pertamaku Terhadap Pesantren Miftahul Huda Orang yang pertama kali saya kenal yaitu KH Abu Hanifah, sekaligus guru ngaji dan ruhaniku. Pribadi beliau mengambarkan pondok pesantren Miftahul Huda Gading, sekaligus mengambarkan sosok Kyai Muhammad Yahya dan keluarganya. Orang yang kedua adalah ustad, Dr. Khusairi dosen Jurusan Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang yang sangat sopan, sabar dan bersahaja. Barulah kenal yang lain, seperti; ustad Munjin Nasih, Ustad Irhami, dan dokter Nur Kholis, dokter Fathoni. Rupanya, pondok pesantren Miftahul Huda Gading melahirkan sosok professional, ilmuwan, dosen, dokter, pejabat yang santun, sabara dan ihlas dalam beramal. Ketika mengajar di jurusan Fakultas Sastra, jurusan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang, banyak dari mahasiswa yang saja ajar, termasuk santri di Miftahul Huda Gading. Rupanya santri-santri tersebut juga sangat santun, sabar dan taat kepada guru-gurunya. Saya-pun Haqqul Yakin, bahwa KH Muhammad Yahya Gading itu bukan ulama biasa, tetapi ulama yang sudah masuk kategori khos, baik ilmu dan lakuknya. Jadi wajar, jika KH Muhamamd Tholah Hasan berpesan “sampeyan harus memasukkan Kyai Muhamamd Yahya dalam tulisan buku sampeyan”. KH Muhammad Yahya Beliau dilahirkan tahun 1900 M di Desa Jetis, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, betul apa yang di sampaikan KH Muhammad Tholhah Hasan, bahwa KH Muhamamd Yahya itu asli Malang, walaupun nenek moyangnya berasal dari Jawa Tenggah. Tidak dipungkiri, bahwa sebagian besar ulama besar dan tokoh di Malang, bukan asli Malang lho tetapi pengembara, seperti; Habib Abdul Qodir Bil Faqih, KH, Imam Asfali, KH Muhamamd Said, KH Masykur, KH Masduqi Mahfudz, KH Marzuki Mustamar. Seperti keluarga santri pada umumnya, sejak usia dini, orangtuanya sudah menge nalkan Muhammad Yahya pada ilmu agama dan ahlak, seperti; membaca Al-Quran kepada para ulama’. Adakalanya, seorang Kyai,
oleh: Abd Adzim Irsad
mengajari putra-putrinya sendiri membaca Al-Quran dan ilmu agama, serta ahlak kepada para ulama, karena itu merupakan ilmu yang sangat mendasar. Muhammad Yahya di didik model pondok pesantren salaf yang di bimbing langsung oleh Ayahandanya, yaitu Kyai Qoribun dan ibunya, Nyai Ratun. Muhammad Yahya mendapat pendidikan dasar agama yang diasuh langsung oleh pamanya yang juga seorang Kyai, beliau adalah Kyai Abdullah seorang mursyid Thariqah Kholidiyah. Tradisi nyantri (ngembara) dari pesantren ke pesantren merupakan tradisi para ulama terdahulu. Dengan tujuan agar supaya mendapatkan ilmu bermanfaat dari para ulama, sekaligus pengalaman ruhani dan spiritual. Begitulah kira-kira Muhammad Yahya ketika nyantri dari satu pesantren ke pesantren salaf, agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari berabagi guru. Bagi seorang santri, syarat utama agar mendapat ilmu yang bermanfat itu harus lama waktu nyantri, sekaligus mendapatkan bimbingan dari guru. Dan yang paling penting ialah “memulyakan guru dan keluarganya”, karena memulayakan Kyai (ulama), itu sama dengan memulyakan Rosulullah SAW, karena ulama itu pewaris para nabi, begitulah penjelasan Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Lubabul Hadis. Kyai Muhammad Yahya itu nyantri di enam pesantren salaf selama 20 tahun. Pesantren Bungkuk Singosari yang di asuh langsung oleh KH Thohir Bungkuk yang terkenal dengan kewaliannya. Kemudian di lanjutkan ke Pondok Cempaka Blitar, Kuningan Blitar, Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo yang mana KH Muhamamd Hasyim Asaary pernah nyantri di situ, Pondok Kyai Asy’ari Tulungagung, dan Pondok Jampes Kediri yang merupakan pesantren sepuh dan hebat. Tahun 1930 atas restu Kyai Ihsan Jampes Kediri, beliau kembali ke kota kelahirannya di
Malang. Beliau tidak akan berani pamitan kembali ke Malang, kecuali setelah mendapat ijin dari gurunya. Ini menjadi isarat, betapa tawadu dan sabar, taat dan ta’dim Kyai Muhammad Yahya kepada guru-gurunya. Inilah yang dinamakan Ahlak seorang santri kepada guru, mendahulukan ahlak dari pada ilmu. Pada tahun yang sama, Kyai Muhammad Yahya menikah dengan putri angkat Kyai Isma’il atas permintaan Kyai Ismail yang bernama “Khodijah”. Seorang Kyai itu tidak akan mengambil menantu sembarangan, kecuali sudah mengetahui ahlak, nasab, ilmu calon menantunya. Itu-pun harus melalui proses istikharah, karena salah menentukan pilihan akan menjadi petaka dalam sebuah rumah tangga. Khodijah itu sebenarnya adalah putri dari Kyai Abdul Majid sekaligus keponan Kyai Ismail. Kyai Ismail dan Kyai Abdul Majid itu generasi kedua Pengasuk Pesantren Miftahul Huda Gadingkasri Malang. Lima tahun kemudian Kyai Abdul Majid dan Kiai Isma’il wafat. Sudah menjadi ketentuan Allah SWT, akhirnya Kyai Muhammad mengantikan keduanya sebagai pimpinan Pesantren Miftahul Huda Gading. Pesantren tempat nyantri Kyai Muhammad Yahya adalah pesantren yang mengajarkan ilmu tasawuf dan tariqot serta wirid-wirid, sebagai ciri khas pesantren Salaf Al-Nahdiyin di Nusantara. Jadi, wajar saja jika kemudian santri yang nyantri di pesantren Miftahul Huda itu rajin wiridan dan tirakatan dan ahlaknya santun kepada guru-gurunya. Berkah dari kekuatan wiridan Kyai Muhammad Yahya, banyak santri-santrinya yang menjadi tokoh agama, professional, bahkan ada juga yang menjadi dosen, dokter, pejabat, anggota DPR. Menariknya, mereka tetap menjaga ahlak sebagai seorang santri khas pondok pesantren Miftahul Huda Gading. Ciri khas santri Pondok Pesantren itu santun dan tawadu kepada siapapun. (Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
9
Doa Dalam Perjalanan Jauh (Safar)
Artinya : Allah Maha Besar (3X). Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedangkan sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat). Ya, Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam perjalanan ini, kami memohon perbuatan yang meridhokanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusu keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga�
Kembali, diakhir tahun 2017 lalu Lembaga Amil Zakat, Infaq & Shodaqah Sabilillah mendapatkan kunjungan untuk belajar bersama tentang manajemen pengelolaan dana Zakat, kali ini tamu berasal dari Masjid Al Islah, Kec. Garum Kota Blitar.
Sejumlah 15 orang tim takmir dan pengurus lembaga - lembaga Masjid Al Islah hadir diruang pertemuan Yayasan Sabilillah
Kunjungan diterima oleh Manager Operasional dan Sekretaris LAZIS Sabilillah
Selain membahasa tentang tata kelola manajemen dana zakat, para tamu juga bertanya banyak hal mengenai kegiatan program serta pelayanan peribadatan di Masjid Sabilillah
Selama kurang lebih 2 jam, saling bertanya dan mendengarkan. Diakhir sesi sebelum meninggalkan masjid Sabilillah para takmir Masjid Al Islah berkeliling melihat kompleks Masjid Sabilillah beserta bagian- bagiannya.
10
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Jauhi Berprasangka Buruk Allah Swt berfirman, “Hai orangorang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka buruk. Karena sebagian dari prasangka buruk itu adalah dosa ...” (QS. al-Hujurat: 12)
Prasangka buruk termasuk sifat dan akhlak buruk yang tercela dan al-Quran memperingatkan manusia agar berhati-hati tidak sampai terkena penyakit ini. Secara umum, prasangka buruk dapat dibagi menjadi tiga kategori: 1. Prasangka buruk terhadap diri sendiri (nafs ammarah). 2. Prasangka buruk terhadap orang lain. 3. Prasangka buruk kepada Allah. Berprasangka buruk kepada diri sendiri artinya seseorang menuduh dirinya dan ini termasuk pengertian yang dipuji dalam al-Quran. Allah Swt dalam al-Quran mengutip ucapan Nabi Yusuf as,
«Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan). Karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53) Sejatinya, menuduh diri sendiri (nafsu ammarah) dan mengevaluasinya merupakan perbuatan yang dapat menyelamatkan manusia dari kesesatan dan lupa diri. Sebaliknya, berprasangka buruk kepada orang lain merupakan sesuatu yang tercela dalam pandangan al-Quran. Ada larangan dan peringatan serius dalam al-Quran terkait sikap prasangka buruk kepada orang lain. Hal ini dengan gamblang dapat dipahami dari ayat 12 surat al-Hujurat yang telah disebutkan di awal pembahasan ini. Allah Swt pada awalnya mengingatkan manusia untuk meninggalkan sikap banyak berprasangka buruk kepada orang lain. Setelah itu Allah Swt dengan tegas berfirman bahwa sebagian dari prasangka buruk itu adalah dosa. Bila benak manusia terbiasa berprasangka buruk, maka apa yang dipikirkan tentang orang lain lebih banyak ilusi dan khayalan dirinya sendiri. Setiap harinya ia tidak lagi berpikir tentang diri dan pekerjaannya, tapi yang dilakukannya adalah memikirkan pekerjaan orang lain dan mulai memunculkan prasangka yang tidak-tidak tentang mereka.
Pada akhirnya sebagian dari prasangka buruk itu merupakan dosa yang tersimpan dalam benak manusia dan kemungkinan besar ia tidak dapat mengenali bahwa apa yang tengah dipikirkannya merupakan perbuatan dosa. Oleh karenanya, lebih baik sejak awal manusia meninggalkan sikap prasangka buruk terhadap orang lain. Kategori ketiga dari prasangka buruk ini adalah menisbatkannya kepada Allah Swt. Dalam ayat 6 surat al-Fath, Allah Swt membeberkan sifat-sifat orang Musyrik dan munafik bahwa sifat pertama yang dimiliki mereka adalah berprasangka buruk kepada Allah Swt. Akibatnya, mereka akan mendapat balasan yang pedih atas perilakunya dan ini merupakan peringatan serius Allah Swt terkait orang-orang yang memiliki prasangka buruk kepada Allah Swt. Berprasangka buruk kepada Allah Swt yakni seseorang menganggap bohong janjijanji yang disampaikan Allah Swt yang pasti menolong orang-orang Mukmin. Ia berpikir tentang Allah dan bertanya pada dirinya sendiri, ”Apa yang menjadi jaminan bahwa Allah bakal memenuhi janji-janjinya?” Pada dasarnya, keberadaan prasangka buruk kepada Allah Swt sebagai tanda-tanda kesyirikan dan kemunafikan dan Allah Swt mengeluarkan peringatan yang sangat keras terkait masalah ini.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
11
“Mondok & Sekolah, Muntaza Aida Sudah Hafal 11 Juz” SALAH satu program utama LAZIS Sabilillah ialah memberikan bantuan pendidikan kepada anak asuh, baik yang saat ini rutin dan insidental tercatat sekitar 274 anak. Yatim maupun dhuafa, Dari sekian anak asuh memang belum semua biaya pendidikan yang bisa ditanggung. Salah satu alasannya yakni agar mereka ikut juga mempunyai rasa tanggung jawab sebagai orang tua yang menyekolahkan dan mendidik anak – anak mereka. Selain itu, agar sistem pemberian bantuan juga bisa merata dan terserap secara penuh. Seperti halnya yang telah dilakukan kepada keluarga binaan ibu Anis Hidayati salah satu orang tua anak asuh, sore hari menjelang magrib ia datang dengan raut wajah yang penuh dengan kebingungan, sepertinya malu – malu tapi akhirnya ia sampaikan juga yang menjadi perma salahan’nya, kalau yang beberapa bulan lalu ia sempat menyampaikan masalah terkait Program bina usaha, kali ini ia sampaikan tunggakan biaya sekolah yang masih tertanggung dengan jumlah total kurang lebih Rp. 2.600.000,- ternyata setelah kami datang dan konfirmasi ke sekolahnya “SMA SUNAN KALIJAGA” yang berada di Pakis Sukolilo Jabung kab Malang SPP selama 1 tahun belum terbayarkan, ditambah
12
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
lagi dengan biaya ujian semester dan ujian – ujian yang lain. Secara pencatatan, Ibu Anis Hidayati ini merupakan salah keluarga binaan baru yang mendapatkan pendam pingan sebagai keluarga binaan LAZIS yang mana ia dulu adalah mantan Remaja Masjid Sabilillah di era tahun 1990’an, Sejak ia menikah dan bertempat tinggal di dusun Gagak Asinan RT 24 / RW 07 sumber pasir Pakis Kab Malang, ia mempunyai dua orang putri “Muntaza Aida Aflah Kelas 8 di SMP IT As – Syadzili Sumber pasir Pakis Kab. Malang, dan Zuhrotul Ilmi kelas 12 SMA Sunan Kalijaga Sukolilo Jabung. Diawal ia berkunjung ke kantor LAZIS ia banyak bercerita bahwa beberapa saat ini ia banyak diberikan ujian oleh Allah dalam kehidupannya, mulai dari di uji ekonomi sampai di tinggalkan suami tercinta untuk selamanya. Disinilah peranan LAZIS sangat dibutuhkan. Ia bercerita sepeninggal suaminya ia bekeja sebagai penjahit mulai produksi sampai dengan menjual, ia membuat produk mukena dan taplak meja yang dipasarkan di koperasi rumah sakit Saiful Anwar dan di toko – toko pasar yang berjualan baju atau mukena, dengan sistem konsinyasi. Tidak berhenti di mukena dan taplak meja saja, dengan telaten ia juga berjualan telor
asin yang ia ambil di temannya sendiri, sambil ia berkeliling menitipkan mukena di toko – toko kelontong saat berangkat memasarkan mukena dan taplak buatannya. Sementara ia juga kesulitan dari segi permodalan, karena barang yang ia jual belum tentu sehari laku. ”Jadi Kalau produksi lagi harus menunggu barang yang laku dulu mas, sementara kebutuhan untuk sehari – hari berjalan terus. Apalagi untuk sekolah anak – anak. sampai – sampai sering diberikan bantuan oleh sekolah dikarenakan kondisi perekonomian keluarga memburuk, Kini sejak ia menjadi salah satu keluarga binaan LAZIS Sabilillah, banyak sekali perubahan yang ia rasakan mulai dari ibadah hingga perekonomiannya. Beberapa bulan yang lalu tim LAZIS juga berkesempatan untuk mengunjungi anaknya yang berada di SMP IT As- Syadzili untuk melihat aktifitasnya di sana, Alhamdulillah selain sekolah, putrinya juga mondok di Ponpes Salaf Qur’an As- Syadzili yang di Asuh Oleh KH. Abd. Mun’im Syadzili hingga saat ini telah Hafal Al Quran 11 Juz, ia juga ikut membantu kegiatan di pondok (Ngawulo istilah pondok’an). Sementara Sang kakak di SMA Sunan Kalijaga juga tidak mau ketinggalan seperti adikmya. (Red*)
KUNJUNGAN DAN BELAJAR BERSAMA
TAKMIR MASJID BESAR AL ISLAH GARUM BLITAR 10 DESEMBER lalu, sejumlah 20 anggota dan pengurus Takmir Masjid Besar Al Islah Kecamatan Garum Kabupaten Blitar berkunjung ke Masjid Sabilillah. Bukan lain dari maksud kedatangan beliau- beliau yakni ingin mengenal lebih dekat dan mengetahui secara detail pengelolaan dana ZIS yang berbasis Masjid. Karena seperti diketahui saat ini banyak lembaga – lembaga pengelola dana Zakat yang berbadan hukum dan berbasis yayasan sosial murni. Rombongan pengurus takmir Al Islah yang dipimpin langsung oleh Ketua Takmir datang jam 10 pagi dengan beranggotakan 20 orang yang kesemuanya adalah pengurus aktif dari ketakmiran serta beberapa bidang sosial dan remaja masjid serta tokoh – tokoh dari lingkungan masjid Al Islah. Selama kurang lebih 2 jam setengah, rom bongan yang diterima langsung oleh Manager Harian LAZIS Sabilillah dan Sekretaris LAZIS Sabilillah berdialog seputar kegiatan yang terlaksana serta terprogram di Masjid Sabilillah. Baik secara umum Yayasan maupun secara khusus mengenai pengelolaan Lembaga Amil Zakat, Infaq & Shodaqah. Sebagai pembuka selepas sambutan disampaikan oleh Moch. Soleh selaku sekretaris LAZIS, sengaja ditampilkan beberapa video profil serta program yang telah dilaksanakan di Masjid Sabilillah, khususnya LAZIS Sabilillah. Ada diantaranya profil tentang
Masjid Raya Sabilillah, video profil program bedah rumah serta video kegiatan wisata ceria anak asuh yatim – dhuafa. Beberapa perwakilan dari pengurus Takmir Masjid Al Islah Blitar secara bergantian bertanya mengenai beberapa hal diantaranya mengenai sistem manajemen dan sistem laporan keuangan yang disampaikan kepada jama’ah maupun donatur. Dijawab oleh Ust. Sulaiman, selaku manager operasional mengenai sistem manajamen. Setiap lembaga dibawah Yayasan mempunyai manajemen terpisah yang mana sesuai dengan bidang dan kegiatan masing- masing khusus LAZIS Sabilillah berada dibawah Yayasan Sabilillah Bidang III, yang mana bidang ini membawahi tentang Sosial dan kemasyarakatan. Dibawah Yayasang Bidang III, selain LAZIS masih ada beberapa lembaga lainnya yakni dian taranya Koperasi Masjid Sabilillah, Klinik Sabilillah Medical Service, Rumah Penitipan Anak Sabilillah. Sedangkan untuk laporan keuangannya secara mandiri semuanya terpisah dan mempunyai pencatatan neraca serta kas masing – masing. Khusus untuk laporan penerimaan serta pemanfaatan dana LAZIS Sabilillah disam paikan oleh Ust. Sulaiman, ”Kami secara transparan laporan disampaikan kepada seluruh jama’ah, donatur serta masyarakat luas melalui Majalah Dakwah LAZIS Sa
bilillah yang terbit setiap satu bulan sekali.” Lengkap dan detail kami sampaikan disana hingga nominal pernominal yang dititipkan melalui kami, kami catat dan kami sebutkan satu persatu dari siapa saja penyumbangnya. Selain hal tersebut, beberapa hal juga jelaskan pula oleh Ust. Sulaiman mengenai sistem jemput zakat, sistem sosialisasi publikasi lembaga. Pemilihan serta pelaksanaan program yang terukur, terarah dan terevaluasi setiap tahunnya. Salah satu perwakilan Ust. Muiszaky menyampaikan ”Kami rasanya tidak salah jika ingin belajar dan menimba ilmu dari Sabilillah, karena seperti yang disampaikan tadi nyata selain adanya lembaga Amil Zakat, telah siap pula lembaga pemberdayaan ekonomi umat yakni Koperasi Masjid Sabilillah. Bahkan, hingga disiapkan pula bagi jama’ah yang ingin berobat atau mempunyai permasalahan mengenai kesehatan yakni adanya Klinik Pengobatan Sabilillah. Harapan kami, selain hari ini kami masih juga diijinkan untuk kembali kesini untuk memperoleh tambahan ilmu tentang beberapa lembaga yang lainnya.” Tutup Ust. Zaky selaku Sekretaris Takmir Masjid Al Islah. Acara dialog ditutup dan dilanjutkan dengan berkeliling lokasi masjid Sabilillah melihat secara langsung lokasi – lokasi lembaga pendayagunaan yang telah disebutkan tadi. (red*)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
13
َّ ح َم ُه َّ ل ال ل مَاءٍ م ِْن َبحْ ٍر ُّ َو ُك: ُ ﷲ ِ شافِعِ ًُّ َر َ َقا َ َ َ َ َ ْ َ ْ ٍ َع ْذ ج َ ِح أ ْو ِبئ ٍر أ ْو ٍ سمَاءٍ أ ْو َب َر ٍد أ ْو ثل ٍ ب أ ْو َمال َ َوال َّت، س َوا ٌء َّ ُس َّ ُس طهُّرُ ِب ِه َجائ ٌِز َ ن َف َ ن َو َغٌ ِْر م َ م ٍ خ ٍ خ
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Assalamu ‘alaikum wr. wb. Redaksi Bahtsul Masail NU Online yang kami hormati. Kamu sering berpergian ke luar kota dan menginap di hotel. Setiap hotel yang kami singgahi di kamar mandinya selalu menyediakan shower yang memberikan pilihan ada air panas atau dingin. Yang ingin kami tanyakan bolehkah kami berwudhu dengan air yang panas atau hangat seperti yang ada di hotel. Atas penjelasannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Adi/Jakarta) Jawaban Assalamu ‘alaikum wr. wb. Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. Sudah jamak ketika kita menginap di sebuah hotel, biasanya di kamar mandi terdapat shower untuk mandi dan lainnya, di mana di situ ada pilihan air dingin dan panas atau hangat yang bisa diatur sesuai selera kita. Dari sini kemudian lahir pertanyaan mengenai hukum bersuci dengan air shower yang hangat atau panas seperti yang ada di hotel-hotel. Sebelum menjawab pertanyaan ini, kami akan menghadirkan pandangan Imam Syafi’i yang tertera dalam kitab Al-Hawi yang ditulis oleh Al-Mawardi. Menurutnya, setiap air dari laut baik tawar atau asin, dari sumur atau langit (air hujan), atau air yang dingin atau salju, yang dipanaskan atau tidak adalah sama dan boleh untuk bersuci.
َّ ح َم ُه َو ُك ُّل َما ٍء مِنْ َبحْ ٍر: ُﷲ ِ َقا َل ال َّشافِعًُِّ َر َ َ َ ْ َ ٍ َع ْذ ب أَ ْو َمال ٍِح أَ ْو ِب ْئ ٍر أ ْو َس َما ٍء أ ْو َب َر ٍد أ ْو ثل ٍج َوال َّت َط ُّه ُر ِب ِه َجا ِئ ٌز، م َُس َّخ ٍن َو َغٌ ِْر م َُس َّخ ٍن َف َس َوا ٌء Artinya, “Imam Syafi’i RA berkata, ‘Bahwa setiap dari laut, baik tawar atau asin, dari sumur atau langit (air hujan), atau air yang dingin atau salju, yang dipanaskan atau tidak adalah sama dan boleh untuk bersuci,” (Lihat Al-Mawardi, Al-Hawi fi Fiqhis Syafi’i, Beirut, ، َوأَمَّا َق ْولُ ُه " م َُس َّخ ٍن َو َغٌ ِْر م َُس َّخ ٍن َف َس َوا ٌء Darul َ Kutubْ Al-‘Ilmiyyah, cetakan َ ke-1, ْن الم َُس َّخ ِن أM, صدَ ِب ا َقI,إِ َّن َمhalaman ِه َجا ِئ ٌز " َف39). َوال َّتط ُّه ُر ِب َ juz ِ ٌم َْرH/1994 1414 ْ ْ َّ َّ ار َو َبٌ َْن ِن ِبالhal َُسخmendasar َفرْ ُق َبٌ َْن المmenyangkut ال: أَ َح ُد ُه َما: ِ نada Setidaknya َ ْ ْ َن َغ ٌْ ُر َمair كرُو ٍهdengan َُس َّخyang أنَّ المdipanaskan ًِْس ف ْال َحام terkait ِ ًِ ِبال َّشمdalam َّ َو. ٌ(‘رُوهAir) ُّد َع َلى َطا ِئ َف ٍةImam الثا َّس َم ْك َو ْال ُم َّ الر: ًِنSyafi’i: َ َشمyang pernyataan َ ْ َّ َّ َ ٌ dipanaskan atau tidak adalah sama dan boleh ار ن ال ب ن خ س م ُ ال أ ُوا م ع ز و ، د ه ا ُج م م َّن ِ َ َ َ َ َ ْ ِم ْن ُه ِ ِ َي أ َ untuk َّنbersuci’. Menurut al-Mawardi bahwa َ ٌ ْ َ َو َهذا غٌ ُر، َم ْكرُوه َ لِ َما ر ُِو، ٌِح ٍ صح yang dengan َّ ْ َخنُ ل ُهdimaksudkan َّ ان ٌ َُس َ ‘م َر ب َْن ْال َخ َّطاair ِ pernyataan َ ب َرضِ ًَ ﷲُ َعن ُه ك َ ُع yang dipanaskan’ dalam kontkes ُ ُعْ ِملsetidaknya َ ُون ْال َما ُء َف ٌَسْ َت َ ُه فً الوضوء َوالص ََّحا َبة ٌَعْ لمini ada dua. َ ْ َ ْ َ
ذل َِك ِمن ُه َوَل ٌُن ِكرُون ُه
14
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
ِّ َّ
ْ
ْ
َ
Pertama, ingin menarik garis perbedaan pernah memanaskan air (dengan api) kemudian antara air yang dipanaskan dengan api dan menggunakannya untuk berwudhu, dan para air yang panas karena matahari atau yang hal َّ pun َّ ُس ، َوا ٌءsahabat س خ ُس ن َو َغٌ ِْر " مdan ْول ُ ُهmereka َوأَمَّا َق َ ن َف َ مmelakukan َ sama ٍ menyangkalnya,” ٍ خ dikenal dalam literatur fikih dengan istilah altidak (Al-Mawardi, Alَ َوال َّت َّ ُس ْن ص ٌِز " َفإِ َّنjuz جائI,َ halaman طهُّرُ ِب ِه َ ِب ْالمfiَدFiqhis َ َما َقSyafi’i, ِ ٌن أَمْ َر ِ خ ma`ul musyammas. Antara air yang dipanaskan Hawi 39). ْ pertanyaan, َّ ُس ُ muncul ْال َفر: ْن ِبال َّنsini ن ٌق َب أَ َح ُد ُه َما: َ ٌار َو َب َ ْن ْالم َ akan dengan api dan air yang panas karena matahari kemudian ِ خ ِ Dari َّ ُس َّ الmandi memiliki status hukum yang berbeda. Pertama air kamar ْرُ َم ْكرُ و ٍهapakah ٌخ َن َغ ْالمshower مًِ ِبyang ْال َحا َّفًِ أَنdiس َ dari ِ ْشم dihukumi tidak makruh, sedangة adaُّ دdi hotel َّ َو. dipanaskan َ ع َلى َ َو ْال ُم ٌَّس َم ْكرُ وه ٍ َفkedua طا ِئ الثا ش َ َّ الر: ًِنtersebut َ مmelalui dihukumi makruh. matahari apa tidak? Jika tidak, maka status َّ ُس ار خ َن َو َز َعمTetapi ، ا ِه ٌدapabila ُج ِم ْن َُّوا أَن َ ْالمtidak َ ُه ْم مair Kedua, memberikan sanggahan terhadap makruh. ِ ِبال َّنhukumnya kelompok ulama seperti Mujahid yang ٌَم ْكرُ وه ُ َما رtersebut ص َو َه َذ،matahari, َّي أَن ِ ل، ٌِح َ ِوpanas َ ُا َغٌْرpanas ٍ حdisebabkan berpandangan bahwa air yang dipanaskan maka air tersebut dihukumi makruh. َّ َّ ْ َّ ُس خنُ َل ُه ُ ِ ب َر ِ ْن ال َخطا َ ٌ ان َ ً ﷲ ُ َع ْن ُه َك َ ض َ ع َم َر ب dengan api makruh digunakan. Pandangan ُ Konsekuensi logisnya adalah kemakruhan ُ َ ُون الصَّ َح الوضوء َو ًفair ُهtersebut. َف ٌَسْ َتعْ ِملNamun ْال َما ُء َ ا َبة ٌَعْ لمuntuk Mujahid dan ulama yang sependapat berwudhu dengan َ م ْن ُه َوSyafi’i و َن ُهmenurut َُل ٌُ ْنكِرImam ِ ِك َ َذل dengannya dalam kasus air yang dipanaskan kemakruhan tersebut dengan api dianggap tidak tepat (ghairu lebih pada melihat unsur medis sehingga shahih). jika air panas karena panas matahari secara َّ ح َم ُه َو ُك ُّل َما ٍء مِنْ َبحْ ٍر: ُﷲ ِ َقا َل ال َّشافِعًُِّ َر Ketidaktepatan medis tidak bermasalah maka kemakruhannya ٍ ْذini َما ٍء أَ ْو َب َر ٍد أَ ْو َث ْل ٍجpandangan ٍِح أَ ْو ِب ْئ ٍر أَ ْو َسtersebut ب أَ ْو َمال َع dikarenakan ada riwayat yang menyatakan َوال َّت َط ُّه ُر ب ِه َجا ِئ ٌز، م َُس َّخ ٍن َو َغٌ ِْر م َُس َّخ ٍن َف َس َوا ٌءmenjadi hilang. bahwa ِ Sayidina Umar bin Khaththab RA ِّ ج َه ِة dulu pernah memanaskan air (dengan api) َّ َّس َ َو ََل أَ ْك َرهُ ْال َما َء ْال ُم ِّالطب َ شم ِ إَل من kemudian menggunakan air tersebut untuk berwudhu. Para sahabat lain pun melakukan Artinya, “Aku (Imam Syafi’i) tidak hal yang sama dan tidak ada yang memakruhkan air yang panas karena matahari menyangkalnya. kecuali dari sisi medis,” (Lihat Muhammad Idris Asy-Syafi’i, Al-Umm, Beirut, Darul Ma’rifah, 1393 H, juz III, halaman 3). ، َوأَمَّا َق ْولُ ُه " م َُس َّخ ٍن َو َغٌ ِْر م َُس َّخ ٍن َف َس َوا ٌء Hemat kami argumentasi medis yang ْن َ َوال َّت َط ُّه ُر ِب ِه َجا ِئ ٌز " َفإِ َّن َما َق ِ ٌصدَ ِب ْالم َُس َّخ ِن أَم َْر dikemukakan oleh Imam Syafi’i terkait ْ أَ َح ُد ُه َما: kemakruhan air yang dipanaskan dengan ار َو َبٌ َْن ِ ال َفرْ ُق َبٌ َْن ْالم َُس َّخ ِن ِبال َّن: ْس فًِ أَنَّ ْالم َُس َّخ َن َغ ٌْ ُر َم ْكرُو ٍه matahari sangat menarik, terutama ketika ِ ْال َحامًِ ِبال َّشم َّ َو. ٌَّس َم ْكرُوه ٍ الرَّ ُّد َع َلى َطا ِئ َفة: ًِالثان dikaitnya dengan pertanyaan yang menyangkut َ َو ْال ُم َشم َ apakah setiap air yang dipanaskan dengan ار ِ َو َز َعمُوا أنَّ ْال ُم َس َّخ َن ِبال َّن، ِم ْن ُه ْم م َُجا ِه ٌد َ َو َه، ٌَم ْكرُوه panas matahari dihukumi makruh? Hal ini َ ْ ح ص ر ُ ٌ غ ا ذ َّي أَن َ لِ َما ر ُِو، ٌِح َ ٍ perlukan penjelasan lebih lanjut dalam bagian َّ َّ ان ٌ َُس َّخنُ َل ُه ِ ُع َم َر ب َْن ْال َخطا َ ب َرضِ ًَ ﷲُ َع ْن ُه َك yang lain. ُون َ ْال َما ُء َف ٌَسْ َتعْ ِملُ ُه فً الوضوء َوالص ََّحا َب ُة ٌَعْ َلم Jika penjelasan singkat di atas ditarikan َذل َِك ِم ْن ُه َو ََل ٌُ ْن ِكرُو َن ُه ke dalam pertanyaan di atas, maka kesimpulannya adalah bahwa berwudlu Artinya, “Adapun pernyataan Imam Syafi’i, dengan air panas di hotel yang dipanaskan ‘(air) yang dipanaskan atau tidak adalah atau dihangatkan dengan mesin adalah boleh sama dan boleh untuk bersuci’, maka yang dan tidak masuk kategori makruh sebagaimana ِّ ِةair َ َو ِّالطب من ِج َه َّسَ َّإَلdipanaskan َل أَ ْكرَ هُ ْالمَا َء ْال ُم َشمada dimaksud dengan yang berwudhu dengan air yang dipanaskan dengan dua hal. Pertama, perbedaan antara air yang api. Tetapi dengan catatan bahwa air tersebut dipanaskan dengan api dan air yang panas secara medis tidak bermasalah seperti air sebab matahari terletak ialah terleka pada yang dipanaskan dengan api. ketidakmakruhan air yang dipanaskan dengan Demikian jawaban yang dapat kami api dan kemakruhan air yang panas karena kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan matahari. Kedua, menyanggah terhadap baik. Kami selalu terbuka untuk menerima sekelompok ulama di antara mereka adalah saran dan kritik dari para pembaca. Mujahid, yang beranggapan bahwa air yang dipanaskan dengan api hukumnya makruh. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Pandangan mereka ini adalah tidak tepat Wassalamu ‘alaikum wr. wb. sebab adanya riwayat yang menyatakan bahwa Sayyidina Umar bin Khaththab dua
Psikologi Parenting
Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang
Belajar Kepemimpinan, Alternatif Pengasuhan Berkuadran Kanan ROBERT Kiyosaki (2015), dalam buku Rich dad’s the business school for people who like helping people, mengatakan, keahlian saja tidak cukup untuk berkembang menjadi pribadi kaya atau sukses. Lebih-lebih jika kesuksesannya diformat menjadi seorang owner bisnis dan investasi. Kiyosaki menolak tawaran investasi kepada seorang koki yang sangat ahli memasak. Bahkan, boleh jadi masakannya tiada bandingannya. Seorang koki tersebut akan pensiun dari pekerjaan memasaknya di sebuah restoran dan akan mendirikan restoran sendiri. Seorang koki ini menawari investasi kepada Kiyokasi. Kiyosaki lantas bertanya dan meminta apakah sang Koki bersedia membuka banyak cabang di manapun sehingga restorannya akan berkembangan di banyak tempat. Sang Koki juga diminta tidak lagi mengurusi masakan, tetapi lebih fokus ke pengembangan cabang-cabang tersebut. Sang Koki keberatan menerima ide Kiyosaki yang ingin menawarkan investasi tetapi dengan visi yang lebih luas dalam mengembangkan cabang-cabang restoran. Sang Koki menyakini dan tetap bersikukuh bahwa masakan dialah yang paling handal
dan tidak ada duanya. Dialah yang paling menguasai seluk beluk memasak. Oleh karenanya, hanya melalui tangan dia, dia yakin jika restorannya akan laris manis dan mendatangkan banyak keuntungan. Perbedaan tersebut melahirkan kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Kiyosaki yang berpengalaman dalam bisnis jaringan mendasari diri pada kekuatan jaringan sebagai satu kapasitas bagi berlipatgandanya keuntungan, sementara sang koki berpikir hanya keuntungan yang terpusat pada dirinya sendiri. Dia memang pintar memasak tetapi kurang percaya pada orang lain agar visi memasaknya juga dikembangkan bagi keahlian-keahlian baru sehingga mampu melahirkan jaringan bisnis. Oleh karena itu, dengan kekuatan dan citarasa hasil masakannya, sang Koki yakin akan banyak orang yang datang, apalagi dia-pun terkenal. Dari situ saja dia cukup yakin mendapat keuntungan yang banyak. Tetapi, Kiyosaki melihat berbeda dan punya perhitungan yang lain dalam melihat keuntungan. Bisnis yang dimaksud adalah melipatgandakan laba (keuntungan), bukan semata-mata mendapat keuntungan dengan
berfokus pada keahlian satu orang saja. Kiyosaki melihat pelibatgandaan keuntungan akan memberikan suatu nilai laba investasi lebih cepat. Diibaratkan, jikalau menggunakan sudut pandang sang Koki, maka uang investasinya akan berjalan sangat lambat, tetapi ketika menggunakan jaringan, pelipatgandaan keuntungan akan dapat melonjak dalam kurun waktu tertentu sehingga penurunan nilai uang dapat dicegah seminimal mungkin. Kiyosaki bersudut pandang bahwa seorang pebisnis tidak cukup bermodal ahli tetapi tidak mempunyai kemampuan kepemimpinan. Sang Koki adalah seorang ahli memasak, namun dirinya terkungkung dalam keakuannya. Bisnis yang dikuasai oleh keakuan, akan sulit melakukan percepatan karena kekuatan diri akan sulit mempengaruhi orang lain. Padahal bisnis jaringan yang melesat sangat mengandalkan seseorang yang mampu memiliki pandangan luas, bahkan boleh jadi melampaui ekspektasi dirinya sendiri. Jadi, modal ahli memproduksi tidak cukup kuat untuk memberikan kecepatan usaha tanpa memiliki kekuatan memimpin. (bersambung)
Anak saya yang pertama adalah penderita gizi buruk, adeknya nanti akan gizi buruk juga tidak?
dan mengukur secara rutin tinggi badan anak. Untuk itu, ibu harus rajin untuk membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan pengukuran. Dua anak yang berat badannya sama namun tingginya berbeda, maka salah satu anak tersebut yang mempunyai lebih tinggi akan lebih beresiko untuk terjadi gizi buruk
rasa, dikarenakan, didalam penyedap rasa itu terdapat suatu zat yang bernama monosodium glutamat, dimana zat tersebut menurut penelitian akan memberikan efek yang buruk bagi anak, yaitu anak akan terlalu aktif. Gangguan ini disebut dengan ADHD. Jadi, ibu sebaiknya menggunakan bumbu sendiri dimana nanti masakannya tidak terlalu asin dan tidak terlalu manis, sehingga nantinya anak juga terbiasa dengan rasa yang seperti demikian. Terlalu manis akan menyebabkan timbulnya peluang lebih besar untuk anak menderita penyakit diabetes mellitus.
Jawab: Gizi buruk terjadi karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Penanganan gizi buruk juga dilakukan dengan pemberian makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan oleh anak. Untuk itu, jika pemberian gizi kepada anak cukup dan tepat sesuai dengan kalori yang ia butuhkan, maka gizi buruk ini tidak akan lagi terjadi. Deteksi gizi buruk dapat dilakukan dengan menimbang secara rutin berat badan anak
Bagaimana jika masak pakai penyedap rasa biar tambah enak jadi anak mau makan ? Jawab: Ibu sebaiknya tidak menggunakan penyedap
Sumber : Tanyajawabseputargizianak.online
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07
15
Gladys dan Amanda kakak beradik, anak asuh binaan saat memperoleh bantuan sepatu baru untuk sekolah.
SERAGAM dan SEPATU GRATIS Mendukung Semangat Belajar Melalui Program Sarana Penunjang Belajar Anak Asuh LAZIS Sabilillah LAZIS Sabilillah sebagai lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat melalui berbagai program, setiap bulan diselenggaran santunan sekaligus pembinaan untuk yatim dhuafa beserta orang tua, mereka berasal dari beberapa daerah di Kota dan Kabupaten Malang mulai dari tingkat Taman Kanak – kanak, SD, SMA hingga yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tercatat hingga ahir tahun 2017 ini sebanyak 300’an anak asuh terdiri dari yatim, piatu dan dhuafa menjadi adek asuh binaan LAZIS Sabilillah. Bertujuan tidak sekedar memberikan bantuan uang untuk keperluan pendidikan mereka namun ada goal yang tak kalah penting yakni pendampingan dan pembinaan secara mental dan spiritual baik di bidang perekonomian keluarga terutama pembinaan iman dan taqwa kepada Allah SWT, “Sebesar apapun bantuan dan uang diberikan kepada para mustahik tidak akan menjamin dapat merubah taraf hidup mereka tanpa adanya pendampingan dan pembinaan secara intensif, “kami tidak ingin menjadikan mereka bermental pengemis yang hanya bisa menengadahkan tangan menerima bantuan, namun kami ingin mencetak mereka menjadi anak-anak dan keluarga yang berdaya, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Allah
16
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
SWT.” tutur Sofian Arief koordinator pendayagunaan LAZIS Sabilillah Salah satu program lain yang dimiliki LAZIS Sabilillah adalah Sarana Penunjang Belajar (SPB) sebagaimana pendidikan adalah salah satu hal penting yang menentukan kehidupan dan kemajuan masyarakat, dan inilah yang mendasari LAZIS Sabilillah untuk meningkatkan mutu belajar melalui progam Program yang berjalan sejak tahun 2008 lalu telah memberikan banyak manfaat dalam hal pemenuhan kebutuhan sarana penunjang Belajar ini mentargerkan kepada seluruh adek asuh siswa – siswi binaan, baik yang masih di tingkat Taman Kanak – Kanak hingga . Disebut sebagai sarana penunjang belajar karena memang yang diberikan merupakan sarana sarana sebagai penunjang belajar adek asuh mulai dari seragam sekolah, sepatu, tas sekolah, buku dan alat tulis, laptop hingga alat transportasi berupa sepeda pancal. Sekilas mungkin terlihat ini adalah hal sepele, namun pada kenyataanya yang terjadi adalah memang masih banyak sekali dari mereka – mereka yang terhambat proses belajarnya karena hal yang telah disebutkan diatas. Kurang lebih sebanyak 6 unit sepeda pancal disalurkan setiap tahun untuk adek
asuh, sarana sepeda pancal ini cukup efektif untuk mempermudah menjangkau tempat belajar atau sekolah selain juga sangat memangkas ongkos transportasi mereka, begitu juga dengan sarana laptop juga sangat membantu adek asuh yang bersekolah di tinggat SMP atau SMA mereka tak perlu repot – repot mengeluarkan biaya untuk mengerjakan tugas di warnet atau rental komputer , sedangkan kebutuhan terbesar memang terletak pada seragam dan alat tulis mulai dari tingkat TK hingga SMA kebanyakan dari adek asuh mengeluhkan itu semua terlebih setiap memasuki tahun ajaran baru, sempat juga pada awal tahun 2017 yang lalu LAZIS Sabilillah bekerja sama dengan Kementrian Sosial RI melalui “Yayasan Bakti Indonesia Alfamart” memberikan bantuan sarana sekolah berupa tas, sepatu, dan seragam sekolah. Sebanyak 250 adek asuh maupun insidentil menerima bantuan tersebut. Hingga ahir tahun 2017 tercatat sebanyak 48 unit sepeda , 123 pasang seragam, 95 pasang sepatu, 12 unit laptop, Rp. 8.732.000,- untuk kebutuhan alat tulis. Dan program ini akan terus berjalan, dengan harapan tak akan pernah ada alasan dan hambatan bagi seluruh adek asuh untuk terus belajar dan bersekolah. (*)
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE NOVEMBER 2017 SUMBER PENERIMAAN
120,159,664
Donatur
63,716,000
Warko
2,210,000
Rekening Bank
39,863,500
Kotak Amal Dakwah
510,000
Kotak Amal Yatim
7,700,000
Kotak Amal Operasional Program
363,000
Wakaf
475,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
4,795,000
Penerimaan Lain-lain
527,164
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN NOVEMBER 2017 PENGELUARAN
563,722,535
Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’
3,350,000 750,000 3,500,000
Bantuan Pras Sekolah Yatim
750,000
Perpustakaan
300,000
Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa (MQS) Pembinaan Mustahik (Anak Jalanan)
207,000
Lansia
Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’ Beasiswa Yatim
Fakir miskin
450,000 3,950,000.00 1,000,000
Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
250,000
Publikasi dan Sosialisasi
2,725,000
Santunan Gharim
2,700,000
Ibnu Sabil
80,000
Insidentil Yatim
60,000
Biaya Operasional Cetak (Brosur,Leaflet,kartu,kotak)
144,000
Perleng. operasional Kantor
114,000
Transportasi
100,000
Operasional Vee
280,000
Konsumsi
626,500
Jamsostek
8,150,000.00
Volunteer
3,200,000.00
Biaya operasional lain-lain
Majalah Komunitas Sabilillah
4,750,000
Biaya Lain-lain
Mustahik Sehat
2,939,500 390,000
Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan
866,000
Program Santunan Insentif Guru TPQ
1,624,000
Amilin
1,586,000
Santunan Muharram
1,181,000
Telpon
Publikasi & Sosialisasi
Program Kesehatan dan Gizi
500,000
Fisabilillah
674,500 440,035
Investasi Ke Klinik SMS
7,250,000
Investasi ke Penitipan Anak
4,972,000
Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah Program Rumah Singgah Program Rumah Yatim
150,000 288,000 500,575,000
2,850,000
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN NOVEMBER 2017 No Nama 1 Rizqi Tri R. 2 Hayu Anggri D. 3 Ari Wijayanti 4 Aisyah 5 Ayla Azzura M. 6 Herlin Suharyati 7 Susanto 8 Sutrisna Wati 9 Wadudi Bachtiyar 10 Dimas Thoriq 11 Hj. Hartati 12 Ilmiyatus Sholihah 13 Lukman 14 Nadia K. Zakaria 15 Nur Hidayati 2 16 Supriyanto 17 Tasya Mutiara 18 Anis 19 Diah 20 Henny 21 Ika Nur
Rp 12,500.00 13,000.00 15,000.00 20,000.00 20,000.00 20,000.00 20,000.00 20,000.00 20,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
M. Rafa Naufal A. M. Raihan R. Zafir Mafazah Makali Moch. Antik Moeadi,H Radhin Sahid,H Sofian Arief S. Hari M.(Erik) Sugeng(Ibu) Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) Andika Irhab M. Moch Iksan,H Anni Mughni Ate Rushendi Awang Ardianto CV. Wiratama Desy Fransiska
30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 35,000.00 40,000.00 45,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00
44 Djoni W. (Alm) 45 Dwi Suryanto 46 Dwiyan Zakaria 47 Edra Ertantyo 48 Edy N./Luki 49 Eka Prasetya H. 50 Endang Purwati 51 Fitria 52 Gatot Kisworo 53 H. Riswandy 54 Hamba Allah (AK) 55 Hamba Allah (DNI) 56 Hamba Allah (HNY) 57 Hamba Allah (NV) 58 Hendra Pahlevi 59 Hilman (Gus Andik) 60 Hj. Endang Samidi 61 Luthfan A. Akbar 62 M. Nanang Sulton 63 Mien (Ibu) 64 Nailatul Authar 65 Nike 66 Ningsih 67 Ninuk 68 Nurul Hidayah 69 PAQUD EL Salim 70 Paripurna 71 Prima N. Kurniawan 72 PT. MV Malang 73 Putradhana Setihadi 74 Rahmat Taufiq 75 Riana 76 Almh. Faiqotul H. 77 Risky Aulia 78 Slamet Riyadi,H 79 Sony 80 Taufik Hidayah 81 Taufikurrahman 82 Tutik Mahaleni 83 Yunita 84 Zamzami 85 Zandha Nawateyska 86 Supardi 87 Hamba Allah 88 Nur Hasan 89 Yuanita Kurniawati 90 Zainal Aksan 91 Rima Putri DT. 92 Liliya Indra C. 93 A. Rizal Amri 94 Adyanto Dwi A. 95 Ahmad Z.Fadli 96 Aini Hayati 97 Alifah Susiandari 98 Andi Basuki 99 Anis 2 100 Aprilia Ridhowati 101 Ating Yuniarti 102 Ayub Wira S. 103 Bambang Budi W. 104 Bayu Santoso 105 Ibu Bukhori 106 Dita Yaniskova 107 Drs.H.Hariadi 108 Dwijo Sulastiono 109 Efendi 110 Eliza S Soesetya 111 Eny K.-Didik A.(Alm) 112 Faiqotul Himmah 113 Faizal Reza 114 Fuad & Akmal 115 Guruh Wisudharta 116 H. Misbahul Anam 117 H. Abdul Latief 118 H. Agus 119 H. Buwono 120 H. Karbi 121 H. Sulaiman-Hj. Anna 122 Hamba Allah (FRD) 123 Hamba Allah (LTF) 124 Hamba Allah (NC) 125 Hamba Allah (SWD) 126 Hari Wuryanto 127 Haris Fajar 128 Harmaji
50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 70,000.00 75,000.00 75,000.00 75,000.00 75,000.00 75,000.00 80,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00
129 Hasan Al-Badry 130 Hayny Syarofi 131 Heru Pratikno 132 Hj. Susilowati Almh. 133 HM. Hoesni S. 134 Alm. H.Soeyatno 135 Ir. Heri Indarso 136 Ir. Irsyat Iffano, MT 137 Isnaini N. S 138 Jarot Sudarsono 139 Joelis S 140 Judkar Wahyudi 141 Kamiyatin 142 Koko Galuh P. 143 Larasati 144 Lembah Adriani 145 Lenny (Al-Hajni) 146 Listia Amalia 147 M. Afif 148 M. Ali Ghufron 149 M. Nuhun 150 Mela 151 Moch. Soleh 152 N. Yusuf 153 Nadya Nafis K. 154 Natalia 155 Nining I. & Murdi 156 Nur Aina B.M. 157 Nur Hanis 158 Nursalam & Lilik 159 Pudji S.Ir.H.Ms 160 Rahmah 161 Resha A. Anita 162 Rhina W. K. 163 Riana 164 Rihana / Alm. Misgito 165 R.Edwindraputra 166 Rizky Lintarta 167 Sanda Oki Tarubi 168 Septinda R.D. 169 Sri Hendrastuti 170 Sri Khasanah 171 Suhartini,Hj. 172 Sumarsih 173 Sunaryo 174 Suradi 175 Suroso alm. 176 Syubakir 177 Titik Puji L. 178 Trisula 179 Umi Fadhilah S. 180 Wardoyo 181 Winarti 182 Winarti Rahayu 183 Yuana Rahmania 184 Yuli 185 Yuniwati P. 186 PAQUD EL SALIM 187 Arif Mukijan 188 Yuliati 189 Nurhayati 190 Atiek Aries S. 191 Hariraturrizqya 192 Fera Tjahjani 193 Imam Ghozali,H 194 M. Hamzah 195 Murah Rejeki 196 Shynta Lilia 197 Anton Nugroho 198 Hamba Allah (BSM) 199 Hamba Allah (ABD) 200 Agatta Sri S. 201 Aidah L./M. Agus S. 202 Akhmad N.H. 203 Ananda Felix 204 Antok Ariyanto 205 Ardan 206 Arif Marsudiono 207 Chintya Eka S. 208 Dhani Setyobudi 209 Dian Indra C. 210 Erlin Prilarini
100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 110,000.00 110,000.00 125,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 151,000.00 178,000.00 180,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00
17
211 Farid Habibah 212 H. Agus W. 213 H. Muchlis D. 214 Hamba Allah (AB) 215 Hamba Allah 216 Hamba Allah (LN/SN) 217 Hamba Allah (RS) 218 Ibu Sutrisno 219 Kusnita Sari 220 Laura Bonita 221 Lusi Indahwati 222 Moch. A.Achijat 223 Mudjiono &Dwi PA 224 Novanita R. 225 Saifullah Masruri 226 Sari W./Andy Y. 227 Shofi Mardiana 228 Slamet Hariyanto 229 Soewito 230 Sri Utami 231 Suko Wiyono 232 Sulisyani H. 233 Tony Prasetyo 234 Wisnu W.DR. 235 Jatu Indah O. 236 Isdiyana K.Ayu 237 Agnita Adityawardani 238 Eko Basuki Riyanto
200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 200,000.00 205,000.00 230,000.00 250,000.00 250,000.00
239 M. Dwi Handoko 240 Nono 241 Rosyad,SH 242 Endang Sri W. 243 Adi Hidayat 244 Almh. Mukti 245 Aniswatul Khamidah 246 Dwi Penitipan 247 H. Supron 248 Listiani 249 Ninik Susanti 250 Umi W./Pramuda 251 Verry Rama 252 Wahano H 253 Waluyo 254 Wiwin Apriyah 255 Yenie Eva D. 256 Rusgi 257 Fatih Rizki Salafy 258 Kotak Oprs. kantor 259 Andi Hari Saputro 260 Hadi Supriyanto Sklg 261 Hanry Sucahyo 262 Okki Kurniawan 263 Masjid - Wakaf 264 Achmad T. Putra 265 Alm. Bp. Roji’un 266 Arifin Hasyim
250,000.00 250,000.00 250,000.00 290,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 300,000.00 325,000.00 350,000.00 363,000.00 400,000.00 400,000.00 400,000.00 400,000.00 475,000.00 500,000.00 500,000.00 500,000.00
267 Dwi Prasetyo 500,000.00 268 Hamba Allah (MY) 500,000.00 269 Hamba Allah (YKP) 500,000.00 270 Kuswohadi 500,000.00 271 Laksono Pribadi 500,000.00 272 M. Bachrun R. 500,000.00 273 M. Ikhlasul Amal 500,000.00 274 Rangga 500,000.00 275 Prof.Dr. Mas’ud Said 500,000.00 276 Roikhin 500,000.00 277 Siti Umaiyah 500,000.00 278 Umi Hanik 500,000.00 279 Masjid - Infaq 510,000.00 280 Dyah Prita S. 600,000.00 281 Hamba Allah 620,000.00 282 Anita R.-M. Irfan 650,000.00 283 Eka S. 650,000.00 284 Hegi Harjoyo 700,000.00 285 Hj. Murtiningsi 700,000.00 286 Ratriana 700,000.00 287 Diah Ika 750,000.00 288 Asmaun 800,000.00 289 H. Zainul Fadli,M.Kes 800,000.00 290 Ruri Susanti 800,000.00 291 Waspodo Suryadi 800,000.00 292 Siti Fatma P. 850,000.00 293 Warko Yatim 917,500.00 294 Agung Cahyono 1,000,000.00
Transportasi
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE DESEMBER 2017 SUMBER PENERIMAAN
137,521,426
Donatur
87,159,700
Warko
270,000
Rekening Bank
36,928,560
Kotak Amal Dakwah
400,000
Kotak Amal Yatim
6,700,000
Kotak Amal Operasional Program
100,000
Wakaf
1,275,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
4,100,000
Penerimaan Lain-lain
588,166
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN DESEMBER 2017 PENGELUARAN
Program Kesehatan dan Gizi
100,318,302
Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’ Beasiswa Yatim
Santunan Muharram 3,350,000
Mustahik Sehat
750,000
750,000
Perpustakaan
300,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa (MQS)
Insentif Guru TPQ Fakir miskin
450,000 4,230,000
Majalah Komunitas Sabilillah
18
4,250,000
30,000 1,060,000
Biaya Operasional
21,180,000 12,200,000
500,000 2,200,000
Insidentil Yatim Cetak (Brosur,Leaflet,kartu,kotak)
Sabilillah Edisi 159 / Desember 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sosial
Ibnu Sabil
Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi
207,000 2,725,000
Fisabilillah
500,000
4,770,000
Lansia Santunan Gharim
Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
630,500
Program Santunan
Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ
175,000
Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan
4,500,000
Bantuan Pras. Sekolah Yatim
4,601,200
132,750
1,286,000
295 Agus Wimoyo 1,000,000.00 296 Dwi Noviari I. 1,000,000.00 297 Endang 1,000,000.00 298 Fachrur Rozi 1,000,000.00 299 Mudjianto 1,000,000.00 300 Muhamad Yoesuf 1,000,000.00 301 Mustakim Bin Madra’i 1,000,000.00 302 Rizky Novi Yohana 1,000,000.00 303 Teguh Santoso Adi 1,000,000.00 304 Widayadi 1,000,000.00 305 Warko Infaq Operasional 1,292,500.00 306 Istuti M.Ode 1,300,000.00 307 Endri Budi 1,500,000.00 308 Hilman Basuki 1,500,000.00 309 M. Yusuf 1,800,000.00 310 Hamba Allah 2,000,000.00 311 Wijayanto 2,000,000.00 312 Hamba Allah (BNI) 2,200,000.00 313 Dr. H. Suprihadi 2,500,000.00 314 Retno 2,500,000.00 315 Hamba Allah (TSH) 3,600,000.00 316 Hamba Allah 3,950,000.00 317 Aditya Yuli Nugroho 5,000,000.00 318 H. Musiran 5,000,000.00 319 Ust.H. A.Adzim 5,455,000.00 320 Masjid - Yatim 7,700,000.00 321 H. Rif’an (BCA) 10,000,000.00
Volunteer
3,200,000
Telpon
100,000
Biaya Lain-lain
Operasional Vee
250,000
Investasi Ke Klinik SMS
7,987,500
Biaya Perawatan Aset Tetap
624,500
Investasi ke Penitipan Anak
4,972,000
Konsumsi
307,500
Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah
Jamsostek
1,624,000
Amilin
8,150,000
Program Rumah Yatim
570,527
150,000 1,604,825
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN DESEMBER 2017 No Nama 1 Acik Dwi 2 Dewi 3 Fitmay Danita 4 Ayla Azzura Maharani 5 Budi (Rochim Penjahit) 6 Sutrisna Wati 7 Ilmiyatus Sholihah 8 Lukman 9 Mbk. Mujiati 10 Nadia Kayyisah Z. 11 Hamba Allah (RK) 12 Supriyanto 13 Anis 14 Diah 15 Ika Nur (Suhariyanti) 16 M. Rafa Naufal A. 17 M. Raihan R. Zafir 18 Mafazah 19 Makali 20 Moch. Antik 21 Rara 22 Sofian Arief 23 S. Hari M.(Erik) 24 Ibu Sugeng 25 Sulaiman 26 Widhi Handoko 27 Yosman 28 Andika Irhab M. 29 H.Moch Iksan 30 Hamba Allah (AK) 31 Anni Mughni 32 Ate Rushendi 33 Ating Yuniarti 34 CV.Wiratama 35 Didik PV 36 Didik Supardi,Ir 37 Dwi Suryanto 38 Dwiyan Zakaria 39 Eka Prasetya H. 40 Endang Purwati
Rp 15,000 15,000 15,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 40,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
41 Didik Avianto (Alm) 50,000 42 Fika Indriasari 50,000 43 Gatot Kisworo 50,000 44 H. Riswandy 50,000 45 Hamba Allah (AH) 50,000 46 Hamba Allah (DNI) 50,000 47 Hendra Pahlevi 50,000 48 Irma Anindiati 50,000 49 Jatu Indah O.P. 50,000 50 Erfiet Y. /Rr. Arintya S. 50,000 51 Luthfan Aufar Akbar 50,000 52 M. Nanang Sulton 50,000 53 Hamba Allah (NV) 50,000 54 Alm. Imam Ghozali 50,000 55 Prima N.Kurniawan 50,000 56 PT.MV Malang 50,000 57 Putradhana Setihadi 50,000 58 Rihana -Misgito (Alm) 50,000 59 Risky Aulia 50,000 60 Ristia 50,000 61 Slamet Riyadi,H 50,000 62 Sri Wardani 50,000 63 Ibu Subardi 50,000 64 Taufik Hidayah 50,000 65 Taufikurrahman 50,000 66 Ibu Zamzami 50,000 67 Zandha N. 50,000 68 Supardi 70,000 69 Nur Hasan 75,000 70 Yuanita Kurniawati 75,000 71 Fatimah Kayissya U. 75,000 72 Rima Putri DT. 75,000 73 Liliya Indra C. 80,000 74 Listyawati 88,320 75 Abdul Mun’im 100,000 76 Adi Hidayat 100,000 77 Agus Satriadi M. 100,000 78 Aidah L./M. Agus Salim 100,000 79 Alifah Susiandari 100,000 80 Yasin, Weles, Soeyitno & Rianah Alm. 100,000
81 Aprilia Ridhowati 82 Ari Wiyanto 83 Arif Mukijan 84 Awang Ardianto 85 Bambang Budi W. 86 Bayu Santoso 87 Ibu Bukhori 88 Chintya Eka S. 89 Desy Fransiskao 90 Diyah Djajautami 91 Drs.H.Hariadi 92 Dwijo Sulastiono 93 Efendi 94 Eliza S Soesetya 95 Faizal Reza 96 Fajar Trianto 97 Hamba Allah (FRD) 98 Frido 99 Fuad & Akmal 100 H. Misbahul Anam 101 H. Abdul Latief 102 H. Agus 103 H. Buwono 104 H. Karbi 105 H. Sulaiman / Hj. Anna 106 Hamba Allah 107 Hamba Allah (LTF) 108 Heru Pratikno 109 Hj. Endang Samidi 110 Hj. Siti A.Rofi’i 111 Hj. Susilowati (Almh) 112 HM. Hoesni Sulaiman 113 Ir. Heri Indarso 114 Isnaini Nur S. 115 Khafi Aydin W./Kosti 116 Khoirul Anam 117 Koko Galuh P. 118 Kotak Oprs.Kantor 119 Kurniawati, SH 120 Listia Amalia 121 M. Afif 122 M. Hasyim 123 Mela 124 Mimin Nur A. 125 Moch. Soleh 126 N. Yusuf 127 Nadya Nafis K
100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000
128 Nining I.& Murdi 129 Nur Hanis 130 Nursalam & Lilik 131 Nusi Tristiawati 132 Pudji Santoso Ir.H.Ms 133 Rahmah 134 Rhina Widhi Kurniati 135 Riana 136 R. Edwindraputra 137 Rizky Lintarta 138 Sri Agustina 139 Sri Hendrastuti 140 Hj. Suhartini 141 Sumarsih 142 Sunaryo 143 Suradi 144 Suroso (Alm)/Suprapti 145 Hamba Allah (SRTN) 146 Hamba Allah (TMNG) 147 Tutik Mahaleni 148 Umi Fadhilah S. 149 Wardoyo 150 Winarti 151 Yuli 152 Yuniwati Pancaningrum 153 Hamba Allah (BSM) 154 Yudianto 155 Masjid - Wakaf 156 Warko Infaq Opr. 157 Warko Yatim 158 Choirul Anam 159 Hariraturrizqya 160 Eka Sudarmanto 161 Imam Ghozali,H 162 Mas’Ud Al-Bisri 163 Mistyaningsih 164 Murah Rejeki 165 Shofi Mardiana 166 Siswanto 167 Yulistia Heriyana 168 Antok Ariyanto 169 Budi Prasetya 170 Dhani Setyobudi 171 Faridah Yasmin 172 Gayuh R. Utami 173 Guruh Wisudharta 174 H. Muchlis Diagama
Sambungan dari halaman 5 Akan tetapi ada saja orang yang mengartikan disiplin secara salah,.misalnya disiplin dalam kemalasan, disiplin dalam berbuat tidak produksi, disiplin mengkritik orang lain tanpa mau membantu temannya. Penyakit kita dalam organisasi sosial ialah tidak disiplin terhadap diri sendiri, lalu menyalahkan orang lain. Lalu untuk sukses kita tak bisa hanya bermodal disiplin, suatu zat alamiah perilaku lain yang harus dipupuk disamping disiplin adalah kemauan dan kemampuan orang untuk memiliki perilaku inovative. Perilaku inovative ialah perilaku untuk mau berubah dan merancang perubahan yang terus menerus, perbaikan yang terus menerus, dan keinginan untuk maju, berkembang berdasar kemampuan dan menjadikan input kerjasama sebagai bagian
100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 102,240 110,000 125,000 135,000 135,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
175 Keluarga Alm. H. Syarif 176 Khusni Mubarok 177 M. Ikhlasul Amal 178 Mudjiono &Dwi PA 179 R. Eli Susanti 180 Hamba Allah 181 Resha Ayu Anita 182 Sari Wahyuni 183 Soewito 184 Suparto 185 Umi W./Pramuda 186 Uswatun 187 DR. Wisnu W. 188 Adly 189 Agnita Adityawardani 190 Fera Tjahjani 191 M. Izzayunta 192 Rosyad,SH 193 Hamba Allah (TS) 194 Yusron Alwi Hasan 195 FE. Islam 2015 Brawijaya 196 Aniswatul Khamidah 197 Dwi Prameswari 198 H. Supron (Mandiri) 199 Hamba Allah (RS) 200 Martha Ramdani 201 Syuriansyah Alwi 202 W. Hadi S. 203 Masjid - Infaq 204 Ninik Susanti 205 Novanita R. 206 Ratna Ika Putri 207 Rochoyah dan Ima 208 Andi Basuki 209 Arifin Hasyim 210 Asia Iriani 211 Farish R.Hakim 212 Fuad/Tiger S. 213 Hidayatullah 214 Citra Paramita 215 Kuswohadi 216 M. Adam Alkaf 217 Macky D 218 Natalia Nurfani 219 Novi Laita 220 Roikhin 221 Roikhin
dari penguatan diri dan organiisasi. Hal ini senada dengan falsafah menejemen modern “ you can not be alone”, Anda tak boleh sendiri, anda harus silaturrahmi, bekerja sama, meminta bantuan orang lain untuk melekukan sesuatu yang besar. Atau dengan kata lain, untuk menggerakkan masyarakat kita perlu sinergi dengan kekuatan lain. Inilah yang setiap kali saya tanamkan kepada diri saya sendiri dan kawan kawan seperjuangan agar kita bias kerjasama. Jadi salah satu kunci sukses ialah kemauan kerjasama saling menguntungkan. Keharusan untuk bekerjasama, menjalin hubungan baik dan sinergi dengan lainnya tak terhindarkan dengan gejala yang disebut sebagai the unprecedented speed of changes, yaitu perubahan cepat yang tak terkirakan. Saat ini adalah jaman yang disebit the era of cooperation and synergy. Pada masa sekarang ini, orang, siapapaun dia, organisasi
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 288,700 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
222 Tarmudzi 500,000 223 Siti Fatma P. 550,000 224 Verry Rama 600,000 225 Wahyu K. 600,000 226 Anita R. -M. Irfan 650,000 227 Hegi Harjoyo 700,000 228 H. Zainul Fadli, M.Kes 800,000 229 Hj. Lilik Rohayati 800,000 230 Puji Mariani/M. Didik B. 890,000 231 Agung Cahyono 1,000,000 232 Ali Mansur 1,000,000 233 Dani Lukitawati 1,000,000 234 Gitari 1,000,000 235 Hamba Allah (MD/RZ) 1,000,000 236 Imam Arif/Galuh 1,000,000 237 Krisna Mulawarman 1,000,000 238 Mochamad Sukanto 1,000,000 239 Mudjianto 1,000,000 240 Ricak Setiawan 1,000,000 241 Rizky Novi Y. 1,000,000 242 Suwarni 1,000,000 243 Uswah Hasanah 1,000,000 244 Winarti Rahayu 1,100,000 245 Elang B.Adi 1,300,000 246 Dyah Prita S. 1,450,000 247 Hamba Allah 1,475,500 248 Yadi Prasetyo 1,500,000 249 Fandi/Ayu R. 1,600,000 250 I.Kusuma Ayu (BNI) 1,700,500 251 Abd. Adzim I./Lia 1,800,000 252 Hamba Allah 1,956,000 253 Andika Putra 2,000,000 254 Edi Setyo U. 2,000,000 255 Fredy Dharmawan 2,000,000 256 M. Bachrun R. 2,250,000 257 Achmad Farid Basuki 2,300,000 258 Hamba Allah 2,462,000 259 H.M. Mas’ud Said 2,500,000 260 Retno 2,500,000 261 Wahyu N. 3,000,000 262 Yudi H./Erlin 4,000,000 263 Jarot Sudarsono 5,100,000 264 Masjid - Yatim 6,700,000 265 Hamba Allah (TSH) 11,625,000 266 Gery Darmawan A 25,250,000
apapun, kalau mau sukses, harus selalu bekerja lebih baik atau innovative. Kalau mau maju maka kita harus berani lebih disiplin. Dua karakter itu akan semakin kuat kalau kita menjalin kerjasama, baik internal maupun eksternal. Dari kajian diatas terlihat betapa nilai nilai kedisiplinan dan keinginan untuk maju atau perilaku inovative akan menjadi penentu kesuksesan. Jadi rumusan yang dengan mudah kita tulis di kamar tidur kita ialah: Perilaku disiplin dicampur kerja keras dan kerja cepat, dan ditopang perilaku inovative dan kemauan untuk bersinergi maka hasilnya adalah Kesuksesan dan Kepercayaan!. Iyakan? Insya Allah. (*) *) Prof . M.Mas’ud Said, MM, PhD, adalah Ketua Yayasan Sabilillah Bidang Sosial – Ekonomi dan Kemasyarakatan.
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Pengawas Syariah : H. Anas Basori, Ust. H.M. Zainul Fadli, M.Kes Ketua LAZIS: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc., M.Pd Wakil Ketua: Choirul Anwar, SAg. MSi, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas Keuangan: Hj. Enggar Nursasi, SE, H. Siti Munfaqiroh, MM MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara : Mafazah, SE.Ak, Kerjasama & Hukum : M. Mahpur, H. Rahmat Hidayat, Pengembangan & Usaha : Heru Patikno ST. Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko