Majalah Komunitas Lazis Sabilillah Edisi April 2018

Page 1

Menunaikan Hak Duafa, Memakmurkan Masjid Allah Hingga saat ini telah terselesaikan target 22 rumah di Kota & Kabupaten Malang

Penerimaan & Konsultasi Zakat buka setiap hari pada jam kerja

Mantab di Hati Bimbingan baca Al Qur’an, untuk jama’ah & umum khusus usia dewasa & Lansia

Pelaporan seluruh Kegiatan serta program lembaga dan rekap pengelolaan dana ZIS terbit setiap bulan


Jl A. Yani 15 Blimbing - Malang, Tlp. 0822 4565 2142

Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4

Rekening Kami Kami Rekening Bank BNI Bank BNISyariah: Syariah: Zakat 111333 3339914 9914 Zakat :: 111 Shodaqah 111333 3339936 9936 Shodaqah :: 111 Yatim 111333 3339925 9925 Yatim :: 111

BankMandiri: BCA: Bank Zakat : 0111 31 Zakat : 144 00008855 111119 Shodaqah : 144 : 0111 8859 31 Shodaqah 0000 222221 Yayasan : 144 : 81-0903636 Yatim 0000 777778

Bank Muammalat: Bank BTN Syariah: Shodaqah 711 0010 373 Zakat :: 70 6204252.1 Zakat : 711 0010 374 Shodaqah : 70 6204255.2

BankSyariah BNI: Bank Mandiri: Zakat : 09 128 128 04 Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 029 0144 401

Yatim

: 711 0010 375

Rumah Yatim : 09 128 128 60

Bedah Rumah : 09 128 128 82 Bank BCA: Bank Muammalat: Bank Mandiri: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah :: 711 Zakat 1440010 0000373 111119 Shodaqah Bank Syariah Mandiri: : 0111 8859 31 Zakat :: 711 Shodaqah 1440010 0000374 222221 YYS Zakat : 777 015 015 3 Sabillilah : 8160903636 Yatim :: 711 Yatim 1440010 0000375 777778 Infaq : 777 777 015 7 Bank BNI: Rumah Yatim : 777 128 128 6 Bank BRI: Zakat : 09: 777 128 128 128 015 04 8 Bedah Rumah Bank BRI: Shodaqah 01 002222 302302 Shodaqah : 09 128 128 48 Shodaqah : 0051 : 0051 01 002222 No Rek Bedah Rumah BNI Bedah Rumah: 0912812882


Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. [HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-Hâkim]. Bercermin pada hadist tersebut, LAZIS sabilillah ditahun 2018 tepatnya pada 30 Maret 2018, telah berusia 12 tahun. Dari usia tersebut jika menilik usia pada diri manusia maka 12 tahun masih jauh dari dewasa atau bahkan memuncaknya hati dan fikiran bisa bersama membangun wawasan dan bercita – cita. Namun lain halnya dengan sebuah lembaga. Dalam masa usia 12 tahun masa berkhitmad maka resolusi apa yang telah digagas untuk masa depan, serta evaluasi apa yang telah difikirkan untuk hasil yang telah dilakukan. Sahabat Sabilillah, sejak tiga bulan lalu Rumah Yatim Produktif yang kini siapkan untuk masa pengkaderan anak – anak asuh LAZIS Sabilillah, khusus yang berpotensi untuk menjadi individu yang mumpuni terus ditata dan dimaksimalkan kondisinya, pun kini juga telah mulai dibersihkan, disiapkan segala hal untuk memenuhi kebutuhan bagi anak – anak yang akan dikader dan “mondok” disana. Yang ini juga menjadi sebuah cita – cita besar pada usia 12 tahun lembaga ini. Selain itu, pendampingan berbagai jenis usaha khusus kepada keluarga binaan terus dilaksanakan melihat kondisi dan keaktifan dari masing - masing keluarga binaan. Diedisi kali ini, salah satu keluarga binaan penerima bantuan modal usaha diangkat dan diulas untuk menjadi penyemangat serta penarik minat dari keluarga binaan lainnya yang ingin terus maju dan semakin baik ditahun ini serta tahun mendatang. Semoga segala ikhtiar lembaga menjadi titik penting demi semakin bertambahnya usia yang dimiliki. Doa serta harapan terbaik bagi seluruh warga LAZIS Sabilillah. Disana ada para pengelola, pengurus, anak -anak asuh LAZIS Sabilillah. Juga khusus kepada seluruh jama’ah maupun donatur setia lembaga ini. Sukses dunia, juga semoga membawa kesuksesan di akhirat. Amin, Insya Allah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. (Red*)

Syi’ar

Kokohkan Keyakinan Kalian ..................................................................... 4

Kolom Utama

12 Tahun LAZIS Sabilillah Gunakan Untuk Kepentingan Umat....................... 5

Ekonomi Islam

Hijrah Ke Arah Yang Lebih Baik ............................................................... 6

Min Nuril Islam Surat Ar-Ra’du ...................................................................................... 7 Program Amanah Tahsin dan Tartil Al-Qur’an Forum TPQ Sabilillah ........................................... 8 Kisah Teladan KH Muhammad Yahya, Pesantren Gading, Malang (4) ............................... 9 Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Profil Santunan Kesabaran Mengelola Usaha .........................................................................13 Renungan Filosofi Pendidikan Karakter Luqman Hakim ............................................ 12 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Sabilillah News Pengukuhan Pengurus Yayasan Sabilillah ................................................ 16 Ulasan Lembaga Guna Menjaga Amanah, lakukan Komunikasi Intensif dengan Donatur ........ 17

Laporan Keuangan Periode Bulan Februari 2018 ........................................................... 18

Berlomba Dalam Bershodaqah

SEBAGAIMANA kita ketahui, para sahabat Nabi Muhammad saw, selalu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dalam upaya melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, tak terkecuali Umar bin Khattab dan Abu Bakar ra. Kisah perlombaan sedekah antara Umar bin Khattab dan Abu Bakar ra ini terjadi pada peristiwa Perang Tabuk, dimana pada waktu itu Rasulullah saw menyeru kepada para sahabatnya untuk memberikan sedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Umar bin Khattab ra pada saat itu memiliki harta kekayaan untuk disedekahkan. Dalam hatinya, ia merenung, “setiap saat Abu Bakar selalu membelanjakan hartanya lebih banyak dari apa yang telah saya belanjakan di jalan Allah.” Umar berharap dengan karunia Allah, semoga dapat membelanjakan harta di jalan Allah lebih dari Abu Bakar kali ini, saat itu Umar ra mempunyai dua harta kekayaan untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT. Kemudian ia pulang ke rumahnya untuk membawa harta yang akan disedekahkannya, dengan perasaan gembira sambil membayangkan bahwa pada hari ini ia akan bersedekah melebihi Abu Bakar ra. Oleh karena itu, segala yang ada di rumahnya ia ambil setengahnya untuk disedekahkan. Lantas Umar ra membawa harta itu kepada Rasulullah saw. Pada saat itu Rasulullah saw bersabda kepada Umar RA, “Apa ada yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Umar?” Umar ra pun menjawab, “Ya, ada yang saya tinggalkan, wahai Rasulullah.” Rasulullah bertanya, “Seberapa banyak yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Ia menjawab, “Saya telah tinggalkan setengahnya.” Tidak berapa lama kemudian Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta bendanya kepada Rasulullah saw. Umar bin Khattab ra berkata, “Saya mengetahui bahwa beliau telah membawa seluruh harta benda miliknya. Begitulah pembicaraan yang saya dengar dari pembicaraan antara beliau dengan Rasulullah saw.” Bersambung ke halaman 19

PENASEHAT

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza


.َ‫لَعَلَيَم‬ َ ٰ َ‫اَ َومَمَ​َيَكَفَهمَ​َاَّنَ​َ​َ​َ​َنَ​َزمَنَاَعَلَيَكَ​َامَكَتَابَ​َيَت‬

.َ‫لَعَلَيَم‬ َ ٰ َ‫اَ َومَمَ​َيَكَفَهمَ​َاَّنَ​َ​َ​َ​َنَ​َزمَنَاَعَلَيَكَ​َامَكَتَابَ​َيَت‬

Oleh: Ustad M. Ridlo El Hajj

.َ‫لَعَلَيَم‬ َ ٰ َ‫(همَ​َاَّنَ​َ​َ​َ​َنَ​َزمَنَاَعَلَيَكَ​َامَكَتَابَ​َيَت‬Bagian َ‫ اَ َومَمَ​َيَكَف‬2)

َ​َ‫تَيَتَبَ َّيَ​َمَهمَ​َ​َه َه‬ َ ّ ٰ َ‫سَ َنيَمَ​َءَايَتَنَاَفَ​َالَفَاقَ​َوَ​َفَ​َ هَفَسَهمَ​َح‬ .َ‫امَحَق‬ ٰ

َ​َ‫ّيَمَهمَ​َ​َه َه‬ َ َ َ‫يَتَب‬dan َ‫ت‬ َ ّ َ‫ح‬dasar َ​َ‫سَهم‬utama َ‫َفَ​َ هَف‬seluruh َ‫الَفَاقَ​َو‬kedudukan َ​َ‫مَ​َءَايَتَنَاَف‬mulia. َ‫سَ َني‬ Akhlak terpuji, bahkan amal sholeh pun dari cabang dan hasil buahnya. .َ‫امَحَق‬ َ​َ‫تَيَتَبَ َّيَ​َمَهمَ​َ​َه َه‬ َ ّ ٰ َ‫ سَ َنيَمَ​َءَايَتَنَاَفَ​َالَفَاقَ​َوَ​َفَ​َ هَفَسَهمَ​َح‬berasal Sedangkan kuat dan lemahnya, baik dan akhlak serta amal perbuatan .َ‫ امَحَق‬buruknya .‫بَلَنَا‬keyakinan. َ‫اّليَنَ​َجَاهَدَ َواَفَيَنَاَلَنَدَيَنَ​َمَ​َس‬ َ َ َ​َ‫و‬ tergantung pada

SELAIN itu juga tentang pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang baik dan hukuman bagi yang menentang kelak di hari kiamat. Dan yang menjadi bukti bahwa hal ini dapat menambah keyakinan, adalah firman Allah SWT :

.َ‫لَعَلَيَم‬ َ ٰ َ‫اَ َومَمَ​َيَكَفَهمَ​َاَّنَ​َ​َ​َ​َنَ​َزمَنَاَعَلَيَكَ​َامَكَتَابَ​َيَت‬ Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasannya Kami telah menurunkan kepadamu Al Quran, sedangkan hal itu (QS. Al Ankabut َ​َ‫َمَهمَ​َ​َه َه‬dibacakan َ‫تَيَتَبَ َّي‬ َ ّ ٰ َ‫مَ​َح‬kepada ‫َفَ​َ هَفَسَه‬mereka. َ‫اَفَ​َالَفَاقَ​َو‬ َ‫سَ َنيَمَ​َءَايَتَن‬ 51) Kedua, mengamati dengan penuh .َ‫امَحَق‬ penghayatan akan keindahan langit dan bumi serta segala sesuatu keajaiban َ‫لَعَل‬ َ ٰ َ‫ابَ​َيَت‬SWT َ‫كَ​َامَكَت‬yang َ‫ّنَ​َ​َ​َ​َنَ​َزمَنَاَعَلَي‬tersebar َ‫اَ َومَمَ​َيَكَفَهمَ​َا‬ ciptaan.َ‫يَم‬Allah didalamnya. Keterangan bahwa cara ini dapat menambahkan keyakinan telah disebutkan .‫لَنَا‬dalam َ‫دَيَنَ​َمَ​َسَب‬firman َ‫َواَفَيَنَاَلَن‬Allah َ‫نَ​َجَاهَد‬SWT َ‫اّلي‬ َ َ َ​َ‫و‬:

ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. (QS. Fushilat 53) Ketiga, menerapkan apa yang diimaninya secara dhohir dan batin dengan penuh kesungguhan dan sesuai kemampuannya. Cara ini juga dapat menambah keyakinan sebagaimana yang disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

.‫اّليَنَ​َجَاهَدَ َواَفَيَنَاَلَنَدَيَنَ​َمَ​َسَبَلَنَا‬ َ َ َ​َ‫و‬

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. (QSAl Ankabut 69) Diantara buah hasil keyakinan adalah, merasa tenang dan percaya pada janji serta jaminan Allah SWT, beribadah kepada-Nya dengan penuh semangat. meninggalkan segala sesuatu yang membuatnya berpaling dari Allah SWT, serta selalu kembali kepada Allah SWT dalam setiap keadaan dan selalu berupaya sekuat tenaga untuk memperoleh keridhaan Allah SWT Jadi, keyakinan adalah inti dari keimanan

Dalam hal ini, Sayyidina Lukman Al Hakim AS berkata :

َ​َ‫لَوَ​َ​َ​َ َسَت‬ َ​َ‫َاَ َ​َلََِقَدَر‬.َ‫اّليَطَيَنَعَ​َ​َامَجَعَمَاهَلَدَ​َاَ​َ​َوَلاَفَ​ََِمَيَيَنَقَاَلَّيَ​َنَوَ​َدَيَلَنَ​َ​َيَعَمَمَ​َلَسَ​َبَامَلَعَنَبَاد‬ َ .َ‫تَيَنَقَصَ​َيَقَيَنَه‬ َ َ َ‫صَعَامَلَ​َح‬ َ ّ َ‫يَقَيَنَهَ​َوَ​َلَ​َيَق‬ Amal perbuatan tidak dapat direalisasikan

َ‫ّيَ​َوَ​َل‬keyakinan َ‫عَمَلَ​َاَ َ​َلََِمَيَق‬dan َ‫طَيَعَ​َام‬tidaklah َ‫لَ​َ​َسَت‬ َ​َ‫دَ​َاَ َ​َلََِقَدَر‬kecuali َ‫َيَعَمَلَ​َامَعَب‬dengan seorang hamba beramal kecuali .َ‫َاليَمَانَ​َ َكَه‬sesuai َ​َ‫اَمَيَقَّي‬ ‫إ‬ َ َ dengan kadar keyakinannya. Begitu َ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ام‬ ‫م‬ ‫ط‬ ‫ت‬ َ​َ‫ َ لَ​َ َ​َ َيَعَ​َامَعَمَلَ​َاَ َلََِ​َيَقَّيَ​َوَ​َلَ​َيَعَمَلَ​َ َ َبَدَ​َاَ َلََِقَدَر‬.َ‫تَيَنَقَصَ​َيَقَيَنَه‬ َ َ َ‫صَعَامَلَ​َح‬ َ ّ َ‫هَ​َوَ​َلَ​َيَق‬juga َ‫يَقَيَن‬ tidaklah seseorang kurang amalannya َ .َ‫تَيَنَقَصَ​َيَقَيَنَه‬ َ َ َ‫صَعَامَلَ​َح‬ َ ّ َ‫ يَقَيَنَهَ​َوَ​َلَ​َيَق‬melainkan karena keyakinannya berkurang.

َ​َ‫تَيَ​َتبَ َّيَ​َمَهمَ​َ​َه َه‬ َ ّ ٰ َ‫سَ َنيَمَ​َءَايَتَنَاَفَ​َالَفَاقَ​َوَ​َفَ​َ هَفَسَهمَ​َح‬ .َ‫امَحَق‬

َ​َ‫اَ َ​َلََِقَدَر‬Kami َ​َ‫َامَعَبَد‬akan َ‫َيَعَمَل‬memperlihatkan َ‫مَلَ​َاَ َ​َلََِمَيَقَّيَ​َوَ​َل‬kepada َ‫تَطَيَعَ​َامَع‬mereka َ‫لَ​َ​َس‬ tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap َ َ َ‫صَعَامَلَ​َح‬ َ ّ َ‫يَقَيَنَهَ​َوَ​َلَ​َيَق‬ َ .َ‫تَيَنَقَصَ​َ​َيقَيَنَه‬

.َ‫اَمَيَقَّيَ​َ َاليَمَانَ​َ َكَه‬ ‫إ‬

Dalam hal ini. Baginda Rasulullah SAW bersabda :

.َ‫انَ َكَه‬ َ ‫ّيَالَ​َي َم‬ َ َ‫اَ​َميَق‬ ‫إ‬

Keyakinan adalah keimanan secara keseluruhan. Wallaahu a’lamu bish showaab

.‫اّليَنَ​َجَاهَدَ َواَفَيَنَاَلَنَدَيَنَ​َمَ​َسَبَلَنَا‬ َ َ َ​َ‫و‬

.َ‫اَمَيَقَّيَ​َ َاليَمَانَ​َ َكَه‬ َ​َ‫لَ​َ​َسَتَطَيَعَ إَامَعَمَلَ​َاَ َ​َلََِمَيَقَّيَ​َوَ​َلَ​َيَعَمَلَ​َامَعَبَدَ​َاَ َ​َلََِقَدَر‬ َ .َ‫تَيَنَقَصَ​َيَقَيَنَه‬ َ َ َ‫صَعَامَلَ​َح‬ َ ّ َ‫يَقَيَنَهَ​َوَ​َلَ​َيَق‬ .َ‫اَمَيَقَّيَ​َ َاليَمَانَ​َ َكَه‬ ‫إ‬

4

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

1


Rutinan selepas sholat Jum’at, KH. Tholchah Hasan berbincang sekaligus mendengarkan laporan dari pengurus LAZIS Sabilillah

12 Tahun LAZIS Sabilillah

Gunakan Untuk Kepentingan Umat JUMAT, usai Khutbah Jumah, seperti biasanya, KH. Tholchah duduk di tiang sebelah kanan. Usai membaca wiridan berjamaah yang dipimpin langsung oleh sang Imam. Semua mendekat kepada KH Tholchah Hasan, seperti; Prof. Dr. Masud Said, KH. Masud Ali, serta beberapa pengurus Yayasan Sabilillah. Seperti biasa, di situlah KH. Tholchah Hasan menyampaikan ceritacerita ringan, tetapi memiliki makna dan filosofi yang sangat tinggi. Seperti biasa, beliau selalu menanyakan kabar kami satu persatu. Saya-pun bercerita setelah 20 hari melaksanakan ibadah umroh plus Aqsha. Saya menceritakan kalau di Masjidil Aqsa aman, karena tiga agama, seperti; Yahudi, Islam, dan Nasrani bisa hidup berdampingan dan tidak saling menganggu. Beliau-pun bertanya “apa kamu sempat ke Betlehem? Saya menjawab “inggih, namun saya tidak sempat masuk gereja yang konon menjadi tempat kelahirannya Nabi Isa”. Setelah mendengar jawabanku, beliaupun bertutur panjang seputar pengalamannya saat ke Masjid Aqsa. Rupanya, beliau juga pernah beberapa kali pergi ke Masjidil Aqsa. Justru, beliau pernah mengajak ibu dan istrinya umrah plus Masjid Al-Aqsa tahun 1991. Masih membincangkan Masjid Aqsa, KH Tholchah menuturkan “jika umrah, setelah ke Makkah dan Madinah, lebih baik pergi ke Masjid Aqsa, dari pada ke tempat

lain”. Kemudian KH. Tholchah Hasan mengutip salah satu hadist Rosulullah SAW yang artinya “tidak di perkenankan bersusahsusah melakukan sebuah perjalanan kecuali pada tiga masjid, Masjidil Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjid Al – Aqsa (Yerusalem) (HR Muslim). Berziarah ke tiga masjid ini, berarti telah menapak tilasi perjalanan Rosulullah SAW pada tiga tempat suci. Kemudian, KH Tholchah Hasan berseloroh “hari ini tidak ada makan siang, seperti biasa, karena Jumat ini (30/3/2013), hari libur, sehingga anak-anak sekolah juga libur, sehingga tidak ada yang menyiapkan makan siang”. Selanjutnya, KH Tholchah Hasan mengajak pindah ke kantor LAZIS Sabilillah. Di kantor, sudah ada Prof. Mas’ud, Kh. Mas’ud Ali, Mbak Faza (keuangan LAZIS), Mas Mamad (Sekretaris), Pak Mul, dan saya sendiri. Kemudian, Kyai Tholchah memberikan wejangan-wejangan yang amat bermanfaat seputar perjuanganya beliau di dalam menjadi pelayan umat. Dengan harapan, semua elemen Yayasan Sabilillah benar – benar bisa meneladani makna dari sebuah perjuangan. Satu kalimat yang sangat manfaat dan filosofinya sangat tinggi. Ini seringkali disampaikan beliau, baik ceramah maupun ngobrol-ngobrol kecil dengan pengurus Yayasan Sabilillah “janganlah usia ini dihabiskan untuk kepentingan pribadi semata, tetapi gunakan

untuk kepentingan umat, Insya Allah usia pasti bermanfaat dan panjang umur”. Bercermin pada hal tersebut 12 tahun LAZIS Sabilillah bergerak dan bertafakur kepada segenap mustahik binaan terus berupaya melakukan pengembangan dan evaluasi program yang semakin tertata dan bermanfaat. Cita – cita terus dimunculkan, gagasan – gagasan program terus digodok dan dilaksanakan. Hingga akhirnya dalam masa usia semakin tua dan semakin matang kinerja pemberdayaan serta pengelolaan ZIS semakin mantap pula. Sejakan dengan jargon LAZIS Sabilillah Mantab di Hati. Lanjut Kyai Muhammad Tholchah Hasan pembina Yayasan Sabilillah, njlentrene seputar rahasia usia panjang dan produktif. Tentu saja, itu tidak lepas dari takdir Allah SWT. Namun, semua itu tentu ada sebab musababnya. Nah salah satu dari rahasia usia panjang itu, menjadikan usia itu untuk kepentingan umat, mulai gagasan, duit dan juga waktunya. Kyai Tholchah sering menyampaikan agar seseorang itu menggunakan pendekatan pemikiran strategis dan pada politik praktis. Karena sebagian politis, setelah tidak menjabat juga tidak memberikan kontribusi terhadap NU. Nah, ketika menjawab justru yang untung bukan NU-nya, bahkan NU kadang menjadi bamper. Ketika kaya dan sukses, tidak ada kontribusinya terhadap NU. Bersambung ke halaman 19 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

5


Hijrah Ke Arah Yang Lebih Baik

HIJRAH berarti berpindah kearah yang lebih baik dan lebih memungkinkan untuk berkembang. Dalam konteks kekinian, dapat diartikan dalam beberapa hal. Pertama, berhijrahlah dari kebodohan dengan lebih banyak belajar, lebih banyak waktu untuk membaca dan lebih banyak melakukan praktik kehidupan yang nyata. Nabi Sulaiman telah mencontohkan untuk memilih ilmu daripada harta benda, sehingga pada saatnya dengan ilmulah nabi Sulaiman mendapatkan kekayaan yang sedemikian besar dan mampu mengelolanya dengan cara kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas. Segala hal yang dilakukan nabi Sulaiman dalam sejarahnya, selalu dilakukan dengan strategi yang tepat. Rasulullah SAW juga menunjukkan betapa pentingnya berubah menjadi lebih baik dengan memberikan arahan bahwa “belajar itu dimulai dari saat lahir sampai masuk ke liang lahat”. Sampai sampai Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk “menuntut ilmu sampai ke negeri Cina”. Kedua, berhijrahlah dari kenyamanan hidup dengan mencari dan menghadapi tantangan untuk diselesaikan. Kenapa demikian? Karena kondisi ini yang membuat manusia terlena dan kemudian memunculkan mental buruh. Hampir semua orang jika ditanya, nanti mau jadi apa? Sebagian besar pasti jawabannya ingin jadi pegawai (jadi pegawai negeri

6

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

sipil, jadi pegawai bank, jadi pegawai pabrik, manusia adalah adalah manusai yang bermanfaat dan lain sebagainya). bagi orang lain. Oleh karena itu, usahakan Apa yang terjadi kemudian? Negara untuk berbuat yang bermanfaat bagi orang Indonesia yang tanahnya subur lain, dan jangan menggantungkan makmur, gemah ripah loh jinawi, diri pada orang lain’. karena dilalui garis katulistiwa, Termasuk jangan me­ngu­ dalam kenyataannya justru tamakan keuntungan diri sendiri. banyak mengkonsumsi barang Untuk ini Rasulullah saw telah impor. Buah buahan impor, memberikan garis tegas dalam Makanan impor, assesoris impor, hadits “Siapa yang mencari nafkah baju impor, kendaraan impor, yang halal, guna menjaaga dirinya dan lain sebagainya. dari meminta minta guna me­ O l e h : Jika mau berubah, bukan tidak menuhi kebutuhan keluarga, serta mungkin kalau tanah Indonesia guna berbagi dengan tetangga, Noor Shodiq Askandar mampu menghasilkan buah, Wakil Rektor 2 Universitas maka ia datang pada hari kiamat Islam Malang makanan, dan lain sebagainya dengan wajah laksana bulan yang lebih berkualitas dari purnama (HR Tabrani) Negara lain. Penuhilah kebutuhan dengan Keempat, jadilah wirausaha supaya hidup hasil negeri sendiri dan upaya dari tangan lebih manfaat. Dengan wirausaha kita dapat sendiri..Rasulullah saw bersabda “Siapa menjadikan sesuatu meningkat nilai yang mencari nafkah yang halal, guna tambahnya sehingga kemanfaatannya juga menjaaga dirinya dari meminta minta guna meningkat. memenuhi kebutuhan keluarga, serta guna Gabah yang dirubah jadi nasi telah berbagi dengan tetangga, maka ia datang meningkatkan manfaat dari bahan mentah pada hari kiamat dengan wajah laksana menjadi barang yang layak konsumsi. Kapas bulan purnama (HR Tabrani). dirubah jadi kain dan kemudian kain dirubah Hadits yang lain “tidak ada makanan yang jadi pakaian yang bisa digunakan untuk menutup lebih baik, kecuali dari hasil tangannya” aurat, mempercantik penampilan, membuat dan “ setiap orang akan mendapatkan sesuai orang tampil lebih elegan dan lain sebagainya. yang dikerjakannya”. Begitulah, hidup harus terus berjalan, Ketiga, berubahlah menjadi orang yang keadaan juga harus lebih baik. Tiada hari bermanfaat. Rasulullah saw menjelaskan tanpa perubahan dan tiada waktu tanpa “choirun nas anfa’uhum linnas”. Sebaik baik kemanfaatan. Bagaimana dengan anda? (*)


‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَُ َُ َعهَى ُكمِّ ش ْ‬

‫ُس ْب َذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َا ْن َمالئِكت ِمهْ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذ ٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُك ِّم ش ْ‬

‫ٌَسخذب أن ٌقشأ عىذ سُسة ( ٌس ) َاسخذب‬ ‫بعض انخابعٍه سُسة ( انشعذ ) أٌضا‬

‫ال ِئكَت ِمهْ‬ ‫بكش ُذ ِب َذ ْم ِذ ِي‬ ‫سباعٍاثبِّ ُخأبًان َّش ْع‬ ‫َفً َمهْ ٌُ َس‬ ‫ُس ْب َذانَ‬ ‫مشٌض‬ ‫انشافعً‪َ​َ :‬ماا ْن َممه‬ ‫عىذ َعهَ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌ‬ ‫ٌقشأ َ​ٌَُ َُ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ‬ ‫سٌاوا‪ْ،‬ش َأدخم قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫ماث‬ ‫ٌسى ُكإال ِّم ش ْ‬ ‫َدشش ٌُو انقٍامت سٌاوا‪.‬‬ ‫قال انجاسبشدي‪َ :‬نعم انذكمت فً قشاءحٍا أن‬ ‫فإراكَت ِمهْ‬ ‫مزكُسة ِذ ِي َ​َا ْن‬ ‫َانبعث ْع ُذ بِ َذ ْم‬ ‫انقٍامتسبِّ ُخ ان َّش‬ ‫ُس ْب َذانَ‬ ‫قشئج‬ ‫أدُال َمهْ ٌُ َ‬ ‫فٍ​ٍا‪َ ،‬مالئِ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ركشم ش‬ ‫عهًٍ َ​ٌَُ َُ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ‬ ‫حجذد َعهَنًى ُك ِّ‬ ‫االدُال‪.‬‬ ‫حهك ْ‬ ‫(َقُنً‪َ :‬انشعذ) أي ٌَسه أن ٌقشأ عىذي انشعذ‬ ‫أي نقُل جابش به صٌذ‪ :‬فإوٍا حٍُن ْعهًٍ خشَج‬ ‫ُس ْب َذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫انشَح‪.‬‬

‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَُ َُ َعهَى ُك ِّم ش ْ‬

‫‪Dalam seperempat bahasan milik Abi‬‬ ‫َسَي‪.‬ما مه مٍج ٌقشأ عىذي ٌس إال ٌُن هللا‬ ‫‪Bakar‬‬ ‫‪assyafi’i dijelaskan : “Tidak‬‬ ‫عهًٍ‪.‬‬ ‫‪seorang‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪sakit‬‬ ‫)‪(keras‬‬ ‫‪dibacakan‬‬ ‫َاسخذب‬ ‫ٌس )‬ ‫سُسة (‬ ‫ٌقشأ عىذ‬ ‫ٌَسخذب‬ ‫أن ٌقشأ عىذي‬ ‫انمٍج ‪-‬‬ ‫ادخضش‬ ‫ٌَسخذبأن‪ -‬إرا‬ ‫‪surat yaasiin‬‬ ‫‪kecuali‬‬ ‫‪bila‬‬ ‫‪meninggalnya‬‬ ‫أٌضا‬ ‫رنك)‬ ‫انشعذ‬ ‫سُسة‬ ‫انخابعٍه‬ ‫بعض‬ ‫ٌخفف عه انمٍج‬ ‫انشعذ (فإن‬ ‫أٌضا سُسة‬ ‫‪dalam‬‬ ‫‪keadaan‬‬ ‫‪lega,‬‬ ‫‪saat‬‬ ‫‪memasuki‬‬ ‫سكشة انمُث‪َ ،‬إوً أٌُن نقبضً‪َ ،‬أٌسش نشأوً‪.‬‬ ‫‪kuburnya juga lega, saat digiring dihari‬‬ ‫‪juga‬مه مشٌض‬ ‫انشافعً‪ :‬ما‬ ‫‪qiyaamat‬‬ ‫َفً سباعٍاث أبً بكش ‪lega”.‬‬ ‫ٌقشأ عىذ ٌس إال ماث سٌاوا‪َ ،‬أدخم قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫انقٍامت سٌاوا‬ ‫َدشش ٌُو‬ ‫‪Imam Al Jarbardy .berkata‬‬ ‫‪“Hikmah‬‬ ‫‪membacakan Yasiin adalah‬‬ ‫‪sesungguhnya keadaan hari Qiyamat‬‬ ‫‪ kebangkitan‬أن‬ ‫انذكمت فً قشاءحٍا‬ ‫‪َdalam‬نعم‬ ‫انجاسبشدي‪:‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪disebut‬‬ ‫قال‪surat‬‬ ‫قشئج‬ ‫فإرا‬ ‫فٍ​ٍا‪،‬‬ ‫مزكُسة‬ ‫َانبعث‬ ‫انقٍامت‬ ‫أدُال‬ ‫‪tersebut, maka saat dibacakan dapat‬‬ ‫‪.‬‬ ‫االدُال‬ ‫حهك‬ ‫ركش‬ ‫نً‬ ‫حجذد‬ ‫عهًٍ‪memperbaharui ingatannya kembali‬‬ ‫‪tentangnya”.‬‬ ‫انشعذ‬ ‫‪ٌ juga‬قشأ عىذي‬ ‫ٌَسه أن‬ ‫َقُنً‪َ :‬انشعذ) أي‬ ‫‪Disunahkan‬‬ ‫‪membacakan‬‬ ‫(‪surat‬‬ ‫خشَج‬ ‫عهًٍ‬ ‫حٍُن‬ ‫فإوٍا‬ ‫صٌذ‪:‬‬ ‫به‬ ‫جابش‬ ‫نقُل‬ ‫أي‪arra’du berdasarkan riwayat jabir bin‬‬ ‫انشَح‬ ‫‪zaid “sesungguhnya surat arra’du.dapat‬‬ ‫‪memudahkan keluarnya ruh”.‬‬ ‫َسَي‪.‬ما مه مٍج ٌقشأ عىذي ٌس إال ٌُن هللا‬ ‫عهًٍ‪.‬‬ ‫ٌَسخذب ‪ -‬إرا ادخضش انمٍج ‪ -‬أن ٌقشأ عىذي‬ ‫أٌضا سُسة انشعذ فإن رنك ٌخفف عه انمٍج‬ ‫سكشة انمُث‪َ ،‬إوً أٌُن نقبضً‪َ ،‬أٌسش نشأوً‪.‬‬

‫‪Dalam sebuah riwayat dijelaskan‬‬ ‫)‪“Tidak seorang yang (hendak‬‬ ‫‪meninggal saat dibacakan yaasin‬‬ ‫‪kecuali Allah memudahkannya”.‬‬ ‫‪Disunahkan juga saat menjemput‬‬ ‫‪kematian dibacakan surat arra’du‬‬ ‫‪karena yang demikian dapat‬‬ ‫‪meringankannya dari sakarat almaut,‬‬ ‫‪mempermudah tercabutnya ruh, dan‬‬ ‫‪meringankan keadaannya. [Hasyiyah‬‬ ‫‪iaanah at-thoolibiin II/107,164 ].‬‬

‫‪7‬‬

‫‪Majalah Komunitas Sabilillah‬‬ ‫‪Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08‬‬

‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكت ِمهْ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذ ٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُك ِّم ش ْ‬

‫‪Surat Ar-Ra’du‬‬ ‫ُس ْب َذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ ِب َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمال ِئكَت ِمهْ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُكمِّ ش ْ‬

‫‪ِ Ka’ab‬ذ ِي َ​َ ْان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫‪“Sesungguhnya‬‬ ‫‪َّ ketika‬ش ْع ُذ ِب َذ ْم‬ ‫ُس ْب َذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان‬ ‫‪ٍ dia‬ء قَ ِذٌ‬ ‫ًَ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​َ‬ ‫‪َ ُ​َُ ٌkepada‬عهَى ُكمِّ‬ ‫‪ْdan‬ش ‪mendengar petir,‬‬ ‫‪ berkata‬ش ْ‬ ‫‪kami, ‘Barangsiapa yang mendengar‬‬ ‫‪petir, lalu ia membaca,‬‬ ‫ُس ْب َذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُكمِّ ش ْ‬

‫‪, sebanyak 3 kali, maka ia akan‬‬ ‫كت ِمهْ‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ‬ ‫‪ِ petir‬ب َذ ْم ِذ ِي َ​َ‬ ‫’‪ itu.‬ان َّش ْع ُذ‬ ‫‪َ ٌُ Maka‬سبِّ ُخ‬ ‫‪ْ bahaya‬ان َمالئِ‬ ‫‪selamat‬‬ ‫‪dari‬‬ ‫أنعهَى ُ‬ ‫سُسةش ( ٌس ) َاسخذب‬ ‫عىذ‬ ‫ٌقشأ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذ ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ش‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ٌَسخذب َُ​ُ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫”‪kamipun membacanya, dan selamat.‬‬ ‫بعض انخابعٍه سُسة ( انشعذ ) أٌضا‬ ‫‪Umar berkata, “Mengapa kamu tidak‬‬ ‫‪mengatakannya dari tadi, sehingga kami‬‬ ‫‪membacanya?”.‬‬ ‫َفً سباعٍاث أبً بكش انشافعً‪ :‬ما مه مشٌض‬ ‫قبشيكَت ِمهْ‬ ‫إال ُخ ان َّ‬ ‫سٌاوا‪،‬ذ ْم ِذ ِي َ​َ‬ ‫ُس ْب َذ‬ ‫ٌقشأانَعىذ َمهٌْسٌُ َسبِّ‬ ‫ماثش ْع ُذ بِ َ‬ ‫َأدخم ْان َمالئِ‬ ‫سٌاوا‪،‬‬ ‫ٌُو َعهَ‬ ‫ًَ‪ٍ .‬ء قَ ِذٌْش‬ ‫ى ُك‬ ‫‪ُ​َُ ٌguru‬‬ ‫َدشش َ​َ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ‬ ‫انقٍامتمِّ ش ْ‬ ‫سٌاوا‬ ‫‪Ketika kami belajar‬‬ ‫‪dulu,‬‬ ‫‪para‬‬

‫‪para kiyai banyak yang mengijazai‬‬ ‫‪kami bila menjenguk orang sakit /‬‬ ‫قال انجاسبشدي‪َ :‬نعم انذكمت فً قشاءحٍا أن‬ ‫‪sakarotul‬‬ ‫‪maut,‬‬ ‫‪hendaklah‬‬ ‫‪membaca‬‬ ‫قشئجهْ‬ ‫أدُالانَ َمهْ‬ ‫الئِكت ِم‬ ‫فٍ​ٍا‪ْ َ​َ ،‬ان َم‬ ‫مزكُسةذ ْم ِذ ِي‬ ‫انقٍامت ٌُ َسبِّ ُخ‬ ‫ُسب َْذ‬ ‫فإرا‬ ‫َانبعثان َّش ْع ُذ ب َ‬ ‫‪ُ Ar‬‬ ‫‪َdan‬مالئِكَت ِم‬ ‫‪ِ Surat‬ي َ​َ ْان‬ ‫ًَذء بِقَ َذذ ِ ٌْ ْمشِذ‬ ‫‪Ra›d‬مِّان َّشش ْع‬ ‫‪ٌAr‬هُْ​ُ‪ٌُ /‬عهَ​َسبِّى ُكُ‬ ‫خ‬ ‫انًَ َ​َم‬ ‫‪Yasin‬هْ‪surat‬‬ ‫ُس ْب ِخ َذٍْ‬ ‫حجذد َنً َ‬ ‫االدُال‪.‬‬ ‫ركش حهك ْ ٍ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫عهًٍفَخِ‬ ‫َ‬ ‫‪ِ disegerakan‬ذٌْش‬ ‫ًَ ٍء ق‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ‬ ‫‪َ ُ​َُ sembuh‬عهَى ُكمِّ ش ْ‬ ‫‪Ra›du, agar si sakit‬‬ ‫‪atau dimudahkan meninggal dunia oleh‬‬ ‫‪Allah.‬‬ ‫(َقُنً‪َ :‬انشعذ) أي ٌَسه أن ٌقشأ عىذي انشعذ‬ ‫فإوٍا حٍُن ْ‬ ‫عهًٍ خشَجهْ‬ ‫أي نقُل هْ‬ ‫جابش به صٌذ‪ُ ْ َّ :‬‬

‫ُسب َْذانَ َم ٌُ َسبِّ ُخ انشعذ بِ َذ ْم ِذ ِي ْ َ​َان َمالئِكَت ِم‬ ‫‪Anjuran‬‬ ‫‪membacakan‬ال ِئكَت ِمهْ‬ ‫ُس ْب َذ َانَ مهْ‬ ‫‪Ayat‬ان َّش ْع ُ‬ ‫ًَذء ِبقَ َذذٌ ْمْشِذ ِي َ​َان َم‬ ‫‪ٌُQuran‬سبِّ ُخ‬ ‫انشَح ًِ‪َ َ ُ​َُ ٌَ​َ​َ .‬عهَ​َى ُ ُكمِّ ش ْ ٍ‬ ‫ِخ ٍْفخِ‬ ‫)‪ِْ Arra›du‬ش‪(surat Yaasiin dan‬‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌ‬ ‫‪َ ُ​َُ ٌorang‬عهى‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​َ‬ ‫‪ pada‬كمِّ ش ْ‬ ‫‪yang SAKARATUL MAUT sebagai‬‬ ‫ٌُن هللا‬ ‫َسَي‪.‬ما مه مٍج ٌقشأ ‪:‬عىذي ٌس إال‬ ‫‪berikut‬‬ ‫‪lanjutannya‬‬ ‫عهًٍ‪.‬‬ ‫ٌس َ)‬ ‫ٌَسخذب‬ ‫عىذيهْ‬ ‫ٌقشأسبِّ ُخعىذان َّ‬ ‫َاسخذبم‬ ‫أنَا ْن َمال‬ ‫ذ ْم ِذ‪ِ -‬ي‬ ‫ادخضشش ْع ُذ‬ ‫ُسب َْذانَ‬ ‫سُسة بِ( َ‬ ‫أنهْ إراٌُ َ‬ ‫انمٍج‬ ‫ٌَسخذب َم‪-‬‬ ‫ٌقشأئِكَت ِ‬ ‫رنكٌ)ْشأٌضا‬ ‫ًَ ٍء قَ‬ ‫ِخ ٍْفَ‬ ‫انشعذ ِذ‬ ‫سُسةمِّ (ش‬ ‫انخابعٍه َعهَى ُك‬ ‫بعضخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ‬ ‫فإن ْ‬ ‫ٌخفف عه انمٍج‬ ‫انشعذ‬ ‫سُسة‬ ‫أٌضا‬ ‫‪.‬‬ ‫نشأوً‬ ‫َأٌسش‬ ‫نقبضً‪،‬‬ ‫أٌُن‬ ‫َإوً‬ ‫انمُث‪،‬‬ ‫سكشة‬ ‫‪Dan disunahkan membacakan surat‬‬

‫مشٌض‬ ‫ما مه‬ ‫انشافعً‪:‬‬ ‫‪sakit‬بكش‬ ‫سباعٍاث أبً‬ ‫‪Yaasiin‬‬ ‫‪pada‬‬ ‫‪orang‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫َفً ‪keras‬‬ ‫)‪ almaut‬سٌاوا‪،‬‬ ‫‪َdan‬أدخم قبشي‬ ‫سٌاوا‪،‬‬ ‫ٌس إال ماث‬ ‫ٌقشأ عىذ‬ ‫‪(sakarat‬‬ ‫‪sebagian‬‬ ‫‪para‬‬ ‫‪juga‬الئِكَت ِمهْ‬ ‫َدششانٌَُو َمهْ‬ ‫‪ْ َ​َ mensunahkan‬ان َم‬ ‫انقٍامتبِّ ُخسٌاواان‪َّ .‬ش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي‬ ‫‪َ ٌُdibacakan‬س‬ ‫ُسب َْذ‬ ‫‪taabi’iin‬‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌ‬ ‫‪thoolibiin‬ى ُكمِّ ش ْ‬ ‫‪ْRoudhotut‬ش [ ‪surat Ar ra’du.‬‬ ‫‪II/97 ].‬‬ ‫قال انجاسبشدي‪َ :‬نعم انذكمت فً قشاءحٍا أن‬ ‫أدُال انقٍامت َانبعث مزكُسة فٍ​ٍا‪ ،‬فإرا قشئج‬ ‫سُسة‪ٌ ( .‬س ) َاسخذب‬ ‫ٌقشأحهكعىذاالدُال‬ ‫ٌَسخذبنًأنركش‬ ‫عهًٍ حجذد‬ ‫بعض انخابعٍه سُسة ( انشعذ ) أٌضا‬

‫مه انشعذ‬ ‫ٌقشأماعىذي‬ ‫ٌَسه أن‬ ‫مشٌض‬ ‫انشافعً‪:‬‬ ‫أي بكش‬ ‫َانشعذ) أبً‬ ‫َقُنً‪:‬سباعٍاث‬ ‫( َفً‬ ‫خشَج‬ ‫عهًٍ‬ ‫حٍُن‬ ‫فإوٍا‬ ‫صٌذ‪:‬‬ ‫به‬ ‫جابش‬ ‫نقُل‬ ‫أيٌقشأ عىذ ٌس إال ماث سٌاوا‪َ ،‬أدخم قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫انشَح‪.‬‬ ‫َدشش ٌُو انقٍامت سٌاوا‪.‬‬ ‫ٌسفًإال ٌُن‬ ‫َنعم عىذي‬ ‫مٍج ٌقشأ‬ ‫َسَي‪.‬ما مه‬ ‫قشاءحٍاهللاأن‬ ‫انذكمت‬ ‫انجاسبشدي‪:‬‬ ‫قال‬ ‫عهًٍ‪.‬‬ ‫أدُال انقٍامت َانبعث مزكُسة فٍ​ٍا‪ ،‬فإرا قشئج‬ ‫االدُال‪ -.‬أن ٌقشأ عىذي‬ ‫ادخضش انمٍج‬ ‫ٌَسخذب ‪-‬‬ ‫إرا ركش حهك‬ ‫حجذد نً‬ ‫عهًٍ‬ ‫أٌضا سُسة انشعذ فإن رنك ٌخفف عه انمٍج‬ ‫سكشة انمُث‪َ ،‬إوً أٌُن نقبضً‪َ ،‬أٌسش نشأوً‪.‬‬ ‫(َقُنً‪َ :‬انشعذ) أي ٌَسه أن ٌقشأ عىذي انشعذ‬ ‫أي نقُل جابش به صٌذ‪ :‬فإوٍا حٍُن عهًٍ خشَج‬

‫‪ABU Hurairah Radliyallahu‘anhu‬‬ ‫‪berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu‬‬ ‫‪‘Alaihi wa Sallam jika mendengar suara‬‬ ‫‪petir, beliau membaca:‬‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكت ِمهْ‬ ‫ًَ ْع ٍء ُذ قَ ِذبِ ٌْ َذش ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكت ِمهْ‬ ‫ُِ‬ ‫خ‬ ‫ْذ ًِانَ َ​ٌَ َم َُ​ُهْ َعهٌَُ َ‬ ‫ىسبِّ ُك ُخ ِّم انش َّش ْ‬ ‫س ٍْبفَ َخِ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذ ٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُك ِّم ش ْ‬

‫‪Ibnu Abbas Radliyallahu ‘anhuma‬‬ ‫‪berkata, “Barangsiapa mendengar suara‬‬ ‫‪petir, lalu membaca,‬‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ بِ َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫ًَ ْع ٍء ُذ قَ ِذ ِبٌ َذْش ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمال ِئكَت ِمهْ‬ ‫ِ ُخ‬ ‫ْذ ًِانَ َ​ٌَ َم َُ​ُهْ َعهٌَُ َ‬ ‫ىسبِّ ُك ُخمِّ انش َّش ْ‬ ‫س ٍْبفَ َخِ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُكمِّ ش ْ‬

‫‪“maka aku-lah yang menjadi‬‬ ‫‪jaminannya, bahwa dia tidak akan‬‬ ‫‪oleh‬كَت ِمهْ‬ ‫‪itu”.‬بِ َذ ْم ِذ ِي‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ‬ ‫‪ْ َ​َ petir‬ان َمالئِ‬ ‫‪tertimpa‬‬

‫ًَ ْع ٍء ُذ قَ ِذ ِبٌ َذْش ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمالئِكَت ِمهْ‬ ‫ِ ُخ‬ ‫ْذ ًِانَ َ​ٌَ َم َُ​ُهْ َع َهٌُ َ‬ ‫ىسبِّ ُك ُخمِّ انش َّش ْ‬ ‫س ٍْبفَ َخِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْش‬ ‫ٌ‬ ‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ء‬ ‫ًَ‬ ‫ش‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ُ​ُ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫خ‬ ‫ف‬ ‫ٍ‬ ‫مِّ‬ ‫َ‬ ‫ٍ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫‪َ​َ Abu‬ان َمالئِكت ِمهْ‬ ‫‪Bakar‬بِ َذ ْم ِذ ِي‬ ‫‪ Ahmad‬ان َّش ْع ُذ‬ ‫‪َ bin‬مهْ ٌُ َسبِّ ُخ‬ ‫ِخ ُس‬ ‫‪Ali‬ب َْذانَ‬ ‫‪Al-Khatib‬‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ش‬ ‫ٌ‬ ‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ء‬ ‫ًَ‬ ‫ش‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ُ​ُ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫خ‬ ‫ف‬ ‫ٍ‬ ‫ِخ‬ ‫‪َ َ َ ِ ِ bin‬‬ ‫‪ٍ ْ ِّ Sulaiman‬‬ ‫‪menceritakan, dariِ hadits‬‬

‫‪Ali bin Abdullah bin Abbas, dari‬‬ ‫‪dari‬ال ِئكَت ِمهْ‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ‬ ‫‪ِkakeknya,‬ي َ​َ ْان َم‬ ‫‪dia‬خ ان َّش ْع ُذ ِب َذ ْم ِذ‬ ‫‪َ ٌُ berkata,‬سبِّ ُ‬ ‫‪bapaknya,‬‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫هْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫م‬ ‫َت‬ ‫ك‬ ‫ئ‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ان‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫ذ‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ش‬ ‫ان‬ ‫خ‬ ‫ُ‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬ ‫ِّ‬ ‫ْش‬ ‫ٌ‬ ‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ء‬ ‫ًَ‬ ‫ش‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫مِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ُخس ٍْبفَ َخِْذ ًِانَ َ​ٌَ َم َُ​ُهْ‪“Suatu hari, kami sedang berada‬‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َهْ َ‬ ‫ًَء قَذٌْش‬ ‫‪َُ perjalanan.‬ك‬ ‫سبِّمِّ ُخش انْ‬ ‫‪bersama‬‬ ‫‪Umar‬الئِكَت ِمهْ‬ ‫‪dalam‬م ِذ ِي َ​َ ْان َم‬ ‫عهىٌُ‬ ‫ُسب َْذانَ َم‬ ‫‪ٍ َّ satu‬ش ْع ُذِ بِ َذ ْ‬ ‫‪Kami dilanda suara‬‬ ‫‪ٍ petir‬ء قَ ِذٌْش‬ ‫ًَ‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى‬ ‫‪ُ dan‬كمِّ ش ْ‬ ‫‪kedinginan.‬‬ ‫‪berkata,‬‬ ‫‪َ )Ka’ab‬اسخذب‬ ‫سُسة ( ٌس‬ ‫ٌَسخذب أن ٌقشأ عىذ‬ ‫‪‘Barangsiapa‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪membaca,‬‬ ‫أٌضا ) َاسخذب‬ ‫ٌس‬ ‫سُسة )(‬ ‫انخابعٍهٌقشأ‬ ‫ٌَسخذب أن‬ ‫انشعذ‬ ‫عىذ(‬ ‫سُسة‬ ‫بعض‬

‫بعض انخابعٍه سُسة ( انشعذ ) أٌضا‬ ‫ُسب َْذانَ َمهْ ٌُ َسبِّ ُخ ان َّش ْع ُذ ِب َذ ْم ِذ ِي َ​َ ْان َمال ِئكَت ِمهْ‬ ‫انشافعً‪ :‬ما مه مشٌض‬ ‫َفً سباعٍاث أبً بكش‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌْش‬ ‫ِخ ٍْفَخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ َعهَى ُكمِّ ش ْ‬ ‫مشٌض‬ ‫َأدخم مه‬ ‫انشافعً‪ :‬ما‬ ‫قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫بكشسٌاوا‪،‬‬ ‫أبًماث‬ ‫سباعٍاث إال‬ ‫َفً عىذ ٌس‬ ‫ٌقشأ‬ ‫سٌاوا‪.‬سٌاوا‪َ ،‬أدخم قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫انقٍامت ماث‬ ‫َدششعىذٌُوٌس إال‬ ‫ٌقشأ‬ ‫‪Ketika ia mendengar petir sebanyak‬‬ ‫‪3‬‬ ‫َدشش ٌُو انقٍامت سٌاوا‪.‬‬

‫‪kali, maka dia akan selamat dari bahaya‬‬ ‫‪petir‬‬ ‫‪itu’.‬أنمهْ‬ ‫قشاءحٍاكَت‬ ‫فً َ ْانمالئ‬ ‫انذكمتذمذي‬ ‫انجاسبشدي‪َ :‬سبِّ ُخ‬ ‫قال ُسب َْذانَ مهْ ٌُ‬ ‫َنعمان َّش ْع ُذ ب َ‬ ‫ِ ِْ​ِ َ َ ِ‬ ‫َ‬ ‫أن‬ ‫قشاءحٍا‬ ‫انذكمتْش فً‬ ‫قشئج‬ ‫فٍ​ٍا‪ ،‬فإرا‬ ‫مزكُسة‬ ‫َانبعث‬ ‫انقٍامت َعهَ‬ ‫قال ِخ ٍْفَ‬ ‫ًَ ٍء قَ ِذٌ‬ ‫أدُالخِ ًِ َ​ٌَ َُ​ُ‬ ‫انجاسبشدي‪:‬ى ُكمِّ‬ ‫َنعمش ْ‬ ‫‪Maka‬‬ ‫‪membacanya‬‬ ‫‪ kamipun‬قشئج‬ ‫مزكُسة فٍ​ٍا‪ ،‬فإرا‬ ‫َانبعث‬ ‫االدُال‪.‬‬ ‫انقٍامتركش حهك‬ ‫‪ dan‬نً‬ ‫أدُالحجذد‬ ‫عهًٍ‬ ‫‪selamat.‬‬ ‫عهًٍ حجذد نً ركش حهك االدُال‪.‬‬ ‫ِ‬

‫‪Lalu aku bertemu dengan Umar‬‬ ‫َاسخذب‬ ‫ٌس )‬ ‫أن (‬ ‫سُسة‬ ‫َانشعذ)ٌقشأأيعىذ‬ ‫ٌَسخذب أن‬ ‫‪Radliyallahu‬‬ ‫‪‘anhu.‬‬ ‫عىذي انشعذ‬ ‫ٌقشأ‬ ‫ٌَسه‬ ‫(َقُنً‪:‬‬

‫أٌضا‬ ‫أن )‬ ‫انشعذ‬ ‫صٌذ‪(:‬‬ ‫سُسة‬ ‫انخابعٍه‬ ‫بعض‬ ‫انشعذ‬ ‫ٌقشأ‬ ‫ٌَسه‬ ‫َانشعذ)بهأي‬ ‫َقُنً‪:‬‬ ‫عىذي خشَج‬ ‫عهًٍ‬ ‫حٍُن‬ ‫فإوٍا‬ ‫نقُل جابش‬ ‫(أي‬ ‫عهًٍ خشَج‬ ‫‪dingin‬حٍُن‬ ‫صٌذ‪ :‬فإوٍا‬ ‫‪ menggigil‬به‬ ‫نقُل جابش‬ ‫أي‬ ‫‪Ternyata‬‬ ‫‪rasa‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫انشَح‪.‬‬ ‫‪.‬‬ ‫انشَح‬ ‫‪telah‬‬ ‫‪melukai‬‬ ‫‪hidungnya.‬‬ ‫‪Akupun‬‬ ‫َفً سباعٍاث أبً بكش انشافعً‪ :‬ما مه مشٌض‬

‫‪merasa‬‬ ‫‪kasihan‬‬ ‫‪“Wahai‬‬ ‫قبشي سٌاوا‪،‬‬ ‫‪َ dan‬أدخم‬ ‫‪berkata,‬سٌاوا‪،‬‬ ‫ٌس إال ماث‬ ‫ٌقشأ عىذ‬ ‫ٌُن هللا‬ ‫عىذي ٌس إال‬ ‫ٌقشأ‬ ‫‪terjadi‬مٍج‬ ‫َسَي‪.‬ما مه‬ ‫‪amirul‬‬ ‫‪mukminin,‬‬ ‫‪apa‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪?”.‬‬ ‫‪.‬‬ ‫سٌاوا‬ ‫انقٍامت‬ ‫ٌُو‬ ‫َدشش‬ ‫َسَي‪.‬ما مه مٍج ٌقشأ عىذي ٌس إال ٌُن هللا‬ ‫عهًٍ‪Umar berkata, “Telah terjadi sesuatu.‬‬ ‫عهًٍ‪.‬‬ ‫ٌَسخذب ‪ -‬إرا ادخضش انمٍج ‪ -‬أن ٌقشأ عىذي‬ ‫عىذي‪pada‬‬ ‫‪hidungku‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪diakibatkan‬‬ ‫‪oleh‬‬ ‫ٌقشأ‬ ‫أن‬ ‫‬‫انمٍج‬ ‫ادخضش‬ ‫إرا‬ ‫‬‫ٌَسخذب‬ ‫انمٍج‬ ‫عه‬ ‫ٌخفف‬ ‫رنك‬ ‫فإن‬ ‫انشعذ‬ ‫سُسة‬ ‫أٌضا‬ ‫قشاءحٍا أن‬ ‫‪ini”.‬فً‬ ‫انذكمت‬ ‫‪َaku‬نعم‬ ‫انجاسبشدي‪:‬‬ ‫قال‬ ‫‪cuaca‬‬ ‫‪dingin‬‬ ‫‪Lalu‬‬ ‫‪katakan,‬‬ ‫انمٍج‬ ‫ٌخفف‬ ‫رنك‬ ‫انشعذ فإن‬ ‫سكشة سُسة‬ ‫أٌضا‬ ‫عهنشأوً‪.‬‬ ‫َأٌسش‬ ‫نقبضً‪،‬‬ ‫أٌُن‬ ‫انمُث‪َ ،‬إوً‬ ‫أدُال انقٍامت َانبعث مزكُسة فٍ​ٍا‪ ،‬فإرا قشئج‬ ‫نقبضً‪َ .،‬أٌسش نشأوً‪.‬‬ ‫انمُث‪،‬نًَإوً‬ ‫سكشة‬ ‫أٌُناالدُال‬ ‫ركش حهك‬ ‫عهًٍ حجذد‬ ‫(َقُنً‪َ :‬انشعذ) أي ٌَسه أن ٌقشأ عىذي انشعذ‬ ‫أي نقُل جابش به صٌذ‪ :‬فإوٍا حٍُن عهًٍ خشَج‬ ‫انشَح‪.‬‬


Kegiatan pembinaan serta tahsin bersama guru - guru TPQ Binaan dilaksanakan setiap 1 minggu sekali. Sebagai bagian dari program pembinaan Forum TPQ Sabilillah

Tahsin dan Tartil Al-Qur’an

Forum TPQ Sabilillah FORTYS (Forum TPQ Sabilillah) mengadakan kegiatan rutin mengaji AlQur’an di Masjid Sabilillah. Dilaksanakan setiap hari Sabtu siang disesuaikan dengan kesempatan guru-guru TPQ yang berasal dari bermacam-macam profesi agar bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru TPQ binaan Lazis Sabilillah. Kemampuan bacaan Al-Qur’an yang baik merupakan kebutuhan utama dalam mengajarkan Al-Qur’an. Indikator kemampuan bacaan yang baik adalah kemampuan memahami dan melafalkan dengan baik bacaan Al-Qur’an sesuai makhorijulhuruf dan tajwid. Sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan memperbaiki pemahaman, serta pelafalan Al-Qur’an sesuai makhorijul huruf dan tajwid, agar pembelajaran Al-Qur’an di lembaga TPQ semakin efektif dan efisien. Kegiatan ini dibimbing oleh pengajar yang kompeten di bidangnya. Dibimbing langsung oleh Ustadz Syafi’ dari Pesantren Ilmu AlQur’an (PIQ) Singosari menggunakan metode Bil Qolam. Melalui kegiatan ini diharapkan guru-guru yang kemampuan bacaannya sudah baik bisa mempertahankannya, dan bagi yang belum baik bisa segera membaik agar ada peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an

8

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

santri-santri TPQ binaan Lazis Sabilillah. Kegiatan ini merupakan keberkahan dari khidmah Lazis Sabilillah selama 12 tahun terakhir ini. Pengabdian Lazis Sabilillah telah banyak memberi manfaat bagi masyarakat termasuk dalam membantu meningkatkan kualitas TPQ di sekitar Kota Malang. Pengabdian Lazis Sabilillah dalam hal peningkatan kualitas TPQ di sekitar Kota Malang dibantu oleh Forum TPQ Sabilillah (FORTYS). Sekitar 25 TPQ tergabung di dalamnya. Telah diadakan survey untuk TPQ yang tergabung dalam rangka mendapatkan informasi tentang kebutuhan atau fasilitas yang diperlukan dalam pembelajaran Al-Qur’an di dalamnya, sehingga ketika ada bantuan yang disalurkan dari Lazis Sabilillah bisa tepat sasaran. Ini masih segelintir keberkahan yang ditebarkan oleh Lazis Sabilillah. Masih banyak manfaat yang telah ditebar oleh Lazis Sabilillah melalui FORTYS. FORTYS merupakan wadah bertemunya guru-guru TPQ yang konsen dalam mengembangkan lembaganya. Sehingga sangat diharapkan wadah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Antar anggota harus tetap rukun dan terus bekerjasama agar tetap kompak dan konsekuen dalam mencapai harapan-harapannya”, tanggapan salah satu anggota FORTYS, Bu Rumanah, terkait ulang tahun Lazis Sabilillah yang ke-12.

Tentunya ini menjadi dorongan semangat bagi seluruh anggota FORTYS dalam mengemban amanah dari Lazis Sabilillah. Semangat aggota FORTYS dalam menebar manfaat sangat didukung oleh Lazis Sabillah sehingga banyak program yang bisa dilaksanakan. Ini menjadi kesempatan bagi anggota FORTYS dalam menebar manfaat di tengah masyarakat, sehingga sangat disayangkan jika disia-siakan. Dalam rangka ulang tahun Lazis Sabililah yang ke-12 ini FORTYS sangat berharap dukungan penuh dari Lazis Sabilillah dalam mewujudkan program-program yang telah direncanakan. Program-program FORTYS sangat membantu guru-guru TPQ dalam meningkatkan kualitas lembaganya, baik secara moral, maupun materiil. Di beberapa program kegiatan sangat membantu dalam mendorong semangat guru-guru TPQ mengajarkan Al-Qur’an, termasuk juga mendorong kemampuan administrasi pengelolaan lembaga TPQ. Begitupun dalam hal kebutuhan fisik, FORTYS telah memprogramkan bantuan berupa fasilitas yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an yang tepat sasaran, karena melalui proses pendataan. Begitulah upaya Lazis Sabilillah dalam menyalurkan amanah masyarakat selama ini dan yang akan datang.


KH Muhammad Yahya

Pesantren

Gading, Malang (Bagian 4) PERNAH suatu ketika, ada Bom Jepang nyasar di sekitar Pondok Pesantren Gading. Persis di dekat masjid. Dengan izin Allah SWT, bom itu tidak meledak, sehingga semua selamat. Jepang juga pernah nguras lumbung padi sanga Kyai, tetapi mereka mengembalikan padi itu ketempat semula. Itulah karomah dari bacaan Khizib Nashor secara rutin. Bukan berarti seorang sufi itu hanya di dalam masjid hanya membaca wirid-wirid. KH Yahya juga berdzikir dengan senjata, doa melawan musunya. KH Muhammad Yahya, saat melawan Belanda ikut berjuang habis-habisan bersama Mayor Sulam Samsun sang pejuang sekaligus komandan kompi Garuda Merah. Sebuah Batalyon I/Resimen 38 Divisi Untung Surapati dengan operasi Malang kota bagian barat. Rupanya, kehadiran Mayor Sulam Samsun memberikan angin segar atas kemerdekaan Indonesia. Sulam Samsun sowan dan mengajak Kyai Yahya ikut berjuang (berjihad) di jalan Allah SWT. Maka, santri-santri, baik yang masih aktif, maupun yang alumni di ajak bersama-sama berjuang yang dipimping langsung oleh Mayor Sulam Samsun dan KH Muhammad Yahya. Sulam Samsun itu sosok santri sejati murid dari Kyai Badussalam yang memiliki kemampuan dalam menyusun nstrategi perang yang sangat tinggi. Kyai Sulam Samsun juga pernah menjadi ketua LDNU (Lembaga Dakwah NU) pusat. Barangkali Kyai Sulam Samsun bisa dikatakan Kyai yang pangkatnya Jenderal. Kyai Muhammad Yahya bersama dengan Jenderal Sulam Samsun merancang, menyusun strategi di dalam menggerakkan kaum santri dan rakyat untuk melakukan perang gerilya melawan Belanda di Kota Malang dan sekitarnya Pada masa Rosi Al-Akbar Khadratus Syekh Muhammad Hasyim Asaary, pada 10 November 1945 M. Wajar, sekali jika TNI mengatakan bahwa yang memerdekakan Indonesia itu para Ulama dan santri, karena memang sebagian dari tentara Indonesia waktu itu adalah dari kalangan santri pondok pesantren di seluruh Nusantara. Jadi, pesantrean itu bagian yang

oleh: Abd Adzim Irsad

tak terpisahkan atas berdirinya NKRI, tidaklah aneh, jika madrasah diniyah dan pesantren menjadi pilar utama Negara Indonesia. Seorang Kyai dengan santri-santri maju di medan perang, tanpa rasa takut. Mereka hanya mengikuti titah Al-Imam Syekh Muhammad Hasyim Asaary bahwa melawan penjajah Belanda itu adalah jihad di jalan Allah SWT. Barangsiapa yang gugur di medan perang, maka di menjadi sahid dan langsung masuk surga. Wajar, jika para Kyai dan santri-santri nyalinya terbakar, karena panggilan jihad di jalan Allah SWT. Kyai Muhammad Yahya, bersama ribuan rakyat dan santri ikut serta bertempur habis-habisan melawan penjajah Belanda. Sosok Kyai itu harus kuat doa, tirakat, wirid, membaca hizib, tentu saja itu semua berdasarkan keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Tidaklah aneh, jika banyak Kyai dan santri itu tidak mempan di tembak, bahkan kadang peluru musuh itu tidak bisa menembus tubuhnya. Ini salah satu dari keramat dari seorang santri yang kuat membaca wirid dan tirakat, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan dikatkan santri jika tidak kuat berdoa, juga malas membaca wirid, hizib, dan tirakat. Sebelum berangkat bertempur, biasanya mereka puasa mutih, dan di gembleng ilmu khusus agar nyalinya tinggi, dan tubuhnya juga kebal dari senjata dan senapan. Kyai Muhammad Yahya Melawan PKI Orang kadang bilang “Kyai NU tidak peka terhadap PKI” Putra Putri K.H. Muhammad Yahya Kyai Muhammad Yahya memiliki 11 putra dan putri, sebagian besar dari mereka menjadi

ulama. Sedangkan putrinya dipersunting oleh Kyai juga. Nyaris, keluarga pondok pesantren Gading itu semua menjadi pewaris para nabi. Ada juga yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang, dan juga ada juga yang menjadi ketua MUI Kota Malang. Berikut nama-nama putra putri beliau: 1. Kiai A. Dimyati Ayatullah Yahya (1936 – 1971) Kiai A. Dimyati meninggal 40hari sebelum Kiai Yahya wafat dengan meninggalkan seorang putri. Kiai Dimyati adalah putra tertua yang bersama dengan ayahanda beliau berjuang mengembangkan Pondok Pesantren Miftahul Huda dan mengasuh jama’ah Thoriqoh di Kodya dan Kabupaten Malang. 2. K.H. Abdul Adzim Amrullah Yahya (1938 – 2003) Beliau mendirikan Pondok Pesantren yaitu PP. Manba’ul Huda di Girimulyo, Kec. Karangploso Kab. Malang. KH Abdul Adzim diberi ijazah (mandat) oleh ayahanda beliau, Kiai Yahya untuk menjadi khalifah dan mursyid (guru) Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah wan Naqsabandiyah yang bertugas membina dan membaiat thoriqoh di Malang. Mandat ini beliau terima setelah pemegang mandat sebelumnya, Kiai Dimyati wafat. Dalam Idaroh Syu’biyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An Nahdliyah Malang, Kyai Abdul Adzim dipercaya sebagai roisnya. 3. Gus Abdulloh (Lahir 1940) meninggal waktu kecil 4. K.H. Abdur Rochim Amrullah Yahya (1942 – 2010) Beliau merupakan pengasuh generasi IV di PP. Miftahul Huda. Sebagai penerus Kiai Yahya beliau bersama saudara bertekad melestarikan apa yang dirintis dan ditetapkan oleh Kiai Yahya, serta melakukan pengembangan positif selama tidak bertentangan dengan cita-cita dan wasiat Kiai Yahya. Kiai Abdur Rochim dipanggil kehadirat-Nya dengan meninggalkan tiga putri dan satu putra. (Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

9


“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (Qs. Al Isra’: 07)

Yayasan Sabilillah semenjak berdiri hingga saat ini terus berusaha untuk membawa manfaat & maslahat kepada seluruh jama’ah maupun Masyarakat. Di awal 2017 lalu penyegaran pengurus Yayasan dari berbagai bidang telah dilakukan sejalan dengan pembenahan AD/ART Yayasan Sabilillah. Hingga pada bulan APril 2018 ini, dilakukan Pengukuhan kepada pengurus Yayasan Sabilillah. Berikut dokumentasinya:

Rapat Yayasan dilaksanakan pada hari Selasa, 3 April 2018 lalu. Bertempat diruang pertemuan Yayasan Sabilillah.

Dihadiri oleh 3 Ketua Bidang pada Yayasan Sabilillah. Serta Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan

Masing - masing ketua Bidang memberikan laporan. Ketua Bidang Peribadatan Drs. KH. Mas’ud Ali menyampaikan laporan kegiatan peribadatan.

10

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

Diundang pula seluruh anggota Yayasan Sabilillah.

Pada puncak acara sebelum doa bersama, wejangan dan pengukuhan Pengurus yayasan disampaikan dan dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Yayasa Sabilillah Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan.


Doa Umur Yang Panjang

Allahumma Thowwil Umuurona, Wa Shohhih Ajsaadana, Wa Nawwir Quluubana, Wa Sabbit Iimaananaa Wa Ahsin A’maalanaa, Wa Wassi’ Arzaqonaa, Wa Ilal Khoiri Qorribnaa Wa ‘Anisy-Syarri Ab’idnaa, Waqdhi Khawaa-Ijana Fiddiini Waddunyaa Wal Aakhirati Innaka ‘Alaa Kulli Syai-In Qodiirun... Ya Allah! Panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Rutinitas pengajian dan pendampingan kepada keluarga Binaan LAZIS Sabilillah dilaksanakan setiap bulan tepat pada tanggal 10. Di’isi dengan berbagai kegiatan dan sharing. Berikut dokumentasi yang disusun oleh redaksi:

Dari 200 keluarga binaan, rata-rata kehadiran peserta masih 150 hingga 170 orang. Plus dengan menghadirkan pula beberapa anak asuh yang sudah pulang sekolah

Yeee, dapat kue dan susu... Konsumsi penambah nutrisi bagi adek - adek asuh dibagikan diawal acara

Selain pemberian bantuan biaya sekolah, banyak dari orang tua dan anak asuh yang menitipkan tabungan melalui lembaga

Setiap bulan, bergantian sharing pengalaman dan ilmu dari keluarga binaan kepada para peserta yang juga keluarga binaan

Mendengarkan dengan khusuk, menyimak dengan tenang..

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

11


Putri terbesar dari Bu Ririn, yang saat ini juga ikut giat membantu usaha Ibunya

Ibu Ririn Keluarga Binaan Sabilillah

Kesabaran Mengelola Usaha SEGALA upaya untuk meningkatkan status mustahiq menjadi muzaki prioritas utama dalam membimbing keluarga binaan LAZIS Sabilillah yang saat ini ada 150 keluarga, Pembinaan rutin setiap bulan sekali dilakukan kepada seluruh keluarga binaan. Selain pembinaan rutin, pendampingan keluarga juga dilaksanakan yakni mendampingi langsung (home visit) keluarga dalam menyelesaikan masalah – masalah keluarga. Dalam bulan ini LAZIS Sabilillah telah memberikan bantuan modal usaha total Rp. 2.500.000 kepada Ibu Ririn Purnamawati seorang keluarga binaan yang berada di Jl. Polowijen II / 368 B Kota Malang Seorang ibu rumah tangga yang pernah terpuruk dalam membina keluarga hingga harta benda dan rumahnya pun

12

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

ikut terjual untuk menutupi hutang yang ada. Hingga akhirnya suami beliau meninggal dunia karena sakit pada bulan Januari tahun 2010 lalu. Ia telah mempunyai tiga orang anak yag masih duduk di bangku TK, SD, dan SMK yang juga masih dalam asuhannya hingga kini. Ririn sebagai ibu rumah tangga sekaligus kepala rumah tangga harus berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk diri dan ke tiga anaknya yang kini berstatus yatim. Segala upaya untuk bangkit dari keterpurukan sudah ia lakukan, mulai menjual krupuk, kacang, tas, jual tempura, es dan lain sebagainya untk memenuhi kebutuhan hidup bersama tiga anaknya. Namun kini ia sudah mulai terlihat hasil dari kegigihan dan kesabarannya selama

ini. Sejak masuk dalam keluarga binaan LAZIS Sabilillah kehidupannya semakin membaik. Ke dua anaknya di angkat enjadi anak asuh LAZIS Sabilillah sejak Pebruari 2010, ketika itu kondisi kehidupannya masih belum memiliki usaha tetap. Setelah mengikuti pembinaan beberapa kali dalam forum pembinaan keluarga mustahiq LAZIS Sabilillah ia telah memutuskan untuk ihtiyar usaha laundry dan sudah berjalan selama 7 Tahun LAZIS Sabilillah telah memberikan tambahan bantuan modal kepada ibu Ririn sebesar Rp 2.500.000 untuk memperbesar modal dan usahanya, sekaligus akan membantu kesulitan- kesulitan dalam menjalankan usahanya baik manajemen maupun pemasarannya. Semoga niat baik akan mendapatkan pertolongan dari Alloh SWT‌ Amin.


Filosofi

Pendidikan Karakter Luqman Hakim (Bagian 1) LUKMAN Hakim sosok pribadi yang sangat sempurna, samapai-sampai Allah SWT mengabadikanya di dalam Al-Quran. Sebagai orang tua, beliau sangat bijaksana, sangat pantas menjadi seorang ayah jaman now, sehingga anak tidak merasa ketakutan ketika bersanding dan berbincang dengan dirinya. Santun dan ramah dan penuh kelembutan di dalam mendidik putranya, dengan kata lain “sangat demokratis, tidak otoriter”. Pantas menjadi teladan bagi orang tua dan guru-guru jaman now, yang mulai kehilangan figure pendidik sejati. Siapa-pun orangnya, apapu agama dan keyakinannya, akan terperanga tatkala mendengarkan kisah Lukman Hakim sedang berdiskusi dengan putranya. Diskusi itu mencerminkan keluhuran budi pekerti, dan kedalaman spiritual pribadi Lukman Hakim. Lukman Hakim Ketika membincangkan Lukman Hakim, sebagian ulama tafsir berbeda pendapat seputar asal muasalnya. Sang Guide, ketika mengajak ziarah ke Makam Lukman Hakim, dia berkisah jika Lukman Hakim itu berasal dari daratan Afrika, sehingga bentuk muka dan kulitnya hitam. Namun, iman dan ketaqwaanya begitu luar biasa, sehingga mampu menjadi seorang Ayah, sekaligus pendidik yang baik bagi putranya. Para ulama salaf juga berbeda pendapat tentang sosoknya, ada yang berpendapat Lukman Hakim itu seorang Nabi, ada juga yang mengatakan bahwa Lukman Hakim itu sosok hamba biasa, tetapi tingkat kesalehannya sangtlah tinggi. Pendapat boleh beda, tetapi Allah SWT menjelaskan keluhuran budi pekerti Lukman Hakim ketika berwasiat kepada putranya. Lukman Hakim menjadi mitra yang menyenangkan bagi putranya di dalam mengantarkan keusuksesan putranya. Dari segi namanya “Al-Hakim” yang artinya bijaksana. Maka “Lukman al-Hakim” di jaman now itu, bisa di artikan lebih luas yaitu “sosok lelaki yang sangat bijaksana” di dalam mendidik dan mengantarkan putraputrinya menjadi generasi terbaik. Sebab, kisah dalam Al-Quran itu bukan sekedar

bacaan belaka, tetapi keteladanan bagi setiap orang yang ber-iman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW. Lihat saja, Allah SWT telah mengkaruniai filosofi dan hikmah yang sangat agung kepadanya, yang tidak diberikan kepada siapapun dari hamba-Nya, se­ba­gaimana yang diterangkan di dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman….” (QS.Luqman (31):12). Barangkali, orang-orang yang mendidik putraputrinya dengan pendekatan hikmah, berarti telah mengamalkan kandungan Al-Quran. Apa hikmah yang di maksud, yaitu ilmu agama yang mendalam sehingga ucapan yang santun dan ramah, penuh dengan makna, serta prilaku yang benar-benar bijaksana di dalam menghadapi putranya. Dengan kata lain, orangtua itu tidak boleh berkata kasar dan kotor (misuh-misuh), ketika mengajarkan ilmu, karena tidak pantas kata-kata kasar dan kotor keluar dari ornag tua yang notabene seorang pendidik sejati. Nah, ketiaka orangtua tidak bisa menjadi pendidik, sebagai pengantinya adalah guru. Ada sebuah kisah menarik seputar Lukman Hakim dan putranya. Kisah ini begitu menarik dan isnpiratif, kisah ini berulang-ulang disampaikan oleh guru saya ketika ngaji di Musolla. Suatu ketika, Lukman Hakim beserta anaknya me­ngajak menunggangi seekor keledai mengelilingi suatu kota. Memang, di Mesir dan Aleksandria paling banyak binatang Keledai (lebih kecil dari Kuda). Biasanya menjadi kendaraan para petani, baik di perkotaan maupun pe­desa­an. Tu­juan Lukman Hakim me­ngaja putranya naik Ke­ledaia adalah, memberikan pen­ didikan secara langsung kepada putra-putranya se­putar kondisi masyarakat sekitarnya. Beliau pun mem­bawa anaknya berjalan dengan menuntun keledainya menuju suatu kota, sementara Lukman Hakim dan putranya ikut berjalan bersamanya. Masing-masing memegang tampar (kendalinya). Tiba-tiba, ada seorang laki-laki melihat Lukman dan putranya sedang menuntun keledainya. Orang tersebut kaget. Kemudian

berkata kepada Lukman Hakim dan putranya “ aku heran, kenapa kalian tidak menunggangi keledai kalian? Kemudian Lukman Hakim berbisik kepada putranya “nak, apakah enaku mendengar apa yang laki-laki katakana kepada kita? Sang anak mendengar “Iya, ayah”. Selanjutnya, mengajak putranya me­nunggangi keledainya, sementara anaknya menuntunnya. Kemudian keduanya berjalan menuju ke kota. Tidak lama kemudian, ada dua orang wanita menatapnya dengan tatapan heran bukan kepalan. Lalu wanita itu berkata dengan nada keras “Wahai orangtua, engkau seenaknya me­nunggangi keledai, sementara putranya me­nuntunnya, engkau orantua yang tidak punya rasa kasih sayang kepada putramu sendiri”. Kemudian Lukman Hakim turun lalu berbisik kepada putranya “nak, apakah enaku mendengar apa yang laki-laki katakana kepada kita? Sang anak mendengar “Iya, ayah”. Selanjutnya, Lukman Hakim mengajak putranya menunggangi keledai bersamasama. Keduanya menuju kota dan melewati kerumunan manusia yang sedang dudukduduk asyik di pinggir jalan. Mereka-pun melihat Lukman dan putranya sedang me­ nunggani Keledai bersama-sama, lalu di antara mereka ada yang teriak berkata “Lihatlah, dua orang laki-laki ini, antara ayah dan anaknya, keduanya menunggangi seekor keledai yang begitu lemah, seolah keduanya menginginkan keledainya mati dengan perlahan, betapa tidak punya belah kasihan kepada seekor Keledai ini. Kemudian Lukman Hakim-pun berbisik lembu kepada putranya “ nak, apakah engkau mendengar apa yang laki-laki katakana kepada kita? Sang anak mendengar “Iya, ayah”. Mendengar ucapan itu Lukman pun turun dari keledainya dan membiarkan anaknya tetap di atas keledai.Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan seorang lelaki tua, kemudian berkata “Engkau sungguh lancing dan tidak punya aturan Nak! Bagaimana mungkin, engkau seenaknya naik keledai, sementara orangtuanya menuntun Keledai tersebut”. (Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

13


Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Bila Semua Ahli Waris Berkumpul, Siapa Yang Berhak Menerimaْ Warisan? ْ ُ ِ ِ َ

SEBAGAIMANA diketahui bahwa syariat Islam telah menentukan siapa-siapa yang berhak mendapatkan warisan baik dari kelompok laki-laki maupun kelompok perempuan berikut dengan bagiannya masing-masing. Dari golongan laki-laki yang berhak mendapat warisan adalah anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, bapak, kakek, saudara laki-laki, anak laki-laki dari saudara laki-laki, paman dari bapak, anak laki-lakinya paman dari bapak, suami dan laki-laki yang memerdekakan budak. Sedangkan dari golongan perempuan orang-orang yang berhak menerima warisan adalah anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, ibu, nenek, saudara perempuan, istri, dan perempuan yang memerdekakan budak. Tentunya masing-masing pihak tersebut bisa mendapatkan warisan apabila memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Perlu diketahui bahwa di antara orang-orang yang berhak menerima warisan itu ada yang bisa menjadi penghalang bagi pihak lain untuk menerima warisan. Artinya ketika ada dua atau lebih ahli waris berkumpul sebagiannya bisa menjadikan sebagian yang lain terhalang untuk mendapatkan bagiannya. Dengan demikian maka ketika seseorang meninggal dunia tidak semua ahli waris yang ada bisa mendapatkan harta warisan peninggalannya. Di kalangan ahli waris laki-laki yang berjumlah sepuluh orang bila semuanya

berkumpul maka sebagiannya terhalang oleh sebagian yang lain sehingga tidak mendapatkan warisan. Mereka yang tetap bisa mendapatkan warisan hanyalah tiga orang yakni: 1. Anak laki-laki 2. Suami 3. Bapak. Sebagaimana disampaikan Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thâlibîn wa ‘Umdatul Muftîn:

،‫ َو ْإْلَ ُب‬،‫ون َو ِر َث ِمْنْ ُ ُم ِإِلبْ ُن‬ َ ُ‫إ َذإ إ ْجتَ َم َع إ ّ ِلر َج ُال إلْ َوإ ِرث‬ ِ ْ‫َو َّإلز ْو ُج فَقَط‬ Artinya: “Bila para ahli waris laki-laki berkumpul semuanya maka yang berhak mewarisi dari mereka adalah anak laki-laki, bapak, dan suami saja.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Raudlatut Thâlibîn wa ‘Umdatul Muftîn,ُ Beirut, ،‫ َو ْإْلم‬،‫ن‬5) ‫ َو ِبن ْ ُت‬،‫فَالْ ِبن ْ ُت‬Al-Islami, ،‫ ْجتَ َم َع إل ِن ّ َسا ُء‬1991, ‫َوإ َذإ إ‬ ِ ْ‫ ِإِلب‬Al-Maktab juz VI,ُّ hal. ْ ْ ِ ‫ويْ ِن‬ahli ‫و ُإْلخ ُْت‬perempuan Sedangkan di kalangan َ ،‫َوِ َّإلز ْو َج ُة‬ َ َ ‫ ل َْلب‬waris yang berjumlah tujuh orang bila semuanya berkumpul maka sebagiannya terhalang oleh yang lain sehingga tidak mendapatkan warisan. Mereka yang tetap bisa mendapatkan warisan hanyalah lima orang saja, yakni:

ِ ّ ‫َوإ َذإ إ ْجتَ َم َع‬ ‫و ِر َث َ َْخ‬perempuan :1.‫ َس ٌة‬Anak َ ،‫إلصنْ َف ِان غَ ْ َْي أَ َح ِد َّإلز ْو َج ْ ِْي‬ ْ ‫ َوأَ َحدُ َّإلز ْو َج ْ ِْي‬،‫ َوإل ِبن ْ ُت‬،‫ َو ِإِلبْ ُن‬،‫ْ ِ َإْلب َ َو ِإن‬

Psikologi Parenting

،‫ َوإْلَ ُب‬،‫ون َو ِر َث مْنْ ُ ُم إِلبْ ُن‬ َ ُ‫إذإ إ ْجتَ َم َع إ ّ ِلر َجال إل َوإ ِرث‬ ِ 2. Cucu perempuan dari anak laki-laki ْ‫َو َّإلز ْو ُج فَقَط‬ 3. Ibu

4. Istri 5. ‫ َو ْ َإْل‬،‫ ِإِلبْ ُن‬perempuan ‫ون َو ِر َث ِمْنْ ُ ُم‬ ،‫ ُب‬Saudara ِ ‫إ َذإ إ ْجتَ َم َع إ ّ ِلر َج ُال إلْ َوإ‬ َ ُ‫رث‬sekandung.

ِ َ َ ْ ‫ط‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫إلز‬ ‫و‬ َّ ُ ْ َ Dalam hal ini di kitab yang sama Imam

Nawawi menjelaskan:

،‫ َو ْ ُإْل ُّم‬،‫ َو ِبن ْ ُت ِإِلبْ ِن‬،‫ فَالْ ِبن ْ ُت‬،‫َوإ َذإ إ ْجتَ َم َع إل ِن ّ َسا ُء‬ ‫ َو ْ ُإْلخ ُْت ِل ْ َْلب َ َويْ ِن‬،‫َوِ َّإلز ْو َج ُة‬ Artinya: “Bila para ahli waris perempuan ْ ‫ فَالْ ِبن‬،‫ا ُء‬yang ‫َوإ َذإ إ ْج‬ ،‫ َو ْ ُإْل ُّم‬،‫ن‬semuanya ‫ َت َم َع إل ِن ّ َس‬berhak ِ ْ‫ َو ِبن ْ ُت ِإِلب‬،‫ ُت‬maka berkumpul mewarisi adalah anak ‫ َ َويْ ِن‬perempuan, ‫ َو ْ ُإْلخ ُْت ِل ْ َْلب‬،‫ َج ُة‬cucu ‫َوِ َّإلز ْو‬ perempuan dari anak laki-laki, ibu, istri, dan saudara perempuan sekandung.” Lalu bagaimana bila semua ahli waris ِ ّ ‫جتَ َم َع‬semua, ْ َ‫إلصنْ َف ِان غ‬ ‫ َو ِر َث َ َْخ‬belah :‫ َس ٌة‬kedua ،‫ َّإلز ْو َج ْ ِْي‬pihak ‫ َْي أَ َح ِد‬berkumpul ْ ‫َوإ َذإ إ‬ dari ْ َ‫ َوأ‬،‫ َوإل ِبن ْ ُت‬،‫ُن‬harta ْ ‫ َحدُ إ َّلز ْو َج‬menerima siapa yang‫ْي‬ ِ berhak ِ ‫ْ ِ َإْلب َ َو‬ ْ‫ َو ِإِلب‬،‫إن‬waris? Lebih lanjut Imam Nawawi menuturkan:

ِ ّ ‫َوإ َذإ إ ْج َت َم َع‬ :‫ َو ِر َث َ َْخ َس ٌة‬،‫إلص ْن َف ِان غَ ْ َْي أَ َح ِد َّإلز ْو َج ْ ِْي‬ ‫ َوأَ َحدُ إ َّلز ْو َج ْ ِْي‬،‫ َوإلْ ِبن ْ ُت‬،‫ َو ِإِلبْ ُن‬،‫ْ ِإْلَب َ َو ِإن‬ Artinya: “Dan apabila kedua belah pihak berkumpul selain salah satu dari pasangan suami istri maka yang mewarisi adalah lima orang, yaitu kedua orang tua (bapak dan ibu), anak laki-laki, anak perempuan, salah satu pasangan (suami atau istri).” Wallâhu a’lam. (NU.Online)

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Belajar Kepemimpinan, Alternatif Pengasuhan Berkuadran Kanan (Bagian 2)

Kepemimpinan Sejak Dini Pintar di suatu bidang tidak cukup mengangkat kesuksesan dalam bisnis dengan kuadran kanan. Kemampuan mentransformasi ide dan fungsi bisnis berkembang secara hebat membutuhkan

14

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

pandangan yang luas melampaui dari kemampuan keahliannya sendiri. Dalam dunia pengasuhan anak, kita akan semakin sadar bahwa, kepintaran seorang anak tidak cukup membangun kesuksesan dalam dunia kepemilikan bisnis

dan investasi, yang di sebut sebagai sukses dengan kuadran kanan. Melihat kebutuhan kepemimpinan dalam kuadran kanan, kebutuhan kepercayaan diri untuk keluar dari pemusatan pada diri perlu dikembangkan sejak


diri. Berdasarkan kasus Kiyosaki dan Sang Koki, pengalaman kepemimpinan boleh jadi akan mengungguli orang-orang pintar. Orang pintar, tetap dikendalikan oleh seorang pemimpin dalam sebuah sistem kerja. Dia akan mengikuti transformasi kepemimpinan. Jika demikian adanya, seorang anak sebaiknya perlu dikondisikan agar mampu bergaul secara luas. Kemampuan bergaul secara luas akan membantu anak mengenal dunia orang lain secara beragam dan memiliki pengalaman yang beragam pula. Keragaman pergaulan dan pengalaman memberikan bekal positif agar anak mampu menjangkau kemampuan sosialnya dalam situasi berbeda-beda sehingga dia dapat menyesuaikan diri tanpa batas. Penyesuaian diri tanpa batas mengajari anak mampu mengembangkan idenya dalam dunia yang berbeda-beda. Kemampuan tersebut akan membekali wawasan bergaul dengan kekuatan perubahan terus-menerus. Pengalaman tersebut menjadikan anak memiliki ketangguhan dalam dunia dengan berbagai tantangan yang bervariasi. Di sinilah

sebenarnya bahwa target kemampuan kepemimpinan tersebut sangat penting bagi Kiyosaki karena ide bisnis tidak cukup kuat jikalau hanya ditopang oleh keahlian teknis dan profesional, tetapi pengaruh yang meluas akan menjembatani keahlian dasarnya untuk dikembangkan dalam dunia jaringan. Selain itu, anak-anak akan terbiasa untuk melampaui keterbatasan dirinya sehingga terdorong dan terbiasa mengambil solusi serta mentransformasi ide bisnis seluas mungkin. Pada kebutuhan masa depan yang seperti itu, anak tidak cukup pengalamannya dibentuk dari budaya sekolah. Sekolah pun sebaiknya juga perlu membuka diri seluas-luasnya agar anak diberi aneka pengalaman tidak hanya di kelas, tetapi mampu mengakses pengalaman hidup yang berbeda-beda. Terlepas dari otoritas sekolah yang seolah tidak tertandingi, para guru dan tenaga pendidikan sebaiknya juga menyadari bahwa pengalaman hidup tidak hanya ada di sekolah. Begitu juga pengetahuan hidup (ketrampilan hidup) ada di ruang-ruang di luar sekolah,

apalagi terkait dengan pengalaman dan dinamika hidup yang asli (otentik). Anakanak juga perlu dikenalkan dengan kehidupan di luar sekolah, kehidupan di sekitar tetangga, di tempat-tempat publik lain, di keragaman pengalaman sosial ekonomi, memperbanyak hubungan berteman, pengalaman budaya dan bahkan pengalaman mengakses pada perbedaan golongan atau agama. Untuk itu, ketika sekolah seharian penuh (full day diterapkan) menghilangkan anakanak pada ruang pengalaman yang beragam, maka hal ini akan mengisolasi anak mendapatkan keluasan hubungan. Padahal, keluasan hubungan ini akan dapat dijadikan tonggak bagi ketrampilan kepemimpinan. Harapannya, anak bisa menjadi pemimpin dan tidak hanya anak-anak yang bisa disuruh dalam sebuah tindakan kerja. Inilah bahwa anak sukses dengan kuadran kanan adalah anak-anak yang bisa hidup dalam dunia yang beragam. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami pentingnya variasi pengalaman hidup anak tidak hanya di sekolah. (*)

Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA

Vaksinasi Meningitis – Manfaat Dan Efek Samping (Bagian 1)

JIKA anda sudah menunaikan ibadah Haji ke tanah suci, Mekkah pastinya pernah mendapatkan vaksin meningitis sebelum be­ rangkat oleh petugas haji setempat. Sebelumnya mungkin anda ber­tanya karena tidak tahu apa fungsi dan manfaat pemberian vaksin tersebut. Namun setelah dijelaskan oleh petugas kesehatan, maka anda akan paham kenapa setiap calon jemaah haji wajib menerima vaksin meningitis sebelum berangkat. Perlu diketahui pada saat anda berada di Mekkah, maka disana telah berkumpul jutaan orang yang datang dari seluruh dunia tempat daerah endemic penyakit me­ningitis, terutama orang yang berasal dari afrika. Jadi jika anda tidak melakukan/ menerima vaksin, peluang untuk tertular meningitis sangatlah besar. Tentu saja setiap jemaah haji tidak ingin tertular penyakit radang selaput otak tersebut. Pengertian Meningitis

Meningitis adalah penyakit radang yang terjadi pada selaputatau membran otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan mikro­ organisme. Pada kasus tertentu dapat juga disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan obat obatan tertentu. Penyakit ini sering mengakibatkan terjadinya kematian mendadak, jika tidak ditangani secara serius sehingga kondisi meningitis biasa disebut Darurat Medis. Mengapa Meningitis Berbahaya? Otak dan sumsum tulang be­lakang adalah kesatuan yang berfungsi sangat penting untuk menunjang kehidupan seseorang. Apabila keduanya terserang virus atau bakteri, dampak yang akan terjadi sangat fatal sehingga akan mengancam keselamatan jiwa. Gejala yang ditimbulkan se­perti sakit kepala hebat disertai kekakuan leher, selain itu

penderita juga akan merasakan demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah dan sangat peka terhadap cahaya dan suara. Sementara itu pada anak anak hanya menunjukan gejala non spe­sifik seperti mudah marah dan penyebab sering me­ngan­ tuk serta terdapat ruam merah jika meningitis-nya disebabkan oleh bak­teri meningokokus. Perlu dilakukannya tindakan Punksi Lumbai dengan memasukkan jarum kedalam kanalis spinalis untuk diambil cairan likuor serebrospinalis untuk diperiksa dilaboratorium. Manfaat Untuk mencegah terjadinya pe­ nyakit radang selaput otak, maka diperlukan pemberian vaksin me­ ningitis bagi setiap orang yang akan berpergian ke suatu tempat yang terdapat banyak orang, seperti saat menjalankan ibadah haji atau umroh. Hal tersebut sudah menjadi peraturan yang ditetapkan Ke­

menterian Kesehatan Arab Saudi. Seseorang yang tidak memiliki bukti sudah pernah menerima vak­sin meningitis maka, tidak mendapatkan VISA haji. Berikut manfaat vaksin meningitis: Untuk mencegah terjadinya meningitis terutama yang dise­ babkan oleh bakteri. Karena cara penularannya sangat mudah yakni melalui kontak langsung dengan penderita, untuk itu dengan me­ nerima vaksin dapat terhindar dari resiko tertularnya meningitis. Pemberian vaksin meningitis dapat menekan jumlah korban jiwa akibat keganasan penyakit infeksi selaput otak. Sudah banyak orang yang meninggal disebabkan oleh meningitis, terlebih saat di­ mana vaksin belum ditemukan. Dengan adanya vaksin setidaknya angka kematian dapat ditekan se­ rendah mungkin sehingga pe­ nyebarannya dapat dibatasi. (Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

15


Pada puncak acara sebelum doa bersama, wejangan dan pengukuhan Pengurus yayasan disampaikan dan dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Yayasa Sabilillah Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan.

Mengeratkan silaturahmi, Menguatkan Program

Pengukuhan Pengurus Yayasan Sabilillah YAYASAN Sabilillah Malang Senantiasa berupaya memajukan dirinya untuk maksimal dalam melayani ummat, sebagai lembaga Islam yang berbasis kemasjidan, Yayasan Sabilillah terus menerus secara continue melakukan pengembangan di setiap bidang yang digarapnya baik dalam bentuk fisik maupun non fisik hingga pengembangan SDM didalamnya, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Prof. Dr. K.H. M. Tholchah Hasan, Menteri Agama era Gus Dur “pengurus masjid adalah orang-orang pilihan Allah SWT” dalam artian mereka adalah bukan orang – orang yang hanya pintar secara akademik saja namun orang – orang pilihan disini adalah orang – orang yang senantiasa istiqomah dalam ngopeni Masjid. Dan dari keistiqomahan itulah tercipta kemampuan serta semangat untuk terus berkembang memakmurkan Masjid Allah. Pada hari Selasa 3 April 2018 Yayasan Sabilillah Malang kembali mengukuhkan pengurus baru, acara Pengukuhan Pengurus Yayasan Sabilillah Malang ini di gelar di ruang rapat yayasan Sabilillah Malang. Dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah malang yakni Prof. DR. KH. M. Tholchah Hasan, sejumlah 25 orang dikukuhkan sebagai pengurus yayasan yakni 5 orang berada dijajaran dewan pembina, 17 orang di jajaran dewan pengurus mulai

16

Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08 Majalah Komunitas

dari ketua I ketua II dan ketua III hingga sekretaris, bendahara dan anggota, serta 3 orang di jajaran dewan pengawas. Pada kesempatan itu pula para ketua melaporkan perkembangan yang telah terlaksana hingga rencana program-program 5 tahun kedepan yang tertuang dalam program tahunan. Sebagaimana prestasi yang telah dicapai Masjid Sabilillah telah dinobatkan sebagai Masjid Paripurna Percontohan nasional oleh Kementrian Agama RI, ada tiga bidang besar yang di gawangi oleh tiga ketua yakni bidang peribadatan dibawah kepemimpinan ketua I Drs. KH. Mas’ud Ali, M.Ag. banyak sudah yang telah dikerjakan baik pada pembangunan fisik Masjid Sabilillah sebagai sarana ibadah dan bentuk pelayananpelayanan lain. Bidang pendidikan dibawah kepemimpinan ketua II Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, hingga kini telah mampu melebarkan sayapnya hingga dibukanya SMA Islam Sabilillah beserta Ma’hadnya dan telah terbukti mampu memperoleh kepercayaan masyarakat yang dapat dilihat dari besarnya minat untuk mendaftar di sekolah Sabilillah baik mulai tingkat TK hingga SMA, begitu pula di bidang sosial kemasyarakatan dibawah pimpinan ketua III Prof. Dr. H. M. Mas’ud Said, MM. yang tentunya juga tak henti henti berinovasi yang pada tahun ini telah membeli sebuah rumah

seharga 1,7 Milyar yang tak lain bertujuan untuk dijadikan sebagai Rumah Yatim Produktif Sabilillah Tiga bidang besar berperan penting dalam pengembangan dan memajukan Yayasan Sabilillah Malang. Prof. DR. KH. M. Tholchah Hasan selaku Ketua Dewan Pembinan senantiasa memberikan nasihat dan motivasi untuk senantiasa bersemangat berprestasi, dan menjaga kekompakan untuk bersinergi, mengingat masih banyak impian-impian, rencana-rencana dan program yang harus diwujudkan perlu dibangun sebuah komitmen dan tekad kuat untuk saling mendukung diantara semua bidang yang ada, semua saling berhubungan dan terkait. Selain itu juga dibutuhkan keyakinan yang kuat dalam setiap melaksanakan program-program yang ada bahwa pasti akan ada pertolongan dari Allah SWT pada setiap niatan-niatan yang baik. Dengan dikukuhkan kepengurusan yang baru, semoga dapat membawa Yayasan Sabilillah Malang semakin baik dan bermanfaat untuk ummat. Berlangsung selama dua jam acara pengukuhan ini berlangsung dengan hidmat dan penuh antusias dari seluruh undangan dan acarapun dipungkasi dengan doa yang disampaikan oleh Drs. KH. Marzuki Mustamar, M.Ag yang juga sekalilgus sebagai anggota dewan pembina Yayasan Sabilillah Malang. (Red*)


Guna Menjaga Amanah, lakukan Komunikasi Intensif dengan Donatur

D

ALAM menjalankan aktivitasnya LAZIS Sabilillah selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi muzaki maupun mustahiq. Pelayanan muzaki diantaranya memberi kemudahan menyalurkan zakat, infaq shodaqohnya kepada lembaga dengan berbagai cara pembayaran, seperti lewat rekening bank, jemput zakat, kotak amal yang tersebar, pembayaran lewat EDC juga bisa langsung ke kantor masjid. Lembaga juga siap menerima infaq shodaqoh berupa barang yang bermanfaat. LAZIS Sabilillah juga siap menerima konseling muzaki konsultasi permasalahan-permasalahan berkaitan dengan zakat, infaq shodaqoh (ZIS), perhitungan zakat hingga masalah-masalah umum tentang keluarga sakinah, masalah waris, qurban, aqiqoh, pergaulan anak dan lain-lain. Tidak sedikit juga donatur atau muzaki yang menanyakan masalah pendistribusian dan pendayagunaan ZIS yang telah dilakukan Lazis terhadap mustahiq penerima bantuan dan program guna memastikan pendistribusian yang tepat. Komunikasi intensif dengan donatur dan muzaki adalah merupakan bagian keseharian aktivitas lembaga yang tak akan terlewati. Laporan kegiatan terupdate, program terbaru, hasil capaian program hingga Laporan keuangan setiap bulan selalu tersampaikan.

Komunikasi melalui SMS,WA,Facebook ,Webside juga melalui majalah yang terbit setiap bulan selalu tersampaikan kepada donatur dan muzaki lembaga. Melalui komunikasi yang intensif diharapkan akan muncul kepercayaan dan keyakinan akan nilai-nilai manfaat yang telah diprogramkan LAZIS Sabilillah untuk masyarakat secara luas. Bahkan tidak jarang program-program pemberdayaan yang muncul atas ide-ide donatur, seperti bantuan sepeda pancal untuk transportasi sekolah, wisata ceria untuk anak yatim dan keluarga duafa’, Bedah rumah untuk mustahiq, tabungan keluarga duafa’, shodaqoh barang bermanfaat, tabungan qurban, dan pelayanan aqiqoh. Walau masih banyak ide dan harapan donatur yang masih belum bisa diwujudkan lembaga karena beberapa keterbatasan. Segala keinginan akan program pendistribusian yang lebih bermanfaat dan berdayaguna atas kehendak donatur akan bisa terwujudkan bersama LAZIS Sabilillah. Karena sesungguhnya lembaga zakat adalah perwakilan dari donatur dan muzaki untuk menyampaikan amanahnya yang tepat sasaran dan tepat guna untuk kemaslahatan umat. Pelayanan Lazis Sabilillah kepada donatur tidak hanya terbatas pada hajat lembaga dan pemberdayaan masyarakat saja, namun juga sering melaksanakan memenuhi hajat-

hajat pribadi donatur, seperti mendatangkan anak yatim dhuafa’ kerumah dengan niat tasyakur, Khotaman Alqur’an, Privat belajar Alqur’an, Tausiyah hajatan dan sebagainya. Kebutuhan akan pembinaan rutin kepada keluarga binaan dan anak asuh binaan juga tersampaikan kepada donatur. Hingga pada pembinaan rutin keluarga mustahiq yang terselenggara setiap tanggal 10 donatur juga diberi kesempatan untuk berkomunikasi langsung kepada mereka. LAZIS Sabilillah juga memberi kesempatan kepada para donatur yang memiliki kemampuan, keahlian juga pengalaman yang baik dalam bidangbidang tertentu untuk dapat memberikan pemahaman, melatih langsung menyampaikan materi-materi pemberdayaan kepada mustahiq binaan guna menjadikan mustahiq menjadi keluarga sejahtera dan mandiri. LAZIS Sabilillah sangat mengapresiasi dan mengucapkan banyak terimakasih kepada beberapa donatur yang telah pernah mengisi pembinaan langsung dalam forum keluarga binaan mustahiq. Segala upaya pelayanan yang maksimal kepada donatur dan mustahiq diharapkan akan mampu menjadikan LAZIS Sabilillah menjadi Lembaga zakat yang amanah professional berdayaguna dan LAZIS Sabilillah selalu ada di hati para donatur. (lazis) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 161 / Maret 2018 / Thn: 08

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE FEBRUARI 2018 SUMBER PENERIMAAN

153,535,879

Donatur

93,205,500

Warko

777,000

Rekening Bank

45,323,264

Kotak Amal Dakwah

470,000

Kotak Amal Yatim

8,375,000

Kotak Amal Operasional Program

53,000

Wakaf

1,270,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

3,725,000

Penerimaan Lain-lain

337,115

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN FEBRUARI 2018 PENGELUARAN

107,093,067

Program Peduli Pendidikan

Program Santunan Insentif Guru TPQ

1,500,000

Beasiswa Duafa’

3,350,000

Fakir Miskin

50,000

Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’

750,000

Lansia

2,725,000

Beasiswa Yatim

5,000,000

Santunan Gharim

500,000

Bantuan Prasarana Sekolah Yatim

1,850,000

Fisabilillah

2,200,000

Ibnu Sabil

325,000

Perpustakaan

300,000

Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ

450,000

Baca Al-Qur’an Dewasa (MQS)

4,400,000

Pengajian Eksekutif

30,797,550

Program Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan

600,000

Publikasi & Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi

1,865,000

Majalah Komunitas Sabilillah

5,050,000

Program Kesehatan & Gizi Santunan Muharram

1,730,000

Mustahik Sehat

4,071,000

Program Bina Usaha Bina Usaha Yatim

4,000,000

Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan

300,000

Insidentil Yatim

60,000

Biaya Operasional Cetak (Brosur,Leaflet,Kartu,Kotak)

528,000

Perlengkapan Operasional Kantor

778,000

Transportasi

1,200,000

Telepon

185,000

Operasional Vee

250,000

Konsumsi

200,000

Jamsostek

3,001,000

Amilin

9,580,000

Volunteer

3,300,000

Biaya operasional lain-lain

266,000

Biaya Lain-lain

410,517

Investasi Ke Klinik SMS

9,649,000

Investasi ke Penitipan Anak

5,722,000

Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah

150,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN FEBRUARI 2018 No Nama 1 Aisyah 2 Kostianah 3 Ana Mustika 4 Ayla Azzura M. 5 Budi 6 Dewi 7 Kokok R. 8 Novita 9 Susanto 10 Sutrisna Wati 11 Ilmiyatus Sholihah 12 Lukman 13 Mbk. Mujiati 14 Nadia K.Z. 15 Soleh Gatot 16 Sugeng 17 Anis 18 Diah

Rp 15,000.15,000.20,000.20,000.20,000.20,000.20,000.20,000.20,000.20,000.25,000.25,000.25,000.25,000.25,000.25,000.30,000.30,000.-

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Henny M. Rafa N.A. M. R. Rajendra Z. Mafazah Makali Moch. Antik Moeadi,H Sahid,H Sofian Arief S.Hari M.(Erik) Sulaiman Widhi Handoko Wiwik Yosman Hamba Allah (RK) Hamba Allah (SLN) Andika Irhab M. Jatu Indah O. Khudori

30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.30,000.35,000.35,000.40,000.40,000.40,000.-

38 H. Moch Iksan 39 Amira F.Putri 40 Anni Farikhah 41 Anni Mughni 42 Ate Rushendi 43 Awang Ardianto 44 CV.Wiratama 45 Dwi Suryanto 46 Dwiyan Zakaria 47 Edwin F. 48 Eka Prasetya H. 49 Eny K./Didik A.(Alm) 50 Gatot Kisworo 51 H. Riswandy 52 Hamba Allah 53 Hamba Allah (DNI) 54 Hamba Allah (HNY) 55 Hendra Pahlevi 56 Alm. H.Soeyatno 57 Indah 58 Jumantari 59 Kamiyatin 60 Luthfan Aufar A. 61 Mien 62 Nike 63 Ningsih 64 Ninuk 65 Hamba Allah (NV) 66 PT.MV Malang 67 P. Setihadi 68 Radhin 69 Rahmat Taufiq 70 Riana 71 Misgito (Alm) 72 Risky Aulia 73 Shofi Mardiana 74 Slamet Riyadi,H 75 Subardi 76 Taufik Hidayah 77 Taufikurrahman 78 Tutik Mahaleni 79 Yunita 80 Zamzami 81 Kotak Oprs. Kantor 82 Yudianto 83 Hamba Allah 84 Supardi 85 Nur Hasan 86 Yuanita K. 87 F. Kayissya U. 88 Rima Putri DT. 89 Liliya Indra Cahyani 90 Wido Prasetyo 91 A. Rizal Amri 92 Agus Hariyanto 93 Agus Satriadi M. 94 Ahmad Hadi 95 Aini Hayati 96 Anis 2 97 Aprilia Ridhowati 98 Arif Mukijan 99 Arif R .Hakim 100 B .Budi Wiryawan 101 Bambang Sugiarto 102 Bayu Santoso 103 Budi Prasetya 104 C. Eka Safitri 105 Dian Lestari S. 106 Dwijo Sulastiono 107 Edy N. -Luki 108 Efendi 109 Fatih Rizki S. 110 Gayuh R. Utami 111 H. Abdul Latief 112 H. Agus 113 H. Buwono 114 H. Didik Supriyatno 115 H. Karbi 116 Hairul Anam 117 Hamba Allah (LTF) 118 Harmaji 119 Hasan Algadry 120 Heri (MQS) 121 Heru Pratikno 122 Hj. Endang S. 123 Irma Anggraini 124 Jarot S. 125 Joko S. 126 Erfiet Y./Rr. Arintya S.

45,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.50,000.53,000.55,000.60,000.70,000.75,000.75,000.75,000.75,000.80,000.80,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.-

127 Kurniawati, SH 128 Laras 129 Larasati 130 Listia Amalia 131 M Yunus,S.Pd,M.Pd 132 M. Afif 133 M. Ali Ghufron 134 M. Fachrur Rovi 135 M. Nuhun 136 M. Sri Mulyono 137 Mardiana 138 Moch. Soleh 139 N. Yusuf 140 Nadya Nafis K. 141 Natalia 142 Nur Haida H. 143 Nur Hanis 144 Nurul Hidayah 145 Patwito Da N.RF. 146 Rahmah 147 R.Ayu Anita 148 Rhina Widhi K. 149 Riana 150 Rizal E. 151 Rizky Lintarta 152 Siti Romlah 153 Sri Agustina 154 Sri Hendrastuti 155 Sri Khasanah 156 Sri Utami 157 Hamba Allah (SWD) 158 Sudarianto 159 Sudarmiati RF. 160 Hj. Suhartini 161 Sumarsih 162 Sunaryo 163 Suroso alm. 164 Hamba Allah (SRTN) 165 Tikka Gustiarti 166 Trias Widandini 167 Tris 168 Hamba Allah (TMGS) 169 Umi Fadhilah S. 170 Venti 171 Wardoyo 172 Winarti 173 Yuli 174 Yuniwati P. 175 PAQUD EL SALIM 176 Ating Yuniarti 177 Dhany Satriawan 178 Hariraturrizqya 179 Eka Sudarmanto 180 Elang B.Adi 181 H. Muchlis Diagama 182 Mela 183 Murah Rejeki 184 Nurhayati 185 Verry Rama 186 Siswanto 187 Hamba Allah (AB) 188 Adi Hidayat 189 A.Yuli Nugroho 190 Dr.Moch.Bahrudin 191 Erlin Prilarini 192 Ery Aryawan 193 Evi Yulistia H. 194 H. Irsyad 195 Hamba Allah (LN/SN) 196 HM. Hoesni S. 197 Sutrisno 198 M. Ikhlasul A.(Ijul) 199 M. Muwidha 200 Ricky & Rere RF. 201 Rossa RF. 202 Slamet H. 203 Uswatun 204 Wisnu W.DR. 205 Yossi K. 206 Yuli Krisnawati 207 Nailatul Authar 208 Martha Ramdhani 209 Sa’id 210 Soewito 211 Hj. Sri Budaya 212 Yuheni Relawati 213 Hamba Allah 214 Masjid - Wakaf 215 Aidin Nasyif

100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.100,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.150,000.155,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.200,000.220,000.250,000.250,000.250,000.250,000.250,000.265,000.270,000.300,000.-


216 Aniswatul Khamidah 217 Antok Ariyanto 218 Dwi Prameswari 219 Fariza Amiranti 220 Fera Tjahjani 221 H. Supron 222 Nuraini 223 S.Rima Dewa 224 Suko Wiyono 225 Sulisyani Harianto 226 Verry Rama 227 Wahyu K. 228 Wiwin 229 Rusgi 230 Wahano H.S. 231 Widi Hamba M. 232 Warko Yatim 233 Dilan Nugraha 234 M. Iqbal 235 Ninik Susanti 236 Novita K.Wardani 237 Warko Infaq Oprs

300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.300,000.345,000.350,000.350,000.352,500.400,000.400,000.400,000.400,000.424,500.-

Sambungan dari halaman 3 Kemudian Rasulullah saw ber­tanya kepada Abu Bakar, “Apakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Saya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka (saya ting­galkan dengan keberkahan nama Allah SWT dan RasulNya serta keridhaan-Nya).” Mendengar hal itu Umar bin

238 Masjid - Infaq 239 Alm. Ibu Widayani 240 D. Nita Aryani MM 241 Dyah Prita S. 242 Feri Satya 243 Hj. Muslikhah 244 Ibu Wahyu 245 Irkham Faisol 246 Almh.Hj. Nanik D.W. 247 Kuswohadi 248 M. Rafiq Hakim 249 Melawardaty 250 Murdiyanto 251 Novita Millawa 252 Nyimas Zubaidah 253 Rizki Barokah 254 Siti Fatma 255 Subianto 256 Suwarno 257 Y.Aji Dewanto 258 Hamba Allah 259 Wira

Khattab ra ber­kata, “Sejak saat itu saya me­n getahui bahwa sekali-kali saya tidak dapat melebihi Abu Bakar.” Hikmah dari kisah ini adalah bahwa berlomba-lomba dan ber­ usaha melebihi orang lain dalam kebaikan adalah perbuatan baik dan merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT dan RasulNya, seperi firman Allah dalam Alquran, “Dan Kami telah turun­ kan kepadamu Alquran dengan

Sambungan dari halaman 5 KH. Tholchah juga berkisah seputar suka dua menghidupkan UNISMAsewaktu menjadi rektor, khususnya kesulitan waktu mendirikan Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Islam (RSI UNISMA). Semua bisa dilalui dengan baik. Begitu juga saat mendirikan SDI, SMP, SMA Sabilillah. Sambungan dari halaman 9 5. K.H. Abdur Rohman Yahya (Lahir 1945) Kiai Abdur Rohman bersama dengan Kiai Abdur Rochim mengasuh PP. Miftahul Huda dan secara istiqomah memberikan pengajian kitab kuning kepada para santri dalam setiap harinya. Beliau juga diijazahi dan diberi mandat sebagai kholifah dan mursyid (guru) Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah wan Naqsabandiyah sebagai penerus Kiai Yahya bersama dengan Kiai Abdul Adzim Yahya. Dalam Idaroh An Nahdliyah Malang, Kiai Abdur Rohman dipercaya sebagai katib, dan sekarang (setelah Kiai Abdul Adzim wafat) Kiai Abdur Rohman dipercaya sebagai rois.

470,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.500,000.575,000.600,000.-

260 Anita R.&M. Irfan 261 Hegi Harjoyo 262 Ibu Rochmah -Nurul 263 Prof.Mas’ud Said 264 H. Zainul Fadli, 265 Agung Cahyono 266 Allin W.Sukses 267 Dessi Taufani 268 Edy Setyo U.IR. 269 Hamba Allah (M/R) 270 Hj. Siti Aminah Rofi’i 271 Imam Arif/Galuh 272 Lita Herwanti S.PD 273 Mudjianto 274 Robert 275 Roikhin 276 Syaifullah Masroer 277 Dian Indra C. 278 Fikri S. Kurnia A. 279 Istuti M. Ode 280 H. Mulyono H. 281 Sari W./Andy Y.

membawa kebenaran, mem­ benarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan

Semua membutuhkan kesungguhan. Semua itu bisa berjalan, karena pendekatan pemikiran strategis, bukan pendekatan politik praktis. Yayasan Sabilillah sekarang, juga tidak lepas dari gagasan-gagasan besar beliau. Termasuk saat mendirikan Rumah Yatim Produktif LAZIS Sabilillah. Seperti halnya program – program LAZIS yang lain gagasan

6. K.H. Ahmad Arif Yahya (Lahir 1948) Kiai Ahmad Arif adalah putra ke-enam Kiai Yahya. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Madrasah Diniyah Matholiul Huda PP. Miftahul Huda. Sejak tahun 1978 Kiai Ahmad Arif bersama beberapa ustadz mengelola Madrasah Diniyah dengan menerapkan sistim salaf klasikal. Dalam madrasah ini beliau membagi jenjang pendidikan terdiri dari tiga tingkatan, yakni tingkat ula, wustho, dan ulya. 7. Nyai Khodijah (Lahir 1950) Nyai Khodijah adalah putri pertama Kiai Yahya. Beliau bersama suami, K.H. M. Muchtar saat ini sedang mengasuh santri di PP. Manabi’ul Huda, Tumpukrenteng, Kec. Turen Kab. Malang.

670,000.700,000.750,000.750,000.800,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,000,000.1,100,000.1,100,000.1,190,000.1,200,000.1,200,000.-

282 Heva 1,500,000.283 Astrid Titisari 2,000,000.284 Bachtiar Budianto 2,000,000.285 Dr. H. Suprihadi,S.Pb 2,000,000.286 Fredy Dharmawan 2,000,000.287 Hamba Allah 2,000,000.288 M. Ridwan Hisjam 2,000,000.289 Sri Untari M.AP 2,000,000.290 Hamba Allah (TSH) 2,250,000.291 Russana Fatmawati 2,700,000.292 Hamba Allah 2,900,000.293 Hamba Allah 2,945,500.294 Retno 3,000,000.295 Hamba Allah 3,605,264.296 H. Musiran 4,000,000.297 A. Muzakhim I. 5,000,000.298 Miftahurrochman 5,000,000.299 Masjid - Yatim 8,375,000.300 Tarmudzi 10,000,000.301 Rosyad, SH 10,250,000.302 Hj. Dewi Faridah 17,500,000.-

dan­jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya ke­pa­damu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS Al-Maidah [5]:48) (Red*)

– gagasan program baru selalu diupayakan untuk semakin menyentuh kepada kebutuhan serta kebermanfaatan kepada seluruh mustahik khususnya dan jama’ah pada umumnya. Bahkan ketika teman-teman LAZIS sedang kesulitan, rupanya KH Tholchah sudah mempersiapkan pula solusi untuk membantu terlaksananya program yang ada. (Red*)

8. K.H. Muhammad Ghozali Yahya (Lahir 1952) Kiai Muhammad Ghozali saat ini sedang merintis dan me­ ngembangkan pondok pesantren di Karangploso, Malang. 9. Nyai Hj. Fatimah (Lahir 1955) Nyai Hj. Faimah saat ini bersama suami, K.H. Ubaidillah mengasuh PP. Hidayatul Mubtadi-in, Dawuan Malang. 10. Nyai Hj. Maryam Mashrifiyah (Lahir 1958) Nyai Hj. Maryam saat ini meneruskan perjuangan ibunda beliau Almarhumah Nyai Hj. Siti Khodijah Yahya dalam mengasuh santri putri PP. Miftahul Huda. Suami beliau, K.H. M. Baidlowi Muslich, menjabat sebagai Kepala

Pondok Pesantren Miftahul Huda sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia Kota Malang. Saat ini Nyai Hj. Maryam beserta suami sedang merintis dan membangun Pondok Pesantren Anwarul Huda di Karang Besuki Malang. 11. Nyai Hj. Dewi Aisyah (Lahir 1962) Nyai Hj. Dewi Aisyah adalah putri terakhir Kiai Yahya. Bersama kakak beliau, meneruskan ibunda Almarhumah Nyai Hj. Siti Khodijah Yahya mengasuh pondok putri di PP. Miftahul Huda. Suami beliau, Drs. K.H. M. Shohibul Kahfi, M.Pd menjabat Wakil Kepala Pondok Pesantren Miftahul Huda. Malang, 20/06/2017

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko


Klinik SABILILLAH MEDICAL SERVICE

SMS Malang

Jl. Candi Kidal No. 6, Tlp. (0341) 493080

DOKTER GIGI

POLI UMUM

Senin s/d Sabtu

Senin s/d Sabtu

13.00 WIB s/d 16.00 WIB

07.00 WIB s/d 14.00 WIB

Kini Melayani Pasien

Ayoo Berobat ke Klinik Sabilillah...


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.