Zakat: 711 001 0374 Infaq: 711 001 0373 Yatim: 711 001 0375
Bank BNI: Zakat: 09 128 128 04 Shodaqah: 09 128 128 48
Membuka Harapan... Assalamu’alaikum.. Sahabat Sabilillah, yang kami hormati dan yang selalu setia dengan LAZIS Sabilillah. Bulan Desember telah tiba. Penghujung tahun Masehi. Walaupun tidak mencari sebuah peringatan tentang berakhirnya tahun dan menjelang awal tahun, namun secara pasti tolok ukur peningkatan dan pemanfaatan yang telah kami lakukan tetap selalu menjadi sorotan bersama. Selain sisi fungsi pendayagunaan juga fungsi dari keamanahan berbagai macam program yang telah berjalan selama kurun waktu 1 tahun ini. Bahkan tidak mungkin, evaluasi, restrukturisasi maupun penghapusan program bisa saja terjadi. Namun, juga bisa dipastikan evaluasi demi upaya penataan ulang untuk tercapai program yang maksimal, bisa jadi penghapusan program akan dibuat program lainnya yang lebih layak manfaat dan tepat sasaran. Bulan November lalu, sejumlah program baru juga terus digulirkan demi menjaga amanah dan peningkatan pendayagunaan. Dinner Giving, memberikan kesempatan secara langsung kepada donatur, dermawan dan muzaki setia LAZIS Sabilillah untuk bersentuhan secara langsung dengan anak-anak dan adek-adek asuh yatim maupun dhuafa LAZIS Sabilillah. Bedah Rumah, terus berjalan sesuai target dan proyeksi waktu penyelesaian. Kini telah mencapai sasaran ke 5, sejak program bedah rumah yatim digulirkan. Harapan besarnya adalah semoga apa yang telah disampaikan dan dilaksanakan selalu memberikan manfaat lebih baik bagi penerima program, lingkungan dilaksanakannya program dan secara khusus berkah dan pahalanya kembali kepada para pemberi amanah yakni Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari Sahabat Sabilillah, Donatur maupun Muzaki setia Sabilillah. Berakhirnya tahun Masehi, semoga berakhir pula berbagai permasalahan dan kesulitan yang ada. Menjelang awal tahun, semoga pula membuka berbagai hal baik penuh tantangan dan mendekatkan kita semua pada kesuksesan dan keridho’an.. Amiin. (red)
Syi’ar Sejarah Haji Dan Umrah (Bagian 9) ..................................................... 4 Kolom Utama Menggali Sumber Daya Umat Melalui Wakaf Uang ................................. 5 Ekonomi Islam Meniru Rasulullah SAW Dalam Berhijrah ................................ 6 Minuril Islam Kitab Zikir, Doa, Taubat & Istighfar (Bagian 4) ...................................... 7 Program Amanah Ternyata Makan di Taman Indie Ini Bukan Mimpi Ya ................................ 8 Kisah Teladan Karomah KH Imam Asfali Membangun Masjid Noor Kidul Pasar ........ 9 Doa, Potret Kegiatan ....................................................................... 10-11 Ulasan Lembaga Corporate Culture Tiga Pilar (Bagian 2 Habis) .................................. 12 Sabilillah News Ajang Unjuk Prestasi Generasi Islami ................................................. 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting .................. 14-15 Renungan Mengemis Bukan Budaya Muslim .......................................................... 16 Profil Santunan Suami Korban Tabrak Lari, Sehari-hari Jual Sandal ........................... 17 Laporan Keuangan Periode Bulan November 2013 ........................................................ 18
Mengapa ( - ) x ( - )= +? Rumus (+ x += +), (+ x - = -), (- x + = -), (- x - = +) itu sudah lazim kita kerjakan dalam mengerjakan soal matematika di sekolah, dan tidak ada yang membantah soal itu. Namun jika kita lihat dan pikir – pikir seakan janggal salah satunya mengapa minus(-) dikali minus(-) sama dengan plus (+). Namun benar jika kita kaitkan rumus tersebut dengan kehidupan ini. Sudah banyak di jelaskan oleh para da’i bahwa dalam hidup ini sesuai petunjuk dalam Alqur’an “wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun..” “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadat kepadaKu”(Az-Zaariyat:56)., itu artinya Alloh menginginkan kepada manusia dan jin untuk selalu berbuat baik dan selalu dalam kebaikan , dan Alloh menjanjikan Surga untuk itu. Kaitannya dengan rumus tersebut adalah jika hasil (+)= Kebaikan, (-)= Keburukan, disisi perbuatan (+)= Suka , (-)= Tidak Suka. Maka akan menghasilkan Suka - kebaikan (+ x +) = Kebaikan (+) Suka - keburukan (+ x -) = Keburukan (-) Tidak suka - kebaikan (- x+) = Keburukan (-) Tidak suka - keburukan(- x -) = Kebaikan (+) Semua rumus matematika diatas merupakan ketetapan Allah siapa yang suka berbuat kebaikan maka ia akan mendapatkan kebaikan pula , dan siapa yang berbuat keburukan maka ia akan mendapatkan keburukan pula. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakankejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.99 : 7-8) “In ahsantum, ahsantum li anfusikum, wa in asa’tum falaha”. Yang artinya: Jika engkau berbuat baik kepada orang lain, maka sesungguhnya engkau telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan apabila engkau berbuat jahat kepada orang lain, sesungguhnya engkau telah menganiaya dirimu sendiri. (Al-Isra : 7) Barakallah fiikum…
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Sejarah Haji Dan Umrah CARA yang terakhir ini sangat praktis dan mungkin paling afdal. Akan tetapi, kenyataannya banyak jemaah haji sekarang yang bersikutsikutan untuk mengecup Hajar Aswad. Hanya karena penasaran, dia rela melakukan yang haram (menyakiti jemaah yang lain) untuk mengejar yang sunah! Rasulullah saw. melakukan tawaf tujuh putaran. Ummu Salamah, salah satu istri beliau, bertawaf dengan ditandu sebab sedang sakit. Setiap melewati Rukun Yamani Rasulullah cuma mengusapnya dengan tangan. Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad beliau mengucapkan doa paling populer: Rabbana atina fi d-dunya hasanah wa fi l-akhirati hasanah wa qina `adzaba n-nar (Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka). Setelah selesai tujuh putaran, beliau salat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, kemudian pergi ke telaga Zamzam. Beliau minum air Zamzam dan membasahi kepala beliau. Sesudah itu Rasulullah saw. menuju bukit Safa untuk memulai sa`i. Beliau naik ke bukit, lalu menghadap Kakbah, bertakbir tiga kali dan berdoa. Kemudian beliau turun ke lembah menuju Marwah dengan berlari-lari kecil antara Masil dan Bait Aqil. (Kini Masil dan Bait Aqil ditandai dengan lampu hijau. Sebagai catatan, jarak dari Safa ke Masil 100 meter, dari Masil ke Bait Aqil 80 meter, dan dari Bait Aqil ke Marwah 240 meter.) Sesampai di Marwah Rasulullah saw. melakukan apa yang beliau kerjakan di Safa. Demikianlah bolak-balik sebanyak tujuh kali. Setelah selesai sa`i, Rasulullah saw. di Marwah menginstruksikan sesuatu yang mengejutkan para sahabat karena belum pernah terjadi sebelumnya: beliau memerintahkan seluruh sahabat yang tidak membawa hadyu (hewan qurban) agar mengubah niat haji menjadi umrah, padahal selama ini umrah
4
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
(Bagian 9) hanya dilakukan di luar musim haji. Dengan mengubah niat menjadi umrah, sebagian besar jemaah haji yang tidak membawa hadyu dapat ber-tahallul (bebas dari larangan ihram) dan baru berihram lagi untuk haji tanggal
Ada juga sahabat yang penasaran bertanya, “Tahallul untuk apa saja, Ya Rasulullah?” “Tahallul untuk semuanya!” jawab Nabi. Kemudian Rasulullah saw. menegaskan, “Telah masuk umrah ke dalam haji untuk
dalam ibadah haji beliau. Hal ini disimpulkan dari fakta bahwa beliau membawa hadyu dan sesudah mengerjakan haji beliau tidak lagi melakukan umrah secara terpisah sampai beliau kembali ke Madinah tanggal 14 Zulhijah. Sebenarnya cara Haji Tamattu` bu kanlah inovasi Rasulullah saw., melainkan memang
8 Zulhijah. Karena mereka tidak membawa hadyu dari rumah, tentu pada Hari Nahar (10 Zulhijah) atau Hari-Hari Tasyriq (11-13 Zulhijah) mereka harus membeli hewan untuk dijadikan hadyu. Inilah yang kelak dikenal sebagai Haji Tamattu`, artinya ‘bersenang-senang’ sebab masa berihram hanya beberapa hari saja. Pada mulanya para sahabat ragu-ragu melaksanakan perintah Nabi karena manasik seperti itu (umrah di musim haji) belum pernah ada, apalagi Nabi sendiri ternyata tidak ber-tahallul. Melihat keraguan para sahabat, Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya aku tidak membawa hadyu, aku pun akan mengubah hajiku menjadi umrah. Tetapi aku telah menghadapi urusanku (membawa hadyu) dan tidak dapat mundur lagi sehingga aku tidak akan bertahallul sampai aku menyembelih hadyu-ku.”
selama-lamanya.” Artinya, umrah dapat dikerjakan di musim haji, bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah haji! Mendengar penegasan Rasulullah, para sahabat yang sebagian besar tidak membawa hadyu bertahallul secara massal. Hanya Rasulullah saw. dan sebagian kecil sahabat yang terus berihram (tidak bertahallul) sebab mereka membawa hadyu. Sejak saat itu mulailah dikenal tiga cara ibadah haji. Pertama, Haji Tamattu` atau “bersenangsenang” (umrah dulu, baru haji) bagi mereka yang tidak membawa hadyu. Kedua, Haji Ifrad atau “mandiri” (haji dulu, baru umrah) bagi penduduk Makkah yang membawa hadyu. Ketiga, Haji Qiran atau “gabungan” (haji dan umrah langsung digabungkan) bagi bukan penduduk Makkah yang membawa hadyu. Cara terakhir inilah, yaitu Haji Qiran, yang dikerjakan Rasulullah saw.
diperintahkan oleh Allah sebagai keringanan bagi umat-Nya, melalui wahyu yang turun ketika Rasulullah dan rombongan tertahan di Hudaibiyah empat tahun sebelumnya (6 Hijriah), tetapi baru pada ibadah haji tahun 10 Hijriah Rasulullah berk esempatan menerapkan pelaksanaannya. Ayat perintah tamattu` itu kini tercantum dalam Al-Baqarah 196: tamatta`a bil `umrati ilal hajj (bersenangsenang dengan umrah ke haji) bagi mereka yang bukan penduduk Makkah, li man lam yakun ahluhu hadhiril masjidil haram (bagi mereka yang keluarganya tidak berada di sekitar Masjid al-Haram). Ketika Rasulullah dan rombongan berangkat dari Dzulhulaifah, semuanya berniat haji dan tidak seorang pun yang berniat umrah meskipun sebagian besar tidak membawa hadyu. (bersambung)
Dikutip dari Drs. H. Irfan Anshory
Menggali Sumber Dana Umat Melalui Wakaf Uang W
AKAF adalah bentuk instrumen ekonomi Islam yang unik yang mendasarkan fungsinya pada unsur kebajikan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan (ukhuwah). Ciri utama wakaf yang sangat membedakan adalah ketika wakaf ditunaikan terjadi pergeseran kepemilikan pribadi menuju kepemilikan Allah SWT yang diharapkan abadi, memberikan manfaat secara berkelanjutan. Melalui wakaf diharapkan akan terjadi proses distribusi manfaat bagi masyarakat secara lebih luas, dari manfaat pribadi (private benefit) menuju manfaat masyarakat (social benefit). Namun, nampaknya mayoritas umat Islam Indonesia mempersepsikan bahwa wakaf keagamaan lebih penting daripada wakaf untuk tujuan pemberdayaan sosial. Sehingga mereka lebih banyak mempraktikkan wakaf keagamaan, seperti masjid, musalla, makam dan sebagainya. Sementara untuk tujuan pemberdayaan, seperti wakaf pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat belum dipandang penting. Selain itu, para wakif biasanya hanya menyumbangkan tanah atau bangunan sekolah kepada nazhir, namun menutup mata terhadap biaya operasionalnya dan pengembangan ekonominya. Akibatnya, banyak yayasan pendidikan Islam, yang berbasis wakaf, gulung tikar atau telantar. Jumlah aset wakaf tanah di Indonesia sangat besar. Wakaf tanah di Indonesia sebanyak 358.710 lokasi, dengan luas tanah 1,538,198,586 M2. Akan tetapi potensi ini belum dapat memberi peran maksimal dalam mensejahterakan rakyat dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Penelitian wakaf oleh PBB UIN Syahid Jakarta terhadap 500 responden nazhir di 11 Propinsi menunjukkan bahwa wakaf di Indonesia lebih banyak dikelola oleh perseorangan (66%) daripada organisasi (16%) dan badan hukum (18%). Selain itu, harta wakaf juga lebih banyak yang tidak menghasilkan (77%) daripada yang menghasilkan atau produktif (23%). Temuan umum lainnya juga menunjukkan pemanfaatan terbesar harta wakaf adalah masjid (79%) daripada peruntukkan lainnya, dan lebih banyak berada di wilayah pedesaan (59%) daripada perkotaan (41%). Selain itu, diketahui bahwa jumlah nazhir yang bekerja secara penuh itu minim (16 %). Umumnya
mereka bekerja sambilan dan tidak diberi upah (92%) . Potensi Wakaf Uang Wakaf uang, dalam bentuknya, dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat membuat wakaf menjadi lebih produktif. Karena uang di sini tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar menukar saja, lebih dari itu; ia merupakan komoditas yang siap memproduksi dalam hal pengembangan yang lain. Oleh sebab itu, sama dengan jenis komoditas yang lain, wakaf uang juga dipandang dapat memunculkan sesuatu hasil yang lebih banyak. Uang, sebagai nilai harga sebuah komoditas, tidak lagi dipandang semata mata sebagai alat tukar, melainkan juga komoditas yang siap dijadikan alat produksi. Ini dapat diwujudkan dengan misalnya, memberlakukan sertifikat wakaf uang yang siap disebarkan ke masyarakat. Model ini memberikan keuntungan bahwa wakif dapat secara fleksibel mengalokasikan (tasharufkan) hartanya dalam bentuk wakaf. Demikian ini karena wakif tidak memerlukan jumlah uang yang besar untuk selanjutnya dibelikan barang produktif. Juga, wakaf seperti ini dapat diberikan dalam satuan satuan yang lebih kecil Wakaf uang juga memudahkan mobilisasi uang di masyarakat melalui sertifikat tersebut karena beberapa hal. Pertama, lingkup sasaran pemberi wakaf (waqif) bisa menjadi luas dibanding dengan wakaf biasa. Kedua, dengan sertifikat tersebut, dapat dibuat berbagai macam pecahan yang disesuaikan dengan segmen muslim yang dituju yang dimungkinkan memiliki kesadaran beramal tinggi. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam wakaf uang, maka umat akan lebih mudah memberikan kontribusi mereka dalam wakaf tanpa harus menunggu kapital dalam jumlah yang sangat besar. Karena, meskipun sangat kecil jumlahnya, wakaf dalam bentuk uang ini masih saja dapat menerimanya, disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan wakif. Model wakaf semacam ini akan memudahkan masyarakat kecil untuk ikut menikmati pahala abadi wakaf. Mereka tidak harus menunggu menjadi ‘tuan tanah’ untuk menjadi wakif. Selain itu, tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia cukup tinggi, sehingga kita dapat optimis mengharapkan
partisipasi masyarakat dalam gerakan wakaf tunai. Disebutkan, 96 persen kedermawanan diperuntukkan untuk perorangan, 84 persen untuk lembaga keagamaan dan 77 persen untuk lembaga nonkeagamaan. (PIRAC, 2002). Wakaf uang sudah sejak lama diselenggarakan, yakni di masa Dinasti Mu’awiyyah. Wakaf tunai sebenarnya sudah menjadi pembahasan ulama terdahulu; salah satunya Imam az-Zuhri (wafat tahu 124 H) yang membolehkan wakaf uang (saat itu dinar dan dirham). Bahkan sebenarnya pendapat sebagian ulama mazhab al-Syafi’i juga membolehkan wakaf uang. Mazhab Hanafi juga membolehkan dana wakaf tunai untuk investasi mudharabah atau sistem bagi hasil lainnya. Keuntungan dari bagi hasil digunakan untuk kepentingan umum. Pada tgl 11 Mei 2002 Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf uang (cash wakaf/ waqf al nuqud) dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya. Pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf pasal 28 – 31 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaannya (UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf) pasal 22 – 27 secara eksplisit menyebut tentang bolehnya pelaksanaan wakaf uang. Jumlah umat Islam yang terbesar di seluruh dunia merupakan aset besar untuk penghimpunan dan pengembangan wakaf uang. Jika wakaf tunai dapat diimplementasikan maka ada dana potensial yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan umat. Bisa dibayangkan, jika 20 juta umat Islam Indonesia mau mengumpulkan wakaf tunai senilai Rp 100 ribu setiap bulan, maka dana yang terkumpul berjumlah Rp 24 triliun setiap tahun. Jika 50 juta orang yang berwakaf, maka setiap tahun akan terkumpul dana wakaf sebesar Rp 60 triliun. Jika saja terdapat 1 juta saja masyarakat muslim yang mewakafkan dananya sebesar Rp 100.000, per bulan maka akan diperoleh pengumpulan dana wakaf sebesar Rp 100 milyar setiap bulan (Rp 1,2 trilyun per tahun). Jika diinvestasikan dengan tingkat return 10 persen per tahun maka akan diperoleh penambahan dana wakaf sebesar Rp 10 miliar setiap bulan (Rp 120 miliar per tahun). Sungguh suatu potensi yang luar biasa. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
5
Meniru Rasulullah SAW Dalam Berhijrah KANJENG nabi Muhammad saw adalah adalah Rasul Allah terahir yang diturunkan kemuka bumi untuk memperbaiki kehidupan ummat manusia. Pada diri Rasulullah saw adalah contoh yang baik. Segala fikiran, ucapan dan tindakan Rasulullah saw menjadi produk hukum kedua yang harus ditaati dan diikuti oleh seluruh ummat Islam, agar mendapat jaminan kehidupan di jannatun na’im yang jauh lebih baik. Begitu juga sebaliknya, mengingkari perilaku Rasulullah saw, maka adzab Allah swt pastilah sangat pedih tiada tara. Ketaatan kaum muslimin dan muslimat terhadap semua yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw harus diyakini dan diwujudkan sebagai jalan terbaik, termasuk dalam menjaga harmonisasi kehidupan dan perjuangan Islam. Ketika Rasulullah saw merasa perjuangan di Makkah saat itu tidak mengalami perkembangan yang cukup baik, beliau memutuskan untuk berhijrah ke kota Madinah (saat itu masih bernama Yatsrib) agar perkembangan Islam menjadi lebih baik. Abdul Adzim Irsad dalam Buku “Madinah, Sejarah dan Kepribadian Rasulullah” menggambarkan betapa ramahnya penduduk Madinah dengan membuat untaian kata-kata (syair) yang sangat indah yang terus mengiringi kedatangan Rasulullah saw beserta rombongan. Mereka bergembira menyambut kedatangan sang pemimpin akhir zaman “Wahai bulan purnama yang terbit keatas kita. Dari lembah al-Wad. Dan wajiblah kita mengucapkan
6
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
syukur. Dimana seruan adalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. hanya kepada Allah saw. Wahai Ketiga, mengurangi ketergantunanda yang dibesarkan di kalangan gan kepada orang lain. Ketika kami. Datang dengan seruan Kaum Ansor menawarkan semua untuk dipatuhi”. yang dimilikinya kepada kaum Pilihan RasuMuhajirin, mereka lullah saw tepat. justru lebih memilih Islampun berkemuntuk mencari bang jauh lebih tempat berdagang cepat dan mendapat supaya lebih cepat sambutan serta hidup mandiri. Kepenghormatan yang empat, membangun jauh lebih baik. silaturrahim dengan Kaum Madinah persaudaraan yang memberikan samsaling mengunbutan yang sangat tungkan dan tidak baik tidak hanya saling bergantung. OLEH: kepada Rasulullah Silaturrahim dalam saw dan para mubahasa kekinian NOOR SHODIQ hajirin, tetapi juga adalah upaya memASKANDAR terhadap ajaran bangun jaringan Islam yang pemedalam bisnis (netDekan Fakultas luknya semakin working). Dengan Ekonomi Unisma bertambah dan terus silaturrohmi makin bertambah. Tidak banyak kawan, dan hanya itu, kaum Ansor bahkan sahabat yang banyak adalah jarinmenawarkan apapun yang di- gan yang tidak ternilai harganya. punyai, untuk diberikan kepada Dalam bisnis, sejuta kawan akan kaum Muhajirin. terus terasa kurang. Sebaliknya Rasulullah saw pun mena- kehilangan satu kawan akan terasa namkan beberapa pondasi utama terlalu banyak. ketika berhijrah. Pertama, tempat Kewajiban ummat Islam tiada pemberhentian beliau yang per- lain adalah mengikuti semua ajatama dibangun Masjid sebagai ran Rasulullah saw dengan sebaik dasar pengembangan ideology baiknya. Peristiwa hijrah telah perjuangan Islam. Ini menunjuk- memberikan banyak pelajaran kan bahwa perjuangan harus kehidupan mulai dari penanadidasari oleh ideology yang kuat man ideology, pentingnya ilmu dan tanpa itu perjuangan akan dalam menjalani hidup, sampai menjadi tidak jelas arahnya. Kedua, dengan membangun kehidupan Masjid dikembangkan sebagai yang tidak bergantung kepada pusat khazanah keilmuan. Disini- orang lain (mandiri). Pentingnya lah Rasulullah saw mengajarkan peristiwa hijrah ini, oleh para segala hal yang berkaitan dengan sahabat kemudian dijadikan tanda tata cara kehidupan muslim, baik dimulainya penanggalan baru melalui ceramah maupun contoh yang mendasarkan kepada rem-
bulan (qomariah), yang baru saja diperingati oleh kaum Muslimin se dunia (Tahun 1435 Hijriyah). Sudah sewajarnya kalau tahun baru kita jadikan momentum untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik, lebih makmur dan lebih berdaya, dengan mendasarkan pada banyak inspirasi kehidupan dalam peristiwa hijrah. Kini saatnya kita melihat dan merenungkan bahwa Hijrah Rasulullah saw bukan hanya persoalah pindahnya beliau dari Makkah al Mukarromah ke Madinah al Munawaroh. Perlu kerja keras dan cerdas untuk berhasil, membangun silaturrohim yang beliau contohkan dengan bersatunya kaum Ansor dan Muhajirin, mengembangkan masjid sebagai pusat peradaban dan peningkatan kemampuan ekonomi dan masih banyak hal lain yang tidak bisa dicontohkan satu persatu. Tandatanda pengembangan ekonomi di sekitar Masjid saat ini bisa kita lihat di berbagai pelosok Madinah dan Makkah. Usai sholat di dua Masjid utama Madinah dan Makkah, selalu dipenuhi oleh para pedagang yang menjajakan barangnya. Di sekitar Masjidpun banyak bertebaran pertokoan yang menyediakan berbagai kebutuhan ummat manusia. Sebagai ummat Islam yang baik, siapa lagi yang kita jadikan contoh utama kehidupan selain Rasulullah saw. Meneladani beliau adalah keniscayaan kehidupan yang harus dijalani oleh seluruh ummat Islam di seluruh belahan dunia, termasuk dalam bidang ekonomi. Bagaimana dengan anda? (*)
Oleh:
M. Anas Basori
KITAB ZIKIR, DOA, TAUBAT & ISTIGHFAR (Bagian 4 Habis)
Dan aku juga berdiri di depan pintu neraka, ternyata mayoritas yang memasukinya adalah dari kaum wanita. (Shahih Muslim No.4919) • Hadis riwayat Imran bin Hushain ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya yang paling sedikit menempati surga adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921) • Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun setelahku yang lebih membahayakan kaum lelaki daripada kaum wanita. (Shahih Muslim No.4923) 19. Kisah tiga orang penghuni gua dan tawasul dengan amal saleh • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Sekonyongkonyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah
aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaanMu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat langit. Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan
janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka. Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas ritel beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaanMu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa. Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu. (Shahih Muslim No.4926)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
7
Jempol... Makan enak tidak setiap hari..., terima kasih Bunda... (Anak -anak asuh saat menikmati makan malam di HOKBEN MX Mall)
Anak-Anak Yatim dan Dhuafa Binaan LAZIS Sabilillah Dinner di Restoran
Ternyata Makan di Taman Indie Ini Bukan Mimpi Ya Muharram Bulan Berbagai Kasih. Tagline itulah yang diusung Lazis Sabilillah pada Muharram tahun ini. Lewat Program Dinner Giving Muharram, para muzakki Lazis Sabilillah mengajak 150-an anak-anak yatim dan dhuafa untuk makan malam di resto terkemuka di Malang. MUHARRAM tahun ini menjadi momen istimewa bagi 150 adek asuh LAZIS Sabilillah. Mereka disaat 10 muharram tiba mereka semua memperoleh momen – momen istimewa. Memang kebanyakan program pada bulan Muharram adalah identik dengan dilaksanakannya santunan muharram. Di mana di dalamnya diisi dengan tausiyah serta pemberian santunan kepada anak-anak yatim. Namun tahun ini berbeda dengan program pada tahun-tahun sebelumnya. Kali ini LAZIS Sabilillah menggagas sebuah program baru, yakni Program Dinner Giving Muharram. Program dilaksanakan se panjang dua minggu di dalam bulan Muharram. Yakni sejak tang gal 10 Muharram hingga akhirbulan Muharram. Program ini pun memperoleh dukungan positif dari para muzakki. Terlihat antusias para muzaki yang sungguh sangat tinggi karena memang selain menjadi donatur bagi lembaga maka otomatis beliau-beliau adalah merupakan orang tua asuh bagi adek-adek yatim dan dhuafa yang menjadi
8
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
binaan LAZIS Sabilillah. Secara pasti salah satu tujuan utama dari program ini adalah mendekatkan adek-adek asuh kepada muzaki atau dermawan yang setiap bulan membiayai mereka. Maka lokasi serta waktu pelaksanaan pun berbeda sesuai dengan permintaan dan keinginan tiap-tiap muzaki. Dengan target awal sebanyak 130 anak, maka dalam 1 hari 1 orang muzaki atau donatur beserta keluarga bisa mengajak 10 sampai 20 anak. Bukan hal biasa memang bagi anak-anak diajak makan di resto terkenal. Ini bisa jadi moment special dan berharga ini hanya bisa dirasakan sekali dalam seumur hidup khususnya bagi para adek asuh itu sendiri. Ustad Sulaiman, selaku Manager Operasional LAZIS Sabilillah menyampaikan; “Bahwa selain memberikan pengalaman yang sangat special, inti dari program yakni mendekatkan para muzaki pemberi santunan kepada adek-adek asuh penerima santunan pada satu waktu di luar acara yang biasanya sangat kaku dan formal.’’ Pada acara Dinner Giving itu, kalau boleh disebut orang tua asuh langsung bertatap muka, langsung bercengkrama, dan berbincang-bincang mengenai kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, tentang sekolah mereka, tentang kebutuhan mereka, tentang cita-cita mereka dan lain sebagainya yang kadang kala dalam acara formal hal-hal detail dan kecil tersebut sulit untuk diungkapkan dan diketahui. Anak-anak asuh binaan lem-
baga yang biasanya lebih sering dipanggil dengan sebutan adek asuh memang anak-anak yatim dan dhuafa yang tidak bertempat tinggal atau ada di dalam lembaga-lembaga panti asuhan atau panti sosial. Mereka semua masih berada pada lingkungan mereka asli. Baik itu tinggal bersama keluarga terdekat, kakek, nenek atau paman bibi mereka. Bahkan bisa jadi hanya tinggal bersama ibu saja atau ayahnya saja. Dalam pembinaan rutin setiap tanggal 10 tiap bulan wajib bagi mereka untuk hadir selain menerima bantuan beasiswa juga memperoleh pembinaan rutin khas LAZIS Sabilillah. Mereka semua mempunyai orang tua asuh, yakni para dermawan, donator, muzaki dan orang-orang yang juga selalu rutin menyisihkan dan menitipkan sebagian dari rizki mereka demi kebutuhan adek-adek asuh LAZIS Sabilillah. Ustad Sulaiman menambahkan; “Awalnya gagasan acara ini tercetus dari ide Ketua LAZIS Sabilillah Ustad Khoirul Anwar yang menginginkan ada kedekatan lebih dan hangat antara mustahik binaan khususnya anak-anak kepada muzaki pemberi amanah sekaligus orang tua asuh mereka. Yang sangat jarang sekali bertemu, sangat jarang sekali untuk bisa mengetahui secara langsung bagaimana mereka, siapa mereka, serta apa kebutuhan-kebutuhan mereka. Oleh karenanya diharapkan melalui acara Dinner Giving Muharram, banyak hal yang mampu kedua belah pihak ambil manfaatnya”.
Untuk anak-anak adalah sebuah pengalaman baru dan berharga yang pasti tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup mereka. Dan bagi Orang tua asuh juga pasti merupakan kenangan yang manis karena mengetahui seperti apa anakanak asuh mereka dan bagaimana kehidupan serta kebutuhan hidup mereka sehari-hari lewat obrolan-obrolan langsung. Mereka secara bergantian diajak oleh satu keluarga muzaki, untuk menikmati makan malam di beberapa tempat istimewa. Mulai dari resto cepat saji (KFC, Hokben), hingga rumah makan Harmoni, Rumah Makan Jogja, sampai ke Taman Indie Araya. Setiap hari 10 anak dibawa diajak berkeliling untuk menikmati makanan-makanan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Di sela-sela acara selain celetuk-celetukan lucu terdengar, juga terucap berbagai kata-kata lugu dan kepolosan anak-anak. ’’Ternyata makan di Taman Indie ini bukan mimpi ya,’’ ucap salah satu adek asuh. Pada kesempatan lain, redaksi berkesempatan untuk turut serta secara langsung mengikuti kegiatan tersebut. Memang benar, kebahagiaan lebih terpancar tidak hanya pada satu sisi saja yakni anak-anak asuh namun pada sisi lain orang tua asuhpun sangat antusias untuk melayani dan mengantarkan mereka. Dan diakhir acara anakanakpun masih dimanjakan dengan dibagikannya amplop uang saku beserta bingkisan untuk anak-anak. (Red:*)
Karomah KH Imam Asfali Membangun Masjid Noor Kidul Pasar Oleh: Abd. Adzim Irsad KETIKA membincangkan oganisasi terbesar di Indonesia, tidak lepas dari NU (Nahdhotul Ulama’). Dan ketika membincangkan basis NU, sudah tentu di Jawa Timur tempatnya. Sedangkan pusat ilmu dan kajian agama, aktifis dan akademis Malang masih menjadi menjadi pusat bagia sebagian besar insan pendidikan Indonesia. Banyaknya lembaga pendidikan mulai Formal Education, Non Formal Education, dan Informal Education di Malang menadi gudangnya, walaupun masih banyak tempat lain yang tidak kalah baiknya dari Malang. Unisma (Universitas Islam Malang), UIN (Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim), UB (Universitas Brawijaya), UNMER (Universitas Merdeka), UM (Universitas Negeri Malang) yang sebagian besar dosen-dosenya adalah warga NU. Karena memang sebagian besar penduduk Malang memang orang NU. Sebagai contoh, guru besar Politik Prof. Masud Said yang mengajar di di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah tokoh NU. Sekolah-sekolah unggulan, seperti Sabilillah, Anak Saleh, adalah bernuansa NU. Sedangkan pusat NU di Kota Malang terletak di Masjid Noor Kidul Pasar. Sebenarnya awal penamaan Masjid Noor akan di ambil dari nama KH Tamin. Sebab, beliau sosok ulama kharismatik yang mengajarkan agama, dan moral kepada masyarakat Kidul Pasar. Tetapi, KH Tamin menolak, karena takut pada pengkultusan. Hampir semua tokoh-tokoh NU kota Malang yang berkiprah nasioal, seperti; KH Hasyim Muzaddi, KH Tolhah Hasan, KH Usman Mansur. Mereka secara rutin pernah mengajar (ngaji) di Masjid Noor Kidul Pasar. Menurut KH Mashudi, ulama kharismatik yang usianya sudah mencapai 110 tahun. Beliau pernah menyampaikan bahwa di Kidul Pasar, tepatnya sekitar Masjid Noor, cukup banyak ulama NU yang menjadi Suhada’ ketika melawan penjajan Belanda. Konon, sebuah daerah yang banyak ulama meninggal sahid (berjuang) menenggakkan agama Allah SWT akan memberikan penggaruh siginifkan terhadap penduduk setempat. KH Usman Mansur, pendiri dan rector Universitas Islam Malang dalam sebuah kesempatan mengatakan:’’Masjid Noor banyak kyainya, juga di dukung oleh banyaknya ulama yang mati sahid (suhda’)’’. Begitulan pernyataan Takmir Masjid Noor H Muhamad Rois. Berdasarkan data, ada sekitar 43 Sahid warga NU, yang sebagian besar dari Kidul pasar. Salah satu yang sangat terkenal adalah KH Mohamad Tamin. Beliu juga termasuk Takmir Masjid Nor pada tahun 1947. Tidaklah berlebihan jika dari waktu-kewaktu Masjid Noor melahirkan tokoh-tokoh penting. KH
Megah dan sejuknya suasana masjid Noor Kidul Pasar
Tolhah Hasan, KH Hasyim Muzaddi, kedua tokoh ini tidak bisa lepas dari Kidul Pasar (masjid Nor). Dalam bahasan ini, penulis ingin menjelaskan potret ulama Karismatik NU Kidul Pasar. Beliau adalah KH Imam Asfali salah satu tokoh ulaam sufi, zuhud yang dimiliki oleh Masjid Noor Kidul Pasar. KH Imam Asfali begitu karismatik, menarik, dan terlihat kesabaranya. Kedalaman ilmu dan spiritual sebagai seorang ulama NU tampak ketika beliau sedang menghadapi berbagai masalah. KH Abu Hanifah, sosok ulama yang pernah mengenal dekat KH Imam Asfali menjelaskan bahwa KH Imam Asfali itu ulama yang sangat sabar, wara’ serta santun, dan tidak pernah memberatkan orang lain. Ketika beliau berangkat ngaji, tidak mau dijemput. Dengan naik angkot, beliau berangkat menuju tempat udangan. KH Imam Asfali adalah santri dari KH Muhammad Said Ketapang, sosok ulama yang terkenal kewalianya. Ketika saya masih dekat dengan KH Suyuti Dahlan, beliau menceritakan bahwanya sebagian besar dari semua santri KH Muhammad Said Ketapang menjadi seorang ulama dan memiliki pesantren. KH Imam Asfali salah satu murid dekat KH Said Ketapang. KH Imam Asfali wafat di Kudul Pasar, tetapi beliau di makamkan dekat dengan KH Muhamamd Said Ketapang. Setelah menikah dengan putri tokoh Kidul Pasar, KH Imam Asfali di percaya menjadi Ketua Yasasan Masjid Noor. Beliau mengajarkan ilmunya melalu pesantren dan juga di Masjid Noor sebagai pusat kegiatan keagaman masyarakat Kidul Pasar. Beliau sangat sabar, arif, bijaksana di dalam mendampingi para pemuda yang duduk
dikepengurusan /ketakmiran Masjid Noor. Beliau juga sabar di menghadapi dalam berbagai problem yang dihadapi oleh pengurus masjid Nor. Salah satu problem yang mendasar adalah semakin dana perluasan masjid Nor. Kebetulan, disamping selatan ada ruko milik China yan bernama Candra (Yok Emprit) dijual ke Masjid dengan harga 105.000.000. Pada tahun 1990 uang sebesar itu sangat besar. Sebagai seorang sesepuh sekaligus seorang panutan, juga sebagai seorang takmir Masjid Noor, KH Imam Asfali tidak hanya memberikan nasehat, tetapi beliau satu-satunya orang yang mengawali jariayah dengan jumlah Rp. 1000.000. Dengan ijin Allah SWT, uang itu menjadi mahnit yang begitu kuat. Satupesatu jamaah, dan masyarakat sekitarnya kompak menjariyahkan sebagian hartanya untuk pembangunan Masjid Noor. Uang 1000.000 yang dijariyahkan seorang Kyai bukanlah uang sembarangan. Uang itu mampu mengajak dan menarik uang-uang halal un tuk bersama-sama membangun masjid Noor hingga seperti sekarang. Tahun 1993, panitia pembangunan Masjid Noor mampu membayar lunas pembelian ruko seharga 105 juga. Jumlah yang sangat fantastis saat itu. Doa KH ImamAsfali bersam uang 1000.000 menjadi bagian dari keramat KH Imam Asfali. KH ImamAsfali salah satu santri dekat KH Muhammad Said Ketapang yang terkenal dengan kewaliannya. KHAbdul Hamid-pun kadang sering sowan kepada KH Said Ketapang. Pembangunan Masjid Noor tidak berhenti sampai di situ. Pelan tapi pasti, pembanguan Masjid Noor terus berlangsung. Pada tanggal 20 november 1993 pembangunan Masjid Noor seluas seluas 800 M2 dilanjutkan kembali dengan menelan biaya Rp 1 Milyar. Rupanya uang 1000.000 juta itu mampu menarik uang sebanyak itu atas izin Allah SWT. Melihat pembangunan Masjid Noor, teringat pada sebuah ayat Allah SWT yang artinya:’’ Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (QS Al-Taubah (9:108). Sentuhan Rosulullah SAW, serta kebersihan pikiran dan hati Nabi SAW dan para sahabat di dalam membangun masjid menjadikan Masjid itu begitu sacral. Pondasinya Imam dan Taqwa. Doa KH Imam Asfali, KH Tamin, KH Ilyas, serta doa ulama-ulama lainya mampu menjadikan masjid Noor menjadi cahaya bagi warga NU kota Malang dan sekitarnya. Sampai ada guyonan, Kyai NU bulum afdal jika beluam pernah ngaji (ngajar) ngaji di Masjid yang di bangun oleh para kekasih Allah ini. Seperti namanya, Masjid Noor menjadi cahaya dan penerangan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kebaikan. Wallau A’lam. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
9
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qasas: 77)
Adek-adek asuh bersama keluarga Ibu Hj. Lita Herawati, di Hokben MX Mall
Adek-adek asuh bersama keluarga Bp. H. Dian, menikmati makan malam di RM. Ayam Goreng Jogja
Adek-adek asuh bersama Bunda Hj. Sri Rejeki, makan malam dan berfoto bersama di RM. Harmony
Muharram tiba dipertengahan bulan November lalu, banyak menyisakan acara penuh dengan cerita, diantaranya kegiatan Dinner Giving Muharram yang terlaksana berkat dukungan secara penuh oleh para Muzaki dan dermawan setia LAZIS Sabilillah:
Adek-adek asuh bersama Ibu Ana Chio dan Ibu Lisa, diajak makan malam di NFC Plaza Araya
Tampak kegembiraan anak-anak melihat banyaknya lauk dan sajian yang dihidangkan
10
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
Dibungkus.., Ketika makanan yang tidak habis masih sisa maka dibungkus dan dibawa pulang juga bisa..
Doa Ketika Ada Petir
Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi “Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya.�
Acara dibuka oleh Gus Anas Basori, mewakili Yayasan dan LAZIS Sabilillah
Dimeriahkan pula oleh penampilan sholawat dan tari saman dari salah satu TPQ peserta FAS 2013.
Festival Anak Sholeh-Sholehah yang rutin dilaksanakan setiap tahun, kini diselenggarakan pada awal bulan Desember. Dengan jumlah peserta yang bertambah setiap tahunnya pelaksanaan lomba-lomba berjalan sangat semarak, berikut dokumentasinya:
Lomba-lomba dilaksanakan serentak diseluruh area masjid, tampak salah satu peserta lomba hafalan surat pendek lantai 2 masjid Sabilillah
Para pemenang lomba berfoto sesaat setelah menerima trophy dan bingkisan pemenang lomba.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
11
Corporate Culture Tiga Pilar SEMANGAT inilah yang terus digelorakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan dengan dibantu anggota Prof. Dr. H. Ahmad Rofi'udin, MPd dan Drs. H. Syaiful Masykur, serta beberapa pakar lainnya. Spirit menjadikan Sabilillah, tidak hanya sebagai masjid, tapi juga sebagai tempat jujugan masyarakat umum dalam segala urusan. Mau sekolah berkualitas ada LPI di bawah Prof Dr Ibrahim Bafadal sebagai direktur, mau berekonomi sosial bisa ke pilar LPES dengan Prof Dr. Mas'ud Said sebagai direkturnya, dan masyarakat yang ingin beribadah dengan khidmat telah disediakan masjid Sabilillah dengan segala sarana prasarananya yang nyaman dengan Drs. Kh. Mas’ud Ali, M.Ag sebagai pemangkunya. Yayasan Sabilillah dengan tiga pilarnya itu telah menjelma sebagai kapal induk yang akan memberikan total service (pelayanan total) pada umat. Baik umat di Malang maupun umat luar Malang yang memang telah sepakat menjadikan Masjid Sabilillah sebagai transit. Di bidang kesehatan, LPES Sa bilillah
Suasana acara silaturrahmi dan rapat kerja sekaligus pembangunan Yayasan Sabilillah, bersama seluruh jajaran pengurus Yayasan Sabilillah
12
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
(Bagian 2 Habis) dalam waktu dekat menyediakan SMS (Sabilillah Madical Services) sebagai rumah sakit transit lewat kerjasama dengan RSI Unisma. Kerjasama keduabelah pihak telah dilaksanakan. Ini juga sebagai bentuk budaya kerjasama antar-lini, di mana Yayasan Unisma (yang membawahi RSI Unisma) juga ada nama Prof KH Tholchah Hasan sebagai pembinanya. Di bidang pendidikan, LPI tahun depan juga membuka SMA Sabilillah, setelah sukses dengan SMP dan SD Sabilillah. SMA ini direncakan akan segera dibuka dengan lokasi dekat dengan SMP, yakni di Jl Ikan Piranha Kota Malang. Dengan adanya SMA ini, layanan bagi umat yang ingin pendidikan Islam berkualitas akan segera bisa terwujud. Bidang peribadatan, layanan Masjid Sabilillah dalam meningkatkan spiritual umat juga terus dikembangkan. Santapan ruhani hampir tiap sore dilaksanakan. Mulai dari pengajian yang membahas fiqih hingga tasawuf.
Umat yang hadir pun mulai dari masyarakat Malang hingga luar Malang. Bahkan terbaru, Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya memercayakan pembinaan mahasiswanya di Masjid Sabilillah. Total service total bagi umat yang dilaksanakan Sabilillah itu pula yang menjadikan spirit corporate culture di dalam organisasi. Semua pilar saling menguatkan dan mengisi agar cita-cita besar itu terus berjalan. Bukan hanya untuk Malang, tapi juga untuk Indonesia. Maka, untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut, Prof KH Tholchah Hasan bersama para pembina dan pimpinan tiga pilar, membikin perencanaan Sabilillah dalam jangka menengah dan panjang. Karena itu, demi layanan total (total service) Masjid Sabilillah untuk umat Islam, jangan kaget jika dalam dua atau lima tahun ke depan, umat bisa menikmati mal, rumah sakit, hotel, dan layanan lainnya yang dikelola Sabilillah. Semuanya bukan untuk gagah-gagahan, tapi untuk melayani umat dengan niat bersih dan mulia. Insya Allah. (Red:LAZIS13)
Dari Festival Anak Sholeh Sholehah (FAS) 2013 LP2M Lazis Sabilillah
Ajang Unjuk Prestasi Generasi Islami Festival Anak Sholeh Sholehah (FAS) 2013 tahun ini memasuki tahun keempat. Gelaran rutin tahunan ini bertempat di Masjid Sabilillah Malang. Peserta dari TPQ, TPA, dan Madin (Madrasah Diniyah) se Kota Malang. Acara berlangsung meriah dan khidmat. HAMPIR seluruh area Masjid Sabilillah, mulai dari depan kantor, teras utara, timur, hingga selatan Minggu, 1 Desember 2013, sejak pukul 08.00 dipenuhi anak-anak. Mereka duduk berjajar. Terpisah antara laki-laki dan perempuan. ’’FAS ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan. Anak-anak menunjukkan prestasinya. Mereka menunjukkan bahwa TPQ dan Madin bisa berprestasi di bidangnya,’’ ucap Ustad Sholeh, ketua Lembaga Pendampingan Peningkatan Mutu (LP2M) TPQ dalam sambutannya. LP2M TPQ adalah lembaga pembinaan di bawah Lazis Sabilillah. Lewat lembaga ini, Lazis Sabilillah melakukan pendampingan pada TPQ, TPA, dan Madrasah Diniyah di Kota Malang. Hingga saat ini sudah ada 50an TPQ yang dibina Lazis Sabilillah. Sejak pagi acara erlangsung sangat meriah. Diawali sambutan Ketua Panitia Ustadza Rina, Ketua LP2M TPQ Ustad Sholeh, dan KH Anas Basori (Gus Anas) yang mewakili Yayasan Sabilillah sekaligus LAZIS Sabilillah sebagai induk dari LP2M TPQ. Pada sambutannya, Gus Anas yang juga tim fatwa LAZIS Sabilillah menyampaikan bahwa perlu sekali dilaksanakan acara semacam ini. Sebab titik atau inti pendidikan Islami bagi generasi muda saat ini selain di sekolah-sekolah umum dan pondok pesantren, juga di TPQ – TPQ, TPA atau MADIN. Lembaga ini banyak tersebar di lingkungan kampung atau perumahan. Doi lemnbaga ini pula prestasi dari tiap-tiap TPQ ditampilkan di FAS semacam ini untuk menjadi pemacu semangat tiap-tiap santri untuk selalu menjadi
Acara dibuka oleh Gus Anas Basori, mewakili Yayasan dan LAZIS Sabilillah
yang terbaik dan berprestasi. FAS ke-4 ini diikuti sekitar 800 peserta dari berbagai TPQ, TPA serta Madin di wilayah Kota Malang. Sebagian besar adalah anggota dari LP2M TPQ LAZIS Sabilillah. Yang hingga saat ini telah berjumlah lebih dari 50 TPQ pernah mendapatkan kesempatan untuk memperoleh dana bantuan serta pendampingan dari LAZIS Sabilillah melalui LP2M TPQ-nya. Ustad Sholeh menjelaskan, acara ini digagas dan dilaksanakan setiap tahun untuk memotivasi tiap-tiap TPQ. Khususnya bagi para pembina, guru, maupun ustad dan ustadzah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam membimbing santri-santri pada tiap-tiap TPQ. Lebih lanjut Ustadzah Rina menyampaikan, selaku ketua panitia menyampaikan selain memotivasi kreativitas setiap TPQ untuk mencetak santri-santri yang berprestasi, diharapkan pula acara ini menjadi ajang silaturahim bagi seluruh TPQ-TPQ di Kota Malang. Karena hampir bisa dipastikan setiap hari, setiap sore TPQ dengan ustad dan ustadzahnya hanya akan disibukkan dengan pembelajaran pada TPQ masing-masing, hingga bisa jadi tidak akan
sempat mengenal TPQ-TPQ lainnya walaupun dalam satu lingkungan. Acara yang setiap pertengahan bulan Muharram ini mendapat sambutan luar biasa. Diantaranya terlihat beberapa sponsor-sponsor dari luar lembaga yang turut serta berpartisipasi serta mendukung terlaksananya kegiatan ini. Begitu pula para pendaftar yang mengatasnamakan TPQ, tercatat pada rekap formulir pendaftaran sebanyak hampir 70’an TPQ, TPA maupun Madin berpartisipasi pada FAS kali ini. Memang tidak jauh seperti pada tahuntahun sebelumnya, pada Festival Anak Sholeh-Sholehah kali ini digelar berbagai macam lomba-lomba bagi kategori SD maupun Taman Kanak-Kanak. Di antaranya yakni lomba Pildacil, lomba Puisi Islami, Lomba Adzan kategori SD dan TK, lomba Tartil, lomba hafalan doa dan surat-surat pendek, serta lomba mewarna bagi kategori SD maupun TK. Lomba berlangsung sejak pukul 08.00 hingga pukul 12.00 wib. Yang diakhiri tepat pada berkumandangnya adzan dhuhur, bersamaan disampaikannya pengumuman para pemenang lomba. (red)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
13
Diasuh Oleh:
KH. Mas’ud Ali, M.Ag Ketua Yayasan Sabilillah
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Puasa Sunah Sekaligus Niat Qodlo Puasa Wajib Jawab : Dalam beribadah perlu ada skala prioritas, mana yang harus dikerjakan lebih dahulu dan mana yang harus dikerjakan kemudian. Apabila ada dua pilihan dalam ibadah, yang satu hukumnya wajib dan yang satunya lagi hukumnya sunah maka yang diprioritaskan untuk dilaksanakan adalah yang hukumnya wajib. Demikian pula dalam hal ibadah puasa, apabila seseorang masih ada tanggungan qodlo’ puasa wajib maka ia harus melaksanakan puasa wajib dulu dari pada puasa sunah. Kemudian yang anda tanyakan adalah bagaimana apabila puasa sunah ( misalnya puasa hari Asyura’ atau puasa Senin Kamis dan sebagainya ) sekali gus diniatkan melaksanakan qodlo’ puasa? Dalam hal ini tidak dibenarkan, sebabnya mendahulukan puasa sunah dari pada puasa wajib. Dalam kitabAl Fatawi Al Kubra disebutkan :
Dan dengan demikian perlu diketahui bahwa yang afdlal bagi orang yang menghendaki puasa tahawwu’ ( sunah ) hendaknya ia niat puasa wajib apabila memang ada kewajiban baginya. Dalam Kitab Fathul Mu’in diterangkan: أ Kebanyakan ulama mutaakhirun berfatwa terdapatnya pahala puasa sunah arafah dan puasa sesudahnya dengan pelaksanaan puasa wajib di dalamnya. Dari keterangan tersebut jelas bahwa apabila anda ingin puasa sunah, sementara anda masih punya kewajiban qodlo’ puasa wajib maka hendaknya anda niatkan puasa wajib ( qodlo’) meskipun bisa juga dibersamakan dengan puasa sunah, misalnya puasa hari Asyura’, Senin, Kamis dan sebagainya.
Mencuci Pakaian Dengan Mesin Cuci Tidak Suci..?? Jawaban : Ada dua tujuan mencuci pakaian yakni menghilangkan kotoran ( najis ) yang melekat di pakaian, atau sekedar menghilangkan kotoran ( tidak najis ), misalnya daki atau keringat yang melekat di pakaian. Apabila najisnya berupa barang yang nampak, misalnya darah merah atau tinja maka najis tersebut harus dihilangkan dulu hingga tidak tampak lagi. Baru kemudian dicuci dengan air yang suci dan menyucikan ( thohir wa muthohhir ). Hal ini mengacu kepada Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Asma’ binti Abu Bakar RA, bahwa suatu hari datang seorang wanita datang kepada Nabi saw. dan berkata :
“Salah seorang diantara kamibajunya terkena darah haidl,bagaimana kami mengatasinya?” Maka beliau menjawab
:” Hendaklah ia menggosoknya, menghilangkannya dengan air lalu membasuhnyakemudian shalat dengannya”. HR. Muslim Kecuali apabila najisnya berupa najis mughlladzhoh, misalnya kena liur anjing maka memba suhnya harus tujuh kali, salah satu diantaranya dengan debu yang suci berdasarkan HaditsNabi saw.
( Cara ) menyucikan perabotan kalian apabila kena jilatan anjing hendaknya kalian membasuhnya sebanyak tujuh kali salah satunya dengan debu. ( HR Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Al Baihaqi ) Adapun teknis menyucinya dengan mesin cuci atau manual sama saja sucinya asalkan sesuaidengan ketentuan di atas.
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.
14
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
diasuh oleh: Tim Dokter Sabilillah Medical Service
Tak Mau ASI DOKTER saya ibu menyusui (26). Sejak memasuki 9 bulan, anak saya sudah tak mau lagi minum ASI, padahal ASI saya masih keluar cukup banyak. Untuk menghindari pengerasan di payudara, saya memerasnya dengan tangan dan ini saya lakukan setiap hari . Sekarang saya sudah tidak pernah memerasnya karena payudara tidak keras lagi. Meski kalau diperas pun masih akan keluar 3-6 tetes ASI. Yang ingin saya tanyakan, adakah efek samping bila ASI tidak dikeluarkan? Apa benar ASI yang tidak dikeluarkan bisa menyebabkan kanker payudara? Bagaimana caranya agar ASI tidak keluar lagi mengingat anak saya sudah tidak menyusu? Demikian masalah yang saya hadapi, mohon penjelasan dokter dan terima kasih banyak atas perhatiannya. Wati, Gondanglegi ASI merupakan karunia besar dari Tuhan YME bagi keturunan umat manusia dan dianjurkan untuk diberikan sampai usia anak dua tahun. Sebenarnya tidak ada bayi yang tidak suka ASI. Permasalahan mulai timbul bila ibu bekerja, bayi diberi susu botol dan memakai dot/empeng. Oleh karena itu kepada setiap ibu hamil saya selalu menganjurkan memberi ASI dan tidak memberikan susu botol dengan dot. Kecuali pada keadaan di mana ibu atau bayi tidak mungkin memberikan/ menerima ASI. Di antaranya bibir sumbing yang berat hingga langit-langit bayi terbelah.
Efek samping bendungan ASI dapat berupa nyeri karena bendungan hingga pembentukan nanah yang memerlukan tindakan operasi. Penghentian pemberian ASI belum terbukti menyebabkan kanker payudara. Akan tetapi tindakan pengguguran kandungan berulang meningkatkan risiko kanker payudara. Karena begitu wanita menjadi hamil, maka kelenjar susu aktif memproduksi ASI. Penghentian kehamilan yang berulang kali menyebabkan aktivitas kelenjar payudara jadi tidak terkontrol. Penghentian ASI bisa dengan cara dipompa kemudian segera dibebat. Atau memakai obat-obatan, misalnya bromokriptin yang bisa diperoleh dari dokter. Semoga pada kehamilan berikut Ibu dapat memberikan ASI sampai anak berusia dua tahun. (*)
Tak Mau Susu ANAK kedua saya 14 bulan, BB/PB 9,5 kg/73 cm. BB/PB lahir 2,4 kg/42 cm. Apakah normal? Saya masih memberikan ASI di waktu sore sampai pagi (karena bekerja). Siangnya ia minum susu formula hanya sekitar 60-90 ml. Meski saya sudah coba gonta ganti susu formula namun ia susah minum susu. Ia lebih suka minum air putih dan perasan sari buah jeruk dan tomat. Anak saya sudah makan nasi lembek + sayuran + lauk 3 x sehari. Juga suka ngemil meski sedikit. Pernah saya periksa ke dokter mengenai berat badannya yang
Psikologi Parenting
Diasuh oleh: Muhammad
naiknya hanya sedikit-sedikit, tapi dokter bilang tak apa apa. Katanya, BB anak usia 1 tahun minimal 3 x BB lahir dan selama anaknya sehat, lincah dan perkembangan bagus tak usah dikhawatirkan. Ia sudah bisa jalan waktu umur 1 tahun 10 hari. Anak saya juga cerewet sekali meski bicaranya belum jelas. Yang ingin saya tanyakan apakah gizi anak saya sudah cukup, mengingat dia tak mau susu formula? Bagaimana agar ia mau susu? Bagaimana jika diberikan gula, apakah tak masalah? Laila – Lowokwaru Ukuran BB/PB 9,5 kg/73 cm di usia 14 bulan adalah normal. Kebutuhan susu anak usia lebih dari 1 tahun adalah 2 x 210 cc, baik berupa ASI maupun susu formula. Meskipun anak Ibu hanya minum susu formula 60 - 90 ml + ASI, namun tumbuh kembangnya sudah cukup baik. Berarti kecukupan gizi dan kalori yang didapat dari zat makanan lain sudah cukup, sehingga Ibu tak perlu cemas. Zat gizi untuk anak tak hanya diperoleh dari susu, melainkan juga dari nasi, sayuran, lauk, sari buah dan susu formula + ASI yang selama ini sudah Ibu berikan. Bila Ibu menginginkan anak mau minum susu lebih banyak, mungkin dapat dicoba dengan susu segar cair yang rasanya umumnya lebih enak. Penambahan gula pada susu formula tidak diperlukan karena biasanya rasanya sudah manis. Bila terlalu manis malah dapat menyebabkan diare. (*)
Mahpur
Dosen Psikologi UIN Maliki Malang
Humor, Menghangatkan Hubungan Pasangan (Bagian 3 Habis) HUMOR menyegarkan interaksi sosial, mendorong hubungan familiar, penuh keakraban, memperkaya imajinasi sosial anak, dan menciptakan suasana bergembira secara kolektif. Humor merangsang kenikmatan kebahagiaan bersama anak dapat saling dipertukarkan. Ia menyehatkan karena rasa jenaka, tertawa, gembira dapat merangsang emosi sosial sehingga menurunkan tingkat stres atau tekanan psikologis akibat masalah yang dihadapi oleh anak. Humor pada anak dapat dikembangkan menggunakan media cerita. Orang tua dapat memilih cerita-ceria lucu melalui browsing di internet, membaca buku
cerita atau mengisahkan pengalaman keseharian istimewa atau di tempat kerja orang tua untuk digubah menjadi ceritacerita menyegarkan. Orang tua juga dapat mengolahnya dengan memperkaya gerak tubuh (gesture) yang lucu untuk merangsang komunikasi interaktif dan daya tarik anak. Humor mengelola harmoni dengan mengoptimalkan hubungan emosional tanpa tekanan dan membebaskan anak dari perasaan takut oleh hubungan paternalistik, yakni orang tua menjadi figur yang menakutkan atau hubungan yang mengancam. Melalui humor anak dapat
menempatkan orang tua kedalam imajinasi kreatif, sosok yang suka bergembira, penuh perhatian, merasakan kasih sayang dan kedekatan. Humor juga dapat mengubah suasana hati anak dan menyehatkan secara emosi. Anak memperoleh keseimbangan emosi yang tercipta pada momen humor. Humor juga mampu digunakan untuk membentuk sikap positif anak, asalkan humor merupakan reproduksi dari sebuah kegembiaraan yang diekspresikan melalui kata-kata positif. Humor dengan demikian dapat memulihkan kondisi psikis menuju kualitas emosi yang normal (Habis). Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
15
J
AMAN dahulu seseorang mengemis meminta sesuatu dikarenakan sebab kebutuhan yang sangat mendesak terutama dalam urusan untuk menyambung hidup. Mungkin hanya dengan meminta sepotong roti atau beberapa suap nasi saja. Bagi mereka itu sudah cukup sekedar untuk mengganjal perut, Dan rata-rata diantara mereka adalah golongan kaum fakir, miskin, dhuafa’ dan musafir. Seperti contoh dalam suatau riwayat diceritakan bahwa ada seorang pengemis yang datang kerumah Rasulullah SAW. Pada waktu itu Rasulullah SAW baru saja akan makan bersama keluarganya setelah satu hari satu malam Beliau tidak makan. Ketika Beliau sudah siap-siap akan memulai makan, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Maka Rasulullah SAW bergegas membukakan pintu rumah Beliau. Tiba – tiba ada seorang yang mengaku sudah 3 hari tidak makan dan meminta sedikit makanan. Kemudian Rasulullah SAW masuk kerumah dan mengambilkan roti yang sudah siap untuk beliau makan bersama keluargaNya, dan kemudian dikasihkan semua kepada sipengemis tersebut. Padahal Rasulullah pada waktu itu juga dalam keadaan lapar. Akan tetapi bagi Beliau ada yang lebih
16
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
membutuhkan bagaimana raOleh: makanan tersemainya”. Ditinbut dari pada jau dari beberapa Ust Ahsan Subur Beliau. Sungguh hal tersebut inilah akhlak mulia yang telah apakah mereka memang benar-benar dicontohkan Rasulullah kepada miskin dan pengemis ?, sungguh ini umatnya. bukan budaya seorang muslim umat Akan tetapi lain halnya dengan Nabi Muhammad Rasulullah SAW. pengemis jaman sekarang, mereka Sungguh ini bukan miskin tapi bumengemis karena hobi meminta-min- daya miskin dan sungguh ini bukan ta dan mengharap belas kasih orang pengemis tapi budaya mengemis. Itu lain padahal diantara mereka dilihat adalah amalan seseorang yang sendari fisik masih terlihat muda kuat gaja melupakan nikmat Allah SWT sehat dan sempurna akalnya. Dintara yang telah dikaruniakan kepadanya mereka ada mempunyai pakain layak dan amalan orang yang tidak mau pakai akan tepi demi melancarkan bersyukur terhadap pemberian Almisinya, justru tidak malu memakai lah SWT. pakaian yang compang-camping ala Maka hukum mengemis yang tarzan. Bahkan rata-rata mereka juga seperti itu adalah sama dengan hukum mempunyai rumah tempat tinggal menipu diri sendiri terlebih orang lain yang bagus juga layak. Pernah ada (HARAM). Dalam beberapa hadits seorang pengemis yang mengaku disebutkan bahwa “ Allah lebih berapa pendapatan mereka satu bulan. mencintai seorang mu’min yang Ternyata bukan jumlah yang kuat dari pada yang lemah”. Ada sedikit akan tetapi jumlah yang juga satu hadits yang menyebutkan disebutkan cukup mengagetkan dan “ Allah SWT lebih mencintai sesmenggiurkan yaitu 25 juta rupiah eorang yang ulet/trampil dan suka perbulan. Pernah juga saya pribadi berusaha”. Sehubungan dengan bertanya pada salah satu pengemis hal tersebut marilah kita selalau yang kebetulan ketemu dijalan. mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tampang yang sedih dia men- dengan memperbanyak do’a dan jawab,” hari ini sepi mas, setengah dzikir kepadaNya supaya kita dihari baru dapat 100 ribu” dan dalam jauhkan dari sifat menggantungkan hati saya berkata,” sepinya saja segini diri kepada sesama makhluk. Dengan
mendekatkan diri kepada Allah SWT maka rizki kita akan barokah. Juga penting dan wajib bagi kita untuk selalu memperbanyak berikhtiar dan silaturrahmi. Karena dengan begitu maka akan banyak pula pintu-pintu rizki yang akan terbuka untuk kita. Sungguh Allah menciptakan bumi yang penuh dengan ragam penciptaan didalamnya sejatinya itu untuk manusia. Tanaman, hewan dan sesuatu yang ada didalam bumi. Sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkan semua itu dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 60 “makan dan minumlah dari rizki (yang telah dikaruniakan) Allah dan jangan berkeliaran dimuka bumi dengan berbuat kerusakan”. Dari keterangan ayat tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa adanya jaminan rizki dari Allah SWT bagi makhluk hidup dibumi tanpa terkecuali dan diperintahkan kita untuk menjaga kelestarian lingkungan serta dilarang berbuat kerusakan. Semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat dan barokah yang akan selalu mengiringi langkah kita dalam menjalani kehidupan didunia. amiin. dan Terakhir kami sampaikan “ tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah”. (Red*)
Suami Korban Tabrak Lari, Sehari-hari Jual Sandal IBU Irna Choirun Niswatin, janda 2 anak yang bertempat tinggal di Jl Arief Rahman Hakim III Kota Malang yang saat ini juga sebagai penerima program Bedah Rumah tahap ke 5, sejak suaminya meninggal dunia pada 2009, ia hidup hanya dengan 2 orang anaknya saja. Dan saat ini telah menjadi anak asuh LAZIS Sabilillah. Lewat program beasiswa dan pendayagunaan yatimlah bu Irna menitipkan anak-anaknya untuk mendapatkan bantuan pendidikan rutin setiap bulannya. Bantuan itu antara lain untuk anak pertamanya M. Yusuf yang baru saja lulus SMKN 4 Malang tahun 2012. Dan adiknya M. Ridho yang saat menjadi anak asuh pertama kali massih menginjak kelas 4 SD. Saat ini Yusuf bekerja di usaha percetakan milik saudara teman sekolahnya. ‘’Kalau ada pesanan cetak, baru ia di panggil,’’ ujar Bu Irna. Sedangkan M. Ridho telah menginjak kelas kelas 1 SMP di SMP Islam Athtaroqie Malang. Ridho pun sangat membutuhkan banyak biaya karena sekolahan merupakan milik yayasan yang kebanyakan sulit dan tidak bisa mengajukan keringanan. Menurut Yusuf, putra pertama Bu Irna
dahulu ia dijanjikan di perusahaan almarhum ayahnya bekerja, tetapi dikarenakan beberapa hal akhirnya iapun mengurungkan niatnya. Cita-citanya sangat keras untuk bisa menjadi seorang polisi, maka ia sering ikut pendaftaran menjadi polisi hingga kali ke 2 ia gagal mengikuti test. Kenapa Yusuf kenapa kok gak mencari pekerjaan yang pasti saja, malah ingin menjadi seorang polisi? Yusuf menjawab; ‘’Semenjak ditinggal meninggal ayah ibu susah cari uang, dan pinjam uang sana sini Pak, saya kasihan sama ibu. Dengan menjadi polisi ibu pasti senang, dapat membiayai adek saya sampai kuliah. Keluarga kami tidak susah lagi sehingga tidak ada orang yang meremehkan lagi,” katanya. Sementara usaha yang sekarang dilakukan Bu Irna menyulam kristik untuk bahan membuat sandal yang dijual di pasar-pasar tradisional dan membuat krupuk yang dibungkus plastik dan dititip-titipkan di warungwarung di sekitar wilayah Jl. AR Hakim tempat tinggal ibu Irna berada. Suka duka setiap harinya Tim LAZIS sudah sangat banyak menerima sambatan ibu Irna, dari
survei LAZIS Ibu Irna mengatakan; “Lha untuk sehari2 saja kulo nyuwun saking Sabilillah nopo maleh untuk kebutuhan sekolah.’’ LAZIS sendiri juga membantu permodalan usaha sampai tidak punya beras untuk seharihari. Hampir untuk kebutuhan sehari-hari LAZIS yang memberi bantuan, apalagi untuk sekolah Ridho, sampai yang terakhir kemaren 1 bulan yang lalu menyampaikan bahwa rumahnya kebocoran sehingga air masuk sampai ke meteran listrik. Segera LAZIS langsung menuju lokasi untuk survei, alhasil memang yalak untuk diberbaiki. Khususnya di rumah bagian tengah sampai ke belakang, 60% sudah tidak layak dan hancur. Memang zaman sekarang tidak mudah mencari pekerjaan yang pasti, jangankan yang hanya lulusan SMK yang sarjana saja masih banyak yang nganggur, tidak menutup kemungkinan banyak sarjana yang bekerja sebagai sopir, Pom Bensin, SPG di toko-toko. Hanya saja bagaimana kita berusaha bekerja semaksimal mungkin dengan hati yang ikhlas dan istiqomah Insya Allah kita semua pasti akan menemukan jalan yang diberikan oleh Allah… Amien. (*)
Ibu Irna, kedua dari Kiri. Pada saat ceremony pelaksanaan program bedah rumah tahap 5 pada hari Minggu lalu bersama pengurus harian LAZIS Sabilillah
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE NOVEMBER 2013 SUMBER PENERIMAAN
60,798,262
Donatur Warko Rekening Bank Kotak Amal fakir Miskin Masjid Kotak Amal Yatim MQS Penitipan Anak Penerimaan Lain-lain
28,492,500 6,601,100 5,686,000 2,565,000 7,638,500 3,880,000 5,500,000 435,162
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN NOVEMBER 2013 PENGELUARAN 49,946,251 Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ 3,050,000 Prasarana Sekolah Dhuafa’ 550,000 Beasiswa Yatim 3,350,000 Prasarana Sekolah Yatim 550,000 Private gratis 1,069,000 Perpustakaan 300,000 Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan Mustahik 150,000 Pembinaan guru TPQ 750,000 Pembinaan Musolla 400,000 Baca Al-Qur’an Dewasa 5,750,000 Pendidikan dan Pelatihan 78,000 Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan 500,000 Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi 52,000 Buletin Dakwah 4,500,000 Program Kesehatan dan Gizi Mustahik Sehat 500,000 Program Santunan Insentif Guru TPQ 1,000,000 fakir miskin 405,000
Lansia 1,650,000 Santunan Gharim 500,000 Fisabilillah 500,000 Ibnu Sabil 100,000 Insidentil Yatim 2,744,500 Operasional Cetak(Brosur,Leaflet,kartu,kotak) 40,000 Perlengkapan operasional Kantor 345,000 Transportasi 1,295,000 Telpon 32,000 Biaya Perawatan Aset Tetap 410,000 Konsumsi 193,500 Jamsostek 1,108,500 Internet 165,000 Amilin 6,025,000 Volunteer 1,710,000 Biaya operasional lain-lain 602,000 Biaya Lain-lain 305,851 Investasi ke Penitipan Anak 4,228,100 Investasi ke SMS 37,800 Prog. Bedah Rumah ke 5 5,000,000
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN NOVEMBER 2013 No Nama 1 Ayla Azzura Maharani 2 Hadi Safari 3 Rizky Agita 4 Sis Prawoto 5 Andika Irhab M. 6 Endang Sulaeni 7 M. Hanafi 8 M. Raihan R. Zafir 9 Siti Zulaikah 10 Susanto 11 Sutrisna Wati 12 Widhi Handoko 13 Yosman 14 Hamba Allah (ANK) 15 Dwi H. Purnomo 16 Edi Soepomo 17 Mbk. Mujiati 18 N. Yusuf 19 Resha Ayu Anita 20 Slamet Riyadi,H 21 Soleh Gatot 22 Sugeng (Ibu) 23 Anang Djumala 24 Anis 25 Ate Rushendi 26 Didik Supardi,Ir 27 Listyawati 28 Mafazah 29 Makali (Bp) 30 Moeadi,H 31 Hamba Allah (RK) 32 Sahid,H
18
Rp 10,000 10,000 10,000 10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000
Sabilillah Edisi 111 / Desember 2013 / Thn: 06 Majalah Komunitas
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Sofian Arief Sulaiman Yunita Eka W. Lukman Moch Iksan,H Moch. Antik A. Rizal Amri Aini Hayati Anis 2 CV. Wiratama Diah Dian Indra Cahyono dr. Agoes Budijono Dwi Retna Dwi Suryanto Edra Ertantyo Eko Prasetya H. Eko Ujang K.D Erna Kasiono Fuad & Akmal Gatot Kisworo H. Abd. Kadirun H. Jhonny Hidayat H. Prambodo Hendrik Hilman (Gus Andik) Hj. Dewi ZN. Ibrahim Ika Nur (Suhariyanti) Indra Kurniawan JNE Sulfat Jose Arsanto Hamba Allah (LLS)
30,000 30,000 30,000 35,000 35,000 35,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
66 Liliya Indra Cahyani 67 M. Muwidha 68 Mien (Ibu) 69 Moch. Soleh 70 Hamba Allah (NXDR) 71 Nur Aini Hanifah 72 Nursalam & Lilik 73 Sri Mastuti 74 Subardi (ibu) 75 Suharianto 76 Supardi 77 Tatik 78 Taufik Hidayah 79 Taufikurrahman 80 Hamba Allah (TI) 81 Tutik Mahaleni 82 Hamba Allah (VDR) 83 Woja,Hj 84 Zamzami (Ibu) 85 Amien L Chaziem 86 Mbk. Nung 87 Chandra 88 H. Buwono 89 Ima 90 Sri Sunarjati 91 Syaifudin 92 Wardoyo 93 Wiwik Sumartini 94 Yunita 95 Bayu Santoso 96 Winarti 97 Hamba Allah (NYMK) 98 Abd. Irsyad Adzim 99 Abdullah Ihsan 100 Anggun Sasmita 101 Ardhita Permana I.H. 102 Ashilatun Niswah 103 Azmy Khairany 104 Bambang Budi W. 105 Brian Angga 106 Dewi A Ambarwati 107 Dr.Moch.Bahrudin 108 Drs.H.Hariadi 109 Faizal Reza 110 Hamba Allah (FRD) 111 H. Misbahul Anam 112 H. Agus 113 H. Karbi 114 H.A Shahab 115 Ikromi Mudhar 116 Ir. Irsyat Iffano, MT 117 Iriani Indah 118 Listia Amalia 119 M Yunus,S.Pd,M.Pd 120 M. Nouval Tsani Agil 121 Nadya Nafis K 122 Nafis Bayram Vely 123 Nunik Kartiko 124 Nurul Laili Spdi 125 Oddie 126 Panji Sapto Hadi 127 Prof. Edi Widjajanto 128 Rahayu 129 Rizky Lintarta 130 Sari Wahyuni/Andy Yuseno 131 Sofiah / M. Wahib 132 Hamba Allah (SWDD) 133 Hj. Suhartini 134 Suroto 135 Sutedjo 136 Titik Puji Lestari 137 Umi Sholikhah,HJ / Dika 138 Uswatun 139 LAA DISHUb Malang 140 Rizki 141 Siswanto 142 Ana Chio 143 Astri Ika 144 Dr.HM. Mujab Mashudi 145 Dwijo (Hj) 146 H. Muchlis 147 Imam Ghozali,H 148 Kunyati 149 M. Bagus Cahyono
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 60,000 60,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 80,000 80,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 120,000 120,000 126,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000
150 Mudjiono & Dwi PA 150,000 151 Nonot Harnowo 150,000 152 Novanita R. (Nita Collection) 150,000 153 Rudi & Istri 150,000 154 Ruqoyah 150,000 155 Soewardi, BA 150,000 156 Sri Utami 150,000 157 Sugeng 150,000 158 Yoni 150,000 159 Sudarianto 153,000 160 Bank Mandiri (Yatim) 159,733 161 Penjualan Shobat 175,000 162 Soewito 175,000 163 Sri Hendrastuti 175,000 164 Abdurrahman Baragbah 200,000 165 Ahadun 200,000 166 Ahmad Iis Sugianto 200,000 167 Almh. Tukinem 200,000 168 Amanda Nur Fauziah 200,000 169 Aulia Marliana,Dr 200,000 170 Dian Wahyuni,Hj 200,000 171 Efendi 200,000 172 Gurnito (Ibu) 200,000 173 H. Mulyono 200,000 174 Hegi Harjoyo 200,000 175 Hidayatulloh 200,000 176 Irpangesti Asmaningtyas 200,000 177 Iwan Budiartono 200,000 178 Lita Herwanti 200,000 179 Prof.Dr. M. Mas’ud Said 200,000 180 Qudsiyah 200,000 181 Slamet Hariyanto 200,000 182 Suko Wiyono 200,000 183 Aditya Yuli N. 225,000 184 Hamba Allah (SLLYN) 227,000 185 Bank Mandiri (Zakat) 228,717 186 Achmad Suhartono 250,000 187 Ratih Indah A 250,000 188 Rosyad,SH 250,000 189 Sri Budaya 250,000 190 Yudi Prima Kurniawan 250,000 191 Gatot/Novi 265,000 192 Almh. Siti Romlah 300,000 193 Jeni Susyanti/Yeni Dahlan 300,000 194 Nita Collection 300,000 195 Nusi Tristiawati 300,000 196 Qurrotul Desfirea WK. 300,000 197 Ratna Ika Putri 300,000 198 Wahyu Novita 300,000 199 Lela 350,000 200 Anita Rahmawati & M. Irfan 355,000 201 Eliza Said 400,000 202 Wiwied Agus Kusdirianto 400,000 203 Collectif 437,500 204 Arifin Hastim 500,000 205 Badar 500,000 206 Faida G Mahameru 500,000 207 H. Zainul Fadli,M.Kes 500,000 208 Hamba Allah (ONI) 500,000 209 Ida Kartini 500,000 210 Kuswohadi 500,000 211 Lilik Artanto 500,000 212 Novelia, Pravianti & Satrio 500,000 213 Prof.Dr.Hj.Utami Widiati,MA 500,000 214 R. Nugroho Sekeluarga 500,000 215 Rizki Novi Yohana 500,000 216 Ir. Ucok Chabib 500,000 217 Mudjianto 600,000 218 Agung Cahyono 700,000 219 Saida Ichana 700,000 221 Aniswatul Khamidah 900,000 222 Andre 950,000 223 Robert / Roby 1,000,000 224 H. Didik Supriyatno 1,150,000 225 Eko Basuki Riyanto 1,500,000 226 Agus Budi 2,000,000 220 Hamba Allah 2,235,000 227 Masjid - Infaq 2,565,000 228 Warko Yatim 2,621,250 229 Warko Infaq 3,979,850 230 Masjid - Yatim 7,638,500 231 Iin Baju layak pakai 232 Ninis Agus beras 25 kg
Kami sampaikan “Jazakumullah Khoiron Katsiro” kepada segenap dermawan, donator setia dan muzaki LAZIS Sabilillah atas perkenan waktu dan dukungannya pada Program Dinner Giving Muharam 1435 H. Semoga Allah swt senantiasa membalas dan melipatgandakan rezeki, Bapak, Ibu, saudara sekalian. Program telah terselenggara dengan sukses dan lancar, sejak tanggal 19 November 2013 sampai dengan tanggal 27 November 2013. Berikut terlaksana atas dukungan dan partisipasi Muzaki, antara lain: 1. Keluarga Bp. H. Su’ud, Dinner Giving dilaksanakan di Rumah Makan Ayam Goreng Pak Maning jl. L.A. Sucipto Malang 2. Keluarga Ibu Hj. Lita Herawati, dinner giving dan acara santunan dilaksanakan di Resto cepat saji Hoka-Hoka Bento MX Mall, Malang 3. Keluarga Ibu Hj. Sasi, dinner giving dan santunan dilaksanakan di Rumah Makan De Fanz, Jl. Simpang Balapan, Malang 4. Keluarga Bapak Puguh dan Ibu Nurul, santunan dan acara dinnger giving dilaksanakan di Resto cepat saji KFC, Sarinah Malang 5. Keluarga Ibu Hj. Sri Rejeki, yang dilaksanakan di Rumah Makan Harmony, di Jl. Bromo, Malang 6. Keluarga Bp. H. Dian Indra, makan malam dan santunan dilaksanakan di Rumah Makan Ayam Goreng Jogja, Simpang Sukarno Hatta Malang 7. Keluarga Ibu Anak Chio dan Ibu Lisa, pemberian bingkisan dan makan malam dilaksanakan di NFC Plaza Araya, Malang 8. Keluarga Ibu Hj. Susilowati / Atik Syamsi, pemberian santunan dan makan malam dilaksanakan di Rumah Makan New Indie Araya, Malang Semoga, segala hajat Bapak dan Ibu sekeluarga, bersama doa segenap anak-anak yatim dan dhuafa LAZIS Sabilillah, diijabahi dan dikabulkan oleh Allah swt.
Amiin, Ya Robbal ‘Alamiin… Rumah Makan
HARMONI
Rumah Makan
D’ Fanz
Ayam Goreng Pak Maning
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.