Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisi Nopember 2015

Page 1

Program Amanah

Nikmatnya Tambahan Nutrisi

Ulasan Lembaga

Masjid Pusat Peradaban Masjid Pusat Pemberdayaan

Hidup Sukses

Menurut Surah Al-窶連shr


Informasi Layanan : (0341) 491 677 / 089 8000 8078

PIN BB : 2A05EDB4

Rekening Kami Bank BNI Syariah: Zakat : 111 333 9914 Shodaqah : 111 333 9936 Yatim : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat Shodaqah

: 0111 8855 31 : 0111 8859 31

Bank BNI: Zakat Shodaqah

: 09 128 128 04 : 09 128 128 48

Bank BRI: Shodaqah

: 0051 01 002222 302


Berkembang Bersama

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sahabat Sabilillah, dermawan sekalian yang selalu dirahmati Allah swt, seperti biasa perkenankanlah kami mengucapkan beribu – ribu terima kasih atas segala amanah serta kepercayaan kepada kami LAZIS Sabilillah hingga detik ini. Selain itu, permohonan maaf juga kami sampaikan atas kurang maksimalnya beberapa program serta keterlambatan proses penerbitan majalah dakwah yang rutin kami sampaikan sebagai bahan laporan ini. Pada edisi kali ini tetap kami laporkan beberapa program yang telah rutin kami laksanakan, diantaranya pemberian bantuan laptop untuk sekolah disela – sela pemberian santunan beasiswa rutin sekolah untuk adek – adek yatim maupun dhuafa. Berikut pula kegiatan yang diikuti oleh unit- unit usaha dari keluarga binaan lembaga maupun dari unit UKM Kopmas Sabilillah pada acara pameran UKM binaan LAZ se-kota Malang yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Malang. Selain itu, sejak beberapa minggu lalu LAZIS yang bekerjasama dengan Al Habsy teknologi, menyediakan air Alkali “Ajwa” air minum yang layak dikonsumsi untuk kesehatan. Berikut manfaatnya juga kami ulas pada salah satu halaman pada edisi kali ini. Semoga dengan beberapa hal yang tersampaikan pada edisi kali ini. Tidak membuat kita semakin melemah dan berandai-andai saja. Ada impian besar diiringi dengan kerja keras yang juga besar. Agar semakin baik dan sempurna ditahun ini dan ditahun-tahun mendatang. Insya Allah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jangan Menunda Kebaikan

Masjid Pusat Peradaban - Masjid Pusat Pemberdayaan .................................. 8

MENUNGGU itu sungguh membosankan, tetapi tidak selalu membosankan, jika diisi dengan kebaikan yang menyenangkan. Adakalanya meungunggu itu begitu menyenangkan, karena saat menunggu itulah seseorang bisa mengingat masa silam yang menyenangkan kemudian ditulis kembali dengan bahasa-bahasa sederhana tetapi penuh dengan makna. Ketika itu semua diniati menjadi amal ibadah, maka Allah SWT akan menjadikan itu semua sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Akan tetapi tidak semua orang bisa melakukannya. Maka beruntung sekali orang yang ber-ilmu, karena setiap saat dan waktu semua akan bermanfaat. Tidak ada waktu, kecuali dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dan bernilai baginya. jika tidak bisa menggunakan waktu dengan baik, maka waktu itu akan berlalu dan tidak akan memberikan manfaat sedikitpun. Itulah orang yang sangat rugi dalam hidupnya. Rosulullah SAW mengajarkan kepada pengikutnya agar jangan sampai waktu berlalu begitu saja. Jadikan, setiap saat dan waktu, bermanfaat. Sebuah pesan agung dari kanjeng Nabi Muhammad SAW seputar pentingnya waktu:”jika kalian memasuki waktu pagi jangan menunggu waktu sore, ketika memasuki waktu sore janganlah menunggu waktu pagi. Yang tersirat dalam hadis ini ialah, agar supaya manusia menggunakan waktunya sebaik-baiknya, agar tidak menguap begitu saja. Bagi seorang pengusaha, waktu itu diibaratkan seperti uang (harta benda). Sehingga mereka berusaha sekuat tenaga, setiap waktu yang dihabiskan selalu mendatangkan ke-untungan materi sebanyak-banyaknya. Sedangkan, Nabi SAW mengajarkan yang paling berharga itu ialah, kesempatan dan kesehatan. Artinya, kesemapatan yang diberikan, kemudian dalam kondisi sehat lahir dan batin, harus dipergunakan dengan sebaik-baik-nya untuk memperoleh keuntungan dunia yang bisa dipergunakan bekal perjalanan akhirat. Itulah orang yang beruntung dan sukses. Allah SWT berfirman: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS Al-Ahsr (103:1-3). Karena begitu pentingnya waktu dan kesempatan, sampai-sampai Nabi SAW perpesan:”sebaik-baik orang ialah, panjang usianya dan baik amal perbuatannya”. Itulah orang yang bisa memberikan manfaat kepada sesama. Janganlah menunggu dan menunda kebaikan yang sudah direncanakan. Sebab, dengan menunda, maka kebaikan itu bisa kadang tidak bisa dilakukan. Menunda itu perbuatan yang tidak terpuji. Ketika ada kesempatan untuk berbuat baik, segeralah dilaksanakan. Ketika diberikan kesehatan, biasanya orang sering lupa, sehingga kesehatan itu dipergunakan untuk hal-hal yang kurang berguna. Seiring perjalanan usia, tiba-tiba Allah SWT memberikan sakit yang membuatnya tidak berdaya.

Beginilah KH Ahmad Dahlan Tarawih ....................................................... 9

Bersambung ke halaman 17

Syi’ar

Bahaya Marah ....................................................................................... 4

Kolom Utama

Hidup Sukses Menurut Surah Al-‘Ashr ...................................................... 5

Ekonomi Islam

Problematika Dalam Menjaga Keberlangsungan Usaha ............................... 6

Min Nuril Islam

Apa Itu Qira’at Sab’ah atau Al Qur’an Turun Dalam 7 Huruf? (3-Habis) ......... 7

Ulasan Lembaga Kisah Teladan

Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Bosan Didalam Surga ............................................................................ 12 Profil Santunan Panti Asuhan Ar Rahman & Bimbel Griya Sinau .............................................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Sabilillah News Hidup Sehat dengan Air Alkali ...................................................................... 16

PENASEHAT

Nikmatnya Tambahan Nutrisi ............................................................... 17

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

Program Amanah

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Laporan Keuangan Periode Bulan Juli 2015 ................................................................... 18

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza


B A H A Y A M A R A H MARAH, siapa yang tidak per­ nah marah, hampir semua orang itu pernah marah, dan memang Allah SWT memberikan sifat ma­ rah. Dan setiap orang itu berbeda cara marah juga cara menahan ama­rahnya. Hakekat marah itu, sebuah sifat yang Allah SWT berikan, bukan untuk di umbar, tetapi untuk atur dengan baik dan bijaksana, sehingga menjadi penyebab se­seorang yang bahagia dan menjadi peng­huni surga-Nya. Jika orang marah, pasti ada orang yang dimarahi. Biasanya, orang yang paling sering dimarahi itu adalah lebih rendah (lemah) dari pada sang pemarah. Seorang anak itu biasanya paling sering dimarahi oleh ibu dan ayahandanya. Apa­lagi, jika orang tua tidak bi­ jaksana dan tidak banyak memiliki bekal ilmu agama yang cukup, maka marah menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan ma­ salah. Padahal, marah itu menjadi sumber masalah dan petaka bagi sebuah keluarga. Sedangkan seorang istri itu se­ring dimarahi oleh suaminya. Apa­lagi seorang suami sedang penat bekerja sepanjang hari. Padahal marah itu justru men­ jadikan hubungan suami istri se­ makin tidak baik (tidak harmonis). Kemarahan kecil, sering menjadi besar jika suami istri tidak bisa menyadari, bahkan sebuah ke­ luarga itu harus saling mengalah, bukan saling mengumbar ke­ marahan. Kemudian seorang karyawan paling takut dengan kemarahan juragan (bos). Begitu juga dengan bawahan, paling ngeri jika atasanya sedang marah. Seorang ma­ha­ siswa sering membincangkan betapa jahat (killer) dosen yang me­­nga­jarnya. Perawat dan kar­ yawan itu sangat sungkan kepada pemilik rumah sakit tempat ia bekerja. Bagaimanapun dan sia­ papun, dalam kondisi apa-pun, marah itu tidak diperkenankan agama, kecuali marah professional. Yang dimaksud marah pro­fe­ sional adalah sesuai dengan tem­­patnya, juga bukan urusan pribadi, tetapi karena urusan syariat Allah SWT, dengan tu­ juan utamanya ialah untuk memperbaiki diri dan mas­ yarakat. Nabi SAW kadang juga marah, terlihat dari rona merah dari wajah Ro­sulullah SAW ketika be­liau sedang marahan. Perlu di catat dan

4

di­perhatikan, bahwa ke­marahan Nabi SAW itu bukan karena masalah pribadi, tetapi karena untuk kemaslahatan umat, me­ nengakkan syariat Allah SWT, tetapi tetap bijaksana, dan gam­ pang memaafkan. Dalam sebuah peperangan, Usamah Ibn Zaid pernah mem­ bunuh seorang musuh yang tidak berdaya, padahal musuh itu sudah mengucapkan sahadat “La Ilaha Illa Allah Muhammadurrosulullah”. Kemudian Rosulullah SAW men­ dengar laporan tersebut. Usamah Ibn Zain membunuh musuhnya, dia menyangka bahwa orang yang bersahadat tersebut hanya untuk menyelamatkan diri agar tidak dibunuh. Karena Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa orang yang bersahadat itu darahnya haram ditumpahkan. Nabi Muhammad SAW, menyalahkan sikap Usamah Ibn Zaid ra, dengan mengatakan berkali-kali “Apakah engkau mem­ bunuhnya setelah dia mengatakan la Ilaha illallah?” (HR. al-Bukhari). Dalam sebuah kisah lainnya, Nabi Muhammmad SAW pernah marah kepada seorang sahahat yang memakai cincin dari emas. Nabi SAW tidak suka melihatnya, karena Nabi SAW melarang (me­ ngharamkan). Dari Ali Ibn Abi Thalib ra, beliau berkata” Nabi SAW pernah mengambil sutrai kemudian meletakkan di samping kirinya, dan mengambil emas diletakkan disamping kananya”. Kemudian Rosulullah SAW berkata “keduanya (emas dan sutra) di­ larang bagi umatku dari kaum laki-laki” (HR Al-Nasai). Wajar jika Ro­sulullah SAW marah saat me­ nyaksikan sahabatnya mengenakan cincin emas. K e ­ mudian Nabi

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

SAW me­lepaskan dan mencabut cincin yang di­ kenakan, dan melemparkannya ke tanah. Lantas Nabi Muhammad SAW mem­ peringatakan “Salah se­orang di antara kalian dengan sengaja men­ceburkan diri ke jilatan api dengan meng­gu­nakannya (cincin emas, penj) di tangan­nya,” (HR. Muslim). Masih banyak bentuk marah Rosulullah SAW, yang jelas marah Ro­ sulullah SAW tidak sama dengan bentuk marah pengikutnya. Se­bagian besar ben­tuk dari pe­ ngikutnya karena masalah pribadi, keluarga, pe­ kerjaan, bahkan masalah yang remeh temeh kadang menjadikan kemarahan. Nabi Muhammad SAW, tidak pernah marah terkait dengan urusan pribadi, keluarga, juga urusan pekerjaan. Kaluapun Nabi SAW sedikit tersinggung, Nabi segera memaafkan, karena beliau SAW seorang yang pemaaf (AlAfinan Aninnas). Tidak pantas seorang utusan Allah SWT memiliki rasa dendam, dan benci, kecuali atas wahyu Allah SWT. Rosulullah SAW sangat me­ wanti-wanti sahabatnya, juga para pe­ngikutnya dimana saja berada agar supaya menahan diri dari amarahnya. Sebab, marah itu sumber masalah dan petaka. Da­ lam sebuah penjelasanya, Ro­ sulullah SAW bersabda” Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Malik). Dalam riwayat lain, yang ber­ sumber dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, “Se­ baik-baik orang adalah yang tidak mu­dah ma­ rah dan cepat meridlai, se­ dangkan se­ burukburuk orang

adalah yang cepat marah dan lambat meridlai.” (HR. Ahmad). Bahkan para ulama sufi ber­ pendapat “orang yang hebat itu bukanlah orang memiliki sifat sa­bar, tetapi orang yang hebat itu orang yang memikiki watak pe­marah, tetapi dia mengendalikan kemarahanya karena ingat kepada Allah SWT”. Bagaimana tidak hebat, ketika dalam kondisi marah, ternyata mampu mengendalikan diri, dan menjadi orang sabar dan pemaaf. Beruntung sekali orang yang mampu menahan diri, tidak tersulut marah, baik karena urusan pribadi, keluarga, maupun urusan lainnya. Masih membincangkan marah, telah datang seorang laki-laki kepada Rosulullah SAW, lalu lakilaki itu meminta nasehat penting kepada Nabi SAW. Rupanya, laki-laki yang datang itu sering marah-marah kepada keluarganya (istrinya). Nabi SAW mengerti apa yang tersirat dalam hati sahabatnya itu. Nabi-pun berkata “jangan ma­rah Nabi SAW me­ ngulan-ulang… jangan marah…” (HR Bukhori). Tujuan diulang-ulang kalimat “ja­ngan marah..jangan marah” agar supaya semakin yakin, bahwa “marah itu menjadi pokok masalah”. Siapa-pun yang bertanya kepada Nabi SAW, terkait dengan urusan keluarga, Nabi SAW selalu me­ ngatakan “jangan marah”. Ru­ panya, Nabi SAW sangat me­ mahami, bahwa marah itu urusan yang paling sulit di dalam membina keluarga sakinah dan penuh ber­ kah. Sebagian besar kegagalan rumah tangga, bukan karena tidak punya harta, juga bukan karena pendidikan yang rendah, tetapi karena tidak bisa menahan amarah. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW, secara pribadi memberikan contoh bagaimana membina se­ buah keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang, adalah keluarga tanpa banyak amarah di dalamnya. Setiap masalah yang dihadapi, selalu ada solusinya, dan masingmasing menyadari atas kesalahan dan kekurangnya. Nabi SAW pernah berkata “sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku” (HR Tirmidzi, Ibn Majah) (ADZ, 4/10/2015)


“DEMI masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan me­ngerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS.Al Ashr:1-3) Jika surat al-‘Ashr ini diamati secara sek­ sama, maka akan kita temui rumusan konsep hidup manusia sukses di dunia dan di akhirat. Pada surat ini tergambar tentang problem kehidupan manusia yang kebanyakan manusia tidak mampu memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan seefektif mungkin; be­ gitu juga semua karya mereka yang tidak dilandasi oleh motifasi iman; sehingga ke­ hidupan mereka disebut oleh Allah SWT sebagai kehidupan yang merugi (Khusr). Kerugian tersebut bisa berwujud dalam bentuk duniawi ataupun ukhrawi. Bentuk kerugian duniawi misalnya seseorang yang tidak dapat mempergunakan waktunya dengan baik, apalagi menyia-nyiakannya, maka kehidupan orang tersebut akan mengalami banyak kesulitan, dan akan tipislah tercapainya tujuan, atau besar kemungkinan cita-citanya gagal. Begitu pula halnya orang yang terlalu memusatkan perhatiannya terhadap materi duniawi, sementara ia melupakan kehidupan ukhrawi, kehidupan seperti inipun akan mendapatkan kerugian besar. Pada prinsipnya sejumlah harta yang dikumpulkan itu tidak ada manfaatnya--jika tidak digunakan dalam hal-hal yang positif karena ketika seseorang meninggal dunia maka seluruh harta itu akan ditinggalkan dengan begitu saja. Dalam Surat Al Ashr digambarkan ada 4 unsur hidup sukses yang harus dipenuhi jika seseorang mengharapkan kesuksesan, dan kesemua unsur tersebut saling terkait, yaitu: Unsur pertama: Iman yang mantap. Persyaratan utama untuk mengarungi ke­ hi­dupan di dunia ini adalah adanya pembekalan iman yang mantap yang bersumber dari hati sanubari yang suci. Iman dalam artian membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan merealisasikannya dalam bentuk perbuatan-perbuatan positif yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang tertuang di dalam Al-Qur’an dan sunnah

Rasulullah. Dengan bekal iman, seseorang hanya menyembah kepada Allah SWT dan dengannya akan muncullah pada pribadi orang tersebut adanya rasa persamaan, rasa solidaritas sosial yang tinggi, dan rasa penghargaan atas hak-hak asasi manusia (HAM) sesamanya. Sebab, pada hakikatnya, manusia tidak ada yang lebih tinggi, dan atau tidak ada yeng lebih hina kecuali orangorang yang dimuliakan oleh Allah yaitu orangorang yang bertakwa. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, “...Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu...”. (QS. Al-Hujurat/49: 13). Unsur Kedua: Amal saleh (Perbuatan atau karya nyata yang positif). Amal saleh merupakan manisfestasi dari iman yang terpancar dari jiwa seseorang, atau dengan perkataan lain amal saleh meru­pakan buah dari iman. Imanlah yang men­dinamisasikan perbuatan seseorang yang dimotifisir oleh semangat lillahi ta’ala sebagai pengendali gerak perbuatan seseorang sesuai dengan aturan main yang ditetapkan oleh Allah SWT. Sepanjang pengamatan penulis kata “ama­ nu” sering berdampingan dengan kata “ ’amilu al-Shalihat”; hal ini memberikan isyarat bahwa iman tanpa disertai dengan amal, itu tidak akan bernilai apa-apa, dan sebaliknya, jika amal tanpa dilandasi oleh iman, maka amal tersebut tidak berdampak dan tidak bernilai di sisi Allah SWT. Unsur Ketiga: Saling Berwasiat dalam Kebenaran. Jika unsur yang pertama dan kedua terpencar dan dilaksanakan oleh masing-masing indi­vidu, maka unsur yang ketiga mengajarkan kepada setiap orang agar saling mengingatkan dan berpesan antar sesamanya dalam ke­benaran. Saling isi-mengisi dan saling mem­berikan informasi dalam hal kebenaran itu tentunya disesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada pada masing-masing indi­vi­du. Dengan cara ini akan terealisir rasa persatuan dan kesatuan serta semangat ukhuwah Islamiyah yang dilandasi oleh kebenaran. Unsur keempat: Saling berwasiat dalam kesabaran.

Terwujudnya unsur kesatu, kedua dan ketiga sangat bergantung kepada kwalitas dan frekwensi ketabahan seseorang tersebut. Sebab, dalam kenyataannya banyak sekali ganjalan dan kendala menuju hidup sukses, baik yang berasal dari internal maupun yang datang dari eksternal. Apakah kendala itu berkait dengan masalah pribadi, atau berhubungan dengan problema masyarakat, bangsa dan negara, kesemuanya itu akan bisa dipecahkan jika dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Al-Qur’an telah menjelaskan secara umum bentuk-bentuk kendala dalam kehidupan. Misalnya: Firman Allah SWT QS. 2: 155, yang redaksinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. Di samping itu, Allah akan menyediakan balasan yang setimpal kepada orang yang sabar, misalnya firman Allah yang artinya: “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera” (QS. Al-Insan/76: 12) Akan tetapi, sabar dan kesabaran itu bukan berarti pasif dan statis, akan tetapi, sabar itu diartikan sebagai upaya terakhir dari seseorang, setelah yang bersangkutan berusaha maksimal sesuai dengan potensi dan kemampuan yang tersedia, kemudian ia berani tampil untuk mengambil resiko sebagai langkah pertanggungjawabannya kepada Allah SWT. Nampaknya, surat Al‘Ashr yang terdiri dari tiga ayat yang singkat dan padat ini memberikan gambaran secara umum konsepsi kehidupan manusia yang pada umumnya berada dalam kerugian. Namun, pada akhirnya Allah SWT memberikan pandangan tentang manusia yang sukses, yaitu orang yang beriman dan mengaktualisasikannya dalam bentuk amal nyata, serta saling berwasiat di antara sesamanya dengan kebenaran dan ketabahan. Konsep inilah yang akan menjamin manusia sukses dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT selalu memberi kemampuan kepada kita semua agar tetap berada pada jalur manusia suses di masa-masa mendatang, amien...Allahu a’lam Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

5


Problematika Dalam Menjaga Keberlangsungan Usaha Bagi orang yang kreatif, sebetulnya setiap kejadian adalah peluang bisnis. Setiap peluang yang dioptimalkan pasti akan mendatangkan keuntungan.

B

EGITULAH kalimat bijak yang semestinya tertanam pada setiap orang, apalagi bagi yang ingin menjadi pebisnis. Pebisnis yang baik adalah mereka yang selalu ”positif thinking” pada setiap keadaan, dan bukannya mengeluh kalau ada kejadian yang dianggap kurang menguntungkan. Ada cerita menarik tentang ini semua: Pada saat ada jalan rusak, ada pengusaha kecil yang mengamati terus dan kemudian mengambil sebagai peluang bisnis menjual sandal jepit. Kenapa demikian? Karena dari hasil pengamatannya, akibat jalan berlubang, banyak orang yang terjatuh dan sandalnya rusak. Mereka butuh solusi dan pedagang sandal jepit tersebut datang membawa solusi yang diinginkan konsumen. Transaksipun terjadi dan ke­untungan diraih. Islam juga mengajarkan bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Oleh karena itu patut disyukuri dengan mengambil peluang agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Ada orang sakit, berarti ada peluang membangun klinik. Banyak orang hamil, terbuka peluang membuka usaha Rumah Bersalin. Puasa Ramadlan mendatangkan peluang jual jajanan untuk ta’jil dan lauk pauk karena orang pada malas memasak sendiri. Begitu seterusnya. Wirausaha bukan sekedar membangun usaha, tetapi mulai dari bagaimana mene­ ropong keinginan konsumen, mengolahnya dan kemudian menciptakan produk, membuat sistem kerja yang profesional, serta menjaga keberlangsungan usaha. Membangun dan me­ngembangkan usaha, terkadang gampang

6

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

gampang sulit. Di­ b ilang Jika ini ditanyakan kepada para gampang, karena begitu ada pengusaha tentu mereka akan uang maka secara prinsip kita menolak pada pengelompokan bisa memulainya. Meskipun ini. Tetapi pe­rilakunya tanpa uang bukan satu satunya faktor disadari seringkali mengarah keberhasilan dalam berusaha. ke poin ini. Seperti mengambil Tanpa uang, sepertinya sudah keuntungan yang sebesar tidak ada harapan untuk usaha besarnya, me­n gambil O l e h : lebih sukses. Padahal tidak keuntungan berlebih ketika mesti demikian adanya. Banyak ada momen tertentu. Model Noor Shodiq Askandar hal lain yang menjadi faktor Wakil Rektor 2 Universitas usaha seperti ini, dalam jangka Islam Malang keseuksesan orang dalam pendek memang mem­berikan menjalankan usaha. Keberanian, keuntungan yang besar, akan profesionalisme dan konsistensi, sebetulnya tetapi sulit untuk menjaga ke­berlangsungannya. merupakan faktor lain yang jauh lebih penting. Kedua, ter­lalu fokus pada produksi. Ada uang tetapi tidak ada keberanian, tidak Ba­nyak pengusaha akhirnya gagal karena akan membuat orang jadi wirausaha. Begitu terlalu fokus kepada produksi, tanpa berfikir juga ada uang untuk usaha, tetapi tidak pasar sasaran yang dituju. Mereka berfikir dapat menjalankan dengan profesional juga Bagaimana produk dibuat untuk kemudian tidak akan berarti apa-apa. dijual kepada pasar sasaran. Seharusnya Yang jauh lebih sulit adalah menjaga sebagai pengusaha kita berfikir Bagaimana keberlangsungan usaha. Dibutuhkan ma­ cara membuat produk untuk dapat me­ najemen pengelolaan yang profesional, menuhi keinginan konsumen. Dalam ber­ kreatif dan inovatif serta konsistensi dalam usaha perlu keberimbangan antara produksi menjalankan usaha. Ini yang menjadikan dan pemasaran. Tidak banyak artinya produk faktor sukses agar usaha dapat terus tumbuh dibuat sebanyak banyaknya, kalau konsumen dan berkembang menjadi lebih baik. Kenapa tidak merespon. Begitu juga, pemasaran yang ini sulit ? karena seringkali justru ini yang gencar akan percuma kalau produksi tidak tidak memperoleh perhatian secara cukup. dapat memenuhi permintaan konsumen. Ketiga, Hal ini disebabkan beberapa hal : Pertama, tidak kreatif dalam memenuhi kebutuhan Seringkali pengusaha pasar. Pengusaha harus selalu kreatif dalam berfikiran jangka mengembangkan usahanya, agar dapat berjalan pendek. dalam jangka waktu yang lebih lama. Bahkan kita seharusnya mengembangkan prinsip going concern (usaha harus dipandang, sebagai usaha yang hidup selamanya). Hal yang harus selalu dijadikan pedoman, adalah seorang pengusaha harus selalu dapat mengikuti perubahan perilaku dan selera pelanggannya. (*)


Apa Itu Qira’at Sab’ah

atau Al Qur’an Turun Dalam 7 Huruf? ( Bagian 3 -Habis) MELALUI perkembangan ilmu qiraat yang pesat, lahirlah berbagai bentuk bacaan yang semuanya bersumber dari Rasulullah SAW. Hal ini karena pemahaman mereka yang berbeda dalam memahami maksud Rasulullah SAW yang mengatakan Al-Quran itu diturunkan dalam tujuh huruf. Oleh karena itu masing-masing pembawa qiraat mendakwa qiraatnya berasal dari Rasulullah SAW, Hingga di masa itu, belum dirumuskan dan belum dipastikan bacaan mana yang betul-betul dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, para ulama merumuskan tiga syarat bagi setiap qiraat yang dianggap betul dari Rasulullah SAW:

mencatat Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam, Abu Khatim As-Sajistani, Abu Jaafar At-Tabari dan Ismail Al-Qadhi termasuk diantara para ulama qiraat yang mula-mula merintis pembukuan ilmu Qiraat Al-Quran.

1. Sanadnya Sahih - maksudnya, suatu bacaan dianggap sahih sanadnya apabila bacaan itu diterima darisalah seorang imam atau guru yang masyhur, tertib, tidak ada cacat dan sanadnya bersambung hingga kepada Rasulullah SAW.

Pada peringkat awal pembukuan ilmu qiraat yang dirintis oleh Ibnu Ubaid Al-Qasim, Abu Khatim As-Sajistani, Abu Ja’afar dan para imam tersebut di atas, istilah qiraat tujuh belum timbul. Pada peringkat ini, mereka hanya mengangkat sejumlah qiraat yang banyak ke dalam karangan­ mereka. Hanya pada abad kedua Hijrah orang mulai tertarik kepada qiraat atau bacaan beberapa imam yang mereka kenali. Umpamanya di Basrah orang tertarik terhadap qiraat Imam ‘Amr bin Yakkub. Sementara di Kufah, orang ramai tertarik pada bacaan Hamzah dan ‘Asim. Di Syam orang tertarik pada qiraat Ibnu ‘Amir. Di Mekah orang2 tertarik pada qiraat Ibnu Kasir begitu juga di Madinah orang tertarik pada qiraat Imam Nafi’.

2. Sesuai Dengan Rasm ‘Usmani - maksudnya, suatu qiraat dianggap sahih apabila sesuai dengan salah satu Mashaf ‘Usmani ( yang berjumlah 6 ) yang dikirimkan ke berbagai wilayah Islam kerana ia mencakup sab’atu ahruf. 3. Sesuai dengan tata bahasa Arab - Tapi syarat terakhir ini tidak berlaku sepenuhnya, sebab ada sebagian bacaan yang tidak sesuai dengan tata bahasa Arab, namun karena sanadnya sahih dan mutawatir maka qiraatnya dianggap sahih. Ilmu qiraat semakin maju sejajar dengan ilmu-ilmu lain disebabkan perkembangan dunia pada umumnya dan dunia Islam khususnya . Ilmu-ilmu yang dulunya diwarisi secara mulut ke mulut mulai dibukukan untuk menjadi kajian bagi generasi mendatang. begitu juga ilmu qiraat mulai ditulis dan dibukukan. Sejarah

Melalui pembukuan tersebut, para ilmuwan kemudian mulai membuat kajian dan meringkas pembukuan ilmu qiraat untuk lebih diminati orang banyak. Di antara mereka ada yang menyusunnya dalam bentuk prosa dan ada pula yang berbentuk syair agar mudah dihafal. Orang yang termasuk dalam kriteria tersebut diantaranya ialah Imam Ad-Dani dan Al-Syatibi.

Di penghujung abad ketiga Hijrah, Ibnu Mujahid mencetuskan istilah Qiraah Sab’ah atau Qiraat Tujuh, dimaksudkan kepada tujuh macam qiraat yang dipopularkan oleh tujuh ( diatas )imam qiraat tersebut. Namun Ibnu Mujahid tidak memasukkan Imam Yakkub ke dalam nama para Imam yang tujuh. Sebagai pelengkapnya, beliau memasukkan ‘Ali Kisa’i yang yaitu salah seorang pakar qiraat dari Kufah untuk menggantikan nama Yakkub. Maka dari

Oleh:

H. Anas Basori Alwi

situlah bermulanya muncul sebutan Qiraat Sab’ah. LAlu kenapa hanya sebatas pada 7 imam ? Padahal selain mereka itu masih banyak lagi imam qiraat yang setaraf dengan mereka. Jawaban Menurut Al-Makki, itu karena sanad Imamimam tersebut ( yang selain imam 7 )terlalu panjang hingga mengurangi minat orang yang ingin belajar qiraat. Oleh karena itu, (para perawi) mulai membatasi diri hanya pada qiraat yang sesuai dengan mashaf yang mudah dihafal dan mudah menurut bacaan Al-Quran. Di samping itu ,para imam 7 tadi adalah termasuk orang2 yang bisa dipercaya, jujur, dan sudah lama dalam menekuni ilmu qiraat dan qiraatnya pun disepakati untuk dijadikan rujukan. Tapi Walau demikian, mereka tidak meninggalkan periwayat yang selain tujuh imam qiraat tadi, seperti qiraat Yakkub, qiraat Abu Ja’afar, qiraat Syaibah dan lain-lain. Periwayat-periwayat imam tujuh yang masyhur ialah: • • • • • • •

Qalun dan Warsy, meriwayatkan daripada Imam Nafi.’ Qambul dan Al-Bazzi, meriwayatkan qiraat daripada Ibnu Kasir. Ad-Duri dan Susi, meriwayatkan qiraat dari Imam Abu Amr. Syukbah dan Hafas, meriwayatkan qiraat dari Imam Asim. Kholafi dan Khollad, meriwayatkan qiraat dari Imam Hamzah. Hisyam dan Dzakwan, meriwayatkan qiraat dari Imam Ibnu Amir. Abdul Haris dan Duri meriwayatkan qiraat dari Imam Ali Kisa’i.

Demikianlah sekilas gambaran yang sangat singkat tentang apa itu ‘ilmu qiraat.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

7


MASJID pusat peradaban masjid pusat pemberdayaan MASJID sebagai pusat peradaban dan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat merupakan visi dari Prof. DR. KH. M. Tolchah Hasan selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, oleh karenanya masjid Sabilillah memiliki LAZIS Sabilillah dan Koperasi Masjid Sabilillah yang bergerak untuk memberdayakan masyarakat dibidang ekonomi dan sosial, LAZIS dan Koperasi Sabilillah memiliki banyak anggota dan mustahik yang mempunyai usaha – usaha kecil dan menengah seperti halnya usaha gorengan, bakso, abon lele, abon bandeng, bandeng presto, juga berbagai ragam oleh – oleh khas malang seperti keripik tempe, keripik apel, keripik bakso, bumbu pecel, hingga jenis usaha tanaman hidroponik yang saat ini mulai marak. Para pelaku usaha ini dihimpun men­ jadi anggota koperasi dan akan diberikan pelatihan – pelatihan untuk me­ngem­ bangkan usaha mereka, seperti mem­ berikan pelatihan membuat bakso yang bersih, sehat dan hygienis, berikut dibekali pula dengan pelatihan tentang pengelolaan keuangan, hingga pe­ masaran, dimana pelatihan – pelatihan

8

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

tersebut dilaksanakan serta dibina secara khusus oleh tim Sabilillah Enterpreneur Institut (SEI) program Pembinaan Wira­ usaha yang baru digulirkan pada bulan ramadhan kemarin. Alhamdulillah kerja – kerja keumatan LAZIS, Koperasi, dan SEI dalam rangka membangun jiwa kewirausahaan yang berbasis masjid mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Ker­ jasamapun terjalin dengan BAZNAS Kota Malang, untuk memperkenalkan potensi – potensi yang ada tersebut maka diselenggarakanlah EXPO produk UMKM binaan LAZ se-Kota Malang selama dua hari pada 16 – 17 Nopember 2015 di lapangan dalam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Produk – produk yang dipamerkan dari wirausaha – wirausaha unggul dan bisa bersaing dalam menghadapi Mas­ yarakat Ekonomi Asean (MEA). Kerja – kerja dakwah LAZIS, Koperasi, dan SEI adalah kerja – kerja nyata dalam rangka untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mandiri dan umat tidak akan ikut menjadi teroris, ISIS

atau organisasi transnasional lainnya. Kerja – kerja dakwah ekonomi inilah yang disebut jihad yang sebenarnya, sehingga umat sejahtera, ibadahnya tambah khusyuk karena dagangannya lancar, usahanya berkah serta ilmunya bermanfaat. Inilah kerja dakwah LAZIS Sabilillah dalam memberdayakan umat untuk menjadi umat yang terampil, berdaya saing dan berintegritas dalam meng­ hadapai masyarakat ekonomi asean (MEA). Maka dari kerja – kerja dakwah tersebut Masjid Sabilillah menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, umat, ja­ maah. Umat kuat, sehat dan berkecukupan maka akan bisa melaksanakan ibadah – ibadah yang lainnya, sehingga bisa berhaji dan umroh serta terhindar dari kemiskinan bahkan kekufuran, tidak goyah dengan hanya iming – iming baju bagus atau sekedar sembako seadanya untuk keluar dari agama Islam. Semoga kerjasama dakwah pem­berdayaan Masjid Sabilillah diridhoi Allah SWT. Menjadi amal kebajikan para penggerak kerja dakwah ekonomi dan sosial sebagai amal sholeh, Amin. (*)


Beginilah KH Ahmad Dahlan Tarawih KH Ahmad Dahlan sebelum menunaikan ibadah haji ke tanah suci bernama ‘’Muhammad Dar­ wis’’. Seusai menunaikan ibadah haji, beliau diganti namanya oleh Sayyid Abu Bakar Syata, ulama besar yang bermadhab Syafii. Jauh sebelum menunaikan ibadah haji, dan belajar mendalami ilmu agama. KH Ahmad Dahlan telah belajar agama kepada Syeh Sho­leh Darat. KH Sholih Darat adalah ulama’ besar yang telah bertahun-tahun ngaji dan mengajar di Mas­jidilharam. Di Pondok pesantren milik KH Murtadho (sang mertua), KH Sholih darat mengajar santri-santri beragama ilmu agama, seperti; Alhilam (ta­ sawof), Kitab Al-Munjiyah (Karya Syeh Sholih Darat), Fikih (Kitab Lataif Al-Ta­harah), serta beragam ilmu agama lainnya. Di pesantren ini, Mohammad Darwis ditemukan dengan Hasyim As’ary. Kedunaya sama-sama mendalami ilmu agama dari ulama besar Syekh Sholih Darat. Waktu itu, Mohmmad Darwis berusia 16 tahun sementara, Hasyim As’ary berusia 14 tahun. Dalam keseharian, Mohamamd Darwis memanggil Hasyim dengan se­ butan ‘’Adi Hasyim’’. Sementara, Hasyim As’ary memanggil Mo­ hamamd Darwis dengan panggilan ‘’Mas Darwis’’. Konon, semasa di Pesantren, keduanya sekamar. Keduannya menjadi santri Syekh Sholih darat sekitar 2 tahun penuh. Selepas nyantri di Pesantren Syekh Sholih Darat. Keduanya mendalami ilmu agamanya di Makkah, dimana Sang Guru Syekh Sholih Darat pernah menimba ilmu bertahun-tahun lamanya. Tentu saja, sang Guru sudah membekali akidah dan ilmu fikih yang cukup. Sekaligus telah mem­ berikan referensi ulama-ulama mana yang harus didatangi dan diserap ilmunya selama di Makkah. Puluhan ulama-ulama Makkah waktu itu berdarah nusantara. Praktek ibadah waktu, seperti; tasawuf, wirid, tahlil, membaca barzanzi (diba’) menjadi bagian dari kehidupan ulama-ulama nu­ santara. Hampir semua karyakarya Syekh Muhmmad Yasin Al-Fadani, Syekh Muhammad

Mahfud Al-Turmusi menceritakan tentang madhab al-Syafii dan As’aryiyah sebagai akidahnya. Tentu saja, itu pula yang di ajarkan kepada murid-muridnya, seperti; KH Ahmad Dahlan, Hasyim As’ary, Wahab Hasbullah, Syekh Abdul Kadir Mandailing dll (lihat: Profil Pendidikan dan Ulama’ Indonesia di Makkah: Abd. Adzim Irsad). Seusai pulan dari Makkah, ma­ sing-masing me­ngamalkan ilmu yang telah di­peroleh dari guru-

gurunya di Makkah. Mo­hammad Darwis yang telah di ubah namanya menjadi Ahmad Dahlan men­dirikan per­sari­katan Mu­ hamamdiyah. Sedangkan Hasyim As’ary mendirikan NU (Nahdhotul Ulama’). Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syekh Sholih Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga mem­ buktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah, dan madhabnya. Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadhab Syafii dan berakidah Asary. Wajar, jika prak­ tek ibadah sehari-hari KH Ahmad Dahlan persis dengan guru-gu­ runya di tanah suci. Semisal sholat subuh, KH Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidah pernah berpendapat bahwa Qunut sholat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadis dan juga memahami ilmu fikih. Begitu Tarawihnya, KH Ah­ mad Dahlan praktek Tarawihnya 20 rakaat.

Allah. Se­b e­n ar­n ya, Penduduk Makkah menghidupkan malam sejak ber-abad-abad, Ramadhan, bu­kan saja sejak masa Umar Ibn tarawih. Na­mun, sholat Al-Khttab, telah men­ meru­p akan ibadah jalankan Tarawih 20 paling utama, dan ini rakaat dengan tiga telah dilakukan oleh witir, hingga sekarang. jumhur (sebagian Jumlah ini telah di­ sahabat Nabi Mu­ham­ sepakati oleh sahabatmad Saw). Sesuai de­ sahabat Nabi Saw. ngan penuturan Nabi Bagi penduduk Mak­ Saw yang artinya:’’ ba­ oleh: kah, tarawih 20 rakaat rang siapa meng­hi­du­ Abd Adzim Irsad meru­p akan Ijmak pkan Ramadhan dengan Sahabat. Sedangkan Qiyam atas dasar Iman penduduk Madinah melaksanakan dan semata-mata karena 36 rakaat. Penduduk Madinah mengharap pahala Allah Swt, ber-anggapan, setiap pelaksanaan maka dosa-dosa akan mendapat 2 X salaman, semua beristirahat. ampunan (HR Bukhori). Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thowaf sunnah. Jadi, baik KH Ahmad Dahlan Nyaris, pelak­sanaan sholat tarawih dan KH Hasyim Asary tidak pernah hingga malam, bahkan menjelang ada perbedaan di dalam pe­lak­ shubuh. Di sela-sela tarawih itulah sanaan ubudiyah. Ketua PP. Mu­ ke­un­tungan penduduk Makkah, hammdiyah, Yanuar Ilyas ini karena bisa menambah pahala me­­nuturkan, KH. Ahmad Dahlan ibadah. Bagi penduduk Madinah, pada masa hidupnya banyak untuk mengimbangi pa­hala, mereka menganut fiqh mahzab Syafi’i, melaksanakan tarawih dengan termasuk mengamalkan qunut jumlah lebih banyak. dalam shalat subuh dan shalat tarawih 23 rakaat. Namun, setelah Jika di lihat dari pengertiannya, berdirinya Majelis Tarjih pada sebagaimana di dijelaskan oleh masa kepemimpinan Kyai Haji al-Hafiz Mas Mansyur, terjadilah revisi Ibn Hajar al-A’sqallâniy dalam – revisi, termasuk keluarnya Pu­ kitab Fath al-Bâriy Syarh al-Buk­ tusan Tarjih yang menuntunkan hâriy sebagai berikut: tidak dipraktikkannya doa qunut didalam shalat subuh dan jumlah rakaat shalat tarawih yang sebelas rakaat (Taqiyuddin Al-Baghdady: Mutiara Sejarah Islam di Indonesia KH Ahmad Dahlan).Sedangkan alasan yang dikemukan oleh de­ wan tarjih, karena Muhamamdiyah bukanDahlaniyah. “Shalat jamaah yang dilak­ sanakan pada setiap malam bulan Ramadhan dinamai Tarawih ka­ rena para sahabat pertama kali melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam. Istilah Shalat Tarawih disebut juga shalat Qiyam Ramadhan, yang populer pada masa Umar Ibn Al-Khattab ra. Dengan tujuan utamanya ialah, menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah sholat. Shalat Tara­wih termasuk salah satu ibadah yang utama dan efektif guna mendekatkan diri kepada

Jadi, hakekat sholat Tarawih yang diajarkan oleh ulama se­kaliber KH Ahmad Dahlan sudah sesuai dengan ajaran Nabi Saw dan sa­ habatnya (Ijma’ Sahabat). Praktek di Makkah dan Madinah hingga sekarang juga tetap 20 rakaat dan 3 witir. Jadi, me­lak­sanakan Tarawih 20 rakaat di­tambah dengan 3 wirit berarti melaksanakan kesepakatan ra­tusan sahabat Nabi Muhamamd Saw, sekaligus bentuk kesetiaan terhadap Nabi Saw. Bagi pengikut Muhammadiyah, menjadi bukti kesetiaan terhadap perintis dan penggagas Muhamamdiyah sejati. (ADZ:2015).

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

9


demi masa., Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Qs. Al Ashr ; 1-3)

Rutinitas tiap bulan, menjadi agenda kerja yang wajib untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, selain menerima amanah zakat LAZIS Sabilillah juga secara rutin mentasarufkan (menyalurkan) dana amanah jama’ah serta masyarakat kepada program -program yang telah tersusun selama 1 tahun ini. Berikut beberapa dokumentasi program penyaluran serta program sosialisasi pembinaan bagi jenis-jenis usaha keluarga binaan:

Tampak sejumlah aneka makanan dan aneka barang produksi UKM serta keluarga binaan

LAZIS, Kopmas Sabilillah dan SEI ikut dalam program BAZNAS pameran produkproduk binaan lembaga

Selain aneka produk olahan makan serta barang, LAZIS, Kopmas dan SEI juga mempunyai UKM binaan pengembangbiakan tanaman hydrophonik

Ibu Ana, salah satu anggota koperasi Masjid Sabilillah yang mempunyai usaha olahan ikan tampak ikut serta

10

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Selain stand LAZIS Sabilillah, tampak juga beberapa stand UKM binaan lembaga-lembaga zakat di Kota Malang


Sholawat Tibbil Qulub “Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidina Muhammadin Tibbil Quluubi Wadawaaihaa Wa’aafiyatil Abdaani Wasyifaaihaa Wanuuril Abshaari Wadliyaaihaa Wa’alaa Aalihi Washahbihi Wabarik Wasallim” Artinya : Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya dan merupakan makanan pokok jasmani maupun rohani, Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya.

Rutinitas, pembagian santunan beasiswa yatim dan dhuafa dilaksanakan setiap bulan

Selain pemberian beasiswa konsumsi berupa nutrisi diberikan kepada para peserta

Selain santunan beasiswa, program Laptop sekolah juga terus dilaksanakan.

Setiap bulan setidanya 2 sampai 3 anak asuh mendapatkan bantuan laptop.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

11


Bosan Didalam Surga SAYA mengucapkan banyak Sesungguhnya jasa kedua terima kasih kepada LAZIS orang tua terhadap anaknya Sabililah yang telah memberikan sangat besar. Fakta ini tidak sumbangan berupa beberapa bisa diingkari oleh siapapun kwintal beras kepada beberapa juga. Seorang ibu telah tetangga saya yang tidak mampu mengandung anaknya dalam (para janda tua yang faqir) untuk keadaan lemah dan susah. Dia kebutuhan makan setiap hari. menyabung nyawa untuk Sesuai rencana program terbaru melahirkan anaknya. Kemudian Oleh: dari LAZIS Sabilillah, Bapak memelihara dan menyusui Ust. Ahsan Subur dengan penuh kelelahan dan ketua Manager Operasional yaitu Ust. Sulaiman A.P, yang perjuangan selama dua lebih akrab dengan sebutan ca’Su, mengatakan tahun. Allâh Azza wa Jalla memberitakan kepada saya bahwa, LAZIS Sabilillah akan sebagian jasa tersebut dalam firman-Nya : menangguh beras kepada para janda tua “Kami perintahkan kepada manusia supaya yang kurang mampu seumur hidup, saya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, pribadi hanya bisa berdo’a semoga program ibunya mengandungnya dengan susah ini berjalan dengan lancar. Maka untuk itu payah, dan melahirkannya dengan susah saya pribadi khususnya mengajak para dermawan untuk bisa bergabung dalam program yang sangat mulya tersebut. Diantara yang LAZIS Sabililah santuni di wilayah saya adalah, seorang janda yang disia- siakan oleh anak semata wayangnya. Sudah kurun waktu lebih dari dua puluh tahun beliau tidak disapa oleh anaknya entah karena sebab apa sehingga anak beliau tega berbuat sedemikian rupa kepada Ibu kandungnya sendiri. Sedikit yang yang pernah saya dengar tentang penyebab beliau diterlantarkan anaknya yaitu : karena istri anak semata wayangnya tersebut. Sangat disayagkan bagi kita yang sempat berkumpul dengan orang tua akan tetapi kita menyianyiakanNya. Bukankah Surga berada ditelapak kaki Ibu ?. Apakah bosan kita dengan Surga?. Karena hal tersebut, sehingga beliau numpang kepada salah satu tetanggnya yang tidak jauh dari anaknya. Naasnya yang ditumpangi juga seorang janda tua juga. Saat team LAZIS payah (pula). Mengandungnya sampai berkunjung kerumah beliau, sempat beliau menyapihnya adalah tiga puluh bulan. berkata “ untung mas kulo niki wonten sing (al-Ahqâf/46:15) purun kulo selehi awak, kulo sampun matur nuwun meski diutus manggoni bekas kandang Demikian juga sang bapak menantang mendo”. Beruntung mas saya masih ada panas dan hujan guna mencukupi kebutuhan yang mau menolong dimana saya bisa keluarganya. Sehingga tidak heran jika menaruh badan saya. Saya bersukur meskipun keduanya memiliki hak yang harus dipenuhi disuruh nempati bekas kandang kambing. oleh sang anak, bahkan hak orang tua itu Dari situ sehingga tergerak hati dan jari mengiringi hak Allâh Azza wa Jalla. Dia saya untuk menulis dan berbagi ilmu tentang berfirman: dosa kepada Orang Tua. ”Beribadahlah kepada Allâh dan

12

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak”. (anNisâ`/4:36). Berbakti Kepada Orang Tua Merupakan Kewajiban Yang Utama Hak kedua orang tua itu melebihi manusia manapun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hal ini dalam hadits sebagai berikut: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu bertanya: “Wahai Rasûlullâh, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perbuatan kebaikanku ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibumu,” lelaki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibumu,” Lelaki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibumu,” Lelaki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa ?” Beliau menjawab, “Bapakmu”. (HR al-Bukhâri, Muslim) Bahkan kewajiban berbakti kepada orang tua itu melebihi kewajiban jihad fî sabîlillâh. ”Dari Abdullâh bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Allâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Aku berbai’at kepadamu untuk hijrah dan jihad, aku mencari pahala dari Allâh.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah salah satu dari kedua orang tuamu masih hidup ?’ Dia menjawab, “Bahkan keduanya masih hidup.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah kamu mencari pahala dari Allâh ?” Dia menjawab, “Ya”. Nabi bersabda, “Kalau begitu pulanglah kepada kedua orang tuamu, lalu temanilah keduanya dengan sebaik-baiknya”. ((HR Muslim) Termasuk Dosa Besar: Durhaka Kepada Orang Tua. Selain memerintahkan birrul wâlidain (berbakti kepada kedua orang tua), agama Islam juga melarang ‘uqûqul wâlidain (durhaka kepada kedua orang tua), bahkan memasukkannya ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik. (bersambung)


Silaturahim Sosial

Panti Asuhan Ar Rahman & Bimbel Griya Sinau RABU 11 Nopember 2015 untuk kesekian kalinya LAZIS Sabilillah berkunjung ke Panti Asuhan Peniwen, dari beberapa panti asuhan yang ada di kota Malang, panti asuhan yang berada di Peniwen ini memang mendapatkan perhatian khusus dari LAZIS Sabilillah, karena memang kondisi panti asuhan yang terletak terpencil ditengah daerah yang mana satu kecamatan mayoritas penduduknya beragama nasrani, dan dapat dikatakan panti asuhan ini melakukan perjuangan keras untuk hidup dan berdakwah di jalan Allah di tengah himpitan kondisi yang keras. Beberapa donaturpun memberikan amanah khusus kepada LAZIS Sabilillah untuk menyalurkan bantuan yang dikhususkan untuk panti asuhan ini. Alhamdulillah saat ini panti asuhan PP. Ar Rahman yang berada di desa peniwen ini terlihat mengalami banyak kemajuan, sebelumnya sekitar 9 bulan yang lalu LAZIS Sabilillah berkunjung, keadaan panti asuhan masih terlihat tidak begitu bagus daripada yang sekarang, seperti yang telah di ceritakan oleh Ustad Kholik selaku pengasuh Panti Asuhan Ar Rahman, bahwasannya beberapa waktu yang lalu telah mendapat bantuan dari seorang keluarga TKI yang berada di negara Saudi Arabia, bantuan yang diterima cukup besar sehingga bisa untuk membangun panti asuhan lebih bagus seperti saat ini. Dengan bertambahnya jumlah anak asuh yang berada disana maka sudah sepatutnya panti asuhan dibangun serta diperluas pula gedungnya, tampak berdiri di sebelah kanan bangunan lama calon kamar – kamar baru untuk anak asuh agar mendapat tempat yang lebih layak. Syukur Alhamdulillah melihat keadaan panti asuhan Ar Rahman, semakin maju dan membaik tentunya

kebahagiaan turut dirasakan. Kunjungan LAZIS Sabilillah kali ini untuk memberikan bantuan berupa beras dan juga sejumlah uang, sebagai amanah dari para donatur selain dana yang ada disampaikan untuk mustahik binaan yang telah rutin terdaftar namun juga di distribusikan secara insidentil untuk panti asuhan – panti asuhan dipinggiran – pinggiran kota dan kabupaten Malang dengan kriteria khusus. Selain itu pula, pada awal bulan November kemarin, salah satu keluarga binaan juga mendapatkan bantuan modal usaha berupa M e j a (dampar)

belajar dan papan tulis. Yang mana usaha yang digelutinya selama beberapa bulan terakhir ini yakni membuka privat dan bimbingan belajar khusus untuk SD dan SMP. Melihat begitu gencar dan antusiasnya warga lingkungan untuk mendaftarkan putra – putrinya untuk mengikuti privat dan bimbingan belajar, maka Bu Ita selaku orang tua dari adek Bagas dan … akhirnya mendapatkan kembali supply bantuan dana untuk semakin memperlengkap fasilitas bimbingan belajarnya. Dengan dilengkapinya fasilitas yang ada harapan baru muncul bagi keluarga Bu Ita, agar ilmu yang diberikan kepada para peserta bimbingan belajar dapat membawa manfaat baik bagi anak didik juga bagi keluarga Bu Ita.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

13


‫لقد كان لكم فً رسول هللا اسوة حسنة‬ ‫لمن كان ٌرجو هللا والٌوم األخر وذكر‬ ‫‪ 21‬األحزاب ‪.‬هللا كثٌرا‬

‫وأول من أنا سٌد ولد أدم ٌوم القٌامة‬ ‫فع وأول ٌنشق عنه القبر وأول شا‬ ‫‪.‬رواه مسلم ‪.‬مشفع‬

‫أللهم صل على محمدعبدك ورسولك‬ ‫وبارك على كما صلٌت على ابراهٌم‬ ‫محمد وعلى ال محمد كما باكت على‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪ .‬رواه البخاري‬ ‫‪Diasuh oleh: Drs KH Mas’ud Ali MAg‬‬ ‫‪Ketua Yayasan Sabilillah‬‬

‫‪Konsultasi Agama‬‬

‫‪Bacaan Sholawat Yang Benar Sesuai‬‬ ‫‪Tuntunan Rasulullah..‬‬

‫أللهم صل على محمد وأزواجه وذرٌته‬ ‫كما صلٌت على ال ابراهٌم وبارك‬ ‫وذرٌته كما‬ ‫وأزواجه‬ ‫على‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫محمد على‬ ‫أللهم صل‬ ‫لقد كان لكم فً رسول هللا اسوة حسنة‬ ‫كماابراهٌم‪.‬‬ ‫على ال‬ ‫رواه ابراهٌم‬ ‫صلٌت على‬ ‫باركت على‬ ‫وبارك‬ ‫وذكر‬ ‫ٌرجو هللا‬ ‫صل على محمدعبدك ورسولك‬ ‫أللهم‬ ‫األخرحسنة‬ ‫والٌوم اسوة‬ ‫رسول هللا‬ ‫كانلكم فً‬ ‫لمنكان‬ ‫لقد‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫وعلى ال محمد كما باكت على‬ ‫محمد‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫‪21‬‬ ‫وبارك على كما صلٌت على ابراهٌم‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫هللا‬ ‫ٌرجو‬ ‫كان‬ ‫لمن‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪ .‬رواه البخاري‬ ‫محمد وعلى ال محمد كما باكت على‬ ‫كثٌراأكون أحب الٌكم‬ ‫‪.‬هللاحتى‬ ‫‪ٌ21‬ؤمن أحدكم‬ ‫ال‬ ‫محمدعبدك‪Ibrahim.‬‬ ‫‪HR. Bukhari.‬‬ ‫ورسولك‬ ‫رواه على‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪ .‬صل‬ ‫أللهم‬ ‫رسول هللا اسوة حسنة‬ ‫األحزابلكم فً‬ ‫لقد كان‬ ‫البخاري‬ ‫‪.‬من ولده ووالده والناس أجمعٌن‬ ‫ابراهٌم‬ ‫ورحمتكعلى‬ ‫كما صلٌت‬ ‫اجعل على‬ ‫أللهموبارك‬ ‫وبركاتك‬ ‫صلوتك‬ ‫لمن كان ٌرجو هللا والٌوم األخر وذكر‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫ولد أدم ٌوم القٌامة‬ ‫أنا سٌد‬ ‫وأول من‬ ‫باكت على‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫ال‬ ‫وعلى‬ ‫مد‬ ‫مح‬ ‫على سٌد المرسلٌن وامام المتقٌن‬ ‫‪ 21‬األحزاب ‪.‬هللا كثٌرا‬ ‫وأول شا‬ ‫فع‬ ‫البخاري‬ ‫النبٌ​ٌن رواه‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫القٌامة‬ ‫القبر ٌوم‬ ‫ٌنشقسٌدعنهولد أدم‬ ‫وأول أنا‬ ‫وأول من‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫محمد‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫وخاتمصل على‬ ‫أللهم‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫مسلم‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪Sungguh-sungguh‬‬ ‫‪pada‬‬ ‫‪diri‬‬ ‫وأول شا‬ ‫عنه القبر‬ ‫وأول‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫وقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫صل‬ ‫امامأللهم‬ ‫اسوة حسنة‬ ‫رسول هللا‬ ‫ٌنشق فً‬ ‫كان لكم‬ ‫فع لقد‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫علىال‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪ Rasulullah ada suri tauladan‬أللهم صل على محمد وأزواجه وذرٌته‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫مسلم‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫ٌغٌطه‬ ‫وأزواجهمقاما‬ ‫علىابعثه‬ ‫أللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪bagimu‬‬ ‫)‪(yaitu‬‬ ‫من‪bagi‬‬ ‫‪orang‬‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫محمد‬ ‫‪ baik‬على‬ ‫على بهابراهٌم‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫وبارك‬ ‫القٌامة‬ ‫أدم ٌوم‬ ‫سٌد ولد‬ ‫أنا‬ ‫وأول‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫ٌرجو هللا‬ ‫كان‬ ‫لمن‬ ‫‪ yang‬كما صلٌت على ال ابراهٌم وبارك‬ ‫‪mengharapkan‬‬ ‫)‪(rahmat‬‬ ‫‪Allah‬‬ ‫رواهباكت على‬ ‫‪.‬األولون كما‬ ‫محمد‬ ‫ماجة ال‬ ‫وعلى‬ ‫مد‬ ‫مح‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫‪.‬رواه ابن‬ ‫القبر وأول‬ ‫‪hari‬عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫‪ 21‬وأول‬ ‫فع‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫محمد وأزواجه وذرٌته كما‬ ‫شا‪ dan‬على‬ ‫)‪(kedatangan‬‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫حسنة‬ ‫رسول هللا اسوة‬ ‫‪kiamat‬فً‬ ‫‪dan‬كان لكم‬ ‫لقد‬ ‫البخاري‬ ‫صلرواه‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫أللهم‬ ‫مسلم ‪.‬مشفع‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪ mereka banyak berdzikir‬باركت على ال ابراهٌم‪.‬‬ ‫رواه‪Ya Allah‬‬ ‫–‪jadikanlah/limpahkanlah‬‬ ‫‪kepada‬‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫على‬ ‫وبارك‬ ‫‪ Al‬وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫لمن كان ٌرجو هللا‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على ال‬ ‫صلٌت‬ ‫‪ Allah.‬أللهمكما‬ ‫‪shalawat-shalawatMu,‬‬ ‫‪rahmatMu‬‬ ‫‪Azab‬‬ ‫رسول‪21‬‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫حسنة‬ ‫اسوة‬ ‫هللا‬ ‫فً‬ ‫كان‬ ‫ورسولك‬ ‫محمدعبدك‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫حسنة‬ ‫اسوة‬ ‫أكونهللا‬ ‫رسول‬ ‫أحدكم فً‬ ‫لكم لكم‬ ‫ٌؤمنكان‬ ‫لقد لقد‬ ‫الٌكم‬ ‫أحب‬ ‫حتى‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫باكت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫‪penghulu‬ال‬ ‫وعلى‬ ‫مد‬ ‫مح‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪berkahMu‬‬ ‫‪atas‬‬ ‫‪para‬‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪ 21‬األحزاب ‪.‬هللا‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫على‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫وبارك‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫أل‬ ‫وعلى‬ ‫د‬ ‫محم‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫هللا‬ ‫ٌرجو‬ ‫كان‬ ‫لمن‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫هللا‬ ‫ٌرجو‬ ‫ولدهكان‬ ‫‪.‬منلمن‬ ‫أجمعٌن‬ ‫والناس‬ ‫القٌامة‬ ‫أدم‬ ‫ولد‬ ‫سٌد‬ ‫ووالدهأنا‬ ‫من‬ ‫وأول‬ ‫رواهالالبخاري‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫‪Rasul,‬‬ ‫‪pemimpin/ikutan‬‬ ‫‪orang‬‬‫ٌومالٌكم‬ ‫أحب‬ ‫أكون‬ ‫حتى‬ ‫أحدكم‬ ‫ٌؤمن‬ ‫ال‬ ‫رواه‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫باركت‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهم‬ ‫على‬ ‫باكت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫ال‬ ‫وعلى‬ ‫مد‬ ‫مح‬ ‫على‬ ‫باكت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫على ال‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫‪21‬‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫‪21‬‬ ‫‪orang‬‬ ‫‪bertaqwa,‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪penutup‬‬ ‫‪para‬‬ ‫وأول شا‬ ‫والناس القبر‬ ‫عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫وأول‬ ‫فع‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫أجمعٌن‬ ‫ووالده‬ ‫ولده‬ ‫‪.‬من‬ ‫البخاري‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫البخاري‬ ‫رواهرواه‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫المتقٌن‬ ‫وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫سٌد‬ ‫‪Nabi,‬‬ ‫‪( yaitu‬‬ ‫‪) Nabi‬‬ ‫‪Muhammad‬‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهم‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫علىأللهم‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫رواه‪.‬رواه مسلم‬ ‫ومسلم‬ ‫‪hambaMu‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪utusanMu,‬‬ ‫‪imam‬‬ ‫ورسولك‬ ‫عبدك‬ ‫محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫وخاتم‬ ‫أحبالقٌامة‬ ‫أكون ٌوم‬ ‫ولد أدم‬ ‫سٌد‬ ‫البخاري أنا‬ ‫من‬ ‫الٌكم‬ ‫حتى‬ ‫أحدكم‬ ‫وأولٌؤمن‬ ‫ال‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫المتقٌن‬ ‫وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫سٌد‬ ‫على‬ ‫‪segala kebaikan, pemimpin‬‬ ‫‪Aku adalah penghulu/pemimpin‬‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫وقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫امام‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫شا‬ ‫وأول‬ ‫القبر‬ ‫عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫وأول‬ ‫فع‬ ‫أجمعٌن‬ ‫والناس‬ ‫ووالده‬ ‫وأول‪.‬من‬ ‫ورسولك‬ ‫عبدك‬ ‫محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫وخاتم‬ ‫‪kebaikan‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪utusan‬‬ ‫‪pembara‬‬ ‫‪cucu‬‬ ‫‪Nabi‬‬ ‫‪pada‬‬ ‫‪hari‬‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫‪ anak‬اللهم‬ ‫القٌامة‬ ‫أدم‬ ‫ولد‬ ‫سٌد‬ ‫ولدهأنا‬ ‫من‬ ‫القٌامة‬ ‫ٌومٌوم‬ ‫أدم‬ ‫‪Adam‬ولد‬ ‫سٌد‬ ‫علىأنا‬ ‫صلمن‬ ‫وأول‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهم‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫اللهم‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫رواه‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫ٌغٌطه به‬ ‫ابعثه‬ ‫الخٌرأللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫مسلم‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪rahmat.‬‬ ‫مقاما ‪Ya‬‬ ‫‪Allah‬‬ ‫‪tempatkanlah‬‬ ‫‪kiamat,orang pertama‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪bangkit‬‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫وقائد‬ ‫امام‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داود‬ ‫أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫شا‬ ‫وأول‬ ‫القبر‬ ‫عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫وأول‬ ‫فع‬ ‫شا‬ ‫وأول‬ ‫القبر‬ ‫عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫وأول‬ ‫فع‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫أبو‬ ‫رواه‬ ‫داود‬ ‫المتقٌن‬ ‫وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫سٌد‬ ‫على‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على ال‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫‪beliau‬‬ ‫‪pada‬‬ ‫‪tempat‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪dirindukan‬‬ ‫‪dari kubur, orang pertama yang‬‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ماجة‬ ‫ابن‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫به‬ ‫ٌغٌطه‬ ‫مقاما‬ ‫ابعثه‬ ‫أللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫مسلممسلم‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪oleh‬‬ ‫‪orang-orang‬‬ ‫‪terdahulu.‬‬ ‫‪.‬مشفع‪memberikan syafaat‬‬ ‫)‪(pertolongan‬‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫ورسولك‬ ‫وأزواجه عبدك‬ ‫‪yang‬محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫وخاتم‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫‪ dan‬كما‬ ‫وبارك‬ ‫ابراهٌم‬ ‫ال ال‬ ‫على‬ ‫صلٌت‬ ‫كما‬ ‫‪orang‬الٌكم‬ ‫أكون أحب‬ ‫أحدكم حتى‬ ‫ال‬ ‫‪HR.‬‬ ‫‪Ibnu‬‬ ‫‪Majah.‬‬ ‫‪pertama‬‬ ‫ٌؤمن‪yang‬‬ ‫‪diberi‬‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ماجة‬ ‫ابن‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫رواه‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫محمد وقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫علىامام‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫محمد‬ ‫كما‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫على‬ ‫‪hak‬‬ ‫‪untuk‬‬ ‫‪memberikan‬‬ ‫‪syafaat.‬‬ ‫‪.‬من ولده ووالده والناس أجمعٌن‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫القلم‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلق‬ ‫لعلى‬ ‫‪ HR. Muslim.‬وانك‬ ‫ٌغٌطه به‬ ‫مقاما‬ ‫ابعثه‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهم‬ ‫رواه‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫ال‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫رواه‬ ‫ابراهٌم‪.‬‬ ‫أللهمال‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫أل‬ ‫وعلى‬ ‫د‬ ‫محم‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫رواه البخاري‬ ‫وامامحسنة‬ ‫المرسلٌن اسوة‬ ‫ماجةهللا‬ ‫رسول‬ ‫فً‬ ‫ومسلمأكون أحب الٌكم لقد كان لكم‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ابن‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫ال ٌؤمن أحدكم حتى‬ ‫المتقٌن‬ ‫سٌد‬ ‫على‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫عبدكأل‬ ‫محمدوعلى‬ ‫النبٌ​ٌنمحمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫ٌرجو هللا‬ ‫لمن كان‬ ‫ورسولك‬ ‫أللهموخاتم‬ ‫‪.‬من ولده ووالده والناس أجمعٌن‬ ‫أكون‬ ‫أحدكم‬ ‫ٌؤمن‬ ‫الٌكمالٌكم‬ ‫أحبأحب‬ ‫أكون‬ ‫حتىحتى‬ ‫أحدكم‬ ‫ٌؤمن‬ ‫ال ال‬ ‫صلوتك ورحمتك وبركاتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهم‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫‪21‬‬ ‫ورسول‪Ya‬‬ ‫الخٌر ‪Allah‬‬ ‫‪limpahkan‬‬ ‫‪shalawat‬‬ ‫الخٌر وقائد‬ ‫امام‬ ‫رواه البخاري ومسلم‬ ‫أجمعٌن‬ ‫والناس‬ ‫ووالده‬ ‫أجمعٌن‬ ‫والناس‬ ‫ووالده‬ ‫ولدهولده‬ ‫‪.‬من‪.‬من‬ ‫المتقٌن‬ ‫المرسلٌن وامام‬ ‫‪keluarga‬سٌد‬ ‫على‬ ‫‪atas‬‬ ‫‪Muhammad‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪atas‬‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫وبركاتك‬ ‫ورحمتك‬ ‫صلوتك‬ ‫اجعل‬ ‫أللهمأللهم‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫أل‬ ‫وعلى‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫ٌغٌطه به‬ ‫محمدمقاما‬ ‫ابعثه‬ ‫أللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪Muhammad.‬‬ ‫‪HR.‬‬ ‫‪An‬‬ ‫‪Nasa’i.‬‬ ‫‪Tidak‬‬ ‫(‬ ‫‪sempurna‬‬ ‫)‬ ‫‪iman‬‬ ‫‪seorang‬‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫ورسولك‬ ‫عبدك‬ ‫محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫وخاتم‬ ‫حسنة‬ ‫اسوة‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫‪.‬رواهفً‬ ‫لكم‬ ‫لقد كان‬ ‫اللهم صل على محمد النبً االمً‬ ‫المتقٌن‬ ‫وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫سٌد‬ ‫المتقٌن‬ ‫وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫سٌد‬ ‫علىعلى‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ماجة‬ ‫ابن‬ ‫‪diantara kamu sekalian sehingga‬‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داود‬ ‫أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫هللاوقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫امام‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫رواه أبو‬ ‫داود‬ ‫وذكر‬ ‫األخر‬ ‫والٌوم‬ ‫ٌرجو‬ ‫كان‬ ‫لمن‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫‪) aku‬‬ ‫‪lebih‬‬ ‫‪kalian‬‬ ‫‪cintai‬‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫صل على‬ ‫اللهم‬ ‫ورسولك‬ ‫عبدك‬ ‫محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫ورسولك‬ ‫عبدك‬ ‫محمد‬ ‫وخاتم‬ ‫القٌامة‬ ‫ٌوم‬ ‫أدم‬ ‫النبٌ​ٌنولد‬ ‫سٌد‬ ‫وخاتم أنا‬ ‫‪( sebelum‬وأول من‬ ‫ٌغٌطه به‬ ‫مقاما‬ ‫ابعثه‬ ‫أللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪dari ( mencintai‬‬ ‫‪) anaknya,‬‬ ‫‪orang‬‬ ‫كثٌرا‬ ‫‪.‬هللا‬ ‫األحزاب‬ ‫‪21‬‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داود‬ ‫أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫أبو‬ ‫رواه‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫وقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫ورسول‬ ‫الخٌر‬ ‫وقائد‬ ‫الخٌر‬ ‫امامامام‬ ‫وأول شا‬ ‫القبر‬ ‫عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫داود‪tuanya dan manusia seluruhnya.‬فع وأول‬ ‫‪.‬رواه ابن ماجة ‪.‬األولون‬ ‫‪Allah‬ألبه‬ ‫ٌغٌطه‬ ‫مقاما‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫االمًبه‬ ‫ٌغٌطه‬ ‫مقاما‬ ‫ابعثهابعثه‬ ‫أللهمأللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪Ya‬‬ ‫‪lempahkan‬‬ ‫‪shalawat‬‬ ‫‪Muslim.‬‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫‪.HR. Bukhari‬رواه مسلم‬ ‫‪dan‬النبً االمً‬ ‫محمد‬ ‫اللهم صل على‬ ‫القلم‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلق‬ ‫لعلى‬ ‫وانك‬ ‫محمد‪atas‬‬ ‫‪Muhammad,‬‬ ‫‪Nabi‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪ummi‬‬ ‫‪Bagi orang yang membaca‬‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ماجة‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪.‬األولون‬ ‫ماجة‬ ‫ابن‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫النسائً‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داود‬ ‫ابن أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫داود رواه أبو ‪.‬وعلى أل محمد‬ ‫‪dan atas‬‬ ‫‪keluarga‬‬ ‫القلم القٌامة‬ ‫أدم ٌوم‬ ‫خلق ولد‬ ‫أنا سٌد‬ ‫من‬ ‫‪ Sayyidina Muhammad, karena dalam‬وأول‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫لعلى‬ ‫وانك‬ ‫‪Muhammad. HR. Abu Daud.‬‬ ‫‪hatinya yang mencintai beliau, tidak‬‬ ‫‪Dan‬محمد‪.‬‬ ‫‪masih‬شاأل‬ ‫وعلى‬ ‫صل‬ ‫أللهم‬ ‫محمدوأول‬ ‫علىالقبر‬ ‫‪lagi‬عنه‬ ‫ٌنشق‬ ‫‪ tega menyebut beliau dengan‬فع وأول‬ ‫‪banyak‬‬ ‫‪redaksi‬‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪hadits yang sahih dari‬‬ ‫‪Rasulullah.‬‬ ‫‪.‬مشفع‬ ‫مسلم‬ ‫‪. “njambal” Muhammad saja.‬رواه‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫أل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫محمد‪.‬‬ ‫القلم أل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫علىعلى‬ ‫صلصل‬ ‫أللهمأللهم‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلق‬ ‫لعلى‬ ‫وانك‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫‪ beliau‬االمً‬ ‫محمد النبً‬ ‫‪menyebut‬على‬ ‫اللهم صل‬ ‫‪Hukum‬‬ ‫‪menambah‬‬ ‫‪kata‬‬ ‫“‬ ‫‪Karena‬‬ ‫‪sendiri‬‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫أل الٌكم‬ ‫أحب‬ ‫‪depan‬أكون‬ ‫حتى‬ ‫ٌؤمن‬ ‫النسائً‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪sayyidina‬‬ ‫‪.‬وعلى”‬ ‫‪di‬‬ ‫‪kata‬‬ ‫‪diri beliau‬ال “‬ ‫‪sebagai‬‬ ‫‪“sayyidu‬‬ ‫‪waladi‬‬ ‫محمد‬ ‫داود‬ ‫أحدكمأبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫محمد‬ ‫‪.‬وعلى أل‬ ‫رواه أبو‬ ‫داود‬ ‫‪Muhammad‬‬ ‫والناس ‪”.‬‬ ‫ووالده ‪dalam‬‬ ‫‪tasyahud‬‬ ‫أجمعٌن‬ ‫‪.Adam” ( pemimpin anak cucu Nabi‬من ولده‬ ‫‪akhir‬‬ ‫‪berkaitan‬‬ ‫االمً‪Adam‬‬ ‫‪) maka‬‬ ‫‪menyebut‬‬ ‫‪pada‬االمً‬ ‫‪ dasarnya‬النبً‬ ‫صل على محمد‬ ‫اللهم‬ ‫النبً‬ ‫‪Sayyidina‬على محمد‬ ‫اللهم صل‬ ‫ومسلم ‪dengan etika atau‬‬ ‫البخاري‪sopan‬‬ ‫‪Muhammad tidaklah salah.‬رواه ‪santun‬‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داود‬ ‫أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫أبو‬ ‫داود رواه‬ ‫‪dalam‬‬ ‫‪menyebut‬‬ ‫‪orang‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪paling‬‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫ال اللهم‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫القلم‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلق‬ ‫لعلى‬ ‫وانك‬ ‫االمً‬ ‫النبً‬ ‫محمد‬ ‫علىعلى‬ ‫صلصل‬ ‫اللهماللهم‬ ‫الٌكم‬ ‫أحب‬ ‫أكون‬ ‫حتى‬ ‫أحدكم‬ ‫ٌؤمن‬ ‫‪dihormati dan dimuliakan, yaitu‬‬ ‫محمد‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫‪.‬من‪.‬رواه‬ ‫محمد‬ ‫أل أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫داودداود‬ ‫أبو أبو‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫أبو‬ ‫رواه‬ ‫محمد‬ ‫أل‬ ‫‪.‬وعلى‬ ‫أبو‬ ‫رواه‬ ‫داودداود‬ ‫أجمعٌن‬ ‫والناس‬ ‫ووالده‬ ‫ولده‬ ‫‪sosok Rasul Allah, pembimbing‬‬ ‫‪umat, orang yang dipuji‬‬ ‫‪oleh‬‬ ‫‪Allah‬‬ ‫لعلىومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫‪ Apalagi kalau ditinjau dari segi‬رواه‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلق‬ ‫القلم‪dengan‬‬ ‫‪pujian‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫وانك ‪tinggi‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪bahasa Arab, kata “sayid” berarti‬‬ ‫‪“tuan”, Orang Arab biasa memanggil‬‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫‪ orang yang dihormati dengan “sayid”,‬وانك‬ ‫القلمالقلم‬ ‫عظٌم‪.‬‬ ‫خلقخلق‬ ‫لعلىلعلى‬ ‫وانك‬ ‫”‪Dan sungguh dalam dirimu ada orang Inggris memanggilnya : “Mr‬‬ ‫‪akhlak yang agung. Al Qalam 4.‬‬ ‫‪Mudah-mudahan jelas.‬‬

‫‪Maha Terpuji lagi Maha Mulia.‬‬ ‫‪Demikian Pak Kyai atas‬‬ ‫‪penjelasan dan pencerahan Bapak‬‬ ‫‪saya sampaikan banyak‬‬ ‫‪terimakasih. Al Afwu minkum,‬‬ ‫‪Wassalamu’alaikum wr. Wb.‬‬ ‫)‪(NN – Malang‬‬ ‫‪Jawaban:‬‬ ‫‪Sdr. NN- Malang, inti pertanyaan‬‬ ‫‪anda kami pahami ada dua‬‬ ‫‪masalah, yaitu :‬‬ ‫‪-Bagaimana bacaan shalawat‬‬ ‫‪yang benar sesuai tuntunan‬‬ ‫‪Rasulullah?.‬‬ ‫‪-Bagaimana hukum menambah‬‬ ‫‪kata “sayyidina” di depan kata‬‬ ‫?‪Muhammad‬‬ ‫‪Dalam kitab-kitab hadits, banyak‬‬ ‫‪redaksi bacaan shalawat yang‬‬ ‫‪diajarkan oleh Rasulullah saw.‬‬ ‫‪Salah satunya adalah redaksi yang‬‬ ‫‪sudara kutip dalam pertanyaan‬‬ ‫‪anda, misalnya antara lain sbb :‬‬

‫أللهم صل على محمدعبدك ورسولك‬ ‫وبارك على كما صلٌت على ابراهٌم‬ ‫محمد وعلى ال محمد كما باكت على‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪ .‬رواه البخاري‬ ‫أللهم صل على محمدعبدك ورسولك‬ ‫‪Ya Allah limpahkan shalawat‬‬ ‫ابراهٌم‬ ‫وبارك على كما صلٌت على‬ ‫‪atas Nabi Muhammad, hambaMu‬‬ ‫على‬ ‫باكت‬ ‫‪sebagaimana‬محمد كما‬ ‫محمد وعلى ال‬ ‫‪dan utusanMu‬‬ ‫‪atas‬رواه‬ ‫‪.‬ابراهٌم‪.‬‬ ‫البخاري ‪Engkau telah‬‬ ‫‪limpahkan‬‬ ‫‪Nabi‬‬ ‫وذرٌته‬ ‫وأزواجه‬ ‫صل على محمد‬ ‫أللهم‬ ‫‪Ibrahim‬‬ ‫‪dan limpahkanlah‬‬ ‫‪berkah‬‬ ‫‪atas‬‬ ‫ابراهٌم ‪Nabi‬‬ ‫‪Muhammad‬‬ ‫‪sebagaimana‬‬ ‫وبارك‬ ‫على ال‬ ‫كما صلٌت‬ ‫كما‪telah‬‬ ‫‪Engkau‬‬ ‫‪atas Nabi‬‬ ‫‪limpahkan‬وذرٌته‬ ‫محمد وأزواجه‬ ‫على‬ ‫‪Ibrahim. HR. Bukhari.‬‬ ‫باركت على ال ابراهٌم‪ .‬رواه‬ ‫صل على محمد وأزواجه وذرٌته‬ ‫أللهم‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫كما صلٌت على ال ابراهٌم وبارك‬ ‫على محمد وأزواجه وذرٌته كما‬ ‫باركت على ال ابراهٌم‪ .‬رواه‬ ‫اجعل صلوتك ورحمتك وبركاتك‬ ‫أللهم‬ ‫‪.‬البخاري‬ ‫على سٌد المرسلٌن وامام المتقٌن‬ ‫‪Ya Allah limpahkan shalawat‬‬ ‫ورسولك‬ ‫النبٌ​ٌن محمد عبدك‬ ‫وخاتم‬ ‫‪atas‬‬ ‫‪Nabi Muhammad,‬‬ ‫‪isteri-isteri‬‬ ‫ورسول‪beliau‬‬ ‫الخٌر ‪dan‬‬ ‫‪keturunan‬‬ ‫‪beliau‬‬ ‫الخٌر وقائد‬ ‫امام‬ ‫صلوتك ورحمتك وبركاتك‬ ‫أللهم اجعل‬ ‫‪sebagaimana Engkau telah‬‬ ‫به‬ ‫ٌغٌطه‬ ‫مقاما‬ ‫ابعثه‬ ‫أللهم‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪atas‬المتقٌن‬ ‫‪Nabi‬وامام‬ ‫المرسلٌن‬ ‫على سٌد‬ ‫‪limpahkan‬‬ ‫‪Ibrahim‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪limpahkanlah‬‬ ‫‪atas‬‬ ‫‪Nabi‬‬ ‫ماجة‬ ‫وخاتم ابن‬ ‫‪.‬رواه‬ ‫‪.‬األولون ورسولك‬ ‫‪berkah‬عبدك‬ ‫محمد‬ ‫النبٌ​ٌن‬ ‫‪Muhammad, isteri-isteri dan‬‬ ‫ورسول‬ ‫‪sebagaimana‬الخٌر‬ ‫امام الخٌر وقائد‬ ‫‪keturunan‬‬ ‫‪beliau‬‬ ‫مقاما ٌغٌطه‬ ‫أللهم ابعثه‬ ‫الرحمة‪,‬‬ ‫‪Engkau‬به‪telah‬‬ ‫‪limpahkan‬‬ ‫‪atas‬‬ ‫‪Nabi‬‬ ‫صل ماجة‬ ‫‪.‬رواه ابن‬ ‫‪.‬األولونوعلى أل محمد‪.‬‬ ‫على محمد‬ ‫أللهم‬

‫‪ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb.‬‬ ‫‪Mohon maaf Pak Kyai, saya mengirim‬‬ ‫‪pertanyaan melalui SMS. Berikut‬‬ ‫‪saya ingin mengetahui bagaimana‬‬ ‫‪membaca sholawat pada sholat‬‬ ‫‪maupun tidak sholat yang sesuai‬‬ ‫‪dengan tuntunan Baginda Nabi‬‬ ‫‪Besar Muhammad saw. Karena‬‬ ‫‪yang saya tahu ada yang‬‬ ‫‪menggunakan “Sayyidina‬‬ ‫‪Muhammad dan ada yang tanpa‬‬ ‫‪Sayyidina” berikut sumber yang‬‬ ‫‪pernah saya dapat, Menukil dari‬‬ ‫‪kitab Sahih Bukhari (1), tepatnya‬‬ ‫‪pada kitab 55 (Nabi-Nabi) hadits‬‬ ‫‪589, kita dapati bahwa Rasulullah‬‬ ‫‪mengajarkan kepada kita bagaimana‬‬ ‫‪bershalawat kepada beliau.‬‬ ‫‪Dari Abdur Rahman bin Abu‬‬ ‫‪Laila, dia berkata: Ka’b bin Ujrah‬‬ ‫‪bertemu aku, lalu dia berkata:‬‬ ‫‪“Maukah aku memberi hadiah‬‬ ‫‪kepadamu, yang aku mendengarnya‬‬ ‫‪dari Nabi SAW?” Aku menjawab:‬‬ ‫”‪“Ya. Hadiahkanlah itu kepadaku.‬‬ ‫‪Ia berkata: Kami bertanya kepada‬‬ ‫­‪Rasulullah SAW, maka kami ber‬‬ ‫­‪tanya: “Wahai Rasulullah, ba­gai‬‬ ‫‪manakah membaca shalawat‬‬ ‫­‪ke­padamu dan ahlul bayt? Se‬‬ ‫­‪sung‬‬ ‫­‪guhnya Allah telah me‬‬ ‫‪ngajarkan kepada kami bagaimana‬‬ ‫‪kami membaca salam.” Beliau‬‬ ‫‪bersabda: “Ucapkanlah:‬‬ ‫‪Allahumma sholli alaa Mu­hammad‬‬ ‫‪wa ala aali Muhammad, kamaa‬‬ ‫‪sholaita ala Ibroohiim wa ala aali‬‬ ‫‪Ibroohiim. Innaka hamiidun majiid.‬‬ ‫‪Allahumma baarik ala Muhammad‬‬ ‫‪wa ala aali Muhammad, kamaa‬‬ ‫‪baarokta ala Ibroohiim wa ala aali‬‬ ‫‪Ibroohiim. Innaka hamiidun majiid.‬‬ ‫‪“Ya Allah, limpahkanlah shalawat‬‬ ‫‪kepada Muhammad dan kepada‬‬ ‫‪keluarga Muhammad, sebagaimana‬‬ ‫‪engkau melimpahkan shalawat‬‬ ‫­‪kepada Ibrahim dan kepada ke‬‬ ‫‪luarga Ibrahim. Sesungguhnya‬‬ ‫‪Engkau adalah Maha Terpuji lagi‬‬ ‫‪Maha Mulia. Ya Allah, berkatilah‬‬ ‫‪kepada Muhammad dan kepada‬‬ ‫‪keluarga Muhammad, sebagaimana‬‬ ‫‪Engkau memberkati kepada Ibrahim‬‬ ‫‪dan kepada keluarga Ibrahim.‬‬ ‫‪Sesungguhnya Engkau adalah‬‬

‫‪Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan‬‬ ‫‪.‬رواه النسائً‬ ‫‪keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting.‬‬ ‫‪Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui‬‬ ‫‪web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid‬‬ ‫‪Sabilillah‬‬ ‫‪setiap‬‬ ‫محمد وعلى أل محمد‪.‬‬ ‫صل على‬ ‫‪hari pada jam kerja.‬أللهم‬

‫اللهم صل على محمد النبً االمً‬ ‫داود رواه أبو ‪.‬وعلى أل محمد‬

‫النسائً‬ ‫على محمد النبً االمً‬ ‫‪.‬رواه صل‬ ‫اللهم‬ ‫‪.‬رواه أبو داود ‪.‬وعلى أل محمد‬

‫‪Sabilillah‬‬ ‫‪Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07‬‬ ‫‪Majalah Komunitas‬‬

‫‪14‬‬


Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Bermain Dan Pilihan Sehat Komunikasi Tidak Searah MENGAPA bermain selalu menjadi pilihan sehat anak, khususnya di usia awal perkembangan anak ? Bermain merupakan kegiatan yang terpusat pada anak. Bermain menjadi kegiatan menyehatkan karena menimbulkan beragam sensori aspek-aspek perkembangan anak. Kegiatan bermain muncul dari kemauan anak dan mereka memiliki kesempatan untuk mengekspresikan bahasa, pikiran dan perasaan mereka secara langsung secara dinamis. Melalui bermain, anak-anak berkomunikasi secara dinamis sehingga stimulasi yang beragam akan melahirkan kemampuan berbahasa, berhubungan dengan orang lain, mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara interaktif. Anak-anak akan menjangkau pengalaman terdalam dirinya dan mengenali pengalamanpengalaman orang lain. Melalui bermain,

anak diberi ruang untuk menampilkan tanggungjawab dirinya, menerima umpan balik dari orang luar dan bersama-sama orang lain untuk mampu mencapai tujuan-tujuan

bersama secara adil, fair dan saling bisa menerima. Dalam bermain, bahasa instruksi mampu dihindari dan justru dalam bermain anak-anak mereproduksi bahasa mereka lebih otonom dan kaya. Mereka saling mengomunikasikan ide-ide kreatif ke permukaan dan mendialogkan dengan teman sebayanya. Bahasa-bahasa idealis versi anak-anak yang asli bermunculan dan kemudian menstimulasi berbagai tanggapan kreatif sehingga menimbulkan imajinasi interaktif bagi perkembangan bahasa anak dan interaksi sosial yang berkelanjutan. Di sini anak mendapatkan ekspresi kesehatan psikososial, yakni kesehatan anak yang diperoleh baik dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya. (bersambung)

Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA

Flu Singapura FLU Singapura bukanlah jenis flu biasa yang kita kenal, sesuai dengan sasaran serangan penyakit tersebut (mulut, tangan dan kaki). Penyakit ini memang merupakan terjemahan dari hand foot and mouth disease (HMFD). Istilah sebutan ‘Flu Singapura’ sendiri disinyalir merupakan manifesto fenomena dari jumlah riwayat epidemiologis penyakit tersebut di wilayah negara Singapura sendiri pada tahun 2000-an. Flu Singapura atau Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut merupakan infeksi virus ringan yang sangat menular yang sering ditemukan ada anak-anak. Disebut demikian karena gejalanya memang dapat dilihat pada ketiga bagian tubuh tersebut. Pada mulut, muncul vesikel-veskel yang kemudian pecah membentuk luka yang bergaung (ulkus) pada lidah, gusi, dan pipi bagian dalam. Luka ini tentunya terasa nyeri sehingga penderita menjadi sulit menelan. Sedangkan pada kulit telapak kaki dan tangan akan muncul lesi-lesi merah yang datar atau benjolan kecil (papul), beberapa seperti gelembung kecil (vesikel) yang tidak disertai rasa gatal. Beberapa dapat ditemukan pada bokong. Sebetulnya, pada tahap awal penyakit gejala yang ada seperti gejala infeksi virus lainnya, yaitu demam, penurunan nafsu makan, rasa

lemas/tidak enak badan (malaise), dan sakit tenggorokan. Rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh sampai munculnya gejala biasa 3 - 7 hari. Sedangkan, luka di mulut baru muncul 1 – 2 hari setelah mulainya demam, diikuti oleh lesi pada kulit. Karena merupakan infeksi virus, penyakit ini akan membaik sendiri dalam 7-10 hari ketika antibodi tubuh sudah terbentuk (self-limiting disease). Karena menyerang anak-anak, komplikasi yang sering ditemukan adalah dehidrasi. Rasa nyeri pada mulut dan tenggorokan menyebabkan anak menjadi sulit untuk menelan. Karena itu, anak harus minum yang cukup selama sakit. Jika dehidrasinya berat, pemberian cairan melalui pembuluh darah (intravena) harus dilakukan. Pintu masuk utama serangan coxsackievirus ke dalam tubuh adalah mulut manusia. Cairan sekret hidung, tenggorokan, ludah, cairan dari lesi gelembung di kulit, atau tinja penderita berfungsi sebagai kuda troya yaitu tempat virus “bersembunyi�. Virus kemudian akan menanamkan diri pada mukosa mulut, dan menyebar ke kelenjar getah bening dalam 24 jam. Dari sana, virus bergerilya di dalam darah dan menyebar ke mukosa mulut serta kulit. Karena disebarkan melalui kontak dengan sekret-sekret tersebut, penyakit ini sering

ditemukan pada anak-anak (< 10 tahun) yang sistem kekebalan tubuhnya belum baik, di tempat penitipan anak, dimana sering terjadi penggantian popok, dan tangan-tangan kecil sering keluar-masuk mulut. Virus juga dapat menyebar melalui sekret hidung atau tenggorokan yang disemprotkan ke udara sewaktu seseorang batuk atau bersin. Penularan kontak tidak langsung dapat melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi. Walaupun jarang, penyakit ini juga dapat menyerang remaja dan orang dewasa. Namun, karena infeksi yang pertama kali dapat menimbulkan kekebalan atau imunitas, orang dewasa dan anak yang lebih tua, lebih kecil risiko terserang penyakit ini. Virus dapat menyebar sampai berminggu-minggu setelah tanda dan gejala menghilang. Beberapa orang yang mengekskresi virus tersebut, bisa tidak menujukkan tanda atau gejala Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut. Karena merupakan self-limiting disease, tidak ada terapi spesifik untuk menangani infeksi ini. Yang penting adalah pencegahan penularan infeksi virus dengan menjaga higienitas diri dan lingkungan. Semoga bermanfaat. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

15


Hidup Sehat dengan Air Alkali SALAH satu nikmat terbesar pernah me­ngetahui uji klinis dari yang telah diberikan Allah untuk ma­sing-masing merk tersebut, kita adalah nikmat sehat, disaat tingkat kebersihan hingga ber­ sehat kita dapat melakukan akti­ bagai kan­dungan yang berada fitas apapun, tidak harus ribet didalamnya. dengan jadwal mengkonsumsi Sebagai salah satu pilihan yang obat seperti halnya orang yang perlu diper­timbangkan untuk kita tidak sehat, disaat sehat kita dapat konsumsi sehari – hari terdapat beribadah dengan baik dan sem­ satu merk yang bisa dihandalkan purna. Sebanyak apapun dan tak dikhawatirkan harta yang kita miliki, lagi tentang kualitas kekayaan, rumah me­ dan kegunaanya, wah, mobil me­ yakni air minum Air Alkali wah, tabungan alkali Ajwa, air dengan melimpah, sung­ minum alkali PH8+ “AJWA” guh tak aka ada Ajwa yang di artinya ketika produksi oleh dapat dibeli dan dipesan dikantor LAZIS Sabilillah kita tidak bisa salah satu Tlp: 085646303647 / me­nikmatinya ustad ternama 081357450070 ketika kita tengah di Indonesia ter­baring sakit di yakni ustad Alatas kasur, apa­lah arti habib Ahmad semua kekayaan ter­sebut. Alhabsyie melalui peru­ Bah­kan dalam hi­tungan hari sahaannya Al Habsyie bahkan jam kekayaan itu bisa sirna technology ini terbukti dan teruji untuk membayar biaya pe­ngobatan secara klinis bahwa terkandung yang tak kunjung henti. Sungguh didalamnya unsur PH 8+ dimana kesehatan adalah termasuk modal air ini me­miliki kandungan alkali, utama untuk kita sebagai manusia oksigen, antioksidan, hexagonal, dalam me­langsungkan proses micro cluster, dan bio energy. kehidupan didunia ini. Banyak Beberapa manfaat positif akan hal yang dapat kita lakukan untuk kita dapat dengan mengkonsumsi menjaga dan memperoleh kesehatan air minum Ajwa diantaranya ke­sehatan, mulai dari gaya hidup yang sederhana, berolahraga secara Menyehatkan jantung teratur , pola makan yang baik Air alkali Ajwa dapat me­nyem­ bergizi dan teratur, begitu juga buhkan penyakit jantung, reu­matik, mengkonsumsi air minum yang kerusakan kulit, asma dan penyakit baik dan sehat. kewanitaan, minumlah dengan Saat ini telah banyak sekali teratur. muncul berbagai merk air minum dipasaran mulai dari merk yang Memperlancar tidak begitu terkenal atau produk system pen­ “lokalan” hingga yang sudah sangat cernaan gencar beriklan di berbagai media Dengan porsi informasi nasional. Namun sebagai cukupsetiap hari konsumen pernahkah kita me­m­ air alkali Ajwa perhatikan dan men­cermati kualitas dapat mem­ dari air minum tersebut? Yang p e r l a n c a r kita tahu sebatas air minum tersebut s y s­t e m apapun mer­knya terlihat bersih pencernaan dapat di­minum dan menghilangkan seperti maag da­haga. Pernahkan kita berfikir dan sembelit apakah air tersebut benar - benar jernih dan sehat? Dari berbagai macam merk air minum yang ditawarkan dipasaran kita tidak Menghambat

16

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

mempercepat pengiriman oksiken kedalam sel dan jaringan tubuh

tumbuhnya zat – zat penyebab kanker. Selain itu air alkali Ajwa dapat mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Dengan air sehat Ajwa tubuh lebih sehat berenergi Perawatan kecantikan Kurang minum maka kulit akan menyerap kandungan air dalam kulit. Sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Air alkali Ajwa adalah solusi yang tepat untuk masalah tersebut Untuk kesuburan Meningkatkan hormone tes­ toteron pada pria dan hormone estrogen pada wanita Efek relaksasi Air sehat Ajwa mengandung ion negative bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun serta

Penyeimbang tubuh Dengan 2 s/d 2,5 lt air sehat Ajwa perhari dapat me­nyeim­ bangkan turunnya cairan tubuh yang berdampak menurunnya fungsi organ tubuh sehingga mudah terganggu bakteri/virus dan mudah terserang penyakit. Air alkali Ajwa terbukti di­ banjiri konsumen, meskipun tanpa iklan di televisi ataupun media cetak produk ini terbukti sangat diminati , berawal dari kunjungan Habib Ahmad Alhabsyie di Masjid Sabilillah Malang dalam rangka pengajian Muharram beberapa waktu yang lalu, diakhir tau­siahnya beliau menyempatkan mem­ perkenalkan produk air mi­num Ajwa kepada jamaah se­kaligus setelah acara usai beliau juga menunjukkan beberapa ke­lebihan air Ajwa dengan be­berapa cara secara fisik. Tak di­sangka minat dari jamaah cukup besar, sejak saat itu hingga hari ini, banyak jamaah yang membeli dan memesan secara rutin melalui Masjid Sabilillah. Beberapa kon­sumen mengaku bahwa air minum Ajwa terbukti membawa dampak sangat positif untuk kesehatan, bahkan beberapa diantaranya terbukti dapat menyembuhkan beberapa penyakit dengan meng­konsumsinya secara baik dan teratur. “semenjak saya secara rutin meminum Ajwa setiap hari minimal satu botol sekarang saya sudah tidak harus minum obat maag lagi, sebelumnya tiada hari tanpa minum obat maag, karena jika tidak minum obat maag perut akan terasa sakit, sebah dan kembung” pengakuan Bapak Ahmad jamaah Masjid Sabilillah sekaligus konsumen Ajwa. (*)


Nikmatnya Tambahan Nutrisi DAYA tahan tubuh, daya fikir otak dan kecerdasan tentunya juga ditentukan oleh banyaknya asupan gizi dan nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Pun juga tidak dipungkiri latar belakang sebuah keluarga, pendapatan sehari-hari dari keluarga juga berpengaruh dengan apa yang dapat diperoleh dan dimakan oleh anggota keluarga tersebut, termasuk anak-anak yang ada didalamnya. Melihat permasalahan tersebut LAZIS Sabilillah sebagai lembaga sosial yang mana didalamnya juga memberikan pembinaan secara rutin kepada anak –anak asuh serta keluarganya menilai sangat perlu sekali adanya peningkatan dari berbagai sisi. Peningkatan sisi ekonomi keluarga, sisi kecerdasan serta pola pikir anak, sisi keagamaan dan peribadatan keluarga. Pada masa ini, dari tiga sisi tersebut diharapkan dengan meningkatnya pola kecerdasan dapat menarik serta mengangkat pula sisi peribadatan maupun ekonomi keluarga. Namun tidak terlepas pula sisi kesehatan yang paling utama. Oleh karenanya, penambahan gizi dan nutrisi dapat berefek pada beberapa hal yang jadi incaran utama untuk dapat ditingkatkan serta diperbaiki. Pada awalnya Program Pemberian Nutrisi dan Gizi tambahan kepada sekitar 120’an anak-anak asuh Lembaga hanya difokuskan kepada anak – anak saja. Namun melihat manfaat serta fungsinya yang dapat dilihat maka seluruh peserta Kajian dan Pembinaan rutin juga mendapatkan Nutrisi dan Gizi

Sambungan dari halaman 3 Kemudian orang itu berkata dan menyesali diri sendiri “kenapa aku tidak ber-ibadah ketika masih muda dan kuat, sekarang aku berbaring, tidak ada yang bisa aku lakukan, kecuali menyesali diri sendiri, karena semua sudah berlalu”. Ketika seseorang diberikan kekayaan, seringkali lupa diri sehingga kekayaan itu kadang dipergunakan untuk hal-hal yang kurang berguna. Padahal dia tahu, Nabi SAW menganjurkan sedekah setiap pagi dan sedekah itu bisa menjadi tolak balak dan menjadikan rejeki semakin berkah dan melimpah. Karena menunda, ketika jatuh miskin, barulah ia berkata dengan penuh penyesalan “belum sempat aku berbagi, tiba-tiba harta bendaku sudah menjadi rebutan anak cucuku, seandainya aku wakafkan, pasti akan menjadi bekal abadiku ketika menghadap Allah SWT”. Menunda, itu tidak baik dan jangan sekalikali melestarikan menunda kebaikan. Seringkali orang berniat menunaikan sholat

Pemberian nutrisi susu segar kepada salah satu adek asuh.

tambahan tersebut. Beraneka ragam nutrisi yang dibagikan diantaranya bubur kacang hijau, soup sehat, maupun susu murni. Selain pemberian nutrisi dan gizi tambahan terkadang juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada anakanak asuh dan orang tua wali asuh. Pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan secara periodik 2 atau 3 bulanan. Dengan mendatangkan dokter ahli gizi dan dokter umum bagi pemeriksaan kesehatan secara umum. Program ini digagas sejak tahun 2008 silam. Yang pelaksanaannya dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya program Pembinaan serta Kajian Keluarga Mandiri rutin pada setiap bulan. “Setiap bulan kita setidaknya menyiapkan sekitar 70 liter susu murni yang mana kita bagikan

tahajud, tetapi karena menunda, sehingga tertidur lelap, sehingga malam lewat begitu saja tanpa sholat tahajud. Berarti, waktu istimewa terlewatkan. Padahal rencanya akan bagun pada jam 2.00, tetapi belum sempat sholat malam, tiba-tiba terbangun pada jam 06.00 pagi, maka malam yang penuh berkah itu terlewatkan. Untung saja, Allah SWT maha bijaksana, sehingga orang yang berniat sholat malam, tetapi terlewatkan maka Allah SWT mencatatnya sholat malam, dengan catatan niat itu benar-benar karena Allah SWT. Ketia pagi, seseorang sudah merencanakan sholat dhuha, karena ini pesan Nabi SAW yang tidak pernah ditinggalkan. Bahkan, pesan ini pernah disampaikan oleh Rosulullah SW kepapda Abu Hurairah ra. Usai sarapan pagi, seseorang bencananya menunaikan sholat dhuaha, karena pekerjaan dia-pun menundanya, kemudian tiba-tiba terdengar adzan Dzuhur terdengar. Kemudian dia-pun berkata pada diri sendiri “baru saja aku sarapan, tiba-tiba adzan sudah dhuhur dikumandangkan”.

secara gratis kepada keluarga binaan dan anak – anak asuh” Sofian Arief, selaku Koordinator Pendayagunaan menyampaikan. Anak – anak asuh yatim dan dhuafa yang kadang kala juga datang bersama dengan orang tua atau wali asuh mereka. Hampir sekitar 200’an anak beserta orang tua mereka rutin mengikuti acara pembinaan ini. Dilaksanakan secara rutin setiap satu bulan sekali. Selain memperoleh nutrisi dan gizi tambahan hingga tahun ini setidaknya sudah banyak materi pembinaan yang disampaikan, bahkan dari pembinaan rutin yang telah dilakukan muncul program khusus bagi bina usaha keluarga yakni SEI (Sabilillah Enterpreneur Institute). Yang digawangi oleh tim psikologi dari kampus UIN Maliki Malang. (red:**)

Menunda kebaikan itu tidak baik dan jangan dilestarikan karena akan merugikan diri sendiri. Segeralah menunaikan ibadah, sebelum Allah SWT mengambil kesempatan tersebut. Allah SWT memberikan badan sehat dengan tujuan agar supaya digunakan untuk ber-ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah SWT memberikan ilmu, bukan untuk disimpan atau untuk berdebat, tetapi untuk di amalkan. Allah SWT memberikan harta benda, bukan untuk ditumpuk, tetapi untuk diberikan kepada fakir miskin. Sebaik-baik orang ialah, orang yang diberikan kesempatan dan kesehatan, tetapi dia menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Dia menyadari, kesempatan itu terbatas, sehat itu terbatas, kaya itu terbatas, cerdas itu terbatas. Menyadari atas keterbatasannya itulah akhirnya dirinya menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Itulah cara bersyukur kepada Allah SWT. Sesungguhnya, orang yang bersyukur atas karunia dan nikmat-Nya, maka Allah SWT akan menambah dan melimpahkan nikmat itu. (ADZ:2015) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE OKTOBER 2015 SUMBER PENERIMAAN

60,595,835

Donatur

29,178,000

Warko

195,000

Rekening Bank

12,945,190

Kotak Amal Yatim

4,420,000

Wakaf

10,660,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

2,750,000

Penerimaan Lain-lain

447,645

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN OKTOBER 2015 PENGELUARAN

71,914,880

Program Peduli Pendidikan

Insentif Guru TPQ

5,775,000

Fakir miskin

250,000

Beasiswa Duafa’

3,500,000

Lansia

1,900,000

Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’

3,050,000

Sosial

225,000

Beasiswa Yatim

3,800,000

Santunan Gharim

500,000

Bantuan Prasarana Sekolah Yatim

750,000

Fisabilillah

4,490,000

Ibnu Sabil

125,000

Bantuan Sepeda gratis

1,850,000

PHBI

2,575,000

Perpustakaan

300,000

Insidentil Yatim

5,000,000

Operasional

Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ

200,000

Pembinaan Musolla

700,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

3,440,000

Pendidikan dan Pelatihan

98,000

Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi

2,636,000

Majalah Komunitas Sabilillah

4,350,000

Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga

2,050,000

Mustahik Sehat

1,000,000

Program Bina Usaha Bina Usaha Dhuafa

5,050,000

Program Santunan

Cetak(Brosur,Leaflet,kartu, kotak)

70,000

Perlengkapan operasional Kantor

289,000

Transportasi

1,557,000

Telpon

102,000

Konsumsi

362,000

Jamsostek

1,491,000

Amilin

6,500,000

Volunteer

1,960,000

Biaya operasional lain-lain

439,900

Biaya Lain-lain

310,980

Investasi ke Penitipan Anak

5,069,000

Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah

150,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN OKTOBER 2015 No Nama 1 Ika Nur (Suhariyanti) 2 Mafazah 3 Moch. Antik 4 Moeadi,H 5 Sahid,H 6 Satria Jati Perdana 7 Sofian Arief 8 Sulaiman 9 Widhi Handoko 10 Yosman 11 Hamba Allah (RK) 12 Moch Iksan,H 13 Ahmad Sidiq 14 Alm. H. Abd. Kadirun 15 Andika 16 Hamba Allah (DHC) 17 Didik Supardi,Ir 18 Dwi Suryanto 19 Dwijo Sulashono 20 Dwiyan Zakaria 21 Edra Ertantyo

18

Rp 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 35.000 45.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Sabilillah Edisi 134 / November 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Eka Prasetya H. Eko Ujang K.D Endang Purwati Erna Kasiono(Ibu) Fika Indriasari Gatot Kisworo H. Riswandy H. Sulaiman / Hj. Anna Hamba Allah (FTR) Hendra Pah (BNI) Irma Anindiati (BCA) Erfiet Y./Rr. Arintya S. Hamba Allah (LLS) M. Muwidha Mien (Ibu) Moch. Soleh Musrofah (Ibu) Ninuk Hamba Allah (NXD) Penitipan Anak Resha Ayu Anita Riana (Ibu)

50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

44 Rizki Aulia 45 Slamet Riyadi,H 46 Soewardi, BA 47 Sri Mastuti (Mandiri) 48 Subardi (Ibu) 49 Sumadi Listiyo 50 Supardi 51 Suriansyah Alwi 52 Tatik 53 Taufik Hidayah 54 Tutik Mahaleni 55 Woja,Hj 56 Hamba Allah (YZN) 57 Zamzami (Ibu) 58 Hamba Allah (EL) 59 Hendra Kurniawan 60 Erik Kurniawan 61 Mudjoko (MQS) 62 Nur Hidayati 2 63 Yuanita Kurniawati 64 A’an Ahmad Afandi 65 Achmad Rizal Amri 66 Agus Satriadi M. 67 Aisyah/Slamet 68 Amien L Chaziem 69 Aprilia Ridhowati 70 Ari Wiyanto 71 Asa Dewi F. 72 Aulia Marliana,Dr 73 Azmy Khairany 74 Burhanis Sultan 75 CV.Wiratama 76 Dian Susanti 77 Dr.Moch.Bahrudin 78 Drs.H.Hariadi 79 Efendi 80 Emi (MQS) 81 Faizal Reza 82 Fajar Ardhini 83 Hamba Allah (FRD) 84 Fasiatun 85 FE UNISMA 86 Fuad & Akmal 87 H. Misbahul Anam 88 H. Buwono 89 Hamba Allah (NYMK) 90 Haris Fajar 91 Heru Pratikno 92 Hj. Murtiningsih/Abd. Latif 93 Ikhwan (MQS) 94 Kurniawati, SH 95 Listia Amalia 96 M. Nanang Sulton 97 Marwoto (MQS) 98 Nadya Nafis K 99 Nursalam & Lilik 100 Nusi Tristiawati 101 Riska 102 Rizky Lintarta 103 Saiful 104 Sitryo Dwi Oktory 105 Soetomo Soewarto 106 Sri Hendrastuti 107 Sri Utami 108 Hamba Allah (SWDD) 109 Sudarianto 110 Sugeng 111 Suhartini,HJ 112 Syaifudin Anwar 113 Tardi (MQS) 114 Teguh Azwar Annas 115 Titik Puji Lestari 116 Hamba Allah (TMGS) 117 Uswatun (Ibu) 118 Wardoyo (MQS) 119 Wimaharrani Soetomo 120 Winarti (MQS) 121 Wiwied Agus K. 122 Yudianto 123 Yuniawati P. 124 Bambang Budi W. 125 Hamba Allah (BSM) 126 Hamba Allah (SLLYN) 127 Siswanto (Mandiri)

50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 60.000 60.000 75.000 75.000 75.000 75.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 105.000 112.700 122.000 140.000

128 Syamsuddin Fatah 148.745 129 Dian Indra Cahyono 150.000 130 Hariraturrizqya 150.000 131 Faridah Yasmin 150.000 132 Imam Ghozali,H 150.000 133 Jujuk RB,dr 150.000 134 Lulu’atul Munawaroh 150.000 135 M. Armansyah Achijat 150.000 136 Mudjiono dan Dwi PA 150.000 137 Novel Varius Rizal 150.000 138 Suroto (Mandiri) 150.000 139 Suseno 150.000 140 Taufikurrahman 150.000 141 Wahyu Wulandari (BCA) 150.000 142 Widji A. & Alm. Sutadji H. 150.000 143 Soewito (MQS) 175.000 144 Roti Maryam Kayutangan 195.000 145 Abdurrahman Baragbah 200.000 146 Ahadun,H. 200.000 147 H. Agus 200.000 148 H. Muchlis Diagama 200.000 149 H. Mulyono H 200.000 150 Hj. Lilik Rohayati 200.000 151 Kodratullah Anwar 200.000 152 Kusnita Sari (Mandiri) 200.000 153 M. Daffa Dhiya U. WP 200.000 154 M. Mas’ud Said 200.000 155 Rachmat Kurniawan 200.000 156 Shofi M 200.000 157 Shynta Lilia 200.000 158 Sugiarti Srirahayu 200.000 159 Suko Wiyono 200.000 160 Lucky Fendika 225.000 161 Ratih Indah A 225.000 162 Alik Setiorini 250.000 163 Lela 250.000 164 Rosyad,SH 250.000 165 Arif Marsudiono 275.000 166 Hamam (BCA) 300.000 167 N. Diva Mahaendra 300.000 168 Nonot Harnowo 300.000 169 Nunuk Widayati 300.000 170 Suparto 300.000 171 Verry Rama 300.000 172 Fitrio Devi Antony 320.000 173 Andy Y./Sari W. 400.000 174 Aidah Lakeisha 400.000 175 Taufiq Santoso 400.000 176 Hamba Allah (NC) 486.000 177 M. Bachrun Rosyidi 500.000 178 AAL & ZIKO 500.000 179 Alm. Murtiningsih 500.000 180 Arifin Hasyim 500.000 181 Choirul Anam 500.000 182 CV. Pilar 500.000 183 H. Zainul Fadli,M.Kes 500.000 184 Hamba Allah (L/S) 500.000 185 Hj. Sriwahyuningsih 500.000 186 Imam Arif 500.000 187 Prof.Dr.Hj.Utami W., MA 500.000 188 Reza 500.000 189 Rikha Radita 500.000 190 Roikhin 500.000 191 Siti Aisyiah 500.000 192 Istuti Muhaddah O. 550.000 193 Anita R. - M. Irfan 750.000 194 Apple Strudel 800.000 195 Agung Cahyono 1.000.000 196 Amriadi 1.000.000 197 Mudjianto 1.000.000 198 Pengajian Ex Bank Duta 1.000.000 199 Siti Latifah 1.000.000 200 Tri Sulaswediy (EBRI) 1.000.000 201 R. Nugroho Sekeluarga 1.150.000 202 Ibu Muslikhah 1.200.000 203 Kuswohadi 1.500.000 204 Agus Triyono 1.660.000 205 M. Faizal Barida 2.100.000 206 Fata Antariksa 2.500.000 207 Hamba Allah 5.193.745 208 Masjid - Yatim 4.420.000 209 Masjid - Wakaf 6.860.000 210 Hamba Allah Baju Layak Pakai


FORMULIR WAKAF AMBULAN Untuk Fakir Miskin, Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu

Call Center: 0341-491 677 / 089 8000 8078 gunting di sini

FORMULIR DONATUR

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Pelindung: Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. KH. H. Mas’ud Ali, Mas’ud Said Dewan MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: Drs. Abdul M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: H. Anas Basori, Ketua LAZIS: ChoirulOprasional: Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Abdul Adzim Manager Ust. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Ust. Sulaiman AP, ST,H.Pengawas: Hj.Irsyad, EnggarLc. Nursasi, SE,Oprasional: MM, Sekretaris: Mochammad AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Bendahara Harian:Sholeh, Mafazah, Networking Sulaiman AP, Sholeh, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM,Hartono, Sekretaris: Mochammad AP, SE.Ak, Bendahara Umum:dan H. Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Harian: Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S.,Kerjasama: Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Mulyono Hartono, Bendahara Mafazah, SE.Ak, Networking dan H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko HM. Tukiran S., Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.