Profil Santunan
Sabilillah News
Alwan, Anak Asuh LAZIS Sabilillah Lulusan Terbaik UGM
Hanya yang Memakmurkan Masjid
Kolom Utama
Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4
Rekening Kami Bank BNI Zakat Shodaqah Yatim
Syariah: : 111 333 9914 : 111 333 9946 : 111 333 9925
Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778
Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2
Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401
Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375
Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31
Bank BRI:
Shodaqah
: 0051 01 002222 302
Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48
Bulan Perjuangan SALAM silaturahim kami sampaikan kepada seluruh pembaca dan pendukung setia program – program LAZIS Sabilillah. Mengawali terbitnya majalah dakwah serta laporan bulanan yang kesekian kalinya, kami patut sampaikan ucapan terima kasih setingi-tingginya atas segala amanah dan kepercayaan yang telah tersampaikan melalui LAZIS Sabilillah. Bulan Agustus, yang juga merupakan bulan peringatan perjuangan segenap Rakyat Indonesia yang ditandai dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 lalu, kini harapan besar dari semangat kemerdekaan tersebut ialah dapatnya tercipta gerakan – gerakan yang benar- benar mengemban misi memerdekakan dan merubah dari arah negative menjadi positif. Sejalan dengan visi dan misi dari lembaga sosial ini. Dalam edisi kali ini, selain membahas persiapan dan pentingnya ibadah Qurban, LAZIS juga menyampaikan kabar gembira dari salah satu anak asuh Bapak / Ibu Muzaki setia sekalian. Yang mana dibulan ini kelulusannya menempuh kuliah di UGM menjadi kado kemerdekaan salah satu putra binaan kebanggaan kita bersama. Selain itu, akan diulas juga progress program SEI Sabilillah Entreprenaur Institut yang hampir berusia 1 tahun, setelah menggelar beberapa rangkaian persiapan kelas pembinaan khusus untuk mustahik, kini bulan ini kembali menggelar sebuah program yang mengajak mahasiswa – mahasiswi untuk bersaing berkompetisi berwirausaha. Dengan tema Kompetisi Wirausaha Untuk Mahasiswa. Memperebutkan Modal berwirausaha dari LAZIS Sabilillah. Mencetak generasi Pengusaha Muslim dari Masjid untuk masyarakat. Selain itu, kado bagi semangat kemerdekaan juga datang dari kabar gembira bahwa masjid Sabilillah menjadi peserta terbaik pertama tingkat provinsi Jawa Timur, dalam kategori Masjid Besar Percontohan. Akhirnya dengan banyaknya target, rencana dan hasil positif semoga membara pula semangat untuk selalu menebar manfaat. LAZIS Sabilillah, milik bersama untuk maslahat dan maju bersama. Insya Allah. (Red)
Syi’ar
Makna Qurban ...................................................................................... 4
Kolom Utama
Pelayanan Qurban One Stop Service Masjid Sabilillah ................................ 5
Ekonomi Islam
Jadilah Wirausaha ................................................................................. 6
Min Nuril Islam
Yang Menguasai di hari Pembalasan (3-Habis) ......................................... 7
Ulasan Lembaga
Mahasiswa Malang Melek Zakat, Why Not? ................................................... 8
Kisah Teladan
Habib Abdul Qodir Bilfaqih dan Abdullah Ibn Abdul Qodir .......................... 9
Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Merdeka Bangsa Dan Agamaku ............................................................. 12 Program Amanah Gemar Menabung Demi Masa Depan ...........................................................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, .................................................... 14-15 Profil Santunan Alwan, Anak Asuh LAZIS Sabilillah Lulusan Terbaik UGM ............................. 16
Sabilillah News
Hanya yang Memakmurkan Masjid ......................................................... 17
Laporan Keuangan Periode Bulan Juli 2016 .................................................................. 18
SEBUAH ungkapan yang amat indah “bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramalah untuk ahiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi”. Jangan sampai ketika beribadah kepada Allah SWT seperti;sholat, justru memikirkan dunia dan jangan sampai ketika sedang bekerja malas-malasan dengan alasan ingat ahirat. Ketahuilah dunia itu adalah ladang ahirat. Setiap langkah kaki dan gerakan tangan bahkan anggota tubuh akan bernilai ibadah dengan catatan niatnya baik dan baik karena Allah SWT. Sekecil apapun akan dicatat dan kelak akan ditampakkan. Itu bisa terlaksana jika seseorang memiliki ilmu. Betapa pentingnya ilmu itu sampai-sampai ada makalah yang mebgatakan”barangsiapa ingin duniawi wajib baginya berilmu, barangsiapa ingin uhkrowi wajib baginya berilmu”. Ilmu itu ibarat penerangan dan cahaya agar seseorang tidak tersesat di dalam kegelapan. Seorang Kyai sering berpesan agar supaya seorang santri/ mahasiswa yang belajar ilnu agama memperhatikan etika (toto kromo) terhadap ilmu, guru, orangtua bahkan lingkungan sekitarnya. Bahkan seorang yang sedang mengunduh ilmu harus memulyakan keluarga gurunya. Ada tiga perkara, jika dilakukan oleh orang sedang belajar ilmu agama atau AlQuran, maka ilmu itu akan sirna dan hilang. Pertama: orang sedang belajar agama harus menghindari segala jenis maksiat. Seperti pergaulan antara laki-laki dan wanita. Apalagi sering naik motor boncengan, padahal belum menikah. Siapapun orangnya dan dimanapun tempatnya, orang seperti ini tidak akan mendapatkan cahaya Allah SWT. Ilmu itu cahaya dan cahaya itu tidak akan tembus terhadap orang yang berlumuran maksiat. Bersambung ke halaman 15
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Makna Qurban “Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan sembelihlah kurban.” (Al-Qur’an: Al-Kautsar 1-2)
M
enghitung hari demi hari usia kita makin berkurang, waktu berputar semakin cepat terasa, rambut kita barangkali tidak sehitam yang dulu, warna kulit kitapun mulai berubah tak secerah saat itu. Belum lagi, amalan-amalan kita barangkali tidak bertambah, justru setiap harinya malah semakin berkurang dan akhirnya keberkahan pun tak kunjung datang untuk menopang kehidupan kita agar lebih bermakna. Memotret cerita Nabi Ibrahim a.s, sebuah pengorbanan yang dilandasi dengan rasa tulus dan taat demi perintah Tuhan-Nya. Tidak semua orang pada saat ini mampu untuk merelakan sesuatu ketika itu menurutnya sangatlah berharga, atau sulit untuk dilupakan, dan masih banyak lagi keinginan manusia yang tidak ingin dikor bankan dengan dalil bahwa semuanya harus ada konsekuensi tertentu (sebab-akibat). Baiklah, barangkali rekan-rekan semua telah memahami dan pernah membaca bahkan mendengar cerita tentang ketabahan Nabi Ibrahim a.s terhadap putranya Nabi Ismail yang konon telah dijadikan kurban atas izin Allah. Ya, benar itulah adanya. Detik waktu terus berjalan. Tak terasa, sebentar lagi kita selaku umat islam akan mengadakan suatu hari dimana pada hari itu ada beberapa orang yang ber bon dong-bondong untuk me nyumbangkan hasil ternaknya (sapi, kambing, kerbau,dll) untuk dijadikan sebuah hewan kurban di masjid-masjid. Insya Allah, Hari Raya Idul Adha tahun ini (10 Dzulhijjah 1433 H) bersamaan dengan tanggal 26 Oktober 2012 M, hari Jum’at. Kita semua ber harap, semoga ada keistimewaan tersendiri dari Hari Raya Idul Adha tahun ini, yakni mampu menjadikan diri kita menjadi insan Allah yang semakin gemar beribadah, taat dan patuh, serta senantiasa selalu memperbaiki diri termasuk terus memperbaiki iman dan takwa kepada Allah SWT. Pengorbanan sekaligus Kisah nabi ibrahim as telah memberikan pelajaran berharga untuk kita semua. Adapun beberapa pelajaran berharga yang dapat kita petik
4
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
diantaranya: Pertama, Jika Hari Raya Idul Fitri merupakan suatu manifestasi dari rasa gembira setelah sebulan penuh menjalani latihan pengendalian diri dan perang melawan hawa naf su. Sedangkan Hari Raya Idul Adha adalah wujud dari keimanan dan ketakwaan serta kepatuhan terhadap Sang Khaliq, Allah SWT. Kedua, Memperlihatkan ketaatan seorang hamba yang sempurna kepada Allah Yang Maha Agung. Makna hakiki dari ibadah kurban yang diwajibkan kepada seorang muslim yang memiliki kemampuan adalah ‘kerelaan berkurban’ sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As dan Siti Hajar. Mereka rela berkurban demi kepatuhan dan ketaatannya kepada perintah Allah SWT. Saat itu, sedikit kita menoleh ke belakang, Nabi Ibrahim As diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail As, tiba-tiba datanglah iblis yang meminta Ibrahim agar mengurungkan niatnya. Ibrahim mengetahui bahwa upaya yang dilakukan iblis itu bertujuan agar dirinya tergoda dan tidak menaati perintah Allah SWT. Karena itu, Ibrahim lantas mengambil tujuh buah batu dan melemparkannya kepada iblis. Inilah yang dinamakan Jumrah Ula (pertama). Tidak ber hasil menggoda Ibrahim, iblis dalam wujud aslinya lantas membujuk Siti Hajar agar segera melarang Ibrahim yang bermaksud me nyembelih putranya tersayang, Nabi Ismail. Namun Siti Hajar juga menolak dan melemparinya dengan batu ke arah iblis. Lokasi ini
sekarang merupakan tempat me lontar Jumrah Wustha (per tengahan). Iblis beralih menggoda Nabi Ismail As yang dianggap masih rapuh keimanannya. Namun sebaliknya, justru dari awal Ismail memiliki pendirian yang teguh dan meyakini bahwa perintah (pe nyembelihan dirinya) itu langsung dari Allah SWT. Maka, Ismail pun mengambil batu dan melem parkannya pada iblis. Inilah yang dimaksud dengan Jumrah Aqabah (Islam Digest, Ahad, 25 Oktober 2009). Syariat berkurban yang diturunkan Nabi Ibrahim As kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya memiliki makna dan hikmah yang besar bagi umat Islam. Ketiga, Menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, berupa nikmat tebusan. Di mana Allah SWT sudah menjadikan orang yang me nyembelih binatang ternak termasuk orang yang bersedekah dari nikmatNya, bukan termasuk orang-orang fakir yang berhak menerima sodaqah. Dan tidak diragukan lagi ini merupakan nikmat yang besar. Seperti yang ditegaskan Allah SWT dalam firmanNya yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang begitu banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan sembelihlah kurban. Sesungguhnya orang yang membencimulah yang terputus.” (QS Al-Kautsar : 1-3). Dalam surat Al-Kautsar di atas telah mengingatkan kita semua bahwa sudah begitu banyak nikmat yang kita terima dari-Nya mulai dari nikmat hidup yang sehat, rezeki dan kelapangan hidup di bumi
Allah ini serta nikmat-nikmat lainnya. Seyogianya menyembelih binatang ternak (qurban) atas orang yang mampu secara material dan orangorang yang menjalankan ibadah haji dalam rangka mensyukuri nikmat Allah SWT. Keempat, Ibadah kurban juga akan menimbulkan kesadaran dalam pengorbanan materi, kesadaran akan pentingnya kesetiakawanan sosial sebagai upaya menumbuhkan integritas sosial masyarakat. Hikmahhikmah tersebut tentu cukup relevan dan membantu saudara-saudara kita yang sekarang sedang mengalami kesulitan hidup. Dan perintah berkurban sebagai makna agar kita juga selalu memelihara hubungan baik dengan sesama manusia, terutama untuk saling bantu dan saling tolong-menolong. Kita sembelih hewan kurban, kemudian kita bagikan dagingnya kepada mereka yang kurang mampu sebagai wujud kesetiakawanan terhadap sesama. Allah SWT tidak minta apa-apa dari kita kecuali kita disuruh mensyukurinya dengan mendirikan salat sebagai ibadah utama dan menyembelih kurban. Perintah salat sebagai hakikat dalam mensyukuri nikmat Allah. Kita diwajibkan untuk selalu memelihara hubungan baik dengan Sang Khalik yang telah mengucurkan nikmat yang begitu banyak kepada kita. Kelima, Makna yang tersirat dalam berkurban itu ialah berkurban (berinfak fi sabilillah) yaitu berinfak di jalan Allah SWT, seperti menolong fakir miskin, anak yatim, membantu orang yang sedang ditimpa musibah dan lain sebagainya. Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya juga menegaskan: “Barangsiapa yang mampu untuk berkurban tapi ia tidak berkurban, maka jangan dekati tempat salat kami.” Sebagian ulama menyatakan hukum me nyembelih kurban bagi yang sudah berkemampuan adalah sunnat muakkad atau sunnat yang sangat dianjurkan. Dengan bahasa lain, bagi mereka yang telah memiliki kemampuan untuk berkurban disunnahkan menyembelih paling tidak seekor kibas atau kambing. Atau boleh juga dengan sepertujuh sapi, yakni menyembelih seekor sapi untuk 7 orang peserta kurban. Wallahuallam
PELAYANAN adalah salah satu kunci kesuksesan dalam sebuah lembaga apapun yang berhubungan dengan orang. Pelayanan juga merupakan strategi lembaga dalam berharap kepercayaan pada orang yang di layaninya. Pelayanan juga dipakai pedagang untuk mengambil hati pelanggannya. Bahkan Pelayanan bisa dipakai sebuah lembaga, pedagang atau usaha untuk memenangkan persaingan dalam menarik minat pelanggan. Lembaga masjid atau ketakmiran juga semestinya membuat atau menciptakan strategi pelayanan yang optimal bagi jamaahnya. Karena masjid didatangi orang 5 kali minimal dalam sehari. Masjid masih mengandalkan infaq untuk operasional masjid per bulan dan itu tidak ada lain selain dari para jamaah. Maka Masjid diharapkan sesuai fungsinya untuk mampu memberikan pelayanan yang optiml untuk jamaah, agar jamaah mudah memberikan infaqnya untuk kebutuhan masjid. Ibadah qurban sebagai kebutuhan jamaah untuk menyalurkan hewan qurbannya setiap tahun juga harus menjadi sasaran manajemen masjid untuk memberikan pelayanan yang baik untuk jamaah. Artinya, manajemen pengelolaan amanat qurban dari jamaah harus dipersiapkan, direncanakan dan direalisasikan dengan baik dan sempurna. Masjid Sabilillah adalah masjid besar terpilih di Kota Malang yang sudah mendapatkan predikat I sebagai masjid percontohan di Jawa Timur (agustus 2016). Sebagai
satu masjid percontohan di Jawa Timur yang telah memberikan pelayanan yang optimal pada jamaah, salah satu pelayanan baik tersebut adalah pelayanan ibadah qurban. Dimana dimasjid Sabilillah telah memberikan pelayanan One Stop Service dalam pelayanan qurban. One Stop Service dimaksudkan adalah segala keperluan pelaksanaan qurban Masjid Sabilillah sudah dalam satu pelayanan. Dimana dalam pelaksanaan qurban, Masjid Sabilillah telah menyediakan hewan qurban agar tidak menyulitkan muqorrib (Peng-qurban) dalam mencari hewan qurban diluar, yang harus mengeluarkan transportasi untuk membawa ke panitia qurban. Kapan waktunya akan dibawa ke tempat panitia qurban, masjid Sabilillah telah menyiapkan transportasi kirim dimana dalam masa menunggu muqorrib tidak lagi ada biaya tambahan termasuk makan hewan qurban yang sudah ditanggung oleh masjid. Hewan qurban akan diantarkan ketempat panitia yang di kehendaki oleh muqorrib. Selain Penyediaan Hewan, Masjid Sabilillah juga menyiapkan panitia penyembelihan hewan qurban sekaligus pendistribusiannya jika muqorrib hendak menyerahkan amanatnya kepada panitia Masjid Sabilillah. Pada da sarnya biaya operasioal penyembelihan dan distribusi adalah menjadi tanggung jawab pengqurban, namun bagi muqorrib yang menyerahkan hewan qurbannya ke panitia masjid biaya sudah termasuk perawatan selama menunggu dan biaya operasional pelaksanaan penyembelihan d a n
distribusi. Penyerahan hewan qurban kepada panitia yang dibeli dari luar pelayanan masjid masih diberikan beban operasional penyem belihan dan distribusi. Persiapan Penyembelihan juga telah dipersiapkan bersama tenaga-tenaga ahli yang sudah mendapatkan pelatihan menyembelih yang syar’i dan bersertifikat. Sarana peralatan yang moderen telah di siapkan untuk mem percepat proses pengulitan dan pemotongan daging. Sarana pencucian bagian dalam juga dibuat agar memenuhi kaidah syar’I dan tidak tercampur dengan daging. Pada prisnsipnya muqorrib dipersilahkan/dibo lehkan untuk menyembelih qurbannya sendiri jika berkenan untuk melakukannya sendiri dan akan dipandu oleh para tenaga ahli. Dalam pelaksanaan penyembelihan, masjid juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang untuk mengawasi proses pe nyembelihan dan meneliti bagian dalam hewan yang sudah di sembelih untuk melihat jika ada hewan yang berpenyakit yang mem bahayakan untuk kesehatan. Bagian pe nyembelihan, pengulitan, pencucian, pe motongan ,penimbangan, pembungkusan hingga pendistribusian sudah di atur masing – masing bagian agar bisa ter’awasi kebersihan, kesehatan dan kesyar’iannya. Untuk pendistribusiannya juga dibagi 3 katagori penyaluran. Disalurkan kepada muqorrib (yang berkurban) jika berkenan mendapatkan sebagian daging atas qurbannya. Disalurkan untuk interen karyawan masjid dan sebagian wilayah domisili karyawan. Dan di distribusikan ke daerah wilayah Kota dan Kabupaten Malang untuk daerahdaerah minus qurban termasuk panti asuhan dan pondok pesantren wilayah pinggiran Kota Malang. (LAZIS)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
5
MENJADI wirausaha atau terus menerus dilakukan tidak menjadi wirausaha, oleh siapapun yang peduli sesungguhnya merupakan terhadap masa depan dirinya, pilihan hidup terbaik. Kenapa keluarga dan masyarakat. de mikian ? dengan ber Dengan demikian, masya wirausaha, dapat mengurangi rakat dan negara dapat men ketergantungan hidup kepada jadi lebih mandiri. Ke fihak lain, meningkatkan manfaatan yang dikreasikan O l e h : kratifitas dan inovasi serta juga lebih banyak, dan Noor Shodiq Askandar mengarahkan kehidupan untuk inovasi yang diciptakan menjadi pelopor dalam setiap Wakil Rektor 2 Universitas dapat menjadi keunggulan Islam Malang kehidupan. Menjadi wirausaha tersendiri dalam memenang juga menjadikan kehidupan kan persaingan, baik lokal, yang lebih bermanfaat bagi orang lain, regional, nasional, maupun internasional. memberikan peluang kerja, peluang Menurut Ciputra (2009), motif menjadi kerjasama serta kesempatan untuk wirausaha ada bermacam-macam. memberikan yang terbaik bagi banyak Seseorang menjadi wirausaha bisa orang. Dalam Islam juga diajarkan karena beberapa sebab, antara lain. pentingnya manusia untuk selalu Pertama, pilihan menjadi wirausaha berusaha merubah nasib kehidupannya. karena terpaksa dan desakan kebutuhan Allah swt juga telah memberikan hidup (Necessity Entrepreneur). Motif peringatan ”Allah swt tidak akan ini biasa juga terjadi pada beberapa merubah nasib suatu kaum, kecuali kalangan masyarakat. Tidak apa-apa mereka mau merubahnya”. awal karena terpaksa, tapi saatnya nanti Di Indonesia, wirausaha juga masih akan merasakan manfaat yang besar. menjadi barang langka. Statistik Kedua, wirausaha juga karena dimulai menunjukkan ratio 0,24 persen. Kondisi dengan meniru-niru bisnis yang sedang ini masih jauh dari ratio normal yang ngetren (Replicative Entrepreneur). seharusnya, sehingga bisa jadi tidak Awalnya tidak masalah dimulai dari bagus bagi proses pembangunan negara. meniru, tapi selanjutnya harus mencip Oleh karena itu harus selalu digelorakan takan keunggulan tersendiri atas usaha dan ditumbuhkan jiwa wirausaha bagi yang dijalankan. Sebab tidak demikian, seluruh masyarakat Indonesia. Untuk usaha yang meniru tidak akan bisa itu membangun jiwa wirausaha harus sukses terus, apalagi melampaui yang
6
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
ditiru dan rawan gagal karena berlalunya waktu sehingga trend produk tersebut telah selesai. Ketiga, wirausaha dimulai dari berpikir kreatif dalam melihat peluang dan meningkatkannya (Inovative Entrepreneur). Jika mau berfikir positif, semua keadaan adalah peluang dalam bisnis. Kondisi jelek jika dilihat dalam sudut positif akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, tapi jika dari sudut pandang negatif, justru akan dapat merugikan. Menurut Dahlan Iskan, kreatifitas dan inovasi adalah salah satu kunci sukses dalam berwirausaha. Dengan ini pula, kesuksesan yang diraih akan dapat berjangka panjang. Oleh karena itu, hindarilah berfikir negatif dalam usaha, jauhkan perasaan takut gagal, dan buang jauh-jauh ke tidakberanian. Sesungguhnya yang perlu dilakukan untuk memulai wirausaha adalah merubah pola pikir dari takut menjadi pemberani, dari peniru menjadi kreator dan inovator, serta dari cara berfikir negatif menjadi pola pandang yang positif, sehingga tidak perlu merasa kalah sebelum bertanding. Berfikirlah untuk menang, maka kita akan dapat memenangkan persaingan. Berfikirlah sukses, insyaallah akan diberikan kesuksesan oleh Allah swt. Bagaimana dengan anda? (*)
Yang Menguasai di Hari Pembalasan Bagian: 3 (Habis) ISLAM membawa kepastian tentang adanya hari Pembalasan terhadap semua perbuatan yang telah dikerjakan manusia selama hidupnya biar pun besar atau kecil. Firman Allah :
-
Oleh:
H. Anas Basori Alwi
-
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya akan melihat (balasan) - (Q.S Az-Zalzalah: 7-8) nya pula.
Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (QS. Hud: 105) Nasehat ‘Ali bin Abi Thalib –
–
–
–
-
–
-
–
–
–
–
Dan ‘Ali bin Abi Thalib berkata : Dunia berjalan meninggalkan kita dan akhirat berjalan menghampiri kita. Masing-masing memiliki anak. Maka jadilah kalian anakanak akhirat dan janganlah menjadi anakanak dunia. Hari ini adalah waktu beramal bukan pembalasan, dan kelak adalah hari pembalasan dan tidak ada kesempatan untuk beramal”. (Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, juz : 20, hal. 40)
Naseahat ‘Ali bin Abi Thalib ini mestinya memotivasi kita untuk memperbanyak amal shalih di dunia, agar kelak di akhirat kita bisa memetik buah manis dari amalan tersebut. Sebab jika kita telah memasuki hari itu, kesempatan untuk beramal telah tertutup rapat. Tidak ada lagi kesempatan melakukan shalat satu raka’at atau berdzikir satu kata-pun, guna menambah timbangan amal kebajikan. Dalil ‘Aqli Tentang Hari Pembalasan Kepercayaan tentang adanya hari akhirat, yang di hari itu akan diadakan perhitungan terhadap perbuatan manusia di masa hidupnya dan diadakan pembalasan yang setimpal, adalah suatu kepercayaan yang sesuai dengan akal. Sebab itu adanya hidup yang lain, sesudah hidup di dunia ini bukanlah saja ditetapkan oleh agama, malah juga ditunjukkan oleh akal. Seseorang yang mau berpikir tentu akan merasa bahwa hidup di dunia ini belumlah sempurna, perlu disambung dengan hidup yang lain. Alangkah banyaknya hidup di dunia ini orang yang teraniaya telah pulang ke rahmatullah sebelum mendapat keadilan. Alangkah banyaknya orang yang berjasa, biar kecil atau besar, belum mendapat penghargaan terhadap jasanya. Alangkah hanyaknya orang yang telah berusaha, memeras keringat dan peluh, membanting tulang tetapi belum sempat lagi merasa buah usahanya itu. Sebaliknya, alangkah banyaknya penjahat-penjahat, penganiaya,
– pembuat onar yang tak dapat dipegang – – oleh pengadilan di dunia ini. Lebih-lebih kalau yang melakukan kejahatan atau aniaya itu orang yang berkuasa, pembesar dan lain sebaqgainya. - Maka biar pun – kejahatan dan aniaya itu telah menimpa – – seluruh bangsa tidaklah digugat orang, malah dia tetap dipuja dan dihormati. Maka di manakah akan didapat gerangan keadilan itu, kalau tidak ada nanti mahkamah yang lebih tinggi, yaitu mahkamah Allah di hari kemudian. Bukankah Allah hakim yang seadiladilnya? (QS.At-Tiin : 8)
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: «Ya Tuhanku, Sesungguhnya anakku Termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya.» (QS. Huud : 45) [1]. Syihabuddin Muhmud Ibnu Abdillah AlHusaini Al-Alusi,Tafsir Al-Alusi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab/juz 1, hal. 57 [2]. Ibdi. Hal. 57 [3]. Lihat Tafsir Jalalain, Al-Maktabah AsySyamilah, bab 4, juz : 1, hal. 3 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
7
Oleh: M. Khoirul Fahmi, S.Pd CH. CHt. “MAHASISWA yang punya idealitas tinggi berhak mendapatkan tempat strategis di Negara ini�. Anis Baswedan, Ph.D Mahasiswa merupakan generasi pendobrak bagi suatu bangsa, ide serta perannya sangat ditunggu-tunggu untuk dapat bersinergi dengan masyarakat, serta menjadikan bangsa ini lebih makmur dan mandiri. Posisi mahasiswa seperti ini, dipandang sebagai kesempatan besar bagi LAZIS Sabilillah Malang untuk mengembangkan zakat produktif. Dimana melalui program terbarunya dan satu-satunya di Indonesia yakni Sabilillah Entrepreneur Institute, dan dibantu oleh Mahasiswa PKL Psikologi UIN Maliki Malang, telah menyelenggarakan penjaringan mahasiswa berbakat di malang raya. Mahasiswa yang siap bersaing di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Pada tanggal 27 Agustus 2016 kemarin, Sebuah kompetisi antar mahasiswa se-malang raya telah sukses diselenggarakan dan mengundang perhatian yang cukup besar dari berbagai perwakilan, baik dari UIN, UM, UB, UMM dan lain sebagainya. Sekitar 8 kelompok ide bisnis yang lolos telah
8
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
bersaing di depan para juri, dengan mempertimbangkan aspek kreatifitas dan nilai sosialnya. Sehingga diharapkan output dari pada lomba di sabilillah entrepreneur institute ini dapat menjadi komunitas bisnis sosial yang besar. Kenapa bisnis sosial? Kemiskinan dalam dunia sosial merupakan permasalahan yang besar dan harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan sosial yang besar pula dari berbagai institusi swasta hingga pemerintahan. tidak hanya diberikan dana bantuan zakat dan sedekah dari instansi pengelola zakat, tetapi juga harus diberdayakan secara teori dan aplikasi melalui pendampingan dari institusi pendidikan seperti universitas. karena sesungguhnya, peran akademisi sangatlah urgen melihat kompitisi yang semakin besar pula. sehingga, program Sabilillah Entrepreneur Institute ini akan mencoba membantu untuk mengkolaborasikan kedua keahlian yang insyaallah akan mampu mencetak Generasi entrepreneur berjiwa sosial untuk Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, selama dua bulan mereka
akan dilatih di kelas SEI dan disinergikan dengan mustahiq binaan Lazis. Tidak hanya materi tentang dunia zakat, manajemen bisnis, serta kewirausahaan sosial, tetapi mereka juga akan menmendapatkan pinjaman modal bisnis hingga 10 juta rupiah. SEI yakin dengan kurikulum terbaru yang didesain selama ini akan menghasilkan output yang kokoh, kekeh dan keker dalam menjalani bisnis, serta tetap dalam ranah nilai keislaman. Sehingga dengan adanya program terbaru ini, kedepan para mustahiq di bawah lembaga amil zakat, shadaqah seperti Lazis dan Baznas tidak secara kontinyu menerima bantuan, tetapi mereka juga mempunyai mindset pemberi bantuan, atau bisa disebut sebagai mustahiq. Dengan misi melanjutkan citacita Rasulullah SAW dalam mewujudkan Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (negeri indoneisa yang subur dan makmur, adil dan aman), hal ini bisa terwujud apabila didalamnya terdapat para ulama yang berilmu, pemimpin yang adil, orang kaya yang dermawan dan masyarakat yang terus berusaha dan berdo’a. (SEI:16)
oleh: Abd Adzim Irsad
KOTA Malang memang terkenal dengan kota pendidikan dan kota santri. Itu sangat wajar, karena memang realitasnya, Malang itu dipenuhi oleh berbagai lembanga pendidikan, mulai Formal Education, Non-Formal Educatioan, hingga Informal Educaitioan. Hampir setiap jengkal tanah, selalu ada lembaga pendidikan, dan juga pesantren. Banyak sekali lembaga pendidikan unggululan mulai tinkat dasar, hingga tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Pendekanya, masyarkat Malang itu tinggal menentukan lembaga yang paling tepat untuk masa depan putra-putrinya, sesuai dengan ke-inginan dan seleranya masing-masing. Disamping terkenal dengan kota santrai dan penddikan, Malang juga populer dengan kuliner. Setiap orang yang datang dan bermukim di bumi Arema ini, mereka selalu memanjakan lidahnya dengan berbagai kelezatan makanan, mulai makanan dipingir jalan (lesesahan) hingga restoran yang harganya sangat mahal. Semua menawarkan beragam makanan yang enak, nikmat, lezat dan terjangkau. Bagi seorang muslim harus hati-hati di dalam memilih makanan yang akan di konsumsi wajib berlabel halal, atau penjulanya orang yang bisa dipercaya. Setelah puas memanjakan lidah dengan berbagai jenis makanan, biasanya para pendatang juga memanjakan diri dengan memilih hotel berbintang untuk menginap. Nah, hotel dikota Malang juga begitu banyak dan berfariasi, mulai hotel bintang lima, guest houe hingga bintang Sembilan alias menginap di masjid (pesantren). Ketika membicangkan Kota Malang, rasanya tidak ada habisnnya. Karena malang Malang memang begitu menakjubkan dan mempesona. Ada yang mengatakan, kalau Kota Malang itu seperti Serpihan Surga di Nusantara. Bukan karena banyaknya lembaga pendidikan dan pesantren, tetapi juga udara, pemandangan, bahkan tempat wisatanya begitu menyenangnkan. Sampai suatu ketika peserta Meminar Internasional dari Sudan mengatakan “Ini adalah surga dunia”. Tidak sempurna rasanya jika membincngkan Kota Malang ini, tetapi tidak membicangkan Malang sebagai Pusat ilmu agama dan ilmu hadis. Bagi seorang santri atau mahasantri (sebutan mahaiswa yang sekaligus nyantri) belum sempurna pengembaraannya jika belum kenal sebuah pesantren yang bernama “Darul Hadis Al-Fiqhiyah” yang terletak di JL. Aris Munandar. Pesantren ini bukan saja terkenal di Nusantara, melaikan dunia. Sebab, pendiri pesantren Darul Hadis AlFihiyah pesantren Ahlussunah Waljamaah, seorang ahli hadis tingkat dunia, dan menjadi
Habib Abdul Qodir Bilfaqih dan Abdullah Ibn Abdul Qodir rujukan ulama hadis dunia, mulai dari Mesir (Al-Azhar), Turkey, Yaman, hingga kota suci Makkah dan Madinah. jadi, kalau ada santri atau mahasantri belum tidak tahu, rasanya dipertanyakan ke-santrianya. Rupanya, dari masa ke-masa Indonesia bukan saja terkenal dengan banyaknya ulama dan penghafal Al-Quran. Indonesia juga salah satu negeri yang paling banyak melahirkan ulama-ulama dunia. Sebagian dari mereka pernah nyantri di dua kota suci, sebagaimana penjelasan buku “Ulama’ NU-Santara: Kiprah Ulama Nusantara di Tana suci Makkah”. Sejak ber-abad-abad, putra terbaik Indonesia menjadi pengajar, imam, dan rujukan ilmu agama, termasuk Ilmu hadis. Bahkan yang terkini, Majalah Hidayatullah menyebutkan bahwa Habib Sholeh Al-Udrus Malang salah
Habib Sholeh Al-Idrus itu bisa dikatakan ahli hadis terkini dari kota Malang. Puluhan bukunya banyak menjelaskan seputar ilmu hadis. Bahkan, beberapa karyanya menjadi rujukan di beberapa negara di Timur Tengah, seperti; Yaman (Universitas Al-Ahqof), Arab Saudi (Al-Rusaifah), bahkan Madinah, hinga kota Mesir. Universitas Al-Azhar Al-Syarif Kairo, Mesir pun menggunakan kitabnya sebagai bahan ajar mahasiswanya. Dari masa kemasa, Indonesia, khsusunya kota Malang menjadi rujukan ilmu hadis dunia. Di dalam kitab “Al-Buldaniyat milik Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari”, sebagaimana yang kutib majalah Hidayatullah, “Indonesia termasuk salah satu wilayah yang dikunjungi dalam memperoleh periwayatan Hadits. Sejumlah wilayah di Indonesia yang telah
santri Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Makkah, sekaligus menantu Habib Abdul Qoqdi Bilfaqi pesantren Darul Hadis Malang, sekaligus Ahli Hadis asal Malang. Bahkan ketika saya berjumpa dengan Habib Sholeh Al-Idrus, saya begitu senang, karena beliau selalu memberikan karya-karya ilmiahnya yang sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Beliau pernah menyampaikan ada sekitar 42 judul kitab yang sudah di tulisnya. Barangkali, sekarang sudah (2016) sudah mencapai 50 judul kitab. Sebagiab besar menggunakan bahasa Arab fushah, yang mudah dimegerti oleh para pembaca.
dijelajahi yaitu Jakarta, Malang, Banjar, dan Martapura. Di wilayah itu Syaikh Usamah menemui ulama yang memiliki periwayatan Hadits yang bersambung hingga Rasulullah SAW untuk meminta periwayatan darinya”. Bahkan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, dimana sebagian besar ulama Nusantara pernag ngaji (nyanti) kepada beliau menyebut “Habib Al-Qodir bilfqih Malang” sebagai guru dalam ilmu hadis. Wajar, jika kemudian pada tulisan mengangkat “ Sayyid Al-Kutib Abdul Qodir bil Faqih” seorang ahli hadis dari Kota Malang... (bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
9
...di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (Qs: Yunus; 40)
Proses penyerahan bantuan sembako untuk masa satu tahun khusus untuk lansia fakir dan miskin terus dilaksanakan oleh LAZIS Sabilillah, sesuai dengan kriteria dan persayaratan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Tidak hanya diwilayah Kota Malang bahkan beberapa juga ada diwilayah Kabupaten Malang Berikut dokumentasi beberapa penerima bantuan:
Di wilayah RT. 02 RW. 3 Kelurahan Mojolangu penyerahan bantuan diterima oleh Bapak Ketua RT setempat untuk didistribusikan untuk beberapa lansia.
Mbah Sarmini usia 62 tahun penerima bantuan beralamatkan desa Borosekaran Pakis, Kabupaten Malang.
10
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Selain ketua RT, dibeberapa tempat lembaga juga bekerja sama dengan tokoh masyaarakat setempat dalam penyerahan bantuan sembako.
Mbah Aminah, usia 68 tahun beralamat di Desa Borosekaran Pakis, juga menerima bantuan.
Dibantu oleh koordinator lingkungan yang juga pengurus masjid Sabilillah satu persatu bantuan diserahkan secara simbolis.
Bahagia walaupun tidak seberapa, mbah Paini menerima bantuan sembako untuk lansia di desa Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang.
Doa Mohon Dijauhkan Dari Fitnah
Kepada Allahlah Kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan Kami sasaran fitnah bagi kaum yang›zalim‌.
Lomba Masjid Besar percontohan telah selesai dilaksanakan, berikut dokumentasi ketika kunjungan beberapa waktu lalu di Masjid Sabilillah. Serta diserahkannya piala penghargaan kepada Ketua Yayasan Sabilillah Sebagai pemenang lomba Masjid Percontohan tingkat Provinsi Jawa Timur:
Tim Kemenag Provinsi Jawa Timur didampingi oleh Kepala Bidang BIMAS ISlam Kota Malang.
Audiensi juga dihadiri oleh beberapa pengurus takmir, tim LAZIS dan tim Auditor Yayasan Sabilillah.
Penyerahan Trophy terbaik 1 masjid besar percontohan tingkat provinsi jawa timur diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa TImur.
Foto bersama ketua Yayasan Sabilillah diapit oleh Kepala Kanwil Jawa Timur, kepala Bimas Kemenag Kota Malang. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
11
Oleh:
Ust. Ahsan Subur
KEMERDEKAAN memiliki beragam makna. Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dibacakan Soekarno tidak secara eksplisit menerangkan apa makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Ketika Soekarno menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia, tentu yang dimaksudnya adalah kemerdekaan dari penjajahan Bangsa asing. Tetapi apa makna kemerdekaan itu bagi rakyat Indonesia merupakan tugas para generasi setelahnya untuk menjawabnya. Karena itu, dalam Pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah pintu gerbang menuju cita-cita kebangsaan dan keindonesiaan yang sejati. Apa makna kemerdekaan bagi kita? Sebagai bagian terbesar dari bangsa Indonesia, umat Islam dapat mengambil makna kemerdekaan tersebut dari Alquran. Dalam kitab suci ini ditunjukkan berbagai kisah kemerdekaan orang-orang terdahulu yang dapat mengilhami kita, bagaimana seharusnya menjadi bangsa merdeka di era globalisasi. Pertama, makna kemerdekaan dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim ketika ia membebaskan dirinya dari orientasi asasi yang keliru dalam kehidupan manusia. Dalam Surat Al-An’am Ayat 76-79 dikisahkan perjalanan spiritual Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan. Pencarian spiritual tersebut merupakan upaya Ibrahim dalam membebaskan hidupnya dari orientasi hidup yang diyakininya keliru, namun hidup subur dalam masyarakatnya. Seperti diketahui, masyarakat Ibrahim saat itu menyembah berhala. Bagi Ibrahim, penyembahan terhadap berhala merupakan kesalahan besar. Sebab manusia telah melakukan penghambaan yang justru menjatuhkan harkat dan martabat dirinya sebagai manusia. Bentuk penghambaan yang menjatuhkan harkat-martabat manusia seperti itu juga terjadi pada era modern. Penghambaan terhadap materialisme dan hedonisme telah mengantarkan manusia modern untuk melakukan korupsi tanpa perasaan bersalah, mengorbankan nyawanyawa tak berdosa, menghalalkan berbagai cara untuk meraih kursi dan posisi, dan seterusnya. Penghambaan-penghambaan yang demikian bukan hanya melukai harkatmartabat manusia, namun juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang hakikatnya menjadi tujuan dari proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 63 tahun yang lalu. Kedua, makna kemerdekaan juga dapat dipetik dari kisah Nabi Musa ketika membebaskan bangsanya dari penindasan Firaun. Kekejaman rezim Firaun terhadap bangsa Israel dikisahkan dalam berbagai
12
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
ayat Alquran. Rezim Firaun merupakan representasi komunitas yang menyombongkan diri dan sok berkuasa di muka bumi (mustakbirun fi al-ardh). Keangkuhan rezim penguasa ini membuat mereka tak segan membunuh dan memperbudak kaum lakilaki bangsa Israel dan menistakan kaum perempuannya. Keangkuhan inilah yang mendorong Musa tergerak memimpin bangsanya untuk membebaskan diri dari penindasan, dan akhirnya meraih kemerdekaan sebagai bangsa yang mulia dan bermartabat (QS Al-A’raaf:127, Al-Baqarah:49, dan Ibrahim:6). Mengakhiri Keangkuhan Seperti halnya kisah sukses Nabi Musa, Proklamasi 17 Agustus 1945 hakikatnya juga merupakan momen yang mengakhiri episode keangkuhan dan penindasan rezim kolonial. Sebuah keangkuhan yang membuat bangsa kita miskin dan terhina selama ratusan tahun. Namun jangan lupa, berakhirnya keangkuhan dan penindasan rezim kolonial tidak serta merta membebaskan rakyat Indonesia dari keangkuhan dan penindasan rezim lain dalam bentuk yang berbeda. Tugas terberat dari sebuah bangsa merdeka sesungguhnya adalah bagaimana mempertahankan kemerdekaan dirinya sebagai bangsa merdeka, serta bebas dari hegemoni internal dan eksternal yang menindas. Merdeka dari hegemoni penindasan internal berarti bebas dari penguasa-penguasa pribumi yang bertindak dan bertingkah laku laksana penjajah asing. Kita memerlukan pemerintahan yang sayang dan cinta kepada rakyatnya sendiri. Tidak hanya cinta sebatas bibir, namun juga mencintai dan mengayomi dalam bentuk dan tindakan nyata. Merdeka dari hegemoni eksternal artinya bebas dari pengaruh dan tekanan asing (terutama di bidang politik, ekonomi, dan budaya). Bangsa yang merdeka, namun di bawah tekanan politik negara lain, sesungguhnya bukan bangsa yang merdeka. Bangsa yang merdeka, tapi menyerahkan pengelolaan sumber daya alamnya kepada pihak asing tanpa share yang adil, bukan pula bangsa yang merdeka. Bangsa yang merdeka, namun sangat inferior terhadap identitas budaya bangsa lain, bukan pula bangsa yang merdeka. Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia haruslah kemerdekaan yang holistik dan integral dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, kisah sukses Nabi Muhammad dalam mengemban misi profetiknya di muka bumi (QS Al-Maa’idah:3) menjadi sumber ilham yang tak pernah habis bagi bangsa Indonesia untuk memaknai kemerdekaan secara lebih holistik dan integral. Ketika
diutus 14 abad silam, Nabi Muhammad menghadapi sebuah masyarakat yang mengalami tiga penjajahan sekaligus: disorientasi hidup, penindasan ekonomi, dan kezaliman sosial. Disorientasi hidup diekspresikan dalam penyembahan patung oleh masyarakat Arab Quraisy. Rasulullah berjuang keras mengajarkan kepada umat manusia untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan meninggalkan ‘’tuhan-tuhan’’ yang menurunkan harkat dan derajat manusia (QS Luqman:13; Yusuf:108; Adz-Dzaariyaat:56; Al-Jumu’ah:2). Penindasan ekonomi itu dilukiskan Alquran sebagai sesuatu yang membuat kekayaan hanya berputar pada kelompok-kelompok tertentu saja (QS AlHasyr:7). Rasulullah mengkritik orang-orang yang mengumpulkan dan menghitung-hitung harta tanpa memedulikan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi (QS AlHumazah:1-4; Al-Maa’uun:2-3). Rasulullah mengkampanyekan pembebasan budak, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dan kesederajatan bangsa-bangsa. Dalam khutbah terakhirnya di Arafah, saat haji wadaí, beliau menegaskan bahwa tak ada perbedaan antara hitam dan putih, antara Arab dan non-Arab. Semuanya sama di mata Tuhan. Tidak ada celah yang membedakan manusia satu dengan manusia lainnya, kecuali tingkat ketakwaan mereka kepada Tuhan-Nya (QS Al-Hujuraat:13). Apa makna kemerdekaan bagi kita? Sebagai bagian terbesar dari bangsa Indonesia, umat Islam dapat mengambil makna kemerdekaan tersebut dari Alquran. Alangkah indahnya jika bangsa Indonesia mampu memaknai kemerdekaannya seperti yang diilhamkan Alquran. Rakyat merasakan kemerdekaan ekonominya dan meraih kesejahteraan bersama. Tidak ada lagi penghisapan ekonomi, baik oleh oknum pribumi maupun pihak asing. Seluruh warganegara Indonesia sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan. Tidak ada lagi tawar menawar hukum dan perlakuan istimewa bagi kaum berduit dalam proses peradilan. Bagi kelompok difabel, tak ada lagi perbedaan untuk memeroleh akses ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan. Kemerdekaan tidak hanya dirasakan oleh manusia-manusia Indonesia di Jawa, namun juga manusia-manusia Indonesia di Aceh, pedalaman Irian Jaya, serta pulau-pulau terpencil. Manusia Indonesia di wilayahwilayah ini harus dapat merasakan kemerdekaan yang ikhlas dan sejati, bukan kemerdekaan yang terpaksa dan semu, seperti yang mungkin mereka rasakan pada zaman Orde Baru. Dirgahayu Republik Indonesia!
Adek asuh yatim dan dhuafa LAZIS antri Absen sekaligus didata tabungannya.
Gemar Menabung
Demi Masa Depan MENABUNG bagi beberapa orang adalah hal yang sangat ringan, tinggal menyisihkan saja dari berapa rupiah jumlah uang yang sudah diterima dan digunakan untuk uang jajan atau untuk sisa uang kebutuhan lainnya yang ternyata tidak jadi terpakai. Atau sejak awal kita menerima dan memperoleh uang kita sudah berniat diri dengan jumlah sekian ini, aku akan menabung. Namun, bisakah kita bayangkan jika menabung itu dilakukan oleh sebagian adek-adek kita atau dari keluarga yang pendapatannya tidak tentu dalam satu bulan. Suatu hal yang sedikit mustahil tentunya, bahkan akan timbul pertanyaan “lantas apa yang bisa ditabung, jika untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah sulit”. Melalui Program Tabungan Untuk Masa Depan Pendidikan, LAZIS Sabilillah hingga saat ini telah terkumpul sejumlah 67 juta lebih dari hampir 150 orang anak. “Bisa dipastikan, semua
anak asuh lembaga kita, perbulannya bisa menyisihkan uang untuk tabungan sebesar 50 ribu hingga 150 ribu, minim sekali 10 ribu”. Sofian Arief Manager Pendayagunaan LAZIS Sabilillah menjelaskan. “Sedangkan untuk orang tua, yang mana biasanya ada diantara mereka yang membutuhkan modal untuk keberlanjutan atau membuka usaha, bisa kita berikan bantuan modal usaha yang secara produktif terus bergulir juga dari tabungan mereka sendiri yang sudah dikumpulkan bersamasama. Atau paling tidak kita bersinergi dengan Koperasi Masjid Sabilillah, yang juga melakukan pendampingan usaha kepada keluarga-keluarga kita”. Lanjut Sofian. Bukan tidak mungkin, jika suatu saat dari keluarga binaan yang ada, diberikan pembinaan dan pendampingan mulai dari sekolah anak-anaknya, hingga usaha dan ibadahnya. Semakin sejahtera, semakin berdaya dan meningkat dari kriteria mustahik
berubah menjadi muzaki. Program menabung untuk masa depan ini, urai Ust. Sulaiman “Sudah lama kita gulirkan. Bahkan sejak tahun 2008 tabungan itu sudah kita sinergikan dengan Koperasi Masjid Sabilillah. Pencatatannya dilakukan sesuai dengan masuknya uang tabungan, dengan buku catatan masingmasing anak asuh dan terdata dengan rapi.” Memang secara pasti, jumlah yang ada mungkin tidak begitu besar untuk sekian banyak anak. Namun, yang menjadi kebanggan adalah adanya kesadaran dan kemauan untuk terus menambah jumlah saldo dalam tabungan yang ada tersebut. “Kalau dari lembaga sendiri peranak akan mendapatkan jatah tabungan sebesar 10 ribu rupiah tiap bulannya untuk langsung ditabung, namun kadang kala dan hingga saat ini dari 150 anak asuh hampir 85 % sudah mulai sadar dan mau menabung lebih dari jatah 10 ribu yang ada, bahkan ada beberapa orang tua
yang awalnya mempunyai tabungan dirumah atau dikoperasi lain dialihkan dan ditabung di Koperasi Masjid Sabilillah ini. Besarannya macam-macam dari 50 ribu perbulan hingga ada yang 150 ribu rupiah per tiga minggu. Sungguh satu program dan pembelajaran yang membanggakan.” Lanjut ust. Sulaiman. Berbekal dengan kemandirian dan kemauan dalam melakukan menabung, harapan besarnya adalah segala cita-cita keluarga dan anak asuh LAZIS Sabilillah dapat segera terwujud. Pun juga demikian dengan adanya keberhasilan satu program pendayagunaan tidak lantas menjadi semakin ringan beban tim pendayagunaan LAZIS Sabilillah. Namun akan semakin tinggi pula tanggung jawab dan pengwasan dalam pembinaan setiap keluarga yang ada. Karena tak lain dan tak bukan demi bersama, dengan menabung Insya Allah akan bisa merubah masa depan mereka. (MAD*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
13
Diasuh Oleh:
KH. Mas’ud Ali, M.Ag
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Ketua Yayasan Sabilillah
Lupa Membayar Zakat Fitrah Wajibkah Mengqadha’nya? PERTANYAAN: Pak Yai saya ingin bertanya, bagaimana hukumnya jika lupa membayar zakat fitrah, adakah ketentuan untuk mengqodla’nya atau bagaimana ? apa yang harus saya lakukan ? Terima kasih. Wass Wr. Wb.. JAWABAN: Zakat Fitrah adalah zakat wajib yang ditentukan waktunya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA :
Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari ( perbuatan /perkataan ) sia-sia dan kotor dan sebagai bahan makan bagi orangorang miskin.Barangsiapa yang membayarkannya sebelum shalat ( Idul Fitri ) maka itulah zakat yang diterima, dan barangsiapa yang membayarkannya setelah shalat maka yang demikian itu termasuk shadaqah biasa. HR Abu Daud dan Ibnu Majah. Dalam ilmu fiqih waktu wajib zakat fitrah adalah sejak saat maghrib 1 Syawal hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Ftri. Sebelum saat tersebut ( Ta’jil ) dibolehkan dan setelah shalat Idul Fitri sampai dengan masuk dhuhur hukumnya makruh sedangkan setelah itu
hukumnya haram apabila tidak ada udzur syar’i. Tentang masalah anda yang belum membayar zakat fitrah setelah lewat waktu karena lupa, maka wajib mengqadla’nya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fiqih “ Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab ) juz VI sebagai berikut :
Sesungguhnya zakat fitrah itu ditentukan waktunya dengan waktu tertentu, maka apabila pelaksanaannya di luar waktunya maka wajib qadla’ sebagaimana halnya shalat.
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.
14
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA
Radang Sendi (Osteoarthritis) SERING nyeri pada sendi saat rukuk atau duduk tahiyat waktu shalat ? Atau nyeri pada punggung atau pinggul saat hendak berdiri dari posisi duduk ? Jika iya, Anda mungkin menderita radang sendi. Radang sendi atau artritis adalah salah satu penyakit yang banyak dikeluhkan orang, baik usia tua maupun usia muda. Data menunjukkan bahwa setidaknya 350 juta orang di seluruh dunia menderita arthritis. Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku. Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendi-sendi tersebut. Sendi yang paling sering mengalami kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang. Gejala-gejala Osteoarthritis Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang. Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah: • Kelenturan sendi yang menurun. • Sendi yang mudah nyeri. • Lemas otot dan massa otot yang berkurang. Gejala-gejala tersebut bisa datang dan pergi atau terjadi secara terus-menerus. Sambungan dari halaman 3 Kedua: Orang sedang menuntut ilmu hendaknya menjaga setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Pastikan semua yang masuk kedalam perut itu halal. Baik prosesnya maupun jenisnya. Jangan sembarangan makan dan minum, karena makanan yang subhat (remang-remang) saja mempengaruhi kecerdasan apalagi jelas-jelas haram. Daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka Neraka yang pantas untuknya.
pria. • Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi. • Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi. • Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika. • Mengidap kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis. Kekambuhan ini mungkin bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang Anda jalani serta cuaca. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika gejala-gejala osteoarthritis yang Anda alami tidak kunjung reda selama beberapa minggu. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengetahui penyebabnya jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah terdiagnosis. Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis Osteoarthritis menyebabkan tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Tulang rawan adalah jaringan ikat padat yang kenyal dan elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan. Penyebab kerusakan tulang rawan tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu kondisi itu, yaitu: • Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. • Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan Ketiga :Orang yang sedang belajar ilmu agama itu mesti menjaga pergaulannya. Seringkali ditemukan anak yang cerdas tetapi sulit sekali belajar agama. Ternyata secara tidak langsung pergaulan sehari-hari tidak mendukungnya, bahkan membuat kecerdasannya berkurang dan terus berkurang. Ilmu itu tidak akan bisa diraih dengan santaisantai tetapi dengan sungguh-sungguh dan kerja keras. Orang yang beljar itu sudah pasti akan menghadapi kesulitan demi kesulitan. Percayalah,
Langkah Penanganan Osteoarthritis Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar pasien bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal. Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan-lahan seiring waktu. Gejala bisa ditangani dengan langkah sederhana seperti: • Menurunkan berat badan bagi pasien yang mengalami obesitas. • Rutin dalam berolahraga. • Menjalani terapi fisik dan/atau terapi okupasi. • Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat pasien berdiri atau berjalan. • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pereda rasa sakit atau obat anti inflamasi non-steroid. Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan sendi cukup rusak, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak. setiap kesulitan yang dihadapi selalu Allah SWT berikan jalan keluarnya. Seolah-olah kesulitan menjadi menu wajib bagi orang yang sedang belajar ilmu Allah SWT. Lihatlah orang-orang sukses dan hebat itu. Mereka dulunya mengalami kesulitan, tantangan hidup tetapi mereka tidak pernah putus asa. Mereka terus belajar dan berdoa setiap saat san waktu. Mereka punya keyakinan yang kuat bahwa dirinya kelak akan sukses menaklukkan dunia ( Abdul Adzim. Malang 31/05/2016). Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
15
Alwan, Anak Asuh LAZIS Sabilillah Lulusan Terbaik UGM NAMA lengkapnya Alwan Tafsiri Al Izzah. Sejak kecil ia jadi piatu. Sejak kecil ia dirawat ayahnya, Ismail, yang kini juga sudah meninggal. ’’Saya titipkan Alwan pada Sa bilillah. Pun pokoke pasrah kale Sabilillah,’’ ucap Ismail, kala itu. Saat dititipkan LAZIS Sabilillah, Alwan masih kecil. Kelas 2 SD Jodipan 3. Sejak dititipkan sang ayah, Alwan langsung jadi anak asuh LAZIS Sabilillah. Seluruh biasa sekolahnya menjadi tanggungan LAZIS Sa bilillah. Begitu juga kebutuhan sekolahnya. Bahkan rumah milik bapaknya, Ismail, juga dibedah tim LAZIS Sabilillah sehingga layak huni. Sejak kecil sosok Alwan memang terlihat punya kemauan keras. Ia tak pernah mengeluh. Bahkan tumbuh jadi anak yang berani dan tegas. ’’Pokoke nggeh dilakoni mawon. Niku pesene guru-guru kulo,’’ ucap Alwan suatu ketika. Kemauan keras Alwan sangat tampak saat ia masuk ke bangku MTsN 1 Jl Jalan Bandung Malang. Tiap pagi ia berjalan kaki dari rumahnya di Jodipan ke Jl Bandung. Jaraknya kira-kira 6 kilometer. Alwan berangkat pukul 05.00. Jalan sekitar satu jam untuk sampai ke sekolah. ’’Nggeh kudu enjing. Masuk sekolah jam 06.40,’’ kenang Alwan. Kondisi itu dilakoni Alwan selama beberapa bulan. Akhirnya, ia dibelikan sepeda onthel oleh LAZIS Sabilillah. Lumayan. Jika jalan kaki memakan waktu sejam lebih, dengan naik onthel bisa menghemat sampai 30 menit. Meski dalam kondisi apa adanya, Alwan tak pernah ketinggalan pelajaran. Ia kreatif untuk mencari tambahan ilmu. Beberapa buku bekas ia kumpulkan untuk dibaca. Buku itu ia kumpulkan dari pe mulung dekat rumahnya. ’’Pokoke nggeh saget diwoco,’’ akunya kala itu.
16
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Gagah dan Sukses. Kuliah selama 3,5 tahun membawa keberhasilan nyata bagi Adek Asuh kebanggan lembaga.
Prestasi di sekolahnya pun cukup bagus. Nilainya masuk golongan siswa pandai. Bahkan ia mendapat juara kelas di MTsN 1 Malang yang terkenal sebagai sekolah negeri favorit di Kota Malang dan Jatim itu. Keterbatasan sarana dan pra sarananya membuat Alwan makin terlecut. Sepulang sekolah ia kadang ke Masjid Sabilillah, sekitar 4 kilometer dari sekolahnya. Di masjid ini ia mengaji dan berkumpul dengan remaja masjid lainnya. Keberanian dan ke pandaiannya cukup menonjol. Terutama kesenangannya terhadap organisasi. Lulus MTsN, Alwan masuk ke MAN 3 Malang. Ia pun mendapat beasiswa karena prestasinya. Dari MAN 3 inilah, Alwan meneruskan ke Jurusan Filsafat UGM. Ia memperoleh beasiswa Bidikmisi. Praktis kuliahnya pun gratis karena ditanggung negara. Bidikmisi adalah program beasiswa pemerintah bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. LAZIS Sabililah pun terus mendorong dan memberi semangat Alwan. Di UGM Jogja, selain kuliah, Alwan juga membaktikan dirinya ke masjid. Ia dipercaya untuk mengelola sebuah masjid, yakni Masjid Baitul Karim diwilayah Jatimulyo Kricak Tegalrejo Jog jakarta. Selain aktif menjadi merabot masjid sehari – hari ia aktif dilingkungan, dengan mengandalkan segala ia yang bisa lakukan, mulai dari tukang cat, nguli, ngajar ngaji, privat kesana kemari ia jalani. Bekal kemampuan dan tekad kerasnya, Alwan sangat mewarnai masjid tersebut. Setidaknya untuk bertahan hidup sambil terus belajar. Alwan yang kelahiran 6 Juli 1994 ini pun sukses studinya di tengah keterbatasan. Ia menjadi lulusan terbaik di Jurusan Filsafat UGM. Bahkan kini ia mendapat beasiswa S2 di kampus yang sama. Sub hanallah. (*)
Trophy pemenang, Lomba masjid percontohan tingkat provinsi Jawa Timur diterima oleh Ketua Yayasan Sabilillah Drs. K.H. Mas’ud Ali, M.Ag.
Hanya yang Memakmurkan Masjid DARI segi bahasa, masjid terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti pula patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Sedangkan secara istilah, diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan sholat. Masjid juga sering disebut Baitullah (rumah Allah) yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah. Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bagunan tempat sholat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Dengan demikian, masjid mempunyai peran dan fungsi yang luas, tidak semata untuk sholat saja. Bisa sebagai tempat menuntut ilmu (pendidikan), menyampaikan kebenaran (dakwah), memutuskan perkara kebenaran (peradilan), membantu dan tolong menolong antar sesama (sosial), membayar dan menyalurkan zakat (baitulmal-ekonomi) dan lain sebagainya. Pada masa ini, Masjid Sabilillah memang belum bisa disebut sebagai masjid paripurna
melengkapi segala kebutuhan jamaah, umat serta masyarakat luas. Namun, secara cita – cita sedikit demi sedikit berbagai macam sarana kebutuhan mulai terlengkapi, tidak hanya dalam masalah ibadah saja tentunya, majelis – majelis taklim dan ilmu hampir tidak ada kata libur, pendidikan formal juga tersedia, di sisi sosial tampaknya juga semakin kuat, untuk pelayanan kesehatan jama’ah dan masyarakat ada Sabilillah Medical Service, untuk pelayanan ekonomi keumatan ada Koperasi Masjid Sabilillah, untuk pelayanan zakat, infaq, sedekah ada Lembaga Amil Zakat, yang semuanya tersedia bagi pelayanan masyarakat dan jama’ah. Awal bulan Agustus ini, rombongan tim penilai Masjid Percontohan tingkat provinsi dari Kemenag Provinsi Jawa Timur mengawali untuk melihat serta menilai secara langsung dari berbagai kegiatan yang telah ada di Masjid Sabilillah. Baik dari kegiatan ibadah maupun kegiatan sosial, manajemen keuangan, manajemen karyawan serta pendataan dari jama’ah. Audiensi selama kurang lebih 1 jam setengah juga dilaksanakan bersama dengan Takmir masjid sabilillah, Ketua Yayasan Sabilillah dan tim sosial LAZIS
Sabilillah. Dengan berbagai catatan positif, tim manajemen masjid Sabilillah diundang dalam rangka presentasi secara langsung dihadapan dewan juri penilai lomba Masjid Percontohan tingkat Provinsi di kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Banyak hal yang disampaikan dan ditanyakan. Hingga akhirnya, keputusan dari Kemenag Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa Masjid Sabilillah menjadi terbaik 1 dalam Lomba Masjid Besar Percontohan. Diumumkan bersamaan dengan penyerahan hadiah untuk beberapa kategori lomba lainnya setingkat provinsi Jawa Timur, berkesempatan hadir untuk menerima trophy penghargaan Ketua Yayasan Sabilillah sendiri yakni Drs. K.H. Mas’ud Ali, M.Ag memang sebenarnya bukan untuk dijadikan patokan bahwa pemenang lomba masjid percontohan adalah masjid yang terbaik dalam berbagai segi. Namun, dengan status baru ini menjadikan wajib adanya pelayanan serta kenyamanan jama’ah untuk beribadah adalah nomor 1, didampingi dengan terlengkapinya kebutuhan sosial lainnya, semoga. (Red*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE JULI 2016 364,430,438
SUMBER PENERIMAAN Donatur
300,783,000
Warko
630,000
Rekening Bank
48,848,480
Kotak Amal Yatim
4,280,000
Kotak Amal Operasional Program
1,000,000
Wakaf
7,638,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
900,000
Penerimaan Lain-lain
350,958
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN JULI 2016 PENGELUARAN
66,362,499
Fisabilillah
Program Peduli Pendidikan Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’
100,000
Bantuan Prasarana Sekolah Yatim
1,000,000
Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
4,000,000 Operasional
200,000 2,950,000
Publikasi dan Sosialisasi
Perlengkapan Oprs. Kantor Transportasi Telpon
40,000 2,778,000 240,000
Operasional Fee
1,350,000
Biaya Perawatan Aset Tetap
2,850,000
Konsumsi
276,200
Publikasi & Sosialisasi
1,250,000
Jamsostek
1,561,000
Majalah Komunitas Sabilillah
4,750,000
Amilin
7,650,000
Volunteer
3,700,000
Program Kesehatan dan Gizi Mustahik Sehat
1,285,000 Program Santunan
Insentif Guru TPQ
Biaya operasional lain-lain Inventaris Kantor
1,650,000
Jariyah Pilar
Fakir miskin
150,000
Investasi ke Penitipan Anak
Sosial
500,000
Bedah Rumah & Kontrak Rumah
288,799 3,093,500 20,000,000 4,550,000 150,000
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN JULI 2016 No Nama 1 Abdul rohman 2 Abu Bakar 3 Ayla Azzura M. 4 Imam Mahfud 5 Sugeng H.M 6 Sutrisna Wati 7 Warih Saeko 8 Alm. H. Kadirun 9 Edi Soepomo 10 Elok 11 Emilia Yusuf 12 Endang Sulaeni 13 H. M.Prambodo 14 Lukman 15 Noverdianto 16 Sugeng 17 Anis 18 Ate Rushendi 19 Denis Widyayanti 20 Desi 21 Diah 22 Fasuko wibowo 23 Luky Herawati 24 M. Rafa Naufal A. 25 M. Raihan R.Z 26 Makali 27 Moch. Antik 28 Sahid,H 29 Salahuddin 30 Suhartini 31 Fery Kurniawan 32 Hendra
18
Rp 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 35,000
Sabilillah Edisi 143 / Agustus 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Hamba Allah (RK) Andika Irhab M. Ika Nur Noer Hadiyono Agung Candra Cahya S Fajar setiawan Haris Widianto Moch Iksan,H Purnaramdani Ricardo Charli Septian Tri K Syaikhu Tisnadi Unggul Almh. M.W.Ningrum Hamba Allah (ANK) Anis 2 Anni Bagus Galuh Putra Didik Supardi,Ir Dwijo Sulastiono Dwiyan Zakaria Edra Ertantyo Eka Prasetya H. Endra Prasetyo Gatot Kisworo Gina Griselda Hawin Narindra Hermin Irma Anindiati Kamiyatin M. Hasyim
35,000 40,000 40,000 40,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
66 M. Yusuf 67 Mien 68 N. Yusuf 69 Nike 70 Ninuk 71 Nurul Hidayah 72 Hamba Allah (NXDR) 73 Rudi Wibowo 74 Seli Sekonda 75 Siddiq 76 Slamet Riyadi,H 77 Subardi 78 Supardi 79 Suyati 80 Tatik 81 Taufikurrahman 82 Yongky Santoso 83 Yunita 84 Zandha N. 85 Kusuwardana 86 Agung Kris 87 Ariawan 88 Bhinneka 89 Dani 90 Helmi Masyuri 91 Iman 92 M. Asri Achmad 93 Mafazah 94 Priyono Adi L. 95 Riska Putri A. 96 Sofian Arief 97 Sulaiman 98 Suryawan 99 Wahyu Wijaya 100 Widhi Handoko 101 Yosman 102 Yudho Wibowo 103 Aldi Barnas 104 Darmawan S.A. 105 M. Adityo Nugroho 106 Sammy 107 Adi 108 Liliya Indra C. 109 Nur Hidayati 2 110 Ricky R. 111 Sri Sundari 112 Bambang Hartoyo 113 Yuanita Kurniawati 114 Listyawati 115 Hamba Allah (BSM) 116 Suryaningsih 117 H. Rouf 118 Ranohy Gustav 119 Yeni Ela D. 120 Bahrul Mustafa 121 Didik Suwardi 122 Henry Susanto 123 Hj. Sujiah 124 Kartika 125 M. Choirul Bahri 126 M. Hadi 127 Muslimin Hamid 128 Paundra 129 Abdul 130 Ade Reza 131 Afandy Kurniawan 132 Agus HT 133 Agus Satriadi M. 134 Agus Susanto 135 Alm. Kasiati 136 Ansori 137 Aprilia Ridhowati 138 Arief Rahmad Aji 139 Aulia Marliana,Dr 140 Bambang Budi W. 141 Bayu Santoso 142 Devanda Tito 143 Donny Ariawan 144 Dwi Yudo P 145 Eni 146 Eri Rahardiarto 147 Faizal Reza 148 Hamba Allah (FRD) 149 H. Abdul Latief 150 H. Karbi 151 H. Sulaiman/ Hj. Anna 152 Hamba Allah (BNI) 153 Harmaji 154 Haryanta 155 Heru Pratikno
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 55,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 65,000 65,000 65,000 65,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 75,000 75,000 75,500 78,000 78,912 80,000 80,000 80,000 85,000 90,000 90,000 95,000 95,000 95,000 95,000 95,000 95,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000
156 Iis Sugiarto 157 Ikhwan -Fasiatun 158 Kumaiyah Manis 159 Kurniawati, SH 160 La Sudiman 161 M. Afif 162 Moch. Soleh 163 Nadya Nafis K 164 Novan Dwi Putro 165 Novel V.Rizal 166 Resha Ayu Anita 167 Rizky Lintarta 168 Rodli Mustofa 169 Rokayah 170 Saifulah Masrur 171 Shodiq Masturi 172 Hamba Allah (SWD) 173 Tito lutfi 174 Tony P.S. 175 Hamba Allah (TGS) 176 Wiwied Agus K. 177 Yanuar Rahman 178 Dwi Djatmiko 179 Wibowo 180 Yudhistira 181 Dini Kartika Sari 182 Nanang Ariagro W. 183 Sudarianto 184 Rusgi 185 Andy Marta 186 Jawal Santoso 187 Kuntjoro Prihadi 188 Tutik Hardini 189 Akhmad Rofq 190 Agus Waskito 191 Akmal Sekeluarga 193 Andy Kurniawan 194 Angga 195 Arihan Aditya 196 Hariraturrizqya 197 Fitri Ayu R. 198 H. Imam Ghozali 199 Haidar Maharizki 200 Hermawan Yudha 201 Ika 202 Hamba Allah 203 Jujuk RB,dr 204 Shynta Lilia 205 Siswanto (Mandiri) 206 Wiwit Agus 207 Eddy Suryoto 208 M. Husni Tamrin 209 Nur Hidayati 210 Totok Winbardhi 211 Hamba Allah 212 Sujatno 213 Asvie Hermawan 214 Aldian 215 Henky Sutanto 216 Kusuma Ekananto 217 Abdurrahman Baragbah 218 Aidah L./M. Agus S. 219 Amir M.S.,SE.AK 220 Arif Marsudiono 221 Faridah Yasmin 222 Fitri (BNI) 223 Hj. Lilik Rohayati 224 Imam Lasi 225 K.Winarti 226 Lembah Adriani 227 M. Novi Kurniawan 228 Maryanto 229 Mas’ud Al Bisri 230 Muslikhah 231 Namiya 232 Nanang 233 Rio Pradina 234 Soewito 235 Suko Wiyono 236 Taufik Hidayah 237 Wisnu Wahyu W. 238 Yuaza 239 Febrian Bagas 240 Rudi Setiawan 241 Hariono 242 Priyo & Rina 243 Rachmad Taufik WH 244 Alm. M. Nur Hakim 245 Anasrullah 246 Anton Partono
100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 110,000 110,000 110,000 115,000 115,000 115,000 120,000 125,000 130,000 130,000 130,000 140,000 145,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 160,000 160,000 160,000 160,000 175,000 180,000 190,000 195,000 195,000 195,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 225,000 225,000 230,000 230,000 245,000 250,000 250,000 250,000
247 Fera Tjahjani 248 H.Misbahul Anam 249 Heva Listyonda 250 Hj. Susiani 251 R. Nugroho 252 Rosyad,SH 253 Siti Fatma 254 Sugianto 255 Syenni F. 256 Taufiq Santoso 257 Tony Darmawan 258 Yudi HArtoyo 259 Ardha Pambudi 260 Nonot Harnowo 261 Aminuddin 262 Desy Puspitasari 263 H. Achadun 264 Herminingsih 265 M. Imron R. 266 N. Diva Mahaendra 267 Novanita R. 268 Rina Puspita Sari 269 Siti Maryatun 270 Tomy Tri Haryono 271 Tutut Ayudati 272 Masjid SMP Sabilillah 273 SMP Sabilillah - Yatim 274 Djoko Irawan 275 H. Arman Azis 276 M. A.Achiyat 277 Syuriansyah Alwi 278 Novi Aryanto 279 Ade Chandra K. 280 Unam Bastian 281 Hamba Allah 282 Enny Agustina 283 Agus Wardhana 284 Ephy Hadi K. 285 Irham Faisal 286 Luluk 287 Sari W-Andy Y. 288 Hamba Allah (AS) 289 Waluyo Laksono 290 Dimitri 291 Ida Suseno 292 M. Yogi Krismanta 293 Ny. Niayah 294 Susmiari 295 Tamara Alia 296 Widjantoro 297 Agung Samudra 298 Novia Eka P. 299 Abd. I. Adzim 300 Adya Rahadi 301 Ahmad Arif 302 Al Khidr G.
250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 270,000 275,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 315,000 315,000 325,000 325,000 325,000 330,000 350,000 375,000 375,000 375,244 395,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 420,000 420,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 460,000 465,000 465,000 500,000 500,000 500,000 500,000
303 Andik - Lala S. 304 Arifin Hasyim 305 Budi Waseso 306 Diyah Djajautami 307 Dr.Moch.Bahrudin 308 Erika Indah N.Y. 309 Etika Sugiarti 310 Faiqotul Himmah 311 H. Ahmad 312 Hairul Anam 313 Hegi Harjoyo 314 Henky P.Tambayong 315 Indrayadi 316 Iwan Ilfani 317 Kamal Adinoto 318 Kasri 319 Lasta Setyagraha 320 M. Ali Hanafi 321 Macky D 322 Ninik Susanti 323 Prof.Dr.H.M. Mas’ud Said 324 Prof.Dr.Hj.Utami W.,MA 325 PT.Lestari Makmur Raya 326 Rudi Suhartono 327 Sidqei Jarhom 328 Sri Wahyuningsih 329 Sri Winarti 330 Very Rama 331 Waluyo 332 Eko Ujang K.D 333 Hj. Dwi Fajar I. 334 Rizki Baadilla 335 Sri Agustina 336 Aldi 337 Arif Winardi 338 Danar Tegar S. 339 Edhi Priharso 340 Hj. Hartati 341 Sepya Ariandi S 342 Tjiipto Rahadi 343 Welas Aspiati 344 Hendra Pah 345 Hiendarso 346 Wahono 347 Arief Karyati 348 Indra Perwira 349 Laksono Pribadi 350 Arif 351 Husni Toha H.B. 352 Mirza Tri 353 Ratna Prija D. 354 Siti Elik S. 355 Manyuk Fauzi 356 Rachmad Taufik 357 Ahmad Setiawan 358 Yeni Susetyo
500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 528,912 550,000 560,000 575,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 620,000 660,000 660,000 700,000 700,000 705,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 800,000 800,000 825,000 875,000
359 Alm. H. Kasdy 360 Listia Amalia 361 Donny Sisworo 362 Abdul Havid 363 Agung Cahyono 364 Andi Dheddy F. 365 Bagus Juniar 366 Bahrul ulum 367 Deny Andreanto 368 Dian L.S 369 Gunawan 370 H. Abdul Adhim 371 Herry Santoso 372 Junan Reza W. 373 KAN Jabung 374 Kotak Amal Kantor 375 Kurnia Eka 376 Kusuma Ratnawati 377 Lukman Hadi 378 M. Natsir 379 M. Zainudin 380 Mudjianto 381 Ninik & Anya 382 Noer Aini/Sentot 383 Pratasya Putra 384 Pratiwi Juniarsih 385 Remalia/Irham 386 Sabita 387 Sandika 388 Suparto (bp) 389 Surjono 390 Takrima Helmy G. 391 Triadi 392 Wiyatno 393 Hamba Allah (SLY) 394 Wira 395 Nur Hayati 396 Patmo Wijoyo 397 Siti Nur Hayati 398 Agnita Adityawardani 399 M. Munir 400 Hj. Murtiningsih 401 Istuti M.Ode 402 Dian Suprodjo 403 Agus Syamsudin 404 Sutopo 405 Ali Suhadi 406 Amira Ikman 407 M. Fuad H. 408 Dian Indra C. 409 Fauzia Farida 410 Nunuk W. 411 Prof.DR. Umar N. 412 Suharjono 413 Umi Hanik 414 Y.Aji Dewanto
900,000 900,000 925,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,008,000 1,065,000 1,150,000 1,150,000 1,150,000 1,200,000 1,200,000 1,250,000 1,283,000 1,280,000 1,350,000 1,450,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
415 Puguh Saksono 416 H. Mulyono 417 Nara Seta 418 Ferdi Nizar 419 Fakhrian Chaldun 420 Bagus 421 Beny Pribadi 422 Farid Habibah 423 Inawan 424 Lilik Haryanto 425 M. Bachrun R. 426 Ratyo Wiranto 427 Shiddiq 428 Tri Widiani 429 Teguh S.Adi 430 Agung Subroto 431 Agung Sulistyono 432 Jatmiko 433 Lestari Dwi P. 434 Rini Budiarti 435 Siswanto 436 Sony Sasono 437 Suryono Sutopo 438 Mailya 439 Titik 440 Aris Imam W. 441 Judi Tetra H. 442 Bambang Sulistiyo 443 Fitri 444 Arif Agung 445 Hamba Allah (HFN) 446 Masjid- Yatim 447 Anita R.-M. Irfan 448 Kusnadi 449 Achmad Basuki 450 Akbar H.M. 451 Bagya Heri 452 Dwi Pratikno 453 Fredy Dharmawan 454 Ruri Pujianti 455 Wawan DH. 456 Wisnu Wijanarko 457 Yasmin 458 Sabil Husein 459 Zaenal Akhsan 460 Soemini Ikhwan 461 Teguh Sri H. 462 Maya Devi 463 Masjid - Wakaf 464 Aria Bisma 465 H. Adi S.P. 466 Cholikul Anwar 467 Kuswohadi 468 Muchtar Data 469 Edy N./Luki 470 Sugeng
1,588,000 1,650,000 1,700,000 1,750,000 1,830,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,450,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,700,000 2,700,000 2,825,000 3,000,000 3,500,000 3,500,000 3,750,000 4,000,000 4,280,000 4,500,000 4,500,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,300,000 5,390,000 5,500,000 5,600,000 6,250,000 7,030,000 7,500,000 7,500,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,250,000 13,000,000
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHODAQOH
Qurban One Stop Service Menerima Menyediakan Menyembelih, dan Menyalurkan
Amanah Qurban Anda..!! Sapi : Rp 20.500.000 Patungan Sapi
: Rp
2.950.000
Kambing
: Rp
2.950.000
*) Sudah termasuk biaya operasional
Info Layanan: Kantor Masjid Sabilillah: Jl. A. Yani 15, Malang Telp. 0341-491677 / 08980008078