Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisi September 2016

Page 1

Ulasan Lembaga

Membangun Jamaah Lewat Jaminan Kesehatan

Profil Santunan

Bangkit Memulai Usaha Baru


Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4

Rekening Kami Bank BNI Zakat Shodaqah Yatim

Syariah: : 111 333 9914 : 111 333 9946 : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31

Bank BRI: Shodaqah

: 0051 01 002222 302

Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas rahmat dan hidayahNya, kita dapat beribadah dan menjalankan aktivitas kita sehari – hari dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw. Dermawan dan para pembaca yang budiman Alhamdulillah kami sampaikan bahwa dibulan September ini secara resmi Ambulan hasil wakaf jama’ah dan donatur LAZIS Sabilillah sekalian telah resmi beroperasional secara penuh. Semoga amanah ini dapat kami emban dengan sebaik – baiknya, serta pahala yang mengalir dari program ini menjadi jariyah bagi bapak – Ibu donatur dan dermawan sekalian. Tak lupa pula kami sampaikan dirubrik ulasan lembaga kali ini bahwa koperasi Masjid Sabilillah masih terus melayani nasabah dan jamaah yang ingin menjamin kesehatan keluarganya melalui program BPJS kesehatan yang dikoordinir melalui koperasi masjid Sabilillah. Bulan ini pula, selain kemeriahan dan gegap gempita bulan Qurban yang telah terlaksana, LAZIS Sabilillah masih secara rutin melakukan pendampingan kepada TPQ – TPQ binaan serta berprogram demi sukses dan berkembangnya usaha yang dilakukan oleh para mustahik dan keluarga binaan. Semua demi terserapnya dan maslahatnya amanah dana zakat yang telah dititipkan kepada lembaga. Beberapa ulasan baik mengenai program bina usaha kami sampaikan dikolom profil santunan dengan ulasan mengenai TPQ juga kami sampaikan dirubrik program amanah. Akhirnya, kami sampaikan banyak ucapan terima kasih, jazakumullah khairan katsiro atas segenap dukungan serta partisipasi aktif disetiap prgram yang kami laksanakan. Semoga Allah memberikan berkah dan ridho’Nya. Amiiin.

Membalas Keburukan dengan Kebaikan Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa orang kerabat, aku senantiasa menyambung tali silaturahim dengan mereka, tetapi justru mereka memutuskan hubungan denganku, dan aku juga berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka justru berbuat jahat kepadaku, dan aku ramah terhadap mereka, tetapi mereka (berpura-pura) tidak acuh terhadap diriku.” Maka beliau bersabda: “Jika sikap kamu benar-benar seperti yang kamu katakan itu, maka seakan-akan kamu menelankan abu yang sangat panas kepada mereka. Dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepadamu atas perbuatan mereka selama kamu tetap berbuat demikian.” berarti, seakan-akan engkau menelankan abu panas kepada mereka. Yang demikian itu merupakan penyerupaan terhadap apa yang mereka terima akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan, yang sama seperti rasa sakit yang dialami oleh orang yang memakan abu panas. Sedangkan orang yang berbuat baik kepada mereka tidak mengapa dalam hal tersebut, sebab hal itu mereka peroleh akibat dosa besar yang mereka lakukan atas pengabaian mereka terhadap haknya, serta tindakan menyakitkan yang mereka lakukan terhadapnya. Wallahu a’lam. Kandungan Hadits : 1. Dasar pokok dalam mu’amalah antar sesama kerabat adalah berbuat baik, saling menyambung tali persaudaraan, bersabar dan saling mengingatka. Dan tidak sebaliknya, tetapi harus bisa menahan gangguan dalam rangka menyambung tali silaturahim. 2. Membalas keburukan dengan kebaikan merupakan pintu kembalinya pelaku keburukan menuju kebenaran, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

Syi’ar

Keistimewaan Bulan Muharram ............................................................... 4

Kolom Utama

Ikhtiyar, Do’a dan Tawakal ...................................................................... 5

Ekonomi Islam

Membangun Kerjasama Dalam Bisnis ....................................................... 6

Min Nuril Islam

Apakah Sah Shalat Berjamaah Dengan Shaf Terputus? .............................. 7

Ulasan Lembaga

Membangun Jamaah Lewat Jaminan Kesehatan ........................................... 8

Kisah Teladan

Habib Abdul Qodir Bilfaqih dan Abdullah Ibn Abdul Qodir .......................... 9

Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Esensi Hari Raya Qurban ...................................................................... 12 Profil Santunan Bangkit Memulai Usaha Baru ........................................................................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Program Amanah Forum TPQ Sabilillah .................................................................................... 16

Sabilillah News

Qurban Di Masjid Sabilillah ................................................................... 17

Laporan Keuangan Periode Bulan Agustus 2016 .......................................................... 18

“… Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fushshilat: 34) 3. Menjalankan perintah Allah termasuk sebab datangnya pertolongan Allah bagi hamba yang Mukmin 4. Seorang Muslim sepatutnya mengharapkan pahala dari amal shalihnya, dan hendaknya gangguan manusia seperti pemutusan hubungan mereka terhadapnya tidak memutus perbuatan / kebiasaan baiknya terhadap mereka. (Bersambung ke halaman 17)

PENASEHAT

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza


1. Penamaan Bulan Ini Kata Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa berkata, “Dinamakan bulan Muharram karena peperangan(jihad) diharamkan pada bulan tersebut”(1); jika saja jihad yang disyariatkan lalu hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut maka hal ini bermakna perbuatanperbuatan yang secara asal telah dilarang oleh Allah Ta’ala memiliki penekanan pengharaman untuk lebih dihindari secara khusus pada bulan ini. Pada bulan ini Allah melarang umatnya untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang-Nya. Seperti misalnya berperang, seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang kuraisy sebelum datangnya agama Islam. 2. Beberapa Keutamaan Bulan Muharram a. Bulan Muharram Merupakan Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36). Pada ayat ini menerangkan kepada kita

4

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

bahwa setelah penciptaan langit dan bumi Allah menciptakan bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun Hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang paling istimewa diantara bulan yang lainnya, salah satunya adalah bulan Muharram. Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat islam melakukan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang). Tetapi disana juga menjelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang selalu mengajak kepada kehancuran. Yang dilakukan orang kafir, adalah bukan karena ingin merampas harta seperti yang dilakukan sebelum datangnya islam, merebut kekuasaan, balas dendam seperti yang telah dialami ketika umat islam mengusir orang kafir untuk meninggalkan Makkah dan Madinah, tetapi mereka menginginkan agama Islam hancur. Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar”(2). Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, karena apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memberikan pahala bagi umatNya yang mengerjakan alaman seperti yang disunahkan. Dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat

Abu Bakrah radhiyallohu anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan haram yang dimaksud :

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzul­ hijjah danMuharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” [ HR. Bukhari (3197) dan Muslim(1679) ] Para ulama bersepakat bahwa keempat bulan haram tersebut memiliki keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadhan, namun demikian mereka berbeda pendapat, bulan apakah yang paling afdhal diantara keempat bulan haram yang ada ? Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh dan beberapa ulama lainnya berkata, “Sesungguhnya Allah telah memulai waktu yang setahun dengan bulan haram (Muharram) lalu menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan tidak ada bulan dalam setahun setelah bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah melebihi bulan Muharram” (3). Bersambung


D

alam berusaha sering kita mendengar kata ikhtiyar, doa dan tawakal. Kita juga paham ikhtiyar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. Berdo’a artinya menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah atas segala sesuatu yang diinginkan. Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Seringkali kita sudah merasa melakukan ikhtiyar, namun dalam berikhtiyar itu kita masih sering mengukur kekuatan itu hanya dengan diri kita masing-masing. Jika menurut kita, pikiran kita, kekuatan kita bisa dijalankan sesuai kemampuan kita, ya akan kita lakukan, namun jika tidak mungkin itu kita lakukan menurut kemampuan kita, ya tidak akan kita lakukan. Ini sebenarnya kelalaian kita dalam berikhtiyar. Padahal dalam ikhtiyar itu ada kekuatan lain yakni kekuatan Allah SWT yang menyertai niat baik kita. Dalam segala hal baik yang kita lakukan lebih-lebih dalam hal perjuangan Islam, jihad fisabilillah, membangun musolla, pondok pesantren, masjid, yayasan sosial dan lain-lain, mestinya kita mengukur kemampuan dan kekuatan itu disandarkan pada kekuatan Allah SWT yang pasti akan membantu niat jihad kita. Jika kita mau belajar pada lembaga, yayasan sosial, pondok pesantren, masjid dan lain-lain yang sudah maju. Banyak sekali program-program yang telah bisa dilaksanakan dengan baik yang itu semua adalah diluar kemampuan pengelolanya. Itu semua tidak lain ada kekuatan Allah SWT yang membantu menyelesaikan program-program yang ada. La haula wala quwwata illa billah, tidak ada kekuatan bagi kita kecuali dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pernah dalam satu kisah perang badar, beliau mengetahui bahwasanya pasukan kafir Quraisy itu jumlahnya lebih besar dari pasukan Islam di Madinah kala itu. Pasukan Quraisy saat itu berjumlah 1000 orang lebih dengan persenjataan yang lengkap, tenaga yang terlatih dengan logistic yang cukup. Sedang pasukan Islam saat itu hanya berjumlah 300 orang, dengan perlengkapan perang seadanya dan logistic yang sangat minim. Rasululloh SAW sadar, kalau pasukan Islam ini dihadapkan pada pasukan musuh,

tentara Islam pasti kalah, dari segala segi tidak mungkin tentara Islam akan menang. Tapi Rasullloh SAW tawakal kepada Allah, bahwa sesungguhnya yang menjadikan menang atau kalah berhasil atau tidak itu adalah Allah SWT. Untuk itu kemudian Rasululloh SAW sujud dan berdoa mohon pada Allah SWT, mohon perlindungan dan pertolongan pada Allah SWT untuk tersampainya perjuangan Islam. Rasululloh berdoa lama sekali hingga salah satu sahabat beliau membangunkan beliau untuk kesiapan pasukan Islam menuju pertempuran. Akhirnya datang malaikat Jibril menyampaikan kepadanya bahwa Allah SWT mengabulkan doanya dan mengirimkan 1000 malaikat untuk membantu dalam perang tersebut. Itulah kekuatan Allah SWT. Kalau kita berdoa dengan keyakinan seperti itu, maka InsyaAllah, Allah SWT pasti akan mengabulkan sesuai dengan keinginan kita. Inilah yang perlu kita tanamkan pada diri kita dalam segala hal ikhtiyar untuk kepentingan agama. Janganlah kita mengukur kekuatan itu dari diri kita. Berapapun besarnya program itu jika kita yakin akan kekuatan Allah SWT dan berani untuk melakukan dan memulainya, pasti Allah akan member jalan

yang mungkin itu diluar pemikiran dan perkiraan kita. Dengan berikhtiyar yang sungguh-sungguh, berupaya dengan sekuat tenaga dan pikiran dan selalu berdoa memohon kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah pasti membantu. Selanjutnya kita tawakal kepada Allah menyerahkan semua hasil sesuai kehendak Allah SWT. Tawakal artinya mewakilkan kepada Allah untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan. Ajaran tawakal ini menanamkan kepasrahan bahwa manusia hanya memiliki hak dan berusaha, sedangkan ketentuan terakhir tetap di tangan Allah SWT. Sehingga apabila usahanya berhasil, kita tidak bersikap lupa diri dan apabila mengalami kegagalan, kita tidak akan merasa putus asa. Jika kita mampu menggabungkan Ikhtiyar doa dan tawakal dengan sempurna InsyaAllah hajad kita akan terkabul. Perlu di ingat, bahwa meletakkan tawakal itu setelah kita melakukan usaha dengan kesungguhan tenaga dan pikiran, sesuai firman Allah yang artinya “Maka apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.� (QS Ali Imran: 159).

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

5


O l e h :

Noor Shodiq Askandar Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang

MEMBANGUN

KERJASAMA DALAM BISNIS MANUSIA diciptakan oleh Allah swt pada dasarnya untuk saling bekerjasama dengan yang lain, baik antar manusia maupun dengan alam menggunakan prinsip saling menguntungkan agar berjangka panjang. Ketika ini semua dilanggar, kerugian yang jauh lebih besar akan menghadang. Lihat saja, ketika hutan ditebang membabi buta tanpa mengindahkan aspek kelestarian alam, maka yang datang bencana banjir, longsor, dan lainnya. Begitu juga dalam bisnis, membangun kerjasama dengan relasi baik langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan. Dengan kolaborator seperti pemasok, distributor, kreditor, agen, biro riset dan lainnya, perusahaan membutuhkan kemitraan untuk membangun aliansi strategic global untuk membuka akses pasar yang lebih luas dan daya saing yang lebih kuat. Bahkan dalam konteks kekinian, membangun kerjasama tidak hanya dengan mitra bisnis, akan tetapi juga dengan pesaing produk perusahaan melalui implementasi co-opetition. Beberapa contoh, Pertamina membangun kerjasama dengan Shell, Daihatsu dengan Toyota, Danone dengan Aqua, dan masih banyak yang lainnya. Setidaknya ada beberapa manfaat dari membangun kerjasama bisnis yang komprehensif seperti ini. Pertama, peningkatan kualitas layanan kepada costumer baik teknis maupun

6

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

fungsional. Melalui pengelolaan hubungan dengan distributor yang baik, produk dapat lebih cepat sampai kepada pelanggan, sehingga masa tunggu dapat lebih diperpendek. Begitu juga, kerjasama dengan supplier, akan dapat menghasilkan pasokan dengan kualitas yang lebih terjaga agar produk yang diterima konsumen menjadi lebih baik. Kedua, menciptakan nilai tambah yang lebih tepat. Kerjasama dapat meningkatan kecepatan dan ketepatan waktu produk untuk sampai ditangan konsumen. Proses ini akan membuat produk lebih efisien dengan harga yang lebih terjangkau. Secara teoritis, ketika penawaran bertemu dengan permintaan, maka terjadilah transaksi. Dalam konteks ini, ketika harga lebih bisa ditekan sehingga daya beli masyarakat dapat menjangkau, tentu transaksi yang terjadi akan jauh lebih banyak dari biasanya. Ketiga, kerjasama yang baik akan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antar berbagai fihak. Dalam dunia bisnis yang semakin maju, komunikasi memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan dan keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, penting melakukan control agar komunikasi yang dilakukan disamping cepat, akan tetapi juga tepat. Salah dalam komunikasi dapat berakibat fatal, akan tetapi jika tepat dan akurat dalam pembahasaannya bukan tidak mungkin dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Dengan komukasi yang

baik, dapat muncul kesepahaman sehingga tidak terjadi kecurigaaan untuk saling menjatuhkan. Keempat, melalui kerjasama yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan bagi semua patner yang menunjang keberhasilan usaha. Dalam dunia bisnis, sebagaimana beberapa kali saya tuliskan, trust memegang peranan yang penting mensukseskan usaha. Jika konsumen telah kehilangan kepercayaannya kepada produsen, kehancuran perusahaan tinggal menunggu waktu. Perusahaan akan menghadapi problem berat ketika kehilangan kepercayaan pelanggannya. Perbankan mengalami kesulitan likuiditas kalalu nasabah melakukan rush (diambil besar-besaran bersama-sama). Produsen makanan dan minuman pernah kalang kabut, ketika tahun sembilan puluhan seorang peneliti dari Malang merilis bahwa beberapa dalam produk terdapat kandungan zat yang diharamkan, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan konsumen. Sudah bukan saatnya lagi berkompetisi dilakukan secara tidak fair dengan cara saling menjatuhkan satu sama lain, karena dapat berakibat semuanya tenggelam dan gulung tikar. Dengan bekerjasama, akan banyak manfaat yang dapat dirasa, karya yang tercipta dan pasar yang semakin terbuka. Bagaimana dengan anda ?


Apakah Sah Shalat Berjamaah dengan Shaf Terputus?

Oleh:

H. Anas Basori Alwi KITA sering menyaksikan terkadang ketika shalat jum’at atau shalat ‘idul fitri dimana dihadiri jamaah yang sangat banyak sementara tempat tidak mencukupi maka orang shalat dimana saja. Terlebih di Jakarta beberapa masjid ada yang terletak di gang sempit, maka kami menjumpai jamaah shalat jum’at kadang terpaut sangat jauh dari imam, ada yang terpisah tembok, ada yang terputus meng­ gerombol sendiri di bawah pohon dan seterusnya. Hal yang sama kami pernah jumpai pula di masjidil haram di Makkah Al Mukaromah, dimana kini lantai masjidil haram telah bersambung dengan koridor pertokoan dari sebuah hotel kelas atas, maka barisan shof shalat meluber sampai di depan pertokoan dan lift hotel. Ada sebagian orang membentuk shof tersendiri dua tiga orang di dalam toko terpisah dari barisan shof lainnya di lobby hotel. Maka timbul pertanyaan apakah sholat mereka sah atau kalaupun sah apakah dihukumi munfarid (sholat sendirian) ataukah mendapat pahala sholat berjamaah? Pada mas kini kita juga banyak menjumpai masjid bertingkat 2-3 lantai dimana kadangkala imam shalat berada di lantai teratas atau terbawah sedangkan jamaah yang berada di lantai lainnya tidak me­ lihat imam dan hanya men­dengarkan komando imam dari loud speaker. Ada juga masjid yang menyediakan TV yang me­nayangkan gerakan imam di lantai atasnya. Maka timbul pertanyaan sejauh mana batasan bolehnya makmum

terpisah ruangan dan tidak melihat imam? Dan kalau itu dibolehkakn maka bolehkah bermakmum terhadap imam hanya mendengar dari radio saja? Atau melihat televisi saja? Bolehkah kita bermakmum pada imam masjidil haram melalui siaran langsung shalat taraweh di masjidil haram yang disiarkan televisi ?? Makmum Terpisah Menyendiri Di Belakang Barisan Jamaah Dalam sebuah hadits di­ri­wayat­ kan bahwa suatu ketika seorang sahabat bernama Abu bakrah r.a. pernah shalat menyendiri di be­la­ kang barisan/shof Rasulullah s.a.w. yang sedang shalat berjamaah: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il berkata, telah men­ ceritakan kepada kami Hammam dari Al A’lam -yaitu Ziyad- dari Al Hasan dari Abu Bakrah,; bahwa dia pernah mendapati Nabi s.a.w. sedang rukuk, maka dia pun ikut rukuk se­ belum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia men­ceritakan kejadian tersebut kepada Nabi s.a.w. , Nabi s.a.w.; lalu ber­sabda: “Semoga Allah menambah semangat kepadamu, na­mun jangan diulang kembali.” (H.R. Bukhari No. 741) Seandainya shalatnya tidak sah maka Rasulullah s.a.w. akan me­nyuruh Abu Bakrah mengulang shalatnya. Adapun perkataan jangan diulangi lagi menunjukkan ke-sunnah-an sehingga berkurangnya kesempurnaan atau keafdholan shalat berjamaah. ; (Bustanul Ahbar Hal. 857) Berdasarkan hadits di atas Abu Hanifah (Madzhab Hanafi), Imam Malik (Madzhab Maliki) dan Imam Syafi’i (Madzhab Syafi’i) me­ nganggap sah dan tetap mendapat pahala berjamaah bagi orang yang shalat menyendiri di luar barisan atau di belakang barisan, namun masih dalam satu masjid. Walaupun demikian, ; Abu Ha­ nifah dan Imam Syafi’i ber­pendapat walupun sah, hukumnya adalah makruh (tidak disukai) shalat ber­ jamaah secara terpisah menyendiri dari barisan. Dengan kata lain seandainya ia tidak melakukan

itu dan shalatnya bergabung dalam barisan, tentu pahalanya akan lebih besar lagi. Sedangkan Imam Ahmad bin Hambal (Madzhab Hambali) ber­ pendapat bukan hanya tidak men­ dapatkan pahala jamaah bahkan tidak sah shalatnya dan harus mengulang shalatnya yaitu orang yang shalat menyendiri di belakang barisan sampai satu rakaat penuh padahal ia bisa melihat barisan jamaah di depannya. Kecuali jika hanya beberapa gerakan lalu ia berusaha bergabung dengan barisan sehingga tidak sampai satu rakaat penuh menyendiri di luar barisan. Hal ini berdasarkan hadits Ra­ sulullah s.a.w. berikut ini : (Ahmad bin Hanbal) berkata, te­lah menceritakan kepada ka­mi; Ab­ dushshamad dan Suraij ber­kata, telah menceritakan kepada kami Mulazim bin ‘Amr telah men­ceritakan kepada kami Abdullah bin Badr Abdurrahman bin ‘Ali menceritakannya, bapaknya, ‘Ali bin Syaiban berkata : “(Rasulullahi s.a.w.) melihat seorang laki-laki shalat di belakang shaf dan berdiri sendiri sampai shalat selesai, maka Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ula­ngilah shalatmu, karena tidak sah shalat seseorang yang berdiri di belakang shaf sendirian.” ; (H.R. Ahmad No. 15708) Hadits ini sanadnya shahih. Imam Bukhari menjelaskan ha­ dits di atas bahwa hadits tersebut khusus untuk laki-laki (Fathul Bari Jilid 4 Hal. 395) Imam Syaukani berkata : ulama salaf berbeda pendapat mengenai sah tidaknya orang yang shalat sendirian di belakang barisan (shof jamaah). Satu golongan mengatakan tidak sah shalatnya. Yang lain mem­be­ dakan antara laki-laki atau perem­ puan. Jika laki-laki tidak sah dan wajib mengulangi shalatnya se­ dangkan jika perempuan tidak wajib mengulangi shalatnya. Ada­ pun orang yang berpendapat sah berpegang pada hadits (kasus) Abu Bakrah yang sudah me­nger­ jakan sebagian shalat di belakang shof sedangkan Nabi s.a.w. tidak

menyuruh mengulang shalatnya. (Bustanul Ahbar Hal. 857) Memang dalam hal ini ada pe­ ngecualian untuk barisan wanita, dimana wanita walaupun hanya sendirian dianggap sah shof / barisan­ nya. Hal ini karena wanita tidak ditekankan untuk datang shalat berjamaah ke masjid hal ini sebagaimana hadits berikut ini: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim berkata, telah men­ ceritakan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dari Ishaq bin ‘Abdullah dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, “Nabi s.a.w. pernah melaksanakan shalat di rumah Ummu Sulaim, maka aku dan anak yatim ikut di belakang beliau sedangkan Ummu Sulaim berdiri di belakang kami.” (H.R. Bukhari No. 824 No. 685) Ibnu Bathal menjadikan hadits di atas sebagai dalil sahnya shalat sendirian (bagi laki-laki) di be­lakang imam. Jika hal ini dibo­lehkan bagi wanita maka demikian pula untuk laki-laki juga dibolehkan (shalat sendirian di belakang barisan). (Fathul Bari Jilid 4 Hal. 395) Apabila Antara Imam dan Makmum Dalam Areal Masjid Terhalang Dinding Sebagian ulama berpendapat tidak mengapa jika makmum dan imam terhalang dinding asalkan masih dapat melihat gerakan imam dan mendengar takbir imam. Hal ini berdasarkan hadits berikut : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami ‘Abdah dari Yahya bin Sa’id Al Anshari dari ‘Amrah dari ‘Aisyah berkata, “Pada suatu malam Ra­su­lullah s.a.w.pernah shalat di ka­mar­nya, saat itu dinding kamar beliau tidak terlalu tinggi (pendek) hingga orang-orang pun melihat Nabi s.a.w. berdiri shalat sendirian (munfarid). Lalu orangorang itu pun berdiri dan shalat di belakang beliau (ber­makmum pada Beliau), hingga pada pagi harinya orang-orang saling memperbincangkan kejadian ter­sebut.; “(H.R. Bukhari No. 687). Bersambung

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

7


Koperasi Masjid Sabilillah

Membangun Jamaah

Lewat Jaminan Kesehatan MASJID Sabilillah demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selain dengan adanya Sabilillah Medical Service juga menyelenggarakan program asuransi kesehatan bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Melihat banyaknya anggota atau nasabah Koperasi Masjid Sabilillah yang mana ketika mengalamai sakit yang mengharuskan menjalani rawat inap atau rawat jalan bahkan operasi besar sering mengajukan pinjaman kepada Koperasi Sabilillah dikarenakan besarnya biaya yang dibutuhkan. Lambat bulan banyak tanggungan yang harus dibayarkan hanya untuk berobat saja. Banyak contoh kasus nasabah yang harus menjalani operasi, baik untuk melahirkan atau operasi penyakit dalam lainnya. Dengan biaya minimal 8 juta yang mengharuskan ia meminjam dana di koperasi. Selain itu masih banyak yang lainnya sakit demam berdarah, tyhpus dan beberapa kasus sakit berat lainnya yang mengharuskan untuk rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit. Sejak tahun 2010 lalu, pengurus Koperasi Masjid Sabilillah mengajak para anggota diantaranya jamaah Sabilillah, guru-guru TPQ binaan, imam dan pengurus musholla binaan dan masyarakat umum lainnya yang khususnya berpenghasilan rendah untuk mengikuti asuransi kesehatan BPJS melalui

8

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

keanggotaan koperasi Masjid Sabilillah. Bahkan sejak itu juga karyawan masjid, karyawan LPI dan warga Sabilillah pada khususnya berbondong – bondong untuk mengikuti program jaminan kesehatan melalui koperasi masjid Sabilillah. Dengan mengikuti program ini sangat dirasakan menghemat biaya yang dikeluarkan. Pada dasarnya, dengan menggunakan patokan UMR kota Malang yaitu sebesar 5% dari penghasilannya untuk membayar iuran BPJS kesehatan. Yang mana masuk dalam ketegori fasilitas kelas II pada setiap rumah sakit. Kenapa program ini disebut sangat hemat, lebih lanjut Heru Pratikno Marketing Koperasi Masjid Sabilillah menjelaskan, karena apabila ada anggota keluarga 5 orang mengikuti program BPJS kesehatan melalui jalur mandiri dengan fasilitas kelas III, setiap orang harus membayar iuran sebesar 25 ribu rupiah perbulan, jika dikalikan 5 orang didalam 1 keluarga maka setiap bulan ia harus membayar iuran sebesar 127.500,- (Seratus dua puluh tujuh ribu lima ratus rupiah). Heru menambahkan, Untuk tabungan awal menjadi nasabah koperasi masjid Sabilillah cukup dengan simpanan pokok 50 ribu rupiah dan simpanan wajib perbulan 5000 ribu rupiah. Administrasi keanggotaan yang dibayar 1 kali sebesar 10 ribu serta wakaf tunai sebesar 10 ribu. Dengan iuran BPJS kesehatan awal 105 ribu rupiah. Total

180 ribu rupiah. Sedangkan pada bulan berikutnya iuran BPJS sebesar 105 ribu rupiah dan simpanan wajib 5 ribu rupiah sehingga total perbulan sudah termasuk biaya BPJS untuk satu keluarga dalam 1 KK hanya 110 ribu rupiah. Dengan mengikuti program BPJS kesehatan melalui koperasi Masjid Sabilillah, para peserta bisa menghemat sebesar 22.500 rupiah setiap bulannya. Karena hanya membayar sebesar 110 ribu rupiah setiap bulan dengan mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan kelas II. Alhamdulillah, program ini mendapatkan apresiasi yang sangat besar dari masyrakat dan juga nasabah Koperasi Masjid Sabilillah setiap bulannya. Hingga bulan ini telah tercatat sebanyak 77 keluarga dengan jumlah 800 orang anggota yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan. Selain itu, program ini juga sangat membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah yang berat dan sulit untuk menabung demi jaminan kesehatan bahkan untuk membayar iuran BPJS kesehatan. Sehingga dengan adanya program ini agar para nasabah dan peserta khususnya yang bekerja merasa lebih dan semakin produktif dalam bekerja. Karena ketika merasa sakit mereka secara otomatis sudah tercover BPJS kesehatan yang lebih murah dan pelayanannya pun menjadi lebih baik dirumah sakit. (*red)


Habib Abdul Qodir Bilfaqih

dan Abdullah Ibn Abdul Qodir (Bagian 2) KOTA Malang memang terkenal dengan kota pendidikan dan kota santri. Itu sangat wajar, karena memang realitasnya, Malang itu dipenuhi oleh berbagai lembanga pendidikan, mulai Formal Education, NonFormal Educatioan, hingga Informal Educaitioan. Hampir setiap jengkal tanah, selalu ada lembaga pendidikan, dan juga pesantren. Banyak sekali lembaga pendidikan unggululan mulai tinkat dasar, hingga tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Pendekanya, masyarkat Malang itu tinggal menentukan lembaga yang paling tepat untuk masa depan putra-putrinya, sesuai dengan ke-inginan dan seleranya masingmasing.

Disamping terkenal dengan kota santrai dan penddikan, Malang juga populer dengan kuliner. Setiap orang yang datang dan bermukim di bumi Arema ini, mereka selalu memanjakan lidahnya dengan berbagai kelezatan makanan, mulai makanan dipingir jalan (lesesahan) hingga restoran yang harganya sangat mahal. Semua menawarkan beragam makanan yang enak, nikmat, lezat dan terjangkau. Bagi seorang muslim harus hati-hati di dalam memilih makanan yang akan di konsumsi wajib berlabel halal, atau penjulanya orang yang bisa dipercaya. Setelah puas memanjakan lidah dengan berbagai jenis makanan, biasanya para pendatang juga memanjakan diri dengan memilih hotel berbintang untuk menginap. Nah, hotel dikota Malang juga begitu banyak dan berfariasi, mulai hotel bintang lima, guest

oleh: Abd Adzim Irsad

houe hingga bintang Sembilan alias menginap di masjid (pesantren). Ketika membicangkan Kota Malang, rasanya tidak ada habisnnya. Karena malang Malang memang begitu menakjubkan dan mempesona. Ada yang mengatakan, kalau Kota Malang itu seperti Serpihan Surga di Nusantara. Bukan karena banyaknya lembaga pendidikan dan pesantren, tetapi juga udara, pemandangan, bahkan tempat wisatanya begitu menyenangnkan. Sampai suatu ketika peserta Meminar Internasional dari Sudan mengatakan “Ini adalah surga dunia”. Tidak sempurna rasanya jika membincngkan Kota Malang ini, tetapi tidak membicangkan Malang sebagai Pusat ilmu agama dan ilmu hadis. Bagi seorang santri atau mahasantri (sebutan mahaiswa yang sekaligus nyantri) belum sempurna pengembaraannya jika belum kenal sebuah pesantren yang bernama “Darul Hadis Al-Fiqhiyah” yang terletak di JL. Aris Munandar. Pesantren ini bukan saja terkenal di Nusantara, melaikan dunia. Sebab, pendiri pesantren Darul Hadis AlFihiyah pesantren Ahlussunah Waljamaah, seorang ahli hadis tingkat dunia, dan menjadi rujukan ulama hadis dunia, mulai dari Mesir (Al-Azhar), Turkey, Yaman, hingga kota suci Makkah dan Madinah. jadi, kalau ada santri atau mahasantri belum tidak tahu, rasanya dipertanyakan ke-santrianya. Rupanya, dari masa ke-masa Indonesia bukan saja terkenal dengan banyaknya ulama dan penghafal Al-Quran. Indonesia juga salah satu negeri yang paling banyak melahirkan ulama-ulama dunia. Sebagian dari mereka pernah nyantri di dua kota suci, sebagaimana penjelasan buku “Ulama’ NUSantara: Kiprah Ulama Nusantara di Tana suci Makkah”. Sejak ber-abad-abad, putra terbaik Indonesia menjadi pengajar, imam, dan rujukan ilmu agama, termasuk Ilmu hadis. Bahkan yang

terkini, Majalah Hidayatullah menyebutkan bahwa Habib Sholeh Al-Udrus Malang salah santri Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Makkah, sekaligus menantu Habib Abdul Qoqdi Bilfaqi pesantren Darul Hadis Malang, sekaligus Ahli Hadis asal Malang. Bahkan ketika saya berjumpa dengan Habib Sholeh Al-Idrus, saya begitu senang, karena beliau selalu memberikan karyakarya ilmiahnya yang sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Beliau pernah menyampaikan ada sekitar 42 judul kitab yang sudah di tulisnya. Barangkali, sekarang sudah (2016) sudah mencapai 50 judul kitab. Sebagiab besar menggunakan bahasa Arab fushah, yang mudah dimegerti oleh para pembaca. Habib Sholeh Al-Idrus itu bisa dikatakan ahli hadis terkini dari kota Malang. Puluhan bukunya banyak menjelaskan seputar ilmu hadis. Bahkan, beberapa karyanya menjadi rujukan di beberapa negara di Timur Tengah, seperti; Yaman (Universitas Al-Ahqof), Arab Saudi (Al-Rusaifah), bahkan Madinah, hinga kota Mesir. Universitas Al-Azhar Al-Syarif Kairo, Mesir pun menggunakan kitabnya sebagai bahan ajar mahasiswanya. Dari masa kemasa, Indonesia, khsusunya kota Malang menjadi rujukan ilmu hadis dunia. Di dalam kitab “Al-Buldaniyat milik Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari”, sebagaimana yang kutib majalah Hidayatullah, “Indonesia termasuk salah satu wilayah yang dikunjungi dalam memperoleh periwayatan Hadits. Sejumlah wilayah di Indonesia yang telah dijelajahi yaitu Jakarta, Malang, Banjar, dan Martapura. Di wilayah itu Syaikh Usamah menemui ulama yang memiliki periwayatan Hadits yang bersambung hingga Rasulullah SAW untuk meminta periwayatan darinya”. Bahkan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, dimana sebagian besar ulama Nusantara pernag ngaji (nyanti) kepada beliau menyebut “Habib Al-Qodir bilfqih Malang” sebagai guru dalam ilmu hadis. Wajar, jika kemudian pada tulisan mengangkat “ Sayyid Al-Kutib Abdul Qodir bil Faqih” seorang ahli hadis dari Kota Malang...bersambung (Abdul Adzim, Malang 21/04/2016).

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

9


Doa Akhir Tahun:

Penyembelihan Qurban Masjid Sabilillah, dilaksanakan pada H+1 atau pada tanggal 13 September lalu seperti pada tahun -tahun sebelumnya dilaksanakan dengan sistematis terkoordinir dan semakin baik. Berikut dokumentasinya:

Sebelum prosesi penyembelihan dilaksanakan, penjelasan dan doa bersama dilakukan dipimpin oleh Ketua LAZIS Sabilillah

Koordinator Lapangan, yang juga telah memegang sertifikasi juru sembelih Sofian Arief melakukan penyembelihan qurban sapi

Tim sukarelawan yang terdiri dari ibu-ibu jamaah tampak bertugas dibagian penimbangan dan pembunngkusan

10

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Karyawan masjid dan tim relawan, sebagai tim pencacah daging dan tulang bekerja sama secara efektif

Pukul 12.00 prosesi penyembelihan seluruhnya telah usai, tampak tim penyaluran membagikan bungkusan daging qurban seberat kurang lebih 7,5 ons kepada sekitar 800’an masyarakat dan gepeng yang berbaris diparkiran masjid sabilillah


Doa Awal Tahun:

Pertemuan rutin guru TPQ Binaan LAZIS Sabilillah, dilaksanakan pada akhir bulan September lalu bertempat di ruang pertemuan. Berikut Dokumentasinya:

Dengan agenda mengevaluasi program pembinaan dan pendampingan sejumlah 23 TPQ diundang pada siang itu

Acara dipimpin langsung oleh Manager operasional LAZIS Sabilillah, Ust. Sulaiman dan didampingi oleh Sekretaris LAZIS Sabilillah

Tampak hadir sejumlah Kepala TPQ dan pengurus TPQ-TPQ Binaan LAZIS yang tersebar dibeberapa Kecamatan Kota Malang

Acara berjalan sangat gayeng, banyak ulasan dan masukkan yang diperoleh oleh lembaga maupun masing - masing TPQ

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

11


Oleh:

Ust. Ahsan Subur

HARI raya Idul Adha, atau biasa disebut dengan hari raya qurban (al-uddhiyyah). Adalah salah satu hari yang bersejarah dan dianggap sakral oleh umat Islam. Hari raya qurban adalah moment bersejarah yang wajib diperingati oleh setiap umat muslim dunia. Setiap tahun, umat muslim selalu didatangi bulan tersebut. Bulan mulia, hari raya idul adha. Biasanya diwujudkan dengan bentuk penyembelihan hewan qurban sebagai manifestasi untuk mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim as yang diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya Ismail as. Perjuangan dan kesabaran yang sangat besar harus di lalui seorang nabi pada waktu itu. Allah SWT memberikan ujian yang teramat berat kepada Ibrahim. Ibrahim diuji keimanan dan ketaqwaannya oleh Allah melalui perintahnya untuk menyembelih Ismail yang menjadi anak kesayangannya. Hal ini diabadikan pula dalam Al-qur’an oleh Allah sebagai bentuk perjuangan dan kegigihannya dalam menjalankan perintahnya. Firman Allah SWT yang berbunyi : “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersamasama Ibrahim, Ibarahim berkata : Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab, hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Qs. Ash-Shaffat : 37 : 107) Memaknai ayat diatas bahwa, Ibrahim bermimpi telah menyembelih anak kesa­

12

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

yangannya yakni, Ismail as. Mimpi tersebut tentu menjadikan tantangan dan kesabaran bagi Ibrahim sebagai bapak dari Ismail. Perintah yang Allah SWT berikan kepada Ibrahim begitu berat dan amat sulit untuk dilaksanakan. Bagaikan memikul besarnya gunung yang sangat berat untuk dilakukan. Begitu sangat berat hal itu harus direalisasikan oleh seorang Ibrahim. Seorang ayah yang diberi gelar nabi, harus rela mengorbankan anaknya untuk memenuhi perintah Allah SWT. Dan yang paling mengejutkan, Ismail sebagai seorang anak, ia tidak pernah menolak ketika ayahnya akan menyembelih dirinya. Ismail tidak mengeluh saat akan diqurbankan. Ismail rela dan pasrah, berserah diri kepada Sang Pencipta. Di sinilah letak kesabaran, keimanan dan keistimewaan seorang nabi. Seberat apapun perintah yang Maha Kuasa berikan tetapi, tetap mereka laksanakan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Dan Allah SWT pun menjawab itu semua. Allah memberikan reward kepada Ibrahim. Dan Allah ganti sembelihan itu dengan seekor kambing sehingga Ismail as tidak jadi untuk di qurbankan (Subhanallah). Inilah, bentuk ujian terberat yang tidak akan pernah terbayangkan. Apabila keimanan kita tidak kuat maka koleplah aqidah kita. Betapa mulianya perjuangan seorang Ibrahim dan Ismail. Setelah melewati perintah itu betapa senangnya hati mereka. Satu contoh, bagaimana bentuk sebuah pengabdian kepada Allah SWT. Lalu bagaimana dengan diri kita? Hari raya Idul Adha dan bulan DzulHijjah sudah berlalu meninggalkan kita. Dan

sekarang pertanyaannya : apakah ibadah – ibadah yang telah kita lakukan dibulan tersebut hanya sebatas ritual semata ?. Bagi kita yang berhaji, apakah cukup kita hanya mendapat pengalaman ibadah dimasjidil Haram, masjid Nabawi, Tawaf, Sa’i dan lain- lainnya, apakah cukup kita hanya dengan mendapat gelar haji dan kopyah putih saja setelah apa yang kita kerjakan?. Bagi kita yang berkurban dan lain – lainnya apakah itu sudah merasa cukup uwwah buat kita. Kita yang puasa sunnah, sholat malam apa itu cukup bagi kita untuk kita mengaku bahwa kita betul - betul hamba Allah yang bertaqwa?.... Setidaknya, cukuplah hari Raya qurban (peristiwa yang terjadi didalamnya) Kita jadikan renungan dan teladan untuk umat kita semua. Terutama bagi mereka yang benar-benar ingin meningkatkan taqwa dan keimanan. Sudah jelas harus bisa mencontoh dan meneladani kisah Nabi Ibrahim ini. Bagaimana ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah SWT. Dan bagaimana ketabahan sayyidah Hajar demi untuk mencari Ridha Allah SWT dan suaminya. Terakhir sekali, marilah kita renungkan bagaimana seandainya peristiwa itu menimpa kita? Apakah kita, istri dan anak kita sanggup dan ridha atas ketentuan Allah SWT? Setidaknya gantilah peristiwa tersebut dengan peristiwa apa saja yang dapat membawa manfaat kebaikan dan yang membuat Allah SWT dan semua makhluk Allah senang dan ridha kepada kita.


Bangkit Memulai Usaha Baru ZAKAT merupakan ibadah yang memiliki potensi sangat penting dalam pembangunan ekonomi umat, terutama dalam hal mengikis kemiskinan umat dan untuk mensejahterakan kaum Dhuafa. Kendati demikian dalam pengeloaannya harus professional agar tujuan dari zakat tersebut dapat tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan zakat produktif dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan material, kemiskinan spiritual, agar dapat meningkatkan kesejahteraan. Dalam pemberdayaan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya tidak bisa hanya dengan pemberian semata, pembinaan dan pendampingan khusus harus juga dilakukan, disebabkan karena mereka (mustahik) tidak akan mampu mengelola dana pemberian tanpa adanya pendampingan, melalui pelatihan- pelatihan usaha. Seperti pendampingan usaha kepada Keluarga “Pak Teguh“ adalah salah satu contoh yang dilakukan LAZIS untuk menguatkan perekonomiannya, Pak Teguh adalah salah satu keluarga binaan LAZIS yang mendapat bantuan Pembangunan Rumah untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya, beserta istrinya Siti Khotimah,

ia mempunyai 4 orang Anak yang pertama baru lulus sekolah SMKN 1 Janti tahun ini. Sedangkan anaknya yang lain masih duduk di bangku SMU, dan baru saja masuk ke sekolah dasar. Dulu, P. Teguh bekerja sebagai tukang angkut sampah di wilayah Polowijen Kota Malang. Sebelum mendapat bantuan dari LAZIS perekonomian keluarganya mulai goyah dikarenakan jarak rumah yang terlalu jauh dari sekolah memaksa pak teguh harus mengantar anak – anaknya untuk sekolah agar biaya transport tidak terlalu tinggi. Disamping itu, juga bermunculan masalah baru yaitu masalah pekerjaanya yang mana ia harus merelakan untuk dilimpahkan kepada orang lain karena terlambat datang terlambat Lambat bulan ia ingin memulai usaha baru, karena jarak mengangkut sampah dari rumah terlampau jauh sampai memakan waktu 1 jam lebih bila kondisi jalan macet. Maka dari itu ia bekerja keras untuk segera bisa memulai usaha baru. Ia sampaikan niatnya itu ketika tim pendayagunaan berkunjung kerumahnya diwilayah Kec. Pakis Kab. Malang beberapa waktu yang lalu. Ia ingin kembali berjualan mie pangsit disekitar rumahnya tepatnya desa Kedung rejo Kec Pakis seperti ketika ia muda dulu.

Melihat antusiasnya demi memulai usaha lembaga kembali memberikan bantuan yakni berupa modal usaha untuk segala kebutuhannya. Lembaga mewujudkan segala kebutuhan untuk berjualan mie. Selain memberikan bantuan usaha untuk perekonomian keluarga “Pak Teguh”, lembaga juga memberikan pembinaan serta pendampingan langsung kepada keluarga pak Teguh. Selain keluarga pak Teguh ada juga beberapa keluarga binaan yang telah mendapatkan bantuan modal usaha serupa, ketika program ini bergulir maka kewajiban untuk memberikan bimbingan dan pembinaan serta mengawasi langsung dalam pengelolaan keuangan juga terus dilakukan. Hingga beberapa bulan kedepan dengan harapan agar pengelolaan usaha, semakin maju dan berkembang yang kemudian juga diiringi dengan proses mendidik anak, peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan iman dan taqwa dan permasalahan lainnya bisa terurai dan meningkat. Harapan berikutnya ialah ketika usahanya sudah mulai berjalan dan secara perlahan semakin baik, maka pak teguh bisa mulai menabung untuk masa depan keluarganya kelak. Selamat berusaha Pak Teguh.. (*Red) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

13


Diasuh Oleh:

KH. Mas’ud Ali, M.Ag

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Ketua Yayasan Sabilillah

Hukum Membaca Dzikir Atau Shalawat Pada Saat Khatib Berkhutbah Pertanyaan: Assalamu’alaikum pak Kyai.. Semoga kita selalu mendapatkan rahmad & Ridho’Nya dalam beribadah setiap saat. Saya jama’ah rutin sholat jum’at di masjid Sabilillah. Sebelum sholat jum’at dimulai pastinya ada khotbah yang disampaikan oleh khotib. Saya seringkali menemui beberapa jama’ah ketika dalam mendengarkan khotib berceramah ada yang berdzikir, ada yang bersholawat meskipun tidak keras dan bahkan banyak yang juga malah tidur. Saya pernah membaca bahwasanya syarat atau salah satu rukun sholat jum’at adalah mendengarkan khotib berkhutbah. Lantas bagaimana hukumnya bagi beberapa orang yang saya temui tadi pak Kyai apakah dibenarkan membaca dzikir dan bersholawat tadi. Berikutnya, usulan saya sebagai jama’ah rutin bagaimana kalau diumumkan juga bahwa syarat syahnya sholat jum’at adalah mendengarkan khutbah bukan berdzikir. Karena berdzikir juga sedikit mengganggu jama’ah yang lain. Demikian pak Kyai, semoga Masjid Sabilillah semakin maju dan baik dalam pelayanan

untuk jama’ah. Wassalamu’alaikum (HA. Permata Jingga) Jawaban: Shalat Jum’at hukumnya wajib bagi orang Islam yang tidak ada udzur syar’i, berdasarkan : 1. Firman Allah dalam Al Qur’an:

Wahai orang orang yang beriman apabila kalian dipanggil untuk shalat (shalat Jum’at) pada hari Jum’at bersegeralah kalian kepada menyebut Allah dan tinggalkanlah jual beli (pekerjaan). Demikian itu lebih baik bagi kalian apabila kalian mengetahuinya. (Al Jum’ah 9) 2. Hadits Nabi saw.

(Shalat) Jum’at itu adalah hak yang wajib

atas setiap muslim (HR Abu Daud). Kewajiban shalat Jum’at wajib didahului dengan Khutbah Jum’at dan hukum mendengarkan khutbah adalah wajib, sebagaimana hadits Nabi saw.:

Apabila engkau katakan kepada temanmu pada hari Jum’at : “diamlah” sedangkan imam lagi berkhutbah maka engkau telah berbuat sia sia. HR. Imam Malaik, Ahmad dan Abu Daud) Dari dalil dalil di atas, dapat kita pahami bahwa mendengarkan khutbah Jum’at hukumnya wajib. Sedangkan orang yang membaca dzikir, membaca shalawat, membaca Al Qur’an, apalagi tidur dipastikan ia tidak mendengarkan khutbah. Tujuan khutbah adalah mengingatkan umat Islam untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan benar. Lebih lebih apabila bacaannya tersebut mengganggu jamaah lainnya hukumnya haram. Demikian, semoga bermanfaat..

Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA

Sering Kesemutan? Kenali Penyebabnya SETELAH duduk bersila dalam waktu lama, tiba-tiba Anda tidak bisa merasakan apa pun pada kaki Anda atau seperti mati rasa. Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dinamakan parastesia atau di Indonesia sering disebut kesemutan. Paling sering parestesia atau kesemutan ini terasa pada alat gerak atau ekstrimitas kita, seperti tangan, kaki, jari, dan kadangkadang juga bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya. Penyebab terjadinya kesemutan beragam, ada yang bersifat se­ mentara dan ada pula yang sifatnya

14

kronis atau berkepanjangan. Penyebab Kesemutan Sementara Kesemutan sementara terjadi ketika ada anggota tubuh yang mengalami tekanan dalam waktu lama. Hal ini membuat pasokan darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat. Anda bisa merasakan kesemutan pada kaki setelah duduk bersila atau memakai sepatu terlalu kecil. Kesemutan pada tangan juga dapat dirasakan, misalnya ketika tidur dengan posisi kepala menindih lengan.

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Karena bersifat sementara, kon­ disi ini bisa mereda dengan sen­ dirinya jika Anda membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu aliran darah akan kembali lancar. Selain tekanan, penyebab ke­ semutan sementara bisa disebabkan oleh dehidrasi dan hiperventilasi, yaitu kondisi pada saat Anda bernapas terlalu cepat. Penyebab lain adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini memengaruhi pasokan darah ke area tertentu

pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki. Penyakit ini khususnya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin. Penyebab Kesemutan Berkepanjangan Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya ber­ hubungan dengan kondisi kesehatan Anda, misalnya akibat men­de­ rita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis atau


sklerosis ganda, atau CTS (carpal tunnel syndrome) atau sindrom lorong karpal, kompresi saraf ulnar. Selain itu, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat pencegah kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS. Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya.

Faktor lain yang menyebabkan kesemutan berkepanjangan adalah malanutrisi atau kondisi tubuh saat kekurangan nutrisi penting akibat pola makan yang buruk, kekurangan vitamin B12, dan akibat mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Pasti Kesemutan? Jika Anda sering merasa kesemutan, Anda bisa menanyakan penyebabnya ke dokter. Beberapa tes mungkin akan dijalani, seperti tes darah, tes elektromiogram,

Psikologi Parenting

pemeriksaan cairan serebrospinal, tes konduksi saraf, tes MRI, dan biopsi saraf. Tapi sebelum menjalani prosedur medis, dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan Anda, kondisi lingkungan kerja, gaya hidup Anda, serta riwayat penyakit keluarga. Setelah diagnosis ditegakkan, Anda akan lebih mudah menangani kesemutan yang Anda alami. Sebagai contoh, jika kesemutan terjadi karena diabetes, maka dokter akan mengingatkan Anda untuk selalu mengontrol kadar gula darah, rutin menyuntikkan insulin, dan

menerapkan pola makan sehat. Secara umum, kesemutan bisa diminimalisasi dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, misalnya: • Rutin berolahraga. • Menghindari terpapar racun. • Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol. • Berhenti merokok. • Pola makan yang sehat. • Senantiasa menjaga berat badan ideal. Mengobati dan mengontrol penyakit kronis jika ada, seperti diabetes atau gagal ginjal.

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Membaca; Mengimajinasikan Simbol dalam Aktifitas Bermain

BELUM lama ini, saya dikontak saudara perempuan yang tinggal di Surabaya perihal anaknya yang sedang memasuki usia pra-sekolah (PAUD). Dia kebingungan ba­ gaimana caranya memberikan pendampingan yang tepat untuk anaknya. Bahkan kurikulum apa yang cocok bagi perkembangan anak seusia 4-7 tahun. Sebagaimana yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, saya menyarankan agar tidak semena-mena orang tua jatuh pada obsesi sekolah, yakni mendril anaknya dengan target Calistung (Membaca, Me­ nulis dan Menghitung). Salah kaprah dalam benak sebagian orang tua ketika anaknya bersekolah adalah selalu identik mengukur kemampuan anak sebatas dari Membaca, Menulis dan Meng­ hitung. Dan itulah ukuran ke­ber­ hasilan sekolah, meskipun masih seusia PAUD. Boleh saja orang tua mengenalkan huruf, latihan menulis dan ber­ hitung. Namun demikian tahapan

kognitif (kerja berpikir anak) tidak setara dengan ukuran tahap perkembangan yang matang untuk terampil membaca, memahami makna sebuah teks dan apalagi mengambil pesan utuh terhadap sebuah teks. Ini yang salah kaprah jika ukurannya ada pada anak masa-masa belajar di PAUD.

Sebagaimana yang dikeluhkan saudara perempuan saya tadi, lantas bagaimana memerlakukan anaknya saat anak memasuki PAUD? Kurikulum keluarga seperti apakah yang semestinya diterapkan di rumah? Saya merespon bahwa usia PAUD, yang paling penting ada stimulasi yang bervariasi agar

imajinasi anak berkembang dengan baik. Termasuk didalamnya pe­ ngenalan terhadap huruf, angka dan menulis sebagai konsekuensi tahap semakin memahirkan ketram­ pilan motorik halus anaknya. Selain itu, memfasilitasi apa yang disukai anak adalah hal penting menjadi perhatian orang tua. Hal yang perlu dihindari juga memaksakan satu arah anak berkembang, seperti hanya mengutamakan Calistung. Lantas saya dikirimilah sebuah gambar aktifitas anaknya ketika di rumah berkaitan dengan pe­ ngenalan huruf pada anaknya. Cukup menarik, murah dan kreatif. Menarik karena kreasi permaian sambil belajar berhitung atau menulis bisa disinergikan antara bahan dari kertas kalender dengan manik-manik bahan bros, yang semuanya tidak perlu membeli. Kebetulan saudara perempuan saya tersebut mempunyai aktifitas membuat kerajinan tangan berbahan manik-manik untuk dibuat bahan bros. Bersambung ke halaman 19

Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

15


Forum TPQ Sabilillah TA M A N Pendidikan Al Qur’an (disingkat (TPA/TPQ) adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar dan atau madrasah ibtidaiyah (SD/MI) atau bahkan yang lebih tinggi. Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Me­nye­nang­ kan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. LAZIS Sabilillah sebagai lembaga Amil Zakat berbasis Masjid di Kota Malang sangatlah peduli terhadap pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Ini di wujudkan dari program-program yang di fokuskan diantaranya ada beasiswa anak asuh, dan pendampingan pendidikan bagi anak-anak, juga bantuan perlengkapan sekolah. Madrasah Al Qur’an bagi orang-orang dewasa juga di programkan untuk pendidikan agama bagi mereka yang hingga dewasa belum sempat didapatkan. Forum TPQ Sabilillah juga di

16

Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

wujudkan dalam rangka memberikan bimbingan pengelolaan TPQ di Kota Malang. Forum TPQ Sabilillah adalah kumpulan lembaga TPQ yang tergabung dalam silaturrohim rutin yang diselenggarakan oleh LAZIS Sabilillah. Jalinan silaturrahim dan pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap bulan sekali ini akan mampu meningkatkan kemampuan para guru dalam memberikan materi kepada anak-anak dan mampu mengelola TPQ yang terarah, terencana dan professional. Materi yang disajikan dalam forum TPQ ini ada dua sasaran yaitu peningkatan SDM dan Pe­ning­ katan Pengelolaan. Materi peningatan SDM diantaranya adalah standart kemampuan pengajarkan Alqur’an, penguasaan ruang kelas, bercerita, bernyanyi, Psikologi anak, micro teaching, keorganisasian dan lain-lain. Materi Pengelolaan adalah memenuhi standart atministrasi kelembagaan, kesiswaan/ santri, tata usaha, pen­danaan, sarana prasarana, dan lain-lain. Saat ini ada 25 lembaga TPQ yang bergabung dalam Forum TPQ Sabilillah yang di targetkan hingga Desember 2016 ada sejumlah 50 lembaga TPQ yang bergabung. Sebuah permasalahan yang umum dihadapi oleh TPQ di masyarakat, yakni rendahnya tingkat pertisipasi masyarakat dan tokoh masyarakat untuk pengembangan TPQ. Pendidikan agama anak usia dini bagi masyarakat masih belum menjadi hal utama.

Sebagian masyarakat TPQ bukanlah solusi untuk masa depan anak. Lembaga TPQ masih terkesan sosial dan kerelaan. Peran pemerintah untuk pengembangan TPQ masih belum maksimal. Dari permasalahan yang ada berakibat minimnya dana pengelolaan oleh lembaga TPQ. TPQ masih belum bisa berkembang baik seperti pendidikan umum. Meski masih ada TPQ yang dikelola tanpa standart pengajaran untuk usia dini, pengelolaan yang kurang representative, sarana prasarana yang kurang memadai juga kemampuan pengajar yang minim wawasan keagamaannya hingga terkesan pengelolaan yang asal-asalan. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan menimbulkan citra buruk bagi eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya. Adanya Forum TPQ Sabilillah dibawah divisi LAZIS Sabilillah diharapkan akan mam­pu menyajikan lembaga TPQ yang professional yang mampu mem­ berikan bekal agama yang cukup untuk anak usia dini, mampu memberikan citra yang positif, mampu menarik simpati dan partisipasi masyarakat dan tokoh masyarakat, hingga mampu menciptakan suasana yang islami di masyarakat dan mampu menjadikan lembaga TPQ yang mandiri dengan dukungan yang penuh dari lingkungan sekitar. (*red)


Qurban Di Masjid Sabilillah SEJAK pukul 06.00 wib, panitia memulai prosesi penyembelihan. Dikumpulkannya para sukarelawan, tim panitia dan beberapa karyawan masjid untuk memperoleh pe­ ngarahan dan masukan demi efektivitas pelaksanaan masing – masing bagian. Sejatinya, acara penyembelihan qurban memang telah dilaksanakan sejak dulu di Masjid Sabilillah. Namun, disetiap tahun harapan efektivitas pelaksanaan pe­nyem­ belihan serta penyaluran dapat dilakukan dengan semakin baik dan tertata. Tidak lupa pula, tempat yang digunakan dalam prosesi pe­nyem­ belihan tahun ini sangat berbeda dibandingkan dengan beberapa pelaksanaan penyembelihan di­ tahun- tahun sebelumnya. Kini, panitia telah menyiapkan aliran air yang sangat deras sebagai jaminan sanitasi kebersihan yang sangat efesien. Menggantikan lubang tempat dikuburkannya darah sembelihan hewan qurban. Aliran air yang deras mendorong darah dan kotoran agar langsung masuk ke gorong – gorong saluran pembuangan besar yang telah ada dan menuju ke saluran pembuangan dan sungai besar disebelah timur Masjid Sabilillah. Begitu pula dengan cuci jerohan, yang beberapa waktu lalu telah dirubah pembersihannya tidak menggunakan air sungai atau tidak dibawa keluar masjid untuk dicuci disungai, kini demi menjaga ke­bersihan dan kesehatan daging yang akan dibagi pencucian di­lakukan juga di area penyembelihan. Dengan dibuatkannya tempat dan sanitasi pencucian jerohan yang baik. Juga menggunakan aliran air yang deras dan bersih. Untuk sistem penimbangan dan pembungkusan juga hampir sama, banyak perubahan yang dilakukan. Untuk jerohan saja sebelum dibungkus setelah dicuci bersih disiapkan drum besar berisi air panas mendidih yang apinya juga tidak pernah dimatikan selama

Pendistribusian daging qurban kepada masyarakat dan gepeng sekitar masjid.

prosesi penyembelihan dan pem­ bersihan. Untuk memanaskan jerohan yang akan dipotong dan dibungkus. Fungsinya cukup jelas, membersihkan dan membunuh bakteri yang mungkin masih me­ nempel ketika pencucian. Disisi penimbangan, daging dan tulang wajib dipisahkan. Masing – masing dibungkus tersendiri dengan berat timbangan masing – masing disesuaikan. ”Jadi sebelum di­ bungkus kresek putih yang berlogo LAZIS daging ditimbang dan dibungkus plastik, tulang juga demikian, bahkan jerohan juga dibungkus tersendiri. Jadi dalam 1 kresek bisa terdapat 3 jenis pembungkus.” Jelas Mafazah, yang bertugas sebagai koordinator pembungkusan. Memang pada tahun ini jumlah penerimaan hewan yang di­qur­ bankan turun dibandingkan tahun – tahun sebelumnya. Namun, pe­

Sambungan dari halaman 3 Dalam masalah ini kita perlu mengingat teguran Rabb semesta Alam (Allah) terhadap Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu ketika dia bermaksud memutuskan hubungan dengan Musthah bin Utsatsah yang telah menyakitinya pada saat terjadi “Haditsatul ifki” (berita

ngajuan yang dialamatkan kepada panitia qurban masjid Sabilillah tiap tahun selalu meningkat. Bagaimana mensiasatinya, saat ini panitia telah mempunyai data base penerima bantuan baik qurban maupun fitrah yang semuanya telah disurvey dan didata secara jelas. Jelas yakni memang mem­butuhkan dan sebagai sasaran sangat layak untuk mendapatkan bantuan. Selain itu, LAZIS juga mempunyai data lansia binaan maupun musholla binaan yang mana secara otomatis menjadi radar dan perpanjangan tangan bagi penyaluran, baik daging qurban maupun beras fitrah pada ramadhan lalu. Adanya gepeng dan sejumlah masyarakat yang datang untuk meminta jatah daging memang sudah diperhitungkan oleh tim panitia. 550 bungkus sejatinya yang khusus dibagikan kepada gepeng ternyata kurang karena

bohong). Di mana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka

yang datang hampir 900’an orang. Maka dengan sigap panitia meng­ ganti sisa kekurangan tersebut dengan uang. ”Jumlah yang datang memang sudah kami antisipasi, namun bagaimana lagi qurban yang ada tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.” Ust. Sulaiman menjelaskan. ”Namun, gepeng dan masyarakat yang tidak men­ da­patkan bagian sudah kami ganti dengan sejumlah uang, agar walaupun tidak kebagian daging mereka masih gembira menerima uang yang diperolehnya.” Ust. Sulaiman menambahkan. Acara penyembelihan dan pe­ nyaluran selesai seluruhnya pada pukul 12.30 wib. Banyak catatan yang telah didapat oleh panitia, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi dan pembenahan. Semoga tahun depan dapat terlaksana semakin baik lagi. (*red)

(tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orangorang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah maha pengampun, Maha penyayang.” (QS. AnNuur: 22). Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 144 / September 2016 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE AGUSTUS 2016 SUMBER PENERIMAAN

101,723,513

Donatur

43,976,000

Warko

2,084,000

Rekening Bank

31,051,227

Kotak Amal Yatim

12,575,000

Kotak Amal Oprs. Program

1,850,000

Wakaf

7,585,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

2,075,000

Penerimaan Lain-lain

527,286

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN AGUSTUS 2016 PENGELUARAN

68,555,988

Wakaf Ambulan

Program Peduli Pendidikan

305,000 Program Santunan

Beasiswa Duafa’

4,350,000

Insentif Guru TPQ

1,650,000

Prasarana Sekolah Dhuafa’

750,000

Fakir miskin

250,000

Beasiswa Yatim

3,500,000

Lansia

2,775,000

Prasarana Sekolah Yatim

750,000

Sosial

1,000,000

Privat Gratis

300,000

Santunan Gharim

3,500,000

Perpustakaan

300,000

Fisabilillah

4,635,000

PHBI

4,000,000

Prog. Pengajian & Pembinaan SDM

Insidentil Yatim

3,650,000

Pembinaan Mustahik / SEI

2,245,000

Pembinaan Guru TPQ

200,000

Operasional

Pembinaan Musolla

500,000

Cetak (Brosur,Leaflet,kartu,kotak)

97,500

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

3,250,000

Transportasi

1,320,000

Pendidikan & Pelatihan

600,000

Telpon

151,000

Jamsostek

1,561,000

Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi

1,900,000

Amilin

7,650,000

Majalah Komunitas Sabilillah

4,750,000

Volunteer

2,600,000

Biaya operasional lain-lain

23,400

Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga

2,827,500

Biaya Lain-lain

355,588

Mustahik Sehat

215,000

Inventaris Kantor

1,250,000

Investasi ke Penitipan Anak

4,550,000

Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah

150,000

Program Bina Usaha Bina Usaha Dhuafa

645,000

Program Wakaf Produktif

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN AGUSTUS 2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Nama Budi Rizky Agita Sis Prawoto Ayla A.M Devi Susanto Sutrisna Wati Edi Soepomo Endang Sulaeni Ilmiyatus Sholihah Lukman Sugeng Anis Ate Rushendi Diah Henny Ika Nur M. Rafa N.A. M. Raihan R.Zafir Mafazah Makali Moch. Antik H. Sahid Sofian Arief Sugeng H.M. Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) Hamba Allah (AK) Andika Irhab M.

Rp 10,000 10,000 10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 40,000 40,000

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

Moch Iksan,H Hamba Allah (SLN) Agus Susanto Aini Hayati Amira F.Putri Anis 2 CV.Wiratama Ir. Didik Supardi Diyah Djajautami Dwi Suryanto Dwiyan Zakaria Edra Ertantyo Eka Prasetya H. Fathar Fika Indriasari Gatot Kisworo H. Riswandy Hilman Hj. Endang S. Ira Irma Anindiati Khafi A.W/Kosti Hamba Allah (LLS) M. Hasyim M. Muwidha M. Nanang Sulton H. Moeadi N. Yusuf Nike Ninuk Nur Aini H. Nur Hidayati2

45,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

65 Nur Wijayanti 66 Putra Dana S.H. 67 Riana 68 Risky Aulia 69 Subardi 70 Sumadi Listiyo 71 Supardi 72 Tatik 73 Taufik Hidayah 74 Taufikurrahman 75 Trias Widandini 76 Tutik Mahaleni 77 Hj. Woja 78 Hamba Allah (YEW) 79 Zamzami 80 Zandha N. 81 Yudianto 82 Wahyu Wijaya 83 Liliya Indra C. 84 H. Sulaiman-Hj. Anna 85 Hasan Al-Badry 86 Sony 87 Yuanita Kurniawati 88 Randhy Gustav 89 Hamba Allah (BSM) 90 A. Rizal Amri 91 Agus S.M. 92 Antariksa M.K 93 Aprilia Ridhowati 94 Ayisha P. 95 Bambang B.W 96 Drs.H.Hariadi 97 Dwi Retna 98 Dwijo Sulastiono 99 Fachrul Rozi 100 Faizal Reza 101 Hamba Allah (FRD) 102 Fuad & Akmal 103 H. Misbahul Anam 104 H. Abdul Latif 105 H. Agus 106 H. Buwono 107 H. Karbi 110 Hamba Allah (LS) 111 Haris Fajar 112 Harmaji 113 Heru Pratikno 114 Imam Lasi 115 Ir. Heri Indarso 116 Kurniawati, SH 117 Listia Amalia 118 M. Arivianto 119 Mas’ud Al-Bisri 120 Mien 121 Moch. Soleh 122 Muhammad Afif 123 Nadya Nafis K 124 Hj. Suhartini 125 Nursalam & Lilik 126 Nusi Tristiawati 127 Ny. Eliza S. 128 Panji Sapto Hadi 129 Rahajeng Mufti N. 130 Rizky Lintarta 131 Soewardi, BA 132 Sri Hendrastuti 133 Sri Utami 134 Hamba Allah (SWD) 135 Hamba Allah (SRT) 136 Syaifudin Anwar 137 Titik Puji Lestari 138 Hamba Allah (TGS) 139 Umi Fadhilah S. 140 Ummu Afifah 141 Winarti 142 Wiwied Agus K. 143 Yuli 144 Yuniawati P. 145 Donny Ariawan 146 Sudarianto 147 Hariraturrizqya 148 H. Muchlis D. 149 Jatu Indah O. 150 dr. Jujuk RB 151 M Yunus 152 Shynta Lilia 153 Abdurrahman Baragbah 154 Aidah Lakesha 155 Amir Mahmud S.

50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 55,000 60,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 80,000 85,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 120,000 125,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 200,000 200,000 200,000

156 Arif Marsudiono 200,000 157 Asrilla Febriana 200,000 158 Dwi Nita 200,000 159 Hj. Lilik Rohayati 200,000 160 Ibu Sutrisno 200,000 161 Ikhwan -Fasiatun 200,000 162 Laura Bonita 200,000 163 Marwoto 200,000 164 Mega 200,000 165 Rusgi 200,000 166 Berlian Nurita A. 200,000 167 Suko Wiyono 200,000 168 Taufikurrachman 200,000 169 Wardoyo 200,000 170 Hamba Allah (AB) 235,000 171 Rosyad,SH 250,000 172 Hamba Allah (TRX) 300,000 173 Fahrizal 300,000 174 M. Izzayunta 300,000 175 N. Diva Mahaendra 300,000 176 Nonot Harnowo 300,000 177 Noor Afifa SH 300,000 178 Rustiany 300,000 179 Djoko Irawan 325,000 180 Warko Yatim 335,000 181 Novi Aryanto 350,000 182 Hamba Allah (GP) 367,315 183 Mudjiono -Dwi PA 400,000 184 Ratriana 400,000 185 Moch. A.Achijat 440,000 186 Hamba Allah (NC) 450,000 187 Agung Samudra 465,000 188 Novia Eka P. 465,000 189 Nadia Kayyisah Z. 475,000 190 Ali Mashuro 500,000 191 Arifin Hasyim 500,000 192 Danar Tegar S. 500,000 193 Etika Sugiarti 500,000 194 Hidayatullah 500,000 195 Intan 500,000 196 Kanza 500,000 197 Lasta Setyagraha 500,000 198 M. Bachrun R. 500,000 199 Ninik Susanti 500,000 200 Prof.Mas’ud Said 500,000 201 Prof.Utami Widiati 500,000 202 PT. Lestari Makmur R. 500,000 203 Roikhin 500,000 204 Sri Agustina H. 500,000 205 Sudibyo 500,000 206 Hamba Allah (TS) 500,000 207 Wijarnako 500,000 208 Anni 600,000 209 Istuti M.Ode 600,000 210 Ratna Ika Putri 600,000 211 Anita R.& M. Irfan 725,000 212 Arif 750,000 213 Ratna Prija D. 750,000 214 JNE 764,000 215 Subur Makmur 800,000 217 Soewito 950,000 218 Warko Infaq Oprs. 985,000 219 Agung Cahyono 1,000,000 220 Ali Mukhotib 1,000,000 221 Hamba Allah (M/R) 1,000,000 222 Mudjianto 1,000,000 223 Nara Seta 1,000,000 224 Novi Laita 1,000,000 225 Hj. Sumiati 1,000,000 226 Sri Winarti 1,000,000 227 Hegi Harjoyo 1,200,000 228 H. Zainul Fadli 1,400,000 229 H. Mulyono H. 1,500,000 230 Retno 1,500,000 231 Suharjono 1,500,000 232 Suko Harsono 1,810,000 233 Kotak Amal Kantor 1,850,000 234 Alm.Soehardi & Roniyah 2,000,000 235 Supriyono 2,000,000 236 Hamba Allah 3,243,912 237 Apple Strudle 2,356,000 238 Didit Supramono 2,500,000 239 Kuswohadi 2,600,000 240 Widi Hamba M. 2,930,000 241 Hamba Allah (TSH) 3,500,000 242 Masjid - Wakaf 3,935,000 243 Yanto B. 7,500,000 244 Masjid - Yatim 12,575,000


FORMULIR WAKAF AMBULAN imajinasi anak dan akan semakin kuat dalam konteks membaca, anak-anak belum

Sambungan dari halaman 15

merekam menjadi memori angka atau huruf sepenuhnya Untuk Fakir Miskin, Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu mampu mengenali susunan Saya berpesan, memberikan stimulasi ketika secara tidak langsung pikiran mereka kata yang kompleks, tetapi sederhana, realistis anak itu butuh kreatifitas. Semakin banyak digerakkan oleh motorik mengumpulkan dan dialami. Menggunakan contoh di atas, stimulasi yang bisa digunakan sebagai bahan manik-manik berdasarkan pola tersebut. obyek visual angka diikuti oleh obyek benda bermain anak, maka semakin baik anak Pada tahap paling dini, anak-anak hanya lain sejumlah angka. Secara praktis, anak bertumbuh dan berkembang. Nah, ternyata dibantu mengimajinasikan simbol dengan mengalami menghitung obyek benda lain, manik-manik bahan kerajinan tangan untuk beragam aktifitas bermain. Dinamika bermain tetapi secara imajiner ia membayangkan bros tersebut dimanfaatkan untuk bahan ini menimbulkan stimulasi energi otak untuk simbol angka. Begitu seterusnya, para orang bermain mengenal huruf dan angka. Dia bekerja lebih rileks. Situasi rileks melahirkan tua dapat menggunakan variasi itu kedalam menyediakan alat bantu tambahan berupa fungsi syarat yang optimal sehingga daya pengalaman anak yang bervariasi. huruf dan angka yang berukuran lebih besar. rekam anak menjadi lebih baik. Di sinilah Cara ini sebenarnya sudah banyak di­ Huruf dan angka itu bukan untuk ditulis Calistung pada anak PAUD harus dipahami praktikkan, akan tetapi ketika obsesi Calistung dan kemudian disuruh menghafalkan dengan tetap dalam konteks bermain, bukan dalam melampaui kepentingan perkembangan anak, mengeja secara konvensional seperti I-N-I konteks semata-mata membaca. Huruf dan maka yang terjadi adalah mengejar ke­ --- B-U-D-I. angka tetap harus berpadu kedalam aktifitas mampuan membaca secepat mungkin sehingga Peraga permainan manik-manik yang bermain. imajinasi obyek Calistung menjadi kehilangan beraneka warna dikombinasikan dengan Melalui bermain, anak-anak diberikan konteksnya. Pelatihan Calistung kemudian ketrampilan berhitung dan diikuti peraga visual peraga Calistung, tetapi tetap dalam rangka jatuh ke penguasaan membaca berfokus angka atau simbol lain seperti benda-benda irama bermain. Namun isi permainannya pada teks dan menghilangkan pengalaman alam. Si anak diajak untuk menempatkan bermanfaat untuk meningkatkan capaian anak. Di situlah anak mulai kehilangan manik-manik sesuai dengan pola angka, huruf perkembangan tertentu seperti mengenali banyak kesempatan yang bisa disinergikan atau lainnya. Anak-anak terstimulasi oleh simbol-simbol Calistung. Sebagaimana yang antara belajar mengenali obyek Calistung dinamika warna dari manik-manik sebagai ada di gambar, belajar Calistung pada masa dengan imajinasi simbolik yang sejalan benda permainan yang disukai anak-anak. PAUD bukan didominasi oleh logika formal dengan pengalaman nyata anak-anak. Pola angka, huruf dan lainnya menjadi wadah untuk memahami teks, tetapi untuk mem­ Perkembangan anak pada akhirnya menjadi dinamis bermain sehingga permainan manik- berikan dukungan abstrak dalam berbagai tidak kaya, tetapi mengarah ke kemampuan manik lebih terarah. Anak secara visual merekan imajinasi simbolik. Pada tingkatan per­ teks saja. simbol angka dengan aneka khayalan dan kembangan ini pengenalan Calistung masih Mari memperkaya peraga anak-anak kita pada akhirnya merekam secara otomatis tanpa bersifat simbolik. Selain itu akan lebih baik agar kita sebagai orang tua menjadi kreatif membutuhkan vokal untuk melafalkan. ketika imajinasi simbolik itu juga sejalan menghadirkan berbagai stimulasi tumbuh Call 0341-491 677 / 089 8000pengalaman 8078 SecaraCenter: dini rekaman visual akan membentuk dengan anak-anak. Tentunya kembang anak yang ada di sekitar kita. gunting di sini

FORMULIR DONATUR

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul M.Ag, DR.KH. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Lc, Fatwa: KH. Basori, Drs. Abdul Madjid Ridwan, Drs. SAg. Marzuki Lc, H. H. Madjid Prof. Ridwan, Drs. Marzuki Mustamar, H. Anas Ketua LAZIS: ChoirulKH. Anwar, MSi,Mustamar, Wakil Ketua: Anas Basori, Ketua LAZIS: ChoirulOprasional: Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Abdul Adzim Manager Ust. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Ust. Sulaiman AP, ST,H.Pengawas: Hj.Irsyad, EnggarLc. Nursasi, SE,Oprasional: MM, Sekretaris: Mochammad AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Bendahara Harian:Sholeh, Mafazah, Networking Sulaiman AP, Sholeh, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM,Hartono, Sekretaris: Mochammad AP, SE.Ak, Bendahara Umum:dan H. Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Harian: Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S.,Kerjasama: Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Mulyono Hartono, Bendahara Mafazah, SE.Ak, Networking dan H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: Sofyan Arief, S., NM. Taufik Hidayat,Manager MarketingPendistribusian Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah WidhiHidayat, HandokoMarketing KomuniHM. Tukiran Dra. Hj. Azizah, dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, Ssos, NM. Taufik kasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko


KLINIK

Dokter Umum :

SABILILLAH MEDICAL SERVICE NO. IZIN DINKES 445. KJ/66/35.73.306/2014 FAKES I BPJS KESEHATAN

JADWAL PRAKTEK DOKTER

1. Dr. Marindra Firmansyah 2. Dr Tri Wahyu Sarwiyata, M.Kes 3. Dr. Nur Aini, P.hD Dokter Gigi : Drg. Muslim Paranto Bidan : Ikhfa Hanafiah, Amd.Keb Setiap hari Senin s/d Sabtu HARI Dokter Umum : 06.00 s/d 22.00 WIB M IN GGU & Dokter gigi : 16.00 s/d 22.00 WIB HARI BE SAR Bidan : 06.00 s/d 22.00 WIB TUTUP

motto Melayani

Umat Sepenuh Hati

Memberikan Pelayanan Kesehatan Pada Umat Pelayanan meliputi :

JL. CANDI KIDAL NO.6 BLIMBING MALANG KOMPLEKS MASJID SABILILLAH TELPON (0341) 493080

1. 2. 3. 4. 5.

Suntik KB Suntik Vit C Khitan Bedah Minor Nebulizer

6. 7. 8. 9. 10. 11.

EKG Cek gula darah Cek asam urat Cek kolesterol Pasang IUD Pasang Implant

APOTEK SABILILLAH

BUKA SETIAP HARI SENIN s/d SABTU PUKUL 06.00 S/D 22.00 WIB

ANC / periksa ibu hamil Home care Lepas / pasang kateter Bekerja sama dengan BPJS kesehatan 16. Pemeriksaan Laboratorium 12. 13. 14. 15.

Free Wifi..... !!!!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.