Majalah Komunitas LAZIS Sabililah edisi Maret 2016

Page 1

Kolom Utama

Membina Umat Melalui Musholla Kampung di Kecamatan Blimbing

Potret Kegiatan

Sabilillah News

Seminar SEI

Pengukuhan Takmir Masjid Sabilillah


Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4

Rekening Kami Bank BNI Syariah: Zakat : 111 333 9914 Shodaqah : 111 333 9936 Yatim : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat Shodaqah

: 0111 8855 31 : 0111 8859 31

Bank BNI: Zakat Shodaqah

: 09 128 128 04 : 09 128 128 48

Bank BRI:

Shodaqah

: 0051 01 002222 302


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

A

lhamdulillahirobbil ‘Alamiin. Segala puji bagi Allah swt, yang mana hingga saat ini kita masih diberikan hidayah dan Rahmat’Nya untuk bisa bergerak dan beribadah. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kepada kita Nabi besar Muhammad saw. Sahabat Sabilillah yang dirahmati Allah swt, kembali bulan ini kami ketengahkan beberapa kegiatan dan program yang telah terlaksana selama bulan Februari dan Maret. Selain perencanaan untuk semakin memaksimalkan bantuan dan santunan kepada seluruh mustahik binaan. Melalui pendampingan usaha yang dilakukan oleh tim SEI LAZIS Sabilillah berusaha dan berupaya memberikan edukasi bagaimana berkembang dalam perekonomian melalui usaha – usaha mandiri. Selain itu, TPQ binaan yang tersebar dibeberapa Kelurahan dan Kecamatan terus menjadi sorotan agar semakin maksimal dan berkembang baik dari sisi SDM serta system pembelajaran yang diterapkan kepada seluruh santri –santrinya. Bulan ini pula Takmir Masjid Sabilillah periode 2016 – 2019 dikukuhkan agar semangat dan perkembangan pelayanan yang ada semakin meningkat. Tidak hanya kepada sisi ibadah namun juga kepada sisi pelayanan dan perawatan Masjid Sabilillah. Semoga segala ulasan dan juga laporan yang kami sampaikan dapat memberikan informasi dan pencerahan bagi kita semua. Terlepas masih banyak hal yang sangat kurang dan jauh dari sempurna. Oleh karenanya kami tetap mengharapkan adanya kritik serta saran dari Sabahat Sekalin. Ihdinasshorotolmustqim.. Al ‘Afwu minkum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Syi’ar

Saat Gerhana Terjadi di Masa Nabi .......................................................... 4

Kolom Utama

Membina Umat Melalui Musholla Kampung di Kecamatan Blimbing .............. 5

Ekonomi Islam

Jika Berusaha, Ikutilah Sunnatullahnya .................................................... 6

Min Nuril Islam

Sholat’nya 4 Madzhab ............................................................................ 7

Ulasan Lembaga ”G H O R I M” ............................................................................................. 8 Kisah Teladan Gubuk Bambu Majlis Eling Pati Kh Suyuthi Dahlan ................................... 9 Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Memupuk Semangat Ibadah ................................................................. 12 Profil Santunan Kilas Balik TPQ Hidayaturrahman Brawijaya (al-Maghfiroh) ..........................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Program Amanah

Hidup Sawang Sinawang SERINGKALI orang itu melihat orang lain merasa lebih enak dan lebih bahagia dari pada dirinya. Kondisi seperti ini membuat dan melahirkan orang iri hati. Padahal iri hati (hasud) penyakit yang sangat mematikan. Orang yang sering hasud itu auranya merah, detak jantungnya makin kencang dan cara berfikirnyapun tidak normal. Imam Al-Ghozali menuturkan agar supaya orang tidak hasud. Caranya, jika urusan dunia maka lihatlah orang yang di bawah janganlah melihat yang di atas. Sementara urusan ibadah, lihatnya orang yang lebih alim dan rajin ibadah. Jika urusan dosa lihatnya anak kecil yang jelas lebih sedikit dosanya. Hasud itu dibolekan pada perkara. Hasud (motivasi) terhadap orang kaya yang setiap saat dan waktu menginfakkan hartanya dijalan Allah. Menjadi orang yang amat dermawan. Kedua Hasud terhadap orang yang alim (hafidz) yang membaca Al-Quran siang dan malam sekaligus mengamalkan ilmunya. Itulah pesan Rosulullah SAW. Hidup ini sebenarnya Sawang Sinawang. Seringkali melihat orang lain lebih kaya dan bahagia. Mobilnya bagus tidur dikasur yang empuk dan rumahnya bagaikan istana. Padahal dia setiap malam imsomnia. Beruntung sekali orang yang dilapangkan hatinya. Selalu bersyukur atas nikmat dan karunianya. Tidak pernah mengeluh dan tidak berkeluh kesah terhadap apa yang dialaminya, walapun kadang menyesakkan dada. Seringkali kita menemukan orang yang ceria dan bahagia dalam setiap penampilanya. Selalu menyapa pada setiap orang yang dijumpainya. Penampilan setiap harinya itu hanyalah menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah. Setiap orang pasti merasa dan diberikan ujian. Karena ujian dan cobaan itu adalah kodrat manusia. Seorang ulama (kyai) itu banyak yang fikirkan dan ujiannya sangat besar. Tetapi rasa syukurnya jauh lebih besar, sehingga ujian dan kekurangan yang ada berubah menjadi rasa syukur kepada Allah SWT. Setiap ujian yang datang dinikmati dan menjadikan dirinya makin cinta kepada-Nya. Seringkali kita menyaksikan seseorang yang sering diberikan kemudahan dalam hidupnya. Ternyata orang itu sangat memulyakan kedua orangtua. Juga, selalu berusaha memudahkan kesulitan dan kesusahan tetangga, teman dan kerabatnya. Itulah balasan nyata dari Allah SWT. Setiap orang itulah ditentukan rejekinya. Tidak satupun mahluk dimuka bumi kecuali ditanggung rejekinya oleh Allah SWT. Bersambung ke halaman 15

”SEI Mendapat Berkah Melalui Kripik Buah” ................................................. 16

PENASEHAT

Pengukuhan Takmir Masjid Sabilillah ...................................................... 17

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

Sabilillah News

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Laporan Keuangan Periode Bulan Februari 2016 ........................................................... 18

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza


SAAT gerhana terjadi di masa Nabi, banyak orang mengaitkan fenomena itu dengan wafatnya Ibrahim, putra Rasulullah SAW. Ia adalah putra kesayangan Nabi Muhammad. Dugaan ini langsung dibantah oleh Rasulullah SAW sembari menjelaskan bahwa kejadian gerhana tidak ada kaitannya dengan kematian dan kehidupan siapa pun. Gerhana hanyalah fenomena alam biasa, yang terjadi atas kehendak Sang Pencipta Alam. “Apabila kalian mendapati fenomena ini, ingatlah Allah,” demikian pesan Nabi Muhammad SAW, (HR Al-Bukhari dan Muslim). Di antara media paling baik untuk mengingat Allah ialah shalat. Makanya shalat gerhana sangat dianjurkan, sunah mu’akkad. Bahkan makruh meninggalkannya. Usai shalat, menurut Madzhab Syafi’i disunahkan dua khotbah, laiknya khotbah hari raya (‘Idul Fitri dan ‘Idul Adlha). Seketika selesai shalat gerhana, Nabi Muhammad SAW menyempatkan diri berbincangbincang dengan para sahabatnya. Mungkin obrolan ini dimulai setelah

4

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Nabi melaksanakan khotbah. Hasil obrolan itu terekam baik dalam Shahih Muslim. Kisah ini diceritakan oleh Ibnu ‘Abbas yang turut hadir mengikuti shalat gerhana bersama Rasulullah SAW. Berikut petikan obrolannya,

Artinya, “Wahai Rasulullah, kami melihat engkau sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat anda berdiri ini. Kami juga melihat Anda menahan kedua tangan?” tanya sahabat. “Sesungguhnya aku melihat surga. Aku mendapati satu tandan darinya. Sekiranya Kuambil, niscaya kalian akan memakannya selama dunia ini berputar. Aku juga melihat neraka,

sebuah pemandangan mengerikan yang belum pernah kusaksikan sebelumnya. Kulihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita,” kata Rasulullah SAW. “Apa sebabnya?” “Lantaran kekufuran mereka,” jawab Rasul. “Apakah mereka kufur kepada Allah?” “Mereka kufur terhadap suaminya dan mengingkari kebaikannya. Andaikan kalian berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sepanjang zaman, lalu dia mendapati satu kekuranganmu, ia akan mengatakan, ‘Saya belum pernah melihat kebaikanmu sama sekali,’” kata Rasul. Obrolan ini memiliki makna yang sangat dalam, terutama bagi kaum perempuan. Ternyata kufur tidak hanya terhadap Allah SWT, tetapi ada juga yang ditujukan kepada suami. Dua jenis kufur ini termasuk perbuatan yang tidak baik. Sepantasnya seorang istri menghargai setiap jerih payah dan usaha suaminya. Karena bagaimana pun mereka sudah bersusah-payah banting tulang demi kebahagian seorang istri. Wallahu a’lam. (Sumber : NU.Online)


Membina Umat Melalui Musholla

Kampung di Kecamatan Blimbing MASJID sebagai salah satu pusat pem­ binaan dan pengembangan masyarakat islam menempati peranan penting dalam proses perubahan sosial dan menunjang percepatan pembangunan dalam masyarakat terutama dalam membangun aspek rohani. Kehadiran masjid merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan komunitas umat islam itu sendiri dan masjid merupakan simbol eksis­ tensi sebuah komunitas masyarakat muslim baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara fakta semangat umat Islam dalam membangun masjid begitu tinggi, hal ini terbukti hampir di setiap kompelk perumahan dan perkantoran berdiri masjid dengan berbagai macam ukuran dan keindahan bagunannya. Namun disisi yang lain semangat mem­ bangun masjid secara fisik tersebut masih belum diikuti dengan semangat untuk me­ mak­murkannya dari berbagai dimensi dan fungsinya. Karena itu startegi pengelolaan masjid merupakan suatu keniscayaan yang perlu mendapatkan perhatian secara terus menerus baik oleh pengelola maupun ja­ maahnya sehingga kehadiran masjid dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh jamaah terlebih lagi dalam menyahuti perkembangan masyarakat yang senantiasa dinamis dan kompleks. Peran masjid selain sebagai multi fungsi pelayanan dan pembinaan pada jamaah masjid juga berperan melindungi jamaah. Strategi Masjid dalam mengelola dan dan memberikan multi manfaat dalam pe­ngem­bangan Islam tidak lepas dari peranan pe­ngelola masjid itu sendiri atau yang biasa kita sebut takmir atau pengelola masjid. Salah satu kunci keberhasilan dakwah melalui masjid adalah sumberdaya pengelola masjid terlebih ketua takmir selaku penentu kebijakan atas pengelolaan masjid. Jika para pengurus terlebih ketua takmir masjid adalah orang-orang yang kompeten dalam

mengelola dan membina jamaah, maka masjid akan sangat banyak dengan kegiatan – kegiatan yang dapat meningkatkan kuwalitas sumberdaya dan keimanan masyarakat atau jamaah masjid. Sebaliknya jika masjid dikelola oleh orangorang yang kurang kompeten dalam pe­ngelolaan masjid, maka masjid hanya akan menjadi tempat beribadah atau sholat saja dan tidak akan ada kegiatan-kegiatan lain yang menunjang pengembangan umat dalam peningkatan kuwalitas keimanan dan keberagamaan umat Islam atau jamaah masjid. Berdasar tersebut Lembaga Amil Zakat Sabilillah (LAZIS Sabilillah) lembaga zakat berbasis Masjid ini selalu memberikan motifasi dan edukasi kepada seluruh masjidmasjid di kota dan kabupaten Malang guna mendorong masjid – masjid untuk mendirikan lembaga zakat di dalamnya, agar fungsi masjid yang diharapkan rasululloh SAW sebagai sentral pembinaan umat menjadi pusat peradaban dan pusat perubahan akan tercapai. Selain mendorong untuk semua masjid memiliki lembaga zakat, LAZIS Sabilillah juga membina musolla-musolla (masjid di dalam kampung) yang ada di wilayah kecamatan Blimbing-Malang. Pem­ binaan musolla – musolla binaan LAZIS sudah dilakukan sejak 7 tahun yang lalu tepatnya tahun 2009 yang lalu. Hingga kini jumlah peserta rutin dalam pembinaan tersebut ada 50 orang para ketua takmir musolla di wilayah kecamatan Blimbing. Kegiatan tersebut dikemas dengan sebutan “Forum Silaturrahim Pengurus Musolla Kecamatan Blimbing”. Kegiatan pembinaan dilaksanakan setiap minggu ke 3 setiap bulan bergiliran berkeliling dari musolla ke musolla dari pukul 08.00 s/d 11.000 wib. Adapun materi pembinaan mengarah pada peningkatan manjemen dan pengelolaan musolla, peningkatan skil sumber daya pengelola hingga wawasan

kebangsaan dan aswaja. Materi edukasi bukan hanya memberikan wawasan saja namun Lazis juga menitipkan santunan lansia setiap bulan kepada seluruh peserta musolla binaan untuk di sampaikan pada yang berhak yaitu lansia-lansia yang ada di sekitar musolla binaan, jika ada kekurangan takmir musholla bisa memprogramkan sendiri program sosial di mushollanya. Lazis telah menyusun materi pembinaan dan edukasi dalam satu tahun, namun selain materi yang berganti ganti ada satu materi utama yang diberikan yaitu bimbingan baca Al Qur’an. Karena bacaan Al Qur’an para imam musolla dirasa oleh Lazis adalah permasalahan utama sebagian besar para imam musolla di wilayah kota Malang. Pelatihan dakwah dan bimbingan baca Alqur’an para imam dilakukan terus menerus untuk menjadikan imam yang aktif dan produktif. Di sampaikan juga oleh Ust. Sulaiman selaku Manajer LAZIS Sabilillah dan pembina Forum Si­ laturrahim Musolla bahwa pembinaan para takmir musholla di harapkan akan memperkuat dakwah Islam di benteng terkecil yaitu mus­ holla-musholla kampung dalam mem­ pertahankan persatuan dan kesatuan umat islam dari oknum-oknum yang ingin merusak dan memecah belah umat Islam. Hingga kini belum ada forum atau organisasi masyarakat yang membina langsung para imam yang di kampung kampung secara langsung, dengan ini harapan kedepan semoga Lazis Sabilillah bisa mengispirasi para tokoh Islam untuk bersama membangun dan membina umat dari masjid-masjid kampung dan memperkuat persatuan dan kesatuan umat islam melalui basis masjid atau musholla. Segala apa yang kita niatkan untuk perjuangan dan pengembangan Islam semoga men­ dapatkan ridho dan pertolongan dari Alloh SWT. amin Bapak - Bapak Takmir & Pengurus Musholla Beristighotsah & membaca Al Qur’an Bergantian

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

5


DARI sisi pertumbuhan wirausaha, kondisi Indonesia menurut saya sangat meng­ gembirakan. Dimana mana muncul wirausaha baru, walaupun dalam skala yang masih sangat terbatas. Dari bidang usaha kuliner yang makin beragam, fashion yang selalu berganti trend dan berbagai hal lain. Begitu juga dalam cara menjual berbagai ragam cara, mulai dari yang konvensional sampai yang memanfaatkan infomasi technology. Kondisi ini tentu menunjukkan dinamisasi dalam perkembangan wirausaha di Indonesia. Bahkan wirausaha sekarang tidak lagi di­ dominasi oleh generasi dewasa. Kini banyak wirausaha muda yang datang dengan krea­ tivitas tinggi, semangat yang menyala dan lincah dalam pergerakan. Namun demikian, di sisi lain ada hal yang patut kita cermati. Tumbuh dan di­ namisnya wirausaha, juga seiring dengan gejala yang kurang baik. Semangat yang tinggi, seringkali tidak dibarengi dengan kesadaran tentang keberlanjutan usaha, kesehatan, keberkahan usaha dan lain se­ bagainya. Motif keuntungan yang sebesar besarnya, telah merubah dari hubungan yang saling menguntungkan antara wirausaha dengan konsumennya, menjadi hubungan bisnis semata yang terkadang merugikan salah satu fihak. Penggunaan borak, formalin, pestisida yang berlebihan pada tanaman, gelonggong air pada hewan, telah menjadi rumus jitu dalam mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Al Qur’an telah memberikan peringatan atas kondisi ini. Kerusakan di muka bumi dan laut ini adalah karena tangan-tangan

6

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

berbagai penyakit yang muncul manusia (dhoharol fasad wil dalam tubuh. Sekarang ini banyak barri wal bahr bima kasabat orang karena kepentingan sesaat, aidinnas). Begitu juga Rasulullah mempercepat buah masak pohon, saw yang selalu menganjurkan memanen belum saatnya dan agar dalam hu­bungan apappun, kemudian dipaksa matang cepat. termasuk da­lam aktivitas jual Penulis pernah bertemu seorang beli (per­dagangan) harus saling tua yang mengingatkan, sekarang menguntungkan dan tidak ada O l e h : ini banyak orang sakit diare, yang merasa dirugikan (win lambung dan sejenisnya, karena win solution). Noor Shodiq Askandar Dalam salah satu ceramahnya, Wakil Rektor 2 Universitas makan buah buahan yang dipaksa Islam Malang masak lebih cepat dengan meng­ Gus Ipul (Saifullah Yusuf) Wakil gunakan berbagai obat pestisida. Gubernur Jawa Timur, agar Ketiga, kalau sunnatullahnya harian, wirausaha dapat berjalan s­e­bagaimana ajaran maka kapan saja bisa diambil dan tidak Islam dengan prinsip yang saling akan kehabisan. Laut itu sunnatullahnya menguntungkan dan berjangka panjang, harian, kapan saja bisa diambil dan tidak maka cara yang paling tepat ikutilah akan habis. Walaupun yang memanfaatkan sunnatullahnya, sesuai dengan kelompoknya dan mengekploitasi berjuta orang setiap masing-masing. saat dan dimana saja dalam waktu yang Pertama, rizqi itu ada yang sunnatullahnya tidak terbatas, sumber daya laut tidak akan tahunan. Jika ingin berjangka panjang, mengalami kepunahan. jangan sekali kali dirubah menjadi bulanan, Begitulah Allah swt telah mengatur rizqi atau bahkan harian. Hutan dan tanaman setiap orang dan semua yang melata di keras itu jangan dibikin bulanan atau harian muka bumi ini (wamaa min dzabbatin fil karena bisa mengakibatkan kerusakan alam. ardli illa ‘alallohi rizquha : pada setiap Lihat kondisi Indonesia sekarang, karena yang melata di muka bumi ini, telah akun hutan yang dibabat dengan tanpa banyak tentukan rizqinya). Oleh karena itu, tidak pertimbangan oleh segelintir orang yang perlu takut miskin dengan menjadi wirausaha tamak, telah mengakibatkan terjadinya yang jujur, dengan menjadi wirausahawan banjir, longsor dan bencana alam lainnya. yang baik dan juga dengan menjadi Kini kemarahan alampun telah menjadi wirausahawan yang menjaga keseimbangan menu harian bangsa Indonesia. alam. Prinsip saling menguntungkan harus Kedua, yang menurut sunnatullahnya menjadi landasan utama agar rizqi yang bulanan juga jangan dirubah menjadi yang kita peroleh menjadi lebih barokah dan lain. Tanaman buah, panen padi, dan yang bermanfaat bagi kemajuan ummat. Bagaimana lainnya jangan dirubah, apalagi dipercepat dengan anda? masa panennya karena akan mengakibatkan


SHALAT merupakan rukun ke­dua dari lima rukun Islam. Umat Islam sepakat bahwa menjalankan ibadah shalat 5 waktu (subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’) adalah kewajiban. Tapi ternyata banyak perbedaan dalam men­ jalankan ibadah shalat, meskipun hukumnya sama-sama wajib. Sejak dulu masih banyak orang yang merasa bingung atas per­ bedaan-perbedaan shalat umat Islam. Berikut dibawah akan diulas beberapa tata cara sholat wajib yang dikerjakan dan dicontohkan dalam 4 madzab. Semua orang Islam sepakat bahwa orang yang menentang kewajiban shalat wajib lima waktu atau meragukannya, ia bukan termasuk orang Islam, sekalipun ia mengucapkan syahadat, karena shalat termasuk salah satu rukun Islam. (Mughniyah; 2001) Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang hukum orang yang meninggalkan shalat karena malas dan meremehkan, dan ia meyakini bahwa shalat itu wajib. (Mughniyah; 2001) Rukun-rukun dan fardhu-fardhu shalat : (Mughniyah; 2001) Niat : semua ulama mazhab sepakat bahwa mengungkapkan niat dengan kata-kata tidaklah diminta. (Mughniyah; 2001) Ibnu Qayyim berpendapat da­ lam bukunya Zadul Ma’ad, se­ bagaimana yang dijelaskan dalam jilid pertama dari buku Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah, sebagai berikut : Nabi Muhammad saw bila menegakkan shalat, beliau langsung mengucapkan “Allahu akbar” dan beliau tidak me­ngu­ capkan apa-apa sebelumnya, dan tidak melafalkan niat sama

sekali. (Mughniyah; 2001) Takbiratul Ihram : shalat tidak akan sempurna tanpa takbiratul ihram. Nama takbiratul ihram ini berdasarkan sabda Rasulullah saw : (Mughniyah; 2001) “Kunci shalat adalah bersuci, dan yang mengharamkannya (dari perbuatan sesuatu selain per­ buatan-perbuatan shalat) adalah takbir, dan penghalalnya adalah salam.” Maliki dan Hambali : ka­li­ mat takbiratul ihram adalah “Allah Akbar” (Allah Maha Besar) tidak boleh menggunakan kata-kata lainnya. (Mughniyah; 2001) Syafi’i : boleh mengganti “Alla­ hu Akbar” dengan ”Allahu AlAkbar”, ditambah de­ ngan alif dan lam pada kata “Akbar”. (Mug­hniyah; 2001) Hanafi : boleh dengan katakata lain yang sesuai atau sama artinya dengan kata-kata tersebut, seperti “Allah Al-A’dzam” dan “Allahu Al-Ajall” (Allah Yang Maha Agung dan Allah Yang Maha Mulia). (Mughniyah; 2001) Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bah­wa mengucapkannya dalam bahasa Arab adalah wajib, walau­ pun orang yang shalat itu adalah orang ajam (bukan orang Arab). (Mughniyah; 2001) Hanafi : Sah mengucapkannya dengan bahasa apa saja, walau yang bersangkutan bisa bahasa Arab. (Mughniyah; 2001) Semua ulama mazhab se­ pakat : syarat takbiratul ih­ ram adalah semua yang disya­ ratkan dalam shalat. Kalau bisa melakukannya dengan berdiri; dan dalam mengucapkan kata “Allahu Akbar” itu harus didengar sendiri, baik terdengar secara keras oleh dirinya, atau

dengan perkiraan jika ia tuli. (Mughniyah; 2001) Berdiri : semua ulama mazhab sepakat bahwa berdiri dalam shalat fardhu itu wajib sejak mulai dari takbiratul ihram sampai ruku’, harus tegap, bila tidak mampu ia boleh shalat dengan duduk. Bila tidak mampu duduk, ia boleh shalat dengan miring pada bagian kanan, seperti letak orang yang meninggal di liang lahat, meng­ hadapi kiblat di hadapan ba­dan­ nya, menurut kesepakatan se­ mua ulama maz­ h ab se­ lain Hanafi. Hanafi berpendapat : siapa yang tidak bisa duduk, ia boleh shalat terlentang dan menghadap kiblat dengan dua kakinya se­ hingga isyaratnya dalam ruku’ dan sujud tetap menghadap kiblat. (Mughniyah; 2001) Dan bila tidak mampu miring ke kanan, maka me­ n u­ rut Syafi’i dan Hambali ia boleh sha­lat terlentang dan kepalanya menghadap ke kiblat. Bila tidak mampu juga, ia harus me­ngisya­ ratkan dengan kepalanya atau dengan kelopak matanya. (Mug­ hniyah; 2001) Hanafi : bila sampai pada tingkat ini tetapi tidak mam­ pu, maka gugurlah perintah shalat baginya, hanya ia harus me­ laksanakannya (meng-qadha’nya) bila telah sembuh dan hilang sesuatu yang menghalanginya. (Mughniyah; 2001) Maliki : bila sampai seperti ini, maka gugur perintah shalat ter­ hadapnya dan tidak diwajibkan meng-qadha’-nya. (Mughniyah; 2001) Syafi’i dan Hambali : shalat itu tidaklah gu­gur dalam keadaan apa pun. Maka bila tidak

mampu mengisyaratkan dengan kelopak matanya (kedipan mata), maka ia harus shalat de­ngan hatinya dan menggerakkan lisannya dengan dzikir dan mem­ bacanya. Bila juga tidak mampu untuk menggerakkan lisannya, maka ia harus menggambarkan tentang melakukan shalat di dalam hatinya selama akalnya masih berfungsi. (Mughniyah; 2001) Bacaan : ulama mazhab ber­ beda pendapat. Hanafi : membaca Al-Fatihah dalam shalat fardhu tidak di­ha­ ruskan, dan membaca bacaan apa saja dari Al-Quran itu boleh, berdasarkan Al-Quran surat Mu­ zammil ayat 20 : (Mughniyah; 2001) ”Bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Quran,” (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 122, danMizanul Sya’rani, dalam bab shifatus shalah). Boleh meninggalkan basmalah, karena ia tidak termasuk bagian dari surat. Dan tidak disunnahkan membacanya dengan keras atau pelan. Orang yang shalat sendiri ia boleh memilih apakah mau didengar sendiri (membaca de­ ngan perlahan) atau mau didengar oleh orang lain (membaca dengan keras), dan bila suka membaca dengan sembunyi-sembunyi, ba­calah dengannya. Dalam shalat itu tidak ada qunut kecuali pada shalat witir. Sedangkan menyilangkan dua tangan aalah sunnah bukan wajib. Bagi lelaki adalah lebih utama bila meletakkan telapak tangannya yang kanan di atas belakang telapak tangan yang kiri di bawah pusarnya, sedangkan bagi wanita yang lebih utama adalah meletakkan dua tangannya di atas dadanya. (Bersambung)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

7


”G H O R I M” STATUS ekonomi yang berbeda, merupakan bagian dari kehidupan, yang dengannya terjadi rasa saling membutuhkan, ada si kaya dan ada pula si miskin, akan tetapi hal semacam ini sering menjadikan hubungan menjadi renggang, maka Islam memberikan suatu solusi, yang mengatur hubungan tersebut, agar terjalin rasa kasih sayang diantara manusia, solusi ini adalah zakat yang Allah subhanahu wata’ala wajibkan atas orang kaya, hal ini tidak lain karena kekayaan seseorang tidak lepas dari eksistensi Dhuafa dan Masakiin, maka dengan demikian mereka memiliki hak pada harta tersebut, Allah subhanahu wata’ala berfirman :

‫ِلِئاَّسلِل ٌّقَح ْمِهِلاَوْمَأ يِفَو‬ ‫ٔ ً يٕ نٓى ك نه م ٔ نً ٔو‬ ‫ِموُرْحَمْلاَو‬ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Terkadang seseorang mengalami situasi yang meng­ haruskan untuk terbelit hutang sehingga ia tidak dapat berbuat apapun untuk melunasi hutang tersebut, mungkin bisa jadi ia sebelumnya seorang yang kaya raya, kemudian mengalami kebangkrutan sehingga ia memerlukan santunan untuk melunasi hutang-hutangnya, oleh karena itu penerima zakat yang satu ini mempunyai kreteria tersendiri untuk ditinjau ulang faktor penyebab kebangkrutannya, sehingga baitul mal akan tepat dalam memberikan jatah zakatnya. Definisi Ghorim (Bangkrut) Ulama’ fiqh mendefinisikan ghorim yaitu: ”Orang yang terbelit hutang” ada juga yang menambahkan definisi ini berikut penyebabnya, Mujahid berkata: ” Gharim adalah : orang yang berhutang karena kebakaran rumahnya, atau hartanya terbawa banjir , atau juga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya”. Ibnu atsir menambahkan : ” Ghorim adalah orang yang menjamin pelunasan hutang orang lain, atau orang yang bangkrut guna mencukupi kebutuhan hidup, tidak untuk berbuat maksiat atau berlaku boros/ tabdzir. Sehingga ulama’ fiqh membagi ghorimin dalam kreteria tertentu sebagai mustahiq zakat ditinjau dari faktor penyebab kebangkrutannya. Faktor faktor terjadinya pailit/ bangkrut Secara global ada dua jenis penyebab hutang pada Ghorim yaitu: Ghorim limaslahati nafsihi( terbelit hutang untuk maslahat / kebutuhan dirinya) Ghorim li ishlahi dzatil bayyin( terbelit hutang karena mendamaikan manusia/ qobilah / suku) Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama dalam pensyaratan kondisi ghorim, yaitu faktor kemiskinan sebagai syarat pada ghorim, sehingga mereka menetapkan zakat hanya pada ghorim linafsihi saja. Akan tetapi jumhur berpendapat bahwa untuk ghorim jenis kedua

(li ishlahi dzatil bayyin) boleh bagi ghorim dalam keadaan kaya . Maka dengan ini dua jenis ghorim ini diperbolehkan untuk menerima zakat tetapi syarat pada ghorim linafsihi harus dalam keadaan miskin, adapun untuk ghorim li ishlahi dzatil bayyin maka boleh diberi zakat dalam keadaan kaya

sangat luas sehingga bagi yang memiliki hutang dan beniat mengembalikannya niscaya Allah akan menutupnya hari qiamat, maka bagaimana dengan orang yang tidak mampu bayar kafarat? Sedangkan ia telah berniat membayar kafarat namun tidak mampu. Oleh karenanya uang zakat tidak diberikan untuk membayar kafarat-kafarat tersebut.

Ghorim limaslahati nafsihi Pada jenis ini ulama mendefinisikan kreteria ghorim yang berhak menerima zakat, yaitu mereka yang terjerat hutang untuk maslahat dirinya dan keluarganya, seperti orang yang berhutang untuk makan, pakaian, tempat tinggal, atau berobat dsb. Al Ba’li berkata: ”(ghorim) adalah orang yang berhutang untuk menafkahi dirinya dan keluarganya atau untuk berpakaian” Dan juga termasuk dari ghorim pada jenis ini yaitu mereka yang terkena bencana alam atau musibah lainnya yang mengakibatkan habis hartanya, contohnya: banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran, pencurian dsb yang mengakibatkan mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan pokok, dengan demikian mereka juga Fuqoro’. Kondisi semacam ini seperti yang disbdakan ‫م ٔ نً ٔو‬salalahu ‫ ك نه‬alaihi ‫يٕ نٓى‬waًsalam ٔ Rasulullah dalam sebuah potongan hadits yang panjang dari shahabat Qobishoh RA.

Bagaimana jika mayit dalam keadaan pailit? Jika si mayit mati meninggalkan hutang yang mana harta warisannya tidak cukup untuk melunasi hutangnya, maka apakah boleh dilunasi dengan uang zakat? Dalam hal ini Ulama’ berbeda pendapat, diantara yang ulama’ Hanafiyyah ‫ نه م‬melarang ‫ يٕ نٓى ك‬adalah ًٔ ‫ٔو‬danً‫ٔ ن‬Hanabilah serta salah satu pendapat syafi’iy, adapun mereka yang membolehkan adalah Malikiyyah, dan pendapat ini didukung oleh syaikh Islam ibnu Taimiyyah. Yang rojih ”dari ٔ‫لجر‬dua‫ص‬pendapat ‫ ةحئ ج ِثب‬adalah pendapat yang ّ‫هج ن‬ ّ ‫ج خ ج ين‬ membolehkan, dalil mereka adalah : ‫ن ً أن ت خى ٌ ص ٍب ل ٕ ي‬ Ha­dist yang diriwayatkan oleh imam Bukhari ”‫يٍ ع ٍش‬

” ٔ‫ِل و ثح ثج ةحئ ج ِثب ص لجر‬ ‫هج نّ ن ً أن ت خى ٌ ص ٍب ل ٕ ي‬ ”‫يٍ ع ٍش‬

ٌ ُّ ‫ع‬

” ”ٔ‫لجر‬ ‫ِثب ص‬ ‫ةحئ ج‬ ‫ثج‬ ‫هلِل و‬ ‫هتباصأ لجرو‬ ‫ةحئاج‬ ‫تحاتجا‬ ‫ثحهلام‬ ‫تلحف‬ ‫ةلأسملا‬ ‫بيصيصىتح‬ ‫ٍب ل ٕ ي‬ ٌ ‫”شيع نمأن تاماوق خى‬ ً ‫هج نّ ن‬ ”‫يٍ ع ٍش‬

‫عٍ ب ً ْ ٌ ة ر ضً هلل‬

Dan seorang yang tertimpa bencana sehingga musnah hartanya maka halal baginya meminta minta sampai kembali mandapat harta untuk hidup. Apakah hutang karena kafarat/ fidyah (hutang yang menyangkut hak Allah) termasuk Ghorim ٌ ُّ ‫ع‬yang‫هلل‬berhak ً‫ض‬diberi ‫ ة ر‬zakat? ٌ ْ ًAda ‫ ب‬dua ٍ‫ع‬ pendapat tentang ghorim yang disebabkan hutang Allah :‫ ل ل‬yang ‫ س هى‬mennyangkut ٔ ٍّ ‫هلل ع ه‬hak‫هى‬ ‫ص‬subhanahu ً‫ن ُ ب‬ wata’ala: ًPendapat ّ ‫ى ب‬pertama: ‫ ٔ َ ٔن‬menurut ‫ يإيٍ ئال‬Ulama’ ٍ‫ي ي‬ Hanafiyyah dan Malikiyyah bahwa mereka tidak { ‫ خى‬berhak ‫ئٌ ش ئ‬mendapat ٔ‫ة ل ء‬zakat ‫ َخ‬dari ٔ ٍ baitul َ‫ن ذ‬ mal,dikarenakan hutang yang dibantu adalah bila ‫ ٓى‬menyangkut ‫ ٍ​ٍ يٍ َ ف‬hutang ُ ‫ ن ًإي‬kepada ‫ ٔن ى ب‬manusia, ً‫ن ُ ب‬ adapun hutang kepada Allah seperti pembayaran yang tertunda { ‫ وي ف‬kafarat ‫ ٌوؤو‬atau ‫ث و‬zakatٔ‫كرث‬ ‫لو‬ maka tidak diambilkan dari uang zakat Pendapat ٍ‫ٔي‬ ٕ َ kedua ‫يٍ ك‬: adalah ّ‫ ب خ‬pendapat ‫ ّ ع ص‬sebagian ‫هٍ ث‬ ulama’ Hanabilah, mereka membolehkan santunan ًُ ‫ه ٍأح‬zakat dari ‫ ٍ ع‬baitulmal ‫ ٔ ض‬untuk ُ ٌ‫ د‬ghorim ‫ح ك‬ jenis ini, dengan dalil bahawa hutang kepada . ِ‫يٕال‬adalah َ‫ أ‬hutang yang paling berhak Allah untuk dibayar Walla­hu A’lam, pendapat yang rojih adalah pendapat pertama, dikarenakan sebagian kafarot memiliki pengganti kafaroh lainnya yang tidak mesti harus dengan harta contohnya dengan berpuasa, maka bila seseorang tidak mampu membayar kafarat sesungguhnya romat Allah

:‫ن ُ بً ص هى هلل ع ه ٍّ ٔ س هى ل ل‬ ً

ّ ‫ٔن ى ب‬

َ ٔ ‫ي يٍ يإيٍ ئال‬

{ ‫ن ذَ ٍ ٔ َخ ة ل ءٔ ئٌ ش ئ خى‬

‫ن ُ بً ٔن ى ب ن ًإي ُ ٍ​ٍ يٍ َ ف ٓى‬

{ ‫وي ف‬

‫ل و كرثٔ ث و ٌوؤو‬

ٍ‫ه ٍ ث ّ ع ص ب خّ يٍ ك َ ٕ ٔي‬ ًُ ‫ه ٍأح‬

‫ٔ ض ٍع‬

. ِ‫أَ يٕال‬

8

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

ُ ٌ‫ح ك د‬

ٍّ ‫عٍ ب ً ْ ٌ ة ر ضً هلل ع ُّ ٌ ن ُ بً ص هى هلل ع ه‬ ‫ً ن ذَ ٍ ٔ َخ ة‬

ّ ‫ ي يٍ يؤيٍ إال ٔ َ ٔن ى ب‬:‫ٔ س هى ل ل‬

ً ٌ‫ل ءٔ إٌ ش ئ خى { ن ُ بً ٔن ى ب ن ًؤي ُ ٍ​ٍ يٍ َ ف ٓى { أ‬ ُ ٌ‫ه ٍ ث ّ ع ص ب خّ يٍ ك َ ٕ ٔيٍ ح ك د‬ .

ِ‫يٕال‬

َ‫أ‬

ًُ ‫ه ٍأح‬

‫يؤيٍ ي ث ٔح ك ي ال‬ ‫ض ٍع‬

ٔ

Dari abu hurairah RA : bahwa Nabi salalahu alaihi wa salam bersabda : Tiada seorang mukmin kecuali aku lebih utama dari pada dirinya di dunia maupun akhirat, bacalah firman Alah : ” Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri ” maka mukmin manapun yang mati dan meninggalkan harta maka Ahli warisnya yang mewarisi hartanya. Dan barang siapa mati memiliki hutang atau barang yang hilang maka hendaknya mendatangiku karena aku adalah tuannya. Ibnu taiymiyah menyatakan bahwa hujah yang berpendapat bahwa mayit termasuk dalam kategori ghorim lebih kuat dan juga dikarenakan mereka yang menolak mayit sebagai ghorim tidak memiliki dalil yang jelas. (Bersambung)


Gubuk Bambu oleh: Abd Adzim Irsad

Majelis Eling Pati KH Suyuthi Dahlan

KH Suyuthi Dahlan atau yang lebih populer disebut dengan Gus Mad memang sosok ulama yang tidak pernah kering dengan gagasan dan cita-cita. Kyai yang satu ini memang unik nan menarik dalam dakwahnya. Beliau tidak hanya dikagumi kaum elitis, tetapi juga kaum alit-pun juga merasa sejuk ketika Buya Suyuthi Dahlan ceramah. Wajarlah jika kemudian putra-putrinya memiliki gaya yang mirip di dalam berdakwah dan ceramah. Walaupun Buya Suyuthi Dahlan itu bukan lulusan kampus, tetapi kedalaman ilmu dan keluhuran budi pekerti dan kedalaman spritualnya begiutu dalam. Beliau bukan mengajar, tetapi juga menjadi panutan. Ketika Buya Suyuthi wafat masih sugeng (hidup), beliau merintis Masjils Taklilm dan Istighosah Eling Pati. Beliau membuat tempat khusus yang lebih populer dengan istilah “Gubuk Bambu”. Di gubuk ini, beliau sering menghabiskan waktu untuk membaca, merenung, dan juga bermunajat kepada Allah SWT. Saya pribadi beberapa kali di ajak berbincang-bincang dari hati-kehati oleh Buya Suyuthi Dahlan Gubuk Bambu. Suatu ketika ketika saya berbicang di Gubuk Banmbu, tiba-tiba terdengan sura adzan. Saya-pun pingin sekali menjadi makmum. Tetapi, beliau tidak berkenan. Beliau memaksa, agar saya menjadi imam. Lantas dalam hatinya berkata “tidak mungkin aku ngimami beliau”. Ternyata beliau sangat ngotot, memaksaku menjadi Imam. Dengan terpaksa saya menjadi Imam sholat. Bangga bercampur malu, dan juga merasa tidak pantas menjadi Imam Ulama. Yang menjadi catatanku, beliau ternyata salah satu Kyai yang sangat tawadu’ (rendah hati), santun, dan memiliki ke-inginan menkader pemuda untuk tampil di depan public. Bu Nyai Kholifah garwo (suami) dari Buya Suyuthi Dahlan juga pernah menyampaikan kepada saya “Buya itu paling suka menkader pemuda”. Bedirinya Pengajian dan Istighosah Eling Pati, berawal dari sebuah kerprihatian dan

kegelisahan seorang ulama yang bernama KH Muhammad Suyuthi Dahlan ketika melihat umat Islam yang kecebur dalam kemaksiatan. Cukup banyak dari masyarakat kota Malang yang se-iman dan seakidah yang kesulitan ngaji. Bahkan sebagian dari mereka sungkan ngaji, bukan karena tidak mau ngaji, tetapi karena merasa bergeliman dosa dan noda, sehingga merasa tidak pantas ngaji. Biasanya orang yang ngaji itu, mesti berpakaian serba putih nan bagus, serta wangi ketika hadir di majlis taklim. Sementara masyarakat yang termarjinalkan (terpingirkan), merasa tidak pantas berkumpul dengan jamaah pengajian lainnya. Melihat kondisi umat seperti ini, rupanya Buya Suyuthi Dahlan bisa ditangkap apa yang dirasakan oleh mereka. Dalam hati kecilnya, mereka juga pingin ngaji bersama Buya Suyuthi Dahlan. Siraman Ruhani KH Suyuthi Dahlan itu memang sangat ditunggu-tunggu oleh siapapun, termasuk oleh jamaah model seperti ini.Sebagian dari jamaah model jamaah ini, dululnya pernah menjadi preman, peminum, judi, bahkan suka merampas hak orang lain secara paksa. Ada juga orang yang dulunya pernah berzina. Berbagai kejahatan dan kesyirikan juga pernah dilakukan. Mereka ingin bertaubat, dan ingin kembali ke jalan yang benar dan lurus. Karena merasa sungkan dan malu jika datang ke Masjid dan ngaji bersama orang-orang yang sudah lebih dulu ngaji. Maka Buya Suyuthi Dahlan hadir ditenggah-tenggah mereka yang haus siraman Suyuthi Dahlan. Dengan menggunakan bahasa Jawa Malangan (walikan), berkumpul sambil makan lesehan, Buya Suyuthi Dahlan menyapa dan menyampaikan pesan-pesan religious kepada mereka. Dari sini bisa dilihat, sesungguhnya hati Buya Suyuthi Dahlan begitu lembut dan penuh dengan kasih sayang terhadap masyarakat yang termarjinalkan.

Ulama yang memiliki pewaris para Nabi, sudah pasti tidak rela melihat saudaranya sesama muslim semakin jauh tersesat dan bergelimang dosa dan noda. Tugas seorang ulama itu mengajak bukan mengejek dan mencaci orang-orang yang tersesat, tetpai justru menuntun mereka menuju jalan yang benar dan taubat kepada Allah SWT. Orang yang sering mendengar pengajianpengajian Buya Suyuthi Dahlan, pasti sering mendengar ungkapan yang sangat indah dan mendalam nan penuh maka, yaitu “Belajar menghargai orang yang sudah tidak diharga orang” yang artinya “Ngajeni wong sing wis ora diajeni wong”.Ungkapan Sufi sejati yang ingin saudaranya kembali di jalan Allah SWT. Jamaah yang yang dibimbing langsung oleh Buya Suyuthi Dahlan dalam “Majlis Taklim dan Istighosah Eling Pati”. Orangorang yang dulunya gak sholat, lambat tetapi pasti mulai melaksanakan sholat lima waktu, yang duku keras mulai lembut. Yang sering minum-minuman keras mulai ditinggalkan, bahkan sudah banyak yang menunaikan ibadah haji. Rupanya, dengan cara ini, dakwah Buya Suyuthi Dahlan benar-benar menyentuh kalbu mereka. Gubuk Bambu yang dibangun pada tahun 1989 oleh Abuya Suyuthi Dahlan menjadi pusat pengajian Eling Pati, sekaligus menjadi tempat per-istirahatan terahirnya. Pada hari selasa tanggal 17/11/2009 KH Ahmad Suyuthi Dahlan, penggasuh Ponpes Nurul Ulum Kacuk Malang berpulang kepada Allah SWT. Rupanya, apa yang rintis, dilakukan oleh Kyai Suyuthi Dahlan dilanjutkan oleh sang putra. Gus Ali Mustafa Asady yang langsung mendapat mandat dari Abuya Suyuthi Dahlan. Gaya akwah Gus Ali Mustafa, ternyata juga mampu mengajak kalangan mahasiswa, siswa-siswa SMP, SMA, bahkan orangtuanya untuk kembali ke jalan Allah SWT. Semoga ini semua menjadi amal ibadah yang selalu mengalir hingga ahir zaman. (Abdul Adzim Irsad, Malang, 25/02/2016)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

9


..dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs: At Taubah: 71)

Sistem kepengelolaan Zakat yang rapi dengan laporan yang selalu terbuka, menjadi landasan bagi seluruh kegiatan dan program LAZIS Sabilillah untuk tetap berjalan. Hingga tahun 2016 ini, sudah banyak sekali lembaga -lembaga sosial lain baik yang berbasis masjid maupun akademisi melakukan kunjungan studi banding serta penelitian. Tampak beberapa saat lalu, tim Pengelola ZIS masjid Hisbullah Singosari Malang, kembali berkunjung untuk saling bertukar informasi dan belajar serta menimba ilmu. Berikut Dokumentasinya:

Siang menjelang sore pengurus inti LAZIS Masjid Hisbullah berkunjung ke LAZIS Masjid Sabilillah Malang

Selain bersilaturahim, agenda utamanya ialah saling berlajar dan bertukar informasi mengenai trik dan cara mengembangkan lembaga ZIS di Masjid

Diterima oleh Manager Operasional LAZIS Sabilillah, didampingi oleh Sekretaris dan Marketing LAZIS Sabilillah

Diskusi dan dialog berlangsung hingga sore hari, dan selanjutnya akan diagendakan kembali pertemuan lanjutan

10

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas


Doa Ketika Telinga Berdenging..

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin, dzakarahullâhu man dzakaranî bikhairin. Artinya, “Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas sayyidina Muhammad dan atas keluarga sayyidina muhammad. Semoga Allah menyebut dengan rahmat orang yang menyebutku dengan kebaikan,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

SEI Sabilillah, dikawal oleh LAZIS Sabilillah menyelenggarakan seminar publik yang bertemakan Bijak Merencanakan Sekolah. Bertempat di Auditorium KH. Masjkur acara terlaksana dengan sukses pada hari Sabtu lalu. Berikut dokumentasinya:

Para peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa UIN Maliki Malang.

Dengan jumlah peserta yang lumayan banyak acara seminar dibuka oleh Pengenalan program SEI oleh Panitia

Pemateri pertama Dr. M. Mahpur, M.Si, menyampaikan kiat - kiat dan trik khusus dalam memilih sekolah lanjutan

Pemateri kedua Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Si menambahkan ilmu tentang bagaimana mendampingi serta menjaga anak-anak dalam masa perkembangan saat ini

Diakhir acara banyak doorprize dibagikan khusus bagi para peserta yang ikut dalam sesi tanya jawab Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

11


SECARA bahasa ibadah diambil dari kata ta’bid yang artinya tunduk. Adapun, Imam Ibnu Taimiyah mendefinisikan ibadah sebagai berikut,” nama yang mencakup setiap hal yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya, baik ucapan maupun perbuatan. Baik lahir maupun batin. Ibadah mrupakan jembatan penghubung antara Rabb dan hambanya. Jembatan untuk men­ dapatkan kasih saying dan magfiroh dari Allah swt. Semakin kokoh jembatan tersebut, maka semakin melimpahlah ramhat, ampunan dan kasih sayang Allah kepadanya. Karenanya, sudah seharusnya semangat ibadah kita dipupuk dan dipelihara. Tak lain supaya ibadah yang kita lakukan menjadi sebuah kenikmatan tertinggi yang tiada tara. Orang yang merasakan nikmat­ nya iman, bisa merasakan kenik­ matan dalam bermunajat dan ke­ taatan kepada Allah SWT. Karenanya wajar jika Rasulullah selalu menunggu-nunggu waktu beribadah seperti seorang kehausan yang menanti datangnya air. Ketika masuk waktu salat, beliau bersabda kepada Bilal, ”Hai Bilal, hiburlah kami dengan shalat.” Dan tidak heran pula ketika beliau bersabda, ”dan jadikan shalat sebagai penyejuk hati.” Banyak cara untuk memupuk semangat ibadah, antara lain sebagai berikut. Tetap dalam keikhlasan Ikhlas berarti hanya mengharap ridho allah semata. Ia tak akan pernah beribadah hanya sekedar tujuan duniawi. Hatinya hanya tertuju pada Allah dan tidak ter­ kontaminasi oleh riya, kesom­ bongan, nifak dan iri dengki. Bahkan ketika ibadah itu me­ ngandung resiko yang besar sekali pun, ia akan tetap melaksanakannya

12

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

dan ia akan semaikn bersemangat dalam beribadah. Mujahadah dalam beramal Mujahadah artinya kesungguhan dan keseriusan. Seseorang yang bermujahadah dalam beribadah akan selalu berusaha menyingkirkan segala aral melintang yang mengganggu kesungguhannya tersebut. Tak jarang, amal ibadah se­seorang akan bernilai sia-sia ketika berleha-leha, lalai serta tidak memiliki motivasi yang jelas saat beramal. Ke­sung­guhan dalam ber­ibadah akan mem­persempit ruang ge­rak setan sehingga tidak aka nada kesempatan menggelincirkan manusia kepada kesesatan. Kepada orang yang bermujahadah dalam beribadah, Allah SWT, akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridhoiNya. Firman-Nya, ”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) kami, benarbenar akan Kami tunjukan kepada mereka jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al‘Ankabut:69). Sifat mujahadah akan menambah semangat ibadah seperti yang Nampak jelas pada diri rasulullah saw, yang selalu salat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu Aisyah bertanya.”mengapa engkau lakukan hal itu (salat malam), bukankah Allah swt, sudah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang? Rasulullah menjawab, ”Bukankah sepantasnya aku menjadi orang yang selalu bersyukur?” Selalu intropeksi diri Seorang muslim yang selalu mengoreksi dirinya, melihat se­ tiapamal yang sudah ia kerjakan

di masa yang lalu akan selalu mem­per­timbangkan ke­hi­dupannya di masa yang akan datang. Jangan sapai dirinya melakukan kesalahan yang sama, jangan sampai ia terjatuh pada lubang yang sama. Pada akhirnya, kesalahan yang pernah ia lakukan tak pernah ia ulang, amal kebaikan yang sekiranya kurang akan ditambah dengan amal-amal unggulan. Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah swt, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18 ) Selalu berdoa Dalam beribadah kita selalu membutuhkan motivasi yang kuat. Untuk membangun motivasi kita tidak selayaknya hanya me­ ngandalkan diri kita saja. Rasul telah mencontohkan satu doa yang biasa beliau baca sehabis shalat yang berisi permohonan agar kita senantiasa meminta bantuan ke­ pada allah untuk memiliki kekuatan dalam beribadah. “Ya Allah bantulah aku untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu, senantiasa bersyukur kepada-Mu, dan senantiasa beribadah dengan baik kepada-Mu.” Doa adalah senjata orang ber­ iman. Karena itu sudah semestinya kita sering memohon kepada-Nya untuk mendapatkan bimbingan dan petunjuk-Nya. Kekuatan doa sangat luar biasa. Bahkan doa bisa mengubah takdir sebagaimana dalam keterangan berikut,”Tiada sesuatu yang bisa menolak takdir selain doa, dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali amal

kebajikan. Sesungguhnya seseorang diharamkan rejeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim) Memperbanyak dzikir dan tobat Apabila iman sudah menyentuh relung hati yang paling dalam. Niscaya penghayatan terhadap rasa ketuhanan akan mengisi relung hatinya yang terdalam. Pemujaan trhadap egoism akan disingkirkan dan meleburkan diri pada penghambaan dan ketaatan yang purna. Dzikir adalah ingatan yang terus menerus ada kepada Allah dalam hati serta menyebut nama-Nya dengan lisan. Bukan berarti kita setiap waktu harus melafakan dzikir dan hati terfokus pada asma allah. Tapi bagaimana amal dan tingkah laku kita mencerminkan seorang hamba yang selalu merasa diawasi oleh Allah. Di samping dzikir dalam hati dan lisan, ia juga dzikir dengan anggota badan. Merasa takut ketika akan berbuat hal yang nista. Karena kita tahu, bahwa Allah Maha Melihat apa yang diperbuat hambanya. Berada dalam lingkungan yang soleh Faktanya, manusia adalah mak­ hluk yang sangat mudah ter­pe­ ngaruhi oleh keadaan sekitarnya. Lingkungan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter manusia. Kalau kita ingin mendapat hidayah Allah, maka carilah lingkungan yang kondusif. Memang, bergaul dengan orangorang yang soleh, bukan berarti akan membuat kita terbebas dari berbuat dosa. Namun, jika kita bergaul dengan lingkungan yang tidak soleh, maka rintangan yang dihadapi akan jauh lebih besar (*)


Kilas Balik TPQ Hidayaturrahman

Brawijaya (Al-Maghfiroh) TAMAN Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) “Hidayaturrahman Brawijaya” merupakan salah satu TPQ yang berada di tengah kawasan perumahan tentara. TPQ ini lebih dikenal dengan sebutan TPQ “Brawijaya” oleh masyarakat sekitar. Dalam sejarahnya, TPQ ini lahir dari sebuah semangat 3 anak yang ingin belajar untuk mendalami ilmu alQur’an kepada seorang ustad yang bernama Ust. Sholeh. Tanpa pikir panjang ustad Sholeh mempersilahkan kepada anak-anak tersebut untuk belajar ilmu al-Qur’an di rumahnya. Seiring berjalannya waktu, satu per satu anak mulai tertarik dan ingin mengikuti kegiatan mengaji di rumah beliau. Namun, karena tempat yang kurang luas akhirnya kegiatan mengaji dialihkan ke sebuah garasi yang terlihat lebih luas dari tempat sebelumnya. Hingga pada akhirnya bertemu dengan salah satu pengurus masjid “Hidayaturrahman Brawijaya” yang meminta secara langsung kepada ustad tersebut untuk menggunakan sebuah tempat kosong agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan mengaji yang kebetulan tempatnya bersebelahan dengan masjid. Tahun demi tahun berjalan hingga akhirnya banyak anak yang tertarik untuk mengikuti kegiatan mengaji. Berawal dari 3 anak yang kemudian bertambah hingga pada akhirnya saat ini berjumlah kurang lebih 25 anak yang aktif di TPQ Hidayaturrahman. Asal mula TPQ ini diambil dari sebuah nama Masjid yang bersebelahan dengan tempat

mengaji yaitu masjid “Hidayaturrahman Brawijaya”. TPQ “Hidayaturrahman Brawijaya” saat ini mempunyai perlengkapan dan fasilitas yang cukup lengkap. TPQ Hidayaturrahman mempunyai sebuah kelas tersendiri yang khusus digunakan untuk kegiatan mengaji. Selain itu perlengkapan yang menunjang seperti bangku, alat tulis, papan tulis, almari dan LCD yang sangat membantu dan men­ dukung kegiatan belajar mengajar selama berada di kelas. Sarana dan prasarana yang telah dimiliki TPQ ini salah satunya meru­ pakan bantuan dari LP2M Sabilillah. Namun, disamping itu persediaan bangku yang telah dimiliki TPQ ternyata belum mencukupi kebutuhan. Hal ini terjadi manakala santri TPQ “Hidayaturrahman” masuk semua, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kurang maksimal. Kegiatan belajar belajar di TPQ “Hida­ yaturrahman” dimulai pada jam 15.30 WIB sampai jam 17.00 WIB (kurang lebih 90 menit). Kegiatan belajar di TPQ Hi­da­ya­ turrahman tersusun rapi dengan adanya jadwal yang telah berjalan hingga saat ini. Beberapa mata pelajaran yang diajarkan di TPQ ini antara lain yaitu tahsin yabnu’a dan al-Qur’an, fiqih, aqidah akhlaq, qur’anhadits, pegon (arab melayu), dan bahasa arab/inggris. Disamping itu terdapat program tahfidzul qur’an yang telah berjalan kurang lebih 3 bulan. Alhamdulillah hingga saat ini santri “Hidayaturrahman” hampir me­

nyelesaikan juz 30. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ini, TPQ “Hi­ dayaturrahmna” dibantu dengan 3 orang guru yang telah terjadwal dengan baik. Dari 25 santri yang aktif di TPQ, ada sekitar 3 santri yang telah menjadi guru pendamping dalam mengajar. Mereka diperbantukan untuk membantu guru di beberapa TPQ terdekat untuk membantu kinerja TPQ agar lebih maksimal. Banyak sekali kegiatan rutin yang dilakukan di TPQ “Hidayaturrahman selain belajar di dalam kelas. Beikut ini beberapa kegiatan yang rutin diselenggarakan di TPQ “Hida­ ya­turrahman” yaitu peringatan hari besar islam seperti isro’ mi’roj, maulid dll. Selain itu kegiatan BCM (bermain cerita meng­ gambar) juga sering kita adakan sekali dalam seminggu untuk mengantisipasi kebosanan yang dirasakan apara santri dalam mengikuti kegiatan belajar di TPQ. Disamping itu ada juga bebrapa kegiatan outbond dan gerak jalan yang dise­leng­ garakan pada moment-moment tertentu. Variasi beberapa kegiatan ini diharapkan agar anak-anak semakin senang dan se­ mangat untuk belajar. Harapan kami selaku pengurus TPQ “Hidayaturrahman” semoga santri Hidayaturrahman semakin bertambah banyak dan variasi kegiatan TPQ lebih menarik dan menyenangkan dengan tidak meninggalkan inti pembelajaran ilmu agama dan al-Qur’an yang masih terus kami kembangkan. (TPQ_Hid) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

13


Diasuh Oleh:

KH. Mas’ud Ali, M.Ag

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Ketua Yayasan Sabilillah

Permasalahan Shalat Masbuq Assalamualaikum, Yai saya mau bertanya , beberapa kali saya sholat berjamaah selalu bersamaan dengan teman saya, namun sering kali kami menjadi makmum masbuk, beberapa kali juga saya merasa bahwa jumlah rakaat teman saya yang juga sholat disebelah saya kurang, awalnya saya tidak begitu memperhatikan, namun terahir beberapa hari yang lalu kejadian tersebut terulang kembali, secara tidak sengaja saya jadi memperhatikan , ternyata memang benar teman saya kurang satu rakaat. Pertanyaan saya, apakah saya harus memberitahukan hal tersebut pada teman saya itu, sedangkan ia setelah salam sering kali hanya berdoa dan langsung kembali ke tempat kerja sehingga saya tidak bisa langsung memberitahukannya. Dalam kasus ini bagaimana hukumnya yai, haruskan saya memberitahukan kepadanya dan apakah ia harus mengulangi sholatnya lagi. Terimakasih.. JAWABAN Menjawab pertanyaan anda tentang adakah keharusan anda memberitahukan kepada

Apa itu Pikun? APAKAH Anda memiliki seorang kakek atau nenek ataupun orang yang sudah tua lainnya yang mungkin sering lupa akan sesuatu? Misalnya saja lupa menaruh kunci di mana, lupa apakah sudah makan atau belum? Pastinya Anda pernah melihat ataupun mungkin memiliki keluarga yang sering lupa ini. Kemudian apakah orang yang sering lupa ini bisa dikategorikan pikun? Sebenarnya pernahkah Anda bertanya dalam diri sendiri, sebenarnya apa itu pikun? Apa saja penyebabnya? Apakah dapat disembuhkan?

14

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

teman yang melaksanakan shalat masbuq tetapi jumlah raka’atnya kurang satu. Sebelum saya memberikan jawabannya perlu kami beritahukan dahulu hal ihwal tentang shalat masbuq. Shalat masbuq adalah shalat dengan berjamaah, sementara pada saat sang makmum datang, imam shalat sudah melaksanakan rukuk atau rukun shalat berikutnya sampai dengan imam sebelum melaksanakan salam. Apabila seorang makmum datang sementara imam sudah melaksanakan rukuk, maka dua kemungkinan akibat hukumnya, yakni 1. Apabila makmum bisa menyusul mengikuti rukuknya imam dengan thama’ninah maka hukumnya ia telah melaksanakan satu rakaat, meskipun setelah takbiratul ihram tidak sempat membaca surat Alfatihah. 2. Apabila makmum bisa menyusul mengikuti rukuknya imam tetapi tidak bisa thama’ninah bersama imam maka hukumnya dia belum terhitung melaksanakan satu rakaat. Demikian seterusnya rakaat-rakaat berikutnya. Tentang bagaimana seharusnya sikap anda

Tentunya ini merupakan pertanyaan yang sering dipertanyakan, jadi untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bahas lebih dalam. Pikun yang dalam bahasa kedokteran berarti demensia bukanlah merupakan suatu proses yang normal dari penuaan. Pikun dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita serta, baik muda ataupun tua walaupun usia tua memang lebih rentan mengalaminya. Di dunia ini banyak sekali pasien yang menderita pikun. Pada tahun 2005, peneliti melaporkan 24,3 juta orang di seluruh dunia hidup dengan pikun. Pada tahun 2010 sekitar 35,6 juta orang menderita ini, yang diperkirakan pada tahun 2030 jumlah ini akan meningkat 2 kali lipat. Pikun ternyata merupakan penyakit KETURUNAN. Telah diadakan penelitian

terhadap kekurangan rakaat dalam shalat teman anda yang masbuq, tolong disamakan dulu persepsinya tentang shalat masbuq sebagaimana tersebut di atas.. Apabila sama pemahamannya, baru apabila memang anda yakin teman anda shalatnya kurang satu rakaat, maka begitu ia selesai mengucapkan salam, langsung saja anda ingatkan bahwa shalatnya kurang satu rakaat dan ia bisa langsung berdiri lagi menambah kekurangannya satu rakaat. Apabila waktunya sudah lewat maka yang perlu anda lakukan adalah pemberitahuan kepada yang bersangkutan tentang kekurangan tersebut. Apabila ia percaya kepada anda dan yakin bahwa shalatnya memang kurang satu rakaat maka ia perlu mengulang shalatnya dengan sempurna. Tetapi apabila yang bersangkutan tidak percaya kepada anda dan ia yakin bahwa shalatnya sudah genap/sempurna maka ia tidak perlu mengulangi shalatnya. Perlu juga dipertimbangkan bahwa pekerjaan mengingatkan seperti itu tidak mudah namun perlu cara yang bijak agar yang kita ingatkan tidak tersinggung atau merasa direndahkan.

bahwa kepikunan dapat disebabkan oleh faktor genetik; selain bertambahnya usia seseorang yang memang mengakibatkan fungsi otak mengalami penurunan secara normal. Kepikunan adalah suatu hal yang wajar. Akan tetapi hal yang wajar ini dapat berubah menjadi suatu hal yang tidak wajar. Inilah yang disebut sebagai demensia. Demensia merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan otak yang bersifat kronik-progresif (berlanjut dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama), dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang beragam, termasuk didalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan menilai-mengambil keputusan (insight dan judgement). Hingga saat ini, demensia menduduki


Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Menghadapi Titik Balik Merencanakan Sekolah Bagian: 2

SEBALIKNYA, berada dalam sekolah atau pondok idaman tetapi dasar berangkatnya dari psikologis yang terluka, justru fondasi mentalitasnya tidak memadahi sehingga belajarnya tidak dibangun oleh dasar kebahagiaan dan rasa gembira. Dasar kebahagiaan dan rasa gembira akan memberikan stabilitas disaat anak-anak masih membutuhkan pendampingan. Kondisi ini dapat disebut sebagai keadaan khusus agar anak saya tidak terdiskriminasi, terabaikan dan menjadi inferior. Dasar kebahagiaan dan kegembiraan perlu dipulihkan sebelum terjadi efek trauma akibat gagal menyesuaikan diri. Syahdan, kami membutuhkan waktu satu minggu untuk memulihkan dari situasi tertekan dan rasa bersalahnya karena dia merasa melukai keinginan orang tua. Kecenderungan traumatik sangat menonjol. Kami pun butuh waktu menyesuaikan diri dari rasa kecewa oleh karena belajar di pondok pesantren menjadi impian kami. Kami mulai

Sambungan dari halaman 3 Manusia diberikan akal dan fikiran, tujuanya agar menggunakan dengan sebaik-baiknya. Rejeki dari Allah SWT tetapi tetap harus berusaha. Untuk itulah tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain. Barangkali dari mana dan ba­gaimana cara mendapatkan rejeki, tetapi rejekiku itu tahu dimana diriku dan kapan

menyadari bahwa anak membawa dunia dan tata kelola dirinya sendiri. Kami harus memahami itu. Kami berprinsip, anak yang berkembang dengan situasi yang membahagiakan dan merdeka, dia akan lebih mudah membangun prestasinya dan membantu perkembangan psikologisnya lebih stabil. Oleh karena itu, kami lalu menerima alasan dia tidak melanjutkan sekolah di pondok pesatren dan kembali ke sekolah umum. Kami tetap membangun optimisme. Kami berusaha mencarikan sekolah yang mampu menampung tempat belajar dia. Dalam melihat pribadi anak-anak, ternyata ada sisi yang tidak dipikirkan oleh orang tua meskipun ada perencanaan yang matang. Di sinilah orang tua tetap harus berpikiran terbuka. Anak-anak mempunyai pilihan dan daya tahan yang berbeda-beda. Dalam arti demikin, bukan berarti membiarkan anak dengan keputusannya sendiri, tetapi orang tua tetap mendorong menciptakan lingkungan tumbuh kembang yang positif.

harus datang.Rejeki itu bukan yang tertulis pada besaran gaji setiap bulan sekali. Tetapi apa yang telah Allah anu­gerahkan dan yang kita nik­ matinya. Beruntunglah bagi orang yang bisa menikmati rejeki itu karena rejeki yang kita terima besar dan agung yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Rejeki itu bukan melulu dari hasil pekerjaan yang kita geluti setiap

peringkat pertama sebagai penyebab gangguan fungsi kognitif-perilaku pada usia senja. Berdasarkan penyebabnya, demensia dibagi menjadi Penyakit Alzheimer, demensia vascular, dan demensia yang disebabkan oleh hal lain. Seperti telah disebutkan, kepikunan dapat merupakan faktor keturunan, penderita Penyakit Alzheimer cenderung memiliki lapisan otak yang lebih tipis dan kurang aktif, khususnya pada bagian korteks entorhinal. Penipisan lapisan ini dapat terjadi karena adanya variasi pada gen pembentuk apo-lipoprotein E4 (apo E4). Jadi, berhatihatilah mereka yang pada salah satu anggota keluarganya telah terbukti mengalami demensia. Berikut ini disebutkan 10 gejala umum yang menunjukkan gejala demensia, yaitu:

Perbedaan harapan orang tua dan kenyataan kebutuhan anak perlu disikapi dengan bijaksana dan arif. Jika demikian adanya, orang tua adalah bagian terpenting dari proses membantu anak memasuki dunia pendidikan, meskipun pada akhirnya ada perbedaan kepentingan antara orang tua dan kemauan anak. Kami pada akhirnya pun harus siap menjadi guru di rumah dan tetap suportif mendukung perkembangan pendidikan dia. Dimanapun anak bersekolah, dukungan orang tua tetap harus positif. Orang tua tetap berusaha menciptakan lingkungan belajar yang baik, menjadi penyemangat, pemantau, pembimbing dan fasilitator anak. Penyediaan lingkungan belajar yang positif di rumah akan membantu anak menemukan motivasi dan membentuk masa depannya tetap terarah dan terpola. Di mana pun anak sekolah, jika orang tua selalu peka dan menjadi lingkungan pendukung yang baik pada anak, insya allah, masa depan anak akan tetap dapat dibangun secara positif.

hari. Bisa jadi kita bekerja ditempat itu tetapi sumber rejeki yang besar dan lancar justru dari tempat lain. Karena Allah SWT maha berkehendak dan kuasa atas segala-galanya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Lihatlah kisahnya Hajar dan Nabi Ismail As. Hajar bolak balik me­lalukan sai tujuh kali, dari bukit shafa dan marwa. Hajar sibuk mencari air demi anaknya tercinta. Dengan

Gangguan daya ingat (sering lupa), tapi daya ingat jangka panjang masih baik (masih dapat bercerita mengenai kehidupannya pada zaman penjajahan Jepang). Normalnya, orang tua dapat lupa nama, janji, tapi sesekali dapat mengingatnya kembali. Salah meletakan barang. Normalnya, orang tua memang dapat salah meletakkan kunci/ dompet. Gangguan pengenalan (disorientasi waktu, tempat, orang). Normalnya, orang tua dapat lupa tanggal. Perubahan mood dan perilaku, seperti emosi yang labil. Seseorang juga pasti memiliki emosi, seperti sedih, cemas, ataupun gembira. Akan tetapi, emosi pada orang normal masih dapat dikendalikan dan tidak berubah dalam waktu yang singkat.

kesungguhan akhirnya Allah SWT menjawabnya. Dari bukit Shafa ke Marwa Hajar berlari-lari mencari rejeki, ternyata air zamzam itu muncul dari sudut Baitullah melalui kaki sang Ismail a.s. jika kita memiliki banyak rejeki jangan lupa; bahwa dalam rejekimu itu ada bagian oran lain. Tetap bersyukur niscaya nikmat makin bertambah dan berkah. (*)

Kesulitan berbicara dan berbahasa. Walaupun, secara normal, terkadang juga sulit menemukan istilah/kata-kata yang tepat. Kehilangan inisiatif, menjadi apatis, hanya duduk di depan TV berjam-jam, dan malas. Meskipun, seseorang yang lelah juga dapat merasa malas dalam melakukan suatu hal. Kesulitan mengambil keputusan yang tepat. Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti belanja, berpakaian, membayar telepon, dan mengelola keuangan. Perubahan kepribadian, seperti agresi/ mudah marah, paranoid. Kesulitan berpikir abstrak, tidak dapat mengerjakan perhitungan. Normalnya, seseorang akan merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

15


”SEI Mendapat Berkah Melalui Kripik Buah” SABILILLAH Entrepreneur Institute (SEI), program baru yang diadakan LAZIS Sabilillah yang bekerja sama dengan Mahasiswa PKL Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang sekitar 6 bulan yang lalu ini terus berusaha mencari inovasi-inovasi baru bagi pesertanya. SEI telah banyak mengalami perkembangan di tiap bulannya. Mulai dari kematangan materi pada peserta, perkembangan produk yang dihasilkan dengan mengemasnya menjadi lebih cantik dan menarik, pemasaran yang semakin meluas, sehingga terlihat semakin terbukanya banyak peluang bagi para peserta untuk sukses dalam berwirausaha. Pada tanggal 12 Desember 2015, Pengurus SEI berserta para peserta kali ini tidak bertemu dalam kelas seperti biasa, melainkan kami melakukan kunjungan kepada sebuah pabrik, yang usahanya semakin lama semakin sukses membludak dan menarik banyak peminat. Kami mengunjungi Pabrik Kripik yang berlokasi di daerah Bukit Tidar Malang. Pabrik rumahan ini dibangun oleh sepasang suami istri, ibu Ana dan suaminya yang dulu suaminya tersebut pernah bekerja di sebuah pabrik kripik seperti yang beliau punya sekarang. Pabrik rumahan ini mulai didirikan pada tahun 2012 dengan nama “BERKAH” dan menggunakan tabungan sebagai modal. Ini yang membuat kami kagum, karena mereka menggunakan modal dari tabungan yang telah dikumpulkannya sendiri dan tidak melalui pinjaman atau hutang. Pabrik ini memproduksi beberapa olahan kripik buah, seperti: nangka, apel, salak, dan lain sebagainya. Produksi buah ini memang memerlukan ketelatenan mulai dari pemilihan buah yang bagus, pengeringan, penggorengan, sampai pada pengemasannya. Dan hal itu sudah dilakukan oleh pabrik rumahan ini, dengan semangat serta usahanya yang membara membawa produknya menjadi lebih di kenal masyarakat luas, bahkan sekarang sudah sampai di kirim ke luar kota. Sebuah pusat perbelanjaan-pun yang ternama di Indonesia sebut saja “Indomaret” telah memesan kripik-kripik buah olahan dari pabrik ini selain di jual di toko oleholeh di daerah Malang. Pemasaran yang meluas inilah yang membuat pabrik ini memiliki omset yang semakin lama semakin membludak jauh dari dugaan mereka sebelumnya sejak awal pembentukan. Dengan

16

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

pemasaran yang semakin meluas membuat kemasan produknya semakin bervariasi, dari kemasan plastik yang tahan sekitar 3 bulan sampai kemasan alumunium foil yang bertahan sampai satu tahun sehingga akan tetap tahan untuk di kirim ke berbagai wilayah. Alat yang digunakan dalam pabrik ini sudah menyerupai pabrik kripik besar pada umumnya, mereka membuat alat penggorengan buatan tangan terampilnya sendiri dengan mengacu pada a l a t penggorengan kripik di pasaran, jika ukuran umumnya kecil mereka membuat dengan ukuran lebih besar. Mulai dari alat penggorengan sampai penyaringan telah dirancang dan dibuat oleh beliau sendiri. Bahkan menurutnya alat sebesar ini belum ada di pasaran. Alat buatannya ini bertenaga listirik, yang jika saat proses penggorengan listrik mati akan berpengaruh pada hasil gorengannya nanti. Ini yang membuat sebagian produk menjadi gagal dan tidak layak untuk dijual di pasaran. Kendalakendala seperti inilah yang harus mereka hadapi, saat produk ada yang gagal mereka menyisihkannya untuk cemilan sendiri atau diberikan kepada tetangga-tetangga sebagai cemilan sehari-hari. Karena meskipun produk terbilang gagal namun rasa tidak jauh beda dengan produk yang bagus, hanya saja bentuk dan warna yang kurang menarik untuk dipasarkan. Dengan omset yang semakin tinggi perlu adanya kecekatan dalam pengolahan produk, dalam hal ini pabrik yang hanya berjumlah sekitar 5 pekerja membuat produksi kurang mampu berjalan lebih cepat seperti yang diharapkan. Pemilik pabrik ini masih mempekerjakan keluarganya sendiri, mulai dari ibu, bu lek, pak lek, sepupu sebagai pekerjanya membantu kelancaran produk yang dihasilkan. Pemilik pabrik berharap, suatu saat nanti bisa mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk membantunya mengolah

produk kripik buah ini, karena semakin lama pesanan semakin banyak, pekerja menjadi kualahan. Maka dari itu perlunya tambahan pekerja agar produk yang sedang naik daun ini dapat berjalan dengan lancar, pesanan pelanggan sesuai harapan sehingga penghasilannya menjadi semakin tinggi. Harapan-harapan ini semua mampu mereka capai jika selalu melakukan hal yang terbaik dan tetap berhati-hati. Dengan sikap terampil, telaten, dan kerja kerasnya ini membuat mereka tidak pernah patah semangat meskipun jalan usaha

tidak selalu mulus. Terdapat juga saatsaat dimana mereka berada di bawah, seperti pada produk gagal, penghasilan menurun sampai hilang peminat telah mereka alami. Namun, mereka tidak pernah hiraukan gangguan-gangguan tersebut, mereka terus maju dengan membuat inovasi-inovasi baru pada produknya. Dengan usaha dan do’a semua akan jadi nyata. Sikap mereka ini menunjukkan bahwa usaha itu harus berjalan tahap demi tahap untuk dapat meraih sukses. SEI selalu mencari informasi-informasi baru seputar wirausaha untuk lebih menggugah semangat pesertanya mencapai impian menuju sukses dalam berwirausaha. Salah satunya belajar dari pengalaman pabrik rumahan milik Ibu Ana beserta suami ini, dengan melihat usaha, proses dan semangatnya diharapkan peserta SEI mampu mengikuti jejak beliaubeliau yang sudah mulai melangkah dijalan sukses. Karena “pengalaman yang dialami seseorang kemudian dibagikan/diceritakan akan lebih manfaat jika mampu membuat sebuah perubahan pada orang lain”. (*)


Dari kiri: Prof. Dr Ibrahim Bafadlal (Ketua 1 Yayasan Sabilillah), Prof. Dr. KH Thochah Hasan (Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah), Drs. KH. Mas’ud Ali MAg (Ketua II Yayasan Sabilillah)

Pengukuhan Takmir Masjid Sabilillah BIDANG peribadatan Yayasan Sabilillah, pada hari Rabu 23 Maret 2016 kembali mengundang sejumlah tokoh lembaga – lembaga dibawah Yayasan Sabilillah. Yang mana dimaksudkan untuk mendapatkan pembinaan dan juga pengarahan secara langsung dari ketua dewan Pembina yayasan sabilillah Malang, yakni Bapak Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan., selain memberikan banyak ilmu dan bimbingan kepada seluruh undangan pada hari itu beliau juga melantik dan mengukuhkan sejumlah pengurus takmir masjid Sabilillah periode tahun 2016 – 2019. Bertempat di ruang pertemuan yayasan Sabilillah, setidaknya 45 orang hadir siang itu. Lengkap seluruh pengurus Yayasan Sabilillah. Dalam tausyiyahnya KH. Tholchah Hasan menyampaikan bahwa sebelum dilantik, terlebih dahulu beliau melakukan sholat istikharah untuk menentukan dan melihat calon – calon takmir penerus generasi takmir masa sebelumnya. Meskipun masih banyak nama – nama lama yang muncul. Namun, beliau masih berharap dan percaya dengan kesolidan dan semangat mengayomi dan menjaga masjid Allah maka kebarokahan

usia akan didapat. Karena yang terpenting melalui parttisipasi langsung jama’ah adalah bahwa bapak – bapak takmir yang beliau berharap ada partisipasi langsung baru dilantik ini ialah pilihan secara khusus secara patungan dari 3 lembaga besar yang mempunyai kelebihan masing – yang saat ini ada yakni LAZIS Sabilillah, masing untuk saling dapat melengkapi Takmir Masjid Sabilillah dan Lembaga kekurangan satu sama lain dalam menjaga Pendidikan Islam Sabilillah. Baik melalui dan merawat masjid Sabilillah. program sosial, program pembangunan Selain mengukuhkan kepengurusan atau program bantuan bagi sarana Takmir masjid Sabilillah periode 2016 peribadatan. – 2019, Ketua Umum Yayasan Sabilillah Acara berlangsung hingga menjelang juga menyampaikan bahwa proses renovasi sholat ashar, didahului dengan santap dan perawatan masjid Sabilillah saat ini siang bersama seluruh pengurus Yayasan, setelah selesai dengan pemugaran qubah masjid Sabilillah berlanjut merenovasi pilar luar masjid Sabilillah beserta seluruh teras depan. Jika dianggarkan maka setidaknya masih dibutuhkan sekitar 200 hingga 300 juta untuk melengkapi proses renovasi Para pengurus takmir Masjid Sabilillah hingga rampung. Dalam kesempatan tersebut Kyai Tholchah pengurus takmir dan pengurus LAZIS Hasan menginginkan setidaknya selain Sabilillah. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE FEBRUARI 2016 SUMBER PENERIMAAN

74,419,488

Donatur

30,013,000

Warko

2,671,000

Rekening Bank

11,872,115

Kotak Amal Yatim

11,810,000

Kotak Amal Operasional Program

1,000,000

Wakaf

14,432,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

2,125,000

Penerimaan Lain-lain

496,373

Penerimaan Lain-lain

494331.83

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN FEBRUARI 2016 PENGELUARAN

60,011,855

Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ BantuanPrasaranaSekolahDhuafa’ Beasiswa Yatim

4,275,000 750,000 3,750,000

Bantuan Prasarana Sekolah Yatim

750,000

Privat Gratis

300,000

Perpustakaan

300,000

Prog. Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan Guru TPQ

200,000

Pembinaan Musolla

500,000

BimbinganBacaAl-Qur’anDewasa Pendidikan dan Pelatihan

3,250,000 98,000

Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi

1,906,000

Majalah Komunitas Sabilillah

4,350,000

Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga

1,777,500

Mustahik Sehat

1,291,000

Program Santunan Insentif Guru TPQ Fakir miskin

1,650,000 200,000

Lansia

2,350,000

Santunan Gharim

1,760,000

Fisabilillah

9,760,000

Ibnu Sabil

30,000

Mualaf

776,000

Insidentil Yatim

50,000 Operasional

Perlengkapan operasional Kantor Transportasi

500,000 1,272,000

Telpon

305,000

Konsumsi

282,000

Jamsostek

1,561,000

Amilin

7,650,000

Volunteer

2,600,000

Biaya Lain-lain

293,355

Inventaris Kantor Investasi ke Penitipan Anak Prog.BedahRumah&KontrakRumah

4,825,000 650,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN FEBRUARI 2016 No Nama 1 Arfida 2 Ibu Sutrisno 3 Rizky Agita 4 Ibu Kamiyatin 5 Aini Hayati 6 Ambarwati 7 Ayla Azzura M. 8 Dinnanda Nidia K. 9 Susanto 10 Sutrisna Wati 11 Edi Soepomo 12 Endang Sulaeni 13 Lukman 14 Hamba Allah (ANK) 15 Anis 2 16 Ate Rushendi 17 Diah 18 M. Rafa Naufal A. 19 M. RaIhan Rajendra Z. 20 Mafazah 21 Makali (Bp) 22 Moch. Antik 23 Moeadi,H 24 Sahid,H 25 Satria Jati Perdana 26 Sofian Arief

18

Rp 10,000 10,000 10,000 15,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000

Sabilillah Edisi 138 / Maret 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Sugeng Hari M Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) Andika Irhab M. Moch Iksan,H Agus Triyono Alm.H.Abd. Kadirun Anis Anni CV.Wiratama Diyah Kartini Dwi Retna Dwi Suryanto Dwijo Sulastiono Dwiyan Zakaria Edra Ertantyo Eka Prasetya H. Eko Ujang K. Hamba Allah (LTF) Gus Andik Hj. Dewi ZN. Suhariyanti Indra Kurniawan Irma Anindiati Erfiet Y. /Rr. Arintya S.

30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

54 Hamba Allah (LLS) 55 M. Muwidha 56 M. Nanang Sulton 57 Mbk. Mujiati 58 Mien (Ibu) 59 Moch. Soleh 60 N. Yusuf 61 Ninuk 62 Hamba Allah (NXDR) 63 Resya Ayu Anita 64 Riana (Ibu) 65 Rizky Aulia 66 Slamet Riyadi,H 67 Soleh Gatot 68 Subardi (ibu) 69 Supardi 70 Tatik 71 Taufikurrahman 72 Trias Widandini 73 Tutik Mahaleni 74 Hamba Allah (YEW) 75 Zamzami (Ibu) 76 Nur Hidayati 2 77 Yudianto 78 Sumadi Listiyo 79 Liliya Indra Cahyani 80 Joko Subur 81 Mudjoko 82 Ibu Sugeng 83 Yuanita Kurniawati 84 Hamba Allah (BSM) 85 Agus Satriadi M. 86 Amien L.Chaziem 87 Aprilia Ridhowati 88 Asa Dewi F. 89 Astrid Titisari 90 Bambang Budi W. 91 Cyntia Putri 92 Diana sekeluarga 93 Drs.H.Hariadi 94 Eni Cholida 95 Fachrul Rozi 96 Faizal Reza 97 Hamba Allah (FRD) 98 Fuad & Akmal 99 Gatot Kisworo 100 H. Misbahul Anam 101 H. Buwono 102 H. Karbi 103 Haris Fajar 104 Harmaji 105 Hasan Al-Badry 106 Heru Pratikno 107 Hj. Endang Samidi 108 Hj. Siti Aminah Rofi’i 109 Irma Trisna Santi 110 Kurniawati, SH 111 Listia Amalia 112 M. Mansur Hidayat 113 Maryanto 114 Nadya Nafis K 115 Nur Laila Saidah 116 Nursalam & Lilik 117 Nusi Tristiawati 118 Penitipan Anak 119 Rachmat Taufiq 120 Rizky Lintarta 121 Saida Ichana 122 Sri Hendrastuti 123 Hamba Allah (SWDD) 124 Taufik Hidayah 125 Titik Puji L. 126 Hamba Allah (TMNSH) 127 Wardoyo 128 Winarti 129 Wiwied Agus K. 130 Yuniawati P. 131 Sudarianto 132 Hariraturrizqya 133 H. Muchlis Diagama 134 Siswanto 135 Widodo 136 Agus Wardhana

50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 55,000 55,000 60,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 78,500 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 120,000 150,000 150,000 150,000 150,000 160,000

137 Danu Wahyu H. 170,000 138 Jose Arsanto 170,000 139 Soewito 175,000 140 Diyah Djajautami 180,000 141 Atiek Aries S. 186,000 142 Abd. Baragbah 200,000 143 Amir Mahmud S. 200,000 145 Ansori 200,000 146 Arif Marsudiono 200,000 147 Asrilla 200,000 148 Azmy Khairany 200,000 149 Dian Indra C. 200,000 150 H. Ahadun 200,000 151 Hamba Allah (BNI) 200,000 152 Hj. Lilik Rohayati 200,000 153 Irkham Faisol 200,000 154 Mudjiono &Dwi PA. 200,000 155 Nanang Windarto 200,000 156 Ratih Indah A 200,000 157 Sari W. -A. Yuseno 400,000 158 Shynta Lilia 200,000 159 Suko Wiyono 200,000 160 Syuriansyah Alwi 200,000 161 (GP) Hamba Allah 205,115 162 Hamba Allah (ABD) 215,000 163 Sellyna (Hamba Allah) 228,000 164 Aditya Y.N. 250,000 165 Fitrio Devi Antony 250,000 166 H.Ahadun 250,000 167 Hj. Lilik Rohayati 250,000 168 Lulu’atul Munawaroh 250,000 169 Reza 250,000 170 Rosyad,SH 250,000 171 Rusgi 250,000 172 Teguh Setiawan seklrg 250,000 173 M. Armansyah Achijat 251,500 174 Alm. Aminah Binti - Hasan 300,000 175 Dini 300,000 176 Fakhriza 300,000 177 Nonot Harnowo 300,000 178 R. Atmaja SP -R. Dhito 300,000 179 Aniswatul Khamidah 400,000 180 Didit Supramono 400,000 181 Sri Hernaning A 410,000 182 Hamba Allah 451,000 183 Arifin Hasyim 500,000 184 Kuswohadi 500,000 185 M. Bachrun Rosyidi 500,000 186 Niswati 500,000 187 Nunuk Widayati 500,000 188 Buku Agus Mustofa 500,000 189 H.M. Mas’ud Said 500,000 190 Hj.Utami Widiati,MA 500,000 191 Roikhin 500,000 192 Suharsono 500,000 193 Hendra Pah (BNI) 550,000 194 Okki Kurniawan 600,000 195 Anita R. & M. Irfan 650,000 196 Hamba Allah 650,000 197 H. Zainul Fadli,M.Kes 700,000 198 Hamba Allah 700,000 199 Suwartono 700,000 200 Erik Kurniawan 800,000 201 Agung Cahyono 1,000,000 202 Almh. Sringatin & Sumardi 1,000,000 203 Apple Strudle 1,000,000 204 Dr. Dian Suprodyo 1,000,000 205 Hamba Allah (L/S) 1,000,000 206 Hamba Allah (M/R) 1,000,000 207 Hamba Allah (SA/SRA) 1,000,000 208 Kotak Operasional Program 1,000,000 209 Retno Mastuti 1,000,000 210 Robert 1,000,000 211 Rudi Imam Santoso 1,000,000 212 Yudi Hartanto 1,000,000 213 Warko Yatim 1,217,500 214 Istuti Muhaddah Ode 1,350,000 215 Warko Infaq Operasional 1,453,500 216 M. Syamsul Arif 2,000,000 217 Heru Prasongko W. 2,400,000 218 Gatot & Novi 2,450,000 219 Masjid - Wakaf 8,832,000 220 Masjid - Yatim 11,810,000


FORMULIR WAKAF AMBULAN Untuk Fakir Miskin, Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu

Call Center: 0341-491 677 / 089 8000 8078 gunting di sini

FORMULIR DONATUR

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul M.Ag, DR.KH. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Lc, Fatwa: KH. Basori, Drs. Abdul Madjid Ridwan, Drs. SAg. Marzuki Lc, H. H. Madjid Prof. Ridwan, Drs. Marzuki Mustamar, H. Anas Ketua LAZIS: ChoirulKH. Anwar, MSi,Mustamar, Wakil Ketua: Anas Basori, Ketua LAZIS: ChoirulOprasional: Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Abdul Adzim Manager Ust. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Ust. Sulaiman AP, ST,H.Pengawas: Hj.Irsyad, EnggarLc. Nursasi, SE,Oprasional: MM, Sekretaris: Mochammad AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Bendahara Harian:Sholeh, Mafazah, Networking Sulaiman AP, Sholeh, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM,Hartono, Sekretaris: Mochammad AP, SE.Ak, Bendahara Umum:dan H. Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Harian: Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S.,Kerjasama: Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Mulyono Hartono, Bendahara Mafazah, SE.Ak, Networking dan H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: Sofyan Arief, S., NM. Taufik Hidayat,Manager MarketingPendistribusian Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah WidhiHidayat, HandokoMarketing KomuniHM. Tukiran Dra. Hj. Azizah, dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, Ssos, NM. Taufik kasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.