Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisi Juli 2016

Page 1

Profil Santunan

Ulasan Lembaga

Dua Sejoli, Lansia Diran & Poniti

Masjid Sabilillah Monumen Perjuangan Kemerdekaan RI 1945

Halal Bihalal

Keluarga Besar Yayasan Sabilillah


Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4

Rekening Kami Bank BNI Zakat Shodaqah Yatim

Syariah: : 111 333 9914 : 111 333 9946 : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31

Bank BRI:

Shodaqah

: 0051 01 002222 302

Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48


Syawal Bulan Evaluasi Assalamu’alaikum Wr.wb. Sahabat Sabilillah yang di rahmati Alloh SWT, Hari ini kita telah sampai pada bulan Syawal. Bulan Syawal artinya bulan peningkatan. Dimana kita telah menyelesaikan pendidikan selama bulan Ramadhan, kita bisa lihat raport kita setelah Ramadhan. Apakah ada perubahan tingkah laku, amalan, ibadah yang berubah atau meningkat dibanding sebelum Ramadhan lalu. Jika ada peningkatan, maka insyaAlloh Ramadhan kita sukses. Begitu sebaliknya, jika amalan kita te tap seperti sebelumnya, astaghfirulloh, amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan hanyalah sekedar menggugurkan kewajiban saja. Mungkin kurang keihlasan dalam kita menjalankannya, atau kita kurang menjaga amalan kita dari hal-hal yang merusaknya. Sahabat Sabilillah, itulah makna sesungguhnya bulan Syawal. Islam adalah agama yang menuntut pemeluknya untuk selalu meningkat dalam segala hal dunia maupun akhirat. Target hidup seorang muslim adalah sukses dunia akherat, dunia kayaraya sejahtera, akhirat husnul khotimah masuk surga. Seperti doa yang selalu kita baca, fiddunya khasanah wafil akhiroti khasanah. Manajemen seorang muslim adalah manajemen sukses, hari ini harus lebih baik dari hari kemaren. Jika hari ini sama dengan kemaren kita rugi. Jika hari ini lebih buruk dari kemaren kita bangkrut. Artinya segala sesuatu harus direncanakan dahulu sebelum pelaksanaan, di monitoring dan di awasi ketika pelaksanaan dan harus di evaluasi setelah pelaksanaan. Mungkin kita belum pernah merencanakan adanya peningkatan ibadah dan amaliyah kita hingga kita sepertinya tak perlu mengevaluasi ibadah dan amaliyah kita. Sahabat Sabilillah, marilah kita selalu berupaya sekuat tenaga fikiran kita untuk menjadi insan yang bertaqwa. Dengan selalu berharap pertolongan Alloh SWT. Untuk menjadikan diri kita sebaik-baik umat yang dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya pada manusia yang lain. Atas nama seluruh Pengurus LAZIS Sabilillah dan Redaksi Majalah Komunitas mengucapkan beribu maaf atas kehilafan selama bertugas. Jaa’lanaloohu waiyyakum minal aidin wal faizin.amiin.

Syi’ar

Usai Ramadhan Jangan Makin Sombong...? ............................................... 4

Kolom Utama

Inspirasi Ramadhan ............................................................................... 5

Ekonomi Islam

Lebaran Dan Larangan Berlebih-Lebihan .................................................. 6

Min Nuril Islam

Yang Menguasai di hari Pembalasan (2) ................................................... 7

Ulasan Lembaga

Masjid Sabilillah Monumen Perjuangan Kemerdekaan RI 1945 ...................... 8

Kisah Teladan

KH. Abdul Wahid Hasyim (Bagian 4 - Habis) ............................................ 9

Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Istiqamah Pasca Ramadhan .................................................................. 12 Profil Santunan Dua Sejoli, Lansia Diran & Poniti .................................................................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting ................... 14-15 Program Amanah

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masjid Sabilillah ............................................. 16

Sabilillah News

Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Sabilillah ........................................ 17

Laporan Keuangan Periode Bulan Juni 2016 ................................................................. 18

Tukang Becak dan Al-Quran KALI ini, saya sengaja sholat jumat di Masjid Agung Jamik Malang. Kebetulan, Khatib yang bertugas di Masjid Agung Jamik kali ini adalah Ustad Faris Khoirul Anam. Beliau adalah pengajar di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Arab di Universitas Negeri Malang. Dalam Khutbahnya, beliau menerangkan seputar hubungan dengan Allah SWT (Hablum Minallah) dan Hubungan engan Manusia (Hablum Minannas). Salah satu point penting dalam Khutbah itu, salah satu ibadah puasa yang selama bulan Ramadhan itu akan “Melahirkan orang yang pemaaf”. Tentu saja, ini sangat bermanfaat bagi umat agar supaya mampu membina hubungan antara Allah SWT dengan sebaik-baiknya, dan ketika usai Ramadhan, hubungan dengan sesama dibangun dengan baik. Usai sholat Jumat, saya menemui seorang tukang becak yang bernama “sahar”. Tanpa transaki terlebih dahulu, saya meminta kepada tukang becak agar mengantarkan ke Pecinan (Toko Kain Nelly). Biasanya, saya memberikan imbalan kepada tukang becak sekitar Rp. 15.000. Nah, yang menarik ialah, tukang becak itu usianya mulai lansia. Beliau mengatakan, kalau tahun ini usianya memasuki usia 70 tahun. Bagi tukang becak, usia seperti ini sudah terlalu tua. Tetapi, beliau masih kuat, tahes. Tidak terlihat lelah dalam mengayuh becaknya. Beliau juga bercerita, kalau putranya ada 6. Tinggal satu putranya yang belum menikah. Selama dalam perjalanan, dari Masjid Jamik Menuju Pecinan (Toko Nelly) saya sempatkan ngobrol dengan tukang becak tersebut. Yang membuat saya tertarik, usia beliau mendekati 70 tahun tidak ngos-ngosan ketika dalam perjalanan. Ini benar-benar tukang becak yang keren banget. Padahal, sebagian besar orang yang usianya memasuki 70 sudah kewut dan tidak kuat becak. Lantas saya bertanya “Bapak ngrokok nggak? Beliau menjawab “Iya, saya merokok, tetapi tidak sering. Kecuali habis minum kopi, saya merokok. Itupun jarang sekali. Beliau menceritakan paling suka makan sayur-sayuran. Kemudian saya bertanya “apa sering makan daging? Beliau menjawab “saya makan daging kalau ada tahlilan atau udangan”. Kemudian bapak tersebut bertutur, jika dirinya tidak suka makan daging ayam horen, karena banyak racunnya. Bersambung ke halaman 19

PENASEHAT

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza


Usai Ramadhan Jangan Makin Sombong...? S

etiap hari raya idul fitri Syair arab mengatakan “idul fitri itu bukan bagi orang yang memaki baju baru, tetapi idul fitri itu bagi orang yang ketaatannya bertambah”. Artinya, orang yang dikatakan benar-benar mendapatkan berkah dan ampunan Allah SWT selama bulan Ramadhan yaitu orang-orang yang kesalehan pribadi dan sosialnya bertambah pasca Ramadhan. Sebagaimana penuturan Rosulullah SAW yang artinya “rugi besar bagi orang yang mendapatkan bulan Ramadhan tetapi tidak mendapatkan ampunan Allah SWT” (HR.Al-Hakim) Secara pribadi, mestinya orang yang berpuasa selama bulan suci Ramadhan benar-benar terlihat perubahan yang nyata (positif), seperti; menjaga sholat lima waktu dengan berjamaah, menjaga sholat sunnah rawathib, dan juga sunnah dhuha. Bahkan, sholat malam dan witirnya tidak berubah, baik durasinya mapupun kualitas dan kuantitasnya, sebagaimana kebiasaan pada bulan suci Ramadhan. Kendati demikian, walaupun mengalami perubahan positif yang sangat nyata, orang tersebut tidak pernah merasa lebih baik baik dari pada orang lain. Semakin bertambah ilmunya, akan semakin bertambah sifat tawadu’nya (rendah hatinya). Di dalam kitab Risalah Al-Qusairiyah dikatakan “orang yang merasa dirinya tawadu’ (rendah

4

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

diri), berarti ada butiran kesombongan di dalam hatinya”. Sedangkan yang dimaksud dengan kesalehan sosial, yaitu orang-orang yang sangat peduli dengan sesama, seperti; suka berbagi makanan kepada faqir dan miskin, suka bersedekah dan sedekah. Bahkan, selalu berusaha tidak merepotkan orang lain. Allah SWT berfirman yang artinya” jika kalian berbuat baik (ihsan), berarti kalian telah berbuat baik kepada diri kalian sendiri”. Rosulullah SAW bersabda”Allah senantiasa bersama (membantu) hambaNya, selama hamba itu selalu membantu saudaranya”. Dalam bahasa Al-Quran, orang yang menunaikan ibadah puasa selama bulan puasa penuh yang dilandasi iman dan semata-mata karena Allah SWT, niscaya ia akan menjadi orang yang bertaqwa (muttaqin). Ciri khas orang yang bertaqwa itu “tidak suka marah (menahan amarah), suka berbagi baik dalam kondisi sulit maupun lapang, dan menjadi orang yang pemaaf (bukan pendendam). Begitulah penjelasan Al-Quran. Di atas itu adalah standarisasi kualitas ibadah puasa seseorang. Barang siapa yang berpuasa penuh selama bulan suci Ramadhan, menghidupkan malamnya dengan tarawih dan witir, dan juga membaca Al-Quran.

Tetapi, masih menjadi pendengki (hasud), takabbur (merasa lebih baik), merasa ibadahnya lebih baik, berarti puasanya perlu di evaluasi kembali. Jangan-jangan puasanya hanya sekedar mengugurkan kewajiban, atau sekedar menahan makan dan minum. Barang siapa yang masih pelit terhadap sesama, baik pelit materi atau ilmu. Enggan berbagi kepada sesama, dengan beragama alasan, maka puasa Ramadhan selama sebulan perlu juga di evaluasi. Begitu juga jika mendapati seseorang yang masih enggan memaafkan kesalahan sesama, padahal dia tahu bahwa memaafkan itu perintah Allah SWT dan tuntunan sunnah Rosulullah SAW, maka puasa Ramadhan selama sebulan perlu dievaluasi. Jika belum bisa menjadi orang yang bertaqwa yang sesungguhnya ketika puasa bulan suci Ramadhan. Setidaknya puasa itu menjadi pelebur dosa-dosa, sebagaimana yang disampaikan Rosulullah SAW “antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosadosa besar (HR Muslim). Dengan catatan, sholat, puasa dilaksanakan dengan sebaikbaiknya, atas dasar penuh ke-iman dan semata-mata karena Allah SWT. (Red*)


Inspirasi Ramadhan Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan

P

Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah

esan Ramadhan begitu banyak. Sebagian orang banyak yang mendapat inspirasi dan sebagian tidak dapat inspirasi sama sekali walaupun berkali-kali. Karena semakin tahun ada penurunan kuantitas dan kualitas ibadah pada bulan Ramadhan. Apakah para pengajar dari para Kyai dan ustad kurang tepat di dalam mengajarkan atau tidak bisa memberikan keteladanan kepada jamaahnya sehingga tidak ikut manut kepada Kyainya. Saat ini berjuta-Juta umat islam dunia menjalankan ibadah puasa dalam kondisi ketakutan. Jumlah pengungsi umat Islam sekitar 60 juta. Padahal pada perang dunia kedua hanya 50 juta. Sebagian besar pengungsi adalah umat islam. Ini sangat memprihatinkan. Umat islam yang meninggal karena konflik perang sekitar 300 ribu. Ada 5 Negara yang paling banyak menjadi korban karena konflik, seperti: Sudan, Afganistan, Syiria, Iraq, Yaman. Mereka tidak bisa melaksanakan ibadah

dengan aman dan nyaman.Mengapa itu terjadi? barangkali mereka kurang sabar dan tidak rukun. Padahal itu pesan Ramadhan. Dan yang ada pada mereka adalah “AlAdawah dan Al-Bagdho’ (permusuhan dan dan kebencian). Setiap hari mereka berfikir bagaimana menjatuhkan dan menghancurkan sesama muslim. Padahal semua itu merupakan perilakunya syetan. Dalam sebuah ilustrasi yang bersumber dari hadist Rosulullah SAW. Ada sebuah kisah tiga orang, kulitnya rusak, kepalanya tidak tumbuh rambut dan yang ketiga orang yang buta. Ketiganya bedoa puluhan tahun agar bisa disembuhkan. Pertama, orang yang kulitnya rusak diobati oleh Malaikat yang mendo-mendo (menyamar) menjadi orang biasa yang ngobati. Setelah di obati maka sembuhlah dia. Kemudian Malaikat itu bertanya “Setelah sembuh, apa yang engkau inginkan? Laki-laki itu menjawab” saya pingin onta. Kemudian Malaikat itu memberi onta yang sedang bunting (hamil). Ahirnya dalam waktu yang singkat orang yang sakit kulit dan sembuh menjafi orang kaya raya dari merawat dan beternak unta. Selanjutnya orang yang rambut plontos (gundul) agar rambutnya tumbuh. Di suwuk oleh malaikat rambutnya tumbuh. Dia juga ingin mendapatkan sapi. Pun juga ia menjadi kaya karena beternak sapi seperti orang yang pertama. Kemudian orang yang buta itu juga disuwuk akhirnya bisa melihat. Dia meminta kambing. sehingga menjadi kaya karena kambingnya berkembang

begitu cepat. Setelah sekian tahun. Malaikat datang lagi dalam bentuk lain mengaku orang fakir yang sangat membutuhkan. Malaikat itu meminta satu ekor untuk dibuat bekal karena miskin. Ternyata peternak onta menolak. Dia tidak menngakui kalau rejeki berupa onta dari Allah SWT. Dia kufur nikmat. Akhirnya Malaikat itu berdoa agar orang tersebut dikembalikan kepada keadaan semula. Begitu juga dengan orang yang kepalanya plontos kufur nikmat. Dia pelit. Akhirnya kembali miskin dan rambutnya rontok. Lain lagi dengan yang buta, rupanya yang buta lebih dermawan. Dia bilang “pak... sampeyan pingin berapa kambing, silahkan...! Berapa kambing yang diperlukan. Rupanya orang menyadari bahwa semua itu dari Allah SWT. Kemudian Malaikat mengatakan “semoga rejekinya dijaga oleh Allah SWT”. Saya adalah orang yang datang waktu engkau masih buta dan miskin. Dalam akhir ceramahnya, KH Tholhah mengingatkan agar selalu syukur kepada Allah SWT dan tidak berbangga diri atas kesuksesan yang telah diraih. Bisa jadi bangsa Arab yang saat ini diberikan kenikmatan dengan limpahan minyak kemudian merasa dirinya lebih baik dan mengaku kalau dirinyalah yang berhasil sehingga lupa bahwa yang memberikan kenyamanan dan yang memberi makan dari kelaparan dan yang memberikan keamanan dari rasa takut adalah Allah SWT. Jika sampai lupa, maka bangsa Arab akan dikembalikan semua, sebagaimana orang yang gundul di atas. (Abdul Adzim Irsad. Malang. 16/07/2016). (*) Dari Tausiah Halal bihalal Yayasan Sabilillah. Oleh : Prof. Dr. K.H. Tholcha Hasan

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

5


Sebagaimana tulisan saya pada edisi sebelumnya, lebaran saat ini bagi masyarakat muslim tidak hanya sebagai perayaan ke­suk­ sesan melakanasakan puasa ra­ madlan satu bulan. Akan tetapi juga merupakan bagian dari upaya menunjukkan eksistensi diri akan kesuksesan yang telah diraihnya di kampung halaman. Baik yang belum sukses, sedang sukses atau telah sukses dalam kurun waktu yang lama, semua ingin me­nun­ jukkan apa yang telah diraihnya. Hal ini sangat terlihat dari perilaku warga masyarakat yang merantau ketika mudik dengan segala pernak perniknya. Mudik lebaran seakan telah menjadi bagian dari gaya hidup. Jutaan orang rela melakukan per­ jalanan panjang yang me­lelahkan dengan berbagai alat transportasi. Ada yang mudik gratis, meng­ gunakan kendaraan umum, ken­ daraan pribadi baik mobil maupun

6

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

motor, dan yang lainnya. Bahkan terkadang sampai melakukan pelanggaran, dengan meng­gu­ nakan kendaraan tidak se­ba­ gaimana peruntukannya. Sesam­ pai di kampung halaman, baju baru, kendaraan baru yang ter­ kadang juga hasil sewa, serta segala pernak-pernik asesoris yang me­ nunjang penampilan ditunjukkan agar terkesan fashionable. Memang ini semua tidak ada yang salah, sepanjang dilakukan sesuai kemampuan dan tidak me­ ngurangi makna lebaran untuk mengurangi dosa dengan ber­ silaturrohmi untuk saling me­maaf­ kan. Setelah puasa satu bulan dengan janji jika dilaksanakan dengan keimanan dan keihlasan akan keihlasan akan diampuni dosanya yang telah lalu oleh Allah swt (Man shoma imanan wahtisa­ ban ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbih), bulan syawal saatnya saling memaafkan untuk meng­ hapus doa hak adam. Dengan demikian, lebaran bukan hanya saat pesta kemenangan dengan menunjukkan sesuatu yang serba baru yang terkadang melebihi kemampun ekonomi yang se­

benarnya. Tetapi juga (hartamu) pada jalan harus selalu mem­ Allah, maka diantara perhatikan tata laku kamu ada orang yang dalam melakukan kikir dan siapa yang aktivitas konsumtif, kikir sesungguhnya agar tidak kembali dia hanyalah kikir mengulang kesalahan trehadap dirinya sen­ dengan melakukan diri (Muhammad O l e h : berbagai aktivitas 38)”. Keempat, pe­ yang tidak melanggar ringatan Rasulullah Noor Shodiq Askandar ajaran agama. saw tentang peng­ Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang Ajaran Islam telah gunaan harta : “Se­ memberikan beberapa sung­g uhya Allah patokan dasar. Pertama, tidak men­jadikan dunia ini atas tiga boleh melakukan pemenuhan secara bagian : Bagi orang mukmin di­ berlebih-lebihan. Firman Allah : pergunakan untuk bekal akhirat, “Janganlah kamu berlebih-lebihan, bagi orang munafiq ; dipergunakan sesungguhnya Allah tidak menyukai untuk perhiasan, dan bagi orang (Al An’am 141)”. Kedua, dalam kafir ; dipergunakan untuk me­ membelanjakan harta kekayaan mnuhi nafsunya (HR. Ibnu Abbas) dilarang berlaku boros, sebagiamana Kini saatnya kita semua me­ firman Allah : “Sesungguhnya lakukan refleksi diri atas apa yang pemboros-pemboros itu adalah kita lakukan pada saat lebaran ini. saudara syaitan dan syaitan ini Bisa jadi sudah, bisa juga belum. adalah sangat ingkar kepada Akan tetapi bisa juga kita lupa Tuhannya (Al Isro’ 27)”. Ketiga, bahwa yang telah kita lakukan anjuran untuk menafqohkan sedikit melenceng dari norma-norma sebagian kekayaan yang dimilikinya agama. Semoga Allah swt me­maaf­ untuk kepentingan di jalan Allah kan setiap yang kesalahan yang dan larangan kikir. Firman Allah: telah kita lakukan. Semoga juga, “Ingatlah kamu ini orang-orang antar sesame kita juga saling me­ yang diajak untuk menafkahkan maafkan. Bagaimana dengan anda?


Yang Menguasai di Hari Pembalasan Oleh:

Bagian: 2 Sebab ada di antara para makhluk yang menjadi raja, namun ia bukanlah sang pemilik kerajaannya. Dia hanyalah orang yang berlabel raja, tapi pada hakikatnya kekuasaan tidak di tangannya. Begitu pula ada di antara para manusia yang menjadi pemilik sesuatu, namun bukan seorang raja, sebagaimana kondisi kebanyakan orang. Adapun Allah saw adalah Raja dan Pemilik. Dari kedua makna itu dapat dipahami adanya arti : "berkuasa" dan bertindak dengan sepenuhnya. Sebab itulah maka diterjemahkan dengan: "Yang menguasai Kekuasaan, kerajaan serta kepemilikan mutlak berada di tangan Allah yang tidak dapat diungguli, diimbangi dan diseratai oleh siapapun dan sesuatu apapun juga. Firman Allah:

Katakanlah : "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.Ali „Imran : 26)

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (QS.AlFurqan: 26 (Kemudian Yaumiddin) terdiri dari dua kata; pertama kata "Yaum" yang artinya adalah “hari”, tetapi yang dimaksud di sini ialah waktu secara mutlak. Dan kedua kata "Ad-Din" yang banyak artinya, antara lain : Perhitungan, ganjaran, pembalasan, patuh, menundukkan, syariat dan agama. Dan yang dimaksud dengan Yaumiddin: hari Pembalasan) ialah hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk Lafal „yaumuddiin‟ disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun yang mempunyai kekuasaan, kecuali hanya Allah Taala semata, sesuai dengan firman Allah Taala yang menyatakan, “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini (hari kiamat)? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.”[3]

Pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (lalu Allah berfirman) : "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (QS.AlMu‟min/Ghafir : 16 Nama-nama

H. Anas Basori Alwi lain dari

Yaumiddin adalah

)

yaumilqiyaamah : hari kiamat yaumuilhisaab : hari perhitungan yaumiljazaa': hari pembalasan dan sebagainya. Dan arti yang selaras di sini ialah "pembalasan". Jadi "Maaliki yaumiddin" maksudnya "Tuhan itulah yang berkuasa dan yang dapat bertindak dengan sepenuhnya terhadap semua makhluk-Nya pada hari pembalasan itu". Sebetulnya pada hari kemudian itu banyak hal-hal yang terjadi, yaitu hari kiamat, hari berbangkit, hari berkumpul, hari perhitungan dan hari pembalasan, tetapi di sini hanya pembalasan sajalah yang disebut oleh Allah, karena itulah yang terpenting. Yang lain, seperti kiamat, berbangkit dan seterusnya, merupakan pendahuluan dari pembalasan itu, sehingga "hari pembalasan" itulah yang lebih tepat. Firman Allah -

-

Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (QS.Al-Infithar : 17 – 19

Bersambung

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

7


Masjid Sabilillah Monumen Perjuangan Kemerdekaan RI 1945 MASJID Sabilillah adalah merupakan monument perjuangan para ulama’dan santri dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia 1945.17 Agustus yang selalu kita peringati merupakan hari yang paling bersejarah yang tidak akan kita lupakan sampai akhir hayat. Proklamasi kemer­ dekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 itu merupakan sebuah tonggak bersejarah yang selalu kita ingat betapa gigihnya para pejuang Indonesia dalam menumpas para penjajah yang datang ke Indonesia. Namun dari itu tahukah anda bahwa Malang pernah menjadi saksi perjuangan kemerdekaan yang dipelopori oleh ulama dan santri. Umat islam bersatu padu dalam mem­per­tahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada masa pra-kemerdekaan ada dua gerakan yang terkenal yaitu Hizbullah dan Sabilillah. Dua gerakan ini tidak memiliki per­ bedaan yang sig­nifikan, Hizbullah adalah wadah perjuangan para santri sedangkan Sabilillah adalah wadah perjuangan para kyai, ulama dan mereka yang sudah berusia dewasa. Dari forum guru sejarah me­ nyebutkan, bahwa Sabilillah adalah lascar rakyat yang paling kuat yang pernah hidup di bumi Indonesia. Meskipun disisihkan dalam sejarah dan museummuseum yang ada di negeri ini, Pada masa perang fisik melawan penjajah sambil menunggu ber­ gabungnya para pemuda yang sudah terlatih kemiliteran di Cibarusah, laskar Hizbullah dan Sabililah yang telah mendapatkan motivasi dari para kyai dibe­ rangkatkan ke Surabaya. Mereka siap menyatakan tempur di Sura­ baya pada November 1945 untuk menghadang sekutu. Lascar His­ bullah dan Sabillillah ber­kum­pul di Singosari dengan ber­sen­jatakan bambu runcing, ketapel dan senjata tajam. Ketika terjadi pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, setiap pejuang yang mencintai kemerdekaan Indonesia ikut me­ ngangkat senjata dalam mengusir tentara sekutu. Dari kota Malang

8

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Tim LAZIS berpose di prasasti Masjid Sabilillah pada hari santri lalu.

tidak sedikit para pejuang yang berani meninggalkan kotanya guna ikut bergabung bersama para pejuang lainnya. Pada minggu keempat di bulan November, pasukan yang tergabung dalam Hisbullah dan Sabilillah mengalir ke medan pertempuran di Surabaya. Barisan Hizbullah dan Sabilillah itu bertempur di bawah komando Imam Sudja’i. Di antara mereka tidak sedikit yang gugur sebagai kusuma bangsa di daerah pertempuran mulai Wonokromo, Waru, Baduran dan lainnya. Singosari sebagai pusat markas Sabilillah rupanya menjadi benteng kokoh bagi Belanda yang bernafsu untuk memasuki kota Malang. Namun, dalam sebuah pagi buta di tahun 1947, Belanda di bawah pimpinan Jenderal Spoor meng­ gempur dengan menembakkan meriam dan mortir hingga Singo­ sari dan Malang hancur berantakan. Menurut data yang diungkap Majalah al Mujtama’ Malang merupakan pusat kekuatan His­ bullah dan Sabilillah yang digalang untuk bergerak menuju Surabaya yang waktu itu akan diduduki oleh penjajah dan dikenal dengan

peristiwa 10 November. Batalyon Hisbullah adalah tentara yang sangat ganas dan ditakuti musuh, karena dalam gerakannya tidak menunggu komando atasan. Sebagai kenangan bagi ulama Islam yang berjiwa patriotik, Ihwal riwayat pendirian masjid ini adalah keprihatinan dari sekelompok ulama di Malang karena kisah heroic tidak dikenang dan mulai dilupakan bangsa Indonesia. Se­ bagai bentuk terima kasih atas jasa para syuhada dan upaya me­ ngenang perjuangan mereka, mas­jid ini didirikan. Selain sebagai rumah ibadah juga sebagai monument perjuangan dimana para ulama yang tergabung dalam barisan Sabilillah pernah berjasa dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Untuk menghormati dan me­ nga­badikan ketaqwaan ke­pah­ lawanan para ulama serta untuk meneladani semangat perjuangan dalam membela agama, bangsa dan tanah-air, maka Masjid Raya ini diberi nama Sabilillah. Di teras masjid ada sebuah prasasti kecil untuk mengenang perjuangan kemerdekaan yang di­pelopori oleh alim ulama. Pra­

sasti itu berbunyi: “Masjid Sa­ bi­lillah sebagai monument per­ juangan kemerdekaan RI 1945 yang dipelopori oleh alim ulama.” Prasasti itu menegaskan bahwa di Malang menyimpan kisah he­ roikyang dilakukan oleh umat islam pada masa pra dan pasca kemerdekaan. Kelompok yang melakukan perlawanan itu di­ pelopori oleh para ulama. Ke­ lompok pejuang berkumpul dalam wadah bernama Lascar Sabilillah. Dan masjid ini merupakan saksi bisu dari kisah heroic kaum syuhada. Maka dalam merancang bangunan masjid, Masjid Sabilillah dirancang memiliki simbul-simbul perjuangan yaitu jumlah tiang masjid sebanyak 17 buah, symbol tanggal kemerdekaan RI dan jumlah rokaat sholat wajib yaitu 17 rokaat sholat tiap sehari semalam. Tinggi tiang masjid 8 meter, symbol bulan kemerdekaan RI dan jumlah pintu surge.Tinggi menara masjid 45 meter dan jumlah lampu gantung berjumlah 45 buah, symbol tahun kemerdekaan RI. Jarak antar tiang masjid 5 meter, symbol dasar Negara Pancasila dan Rukun Islam. Bentuk menara masjid persegi 6, symbol Rukun Iman. Diameter kubah masjid 20 meter, symbol sifat-sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20. dan jumlah tiang di dalam masjid 9 buah, symbol perjuangan para penyebar agama Islam di pulau Jawa oleh Wali Songo. Monumen perjuangan Laskar Sabilillah Malang yang berbentuk Mas­ jid ini diharapkan da­ pat menjadikan tauladan bagi penerus perjuangan generasi muda Islam. Untuk mengisi kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para ulama dengan menjadikan Masjid sebagai pusat peradaban umat. Sebagai motivasi perjuangan untuk mengisi kemerdekaan dengan menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan dan pe­ngem­bangan masyarakat Islam. Dan menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan dan pelayanan umat. serta mampu menjadikan masjid sebagai penjagaan dan per­ lindungan umat Islam. (Red*)


KH. Abdul Wahid Hasyim Bagian 4 (Habis) PADA tahun 1938 Wahid Hasyim banyak mencurahkan waktunya untuk kegiatankegiatan NU. Pada tahun ini Wahid Hasyim ditunjuk sebagai sekretaris pengurus Ranting Tebuireng, lalu menjadi anggota pengurus Cabang Jombang. Kemmudian untuk selanjutnya Wahid Hasyim dipilih sebagai anggota Pengurus Besar NU di wilayah Surabaya. Dari sini karirnya terus meningkat sampai Ma’arif NU pada tahun 1938. Setelah NU berubah menjadi partai politik, ia pun dipilih sebagai ketua Biro Politik NU tahun 1950. Di kalangan pesantren, Nahdlatul Ulama mencoba ikut memasuki trace baru bersamasama organisasi sosial modern lainnya, sepeti Muhammadiyah, NU juga membentuk sebuah federasi politik bernama Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) lebih banyak di dorong oleh rasa bersalah umat Islam setelah melihat konsolidasi politik kaum nasionalis begitu kuat. Pada tahun 1939, ketika MIAI me­ ngadakan konferensi, Wahid Hasyim terpilih sebagai ketua. Setahun kemudian ia me­ ngundurkan diri. Wahid Hasyim juga mempelopori berdirinya Badan Propaganda Islam (BPI) yang anggotaanggotanya dikader untuk terampil dan mahir berpidato di hadapan umum. Selain itu, Wahid Hasyim juga mengembangkan pendidikan di kalangan umat Islam. Tahun 1944 ia mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang pengasuhnya ditangani oleh KH. A Kahar Mudzakir. Tahun berikutnya, 1945, Wahid Hasyim aktif dalam dunia politik dan memulai karir sebagai ketua II Majelis Syura (Dewan Partai Masyumi). Ketua umumnya adalah ayahnya sendiri. Sedangkan ketua I dan ketua II masingmasing Ki Bagus Hadikusumo dan Mr. Kasman Singodimejo. Pada tanggal 20 Desember 1949 KH. Abdul Wahid Hasyim diangkat menjadi Menteri Agama dalam kabinet Hatta. Se­ belumnya, yaitu sebelum penyerahan ke­ daulatan, ia menjadi Menteri Negara. Pada periode kabinet Natsir dan Kabinet Sukiman, Wahid Hasyim tetap memegang jabatan Menteri Agama. Dalam kabinet pertama yang dibentuk Presiden Soekarno pada September 1945, Wahid Hasyim ditunjuk menjadi Menteri Negara. Demikian juga dalam Kabinet Syahrir pada tahun 1946. Pada tahun ini juga, ketika KNIP dibentuk, KH. A Wahid Hasyim menjadi

ditetapkan sebagai Ketua Umum. Disamping sebagai Ketua Umum PBNU, KH. A Wahid Hasyim menjabat Shumubucho (Kepala Jawatan Agama Pusat) yang meru­ pakan kompensasi Jepang yang waktu itu merasa kedudukannya makin terdesak dan merasa salah langkah menghadapi umat Islam. Awalnya Shumubucho adalah meru­ pakan kompensasi yang diberikan kepada KH. Hasyim Asy’ari, mengingat usianya yang sudah uzur dan ia harus mengasuh pesanten sehingga tidak mungkin jika harus bolak-balik Jakarta-Jombang. Karena kondisi ini, ia mengusulkan agar tugas sebagai Shumubucho diserahkan kepada KH. Abdul Wahid Hasyim, puteranya. salah seorang anggotanya mewakili Masyumi dan meningkat menjadi anggota BPKNIP. Selama menjadi Menteri Agama, usahanya antara lain: [1] Mendirikan Jam’iyah alQurra’ wa al-Huffazh (Organisasi Qari dan Penghafal al-Qur’an) di Jakarta; [2] Me­ne­ tapkan tugas kewajiban Kementerian Agama melalui Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 1950; [3] Merumuskan dasar-dasar peraturan Perjalanan Haji Indonesia; dan [4] Menyetujui berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dalam kementerian agama. Pada tahun 1952 KH. Abdul Wahid Hasyim memprakarsai berdirinya Liga Muslimin Indonesia, suatu badan federasi yang ang­ gotanya terdiri atas wakil-wakil NU, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Darul Dakwah wa al-Irsyad. Susunan pengurusnya adalah KH. A Wahid Hasyim sebagai ketua, Abikusno Cokrosuyoso sebagai wakil ketua I, dan H. Sirajuddin Abbas sebagai wakil ketua II. Sebagai Ketua Umum PBNU Ketika Muktamar ke 19 di Palembang mencalonkannya sebagai Ketua Umum, ia menolaknya, dan mengusulkan agar KH. Masykur menempati jabatan sebagai Ketua Umum. Kemudian atas penolakan KH. A Wahid Hasyim untuk menduduki jabatan Ketua Umum, maka terpilihlah KH. Masykur menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nah­ dlatul Ulama. Namun berhubung KH. Masykur diangkat menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Ali Arifin, maka NU menonaktifkan KH. Masykur selaku ketua umum, dan dengan demikian maka Wahid Hasyim

Tokoh Muda BPUPKI Karir KH. Abdul Wahid Hasyim dalam pentas politik nasional terus melejit. Dalam usianya yang masih muda, beberapa jabatan ia sandang. Diantaranya ketika Jepang mem­ bentuk badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan atau dikenal dengan BPUPKI. Wahid Hasyim merupakan salah satu anggota termuda se­ telah BPH. Bintoro dari 62 orang yang ada. Waktu itu Wahid Hasyim berusia 33 tahun, sementara Bintoro 27 tahun. Sebagai anggota BPKI yang berpengaruh, ia terpilih sebagai seorang dari sembilan anggota sub-komite BPKI yang bertugas merumuskan rancangan preambule UUD negara Republik Indonesia yang akan segera diproklamasikan. Musibah di Cimindi Tanggal 19 April 1953 merupakan hari berkabung. Waktu itu hari Sabtu tanggal 18 April, KH. Abdul Wahhid Hasyim ber­ maksud pergi ke Sumedang untuk menghadiri rapat NU. Berkendaraan mobil Chevrolet miliknya, dengan ditemani seorang sopir dari harian pemandangan, Argo Sutjipto, tata usaha majalah Gema Muslim, dan putra sulungnya, Abdurrahman ad-Dakhil. KH. Abdul Wahid Hasyim duduk di jok belakang bersama Argo Sutjipto. Daerah sekitar Cimahi dan Bandung waktu itu diguyur hujan dan jalan menjadi licin. Pada waktu itu lalu lintas di jalan Cimindi, sebuah daerah antara Cimahi-Bandung, cukup ramai. Sekitar pukul 13.00, ketika memasuki Cimindi, mobil yang ditumpangi KH. Abdul Wahid Hasyim selip dan sopirnya tidak bisa menguasai kendaraan. (Bersambung ke halaman 19) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

9


..dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, ..dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (Qs; At Thur; 48 – 49)

Pasca bulan Ramadhan moment yang paling dinanti oleh segenap jajaran pengurus Yayasan Sabilillah beserta seluruh lembaga dibawah Yayasan Sabilillah, ialah tidak lain Halal bi Halal Keluarga Besar Yayasan Sabilillah, dimana setiap acara berlangsung wejangan dan tausiyah dari

Acara yang dilaksanakan pada hari sabtu, 16 Juli 2016 bertempat di halaman parkir Masjid Sabilillah

Sebelum tausiyah Kh. Tholchah Hasan didampingi oleh para pengurus meresmikan serta mendoakan program baru Masjid yakni Ambulan untuk Fakir Miskin

10

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Tausiyah dan wejangan disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan selaku dewan pembina Yayasan Sabilillah


Doa Ketika Merasa Ragu – Ragu..

“Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi.’’

Dewan Pembina Yayasan serta doa dari para sesepuh Yayasan selalu menjadi bagian dalam acara dan juga menjadi penyemangat motivasi gerak langkah setiap tim dan lembaga di dalam yayasan Sabilillah. Berikut dokumentasi lengkapnya:

Doa majelis dipimpin oleh sesepuh yayasan KH. Basori Alwi Murtahdlo, pembinan Pondok Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) Singosari

Jama’ah putri dan para pengurus Majlis Taklim Takmiriyah

Bersalam - salaman seluruh peserta adalah, ciri khas dari kegiatan halal - bi halal

Ramah tamah dan penutup acara diisi dengan bersholawat bersama tim Sholawat Sabilillah

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

11


Oleh:

Ust. Ahsan Subur

M

arilah pertama kali, kita me­ ngucapkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, nikmat Iman, nikmat Islam dan nikmat kesehatan, sehingga kita bisa bertemu lagi dibulan Syawal sebagaimana tahun yang lalu kita dipertemukan Allah dibulan yang sama. Yang kedua, marilah kita selalu me­ ningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranganNya. Baru saja kita menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, dan ini merupakan bentuk nikmat Allah yang lain, yang harus kita syukuri juga. Nikmat beribadah selama satu bulan penuh ini harus kita syukuri dengan cara meneruskan ibadah tersebut pasca Ramadhan. Salah satu tanda seseorang mendapatkan lailatul qadar adalah bahwa orang tersebut bisa istiqamah dalam ibadahnya pasca Ramadhan. Dalam hal ini Allah swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang me­ ngatakan: «Tuhan kami ialah Allah» kemudian istiqamah dalam keyakinan tersebut, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: «Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.» Kamilah pelindungpelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Qs Fusshilat : 30 – 31 ) Adapun Istiqamah itu sendiri mempunyai tiga makna : Makna Yang Pertama : Istiqamah berarti lurus dan tidak bengkok Istiqamah di dalam beramal berarti amal yang kita lakukan harus lurus dan benar. Amal yang lurus dan benar harus mempunyai dua syarat ; yaitu diniatkan ikhlas karena Allah swt dan harus sesuai dengan tuntunan nabi besar Muhammad saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt : “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha

12

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Perkasa lagi Maha Pengampun.” ( Qs Al Mulk : 2 ) Kita setiap hari di dalam sholat lima waktu diwajibkan membaca surat Al Fatihah paling tidak sebanyak 17 kali. Di dalamnya kita memohon kepada Allah seraya mengucapkan: “Ihdina ash- shiratha al mustaqim “ ( tunjukilah kami jalan yang lurus) artinya tunjukilah kami jalan menuju keikhlasan di dalam beramal dan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Oleh karenanya, Allah menerangkan mak­ sud dari pada jalan yang lurus tersebut, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri kepada mereka kenikmatan. Pertanyaannya ada­lah siapa saja yang telah diberi kepada mereka nikmat itu ? Hal ini telah diterangkan oleh Allah di dalam firman-Nya : “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orangorang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” ( Qs An Nisa’: 69 ) Bentuk istiqamahyang pertama ini menuntut kita untuk selalu menuntut dan mencari ilmu, agar amalan kita sesuai dengan tuntutan Rasulullah saw. Makna Yang Kedua: Istiqamah berarti kontinue dan terus menerus serta ber­ke­ sinambungan. Kalau kita mengatakan kepada seseorang bahwa dia adalah orang yang istiqamah melakukan sholat lima waktu berjama’ah di masjid, artinya bahwa fulan tersebut secara terus menerus, dan ber­ kesinambungan melakukan sholat lima waktu se­panjang hidupnya di masjid secara ber­ jama’ah hingga akhir hayatnya. Makna istiqamah seperti ini pernah diisya­ ratkan oleh Rasulullah saw dalam beberapa hadistnya, diantaranya adalah hadist Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan) meskipun sedikit.” Al Qasim berkata; Dan Aisyah, bila ia mengerjakan suatu amalan, maka ia akan menekuninya.” ( HR Muslim, no : 1306 ) Di dalam riwayat lain disebutkan : “ Beramallah sesuai dengan sunnah dan

berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk surga karena amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus walaupun sedikit.” ( HR Bukhari, no : 5983 ) Dari dua hadist di atas, kita mengetahui bahwa amalan yang terus menerus dilakukan oleh seorang muslim walaupun sedikit jauh lebih baik dari pada amalan yang banyak tapi hanya dilaksankan sekali dan terputus. Seseorang yang membaca Al Qur’an setiap hari satu juz serta terus menerus sepanjang hidupnya juah lebih baik daripada seorang muslim yang mengkhatamkan al Qur’an sepuluh kali pada bulan Ramadhan, tetapi setelah bulan Ramadhan pergi, dia tidak pernah lagi membaca Al Qur’an. Makna Yang Ketiga: Istiqamah berarti sesuatu yang bisa mengantarkan sampai tujuan. Seseorang yang beramal ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, serta terus menerus melakukan hal itu pada seluruh aktifitas hidupnya, maka tidak diragukan lagi dia akan sampai pada tujuan yang selama ini dicita-citakannya, yaitu husnul khoatomah, mati dalam keadaan muslim. Hal ini pernah diwasiatkan oleh para nabi kepada anak-anaknya, sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dan Ya’kub as, sebagaimana firman Allah swt : “ Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anakanakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. ( Qs Al Baqarah : 132 ) Selalu istiqamah di dalam memegang teguh ajaran Islam sampai akhir hayat ini merupakan bentuk dari ketaqwaan kepada Allah swt yang sebenarnya, sebagaimana firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, ber­ takwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” ( Qs Ali Imran : 102 ) mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua amien…


Sofian Arief (Kiri) Ketika berbincang dengan Mbah Diran & Mbah Poniti. Saat menyampaikan bantuan bina lansia.

Dua Sejoli, Lansia Diran & Poniti Salah satu Keluarga Penerima Bantuan Bina Lansia

DIRAN 76 tahun & Poniti 67 tahun pa­sangan lanjut usia, yang semenjak anak – anaknya berkeluarga harus menanggung biaya hidup sendiri. Poniti (istri) yang men­derita sakit katarak sejak beberapa tahun lalupun, sudah tidak dapat berbuat apa – apa lagi selain hanya berdo’a utuk suami tercinta dalam mencari nafkah. Diran (Suami) dalam kesehariannya juga hanya menunggu panggilan sebagai buruh serabutan ia lalui hari - harinya untuk membersihkan makam umum yang sampai saat ini ia kerjakan. Jika ditanya berapa pendapatannya, ia menjawab ber­ variasi, namun kami tahu pasti tidak akan cukup untuk kebutuhan hidup satu hari apalagi untuk ia dan istrinya. Kami pun tak sabar untuk bertanya berapa pasti pendapatannya sebagai pembersih makam, “Kira – kira berapa mbah kalau disuruh orang untuk membersihkan makam, simbah menjawab, ya bermacam – macam, ada yang kasih Rp 5000 kadang juga Rp. 2000 tutur beliau kepada tim LAZIS yang siang itu berkunjung di rumahnya di jalan

MT Haryono XIII / 435 RT 02 / RW 03 Kelurahan Dinoyo kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Kami banyak tertegun saat mendengar uraian beliau, kalau sedang rejeki ada yang bisa memberi sampai sekitar Rp. 10.000 itu pun jarang hanya waktu – waktu tertentu saja kalau pas malam jum’at legi, atau menjelang bulan ramadhan dan Idul Fitri seperti beberapa waktu lalu. Ia me­ neruskan berbincang dengan tim LAZIS, “Alhamdulillah nak walaupun hidup kami seperti ini kami sangat bersyukur karena Allah masih memberikan kesehatan kepada kami untuk bisa melaksanakan ibadah. 40 tahun kami tinggal di sini dengan kondisi rumah seperti ini, tidak banyak yang berubah nak mulai dari dulu juga seperti ini, ya pokoknya Alhamdulillah..” melihat si mbah menyampaikan kata syu­kur kami semakin trenyuh dan iba serasa ingin mengangkat semua per­ ma­sa­lahan keluarga mbah Diran ini, “Nggeh nek bojo kulo nggeh pun mboten saget nopo-nopo maleh nak, wong sing

masak nggeh kulo, umba – umba nggeh kulo, blonjo kebutuhan nggeh kulo, pokok e nopo – nopo niku kulo sing ngerjaaken”. Lha putra ne panjenengan nopo mboten nate bantu – bantu mbah, simbah menjawab nggeh nate, namung mboten bendinten nak, kranten keluarganipun nggeh sami kurang’e, nggeh mboten menopo kulo nggeh sami menyadari sakjane kulo sing mbantu anak tapi kranten konsidine kados ngeten nggeh kulo sabar mawon kaleh ndungo mawon. Selain melihat kondisi dua lansia ini, tim LAZIS Sabilillah juga sempat ber­ keliling untuk berkunjung ke beberapa lansia lain yang telah masuk dalam data pengajuan bina lansia. Hampir 6,5 ton beras akan dibagikan kepada beberapa lansia fakir miskin yang kebutuhan makan sehari – harinya ditanggung oleh warga atau tetangga sekitar lingkungan. Semoga beras yang akan didistribusikan ini bisa mencukupi konsumsi makan sehari – hari dalam hitungan data 1 tahun. (Red*)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

13


Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Puasa Sunah Syawal, Bolehkah Minum dan Makan Kue Suguhan Lebaran? Pertanyaan: Assalamualaikum, Alhamdulillah pada bulan syawal tahun ini saya bisa menunaikan ibadah puasa sunnah syawal, namun pada kesempatan yang sama pula sehari hari pada bulan ini masih sering bersilaturahmi ke sanak family, ada yang mengatakan bahwa pada situasi tertentu menikmati suguhan baik minuman atau kue pada saat kita berpuasa sunnah syawal tidak lah membatalkan puasa, yang ingin saya tanyakan benarkah itu Yai, mohon penjelasan dan hukumnya..? Syukron Wassalam. Munir, Bajang Ratu Malang

Jawaban: Alhamdulillah Anda punya semangat untuk melaksanakan puasa sunah bulan Syawal. Berdasarkan sabda Nabi saw. bahwa barang siapa puasa Ramadlan kemudian diikuti puasa sunah enam hari di bulan Syawal maka pahalanya sama dengan puasa setahun. Logikanya, seseorang yang telah niat beramal baik (meskipun karena sesuatu hal, amal tersebut tidak terlaksana ) maka ia mendapat satu pahala, selanjutnya apabila niat tersebut direalisasikan dengan amal, maka ia mendapat sepuluh pahala. Dengan demikian apabila Anda berpuasa Ramadlan sebulan penuh ( 29/30 hari ) ditambah 6

hari menjadi 36 hari maka akan mendapat pahala 10 x 36 = 360 hari, artinya sama dengan puasa selama satu tahun. Namun perlu diketahui bahwa kaifiyah ( tata cara ) puasa sunah pada prinsipnya sama dengan puasa wajib, antara lain harus meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk minum dan makan kue suguhan hari raya. Memang ada perbedaan hukum antara puasa wajib dan puasa sunah, yaitu masalah waktu niat. Dalam puasa wajib, niat harus dilaksanakan malam hari sebelum waktu imsak, sedangkan dalam puasa sunah boleh melaksanakan niat pada pagi hari sebelum masuk waktu dzuhur.

Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA

Diet Cepat atau Diet Sehat? PERUBAHAN pola makan secara mendadak untuk menurunkan berat badan secara cepat berisiko membuat Anda mengalami gangguan kesehatan. Setengah hingga satu kilogram per minggu adalah jumlah penurunan berat badan yang direkomendasikan. Setengah kilogram lemak mengandung sekitar 3.500 kalori. Maka untuk mengurangi setengah kilogram per minggu, Anda perlu membakar setidaknya 3.500 kalori per minggu atau 500 kalori per hari. Risiko Diet Cepat Penurunan berat badan secara cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Selain itu, orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat akan berisiko mengalami masalah kesehatan: Tubuh lemas dan mudah lelah Umumnya, orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat akan makan dalam porsi yang lebih sedikit atau bahkan memaksakan diri untuk tidak makan. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah. Produktivitas orang tersebut pun akan menurun. Kurang nutrisi Tubuh memerlukan karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein dalam jumlah yang ideal agar dapat berfungsi dengan baik. Namun ketika ingin berat badan segera turun,

14

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Anda akan cenderung mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa nutrisi seperti kar­ bohidrat dan lemak. Padahal tubuh Anda mem­butuhkan semua unsur agar tubuh tetap sehat dan tidak rentan terkena penyakit. Berat badan cepat naik kembali Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak. Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan. Diet cepat membuat makanan yang Anda konsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik. Rusaknya jaringan otot Diet yang dilakukan dengan ekstrem dan cepat tidak membakar lemak, melainkan membakar otot-otot tubuh sehingga jaringan otot menjadi rusak. Gangguan tubuh lain Beberapa penyakit yang dapat menyerang karena efek samping diet cepat, antara lain sakit kepala, konstipasi, rambut rontok, dan menstruasi yang tidak teratur. Penyakit serius yang mungkin terjadi Diet cepat yang dilakukan secara terusmenerus dapat berisiko mendatangkan penyakit

serius, antara lain batu empedu, ke­tidak­ seimbangan elektrolit dalam tubuh, dan dehidrasi . Kesalahan yang Umum Dilakukan Saat Diet Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang umum dilakukan dalam diet cepat yang justru dapat merugikan kesehatan Anda: Melewatkan makanan utama Penelitian membuktikan bahwa orang yang teratur makan pagi, siang, dan malam lebih dapat menjaga berat badan ideal. Sarapan yang mengandung cukup serat dan protein dapat membuat Anda tetap merasa kenyang hingga tiba waktu makan siang. Namun melewatkan makanan utama membuat Anda cenderung mengonsumsi banyak makanan ringan di selasela waktu makan utama. Menyepelekan kandungan makanan ringan Pernahkah Anda memperhatikan kira-kira berapa banyak kalori yang terkandung dalam dua potong gorengan, sekantong kripik kentang, dan sepotong kue? Jumlah totalnya bisa melebihi kalori yang seharusnya Anda konsumsi. Me­ meriksa label nutrisi pada kemasan makanan dapat membantu Anda memperkirakan jumlah kalori yang dikonsumsi. (Bersambung)


Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Haruskah Dia Segera Bisa Membaca KAPAN anak-anak sebaiknya membaca? Berbagai cerita dan sejumlah kasus tes masuk sekolah dasar sebagian besar telah menerapkan membaca, menulis dan menghitung (Calis­tung). Kegusaran orang tua tentang ke­mampuan Calistung anak sudah mulai ketika anak di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), terutama TK B. Tidak hanya orang tua, bayang-bayang kompetisi masuk sekolah favorit dengan tes Calistung menjadikan para guru PAUD juga gundah. Pengalaman ini saya dapati pada saat anak saya yang pertama dulu menjalani masa-masa akhir TK B. Saya memperoleh informasi dari guru bahwa anak saya belum mampu membaca dengan baik dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Maklum, anak saya baru saja pindah sekolah dari Jombang yang masih sangat minor dalam pembiasaan membaca, menulis dan menghitung. Menurut gurunya, dia sudah ketinggalan dengan teman-teman lainnya sehingga sebagai orang tua saya diminta membantu meningkatkan kemampuan Calistung. Saya dan istri menemui guru TK B waktu itu dan berdiskusi mengenai kemampuan membaca anak saya. Kami menawarkan kepada guru kelas, biarlah anak kami terlambat membaca dibandingkan dengan yang lain. Kami menyampaikan, meskipun ZR (anak kami) tidak sempurna membaca, kami tidak terlalu merasa menyegerakan dia bisa mem­ baca dengan baik. Kami sadar memang kemampuan membaca belum menonjol dan mengalami kesulitan. Kami tidak mengkritik guru TK, tetapi berdiskusi agar anak kami bisa diposisikan berdasarkan minat yang sedang digemari, seperti menggambar atau hal lain. Bertentangan dengan itu, di masanya, rentang usia separuh terakhir masa sekolah dasar (kelas 3, 4, 5), justru kemampuan berbahasanya berbanding terbalik. Pada usia itu, dia menjadi sangat suka membaca dan menulis. Seperti berada dipuncak ke­ gemaran membaca dan menulis. Masa itu

ketika sedang hangat-hangatnya serial penulis cilik KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Dia mampu menyelesaikan satu buku dibaca tuntas dengan durasi waktu satu sampai dua hari. Dia juga menyukai menulis cerita pen­dek dan puisi dengan diksi yang bagus di usia tersebut. Dia pun pernah berpartisipasi dalam perlombaan membaca puisi tingkat gugus dan mendapat juara harapan. Ketidakmampuan anak pada usia tertentu, seperti usia PAUD dan masih terbatasnya kemampuan membaca (Calistung) anak bukanlah penentu terhadap ketidakmampuan dia di kemudian hari. Realitas tersebut ten­tunya berbeda bagi anak yang ber­ke­ cenderungan berkebutuhan khusus (mengalami hambatan perkembangan). Setiap waktu perkembangan anak, dia akan menonjol di aspek tertentu, dan boleh jadi lemah di aspek yang lain. Kelemahan tersebut terkait kesempatan yang berbeda bagi setiap anak. Oleh karena itu, para orang tua tidak perlu gusar. Bersabarlah, jika orang tua peka, maka akan ada masanya sendiri keistimewaan itu muncul pada tahun-tahun tertentu pada rentang perkembangan anakanak kita. Saya sendiri mengalaminya, meskipun kemampuan Calistung kurang baik di waktu TK, justru dia melejit pada rentang kelas 4-6 Sekolah Dasar. Bahkan, hari ini kemampuan ke­mampuan mendengar bahasa inggrisnya lumayan baik, padahal dia hanya latihan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris. Perkembangan kemampuan berbahasa anak saya tidak sama dengan anak lain. Pemaksaan dini terhadap kemampuan mem­ baca bagi saya akan menghilangkan kesem­ patan emas di masanya. Bagi saya sebagai orang tua, menghargai gejala potensi yang menonjol pada satu waktu perkembangan di tahun tertentu pada setiap anak akan memberikan kesempatan emas bagi anakanak kita memaksimalkan potensinya yang menonjol waktu itu. Sebagai orang tua, kita sebaiknya mengetahui keistimewaan

per­kembangan di tahun-tahun tertentu dan memaksimalkannya di tahun itu pula. Artinya, saya tidak harus memaksa anak membaca di usia TK, tetapi menghargai kemampuan penguasaan Calistung yang sesuai dengan penangkapan pikiran anaknya dulu, tidak harus dipaksakan. Tetapi kita bisa me­mak­ simalkan di luar Calistung yang kebetulan digemarinya, seperti menggambar, menyanyi atau aspek perkembangan lain yang lebih dulu nampak. Pada usia ini, perkembangan anak tidak perlu seragam Setiap anak ada masa istimewanya pada tahun-tahun perkembangan mereka. Tugas orang tua adalah mengenali dan memfasilitasi dengan memberi stimulasi (rangsangan) dari luar agar kegemaran istimewanya mampu berkembang dengan baik. Pada masa PAUD, perkembangan kognitif (daya pikir) anak masih pada tahap pra-operasional yang menurut Jean P. Piaget berlangsung pada usia 2-7 tahun. Pikiran anak-anak mampu mengenali simbol seperti angka, huruf dan lainnya. Anak-ana di usia ini masih mulai latihan menggunakan bahasa, memori dan imajinasinya. Tetapi perlu diketahui, mereka masih belum bisa berpikir logis karena kecerdasan anak usia tersebut masih bersifat egosentris dan intuitif. Untuk itu, pemaksaan penguasaan Calistung di usia PAUD sebenarnya belum sejalan dengan ciri-ciri perkembangan kognitif. Oleh karena itu, ketika dikenalkan membaca, menulis atau menghitung, sebaiknya bersifat pe­ nge­nalan berdasarkan kesesuaian per­kem­ bangan pikirannya, bukan dimaksudkan sebagai praktik belajar intensif sebagaimana lazimnya teknik membaca orang dewasa. Mari selalu bersabar mengamati dan memfasilitasi perkembangan anak-anak kita. Dia tidak harus dituntut instan, tetapi pada zamannya, dia akan menunjukkan kemampuannya. Tugas orang tua adalah mendampingi anak berkembang seimbang dan merawat keunikan yang digemari anaknya.

Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

15


Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Masjid Sabilillah SABILILLAH Medical Service (SMS) adalah fasilitas pelayanan masjid Sabilillah di bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu nikmat Allah yang harus kita syukuri, bagi seorang mukmin, kesehatan merupakan rahmat dan nikmat yang tak terhingga nilainya. Dalam Islam kesehatan mendapatkan perhatian yang begitu penting. Karena dengan sehat manusia dapat beraktivitas. Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Masjid adalah sebagai simbul Islam. Masjid bagi umat islam merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dengan kehidupan umat Islam. Akan tetapi masjid juga harus mampu memberikan solusi atas permasalahan umat. Karena masjid sesungguhnya merupakan sarana untuk mewujudkan kemajuan peradaban kemasyarakatan. Maka masjid juga harus mampu memberikan segala fasilitas umat termasuk sarana kesehatan.

16

Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Masjid Sabilillah merupakan masjid raya di wilayah Kota Malang yang telah dirancang oleh para pendiri masjid adalah sebagai masjid yang paripurna. Masjid yang penuh dengan segala kegiatan dan pelayanan kepada jamaah. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, berbagai kegiatan dan pelayanan juga tersedia diantaranya adalah pendidikan umum dan pendidikan agama, perpustakaan , koperasi, lembaga amil zakat, fasilitas auditorium , pembinaan haji, baca Alqur’an, sosial, dan fasilitas kesehatan. Sabilillah Medical Service (SMS) adalah salah satu fasilitas kesehatan yang telah di siapkan dalam menunjang fungsi masjid sebagai masjid yang paripurna. Lokasi poliklinik ini berada di belakang Masjid Sabilillah tepatnya di JL. Candi Kidal no 6 Malang. Poliklinik ini melayani jamaah dan masyarakat umum. Segala fasilitas layanan yang telah disediakan diantaranya poli umum dan poli gigi, yang siap melayani sejak pukul 07.00 hingga

22.00 wib. Masyarakat bisa mengunjungi SMS kapanpun membutuhkan hingga pelayanan home care. Fasilitas mobil ambulan juga telah di siagakan untuk menyiapkan pasien darurat untuk dibawa pada penanganan selanjutnya yakni rumah sakit umum. Dalam hal pelayanan SMS telah menggandeng Fakultas Kedokteran Unisma dan RSI Unisma. Pihak Unisma dan RSI telah menyiapkan segala hal yang mendukung pelayanan SMS termasuk tenaga dokter,perawat, bidan dan apoteker. Hingga saat ini SMS mampu melayani jamaah yang berobat sebanyak 100 orang perbulan. Dan masih akan ditingkatkan terus hingga mendapatkan ijin untuk menerima pasien BPJS. Sudah ada sekitar 600 orang angota koperasi masjid yang sudah menjadi anggota BPJS yang nantinya akan direkomendasikan penanganan pertama pasien pada poliklinik Sabilillah Medical Service (SMS). (RED*)


Halal Bihalal Keluarga Besar

Yayasan Sabilillah

SETIAP tahun, Yayasan Sabilillah Malang menggelar halal bihalal. Acara yang sudah menjadi tradisi ini diselenggarakan sebagai momentum untuk saling bermaafan serta mempererat tali silaturahmi dari semua lapisan yang tergabung di bawah naungan Yayasan Sabilillah, baik Lembaga Pendidikan Islam (LPI) TK, SD, SMP dan SMA, Takmir masjid yang menggawangi bidang peribadatan beserta seluruh karyawan, begitu juga Lembaga Sosial Ekonomi Sabilillah (LSES) yang termasuk didalamnya LAZIS Sabilillah. Halal bihalal dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2016 di halaman parkir timur Masjid Sabilillah. Selain dihadiri jajaran pimpinan dan seluruh lapisan Yayasan hadir juga pada kesempatan itu selaku Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan yang sekaligus menyampaikan tausiyah, sebelum penyampaian tausiyah pada hari itu juga diresmikannya program Ambulan Masjid Sabilillah, yang pada ramadhan lalu telah dibeli melalui program wakaf pengadaan mobil ambulan untuk farkir miskin dan jama’ah, disaksikan oleh seluruh tamu undangan donator penyumbang serta para pengurus yayasan dan takmir.

Dalam tausiyahnya beliau menjelaskan mengenai banyaknya perubahan perilaku umat Islam saat ini, baik didalam negeri maupun banyak diluar negeri khususnya di wilayah Negara- Negara Arab yang mayoritas penduduknya adalah Muslim lebih lanjut beliau mengingatkan bahwa adanya muslim ialah tidak lain menjadi utusan dari Islam itu sendiri sebagai khalifah, pengendali dan perubah hal buruk menjadi lebih baik dan bermanfaat. Tampak pula para donatur LAZIS Sabilillah, pengurus takmir mushola binaan juga para rekanan Yayasan Sabilillah baik dari perbankan, petinggi universitas, aparat militer dan pemerintahan. Dalam sambutannya, K.H. Drs. Mas’ud Ali selaku Ketua Yayasan Sabilillah turut menyampaikan laporan beragam kegiatan yang telah diselenggarakan pada bulan ramadhan sekaligus ucapan terimakasih kepada segenap Donatur dan para Muzaki yang telah mempercayakan Yayasan Sabilillah lewat LAZIS Sabilillah sebagai lembaga amilnya untuk menghimpun serta menyalurkan Zakat, Infaq , dan Shodaqoh. Beliau juga menyampaikan bahwasanya tanpa partisipasi yang baik dari semua

lapisan yayasan, jamaah masjid, juga para donatur maka masjid tidak akan menjadi makmur dan ramai. Halal bihalal Yayasan Sabilillah pada kesempatan hari raya Idul Fitri 1437 H ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari “Tembang Sholawat Sabiilillah” dimana group Sholawat ini tergabung dari Remaja Masjid Sabilillah, beberapa tembang sholawat pun dilantunkan sebagai pra acara dan di akhir acara. “Alhamdulillah seperti tahun-tahun sebelumnya acara halal bihalal senantiasa terselenggara dengan baik dan meriah, semua lapisan dapat bertemu bergembira dan yang paling penting adalh saling bermaafan” tutur Achmad Farhan H. ST. selaku ketua pelaksana acara. Di akhir acara sebelum beramah tamah makan bersama seluruh hadirin pun berdiri berjajar dimulai oleh Prof. Dr. K.H. Tholchah Hasan untuk berjabat tangan, bersalam salaman dan saling memaafkan. Sebagai harapan bersama semoga kita semua menjadi kembali fitri, seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, dijadikan golongan Muttaqin dan dipertemukan kembali tahun depan dengan Ramadhan Mubarak.. Aamiin. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE JUNI 2016 SUMBER PENERIMAAN

265,035,233

Donatur

205,050,500

Warko

227,000

Rekening Bank

26,912,768

Kotak Amal Yatim

7,250,000

Kotak Amal Operasional

1,265,000

Wakaf

21,995,000

Baca Al-Qur’an Dewasa

1,950,000

Penerimaan Lain-lain

384,965

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN JUNI 2016 PENGELUARAN

319,637,052

Program Peduli Pendidikan

Fakir miskin

400,000

Lansia

9,500,000

Beasiswa Duafa’

6,800,000

Santunan Gharim

1,000,000

Prasarana Sekolah Dhuafa’

1,500,000

Fisabilillah

17,420,000

Beasiswa Yatim

7,600,000

Ibnu Sabil

100,000

Prasarana Sekolah Yatim

1,500,000

PHBI

950,000

Privat Gratis

300,000

Insidentil Yatim

750,000

Perpustakaan

600,000

Program Pengajian & Pembinaan SDM

Operasional Perlengkapan Oprs. Kantor

229,750

Pembinaan guru TPQ

200,000

Transportasi

1,300,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

7,322,000

Telpon

250,000

Pendidikan dan Pelatihan

98,000

Operasional Fee

650,000

Biaya Perawatan Aset Tetap

85,000

Publikasi & Sosialisasi

Publikasi dan Sosialisasi 19,654,000

Konsumsi

495,000

Majalah Komunitas Sabilillah

7,300,000

Jamsostek

1,561,000

Amilin

7,650,000

Program Kesehatan & Gizi Nutrisi Kajian Keluarga

8,050,000

Volunteer

2,600,000

Mustahik Sehat

3,257,000

Biaya operasional lain-lain

224,500

THR Karyawan

10,250,000

Biaya Lain-lain

315,802

Investasi ke Penitipan Anak

5,275,000

Bedah Rumah & Kontrak Rumah

150,000

Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan

192,650,000 Program Santunan

Insentif Guru TPQ

1,650,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN JUNI 2016 No Nama 1 Yuda 2 Abdul Mun’im 3 Anni Mughni 4 Ayla Azzura M. 5 Excel Mulia P.J 6 Sutrisna Wati 7 Edi Soepomo 8 Endang Sulaeni 9 Mbk. Mujiati 10 Seno Adji 11 Sihabuddin 12 Soleh Gatot 13 Sugeng Bagio 14 Anis 15 Arif Sucipto 16 Avan Wahyudi 17 Diah 18 Esajiwanda 19 Hamba Allah (ANK) 20 Ika Nur (Suhariyanti) 21 Arta Yunanta 22 M. Hanafi 23 M. Rafa Naufal A. 24 M. R.Rajendra Zafir 25 Makali (Bp) 26 Moch. Antik 27 Moeadi,H 28 Riyamun Hadi 29 Sahid,H 30 Satria Jati Perdana

Rp 16,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61

S. Hari M.(Erik) Hamba Allah (RK) Andika Irhab Maulana Moch Iksan,H Aisyah/Slamet M.Sawadi alm. Hasan & Aminah Alm. Anis 2 CV.Wiratama Didik Supardi Dwi Suryanto Eka Prasetya H. Eka Sudarmanto Endang Purwati Fika Indriasari Hamba Allah Hamba Allah (NVT) Hamba Allah (NXDR) Hamba Allah (SRTN) Hamba Allah(LLS) Hasan Al-Badry Hilman Intan Rahma R. Irma Anindiati Kamiyatin M. Hasyim M. Muwidha M. Nanang Sulton Mien (Ibu) N. Yusuf Nike

30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

62 Ninuk 63 Nur Cholis 64 Nur Rifka 65 Nurul Hidayah 66 Riana 67 Rikfatur R.& Irine R 68 Sa’id Faiz Al. Amin 69 Slamet Riyadi,H 70 Subardi (Ibu) 71 Sumadi Listiyo 72 Supardi 73 Tatik 74 Taufikurrahman 75 Trias Widandini 76 Tutik Mahaleni 77 Woja,Hj 78 Yunita 79 Zamzami 80 Zandha N. 81 Mahmudi / Nuraini 82 Bintang Fajar 83 Titik Lestari 84 Liliya Indra C. 85 Dian Wahyuni,Hj 86 Mudjoko 87 Sugeng(Ibu) 88 Yuanita Kurniawati 89 Clifford 90 A. Rizal Amri 91 Afif 92 Amien L Chaziem 93 Ansori 94 Aprilia Ridhowati 95 Bambang Budi W. 96 Bayu Santoso 97 Cyntia Putri 98 Drs.H.Hariadi 99 Fachrul Rozi 100 Faizal Reza 101 Fajar Lingga P. 102 Faruk 103 Fathar 104 Fitrio Devi Antony 105 Gatot Kisworo 106 H. Agus 107 H. Buwono 108 H. Karbi 109 Hamba Allah 110 Hamba Allah (BNI) 111 Hamba Allah (FRD) 112 Hamba Allah 113 Hamba Allah (NYK) 114 Hamba Allah (RHY) 115 Hamba Allah (SWD) 116 Hamba Allah (TGS) 117 Haris Fajar 118 Harmaji 119 Hendra Pahlevi 120 Ibu Sutrisno 121 Ir. Heri Indarso 122 Karissa Candra A. 123 Erfiet Y./A. Soviantari 124 Kurniawati 125 Lidya 126 M. Arivianto 127 Nadya Nafis K. 128 Nur Hidayati 2 129 Nur Laila S. 130 Nusi Tristiawati 131 R.Putri Cahyaning W. 132 Rizky Lintarta 133 Siti Rokayah 134 Soewardi, BA 135 Sri Hendrastuti 136 S.Rachmawati N.S. 137 Sudarianto 138 Sulissusanti Laima 139 Taufikkurachman 140 Titik Puji Lestari 141 Umi Fadhilah S. 142 Uswatun 143 Wardoyo 144 Winarti 145 Wiwied Agus K. 146 Yudi Hartoyo 147 Yuniawati P. 148 Yusuf Fikri E. 149 Lukman Yulianto 150 Dyah Satriana A. 151 Warko Infaq

50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 60,000 65,000 65,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 85,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 110,000 112,000 113,500

152 Warko Yatim 153 Resha Ayu Anita 154 Lukman 155 Riza Harjana 156 Astrid Titisari 157 Dego Ragit A 158 Diana Rohan 159 H. Muchlis Diagama 160 Hamba Allah (AZHR) 161 Indah Adita 162 Shynta Lilia 163 Siswanto 164 Sri Khasanah 165 Sudarminto 166 Rohani 167 Listyawati 168 Soewito 169 Abdul Kabib 170 Abdurrahman Baragbah 171 Afandy Kurniawan 172 Alm.H. Abd. Hadi 173 Alm. H. M. Rofii 174 Alm.H. Sukarman 175 Almh. Hj. Marfu’ah 176 Amir Mahmud S. 177 Dewi Fadhillah 178 Dwi Fajar Indah,H. 179 Edra Ertantyo 180 Efendi 181 Hamba Allah (MY) 182 Irkham Faisol 183 Jose Arsanto 184 Siti Soendari 185 Suko Wiyono 186 Umi Kulsum 187 Yulianto 188 Ninuk Yuanti 189 Ahadun,H. 190 Jari & Suyadi alm. 191 Asa Dewi Fortuna 192 Donny Ariawan 193 Dr. Fitri Ayu R. 194 Drs.H.Sutrisno 195 Farid Habibah 196 Firmansyah 197 Hamba Allah (AAK) 198 Hj. Siti A. Rofi’i 199 Machfud dkk 200 Nita Collection 201 Rosyad,SH 202 Teguh Setiawan 203 Mudjiono & Dwi PA. 204 Agus Satriadi M. 205 Andi Hari Saputro 206 Arif 207 Citra Paramita 208 Dwi Lukman 209 Hamba Allah (EL) 210 Hamba Allah 211 Hamba Allah (SLLYN) 212 Indriyani Prihatin 213 N. Diva Mahaendra 214 Nonot Harnowo 215 Reni Astuti 216 Rusgi 217 Setya Suswati 218 Slamet Widodo 219 Very Rama 220 Wahyuni 221 Yani 222 Yeni 223 Hamba Allah (A) 224 Hamba Allah (DR) 225 Bayu Dwi H. 226 Hamba Allah (BSM) 227 Fuad & Akmal 228 H. Mulyono Hartono 229 Hamba Allah (AS&ASR) 230 Hamba Allah (TRX) 231 Hj. Murtiningsih 232 Lulu’atul Munawaroh 233 Niken Paramita 234 Nursalam & Lilik 235 Sari W./Andy Y. 236 Jatu Indah Okta P. 237 Hamba Allah (AS) 238 Hamba Allah/GP 239 Hamba Allah 240 Abdul Madjid 241 Ajib Motor

113,500 120,000 125,000 130,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 165,000 171,000 175,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 230,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 255,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 315,000 325,000 330,000 347,500 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 420,000 425,000 427,268 490,000 500,000 500,000


242 Alm. H.M. Ghufron 243 Almh.Faiqotul Himmah 244 Arifin Hasyim 245 Fitria HS 246 H. Moch. Sattar,SH. 247 Hj. Endang Samidi 248 HM. Sattar 249 Lindawati 250 Nunuk Widayarti 251 H.M. Mas’ud Said 252 Hj.Utami Widiati 253 Umar Nimran 254 Raisya 255 Ratna Amira D.S. 256 Slamet Hariyanto 257 Soeyatno 258 Suryono Sutopo 259 Tomimi 260 Warno Hari O. 261 Widiati Lestari 262 Yuwono Aji D. 263 Yoga 264 Abd. Irsyad Adzim 265 Fariana 266 Okki Kurniawan 267 Raditria H./A.Sabil H. 268 Sundaru H. 269 Tofa 270 Anita R. & M. Irfan 271 Jl. Aminuddin 272 Sugiarti Srirahayu 273 Agnita Adityawardani

500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 530,000 550,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 650,000 650,000 680,000 700,000

274 H. Zainul Fadli 275 Arif Marsudiono 276 Danar Tegar S. 277 PWK UB 2004 278 Tony Prasetyo S. 279 Aidah L./M. Agus S. 280 Hegi Harjoyo (TF) 281 Hamba Allah (SN) 282 Herbhirawa 283 Roikhin 284 Nono 285 Hamba Allah 286 Abdullah Agus S. 287 Agung Cahyono 288 Ali Mansyur 289 Alm. Bp. Sudibyo 290 Bety 291 Dr. Fauzi 292 Eko Basuki R. 293 Hamba Allah (MD/RZL) 294 Hariyati 295 Hj. Sriwahyuningsih 296 Indah Adhita W 297 Al. H. Syarif 298 Keni 299 M. Bachrun R. 300 Mimin 301 Ninik & Anya 302 Nurus Syamsi 303 Ponidi 304 Rashdita Heri

Sambungan dari halaman 3 Obrolanpun berlanjut masalah gaya hidup, yaitu seputar kebiasaan dirumah. Saya-pun memberanikan diri bertanya seputar kebiasaan tidurnya. Dia menjawab, kalau dirinya tidurnya malam. Saya-pun bertanya “lho,….kok tidurnya malam pak”. Dia menjawab” saya tidurnya malam, karena harus ngaji terdahulu. Soalnya, saya belum terlalu lancar ngaji Al-Quran, jadi setiap habis isyak harus ngaji Al-Quran terlebih dahulu. Mendengar jawaban itu saya semakin semangat untuk bertanya. “biasanya surat apa yang dibaca? Tanyaku. Bapak itu menjawab “saya membaca surat Al-Waqiah dan Tabarok rutin setiap malam” “Sudah lama pak rutinitas membaca surat Al-Waqiah” tanyaku. Beliau menjawab “kalau Sambungan dari halaman 9 Di belakang Chevrolet nahas itu banyak iring-iringan mobil. Sedangkan dari arah depan sebuah truk yang melaju kencang terpaksa berhenti begitu melihat ada mobil zig-zag karena selip dari arah berlawanan. Karena mobil Chevrolet itu melaju cukup kencang, bagian belakangnya membentur badan truk dengan keras. Saat terjadi benturan, KH. A Wahid Hasyim dan Argo Sutjipto terlempar ke bawah truk yang sudah berhenti itu. Keduanya luka parah. KH. Abdul Wahid Hasyim terluka bagian kening, mata serta pipi dan bagian

700,000 750,000 750,000 750,000 750,000 800,000 800,000 860,000 900,000 900,000 930,000 950,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

305 Rosi 306 Roslina 307 Saida Ichana 308 Suaib Efendi 309 Wira 310 H. Ikhsan 311 Istuti Muhaddah O. 312 Mudjianto 313 Suliadi & Ika Lala 314 Tyas 315 Kotak Oprs. Program 316 Ikhwan & Fasiatun 317 H. Didik Supriyatno 318 Isabela Mulia R. 319 M. Armansjah A. 320 Wahyu Tri Utari 321 Dian Indra C. 322 Dian Kusuma 323 Pramuda 324 Ratih 325 Subianto 326 Dodit YM Hadi 327 Iksan Setiawan 328 Wiwin 329 Dewi 330 Dr. H. Suprihadi 331 Endang Suroso 332 Pudji Hidayati 333 Wahyu Widodo 334 Tarmudi SHI. 335 Agus Hariyanto

1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,005,000 1,100,000 1,100,000 1,100,000 1,150,000 1,265,000 1,270,000 1,300,000 1,300,000 1,325,000 1,400,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,550,000 1,600,000 1,750,000 1,950,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,250,000 2,500,000

336 Al-Hajjni 337 Faiqotul Himmah 338 Fitri Ahadiah 339 KAN Jabung 340 Lely Trianovita 341 Ratna Ika Putri 342 Retno 343 Apple Strudle 344 Farida Humaira 345 Hamba Allah (ND) 346 Hj. Maslichah S. 347 Noeroel Jamawati 348 Roisahtut Tarbiyah 349 Bagya Hari 350 Bambang Iswanto 351 Dwi Pratikno 352 Hamba Allah (NA) 353 Hj. Sri Hasanudin 354 Lilik 355 Ny. Mursita Dewi 356 Supriyono 357 Taufik Hidayat 358 Yasmin 359 IIS Mazhuri 360 Masjid - Yatim 361 Noer ‘Aini/Sentot 362 Kuswohadi 363 M. Zainul Arifin 364 Sugianto 365 Masjid - Wakaf 366 Ali Sufaat

2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,923,500 3,500,000 3,735,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,010,000 7,250,000 8,325,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 11,500,000 15,000,000

surat Al-Waqiah sekitar tiga tahunan. Sedangkan surat Tabarak, sejak kecil sudah terbiasa”. Rupanya, beliau bertawassul kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan. Lalu Tukang becak itu berkata “saya hanya meminta kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan”. Mendengar jawaban “saya membaca AlQuran secara rutin dengan tujuan, agar supaya diberikan kesehatan” membuatku tertegun. Betapa sederhananya keigingan orang tersebut. Realitasnya, walaupun kerja tukang becak dengan kehidupan sederhana. Kondisi fisiknya sehat wal afiyat. Hampir saja saya tidak percaya, jika usianya 70 tahun. Rupanya, bacaan Al-Quran secara rutin dan menjaga diri dari makanan membuat beliau sangat sehat. Teringat sebuah ungkapan dalam bahasa Arab “sebaik-baik seseorang itu adalah

orang yang panjang usianya dan baik amalnya”. Rupanya, bapak tukang Becak ini, tekun membaca Al-Quran dan juga rajin ibadah. Setiap saat bisa ditemukan mangkal di depan Masjid Agung Jamik Malang. Barangkali, orang seperti inilah yang benar-benar bersyukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya. Buktinya, Allah SWT telah memberikan kesehatan fisiknya, matanya, dan jiwanya. Seringkali orang yang tidak berjubah dan bersorban, ternyata amal perbuatanya jauh lebih baik dari orang-orang yang bersorban. Orang seperti kadang tidak terhormat, tetapi keistiqomahan itu merupakan amalam para ulama dan kekasih Allah SWT. Dari tukang becak ini, akhirnya saya bisa banyak belajar seputar hidup sederhana dan istiqomah di dalam melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba kepada Allah SWT. (Jumat, 15/07/2016).

lehernya. Sementara sang sopir dan Abdurrahman tidak cidera sedikit pun. Mobilnya hanya rusak bagian belakang dan masih bisa berjalan seperti semula. Lokasi kejadian kecelakaan itu memang agak jauh dari kota. Karena itu usaha pertolongan datang sangat terlambat. Baru pukul 16.00 datang mobil ambulan untuk mengangkut korban ke Rumah Sakit Boromeus di Bandung. Sejak mengalami kecelakaan, kedua korban terus tidak sadarkan diri. Pada pukul 10.30 hari Ahad, 19 April 1953, KH. Abdul Wahid Hasyim dipanggil ke hadirat Allah Swt dalam usia 39 tahun. Beberapa jam kemudian, tepatnya

pukul 18.00, Argo Sutjipto menyusul menghadap Sang Khalik. Ditetapkan Sebagai Pahlawan Berdasarkan Surat keputusan Presiden Re­ publik Indonesia No. 206 tahun 1964 tertanggal 24 Agustus 1964, KH. Abdul Wahid Hasyim ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, mengingat jasa-jasanya sebagai pemimpin Indonesia yang semasa hidupnya terdorong oleh taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan rasa cinta tanah air dan bangsa, telah memimpin suatu kegiatan yang teratur guna mencapai kemerdekaan nusa dan bangsa

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Yayasan Sabilillah: Prof Dr. HM. Mas’ud Said MM, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.