Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisi Juni 2015

Page 1

Kolom Utama

Sabilillah News

Profil Santunan

Peran Masjid, Melayani, Membina & Melindungi Umat

Tim Takjil Bersemangat Untuk Jama’ah

Tas Sekolah Untuk Adek Asuh

edis i

KHUSU Ramad

S

han


Rekening Kami Bank BNI Zakat Shodaqah Yatim

Syariah: : 111 333 9914 : 111 333 9946 : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31 Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48


Indahnya Kesibukan Ramadhan BULAN Suci Ramadhan menjadi bulan tersibuk bagi para pengurus LAZIS Sabilillah dan kru Majalah Komunitas Sabilillah kesayangan Anda ini. Ya, tersibuk karena memang Ramadhan menjadi bulan dengan volume layanan tertinggi dibanding 11 bulan lainnya. Baik layanan zakat, infaq, maupun shodaqah. Belum lagi layanan pendayagunaannya. Semuanya nyaris full terjadi menjelang dan selam Ramadhan. Belum lagi dari sisi dakwah. LAZIS Sabilillah juga kebanjiran dakwah sekaligus sosialisasi ZIS selama Ramadhan. Baik di media luar ruang yang berupa reklame, brosur, leaflet, maupun media elektronik dan cetak. Alhamdulillah tahun ini, LAZIS Sabilillah digandeng media cetak Jawa Pos Radar Malang untuk rubrik tanya jawab Ramadhan. Belum lagi sejumlah stasiun TV dan Radio yang menjadikan LAZIS Sabilillah sebagai jujugan narasumber agama Islam. Praktis, kondisi ini sangat menyibukkan para pengurus dan kru majalah. Namun semua itu tetap kami jalankan dengan penuh semangat, karena di sinilah inti dari pelayanan maksimal itu. Kendati begitu, Majalah Komunitas Sabililillah yang ada di tangan pembaca yang budiman ini sedikit imbas. Yakni agak molor dari seharusnya. Karena itu, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Dan sebelumnya, kami sampaikan selamat menjalankan ibadah puasa. Minal Aizin wal Faizin.... Mohon maaf lahir dan batin. (*)

Syi’ar Menjaga Kualitas Puasa .......................................................................... 4

Kolom Utama Peran Masjid, Melayani, Membina & Melindungi Umat ................................ 5

Ekonomi Islam Belajar Jujur Dan Bijaksana Dari Kisah Rasulullah Saw ............................... 6

Min Nuril Islam

Bangga Mengakui Kesalahan Sendiri SEBELUM Rosulullah SAW mengajari sholat, puasa, Rosulullah SAW mengajarkan nilai-nilai, seperti; jujur, amanah, menebarkan salam, cinta dan peduli sesama. Nabi melarang mencaci, memaki, melecehkan seasama. Membangun sifat diatas tidaklah mudah. 13 tahun lamanya Nabi SAW mengajak, menjadi teladan, blusukan agar masyarakat yakin bahwa ajaran itu bukan hanya teori, tetapi nyata yang bersumber dari Allah SWT. Ketika sudah kuat iman dan taqwanya, Rosulullah SAW benar – benar merasakan hasilnya. Masyarakat Makkah dan Madinah taat hukum, sadar hukum. Saat merka melakukan salah dan kejahatan, tidak perlu dicari dan di uber – uber untuk di eksekusi. Mereka datang kpada Nabi SAW kemudian berkata” tolong saya dihukum karena saya telah berbuat dholim Subhana’Allah, salah dan berdosa tetapi dia berani mengakui dan meminta dihukum dengan hukuman yang setimpal. Ini yang belum dimiliki oleh umat Islam saat ini bahkan dunia belum pernah ada. Bahkan umat Islam berlomba-lomba menyesatkan sesama muslim. Merasa lebih baik, lebih syari’ dan lebih berhak surga-Nya. Sesat (membidahkan), mengkafirkan, mesyirikkan orang lain. Biasanya yang terjadi saat ini, suka menyalahkan yang lain dan yang paling sulit adalah mengakui kesalahan diri. Ini penyakit berat. Padahal itu nilai yang diajarkan Rosulullah SAW “orang mesti berani mengakui kesalahanya’’. Ditambah lagi sikap dan watak tidak baik yaitu, mudah tersinggung, mudah jengkel dan marah serta gampang sakit hati. Jika di ingatkan (nasehati) justru sakit hati, bahkan justru balas dendam dan menyalahkan yang menasehatinya. Nasehat menasehati itu perintah Ilahi dan pekerjaan Rosulullah dan sahabatnya. Juga, ulama sebagai pewaris para Nabi melakukan setiap hari. Itulah ciri khas orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW. Jika tidak menerima nasehat, yang penting sudah kita sampaikan. Firman-Nya, “Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuh mu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allah sebagai penolong (bagimu)” (QS.An-Nisaa 4:45). Jangan sekali-kali berharap selain kepada Allah SWT. Berharap dan tawakal kepada-Nya akan menentramkan jiwa dan batin terasa tenang. Sebaliknya, banyak berharap kepada manusia, hasilnya banyak kecewa. Berusaha dan terus berdoa, selanjutnya tawakal sepenuhnya kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa orang – orang yang selalu mendapatkan bimbingan dan petunjuk’Nya. Amiin (Abdul Adzim Irsad, Malang 21/07/2015)

Pentingnya Saling Membantu Sesama Muslim ........................................... 7

Kisah Teladan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah ............................................................ 9

Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Ramadhan Mengajarkan Kejujuran . ....................................................... 12 Profil Santunan Tas Sekolah Untuk Adek Asuh ................................................................ 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Psikologi Parenting ...................................... 14-15 Sabilillah News Tim Takjil Bersemangat Untuk Jama’ah ......................................................... 16

PENASEHAT

Program Amanah

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM

Bismillah... Menyambut Tamu Allah! ....................................................... 17

PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Laporan Keuangan Periode Bulan Mei 2015 .................................................................. 18

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg


maupun puasa sunnah. Beruntunglah bagi orang yg diberikan kesempatan dan waktu bisa melaksanakan puasa karena Allah SWT. Sebuah hadis Rasulullah SAW yang perlu kita renungi, beliau SAW bersabda:

HAMPIR semua hidup Rosulullah SAW untuk berpuasa. Begitu juga dengan Nabi-nabi terdahulu. Salah satu kehebatan dan kemulyaan seeorang ditentukan bagaimana dia menjaga sholat dan puasanya. Derajat seseorang baik di dunia maupun ahirat juga terletak pada kualitas sholat dan puasanya. Puasa itu bgitu banyakbdan besar manfaatnya, baik secara probadi, sosial, ekonomi mapun kesehatan. Bahkan puasa yg kita kerjakan aksn memberikan syafaat kepada rang yang menjalankannya dengan baik (Iman dan ihlas karena-Nya). Cukup banyak dalil (argumentasi), baik yang bersumber dari kitab suci dan Al Quran, bahkan hasil sebuah penelitian ilmiah seputar dasyatnya manfaat puasa, baik itu puasa wajib

4

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani) Bahkan orang yg ngerjakan puasa itu, dosa-dosabya bisa luntur alias dapat pengampunan. Nabi SAW pernah berkata”antara Ramdahan satu dengan Ramadhan lain itu pelebur dosa, kecuali dosa-dosa besar”. Abu Hurairah RA’ berkata, Rasululloh SAW bersabda,

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Romadhon karena iman dan mengharap pahala dari Alloh maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari & Muslim) “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya

Semoga Allah SAW menjadikan puasa kali ini sebagai pelebur dosa, juga mengangkat derajat manusia lebih baik, juga menumbuhkan kepedulian sosial kepada sesama. Juga merubah pribadi kita lebih baik. Yang jelas, puasa yg benar-benar karena Allah SWT, serta mengharapkan ridho-Nya, akan melahirkan sikap yg dermawan, selalu menahan amarah, dan juga menjadi orang pemaaf. Itulah makna “Al-Muttaqin” yang sesungguhnya. (Jember, 16/06/2015)


Ketua dewan pembina Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan memimpin doa pada saat Khaul Yayasan Sabilillah.

MASJID sebagai salah satu pusat pembinaan dan pengembangan masyarakat islam menempati peranan penting dalam proses perubahan sosial dan menunjang percepatan pembangunan dalam masyarakat terutama dalam membangun aspek rohani. Kehadiran masjid merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan komunitas umat islam itu sendiri dan masjid merupakan simbol eksistensi sebuah komunitas masyarakat muslim baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara fakta semangat umat Islam dalam membangun masjid begitu tinggi, hal ini terbukti hampir di setiap kompelk perumahan dan perkantoran berdiri masjid dengan berbagai macam ukuran dan keindahan bagunannya. Namun disisi yang lain semangat membangun masjid secara fisik tersebut masih belum diikuti dengan semangat untuk memakmurkannya dari berbagai dimensi dan fungsinya. Karena itu startegi pengelolaan masjid merupakan suatu keniscayaan yang perlu mendapatkan perhatian secara terus menerus baik oleh pengelola maupun jamaahnya sehingga kehadiran masjid dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh jamaah terlebih lagi dalam menyahuti perkembangan masyarakat yang senantiasa dinamis dan kompleks. Peran masjid selain sebagai multi fungsi pelayanan dan pembinaan pada jamaah masjid juga berperan melindungi jamaah. Masjid

Sabilillah telah melakukan fungsi Pelayanan pada jamaah dengan segala fasilitas pelayanan yang telah di programkan, diantaranya ada pelayanan Ekonomi yakni Koperasi Masjid Sabilillah yang telah memberikan bantuan pinjaman modal usaha pada jamaah, juga ada Sabilillah Medical Servis (SMS) yang melayani jamaah dalam bidang kesehatan, Lazis Sabilillah menerima, mendistribusikan dan mendayagunakan Zakat, infaq,Shodaqoh, Lembaga Pendidikan Islam, TK, SD, SMP, SMU, Perpustakaan masjid adalah merupakan fungsi Masjid dalam hal Pelayanan Pendidikan. Dalam melakukan fungsi Pembinaan, Masjid Sabilillah juga melakukan gerakan pembinaan, tidak kurang 35 kali dalam sebulan, mulai pengajian umum, KBIH, pembinaan Musholla, pembinaanTPQ, keluarga dhuafa’ dan anak yatim hingga baca Alqur’an untuk manula. Ini semua dikerjakan untuk tujuan bagaimana masjid dalam melayani umat tidak kalah dengan golongan lain atau umat lain dalam melayani umatnya. Selain membina dan melayani, Masjid juga berperan melindungi. Ada sebuah hadist qudsi, yang disampaikan Alloh SWT pada Rasululloh SAW pada ketika suatu wilayah yang mungkin sudah keterlaluan berbuat dosa dan maksiat, Faidza nadhortu ila ummari buyutiy, ketika AKU melihat orang-orang yang aktif untuk meramaikan rumahku, masjidku, (pengurus masjid, jamaah masjid, remaja masjid / semua yang terlibat

dalam masjid), wa mutahaabbina fiya , dan melihat masih banyak orang –orang yang melakukan kegiatan – kegiatan yang menunjukkan saling mencintai, saling menyukai, saling simpati satu sama yang lainnya, wal mustaghfirina bil ashar, dan masih banyak orang – orang yang meminta ampun pada Alloh pada waktu tengah malam, shorroftu adzabiy anhum, AKU batalkan siksaKU pada mereka. Jadi 3 hal ini yang menjadikan Alloh mempertimbangkan kembali, jadi atau tidak Alloh menjatuhkan Azab. Dan Alloh membatalkan azabnya dikarenakan 3 hal tersebut. Mestinya Alloh SWT sudah mengazab suatu daerah atau wilayah karena bayaknya orang-orang yang melakukan dosa, karena 3 hal tersebut Alloh membatalkan azabnya. Bahwasanya para pengunjung masjid itu entah itu pengurus atau siappun yang ingin memakmurkan masjid dalam bentuk apapun minimal sholat dimasjid, ia termasuk orangorang yang menghindarkan dari azab Alloh SWT. Ini juga merupakan salah satu fungsi masjid , yakni penjagaan dan perlindungan dari azab Alloh SWT. Dikutip dalam Haul Akbar Perintis dan Pendiri Yayasan Sabilillah Malang oleh Pembina Yayasan Sabilillah Prof.DR. KH Muhammad Tholchah Hasan Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

5


Belajar Jujur Dan Bijaksana Dari Kisah Rasulullah SAW SAAT ini kita baru saja memasuki bulan Ramadlan yang mulia. Bulan dimana jika kita mampu mendirikan puasa dengan baik, maka akan diampuni segala amal dosa yang telah dilakukan sebelumnya (al hadits). Bulan dimana Allah swt menurunkan berkah pada sepuluh hari pertama, ampunan pada sepuluh hari kedua dan pembebasan dari api neraka pada sepuluh hari terahir. Bagi ummat Islam yang bisa menemui bulan Ramadlan adalah keuntungan besar. Allo­ humma bariklana fi rajaba, wa sa’bana wa ballighna ramadlan. Begitulah doa yang dilantunkan setiap pribadi muslim agar mampu menemui dan mengisi bulan Ra­ madlan dengan hal-hal yang baik, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt dan menjadi ummat Rasulullah Muhammad saw di dunia sampai nanti di akhirat. Banyak ragam yang dilakukan manusia dalam menyambut Ra­ madlan untuk mendapatkan yang terbaik sesuai dengan bidang ke­ mampuan masing-masing. Bagi pendidik, ini saatnya memberikan pendidikan tidak sekedar keilmuan, akan tetapi juga perubahan perilaku yang lebih baik. Bagi pejabat, saatnya me­ngabdi dan menjadi pelayan masyarakat yang bijaksana

6

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

kini dan esok. Begitu sakit. Apa yang juga bagi wirausaha, dilakukan Ra­sulullah Ra­madlan yang mu­ saw? Bu­kan­nya me­ barok adalah saat rasa berun­tung ka­ untuk memulai bisnis rena tidak ke­tahuan yang memberikan pelanggan, Ra­ kemanfaatan baik sulullah saw malah ja­ngka pendek, me­ mencari pembeli unta nengah, maupun tersebut. Ketika O l e h : jang­­ka panjang baik bertemu, Rasulullah bagi dirinya maupun saw meminta maaf Noor Shodiq Askandar konsumen. Tidak atas ke­t idak­n ya­ Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang sekedar keuntungan manan ini dan semata, akan tetapi kemudian mem­ juga keberkahan batalkan transaksi. karena mem­ b erikan banyak Kisah ini meng­ g ambarkan kemanfaatan atas produk dan jasa pentingnya kejujuran dalam bisnis yang diberikan. Ramadlan bukanlah sehingga tidak ada yang merasa momentum mencari keuntungan dirugikan, dan bukannya merasa yang sebesar-besarnya dengan beruntung karena barangnya bisa cara-cara yang tidak baik, culas, terjual semua. Dalam sejarah, membahayakan kesehatan dan karena terkenal akan kejujurannya, segala kemadlaratan lainnya. masyarakat selalu berbondongBagi wirausaha yang baik, ada bondong mem­beli barang dagangan baiknya kita belajar berbisnis yang dibawa Rasulullah saw. dengan mengacu kepada kejujuran Bahkan dalam cerita lain, dikisahkan dan kebijaksanaan Rasulullah saw. kalau pe­ langgan justru antri Kisah Rasulullah saw ketika menjual menunggu kedatangan Rasullah unta adalah sesuatu yang patut saw untuk bertransaksi. Sungguh kita teladani. Saat itu Rasulullah kejujuran tidak akan mendatangkan saw berhasil menjual beberapa kerugian, akan tetapi justru untanya ke­p ada pe­l anggan. keuntungan optimal dan berjangka Beberapa saat ke­mudian Ra­sulullah panjang yang didapatkan. saw baru teringat, kalau di­antara Kisah lainnya berkaitan dengan unta yang terjual ternyata ada yang Rasulullah saw yang selalu bijak­

sana dan tidak menang sendiri. Ketika para kepala suku di tanah Arab pada ribut tentang siapa yang paling berhak menempatkan hajar aswad di Ka’bah. Para kepala suku saling berebut, karena merasa yang paling besar, paling berjasa, paling berhak, dan lain sebagainya. Kejadian ini jika berlanjut, bukan tidak mungkin akan memunculkan konflik yang berahir dengan perang. Para kepala suku kemudian ber­ sepakat untuk memberikan ke­ sem­patan ini kepada Muhammad saw karena dianggap yang paling jujur dan bijaksana. Apa yang dilakukan Rasulullah saw saat itu ? Bukannya merasa menang sendiri karena menjadi satu-satunya yang ditunjuk. Rasulullah saw justru mengajak para kepala suku untuk memegang pucuk kain dan ke­ m udian mengangkat secara ber­sama-sama dan menempatkan hajar aswad di Ka’bah. Kisah ini memberikan banyak pembelajaran hikmah : jangan merasa menang sendiri, jangan merasa benar sendiri, jangan merasa paling mam­pu (ojo dumeh), jangan merasa menang sendiri (aji mumpung), hiduplah dengan saling hormat menghormati, dan lain sebaganya. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah dalam kerjasama tidak boleh ada yang dikalahkan, tidak boleh ada yang dilemahkan dan tidak boleh ada yang dikecewakan. Prinsip utama dalam kerjasama adalah win win solution : semua harus bisa merasa menang, semua merasa nyaman dan semua juga merasa mendapatkan manfaat yang samasama besar. Dua kisah Rasulullah saw ini jika diterapkan dalam dunia bisnis ha­rus dijalankan dengan meng­ kedepanan kejujuran agar tidak ada yang merasa dirugikan. Se­ lanjutnya jika kita berhubungan bisnis harus sama-sama me­ nguntungkan. Penjual untung karena dagangannya laku, se­ men­tara di sisi lain konsumen merasakan memperoleh manfaat yang sepadan atas barang dan jasa yang dikonsumsinya. Disinilah pentingnya wirausaha me­nyeim­ bangkan antara keuntungan yang optimal (profitabilitas) dan keberlanjutan usaha (continuitas) sehingga usaha yang dilakukan akan berjangka panjang. Bagaimana dengan anda?


SABDA RASULULLAH SAW. ‫ نفس هللا عنه كربة‬، ‫ من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا‬: ( ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬ ‫ وهللا في‬، ‫ ومن سرر مؤمنا سرر هللا في الدنيا واآلرخرة‬، ‫يسر هللا عليه في الدنيا واآل رخرة‬ ّ ، ‫يسر على معسر‬ ّ ‫ ومن‬، ‫من كرب يوم القيامة‬ ‫ وما اجرمع قوم في بيت من‬، ‫ سهل هللا له به طريقا إلى الجنة‬، ‫ ومن سلك طريقا يلرمس فيه علما‬، ‫عون العبد ما كان العبد في عون أرخيه‬ ، ‫ وذكرهم هللا فيمن عند‬، ‫ وحفرهم المالئكة‬،‫ وغشيرهم الرحمة‬، ‫ إال نزلت عليهم السكينة‬، ‫بيوت هللا يرلون كراب هللا ويردارسونه بينهم‬ ّ ‫ومن‬ ).‫ لم يسرع به نسبه ) روا مسلم‬، ‫بطأ به عمله‬

Terjemahan: Dari Abu Hurairah radhiallahu ‹anhu dari Nabi Shallallahu ‹alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.(1) Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat.(2) Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. (3) Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya. (4) Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga(5). Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk membaca Al Qur’an secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhlukmakhluk lain di sisi-Nya.(6) Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnya”.(7) (riwayat Muslim) Di dalam hadis tersebut diatas, Rasulullah memberikan dasar-dasar serta tatacara bagaimana seharusnya kita berbuat sesuatu kepada sesama orang ysng beriman (Mukmin), khususnya bagi orang yang mampu berbuat sesuatu, sedangkan saudaranya Muslim membutuhkan satu pertolongan, maka bila dia menolong “janji Allah dan Rasulnya dengan satu kepastian untuk melepaskan orang tersebut dari kesusahannya di hari qiamat”. Berikutnya ketika kita selalu memudahkan urusan orang lain Allahpun berjanji pasti kita akan dimudahkan olehNYA, “bukan malah berpedoman seperti kata orang KALAU bias dipersulit kenapa harus dipermudah” hal yang sangat bertolak belakang dengan anjuran Rasulillah s.a.w. Maka kalau anda cinta Allah dan Rasulullah, serta ingin selalu mendapatkan kemudahan, tentu anda akan punya sifat suka menolong dan mempermudah segala urusaan orang lain.

Berikutnya Nabi menjelaskan bahwa bagi orang yang selalu menutupi aib sesame muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya; ini yang menjadi komuditi pemberitaan-pemberitaan mass media, dan tentu bial orang itu suka menyebar aib seseorang pasti dia akan mendapat imbalan setimpal, ini haram hukumnya, maka harta yang didapat dari pemberitaan semacam itu, tentu haram pula. 4 bagian teratas dari hadis tersebut menerangkan tentang hubungan sosial antar masyarakat Muslim, sedangkan lanjutannya adalah peningkatan SDM-nya serta bagaimana hubungan antara seorang mukmin dengan Tuhannya dan bagaimana dia mengisi dan meramaikan rumah-rumah Allah. Disabdakan Rasulullah bahwa orang yang mencari jalan untuk menuntut ilmu, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, pastilah dia akan dimudahkan dan diangkat derajatnya oleh Allah. Disinilah tugas kita untuk selalu dan selalu berusaha meningkatkan SDM kita masing-masing dan membantu mencerdaskan masyarakat muslim; dengan adanya kepedulian inilah menjadikan kita selalu diberi rahmat dan karuniya-NYA. Dan salah satu fadilah (keutamaan untuk mengisi dan memakmurkan masjid adalah mempelajari kitab suci Al Qur’an, sebagaimana yang diterangkan beliau Rasulullah s.a.w dalam hadis ini.

Faedah dari hal tersebut, menjadikan kita selalu mendapat ketenangan hati, mendapat rahmat dari Allah dan bahkan selalu dibanggabanggakan kepada makhluk lain di alam semesta ini bagi orang-orang yang telah melaksanakan ajaran Rasulullah ini. Diakhir hadis diatas adalah satu warning, peringatan bagi kita, setelah semua fadilahfadilah dan pahala yang diutarakan, adalah peringatan bagi orang yang selalu menundanunda amal perbuatan kebajikan, baik berupa hubungan dengan sesama manusia atau pekerjaan-pekerjaan yang telah diwajibkan baginya maupun amalan-amalan ibadah kepada Allah, penundaan semacam ini maka Allah tidak akan mempercepat derajat atau kenaikan derajat orang tersebut, dimata manusia maupun disisi Allah. Firman Allah dalam Surat Ali Imran 134

‫الذين ينفقون في السراء والضراء والكاظمين‬ ‫ وهللا يحب‬.. ‫الغيظ والعافين عن الناس‬ ‫المحسنين‬ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun ( sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Wallaahu a’la Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

7


Zakat

Perintah berzakat menginspirasi muslim untuk lebih peduli sesama. Dari harta yang dititipkan Allah, 2,5 % - nya bukanlah milik kita

Nishab Zakat Nishab Zakat No

Jenis Usaha

Nishab

Jumlah Zakat

Keterangan

1

Profesi

Qiyas ke emas

85 gr emas

2,5%

Setelah 1 tahun

2

Emas

20 misqal (85 gr)

2,5%

Setelah 1 tahun

3

Perak

200 dirham

2,5%

Setelah 1 tahun

4

Harta Perniagaan

85 gr emas

2,5%

Dihitung setelah 1 tahun (nishobnya dihitung berdasarkan laba setahun)

5-9 ekor

1 kambing

10-14 ekor

2 kambing

15-19 ekor

3 kambing

6

30-39 ekor

1 sapi (umur setahun)

40-59 ekor

1 sapi (umur dua tahun)

60-69 ekor

2 sapi (umur 2 tahun)

70-79 ekor

2 sapi (umur 1&2 tahun)

7

40-120 ekor

1 kambing

121-200 ekor

2 kambing

201-399

3 kambing

5

Ternak Unta

Ternak Sapi/Kerbau

Ternak Kambing

Selanjutnya setiap pembelian 5 ekor unta, maka zakatnya 1 ekor kambing Bila jumlah sapi lebih dari 80 ekor, maka setiap penambahan 30 ekor, zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun dan setiap penambahan 40 ekor, zakatnya ditambah 1 sapi umur 2 tahun Selanjutnya setiap pembelian 100 ekor kambing maka zakatnya 1 ekor kambing

8

Hasil Bumi

5 watsaq 653 kg beras

5% dengan irigasi dan 10% tanpa irigasi

Setiap panen

9

Hasil Tambang

85 gr emas

2,5%

Setiap mendapatkan

10

Harta Karun

tanpa nishab

20%

Setiap mendapatkan (termasuk hadiah, bonus)

11

Saham

85 gr emas

2,5%

Harga saham ditambah keuntungan

12

Benda-benda Produktif

85 gr emas

2,5%

Salurkan Zakat Anda Melalui YDSF Bersama YDSF, Zakat Anda Makin Terasa Manfaatnya  Surabaya: Telp 031-5056650, 031-7011 3008  Sidoarjo: Telp. 031-8070602, 031-724 07770  Banyuwangi: Telp.0333-414883  Gresik: Telp. 031-3980435, 031-7788 5033 • Transfer ke rekening zakat YDSF Mandiri. AC. No. 142.00.077.0653.3 BCA. AC. No. 0883815596 CIMB Niaga Surabaya Darmo. AC.No. 095.01.01000.001 BMI Cabang Darmo. AC. No. 701.0054.884 CIMB Niaga Syariah. AC. No. 525.01.00016.00.6 Mohon bukti transfer di fax ke 031-505 6656 / konfirmasi via SMS ke 081 615 44 555 6

www.ydsf.org

8

12

Majalah Komunitas Sabilillah Majalah Komunitas Sabilillah

Edisi107 129/ /Juli-Agustus Juni 2015 / 2013 Thn: 07 Edisi / Thn: 06

info@ydsf.org

ydsfku


Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari peran tokoh-tokoh Islam. Mereka bergerak dan mengambil peran penting dalam mendorong perlawanan terhadap penjajah dan merebut kemerdekaan.

T

okoh-tokoh keagamaan seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga turut mengerahkan para santri dan masyarakat sipil yang kala itu lebih patuh pada para kyai dibanding pemerintah sebagai milisi perlawanan. Perlawanan rakyat Indonesia yang semula spontan dan tidak terkoordinasi ini pun makin hari menjadi teratur. Abdul Wahab Hasbullah, Sang Pejuang Pemikir Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah yang lahir di Jombang pada 31 Maret 1888 merupakan pendiri Nahdatul Ulama. Ayahnya, KH Hasbulloh Said, merupakan pengasuh Pesantren Tambakberas di Jombang, Jawa Timur, sedangkan ibunya ber­ nama Nyai Latifah. Sosok Abdul Wahab Hasbullah juga dikenal sebagai pelopor dalam membuka forum diskusi antar ulama, baik dari lingkungan NU, Muhammadiyah, hingga organisasi lainnya. Ia mengenyam pendidikan di berbagai pesantren seperti Pesantren Mojisari di Nganjuk, Pesantren Tawangsari Sepanjang, hingga Pesantren Tebuireng di Jombang. Tak berhenti di situ, Abdul Wahab Hasbullah melanjutkan pen­ didikan hingga ke Makkah untuk berguru pada Syaikh Mahfudz at-Tirmasi dan Syaikh Al-Yamani dan mendapatkan hasil nilai yang istimewa. Sepulangnya dari Mekah pada 1914, Abdul Wahab Hasbullah kembali mengasuh pesantrennya di Tambakberas. Selain mengasuh pesantren, Abdul Wahab Hasbullah juga aktif dalam melakukan pergerakan nasional karena tidak tega melihat kondisi bangsa yang

mengalami kemerosotan hidup, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kemerdekaan karena penindasan dari para penjajah. Dalam mengatasi permasalahan bangsa ini, Abdul Wahab Has­ bullah mendirikan organisasi pemuda Islam bernama Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Negeri) pada 1916. Untuk memperkuat pergerakan ini, Abdul Wahab Hasbullah juga mendirikan Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Saudagar) yang berfungsi sebagai pusat penggalangan dana bagi perjuangan pengembangan Islam serta kemerdekaan Indonesia pada 1918. Organisasi ini dipimpin oleh Hasyim Asy’ari, sedangkan Abdul Wahab Has­ bullah menjabat sebagai sekretaris sekaligus bendahara. Karena permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin pelik, Abdul Wahab Hasbullah lalu membentuk kelompok diskusi Tashwirul

Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1919. Pada awalnya, kelompok ini hanya mengadakan kegiatan untuk kalangan terbatas saja, akan tetapi kebebasan berpikir dan berpendapat yang diterapkan dalam pembicaraan topik-topik di kelompok ini ternyata dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Hanya dalam waktu singkat, Tashwirul Afkar menarik perhatian para pemuda dan menjadi populer. Forum dalam kelompok ini kerap dijadikan ajang untuk mem­perdebatkan sampai menemukan pemecahan terhadap permasalahan pelik yang dianggap penting. Karenanya, Tashwirul Afkar tidak hanya mencakup kalangan ulama pesantren tapi juga para tokoh nasional. Dari sini Tas­ hwirul Afkar menjadi jembatan bagi komunikasi antara generasi muda dan tua serta menjadi forum

untuk bertukar informasi. Ke­ lompok diskusi ini, kemudian juga menjadi forum untuk pengaderan kaum muda yang menggandrungi pemikiran ke­ ilmuan serta dunia perpolitikan. Sebagai ulama sekaligus pelopor kebebasan berpikir di kalangan umat Islam di Indonesia, khususnya dalam lingkungan nahdhiyyin, Abdul Wahab Has­ bullah terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama dengan ulama lain melalui pemikiran-pe­ mikirannya serta pergerakannya. Untuk menyebarkan dakwah dan seruan perjuangan, Abdul Wahab Hasbullah mendirikan media massa berupa surat kabar Harian Umum Soeara Nahdlatul Oelama atau Soeara NO serta Berita Nahdlatul Ulama. Abdul Wahab Hasbullah kemudian menutup usia pada umur 83 tahun, tepatnya pada tanggal 29 Desember 1971. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

9


(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Qs: Al Baqarah : 185)

Tampak Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua Yayasan Sabilillah dan Ketua Takmir Masjid Sabilillah pada saat acara khaul dan peringata nisfu sya’ban

Tausiyah dan makan bersama menjadi moment khusus pula yang selalu dinanti oleh seluruh peserta acara

Tak ketinggalan jama’ah putri juga turut larut dalam bersantap bersama

10

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Sambutan sekaligus pembacaan tahlil mengawali kegiatan Khaul rutin tahunan Yayasan Sabilillah

Bulan Juni menjelang bulan Ramadhan dan pertengahan bulan Sya’ban menjadi moment spesial rutin bagi segenap warga Yayasan Sabilillah tanpa terkecuali. Karena Pada bulan itu diselenggarakannya Khaul Perintis, Pendiri dan sesepuh Yayasan Sabilillah. Berikut dokumentasinya:

Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan juga tampak turut serta bersantap malam bersama dengan pengurus Yayasan Sabilillah


Doa Niat Berpuasa Ramadhan

Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala. Artinya: “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala”

Raut muka bahagia disetiap wajah adek-adek asuh ketika mereka menerima tas dan perlatan sekolah

Adek- adek asuh yatim & dhuafa ditemani oleh beberapa orang tua wali asuh

Kajian & santunan rutin bulanan yang dilaksanakan pada bulan Juni juga menjadi moment spesial, karena pada hari itu digelar istighotsah & doa bersama bagi kenaikan serta kelulusan adek-adek asuh yatim -dhuafa binaan. Sekaligus pembagian paket tas dan peralatan sekolah. Sebagai pengganti program wisata ceria yang tahun ini tidak dilaksanakan karena berdekatan dengan bulan ramadhan. Berikut dokumentasinya:

Sambutan sekaligus motivasi bagi adek-adek dan keluarga binaan oleh Ketua LAZIS Sabilillah Bapak Khoirul Anwar

Pemberian simbolis bantuan tas dan peralatan sekolah bagi adek asuh

Pengajian dan sharing motivasi diakhir acara di­ sampaikan oleh ust. Baihaqi Kadmi Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

11


Ramadhan

Oleh:

Ust. Ahsan Subur

Mengajarkan Kejujuran Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan kita dengan bulan suci Ramadan. Mari kita semua beruaha untuk menjaga bulan yang penuh berkah dan penuh hikmah ini. Agar ditahun- tahun yang akan datang kita dapat menjadi orangorang yang lebih baik daripada tahun yang telah lalu. Ada salah satu hikmah dan pelajaran yang sangat penting untuk kita ambil dibulan Ramadan. Diantara hikmahnya adalah diharapkan kita bisa menjadi seseorang yang mempunyai karakter yang terpuji. Yaitu : jujur pada diri sendiri dan orang lain. Saya akan membuka dengan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW. “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing.” (Hadis Riwayat Abi Ubaidah RA). BELUM lama seorang kawan datang ke rumah. Dalam perbincangan santai, dia mengeluhkan, mengapa saat ini kejujuran menjadi hal yang paling sulit ditemukan. Sehingga menurut si kawan itu, kejujuran menjadi sesuatu yang sangat mahal dan berharga. Tidak salah kawan tersebut mengeluhkan hal tersebut. Mungkin kita sedikit sepakat bahwa saat ini sedikit sulit mencari orang-orang yang memegang teguh nilai-nilai kejujuran; jujur dalam berkata dan jujur dalam bertindak. Namun tidak adil juga jika kita terus mengkritisi hingga memprotes terhadap kondisi. Mengubah masyarakat agar menjadikan nilai-nilai kejujuran dalam jujur berkata dan bertindak memang perkara mudah. Namun jika terus mengkritisi dan memprotes keadaan juga bukan suatu tindakan yang bijak. Bulan Ramadan bisa menjadi moment penting untuk mengasah kejujuran perkataan dan tindakan. Lantaran puasa menjadi ibadah istimewa, maka puasa bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan rasa kejujuran. Kita dapat saja makan dan minum seenak kita di tempat tempat yang tertutup dan sunyi yang tidak terlihat oleh siapapun. Akan tetapi karena kita sedang berpuasa maka kita, dalam kondisi apapun dan dalam cuaca apapun tidak akan mau melakukan perbuatan makan dan minum tersebut, walaupun tidak ada orang lain yang melihat. Kejujuran hati kitalah yang akan mengatakan “pasti Allah SWT melihat apa apa yang kita kerjakan”. Karena orang yang berpuasa sadar betul bahwa ia sedang dilatih

12

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

semua aktivitasnya pasti diketahui dan lihat oleh Allah SWT. Apabila kesadaran ketuhanan ini telah terbangun serta menjelma dalam diri seseorang melalui training dan didikan puasa, maka Insya Allah akan terbangun dan terbentuk sifat yang amat mulia yakni “kejujuran” Kejujuran adalah dasar dari kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kejujuran adalah prasyarat utama pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang berlandaskan prinsip saling percaya, kasih sayang, dan tolong menolong. Kejujuran adalah inti dari akhlak yang merupakan salah satu tujuan dari diutusnya Rasulullah oleh Allah SWT. (Innama buitstu liutammima makaarial akhlaq). Seorang ulama menyatakan bahwa hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan jujur di tempat (situasi) yang tidak ada sesuatu pun yang menjadi penyelamat kecuali kedustaan. Secara psikologis, kejujuran akan mendatangkan ketentraman jiwa. Sebaliknya seseorang yang tidak jujur pasti tega melakukan perbuatan serta menutupi kebenaran. Ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannnya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan kepada ketidakadilan, disebabkan karena orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja. Kejujuran juga akan melahirkan penghargaan terhadap hak hak orang lain. Sebab kejujuran sebagaimana yang telah kita uraikan diatas juga akan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap

kebenaran, keadilan dan kedisiplinan. Namun kejujuran tidak akan datang begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Seorang ulama menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat membantu kita dalam mencoba meraih kejujuran. Pertama, akal yang wajib memandang buruk kedustaan apalagi jika kedustaan itu sama sekali tidak mendatangkan kemanfaatan dan tidak mencegah bahaya. Kedua, agama dan syariat yang memerintahkan untuk mengikuti kebenaran dan kejujuran serta memperingatkan bahaya kedustaan. Ketiga, kedewasaaan diri kita yang menjadi salah satu faktor pencegah kedustaan dan kekuatan pendorong menuju kebenaran. Keempat, memperolah kepercayaan dan penghargaan masyarakat. Ada sebuah kata mutiara; “Jadikanlah kebenaran (al Haq) sebagai tempat kembalimu (rujukanmu), kejujuran segai tempat pemberangkatanmu, sebab kebenaran adalah penolong paling kuat dan kejujuran adalah pendamping utama”. Kita hanya bisa mengatakan bahwa kita telah menang dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan kalau kita mampu mengubah perilaku di dalam kehidupan keseharian kita selama sebelas bulan ke depan. Dari yang tidak jujur menjadi jujur, dari yang serakah menjadi suka berbagi, dan dari yang sombong menjadi rendah hati. Akhirnya, semoga kita diberi kesabaran dan kesuksesan dalam melewati Ramadan tahun ini. Amiin.


Terima kasih donatur sekalian atas pemberian tas dan peralatan sekolah untuk kami.

Tas Sekolah Untuk Adek Asuh SUDAH menjadi agenda rutin sejak tahun 2008 dua tahun sejak berdirinya LAZIS Sabilillah, setiap bulan pada tanggal 10 jam 15.30 selalu diselenggaran santunan sekaligus pembinaan untuk yatim dhuafa beserta orang tua, mereka berasal dari beberapa daerah di Kota dan Kabupaten Malang mulai dari tingkat Taman Kanak – kanak , SD, SMA hingga yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tercatat hingga tahun 2015 ini sebanyak 300’an anak asuh terdiri dari yatim, piatu dan dhuafa menjadi adek asuh binaan LAZIS Sabilillah. Bertujuan tidak sekedar memberikan bantuan uang untuk keperluan pendidikan mereka namun ada goal yang tak kalah penting yakni pendampingan dan pembinaan secara mental dan spiritual baik di bidang perekonomian keluarga terutama pembinaan iman dan taqwa kepada Allah SWT, “ sebesar apapun bantuan dan uang diberikan kepada para mustahik tidak akan menjamin dapat merubah taraf hidup mereka tanpa adanya pendampingan dan pembinaan secara intensif, kami tidak ingin menjadikan mereka bermental pengemis yang hanya bisa menengadahkan tangan menerima bantuan, namun kami ingin mencetak mereka menjadi anak-anak dan keluarga yang berdaya, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.� tutur Ust. Sulaiman manajer operasional LAZIS Sabilillah sesaat usai acara santunan rutin 10 Juni 2015 yang lalu. Seperti biasa adek-adek bersama orang tua setelah sholat Ashar berjamaah mereka berkumpul di dalam Masjid Sabilillah

melaksanakan rutinitas yang dimulai dengan pembacaan istighotsah. Dengan khidmat mereka mengikuti rangkaian acara yang sudah menjadi agenda rutin itu, juga ada kesempatan bagi ibu-ibu keluarga binaan pada acara itu untuk menyampaikan berbagai macam permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat dicarikan pemecahan masalah atau solusinya, sebagai pembicara Ust. Baihaki Kadmi pada acara itu diundang untuk memberikan Tausiyah dan motivasi untuk adek-adek agar senantiasa bersyukur atas segala ketentuan dan takdir Allah SWT serta selalu semangat belajar mengukir prestasi. Dan ada yang berbeda pada kesempatan acara santunan rutin itu, kali ini adek-adek dikejutkan dengan pemberian bantuan tas sekolah beserta alat tulis dari LAZIS Sabilillah, dan tentunya mereka terlihat sangat senang menerimanya. Jika disesuaikan dengan kalender program rutin LAZIS Sabilillah maka seharusnya pada bulan Juni 2015 ini adek-adek mengikuti program Wisata Ceria, namun tidak seperti yang seharusnya telah terjadwal, dikarenakan jadwal liburan sekolah pada tahun ini berbenturan dengan bulan Ramadhan sehingga khusus tahun 2015 ini program Wisata Ceria ditiadakan, dan untuk mengganti program tersebut LAZIS Sabilillah memberikan program bantuan fasilitas sekolah berupa tas sekolah berikut alat tulis seperti buku, pensil, bolpoint dll. Program ini sengaja dilaksanakan mengingat kebutuhan sekolah adek-adek asuh setelah ini akan meningkat memasuki tahun ajaran

baru, setidaknya dengan diberikanya tas sekolah dan bermacam alat tulis dapat meringankan biaya dan kebutuhan sekolah mereka.Tas dan alat tulis yang diberikanpun telah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan adek asuh dari kelas dan tingkat masingmasing, dari sisi model dan fungsinya sengaja di pesan khusus di pengrajin tas berkualitas agar adek-adek senang memakainya, nyaman, kuat dan muat untuk membawa keperluankeperluan sekolah mereka. Alhamdulillah semenjak dipublikasikan kepada masyarakat secara umum dan para donatur khususnya, program bantuan tas sekolah dan alat tulis ini disambut dengan baik, terbukti donasi yang masuk cukup besar, sehingga progam ini pun dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan, dan tak kalah penting, sebagai pengganti program Wisata Ceria, program Tas Sekolah ini tetap mampu mengukir keceriaan adekadek asuh LAZIS Sabilillah, ditengah acara santunan rutin waktu itu Sofyan Arif manajer pemberdayagunaan LAZIS Sabilillah juga menyampaikan permohonan maafnya kepada adek-adek perihal ditiadakannya Wisata Ceria tahun ini, dengan harapan meski tanpa berekreasi seperti tahun-tahun sebelumnya adek asuh tetap senang dan bahagia dengan memperoleh tas sekolah yang baru. Tidakkah senyum keceriaan yang terukir dibibir anak yatim dan dhuafa merupakan doa tulus yang tak terucap untuk kita semua para donatur dan agniya yang telah sudi mengulurkan tangan untuk mereka. Terimakasih donatur, Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

13


Diasuh Oleh:

KH. Mas’ud Ali, M.Ag Ketua Yayasan Sabilillah

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

I’TIKAF PADA 10 HARI AKHIR RAMADHAN Pertanyaan: Assalamualaikum, saya Iqbal di Malang, mau bertanya kepada Yai, saya ingin mengetahui lebih jauh tentantang iktikaf, pernah saya dengar dalam ceramah-ceramah, hukumnya adalah sunah, terutama pada 10 akhir bulan Ramadhan. Saya ingin mengetahui tentang rukun, syarat dan lain-lainnya menyangkut dengan pelaksanaan iktikaf, mohon penjelasan terima kasih. Wassalam. Jawaban: Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid meskipun sesaat, dengan maksud dan tujuan ibadah kepada Allah dengan ketentuan yang telah ditetapkan Syara’ Ketentuan tersebut adalah : 1. Hukum iktikaf. a. Sunah, apabila dilaksanakan sewaktu-waktu berada di dalam masjid. b. Wajib, apabila iktikaf karena nadzar. c. Sunah muakkadah, yaitu iktikaf pada 10 hari akhir bulan Ramadhan. 2. Rukun-rukun iktikaf. a. Berdiam diri didalam masjid. b. Masjidnya masjid wakaf. c. Orang yang beriktikaf ( muktakif ). d. Niat. 2. Syarat-syarat iktikaf. a. Muktakif (orang yang beriktikaf) beragama Islam. b. Muktakif sudah mumayyiz ( berakal ).

c. Bertempat di dalam masjid. d. Suci dari hadats besar. 3. Adab ( etika ) iktikaf. a. Memperbanyak ketaatan kepada Allah, membaca Al Qur’an, Al Hadits, dsb b. Berpuasa. c. Masjidnya masjid Jamik. d.Tidak bicara kecuali yang baik-baik. 4. Makruh-makruh iktikaf a. Hijamah ( cantuk ) b. Banyak kerja yang bersifat duniawi. 5. Pembatal iktikaf. a. Bersetubuh ( jimak ) b. Keluar dari masjid tanpa udzu syar’i. c. Murtad Dasar Hukum Iktikaf Sepuluh Hari Pada Akhir Ramadhan. Aisyah RA, isteri Nabi Muhammad saw. meriwayatkan tentang pelaksanaan iktikaf beliau pada sepuluh hari akhir bulan Ramadhan sebagai berikut :

Adalah Nabi saw. beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla, kemudian iktikaf tersebut diterus kan oleh para isteri

beliau setelah itu. Hadits disepakati Bukhari dan Muslim Dalam riwayat lain Aisyah RA mengatakan :

Sesungguhnya Nabi saw. bersungguhsungguh beramal ibadah di dalamnya lebih banyak dari pada saat yang lainnya. Waktu pelaksanaan iktikaf 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah mulai terbe namnya matahari pada tanggal 20 bulan Ramadhan sampai dengan malam Idul Fitri. Kenapa sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, antara lain karena kebanyakan Lailatul Qadar turun pada saat itu. Atau apabila mengalami kesulitan sepuluh hari penuh iktikaf di dalam masjid, bisa melaksanakan iktikaf dan mencari Lailatu Qadar bisa memilih tanggal-tanggal ganjil pada kurun waktu tersebut, yaitu malam 21, 23,25,27 dan 29 Ramadhan.Hal ini berdasarkan Hadits Nabi saw.

Carilah Lailatu Qadar pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hadits Riwayat Imam Bukhari.

     

    Fidyah     Ibu Menyusui, Qodlo’ Puasa Atau Membayar Pertanyaan: Assalamualaikum, saya Wati, adalah seorang ibu yang menyusui. Pada bulan Ramadhan kemarin 20 hari terakhir saya tidak berpuasa karena keadaan tidak memungkinkan. Badan saya lemas dan produksi ASI sangat sedikit sedangkan saya harus tetap menyusui bayi saya. Mohon penjelasan dari Yai bagaimana cara membayar fidyah serta ketentuanketentuannya dan apakah setelah membayar fidyah saya tidak wajib mengqodlo’ puasa atau tetap wajib mengqodlo’. Mohon penjelasan, terima kasih. Wassalam.

Ramadhan), sedangkan orang yang berhalangan puasa Ramadhan karena tidak kuat puasa, baik di bulan Ramadhan maupun pada hari yang lain maka dia wajib membayar fidyah.

Jawaban: Dalam Al Qur’an disyari’atkan bahwa orang yang berhalangan puasa Ramadhan karena sakit maka dia wajib menggantinya (mengqodlo’nya) di hari yang lain (di luar

...Maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (kemudian tidak berpuasa) maka (wajiblah baginya berpuasa ) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang ‫ان ﺧﺎ‬wajib ‫ﻣﻦ ﻓﺖ و‬ ‫أﻧﻔﺴﻬﻤﺎ‬ ‫ اﻟﻤﺮﺿﻊ ﻋﻠﻰ‬yang ‫اﻟﺤﺎﻣﻞ أو‬ lain. Dan bagi orang-orang berat

14

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

                     ……….. 

‫اﻟﺼﻮم أﻓﻄﺮﺗﺎ و ﻋﻠﯿﻬﻤﺎ أﻟﻘﻀﺎء دون اﻟﻜﻔﺰة ﻷﻧﻬﻤﺎ‬ ‫ﻋﻠﯿﻬﻤﺎ اﻟﻘﻀﺎء أﻓﻄﺮﺗﺎ ﻟﻠﺨﻮف ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻬﻤﺎ ﻓﻮﺟﺐ‬ ‫دون اﻟﻜﻔﺮة ﻛﺎﻟﻤﺮﯾﺾ‬.

tidak berpuasa)  menjalankannya   (kemudian    

membayar fidyah (yaitu) memberi makan seorang miskin... (Al Baqarah 184). Mengacu pada ayat anda tersebut ………..maka   wajib mengqodlo” puasa dan tidak perlu membayar fidyah. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Al Muhadzab karya Al Imam Abi Ishaq Asy Syaairozi juz I halaman 328,

‫اﻟﺤﺎﻣﻞ أو اﻟﻤﺮﺿﻊ ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﻓﺖ و ان ﺧﺎ‬ ‫اﻟﺼﻮم أﻓﻄﺮﺗﺎ و ﻋﻠﯿﻬﻤﺎ أﻟﻘﻀﺎء دون اﻟﻜﻔﺰة ﻷﻧﻬﻤﺎ‬ ‫ﻋﻠﯿﻬﻤﺎ اﻟﻘﻀﺎء أﻓﻄﺮﺗﺎ ﻟﻠﺨﻮف ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻬﻤﺎ ﻓﻮﺟﺐ‬ ‫دون اﻟﻜﻔﺮة ﻛﺎﻟﻤﺮﯾﺾ‬. Dan apabila perempuan yang hamil atau menyusui takut puasa bisa membahayakan diri mereka lalu mereka tidak berpuasa, maka mereka wajib puasa qodho’ bukan membayar kafarat (fidyah), seperti orang yang sakit.


Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Bermain dan Dunia Pendidikan Anak Usia Dini INTERAKSI saya dengan HIMPAUDI (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia) di Sumberpucung Kabupaten Malang dan PAUD Omah Bocah An-Nafi’ Malang pada tahun ini menunjukkan jika orang tualah yang cenderung menuntut maksimal dipenuhinya kebutuhan Calistung (membaca menulis dan menghitung). Anak yang sekolah berarti ukurannya ya bisa membaca dan menulis. Selain itu, tuntutan agar anak mereka diterima di sekolah favorit pada jenjang Sekolah Dasar, menjadikan orang tua memaksakan agar guru membelajari Calistung tanpa kompromi. Pada masa PAUD anak-anak sudah mulai digiring menuju kelas. Saat dunia kelas menguasai pengalaman dan pengetahuan anak, saat itu guru mulai mengubah dunia nyata kedalam acuan dan pengetahuan berbentuk buku. Semua acuan perkembangan anak pada akhirnya mulai digeser dari dunia riil ke dunia teks. Di sinilah anak-anak, boleh jadi, mulai dipisahkan dengan pengalaman di dunia nyata. Coba kita kritisi satu contoh saja, yakni instruksi menggambar dan berbagai contoh buku gambaran. Gambar pemandangan selalu identik dengan gunung dan sawah. Pola-pola gambar rumah, pohon, dan berbagai contoh dalam gambar sebenarnya telah membatasi imajinasi anak. Padahal dalam dunia nyata pemandangan yang dikenal anak-anak bukanlah sematamata gunung. Bentuk rumah tidak selalu terdiri dari segitiga dan segi empat lalu ditempeli dengan kertas origami. Sebuah imajinasi berseni dibatasi oleh pola-pola buku. Ini justru memangkas perkembangan bebas imajinasi anak yang pada usia PAUD, mereka cenderung bisa bebas, orisinil dan independen. Saat mereka diajari di atas kertas dengan pola tertentu, mereka mulai diatur, diseragamkan imajinasinya dan bahkan dibatasi imajinasi anak dalam berbagai simplifikasi

pola yang ada di teks-teks buku bantu belajar. Padahal dunia anak adalah dunia mengalami, bukan dunia simplifikasi (penyederhanaan) yang hanya terdiri dari pola-pola di atas kertas bergambar. Perkembangan optimal anak pada usia PAUD juga tidak semata-mata diukur dari mampu tidaknya Calistung. Namun, orang tua memang jarang diberitahu dan memperhatikan laporan guru mengenai perkembangan, sosial- emosional, kemampuan kognitif, kemampuan bahasa, pertumbuhan fisik (motorik halus-kasar) dan tugas-tugas perkembangan lain selain Calistung. Calistung hanya aspek terkecil diantara aspek lain yang perlu didorong untuk berkembang. Calistung belum mendukung memaksimalkan tumbuh-kembang anak karena aspek kognitif anak justru bukan ditandai oleh semata Calistung, tetapi antara lain dilihat antara lain melalui kemampuan imajinasi dan bagaimana imajinasi anak itu kemudian difasilitasi apakah dengan mendongeng, bermain, atau bereksperimen menciptakan pengalaman diri mereka untuk menemukan hal baru dari proses hulu berimajinasi. Dalam konteks ini, tidak semata anak mampu menghafal tetapi kesan yang terekam dalam otak atau pikiran yang berkesan justru akan mempertajam penalaran anak. Melalui pendekatan yang membebaskan anak, sementara pendamping belajar anak memfasilitas kebebasan tersebut, justru anak akan mendapatkan pengalamanpengalaman istimewa yang lahir dari kemampuan dirinya. Meskipun demikian Calistung tetap bisa dikenalkan ketika

anak-anak bermain. Pendekatan demikian justru akan menciptakan Calistung lebih bermakna karena hadir secara kontekstual dalam aktifitas bermain. Cara ini justru lebih baik dan cepat meningkatkan kemampuan Calistung (Cecchin, 2013). Penerapan Calistung yang memaksa dan tidak seirama dengan perkembangan anaklah yang mengakibatkan anak berkembang seragam dan Calistung tidak berhubungan dengan kepentingan anak. Namun Calistus yang dihadirkan dalam situasi bermain, anak akan memperoleh konteks Calistung pada alam pengalaman hidup anak. Mengapa kita ketahui secara umum seringkali anak tidak menyukai membaca, menulis dan menghitung ? Karena ketiganya diajarkan dengan pemaksaan tanpa berkorelasi dengan kepentingan hidup anak. Di sinilah yang disoalkan, tetapi ketika Calistung terintegrasi dengan pengalaman anak, dalam konteks ini bermain, ia akan merangsang ketrampilan Calistung (Cecchin, 2013). Dalam konteks ini anak lebih difokuskan berproses “mengalami Calistung”, bukan dinilai dari menguasai hitungan di atas keras, apalagi diuji dengan tes prestasi. Pada usia PAUD pendekatan bermain mengutamakan proses membentuk dan membantu perkembangan, bukan penilaian hasil belajar. Oleh karena itu dimensi ukur anak PAUD bukan pada hasil nilai pencapaian prestasi akademik (academic achievement) tetapi rekaman proses pemaksimalan tumbuh kembang. Untuk itu metode bermain di usia PAUD memiliki kontribusi me­ rangsang dan mendukung pematangan proses perkembangan anak secara total. Sebagaimana diuraikan pada artikel terdahulu, bermain me­ niscayakan tumbuhnya fokus perkembangan intrapersonal (totalitas diri) dan inter­ personal (hubungan diri dengan orang lain). Bersambung Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

15


BUKAN hal biasa memang, setiap sore menjelang bedug maghrib puluhan anak-anak muda – mudi, remaja sibuk bergerak dengan sigap mempersiapkan snack dan minuman hangat. Walaupun tidak begitu banyak macamnya. Khusus untuk kue saja setidaknya ada kurang lebih 3 sampai 4 jenis diracik dan ditata dalam 1 wadah kecil piring. Di dapur, karyawan masjid kompor berukuran medium sedang digunakan untuk menjerang air. Dengan panci berukuran besar. Disiapkan menu minuman hangat utama berupa teh manis. Sejak awal Ramadhan lalu, kegiatan seperti ini mulai digalang dan dilaksanakan oleh tim Remas Sabilillah yang biasa disebut dengan Tim Takjil. Dengan me­ ngum­pulkan sejumlah shodaqah takjil dari para jama’ah umum wali murid TK, SD, SMP dan SMA Islam Sabilillah. Dikoordinir oleh panitia Ramadhan Takmir Masjid Sabilillah. Segala jenis shodaqah takjil dikumpulkan. Mulai dari makanan ringan berupa kue jajanan pasar tradisional maupun roti. Ada juga yang ber­ upa kurma,ltubuah, hingga mi­ numan kemasan siap saji. Bahkan tidak jarang banyak pula nasi kotak dan nasi bungkus dengan berbagai jenis menu. Muda-mudi Remas Sabilillah yang saat bulan ramadhan ini selalu berkumpul memulai ke­ giatan menata takjil sejak pukul

16

Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Suasana persiapan takjil gratis untuk jamaah dilakukan tim REMAS Sabilillah

15.00 wib atau selepas ashar. Setelah banyak persiapkan di­ lakukan menata kue, menata mi­numan hingga membagikannya untuk selanjutnya menunggu bedug magrib yang mana para jiama’ah baik yang datang secara rutin untuk mengikuti kultum maupun yang hanya sekedar lewat dan kemudian sholat maghrib di Masjid Sabilillah. “Dua tahun ini kami tidak menata dan menyebarkan makanan di­ piring dan minuman teh diserambi

masjid. Namun, kami langsung membagikannya kepada jama’ah dan menatanya dimeja hidang. Karena banyak sekali anak-anak kecil yang kadang beberapa dari mereka mengambil lebih dari satu piring dan gelas. Yang aki­ batnya banyak dari jama’ah lain­nya yang tidak kebagian. Alhamdulillah dengan system dibagi secara langsung seperti ini pembagian takjil semakin tertib dan tidak terlalu banyak kekurangannya”. Rendy selaku

Koordinator Takjil menjelaskan. Selepas pembagian selesai, sebelum dibagikan nasi bungkus atau kardus beberapa anggota tim membagikan kupon pe­ngam­ bilan nasi agar pembagian merata dan tidak terjadi banyak ke­ kurangan. Rata-rata dalam 1 hari dibagikan setidaknya 300 sampai 400 kue dan minuman. Untuk nasi bungkus hanya setengahnya saja. Karena kebanyakkan dari jama’ah yang datang akan pulang setelah sholay maghrib sebelum nasi dibagikan. Sebelum adzan Isya’ kembali dengan sigap pembersihan di­ lakukan. Piring dan gelas di­ kum­pulkan untuk dicuci dan ditata. Agar esok hari siap untuk digunakan kembali. “Mungkin memang masih sangat banyak jatah takjil yang seharusnya kami bagikan. Namun, dari beberapa makanan yang masuk dalam sehari pasti akan habis pada hari itu, sehingga tidak ada sisa. Sedangkan shodaqoh berupa uang yang masuk kami kelola untuk setiap harinya kami belikan tambahan roti, kue, gula, teh dan beberapa keperluan lain yang harus ada dan kami lengkapi. “Sungguh betapa sangat bermanfaat dan barokah yang berlipat atas segala shodaqah yang sudah diamanahkan kepada kami. Insya Allah bisa menjadi tambahan semangat bagi kami”. Rendy mengakhiri. (Mad)


Bismillah...

Menyambut Tamu Allah! SEJAK dua minggu menjelang 1 Ramadhan, Masjid Raya Sabilillah mulai mempersiapkan diri menyambut tamu-tamu Allah yang akan beribadah selama Ramadhan di masjid ini. Aneka persiapan pun dilaksanakan. Mulai dari persiapan fisik, kebersihan, hingga aneka kegiatan yang akan dilaksanakan selama Ramadhan. Di bidang fisik dan kebersihan, para pengurus yayasan, Takmir Masjid, pengurus LAZIS, hingga para karyawan semua bahu membahu membersihkan lokasi sekitar masjid. Pengecatan dilakukan di sejumlah titik. Mulai dari tembok kantor hingga teras masjid. Bahkan, yayasan juga menyediakan tempat wudlu dan toilet baru untuk jamaah. Letaknya di pojok sebelah timur utara masjid. ’’Semuanya layanan ini kami berikan ke pengurus masjid. Semoga jamaah masjid jadi kerasan dan bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk,’’ kata Ustad Agus Syamsudin, takmir Masjid Sabilillah Malang.

Di sisi kebersihan, persiapan juga telah dilaksanakan jauh-jauh hari. Halaman sekitar masjid, tembok, bahkan menara Masjid Sabilillah dibersihkan. Pembersihan menara setinggi 80 meter lebih itu melibatkan tim Baksos OPA IPKA Indrokilo Malang. Para pecinta alam ini mendedekasikan diri dan keahliannya untuk naik ke menara tersebut dan membersihkan menara. Praktis, pembersihan yang berlangsung selama empat hari ini dilakukan oleh ahliahli panjat tebing. Mereka tiap hari selama empat hari bergelayut di tengah panasnya matahari demi membersihkan menara masjid. ’’Alhamdulillah tenaga kami dibutuhkan di sini. Ini bakti kami pada masjid menjelang Ramadhan,’’ kata Tonky, koordinator baksos. Selain membersihkan menara, anggota OPA IPKA Indrokilo Malang yang berjumlah empat orang ini juga membenahi beberapa kerusakan menara. Termasuk mencuci keramiknya yang mulai kusam dimakan musim.

Di bidang kegiatan masjid, selama Ramadhan ini takmir juga membuat sejumlah kegiatan tambahan. Mulai dari takjil, sahur, hingga kegiatan ibadah tambahan lainnya. Untuk sholat Taraweh, Masjid Sabilillah selalu menghadirkan imam sholat Taraweh yang hafidz Al Qur’an. Imam akan membaca satu juz per hari selama shilat Taraweh. Sehingga akhir Ramadhan nanti, jamaah bisa khatam Al Qur’an. Kemudian mulai tanggal 15 Ramadhan nanti diadakan qiyamul lail. Yakni sholat tasbih, witir, dan hajat berjamaah. Kegiatan ini berlangsung hingga akhir Ramadhan nanti. Kegiatan-kegiatan lain juga cukup banyak. Mulai dari kajian-kajian, tadarus bersama, kultum sebelum buka bersama, dan setelah Subuh. LAZIS Sabilillah sendiri juga penuh kegiatan di Ramadhan tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penerimaan zakat fitrah akan dilayani hingga malam takbiran. Di saat itu, LAZIS akan melayani hingga pukul 00.00 pada malam takbir. (Mad)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 129 / Juni 2015 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE MEI 2015 SUMBER PENERIMAAN

52,534,791

Donatur

29,881,000

Warko

2,787,000

Rekening Bank

6,582,500

Kotak Amal Fakir Miskin

450,000

Kotak Amal Yatim

9,235,000

Kotak Amal Operasional Program

200,000

Wakaf Ambulance

100,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

2,680,000

Penerimaan Lain-lain

619,291

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN MEI 2015 PENGELUARAN

105,152,481

Program Peduli Pendidikan

Mustahik Sehat

100,000

Program Bina Usaha

3,620,000

Beasiswa Duafa’

4,600,000

Program Santunan

Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’

14,865,000

Insentif Guru TPQ

1,650,000

Beasiswa Yatim

3,900,000

Fakir miskin

3,860,000

Bantuan Prasarana Sekolah Yatim

15,806,000

Lansia

1,775,000

Beasiswa prestasi

500,000

Sosial

2,400,000

Perpustakaan

300,000

Santunan Gharim

900,000

Prog. Pengajian & Pembinaan SDM

Fisabilillah

8,540,000

Pembinaan Mustahik

94,300

Ibnu Sabil

50,000

Pembinaan Guru TPQ

200,000

Insidentil Yatim

2,100,000

Pembinaan Musolla

700,000

Operasional

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

3,330,000

Transportasi

1,054,000

Pendidikan dan Pelatihan

98,000

Telpon

197,000

Konsumsi

250,000

Jamsostek

1,421,000

Amilin

7,050,000

Prog. Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Bantuan untuk Yayasan

1,500,000

Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi

700,000

Volunteer

1,960,000

Majalah Komunitas Sabilillah

4,350,000

Biaya Lain-lain

340,181

Investasi ke Penitipan Anak

5,272,000

Prog. Bedah Rumah & Kontrak Rumah

9,820,000

Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga

1,850,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN MEI 2015 No Nama 1 Ayla Azzura Maharani 2 Rizky Agita 3 Sis Prawoto 4 Yuzan Fithrotin 5 Hamba Allah (ANK) 6 Dwi Kusumo Adi 7 M. Hanafi 8 Susanto 9 Sutrisna Wati 10 Dumiati 11 Endang Sulaeni 12 Lukman 13 Mbk. Mujiati 14 N. Yusuf 15 Soleh Gatot 16 Sugeng H.M(Erik) 17 Sugeng 18 Anis 19 Ate Rushendi 20 Diah 21 Suhariyanti 22 Mafazah 23 Makali 24 Sahid,H 25 Sofian Arief 26 Sulaiman

Rp 10,000 10,000 10,000 10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Widhi Handoko Yosman Moeadi,H Moch. Antik Hamba Allah (RK) Moch Iksan,H Agung H. Brana Ahmad Alip Aisyah Anis 2 CV.Wiratama Dwi Retna Dwi Suryanto Dwiyan Zakaria Edi Soepomo Edra Ertantyo Eka Prasetya H. Endang Purwati Erna Kasiono Gatot Kisworo H. Abd. Kadirun H. Sulaiman / Hj. Anna Hilman (ADK) Hj. Dewi ZN. Hj. Djoni Wibisono Indra Kurniawan Irma Anindiati

30,000 30,000 31,000 35,000 35,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

54 Erfiet Y./Rr. Arintya S. 55 Hamba Allah (LLS) 56 Liliya Indra Cahyani 57 M Yunus,S.Pd,M.Pd 58 M. Muwidha 59 M. Nanang Sulton 60 Mien (Ibu) 61 Moch. Soleh 62 Nike 63 Hamba Allah (NXDR) 64 Penitipan Anak 65 Rahmadi 66 Riana 67 Slamet Riyadi,H 68 Soewardi, BA 69 Subardi 70 Supardi 71 Tatik 72 Taufik Hidayah 73 Taufikurrahman 74 Tutik Mahaleni 75 Woja,Hj 76 Yudianto 77 Zamzami 78 Gilang Ayu A. 79 Hadi Setio Prabowo 80 Nur Hidayati 2 81 Yuanita Kurniawati 82 Mudjoko 83 Listyawati 84 Hamba Allah (NYMK) 85 A. Rizal Amri 86 Abdul Mun’im 87 Abdurrahman Baragbah 88 Agus Satriadi M. 89 Amien L Chaziem 90 Aprilia Ridhowati 91 Azmy Khairany 92 Bambang Budi W. 93 Bayu Santoso 94 Brian Angga 95 Dian Susanti 96 Dr. M. Bahrudin 97 Efendi 98 Fachrul Rozi 99 Faizal Reza 100 Farida Yasmin 101 Fitriatus Sholicha 102 H. Misbahul Anam 103 H. Agus 104 H. Buwono 105 H. Karbi 106 Haris Fajar 107 Heru Pratikno 108 Hj. Murtiningsi/A. Latif 109 Ira Suharsanti 110 JNE Sulfat 111 Kurniawati, SH 112 Listia Amalia 113 M. Amim 114 M. Nouval Tsani A. 115 M. Yahya 116 M. Yusuf 117 Mardiana 118 MZ Fakus 119 Nadya Nafis K 120 Najah Ramadani 121 Noor Afifah 122 Nunik Kartiko 123 Nur Fatimah M. 124 Nurul Fachriyah 125 Nusi Tristiawati 126 Rahayu 127 Raniafiska Aditya N. 128 Retno Ayu Susanti 129 Rich Design 130 Riza 131 Rizky Lintarta 132 Ruqoyah 133 Sri Hendrastuti 134 Sri Mastuti 135 Sri Utami 136 Hamba Allah (SWDD) 137 Sudarianto 138 Suhartini,HJ 139 Sultan Al Hafizy Jailani 140 Syaifudin Anwar

50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 57,000 65,000 75,000 75,000 80,000 95,500 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

141 Titik Puji Lestari 100,000 142 Ummu Afifah 100,000 143 Winarti 100,000 144 Yuniawati P. 100,000 145 Yunita 100,000 146 Hamba Allah (ABD) 105,000 147 Siswanto 130,000 148 Ana Chio 150,000 149 Hariraturrizqya 150,000 150 H. Muchlis Diagama 150,000 151 H. Mulyono H. 150,000 152 Imam Ghozali,H 150,000 153 Intan 150,000 154 Jujuk RB,dr 150,000 155 Lilik Gandayani 150,000 156 Lulu’atul Munawaroh 150,000 157 Mudjiono & Dwi PA 150,000 158 Ninuk 150,000 159 Shynta Lilia 150,000 160 Wulang Novita 150,000 161 Sandy 175,000 162 Soewito 175,000 163 Ahadun,H. 200,000 164 Amir Mahmud,SE.AK 200,000 165 Dian Indra Cahyono 200,000 166 FE UNISMA 200,000 167 Hamba Allah (MYS) 200,000 168 Jati 200,000 169 Jose Arsanto 200,000 170 Kotak Amal Oprs. Prog. 200,000 171 Lita Herwanti,HJ. 200,000 172 Prof.Dr.H.M. Mas’ud Said 200,000 173 Ratriana 200,000 174 Resha Ayu Anita 200,000 175 Sari Wahyuni/Andy Yuseno 200,000 176 Slamet Hariyanto 200,000 177 Suko Wiyono 200,000 178 Wardoyo (MQS) 200,000 179 wiwin 200,000 180 Zainal Akhsan & Prima PDT 200,000 181 Aditya Budi 250,000 182 CV. Bintang Persada 250,000 183 Suroto (Mandiri) 250,000 184 R. Nugroho 250,000 185 Rosyad,SH 250,000 186 Taufiq Santoso 250,000 187 Iwan Sugiarto 300,000 188 Rama 300,000 189 Unsa Kunfayakun 300,000 190 Zaky Soewandi A. 300,000 191 Toko Jam 330,000 192 Hamba Allah (BSM) 362,500 193 Atiek & Catur 400,000 194 Fitrio Devi Antony 400,000 195 Nunuk Widayati 400,000 196 Warko Infaq 400,000 197 Masjid - Infaq 450,000 198 Arifin Hasyim 500,000 199 H. Zainul Fadli,M.Kes 500,000 200 Kuswohadi 500,000 201 Neni 500,000 202 Hamba Allah (RNH) 500,000 203 Aditya Yuli N. 550,000 204 Rochayah & Ima 550,000 205 Anita R. & M. Irfan 555,000 206 Osian N.& Aniswatul K. 600,000 207 Indahari 620,000 208 Danar Tegar 650,000 209 Agung Cahyono 2,000,000 210 Istiqomah Wardani 1,000,000 211 Muachiroh 1,000,000 212 Nurul Alpaka 1,000,000 213 Rifiana T. 1,000,000 214 Syahrah Keisyah 1,000,000 215 Warko Yatim 1,001,000 216 Warko Infaq Operasional 1,056,000 217 H. Didik Supriyatno 1,200,000 218 Roikhin 2,000,000 219 Hamba Allah 3,107,500 220 Ida Kartini 3,000,000 221 Masjid-Yatim 9,235,000 222 Widhiyo Sudiyono 10,000,000 223 Bp. Ahadun 3 mesin pompa air


FORMULIR WAKAF AMBULAN Untuk Fakir Miskin, Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu

Call Center: 0341-491 677 / 089 8000 8078 gunting di sini

FORMULIR DONATUR

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko


SENILAI:

Rp.

850.000.000,-

(Delapan ratus lima puluh juta rupiah) WAKTU: 150 Hari kerja PELAKSANA: CV. Micro 2000 Taman Sidoarjo

Bantuan dana / jariyah pembangunan / Rehab Kubah dapat disampaikan melalui: • Kotak Amal pembangunan di Masjid Sabilillah Malang • Kantor / sekretariat panitia pembangunan di kantor Takmir Masjid Sabilillah Malang • Melalui rekening Bank Mandiri, No.Rek: 144-00-0087878-2, Atas nama: Yayasan Sabilillah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.