Profil Santunan
Sabilillah News
Santunan Muharram
Rumah Singgah Sabilillah
CAPAIAN PROGRAM
LAZIS SABILILLAH 2017
Informasi Layanan: (0341) 491 677 / 089 8000 8078 PIN BB: 2A05EDB4
Rekening Kami Bank BNI Syariah: Zakat : 111 333 9914 Shodaqah : 111 333 9936 Yatim : 111 333 9925
Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778
Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2
Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401
Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375
Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31 YYS Sabillilah : 8160903636
Bank BRI: Shodaqah : 0051 01 002222 302
Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48
No Rek Bedah Rumah BNI Bedah Rumah: 0912812882
A
lhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah swt. Periode Bulan September bersamaan dengan datangnya bulan Muharram 1439 H. Sebagai peringatan moment untuk hijrah, LAZIS Sabilillah berkeinginan kuat untuk mempunyai peran besar dari pencapaian dibidang sosial khususnya kiprah Yayasan Sabilillah di Kota Malang. Baik melalui program rutin fisik maupun non fisik, diantaranya pembangunan rumah layak huni atau program bedah rumah, serta pemberian bantuan beasiswa sekolah prestasi dan kurang mampu. Selain itu kesehatan keluarga binaan serta kebutuhan makan dari lansialansia binaan juga menjadi target rutin yang selalu difikirkan dan dijadwalkan. Pembaca budiman, Dermawan LAZIS Sabilillah yang selalu kami banggakan pada kesempatan edisi kali ini Majalah Komunitas Sabilillah akan menyampaikan laporan terakhir dari bedah rumah ke 22 yang telah terlaksana dan telah diserahkan kembali kepada keluarga pemilik rumah. Semoga dengan adanya fasilitas rumah yang layak ini kembali keluarga bp. Sunardi semakin bersemangat untuk beribadah serta beraktifitas demi keluarganya. Pada kolom Program berikutnya kami sampaikan giat pembinaan serta pendampingan tim Forum TPQ Sabilillah yang hingga saat ini terus berupaya memberikan tambahan ilmu dan semangat kepada seluruh guru – guru TPQ yang menjadi keluarga besar FORTYS Sabilillah. Semoga juga semakin membawa manfaat. Dikolom utama, kami sampaikan kembali capaian LAZIS Sabilillah dalam masa 1 tahun ini. Semua memang tidak mudah, namun dengan kebersamaan serta semangat saling membawa manfaat hal besar yang jadi cita – cita sosial pendiri dan jama’ah Sabilillah khususnya pasti akan segera terwujud. Semoga kita semua semakin kuat dalam melangkah kedepan, selalu diridhoi dan berkah. Amin, Insya Allah.
Syi’ar
Muhjizat Ilmu Quran Dalam Ilmu Kedokteran ............................................. 4
Kolom Utama
Capaian Program LAZIS Sabilillah 2017 .................................................... 5
Ekonomi Islam
Menjaga Amanah Dalam Berusaha .......................................................... 6
Min Nuril Islam
Antara Sunnah, Menolong Anak Yatim dan Memanjakan Nafsu ................... 7
Program Amanah
Fortys Bersikeras Untuk Semakin Berkualitas ............................................... 8
Kisah Teladan
Menyakiti Tetangga
Bisa Masuk Neraka
D
ALAM sebuah khutbah jumat, yang disampaikan oleh KH. Chamzawi, Rois Syuriah PCINU Kota Malang bercerita seputar ibadah sosial dan individu. Suatu ketika datang kepada Rosulullah SAW, lalu bertanya “Ada seorang wanita yang rajin sholat, puasa dan sedekah, tetapi dia menyakiti tetangganya”. Lalu Rosulullah SAW menjawab singkat “dia menjadi ahli neraka”. Kemudian laki-laki bertanya lagi “ wahai Rosulullah, seorang wanita rajin sholatnya, puasa dan jua sedekahnya, tetapi dia tidak menyakiti tetangganya”. Kemudian Rosulullah SAW menjawab “dia menjadi ahli surga”. Secara khusus, Al – Quran menerangkan bahwa sholat yang baik, benar, bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jadi, orang yang rajin sholat, tetapi masih suka menyakit tetangganya, dan juga suka menebarkan hoax, dan juga menebarkan kebencian serta fitnah, maka sholatnya itu perlu di evaluasi. Mestinya, rajin sholat akan melahirkan kesalehan pribadi dan sosial, bukan justru menciptakan kegaduhan dan permusuhan sesama. Tetangga itu wajib dihormati, dan dimulyakan, walaupun beda agama dan keyakinan. Rosulullah SAW mengatakan “barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka mulyakan tetangganya” (HR Muslim). Jangan sekalikali nyakiti tetangga dengan berkata yang tidak baik, juga tidak menyenangkan tetangganya. Jika, memiliki tetangga beda agama, tetaplah dihormati. Jika, sesama muslim, tetap menyapa dan senyum jika berjumpa, walaupun beda madzhabnya. Jangan sampai karena tetangganya ikut tahlilan, kemudian disseat-sesatkan. Ketika memiliki makanan atau masakan, hendaknya berbagi kepada tetangga, walupun sedikit. Begitulah pesan Rosulullah SAW kepada seorang sahabat Abu Dar Al-Gifari, jika masak hendaknya kuahnya yang banyak biar bisa dibagikan kepada tetangganya. Karena, hadiah itu bisa melembutkan hati tetangganya, bahkan pemberian (hadiah) kepada orang lain kadang menjadikan perubahan yang lebih baik. Maka dari itulah, sifat dermawan sangat penting dan menjadi pilar agama Islam. Tidak satupun kekasih Allah SWT, nabi dan juga para sahabat kecuali dermawan kepada fakir dan miskin. Rosulullah SWT di sebut dengan “orang yang paling dermawan”. Tidak satupun seseorang yang membutuhkan, waluapun dia beragama Yahudi, kecuali dibantu. Apalagi yang membutuhkan itu orang-orang muslim yang sangat kekurangan. (*)
Ketika KH Basori Alwi Menjawab Asal Muasal Ide Metode Tartil Al-Quran ..... 9
Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Renungan Selepas Ibadah Haji .............................................................. 12 Profil Santunan Santunan Muharram ....................................................................................13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, .................................................... 14-15 Ulasan Lembaga Ketika Kaum Santri Menyambut Tahun Baru Hijriyah .................................... 16
Sabilillah News
Rumah Singgah Sabilillah ...................................................................... 17
Laporan Keuangan Periode Bulan Agustus 2017 ........................................................... 18
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Bagian
7
Habis
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS. Al Hajj : 5) Ayat-ayat lain : QS. Fushshilat : 39 dan QS Al Mu’minun : 12 Dalam ilmu biologi, air merupakan unsur paling mendasar dan paling vital bagi semua makhluk hidup. Sel-sel tubuh manusia juga tidak dapat berfungsi, bertahan hidup dan berkembang dengan baik tanpa air. Sebuah tim yang terdiri dari para ilmuwan Universitas Wales, Australia berhasil menemukan sinyalsinyal suara pada tumbuhan yang mengalami kekurangan air. Sinyal pada tumbuhan yang kekeringan jauh lebih kuat dari tumbuhan yang cukup air, seolah-olah tumbuhan tersebut menjerit dan berteriak meminta air. Sel-sel darah “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan : 2) Sistem reproduksi makhluk hidup ”Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
4
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
mereka ketahui.” (QS. Yasin : 36) “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat : 49) Keseimbangan sistem tubuh (QS. Al Furqan : 2), (QS. Al Anbiya : 30) “Maha Suci Allah Yang di tanganNya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk : 1-2) Indera perasa dan kulit “….. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab….” (QS. An Nisa’ : 56)
Amuba “Musa berkata: “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Thaha : 50) Masih banyak lagi kajian yang berhubungan antara Al Qur’an dan mukjizat ilmiah salahsatunya yang ditulis oleh Maurice Bucaille yang meliputi kajian penciptaan langit dan bumi, astronomi, alam tumbuhan binatang dan reproduksi manusia Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan semakin jelas bukti-bukti yang menyingkap kebenaran Al Qur’an terhadap fakta-fakta ilmiah yang belum mampu di kenal dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Rasulullah. (*)
CAPAIAN PROGRAM
U
LAZIS SABILILLAH 2017
capan terimakasih Pengurus sampaikan kepada Yayasan Sabilillah dan seluruh donatur LAZIS Sabilillah yang telah mempercayakan amanahnya kepada LAZIS hingga tahun ke 13 sejak berdirinya LAZIS Sabilillah yakni pada bulan juli 2006. LAZIS Sabilillah di dirikan dalam rangka memakmurkan masjid Sabilillah guna melayani jamaah masjid dan masyarakat Kota Malang khususnya para Muzaki dan Munfiq serta kepada pada mustahiq dalam mewujudkan masjid sebagai pusat pembinaan dan pelayanan jamaah yang optimal. Capaian program LAZIS telah disampaikan pengurus dalam rapat kerja (8/7/2017) yang dihadiri oleh perwakilan lembaga di Yayasan Sabilillah, donatur muzaki dan perwakilan perbankan di Kota Malang. Adapun beberapa progress capaian LAZIS Sabilillah hingga tahun 2017, diantaranya adalah. 1. Peningkatan Penerimaan Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) Sejak tahun awal hingga kini dana (ZIS) terhimpun selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2016 kemaren mencapai Rp. 1.622.661.718,-. Dan tahun 2017 ini diperkirakan akan mencapai nilai 2 milyard rupiah . 2. Program Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS Dalam rangka mendistribusikan dana ZIS, LAZIS Sabilillah memiliki beberapa fokus Program seperti berikut: • Program Pendidikan • Program Pembinaan Mustahiq • Program Kesehatan • Program Bina Usaha • Program Santunan • Program Wakaf • Program Bedah Rumah • Programm Sosialisasi Zakat • Program Pengajian Eksekutif 3. Capaian Program Pendistribusian dan Pendayagunaan dana ZIS a. Program Pendidikan LAZIS telah mampu memberikan bantuan dana pendidikan per siswa miskin Rp. 1.200.00,- pertahun dalam bentuk program beasiswa, perlengkapan belajar, les prifat, wisata ceria dan pendampingan pendidikan LAZIS telah mampu menghantarkan beberapa siswa miskin menuju prestasi pendidikan dan prestasi kejuaraan hingga prestasi kerja diantaranya: • Mendapatkan Beasiswa gratis hingga pendidikan S2 jurusan Filsafat di UGM Jogyakarta (Alwan) • Mendapatkan biaya kuliah gratis di Yaman (Aluf) • Juara 3 tartil Alquran tingkat Nasional (Zaki) • Diterima atas prestasinya di perusahaan semen Petro Kimia gresik (Fiki) • Diterima menjadi TNI Angkatan darat di Papua (Yusuf) • Beberapa masuk di perguruan Tinggi Negri di Kota Malang • Telah banyak yang mendapatkan kerja paska lulus SMU/ SMK b. Program Pembinaan Mustahiq dan Muzaki • Menyelenggarakan pembinaan rutin setiap bulan sekali
keluarga binaan (keluarga duafa dan Yatim) menuju keluarga sakinah,mawaddah warohmah (tgl 10) • Menyelenggarakan pembinaan rutin setiap bulan sekali para takmir musolla di Kecamatan Blimbing menjadikan musolla yang mandiri dan berdaya (minggu ke2) • Menyelenggarakan pembinaan rutin setiap bulan sekali guru dan Lembaga TPQ (Taman Pendidikan Alqur’an) menuju TPQ yang berkuwalitas (minggu ke3) • Menyelenggarakan bimbingan rutin 8 kali pertemuan Madrasatul Quran Sabilillah (MQS)sebagai sarana orang tua/ dewasa dan Lansia untuk mampu membaca Alquran dengan baik. • Menyelenggarakan bimbingan usaha mustahiq dan permodalan usaha tanpa bunga melalui kerjasama pembiayaan Koperasi Masjid Sabilillah. • Menyelenggarakan sarana pengajian khusus bagi para eksekutif (Pengajian Eksekutif) di Malang raya secara berkelanjutan. c. Program Kesehatan • Membuat sarana Poliklinik Sabilillah Medical service (SMS) sebagai sarana Masjid dalam bidang pelayanan Kesehatan jamaah • Memberikan jaminan kesehatan dan jaminan hari tua bagi pekerja Masjid Sabilillah • Memberikan bantuan pemeriksaan gratis bagi mustahiq ( keluarga binaan) • Memberikan rutin setiap bulan nutrisi makanan sehat dan gizi bagi keluarga binaan • Menyiapkan sarana Ambulan Gratis bagi Jamaah dan masyarakat Kota Malang. 4. Program Santunan • Memberikan Insentif guru ngaji rutin /bulan (50 org) • Memberikan Insentif Lansia/bulan (105 org) • Memberikan subsidi beras untuk lansia selama 1 tahun (20 org) • Memberikan paket lebaran setiap tahun pada 250 keluarga miskin 5. Bedah Rumah Telah melaksanakan kegiatan bedah rumah keluarga yatim dan dhuafa’ (24 rumah) 6. Prestasi Kelembagaan • Dalam pelaksanaan Idhul Adha/Qurban, LAZIS telah mampu memberikan tauladan sebagai Panitia pelaksana penyembelihan hewan qurban yang professional dan syar’I, menjadi pemateri pelaksanaan penyembelihan qurban syar’I tingkat Provinsi Jawa Timur. Dan telah mendapatkan sertifikat Juru Sembelih Halal dan Syar’i. • Dalam pengelolaan Lembaga Zakat, LAZIS Sabilillah telah dipercaya sebagai lembaga yang professional mengelola Zakat di Kota Malang, dan beberapa kali menjadi pemateri pembinaan Pengelolaan zakat Masjid di tingkat Kota Malang. Dan menjadi acuan standard pengelolaan lembaga zakat masjid oleh Majlis Ulama’(MUI Kota Malang), hingga LAZIS Sabilillah telah mendapatkan banyak kunjungan lembaga masjid untuk belajar mengelola zakat di LAZIS Sabilillah. Juga LAZIS Sabilillah telah menjadi jujugan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Malang untuk mengadakan penelitian dan riset dalam materi – materi pengelolaan zakat dan pemberdayaan masyarakat melaui ZIS. (Bersambung ke hal. 19) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
5
O l e h :
Noor Shodiq Askandar Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang
BERBISNIS itu tidak urusan uang semata. Bukan juga urusan laba rugi saja. Termasuk tidak hanya urusan menjual produk maupun jasa kepada fihak lain (baca pelanggan). Akan tetapi ini yang paling sering jadi pokok pemikiran masyarakat yang memulai bisnis. Seringkali orang berbisnis hanya berkonsentrasi pada peningkatan penjualan dan berapa kas yang bias diterima. Akibatnya bisnis yang dijalankan tidak dapat berjalan dalam jangka panjang. Tanpa mereka sadari, omset justru terus menurun dan akhirnya hasil usaha tak lagi dapat mencukupi pembiayaan operasional. Ada satu hal yang sering pebisnis lupakan atau abaikan, yaitu bagaimana menjaga kepercayaan pelanggan atas produk atau jasa yang ditawarkan. “Bussines is Trust”, bisnis adalah menjaga kepercayaan. Jika pelanggan percaya, maka akan terus bertransaksi dan menggunakan produk tersebut. Akan tetapi jika kepercayaan mulai hilang, maka omsetpun akan terus mengalami penurunan. Orang memakai produk kosmetik tertentu, karena dia percaya dengan alat kecantikan tersebut akan kelihatan lebih menarik. Orang memakai pasta gigi merk tertentu, karena percaya bisa membersihkan gigi, membuat lebih putih, lebih kuat, dan lain sebagainya. Pada sisi gambaran sebaliknya, sebagus apapun kondisi perbankan, kalau nasabah kehilangan kepercayaan, akan tidak berdaya menghadapi pengambilan dana secara bersamaan. Pelan tapi pasti, Bank tersebut akan sekarat dan kemudian mati dengan pelan pelan.
6
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sungguh betapa penting menjaga kepercayaan pelanggan, sebagai salah satu alat untuk menjaga keberlangsungan usaha. Setiap usaha harus dibangun atas prinsip “going concern”, usaha harus dipandang akan hidup selamanya, sehingga harus dikelola secara sehat, dibangun dan dijalankan atas dasar system yang dikem bangkan. Bangunan optimisme juga penting untuk menjaga keberlangsungan usaha. Tidak boleh mendirikan usaha dengan maksud untuk dimatikan setelah jangka waktu tertentu, dan kemudian menganggap semua persoalan selesai. Upaya menjaga kepercayaan pelanggan dapat dilakukan dengan selalu menjaga mutu produk yang baik, mengkomunikasikan dalam bahasa yang gampang dipahami oleh masyarakat, termasuk terkait dengan komposisi produk yang benar, kecepatan dan ketepatan barang sampai kepada pelanggan, dan dapat memberikan kepuasan. Kepuasan itu akan tercapai kalau apa yang diterima pelanggan sebagaimana yang mereka harapkan. Jika tidak, akan muncul ketidakpuasan yang berakibat pada keberlangsungan usaha. Berkaitan dengan semangat menjaga kepercayaan pelanggan, Rasulullah saw memberikan contoh dalam kehidupan perdagangan yang nyata dan menunjukkan betapa pentingnya menjaga kepercayaan. Rasulullah saw pun akhirnya mendapat gelar “al amin” yang artinya orang yang dapat dipercaya. Sebagai contoh : saat selesai bertransaksi menjual beberapa unta kepada
pelanggan, Rasulullah saw baru ingat bahwa ada satu unta yang kondisinya kurang baik. Bukannya tambah senang karena tidak ketahuan pelanggan. Rasulullah saw justru mencari orang tersebut dan kemudian membatalkan transaksi yang telah terjadi. Umur dua puluh lima tahun (25 tahun), Rasulullah saw bahkan kemudian memperoleh kepercayaan dari Siti Khotijah untuk mengelola perdagangan secara penuh, yang kemudian dijalankan secara baik dan terpercaya. Tidak hanya pelanggan yang percaya, tapi juga pedagang yang sudah sangat kesohor dan sukses, juga memper cayakan dagangannya kepada Rasulullah saw. Oleh karena kepercayaan yang tinggi pula dalam berdagang, Rasulullah saw selalu ditunggu pelanggannya terlebih dahulu. Situasi dan kondisi yang sangat sulit kita temui di zaman modern saat ini. Kisah Rasulullah saw tentu harus menjadi inspirasi kita semua untuk dapat menjaga sesuatu yang dipercayakan kepada kita semua (amanah) dalam konteks apapun, termasuk dalam dunia bisnis. Saat muncul kepercayaan, rizqipun akan datang. Sebaliknya, saat hilang kepercayaan, kegagalanpun akan menghadang. Bagaimana dengan anda? (*)
RENUNGAN MUHARRAM
Antara Sunnah,
Menolong Anak Yatim dan Memanjakan Nafsu SUATU ketika Rosulullah SAW melihat anak kecil yang sedang menangis sesegukan di depan masjid. Waktu itu sedanh hari Raya Idul Fitri. Semua anak-anak riang gembira menyambut idul fitri. Mereka memiliki baju baru, sandal baru, semua serba baru. Itu semua karena orangtua mereka mem perhatikan putra-putrinya. Tapi, anak kecil yang satu ini justru menyendiri dan menangis pilu karena tidak memiliki ayah. Kemudian Rosulullah SAW men dekatinya, lalu berkatalah Ro sulullah SAW kepadanya “apa yang menyebabkan dirimu me nangis nak? Anak kecil itu menjawab “ini gara-gara Nabi Muhammad”. Si anak rupanya tidak mengerti, jika yang bertanya itu adalah Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi SAW bertanya “memangnya kenapa Muhammad SAW”? sang anak bercerita “ayahku wafat, karena dia berperang. Itu atas perintahnya’. Sekarang, saya tidak punya ayah lagi. Kemudian ibu kandungku menikah lagi dengan laki-laki lain. Hartaku dibawanya pergi. Aku ditinggal sendirian. Mendengar keluhan itu, Ro sulullah SAW mengajaknya keru mah. Kemudian Rosulullah SAW memberinya makan dan minum, baju baru, semua serba baru. Nabi SAW berusaha menyenangkan hatinya. Lalu Rosulullah SAW berbisik lembut kepada anak kecil itu “maukah engkau, jika aku (Muhammad) menjadi penganti Ayahmu, kemuydian Aisyah menjadi ibumu, Hasan dan Husain menjadi Saudaramu, dan Fatimah menjadi bibimu, Ali Ibn Abi Thalin menjadi pamanmu? Betapa bahagianya anak kecil itu. Sambil senyum lebar bahagia, anak kecil itu mengangguk. Kemudian anak kecil itu keluar rumah dengan baju baru dan se
nyuman yang renyah. Dia bermain dengan teman-temanya. Kemudian teman-temannya bertanya ke padanya “Hai, kenapa engaku sekarang bahagia, senyum-senyum dan bajumu baru”. Dengan percaya diri, sert wajah ceria anak kecil itu berkata “se karang, saya memiliki ayah angkat, yaitu Nabi Muhammad, ibuku Aisyah. Sedangkan saudaraku dan teman bermainku yaitu Hasan dan Husain, bibiki Fatimah, Pamanku Ali Ibn Abi Thalib. Mendengar cerita itu, anak-anak berkata “kenapa yang meninggal dalam berperang itu bukan ayahku”. Anak-anak itu ingin sekali nasibnya seperti anak Yatim yang di mul yakan Rosulullah SAW. Cerita itu di dendangkan oleh seorang biduan ayu berdarah Arab dengan suara sangat merdu dan mendayu-dayu. Membuat setiap orang yang ngerti bahasa Arab meneteskan air mata. Karena mem bayangkan keteladanan Rosulullah SAW di dalam memulyakan anak Yatim. Juga, membayangkan betapa bahagianya anak Yatim yang mendapat perlaluan istimewa dari Nabi Muhammad SAW. Tidak satupun manusia di muka bumi ini, baik tua maupun muda, lakilaki dan wanita, merasa terhormat jika menyebut Nabi Muhammad SAW, apalagi sampai mendapat
pengakuan sebagai umatnya. Rosulullah SAW pernah berkata “saya dan penyantun anak Yatim di surga”. Sambil mengisaratkan dua jarinya. Rupanya, Rosulullah SAW secara khusus menjanjikan penyantun anak yatim dengan surga. Pada waktu yang sama, Rosulullah SAW mene maninya. Padahal, hadis-hadis yang menerangkan orang yang haji mabrur, sholatnya khusuk dijamin masuk surga, tetapi tidak ada embel-embelnya “bersamaku”. Luar biasa bagi orang yang suka nyantuni anak Yatim. Nah, coba perhatikan dan re nungkan. Rosulullah SAW menikah dengan seorang wanita yang ber nama Saudah binti Zamah. Ru panya, Rosulullah SAW sangat mengerti bahwa Saudah itu wanita Tua yang memiliki anak-anak yang masih kecil dan memerlukan pe lukan ayah, nafkah. Sementara, suaminya itu wafat ketika hijrah ke Habasyah. Lebih mengkha watirkan lagi, Ayahnya masih belum memeluk islam. Sehingga Rosulullah SAW me ngkhatirkan nasib agamanya. Saudah itu wanita umel (gemuk banget), juga sudah lansia (55 tahun). Sudah tidak lagi subur alias sudah (monopouse). Di sam ping tidak cantik, Saudah itu kulit nya tidak sebening wanita-wanita Arab pada umumnuya. Sedangkan usianya Rosulullah SAW masih
51 tahun, yang masih ganteng, gagah, dan manusia paling sem purna dan mulia. Apa yang dicari dari diri Saudah binti Zamah? Kenapa Rosulullah SAW tidak memilih wanita-wanta cantik jelita, padahal Rosulullah SAW bisa dan mampu. Wanita mana yang tidak mau menjadi istri Rosulullah SAW. D sinilah letak perbedaan mendasar antara poligami Rosulullah SAW dengan poligami ustad masa kini. Tujuan poligami Nabi SAW menoloang anak Yatim, juga menjaga keimanan istrinya yang masih dalam kurungan keluarga Jahiliyyah. Jangan pernah mengatakan dan mengaku “poligami itu murni sunnah Rosulullah SAW”, karena ternyata sebagian besar itu karena memanjakan birahinya. Sementara Rosulullah SAW melakukan itu karena atas perintah-Nya, dan dibalik itu ada tujuan yang sangat mulia, menolong, pendidikan, politik. Sedangkan tujuan poligami sekarang murni karena birahi yang tinggi, dan juga karena popularitas pribadi. Namun demikian, poligami itu sah dan boleh, selama tidak menyakiti pasangan dan bisa ber buat adil kepada pasangannya. Inti dari poligami itu adalah “adil”. Poligami itu boleh, bahkan akan menjadi keharusan jika istrinya tidak bisa memberikan keturnan, sementara suaminya sosok yang alim, cerdas, dan tetapi bukan untuk dipamerpamerkan. Karena bagi yang sudah mampu berpoligami, sama dengan menunaikan ibadah sunnah, seperti sholat tahajud, witir, puasa sunnah, dan juga sedekah. Tidak perlu dipamerpamerkan (riya’) kepada banyak orang. Bukankah riya’ itu salah satu penyakit hati yang mengerikan. Banyak sekali kaum laki-laki yang tidak bisa dan tidak mampu me nikah, karena hambatan, ekonomi, kesehatan, dan juga hambatan lainnya. (ADZ)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
7
FORTYS BERSIKERAS
UNTUK SEMAKIN BERKUALITAS FORUM TPQ Sabilillah (Fortys) terus berupaya meningkatkan kualitas anggotaanggotanya melalui seminar dengan tema Standarisasi Manajemen TPQ dan Peningkatan Kulitas Guru dalam Pembelajaran (08/10/2017) di Ruang Auditorium Masjid Sabilillah. Dihadiri perwakilan dari 30 TPQ yang tergabung, 47 orang. Pemateri yang didatangkan sangat ber kompeten di bidangnya. Pemateri pertama tentang peningkatan kualitas guru disampaikan oleh Ibu Dr. Umi Dayati, M. Pd, Dosen Pascasarjana UM, Kaprodi Pendidikan Non Formal. Sangat tepat beliau mengisi materi di seminar ini, pasalnya TPQ merupakan bagian dari Pendidikan Non Formal. Beliau termasuk praktisi di bidang Pendidikan, bukan hanya akademisi. Oleh karena itu, beliau mampu memberikan materi yang sangat berkesan untuk para peserta seminar. Materi yang didapatkan sangat bermanfaat. Para peserta seminar mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana menjadi guru yang baik. Perlunya seorang guru me mahami psikologi peserta didik, sehingga proses pembelajaran bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Termasuk beberapa gaya belajar anak didik yang perlu dipahami oleh para guru, antara lain audional, visual dan kinestetik. Kecenderungan otak kanan atau otak kiri juga menjadi hal penting yang perlu dipahami guru untuk menciptakan pem belajaran yang efektif. Sehingga pembelajaran tidak lagi “ala atung” asal-asalan. Pembelajaran pun diharapkan menjadi lebih hidup dan berkesan bagi anak didik. Bu Umi juga berpesan untuk tidak menjadikan TPQ sebagai lembaga formal yang terkesan kaku, kurang menyenangkan bagi anak-anak.
Pelatihan manajemen TPQ diikuti oleh guru-guru TPQ binaan LAZIS Sabilillah.
8
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
TPQ harus menjadi pelabuhan anak-anak menikmati masa kanak-kanaknya. Perlu dikembalikan ruh TPQ yang menjadi tempat lebih menyenangkan daripada sekolah. Beberapa pesan ini disampaikan kepada para peserta agar ada upaya memperbaiki suasana saat pembelajaran Al-Qur’an di TPQ yang lebih sesuai dengan anak-anak, bahkan akan lebih baik lagi jika suasana TPQ mampu lebih menyenangkan daripada gadget yang akhir-akhir ini menjadi pemicu penyakit-penyakit psikis pada anak-anak. Pemateri kedua untuk seminar ini juga sangat berkompeten di bidangnya. Dua orang dari Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari, Gus Anas dan Gus Luthfillah. Gus Anas adalah putra dari KH. Bashori Alwi yang tak diragukan lagi kompetensi dan pengelamannya dalam mengajarkan Al-Qur’an. Sedangkan Gus Luthfillah termasuk tutor yang ditunjuk langsung oleh Abah Yai Bashori, satu dari 9 tutor yang biasa dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia. Materi kedua ini juga tak kalah menarik daripada materi pertama, pasalnya pada sesi ini para peserta terbuka wawasannya tentang manajemen Pengajaran Al-Qur’an yang lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya semua manajemen TPQ sama, hanya saja ada pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan beberapa aspek dalam pembelajaran Al-Qur’an. Secara umum, pembelajaran Al-Qur’an yang baik pasti bermodalkan lima pilar ini, diantaranya SDM guru, penguasaan bahan ajar, metodologi, pengelolaan kelas, administrasi atau perangkat pembelajaran. Kelima pilar ini sangat berhubungan satu sama lain. Jika ada satu diantaranya kurang baik, maka pembelajaran Al-Qur’an juga kurang maksimal. Namun,
ada beberapa hal yang memang perlu lebih diperhatikan yaitu ruhul mu’allim. Keikhlasan dan kesabaran seorang guru dalam mengajar harus lebih diutamakan, karena hal ini akan sangat mempengaruhi ruhul muta’allim. Guru diibaratkan mesin fotokopi. Apapun yang diterima dan diberikan akan sangat menentukan kualitas santrinya. Kemampuan guru ngaji perlu terus diperbaiki dan terus belajar, tidak lantas berhenti belajar karena sudah menjadi guru. Pemahaman tentang membaca Al-Qur’an yang baik dan benar harus terus dijaga dan ditingkatkan. Adanya Tahsinul Qur’an manjadi penting sebelum mengajarkan Al-Qur’an, karena kualitas baca Al-Qur’an akan baik jika terus diulang dan ditashih. Sehingga dari pengulangan bacaan yang baik itulah akan menjadi kebiasaan baik. Namun, pengulangan ini pun juga perlu adanya kreasi. Ada pengulangan secara individu, semi klasikal, dan klasikal penuh. Pengulangan yang paling efektif adalah pengulangan secara klasikal, bukan individu. Guru wajib memberikan contoh dahulu, sebelum santri melafalkan, agar kualitas bacaan yang baik akan diterima oleh santri dengan maksimal. Setelah proses pengulangan berjalan dengan baik, seorang guru harus mampu menilai dan mengevaluasi santrinya. Hal ini dimaksudkan untuk dapat diketahui seberapa tinggi pencapaian santri dalam membaca Al-Qur’an. Dari seminar ini akan diupayakan untuk diadakan program-program yang berkelanjutan agar terus ada peningkatan kualitas sistem manajemen TPQ dan kompetensi guru-gurunya. Lazis Sabilillah sebagai pendukung utama juga trus berupaya untuk mewadahi Fortys menyelenggarakan program-programnya. (NST.)
BAGIAN 2 HABIS KETIKA masih muda, beliau pernah ikut berjuang melawan ganasnya penjajahan Belanda. Dalam banyak tulisan, beliau ternyata pernah berjalan kaki dari Jogja ke Malang. Ini bukan seperti nadzarnya Amin Rais berjalan dari Jakarta-Jogja lho ya. Tetapi, perjanalan seorang ulama yang berjuang melawan penjajahan Belanda yang ingin merusak ketentraman umat Islam. Methode Tartil Kyai Basori Alwi Kyai Basori semalam (14/07/2016) mendapat pertanyaan dari Gus Mujab “Yai, bagaimana awal mula ide munculnya metodeh tartil Al-Quran”? Mendengar pertantaan itu, dengan rendah hati, Yai Basori Alwi menerangkan seputar proses tartil Al-Quran itu. Waktu saya menjadi Takmir Masjid Agung Jami’ - Kota Malang, beliau pernah mentashih 17 para Imam dan Khotib Masjid Jami’. Caranya mengadakan tadarusan bersama sebagaimana yang telah disepakati. Tadarusan pertama semua datang. Minggu kedua tinggal separuh. Minggu berikutnya tinggal seperempat. Minggu berikutnya habis. Tetapi, justru yang ngaji orang-orang yang bekerja di Masjid, seperti tukang sapu dan ngangsu. Justru itu menjadi cikal bakal pengajian rutin Kyai Bashari di Masjid Jami’ hingga sekarang. Kyai Basori mengungkapkan “kalau saya tinggal, maka saya berdosa kepada Allah SWT, karena mereka ingin mengaji Al-Quran”. Metode Tartil itu berasal dari santri-santri sendiri yang telah diajarkan oleh Kyai Basori Alwi. Tetapi, Kyai Bashorilah yang mencetuskannya. Beliau melakukan itu karena jumlah santri yang diajar telalu banyak. Di Banyuwangi misalnya, setiap bulan ada sekitar 500 orang. Maka, metode tartil itu akhirnya di rekam dan di ulang-ulang. Dengan tujuan agar supaya memudahkan bagi orang yang
oleh: Abd Adzim Irsad
sedang belajar al-Quran. Pada pertemuan berikutnya, Kyai Basori Alwi tinggal mentashih mereka yang sudah membaca dan belajar Al-Quran melalui kaset yang dibagikan. Nah, rupanya diam-diam, Kyai Basori Alwi meminta kepada petugas di majid Jami’ agar merekam setiap bacaan imamnya. Kemudian setiap saat, di dalam mobil Kyai Basori mendengarkan bacaan yang telah direkam dengan seksama. Ternyata, kesalahan yang selama ini terlihat (jahar) mulai berubah menjadi khofi (samar). Dengan demikian, metode tartil diteruskan. Sebagai seorang qori yang menguasai ilmu Al-Quran, Kyai Basori Alwi risih ketika menjadi makmum, apalagi sang imam bacaanya ada yang kurang tepat. Ketika merasa model tartilnya itu banyak manfaatnya, maka Kyai Bashori Alwi merekam metode ngaji tartilnya untuk di bagi-bagikan. Bahkan, ketika di Bayuwangi mencetak jumlah banyak, dan para jamaah yang belajar hingga menganti biaya kasetnya. Kemudian setelah diajarkan di Bayuwangi. Kemudian Dr. Mujab bertanya lebih lanjut bertanya kepada Kyai Basori Alwi seputar ide itu tersebut “bagaimana asal muasal ide itu muncul? Dengan rendah hati, Kyai bashori menjawab “saya tidak mengerti”. Rupanya, inilah yang disebut dengan “karamah” seorang ulama. Dengan keihlasannya, Allah SWT memunculkan karomahnya tanpa mengerti asal muasalnya, terkait dengan cara mengajarkan Al-Quran
kepada santri-santrinya. Teringat sebuah kisah seorang sufi yang istiqomah membaca wiridan, akhirnya melahirkan karamahnya. Padahal, dia tidak pernah meminta karamah itu. Berbeda dengan orang yang membaca wiridan atau mengamalkan sesuatu dengan tujuan ingin mendapatkan imbalan atau mendapatkan karamah. Biasanya, justru orang yang ikhlas itulah yang mendapatkan karamah dari Allah SWT, dan tidak pernah merasa bahwa itu buah dari ke-istiqomahan dan ke-ikhlasannya. Siapapun yang mengamalkan amalan dengan benar, istiqomah dan ikhlas, suatu ketika amalan itu mengeluarkan waridad (aura). Rupanya, Kyai Basori Alawi yang mengajarkan Al-Quran dengan istiqomah dan ikhlas akhirnya melahirkan waridad (aura). Waridad dalam bahasa jawa dikatakan “yoni” dalam istilah yang lebih keren “miracle”. Jadi, jika saat ini santri-santri PIQ (Pesantren Ilmu Al-Quran) yang menyebar ke seluruh Nusantara, bahkan Yaman, Malaysia, banyak yang berhasil baik sebagai seorang dosen, dokter, pengusaha, pengajar, dan sudah menjadi Kyai, adalah buah dari istiqomahnya dan ke-ikhlsan sang Begawan Al-Quran dari Malang, yaitu Kyau Basori Alawi di dalam membumikan AlQuran karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semua itu tidak akan ditemukan di dalam dunia akademis (kampus). Justru, di kampus itu mengajarkan sesuatu yang empris, logis, sementara di dalam dunia santri yang di ajarkan kadang moral, ketawadu’-an, serta nilai-nilai tawakkal dan sabar di dalam mencari ilmu. Sehingga seringkali di kampus itu tidak lebih urusan ijasah dan legalitas semata. Sementara yang mengatarkan keberhasilan adalah nilai-nilai yang diajarkan oleh seorang Kyai di pesantren. (ADZ).
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
9
Wahai Nabi (Muhammad) Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orangorang Mukmin yang mengikutimu (Qs. Al Anfal : 64)
Bedah Rumah (Membangun rumah) Keluarga Bapak Sunardi telah rampung 100% dilaksanakan. Pada pertengahan bulan September lalu seluruh warga, komponen kelurahan serta RW wilayah Jl. Hasanudin Dalam turut hadir untuk ceremony penyerahan kembali kepada keluarga Bp. Sunardi. Berikut dokumentasi lengkapnya:
Sehari sebelum diserahkan, tim LAZIS tampak mengecek secara keseluruhan kondisi rumah, tampak bberapa tukang dibantu oleh Bapak RW memasang pintu rumah.
Tampak dari kiri ke kanan, Sekretaris Kelurahan Sama’an, Bp. Sunardi, Manager Oprs. BAZNAS, dan tim LAZIS Sabilillah.
Sebelah kiri pintu, tampak berjajar Bp. Sunardi beserta seluruh anggota keluarganya menerima simbolis penyerahan kunci rumahnya untuk dapat kembali ditempati.
10
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sebelah Kanan, Bp. Ketua RW. 01 wilayah lingkungan Jl. Hasanuddin Dalam Sama’an menyampaikan laporan tentang proses pembangunan rumah keluarga Bp. Sunardi.
Tim LAZIS Sabilillah, BAZNAS, Bp. Lurah Sama’an, Babinsa dan beberapa orang warga bersalaman bersama simbol kerja bareng sukses warga dan LAZIS Sabilillah.
Sholawat Nuril Anwar
“Allahumma shalli ‘alaa nuuril anwaar.Wasirril asraari watiryaaqil aghyaar.Wamiftaahi baabil yasaari sayyidinaa wamaulaana Muhammadinil mukhtaar.wa aalihil ath-haari wa ash-haabihil akhyaar.‘Adada ni’amillaahi wa ifdhaalih”. Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penawar duka dan pembuka pintu kemudahan, Sayyidina Muhammad manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.”
Santunan dan pembinaan rutin yang dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 10, pada bulan September Oktober ini dibarengkan dengan kegiatan santunan Muharram. Tampak berikut dokumentasi kegiatannya: Bulan Agustus lalu dilaksanakannya program bedah rumah ke 24 oleh LAZIS Sabilillah, berlokasi di Jl. Hasanuddin Dalam RW. 01 milik Bp. Sunardi salah satu warga yang mendapatkan musibah rumahnya terkena tanah longsor pada bulan Februari lalu. Berikut dokumentasinya:
Rutin diawali dengan pembacaan istighotsah serta doa bersama acara dilanjutkan dengan disampaikan materi pembinaan oleh salah satu pengurus LAZIS Sabilillah.
Diakhir acara, simbolis penyerahan uang saku untuk anak asuh yatim & dhuafa amanah dari Donatur dan dermawan LAZIS Sabilillah.
Dengan tema semangat Muharram menuju Lebih Baik, seluruh keluarga binaan diajak untuk mengetahui tentang sejarah muharram dan sedikit ilmu tentang bahaya Narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa.
Selain diberikan uang saku dan beasiswa tampak dibagikan pula sembako kepada seluruh keluarga binaan dan adek asuh.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
11
BAGIAN 2 HABIS Fusuq adalah keluar dari ketaatan kepada Allah, apapun bentuknya. Dengan kata lain, segala bentuk maksiyat adalah fusuq yang dimaksudkan dalam hadits di atas. Jidal adalah berbantah-bantahan secara berlebihan. Ketiga hal ini dilarang selama ihram. Adapun diluar waktu ihram, bersenggama dengam pasangan kembali diperbolehkan, sedangkan larangan yang lain tetap tidak boleh. Demikian juga, orang yang ingin hajinya mabrur juga harus meninggalkan semua bentuk dosa selama perjalanan ibadah haji, baik berupa syirik, bid’ah maupun maksiyat. Kelima: Pulang dari haji dengan keadaan lebih baik. Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika setelah beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak menerima amalannya. (11) Ibadah haji adalah madrasah. Selama kurang lebih satu bulan para jamaah haji
12
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
disibukkan oleh berbagai ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Untuk sementara, mereka terjauhkan dari hiruk pikuk urusan duniawi yang melalaikan. Di samping itu, mereka juga berkesempatan untuk mengambil ilmu agama yang murni dari para ulama tanah suci dan melihat praktik menjalankan agama yang benar. Logikanya, setiap orang yang menjalankan ibadah haji akan pulang dari tanah suci dalam keadaan yang lebih baik. Namun yang terjadi tidak demikian, apalagi setelah tenggang waktu yang lama dari waktu berhaji. Banyak yang tidak terlihat lagi pengaruh baik haji pada dirinya. Bertaubat setelah haji, berubah menjadi lebih baik, memiliki hati yang lebih lembut dan bersih, ilmu dan amal yang lebih mantap dan benar, kemudian istiqamah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda haji mabrur. Orang yang hajinya mabrur menjadikan ibadah haji sebagai titik tolak untuk membuka lembaran baru dalam menggapai ridho Allah Ta’ala. Ia akan semakin mendekat ke akhirat dan menjauhi dunia. Al-Hasan al-Bashri mengatakan: “Haji mabrur adalah
pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat.” (12) Ia juga mengatakan: “Tandanya adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum haji.” (13) Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan: “Dikatakan bahwa tanda diterimanya haji adalah meninggalkan maksiyat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.” (14) Penutup Sekali lagi, yang menilai mabrur tidaknya haji seseorang adalah Allah semata. Para ulama hanya menjelaskan tanda-tandanya sesuai dengan ilmu yang telah Allah berikan kepada mereka. Jika tanda-tanda ini ada dalam ibadah haji anda, maka hendaknya anda bersyukur atas taufik dari Allah. Anda boleh berharap ibadah anda diterima oleh Allah, dan teruslah berdoa agar ibadah anda benar-benar diterima. Adapun jika tanda-tanda itu tidak ada, maka anda harus mawas diri, istighfar dan memperbaiki amalan anda. Wallahu a’lam. (*)
Santunan Muharram
MALANG, 10 Oktober 2017. Tak seperti biasa, acara santunan dan kajian rutin keluarga binaan LAZIS Sabilillah yang dilaksanakan setiap tanggal 10 tiap bulan kali ini lebih istimewa, bertepatan dengan bulan muharam, maka momentum rutin yang selalu dihadiri oleh adek asuh dan keluarga binaan di masjid Sabilillah Malang sekaligus diadakan peringatan dan santunan muharam untuk seluruh adek asuh dan binaan LAZIS Sabilillah. Dimulai dengan pembacaan istighosah serta doa bersama yang tentu saja dalam momentum ini tak lupa seluruh adek asuh baik yatim dan dhuafa beserta semua keluarga binaan mendoakan para donatur yang telah dengan ringan hati memberikan segala bentuk donasi. Acara semakin menarik ketika Ustad Mamad sekretaris LAZIS Sabilillah memberikan ulasan pengetahuan tentang darurat narkoba di negeri kita tercinta Indonesia sekarang ini, “Betapa miris ketika mengetahui berita tentang semakin marak dan meraja lelanya narkoba
seperti yang telah kita lihat di berbagai media sosial dan berita di televisi, maka sangat penting juga untuk memberikan edukasi tentang darurat narkoba ini kepada seluruh binaan LAZIS Sabilillah dengan harapan seluruh keluarga binaan LAZIS Sabilillah dapat terhindar dari bahaya narkoba” tutur Ustad Mamad. Adek asuh dan seluruh keluarga binaan begitu antusias menyimak paparan dari Ustad Mamad, semua pandangan tertuju pada slide yang ditampilkan di depan, Ustad Mamad memberikan penjelasan mulai dari macam-macam bentuk narkoba, ciri-ciri penggunanya, bahayanya, hingga cara penanggulangannya. Beberapa video juga diputar, semua hanya bisa tertegun melihat tayangan video yang berisi remaja yang tengah menggunakan narkoba sehingga sakau bahkan menjadi gila dan berubah seperti zombie. Pada kesempatan yang sama pula Ustad Mamad sangat menekankan para orang tua agar benar-benar memperhatikan putraputrinya khususnya dalam hal
Simbolis pemberian santunan beasiswa dan santunan Muharram
pergaulan, begitu pula kepada adekadek asuh, semua harus sangat berhatihati dalam bergaul, hindari pemberian apapun dari orang yang tak dikenal, isi waktu kosong dengan kegiatankegiatan positif. “Semoga kita, keluarga kita, dan semua orang-orang yang kita sayangi senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala bentuk bahaya narkoba, amiin “ pungkas Ustad Mamad. Hingga dipenghujung acara, pada momen muharam kali ini adek-adek asuh dan semua keluarga binaan menerima paket bingkisan berupa sembako dan tambahan uang saku. Selain santunan berupa beasiswa yang rutin diterima setiap bulan, kali ini seorang donatur yang enggan disebut namanya secara khusus memberikan uang saku tambahan, Alhamdulillah semua begitu tampak bahagia.. Ribuan terimakasih kepada semua donatur yang telah memberikan kepercayaanya, sehingga sampai saat ini LAZIS Sabilillah terus dapat “berbuat baik” sesuai dengan fungsi kelembagaanya. (Jo*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
13
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Hukum Menjawab Adzan TENTANG hukum menjawab adzan ini, ulama berbeda pendapat. Sebagian Hanafiyyah, ahlu zahir, Ibnu Wahb, dan yang lainnya berpendapat wajib menjawab adzan bagi yang mendengar adzan, dengan mengambil lahiriah hadits yang datang dengan lafadz perintah, sedangkan perintah menunjukkan wajib. Adapun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah, tidak wajib, dengan dalil hadits Anas bin Malik yang menyebutkan bahwasanya:
ُ هللا ُ أَ ْك َب ُر هللا ُ أَ ْك َب ُر؛ َف َقال َ َر:ُسم َِع َر ُج اًل َيقُول َ ُ س ْول َ َ َّش َه ُد أنْ َال إِ َل َه إِال ْ أ:َ ُث َّم َقال.ِ َع َلى ا ْلف ِْط َرة:ِهللا
ْ َ أ،ُهللا :ِس ْول ُ هللا ُ َف َقال َ َر.ُش َه ُد أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللا َخ َر ْجتَ مِنَ النا َّ ِر
(Rasulullah n) pernah mendengar seseorang yang adzan mengatakan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Rasulullah هللا ُ َأ ْك َب ُر؛ َفmenjawab, هللا ُ َأ ْك َب ُر:ُ“ ُقولDia ُج اًل َيdi َِع َرatas سم ُ َقال َ َرKemudian َ ُ س ْول fithrah.” muadzin itu berkata, َ ِّ َ َ َ ْ ُ َ “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah. Asyhadu An ُ ُ ِ ضى َر ا ْل َ َا َ َحعل:ِهللاذ َّش ْم َه ُأد َحأَ ُدنْك ْمالَ إِلَ َه إِال ْ ْن أَلك:ًلةث َّمفل ُيَق َاؤل َذ.ِص ِ َفإ تف ِْطال َر َّة Laa Ilaaha Illallah.” Rasulullah berkata, “Engkau َ أ،ُهللا keluar َّلَ َه إِالMuslim ْ 845) :ِْول ُ هللاdari س ش َه ُد ُ َرneraka.” َ َف َقال.ُ( هللاHR. ِ أَنْ الَ إno. Dalam hadits di atas, Rasulullah n mengucapkan ucapan yang berbeda ََخ َر ْجت مِنَ النا َّ ِرdengan muadzin, berarti mengikuti ucapan muadzin tidaklah wajib. Dalil lainnya adalah ucapan Nabi n kepada Malik ibnul Huwairits dan teman-temannya:
ِ ض َر صًلَةُ َف ْل ُيؤَ ِّذنْ لَ ُك ْم أَ َح ُد ُك ْم َّ ت ال َ َفإ ِ َذا َح “Apabila datang waktu shalat, hendaklah salah seorang dari kalian menyerukan adzan untuk kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533) Nabi n tidak mengatakan, “Hendaklah orang lain yang mendengarnya mengikuti adzan tersebut.” Seandainya menjawab adzan itu wajib niscaya Nabi n tidak akan menunda keterangannya dari waktu yang dibutuhkan. Karena, ketika itu beliau tengah memberikan pengajaran kepada Malik dan teman-temannya. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram 2/195, Asy-Syarhul Mumti’, 2/82,83) Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ (no. 236), meriwayatkan bahwa Tsa’labah ibnu Abi Malik Al-Qurazhi menyatakan mereka dulunya di zaman ‘Umar ibnul Khaththab z mengerjakan shalat pada hari Jum’at hingga
Umar keluar dari rumahnya masuk ke masjid. Bila Umar telah masuk masjid dan duduk di atas mimbar, muadzin pun mengumandangkan adzan. Kata Tsa’labah, “Kami duduk sambil berbincang-bincang. Ketika muadzin telah selesai dari adzannya dan Umar berdiri untuk berkhutbah, kami pun diam mendengarkan. Tak ada seorang dari kami yang berbicara.” Seandainya menjawab adzan itu wajib niscaya mereka akan mengikuti ucapan muadzin dan tidak berbicara yang lain. Demikian juga diriwayatkan oleh Ibnu Sa’dt, dari Musa ibnu Thalhah ibnu Ubaidullah, ia berkata, “Aku melihat Utsman ibnu Affan z berbincang-bincang dengan orang-orang menanyakan dan meminta informasi dari mereka tentang harga dan berita-berita lainnya, padahal ketika itu muadzin sedang menyerukan adzan.” (Sanadnya shahih sesuai syarat AlBukhari dan Muslim, Ats-Tsamar 1/180) Pendapat jumhur inilah yang kami pilih, wallahu ta’ala a‘lam. Akan tetapi yang perlu kita camkan walaupun hukumnya sunnah bukan berarti ketika diserukan adzan –tanpa ada kepentingan ataupun hajat– kemudian ditinggalkan begitu saja dan tidak diamalkan dari menjawabnya, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian manusia pada hari ini, wallahul musta’an. (Syarhu Ma’anil Atsar 1/188-189, Al-Muhalla 2/184, Bada’iush Shana’i 1/486, Subulus Salam 2/62, Nailul Authar 1/511) Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Sunnah menjawab adzan ini berlaku bagi orang yang di atas thaharah, bagi yang berhadats, orang
junub, wanita haid, dan selain mereka, selama tidak ada penghalang untuk menjawabnya, seperti sedang menunaikan hajat di WC, sedang berhubungan intim dengan istrinya, atau sedang mengerjakan shalat.” (Al-Minhaj 4/309 dan Al-Majmu’ 3/125) Faedah “Zikir muqayyad memutuskan zikir muthlaq”, walaupun dalam posisi zikir muthlaq tersebut lebih afdal daripada zikir muqayyad. Yang dimaksud zikir muqayyad adalah zikir yang waktunya khusus/tertentu, sedangkan zikir muthlaq tidak ada penentuan waktunya. Sehingga bila engkau mendengar muadzin sementara engkau sedang membaca Al-Qur’an maka yang utama engkau mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, walaupun engkau harus berhenti dari membaca Al-Qur’an. Karena menjawab adzan ini merupakan zikir muqayyad dengan waktu yang khusus, sedangkan membaca Al-Qur’an tidak memiliki waktu khusus, kapan engkau mau, engkau bisa membacanya2. (AlMughni, kitab Ash-Shalah, bab Al-Adzan, Mas’alah: Wa Yustahabbu liman Sami’al Muadzdzin An Yaqula kama Yaqulu) Tidak dibolehkan menjamak/mengumpulkan antara membaca Al-Qur’an dengan menjawab adzan. Karena kalau kita membaca AlQur’an, kita akan terlalaikan dari mendengar adzan. Sebaliknya bila kita mengikuti ucapannya muadzin, kita terlalaikan dari membaca Al-Qur’an. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 2/196,197) (*)
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.
14
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA
Hakikat Kesehatan Dan Gizi Kesehatan dan Gizi pada Anak Usia TK Kesehatan dan gizi dapat di artikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Dalam memberikan makanan bayi ASI merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan peleng kap. Anak usia 1 – 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan sendiri, dengan cara mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karies (gigi berlubang), oleh karena itu anak perlu belajar menggosok gigi. Pada usia 4 – 6 tahun kebutuhan nutrient anak relatif kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri, untuk itu pengertian tentang nilai tentang gizi boleh diajarkan. Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai dari dalam kandungan. Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Sejak anak masih dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu diperhatikan, melalui ibunya. Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan kebiasaan untuk berdisiplin. Kesehatan, Gizi dan Pengembangan Potensi Anak Potensi anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara fisik maupun mentalnya. Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, mendidik anak untuk menanamkan kebiasaan
hidup sehat. Makanan yang di berikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan ke butuhan anak. Anak yang alergi terhadap makanan tertentu berikan makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pengembangan potensi anak secara menyeluruh dapat dilakukan melalui stimulasi yang cukup. Stimulasi dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Rangsangan dilakukan setiap hari pada semua sistem indra, gerak kasar dan halus, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang me nyenangkan, serta pikiran bayi dan Balita. Stimulasi sebaiknya dila kukan terus-menerus saat berinteraksi dengan bayi atau Balita dan dilakukan dalam suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang. Macam-macam Zat Makanan Menurut Sediaoetama (2000) fungsi zat gizi sebagai sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral), serta mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Ada berbagai jenis zat makanan yang dibutuhkan tubuh di antaranya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral-mineral. POLA HIDUP SEHAT Pola Dasar Makanan Sehat Pola dasar makanan sehat se baiknya diterapkan sejak nol tahun hingga anak mampu memilih jenis makanan yang sehat. Air susu ibu (ASI) merupakan salah satu jenis makanan sehat. Bayi dapat di berikan susu formula atau bubur halus setelah berusia empat bulan atau diberikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, setelah usia 6 bulan dapat diberikan nasi tim. Tim yang diberikan sebaiknya diolah dengan memanfaatkan berbagai jenis makanan. Mulai dari sumber protein hewani dan nabati, sumber karbohidrat, dan berbagai jenis sayuran. Sejak berusia enam bulan sebaiknya bayi mulai diperkenalkan berbagai makanan untuk melatih indra pengecapnya. Dengan diberikan berbagai jenis makanan secara bergantian maka anak akan mengenal berbagai macam rasa makanan. Untuk dapat menentukan makanan yang tepat, orang tua perlu mengetahui kondisi anak. Seorang anak usia TK sedang mengalami masa tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak berlangsung dengan
cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Jika menyusun hidangan untuk anak, perlu diperhatikan kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh kesehatan dan kecerdasan anak. Tingkat Kesehatan dan Gizi Kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi makanan. Tingkat konsumsi makanan ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Susunan hidangan harus memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya. Konsumsi yang kurang baik kualitasnya maupun kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan dan gizi yang tidak seimbang sehingga akan muncul berbagai penyakit, di antaranya penyakit gizi lebih (obesitas), penyakit gizi kurang, penyakit metabolik bawaan, dan penyakit keracunan makanan. Anak Balita pada umumnya merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan anak Balita dalam periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain, dan belum mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik terutama dalam hal makanan. (bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
15
KAUM sarungan itu identic dengan muslim khas Nusantara, sekaligus santri dari para wali songo. Perlu diketahui, wali songo itu mampu menampung semua arus budaya dari berbagai suku dan etnis Nusantara, bahkan agama yang berbeda. Para wali songo itu mampu merekuntruksi budaya-budaya yang berbeda dalam bentuk baru dengan absorsi basis-basis ideologinya. Wali songo itu mampu mengajak orang-orang kafir menjadi beriman kepada Allah SWT dan cinta mati kepada Rosulullah SW. Para wali songo dan ulama Nusantara itu sangat piawai di dalam menterjemahkan nilai-nilai islam yang merujuk pada Al-Quran dan hadis Rosulullah SAW dalam bentuk budaya, tanpa merusak kultur dan budaya setempat, seperti; jenang suro, soto kerbau Kudus, Tabut Riau, tari Saman, dan Gong Sekaten-Jokjakarta, pagelaran wayang kulit. Wali songo benar-benar keren habis. Melestarikan Doa Menyambut Tahun Baru Sebuah ungkap yang indah nan penuh dengan makan “barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi”. Setiap orang harus bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang begitu agung dan tak terhingga. Jangan pernah menyerah, dan berusahalah agar hari ini lebih baik dari sebelumnya, dan barang siapa yang hidupnya lebih baik dari sebelumya, termasuk orang-orang yang beruntung. Berusaha sekuat tenaga merubah diri menjadi lebih baik, lebih keren dan lebih menarik, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka (QS Al-Raad (13:11). Tidak cukup dengan kerja keras, dan percaya diri. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya agar senantiasa berdoa kepada Allah SWT “mintalah kalian kepada-Ku, niscaya aku kabulkan (QS. Al-Mukmin (40: 60). Kaum sarungan itu paling suka kerja keras, dan tidak lupa banyak berdoa dan munajat kepada Allah SWT. Meminta dan berdoa kepada Allah SWT itu tidak harus menggunakan bahasa Arab. Hakekat dari
16
Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07 Majalah Komunitas
doa itu sebuah permintaan seorang kepada Allah SWT, sekaligus pengakuan kepadaNya bahwa dirinya lemah dan tidak berdaya. Jadi, berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT pada tahun baru Hijriyah itu merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT, atas kenikmatan iman, islam dan panjang usia. Wajar, bahkan sangat kurang sopan, jika diberi panjang umur, sehat wal afiyat fisik dan ruhaninya, kemudian tidak bersyukyur kepada Allah SWT. Ketika menyambut tahun baru hijriyah, biasanya umat islam di Nusantara menyambut pergantian tahun dengan berdoa. Nah, Muharram pada kalender Hijriyah, ada pada urutan pertama. Umat islam Nusantara, ketika memasuki tahun baru Muharram, biasanya berkumpul di musolla, masjid, pesantren, guna berdoa untuk menyambut tahun baru Hijriyah. Doa menyambut tahun baru juga sudah di sediakan. Sangat kreatif. Namun, mereka tidak meyakini bahwa berdoa bersama itu sunnah. Tetapi mereka yakin bahwa doa bersama-sama itu sangat baik, dan membawa kebaikan pada umat. Apalagi, tidak ada larangan berdoa bersama pada awal tahun. Pada umumnya, sebagian umat islam sebelum adzan magrib, masyarakat berkumpul, dan dipimpin seorang Kyai atau ustad untuk membacakan doa akhir tahun bersama-sama. Usai sholat magrib berjamaah, semua jamaah melanjutkan doa bersama menyambut tahun baru Hijriyah. Dan yang tidak melakukan juga tidak apa-apa. Wong ini cara memotifasi
diri dan berdoa kepada Allah SWT agar setahun berikut menjadi lebih baik dari sebelumnya. Rupanya, doa-doa itu telah terkumpul dalam kitab “Kanju Al-Najah” karya Syekh Abdul Hamid Ali Kudus seorang imam dan khotib di Masjidilharam Makkah. Menurut Syekh Abdul Hamid Ali Kusud, sayogyanya sebelum berdoa, hendaknya membaca ayat kursi 360 X terlebih dahulu. Setiap bacaaan hendaknya membaca basmalah. Adapaun doa singkat yang beliau tulis sebagi berikut;
اللهم يا محىل األحىال حىل أحىالنا بحىلك وقىتك يا،إلى أحسن األحىال وصلى هللا تعالى،عزيز يا متعال على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه :وسلم Tradisi berdoa bersama menyambut tahun baru Hijriyah itu sangat bagus dan perlu dilestarikan. Tradisi ini juga menjadi kebiasaan ulama-ulama Hijaz, seperti; Syekh Zaini Dahan Al-Syafii, Syekh Jamaluddin cucu dari Ibn Jauzi, Syekh Abu Al-Yasar AlQotton, Syekh Abdul Hamid, Syekh Mahfudz Al-Tirmisi, Syekh Muhammad Yasin AlFadani. Dengan demikian, berdoa awal tahun dan awal tahun itu ada dalilnya, dan telah di lakukan olah ulama-ulama terdahulu. (bersambung ke hal 19)
Rumah Singgah Sabilillah TINGGINYA angka pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Malang, menjadikan pihak rumah sakit tidak mem punyai pilihan selain melakukan penertiban jadwal rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini akhirnya juga membawa imbas kepada beberapa pasien yang berasal dari luar wilayah Kota Malang. Banyak dian taranya keluarga pasien yang harus berkorban pulang pergi untuk mengantarkan keluarganya hanya untuk kontrol atau cek dilaboraturium di RS yang telah menjadi rujukan. Atau bahkan banyaknya pasien dari luar kota yang diharuskan menjalani rawat inap atau opname memunculkan permasalah baru bagi keluarga penunggu serta pihak rumah sakit sendiri. Adalah RSCM di Jakarta yang telah mendirikan rumah singgah khusus untuk pasien dan keluarga pasien sejak tahun 2013 lalu. Hampir sama dengan hal tersebut Yayasan Sabilillah melalui bidang sosial LAZIS Sabilillah berencana melaksanakan program serupa. Sedikit berbeda dengan yang sudah dilaksanakan di RSCM Jakarta, rumah singgah khusus keluarga pasien yang akan segera digarap oleh LAZIS Sabilillah ini diinginkan menjadi jujukan keluarga pasien tidak hanya dari salah satu rumah sakit saja. “Harapan kami dengan tidak menyusahkan dari keluarga pasien yang membutuhkan, maksimal lokasi dari setiap rumah sakit tidak lebih dari 3 KM” Urai Ust. Sulaiman selaku Manager Ope rasional LAZIS Sabilillah. Lebih lanjut beliau menjelaskan, bahwa di Kota Malang saja setidaknya ada 4 sampai 5 rumah sakit umum berskala menengah dan besar. Diantaranya RSU Saiful Anwar,
RS Lavallete, RS. Soepraoen, RSI Unisma dan RSI Aisyiyah. Dengan pasien dari berbagai daerah khususnya RSU Saiful Anwar dipastikan pasien dan keluarga pasien membutuhkan tempat untuk sekedar beristirahat disekitar rumah sakit tempat keluarganya dirawat. Kami akan mempelajari secara khusus dalam hal pengelolaannya, yang jelas setiap keluarga pasien yang akan tinggal sementara di rumah singgah ini akan dicatat, di data serta wajib membawa surat rujukan dari rumah sakit tempat keluarganya dirawat. Dengan fasilitas yang disediakan kamar tidur, kamar mandi, listri dan air tanpa dipungut biaya sewa alias gratis menjadi
patokan awal dari cita – cita di dirikannya rumah singgah ini. Saat ini lokasi utama untuk rumah singgah Insya Allah sudah ditetapkan, hingga catatan dan laporan ini ditulis masih dalam taraf persiapan untuk pembebasan rumah agar bisa segera direhab dan difungsikan secara penuh. “Alhamdulillah lokasi rumah juga tidak terlalu jauh dari komplek Masjid Sabilillah hingga pengawasan serta pe ngontrolan kegiatan dan pemenuhan ke butuhan dapat dengan mudah dilakukan. Semoga dengan kerja keras dan usaha yang terus menerus dilakukan akan dapat mem berikan manfaat serta maslahat bagi setiap yang membutuhkan. (Red*)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 156 / Agustus 2017 / Thn: 07
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE AGUSTUS 2017 SUMBER PENERIMAAN
81,559,092
Donatur
39,092,000
Warko
1,854,500
Rekening Bank
27,139,123
Kotak Amal Yatim
8,880,000
Kotak Amal Operasional Program
155,000
Wakaf
250,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
3,435,000
Penerimaan Lain-lain
753,469
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN AGUSTUS 2017 PENGELUARAN
87,262,619
Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’ Beasiswa Yatim
3,200,000 880,000 3,750,000
Bantuan Prasarana Sekolah Yatim
750,000
Perpustakaan
300,000
Prog. Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ
450,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa (MQS)
2,050,000
Pendidikan dan Pelatihan
1,740,000
Prog. Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
550,000
Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi
1,560,000
Majalah Komunitas Sabilillah
4,350,000
Program Kesehatan & Gizi Nutrisi Kajian Keluarga Mustahik Sehat
1,667,500 336,000
Program Bina Usaha Bina Usaha Dhuafa
1,325,000
Program Wakaf Produktif Wakaf Ambulan
1,175,500
Program Santunan Insentif Guru TPQ
Fakir miskin
260,000
Lansia
2,675,000
Sosial
1,000,000
Santunan Gharim Fisabilillah
500,000 2,425,000
Ibnu Sabil
125,000
PHBI
11,750,000 Biaya Operasional
Perlengkapan operasional Kantor
1,479,500
Transportasi
1,673,000
Telepon
100,000
Operasional Vee
250,000
Konsumsi
697,100
Jamsostek
1,624,000
Amilin
8,150,000
Volunteer
3,200,000
Biaya operasional lain-lain THR Karyawan Biaya Lain-lain
250,000 4,306,700 503,319
Inventaris Kantor
3,588,000
Investasi Ke Klinik SMS
5,500,000
Investasi ke Penitipan Anak
4,972,000
Program Bedah Rumah & Kontrak Rumah
5,150,000
Nomer Rekening BNI Bedah Rumah
0912812882
3,000,000
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN AGUSTUS 2017 No Nama 1 Budi 2 Lutfi Amaluddin 3 Herlin Suharyanti 4 Aisyah 5 Ayla Azzura M. 6 Hamba Allah (DKN) 7 Susanto 8 Sutrisna Wati 9 Wido Prasetyo 10 Lukman 11 Mbk. Mujiati 12 Soleh Gatot 13 Sugeng 14 Wiwik 15 Anis 16 Diah 17 Hayu Anggri D. 18 Ika Nur 19 Indah
Rp 10,000 10,000 15,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
M. Rafa Naufal A. M. Raihan R.Z Mafazah Makali Moch. Antik Moeadi,H Sahid,H Sofiah / M. Wahib Sofian Arief Sugeng H.M. Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) Andika Irhab M. M. Iswari Radhin H. Moch. Iksan Anni Mughni Ating Yuniarti
30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 40,000 40,000 40,000 45,000 50,000 50,000
40 Awang Ardianto 41 CV. Wiratama 42 Dimas Thoriq 43 Dwi Suryanto 44 Eka Prasetya H. 45 Endang Purwati 46 Eny Kurniawati 47 Faiqotul Himmah 48 Fika Indriasari 49 Gatot Kisworo 50 Hamba Allah (DNI) 51 Hendra Pahlevi 52 Irma Anindita 53 Jumantari 54 Erfiet Y. /Rr. Arintya S. 55 Luthfan A. Akbar 56 M. Nanang Sulton 57 Ibu Mien 58 Nabila Rifati 59 Nike 60 Ninuk 61 Nurul Hidayah 62 PT. MV Malang 63 Ridwan 64 Rihana - Misgito (alm) 65 Riska Wulandari 66 H. Slamet Riyadi 67 Sony (Bp) 68 Sri Isnaini 69 Ibu Subardi 70 Tasya Mutiara 71 Taufik Hidayah 72 Taufikurrahman 73 Trias Widandini 74 Wiwied Agus K. 75 Yunita 76 Yusrin 77 Ibu Zamzami 78 Henny 79 Supardi 80 Yuana & Nur Hayati 81 Hasan Al-Badry 82 Yuanita Kurniawati 83 Fatimah K.U. 84 Rima Putri DT. 85 Diyah Djajautami 86 Hamba Allah (BSM) 87 Liliya Indra Cahyani 88 Didik Agus PV. 89 A. Rizal Amri 90 Adi Hidayat 91 Agus Hariyanto 92 Aini Hayati 93 Anis 2 94 Aprilia Ridhowati 95 Arif Mukijan 96 Ashar Setya Budi 97 Asma Dwi PT 98 dr. Aulia Marliana 99 Bambang Budi W. 100 Bayu Santoso 101 Bhima Adi C. 102 Dhanar Tegar S. 103 Edi Setiono 104 Efendi 105 Fajar Bayu Prata 106 Fatih Rizki Salafy 107 Fitria 108 H. Abdul Latief 109 H. Buwono 110 H. Karbi 111 Hamba Allah (FRD) 112 Hamba Allah (HNY) 113 Hamba Allah (NV) 114 Hamba Allah (SWD) 115 Haris Fajar 116 Harmaji 117 Heru Pratikno 118 Hj. Endang Samidi 119 Hj. Siti A. Rofi’i 120 Hj. Suwarni 121 Husni 122 Isnaini Nur S. 123 Ibu Kamiyatin 124 Kurniawati, SH 125 Lenny (Al-Hajni) 126 Lilik 127 M. Afif 128 M. Ali Ghufron
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 60,000 70,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 80,000 80,000 80,000 90,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000
129 M. Arivianto 130 M. Muwidha 131 M. Nuhun 132 Mela 133 Moch. Soleh 134 N. Yusuf 135 Nadya Nafis K 136 Nur Aini Hanifah 137 Nur Hanis 138 Nur Salam 139 Prima Nuryustanto K. 140 Rachma Dini Fitria 141 Rizal 142 Rizky Lintarta 143 Sanda Oki Tarubi 144 Sri Agustina 145 Sri Hendrastuti 146 Sri Utami 147 Hj. Suhartini 148 Suradi 149 Suroso (Alm)/Suprapti 150 Sutedjo 151 Umar Pratomo 152 Wardoyo 153 Wawan 154 Winarti 155 Winarti Rahayu 156 Ibu Yuniari 157 Yuniwati Pancaningrum 158 Yudianto 159 Sumarsih 160 Nur Hidayati 2 161 Guruh Wisudharta 162 Andi Basuki (Mandiri) 163 Hj. Lilik Rohayati 164 Jujuk RB,dr 165 Mas’ud Al-Bisri 166 Mochamad Yuri 167 Shynta Lilia 168 Ahadun,H. 169 Aidah L.-M. Agus Salim 170 Dr. Moch.Bahrudin 171 Farid Habibah 172 Faridah Yasmin 173 Hamba Allah (AB) 174 Hamba Allah (L/S) 175 Ibu Sutrisno 176 Jatu Indah Okta P. 177 Lela 178 Mardiana 179 Meidy Diliana A. 180 Mudjiono- Dwi PA 181 Nanang Sugiharto 182 Nusi Tristiawati 183 Septy Yusriyan M. 184 Soewito (MQS) 185 Tiesa Desinta A. 186 Dr. Wisnu W. 187 Jatu Indah O. 188 Nurhayati (BCA) 189 Choirul Anam 190 H. Muchlis Diagama 191 Hamam 192 Rosyad,SH 193 Sri Budaya,Hj 194 Ahmad Mufid 195 Antok Ariyanto 196 Dwi Prameswari 197 Hamba Allah (L/S) 198 Muakibatul HS 199 Siti Fatma 200 Suharsono 201 Umi Fadhilah S. 202 Verry Rama 203 Wahano - Hj. M. Fatmawati 204 Widi Hamba M. 205 Aniswatul Khamidah 206 Hamba Allah (RS) 207 M. Armansyah Achijat 208 Murah Rejeki 209 Yanto B. 210 Arifin Hasyim 211 Dono Santoso 212 Hamba Allah (TS) 213 Kuswohadi 214 HM. Mas’ud Said 215 Ratriana 216 Rizky Novi Y. 217 Warko Yatim
100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 105,000 110,000 120,000 125,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 225,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 350,000 400,000 400,000 400,000 400,000 420,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 509,500
218 Agnita A. 219 Wida yadi 220 Isdiyana K. Ayu 221 Okki Kurniawan 222 Rifki 223 Hegi Harjoyo 224 Supriyono 225 Arianta Swastya A. 226 Dyah Prita S.
550,000 600,000 650,000 650,000 670,000 700,000 700,000 725,000 750,000
227 Arif Marsudiono 228 H. Zainul Fadli 229 Agung Cahyono 230 Agus Dono W. 231 Hamba Allah (M/R) 232 Hj. Murtiningsih 233 Ibu Lelly 234 M. Yusuf 235 Ponidi
800,000 800,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000
236 Robert 237 Roikhin 238 Mudjianto 239 Hamba Allah (SLN) 240 Fachrur Rozi 241 Sukoharsono 242 Warko Infaq Oprs. 243 Anita R. - M. Irfan 244 M. I.Amal (Ijul)
1,000,000 1,000,000 1,100,000 1,187,000 1,200,000 1,300,000 1,345,000 1,500,000 1,500,000
245 Dita Safitri 246 Istuti M. Ode 247 Devy Synthia 248 Imanina Eka 249 Hamba Allah (TSH) 250 Hamba Allah 251 M. Bachrun Rosyidi 252 Masjid - Yatim
FORMULIR WAKAF AMBULAN Untuk Fakir Miskin, Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu
Sambungan dari halaman 5 • Dalam Standart SDM Amil Zakat, LAZIS Sabilillah telah melatih dan mengikutsertakan pelatihan – pelatihan pengelolaan zakat hingga tingkat Nasional. • Dalam pengembangan fungsi Masjid, LAZIS Sabilillah melalui pendayagunaan zakat telah mampu ikut menghantarkan Masjid Sabilillah sebagai Masjid percontohan tingkat nasional tahun 2016 Rencana Pengembangan LAZIS tahun 2017 – 2018 • Untuk Mencukupi kebutuhan SDM Amil Pengurus akan berupaya menambah SDM Sambungan dari halaman 16 Apa kata Ibn Rajab tentang Bulan Muharram? Tidak dipungkiri, sepuluh pertama bulan Muharram itu begitu istimewa. Syekh Abdul Hamid Ali Kudus menyerukan agar supaya
1,875,000 1,925,000 2,000,000 2,150,000 2,200,000 4,384,123 6,000,000 8,880,000
Amil guna memaksimalkan potensi penghimpunan zakat dan pendayagunaan zakat. • Dalam rangka peningkatan pengelolaan, Lazis berupaya akan menambah wilayah kerja dengan menambah kantor kas atau konter zakat di luar Masjid Sabilillah • Dalam pelaksanaan regulasi baru Undang - Undang no 23/2011 tentang pengelolaan zakat di Indonesia, LAZIS siap menyesuaikan Undang - Undang menjadi LAZ (Lembaga Amil Zakat) daerah wilayah Kota Malang. • Guna Meningkatkan dayaguna dana ZIS, LAZIS merencanakan membuat rumah Yatim yang akan dimanfaatkan maksimal untuk
mendidik anak-anak yatim dan melatih ke arah kemandirian anak binaan LAZIS • Guna Memberikan manfaat yang maksimal kepada mustahiq, LAZIS merencanakan akan membuat rumah singgah gratis yang akan dimanfaatkan untuk menampung keluarga/perorangan bagi keluarga penunggu orang sakit, yang berada diwilayah sekitar rumah sakit di Kota Malang. • Dalam rangka memaksimalkan fungsi Masjid Sabilillah dan pembinaan generasi muda yang produktif. LAZIS merencanakan adanya Pondok Pesantren TUGU yakni Pesantren Sabtu Minggu atau Pesantren Weekend yang berada di lokal Masjid Sabilillah.
menghidupkan malam-malam sepuluh pertama bulan Muharram, dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran atau mendengarkanya. Seorang ulama hadis, tafsir, sekaligus sufi yang bernama Ibnu Rajab al-Hambali juga menganjurkan memperbanyak ibadah kepada
Allah SWT. Rosullah SAW pernah mengatakan kepada seorang sahabat “jika kalian berpuasa sebulan setelah Ramadhan, maka puasalah di bulan Muharram, sesunggunya itu adalah sahrullah (bulan Allah), di bulan ini Allah SWT menerima taubatnya sekelompok kaum”.
Call Center: 0341-491 677 / 089 8000 8078
gunting di sini
FORMULIR DONATUR
Pelindung:Dewan DewanPembina Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III M. Yayasan Sabilillah, DewanIIIPenasehat: Drs. H.Prof Mas’ud Ali, Pelindung: Yayasan Sabilillah: Prof Dr KH. Tholchah Hasan, Ketua Yayasan Sabilillah: Dr. HM. M.Ag, Prof. Ibrahim Bafadlal,Drs. Komisi Fatwa:Ali, KH.M.Ag, Drs. Prof. AbdulDR. Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, H. Mas’ud SaidDR. MM,H. Dewan Penasehat: H. Mas’ud H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Lc, Abdul Madjid Ridwan, KH.LAZIS: Drs. Marzuki Lc,MSi, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi,Oprasional: Wakil Ketua:Ust. H. Anas Basori, Ketua ChoirulMustamar, Anwar, SAg. Wakil Ketua: H. Abdul Adzim Irsyad, Lc. Manager Abdul Adzim Lc. Manager Oprasional: Ust. SE, Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MM, Hj. Enggar Sulaiman AP,Irsyad, ST, Pengawas: Hj. Enggar Nursasi, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: HM. Tukiran S., Dra. Hj.Noorhamidinah Azizah, Manager Pendistribusian Yosman A. Ssos, Rizky Ssos, Widhi Handokodan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Widhi Handoko