Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisiMaret 2014

Page 1



Si Buta Pembawa Lentera DI Tiongkok, ada cerita yang sangat terkenal. Dikisahkan, ada seorang tua buta selalu membawa lentera kalau keluar malam. Ia pun banyak dicemooh orang. ‘’Apa kalau kamu membawa lentera, kamu kelihatan jalan. Kamu kan buta,’’ cetus seseorang. Dengan bijaksana, si buta ini menjawab; ‘’Aku memang tidak bisa melihat. Tapi dengan lentera ini, setidaknya aku bisa membantu orang yang tidak bisa melihat di malam hari karena gelapnya jalan.’’ Pembaca Majalah Komunitas Sabilillah yang budiman, pada edisi kali ini, kami banyak mengupas tentang semangat membantu dan melayani sesama. Setidaknya dua tulisan membahas inspirasi itu. Yakni di rubrik Kotak Amal dan Laporan Utama. Semuanya tak lepas dari rasa dan keinginan ingin kami yang sangat besar untuk selalu menanamkan (setidaknya) pada diri kami selaku pengelola LAZIS Sabilillah dan muslimin semua tentang pentingnya selalu berbuat baik dan positif. Tentu dengan ketulusan dan keikhlasan. Karena pada prinsipnya, semangat inilah yang selalu kami tanamkan. Baik pada diri kami sendiri maupun pada binaan-binaan kami. Terima kasih kepada pembaca, para donatur, dermawan, dan masyarakat Malang Raya atas kepercayaannya selama ini pada LAZIS Sabilillah dan majalah komunitas ini. Semoga Allah SWT selalu menanamkan keyakinan pada kita semua bahwa khairunnas anfa uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Selamat membaca. (*)

Syi’ar Sejarah Haji Dan Umrah (Bagian 12) ................................................. 4 Kolom Utama Pelayanan Sosial Umat Sepanjang Hayat ........................................ 5 Ekonomi Islam Menelisik Jejak Perdagangan di Dua Tanah Haram ......................... 6 Minuril Islam Tentang Kebaikan dan Kejahatan ...................................................... 7 Program Amanah Dulu Peserta Kajian, Kini Menjadi Pembicara ..................................... 8 Kisah Teladan KH Badrussalam Tongan .................................................................. 9 Potret Kegiatan ........................................................................ 10-11 Renungan Allah sebaik-baik tempat bersandar ................................................. 12 Ulasan Lembaga Posdaya Berbasis Masjid ................................................................. 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting .................. 14-15 Profil Santunan Salurkan Bantuan Pengungsi Ngantang ............................................. 16 Sabilillah News Sumur Menjadi Berkah ..................................................................... 17 Laporan Keuangan Periode Bulan Februari 2014 ........................................................... 18

PENASEHAT

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza

Sedekah ‘’Ustad’’ OCD

S

AAT menulis artikel ini kebetulan saya berada di Bajawa. Sebuah kota dingin di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kalau Anda ingat berita ada bupati yang menutup bandara karena tidak kebagian tiket pesawat, ya di bandara kabupaten inilah terjadi. Bandara Ngada bisa ditempuh dari Bandara El Tari, Kupang, sekitar 1 jam dengan pesawat ATR. Se­ perti biasa, ketika di daerah baru, saya menyempatkan mencari ulama yang menjadi pengemong muslimin di daerah itu. Memang, seperti halnya daerah lain di NTT, mayoritas penduduknya beragama Katholik. Begitu juga di Bajawa. Hampir 95 persen dari jumlah penduduknya sekitar 150 ribuan. Sisanya muslim dan agama lain. Di Bajawa saya ke masjid raya daerah itu. Oleh jamaah di situ, saya disarankan untuk menemui Ustad Hidayat Abdullah. Pak haji kelahiran Ende, NTT, ini menjadi salah satu tokoh agama di sini. Sehari-hari menjadi PNS di BRI Cabang Bajawa. Maka setelah kegiatan melatih pejabat Dinas Infokom, Bagian Humas Pemkab Ngada, dan para jurnalis pemda selesai, malam-malam saya menyempatkan ke rumahnya. Alhamdulillah, ternyata Ustad Abdullah sealumni di IAIN Malang (sekarang UIN Malang). Perbincangan pun jadi makin mengalir dan akrab. Apalagi sang istri juga berasal dari Jombang, sekabupaten halaman. Makin akrab lagi perbincangannya. Kesempatan itu pun saya pergunakan untuk mengenalkan LAZIS Sabilillah Tak lupa juga mengenalkan Metode Belajar Praktis Membaca Alquran Bil Qolam, metode temuan Almukarram KH Bashori Alwi. Diskusi dan perbincangan kami pun cukup gayeng dan me­nyenangkan. Banyak sekali hal-hal positif untuk menjadi renungan kami. Salah satunya, bagaimana beribadah di tengah keterbatasan dan lingkungan yang berbeda dengan saat menjalankannya di tengah-tengah muslim seperti di Malang. Kearifan, memegang prinsip, keteguhan, dan toleransi sangat diperlukan. Sikap itu tidak hanya untuk pribadipribadi, tapi juga untuk lembaga Islam. Bisa dibayangkan, sang istri yang PNS di BKD Pemkab Ngada saja, hanya sendirian beragama Islam dan berjilbab. Satu lagi yang muslim adalah pegawai dari Bugis. Namun begitu, toleransi pegawai lain yang sebagian besar beragama Katholik sangat tinggi. Bahkan, untuk urusan sedekah (shodaqoh), umat Katholik di daerah ini sangat bagus. Gereja menjadi sentralnya. Ada juga semacam lembaga sedekah gereja, semacam LAZIS kalau di Islam. Pengelolanya para biara di OCD. OCD itu semacam pesantren bagi ‘’ustad-ustad’’ Katholik. Dan mereka menjadi jujugan siapa saja yang membutuhkan. Tentu kalau mengalami kesusahan dan kesulitan. Sungguh luar biasa. Di sinilah kita renungkan bersama bahwa pusat ibadah sudah saatnya menjadi pusat jujugan umat. Saya benar-benar merasakan betul apa yang terjadi di daerah Bajawa ini. Umat mayoritas bukan menjadi penindas tapi menjadi pengayom yang minoritas. Inilah salah satu toleransi. Meski kita tetap berpegang pada lakum dinikum waliyadin dan lana a’maluna walakum a’malukum. (Khoirul Anwar)


Sejarah Haji Dan Umrah ABU Bakar menjawab, “Tidakkah terpikir olehmu, wahai anak Khattab, hal itu merupakan isyarat bahwa Rasulullah mungkin cuma sebentar lagi bersamasama dengan kita.” Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk tidak menyianyiakan waktu wukuf. “Haji itu di Arafah,” sabda beliau. Sambil menghadap kiblat, Rasulullah dan para sahabat memuji dan mengagungkan Allah, berzikir, berdoa, memohon ampun, membaca ayat-ayat Quran, dan memperbanyak talbiyah. Setelah matahari terbenam, Rasulullah saw. mengajak para jemaah haji untuk berangkat menuju Muzdalifah (Masy`ar al-Haram), sesuai dengan firman Allah dalam Al-Baqarah 198: Fa idza afadhtum min `arafatin fa dzkuru l-Laha `inda l-masy`ari l-haram (Maka ketika kamu membanjir dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`ar al-Haram). Rasulullah saw. mengajak Usamah ibn Zaid untuk duduk di punggung unta Al-Qashwa’. Di zaman jahiliyah sudah menjadi kebiasaan untuk secepat mungkin meninggalkan Arafah dengan setengah berlari maka Rasulullah melarang cara yang tergopoh-gopoh ini. “Tenang, tenang, sebagaimana tenangnya jiwa. Hendaklah yang kuat di antaramu membantu dan mengawasi yang lemah,” demikian sabda beliau. Sesampai di Muzdalifah, Rasulullah saw. dan rombongan menunaikan salat magrib dan isya secara jama` dan qasar. Rasulullah dan sebagian besar

4

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

(Bagian 12) Dikutip dari Drs. H. Irfan Anshory jemaah haji bermalam di Muzdalifah, tetapi beliau mengizinkan orang-orang yang lemah, wanita, dan anak-anak berangkat ke Mina sesudah tengah malam supaya dapat melontar jumrah sebelum massa membanjir datang. Sawdah, istri Nabi yang paling gemuk, memohon izin untuk pergi ke Mina malam itu juga sebab tubuhnya tidak kuat berdesak-desakan. Rasulullah mengizinkan dan mengirimkan Sawdah bersama Ummu Sulaim dengan ditemani oleh sepupu Rasul yang masih remaja, Abdullah ibn Abbas ibn Abdil-Muttalib. Di kemudian hari, Abdullah ibn Abbas ini (nama populernya Ibnu Abbas) menjadi salah seorang perawi hadis yang termasyhur. Sesudah salat subuh di Muzdalifah, Rasulullah saw. memimpin jemaah haji menuju Mina. Kini yang beliau ajak membonceng di punggung Al-Qashwa’ adalah sepupu beliau Fadhil ibn Abbas (kakaknya Abdullah). Ketika melewati lembah Muhassir, Rasulullah menyuruh para jemaah haji mempercepat langkah seraya bersabda, “Bersegeralah melewati Muhassir sebab di lembah ini ashhabu l-fil (pasukan gajah) Abrahah dimusnahkan burung Ababil.” Pada hari Sabtu, 10 Zulhijah (7 Maret), pagi hari Rasulullah saw. sampai di Mina. Beliau tidak mampir di Jumrah Ula dan Jumrah Wustha, melainkan langsung menuju Jumrah Aqabah. Tepat sebelas tahun sebelumnya, pada musim haji tahun 621 (setahun

sebelum Hijrah) di bukit Aqabah, persis di atas jumrah, Rasulullah saw. menerima ikrar sumpah setia dari para wakil masyarakat Anshar (suku Aws dan Khazraj) yang mengundang beliau untuk berhijrah ke kota mereka, Yatsrib atau Madinah. Berbeda dengan Jumrah Ula dan Jumrah Wustha yang terletak di lapangan terbuka, Jumrah Aqabah terletak di kaki bukit. Itulah sebabnya penampung batu lontaran di Jumrah Ula dan Jumrah Wustha berbentuk lingkaran, sedangkan di Jumrah Aqabah cuma setengah lingkaran karena terhalang cadas bukit. Di kemudian hari, meskipun bukit Aqabah sudah dipapas rata dengan tanah, umat Islam “tidak berani” menjadikan penampung batu lontaran di Jumrah Aqabah sebagai lingkaran penuh seperti dua jumrah yang lain, mungkin karena takut dianggap bid`ah. Sampai sekarang, Jumrah Aqabah dibiarkan tetap dikelilingi setengah lingkaran. Pada tanggal 10 Zulhijah itu Rasulullah saw. melakukan berbagai manasik dengan urutan sebagai berikut: Rasulullah melontar Jumrah Aqabah dengan batu kerikil sebanyak tujuh kali, dan beliau bertakbir pada setiap lontaran. Inilah perlambang usaha penolakan secara maksimal terhadap godaan setan. Sesudah melontar beliau berdoa, Allahuma j`alhu hajjan mabruran wa sa`yan masykuran wa dzanban maghfuran (Ya

Allah, jadikanlah manasik ini membuahkan haji yang bermutu, usaha yang diterima, dan dosa yang terampuni). Kemudian Rasulullah menyembelih hadyu sebanyak 63 ekor unta dengan tangan beliau sendiri, lalu sisanya yang 37 ekor disembelih oleh Ali ibn Abi Thalib. Sesudah itu Rasulullah saw. melakukan tahallul dengan menyuruh Khirasy, yang mencukur beliau ketika umrah tahun 7 Hijriah, untuk mencukur kepala beliau. Yang mengharukan adalah ketika Rasul dicukur Khalid ibn Walid dan Suhail ibn Amr memunguti rambut-rambut beliau yang jatuh, lalu mengusapkan rambut-rambut itu ke muka mereka sambil menangis karena menyesali perbuatan mereka sebelum masuk Islam. Selanjutnya, Rasulullah saw. pergi ke Makkah untuk melakukan tawaf mengelilingi Kakbah. Setelah salat zuhur, beliau kembali ke Mina. Oleh karena itu, Rasulullah mengambil cara Haji Qiran (haji dan umrah digabungkan), tanggal 10 Zulhijah itu beliau tidak melakukan sa`i di antara Safa dan Marwah. Sa`i beliau cukup satu kali tanggal 4 Zulhijah yang sudah mencakup sa`i haji dan umrah. Akan tetapi, sebagian besar para sahabat melakukan sa`i tanggal 10 Zulhijah atau sesudahnya karena mereka mengambil cara Haji Tamattu` sesuai perintah Rasul. Inilah sa`i haji bagi para sahabat yang Tamattu` sebab sa`i mereka tanggal 4 Zulhijah adalah sa`i umrah saja dan belum sa`i haji. (bersambung)


Kesibukan tim LAZIS Setiap Hari. Melayani salah seorang musafir yang meminta bantuan.

Ikhtiar Lahir Batin LAZIS Sabilillah Berjuang tanpa Lelah

Pelayanan Sosial Umat Sepanjang Hayat

P

UKUL 01.00, Jumat, 14 Februari 2014. Handphone saya sudah ada lima miscall (panggilan tak terjawab). Karena memang selalu di-setting silent (diam tak berdering) panggilan itu pun tak terjawab. Menjelang Subuh miscall tersebut saya buka. Lima panggilan itu masing-masing dari Cak Mamad dan Cak Farid. Kaget juga. Ada apa kedua pejuang sosial LAZIS Sabilillah ini dinihari telepon. Rasanya kalau ngabari hasil pertandingan Arsenal vs Chelsea saat itu, kok sepertinya tidak. Apalagi mainnya baru jam 03.00. Atau mau ngajak nobar Manchester City v Milan juga tidak ada janjian. Apalagi yang telepon ini dua orang sekaligus. Selepas Subuh, mereka pun saya hubungi. Yang nyambung Cak Mamad. Ia pun mengatakan bahwa LAZIS Sabilillah harus ikut berbagi membantu korban letusan Gunung Kelud. Ups iya.... Gunung Kelud meletus pukul 22.50. Memang tahu meletus, tapi tidak membayangkan perlu melakukan bakti sosial. Rupanya Cak Mamad mengikuti kabar pasca Kelud meletus.’’Banyak yang ngungsi Pak. Kabarnya juga ada yang me­ninggal. Terutama di Kasembon dan Ngantang,’’ ucap Cak Mamad di ujung sana. Begitu semangatnya Cak Mamad, Cak Farid, dan kru LAZIS lainnya, LAZIS pun memutuskan untuk ikut terlibat membantu korban. Maka pagi itu pun mereka koordinasi Cak Heru yang jadi ujung tombak dan pendobrak koordinasi, langsung bergerak Kerjasama dengan berbagai lembaga pun terjalin. Baik yang internal di lingkungan Sabilillah maupun eksternal. Mulai dari Pengajian Lentera Sabilillah, SAR Gab. Kosgoro GP Ansor, PCNU, media massa, dan elemen-elemen sosial lainnya. Kami pun terjun langsung ke Ngantang, beberapa hari setelah meletus. Begitulah salah satu kecerdasan sosial yang terus dipelihara para personel pengelola

Catatan:

Khoirul Anwar LAZIS Sabilillah. Mereka tidak kenal lelah. Pagi, siang, bahkan hingga larut malam pun selalu ada di Masjid Sabilillah. Rasanya, jika dibahasakan, hidup para pengelola LAZIS Sabilillah selalu untuk masjid dan layanan sosial. Dengan banyak program yang dilaksanakan LAZIS Sabilillah, praktis sehari-hari pengelolanya selalu berkonsentrasi dengan pelayanan umat. Ustad Sulaiman, sebagai komandan lapangannya, dan Gus Anas Bashori sebagai panglima mental spiritual dan fatwa hukumnya. Maka, pelayanan sosial pada umat pun tidak hanya yang terprogram, tapi juga yang spontan dan urgen. Seperti halnya kepedulian terhadap korban bencana Gunung Kelud itu. Sementara, yang terprogram juga cukup banyak. Mulai dari pembinaan keluarga muslim, anak-anak asuh, hingga takmir-takmir mushola. LAZIS Sabilillah tak hanya memberikan pelayanan langsung, tapi juga menularkan semangat (spirit) pelayanan itu pada yang lain. ‘’Intinya kita harus terus itu melayani umat. Apapun bentuknya. Kalau kita tidak bisa melayani dengan memberi barang, jasa pun kita harus berikan. Kalau jasa belum bisa, menularkan semangat melayani itu harus kita lakukan. Intinya kita harus melayani umat secara total. Untuk kita sendiri, biarkan Allah yang akan campur tangan memikirkan kita.’’ Begitu setiap saat saya memberi semangat pada pengurus LAZIS Sabilillah dalam beberapa kesem­ patan Memang butuh keyakinan tinggi untuk merealisasikannya. Tanpa keyakinan itu, akan sulit terwujud. Apalagi dengan godaan ekonomi dan sosial seperti sekarang ini, para pengelola se-

hari-hari LAZIS Sabilillah pun barangkali akan segera melompat mencari rumput yang lebih hijau dan indah. Untunglah mereka sampai kini punya keyakinan kuat. Suatu saat, ketika salah satu pengelola LAZIS Sabilillah terlambat datang setelah janjian untuk berkunjung ke salah satu keluarga binaan,kami yang menunggu pun sempat sewot. Namun ketika sang pejuang pelayanan umat Islam ini menjelaskan kenapa terlambat, saya pun diam-diam menitikkan air mata. ‘’Maaf pak, saya memandikan bapak saya dulu yang sedang sakit. Bapak tidak mau dimandikan anak-anaknya yang lain, hanya mau dengan saya.’’ Subhanallah!!! Ternyata setiap hari sahabat saya di LAZIS Sabilillah ini sehari-hari tidak hanya melayani umat Islam yang jadi binaannya, tapi juga sangat berbakti pada orang tuanya. Pagi sebelum berangkat ke kantor LAZIS Sabilillah di kompleks Masjid Sabilillah, terlebih dulu memandikan bapaknya yang sudah tua. Begitu juga setelah pulang kantor, sahabat ini mampir dulu ke bapaknya dan memandikannya. Inilah semangat sahabat-sahabat pengelola LAZIS Sabilillah yang mereka lakukan secara total. Mereka melakukan sebuah perilaku total action untuk umat, untuk masjid, dan untuk Allah SWT. Dan, kami pun berharap bahwa spirit ini akan menular ke para dermawan, donatur, dan warga binaan LAZIS Sabilillah di mana pun dan kapan pun. Karena kami tidak hanya berhenti melayani, tapi ingin menularkan semangat baik pada semuanya Alangkah indahnya jika ini bisa terwujud. Karena pada prinsipnya hidup itu hanya sekali di dunia, makan sepiring pun sudah kenyang, dan manusia pun telah ada garisnya sendiri. Waktunya menyisihkan sisa hidup untuk kebaikan, masjid, dan Allah. Semoga. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

5


O l e h :

Noor Shodiq Askandar

Dekan Fakultas Ekonomi Unisma

SAAT saya bersama temanteman Unisma menunaikan ibadah umroh, saya mencoba mengamati berbagai perilaku masyarakat Arab terutama dalam bidang ekonomi. Ketertarikan saya, dilandasi oleh sejarah zaman Rasulullah saw., dimana masyarakat kehidupannya banyak diwarnai oleh dunia perdagangan, kehidupan yang mandiri dan kemauan kerja keras karena memang tanah arab, terutama Makkah dan sekitarnya adalah tanah yang tandus sehingga dibutuhkan keuelatan, ketekunan dan keajekan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini memang agak berbeda dengan kota Madinah, yang relative subur dan makmur. Kebun-kebun kurma yang rindang dengan buah yang lebat, taman-taman yang tumbuh subur,sangat nyaman dipandang mata. Ditunjang dengan keramahan masyarakatnya, Madinah menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali. Tidak mengherankan kalau kemudian Rasulullah saw sangat kerasan di Kota Madinah, bahkan sampai akhir hayat beliau untuk menghadap sang Kholik. Sejarah kehidupan Rasulullah saw yang panjang, telah banyak memberikan warna dalam perjalanan agama dan masyarakat Islam. Begitu juga kehidupan mandiri dan usaha perdagangannya banyak ditulis dalam sejarah. Mulai dari menggembala kambing, berdagang yang jujur, pengembangan tempat berdagang di dekat masjid agar

6

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya sampai kedisiplinan dalam mengelola waktu antara usaha dan ibadah, dan lain sebagainya. Kini, tapak-tapak sejarah itu masih sangat mewarnai kehidupan masyarakat Arab, terutama di sekitar dua masjid utama Masjidil Haram di Makkah al mukarromah dan Masjid Nabawi di Madinah Almunawwaroh. Sepulang beribadah, berjajar para penjual yang menjajakan beragam kebutuhan. Mulai dari roti, makanan siap saji, pakaian, dan rupa-rupa pernik perhiasan sebagai alat menghias diri agar tampil lebih menarik. Masyarakatpun antusias melakukan transaksi, sehingga perputaran uangnya tentu sangat tinggi. Bagi jama’ah umroh dan haji, keberadaan para pedagang cukup membantu untuk mencukupi kebutuhan selama di dua kota tersebut. Sekaligus para turis religius ini

juga menyiapkan oleh-oleh buat sanak saudara di kampung halaman. Bahkan jama’ah dari Indonesia, terkenal dengan kegemarannya untuk belanja, seringkali memenuhi lapak-lapak dagangan yang dijajakan. Pedagangpun berusaha menyesuaikan diri untuk menguasai bahasa Indonesia meskipun terbata-bata, sehingga terkadang timbul kelucuan dalam bertransaksi. Namun gemerlap perdagangan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mempunyai ciri yang berbeda dengan yang banyak kita jumpai di Indonesia. Beberapa hal yang membedakan tersebut, antara lain : Pertama, pedagang di Arab sangat disiplin ketika tiba waktu sholat, mereka semua langsung menutup toko dan lapak dagangan untuk bersiap beribadah menghadap sang kholik. Suasana ini juga masih ditunjang dengan peraturan pemerintah Saudi Arabia

yang sangat ketat untuk urusan beribadah dan berdagang di dua kota suci bagi seluruh ummat muslim di dunia. Tentu ini jika dikaji lebih mendalam, merupakan bagian dari implementasi surat al jumu’ah ayat 9 “ dan jika telah didengar panggilan sholat jum’at, maka tinggalkanlah jual beli dan bersegeralah untuk memuji Allah swt (berdzikir)”. Kedua, dalam ukuran kesepakatan dagang serta timbangan, rata-rata pedagang arab lebih jujur, sehingga pembeli merasa lebih tenang dalam bertransaksi. Kondisi ini tentu agak berbeda dengan di Indonesia. Saya masih teringat, ketika di sebuah harian nasional di Malang, diekspos hasil penelitian yang menunjukkan rata-rata pedagang tidak benar dengan timbangannya. Padahal ajaran Islam telah mengingatkan bahwa mengurangi timbangan adalah bagian dari riba dan Allah swt dalam firmannya “aku halalkan bagimu perdagngan, dan aku haramkan riba”. Masih banyak hal lain yang dapat dijadikan contoh jika kita mau mengkaji lebih dalam. Memang usaha dan perdangan menurut Rasulullah saw adalah salah satu pekerjaan yang baik, jika dijalankan dengan kejujuran, keihlasan dan kejelasan. Akan tetapi juga menjadi dosa, manakala melakukan yang sebaliknya. Tentu ini menjadi bahan renungan kita semua untuk menjadi lebih baik. Bagaimana dengan anda?


Oleh:

M. Anas Basori

DAMPAK baik dan dampak buruk untuk setiap gerak dan tindakan telah ditetapkan Allah melalaui hukum-hukum tersebut, manusia diberi kemampuan memilah dan memilih, dan masing-masing akan mendapatkan hasil pilihannya. Allah sendiri melalui perintah dan larangan-Nya menghendaki, bahkan menganjurkan kepada manusia agar meraih kebaikan dan nikmat-Nya, karena itu ditegaskan-Nya bahwa, apa saja nikmat yang engkau peroleh, wahai Muhammad dan semua manusia, adalah dari Allah, yakni Dia yang mewujudkan anugerah-Nya, dan apa saja bencana yang menimpamu, engkau wahai Muhammad dan siapa saja selain kamu, maka bencana itu dari kesalahan dirimu sendiri, karena Kami mengutusmu tidak lain hanya menjadi Rasul untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan Allah kepada segenap manusia, kapan dan di mana pun mereka berada. Kami mengutusmu hanya menjadi Rasul, bukan seorang yang dapat menentukan baik dan buruk sesuatu sehingga bukan karena terjadinya bencana atau keburukan pada masamu kemudian dijadikan bukti bahwa engkau bukan Rasul.Kalaulah mereka menduga demikian, biarkan saja. Dan cukuplah Allah menjadi saksi atas kebenaranmu. Ayat diatas secara redaksional ditujukan kepada Rasulullah saw., tetapi kandungannya terutama ditujukan kepada mereka yang menyatakan bahwa keburukan bersumber dari Nabi atau karena kesialan yang menyertai beliau. Pengarahan redaksi ayat ini kepada Nabi membuktikan bahwa kalau beliau yang sedemikian dekat dengan kedudukannya di sisi Allah serta sedemikian kuat ketakwaannya kepada Allah tetap tidak dapat luput dari sunnatullah dan takdir-Nya, maka tentu lebih-lebih yang lain. Allah tidak membedakan seseorang dari yang lain dalam hal sunnatullah ini. Setiap kebaikan yang diperoleh oleh orang mukmin, sesungguhnya berasal dari karunia dan kemurahan Allah, di ayat ini ada dua hal yang perlu diketahui : Bahwa segala sesuatu yang berasal dari sisi Allah, dalam arti bahwa Dialah yang

(Bagian 2) menciptakan segala sesuatu dan menggariskan aturan-aturan. Manusia terjerumus kedalam keburukan tidak lain disebabkan dia lalai untuk me­ ngetahui sunnah-sunnah. Sesuatu dikatakan buruk, sebenarnya disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri. Berdasarkan pandangan ini, maka kebaikan berasal dari karunia Allah secara mutlak, dan keburukan berasal dari diri manusia sendiri secara mutlak. Masing-masing dari dua kemutlakan ini mempunyai posisi pembicaraan tersendiri. Telah banyak dasar yang menyatakan bahwa ketaatan kepada Allah merupakan salah satu sebab mendapatkan nikmat, dan bahwa kedurhakaaan kepadanya merupakan salah satu jalan yang mendatangkan kesengsaraan. Ketaatan kepadaNya adalah mengikuti sunnah-sunnah-Nya dan menggunakan jalan-jalan yang telah diberi-Nya pada tempat mestinya. “Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia”. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan ajaran Allah. Dia tidak mempunyai urusan dan campur dalam perkara kebaikan dan keburukan yang menimpa manusia, karena beliau diutus menyampaikan ajaran menyampaikan hidayah. “Dan cukuplah Allah menjadi saksi”. Sesungguhya rasul diutus kepada seluruh umat manusia hanya sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan, bukan sebagai orang yang berkuasa atau untuk mengubah dan mengganti aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. C. QS. Hud : 114 Imam Tarmidzi dan lain-lainnya telah meriwayatkan sebuah hadits melalui Abu Yusr yang telah menceritakan, aku kedatangan seorang wanita yang mau memunguti buah korma. Lalu aku katakan kepadanya, bahwa di dalam rumah terdapat buah-buah korma yang lebih baik daripada yang di luar. Kemudian wanita itu masuk kedalam rumah bersamaku, dan (sesampainya di dalam rumah) aku peluk dia dan kuciumi.

Setelah peristiwa itu aku menghadap kepada Rasulullah dan menceritakan semua kisah yang kualami itu kepadanya. Maka Nabi saw bersabda: “ Apakah engkau berani berbuat khianat seperti itu terhadap istri seorang mujahid yang sedang berjuang di jalan Allah ?”. selanjutnya Rasulullah menundukkan kepalanya dalam waktu yang cukup lama hingga Allah menurunkan ayat ke 114 dari surah Hud.

114. Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatanperbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Ayat ini mengajarkan: “ dan dirikanlah shalat dengan teratur dan benar sesuai de­ ngan ketentuan, rukun, syarat dan su­nnahsunnahnya pada kedua tepi siang yakni pagi dan petang, atau Subuh, Dzuhur dan Ashar dan pada bagian permulaan daripada malam yaitu Maghrib dan Isya, dan juga bisa termasuk Witir dan Tahajud. Yang demikian itu dapat menyucikan jiwa dan mengalahkan kecenderungan nafsu untuk berbuat kejahatan. Sesungguhnya kebajikan-kebajikan itu yakni perbuatan-perbuatan baik seperti shalat, zakat, shadakah, istighfar, dan aneka ketaatan lain dapat menghapuskan dosa kecil yang merupakan keburukan-keburukan yakni perbuatan-perbuatan buruk yang tidak mudah dihindari manusia. Adapun dosa besar, maka itu membutuhkan ketulusan hati untuk bertaubat, permohonan ampun secara khusus dan tekad untuk tidak mengulanginya. Hal itu yakni petunjuk-petunjuk yang di­ sampaikan yang sungguh punya nilai tinggi kedudukannya dan itulah peringatan yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang selalu ingat kepada Allah. (bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

7


Kajian Rutin, yang dilaksanakan setiap tanggal 10 setiap bulan dikuti oleh seluruh keluarga binaan lembaga.

ADA yang berbeda pada sore hari ditanggal 10 Februari lalu, Acara rutin pembinaan dan pemberian kajian bagi keluarga adekadek asuh yatim dan dhuafa LAZIS Sabilillah tampak semakin ramai dan tertib. Acara yang sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2008 itu menjadi salah satu ajang silaturrahim, laporan, serta evaluasi yang bahkan terkadang curhat para anak asuh dan orang tua wali mereka kepada pengurus LAZIS Sabilillah. Rata-rata tingkat kehadiran sejak akhir tahun 2012 hingga tahun 2013 setiap bulannya memang masih naik turun. Namun, secara pasti rata-rata keaktifan adek asuh dan orang tua walinya untuk hadir mengikuti kegiatan pembinaan yang diwajibkan itu juga sedikit demi sedikit telah naik. “Kalau dahulu awal-awal adanya kajian keluarga tidak ada ketentuan untuk hadir karena masih bersifat pengambilan dana bantuan sekolah saja. Namun, dikarenakan banyaknya kebutuhan dan permasalahan yang muncul dari banyaknya adek asuh maka selain untuk menerima dana bantuan sekolah secara langsung juga diberikan semacam pengajian atau pembinaan yang meliputi masalah keluarga, masalah pendidikan anak-anak, masalah ibadah hingga masalah keuangan keluarga dan perekonomian keluarga” Sofian Arief, Manager Pendayagunaan menyampaikan. Sebelum pembinaan dimulai, acara yang berlangsung sejak pukul 15.30 hingga 17.00 wib diawali dengan pembacaan istighotsah dan baca Al Qur’an yang dipimpin oleh salah satu wali asuh adek –adek binaan lembaga. Setelah itu barulah disampaikan materi seputar keseharian, pendidikan dan ibadah yang harus selalu menjadi control dan pegangan orang tua terhadap anak-anak. Adalah, Alwan Tafsiri Al Izah, 21 tahun putra Almarhum Bp. Ismail yang juga penerima program bedah rumah tahap pertama dulu, yang kini ia telah menjadi pemuda yang mandiri dan berkuliah di Universitas Gajahmada Yogjakarta. Tidak setiap bulan ia bisa pulang

8

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

ke Malang, karena saat ini keluarga satu-satunya yang ada sepeninggal ayahnya adalah LAZIS Sabilillah. Yaah, hal itu selalu yang dulu semasa hidup bapak Ismail orang tua Alwan hidup, bahwa manakala sepeninggal ia kelak keluarga yang ada hanyalah semua pengurus di Masjid Sabilillah ini. Sore itu, dengan kesederhaan dan terlihat sedikit lelah setelah sehari sebelumnya ia nekat untuk pulang ke Malang dengan menggunakan sepeda motor saja. Ia me­ nyampaikan bahwa ia ingin untuk ikut serta dalam kajian rutin yang dulu sering ia ikuti. Namun kali ini ia ingin kembali menyapa dan berdialog secara langsung dengan 135 adek-adek asuh yang beberapa diantaranya ia kenal. Maka, jadilah ia berdialog, ber­ cerita bahkan sesekali hampir mirip seorang da’I ia berceramah tentang pentingnya kesederhaan, kegigihan dan selalu berdoa memohon pertolongan dari Allah melalui sholat lima waktu. “Saat saya masih sekolah dulu rumah saya dijalan Ir. Juanda dan sekolah saya di jalan Bandung saya tidak pernah memperoleh uang saku yang cukup bahkan jarang sekali berangkat sekolah dengan membawa uang saku. Jadinya saya harus jalan kaki pulang dan pergi kesekolah. Namun tetap selalu saya syukuri, karena saya masih dapat memperoleh pendidikan dan bersekolah. Terlebih lagi sekolah saya adalah salah s a t u sekolah favourit di Kota Malang yakni MTS Negeri Jalan Bandung. Dan mungkin satu-satunya siswa yang paling miskin disana pada saat itu adalah saya. Dengan mi­

mik muka yang serius Alwan menyampaikan. Namun, saya tidak malu, saya tidak rendah diri jikalau ada kesempatan saya berangkat dengan membawa makanan kecil atau gorengan yang bukan untuk saya makan namun saya jual itu juga menjadi pemacu saya untuk semakin giat belajar. Dan Alhamdulillah waktu itu saya lulusan terbaik dengan nilai yang hampir seluruh mata pelajarannya adalah 9. Oleh karenanya, jika ada diantara adekadek yang saat ini masih sekolah, masih mempunyai orang tua lengkap dan juga mempunyai kendaraan atau mampu untuk berangkat dan pulang sekolah dengan kendaraan jangan sampai kita malah menjadi malah karenanya jangan pula kita merasa putus asa dengan keterbatasan kita, karena Allah masih memberikan yang terbaik bagi keluarga kita, pendidikan kita bahkan hidup kita. Selain itu, bukan selalu harus berkeluh kesah dan curhat kepada semua pengurus LAZIS yang dapat menyelesaikan permasalahan atau kesulitan kita, namun utamakanlah untuk selalu curhat kepada Allah, dengan cara sholat 5 waktu, tertib dan penuh, dengan berdo’a, meminta dan menangis kepada Allah. Insya Allah yang terbaik selalu akan Allah berikan kepada kita. Amiin. Insya Allah. Selepas memberikan motivasi dan materi Alwan tampak terharu dengan banyaknya orang tua asuh dan adekadek asuh lainnya yang menyalaminya. Bahkan ia sempat meneteskan air mata. “Semoga dengan perjumpaan dan pemberian motivasi ini saya juga semakin semangat, semakin giat untuk menyelesaikan kuliah saya dan me­ nempuh cita-cita saya. Agar keluarga saya di LAZIS dan ayah saya juga merasa bangga”. Ia mengakhiri. (MAD*)


KH Badrussalam Tongan BAHKAN, Abu Bakar me­nga­takan:’’wahai Umar, mari engkau saya lantik,….’’. Setelah mendapat desakan, dari sahabat-sahabat, ahirnya Abu Bakar menerimanya, itupun Abu Bakar mengatakan:’’aku bukan orang yang lebih baik di antara kalian’’. Begitilah kira-kira sosok KH Badrussalam Ibn H Muhsin. Beliau pernah diminta untuk menjabat ketua Pengadilan Agama Malang sekitar tahun 1970. Beliau tidak mau dan memilih mengajar di Madrasah dan berdakwah. Beliau tidak menjelaskan alasanya, tetapi itu merupakan pilihannya. Bisa jadi, beliau ingin mengabdikan diri kepada Allah SWT melalui mengajarkan Al-Quran dan sunnah Nabi SAW melalu lembaga pendidikan dan masjid-masjid kota Malang. Ihlas, itu salah sifat paling agung dalam ilmu agama. Semua amal ibadah akan siasia, jika tidak lakukan dengan Ihlas. Konon, Ihalas itu artinya meninggalkan ihlas dengan Ihlas. Jadi, orang yang mengajar dan berdakwah, tetapi masih mengharapkan duniawi, maka kulaitas ihlasnya sangat rendah. Tetapi, jika mengajar dan berdakwah ihlas, maka dia tidak mengharapkan apa-apa, kecuali ridho Allah SWT. Dalam sebuah istilah jawa:’’orang menanam padi, sudah pasti rumputnya tumbuh, sedangkan orang menanam rumput, tidak mungkin tumbuh padai’’. Orang yang mengajar dan berdakwah ihlas karena Allah SWT, sudah pasti akan menadpat pahala, serta dunianya

(Bagian 2 Habis) ikut serta. Sedangkan orang yang berdakwah dan mengajar untuk urusan dunia, dia hanya akan mendapatkan dunia, dan tidak mendapatkan ahirat. KH Badrussalam Ibn H. Muhsin, sosok ulama yang muhlis (ihlas) di dalam berdakwah dan mengajar santri-santrinya. Santrisantri yang pernah belajar dan mengenyam ilmu dari beliau sebagian besar menjadi orang besar. Sebut saja, Al-Marhum Brigjen (Purn) Sulam Samsun, mantan pengurus PBNU. Ketika saya berjumpa dengan beliau, beliau bukan hanya sosok Jenderal, tetapi sosok ulama yang dalam ilmu agama dan spritualnya. Beberapa santri KH Badrussalam antara lain, Ibu Hj. Siamah, Hj. Muthmainnah, Hj. Chusnul Khotimah pengurus Muslimat NU Kota Malang. Termasuk santrinya adalah Kyai Abdullah Iskandar Al-Marhum, Kayutangan, pembina pengajian Aswaja saat ini. KH Kamilun Muhtadin Al-Marhum juga pernah ngaji kepada beliau, bahkan sering mijeti kainya ketika masih menjadi santrinya. Masih banyak lagi santr-santri KH Badrusalam di kota Malang dan sekitarnya. KH Badrussalam menikah dengan seorang wanita yang bernama Turtsina, adik dari H. Ahmad Dardiri, salah seorang ketua takmir Masjid Agung Jamik tahun 1950. Keduanya menetap di Kampung

oleh: Abdul Adzim Irsad

Tongan, tempat berdirinya Musolla KH Badrussalam. Beliau sangat istikomah, sabar, mengajar hingga ahir hayatnya. Menghadap Ilahi KH Badrusalam sosok yang amat sabar, santun, wara’, zuhud, serta istikomah di dalam menjalankan tugasnya. Beliau pernah kehilangan sepeda ontelnya, ketika sedang bertugas ngimami di Masjid Agung Jami Malang. Tetapi beiau tetap sabar, dan tidak terlihat sedih atas hilangnya sepeda itu. Kepergian beliau selama-lamanya kehadirat ilahi berawal dari perjalanan dan undangan KH Hasyim Muzaddi. Dalam kondisi sakit itu, KH Badrussalam berpamitan kepada keluarga untuk mengisi pengajian rutin di Musholla yang berada di daerah Kayutangan. Seusai mengajar di musholla, kemudian menghadiri rapat dikediaman KH Hasyim Muzadi di Dinoyo untuk membicarakan masalah umat. Malam itu, setiba di rumah KH Hasyim, Sang Kyai Badrussalam jatuh karena tidak kuat menahan rasa sakitnya. Melihat kondisinya sangat kritis, beliaupun segera dilarikan dilarikan ke RSU Saiful Anwar. Rupanya, Allah SWT menghendaki KH Wafat saat dalam mendatangi udangan KH Hasyim Muzaddi untuk memikirkan umat. Pada hari Sabtu, 2 Februari tahun 1974 KH Badurssalam menghembuskan nafasnya di RSU Saiful Anwar. Beliau meninggal dalam usia 68 tahun. Kemudian beliau dimakamkan di pemakaman Kasin. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

9


Doa Mohon Diringankan Beban Hidup

Bulan Februari Lalu, musibah letusan gunung kelud terjadi, sejumlah pengungsi tersebar dibeberapa wilayah Pujon dan Batu. Berikut bantuan yang disampaikan oleh LAZIS Sabilillah beberapa waktu yang lalu:

Pemberian bantuan untuk para pengungsi diwilayah Pujon, selain bahan makanan dan minuman tim juga membawa mainan untuk anak-anak dipengungsian

Air mineral, Baju layak pakai dan beberapa perlengkapan sholat juga disampaikan kepada Ketua PC NU Ngantang Bp. H. Rifai

Saat yang sama selain TIM LAZIS Sabilillah juga turut serta dirombongan hari itu tim SARGAB Kosgoro Kota Malang, yang juga membawa bantuan bagi para pengungsi

Demi semakin mempererat tali silaturahim dan mendapatkan barokah bagi semua dermawan doa dan Al Fatikhah dipanjatkan sesaat diserahkannya bantuan bagi para pengungsi

Tampak tempat istirahat para pengungsi yang disediakan di gedung Ansor wilayah Pujon

10

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas


Artinya: «Rabbanaa laa tu›aakhidznaa in nasiinaa au akhtha›naa. Rabbanaa wa laa tahmil ‹alainaa ishran kamaa hamaltahu ‹alalladziina min qablinaa. Rabbanaa wa laa tuhammillnaa maa laa thaaqata lanaabih. wa›fu›anna waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‹alalqoumil kaafiriin» ….”Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.”

Selain itu, Kajian Keluarga Binaan dan Adek-adek asuh juga terus berjalan bagi pemantapan pendampingan untuk adek-adek asuh, berikut dokumentasinya:

Diawali dengan pembacaan Istighotsah dan pembekalan mengenai pentingnya ibadah bagi keluarga disampaikan oleh ust. Sulaiman

Disela-sela acara kajian, para peserta yang baru datang absensi dan mengambil bantuan beasiswa yang telah disiapkan

Selain pemberian beasiswa, selalu diberikan konsumsi penambah nutrisi bagi adek-adek asuh

Sore itu, pemateri utama adalah salah satu anak asuh LAZIS Sabilillah Alwan Tafsiri A. yang kini berkuliah di UGM dengan biaya beasiswa Bidikmisi

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

11


S

ESEORANG pernah bertanya kepada motivator yang kini bermukim di Malaysia. Dia bertanya tentang sikapnya yang merasa sakit hati ketika dia tidak mendapat kunjungan dari sanak famili, murid dan teman-temannya, manakala tengah berada dalam keadaan sakit. Padahal, ketika ada di antara mereka yang sa­kit, dia mengunjunginya. Tapi banyak dari mereka tidak melakukannya ketika dia berada pada momentum seperti itu. Dia menyadari, sikap dan perasaan seperti ini tidak boleh berlabuh pada diri siapa pun. Itu namanya tidak ikhlas. Tapi sebagai manusia basa, kadang bahkan sering dia bersikap seperti itu. Bahasa anak mudanya, ngambek. Dia minta kepada Syed Alwi Alatas memberinya ‘obat’ yang cocok untuk ‘penyakit’ hatinya. Dan ini jawabannya : Kalau kita terlalu banyak menaruh harapan pada manusia, kita tentu akan merasa kecewa. Hanya harapan pada Allah yang tidak akan melahirkan rasa kecewa. Tinggal bagaimana kita yang perlu banyak bersabar dan berbesar hati. Itu kan baru masalah kunjung mengunjungi. Bagaimana dengan Nabi-Nabi yang berusaha mengajak umatnya masuk Surga, tapi malah dibalas dengan caci maki. Selain itu, kadang kebiasaan kita berbeda dengan kebiasaan orang lain. Anda suka mengunjungi kalau mereka sakit atau lagi ada sesuatu yang menggembirakan, tapi mereka

12

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

mungkin belum dalam-dalam, O l e h : terbiasa. Atau seberapa banUst. Ahsan Subur mungkin mereka yak yang kita ada banyak kesibukan lain jadi butuhkan untuk bekal hidup belum bisa menyempatkan, wal- didunia…?. lahu a’lamTenangkan diri dulu. Yang harus kita ingat adalah Anggap saja mereka me- bagaimana nasib kita dikehidumang tidak perlu datang. Atau pan yang kekal (akhirat) nanti. jangan diharapkan mereka Sungguh, jodoh dan rizki itu datang. Sibukkan diri dengan adalah urusan Allah SWT, yang hal-hal yang lain daripada sudah ditentukan dengan siapa memikirkan hal itu. Barangkali berjodoh dan berapa jatah rizki kalau suatu saat Anda benar-be- yang akan diperoleh bagi setiap nar bisa membuang harapan itu, makhluk Allah SWT. Termasuk ketika itu mungkin mereka akan binatang-binatang kecil dan meberbondong-bondong datang lata, semua itu tidak akan pernah tanpa Anda mengharapkannya. luput dari pandangan Rahmat Segala sesuatu ada hikmahnya. Allah SWT. Coba kita amati Mudah-mudahan Allah rin- salah satu makhluk Allah yang gankan hal yang sedang Anda bernama laba-laba, hanya dengan hadapi. Berdasarkan cerita bermodal sarang dan tidak pertersebut maka bisa kita ambil nah bisa kemana-mana, bahkan makna bahwa, apalah arti dunia dia hanya bisa menunggu ada seisinya dibanding Allah SWT. makanan yang sewaktu-waktu Hanya Allah tempat kita bersan- akan terjerat disarangnya. dar dan menggantungkan diri, Dia hanya binatang yang tak baik dari segi dunia maupun berakal yang tidak mungkin akhirat. Kalau kita mau berfikir bisa berfikir kalau ada Allah

yang menjamin kehidupannya. Akan tetapi Allah yang maha membagi rizki dan selalu memperhatikan apa-apa yang menjadi kebutuhan setiap makhluknya. Apa lagi kita manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai penciptaan yang paling sempurna wujud dan akalnya, pastilah Allah selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan kita. Hanya saja terkadang manusia itu sendiri yang lupa akan Tuhannya (Allah) SWT. Bahkan tidak jarang sebagian manusia tersebut putus asa akan rahmat Allah SWT dan lari dari Allah SWT. Ibarat roda, terkadang diatas dan kadang dibawah, begitulah kondisi perputaran nasib manusia. Suatu saat kita akan diuji oleh Allah SWT. Umumnya ujian-ujian tersebut pasti dengan sesuatu yang tidak menyenangkan kita, akan tetapi disitulah letak rahmat Allah SWT kepada hambanya, karena Allah hendak mengingatkan hamba tersebut agar bisa lebih dekat denganNya. Dengan ujian tersebut maka hamba tersebut akan sadar bahwa Allah lah sebaik-baik tempat bersandar. Yang demikian itu lebih baik baik daripada harus diuji dengan sesuatu yang menyenangkan, yang semua itu akan lebih menjauhkan kita dari Allah SWT. Contoh : tampan atau cantik, kaya raya, jabatan tinggi, banyak ilmu akan tetapi sulit berakhlak, serba mempunyai kelebihan dalam segala hal dan lain-lain. Bisa jadi itu semua adalah ujian dari Allah SWT bagi hambanya. Dan sangat beruntunglah bagi mereka yang mau berfikir. (*)


POS Pemberdayaan Keluarga atau disingkat POSDAYA adalah forum silaturrami, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Posdaya merupakan wahana pemberdayaan 8 fungsi keluarga secara terpadu; utamanya fungsi agama atau ketuhanan yang maha esa, fungsi cinta, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi dan kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi social budaya, fungsi ekonomi atau wirausaha, dan fungsi lingkungan. Kedelapan fungsi keluarga itu secara internasional dimantapkan sebagai delapan sasaran Millennium Development Goals (MDGs). Delapan sasaran MDGs tersebut telah disepakati oleh 189 Kepala Negara atau pemimpin dunia pada Sidang Umum PBB di New York. MDGs itu kemudian disempurnakan dan disepakati kembali oleh para pemimpin dunia pada Sidang PBB tahun 2005. Sasaran kegiatan Posdaya yang dituju adalah terselenggaranya upaya bersama agar setiap keluarga mempunyai kemampuan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Secara bertahap untuk mencapai sasaran pemberdayaan keluarga melalui Posdaya dapat ditempuh melalui langkah-langkah dengan materi muatan sebagai berikut ; 1. Peningkatan Kepedulian dan Komitmen Pemimpin atau sesepuh masyarakat pada umumnya. 2. Pemberdayaan Fungsi Keagamaan dan Budi Pekerti 3. Pemberdayaan Fungsi KB dan Kesehatan 4. Pemberdayaan Fungsi Pendidikan

O l e h :

A. Farkhan, H. ST) 5. Pemberdayaan Fungsi Kewirausahaan 6. Pemberdayaan Lingkungan Hidup dan Keluarga Bergizi Tujuan pengembangan Posdaya ditujukan untuk tercapainya hal-hal sebagai berikut : a. Dihidupkanya dukungan sosial budaya atau social capital seperti budaya hidup gotong royong dalam masyarakat untuk saling peduli sesama anak bangsa, saling tolong menolong antar keluarga dengan keluarga lain, saling mengulurkan bantuan pemberdayaan secara terpadu atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan yang komplek, melalui wadah atau forum yang member kesempatan setiap keluarga untuk saling asah, asih dan asuh, dalam memenuhi kebutuhan membangun keluarga bahagia dan sejahtera. b. Terpeliharanya infrastruktur social kemasyarakatan yang terkecil dan solid yaitu keluarga yang dapat menjadi perekat atau kohesi social, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika yang tinggi. c. Terbentuknya lembaga social dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang dinamis dan menjadi wadah atau wahana partisipasi social, dimana setiap keluarga dapat member dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pembangunan kehidupan keluarga dengan mulus dan sejuk. Berdasarkan konsep, sasaran dan tujuan

tersebut, untuk melaksanakan kegiatan Posdaya berbasis Masjid perlu dipersiapkan manajemen pelaksanaan oleh pemprakarsa atau Tim Penyelenggara yang dibentuk khusus untuk itu. Pilihan organisasi atau manajemen disesuaikan pada basis posdaya berada. Manajemen Posdaya dalam lingkungan Masjid bisa diatur oleh suatu Tim yang ditunjuk oleh pengurus Masjid. Sebagai salah satu lembaga sosial Yayasan Sa­bilillah Malang memiliki peluang tersebut dengan sumber daya yang dimilikinya sebagai lembaga POSDAYA. Modal yang kita miliki saat ini adalah sebuah nilai positif untuk ummat. Kita memiliki jamaah yang terkumpul dalam binaan; Takmir Masjid, Majelis Taklim, Perpustakaan Masjid, Koperasi Masjid, Lembaga Amil Zakat, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji, Poliklinik Sabilillah Medical Service, dan Walimurid Lembaga Pendidikan Sabilillah. Sebagai pertanyaan bagi kita semua,â€? Apa yang menjadi PR kita ke depan selanjutnya?â€? Dalam pembentukan Posdaya, pertama tahap persiapan dan utama ; pengembangan kesepadakatan atau komitmen bersama tentang Posdaya bagi semua lembaga. Sehingga kita perlu melaksanakan pemilihan dan pembinaan kader posdaya, menata ulang organisasi, penentuan lokasi dan penyiapan dukungan. Penyiapan dukungan yang utama karena berbasis Masjid, perlunya para tokoh agama di lingkungan masjid sabilillah untuk duduk bersama membuat komitmen tentang keberadaan POSDAYA SABILILLAH. Semoga kita semua dengan berbesar hati bisa duduk bersama untuk lebih bermanfaat terutama keberadaan POSDAYA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ummat yang ada di sekitar Masjid Sabilillah. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

13


Diasuh Oleh:

KH. Mas’ud Ali, M.Ag Ketua Yayasan Sabilillah

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Menjenguk Orang Sakit ASSALAMU’ALAIKUM Kyai, saya pernah membaca bahwa jika ada sesama muslim sakit kita wajib untuk menjenguknya.. adakah anjuran secara langsung atau hadist dari Baginda Rasulullah secara langsung Kyai..?? (Aris-Malang) Alhamdulillah, Mas Aris sebagai agama yang sangat menghargai kebersamaan, Islam menganjurkan umatnya untuk saling menengok sesamanya ketika dalam keadaan sakit. Begitu anjuran Rasulullah saw dalam haditsnya:

“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: Jika engkau bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila ia mengundangmu penuhilah undangan itu, apabila ia minta nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, dan apabila di bersin dan mengucapkan “Al Hamdulillah”, maka ucapkanlah “Yarhamukallah”, apabila ia sakit maka jenguklah dan apabila ia mati maka ikutilah (antarkanlah jenazahnya sampai ke kuburnya)”. (HR. Muslim). Kewajiban menjenguk orang sakit tidak hanya sebatas pada sesama yang memiliki hubungan persaudaraan tetapi juga tetangga walaupun dia tidak hubungan persaudaraan sama sekali.

Hak tetangga jika dia sakit, engkau menjenguknya, dan jika dia mati engkau urusi jenazahnya..dst.

Demikianlah anjuran Rasulullah saw sehubungan dengan orang sakit. Meski demikian ada satu hal yang jarang dimengerti oleh masyarakat umum akan satu rahasia penting dibalik dianjurkannya menjenguk orang sakit. Harus dimengerti bahwasannya do’a orang yang sedang menderita adalah maqbul. Tidak ada penghalang antara dia dan Allah. Bahkan Rasulullah me­ nyamakan do’a orang yang sakit, seperti do’a malaikat.

Apabila engkau datang mengunjungi orang sakit, maka mintalah agar dia beroa untukmu, karena do’anya maqbul seperti doa malaikat (Riwayat Ibnu Majah) Demikianlah salah satu hal yang sering dilewatkan oleh para penjenguk orang sakit. Mereka sebagai orang sehat merasa berkecukupan dengan mendo’akan kesembuhan si sakit, padahal sebaliknya. Karena do’a orang yang sakit adalah makbul. (NU.Online)

Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.

14

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas


diasuh oleh: Tim Dokter Sabilillah Medical Service

Manfaat Vitamin C SUDAH sejak lama, masyarakat percaya dengan ‘kekuatan’ vitamin C untuk menambah daya tahan tubuh. Mungkin dari kanak-kanak, vitamin C sangat lekat dengan buah jeruk. Tentu saja, vitamin C atau yang juga disebut asam askorbat ini juga banyak ditemukan dalam aneka buah dan sayur lainnya. Sebuah berita yang dikabarkan oleh laman Newsmaxhealth.com, menyebutkan berbagai manfaat kesehatan yang bisa dimiliki setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

Meningkatkan Kolagen

Kolagen sebagai bahan penting yang membantu per-

tumbuhan pembuluh darah dan sel sekaligus memberikan kekuatan dan ketegasan pada kulit juga bisa Anda petik saat memperbanyak konsumsi vitamin C. Vitamin C, salah satu suplemen vitamin yang paling populer, mudah diperoleh dari buah-buahan dan sayuran segar. Konsumsi buah jeruk langsung maupun dalam bentuk jus sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, dan jangan terlalu berlebihan.

Melawan Racun Dalam kombinasi dengan teh hijau, konsumsi vitamin C membantu Anda hidup lebih lama karena membela tubuh terhadap zat beracun. Konsumsi satu ons jus jeruk, ditambah dengan teh hijau, untuk hasil yang optimal. Bahkan, konsumsi satu sampai dua cangkir teh herbalmembantu wanita mengurangi risiko kematian sebesar 20 persen.

Anti Penuaan

Wanita paling takut kulit menjadi keriput akibat penuaan. Nah, vitamin C dapat

Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad

mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit. Dianjurkan untuk konsumsi makanan yang kaya vitamin C seperti nanas, lemon, jeruk, strawberry atau jus sitrus. Anda juga bisa memakai air lemon untuk perawatan wajah agar tampil selalu awet muda dan bebas noda/flek hitam di wajah.

Percantik Kulit

Vitamin C adalah obat alami yang sangat bermanfaat bagi kulit. Pengetahuan ini telah digunakan untuk mengobati masalah kulit secara alami sejak jaman kuno. Guna mendapat kulit wajah yang kencang, aplikasikan air lemon dengan pelembab. Metode alami ini akan meningkatkan elastisitas pada kulit dalam beberapa minggu. Selain itu, Vitamin C melindungi kulit dari sinar berbahaya matahari atausunscreen alami. Wah, banyak sekali manfaat vitamin C untuk tubuh ya Mom. Ayo, daftar belanja esok hari dengan buah atau sayur yang kaya vitamin C. Jika bosan dengan buah jeruk, bisa membeli stroberi atau nanas sebagai alternatifnya. (NMH/det)

Mahpur

Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Menghargai Partisipasi Anak MEMBERI peluang anak memiliki pe­ ngalaman yang berbeda adalah satu cara orang tua berusaha menyeimbangkan kepentingan anak. Orang tua perlu bertindak bijaksana dengan mengukur kepentingan anak tidak semata-tama menggunakan sudut pandang kebutuhan orang tua. Dominasi keinginan orang tua yang membabi buta dapat memunculkan bervariasinya tekanan terhadap mental dan emosional anak. Anak kehilangan peran dalam meluangkan kesempatan belajar mengambil keputusan. Apalagi memilih untuk mengembangkan potensi anak sendiri. Suara anak adalah bagian penting perkembangan anak. Anak dilatih berpartisipasi dalam mengembangkan pilihan hidup sejak

kecil. Oleh karena itu orang tua tidak hanya memaksakan kemauan subyektif dengan menuntut anak berhasil di suatu bidang yang jauh dari kemauan anak. Orang tua perlu berpijak dari sudut pandang kemauan anak berdasarkan nilai ukur kemampuan dasar yang dimiliki anak. Anak akan terbiasa mengenali kompetensinya, baik berupa adanya kehendak menyalurkan bakat anak ataupun mengatur mewujudkan minat yang dibangunnya. Pengakuan orang tua adalah strategi reward dalam bentuk penguatan psikologis. Peran orang tua dalam pengasuhan dengan demikian mampu menjadi fasilitator pemberdayaan pengembangan diri anak. Menghargai partisipasi anak menjadi metode menemukan bakat dan minat

anak sejalan dengan harapan anak. Dari sinilah harapan orang tua berimbang karena ditata berkesinambungan dengan ciri-ciri istimewa yang tumbuh dari anak sendiri. Orang tua adalah pendamping yang bertugas membantu merencanakan pencapaian anak, merangsang dengan memfasilitasi sesuai passion (kegemaran) anak dan menciptakan dialog interaktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi anak. Keseimbangan ini memberi ruang tumbuhnya aspirasi anak, mengasah kemandirian, menciptakan ruang ekspresi emosi dan penalaran, serta menumbuhkan rasa percaya diri. Keseimbangan ini akan membantu memupuk masa depan anak dengan konsep diri positif karena entitas diri anak dihargai sejak dini. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

15


Wujudkan Kepedulian Gandeng Beberapa Lembaga

Salurkan Bantuan Pengungsi Ngantang BENCANA memang tidak dapat diduga, pun juga tidak dapat ditolak. Setelah beberapa saat lalu (akhir Januari) terjadi banjir banding dan tanah longsor diseputaran kawasan wilayah Batu, Pujon dan Ngantang. Kini dipertengahan Bulan Februari kembali masyarakat Kab. Malang diwilayah Ngantang dan Pujon mengalami musibah bencana alam akibat meletusnya gunung kelud. LAZIS Sabilillah, sehari setelah meletusnya gunung kelud langsung berkoordinasi dengan penguruspengurus inti diyayasan yang mana juga bersiap untuk memberikan bantuan bagi pengungsi diwilayah terdampak secara langsung. Secara perlahan tapi pasti baik melalui telepon secara langsung, SMS maupun melalui sosial media Blacberry Messenger maupun Facebook penggalangan bantuan dilakukan. Selama kurang lebih 2 minggu bantuan berupa uang tunai sudah masuk sekitar 7,5 juta rupiah. Masih ditambah pula dengan banyaknya baju –baju layak pakai dan tak ketinggalan pula peralatan sholat terdiri dari sarung, mukena, sajadah, baju muslim dan baju koko plus masih ditambah lagi dengan berkardus-kardus air mineral. Demi memberikan bantuan secara maksimal LAZIS Sabilillah tidak luput untuk mengajak beberapa lembaga lain baik di dalam lingkungan yayasan Sabilillah maupun diluar Yaysaan Sabilillah. Diantaranya Majelis Taklim Takmiriyah, Majelis Taklim Lentera, dan tim SARGAB Kosgoro Kota Malang. Selama satu hari penuh segala persiapan dimatangkan. Dengan menggunakan 3

Masjid Baiturrahman, diwilayah Ngantang yang tampak atap terasnya roboh terkena imbas debu gunung kelud.

16

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Air mineral, Baju layak pakai dan beberapa perlengkapan sholat juga disampaikan kepada Ketua PC NU Ngantang Bp. H. Rifai

buah mobil sebagai pengangkut bahan bantuan dan 1 buah mobil pickup yang mengangkut sejumlah barang bantuan. Setelah segala persiapan matang, maka pemberangkatan tim dan bantuan dilaksanakan yakni pada hari Rabu, 12 Fe­ bruari menuju lokasi terdampak bencana khususnya wilayah Kecamatan Ngantang, Kasembon, dan sebagian Pujon Kabupaten Malang. Di Pujon tim langsung mendatangi salah satu posko yang berada dikantor secretariat GP. Ansor Pujon. Terlihat begitu sibuk para relawan yang ada. Dengan sigap tim SAR yang

turut serta didalam rombongan LAZIS ikut serta turun tangan untuk ikut membantu. Pada kesempatan tersebut, rombongan diterima oleh salah satu pengurus Ansor Pujon, yang mana menerima sebagian bantuan yang diturunkan dan untuk selanjutnya dibagikan kepada pengungsi yang ada dibeberapa ruangan yang telah disiapkan disana. Setelah beberapa saat di Pujon, tim diantar untuk kembali menuju salah satu desa diwilayah Ngantang yang dimana wilayah tersebut debu telah mencapai setinggi hampir 30 cm. Ba­ nyak gen-

ting-genting rumah hancur, beberapa masjid dan sekolahpun juga mengalami hal yang sama. Bahkan ketika tim mencapai desa tersebut terlihat sebuah Masjid yang bangunannya kokoh dan tampak baru namun atap dan teras telah hancur dan roboh. Khoirul Anwar, Ketua LAZIS Sabilillah menyampaikan bantuan secara langsung kepada salah satu tokoh masyarakat didesa tersebut sekaligus menyampaikan keinginan untuk selanjutnya akan kembali melakukan kegiatan bakti sosial dan pemberian bantuan yang dikhususkan pada pada sarana prasarana masjid, musolla, TPQ atau pesantren yang diperkirakan masih minim bantuan. Fokus sasaran tersebut di pilih karena melihat kondisi bantuan barang, makanan, pakaian, dan kebutuhan lain di lokasi yang sudah melimpah yang di perkirakan telah mencukupi kebutuhan pasca bencana. Distribusi selanjutnya dijadwalkan pada akhir Maret 2014 sesuai data yang di himpun dari posko LAZIS Sabilillah di wilayah Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. LAZIS Sabilillah telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk perbaikan tempat ibadah dan pendidikan di wilayah tersebut. Sasaran utama distribusi berada di wilayah desa Plumbang Ngantang Kab. Malang. Adapun kemampuan anggaran perbaikan yang di perkirakan LAZIS Sabilillah untuk hanya di beberapa Lokasi di wilayah tersebut adalah sekitar 25 juta rupiah. (Red*)


Test sumber air baru.. Sumur Bor Sabilillah tampak sudah mulai dioperasikan sejak pengeboran beberapa bulan lalu

Sumur Menjadi Berkah SEBUAH keinginan besar pengurus takmir untuk meningkatkan pelayanan, maka telah terwujudnya sumur bor dengan kapasitas 18 liter per detik. Banyak cerita yang mengiringi pelaksanaan pengeboran tersebut. Berawal keinginan takmir untuk mengatasi kekurangan air, muncul ide untuk membikin sumur artesis. Asumsi pengurus sumur artesis akan mudah didapatkan di lingkungan Masjid Sabilillah. Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan artesis. Terutama untuk wilayah di utara sungai Berantas termasuk Masjid Sabilillah. Suatu hal yang penuh berkah jika mendapatkan sumur artesis, mengingat di selatan Masjid Sabilillah kurang dari 200 meter sudah ada sumur artesis yang beroperasi. Di tahun 2009 bagi pengurus takmir, membangunan sumur artesis sangat kesulitan. Dari pembiayaan sumur tersebut membutuhkan biaya Rp. 175.000.000,-. Sementara ke足uangan takmir belum mencukupi. Baru di tahun 2013 keinginan itu mulai terwujud dengan melakukan pengeboran sumur dilakukan akhir bulan Juni 2013. Di tahap awal pengeboran berjalan lancar, sampai kedalaman 135 meter baru terjadi peristiwa patahnya pipa bor. Pengeboran berjalan dengan lebih hati-hati sampai kedalaman 196 meter. Masa pengeboran kurang lebih dua bulan. Sampai tahap kegiatan peniupan angin atau

Dua buah sumur disatu lokasi dengan dua pompa yang berbeda segera siap dioperasikan

kompresing lumpur dalam pipa. Jumlah air yang dihasilkan cukup besar di hari pertama kompresing. Menginjak hari kedua kompresing terjadi hal yang diluar jangkauan para teknisi. Terjadi penyempitan pipa di kedalam 66 meter. Kalau pun dipaksakan untuk melakukan usaha maksimal, air yang dihasilkan tidak bisa mencapai maksimal 5 liter per detik. Pada akhirnya putusan yang diambil oleh pengurus adalah melakukan pengeboran ulang pada lokasi baru. Karena kebesaran hati teknisi untuk menerima halangan tersebut, maka diputuskan untuk mengebor baru sumur. Pada tahap kedua ini sumur yang akan

dibor untuk memenuhi target debit 5 liter per detik dengan kedalaman hanya 125 meter dengan biaya tambahan Rp. 10.000.000,-. Pengeboran dilakukan lagi baru akhir bulan Nopember 2013 dan bisa diselesaikan dalam waktu 2 (dua ) minggu. Alhamdulillah lancar tidak ada halangan apapun. Saat ini tanggal 12 Maret 2014 keberkahan Allah terjadi, sumur yang pertama masih bisa dimanfaatkan dengan debit terpasang 2 liter per detik dengan kedalaman 196 meter. Tapi Allah berkehendak lain sumur kedua lebih berkah debit terpasang 18 liter per detik meskipun kedalaman hanya 125 meter dan jarak antara sumur hanya 1,5 meter. Jika kita berpikir bahwa Allah tidak adil karena penggalian pertama mengalami musibah pada saat itu, tentunya kita tidak akan diberi Allah keberkahan-Nya.. Allah memberikan keberkahan dengan memberi dua sumur sekaligus ; yang debit 2 liter per detik dimanfaatkan oleh SD Islam Sabilillah dan yang debit 18 liter per detik dimanfaatkan oleh Masjid sendiri. Besar harapan Pengurus Takmir semoga dengan adanya sumur ini akan memberikan sumber pendapatan baru bagi Masjid Sabilillah dengan memanfaatkan sumber tersebut lebih produktif lagi. Jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mustahil, dengan keperdulian jamaah terhadap pengelolaan sumur, nanti sumur ini akan lebih produktif. Insya Allah. (A. Farkhan, H. ST) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07

17


SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE FEBRUARI 2014 SUMBER PENERIMAAN

75,989,579

Donatur

39,818,000

Warko

2,997,000

Rekening Bank

10,407,614

Kotak Amal fakir Miskin Masjid

3,300,000

Kotak Amal Yatim

11,205,000

MQS

2,870,000

Penitipan Anak

5,000,000

Penerimaan Lain-lain

391,965

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN FEBRUARI 2014 PENGELUARAN 55,195,318 Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ 3,050,000 Bantuan Pras. Sekolah Dhuafa’ 550,000 Beasiswa Yatim 3,350,000 Bantuan Pras. Sekolah Yatim 550,000 Private gratis 1,236,000 Perpustakaan 300,000 Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ 200,000 Pembinaan Musolla 2,900,000 Bim. Baca Al-Qur’an Dewasa 3,300,000 Pendidikan dan Pelatihan 98,000 Prog. Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan 525,000 Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi 1,490,000 Majalah Komunitas Sabilillah 7,150,000 Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga 205,000 Program Bina Usaha Bina Usaha Duafa 2,000,000 \Bina Usaha Ghorim 1,000,000

Program Santunan Insentif Guru TPQ Fakir miskin Lansia Sosial Santunan Gharim Fisabilillah Ibnu Sabil Bantuan Kemanusiaan Bantuan Bencana Alam Operasional Cetak(Brosur,Leaflet,kartu,kotak) Perlengkapan ops. Kantor Transportasi Telpon Biaya Perawatan Aset Tetap Jamsostek Internet Amilin Volunteer Biaya operasional lain-lain Biaya Lain-lain Investasi ke Penitipan Anak

1,000,000 420,000 1,675,000 500,000 500,000 525,000 50,000 2,806,000 2,525,000 150,000 1,258,000 250,400 875,000 1,218,300 363,250 6,650,000 1,810,000 135,500 326,868 4,253,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN FEBRUARI 2014 No Nama 1 Ayla Azzura Maharani 2 Hadi Safari 3 Rizky Agita 4 Sis Prawoto 5 Rek BCA Giro (Infaq) 6 Rek BNI Syariah (Zakat) 7 Aini Hayati 8 Andy Daeng F 9 Ir. Irsyat Iffano, MT 10 M. Hanafi 11 Sugeng Hari M. (Erik) 12 Sugeng Pambudi K 13 Susanto 14 Sutrisna Wati 15 Andika Irhab Maulana 16 Edi Soepomo 17 Endang Sulaeni 18 Hamba Allah (ANK) 19 Lukman 20 M. Rauhan Rajendra Z. 21 Mbk. Mujiati 22 N. Yusuf 23 Soenarto 24 Sugeng(Ibu) 25 Anang Djumala 26 Anis 27 Ate Rushendi 28 Diah 29 Endang Purwati 30 Mafazah 31 Makali 32 Moch. Antik 33 Moeadi,H 34 Sahid,H

18

Rp 10,000 10,000 10,000 10,000 14,201 18,018 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000

Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

Sofian Arief Sulaiman Widhi Handoko Yosman Anita Swandari Hamba Allah (RK) Moch Iksan,H Indra Kurniawan Agung H. Brana Anis 2 CV.Wiratama Dian Indra Cahyono Dwi Retna Dwi Suryanto Edra Ertantyo Eko Prasetya H. Eko Ujang Kusnan D. Gatot Kisworo H. Abd. Kadirun H. Jhonny Hidayat H. Prambodo H. Riswandy Hamba Allah (AJP) Hamba Allah (LLS) Hamba Allah (TI) Hamba Allah (VDR) Hendrik Hilman (Gus Andik) Ibrahim Ika Nur (Suhariyanti) Ina Zaky Liliya Indra Cahyani M Yunus,S.Pd,M.Pd M. Muwidha M. Nanang Sulton Mien (Ibu) Moch. Soleh

30,000 30,000 30,000 30,000 32,500 35,000 35,000 40,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

72 Ninuk 73 Resha Ayu Anita 74 Rizal 75 Slamet Riyadi,H 76 Sri Mastuti 77 Sri Wardani 78 Subardi (ibu) 79 Supardi 80 Taufikurrahman 81 Tutik Mahaleni 82 Wenda,Rizky,Reva 83 Woja,Hj 84 Yunita Eka Wardhani 85 Amien L Chaziem 86 Mudjoko 87 Ach. Hidayat 88 H. Buwono 89 Pamudji 90 Santi 91 Sri Sunarjati 92 Sri Utami 93 Yunanto Budhi R. 94 Yunita 95 Didik Supardi,Ir 96 Sudarianto 97 Bayu Santoso 98 A. Rizal Amri 99 A. Syauqi Firdaus 100 Abdullah Nafi’ Adhdhuha 101 Abdurrahman Haris 102 Agustina Rikhari 103 Ana Chio 104 Ashilatun Niswah 105 Azmy Khairany 106 Chairul Anwar 107 CV. Bintang Persada 108 Dewi A Ambarwati 109 Dr.Moch.Bahrudin 110 Drs.H.Hariadi 111 Efendi 112 Endang 113 Erna Kasiono 114 Faizal Reza 115 Febe Ayu Kristiani 116 H. Misbahul Anam 117 H. Agus 118 H. Karbi 119 Hamba Allah (NYMK) 120 Hamba Allah (HAS) 121 Hamba Allah (SWDD) 122 Haris Fajar 123 Heru Pratikno 124 Imam Ghozali,H 125 Irpangesti Asmaningtyas 126 Kel. Erfiet Y. /Rr. Arintya S. 127 Kurniawati, SH 128 Lembah Adriani 129 Listia Amalia 130 M. Nouval Tsani Agil 131 M. Zidan Irfani 132 Machfud 133 Mardiana 134 Nadya Nafis K 135 Noor Afifah 136 Nunik Kartiko 137 Nurul Laili Spdi 138 Nusi Tristiawati 139 Panji Sapto Hadi 140 Riza 141 Rizky Lintarta 142 Rusgi 143 Samsul Mustafa 144 Sari W./Andy Y. 145 Sasi,Hj 146 Soetjipto 147 Soewardi, BA 148 Soleh Gatot 149 Sri Hendrastuti 150 Suhartini,HJ 151 Suroto 152 Tanti Puspita 153 Tatik 154 Taufik Hidayah 155 Titik Puji Lestari 156 Umi Sholikhah//Dika 157 Winarti 158 Wiranto SE 159 Yennie E.D.

50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 55,000 70,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 80,000 80,000 90,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

160 Yuniwati P 100,000 161 Hamba Allah 113,500 162 Rek Mandiri (Zakat) 145,746 163 Aditya Y.Nugroho 150,000 164 Agnes 150,000 165 Bambang Budi Wiryawan 150,000 166 Bid. LAA Dishub Malang 150,000 167 Dwijo (Hj)/Hariraturrizqya 150,000 168 H. Muchlis Diagama 150,000 169 Jujuk RB,dr 150,000 170 Mudjiono & Dwi PA 150,000 171 Nonot Harnowo 150,000 172 Novanita (Nita Collection) 150,000 173 Rudi & Istri 150,000 174 Rek Mandiri (Yatim) 174,068 175 Soewito 175,000 176 Bayu & Istri 179,614 177 Hamba Allah (BHRD) 193,000 178 Abdullah Ihsan (TF) 200,000 179 Abdurrahman Baragbah 200,000 180 Ahadun 200,000 181 Alfa 200,000 182 Badar 200,000 183 Dian Wahyuni,Hj 200,000 184 Farida Ristiarini 200,000 185 Fuad & Akmal 200,000 186 Gurnito (Ibu) 200,000 187 Hamba Allah (SLYN) 200,000 188 Hamba allah (TRX) 200,000 189 Ikromi Mudhar 200,000 190 Lita Herwanti,HJ. 200,000 191 Mulyono 200,000 192 Nursalam & Lilik 200,000 193 Prof. Edi Widjajanto 200,000 194 Prof.Dr.M. Mas’ud Said 200,000 195 Ratriana 200,000 196 Slamet Hariyanto 200,000 197 Sri Prabowo 200,000 198 Sukamto 200,000 199 Hamba Allah 210,000 200 Aruji 250,000 201 Ratna Ika Putri 250,000 202 Reynaldy Suherminingsih 250,000 203 Rosyad,SH 250,000 204 Sri Budaya 250,000 205 Siswanto 252,000 206 Aniswatul Khamidah 300,000 207 Diyah DjajaUtami 300,000 208 Eko Basuki Riyanto 300,000 209 Marsya 300,000 210 Hamba Allah 300,000 211 Iwan Sugiarto 300,000 212 Titik 300,000 213 Zandha Nawateyska 300,000 214 Shodaqah Barang M. 370,000 215 Hamba Allah (JS) 400,000 216 Anita Rahmawati & M. Irfan 425,000 217 Arifin Hastim 500,000 218 Budi Rahardjo 500,000 219 DHC 500,000 220 Fajar 500,000 221 Ida Kartini 500,000 222 Imam Irtiyantoko 500,000 223 Keluarga Syahril 500,000 224 Laksono Pribadi 500,000 225 Prof.Dr.Hj.Utami Widiati,MA 500,000 226 Hamba Allah 575,000 227 Dana Bencana 660,000 228 Hamba Allah 700,000 229 Agnita Adityawardani 1,000,000 230 Ali Suhadi 1,000,000 231 Annisa, Fidya & Nadya 1,000,000 232 Eliza Said 1,000,000 233 Pradina 1,000,000 234 Rizky Novi Y. 1,000,000 235 H. Didik Supriyatno 1,150,000 236 Warko Yatim 1,322,500 237 Shanti Widya Haryati 1,500,000 238 Warko Infaq 1,674,500 239 Hamba Allah 1,755,000 240 Kuswohadi 2,000,000 241 Rifiana Takanamita 2,500,000 242 Fadjar 2,700,000 243 Hj. Susilowati 3,000,000 244 Masjid - Infaq 3,300,000 245 Darwhin Anggoro 3,850,000 246 Masjid - Yatim 11,205,000


dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya., dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (Qs. Al Israa’ 36 – 37)

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.


Bedah Rumah Keluarga Binaan

an Salurk nda qah A Shoda ekening iR Melalu Rumah Bedah Binaan ga Keluar

Bank BCA:

- Shodaqah : 0111 8859 31

Bank Muamalat:

- Shodaqah : 014 5972 411 - Yatim : 014 5972 750

Kami Juga Menerima

Bahan Bangunan Secara Langsung

Atau Salurkan Secara Langsung ke Kantor Kami Sekretariak: Kantor Masjid Sabilillah, Jl. A. Yani 15 Malang I Informasi Program: 0341-9 128 128 / 089 8000 8078


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.