Man Jadda Wajada SAAT ini lagi musim ujian, khususnya bagi anak-anak kita yang duduk di bangku pedidikan. Sebentar lagi, dua bulan lagi kita akan menemui ujian keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Bulan Ramadhan adalah bulan ujian keimanan dan ketaqwaan untuk semua umat Islam. Namun kesungguhan atas ujian – ujian tersebut masing – masing anak, masing-masing orang tentunya sangat berbeda. Ada yang menanggapi dengan sungguh – sungguh , setengah- setengah, biasa, bahkan ada yang meremehkan. Tentunya persiapan , pelaksanaan, hingga evaluasi pun masig- masing beda, hingga hasil akhirpun pasti beda, sesuai ke sungguhan masing-masing. Jika ia lakukan dengan maksimal hasilnyapun akan maksimal, juga sebaliknya. Begitu juga dengan ujian hidup, semua yang kita miliki hakekatnya adalah ujian yang pasti ada nilai hasil yang kita dapat di akhir.Termasuk anak-anak kita adalah ujian bagi kita yang jika lengah tidak mempersiapkan sejak dini maka apa yang menjadi harapan kita keluarga sakinah tidak akan tercapai. Dalam organisasipun kiranya demikian, LAZIS Sabilillah berupaya dalam perencanaan program – program yang ada pelaksanaan hingga evaluasi terus dilakukan dengan kesungguhan, pembinaan mustahik, musolla, TPQ, anak asuh, Madrasatul Qur’an, penitipan anak, bedah rumah , majalah komunitas, pelaksanaan setiap bulan sesuai jadwal pelaksanan. Dengan tujuan apa yang menjadi harapan bersama pengurus dan donatur sekalian dapat tercapai dengan maksimal. Karena hakekatnya siapa yang sungguh- sungguh pasti hasil akan ia dapatkan dengan maksimal seperti pepatah bahasa arab “Man jadda wajada” Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. Tentunya keberhasilan dimaksud adalah dalam hal kebaikan. Semoga kita termasuk orang yang suka berbuat kebaikan….amin.
Syi’ar Keluarga Sakinah Menuju Kebahagiaan Hidup ................................ 4 Kolom Utama Momentum Mawas Diri .......................................................................... 5 Ekonomi Islam Bunga Dalam Kajian Ekonomi ................................................................ 6 Minuril Islam Pemimpin Menurut Islam (Bagian 2) .................................................. 7 Program Amanah Istighotsah Persiapan Mental & Spiritual Menghadapi UAN ............................ 8 Kisah Teladan KH Masduki: Sang Fakih dan Sufi (2) ...................................................... 9 Doa, Potret Kegiatan ............................................................... 10-11 Renungan Ujian Menuju Peningkatan ..................................................................... 12 Ulasan Lembaga Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini ................................................... 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, ................................................... 14-15 Profil Santunan 2 TPQ 1 Ponpes di Ngantang dan Pujon (2) .................................................. 16
Sabilillah News
80 Tahun GP Ansor ............................................................................... 17
Laporan Keuangan Periode Bulan April 2014 .................................................................. 18
PENASEHAT
: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg
PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL
: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh
Sidang Redaksi
: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman
Distribusi & Iklan
: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza
Kita Ini Pelupa SEORANG pimpinan Perusahaan yg berada di lt 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah…Setelah sang pimpinan berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya situasi sekitar pekerja. Tapi sang pimpinan terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, akhirnya dilemparnya uang Rp. 10.000- dan jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si pekerja hanya memungut uang Rp 10.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya. Sang mandor akhirnya melemparkan uang Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah “sebentar saja” ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja. Pada akhirnya sang pimpinan melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang pimpinan…serta ia sadar kalau sejak tadi sang pimpinan ingin berkomunikasi dengannya . Cerita tersebut mengingatkan kita dalam kehidupan ini, Allah selalu ingin menyapa kita, karena Allah Maha Pengasih Penyayang akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita. Kita selalu diberi rejeki banyak dengan harapan kita banyak bersyukur dengan menjalankan perintah Allah dan sekuat mungkin kita menjauhi larangan – laranganNya. Tapi sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepada-NYA, Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang···, Bahkan kita selalu bilang ··· kita lagi mujur…keberhasilan kita…..kehebatan kita….Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki yang di beri Allah… karena saya…saya pintar, saya hebat dan lain sebagainya. Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan “batu kecil” yg kita sebut musibah …! agar kita mau menoleh kepada-NYA. Bahkan batu besar yang kadang kita juga tetap tak mau menoleh kepadaNya. Sungguh Allah sangat mencintai kita, mengasihi kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil. Tiada daya dan kekuatan bagi kita, semua dari Allah dan milik Allah. “Allaahumma innii a’uuzubika min jahdil balaa’i wa darakisy syaqaa’i wa suu ‘il qadaa’i wa syamaatatil a’da ‘i” :- “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang berat, celaka yang menimpa, keputusan (qada) yang buruk, dan kejahatan para musuh. (H.R. Bukhari)” -::
Keluarga Sakinah Menuju Kebahagian Hidup ُدْعَب اَّمَأ: ُباَتِك ِثْيِدَحْلا َقَدْصَأ َّنِإَف هللا ىلص ٍدَّمَحُم ُيْدَه ِيْدَهْلا َرْيَخَو هللا اَهُتاَثَدْحُم ِرْوُمُأْلا َّرَشَو ملس و هيلع، ٌةَعْدِب ٍةَثَدْحُم َّلُكَو، ٍةَعْدِب َّلُكَو ٌةَلاَلَض، ِراَّنلا يِف ٍةَلاَلَض َّلُكَو. مهللا ٍدمَحُم ىَلَع لَص، ِهِبْحَصَو ِهِلآ ىَلَعَو ْملَسَو.
Keadaan surga yang akan dimasuki oleh orang-orang yang beriman kelak di Hari Akhir, telah termaktub di dalam Kitabullah dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu, bagaimana gambaran atau keadaan “Surga” yang ada di dunia ini, khususnya di rumah kita?Bagaimana hakikat “Rumahku Adalah Surgaku”? Kita sering menyaksikan dan bahkan mungkin mengalami di dalam keluarga kita, di rumah kita, suatu keadaan yang membuat sempit dada, tegangnya urat leher, naiknya darah ke ubun-ubun kepala, gemertaknya gigi sembari mengepalnya tangan. Itulah keadaan yang diakibatkan oleh berbagai ulah anggota keluarga yang tidak pada tempatnya. Orang sering mengatakan, “Rumahku bagai neraka, yang membuat seluruh anggota keluarga tak kerasan tinggal di dalamnya. Ia penuh dengan malapetaka. Bahtera rumah tangga terhempas karenanya. Cita-cita keluarga hanya tinggal anganangan belaka. Alangkah sengsaranya dunia” Percekcokan, saling ejek, egoistis, piring terbang sering terjadi, hingga kekerasan fisik mewarnai perjalanan rumah tangga yang jauh dari sakinah mawaddah warahmah. Kita semua tentu saja tidak menginginkan hal itu terjadi. Akan tetapi, seringkali anggota sebuah rumah tangga tidak mampu menahan hal tersebut. Sekaligus tidak memiliki bekal yang cukup dan hidayah
4
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Oleh: Drs. Hasan Basri dari-Nya untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah, keluarga cermin “Rumahku Adalah Surgaku”. Di atas telah disampaikan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, $pkš‰r'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3/u‘ “Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oy‰Ïnºur t,n=yzur $pk÷] ÏB $ygy_÷ry— £]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í‘ #ZŽ ÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# “Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnö‘F{$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3ø‹n=tæ $Y6ŠÏ%u‘ ÇÊÈ 1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah. Kita adalah makhluk mulia ini yang
diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita diseru oleh-Nya agar bertakwa kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menginformasikan bahwasanya diciptakan-Nya pula pasangan hidup kita masing-masing yakni istri-istri kita masingmasing. Melalui pasangan suami-istri (pasutri) inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memperkembangbiakkan manusia yang banyak jumlahnya, laki-laki dan perempuan. Pergaulan suami istri yang Allah taqdirkan membuahkan hasil berupa anak, hendaknya atas dasar takwa. Sehingga pergaulan suami istri tersebut benar-benar membuahkan anak-anak shalih dan shalihah. Selanjutnya jumlah manusia yang banyak itu hendaknya tetap menjaga silaturahim, menjaga hubungan baik secara harmonis, sebab pada asalnya manusia adalah satu rahim (satu keturunan yang sama). Untuk menjaga pasutri dan anak-anak, serta anggota keluarga lainnya agar tetap hidup harmonis, penuh kasih sayang di bawah ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala (mawaddah warahmah) yang hal itu merupakan wujud dari rumahku surgaku, maka beberapa kiat berikut ini layak untuk ditempuh yakni: Pertama, jaga masing-masing hak dan kewajiban anggota rumah tangga. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
(bersambung)
EBERAPA saat lalu, kita mendapat musibah dan cobaan. Seperti sejarah sejarah perjalanan para pejuang Allah SWT dari jaman Nabi SAW sampai sekarang, sebagaimana kisah para pembaharu yang saleh, pengelola masjid dan lembaga dibawahnya, juga sering menghadapi cobaan dan ujian. Tak terkecuali kita. Dalam situasi dunia yang berubah, dalam situasi bahwa godaan itu sungguh ada, dan tak jauh amat dari diri kita. Dalam keadaan bahwa keinginan dan nafsu itu bisa menjelma menjadi setan, maka sesungguh apa yang terjadi di lembaga kita boleh jadi adalah penjumlahan dan pengurangan dari apa apa yang telah kita kerjakan. Contohnya adalah kesuksesan lembaga. Kesuksesan lembaga itu adalah segregasi dari apa apa yang dilakukan oleh elemen yang ada di lembaga tersebut. Dengan kata lain, sukses atau tidak itu, sesungguhnya adalah hasil dari penjumlahan dari kebaikan dan komitmen pimpinan dan anggota serta perilaku personal dan organisasional, dikurangi dengan kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh orang per orang dalam organisasi. Setelah mengalami perjalanan yang panjang, dari mulai berdiri sampai sekarang, keberadaan dan marwah Yayasan Sabilillah adalah hasil dari kerja keras, kerja ikhlas, kerja besar dan ikhtiar batiniyah dan usaha terpadu para pendirinya dan kemudian diteruskan oleh penerusnya, termasuk kita. Tanpa ingin sombong, dengan usianya yang sudah cukup dewasa dan catatan kiprahnya nyang panjang, kita akan terus mencari jati diri dan mengembangkan organisasi dan cara kerjanya dengan sebaik baiknya dalam sitauasi tantangan yang tak ringan. Kita menemukan bahwa dari tahun ke tahun, geliat unit unit yang ada di yayasan Sabilillah berkembang sangat baik dan subur dengan dukungan masyarakat luas. Kalau bidang Ketakmiran,
ya pasti para jamaah pada usianya yang sholat dan mushalla ke 8, kader pengelobinaan dan aktivis lanya walau didomipengajian adalah nasi Remas Sabilillah bagian integral dan tahun 90an, formasi sukses ketakmiran, yang sekarang lebih bukan hanya pengubanyak diisi oleh me rusnya. reka yang berpendiKalau Bidang dikan non-pesantren ke-LAZIS-an, maka atau setidaknya telah donatur yang banyak diisi oleh mereka O l e h : itu, dan juga pada yang memilki kajian dermawan dan para keilmuan dalam M. Mas’ud Said anggota komunitas kampus di bidang LAZIS Sabilillah di luar masjid non ilmu agama. adalah bagian dari perjuangan LPI Sabilillah demikian adanya, LAZIS. Lalu kalau LPI maka murid sejak berdiri sudah ada perkemurid yang datang, orang tua mu- nalan orientasi dan nilai nilai rid dan pemerintah adalah bagian kerja baru yang masuk dalam dari sukses tidaknya lembaga. tubuh yayasan, orang seperti Perkembangan Lembaga kita Prof Dr Ibrahim Bafadal, Pak ini perkembangannya sangat Ishom Ichsan, Prof Rofiudin telah tajam sejak tahun 2010an dan memperkenalkan kita dengan bahkan mungkin dianggap me- cara kerja dan sistem kerja yang lebihi speed dan mozaik kemas- semi professional. LPI dengan jidan pada umumnya dan organ- serta figur pemimpinnya, dapat isasi sayap masjid besar lainnya. dimasukkan kedalam kategori Generasi Sabilillah, Sabilillah teori Francis Fukuyama sebagai community dan Sabilliah society “barisan kader profesional muda muncul dari sumber yang dulu yang baru, yang memasuki masa tidak diperkirakan sebelumnya. depan dengan lebih terencana”, Perkembangan ini telah bekerja dengan organisasi yang sampai pada aras kelompok dirancang waktu, pembiayaan kelompok menengah ke atas, dan standar evaluasi yang dibuat tidak saja pada level Blimbing tapi secara sengaja dan tak hanya juga Malang Raya dan regional. mengandalkan pidato di forum Dengan kata lain, dalam Sabilillah dan unwritten procedures. dalam 6 tahun ini terjadi lifting Secara statistik, dengan meup processes dalam pengkader- lihat profil profil pengurus dan annya yang semula didominasi aktivis LPI dan LAZIS akhir akhir oleh kalangan orang tua yang ini, tampaknya sudah diisi oleh ahli fiqih dengan pendekatan mereka yang lebih menyukai kerja berfikir fiqiyah, menuju fase lebih terukur daripada mereka yang maju dengan sosok yang kader ahli berdebat dan ahli mengolok mandiri, profesional dan cerdas olok teman. Kader LPI dan LAZIS serta terampil namun saleh dalam Sabilillah dilihat dari susunan bidang sosial. organisasi dan latar belakang Perlu dikemukakan bahwa pengurusnya ialah orang orang anak anak muda Sabilillah tel- yang dalam jatidirinya bekerja ah membantu Yayasan untuk dengan penuh kepercayaan, mengerjakan garapan di luar atau profesionalitas dan kemandirian, memperkaya pendekatan fiqiyah dan bukan atas dasar keturunan dengan pendekatan profesional. darah biru NU saja. Dalam diri Sabilliah sosok penguDalam tubuh LPI dan LAZIS rus yang berfikiran lama dengan dipimpin oleh orang orang yang pendekatan cara pandang fiqiyah telah mendapat kepercayaan diniyah masih sangat perlu, masih orang lain akan kredibilitasnya, sangat dibutuhkan. kapabilitasnya dan pembukLAZIS Sabilillah misalnya, tian-pembuktian nyata atas kerja
bersama. Dapat dikatakan, dalam diri LPI dan LAZIS ada etos individualisme yang banyak dibayangkan orang, biarpun mereka mandiri masih ada unsur keeratan atau cohesiveness. Namun demikian ke depan organisasi sayap Sabilillah memiliki tantangan yang sangat besar dan kompleks. Dengan mengacu bahwa setiap individu dalam organisasi dapat menyumbang hal hal positif dan hal hal negative, maka perlu introspeksi diri dengan serius dengan cara bermuhasabah. Kaidah mengambil yang lebih baik, sebagaimana khasanah “Al Mukhafadatu Ala Kadiimis Shoolih Wal Ahdu Bi Jadiidil Aslah” harus tetap mejadi patokan, jangan malah sebaliknya. Untuk menjaga ruh dan nama baik organisasi, untuk menjaga Martabat yayasan Sabilillah di masa mendatang harus cukup memberi ruang gerak, dan delegasi kepada pengurusnya, namun demikian kontrol atas individu individu harus dikuatkan. Ciri dari organisasi sosial, pendidikan dan kegamaan semacam Yayasan Sabilillah ialah adanya tantangan dari dalam dan tantangan dari luar. Seringkali orang menganggap tantangan luar itu lebih penting diperhatikan dan dikalahkan. Namun kita juga harus fair bahwa kita juga harus siap berbenah ke dalam dan siap mengalahkan diri sendiri, yang kalau dalam bahasa kitab kitab tasawwuf disebut keikhlasan. Dalam usianya yang sekarang, lembaga di dalam Yayasan harus siap menjadi pioner memperbaiki diri. Konsekuensi dari itu semua ialah, secara internal terus berbenah, berbenah dan berbenah. Insya Allah dengan beberapa ujian akhir akhir ini, kita nggak akan terjerumus oleh sikap menyalahkan orang lain. Yang dibutuhkan ialah kita harus siap memperbaiki diri kita sendiri. Sehingga sesuai rumus diatas, kalau semua anggota organisasi ini baik, pasti organisasi ini akan baik pula. Isyaallah, wallu a’lam. (Red*)
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
5
Seri Kajian tentang Bunga (Bagian 1)
P
Bunga Dalam Kajian Ekonomi
ersoalan bunga di kalangan ekonom sebetulnya juga masih banyak terjadi perdebatan dan pertentangan, terutama pada tingkat berapa bunga tersebut harus dibayarkan sebagai tambahan tetap bagi modal. Tambahan tetap tersebut merupakan biaya yang layak bagi digunakannya uang dalam suatu proses ekonomi. Persoalan yang muncul dalam perdebatan, pertama adalah berapa tambahan (bunga) yang dianggap layak dan yang kedua adalah bahwa sesungguhnya modal yang ditanam baik dalam perdagangan maupun produksi akan menimbulkan dua konsekuensi yaitu diperolehnya tambahan yang disebut laba atau kemungkinan menderita kerugian. Koperasi Indo-Pakistan pernah mengenakan bunga 12 sampai 15 persen, sementara Keynes menganggap bunga yang wajar 3 persen serta beberapa pendapat lain yang tidak bisa disebut satu persatu. Para ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith, Ricardo dan lain-lain menganggap bunga sebagai ganti rugi yang dibayarkan peminjam kepada yang meminjamkan. Bunga dianggap sebagai salah satu unsur yang dapat menarik dana masyarakat (saving) dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bidang ekonomi sebagai penggerak kehidupan ekonomi baik di sector riil maupun finansial. Secara umum keberadaan bunga disebabkan oleh tiga hal : Pertama, tingkat keuntungan yang diharapkan jika uang diinvestasikan. Setiap dana jika digunakan dalam perekonomian akan mendapatkan tingkat keuntungan tertentu, karena diadapatnya nilai lebih pada saat ditransaksikan. Kedua, nilai mata uang yang cenderung menurun di masa yang akan datang. Sebagai contoh uang satu juta sekarang dengan uang satu juta di masa yang akan datang akan mempunyai nilai yang berbeda, karena jika dipertukarkan dengan barang akan memperoleh
6
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
dalam jumlah surat yang linnya. yang lebih sedikit. Bahkan dalam surat Ketiga, risiko ketiAl Imron 130 ada dakpastian di masa penekanan tambayang akan datang. han yaitu …ad’afan Tingkat risiko atas mudlo’afah…(berkejadian di masa lipat ganda). Model yang akan datang, ini lazim terdapat O l e h : harus diperhitungdi kalangan orang Noor Shodiq Askandar kan, karena munculArab terutama pada Dekan Fakultas Ekonomi Unisma nya kemungkinan zaman jahiliyah. kemungkinan yang berbeda Menurut Mujahid dalam Abatas sebuah investasi, misalnya dul Manan (1993) riba zaman kemungkinan tidak tertagihnya jahiliyah yang dilarang Tuhan piutang, penundaan pembayaran adalah bila seorang berutang dan lain sebagainya. kepada orang lain dan dia berkata, Dari kajian ini, secara eko- saya akan memberi anda sekian nomi yang namanya bunga itu banyak jika anda memberikan seharusnya ada dalam transaksi perpanjangan waktu. Imam Makeuangan agar dapat memberikan lik (dalam Abdul Manan, 1993) keuntungan yang layak bagi ked- menyatakan riba zaman jahiliyah ua belah fihak yang bertransaksi bila pada suatu ketika pemberi dan tidak merugikan pihak-pihak utang bertanya kepada yang tersebut. Misalnya dalam utang berutang apakah membayar utang piutang, kreditur memperoleh atau menambah jumlahnya. Jika nilai uang yang sepadan pada tidak, maka kreditur akan menamsaat jatuh tempo dengan nilai bah jumlah utang debitur serta pada saat memberi pinjaman, memberi tambahan waktu. Negitu karena munculnya unsur bunga juga Ibnu Jarir menyatakan riba dalam transaksi, sedang debitur terjadi karena menduakalikan bisa memperoleh dana untuk jumlah utang sebagaima dalam melakukan usaha sehingga mem- surah Al Imron. peroleh hasil yang memadai Dalam sejarahnya Allah telah untuk pengembangan usaha memfirmankan persoalan riba ini yang dilakukan sehingga dapat dalam tujuh ayat di Al Qur’an. memenuhi kebutuhan hidupnya Hal ini menunjukkan betapa pentdengan lebih baik. Agar dapat ingnya pembahasan persoalan memberikan gambaran mengenai tersebut sehingga dapat menjadi apakah bunga sama dengan riba, pedoman yang lengkap agar tidak kita harus dapat terlebih dulu menimbulkan salah penafsiran. pengertian tentang riba. Dalam Ayat pertama mengenai artian bebas riba berarti pertriba tercantum dalam surat ambahan atau pertumbuhan. Al-Rum 39 yang menyeAkan tetapi jika dirunut butkan bahwa riba tidak dalam al qur’an kata riba baik dan tidak bermanfaat dipakai dengan mengbagi umat manusia, karena gunankan kata sandang al tidak mendapat pahala yang menunjukkan adanya dari Allah SWT. “Dan sespenekanan, sehingga dapat uatu riba (tambahan) yang juga diartikan (semoga kamu berikan agar dia metidak salah) dalam pengernambah pada harta tian tambahan secara manusia, maka riba berlebihan, sebitu tidak menambah agaimana tertulis pada sisi Allah. Ayat dalam surat An kedua, mengenai larangan Nisa’ 161, maupun riba yang ber-
lipat ganda sebagaimana dalam surat Ali-Imron 130 : Hai orangorang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Ayat-ayat lain diturunkan oleh Allah berkenaan dengan riba ini secara berturut turut adalah surat Al Baqoroh 275, 276, 278 dan 279. Dalam ayat tersebut semuanya menjelaskan tentang haramnya riba dan bahayanya menggunakan riba yang difirmankan oleh Allah secara tegas dan tidak ada keraguan di dalamnya. Oleh karenanya Allah memerintahkan kita semua untuk meninggalkan sisa riba yang belum diambil. Bunga, dalam pengertian bebas adalah tambahan yang dikenakan atas digunakannya sumberdaya berupa uang oleh pihak lain baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif karena bertambahnya waktu, penurunan nilai dan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Ada banyak pendapat mengenai berapa jumlah bunga yang wajar dikenakan kepada debitur sehingga tidak memberatkan, serta dalam kepentingan apa bunga dikenakan. Bunga dalam sistem perekonomian dikenakan baik untuk simpanan maupun pinjaman baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif. Yang menjadi pertanyaan kita, jika pinjaman untuk kepentingan produktif, apakah bunga bisa disamakan dengan bagi hasil sebab peminjam memperoleh keuntungan atas dana yang diperoleh dari kreditur. Jika pinjaman dipakai untuk konsumtif, pertanyaan yang muncul apakah dana tersebut dapat dibelanjakan untuk barang yang sama di masa yang akan datang oleh krediturnya. Sebab jika tidak, apakah ini tidak merupakan kedzaliman debitur kepada kreditur, karena kreditur akan terkurangi kemampuan ekonomisnya pada saat terjadi pelunasan. (bersambung)
Oleh:
M. Anas Basori
Pemimpin
Menurut Islam (BAGIAN 2) 9. Tegas Ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya. 10. Lemah Lembut Doa Rasullullah : “Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya” Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik bila ia memiliki STAF. STAF disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF yang dimaksud di sini adalah Sidiq (jujur), Tablig (menyampaikan), amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas) Sidiq itu berarti jujur. Bila seorang pemimpin itu jujur maka tidak adalagi KPK karena tidak adalagi korupsi yang terjadi dan jujur itu membawa ketenangan, kitapun diperintahkan jujur walaupun itu menyakitkan.Tablig adalah
menyampaikan, menyampaikan disini dapat berupa informasi juga yang lain. Selain menyampaikan seorang pemimpin juga tidak boleh menutup diri saat diperlukan rakyatnya karena Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi). \ Amanah berarti dapat dipercaya. Rasulullah bersabda, ”Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim).
Karena itu seorang pemimpin harus ahli sehingga dapat dipercaya. Fatonah ialah cerdas. Seorang pemimpin tidak hanya perlu jujur, dapat dipercaya, dan dapat menyampaikan tetapi juga cerdas. Karena jika seorang pemimpin tidak cerdas maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah rakyatnya dan ia tidak dapat memajukan apa yang dipimpinnya. Kemampuan memilih pada setiap orang pasti selalu berbeda, namun yang paling mudah untuk memilih seseorang menjadi pemimpin, maka lihat saja kesehariannya. Apakah dia rajin menjalankan shalat, khususnya shalat berjamaah, apakah dia selalu peduli dengan lingkungannya? Sukakah dia menolong orang tanpa harus diminta? dan selalu serawungan dengan siapapun dengan baik. Maka dialah layak menjadi seorang pemimpin. Bukan orang yang baik dan peduli cuma ketika masa masa pemilihan calon pemimpin saja. Hal tersebut diatas salah satu cara mudah bagi kita orang awam, orang biasa yang ingin memilih pimpinannya untuk memimpin kita menuju baldatun thoyyibatun warabbun ghofur .... Semoga kita diberi petunjuk oleh Allah untuk tepat memilih pemimpin bangsa ini. Amin.
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
7
Istighotsah Persiapan Mental & Spiritual Menghadapi UAN MASA-MASA pendidikan tingkat dasar dan menengah pertama hampir mendekati akhir. Seperti biasa dan sudah sesuai dengan standar nasional bahwa dengan masa berakhirnya pendidikan formal sekolah tersebut juga disiapkan sebuah tahapan akhir kelulusan yakni dengna diselenggarakannya ujian akhir nasional yang dimulai dari tingkat SD sedejat, SMP sedejarat dan SMA atau SMK sederajat. Tak lain tak bukan tujuannya adalah untuk menyaring dan demi melihat kualitas dari hasil pendidikan yang telah diikuti oleh anak-anak sejak diawal tiap tingkatan sekolah mereka masing-masing. Sama halnya dengan sekitar 27’an anak asuh LAZIS Sabilillah yang juga pada bulan-bulan ini akan mengikuti Ujian Akhir Nasional atau UAN disekolah mereka masing-masing. Ada sekitar 10 orang anak di Sekolah Dasar, ada 5 orang anak ditingkat menengah pertama dan sisanya di Sekolah Menengah Atas dan sederajat. Semejak 6 bulan yang lalu proses pendampingan dan peningkatan ilmu konstentrasi pada beberapa mata pelajaran khusus yang menjadi mata pelajaran pada ujian akhir nasional dilakukan peng gemblengan melalui pro-
8
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Pendampingan dilakukan secara intensif melalui pendekatan kepada pihak sekolah-sekolah.
gram privat gratis. Menjelang beberapa hari pelaksanaan UAN, setelah program privat gratis selesai. Kini dengan mengharap tambahan semangat, mental demi kesiapan menuju ujian adek-adek asuh beserta orang tua dan wali asuh kembali dikumpulkan oleh pengurus LAZIS Sabilillah. Tidak dalam rangka pembagian sembako tentunya, namun dalam rangka renungan bersama, istighotsah serta pembacaan doa demi ketenangan menjelang ujian. “Tentunya selain persiapan ilmu sebagai bekal utama dalam menyongsong UAN dan UNAS tahun 2014 ini,
selama kurang lebih 6 bulan privat gratis dilaksanakan kini saat untuk meminta ketenangan dan meminta dengan sungguh-sungguh kepada Allah swt agar segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh adek-adek semua dapat diberikan kelancaran dan kemudahan. Tidak takut, tidak grogi, semakin mantap dan tenang dalam mengikuti ujian nanti.” Sampai Ust. Sulaiman pada saat pelaksanaan istigotsah beberapa waktu lalu. Dalam penyampaian berikutnya beliau menambahkan, bahwa setelah dalam masa ujian, nantinya diharapkan prestasi
yang bagus diperoleh oleh masing-masing anak asuh. Agar kedepan dalam pendaftaran untuk sekolah-sekolah lanjutan tidak kesulitan memilih dan masuk terdaftar dalam sekolah-sekolah negeri. “Karena sudah diketahui bersama, saat ini sekolah Negeri tidak ada pungutan atau biaya pendidikan sama sekali yang dikenakan kepada semua siswa disemua tingkatan sekolah. Tentunya ini semakin mempermudah dan memperingan keluarga-keluarga binaan dan adek-adek asuh untuk bersekolah dan menempuh pendidikan hingga usai.” Maka, harapan dan doa diperlukan selain oleh pihak LAZIS Sabilillah, anak-anak asuh dan khususnya orang tua atau orang tua wali asuh dari 25 anak yang akan menjalani ujian ini. Nanti, ketika sudah dalam masa pelulusan. Pendampingan bagi adek-adek asuh masih akan terus diberikan khususnya yang akan memasuki sekolah tingkat lanjutan baik lanjutan menengah pertama maupun menengah atas. Agar tidak salah pilih sekolah, tidak salah pilih jurusan. Yang kebelakangnya menyesal dan berakibat tidak mau untuk meneruskan sekolah karena mengalami banyak halangan dan kesulitan.” Akhir ustad Sulaiman. (Red*)
KH Masduki: Sang Fakih dan Sufi (Bagian 2) SAAT bertugas di Samarinda abah sowan ke Tuan Guru Nashir, begitu dipersilahkan duduk, Tuan Guru Nashir langsung bertanya: “kamu masduqi yah?” “iya Guru” “oke, saya sudah dinampakkan fotomu dari langit, jumat depan kamu mulai menggantiku khutbah di masjid.” saat di Malang, abah mengaji pada al Habib Alwy Ibn Salim Al Alaydrus, Kyai Usman Mansyur dan selalu minta ditasheh membaca kitab. Kyai Masduqi Sebagai Pegawai Negeri Gus Shamton menulis:’’Meski Kyai Chamzawi Mertuanya juga PNS, Abah (KH Masduqi) diwasiati agar tidak berfoya-foya dengan gaji PNS,hanya boleh digunakan untuk hal-hal darurat saja. Abahpun akhirnya tidak menggunakannya untuk dikonsumsi meski terjepit. Abah menghidupi keluarga dari hasil tukang reparasi jam maupun sopir bemo. Suatu hari persediaan beras habis begitu juga abah tidak punya persediaan uang yang cukup. Akhirnya abah memanggil putraputranya dan dawuh : “hari ini kita semua wajib puasa” “lho bah dalem wau sampun mimik toya je bah” kata salah seorang putra. “Hari ini puasanya boleh minum kok.” (Gus Shampton). Kyai Masduqi Bercanda Gus Samton Menulis :’’Guyonan (saat menunggu abah di Rumah Sakit, saya, umi dan bibi (adiknya abah) ngobrol-ngobrol tentang santet, saya cerita tentang ijazah ad-iyah dari almarhum pamannya Abah Kyai Tahrir Jepara yang ternyata ada ajian santetnya yang dalam wasiatnya saat diijazahkan tidak boleh dipraktekkan. Tiba-tiba Bibi saya berkata: “Abahmu iku yo duwe santet kok, pas aku dipaksa nikah sama paklikmu, abahmu bilang “awas ya kalau tidak patut (rukun:Jawa) kamu tak santet!” kami bareng-bareng tertawa lebar... dan termasuk hasil ancaman santet itu jadilah si Ahmad Munzir itu. KH Masduqi dan PBNU Siapa orang NU di nusantara ini yang tidak kenal KH Masduqi. Bukan karena Kyai Masduqi itu artis, tetapi karena beliau seorang ulama yang selalu menjadi rujukan masyarakat dan juga tokoh-tokoh NU dari pusat, wilayah, hingga cabang, bahkan ranting.
Suatu ketika aku bersama dengan pengurus LDNU Pusat, yaitu Ustad Bukhori dan Ustad Masruhin. Keduanya belum pernah ketemu dengan KH Masduqi Mahfudz. Suatu ketika Ustad Masruhin bersama dengan KH Said Aqil Siradj, sang ketua PBNU. Tiba-tiba Kang Said mencium tangan KH Masduqi Mahfuz. Melihat Kang Said mencium tangan KH Masduqi, temanku tanpa pikir panjang langsung mendekati dan menciunya. Kemudian temanku berbicara dalam hati:’’Kang Said saja cium tangan, berarti Kyai itu bukan Kyai Sembarangan’’. Mendengar cerita itu, ahirnya aku informasikan kepadanya, bahwa KH Masduqi itu ulama kharismatik, berwibawa, dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap NU. Kedalaman ilmu dan spritualnya begitu tinggi, sehingga tidak jarang orang datang kepadanya untuk meminta doa keberkahan. Bahkan, beliau termasuk paling kuat tirakat dan wirid (membaca hijib). Dr. Kholisin bilang ‘’wiridan KH Masduqi paling lengkap, dan beliau sangat kuat dalam mengamalknya’’. Salah satu yang teringat dalam benakku, sewaktu putraku masih usia sekitar dua ta-
hun. Kebetulan beliau ngaji di dekat rumah (Jodipan Kulon), tepatnya di masjid Qudsi. Ketika aku melihat beliau sedang berjalan menuju Masjid, aku segera mendekatinya lantas bersalaman dan mencium tangan halus beliau. Kemudian aku meminta doa kepadanya seraya mendekatkan putraku kepada beliau. Berdolah beliau untuk putraku. Tidak lupa, beliau kemudian nyuwuk kepala putranya. Ternyata, suwuan beliau memberikan penggaruh terhadap putraku. Ketika putraku berusia 7 tahun, kalau bertemu dengan KH Masduqi kadang langsung bersalaman dan mencium tangan beliau. Bahkan, waktu ngaji terahir di Masjid Qudsi Jodipan putraku bilang:’’ Pak…..saya tak Kemasjid dulu, mau salaman sama Kyai Masduqi’’. Ada satu yang menarik dari diri KH Masduqi yang aku kenal. Beliau memiliki ngaji rutinan di Masjid Qudsi Jadipan Kulon, tepatnya setiap Malam minggu. Sungguh menakjubkan bagiku, beliau selalu hadir jika tidak berhalangan, walaupun hujan deras sekali beliau selalu datang. Sampai-sampai tetanggaku bilang:’’ luar biasa KH Masduqi’’. Padahal, saya kalau ngaji, jika hujan lebat itu tidak berangkat, karena bejek dan takut kehujanan. Seolah-olah beliau mengabdikan diri untuk ilmu agama, sebagaimana penjelasan Rosulullah SAW yang artinya:’’ jadilah kalian orang yang mengajar (guru), atau menjadi orang yang belajar, atau menjadi pendengat ilmu, atau menjadi orang yang suka ilmu (muhibban), dan jangan menjadi orang nomer lima’ (HR Tabrani). Dalam urusan politik beliau sangat menguasai, dan termasuk zuhud. Dalam sebuah ceramahnya di Mergosono, tepatnya di Gag 4, beliau menyinggung seputar PIlkada, Pileg, dll. Dimana masyarakat dan Kyai yang suka menerima duit-duit politik (sogokan), karena yang demikian membuat doanya ngowos (alias tidak nyambung dengan-Nya). Oleh karena itulah, beliau benar-benar hati-hati terhadap duait yang gak jelas asal usulnya. Wong Gaji pegawai negerinya saja hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak di konsumsi, apalagi duit yang tidak jelas asal usulnya., Wallau A’lam
Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
9
Doa Ketika Mengalami Kegelisahan
Allaahumma innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwalaka, sammayta bihi nafsaka, aw anzaltahu fii kitaabika, aw ‘allamtahu ahadan min kholqika, awis ta’ tsar ta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qur-aana robbii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii. “Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusanMu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
Bedah rumah tahap 7, diwilayah Kelurahan Tunjungsekar, Lowokwaru Tepatnya RT. 07 RW. 04 terlaksana hampir 2 minggu. Partisipasi masyarakat dan muzaki setia LAZIS Sabilillah sangat tinggi, terlihat hanya dalam waktu singkat perubahan dan perbaikan telah terlaksana sesuai dengan harapan. Berikut dokumentasi pada saat penyerahan kembali rumah kepada keluarga Bp. Cahyono: Rumah Keluarga Bapak Cahyono, tampak dari depan ketika belum dibedah.. Genting yang hampir runtuh
Ceremony penyerahan kunci rumah kepada keluarga Bapak Cahyono disaksikan oleh warga sekitar lingkungan
Setelah 2 minggu, perubahan drastis terlihat pada seluruh bagian rumah
Tumpeng selamatan disiapkan setelah pembacaan doa syukur bersama-sama
Ucapan selamat dan penyampaikan simbolis secara langsung diberikan oleh ketua Yayasan Sabilillah Prof. Mas’ud Said, MM didampingi oleh Ketua LAZIS Sabilillah Bp. Khoirul Anwar
Ucapan selamat juga disampaikan oleh ketua LAZIS Sabilillah kepada Bapak Cahyono pemilik rumah
10
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari syaitan, merekapun segera ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
Pada Minggu terakhir dibulan April, persiapan terakhir menjelang UAN juga dilaksanakan. Selain privat yang telah dilaksanakan sejak 4 bulan yang lalu juga diakhiri dengan pembacaaan doa dan Istighotsah bersama, guru, pengurus LAZIS dan orang tua / wali adek-adek asuh..
Tampak adek-adek asuh didampingi bersama dengan orang tua/wali masing-masing mengikuti doa dan istighotsah bersama
Ust. Sulaiman yang memimpin doa bersama pada minggu pagi tanggal 27 April lalu
Walaupun tampak sederhana tempat dan acara, namun Alhamdulillah seluruh adek asuh tampak hadir
Kegiatan Privat gratis yang dilaksanakan sejak beberapa bulan yang lalu Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
11
Oleh:
Ust. Ahsan Subur
U
jian Nasional telah tiba. Sungguh ini adalah masa-masa yang sangat menegangkan bagi para siswa, baik dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Hingga berbagi cara mereka upayakan untuk mencari dan belajar demi suksesnya dalam menjalani ujian Nasional tersebut. Mulai dari belajar materi dari buku-buku diperpustakaan, internet dan lain-lain. Pastinya ada satu anganangan dibenak mereka yaitu, “ bagaimana aku bisa menjadi yang terbaik”. Bahkan orang tua / wali mereka juga ikut memikirkan tentang hal tersebut. Dari mereka datangi orang-orang pinter, para kiyai untuk minta barokah do’a, melakukan istighatsah bersama dengan para wali murid lain. Bahkan sampai ada yang berpuasa dan menjalankan shalat malam / tahajud. Mereka melakukan semua itu tentunya bagaimana anaknya yang lagi menjalani ujian Nasional bisa sukses dan mendapat nila yang terbaik. Yang perlu kita kita sadari, ada apa dibalik semua itu?, yaitu : kenaikan kekelas yang lebih atas. Begitu pulalah ujian yang diberikan Allah SWT kepada setiap hambaNya. Tentunya Allah berencana kepada Hamba tersebut untuk berkenan menaikkan derajatnya disisih Allah SWT. Tapi sayangnya, hal tersebut kurang mendapat perhatian khusus dan keprihatinan yang tinggi dari kita seperti yang dialami ketika menghadapi ujian Nasional. Andai saja kita bisa menghadapi ujian dari Allah SWT seperti kita menghadapi ujian Nasional dan bisa berupaya sekuat tenaga agar bagaimana bisa melewati ujian demi ujian. Tentunya bisa dipastikan kita tidak akan menjadi hamba yang rugi disisi Allah SWT melainkan kita akan bisa menjadi hamba yang sukses dan mulya serta mempunyai derajat tinggi disisi Allah SWT. Terjadi sudah apa yang ditakutkan Nabi Ibrahim AS kepada anak-anakNya, berkaitan dengan apa yang akan anak-anaknya sembah
12
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
sepeninggal Nabi Ibrahim AS. Dalam surat al-Baqarah ayat 132-133. “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim berkata):” hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.(132). Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anakNya :”apa yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab :”kami akan menyembah TuhanMu dan nenek moyangMu, Ibrahim Isma’il dan Ishaq, yaitu Tuhan yang Maha Esa, kami hanya tunduk dan patuh kepadaNya”.(133). Kalau kita perhatikan, sungguh kecil perhatian diantara umat Muslim kepada anak-anaknya dalam urusan beribadah kepada Allah SWT. Padahal hanya dengan itu akan menjamin keselamatan mereka dunia akhirat. Kenapa yang harus kita pikirkan makan apa anak kita sepeninggal kita, yang semua itu sudah adanya jaminan dari Allah SWT. Sungguh Allah tidak menciptakn makhluk kecuali Allah telah membekalinya dengan apa yang mereka butuhkan (rizki). Mungkin saat ini kita bisa mendo’akan orang tua kita baik yang masih hidup terlebih yang yang sudah wafat. Tapi apakah anakanak kita kelak mau mendo’akan kita ketika kita dialam kubur?. Bisa jadi kita sekarang ahli shalat anak kita kelak malah meninggalkan shalat. Kita sekarang bisa berdo’a, anak kita malas berdo’a. kita yang sekarang bisa baca Al-Qur’an, bisa jadi anak kita buta huruf AlQur’an. Kita sekarang rajin keMasjid, bisa jadi anak-anak kita rajin ketempat-tempat maksiat, dan lain sebagainya. Semoga semua itu tidak akan pernah terjadi kepada kita semua, Amiin. Maka dari itu, selagi ada kesempatan kita untuk menjaga anak-anak kita, marilah kita ubah cara pand-
nag kita lebih kearah yang seimbang terlebih dalam urusan Agama, agar bisa menjamin kita dan anak-anak kita selamat dunia dan akhirat. Kembali kepokok pembahasan, mungkin diantara kita bertanya kenapa saya harus saya yang diuji, maka Allah menjawab dalam AlQur’an surat Al-Ankabut : 2-3 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Kenapa aku tidak mendapat apa yang aku inginkan? Maka Allah juga berfirman dikali ayat yang lain surat Al-Baqarah : 216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. kenapa ujianku seberat ini?, Allah juga menjawab dalam Al-Baqarah : 286 “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Mungkin juga diantara kita ada yang mengeluh dan frustasi atas semua ujian tersebut, maka lihat firman Allah SWT dalam surat Al-Imran : 139 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”. Mungkin diantara kita bingung bagaimana cara menghadapi ujian demi ujian yang kita terima, Allah juga telah mengajarkan kepada kita dalam surat Al-Baqarah : 45“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”. Semoga bermanfaat. Amiin.
ALLAH subhanahu wa ta’ala berfirman, “Hai orangorang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka; yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, penjaganya malaikatmalaikat yang besar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan_Nya kepada mereka serta selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh_Nya.” (QS. At_Tahrim (66): 6) Imam ‘Ali (Ali bin Abi Thalib) karamallahu wajhahu berkata, “Yakni, ajarilah mereka (anak-anakmu) dan didiklah mereka dengan akhlaq yang baik.” Hasan Al_Basri juga pernah berkata, “Didiklah mereka untuk mentaati Allah, dan ajarilah mereka tentang kebaik. ” Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Setiap anak terlahir dalam keadaan suci. Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi. ” Berdasarkan ayat Alquran dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta perkataan sahabat dan tabi’in di atas bahwa Islam sangat memperhatikan pendidikan. Hal itu tampak pada metode pendidikan yang diserukan kepada kedua orang tua sedini mungkin, bahkan sejak anak masih di dalam kandungan, dan lebih jauh lagi sebelum pasangan suami istri melangsungkan pernikahan. Maksudnya, Islam juga mengatur pemilihan pasangan yang baik untuk tujuan pendidikan. Seorang wanita yang shalihah akan melahirkan generasi-generasi yang shalih dan shalihah – Insya Allah – yang akan
Santri-santri TPQ berprestasi, FAS 2013 LP2M TPQ LAZIS Sabilillah tahun lalu.
memberikan manfaat besar bagi keluarga, sekolah, masyarakat, umat dan bangsa tentunya. Pendidikan sejak dini menempati kedudukan yang tinggi dan memperlihatkan aktivitas di rumah dan keluarga. Begitu juga di sekolah dan universitas, juga di tengah masyarakat serta umat. Pembicaran mengenai topik ini muncul pada puncak pembahasan tentang kemasyarakatan. Juga mendapatkan prioritas dalam pembahasan tentang pendidikan formal maupun non-formal. Hal itu tampak dalam poin-poin berikut ini: Pertama, pendidikan sejak dini merupakan masa terpenting dan mendasar dalam kehidupan manusia, memegang kendali dalam masa perkembangan hidupnya dan mengawali kedewasaan, yang kira-kira terjadi
sampai usianya mencapai 30 tahun. Imam An_Nawawi rahimahullah berkata, “Kata pemuda (syabba-b) itu merupakan bentuk jamak dari satu orang muda (sya-b), yang terdapat padanya hal muda (syubba-n) dan kemudahan (syabi-bab). Masa muda merupakan bagian dari kedewasaan, yang terjadi sebelum mencapai usia 30 tahun. Kata pemuda (syabba-b) menurut terminologinya berasal dari kata syabba yang berarti menjadi muda atau, meremaja, atau tumbuh. Lafazh ini mengacu pada keremajaan, kekuatan, semangat, gerak, kebaikan, peningkatan dan perkembangan. Dari lafazh itu terbentuk kata syabba-b, syubba-n, dan syabi-bah yang berarti pemuda atau muda. ” Kedua, masa muda (usia dini) adalah musim semi yang
berbunga bagi kehidupan manusia, yakni saat kecil (di masa bayi) dan kanak-kanak menuju pada masa muda (remaja). Masa dicurahkan segenap pengharapan dan cita-cita yang besar serta cerah dalam masa depannya. Para pemuda merasakan sendiri masa ini. Mereka tumbuh dan merasa bahwa mereka telah matang secara sempurna serta mendapatkan tempat dalam kehidupan dan memperoleh tempat dalam masyarakat. Orang-orang dewasa dan tua memandang masa muda dengan pandangan cinta serta penghargaan. Masa yang cemerlang tapi telah berlalu (bagi mereka), seperti warisan yang telah hilang. Mereka mera tapinya dan menyesali apa yang telah berlalu pada masa itu. Bersambung ke hal 19 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
13
Diasuh Oleh:
KH. Mas’ud Ali, M.Ag Ketua Yayasan Sabilillah
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Jin Tidak Dapat Menyembunyikan Pesawat Tanpa Izin Allah Pertanyaan : Assalamualaikum, beberapa waktu yang lalu seperti yang telah diberitakan, telah terjadi sebuah pesawat yang menghilang begitu saja. Bermacam spekulasi penyebab hilangnya pesawat itupun bermunculan, diantaranya karena ulah makhluk gaib atau jin. Berkaitan dengan hal ini, adakah keterangan dalam agama Islam bahwa makhluk gaib atau jin dapat melakukan hal tersebut, menyembunyikan bahkan menghilangkannya ? Terima kasih atas penjelasan Abah Yai, Wass. Ahmad, Lowokwaru. Jawaban: Jin adalah makhluk Allah juga seperti manusia, tetapi mereka tanpa jasmani. Seperti halnya manusia, jin diciptakan oleh Allah agar mereka beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyat 56 :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu . Sama halnya manusia, jin juga mendapat tantangan untuk menjelajahi ruang angkasa, langit dan bumi sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Ar Rahman 33 :
Hai para jin dan manusia apabila kamu sekalian mampu menembus ( menjelajah ) segala penjuru langit dan bumi maka lakukanlah. Kalian tidak mampu melakukannya tanpa kekuatan/kekuasaan ( dari Allah ). Pada zaman Nabi Sulaiman pernah sebagian jin bekerja untuk beliau atas izin Allah. Mereka membuat gedung-gedung yang tnggi, patung-patung, piring-piring yang besarnya seperti kolam. Bahkan sesosok jin yang bernama Ifrit pernah
14
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
menawarkan diri kepada Nabi Sulaiman untuk memindahkan istana Ratu Bilqis ke kerajaan Nabi Sulaiman dalam sekejap sebelum Nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya. Demikian dikisahkan dalam Al Qur’an surat An Naml ayat 39
Bertkata Ifrit dari golomgan jin : “ Aku akan datang kepadamu ( Nabi Sulaiman ) dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” Tetapi ifrit yang sombong itu tidak diberi kuasa oleh Allah untuk melaksanakannya. Bahkan akhirnya yang mampu memindahkan istana ratu Bilqis ke kerajaan Nabi Sulaiman dengan tempo yang lebih cepat dari janji jin Ifrit adalah seorang ilmuwan bernama Asif Tentang kemungkinan ulah jin dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia, MH 370 tidak mungkin terjadi apabila tidak dikehendaki oleh Allah SWT. (*)
diasuh oleh: Tim Dokter Sabilillah Medical Service
MANFAAT PIJITAN UNTUK BAYI STIMULASI pijat sering pula disebut dengan beberapa istilah lain yaitu stimulasi sentuh, pijat bayi, baby massage, infant massage, dan lainnya. Stimulasi pijat merupakan kombinasi bentuk stimulasi multi modal, yaitu raba (taktil) dan gerak (kinestetik) yang dilakukan oleh orangtua, tenaga kesehatan atau anggota keluarga lainnya. Lebih jauh lagi, pada saat yang sama orang tua juga melakukan stimulasi auditory (pendengaran, dengan mengajak bayi bicara saat dipijat), stimulasi visual (penglihatan, dengan mengadakan kontak mata saat memijat), dan lainnya. Pada dasarnya tujuan pijat bayi atau stimulasi pijat adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan memberikan stimulasi raba, gerak dan kombinasi stimulasi lainnya. Stimulasi pijat dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan nyaman. Lama pijatan sekitar 15 menit, dan sebaiknya diberikan secara rutin. Tidak ada batasan baku mengenai frekuensi pemberian pijatan per hari. Namun, sebaiknya orangtua menjadikan stimulasi pijat suatu rutinitas dan bila mungkin dilakukan tiga kali sehari. Teknik untuk pemijatan untuk bayi cukup bulan dan bayi kurang bulan berbeda. Teknik untuk bayi cukup bulan cukup bervariasi dan sebisa mungkin meliputi seluruh bagian tubuh. Urutan pada teknik pemijatan ditujukan agar tidak ada bagian tubuh yang terlewati, namun dapat diberikan tidak secara berurutan. Apa beda stimulasi pijat dengan urut tradisional? Pada prinsipnya sebenarnya yang dimaksud dengan pijat dan urut memiliki kemiripan yaitu keduanya merupakan bentuk manipulasi pada jaringan lunak secara manual yaitu dengan melakukan memegang, menggerakkan, dan atau memberikan penekanan pada tubuh untuk memberi pengaruh positif.
Namun ada hal lain yang secara prinsip juga berbeda. Urut seringkali dikaitkan dengan istilah dukun pijat atau paraji yang melakukan pijatan untuk menyembuhkan penyakit. Sehingga tujuan dari urut lebih ke penyembuhan suatu penyakit. Seringkali demi tujuan ini, pijatan pada bayi boleh terus walaupun saat bayi menangis (mungkin karena sakit). Sedangkan stimulasi pijat atau pijat bayi merupakan bentuk stimulasi yang harus dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan, dapat dilakukan secara bersamaan dengan pemberian stimulasi lainnya (auditori berupa musik, suara, stimulasi visual dan lainnya), dilakukan oleh orangtua, tenaga kesehatan atau anggota keluarga lain dan sangat bergantung pada respons bayi. Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda kurang nyaman atau menangis, maka kita harus menghentikan pijatan, mengecek penyebab bayi menangis (apakah karena bayi BAK, BAB, pijatan terlalu keras, atau bayi tidak
nyaman dengan jenis pijatan tertentu). Setelah yakin bayi dalam keadaan nyaman kembali, baru kemudian boleh melanjutkan pijatan. Bila bayi tidak nyaman dengan pijatan, maka kita tidak boleh memaksakan pijatan pada bayi. Apa saja manfaat stimulasi pijat? Stimulasi pijat memiliki manfaat pada kondisi tertentu antara lain untuk bayi: Meningkatkan frekuensi menyusu Meningkatkan berat badan bayi Membantu bayi untuk berlatih relaksasi Membuat tidur lebih lelap dan lama Membuat ikatan / bonding dengan ibu / orangtua Ada pula beberapa literatur yang menyatakan bahwa stimulasi pijat juga bermanfaat dalam membantu pengaturan sistim pencernaan, sistim respirasi dan sirkulasi, meredakan ketidak nyamanan (kolik, tumbuh gigi), menurunkan produksi hormon stres, dan membantu mengatasi gangguan tidur. (*)
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja. Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
15
LAZIS Sabilillah Salurkan Wakaf Al Qur’an (Bagian 2)
2 TPQ 1 Ponpes di Ngantang dan Pujon SEJENAK setelah melintasi beberapa dusun di desa tersebut, Tim menemukan ide untuk berkunjung ke beberapa TPQ yang ada, hasilnya ada dua TPQ di desa Pandansari ini, dan kami memutuskan kedua TPQ tersebut akan menjadi sasaran kami untuk dibantu, TPQ Tarbiyatul Aulad di dusun Kutut dan TPQ Hidayatul Mubtadi’in di dusun Pait. Alhamdulillah rencana kami di sambut dengan baik oleh masyarakat setempat “Bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi kami, kami akan sangat bersyukur dan berterimakasih, semenjak terjadi bencana hingga hari ini anak-anak belum bisa ngaji lagi” ujar Ust. Mushlich koordinator TPQ Tarbiyatul Aulad. Dari segi fisik bangunan, Alhamdulillah bantuan-bantuan terdahulu sudah mencakup untuk mengembalikan kondisi fisik seperti sebelumnya bahkan sekarang lebih bagus, namun masih ada yang kurang, bangunan TPQ ini dalamnya masih terlihat kosong, kurangnya sarana prasarana penunjang belajar di kedua TPQ ini kini menjadi hambatan untuk memulai kegiatan seperti semula, dari itu tim melakukan pendataan sarana apa saja yang dibutuhkan, seperti Al-Quran, Iqra’, alat tulis, alat peraga, papan tulis, meja, dan lain-lain. Begitu juga di TPQ Hidayatul Mubtadiin. Tim pun melakukan hal serupa dengan melakukan pendataan pada TPQ tersebut. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan, data telah diperoleh dan
16
Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
Rombongan Tim LAZIS Sabilillah sesaat setelah sampai di dusun ke II, Dusun PAIT Desa Pandansari.
Tim LAZIS Sabilillah kembali ke Malang memulai mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan yang harus disalurkan untuk kedua TPQ di desa Pandansari Kec. Ngantang tersebut. Seminggu setelah itu tepatnya pada hari Kamis, 26 Maret 2014 Tim LAZIS Sabilillah kembali lagi ke lokasi terdampak, pas tinya juga harus melalui dan menghadapi medan yang sama, dan semua masih terlihat sama hamparan pasir dan bebatuan yang begitu terjal, namun hari itu Tim menambah lagi satu armada khusus berupa mobil pickup untuk mengangkut bantuan berupa barang-barang keperluan untuk dua TPQ di desa setempat. Alhamdulillah setibanya di TPQ pertama TPQ Tarbiyatul Aulad. Kami disambut begitu hangatnya oleh ust. Mushlich. Selaku koordinator, ada beberapa yang kami sampaikan untuk diberikan di TPQ tersebut diantaranya : Al Qur’an, Dampar, Papan White Board, Buku dan Alat tulis dan
beberapa juga alat sholat serta baju layak pakai. Begitupun di TPQ Hidayatul Mubtadi’in. Ust. Sholihin sangat terlihat bahagia menerima bantuan berupa dampar, Al Qur’an, Alat tulis dan beberapa juga alat sholat dari donatur LAZIS Sabilillah, dengan diakhiri berdoa bersama, mendoakan para Donatur yang telah memberikan kepercayaan pada LAZIS Sabilillah kunjungan pagi hingga siang hari itu kami akhiri. Dengan harapan semoga apa yang telah disampaikan benar-benar bermanfaat dan berkah, sehingga aktifitas para calon penerus bangsa ini bisa terus berlanjut mereka bisa terus mengaji dan belajar tentang ilmu agama. “Yaa.. setidaknya kita berusaha untuk melakukan sesuatu meski itu hanya hal yang remeh dan kecil dan dilain sisi kita juga berkewajiban untuk menyalurkan amanah para Donatur LAZIS Sabilillah agar Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Guna seperti yang selalu di tekankan oleh Ust. Sulaiman
selaku Manajer Harian kepada kami tim yang ada di lapangan” ujar Mochamad Sholeh, sekretaris sekaligus koordinator tim Lapangan LAZIS Sabilillah. Mengapa harus tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat guna?. Ada tanggungjawab yang besar bagi kami dari setiap amanah yang dititipkan oleh para Donatur LAZIS Sabilillah, sebagai lembaga yang mengelola zakat, infaq,dan shodaqoh tentunya kami tidak bisa sembarangan menyalurkan dana yang ada. Maka yang pertama kami harus professional dengan menyalurkan secara tepat sasaran, hal ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada, bukan sekedar siapa yang boleh kami berikan bantuan, namun apakah orang yang akan kita berikan bantuan benar-benar membutuhkan bantuan tersebut, setelah tepat sasaran maka yang kedua harus tepat jumlah, sebab sasaran yang tepat namun jumlah yang diberikan tidak sesuai entah itu kurang atau berlebihan maka juga akan berdampak tidak baik, dan yang terahir setelah tepat sasaran dan jumlah maka apakah bantuan tersebut benar-benar tepat guna atau berguna? Ibarat contoh jangan sampai bantuan yang diberikan untuk biaya sekolah dihabiskan dalam sehari untuk kebutuhan dapur, sudah pasti yang seperti ini bisa disebut tidak tepat guna. Dan sekali lagi tak cukup sampai disini waktu terus berlalu, hari esok akan datang, masih banyak hal yang lain yang masih bisa dikerjakan LAZIS Sabilillah akan senantiasa berusaha melakukan yang terbaik, berupaya lebih professional baik menghimpun, mengelola, dan menyampaikan amanah para Donatur. Insya Allah. (JO>*)
SELEKSI PESERTA TRY OUT & PESANTREN KILAT
80 TAHUN GP ANSOR DALAM rangka hari lahirnya GP Anshor ke 80 PC GP Ansor Kota Malang kerjasama dengan Yayasan Mata Air Jakarta yang dibina oleh DR. KH. A. Mustofa Bisri dan Habib Lutfi bin Yahya dan Yayasan Masjid Sabilillah Dewan Pembinanya Prof. DR. KH. M. Tholchah Hasan. Mengadakan kegiatan TRYOUT dalam rangka Seleksi Calon Peserta Pesantren Kilat Bimbingan Pasca Ujian Nasional Kiat Snmptn 2014 Pesertanya terdiri dari para pelajar dari berbagai wilayah di Jawa Timur, diantaranya yaitu : MA. Darul Huda Wonodadi Blitar, SMA Sunan Ampel Jombang, SMA Islam Hasyim Asyâ&#x20AC;&#x2122;ri Batu, SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo, SMAN I Grati Pasuruan, MAN Tlogo Blitar, SMKN Dlangu Mojokerto, SMK Baitul Makmur Malang, MA. Zainul Fauzi Situbondo, MA Raudatul Ulum Banyuwangi, MA Darul Huda Tulung Agung, dll. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 4 Mei 2014 bertempat si Aula Ausitorium KH. Masjkur Masjid Sabilillah. Kegiatan Tryout SMBPTN 2014 yang masuk dalam 60 nbesar nantinya akan masuk menjadi peseerta pesantren kilat yang untuk peserta putra akan di karantina dan dikasih bimbingan SMBPTN di Pondok Pesantren Baghrul Maghfiroh dan untuk peserta putriakan di tempatkan di kantor MWS Muslimat PAC Lowokwaru Jl. MT Haryono depan pasar Dinoyo.
Peserta Try out dari berbagai daerah tampak berkonsentrasi.
Dengan diadakannya kegiatan TRYOUT SMBPTN 2014c ini adik adik dibekali i8lmu untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri yang nantinya bisa masuk di jurusan jurusan yang sesuai minat dan bakat, pada ahirnya menjadi kader kader ansor kota malang yang mewarnai kampus kampus negeri di kota Malang sehingga kegiatan kegiatan di kampus negeri diisi kegiatan Ahlussunah wal jamaah
Demikian yang disampaikan oleh ketua pelaksana sahabat Muzaini, Spd. Pembina sekaligus ketua GP Ansor Kota Malang, Edi Hermono dan Abah H. M. Hartono Kami menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Sabilillah yang telah memberikan fasilitas sehingga terlaksana dengan lancar kegiatan TRYOUT SMBPTN 2014 semoga dibalasAllah SWT Amin. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 116 / Mei 2014 / Thn: 07
17
SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE APRIL 2014 SUMBER PENERIMAAN
58,814,320
Donatur
29,700,500
Warko
3,109,500
Rekening Bank
9,727,000
Kotak Amal fakir Miskin Masjid
1,640,000
Kotak Amal Yatim
5,500,000
MQS
2,775,000
Penitipan Anak
6,000,000
Penerimaan Lain-lain
362,320
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN APRIL 2014 PENGELUARAN
60,131,226
Nutrisi Kajian Keluarga
1,230,000
Program Bina Usaha
Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’
3,200,000
Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’
550,000
Beasiswa Yatim
3,360,000
Bantuan Prasarana Sekolah Yatim
550,000
Private gratis
1,960,000
Perpustakaan
300,000
Program Pengajian & Pembinaan SDM
Bina Usaha Duafa
1,000,000
Bina Usaha Ghorim
200,000
Program Santunan Insentif Guru TPQ
1,000,000
Fakir miskin
400,000
Lansia
1,675,000
Sosial
275,000
Santunan Gharim
500,000
Fisabilillah
525,000
Insidentil Yatim
1,500,000
Pembinaan guru TPQ
200,000
Operasional
Pembinaan Musolla
400,000
Transportasi
971,000
Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa
3,115,000
Telepon
348,400
Pendidikan dan Pelatihan
98,000
Biaya Perawatan Aset Tetap
60,000
Jamsostek
1,219,000
Internet
165,250
Amilin
6,650,000
Volunteer
1,860,000
Biaya operasional lain-lain
116,000
Biaya Lain-lain
279,576
Investasi ke Penitipan Anak
4,353,000
Program Bedah Rumah
11,400,000
Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan
525,000
Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi
5,446,000
Majalah Komunitas Sabilillah
4,700,000
Program Kesehatan dan Gizi
DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN APRIL 2014 No Nama 1 Ayla Azzura Maharani 2 Hadi Safari 3 Rizky Agita 4 Bagi Hasil BCA (Zakat) 5 Bagi Hasil BCA Giro (Infaq) 6 Aini Hayati 7 Hamba Allah (ADP) 8 Hamba Allah (SZ) 9 Sis Prawoto 10 Sugeng Hari M. (Erik) 11 Susanto 12 Sutrisna Wati 13 Bagi Hasil BNI Syariah (Zakat) 14 Andika Irhab Maulana 15 Dwi H. Purnomo 16 Edi Soepomo 17 Endang Sulaeni 18 Ir. Irsyat Iffano, MT 19 Lukman 20 M. Raihan Rajendra Zafir 21 Mbk. Mujiati 22 N. Yusuf 23 Soenarto 24 Soleh Gatot 25 Sugeng (Ibu) 26 Anis 27 Diah
18
Rp 10,000 10,000 10,000 10,413 15,438 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,135 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 30,000 30,000
Sabilillah Edisi 114 / Maret 2014 / Thn: 07 Majalah Komunitas
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Mafazah Makali (Bp) Moch. Antik Moeadi,H Sahid,H Sofian Arief Sulaiman Widhi Handoko Yosman Hamba Allah (RK) Moch Iksan,H Tutik Mahaleni Indra Kurniawan Siswa Siswi SMP 4 A. Rizal Amri Agung H. Brana Arie Permadi N Dian Indra Cahyono Dian Susanti Din Yudianti dr. Agoes Budijono Dwi Suryanto Edra Ertantyo Eko Prasetya H. Endang Purwati Erna Kasiono Gatot Kisworo H. Abd. Kadirun
30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 35,000 35,000 35,000 40,000 40,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
56 Hamba Allah (AJP) 50,000 57 Hamba Allah (HJH) 50,000 58 Hamba Allah (LLS) 50,000 59 Hamba Allah (NXDR) 50,000 60 Hamba Allah (TI) 50,000 61 Hamba Allah (VDR) 50,000 62 Hamba Allah (YEK) 50,000 63 Hanif 50,000 64 Hilman (Gus Andik) 50,000 65 Ika Nur (Suhariyanti) 50,000 66 Irma Anindiati 50,000 67 Ista Exel 50,000 68 Liliya Indra Cahyani 50,000 69 M Yunus,S.Pd,M.Pd 50,000 70 M. Muwidha 50,000 71 Mihana (Ibu) 50,000 72 Moch. Soleh 50,000 73 Niar 50,000 74 Nur Wahyudi 50,000 75 Rizky Lintarta 50,000 76 Slamet Riyadi,H 50,000 77 Sri Hendrastuti 50,000 78 Sri Mastuti 50,000 79 Subardi 50,000 80 Supardi 50,000 81 Taufik Hidayah 50,000 82 Taufikurrahman 50,000 83 Trias Widandini 50,000 84 Amien L Chaziem 60,000 85 Ate Rushendi 60,000 86 Resha Ayu Anita 60,000 87 H. Buwono 75,000 88 Hamba Allah (SHRT) 75,000 89 M. Nanang Sulton 75,000 90 Sri Sunarjati 75,000 91 Syaifudin Anwar 75,000 92 Wardoyo 75,000 93 Wijarnako 75,000 94 Yunita 75,000 95 Zulfida Fariani 75,000 96 Bayu Santoso 90,000 97 Fulana 90,000 98 Bagi Hasil Mandiri (Zakat) 94,660 99 A. Syauqi Firdaus 100,000 100 Amir M. Siswanto,SE.AK 100,000 101 Ana Chio 100,000 102 Ashilatun Niswah 100,000 103 Azmy Khairany 100,000 104 Dewi A Ambarwati,Hj 100,000 105 Dr.Moch.Bahrudin 100,000 106 Efendi 100,000 107 Endang 100,000 108 Faiqotul Himmah 100,000 109 Faizal Reza 100,000 110 H. Abdurrahman Shodiq 100,000 111 H. Agus 100,000 112 H. Karbi 100,000 113 Hamba Allah (FRD) 100,000 114 Heru Pratikno 100,000 115 Husein Anis Shahab 100,000 116 Ibrahim 100,000 117 Ikromi Mudhar 100,000 118 Erfiet Y/A. Soviantari 100,000 119 Kiki E. Yunisari DKK 100,000 120 Kurniawati, SH 100,000 121 Listia Amalia 100,000 122 Listyawati 100,000 123 M. Nouval Tsani A. 100,000 124 M. Zidan Irfani 100,000 125 Machfud 100,000 126 Nadya Nafis K 100,000 127 Noor Afifah 100,000 128 Nunik Kartiko 100,000 129 Nusi Tristiawati 100,000 130 Paramita Arisanti 100,000 131 Prof. Edi Widjajanto 100,000 132 Rahayu 100,000 133 Riana 100,000 134 Riza 100,000 135 Sari Wahyuni/Andy Yuseno 100,000 136 Sasi,Hj 100,000 137 Suhartini,HJ (MQS) 100,000 138 Suroto (Mandiri) 100,000 139 Tiara 100,000 140 Titik Puji Lestari (TF) 100,000 141 Umi Sholikhah,HJ/Dika 100,000 142 Wiwied Agus Kusdirianto 100,000 143 Wiwik Sulistyo 100,000
144 Yudi/Kartika 100,000 145 Yudianto 100,000 146 Yuni Soehardi 100,000 147 Yuniawati Pancaningrum 100,000 148 Zandha Nawateyska 100,000 149 Sudarianto 110,000 150 Masjid-Infaq Mading 120,000 151 Buku Sejarah Makkah 140,000 152 Ach. Hidayat 150,000 153 Almh. Supinah Binti Abdullah 150,000 154 Bambang Budi Wiryawan 150,000 155 LAA DISHUB Malang 150,000 156 Dwijo (Hj)/Hariraturrizqya 150,000 157 H. Muchlis Diagama 150,000 158 Hamba Allah (DHC) 150,000 159 Hari Widodo bin Amirin 150,000 160 Imam Ghozali,H 150,000 161 Jujuk RB,dr 150,000 162 Mudjiono -Dwi PA 150,000 163 Sri Utami 150,000 164 Hamba Allah (SLN) 173,000 165 Soewito 175,000 166 Mandiri (Yatim) 180,424 167 Kotak Pameran MOG 181,000 168 Mardiana 200,000 169 Abdurrahman Baragbah 200,000 170 Ahadun,H. 200,000 171 Dhany Fitria 200,000 172 Drs.H.Hariadi 200,000 173 FE Unisma 200,000 174 Ganet Murti Widaya 200,000 175 Gurnito (Ibu) 200,000 176 H. Misbahul Anam 200,000 177 Hamba Allah (ATRX) 200,000 178 Hamba Allah (NV) 200,000 179 Hamba Allah (NYMK) 200,000 180 Haris Fajar 200,000 181 Hegi Harjoyo 200,000 182 Novanita R. (Nita Collection) 200,000 183 Prof.Dr. M. Mas’ud Said 200,000 184 Ratriana 200,000 185 Rudi & Istri 200,000 186 Suko Wiyono 200,000 187 Winarti 200,000 188 Kotak Amal Bedah Rumah 220,000 189 M. Nur Cholis 236,500 190 Rosyad,SH 250,000 191 Sri Budaya,Hj 250,000 192 Virman Iswandi 250,000 193 Achmad Choliq 300,000 194 Aniswatul Khamidah 300,000 195 H. Budi M. Purwanto 300,000 196 Nonot Harnowo 300,000 197 Ratna Ika Putri 300,000 198 Yani 300,000 199 H. Musiran 350,000 200 Anita R. -M. Irfan 375,000 201 Eka Prasetya 400,000 202 Noor Aqilah M.Tamyes 400,000 203 Hamba Allah (BSM) 462,000 204 Arifin Hastim 500,000 205 Hamba Allah (ON) 500,000 206 Novia Andriani 500,000 207 Prof.Dr. Utami Widiati,MA 500,000 208 Ramli 500,000 209 Rizky Novi Yohana 500,000 210 Yuni Lestari 500,000 211 Hamba Allah 537,500 212 Hamba Allah 540,000 213 Deliana permatasari 550,000 214 Marsya 600,000 215 Mudjianto 600,000 216 Hamba Allah (Muamalat) 652,500 217 Hamba Allah (Mandiri) 700,000 218 Nanik 750,000 219 Agung Cahyono 1,000,000 220 Darwhin Anggoro 1,000,000 221 Fata 1,000,000 222 H. Zainul Fadli,M.Kes 1,000,000 223 Robert / Roby 1,000,000 224 H. Didik Supriyatno 1,150,000 225 Panji Sapto Hadi 1,150,000 226 Masjid - Infaq 1,300,000 227 Warko Infaq 1,549,500 228 Warko Yatim 1,560,000 229 Shanti Widya H. 2,000,000 230 Pudji Santoso Ir.H.Ms 4,000,000 231 Masjid - Yatim 5,500,000
Sambungan dari Halaman 13 Mereka membuat lagu dan syair tentang masa itu dan mengulang-ulang apa yang dikatakan seorang penyair: “Tidaklah masa muda akan kembali hari ini, maka kabarkanlah padanya tentang apa yang telah dilakukan orang yang telah tua itu terhadap masa mudanya. ” Ketiga, pemuda menikmati kekuatan fisiknya, kemudaan yang hidup, keaktifan gerak dan semangatnya. Seperti juga mereka menikmati kemekaran mereka yang memberi senyum, keindahan, dan kecermelangannya pada masyarakat. Pada masa mekar itu ditanam berbagai harapan, ambisi, dan optimisme. Keempat, pemuda merupakan persiapan hari ini untuk harapan masa datang. Mereka merupakan tiang umat, bunga bangsa, dan tabungan negara. Mereka adalah otot penggerak, dimana darah panas yang mengalir dalam tubuh pemuda mampu untuk membangkitkan kekuatan. Di atas pundaknya dibangun peradaban dan terbentuk istana masyarakat. Dengan akalnya yang brilian berkembanglah ilmu pengetahuan dan muncullah penemuan-penemuan baru. Dalam
semangatnya terletak realisasi harapan yang pasti. Sejarah telah mencatat bahwa ajakan untuk perbaikan. revolusi kebebasan dan perang melawan penindasan maupun angkara murka terletak di tangan pemuda. Mereka dahulu berada pada barisan depan dengan para reformis serta da’I, bersama para Rasul dan Nabi, bergandengan tangan dengan para pemikir serta pendidik. Mereka pembawa sinar yang cemerlang, pembangun kebangkitan, pendiri pembaruan gambaran kehidupan, dan pengubah jalannya sejarah. Kemudian mereka mendirikan tonggak masyarakat, dan bergolak dalam darah pemuda jiwa revolusi. Kelima, pemuda dikuasai oleh jiwa pemberontak, nafsu syahwat yang semangkin tumbuh, seiring dengan pertumbuhan akal dan pemikrannya di permulaan jalan atau di pertengahannya. Hal itu seperti terlihat dalam berbagai fenomena pada masa ini, yang membedakannya dari masa-masa yang lain, misalnya kebanggaan terhadap diri sendiri dan kesenangan memamerkan kelebihan yang dimiliki. Juga usaha untuk menemukan jati diri, yangmana terkadang hal itu harus dilakukan dengan berbohong dan menyombongkan diri, serta kecend-
erungan untuk menentang kebiasaan adat, tradisi, dan tatanan kesusilaan. Mereka berbegang pada keyakinan dan prilaku sendiri, mencoba untuk keluar dari pergerakan masyarakat yang tertib. Maka tampak pada mereka sifat suka cita, senang bercanda dan tidak memperdulikan atas konsekuensi perbuatan mereka. Mereka mengutamakan kekuatan materi daripada akal dan pikiran, atau daripada logika serta pertimbangan yang mendalam. Pada pemuda timbul sifat tidak bertanggung jawab dan memberontak, juga samasekali tidak perduli dengan berbagai persoalan atau cara memecahkannya. Mereka ditandai dengan sifat ambisius, mengorbankan dan mengingkari diri sendiri. Berdasarkan poin-poin di ataslah, maka pendidikan secara umum dan pendidikan Islam secara khusus sangat penting sekali ditanamkan kepada anak sejak dini, demi perkembangannya pada masa yang akan datang. Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama terutama orang tua dalam mendidik anak-anak dalam keluarga, karena mereka (orang tua) adalah pendidik pertama dan utama bagi anak. Semoga bermanfaat. (Red*)
Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.
DAFTAR HARGA IKLAN UKURAN
HARGA (Hal. 2&19)
HARGA (Hal. Cover)
HARGA (Hal. 5&16)
1/16 Halaman (5 cm x 7 cm)
Rp 110.000
-
-
1/8 Halaman (10 cm x 7 cm)
Rp 165.000
-
-
1/4 Halaman (10 cm x 14 cm)
Rp 330.000
-
Rp 250.000
1/2 Halaman (21 cm x 21 cm)
Rp 550.000
Rp 750.000
-
Rp 1.100.000
Rp 1.500.000
-
1 Halaman Full (ukuran A4)