Koran Lensa Indonesia Edisi 136

Page 1

Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Kivlan Zen Sudah Kontak Abu Sayyaf Bebaskan Empat WNI Lokasi Penyandera dan Sandera Diketahui Kelompok Abu Sayyaf mengancam mengeksekusi tiga sandera jika tebusan tidak segera dibayarkan. Ancaman itu dipublikasikan

dalam video sepekan setelah mereka memenggal kepala seorang pria warga Kanada. Publikasi video oleh ke­ lompok Abu Sayyaf ini di­

laporkan oleh SITE Intel­ ligence Group. Empat orang sandera diculik ketika berada di Davao di wilayah Filipina selatan pada September lalu, salah satu dari mereka, warga Kanada John Ridsdel, telah tewas. Dalam sebuah video yang

dirilis beberapa hari sebelum pembunuhan Ridsdel, kel­ ompok militan itu meminta agar uang tebusan sebesar 300 juta peso atau RP 84 mil­ lar untuk menyelamatkan nyawa para sandera. Sementara itu, 10 orang WNI telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf, tetapi

masih empat WNI yang di­ sandera sejak pertengahan April lalu. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsu­ di mengatakan kondisi empat sandera dalam keadaan baik. nBaca: Kivlan Zen... Hal 7

PDIP Mencari Penantang Buat Ahok

Megawati Restui Risma, Jokowi Tak Bisa Menolak

PDI Perjuangan melirik Risma untuk diduelkan dengan Ahok. Risma dianggap lebih menjual. Apakah ini menjadi pilihan terakhir Megawati untuk mengusung calonnya di Pilgub DKI 2017? Sekretaris Jenderal De­ wan Pimpinan Pusat PDIP Hasto Kristiyanto menga­ takan partainya masih terus mempertimbangkan Wali Kota Surabaya Tri Risma­ harini untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Risma akan menghadapi inkum­ ben Basuki Tjahaja Pur­ nama (Ahok) yang memilih jalur independen. Menurut Hasto, pertim­ bangan untuk mengajukan Risma adalah saat pilka­ da Surabaya 2015 Risma meraih kemenangan suara di atas 82 persen. “Siapapun kepala daerah­ nya yang memperoleh suara di atas 82 persen masuk dalam pertimbangan kami,” kata Hasto di salah satu rumah makan di Surabaya, Minggu, (1/5/2016). Menurut Hasto, pada saat

pilkada serentak tahun 2015 lalu, ada delapan daerah yang mengantongi suara di atas 82 persen. Salah sa­ tunya Surabaya, sehingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk dalam pertimbangan itu. “Mereka memiliki kes­ empatan yang sama, ter­ masuk untuk memimpin DKI Jakarta,” kata dia. Pertimbangan kepala daerah itu, kata dia, mer­ upakan langkah proaktif PDIP dalam rangka men­ cari sosok pemimpin yang diinginkan oleh warga Ja­ karta. Pasalnya, PDIP ingin mengusung kandidat yang benar-benar diinginkan oleh warga Jakarta. “Jadi, kami juga ingin mengetahui sosok seperti apa sih yang diinginkan warga Jakarta,” ujarnya. Salah satu contohnya,

bi­l a warga Jakarta meng­ inginkan sosok yang te­ gas dan mampu menata keindahan kota, maka yang

cocok adalah Risma. Be­ gitu pula apabila warga Ja­ karta menginginkan sosok pemimpin yang fokus pada

pembangunan infrastruktur kota, maka salah satu kader yang cocok adalah Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

tai berlambang beringin itu. “Bukan uang yang Rp 1 miliar per calon. Ayo kita ubah kegilaan ini menjadi kewarasan,” ucapnya. Panitia Munaslub Partai Golkar sebelumnya meminta fatwa ke KPK ihwal iuran Rp 1 miliar itu. Namun menurut Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian, pimpinan KPK sifatnya hanya menghimbau tapi tidak melarang adanya iuran tersebut. “KPK hanya mengingat­ kan khusus bagi pejabat neg­ ara yang ikut mencalonkan diri agar tidak menggunakan jabatannya dan uang untuk mempengaruhi pemilih yang bisa jadi pemilih tersebut juga adalah pejabat negara karena itu bisa melanggar UU Tipikor berkaitan dengan Gratifikasi,” ujar Lawrence di Jakarta, Jumat (6/5/2016). Saat berada di KPK, Law­ rence ditemui empat pimpinan KPK, yakni Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Laode M Syarif dan Alexander Mar­ watta. nBaca: Iuran... Hal 7

NUA Berhasil Satukan 6.000 Ulama Afganistan

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau dermaga di Biak.

RI Segera Bangun Kapal Induk dari Pulau

Indonesia bakal membuat kapal induk. Caranya, dengan membangun pulau-pulau strategis untuk difungsikan sebagai kapal induk. Nantinya pulau kapal induk ini bisa dimanfaatkan untuk menampung pesawat tem-

pur, pesawat transportasi dan dermaga kapal serta pembangunan sarana prasarana pendukung logistik lainnya untuk keperluan pertahanan. “Kita tidak butuh kapal induk, tetapi pulaupulau kita jadikan kapal

induk,” tegas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meninjau rencana pengembangan kekuatan di Dermaga Pangkalan Angkatan Laut Pulau Biak, Papua, Senin (2/5/2016). nBaca: RI Segera... Hal 7

Meja Belajar Yuyun Dikosongkan

Kejam, Rumah Cagar Budaya Radio Bung Tomo Dirobohkan untuk Parkir

patgulipat | halaman 4

clash of culture | halaman 8

Tragedi Siswi Diperkosa 14 Pemuda

www.lensaindonesia.com

Jakarta? Yah, pada Minggu pagi, Risma mengajak Mega­ wati ke Taman Harmoni, Kawasan Keputih, Suko­ lilo, Surabaya. Keduanya melihat-lihat taman dengan suasana penuh keakraban. Sambil melihat-lihat isi taman yang terdiri dari bunga dan tanaman, Risma memberikan pengarahan dan penjelasan termasuk lahan Taman Harmoni yang dulunya merupakan Lokasi Pembuangan Akhir (LPA). “Dulu di sini sulit ditan­ ami. Kami menanam pohon bambu yang ada di taman menggunakan beton bulat ( bus) agar bisa tumbuh. Makanya pohon bambu yang tumbuh sekarang ini letaknya dempet,” terang Risma kepada Mega. Dalam kunjungan ini Mega tak sendirian. Ia di­ dampingi anaknya, Pranan­ da Prabowo, yang juga meru­ pakan ketua situation room yang bertugas memonitor semua perkembangan isu terkini di PDIP. nBaca: Megawati... Hal 7

NU Kumpulkan Pemimpin Islam, Redam Konflik Timur Tengah

Iuran Caketum Rp 1 M, KPK Sebut Golkar Gila Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyata­ kan syarat wajib penyerahan uang sebesar Rp1 miliar dari Calon Ketua Umum Golkar yang akan maju dalam Mun­ syawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), adalah sebuah praktik politik uang yang nyata. “Iuran tidak diperboleh­ kan karena rawan gratifika­ si,” katanya saat dihubungi, Kamis, (5/5/2016). Laode juga menambah­ kan, syarat uang tersebut adalah sebuah kegilaan yang dilakukan oleh partai poli­ tik dalam mencari kader terbaiknya untuk menjadi pemimpin partai. Ia mem­ inta pengurus Golkar untuk berfikir jernih dan mem­ pertimbangkan kembali hal tersebut. “Mana ada di dunia, untuk menjadi ketua partai harus menyumbang Rp 1 miliar,” ujarnya. Laode mengatakan, yang harus disumbangkan oleh para calon ketua umum partai adalah ide-ide bril­ ian untuk perbaikan par­

“Jadi, kami akan meme­ takan dulu keinginan warga Jakarta,” ujarnya. Meski begitu, Hasto men­ jelaskan partainya akan terus memproses 35 kandi­ dat yang sudah mendaftar ke DPP PDIP. 35 kandidat itu akan dilakukan pros­ es selanjutnya seperti uji kepatutan sebagai calon pemimpin. “Tentu mereka juga prioritas,” ujarnya. Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno putri enggan berkomentar ketika ditanya persoalan Pilkada DKI Jakarta. Sikap itu juga ditunjukkan Wali Kota Sura­ baya Tri Rismaharini sejak rombongan ini blusukan di Taman Harmoni atau Taman Sakura Kelurahan Keputih Kecamatan Sukoli­ lo Surabaya. Bahkan, Risma terkesan menghindar saat ditanya berkali-kali perso­ alan Pilkada DKI Jakarta. Saat itu tampak kemes­ raan antara Mega dengan Risma yang menjadi perha­ tian banyak pihak. Apakah Megawati memang bermak­ sud menjemput Risma ke

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengelar per­ temuan pemimpin Islam mod­ erat internasional (International Summit of the Moderate Islamic Leader/ISOMIL) di Jakarta, 9-11 Mei, sebagai ikhtiar untuk mend­ amaikan konflik di Timur Tengah dan sejumlah negara Asia. “ISOMIL ini sebagai sarana diplomasi bagi negara Islam yang sedang dilanda konflik,” kata Ketua Panitia ISOMIL Imam Aziz di Jakarta, Jumat (6/5/2016). Imam mengatakan bahwa Indonesia sebagai bangsa Mus­ lim terbesar di dunia yang posis­ inya ne­ tral dalam berba­ gai konflik inter­ nasional sangat mungkin

menjadi penengah sekaligus juru damai dalam konflik yang melibatkan umat Islam di ber­ bagai negara. Dan NU, Imam melanjutkan, punya pengalaman dalam res­ olusi sejumlah konflik di dalam dan luar negeri, termasuk di Af­ ghanistan. Menurut dia, kemelut di Timur Tengah bersumber dari radikalisme yang kemudian me­ nyebar ke seluruh dunia. Radikalisme mengatasnama­ kan Islam, kata Imam, akan terus tumbuh dan menyebar di ber­ bagai tempat dan membuat ber­ bagai konflik sulit terselesaikan. “Di sinilah peran aktif Indonesia dalam menjalankan diplomasi internasional sangat diharapkan banyak pihak,” katanya. Oleh karena itu, NU mengini­ siasi pertemuan para pemimpin dunia Islam yang diharapkan bisa melahirkan resolusi dan ke­s epakatan antarnegara ber­ penduduk Muslim untuk ber­ sama-sama mengakhiri konflik de­n gan mencegah penyebaran ra­dikalisme. nBaca: NU... Hal 7

Go-Jek Terancam Bangkrut beranda | halaman 9


bisnis

2

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

400 Ahli Gula Gelar Kongres di Surabaya PTPN X Bagikan 15 Ribu “Kartu Tani” ke Petani Tebu PTPN X menargetkan untuk membagikan 15.000 Kartu Tani kepada petani tebu di wilayahnya hingga akhir 2016. Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) gelar kongres ke-XI di Surabaya, Rabu (04/05/2016). Kongres bertajuk “Pemberdayaan SDM & Teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Gula Nasional” itu melibatkan 400 ahli gula secara nasional. Hadir juga peninjau dari China, Inggris, Brazil, Thailand, dan India. Ketiga negara tersebut merupakan produsen utama gula dunia guna membahas inovasi serta terobosan teknologi industri gula dunia untuk diterapkan di Indonesia. Ketua Umum IKAGI, Subiyono mengatakan, kongres ini konsen untuk berbagi informasi, kete­ rampilan, dan teknologi di antara stakeholder industri gula untuk persiapan jelang musim giling 2016, baik dari aspek teknis maupun non teknis sekaligus pemilihan pengurus baru IKAGI periode 2016 – 2019. “Kongres ini momentumnya pas dengan digenjotnya

target produksi gula nasional guna mewujudkan swasembada gula yang menjadi garis kebijakan peme­r intahan Joko Widodo. Melalui kongres ini, kita semua ingin berkontribusi berupaya mendorong produktivitas industri gula nasional,” tandas Subiyono. Subiyono menambahkan, konsumsi gula di Indonesia kini diprediksi sudah mencapai 5,8 juta ton per tahun, di mana 3 juta ton merupakan konsumsi gula kristal putih (GKP) untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, produksi gula saat ini baru sekitar 2,5 juta ton. Sebab itu ini jadi pekerjaan bersama untuk mendongkrak produksi hingga 3,2 juta ton sesuai target swasembada gula pada kebutuhan rumah tangga. Transformasi industri gula, lanjut Subiyono, mutlak diperlukan guna merealisasikan tujuan swasembada. “Dari pengalaman beberapa tahun terakhir,

300 Entrepreneur Indonesia Beraksi di Konferensi QNET Malaysia Konvensi tahunan QNET, perusahaan penjualan langsung terkemuka di Asia, VMalaysia 2016, dibuka Rabu (4/5/2016). Para distributor dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia pun berdatangan ke Subterranean Penang International Conference & Exhibition Centre (SPICE) Arena, di Bayan Lepas. V-Malaysia 2016 resmi dibuka dengan parade para distributor yang berhias dalam busana adatdari negara masingmasing. QNET ingin memberi ruang ekspresi bagi para distributornya untuk menonjolkan budaya asal mereka agar dapat lebih dikenal luas. “Jika tahun lalu konvensi ini menarik sekitar 14.000 pengusaha, saya kagum sekaligus kewalahan bahwa lebih banyak orang berkumpul di Penang untuk konfe­r ensi internasional tahun ini. Saya tidak membayangkan bahwa saya bisa menemukan 15.000 orang dari 70 negara di arena ini,” kata Haldun Arin, CEO QNET pada seremoni pembukaan. V-Malaysia 2016 berlangsung lima hari berturutturut, 3-7 Mei 2016. Para partisipan dapat menikmati segudang agenda menarik. Salah satu yang paling menarik minat adalah penge­ nalan produk-produk kebugaran dan gayahidup terbaru serta berbagai peluang baru bagi para peserta. Ada lebih dari 30 merk produk yang dipajang di area pameran ‘QNET City’ baik itu produk baru yang akan diluncurkan maupun produk yang saat ini sedang dipasarkan. Selain itu para partisipan juga mendapatkan berbagai

pelatihan entrepreneurship dan kepemimpinan, kiat-kiat dan motivasi untuk mengembangkan bisnis mereka. “Keluarga QNET global yang telah berjalan selama 17 tahun kini tumbuh lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik. V-Malaysia juga menjadi ajang bagi para distributor dari seluruh dunia untuk dapat belajar satu sama lain dan bahkan berbagi rencana pengembangan bisnis mereka,” ungkap Managing Director QNET J.R Mayer. Seperti tahun-tahun sebelumnya distributor dari Indonesia tidak pernah absen mengikuti konvensi bertaraf internasional ini. Tahun ini sedikitnya 300 orang pegiat bisnis penjualan langsung telah hadir. Nantinya mereka akan membagi pengalaman yang diperoleh selama konvensi ke para anggota untuk dapat bersinergi mengembangkan bisnis. QNET, anak perusahaan unggulan dari QI Group of Companies, memiliki fokus mempromosikan praktik bisnis yang etis dan mengembangkan distributor melalui pelatihan yang berkesinambungan dan lokakarya. QNET menawarkan berbagai produk kesehatan, perawatan pribadi, pera­ watan rumah dan program e-learning yang akan meningkatkan kehidupan sehari-hari pelanggan di seluruh dunia. Tahun ini, QNET lebih mengedepankan produkproduk nutrisi, perawatan pribadi, homecare dan liburan. QNET juga merupakan anggota dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.nlicom

daya saing perusahaan gula BUMN berindikator harga pokok produksi (HPP) masih tinggi, saat itu sebesar 45 persen dari HPP merupakan biaya Sumber Daya Manusia (SDM), saat itu mayoritas pabrik gula mengusung teknologi konsep padat karya. Untuk itu, untuk pembaruan industri gula, di beberapa pabrik gula sudah dilakukan program elektrifikasi dan otomatisasi tanpa mengesampingkan tenaga kerja yang ada. Sehingga, relevan jika IKAGI mengangkat topik SDM dan teknologi sebagai fokus kongres kali ini,” papar Subiyono. Seperti halnya aspek SDM, diperlukan roadmap jelas di industri gula saat ini. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) merumuskan strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja pada kongres kali ini. Se tidaknya industr gula perlu perubahan cara pandang bisnis, yakni sebagai sumber pangan dan energi. Di sisi budidaya di lahan (on farm), Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) juga menciptakan varietas tebu unggul. “Salah satu proses pera­ kitan varietas tebu unggul yang sedang dicoba, kali ini melalui introduksi varietas tebu luar negeri, sebab pada

Subiyono, Ketua Umum IKAGI (Ikatan ahli Gula Indonesia) saat mempresentasikan hasil produksi gula di Indonesia.

dasarnya introduksi varie­ tas tebu unggul bertujuan mengganti varietas lama dengan varietas baru yang berguna bagi program pemuliaan tebu. Jika ditinjau dari segi waktu dan biaya, lebih cepat dan murah. Lalu untuk aspek pengolahan pabrik (off farm), restrukturisasi & revitalisasi dilakukan oleh pabrik gula, sebab anggota IKAGI terlibat langsung di dalamnya. “Strategi revitalisasi sudah rampung disusun dan didorong ke arah otomatisasi, elektrifikasi, dan hilirisasi,” tegas Subiyono. IKAGI merupakan organisasi profesional para ahli

gula yang berperan sebagai stakeholder industri gula, baik BUMN maupun swasta. Selain itu, menjadi partner pemerintah dalam me­ nyusun kebijakan nasional demi kebangkitan industri gula Indonesia. Organisasi ini beranggota dari berbagai elemen di industri gula untuk meningkatkan kinerja dari berbagai aspek. Di tempat yang sama, Direktur Umum dan SDM PTPN X Joko Santoso mengatakan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menargetkan untuk membagikan 15.000 Kartu Tani kepada petani tebu di wilayahnya hingga akhir 2016. Untuk

Pelindo III Kucurkan Dana Bantuan Rp 1,3 Miliar

Sekertaris Perusahaan Pelindo III, Yon Irawan (kiri) dan Asisten III Pemkot Sby Hidayat Syah memberikan bantuan secara simbolis.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) salurkan dana bantuan Program Bina Lingkungan Tahap II sebesar Rp 1,3 miliar, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (03/05/2016). Sebelumnya di tahap I, Pelindo III menyerahkan senilai Rp 881 juta, kemudian untuk tahap III bakal dicairkan di kuartal akhir tahun ini. “Dana hibah diterima oleh 72 obyek penerima yang terbagi dalam empat kategori, yakni sarana peribadatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, serta sarana dan prasarana. Sejumlah 28 penerima berlokasi di Kota Surabaya dan 44 lainnya berada pada berbagai wilayah di Provinsi Jawa Timur,” ujar Yon Irawan, Sekretaris Perusahaan Pelindo III didampingi Asisten III Pemkot Surabaya Hidayat Syah saat menyerahkan bantuan secara simbolis. Sejak tahun 1996, lanjut Yon, Pelindo III rutin salaurkan bantuan untuk masyarakat melalui Pro-

gram Kemitraan dan Bina Lingkungan. Sesuai aturan, obyek penerima diutamakan masyarakat yang ada di wilayah kerja Pelindo III. Penyaluran tahap II tersebut juga termasuk dana CSR (corporate social responsibility) dari anak usaha Pelindo III, Terminal Teluk Lamong, senilai Rp 310 juta. “Pelindo III yang konsisten meningkatkan integrasi logistik di Tanah Air melalui kinerja pelabuhan yang profesional, juga berkomitmen agar masyarakat dapat merasakan manfaat bisnisnya. Salah satunya dengan turut bersinergi bersama pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Yon. Di sisi lain, Husein Latief, Direktur Teknik dan TIK Pelindo III menyampaikian, Pelindo III mengelola dana bantuannya agar bisa memberikan multiplier effect (manfaat yang berkelanjutan).

“Untuk itu dana yang disalurkan akan terus dipantau, untuk dikembangkan sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Selain itu juga supaya pemberian bantuan ini dapat bernilai amalan yang ‘fastabiqul khairat’ atau menginspirasi pihak lain agar juga berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan,” jelas Husein. Hidayat Syah, perwakilan Pemerintah Kota Surabaya dalam sambutannya, melihat Pelindo III sebagai mitra yang baik. “Pelindo III terus bersinergi bersama pemerintah. Bahkan juga akan membantu pembangunan monumen lambang kota (patung ikan sura bertarung dengan buaya di daerah Bulak). Sudah saatnya kita menata Surabaya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dana CSR/PKBL perusahaan-perusahaan agar tepat sasaran,” pungkasnya.neld

saat ini, setidaknya sudah ada 2.000 Kartu Tani yang dibagikan, khususnya kepada petani yang masuk dalam wilayah Pabrik Gula (PG) Ngadirejo, Kediri. “Selanjutnya Kartu Tani dibagikan kepada petani di PG PG Santren, Gempol Kerep, Mojopanggung dan sebagainya,” ujar Joko. Sebenarnya, Kartu Tani merupakan program nasional dan bukan hanya untuk petani tebu. Khusus untuk petani tebu, Kartu Tani bisa digunakan untuk mengecek jadwal giling, distribusi pupuk hingga perhitungan pendapatan dari hasil panen.

Petani tebu juga bisa ngecek apakah sudah ada Surat Perintah Tebang Angkut (SPTA). “Kartu ini untuk transparasi di industri gula. Sehingga SPTA tidak bisa dijual belikan atau diakali lagi,” papar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal IKAGI tersebut. Untuk layanannya, Kartu Tani terkoneksi dengan Himpunan Bank Negara (Himpara). Adalah BRI, Bank Mandiri dan BNI. “Jadi pemakaiannya kayak memasukkan ATM di mesin. Dari situ informasi bisa dilihat semua,” papar Joko. neld

Perhotelan Harus Segera Ada Regulasi yang Jelas Bambang Haryo, Anggota Komisi VI DPR RI dalam kunjungannya di Surabaya menyatakan bahwa perhotelan di Surabaya ini sudah over supply. Dan tentunya pemerintah kota Surabaya itu sudah harus membatasi atau memoratorium hotel di Surabaya. Se tidaknya agar tetap eksis sekaligus meminimalisir para pengusaha yang hanya hit and run di dalam bisnis perhotelan ini. “Sebab saya di komisi VI DPR RI yang berfungsi sebagai kepengawasan, legislasi dan budgeting terkait perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan BUMN ini saya merasa bertanggung jawab tentang hal ini. Diharapkan walikota Pemkot Surabaya menghitung supply and deman jangan sampai terlalu supply agar perhotelan di Surabaya ini banyak yang gulung tikar,” ujar Bambang kepada Lensaindonesia.com saat diwawancarai di Hotel Inna Simpang Surabaya, Senin (02/05/2016). Bambang menambahkan, terkait regulasi perhotelan di Indonesia itu merupakan peran dari pemerintah kota, daerah maupun pusat yang harus meregulasi untuk membuat aturan untuk melindungi iklim usaha di Indonesia agar pasar tetap bagus. “Jangan sampai misalnya hotel bintang 4 jangan layanannya bintang 3 begitu sebaliknya, ya harusnya layanannya sesuai yang telah dibayar yang hanya gara-gara telah memperoleh sertifikasi dari oknum lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikasi standarisasi layanan pada hotel. Mungkin orang Indonesia masih belum seberapa memperhatikan hak dan kewajiban, sebaliknya dengan orang mancanegara. Saya khawatir hotel-hotel tersebut tidak diatur deng­

an baik, antara hak dan kewajiban yang diterima oleh konsumen menjadi tak berimbang yang mengakibatkan bisa membatalkan berwisata di Indonesia. Sebab Indonesia hampir mirip dengan Malaysia, ngapain di Indonesia jika regulasi, infratruktur dan lainnya masih belum jelas?,” tegas Bambang. Bambang kembali menghimbau, harusnya regulator yang menentukan moratorium agar regulasinya lebih jelas yang ditunjuk oleh pemerintah langsung. Hal ini untuk menghindari oknum-oknum lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikasi perhotelan dan bisnis sejenis yang berimbas merugikan usaha hotel atau terlebih p a r a h e f e k ny a k e p a d a masyarakat. “Saya akan suarakan sekaligus kepada Ibu Walikota Surabaya atau melalui Dinas Pariwisata propinsi dan kota agar segera membuat satu regulasi agar konsumen itu terlindungi dari sisi layanan. Apalagi regulasi tarif hotel sendiri juga masih belum jelas yang mengkhawatirkan tercipta citra buruk terhadap masyarakat,” pungkas Bambang.neld

berbagai variasi seperti petikemas berpendingin untuk mengangkut makanan dan petikemas untuk kendaraan. Berikut disesuaikan dengan kebutuhan,” papar Yogi. Dengan demikian, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melakukan pengerukan alur pelayaran barat Surabaya, yang sebelumnya memiliki kedala-

man -9.5 meter menjadi -13 meter, lalu lebar alur 100 meter menjadi 150 meter. Tujuannya, untuk mengakomodir kapasitas kapal yang semakin besar. “Kalau kapal yang datang semakin besar maka akan semakin efisien dan ramah lingkungan, karena biaya BBM dan Kru serta polusi udara dapat diminimalisir,” pungkas Yogi. neld

Bambang Haryo Soekartono, Anggota Komisi VI DPR RI.

915 Unit Kapal Peti Kemas Dominasi Pelabuhan Tanjung Perak Kini jumlah kapal angkutan peti kemas di pelabuhan Tanjung Perak lebih banyak dibandingkan kapal lain, seperti kapal General Cargo, Kapal Tangker BBM dan Kapal Curah Kering serta Kapal Curah Cair. “Hingga bulan Februari 2016 Jumlah kapal peti kemas yang datang di Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 915 kapal atau sekitar www.lensaindonesia.com

44 persen dari seluruh jenis kapal yang datang,” ujar Kahumas Pelabuhan Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano dalam keterangan pers yang diterima Lensindonesia. com, Rabu (04/05/2016). Yogi menambahkan, untuk kapal general cargo mencapai 297 unit, kapal tangker BBM sebanyak 72 unit, kapal curah cair Non Bahan Bakar Minyak

(BBM) 78 unit, dan kapal curah kering 35 unit. “Jumlah kapal tersebut meliputi kapal yang datang di pelabuhan Tanjung Perak, Terminal Berlian, Terminal Teluk Lamong dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS),” tandas Yogi. Penggunaan petikemas cenderung lebih aman dan mampu melindungi barang di dalam peti kemas dari

berbagai kondisi diantaranya kerusakan akibat cuaca atau badai serta pencurian. Tak hanya itu, proses bongkar muatnya pun bisa lebih mudah karena dapat dilakukan dengan krane kapal atau krane darat. “Percepatan bongkar muat akan mendorong berkurangnya biaya logistik,” tegas Yogi. Demikian halnya dalam

pengangkutan, lanjut Yogi, lebih cepat karena menggunakan truk petikemas dan kereta api. “Kini banyak komoditas yang dahulunya diangkut dengan kapal general cargo atau kapal curah, beralih ke kapal petikemas. Komoditas itu adalah semen, pupuk dan kedelai dan jagung. Apalagi, saat ini petikemas atau kontainer memiliki


sosok

3

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Aziz Syamsuddin

Mahyudin

Setya Novanto

Ade Komarudin

Syahrul Yasin Limpo

Indra Bambang Utoyo

Priyo Budi Santoso

Perang 8 Caketum Golkar

Delapan orang siap berperang memperebutkan kursi nomor satu ketua umum Partai Golkar. Mereka di antaranya Aziz Syamsudin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso. Pendaftaran sebagai Ca­ lon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar tidak murah. Mereka diwajibkan setor setoran Rp1 miliar sebagai syarat pendaftaran. Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar Rambe Kamarulza­ man menegaskan biaya Rp1 miliar akan masuk ke dalam kategori gratifikasi apabila langsung diberikan kepada pemilik suara. Sedangkan, menurutnya, kewajiban setor itu, dibebankan kepada calon, untuk membantu pembi­ ayaan Munaslub, bukan ditu­ jukan untuk mempengaruhi pemilik suara. Hingga pendaftaran ditu­ tup, memang belum belum semuanya menyerahkan biaya setor Rp1 miliar ke­ pada panitia. Tercatat baru Aziz, Mahyu­ din, Airlangga, dan Setya No­ vanto yang sudah membayar biaya setor. Sedangkan Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo menegaskan tidak akan membayar Rp 1 miliar. Sementara, Ade Ko­ marudin masih mengum­ pulkan dan belum menyetor biaya tersebut. Begitupula dengan Priyo yang memilih untuk menunggu hasil kepu­ tusan resmi yang dikeluarkan panitia sebelum membayar­ kannya. Lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) melaku­ kan riset telepolling terkait beberapa nama Caketum Partai Golkar yang tengah aktif berkeliling mengun­ jungi berbagai daerah (DPD 1 dan 2) sebagai pemegang hak suara Partai Golkar di Indonesia. Hasilnya, nama Airlangga Hartarto memperoleh (18,1 persen) mengungguli be­ berapa nama populer lainnya seperti Ade Komarudin (17,4 persen), Mahyudin (16,9 persen), Idrus Marham (15,5 persen), Azis Syamsudin (14,7 persen), Priyo Budi Santoso (12,6 persen) dan Setya Novanto (4,8 persen). Nah, siapa sajakah sosok kedelapan Caketum Golkar tersebut. Berikut profilnya: Aziz Syamsudin Karir Aziz Syamsuddin di dunia politik memang tak terlalu tampak cemer­ lang. Banyak nama politi­ kus lain yang tampak lebih cemerlang dibandingkan namanya. Pun begitu, Aziz –sapaannya–tak bisa diang­ gap remeh. Ia adalah ang­ gota DPR-RI Komisi III dari Fraksi Golkar. Pada pertengahan tahun lalu, pria kelahiran Sura­ karta, 31 Juli 1970 ini santer diberitakan sebagai bakal calon Gubernur orang nomor satu di Jakarta. Sejumlah spanduk dan sejenis pengu­ muman lainnya telah banyak disebar. Namun, belakangan diketahui bahwa pria lulusan program doktoral Universi­ tas Padjajaran ini mengun­ durkan diri dari bursa pemi­ lihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Sebelum terjun di dunia politik, Aziz merupakan seorang pengacara yang bergabung dalam Kantor Pengacara Gani Djemat & Partner sejak tahun 1994 hingga 2004. Dengan latar belakang beberapa organ­ isasi yang pernah ia ikuti, Aziz mencalonkan diri seba­ gai anggota DPR-RI periode 2009-2014. Dalam masanya ikut da­ lam beberapa organisasi, beberapa kali ia sempat menduduki jabatan pent­ ing di dalamnya. Jabatan

terakhirnya dalam suatu organisasi adalah sebagai Ketua Umum KNPI (Komite Nasional Pemuda Indone­ sia) yang dijabatnya sejak tahun 2008 hingga 2011. Sebelumnya, ia juga aktif menjabat sebagai Sekre­ taris Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Inter­ national Bar Association Harley Owner Group Chap­ ter, Jakarta, Asosiasi Ad­ vokat Indonesia Bid. Diklat, dan Dewan Penasehat DPD II Golkar Tulangbawang. Hidup memang tidak sepenuhnya selalu mulus. Aziz yang merupakan se­ orang politikus muda da­ lam pemberitaan terakhir disebutkan bahwa namanya dikait-kaitkan dalam ka­ sus dugaan korupsi proyek pembangunan di Kejaksaan Agung yang dilakukan oleh Nazaruddin, tersangka ka­ sus suap Wisma Atlet Sea Game XXVI Palembang. Ketua Kosgoro ini memaparkan partainya har­ us mengubah untuk dapat menyentuh kalangan muda di Indonesia. dirinya menilai bahwa Golkar harus dapat cepat memperbaiki kinerja terlebih kepada para kader partai. “Dahulu bisa dilihat Partai Politik, bilamana ayahnya Golkar dipastikan anaknya akan mewaris­ kannya, tetapi sekarang ini sudah tidak, generasi muda lebih memilih partai lain yang lebih demokrasi dan lebih moderen ketimbang Golkar dan inilah yang perlu diperhatikan,” katanya. Mahyudin Mahyudin, ST, MM lahir di Tanjung, Tabalong, Kali­ mantan Selatan, 8 Juni 1970. Saat ini dia menjabat wakil ketua MPR periode 20142019. Sebelumnya dia men­ jabat Bupati Kutai Timur ke-2 pada periode tahun 2003 hingga 2006. Tahun 2009-2014 ia menjabat se­ bagai anggota komisi VII DPR periode 2009-2014 dari Partai Golkar. Mahyudin memiliki darah Bugis dari ayah­ nya, H.Mansur Mante dan darah Banjar dari ibunya, Hj.Mardiah. Ia disebutsebut sebagai pandawa lima dalam internal DPP Partai Golkar. Sebagai calon Ketua Umum Golkar, Mahyudin merasa tertarik untuk maju dengan catatan Munaslub berjalan jujur atau adil. Menurut Wak­ il Ketua MPR ini, dirinya siap maju asal sesuai aturan partai dan akuntabel. Mahyudin berjanji akan merangkul se­ mua pihak yang berkonflik. Dengan begitu, Golkar bisa kembali bersatu. “Langkah prioritasnya, faksi yang sela­ ma ini bertikai, semua kelom­ pok, semua kader, disatukan kembali. Agenda 2017 dan Pileg 2019 harus disiapkan dengan baik,” ujarnya. “Saya dari awal, prinsip­ nya asal sesuai aturan AD/ ART, bisa dilaksanakan dan akuntabel, saya siap maju sebagai ketum dan hal ini bisa menyelesaikan konf­ lik berkepanjangan,” kata Mahyudin. Mahyudi merasa percaya diri untuk maju sebagai Ket­ ua Umum Golkar. Sebab dia yakin bisa memberi harapan yang kebuh baik bagi partai berlambang pohon beringin ini. Bahkan Mahyudin me­ nyebutkan, Golkar tidak ada harapan untuk lebih

baik jika dipimpin oleh para calon ketua umum yang su­ dah muncul ke publik. “Saya tidak melihat ada harapan Golkar besar di mereka. Itu penglihatan saya. Ini menurut pendapat saya. Dan saya punya keya­ kinan bahwa saya punya kemampuan untuk Golkar ini bangkit,” katanya. “Ketua umum (Ical) bi­ lang, kamu berani? Saya bilang saya terlahir tidak pernah takut. Kalau saya takut saya tidak akan sampai ke Jakarta,” sebutnya. Setya Novanto Setnov, begitu sapaan­ nya. Dia sempat duduk di kursi wakil rakyat selam tiga periode berturut-turut dan puncaknya menjadi Ketua DPR hingga akhirnya men­ gundurkan diri karena kasus rekaman dengan pengusaha Riza Chalid bocor ke public. Setnov termasuk pengu­ saha sukses yang mempu­ nyai banyak perusahaan di Batam dan Jakarta. Siapa sangka kesuksesan itu be­ rawal dari garis kemiskinan orang tuanya yang bercerai sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Dia memulai perjalanan hidupnya sebagai pengusa­ ha kecil-kecilan saat duduk di bangku kuliah dan hidup terpisah dengan kedua orang tua serta saudaranya. Setnov memulai bisnisnya dengan berjualan beras dan madu di Surabaya. Saat itu, ia berupaya untuk menjaga kelangsungan hidup di kota orang agar bisa terus kuliah dan menjadi orang sukses seperti yang ia citakan. Tak hanya itu, Setnov juga bekerja sebagai sales di sebuah dealer penjualan mobil di tengah kesibukan kuliahnya. Kepiawaiannya dalam memasarkan produk membuat pemilik dealer mempercayainya sebagai Kepala Penjualan Mobil di seluruh wilayah Indonesia Timur. Kembali ke Jakarta, Set­ nov yang telah meraih gelar sarjana muda melanjutkan pendidikannya di Universi­ tas Trisakti. Namun, modal yang ia dapatkan saat bek­ erja di dealer mobil habis digunakan untuk membayar biaya pendaftaran kuliah. Ia pun memutar otak untuk menjalankan bisnis kembali dengan membuka kios fo­ tokopi di dekat kampus. Di sinilah bakat bisnis pria kelahiran 12 Novem­ ber 1954 dimulai. Berkat kejujuran, kerja keras serta keuletannya, Setnov mulai mengembangkan bisnis yang diawali dengan perke­ nalannya pada ayah dari salah seorang teman. Ia diminta untuk mengem­ bangkan bisnis SPBU di daerah Cikokol, Tangerang yang kemudian berhasil ia kembangkan dan sukses. Tak berapa lama kemudian, bersama teman-temannya ia mulai mendirikan pe­ rusahaan yang bergerak di bidang peternakan. Kes­ uksesan demi kesuksesan akhirnya ia raih. Berhasil menjadi pengu­ saha sukses membuat ayah dari empat anak ini ingin mencoba terjun pada dunia lain. Akhirnya dunia politik yang ia pilih. Bermula den­ gan membuat buku tentang mantan presiden Soeharto saat itu, ia bersama temantemannya menerbitkan buku berjudul “Manajemen Soeharto”. Namun, buku tersebut dilarang beredar

pasca bentrokan Mei 1997. Merasa tertarik dengan dunia politik, Setnov mulai bergabung dengan Organ­ isasi Bahumas Kosgoro dan PPK Kosgoro 1957, menjadi anggota Partai Golkar, aktif di kepengurusan KONI serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Kini, Setnov tak hanya menjadi pengusaha sukses, karena kiprahnya di dunia politik pun kian ter­ uji ketika ia berturut-turut menjadi anggota DPR-RI selama tiga periode. Ade Komarudin Drs. Ade Komarudin, MH merupakan salah satu poli­ tikus senior yang telah men­ jabat sebagai anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut. Pria kela­ hiran Purwakarta tanggal 20 Mei 1965 ini sejak tahun 1997 telah berhasil duduk di kursi DPR RI hingga ta­ hun 2014. Kini, dia menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Mengawali karir politik dengan bergabung menjadi anggota partai Golongan Karya, karir politik Ade Komarudin terus menanjak. Ade Komarudin yang meru­ pakan alumnus Universi­ tas Islam Negeri, Jakarta ini di satu periode waktu pernah menjabat menjadi wakil sekretaris jenderal di dua organisasi kepemudaan yang berbeda, yakni Angka­ tan Muda Pembaharuan In­ donesia (AMPI) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sejak tahun 1993 hingga tahun 1998. Pada tahun 2010, Ade Komarudin melakukan langkah besarnya dalam karirnya dengan maju turut serta dalam bursa pemilihan ketua umum Sentra Or­ ganisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI. Ken­ dati saat itu Ade Komarudin mencalonkan dirinya dalam pemilihan tanpa didampingi adanya tim sukses, namun dirinya telah mendapat ban­ yak dukungan kuat dari sejumlah pengurus SOKSI di daerah. Selain mendapat dukun­ gan dari beberapa tokoh di daerah, Ade Komarudin juga memperoleh dukungan dari sejumlah tokoh Partai Golkar, seperti Akbar Tand­ jung. Setelah melalui proses pemilihan yang panjang, Ade Komarudin berhasil keluar sebagai pemenang. Ade Komarudin selan­ jutnya memimpin SOSKI dibantu seorang wakil ket­ ua umum, yakni Ria Rumata Aritonang, serta 22 orang ketua. Sekjen dijabat Lawrence Siburian den­ gan 23 wakil sekjen, serta bendahara umum dijabat Melchias M Mekkeng yang dibantu 23 wakil bendahara umum. Kepengurusan itu juga dilengkapi 22 depar­ temen. Dengan demikian, total pengurus sebanyak 150 orang. Pelantikan Ade beserta jajarannya sendiri dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010 dan dilakukan pendiri SOKSI Prof. Su­ hardiman yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakri. Syahrul Yasin Limpo Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan mantap maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Pernyataan itu disampaikan di Solo, Jawa Tengah. “Kalau memang itu men­

jadi tanggung jawab dan hanya untuk kepentingan negara dan rakyat, melepas­ kan apa yang ada di Makas­ sar juga nggak ada masalah,” kata dia. Menurut Syahrul, tak masalah putra daerah men­ jadi pemimpin partai besar seperti Golkar. Partai Golkar dan Indonesia, kata dia, har­ us dibangun dengan menaje­ men kesisteman yang lebih maju dan modern. “Harus berada di Jakarta atau tidak, itu kan urusan tanggung jawab. Dan saya tidak biasa main-main dengan tanggung jawab,” kata Gubernur yang memimpin Sulawesi Selatan dua periode itu. Syahrul mengatakan Solo menjadi kota pertama kun­ jungannya. “Saya berkun­ jung ke sini untuk menemui seluruh DPD Golkar yang ada di Jawa Tengah. Ini un­ tuk rekonsiliasi,” kata dia. Menurutnya, Jawa Ten­ gah adalah barometer. Ini ditandai dengan kekuatan DPD Jateng yang jauh lebih besar dari DPD lain. Sebelum rekonsiliasi den­ gan DPD di Jawa Tengah, Syahrul juga sempat men­ gunjungi Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Noto­ miharjo, di Sumber, Solo. Ke­ hadirannya untuk meminta izin meminta doa restu. “Sebagai orang timur saya hormat pada Presiden dan ibundanya. Sekedar menga­ takan saya minta izin masuk Solo. Pak Jokowi juga per­ nah ke Makassar. Waktu ke Makassar, dia juga sowan kepada ibu saya,” kata Syah­ rul yang dalam kesempatan tersebut belum sempat men­ gunjungi Makam Presiden Soeharto di Astana Giriban­ gun, Karanganyar, seperti caketum Golkar lainnya. Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto lahir pada tanggal 1 Oktober 1962 di jawa Timur tepatnya di kota Surabaya. Ia merupa­ kan Anggota DPRI RI peri­ ode 2009 sampai 2014 yang berasal dari Partai Golkar. Ia merupakan anggota Komisi VII DPR RI. Riwayat pendidikan Air­ langga tergolong lengkap. Ia mengenyam pendidikan sekolah menengah atas di SMA Kanisius, Jakarta pada tahun 1981. Kemudian ia melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Univer­ sitas Gajahmada (UGM), Yogyakarta pada tahun 1987. Ia juga sempat melanjutkan pendidikannya sampai luar negeri. Tercatat ia pernah menjadi mahasiswa Univer­ sity of Pennsylvania, Phila­ delphia, USA pada tahun 1993 dan mahasiswa Mo­ nash University, Australia pada tahun 1996 diman di Universitas ini ia mendapat gelar Master Of Bussiness Administration (MBA). Dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Mel­ bourne pada tahun 1997. Pribadi yang dikenal aktif ini merupakan Ketua Osis se­ lama menjadi murid SMA Ka­ nisius dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Sebagai dampaknya, ia sekarang telah memimpin beberapa perusahaan sep­ erti Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Direktur PT. Ja­ karta Prime Crane (1991), Presiden Direktur PT. Bisma Narendra, dan Komisaris PT. Sorini Corporation Tbk. Ia juga memimpin beberapa or­

ganisasi seperti Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekjen ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO). Karir politik Airlangga sendiri dimulai ketika ia berhasil terpilih menjadi Wakil Bendahara DPP Par­ tai Golkar periode selama periode 2004-2009. Ke­ mudian, suami dari Yanti K Isfandiary ini berhasil menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 setelah memenangi pemilu legis­ latif untuk daerah Pemili­ han Jawa Barat V. Airlangga merupakan pengagum ajaran Mahatma Gandhi. Ia memegang teguh prinsip mahatma Gandhi yang menyangkut tujuh hal yang harus dihindari yaitu kaya tanpa bekerja, kesenan­ gan tanpa kesadaran, penge­ tahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip. Pengamat politik dari Center for Strategic and In­ ternational Studies (CSIS), J Kristiadi melihat sosok Airlangga Hartarto sebagai figur yang diperkirakan dapat bersaing dengan Novanto dan Ade. Ia beranggapan, Airlangga mampu bekerja sama dan bisa mengakomodasi ke­ pentingan pemerintah. “Menurut saya, orang inilah yang paling nyaman di hati Jokowi dan JK,” kata Kristiadi. Namun, Kristiadi meragu­ kan sepak terjang Airlang­ ga, terutama jika Airlangga ditandingkan dengan Novan­ to dan Ade.”Enggak bisa, su­ sah. Medan itu bukan punya Airlangga. Medan itu milik Ical (Aburizal Bakrie). Ical kan punya Setnov,” ujarnya. Indra Bambang Utoyo Indra Bambang Utoyo, politikus senior Partai Gol­ kar nekat maju menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar saat Munas dengan dukungan kaum marginal. Tak muluk-muluk, Gol­ kar bersih dan semangat rekonsiliasi partai, menjadi visi-misi Indra untuk dapat melenggang ke kursi Gol­ kar 1. “Aku pasti siap, meski paling kecil logistiknya, tapi tetap aku maju, mosok ny­ erah karena enggak kuat fulus,” katanya. Indra mengaku, lawan­ nya nanti dalam Munas cukup berat. Ketua DPR Ade Komrudin dan Ketua Frak­ si Setya Novanto diyakini bakal maju dalam pemilihan ketum tersebut. “Akom didukung Jusuf Kalla dan Setnov didukung Aburizal Bakrie, aku cuma didukung kaum marginal,” ungkapnya. Indra pun berharap, caracara transaksional dengan membeli suara dapat diting­ galkan dalam Munas nanti. Apalagi Indra hanya memi­ liki semangat untuk mema­ jukan golkar ke depan. “Kalau enggak laku ya sudah, artinya begitulah Golkar,” ujar Indra. “Karena itu, saya ingin masuk membersihkan Gol­ kar. Membawa Golkar ber­ sih berwibawa dan solid kembali di mata publik,” imbuh Ketua DPP Partai Golkar ini. Priyo Budi Santoso Pria kelahiran Treng­ galek, Jawa Timur, 30 Maret 1966 ini memilih Golkar

karena sejalan dengan pe­ mikirannya. Loyalitasnya sebagai kader pun sudah tak diragukan lagi, bertahuntahun ia mengabdikan diri pada partai berlambang pohon beringin itu. Semasa mahasiswa, Priyo membekali dirinya den­ gan aktif di berbagai fo­ rum dan kelompok diskusi. Pada saat itu, di berbagai kampus besar di Indonesia sedang menjamur lahirnya kelompok-kelompok dis­ kusi seperti di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makasar, dan Padang. Untuk ukuran seorang ak­ tivis dengan setumpuk kegia­ tan, prestasi akademisnya ter­ bilang cukup cemerlang. Indeks prestasinya hampir mendekati cum laude, Priyo pun lulus dengan pujian. Ia yakin bahwa seorang aktivis mahasiswa merupakan tunas pemimpin bangsa masa depan, oleh kar­ ena itu harus dibekali den­ gan ilmu yang memadai serta pengetahuan yang luas. Tanpa semua itu, kepemimpinan akan kosong dari nilai-nilai, miskin visi, hampa substansi dan tidak berkarakter. Priyo juga menyuarakan cita-citanya lewat tulisan. “Tumbangnya Sebuah Di­ nasti” menjadi salah satu tulisannya yang menggu­ gat peran mahasiswa yang dinilai semakin nihil dalam pentas pergerakan dan pe­ rubahan sosial di tanah air saat itu. Ibarat dinasti yang mewarisi sejarah, seharus­ nya mahasiswa selalu tampil di garda terdepan bahkan siap menjadi martir untuk setiap jengkal perubahan zamannya. Karyanya yang lain ada­ lah buku berjudul “Birokra­ si Pemerintah Orde Baru: Perspektif Kultural dan Struktural”. Buku terbitan Rajawali Pers yang telah beberapa kali naik cetak ini mendapat pujian dari Prof. Dr. Moeljarto Tjokrowinoto (alm), Guru Besar Ilmu Ad­ ministrasi Negara UGM sebagai buku yang paling lengkap mengungkap gurita politik birokrasi pada zaman Orde Baru. Selain buku, ratusan artikel, makalah, dan opini yang tersebar di berbagai media massa, buku ilmiah, seminar, kajian, dan diskusi telah dihasilkan ayah empat anak ini. Sebagai politisi muda, Pri­ yo menyadari keterbatasan wawasannya. Oleh karena itu, alumni Fisipol UGM ini tak henti-hentinya belajar, termasuk pada para penda­ hulunya, seperti Proklama­ tor Bung Karno dan mantan Presiden Soeharto. Kedua tokoh itu di mata Priyo telah banyak berjasa dalam per­ jalanan republik ini. Bung Karno, tutur mantan Direktur Eksekutif Cides ini, memiliki keberanian yang tidak dipu­ nyai banyak orang. Sementara Pak Harto adalah sosok pendi­ am tapi banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa. Pria yang pernah gigih mengawal duet SBY-JK ini tak gentar menghadapi rintangan dan halangan. Sebagai politikus, Priyo ter­ masuk pribadi yang memi­ liki insting politik yang kuat, ia pandai menempatkan diri pada posisi gerak yang te­ pat. Meski demikian, Priyo tak ingin menjadi orang yang ambisius, ia tetap ingin hidupnya mengalir bak air, namun kalaupun ada gelom­ bang besar menghadang, ia tak gentar menghadapinya. nobs/ati/jor/fat/uwa www.lensaindonesia.com


patgulipat

4

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

“Biarkan Meja Belajar Yuyun Kosong, Biar Kami Selalu Ingat” Tragedi Siswi SMP Diperkosa 14 Pemuda dan Dibunuh, Para Pelaku Layak Dikebiri Meja dan kursi Yuyun selalu lembab dan basah. Bahkan kini, meja itu dibiarkan kosong agar selalu bisa dikenang sebagai teman yang baik. Posisi meja dan kursi tem­ pat belajar Yuyun, siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, yang tewas mengenaskan di tangan 14 pemuda, hingga kini masih terlihat kosong. Meja dan kursi tempat belajar Yuyun tepat berada di dekat pintu masuk kelas I sekolah itu, atau di kiri depan. Posisi ini cukup meng­ gambarkan bahwa Yuyun merupakan siswi yang rajin dan berprestasi. Meja dan kursi itu sudah diganti pihak sekolah karena meja dan kursi yang sering digunakan Yuyun, menurut teman sekelas Yuyun, secara aneh selalu basah setelah jasad Yuyun ditemukan tewas menge­ naskan di dasar jurang. Beberapa teman sekelas Yuyun mengisahkan ke­ pribadian Yuyun yang baik dan pintar tampak menahan tangis saat menunjuk tem­ pat duduk Yuyun di kelas. “Kami sempat ketaku­ tan dan sedih jika melihat meja Yuyun yang selalu lembab, basah, secara aneh itu. Makanya guru beri­ nisiatif mengganti meja dan kursi yang sering dipakai Yuyun dengan meja dan kursi lain,” kata Ma, teman sekelas Yuyun yang lain. Kejadian ganjil itu juga dibenarkan seorang tata u sa h a s e ko l a h , Te g u h . Menurut Teguh keane­ han tersebut terjadi sejak Yuyun dinyatakan hilang dan ditemukan meninggal secara mengenaskan. “Kami tak mau murid lain selalu se­

dih dan takut melihat meja Yuyun selalu basah secara aneh, akhirnya meja Yuyun kami ganti. Meja yang biasa dipakai Yuyun kami simpan di gudang sekolah,” ujar Teguh. Hingga kini, kursi terse­ but masih terlihat kosong. Tak ada satu pun siswa yang menduduki kursi Yuyun tersebut. Seorang sahabat Yuyun, Rm, mengatakan bahwa kursi tersebut dibiarkan kosong bukan karena siswa takut menempatinya, me­ lainkan untuk lebih meng­ hormati Yuyun. “Biarkan posisi belajar Yuyun kosong agar kami ingat kalau Yuyun sebenarnya masih tetap ber­ sama kami, dia kawan kami yang baik,” kata Rm. Lebih lanjut, Rm mengi­ sahkan penyesalannya tak dapat mengantar pulang Yuyun saat kejadian itu. Ia mengatakan, saat itu Yuyun bersikukuh minta diantar pulang oleh Rm mengunakan motor milik Rm. Rm bersedia mengantar Yuyun, namun, kata dia, mendadak motor milik Rm rusak sehingga tidak bisa mengantar Yuyun. “Motor saya rusak, hingga saya tak bisa antar dia,” kata Rm mengenang kala itu. Setelah itu, Rm tak da­ pat lagi bermain dan belajar bersama Yuyun. “Rumah saya memang tidak searah dengan rumah Yuyun, ber­ beda arah, jadi saat itu ia pulang sendiri,” kata Rm.

Sementara itu, ibunda Yuyun, mengatakan bahwa ketika itu sebenarnya ada guru yang akan mengantar pulang Yuyun. Namun, kata dia, Yuyun menolak tawaran ibu gurunya itu. “Yuyun bi­ asanya pulang diantar guru, kawan sekelasnya, atau sau­ dara lelaki kembarnya Yy. Namun, hari itu ia terpaksa pulang sendiri dan melewati jalan sepi lalu dicegat 14 pe­ muda itu,” kata ibu Yuyun. Kematian Yuyun, siswi Kelas VIII SMP Negeri 5 Satu Atap itu memang tragis. Gadis 14 tahun itu diperkosa bergiliran oleh 14 remaja mabuk. Polisi menggelar rekons­ truksi kasus pemerkosaan disertai pembunuhan Yuyun di Desa Kasie Kasubun, Pa­ dang Ulak Tanding, Raja Lembong, Bengkulu, Senin (2/5). Pada rekonstruksi ini tergambar bagaimana 14 pelaku melakukan tindakan kejinya kepada Yuyun. K a d i v H u m a s Po l r i Brigjen Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5) memaparkan, proses rekon­ struksi hanya melibatkan 12 pelaku, sedangkan dua lainnya masih buron. Dari rekonstruksi, tambah dia, penyidik bisa menyusun rangkaian kronologi, yang bisa menjadi bahan penyu­ sunan berkas perkara. Dari hasil rekonstruksi, beber Boy, 14 pelaku se­ cara bergilir menyetubuhi Yuyun. Bahkan di antara mereka, ada juga pelaku yang mengulangi tindak pe­ merkosaan. Padahal kondisi Yuyun sudah tidak berdaya, terkulai lemas hingga akhir­ nya tak bernyawa. “Jadi ini tindakan yang

Kursi dan meja belajar Yuyun setelah diganti dengan yang lain, sementara meja belajar yang sering digunakan Yuyun disimpan di gudang sekolah karena selalu basah dan lembab.

Yuyun (kanan) hilang awal April lalu dan ditemukan sudah meninggal dunia.

sangat tidak manusiawi dan tidak beradab,” tegas Boy. Peristiwa itu bermula saat 14 pelaku mengumpul­ kan uang untuk membeli tuak sebanyak 14 liter di salah satu warung di desa Kasie Kasubun. Kemudian 14 pelaku itu mengadakan pesta tuak di sebuah kebun pada Sabtu (2/4). Usai berpesta masih hari yang sama, sekitar pukul 12.00 WIB para pelaku ke­ luar dari kebun dan ber­ kumpul di pinggir jalan dan 14 pelaku itu masih dalam kondisi mabuk. Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, korban melintas di jalan dekat kebun karet usai pulang sekolah. Korban masih menggunakan sera­ gam sekolah dan membawa pulang taplak meja serta bendera merah putih untuk dicuci di rumah. Dalam kondisi mabuk, pelaku mencegat korban dan berusaha memeluk. Yuyun pun berontak dan berusaha melawan, hal itu membuat pelaku se­

Draft Hukuman Kebiri Disiapkan Sehubungan dengan tra­ gedi yang menimpa siswa SMP Yuyun (14 thun) yang sangat menggugah dan men­ gusik perasaan kemanu­ siaan, Menteri Koordina­ tor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Ma­ harani menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas tragedi yang dialami dan wafatnya Yuyun. “Semoga amal ibadah almarhumah diterima Al­ lah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ke­ tabahan,” ujar Menko PMK Puan Maharani di Jakarta, Rabu (4/5). Menko PMK mengutuk perbuatan pelaku dan mem­ inta agar aparat hukum da­ pat memberikan hukuman yang maksimal. “Pemerin­ tah telah menyiapkan draft Perppu UU 35/2014 tentang perlindungan anak dengan menambahkan hukuman tambahan maksimal (hu­ kuman ‘kebiri’) bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak,” ujar Puan. Menko PMK menambah­ kan pemerintah akan terus berkoordinasi untuk men­ ingkatkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak antara lain penguatan sosial­ isasi dan edukasi di sekolah, keluarga, dan media. “Pengembangan deteksi dini kekerasan terhadap anak, penyusunan Perpres tentang Perlindungan Pe­

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

www.lensaindonesia.com

serta Didik dari Kekerasan di Lingkungan Pendidikan serta membangun sistem informasi tindak kekerasan terhadap anak,” ucap Puan. Rencana pemerintah itu pun mendapat respons positif dari Polri. Boy Rafli Amar mengatakan, penerapan huku­ man kebiri sudah semestinya didukung. “Itu bagus dan kami dukung,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (4/5). Hanya saja, kata Boy, Polri memang masih terus menunggu rencana peme­ rintah itu tertuang dalam undang-undang. Sebab, saat ini pemerintah masih terus mengkaji penerapan kebiri terhadap predator seksual. “Kita tunggu saja nanti ba­ gaimana hasilnya,” ucap dia Sementara itu Direktur Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Un­ tuk Perempuan dan Anak (PUPA) Bengkulu, Susi Han­ dayani, mengatakan, kasus yang menimpa Yuyun, mer­ upakan kejahatan kemanu­ siaan dan merendahkan martabat perempuan. Susi kembali menegas­ kan, kasus perkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun oleh 14 orang, meru­ pakan kasus kejahatan dan pelanggaran paling serius terhadap hak perempuan. Selain itu, tegas Susi, kasus tersebut merupakan keja­ hatan luar biasa. Bahkan, terang dia, kekerasan ter­ hadap Yuyun, merupakan

salah satu bentuk pelang­ garan Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana yang telah ditentukan dalam De­ klarasi Umum Hak Asasi Ma­ nusia tahun 1948, UU RI No. 7 tahun 1984, tentang Pengesa­ han Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Bahkan, terang Susi, kasus tersebut sudah me­ langgar terhadap 12 Jenis Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi terkhusus hak untuk, hak untuk hidup, hak atas kemerdekaan dan keamanan, hak untuk bebas dari penganiayaan dan per­ lakuan buruk. ‘’Dilihat dari tindakan para tersangka, ini adalah kejahatan kemanusiaan dan kejahatan luar biasa. Maka kita meminta para tersangka dapat dihukum seberat-beratnya,’’ tegas Susi, Rabu (4/5).

Susi menambahkan, hu­ kuman-hukuman untuk pelaku kejahatan seksual atau perkosaan kerapkali tidak memenuhi rasa kea­ dilan perempuan. Pasalnya, kata dia, setiapkali perko­ saan terjadi, perempuan selalu dipersalahkan, atas cara berpakaiannya, bu­ kan menghujat tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku perkosaan. Susi mencontohkan, pada kasus Yuyun sempat dicuat­ kan ketika sosok Yuyun pulang sekolah sendiri menuju ru­ mah. Selain tu, cara berpaka­ ian korban yang mengenakan pakaian seragam pramuka juga ikut disalahkan. ‘’Korban adalah korban. Tidak dapat disalahkan da­ lam hal ini. Hal ini harus ada pemenuhan kebenaran pada korban, bukan untuk disalahsalahkan kepada korban,’’ tegas Susi lagi.n

Kebun karet tempat ditemukannya jenazah Yuyun.

makin emosi dan bertindak anarkistis. Kemudian, para pelaku m e ny e r et k o r b a n l a l u memperkosa Yuyum. Usai melaampiaskan tindakan bejatnya, pelaku mengikat tubuh korban dan mem­ buangnya ke jurang. Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga menu­ tupi tubuh korban deng­ an dedaunan kemudian kembali ke rumah masingmasing.

Perbuatan biadab yang dilakukan para pelaku ter­ hadap Yuyun rupanya tak diikuti dengan rasa penye­ salan. “Mulut saja menga­ takan menyesal,” kata Ka­ polsek Padang Ulak Tanding (PUT) Kab Rejanglebong, Bengkulu, Iptu Eka Chan­ dra, Selasa (3/5). “Tapi kita lihat dari perangai mereka sama sekali tidak menunju­ kan rasa penyesalan.” Selama dalam proses pemeriksaan, para pelaku malah menunjukan sikap cuek. mereka juga menjawab berbelit-belit saat ditanya, bahkan ada yang mengaku tak ikut memperkosa. “Mereka di tahanan

malah tertawa,” ujar Eka geram. “Diperiksa juga ke­ lihatan santai. Sama sekali sikapnya tidak menunjukan penyesalan. Saya saja geram melihat perangai mereka.” “Memang mereka itu sama sekali seperti men­ ganggap tak ada masalah,” tegasnya kembali. “Ya ka­ lau ditanya, jawabannya katanya menyesal. Tapi perangainya selama di tah­ anan tidak menunjukkan penyesalan.” Eka menjelaskan, keem­ pat belas pelaku rata-rata merupakan remaja warga kecamatan PUT. Total ada 14 pelaku pemerkosaan dan dua pelaku masih diburu. n

“Hanya Anak Harta Aku”

Ibu Yuyuin (kanan) menuntut agar pelaku dihukum seumur hidup.

Orang tua Yuyun meng­ atakan mereka berharap 14 tersangka yang memperko­ sa anaknya beramai-ramai dihukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah secara hukum. “(Keluarga) minta hu­ kum yang seberat-beratnya pelaku, kalau sebatas 10 tahun aku tak nyaman ras­ anya. Aku minta apakah seumur hidup itu (misal­ nya)...,” kata Yana, 30, ibu Yuyun. “Karena aku tidak pu­ nya harta, hanya anak lah harta aku. Itulah yang aku perjuangkan dalam hidup aku. Anakku cuma dua, yang perempuan Yuyun, yang laki-laki Yayan, kembar.” Yana menggambarkan putrinya sebagai siswi yang cerdas. Dalam keseharian, di mata keluarga, Yuyun dike­ nal sebagai anak yang patuh dan sangat berbakti kepada

orang tua. Tidak pernah sekali pun Yuyun memban­ tah perintah maupun me­ langgar aturan yang dibuat bapak dan ibunya. Setiap hari Yuyun yang ditinggal hanya berdua dengan Yayan harus memasak, mencuci, dan membersihkan rumah serta menyiapkan perleng­ kapan sekolah sendiri. “Walau kami orang upah­ an bapaknya nguli, tapi citacitanya jadi guru. Sekolah dari SD sampai SMP juara terus, dan dapat piagam,” kata Yana. Dia mengatakan Yuyun juga rajin salat dan mengaji. “(Saya sering pesan) Salat yang rajin, kita orang gak punya, cuma bisa minta sama Allah.” Samitum, yang tinggal di sebelah rumahnya juga me­ nambahkan bahwa selama hidupnya gadis kecil itu tidak pernah nakal. “Dia gadis yang

Kediaman keluarga Yuyun.

ceria, tidak banyak berulah, ramah juga sama temannya. Rata-rata keluarga disini sayang semua sama dia.” Yana mengingat jan­ ji terakhirnya pada anak perempuannya itu, yaitu membelikan handphone android yang sangat dia in­ ginkan. Dulu, karena kon­ disi keluarga tidak mampu, kedua orang tuanya tidak bisa mengabulkannya. “Nak, lebih baik kita beli papan buat rumah, dari pada hape. Belajarlah dulu, tamat­ kan sekolah dan dapat juara, nanti ibu belikan,” kata Yana mengenang apa yang dikata­ kan kepada anaknya. Namun setelah kejadian naas itu, orang tua Yuyun kemudian memberikan sumbangan ke masjid seba­ gai ganti janjinya membeli telepon seluler. “Kami beri­ kan kepada masjid, terserah masjid nanti beli apa, yang penting janji kami sudah sampai,” ungkap Yana. Tetangga Yuyun menga­ takan menyusul kejadian tragis itu, “anak-anak di sini khususnya yang perempuan pasti naik ojek, biar pun seri­ bu dua ribu bayarnya, karena takut juga ada lagi kejadian.” Seorang warga sekitar ke­ bun karet tempat ditemukan­ nya mayat Yuyun, yang tidak ingin disebut namanya menga­ takan, “Biasanya ramai orang kebun jalan lewat sini, karena orang berladang. Kejadian ini baru .n jn/tri/ans/si/bc

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Rahman Wakil Pemimpin Redaksi: Novianto Aji Dewan Redaksi: Joko Irianto Hamid, Arief Rahman, A Sukma Sonata, Mohammad Ridwan Redaktur: Andiono Hernawan, Redaktur Ekbis: Andika Eldon Koordinator Jakarta: Endang Saputra, Reporter : Yuanto, Rudi Purwoko, Winarko, Fatah Sidik, Widji Ananta Staf Redaksi: Ian Kurima, Iwan Christiono, Dimas Angga Perkasa, Sarifah Aini, Mohammad Rofik Sekretaris Redaksi: Dina Kurniawati Jawa Barat: Sarkoni Asyeh (Ronny), Caca Cariwan, Ahmad Syukri (Biro Bandung), Hafidz Mabrur (Tangsel), Aji Dewa Roisky (Malang Raya), M Ibnu Al Farabi (Jombang), Joko Andi Setiawan (Probolinggo), Biro Semarang, Kendal: Eko Purwanto Biro Sidoarjo: Bram (Kabiro), Alvian Pemimpin Umum: Joko Irianto Hamid Pemimpin Perusahaan: Sukma Sonata Dewan Direksi: Nina Martini, Arief Rahman, A Sukma Sonata  Staf Keuangan: Rewina Widorini Marketing Manager: Surya Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Pandu ( 0856 3144 887) Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber


parlemen

5

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Hindari Sistem Kontrak Untuk Pendamping Desa Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Prancis di Kupang, Selasa, (3/5/2016) meng­a­­takan bahwa Komisi V DPR telah bersepakat untuk menghindari sistem kontrak untuk pemdamping dana desa. “Kesepakatan Komisi V dengan Menteri Desa adalah manfaatnya dana desa, siapa yang menerimanya harus jelas, dan diharapkan penggunaannya melalui

pemberdayaan masyarakat setempat, ”jelas Menurut Fary, ada dua kriteria didalam permasalahan dana desa ini, yaitu pemberdayaan masyarakat setempat dan kriteria dari pendamping desa haruslah masyarakat setempat. “Kita sepakati, kita minta manfaatkan anak-anak atau masyarakat setempat, bagaimana membangun per-

temanan untuk penya­luran dana desa. Kalau pendam­ ping desa didatangkan dari luar, mereka tidak akan bisa diharapkan, karena orang luar tidak tahu kondisi desa yang mereka datangi, tidak mengetahui tokohtokoh setempat, Jadi akan sulit untuk menyalurkan dana desa tersebut,”terang Fary. Lebih lanjut, ia menam-

bahkan, bahwa dari pelaksanaan penyaluran dana desa tahun 2015, masih ba­ nyak kekurang­an dan perlu diperbaiki. “Komisi V DPR RI telah melakukan evaluasi penya­ luran dana desa dan banyak kekurangan dan banyak hal yang perlu diperbaiki. Tahun ini diharapkan lebih baik,” kata politisi Partai Gerindra itu.nkre

Anggota Komisi V DPR RI Fary Djemi.

Dipertanyakan, Lolosnya Marry Jane Dalam Eksekusi Mati Jilid Tiga Bukan hanya Marry Jane, tapi terpidana mati narkoba yang namanya disebut-sebut, sebenarnya tidak masuk dalam daftar yang akan dieksekusi dalam gelombang ketiga ini. Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mempertanyakan posisi Marry Jane sebagai narapidana yang sebelumnya masuk dalam daftar eksekuti mati jilid tiga, namun namanya tidak terdapat di daftar nama eksekusi mati jilid tiga tersebut. Bambang menegaskan dirinya akan menanyakan langsung ke Kejaksaan Agung di dalam rapat dengan kejaksaan agung usai reses mendatang, terkait pertimbangan apa yang ada, sehingga Marry Jane tidak di eksekusi mati jilid tiga tersebut. “Menurut saya, bukan hanya Marry Jane saja, tapi terpidana mati narkoba yang namanya disebut-sebut dan kemarin sudah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan juga sebenarnya tidak masuk

dalam daftar yang akan dieksekusi dalam gelombang ketiga ini. Ini juga menimbulkan pertanyaan dan nanti juga akan kita pertanyakan ke Keja­gung apa yang melatar belakangi penundaan hukuman mati di gelombang ketiga ini terhadap napi narkoba itu,” terang Bambang, saat Tim Kunker Komisi III DPR melakukan kunjungan ke Lapas mataram, NTB, Senin (2/5/2016). Sementara itu, di tempat yang sama, anggota komisi III DPR RI I Putu Sudiartana menegaskan, bahwa keputusan hukuman mati merupakan domain pemerintah, dan DPR hanyalah sebagai pengawas Konstitusi. Namun, politisi partai Demokrat dapil Bali tersebut memaparkan, jika me-

Perppu Kebiri Perlu Kesungguhan Pemerintah Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengakui belum ada aturan yang tegas terhadap pelaku kejahatan seksual kepada anak-anak yang menimbulkan efek jera. Karena itu kalau pemerintah mau mengeluarkan Perppu itu sepenuhnya kewenangan eksekutif. “Perppu tentang kebiri sepenuhnya tergantung keseriusan pemerintah. Apakah akan membiarkan kasus kekerasan seksual anak atau segera keluarkan Perppu, sebab wacana ini sudah lima bulan lalu,” ujarnya kepada pers di sela-sela kunker ke Pontianak, Selasa (3/5). Pimpinan Komisi VIII DPR yang membidangi agama, sosial dan perlindungan anak ini mengatakan soal penerbitan Perppu nanti muncul kontroversi

bisa dijelaskan kemudian. Perlunya regulasi terhadap kekerasan seksual anak ini sangat mendesak sebab belum ada aturan yang tegas dan membuat jera. Terkait masih maraknya aksi kekerasan seksual anak seperti menimpa Yuyun yang diperkosa 14 anak dan dibunuh, Saleh menghimbau agar hal serupa tidak terjadi maka aparat harus tegas. Sejak awal harus diantisipasi bila terjadi hal yang mencurigakan segera ditindak seperti pesta miras. Selain itu, peran masyarakat diperlukan bila terjadi hal yang membahayakan dan mencurigakan segera bertindak dan melaporkan kepada pihak berwajib. Karena kekuatan dan ketahanan terletak di masyarakat maka harus diantisipasi bersamasama.nmp

Komisi III Dukung Status Polda Sulut jadi Tipe A Status Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) akan diusulkan menjadi tipe A, kata anggota Komisi III DPR RI Herman Herry di Manado, Selasa (3/5). “Kami tidak bisa bilang kapan, tapi pada masa persidangan nanti kita akan usulkan sehingga tahun ini bisa diputuskan,” kata herman Herry saat kunjungan kerja di Manado. Di Indonesia, polda-polda yang telah berstatus tipe A adalah Polda Aceh, Polda Sumatera Utara, Polda Sumatera Selatan, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, Polda Bali, dan Polda Kalimantan Timur, Polda Sulawesi Selatan dan Polda Papua. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan mengatakan,

Anggota Komisi III DPR RI Herman Herry.

pihaknya masih menunggu usulan tertulis Kapolda Sulut Brigjen Polisi Wilmar Marpaung. “Ketika berstatus tipe A, Pak Olly (Gubernur) semakin kuat didukung oleh aparat kepolisian yang ada. Sudah memang layak naik tipe A dan akan diikuti dengan penambahan personel,” katanya.nkar/ans

Anggota komisi III DPR RI I Putu Sudiartana.

mang keputusan yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini kejaksaan agung adalah yang terbaik bagi kelang-

sungan negeri ini, selama itu juga DPR mendukung. Mengingat, menurut Putu, jika kasus Marry Jane bers-

inggungan soal human trafficking sudah pasti kedua negara yang bersangkutan yaitu Indonesia dan Filipina

Parlemen Indonesia-Korea Bahas Empat Topik Utama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, menerima kunjungan Ketua Asosiasi Persahabatan Anggota Parlemen Indonesia-Korea dan Ketua Komite Ekonomi Partnership, Ahn Hong-Jun. Ada empat topik utama yang menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral ini, kerjasama investasi ekonomi, pertahanan, pelatihan Saemaul Undong, serta peningkatan bidang pertanian. “Saya menerima kunjungan dari Ketua GKSB Korea Mr. Ahn, anggota parlemen dari Korea. yang memang menjadi ketua persahabatan parlemen Indonesia-Korea. beliau juga sangat sering datang ke Indonesia. Hal ini juga untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dan Korea,” papar Fadli, di Gedung DPR, Rabu, (4/5/2016). Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan, kerjasama dalam bidang ekonomi yang dibahas adalah, investasi Korea di Indonesia. Fadli menguraikan investasi yang dikehendaki Indonesia adalah penanaman modal yang senantiasa melibatkan tenaga kerja lokal. Sehingga dengan hal itu, tambah Fadli, ada transfer of knowledge kepada para pekerja lokal. Mengambil pelajaran dari Tiongkok yang berinvestasi namun tidak melibatkan tenaga kerja lokal, bahkan buruh pun ditrasnfer dari negara asalnya. Fadli tidak mengkhendaki hal demikian. Terkait kerja sama dalam bidang pertahanan Fadli mengatakan,”Selain kerjasama investasi ekonomi, juga kerjasama di bidang pertahanan. Seperti Indonesia memesan tiga kapal

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

selam, dan juga jet fighter dari Korea Selatan.” Fadli juga menunjukkan ketertarikannya pada Saemaul Undong, yakni gerakan pembangunan pedesaan di Korea Selatan. Dia mengkhendaki agar pelatihan pembangunan pedesaan bisa juga ditularkan ke Indonesia. Saemaul undong merupakan gerakan perubahan dan reformasi pedesaan untuk menuju kehidupan yang lebih baik. “Saya sa-

rankan agar Korea Selatan membuka Saemaul Undong di Indonesia,” harap Fadli. Terkait kerja sama dalam peningkatan bidang pertanian, Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) priode 2010 - 2015 mengatkan, “Petani Indonesia belajar ke Korea, karena mereka selain produksi pasca produksi juga tinggi, mereka juga luar biasa memiliki teknologi pertanian.” nek/and

akan bersinergi dalam menyelesaikannya. “Tanggapan kami, terutama saya dari dapil Bali me-

lihat, bilamana itu bermanfaat bagi negara lanjutkan, apa yang dilaksanakan oleh Presiden atas nama negara silahkan. Mungkin ada hubungan yang mesti harus dijaga dengan baik antara Filipina dan Indonesia, mesti harus kita jaga, saya objektif melihat kebijakan Jokowi, dan saya selaku pribadi mendukung bila itu ada kepentingan yang lebih besar demi negara kita bersatu,” tandas Putu. Seperti diketahui, Jaksa Agung M. Prasetyo mengatakan persiapan dan koordinasi pelaksanaan eksekusi mati tahap ketiga sudah dilakukan dan hanya menentukan tanggal pelaksanaannya. Prasetyo juga mengungkapkan dalam eksekusi mati tahap ketiga ini, terpidana mati Marry Jane asal Filipina, kembali ditunda. Sebelumnya, dia ditunda eksekusinya setelah dia mengaku sebagai korban human trafficking atau perdagangan manusia.ndya/nad

DPR Dukung Saham Newmont Dijual Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mendukung penuh saham PT Newmont Nusa Tenggara dilepas atau dijual ke perusahaan lain namun dengan syarat harus dibangun smelter atau pabrik pengolahan hasil tambang. “Boleh saja (saham) PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dijual, tetapi dengan syarat, pembelinya harus membangun smelter,” kata Kurtubi kepada wartawan di Mataram, Selasa (3/5). Pe r ny a t a a n Ku r t u b i terkait dengan munculnya tawaran dari PT Medco Energi Internasional Tbk yang ingin mengambil alih 100 persen saham milik PT NNT. Kurtubi mengaku bahwa usulannya telah disampaikan ke Komisi VII DPR RI terkait munculnya sejumlah tawaran dari berbagai perusahaan untuk menguasai saham PT NNT yang terletak di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. “Usulan ini sudah saya sampaikan ke Komisi VII DPR RI, dan akan saya perjuangkan,” ujarnya. Menurut Kurtubi, dengan adanya smelter berdiri di lahan PT NNT, akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pemerintah maupun masyarakat setempat. “Hasil produksi dari smelter ini kan jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan harus mengirimkannya lagi ke Gresik,” ucap Kurtubi. Perbincangan soal saham PT NNT ini juga mendapat tanggapan dari sejumlah petinggi yang duduk di kursi DPRD NTB karena harga saham PT NNT saat ini diketahui mengalami penurunan.

Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi.

Wa k i l K e t u a D P R D NTB Abdul Hadi menyatakan pihaknya mendukung pelepasan enam persen saham milik daerah yang ada di PT NNT. “Pihak yang tertarik ingin membeli saham ada dari dalam negeri, salah satunya PT Medco. Kalau ada tawaran, mereka bisa saja menjadi pengelola,” katanya. Sehubungan dengan tawaran tersebut, DPRD NTB menyarankan agar PT Daerah Maju Bersaing (DMB), yang merupakan hasil patungan pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat untuk melepas kepemilikan enam persen saham daerah yang ada di PT NNT. Dengan pertimbangan, kata dia, hasil penjualan sahamnya bisa dialihkan untuk hal yang lebih produktif bagi pembangunan daerah. “Lebih optimal kalau investasi itu dialihkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur atau menambah modal di Bank NTB dan Bank BPR yang sahamnya dimiliki daerah,” ujarnya. ndhi/ans www.lensaindonesia.com


analisa

6

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Akbar Tandjung: Iuran Rp 1 Miliar Caketum Bakal Menjadi Preseden Buruk Munas pada zaman Orde Baru, sama sekali tidak ada iuran Rp 1 miliar bagi caketum. Berikan saja secara terbuka kepada para stakeholder, termasuk kepada para senior. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, tidak sependapat dengan adanya iuran wajib sebesar Rp 1 miliar yang mesti disetor calon ketua umum (caketum) Partai Golkar. Akbar khawatir kebijakan itu berdampak negatif. “Soalnya kalau sudah dimulai di pusat, bukan tidak mungkin juga dilakukan di provinsi. Bukan tidak mungkin lagi dilakukan di kabupaten/kota. Dan bahkan bukan tidak mungkin dalam pemilihan-pemilihan pengurus kecamatan. Bahkan juga pengurus desa,” kata bekas Ketua Umum Partai Golkar itu di Jakarta. Berikut petikannya: Soal iuran wajib Rp 1 miliar bagi caketum, sikap Anda? Soal iuran, sejak awal sebetulnya saya tidak setuju ada iuran.

Kenapa? Ya, partai ini kan organi­ sasi perjuangan. Organisasi perjuangan itu seyog­ yanya diisi orang-orang yang memiliki idealisme perjuangan. Yang memiliki nilai-nilai gagasan-gagasan yang akan diperjuangkan. Bisa dijelaskan? Dalam perspektif itu, orang-orang yang memiliki idealisme perjuangan dan gagasan yang diperjuangkan, biasanya mereka datang dari latar belakang yang bukan orang yang mempunyai sumber dana yang besar. Atau apalagi pengusaha. Jadi karena itu tentu saja akan menyulitkan orangorang yang mempunyai keterpanggilan dalam politik untuk jadi pemimpin. Kalau misalnya ada keharusan untuk memberikan kontribusi dalam jumlah yang cukup

signifikan, itu juga akan berdampak. Apa dampaknya? Dia jadi berpikir, walaupun idealismenya untuk bangun partai ini mempunyai nilai yang cukup tinggi, yang betul-betul dibutuhkan, akibatnya mereka tidak bisa ikut. Dan ditambah lagi, yang saya khawatir, ini akan menjadi preseden. Maksudnya? Kalau sudah dimulai di pusat, bukan tidak mungkin juga dilakukan di provinsi. Bukan tidak mungkin lagi dilakukan di kabupaten/ kota. Dan bahkan bukan tidak mungkin dalam pemilihan-pemilihan pengurus kecamatan. Bahkan juga pengurus desa. Jadi nuansa uang itu bukanlah hal yang biasa dalam politik. Partai politik itu adalah organisasi yang memperjuangkan gagasan-gagasan, pikiran-pikiran, pandang­ an-pandangan, yang semuanya itu bermuara kepada memberikan kebaikan kepada masyarakat, kepada bangsa dan negara.

Memberikan kesejahte­ raan kepada rakyat, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Dalam konteks itu, belum tentu mereka punya kemampuan keuangan yang cukup. Walaupun saya tahu, banyak juga yang punya kemampuan keuangan, tapi juga punya gagasan yang tidak kalah bagusnya. Tapi bagusnya kalau urusan kepemimpinan politik yang bermuara pada pengabdian bagi bangsa dan rakyat, seyog­y anya nuansa uang kita hindari. Kalau partai mengalami kesulitan pendanaan? Ya kalau memang kesulitan, terutama dalam pengadaan Munas ini, ya sejauh partai menyampaikan secara terbuka di mana hambatannya, dan mengajak seluruh stakeholder memberikan kontribusi, saya yakin juga pasti akan banyak. Tapi jangan dipatok Rp 1 mi­liar khusus bagi caketum. Berikan saja secara terbuka kepada para stakeholder, termasuk kepada para senior, termasuk orang seperti saya, tentu akan ikut kontribusi.

Berapa banyak? Ya tentu saja secara sukarela sesuai dengan kemampuan masing-masing. Persoalan munas ini kita jadikan masalah kita bersama, urusan kita bersama, gawe kita bersama. Saya yakin semua akan memberikan kontribusinya. Sebelumnya, apakah ada iuran wajib semacam ini? Ini baru pengalaman pertama. Munas-munas sebelumnya, apalagi Munas pada zaman Orde Baru, sama sekali tidak ada. Munas selama reformasi juga tidak ada pada zaman saya. Memang ada nuansa uang, pada waktu Munas ke II di Bali. Tapi itu nuansa uang, bukan keharusan untuk menyetor atau memberikan kontribusi untuk Munas. Lalu bagaimana cara mencari dana waktu itu? Tentu saja kami dengan segala cara mencari sumber pembiayaan. Alhamdulillah bisa kami lakukan dan laksanakan cukup baik, sehingga terpilih Pak Jusuf Kalla sebagai ketum Partai Golkar.nhrm

Akbar Tandjung

Amzulian Rifai: Orang Ngurus IMB Pasti Nyogok dan Pakai Kuitansi Salah satu tuntutan mendesak masyarakat saat reformasi bergulir adalah menghilangkan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam lembaga pemerintah. Kemudian Presiden Abdurahman Wahid saat memerintah membentuk Komisi Ombudsman Indonesia di 10 Maret 2000, lewat Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000. Kini, setelah 16 tahun lembaga itu berdiri, kondisi Indonesia tak jauh berubah. Korupsi terus terjadi, kolusi dan nepotisme masih saja ditemukan, terutama menyangkut layanan publik di lembaga pemerintah. Dari pengakuan Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, yang baru dilantik 12 Februari 2016 lalu, perbaikan layanan publik di Indonesia memang berjalan lambat. Azmulian merasa buruknya layanan publik tidak terlepas dari kurangnya laporan masyarakat yang masuk ke Ombudsman, termasuk buruknya melayani aparatur negara. Dia juga merasa, sebagai lembaga negara, masih sedikit masyarakat yang tahu mengenai tugas pokok dan wewenang lembaga peng­ awas layanan publik ini. Berikut petikannya: Bagaimana Anda melihat Ombudsman saat ini? Institusi negara itu harus berwibawa, selama ini harus diakui, Ombudsman itu boleh dikatakan bukan hanya belum berwibawa, tapi juga belum begitu dikenal, oleh karena itu kita berupaya bagaimana supaya Ombudsman ini bisa lebih berwibawa. Alasan tidak berwibawa? Kalau diperhatikan sekarang pelayanan publik di negara kita ini boleh dikatakan cukup menyedihkan, pelayanan publik itu diskriminatif. Diskriminatif itu kadang-kadang melihat siapa yang dilayani, apakah dia orang punya kekuasaan, apakah dia orang kaya, kan itu seringkali yang terjadi.

Amzulian Rifai

www.lensaindonesia.com

Bagaimana kondisi Indonesia secara umum? Secara kasat mata bisa dilihat di Indoneisa sekarang, babak belur kita semua. Saya yakin kalau sisi seremonial

kita bagus, coba saja lihat semua institusi. misalnya hari ulang tahun, ada apa, ajang penghargaan, pasti bagus. Tapi kan di dalam pelaksanaannya cukup menyedihkan. Selama ini, Anda melihat apa penyebab buruknya layanan publik? Pelayanan publik ini, menurut saya tidak akan pernah berubah kalau tidak punya sense untuk melayani tidak ada. Memang lemah, apalagi kalau anda bicara pegawai negeri sipil, lebih parah lagi. Saya juga jadi PNS sejak ‘88, ini sekarang hanya berhenti sementara, setelah ini tentu saja saya kembali lagi jadi PNS. Bagaimana tanggapan Anda soal mafia peradilan? Saya katakan orang bicara mafia peradilan, memang baru? Saya dulu menyusun tesis saya di Australia, Melbourne University of Law School, itu tahun 95 itu sudah ada. Tapi waktu saya tulis masalah mafia peradilan, profesor saya marah. ‘Hey kau jangan omong hakim kayak gitu’, dia enggak percaya, tapi setelah saya bawa artikel yang menulisnya adalah menteri kehakiman, Oetojo Oesman menyatakan d isitu dalam bahasa Inggris, “50 percent Indonesian judges taking bribery”, katanya. Waktu itu ‘95. Ini yang mengatakan menteri kehakiman saya bilang, baru dia percaya, ada persoalan dengan peradilan kita. Apa penyebabnya? Memang persoalannya sekarang di Indonesia ini sepertinya semakin banyak kontak, orang per orang yang berurusan, kans orang untuk korupsi, pungli itu semakin tinggi. Oleh karena itu salah satu cara sebenarnya memanfaatkan teknologi. Kalau teknologi digunakan, contoh, kereta api, dulu kita beli tiket kereta api langsung ke loket, ya kan. Kemudian anda baca itu ada spanduk dimana-mana, jangan membeli tiket lewat calo, dikasih hadiah kalau tangkap calo. Tapi calonya bolak balik, berdiri di bawah spanduk ini dia menawarkan tiket. Sekarang dia memanfaatkan teknologi, apa yang terjadi?

Bisa beli tiket di Alfamart, Indomaret, itu memanfaatkan teknologi. Sama ketika pengadilan memanfaatkan teknologi, misalnya kita dalam persidangan, setelah hakim membacakan putusannya, itu online bisa didapatkan. Ini kan kita mendapatkan putusan hakim saja terkadang susah. Putusan hakim tentang kita sendiri, lama pula. Nyogok juga kadangkadang. sama juga ketika kita bicara sertifikat tanah, saya pernah tulis, bagaimana saya katakan terjadi yang namanya pungli hirarkis. Tanpa kewenangan penindakkan, bagaimana memberikan desakan agar rekomendasi dijalankan? Strategi saya, ada tiga. Satu, kita akan kejar terhadap suatu rekomendasi, misalnya kita rekomendasikan gubernur X, 60 hari dia tidak jalankan kita kejar lagi, kalau tidak kita lapor presiden, ke DPR dan kita akan undang media. Memang risikonya berhadapan, apa boleh buat, ada beberapa yang kita rencanakan se­ perti itu dalam waktu dekat. Saya yakin bisa jadi ramai, karena obyeknya juga ada di Jakarta ini. Kalau saya nilai pada level pimpinan sepertinya bagus semua, ada kemauan kuat untuk memperbaiki, tapi persoalan di bawah itu yang begitu rumit. Pasti nanti menyangkut gaji yang kecil, macam-macam, fasilitas yang lemah. Dari semua laporan yang masuk , keluhan masyarakat paling tinggi institusi mana? Sejauh ini memang laporan terbanyak itu menyangkut Pemda, kebetulan saja seperti itu. Umumnya seperti itu, perlakuan diskriminatif, penundaan pelayanan, hal seperti itu, semuanya yang menyangkut kewenangan pemerintah daerah. Umumnya merasa ada diskriminasi, penundaan pelayanan, lama, berlarut-larut, enggak jelas. Apakah anda melihat buruknya layanan publik itu bisa terjadi karena perilaku masyarakat juga? Tentu, masyarakat juga punya andil, tapi kalau kita bicara siapa yang punya tang-

gung jawab, pemerintah dong. Okelah masyarat punya kontribusi kesalahan, tapi siapa yang paling bertanggung jawab meng-cut-nya, pemerintah! Coba anda tegas mau nyogok enggak bisa. Anda enggak setuju kita enggak layani. Saya kasih contoh tadi kereta api, anda mau pangkatnya apa pun, kalau sudah tidak dapat tempat duduk mau apa? Kan bisa. tapi kalau anda cerita misalnya IMB, kadang-kadang sebelah sini tak dapat, sebelah situ dapat, orang akan lihat gimana ini? Katanya dari sepadan sungai harus sekian, ini kok lewat hal seperti itu, diskriminatif seperti itu. Umumnya apa, ya nyogok. Ada contohnya? Anda bertanyalah pada orang yang ngurus IMB se-Indonesia ini, dan yang bergerak di bidang properti, pasti dia kalau jujur dia akan bilang berapa dia satu lokasi bayar. Oh kita Rp200 juta ini, dan pasti enggak pakai kuitansi. Rata-rata berapa laporan yang diterima Ombudsman per tahun? Ya yang jelas Ombudsman di tahun lalu itu 6.889 laporan, dalam satu tahun. Menurut saya masih sangat sedikit, itu belum kita perhitungkan tembusan tadi. Itu satu hal yang mesti dilakukan supaya yang melapor itu merasa diperhatikan. Orang telepon saja boleh kok. Apalagi dengan surat yang serius. Apa hal paling sederhana yang bisa dilakukan lembaga untuk meningkatkan layanan publik? Hal sederhana itu adalah bagaimana menindaklanjuti laporan orang itu secara profesional, itu sederhana. Misalnya masyarakat datang ke polisi, melaporkan persoalannya, terima laporan itu, proses. Ada lagi orang melapor ke polisi, dan ternyata seharusnya laporan ini diberhentikan, berhentikan dong. Ini jangan orang sekadar kecelakaan kecil masuk penjara. Ribut soal anaknya berkelahi, orang masuk penjara, itu bukan hukum Indonesia. Itu saya bilang pada banyak polisi, saya katakan itu diskresi

anda. Apa sistem internal yang perlu diperbaiki? Penggunaan IT harus diterapkan di Ombudsman, bagaimana orang setiap saat bisa mengecek perkembangan laporannya. Saya sekarang paperless untuk berhubungan dengan kepala perwakilan, waktu pertama masuk kebayang enggak setiap kepala perwakilan kirim surat, banyak sekali, dan yang dikirim itu tidak penting. Akhirnya saya bikin sistem, hanya boleh menghubungi saya lewat internet, email. Sekarang hampir enggak ada lagi surat dari perwakilan. Kalau ada surat nyelonong, tegur kepala perwakilannya, lama-lama enggak ada lagi surat. Berapa kertas yang kita hemat? Kalikan satu tahun, lumayan yang kita hemat itu. Artinya teknologi kita maksimalkan. Terus website, pertama kali saya datang saya ributkan websitenya, masa website kayak anak TK, ubah dong. Ombudsman bisa dikatakan anak kandung reformasi, apakah harapan itu telah terpenuhi? Saya pikir belumlah, ja­ ngankan Ombudsman, lembaga yang tua itu saja belum ada memenuhi harapan masyarakat. Ombudsman sendiri harus bekerja keras untuk memenuhi harapan itu ke masyarakat. Secara jujur memang belum. Menurut saya masyarakat juga harus mengubah mentalnya, jangan juga menyalahi seluruh lembaga ini. Lembaga mana pun sudah bekerja keras, dengan fasilitas terbatas. Bagaimana kalau Ombudsman punya kewenangan penindakan langsung? Ya bagus juga sih, tapi kalau sesungguhnya masing-masing atasan itu menyadari bahwa, tantangannya di Ombudsman, bagaimana meyakinkan bahwa rekomendasi yang diberikan itu demi kebaikan lembaga terlapor. Anda memimpin suatu institusi, kita coba yakinkan rekomendasi itu untuk kebaikan anda sendiri. Dan menurut saya sejauh ini trennya semakin mereka respon dengan baik, saya optimistis.nary/ad/vv


7 Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016 Megawati...

nSambungan Hal 1

Risma sengaja mengajak Mega ke Taman Harmoni karena Mega ternyata suka dengan tanaman. Sem­ bari tersenyum, Mega pun mengapresiasi banyaknya taman yang dibangun Pem­ kot Surabaya. Taman dini­ lai Mega menjadi hiburan bagi masyarakat. Dengan taman, masyarakat tak perlu mencari hiburan ke tempat yang jauh dan mahal. “Yang paling penting masyarakat butuh tempat untuk rekreasi. Sebuah ta­ man itu sebenarnya tem­ pat rekreasi yang paling murah meriah. Rekreasi bukan harus selalu me­ wah,” kata Mega sembari tersenyum. Lalu apakah pujian dan senyuman Mega untuk Risma ini adalah sebuah sinyal Mega akan men­ jemput Risma ke Pilgub DKI seperti isu yang se­ makin santer? Isu ini muncul karena sampai kini PDIP belum menentukan siapa yang bakal diusung di Pilgub DKI. Meski PDIP DKI Jakarta melakukan penja­ ringan cagub DKI, namun demikian sejumlah elite PDIP menuturkan kepu­ tusan akhir soal cagub DKI

dari PDIP ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Nama Ris­ ma adalah salah satu yang digosipkan bakal diberi mandat di last minutes untuk maju Pilgub DKI. Mendengar PDI Per­ juangan akan mengusung Risma sebagai Cagub DKI. Ahok menyatakan siap bertarung. Kata Ahok, majunya Risma akan menguntung­ kan warga Jakarta, karena akan banyak pilihan. “Saya pikir itu malah untungkan orang Jakarta saja. Kar­ ena ada pilihan, gitu aja si,” kata Ahok di komplek Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Senin (2/5/2016). Namun, Ahok mengaku belum tahu kalau PDIP akan serius mengusung Risma menjadi lawannya. Sejauh ini, menurut Ahok, PDIP juga belum tegas me­ nyatakan siapa yang akan diusung di Pilgub DKI.”Saya enggak tahu lah ya, urusan partai lah itu,” jelas Ahok. Sementara itu Risma menuturkan dirinya tak berminat maju Pilgub DKI dan ingin fokus memban­ gun Surabaya. Walikota perempuan pertama di Surabaya itu menekankan bahwa dirinya tidak akan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pemili­ han Kepala Daerah 2017.

“Ini karena saya tidak punya niat jelek untuk warga Surabaya. Kalau saya punya niat jelek, pasti sudah saya tinggal ke Ja­ karta,” kata Risma saat membuka Lomba Pen­ golahan Kudapan Ikan di Sentra Ikan Bulak, Rabu (4/5/2016). Namun, karena masih memiliki niat baik untuk Kota Surabaya, Risma me­ mastikan tidak akan me­ ninggalkan Kota Suraba­ ya. Walaupun, hasil survei menyatakan popularitas Risma masih sangat tinggi di Jakarta. “Saya tidak akan meninggalkan Sura­ baya,” ucapnya lagi. Jauh hari sebelumnya, usai terpilih kembali men­ jadi Walikota Surabaya untuk dua periode, Ris­ ma menyatakan hal yang sama. Saat itu Risma men­ gatakan bahwa janji adalah utang. Karena itu dirinya tidak mungkin menging­ karinya. “Bagaimanapun, janji itu utang. Saya nanti akan ditagih oleh warga Surabaya,” tegasnya. Tapi saat itu Risma tidak memungkiri akan berang­ kat ke Jakarta masyarakat Surabaya memang meng­ izinkannya. Itu syarat­ nya, kata Risma. Meski demikian Risma meyakini warga Surabaya tak akan meng­izinkannya. “Kecuali

10 WNI yang dibebaskan setelah menjadi tahanan Abu Sayyaf.

Kivlan Zen...

nSambungan Hal 1

“Jadi, informasi yang lebih detail telah saya dapat Rabu (4/5) sore mengenai keadaan mereka, dan al­ hamdulillah mereka dalam keadaan baik,” ujarnya, di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (05/05/2016). Empat kru kapal tunda yang masih disandera adalah Aryanto (kapten), Piter (chief officer), Dede (second officer) dan Samsir ( juru mudi). Menlu Retno menge­ mukakan pihaknya terus memantau perkembangan informasi, kondisi, dan ke­ beradaan para sandera yang ditahan oleh para pembajak kapal di perairan perbatasan Filipina dan Malaysia itu. Saat ini, lanjutnya, In­ donesia juga sudah menin­ gkatkan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas Fili­pina agar memungkink­ an dilakukan pelepasan em­ pat kru kapal tersebut. “Sebagaimana kita tahu, kemarin (4/5), kita juga te­ lah melakukan pertemuan bilateral secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Filipina agar dapat mem­ bantu pelepasan empat sandera ini juga,” katanya menambahkan. Supaya kasus serupa tidak terulang, Indonesia mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan forum kerja sama tiga negara Indo­ nesia-Malaysia-Filipina, da­ lam penanganan keamanan wilayah . Dalam pertemuan tri­ lateral tersebut, Indonesia diwakili oleh Menlu Retno Marsudi serta Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Ma­ laysia mengirim Menteri Luar Negeri Dato’ Sri Anifah

Aman dan Panglima Angka­ tan Bersenjata Tan Sri Dato’ Sri (DR) Jenderal Zulkifeli Mohd. Zin. Sedangkan Fil­ ipina mengirim Menteri Luar Negeri Jose Rene D. Almendras dan Vice Admi­ ral Caesar C Taccad. Menurut Retno, wilayah perairan di tiga negara terse­ but memiliki peran strategis untuk negara masing-mas­ ing. Retno menyebutkan, di perairan tersebut terdapat sekitar 500 spesies koral dan 2.500 spesies laut. Belum lagi data nilai perdagangan selama 2009-2013 di wilayah tersebut yang meningkat 70 persen atau mencapai sekitar 166 milyar dollar AS. ‘’Kasus penyanderaan ka­ pal di wilayah laut tersebut menjadi tantangan bagi tiga negara untuk menjawabnya, ‘’ kata mantan Dubes RI di Belanda tersebut. Di tempat yang sama, Pres­ iden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lokasi em­ pat sandera WNI sudah dike­ tahui. Saat ini tim negosiasi dari Indonesia sudah mulai membangun komunikasi dengan penyandera. “Yang jelas lokasinya su­ dah kita ketahui, di pulau mana. Hanya paksi (kelom­ pok)nya berbeda dengan yang (menculik) kemarin. Setelah diketahui lokas­ inya segera ditindaklanjuti dengan membangun komu­ nikasi dengan penyandera,” ujar Presiden Joko Widodo di sela pertemuan Trilat­ eral Indonesia-MalaysiaFilipina di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (5/5). Meskipun demikian, kata dia, untuk membangun ko­ munikasi tidaklah mudah. Belajar dari proses pembe­ besan 10 sandera WNI yang kemarin , komunikasinya

juga lama dan sangat sulit. Di lapangan, tim nego­ siasi Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen seperti disebut­ kan Presiden Jokowi, juga mengaku sudah mengte­ tahui lokasi 4 WNI yang kini masih ditawan oleh kelompok Abu Sayyaf. Kiv­ lan Zen bahkan mengaku sudah menghubungi pihak penyandera dan 4 WNI itu. Upaya kontak ini berhasil atas bantuan mantan pimpi­ nan The Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari. “Kita (men­ ghubungi) melalui Nur Mi­ suari. Orangnya sudah bisa kontak dengan penyandera dan sandera,” kata Kivlan. Kivlan mengaku kenal dekat dengan Nur Misuari karena Kivlan pernah men­ jadi pasukan perdamaian di Filipina Selatan pada 1995-1996. Menurut Kivlan posisi penyandera dan yang disan­ dera juga sudah diketahui, yakni 30 kilometer dari Sulu, Filipina. Upaya lobi kekeluargaan terus dilakukan. “Kami sedang lakukan lobi-lobi, kami harapkan (4 WNI) bisa dibebaskan dengan cara kekeluargaan sama seperti kemarin,” kata dia. Kivlan berharap selepas Pemilu Filipina yang akan digelar 9 Mei nanti, pihaknya bersama Nur Misuari akan kembali mengontak pe­ nyandera agar membebas­ kan 4 WNI dengan cara kekeluargaan. “Kami sekarang sedang upayakan selesai Pemilu Filipina, kami akan kon­ tak mereka (penyendera) agar sandera ini dilepaskan dengan cara yang sama sep­ erti kemarin yakni kekeluar­ gaan,” kata dia.nrep/tri/rim

warga Surabaya bilang, ‘oh enggak apa-apa’. Tapi kalau enggak izin mereka, bagaimana saya bisa?” Ujarnya. Sebaliknya, semakin Ris­ ma membantah semakin kuat isunya. Sejumlah elite PDIP bahkan menegaskan manakala Megawati mem­ buat surat perintah untuk Risma maju Pilgub DKI maka perintah itu tak dapat ditolak. Direktur Eksekutif Indonesia Public Policy Institute Agung Suprio menjelaskan bahwa pe­ luang sebenarnya Risma menang sangat terbuka bila maju dalam Pilgub DKI 2017. Sebabnya, sela­ ma ini publik merindukan pemimpin berpengalaman membenahi daerah. Risma diprediksi akan jauh mengungguli peja­ wat Ahok. Kader PDIP ini dinilai lebih berpengala­ man dalam memimpin daerah. Ka l a u d i a m e n j a d i penantang Ahok, Agung menilai Risma memiliki pengalaman memimpin daerah dengan baik. Hal itu menjadi nilai plus yang membuat Wali Kota Sura­ baya ini lebih unggul. Risma dinilainya se­ bagai sosok yang tegas sekaligus santun. Hal ini dinilainya tidak dimiliki

oleh Ahok. “Ini berbeda dengan Ahok,” imbuh Agung, saat dihubu­n gi, Senin (2/5/2016). Meski berasal dari partai nasionalis, Risma mampu menonjolkan relijiusitas. Dalam penampilan sehari – harinya, Risma selalu mengenakan jilbab. Status Risma sebagai kader PDIP dinilainya tak bisa dipandang sebe­ lah mata. Jika dia sudah mendapat restu Megawati, kemudian menghadap Presiden Jokowi, maka kecil kemungkinannya Jokowi tak mendukung. “Ini berbeda dengan Rid­ wan Kamil (RK). Jokowi mengimbau RK untuk fokus memimpin Band­ ung, tapi seandainya Risma yang maju maka saya yakin omongan Jokowi akan jauh berbeda,” ujar Agung men­ egaskan. Risma dinilainya memi­ liki potensi yang paling besar untuk mengalahkan Ahok. Tokoh lain yang in­ gin memimpin DKI belum bisa menyaingi Risma. Jumlah pemilih perem­ puan di Ibu Kota dipredik­ sinya lebih banyak. Risma berpotensi untuk meng­ gaet mereka. Jika berha­ sil, Risma akan mengukir sejarah sebagai Gubernur DKI Jakarta pertama dari kalangan perempuan.

Agung menyatakan, Risma menjual dari ber­ bagai sisi. Wali Kota Sura­ baya ini diprediksinya akan menggaet pemilih dari berbagai kalangan. Masyarakat diyakinin­ ya menginginkan sosok Risma, karena sudah ber­ pengalaman membenahi Surabaya. Direktur Centre for Strategic and Internation­ al Studies (CSIS) Philips Vermonte menilai, sebe­ narnya Ahok layak “diadu” dengan Risma. Keduanya dianggap memiliki kelebi­ han dan diyakini akan menguntungkan warga DKI Jakarta. “Tidak masalah karena calon yang maju adalah calon-calon yang baik. Maka, siapa pun yang me­ nang akan menguntung­ kan bagi pemilih (warga Jakarta),” ujar Philips saat ditemui seusai mengisi sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (3/5/2016). Faktor lain yang diang­ gap Philips mendasari argumennya ialah karena Ahok dan Risma sama-sa­ ma memiliki background kepala daerah. Hal terse­ but dapat menjadi tolok ukur warga DKI dalam menilai keduanya. “Itu penting, repotnya ka­ lau kepala daerah yang bertanding bukan sesama

kepala daerah. Itu akan membawa kesulitan,” kata Philips. Dengan begitu, pemilih (warga DKI) dapat meli­ hat dan mengukur dengan jelas kemampuan keduan­ ya, seperti halnya track record. Dengan latar bela­ kang yang sama, hal itu di­ anggap akan menguntung­ kan pemilih karena bisa membandingkan capa­ ian dan kinerja keduanya selama menjadi kepala daerah. “Pemilih dapat melihat dengan jelas apa standar-standar yang bisa membandingkan caloncalonnya dan itu rasional,” kata Philips. Politikus PAN Surabaya Ahmad Zainul Arifin Li­ aison mengatakan, Risma berpotensi besar meme­ nangi pertarungan untuk kursi DKI satu. Kendati demikian, kata dia, Risma juga harus menjaga keper­ cayaan dan amanat warga Surabaya. “Pro kontra memang ter­ jadi. Risma harus berfikir, jika ingin maju, maka PR yang prioritas itu diselesai­ kan dulu,” tutur Zainul. Kota Surabaya masih harus ditata. Belum lagi kemacetan yang kian parah. Hal ini dinilainya harus mendapatkan perhatian Risma lebih banyak.n mo/ adr/bag/ach/ay

Iuran...

Rambe menjelaskan, Golkar akan mengetatkan persyaratan iuran untuk memenuhi pendanaan. “Karena partai politik ini tidak ada dana untuk ke depannya.” Kendati demikian, KPK tidak melarang iuran Rp 1 miliar. Asal, arahnya di­ ubah. Sehingga tidak terke­ san gratifikasi. Hal itu dis­ ampaikan Sekretaris Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa di Kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (5/5/2016). Dijelaskannya, KPK tidak pernah melarang pembe­ rian duit sumbangan dalam penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar. “Berkaitan dengan pem­ beritaan media massa terkait dengan hasil konsultasi dengan KPK, maka komite etik memberikan klarifikasi bahwa KPK tidak pernah melarang pemberian sum­ bangan kader atau anggota Partai untuk penyelengga­ raan Munaslub,” kata Agun. Lebih jauh Agun menam­ bahkan jika KPK juga tidak akan mencampuri urusan Munaslub Partai Golkar. KPK hanya memberikan

peringatan kepada pejabat negara agar menjauhi segala hal yang berkaitan dengan gratifikasi. “KPK hanya menging­ atkan khusus bagi peja­ bat negara yang ikut men­ calonkan diri agar tidak menggunakan jabatannya dan uang untuk mempen­ garuhi pemilih,” ungkap Agun. Agun menjelaskan, hasil rapat tersebut mengacu pada Pasal 34 UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Di situ disebutkan sumbangan perseorangan dari anggota parpol dia­ tur dalam AD/ART partai masing-masing. Sumban­ gan dari non anggota par­ pol maksimal Rp 1 miliar. Sedangkan sumbangan dari perusahaan atau badan usa­ ha maksimal diperbolehkan sampai Rp 7,5 miliar. Saat ini ada delapan calon ketua umum Partai Golkar yang diharuskan memba­ yar uang Rp1 miliar sebagai sayarat mutlak mengikuti hajat tersebut. Baca juga hal 3: Perang 8 Caketum Golkar Nah terkait KPK menilai tarikan uang tersebut adalah praktik politik uang, Ketua Steering Committee Partai

Golkar Nurdin Halid men­ gaku tidak perduli deng­an pendapat KPK tersebut. Dia tetap pada keputusan­ nya, delapan calon ketua umum wajib memenuhi iuran tersebut. “Seluruh aturan yang telah ditetapkan DPP har­ us dijalankan secara baik oleh Steering Committee. (Keputusan Rp1 miliar) Tetap tidak dihapuskan,” ujar Nurdin saat dikonfir­ masi, Jumat (6/5/2016). Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Selu­ ruh Indonesia (PSSI) terse­ but menegaskan, iuran Rp1 miliar itu bukan termasuk ke dalam gratifikasi. Kata dia, yang dimak­ sud gratifikasi apabila ada calon ketua umum yang juga pejabat negara kemu­ dian mencari suara dengan melakukan money politics kepada pejabat negara. “Misalkan Ketua Gol­ kar yang menjabat sebagai Ketua DPRD atau bupati atau gubernur atau wali kota, itu masuk gratifikasi. Steering Committee sudah searah dengan konsep yang tidak menghendaki money politic, KPK kita terima kasih atas masukannya,” katanya.ngho/fid/faj

dalam menangani konflik keagamaan di luar negeri telah terbukti, di antaran­ ya dengan terbentuknya organisasi NU Afghani­ stan (NUA) tahun 2011. Organisasi itu kini telah berkembang dan berdiri di 22 provinsi di negara tersebut. “NU di Afganistan te­ lah menyatukan lebih dari 6.000 ulama setempat dan berperan dalam meredakan konflik yang sebelumnya sulit dihentikan di Afghani­ stan. Kini, jika kita melihat

berita tentang Afghanistan, bukan lagi tentang perang atau konflik antarsuku, tetapi tentang upaya serius pemerintah menghadang terorisme dan sikap ulama setempat yang menolak radikalisme,” kata Juri. Ketua NUA Fazal Ghani Kakar diundang dalam dis­ kusi yang digelar PCNU Kota Bogor pada Rabu (4/5), tempat dia menya­ takan bahwa dia dan ulama setempat mengadopsi prin­ sip dan ajaran NU di In­ donesia, dan mempelajari

pola dakwah para ulama NU di Indonesia. NUA juga mengirimkan para pelajarnya untuk ber­ mukim mengaji di pesant­ ren dan kuliah di sejumlah perguruan tinggi NU di Jakarta. “Kehadiran NU di Af­ ghanistan diharapkan menjadi sebuah oase di tengah-tengah keinginan rakyat Afghanistan yang cinta damai, dan umumnya menganut ajaran ahlussu­ nah waljamaah,” kata Fazal. nsig/ans

orang Betawi gak ada mat­ inye,” ungkapnya. Dengan berbagai fasilitas yang ada untuk menggelar alutsista, pulau Biak dinilai ideal untuk pengembangan sistim pertahanan tanpa harus melakukan pemban­ gunan dari awal. “Nah di sini (Biak) kan kosong, di sini tidak ada pesawat tempur padahal landasan ada, jadi kita akan membuat pangkalan-pang­ kalan baru, tetapi meman­ faatkan yang sudah ada,” demikian ujar Gatot Nur­ mantyo.

Dengan melakukan ren­ ovasi terhadap bangunan dan peningkatan kapasitas landasan maupun dermaga kapal yang telah ada. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nur­ mantyo menyampaikan rencana membangun pang­ kalan-pangkalan baru un­ tuk memperkuat kawasan Indonesia dalam menun­ jang dan mensukseskan Program Poros Maritim Dunia, dengan meman­ faatkan pulau-pulau yang memiliki nilai strategis

sebagai kapal induk. “Natuna terdepan di wilayah barat, Biak di Timur langsung ke Pasifik, Morotai di Utara dan Saum­ laki di selatan”. Pa n g l i m a m e n g a k u i pembangunan pulau kapal induk membutuhkan ang­ garan yang akan diajukan. “Saya maunya cepat-cepa­ tan saja, supaya angkatan perang kita siap dengan segala kemungkinan. Ser­ entak dilaksanakan, udara dan laut sama darat, sama pentingnya,” tandas Pan­ glima TNI.nlicom

nSambungan Hal 1

Pejabat tinggi KPK se­ tingkat deputi juga turut hadir dalam pertemuan itu. Lawrence mengatakan calon yang dipilih bisa kader Golkar yang aktif menja­ bat anggota DPR, gubenur, bupati maupun wali kota. Karena itu, untuk menghin­ dari gratifikasi, Komite Etik Munaslub akan mengubah aturan ihwal iuran Rp 1 mil­ iar itu. Baca juga hal 6 Akbar Tandjung: Iuran Rp 1 Miliar Caketum Bakal Menjadi Preseden Buruk Ketentuan tentang ma­ har atau iuran Rp 1 miliar ditetapkan dalam rapat ple­ no pengurus Dewan Pimpi­ nan Pusat Partai Golkar pada Kamis pekan lalu. Se­ lain iuran wajib, Golkar juga menuntut sumbangan suka rela bagi seluruh kadernya guna mendanai penyeleng­ garaan Munaslub. Ketua Komite Pemili­ han Rambe Kamarul Za­ man menjelaskan uang Rp 1 miliar wajib dibayarkan sebelum tim verifikasi me­ mutuskan siapa saja bakal calon yang lolos tahapan pendaftaran.

NU...

nSambungan Hal 1

“NU akan mendorong peran aktif para ulama dan tokoh masyarakat dari neg­ ara-negara peserta ISOMIL untuk mengembangkan pemahaman keagamaan Islam yang moderat dan menggalang konsolidasi global para ulama dan umat Islam untuk menginisiasi perdamaian,” katanya. Koordinator ISOMIL Juri Ardiantoro menam­ bahkan, pengalaman NU

RI Segera...

nSambungan Hal 1

Menjelaskan tentang rencana pembangunan der­ maga sebagai infrastruktur strategis, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo men­ injau semua fasilitas yang dapat dimanfaatkan un­ tuk keperluan dermaga, baik dermaga yang sudah ada maupun dermaga yang akan dibangun. “Jadi yang namanya perang, dalam otak kita itu harus ada cadangan (der­ maga cadangan). Istilah

www.lensaindonesia.com


8

clash of culture Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Menulis Buku Orang Kaya, itu Sastrawan Penjilat Gerson Poyk, Sastrawan Penerima Anugerah Southeast Asia Write Award yang Hidup Melarat Gerson Poyk tidak hidup dengan menjilat orang-orang kaya. Dia hanya melihat lubang-lubang tikus dan memanfaatkannya untuk dapat makanan hingga sekolahkan anak. Seorang laki-laki tua keluar dari sebuah rumah berukuran sedang di Jalan Raden Saleh, Depok. Kepala dan janggutnya sudah berwarna putih. Langkahnya lamban dan sedikit mengerutkan dahi melihat tamu yang tak dikenal menyambangi kediamannya. “Saya Gerson Poyk,” katanya sembari membetulkan kancing bajunya. Gerson Poyk adalah salah satu sastrawan Indonesia yang cukup terkenal. Sejak ia berkarya tahun 1950, 100 judul buku berupa antologi puisi, cerpen dan novel sudah dihasilkannya. Gerson Poyk menjadi potret suram sastrawan Indonesia yang hidup dari karya tulisnya. Dengan idealisme tinggi untuk terus menghasilkan karya sastra bermutu, Gerson seperti tak peduli dengan tubuh ringkih dan sakit asam urat yang menyerang lututnya. Gerson terus menulis meski upahnya tak cukup untuk masa tuanya. “Ini dompet orang miskin,” kata penerima Anugerah Southeast Asia Write Award 1982 ini berseloroh ketika mengambil uang untuk membeli teh botol. Gerson tak kaya, bahkan tetap bersahaja hingga usianya yang ke-85. Menurut pria asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur itu, menjadi sastrawan di Indonesia susah secara ekonomi. Selain karena kurangnya perhatian pemerintah, karyakarya sastra yang dihasilkan di Indonesia kurang dihargai. Ini berbeda sekali jika dibandingkan di luar negeri. Miris. “Sastrawan itu miskin ya (tertawa). Ya, karena mungkin mereka tidak mau bergabung dengan lembaga ekstraktif itu tadi. Dia tidak penjilat. Ada sastrawan yang penjilat, menulis tentang orang kaya lalu jadi buku, dapat uang banyak dan bisa beli mobil dan sebagainya. Dia penjilat ke atas tegang ke bawah,” urainya. Dijelaskan Gerson, saat ini banyak sastrawan yang masih dengan memegang idealism. Sebaliknya ada juga yang sastrawan penjilat. Orientasinya ekonomi bukan sebuah humanisme universal. “Ya masih ada beberapa teman saya, tetapi tidak semua. Kalau bergandengan dengan orang kaya ya artinya mereka dapat uang banyak,” tutur Gerson. Kendati demikian Gerson mengatakan, secara umum nasib sastrawan Indonesia itu hidupnya susah. “Ada yang mati muda, umur pendek ka­ rena hidup susah. Tapi saya,

www.lensaindonesia.com

walaupun saya menganggur dari tahun 70-an, tapi saya melihat lubang-lubang kecil di koran, saya manfaatkan untuk tulis cerpen, lalu wesel datang. Saya masih bisa meng­u liahkan anak-anak. Jadi harus ada pandangan jitu. Di majalah anak-anak saya tulis sampai 10 cerpen lalu uang datang dan malah saya bisa bantu teman-teman. Saya pencari lubanglubang tikus untuk dapat makanan,” ceritanya. Menurut Gerson, sampai saat ini sastrawan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Diakuinya hal itu sudah ada sejak Soeharto. “Ada Inpres untuk proyek sastra. Saya pernah dapat untuk novel saya. Tapi sejak saat itu sangat kurang, bahkan di era Jokowi,” terangnya. Artinya pemerintah belum menjamin sepenuhnya kehidupan sastrawan di Indonesia. Bahkan hidup para sastrawan belum terce­ rahkan. Lanjutnya, padahal sebuah karya sastra yang lahir dari sebuah negara adalah harta yang bisa dipakai secara universal. “Seperti di Jerman misalnya, karya-karya sastra itu dipakai untuk kehidupan mereka. Di India ada karyakarya besar dan sebagainya,” tukasnya. Katanya, selama ini karya sastra menjadi salah satu corong kebudayaan manusia. Refleksi atas kemanusiaan, budaya, lingkup sosial dan caranya berada tercermin dalam sebuah karya sastra. Sastra bukan permainan imajinatif belaka, sebutnya, tetapi mengungkapkan sebuah realitas keseharian manusia. Khazanah sastra Indonesia pernah dibesarkan oleh karya Chairil Anwar, Pramoedya A. Toer, Mochtar Lubis, Iwan Simatupang dan sebagainya. Karya-karya sastra mereka tak saja terkenal hingga ke luar negeri tapi menunjukkan lahirnya pemikir-pemikir besar yang pernah ada di bumi pertiwi ini. “Karya mereka tak saja membuat kita bangga, tapi juga mengungkapkan suatu fakta jika karya sastra Indonesia tak kalah dengan karya sastra di luar negeri,” kata Gerson. Namun ketika melihat nasib sastrawan Indonesia, wajar jika kemudian banyak penulis muda takut untuk menjadi sastrawan. Gerson tidak membantahnya. “Mengkhawatirkan kalau hal itu terjadi ya. Tapi kita menolak hal itu terjadi di Indonesia. Hanya saja kenyataannya memang de-

mikian,” ujarnya. Kendati demikian, Gerson berpandangan, bahwa sastra Indonesia harus berkembang lebih baik lagi. “Sastra Indonesia itu harus bergerak ke arah institusi inklusif. Kegiatan inklusif itu gotongroyong untuk membangun bangsa. Jangan di sini Islam sendiri, Katolik sendiri, mereka bermusuhan. Tapi kalau gotong-royong kan lebih baik, membangun suatu lembaga bersama. Saya melihat masih ada persaingan antara sesama sastrawan karena latar belakang agama, tidak karena sebuah karya sastra itu sendiri,” nasehatnya. Hanya saja Gerson belum melihat perkembangan sastra sudah mengarah ke sana. Satra Indonesia, sebutnya, belum ada institusi inklusif. “Masih ada pemisahan antara sastrawan dengan agama ini dan sastrawan dengan agama itu. Orang masih melihat latar belakang agama dari seorang pengarang dibanding karyanya. Makanya perkembangan sastra kita ekstraktif. Kalau sastra kita tidak ekstraktif maka Indonesia tidak menjadi negara gagal. Karena saya takutnya negara gagal ini,” teganya. Sebuah karya sastra yang baik itu, terang Gerson, harus datang dari gerakan batinnya. Ada kontemplasi ke arah kemanusiaan, humanisme universal bukan karya ekstraktif untuk kepentingan diri sendiri. “Ada semacam imperatif kategori atau kategori moral dalam diri kita itu harus menjadi orang yang baik. Saat ini semangat sastra kita kurang reflektif dan tidak diperkaya filsafat. Hanya sekarang di NTT mulai muncul. Di sana banyak sarjanasarjana Filsafat Katolik,” imbuhnya. Bagi Gerson, supaya seorang penulis bisa dikenal luas, minimal karyanya bisa dilihat bagaimana pemikiran-pemikirannya. “Walaupun pemikiran belum tersebar luas, sastra di Indonesia harus terbuka dengan pemikiran baru yang bisa membesarkan nama bangsa ini. Artinya karya sastra itu sarat pemikiran yang membangun kemanusiaan dan ekonominya,” paparnya. Sayangnya, karya sastra Indonesia kurang terkenal karena penerbit lebih suka dengan selera pasar. Gerson menyebut itu sebagai pandangan pendek saja. “Yang pop yang paling penting biar modal enggak hancur. Akibatnya sastra Indonesia kurang berkembang,” pungkasnya. ndi/mar/mer

Kejam, Rumah Cagar Budaya Radio Bung Tomo Dirobohkan untuk Parkir Bangunan Rata dengan Tanah, Pembongkar Hanya Terancam Denda Rp 50 juta Warga Kota Surabaya menganggap dibongkarnya bangunan cagar budaya Jalan Mawar 10-12 Surabaya sebagai bentuk ‘kekejaman’ yang tidak bisa ditolerir. Tempat bersejarah itu merupakan simbol warga kota dan sejarah bangsa selama melawan penjajah kolonial. Warga kota Surabaya Kuncarsono Prasetyo menulis, bangunan cagar budaya Jl Mawar 10-12 Surabaya, dibongkar. Padahal dari tempat inilah Bung Tomo membakar semangat arek Suroboyo saat awal awal pertempuran 10 November silam. “Ya. Suara berapi-api, pekik Takbir, Bung Tomo yang kerap kita dengar setiap peringatan kemerdekaan, dipancarkan di studio rahasia di rumah ini, “ tulis Kuncar di akun facebooknya, Selasa (3/5/2016). Selanjutnya Kuncar juga menyampaikan, Bung Tomo, Ktut Tantri dan beberapa sahabatnya mendirikan Radio Pemberontakan Republik Indonesia dengan pemancar portable. “Inilah studio radio bersejarah itu. Studio yang terpaksa diciptakan setelah RRI masih ragu dengan sepak terjang Bung Tomo,” ungkapnya. Kuncar juga menyayangkan, saksi bersejarah itu akhirnya dihancurkan oleh bangsa sendiri hari ini. Padahal bangunan yang berdiri tahun 1935 ini sudah masuk daftar cagar budaya melalui SK Wali Kota No 188.45 tahun 1998. Mengenai hal ini berbagi komentar ikut prihatin dengan dibongkarnya cagar budaya tersebut. Sutomo alias Bung Tomo adalah ikon arek Surobojo, lewat pidatonya yang berapi-api melawan penjajah. Slogan “merdeka atau mati” berikut pekik “Allahu akbar” yang menggetarkan arekarek Surobojo dalam menghadapi tentara Sekutu. Sebuah rumah di Jalan Mawar tersebut merupakan saksi bisu, Bung Tomo dalam memberi semangat arek-arek Surobojo lewat corong radio. Rumah itu disulap menjadi stasiun radio sekaligus persembunyian Bung Tomo. Bahkan sebuah catatan menyebutnya Radio Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia, seperti yang ditulis Kuncar. Dibongkarnya cagar budaya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widawati menunjukkan sikap terkejut atau pura-pura terkejut. Ia mengaku belum tahu dan akan melakukan pengecekan. “Oh ya? Sebentar kami ceknya,” kata Wiwiek ketika dihubungi Selasa (3/5/2016) yang pada pukul 12.00 WIB rumah tersebut sudah rata dengan tanah. Ketika dikonfirmasi lagi, Wiwiek sudah menunjukkan nada biasa dan mengatakan akan segera meminta tim cagar budaya untuk memantau di lapangan. “Mohon waktu mas, tim cagar budaya akan segera kami turunkan,” lanjut Wiwiek. Beredar di luaran, rumah yang juga dulu sebagai studi Radio Bung Tomo dalam melawan tentara Sekutu. Pemkot Surabaya

telah kecolongan dengan pembongkaran tersebut. Namun ada pihak lain supaya pembongkaran dilakukan pengecekan ulang. Mengingat di rumah itu sudah terpasang prasasti sebagai bangunan cagar budaya. Menambahkan hasil dari lapangan, Nadir yang memandori bongkaran rumah itu, melihat kondisi bangunan sudah bukan bangunan lama lagi. Tapi sudah bangunan baru. “Salah satunya genteng-gentengnya masih bagus. Lumutnya tidak begitu banyak, dibanding rumah lama,” tandas Nadir. Dalam hal ini Pemkot Surabaya disebut tidak serius terhadap bangunan cagar budaya. Buktinya bangunan itu dirobohkan tanpa sepengetahuan Tim Cagar Budaya Pemkot Surabaya. Padahal, bangunan yang memiliki label cagar budaya tipe B ini sesuai aturan boleh direnovasi tapi tidak dirobohkan. “Bangunan itu punya nilai budaya dan bersejarah yang bisa diwariskan sampai anak cucu kita. Kalau dengan sengaja merobohkan dengan melanggar aturan ya tidak beradab, ” kata Vinsensius Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Rabu (4/5/2016). Dengan tegas, politisi Partai Nasdem ini mengatakan kesalahan mencolok dilakukan oleh Pemkot Surabaya yang dianggap lalai dalam melakukan pengawasan. Seharusnya tim cagar budaya melakukan pengawasan secara periodik terhadap inventaris bangunan cagar budaya. “Sudah tahu atau tidak tahu, saya tidak bisa menuduh. Tapi fungsi pengawasan di Dinas Pariwisata tidak berjalan. Sampai dirobohkan kok tidak tahu, ” kata politisi yang akrab disapa Awey ini. Lucunya, Satpol PP Surabaya langsung bergerak dan menyegel lokasi bangunan cagar budaya berupa rumah eks radio perjuangan Bung Tomo yang telah dirobohkan. Penutup pagar di lokasi sudah diberi garis dan ditempeli tanda pelanggaran Perda 5 tahun 2005 tentang Cagar Budaya. Kasi Program Satpol PP yang juga bertindak sebagai PPNS, Bagus Supriadi mengatakan pihaknya akan melakukan penghentian pelaksaan pekerjaan dan penyegelan. “Ini pelanggaran terkait cagar budaya. Kami beri garis Satpol PP

dan tanda terjadi pelanggaran di sini,” ujarnya. Kepala Seksi Program Satpol PP Kota Surabaya yang memimpin langsung penyegelan, Bagus Supriyadi, mengatakan pembongkaran rumah itu telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2015 tentang pelestarian bangunan atau lingkungan cagar budaya. “Makanya kami beri tanda pelanggaran, siapa pun tidak boleh membukanya,” kata Bagus. Wiwiek sendiri mengaku memantau penyegelan. Ia mengatakan pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan cagar budaya. “Karena kami menindaklanjuti dengan penyegelan lahan. Selanjutnya, kami akan koordinasi dulu dengan pihak cagar budaya,” kata Wiwiek. Masih kata Wiwiek, proyek itu sebenarnya sudah ada rekomendasi dari pihak cagar budaya tanggal 14 Maret 2016 lalu. Wiwiek menyebutkan dalam rekomendasi diterangkan bahwa rumah itu boleh direnovasi karena bangunan itu sudah tua. Bahkan, ada pula beberapa bagian yang perlu diperbaiki dan sudah diusulkan pemohon. “Rekomendasi itu tidak disarankan dibongkar atau dirobohkan karena bangunan itu tipe B,” tuturnya. Renovasi itu, lanjut Wiwiek, harus sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015. Klausul Perda menyebutkan, boleh untuk memperbaiki dan merenovasi bangunan cagar budaya itu apabila dimakan rayap atau bangunan sangat tua. “Kecuali roboh karena faktor alam seperti bencana bumi atau lainnya, maka itu boleh dibangun kembali,” ujarnya. Wiwik menambahkan, apabila melanggar perda itu maka akan dijerat penjara selama tiga bulan atau denda Rp 50 juta. “Namun, lebih lanjut kami akan konsultasi dulu dengan pihak cagar budaya,” katanya. Beredar kabar bahwa rumah tempat pemancar radio Bung Tomo tersebut, sudah dijual ke Plaza Jayanata yang lokasinya di samping bangunan. Rumah tersebut biasanya digunakan lahan parkir oleh Plaza Jayanata. Pemilik rumah sendiri setuju pindah setelah dibeli dengan harga tinggi. ntr/wan/sup

Bangunan cagar budaya yang dipakai Bung Tomo membakar semangat perjuangan.


beranda

9

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

AADC 2 Tembus 200 Ribu Penonton, Lampaui Captain America

Pemeran Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) usai menggelar meet and greet di Alfresco Ground Floor, Grand City Mall Surabaya.

Go-Jek Terancam Bangkrut Go-Jek terancam bangkrut. Saat ini perusahaan ojek online pertama di Indonesia ini sedang mencari dana dari investor.

Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Ma­ karim mengungkapkan jika Go-Jek butuh suntikan dana yang lebih banyak dari in­ vestor akibat penerapan tarif murah yang berasal dari subsidi perusahaan. Diwawancarai oleh Reu­ ters, beberapa waktu lalu, Nadiem mengakui perusa­ haan yang ia pimpin sedang krisis keuangan akibat terus mensubsidi tarif. Nadiem mengatakan, pe­ rusahaanya tidak akan bisa terus melanjutkan skema tarif bersubdidi tersebut tanpa dukungan investor. “Karena Anda akan berakhir (tamat) saat Anda kehabisan uang,” kata Nadiem.

Jebolan Harvard Busi­ ness School, Amerika Se­ rikat ini mengatakan, sun­ tikan investor baru akan menjadi solusi pelik yang dialami Go-Jek tersebut. Untungnya, Nadiem men­ gatakan sejauh ini sudah ada beberapa investor yang berminat menyuntikkan dananya ke Go-Jek. Menurut dia, beberapa modal ventura dan perusa­ haan ekuitas swasta telah menyatakan ketertarikan­ nya untuk menyuntikkan dananya. Para calon inves­ tor itu mengatakan tertarik dengan potensi dan pasar yang dimiliki Go-Jek. Tumbuhnya layanan transportasi berbasis peme­

Muslimat NU Deklarasikan Laskar Anti Narkoba

sanan online kini makin berkembang di kota besar di Indonesia. Namun peru­ sahaan yang begerak dalam bisnis ini mendapat ujian. Salah satunya yakni peno­ lakan dari pengelola dan pelaku transportasi kon­ vensional. Bahkan pada saat demo sopir taksi di Jakarta bulan lalu, mereka menun­ tut pemblokiran aplikasi Go-Jek, Uber dan lainnya. Nadiem mengaku tidak pusing dengan demonstrasi penolakan dan munculnya aturan baru transportasi online yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan belum lama ini. Bagi dia, aturan dan demo penolakan itu bukan sebuah masalah yang besar. “Bagi saya, salah satu tantangan terbesar yaitu membangun sesuatu untuk bisa besar. Ini adalah bagian teknologi yang saya pikir adalah yang paling sulit, ini yang saya pikirkan setiap malam,” ucapnya. Go-Jek saat ini memili­ ki armada sekitar 200.000 orang pengemudi ojek. Pe­ rusahaan tersebut bersa­

ing keras dengan Grab dan Uber demi menguasai pangsa pasar di Indonesia. Kendati demikian, Gojek tak bisa terus-terusan “membakar” uang alias memberi subsidi agar tarif mereka bisa murah. “Kalau terus begitu (memberi subsidi), akhirnya Anda akan kehabisan uang,” ujarnya. Sejak didirikan pada 2010 Gojek memang telah merima sejumlah dana dari berbagai investor. Dana yang dipakai untuk mengembangkan aplikasi itu dikucurkan oleh Northstar Group dan Se­ quoia Capital pada 2015, total investasi yang didapat Gojek saat itu telah menca­ pai tahap Seri C. Pendanaan tersebut di­ gunakan untuk merekrut karyawan, mengembang­ kan teknologi, serta mem­ beri pelatihan kepada mitra pengemudi agar berkendara secara aman. “Kami juga terus men­ jaga hubungan baik dengan investor dan calon inves­ tor yang percaya akan ke­ mampuan dan masa depan GO-JEK.,” tutup Nadiem. nnon/reu

CEO Gojek, Nadiem Makarim.

Rangga, Cinta dan se­ genap gank di Ada Apa Den­ gan Cinta (AADC 2) singgah di Marvell City Surabaya, Kamis (05/05/2016). Mini meet and greet pemeran AADC 2 ini digelar dari pukul 12.00 hingga 14.00 di area Alfresco Ground Floor. Nampak antusiasme dari banyak masyarakat yang berkunjung memenuhi areal Mall. “Saya sangat bangga dengan pemain film AADC 2, karena pemainnya meskipun sudah tak beru­ sia belasan tahun, namun tetap mampu membuk­ tikan kualitasnya meme­ rankan kisahnya masingmasing” tutur Riri Riza, sutradara Film AADC ke­ pada Lensa Indonesia. Riri juga memuji ke­ mampuan akting Dian Sastrowardoyo yang ken­ dati sebenarnya sudah menjadi ibu rumah tangga namun masih bisa berper­ an layaknya perempuan belum menikah dan gadis yang jatuh cinta. AADC merupakan film yang mengubah mindset masyarakat terhadap sas­ tra 14 tahun lalu. Kini had­ ir kembali dan mengalah­ kan film Captain Amerika: Civil War. Meraup 2.000 penonton pada penayan­ gan perdana 28 April lalu, AADC 2 tembus rekor film Indonesia dengan jumlah terbanyak pada hari per­ tama tayang. AADC 2 memberikan semangat baru bagi para pelaku industri perfil­ man Indonesia di tengah gempuran film luar yang kini memang di beri ja­ tah layar pemutaran yang lebih dominan. Akankah AADC 2 mam­ pu menandingi jumlah pe­ nonton Film Laskar Pelangi yang di tonton 4.631.841 orang? Sebab penayan­ gan AADC 1 di tahun 2002 lalu menempati posisi ke-6 dengan 2,7 penonton. Film AADC 2 rupanya juga meraih sukses di Ma­ laysia dengan pendapatan lebih dari 300 ribu ringgit atau Rp960 juta pada hari pertama penayangan di negeri Jiran itu. Pemasu­ kan film yang diedarkan

oleh Primeworks Distri­ bution itu diperkirakan meningkat dengan pen­ jualan tiket untuk akhir pekan ini habis dijual. “Dengan jalan cerita me­ narik di samping akting se­ tiap pemain yang mantap, saya yakin dengan film ini. Saya berharap peminat se­ tia film ini dapat membawa serta teman-teman mereka menonton,” kata Pengurus Besar Inovasi dan Penge­ daran Primeworks Studios Marini Ramlan. “Banyak perubahan dari segi watak dan cer­ ita yang lebih menarik pasti membuat penonton senang menonton film ini,” katanya. AADC 2 ditayangkan di 90 bioskop di seluruh Malaysia dan lebih dari 25 ribu penonton menyak­ sikan film ini di hari per­ tama penayangannya pada Kamis (28/04/2016). Marini mengatakan ia yakin pihaknya tidak siasia memilih film ini untuk diedarkan di Malaysia. Film produksi Miles Pro­ duction yang disutradarai Riri Riza ini merupakan sekuel dari AADC pertama pada 2002 mengenai kisah cinta remaja antara Cinta dan Rangga. AADC 2 juga mengisah­ kan elemen persahabatan di antara Cinta dan rekanrekan karibnya Karmen, Maura dan Milly. Diketahui, pada pe­ nayangan perdananya di seluruh bioskop di Indo­ nesia pada 28 April 2016 kemarin, film AADC 2 mampu meraih penonton lebih dari 200 ribu atau sebanyak 206.801 orang. Produser AADC2 Mira Lesmana melalui pesan singkatnya di Jakarta, Jumat, mengatakan per­ olehan penonton AADC2 yang mampu menembus angka 200 ribu pada hari pertama pemutaran terse­ but belum pernah terjadi pada perfilman nasional selama ini. “Ini yang pertama film na­ sional yang mampu meraih penonton hingga 200 ribu untuk hari pertama,” kata pemilik rumah produksi Miles Films itu. nretha

Koalisi Jawa Timur Usung Calon Lewat Pokja

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa bersama Presiden Jokowi.

Laskar Anti Narkoba dideklarasikan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Gorontalo sebagai langkah awal pembentukan di setiap daerah nantinya. Ketua Umum Pimpi­ nan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan status darurat Narkoba di Indonesia saat ini membuat Muslimat NU harus menjadi bagian dari penyelesai masalah itu. “Kami bukan penonton. Narkoba ini telah mengubah karakter dan pola pikir penggu­ nanya sehingga banyak kek­ erasan dan kriminalitas terjadi di sekitar kami,” jelasnya. Khofifah Indar Parawansa menyebut pihaknya mem­ bentuk Laskar Anti Narkoba di setiap daerah di Indonesia, sebagai langkah menyelamat­ kan bangsa dari kehancuran. www.lensaindonesia.com

“Harapan saya saat Kongres Muslimat NU Juli 2016, selu­ ruh laskar sudah siap di sleu­ ruh Indonesia,” tandasnya. Menurutnya, peredaran Narkoba tak hanya ada di kalangan mahasiswa, polisi, TNI dan pengusaha, namun juga merambah hingga ke anak-anak dan santri. “Jangan anggap enteng Narkoba, se­ mua harus siaga dan waspada. Narkoba tidak transit di negara kita, sehingga peran muslimat NU membentuk Laskar Anti Narkoba bukan sesuatu yang mengada-ada” imbuh Khofi­ fah Indar Parawansa. Selain deklarasi, pengu­ rus Muslimat NU di Provinsi Gorontalo juga menanda­ tangani nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) untuk menyatakan perang terhadap Narkoba. nandiono

DPW Partai Amanat Na­ sional (PAN) Jatim me­ nyambut serius adanya Koalisi Jawa Timur yang dibentuk oleh empat par­ pol, yakni Partai Gerindra, PAN, PPP dan PKS menje­ lang pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Wakil Ketua DPW PAN Jatim Achmad Ruba’i men­ gaku akan melaporkan hasil dari koordinasi inter­ nalnya ke DPP PAN, salah satunya menyosialisasikan Ketua DPW PAN Jatim Masfuk menjadi salah satu kandidat calon di Pilgub. “Minggu depan ini dalam rangka turba kebangsaan, Ketum (Zulkifli Hasan) dan rombongan DPP akan da­ tang ke Jawa Timur. DPW PAN akan melaporkan ten­ tang pertemuan dengan empat partai itu, termasuk sosialisasi Pak Masfuk jadi calon gubernur atau calon wakil gubernur,” ujarnya pada Lensa Indonesia, Kamis (5/5/2016). Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar DPP PAN untuk melakukan

hal yang sama di tingkat DPP dengan menjalin ko­ munikasi bersama tiga parpol lainnya. Menurut­ nya, komunikasi di ting­ kat DPP juga diperlukan agar keputusannya paralel dengan keputusan parpol di Jatim. Dalam Koalisi Jawa Timur ini, lanjut Ruba’i, juga akan dibentuk kel­ ompok kerja (Pokja) yaitu PAN, Gerindra, PKS dan PPP. Pembentukan Pokja ini merupakan bagian dari upaya empat parpol untuk bisa mengusung sendiri calon dalam Pemilihan Gu­ bernur 2018 mendatang. “Kami akan minta DPP bisa menjalin komunikasi di tingkat pusat agar empat parpol ini tetap solid di Pil­ gub Jatim,” imbuh politisi senior PAN Jatim ini. Ditambahkan Ketua DPW PAN Jatim Masfuk, pembentukan Pokja em­ pat parpol ini memang di­ lakukan untuk menyikapi perkembangan politik di Jawa Timur. “Ini salah satu langkah

Ketua DPW PAN Jatim Masfuk (berkacamata) didampingi Wakil Ketua DPW PAN Jatim Achmad Ruba’i.

agar peran partai bisa ber­ jalan baik di Jawa Timur. Tentunya masyarakat Ja­ tim juga berhak mendap­ atkan arah baru pemikiran baru dan inilah yang di­ lakukan teman-teman em­ pat partai,” papar Masfuk. Selanjutnya, Koalisi Jawa Timur akan melaku­ kan proses penjaringan serta sejumlah langkah politik lainnya. “Tentunya semua itu tak bisa dilepas

dari keputusan DPP, apal­ agi ini kan waktunya juga masih panjang. Jadi kita tunggu saja,” tukas man­ tan Bupati Lamongan dua periode ini. Seperti diketahui, men­ jelang pemilihan guber­ nur (Pilgub) Jawa Timur 2018 empat partai politik di Jatim mulai memben­ tuk koalisi antar parpol. Ada empat parpol yang telah mendeklarasikan diri

masuk dalam Koalisi Jawa Timur, yakni Partai Gerin­ dra, PAN, PPP dan PKS. Koalisi Jawa Timur ini punya modal kursi yang kuat yaitu sebanyak 31 kursi. Rinciannya Partai Gerindra memiliki 13 kursi, PAN 7 kursi, PPP 5 kursi dan PKS 6 kursi. Mereka belum menen­ tukan siapa calon yang akan didukung di Pilgub yang kurang dua tahun lagi. Namun empat parpol ini justru memunculkan nama calonnya dari masing-ma­ sing internalnya, yakni PAN menunjuk Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim), Partai Gerindra menunjuk Soe­ priyatno (Ketua DPD Par­ tai Gerindra Jatim), PPP menunjuk Musyaffa’ Noer (Ketua DPW PPP Jatim). Sedangkan PKS belum memastikan satu nama. PKS Jatim menyebut em­ pat nama kadernya yang bakal ditunjuk maju jadi kandidat Cagub Jatim, yak­ ni Rofik Munawar, Sigit Susiantomo, Jakfar Tri Kuswahyono dan Hamy Wahjunianto.n sarifa


edukEs

10

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Siswa SMA Yogyakarta Raih Medali Emas Olimpiade Lingkungan Hidup di Nairobi energi, teknik, lingkun­ gan hidup, desain ramah lingkungan, pertanian dan anak-anak. Duta Besar RI Nairobi, Soehardjono Sas­ tromihardjo menyampaikan penghargaan atas capaian tim Indonesia tersebut. “Isu lingkungan hidup merupakan salah satu bi­ dang tugas yang ditangani oleh KBRI Nairobi”, tambah Dubes Soehardjono Sastro­ mihardjo. “Disamping diakredi­

Siswa SMA Yogyakarta berhasil memenangkan olimpiade lingkungan hidup di Nairobi setelah mempresentasikan genteng berbahan baku sampah plastik. Siswa SMA Yogyakarta berhasil memenangkan olimpiade lingkungan hidup di Nairobi, Kenya. Tim dari Kesatuan Bangsa School ini pada event olimpiade Senin lalu (2/5/2015), meraih medali emas. “Kami berdebar-debar menunggu pengumuman hasil penilaian”, demiki­ an kata Alvin Rahmat Se_ tiawan, anggota tim olim­ piade dari SMA Kesatuan Bangsa School, Yogyakarta pada saat menunggu peng­ umuman pemenang di Nai­ robi. Keterangan pers KBRI Nairobi kepada Lensa Indo­ nesia, menyebutkan, ajang kompetisi yang diselengga­ rakan keenam kalinya terse­

but diikuti sekolah-sekolah dari 27 negara. Sebanyak 151 karya ilmiah bertema lingkungan hidup dipresen­ tasikan oleh para peserta. Kompetisi yang berlang­ sung 30 April sampai den­ gan 2 Mei 2016 ini diseleng­ garakan “Light Academy”, sebuah sekolah interna­ sional di Nairobi. Peserta Indonesia terbagi dalam dua tim. Tim pertama mempresentasikan genteng berbahan baku sampah plas­ tik. Karya ini ditawarkan se­ bagai bagian dari upaya daur ulang sampah. “Bahan baku genteng dari di lingkungan sekitar yang mudah dicari dan mu­ rah”, kata Sultan Arya MH, siswa kelas 1 SMA Kesatuan

tasikan untuk Kenya dan negara-negara sekitar, KBRI Nairobi juga merangkap se­ bagai Perwakilan RI untuk Badan PBB yang menangani lingkungan hidup (UNEP) dan pemukiman (UN-Hab­ itat)”, jelas Soehardjono Sastromihardjo. “Saya harapkan, ke de­ pan, semakin banyak anakanak Indonesia yang ikut berkompetisi dalam ber­ bagai ajang internasional,” lanjutnya.nlicom

Penganugerahan medali kepada Tim dari Kesatuan Bangsa School.

Bangsa School. Tim kedua memaparkan proses pembuatan minyak kelapa dengan proses ra­ mah lingkungan. Pembua­ tan minyak kelapa dengan air cuka ini memperoleh medali perunggu.

Olimpiade ini dimaksud­ kan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap isu-isu lingkungan hidup dan sains. Kegiatan dikemas dalam kompetisi dengan peserta anak-anak usia sekolah dasar dan me­

nengah. Di hadapan dewan juri, para siswa sekolah menen­ gah dari berbagai negara tersebut memaparkan ber­ bagai karya penelitian mas­ ing-masing. Perlombaan dibagi ke dalam kategori

Tim SMA Kesatuan Bangsa School bersama Bapak Duta Besar Soehardjono Sastromihardjo.

Pekerja Pelindo III Dinyatakan Bebas Narkoba Sri Winarni Sulap Sekolah Pinggiran jadi Sekolah Rujukan Puluhan Pekerja Pelin­ do III Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (02/05/2016) kemarin gelar tes urine un­ tuk deteksi kemungkinan kandungan narkoba. HAsil menggembirakan sebab pu­ luhan pekerja tersebut din­ yatakan bebas dari Narko­ tika, Psikotropika dan obat terlarang (Narkoba). “Pelabuhan Tanjung Per­ ak akan senantiasa mening­ katkan kemampuan petugas keamanan untuk mengawasi para penumpang, salah sa­ tunya dengan menggunakan mesin x-ray maupun metal detector,” ucap Kahumas Pelabuhan Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi(BNNP), Jawa Timur, Ria Damayanti juga menya­ takan, pekerja Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dinyatakan negatif dari konsumsi narkotika. “Alhamdulilah semuanya negatif!” ujar Ria usai me­ nyajikan penyuluhan terkait Narkoba bertajuk “Stop Narkoba di Lingkungan Kerja!” kepada para peker­ ja Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak di Kantor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ria menambahkan, pe­ nyalagunaan narkoba oleh masyarakat dewasa ini makin memprihatinkan

Salah satu pekerja Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saat menunjukkan hasil test yang menunjukkan negatif.

sebab jumlahnya semakin hari semakin bertambah. Menurut catatan BNNP Pengguna Narkoba terklas­ ifikasi menajdi tiga, Peng­ guna Narkoba ‘Coba Pakai’ (maks. 5 kali penggunaan) dengan jumlah pengguna 1,6 juta, Pengguna Narkoba ‘Teratur Pakai’ (5 s.d 50 kali penggunaan) dengan jum­ lah 1,4 juta, dan Pengguna Narkoba ‘Pecandu’ (Lebih dari 50 kali penggunaan) dengan jumlah 943 ribu. “Para pengguna rata-rata diusia produktif yakni diusia 20 sampai 50 tahun,” papar Ria. Menurut Ria, anak-anak pun tak luput dari incaran para bandar narkoba. Para bandar tersebut mengemas narkoba layaknya permen dengan warna dan gambargambar yang menarik. Tek perlu heran jika data dari BNNP menyebutkan bahwa pengguna narkoba mulai

dari umur 10 s.d 59 tahun. “Oleh karena itu, saya harapkan para orang tua mulai mendoktrin para anaknya untuk tidak sem­ barangan menerima pem­ berian orang yang tidak dikenal,” tegas Ria. Jalur perdagangan narko­ ba, lanjut Ria, 80 persen di­ distribusikan lewat laut atau perairan sebab Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki garis pantai yang panjang sehingga tidak mudah untuk melakukan pengawasan. “Mereka ke­ banyakan melakukan tran­ saksi diatas laut,” tutur Ria. Pelabuhan pun juga bisa jadi pintu masuk narkoba sebab beberapa petugas pengamanan pelabuhan beberapa kali melakukan pengamanan terhadap pen­ umpang yang membawa ganja untuk dibawa keluar dari pelabuhan.neld

Sri Winarni, Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu, Jawa Timur ini memang punya kemauan keras. Menghadapi beraneka kendala, akhirnya dia berhasil menjadikan sekolah yang dipimpinnya jadi sekolah rujukan. “Awal menjabat kepala sekolah, saya dihadapkan dengan banyak masalah. Mulai dari guru yang kurang disiplin dalam mengajar, ser­ ing terlambat, pembelajaran berjalan konvensional, dan masyarakat kurang dilibat­ kan dalam pengembangan sekolah. Banyak yang bilang karena ini sekolah di ping­ giran maka hal itu wajar,” urai Sri Winarni, Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu Jawa Timur, mengawali pa­ parannya dalam acara Kopi Darat yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud dengan dukungan ACDP (Analytical and Capacity Development Partnership), di Jakarta, baru-baru ini. SDN Sumbergondo 2, Batu, Jawa Timur, adalah sekolah mitra USAID PRI­ ORITAS yang mulai menda­ patkan pelatihan dan pen­ dampingan di akhir tahun 2014. Sekolah yang berada di daerah pedesaaan lereng Gunung Arjuna ini berhasil menjadi sekolah rujukan

Sri Winarni (paling kiri).

bagi sekolah-sekolah lainnya karena peran kepemimpinan kepala sekolah. Kemitraan dengan USAID PRIORITAS dimanfaatkan kepala sekolah untuk men­ ingkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Dia me­ libatkan guru dan komite sekolah dalam merancang p e r u b a h a n d i s e ko l a h . Kepala sekolah juga terbuka dalam pengelolaan anggaran sekolah. PSM dilibatkan un­ tuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. ”Para guru membuat komitmen baru dalam men­ gajar dengan pendekatan pembelajaran aktif. Saya juga aktif melakukan super­ visi sekaligus melakukan pendampingan kepada guru. Pembelajaran secara berkala dievaluasi bersama melalui kelompok kerja guru (KKG)

sekolah. Guru yang sudah berhasil menerapkan pem­ belajaran aktif dijadikan rujukan bagi guru lainnya,” kata Sri Winarni yang juga mengajar mata pelajaran olahraga di sekolahnya. Dia juga melakukan be­ dah kelas, yaitu setiap kelas secara bergantian diamati oleh guru-guru kelas lain­ nya untuk dipelajari proses pembelajaran yang sudah baik dan yang masih perlu diperbaiki. Mereka mendis­ kusikannya di forum KKG tingkat sekolah yang dilak­ sanakan sebulan dua kali. Dampaknya, kini semua guru kelas sudah mener­ apkan pembelajaran aktif, siswa difasilitasi untuk be­ lajar dengan memanfaatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti praktek, me­ mecahkan masalah, melaku­

kan percobaan, menghasil­ kan karya kreatif, dan mem­ presentasikannya. Hasil belajar siswa juga meningkat signifikan. Mere­ ka berhasil meraih peringkat 1 UASBN (ujian akhir sekolah bertaraf nasional) tingkat kecamatan, dari sebelumnya hanya peringkat 15. “Sekolah kami juga di­ tunjuk oleh Dinas Pendidi­ kan Kota Batu dan Provinsi Jawa Timur menjadi seko­ lah rujukan bagi sekolah lainnya. Banyak pengawas, kepala sekolah, dan guru dari sekolah-sekolah lain­ nya yang belajar ke sekolah kami,” tukas Sri. Menurut Trihananing Tyas, guru kelas VI, pem­ belajaran aktif di kelasnya menjadi lebih optimal kar­ ena dukungan kepala seko­ lah dan komite sekolah yang menyediakan kebutuhan untuk pelaksanaan pembe­ lajaran aktif. “Saat menghadapi UASBN, siswa kami men­ jadi lebih siap karena dalam pembelajaran mereka su­ dah terbiasa belajar dengan praktik, mempresentasikan hasil karyanya yang ditulis dari hasil pemikiran dan kata-katanya sendiri. Jadi mereka lebih percaya diri dan terbiasa tidak mencon­ tek,” katanya.nlicom

Pengukuhan Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Keluarga

Bupati Jombang: Pendidikan Anak Usia Dini Pondasi Kualitas Anak Bangsa Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mene­ gaskan pendidikan anak usia dini merupakan pon­ dasi penting agar anakanak semakin berkualitas. Sedangkan tanggung jawab mendidik anak bukanlah tanggung jawab pemerin­ tah saja, tetapi tanggung jawab komponenbangsa, termasuk guru-guru PAUD juga berperan aktif. Bupati Nyono Suharli meminta agar para orang tua dapat mendampingi anak-anaknya dengan baik, khususnya dalam hal bela­ jar. “Dalam hal ini memilih kegiatan yang tentu positif di rumah. Seperti para orang tua mendampingi putraputrinya dalam belajar di rumah dengan mematikan televisi ketika jam 6 sampai 8 malam. Dan mengajak anak anaknya untuk bela­ jar atau sekedar membaca buku-buku yang menambah wawasan dan pengetahuan,” terang Bupati Nyono. Adalah Bunda PAUD Kabupaten Jombang Ir.Hj. www.lensaindonesia.com

Tjaturina Yuliastuti Wihan­ doko yang mengukuhkan “Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Keluarga” di­ saksikan langsung Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Keluarga ini terdiri dari Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan se Kabupaten Jombang dan Ketua Himpaudi Se Kabu­ paten Jombang. Diharap­ kan gerakan ini mampu menggerakkan komponen bangsa terutama pendidi­ kan anak usia dini seba­ gai penentu kualitas anak bangsa ke depan. Bupati Jombang ber­ harap, ke depan semuanya terus berjuang demi anak anak bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia. “Yang namanya penggerak ada­ lah yang melibatkan semua. Tanpa dukungan tersebut gerakan tidak dapat berjalan oleh karena itu mari kita semua terus berjuang demi anak anak kita, semoga Allah SWT membalas perjuan­

Pengukuhan Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Keluarga.

Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dan Bunda PAUD bersama anak-anak.

gan kita ini,” ujarnya dalam Peng­ukuhan Agene Pengger­ ak Pendidikan Keluarga di Pendopo Pemkab beberapa waktu yang lalu. Ir.Hj. Tjaturina Yuli­ astuti Wihandoko selaku Bunda PAUD Kabupaten Jombang menegaskan, su­ dah saatnya PAUD menjadi agen penggerak Gerakan Nasional PAUD berkualitas

dan agen penggerak Gera­ kan Pendidikan Keluarga. Ini menjadi investasi terbe­ sar pada pendidikan anak usia dini. “Sehingga ke depan se­ mua PAUD akan bergerak dalam Gerakan Satu Hati, Satu Dedikasi dan Satu Aksi untuk mewujudkan pen­ didikan yang berkualitas untuk anak bangsa,” kata

Ir.Hj. Tjaturina Yuliastuti Wihandoko. Sementara itu, Ita Ani­ qowardani Ketua Himpaudi Kabupaten Jombang men­ gatakan Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Ke­ luarga ke depan diharap­ kan mampu menggerakan seluruh komponen bangsa terutama HIMPAUDI se Indonesia untuk mendidik

keluarga, menyelenggara­ kan pendidikan, program gizi-kesehatan, pengasuhan dan pelindungan yang ber­ mutu melalui pembelajaran yang bermakna dan me­ nyenangkan di lingkungan keluarga. Pengukuhan agen Peng­ gerak pendidikan keluarga ini merupakan sebuah janji dan kesungguhan kita untuk terus bergerak dan mengge­ rakan kebaikan,” seru Ita. Dalam kegiatan pen­ gukuhan Agen Penggerak Gerakan Pendidikan Ke­ luarga, acara tersebut juga digelar seminar Parenting

PAUD dengan yang disam­ paikan dua orang narasum­ ber. Yang pertama materi tentang membangkitkan dan memberdayakan po­ tensi otak anak sehingga anak menjadi aset dan menjadi golongan ulil albab untuk menuju generasi emas di tahun 2045 yang disampaikan motivator Ahmad Efendi M.Ag dari Malang dan materi paren­ ting tentang mengemba­ likan fungsi otak sesuai fitrahnya melalui terapi belajar yang disampaikan oleh Praditya ST.Mpsi dari Sidoarjo.nobi/adv


madiun

11

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Madiun Pesan Damkar Bronto Seharga Rp 30 Miliar Damkar merek Bronto dengan tipe skylift rescue ladder eXtra F55 bakal mendarat di Kota Madiun pada pertengahan bulan Desember mendatang. Impian Pemkot Madiun untuk memiliki mobil pemadam kebakaran (Damkar) seharga Rp 30 miliar sebentar lagi bakal terwujud. Damkar yang dilengkapi dengan tangga modern sistem hidrolik yang dapat menjangkau ketinggian sekitar 55 meter tersebut, saat ini masih dalam proses pembuatan di pabriknya di Eropa. “Ini masih proses pemesanan di Eropa dan masih proses pembuatan,”kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Suwarno, Selasa (3/5/2016). Damkar merek Bronto dengan tipe skylift rescue ladder eXtra F55, lanjut Suwarno, bakal mendarat di Kota Madiun pada pertengahan bulan Desember mendatang. Sebelum Damkar tersebut jadi, BPBD dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang melakukan pendampingan untuk pembelian Damkar itu, bakal terbang ke Eropa untuk mengecek kondisi pembuatannya. “Masuk sini pertengahan Desember. Nanti barang progresnya 50 sampai 80 persen, kita cek ke Eropa. Ya BPBD sama tim ahli dari ITS nanti yang cek kesana (Eropa,red),”ujarnya. Lantas bagaimana sistem pembayaran Damkar dari E-

Katalog tersebut? Menurut Suwarno, proses pembayaran yang ditetapkan adalah “ada uang, ada barang”. Meski begitu, pembelian mobil pemadam kebakaran pintar yang memiliki sistem sensor serta keranjang evakuasi dari luar negeri tersebut, tidak akan terpengaruh naik turunnya dolar. Secara pagu yang tertera di APBD senilai Rp 29 miliar, namun secara kontrak senilai Rp 28,2 miliar. “Proses pembayarannya ya nanti kalau barang sudah datang. Kalau dolar naik ya resiko penyedia donk,”tandasnya. Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun, Ngedi Tresno Yhusianto mengatakan, Pemkot Madiun sebenarnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 32 miliar untuk Damkar Bronto tersebut. Dirincikan, anggaran itu untuk pagu mobil Damkar, peningkatan kapasitas, pelatihan, seragam dan biaya untuk cek barang ke Eropa. “Rp 32 miliar itu sebagian untuk beli mobil, sebagian untuk peningkatan kapasitas dan pelatihan, sebagian juga untuk seragam dan untuk biaya ngecek barang ke Eropa,” katanya. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menambahkan, masyarakat tak perlu

Roti Bluder Pilihan Tepat untuk Oleh-oleh dari Madiun

Roti bluder di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, menjadi pilihan tepat untuk oleh-oleh.

Kota Madiun memiliki oleh-oleh yang khas, yakni roti bluder. Roti ini menjadi pilihan bagi pengunjung yang melintas di wilayah Kota Madiun. Vega, warga Surabaya yang pulang ke Madiun selalu tidak lupa membawa pulang roti bluder. “Setiap pulang kampung saya selalu beli kue bluder,” ceritanya di rumah produsen roti Bluder Cokro di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, Jumat, (6/5/2016). Ia memilih roti bluder berbentuk kotak mengembang untuk oleh-oleh karena teksturnya lembut. Menurut dia, roti ini bisa memanjakan lidah semua jenjang usia di keluarganya, mulai balita hingga kakek dan nenek. “Saya dan keluarga memfavoritkan roti ini sejak lama,” ucap ibu beranak tiga ini. Namun, keinginan Ananda membawa pulang dan menyantap makanan favoritnya itu tidak bisa terlaksana hari ini. Roti yang dihasilkan produsen langganannya telah habis dipesan pembeli lain. Karena itu, ia melakukan pemesanan 20 buah roti bluder dan diambil Sabtu, 7 Mei 2016. “Sekarang kehabisan,” ujar Ananda. Sri Widodo, chef master roti Bluder Cokro, mengatakan makanan hasil olahannya sering kali habis sebelum siang. Apalagi, saat momentum libur panjang seperti sekarang ini. “Pas long weekend kayak gini kami sengaja menambah produksi 40 persen,” katanya.

Peningkatan produksi dari rata-rata 4.000 roti per hari menjadi 5.600 roti per hari ini untuk memenuhi permintaan konsumen. Sebagian pembeli yang melakukan pemesanan terlebih dulu adalah pemilik toko roti di wilayah Madiun dan sekitarnya. Pembeli lainnya adalah konsumen yang memiliki tujuan membeli untuk kebutuhan sendiri. Menurut dia, para pembeli lebih banyak memilih roti bluder rasa cokelat, keju, dan kismis. Adapun rasa lain yang ditawarkan, seperti kacang, abon ayam, abon sapi, dan selai nanas. Harga yang dipatok untuk masing-masing rasa sebesar Rp 7.500-9.500 per buah. Beragam rasa itu, Widodo melanjutkan, merupakan hasil kreasi sejak usaha pembuatan roti dirintis Nyonya Susana pada 1989. Sejak dulu hingga saat ini roti Bluder Cokro diklaim memiliki tekstur, warna, aroma, dan rasa dengan kualitas tinggi. “Kuncinya saat pengolahan adonan tetap dikerjakan secara manual. Mixer hanya digunakan mencampur mentega dengan adonan lain,” ucapnya. Roti bluder merupakan makanan yang saat ini banyak diproduksi di Kota Madiun. Selain di Jalan Cokroaminoto, makanan itu juga dibuat produsen di Jalan Pringgondani dan Jalan Kutai. Sejumlah produsen ini mensuplai kebutuhan di beberapa toko roti dan pembeli langsung.no/ tem/dhim

Damkar merek Bronto dengan tipe skylift rescue ladder eXtra F55.

khawatir jika bertanya masalah perawatan. Pasalnya, produk yang sudah mengantongi lisensi international DIN EN dan sertifikat dari National Fire Protection Association (NFPA) ini, sudah membuka service center di Indonesia. “Kalau kita beli mobil Damkar, kan kita ada servis dan garansi. Walau-

pun dari luar negeri kan ada cabang perusahaan di Indonesia,”jelasnya. Diketahui, Pemkot Madiun kesengsem dengan mobil Damkar seharga proyek Gedung DPRD Kota Madiun itu, lantaran Damkar Bronto dapat menjangkau segala arah karena mampu berputar 360 derajat. Selain itu juga terdapat tangga mul-

tifungsi yang bisa dipakai jembatan evakuasi. Kelebihan lain, Bronto yang dipasarkan secara global ini adalah kemampuan untuk bermanuver sehingga saat melakukan penyelamatan, korban tidak hanya bisa dievakuasi ke daratan melalui metode vertical rescue. Tetapi juga bisa diamankan di gedung

Kouta Haji Kabupaten Madiun Belum Terpenuhi Tahun ini Kuota keberangkatan calon jamaah haji Kabupaten Madiun belum terpenuhi 100 persen, dari jatah 304 CJH baru terisi 240 CJH atau sekitar 80 persen saja. Kekurangan tersebut akibat dari 12 CJH dari Kabupaten Madiun yang batal berangkat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak tiga CJH sakit, lima CJH

menunda keberangkatan karena jadwalnya berbenturan dengan pekerjaan. Sedangkan empat CJH lainnya telah meninggal dunia. K a s i P H U Ke m e n a g Kabupaten Madiun, Tawwabin mengatakan, Bahwa untuk memenuhi kuota itu, pihaknya membuka pengajuan permohonan keberangkatan bagi jamaah penyatuan suami istri, orang

tua dan anak. Diprioritaskan pengajuan permohonan bagi CJH yang telah lanjut usia (lansia-red) diatas usia 75 tahun. “Itu dilakukan agar kesempatan jamaah berhaji menjadi terbuka mengingat aturan baru yang dibuat melalui surat edaran dirjen bahwa setelah berhaji baru boleh berhaji lagi setelah 10 tahun,” tandasnya.sj/dhim

ADD Tak Cair, Perangkat 39 Desa Terancam Tak Gajian

Kepala BPKAD Kabupaten Madiun, Rori Priambodo.

Sebanyak 39 desa di wi­ layah kabupaten Madiun belum mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) triwulan pertama. Alasan belum cairnya ADD karena 39 desa tersebut belum menyelesaikan persyaratan pencairan. Batal cairnya ADD tersebut berimbas pada biaya operasional, termasuk gaji perangkat desa tidak terbayarkan. Dari data yang diperoleh Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Madiun, tercatat baru 145 desa yang sudah mencairkan ADD dengan nilai 17,5 miliar rupiah untuk triwulan per-

tama. Kepala BPKAD Kabupaten Madiun, Rori Priambodo menjelaskan, bahwa total dana ADD yang harus dicairkan pada triwulan pertama itu sebesar 24 miliar dan saat ini sudah memasuki triwulan kedua. Rori khawatir jika tidak segera dicairkan dana triwulan pertama tersebut maka operasional ke 39 desa tersebut bisa terganggu. “Jadi ADD ini sudah masuk triwulan kedua, triwulan pertama yang terserap baru 19,36 milyar dari plafon sebanyak 24 milyar, jadi yang belum menyerap 39 desa,” jelas Rori kepada Lensa Indonesia, Kamis

(28/04/2016). Rori menambahkan, dari 39 desa, sebanyak 19 desa di Kecamatan Geger yang belum menyelesaikan persyaratan ADD dan 20 desa lainya tersebar di berbagai kecamatan. “Ada 39 desa yang belum menyerap dana ADD ini 20 desa terletak di kecamatan Geger dan 20 lainnya ada di beberapa kecamatan. Yang saya khawatirkan dengan tidak terserapnya dana ADD ini akan mengganggu biaya operasional dari pada desa tersebut termasuk gaji perangkat desa karena nanti dampaknya juga pada pelayanan masyarakat,” pungkas Rori.dhimaz_adi

lain yang posisinya aman. Pembelian Damkar tersebut juga dikarenakan, saat ini Kota Madiun mulai bermunculan gedung-gedung bertingkat serta banyak gang-gang yang sempit. Dari data BPBD setempat menyebutkan, angka kebakaran setiap tahunnya mengalami peningkatan. Seperti tahun 2014 lalu, tercatat sebanyak

26 kali kebakaran. Kemudian ditahun 2015 meningkat menjadi 28 kasus dan ditahun 2016 hingga awal Mei ini mencapai 3 kasus kebakaran. Penambahan mobil Damkar juga diperlukan karena saat ini BPBD hanya memiliki empat unit mobil Damkar keluaran tahun 1980-an dan tahun 2010.dhimas_adi

196 Hektare Kebun Cengkih di Madiun Terserang Hama Tanaman cengkih seluas 196 hektare di Kabupaten Madiun, Jawa Timur terserang hama bakteri pembuluh kayu cengkih (BPKC), yang mengakibatkan penurunan produksi. AKibatnya kejadian ini membuat para petani cengkih merugi. Kepala Seksi Rehabilitasi, Diversifikasi dan Insfrastruktur, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun, Suwono mengatakan, total luas lahan perkebunan cengkih di Kabupaten Madiun mencapai 1.411 hektare yang terdapat di Kecamatan Dagangan, Dolopo dan Kare. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 196 hektare lahan diantaranya terserang BPKC. Serangan paling banyak terjadi di Kecamatan Dagangan yang mencapai 151 hektare,” ujar Suwono, Rabu (4/5/2016). Suwono mengatakan, hama BPKC menyerang pucuk pohon terlebih dahulu, lalu membuat seluruh daun menguning dan gugur. Kontur tanah yang miring juga memicu percepatan penyebaran bakteri mematikan ini. Dengan tingkat serangan mulai skala ringan hingga berat. Pohon yang terserang BPKC akan mati secara perlahan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Pohon yang sudah terserang tidak akan bisa kembali sehat. Parahnya, tanah bekas pohon yang terserang BPKC harus menunggu tiga hingga lima tahun untuk siap ditanam kembali. “Namun, kenyataannya, tanah biasanya belum netral sepenuhnya, tetapi di-

paksakan untuk ditanami cengkih lagi oleh petani. Alhasil, terkena hama lagi. Hal itu karena cengkih merupakan sumber utama pendapatan petani di daerah lereng Gunung Wilis,” ujar dia. Guna membantu petani membasmi BPKC, pihaknya memberikan bantuan penyemprotan serta infus antibiotik. Namun, hal itu hanya memperlambat penyebaran bakteri yang telah menyerang. Untuk menghentikan penyebaran hama tersebut, seharusnya pohon harus ditebang lalu dibakar. Namun, kebanyakan petani enggan melakukannya. Salah seorang petani cengkih di Desa Mendak, Dagangan, Miyanto mengaku, mengalami kerugian cukup besar akibat tanaman cengkihnya diserang bakteri tersebut. Sewaktu masih normal, sekira setengah hektare kebun cengkih miliknya mampu menghasilkan panen hingga Rp150 juta. “Tetapi sejak terserang bakteri mematikan itu, kini keuntungan panen turun drastis, hanya tinggal Rp5 juta saja,” tuturnya. Kerugian itu karena serangan hama membuat produksi bunga cengkih turun drastis. Jika di waktu normal, setiap batang pohon mampu memproduksi bunga cengkih hingga sekira 60 kilogram basah dan bisa diolah menjadi 20 kilogram kering. “Tetapi setelah terserang bakteri, bunga cengkih basah produksinya tinggal 20 kilogram dan ketika diolah hanya menjadi dua kilogram kering,” kata Miyanto.fds/dhi www.lensaindonesia.com


kediri

12

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Anggota DPRD Kota Kediri Dicurigai Mark Up Biaya Kunker ke Lombok Tarif Hotel Rp 3,4 juta per Malam, Sekwan Tolak SPJ Sebab Tidak Wajar Pihak kepolisian menduga ada dugaan kongkalikong antara dewan dengan pihak hotel untuk melakukan mark up tarif yang menggunakan jasa web Traveloka. Kunjungan kerja (kunker) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) be­ berapa waktu lalu mening­ galkan masalah. Sebab rin­ cian dana kunker Komisi A tersebut dinilai tak wajar yaitu biaya menginap di ho­ tel Rp 3,4 per malam. Pihak kepolisian mendu­ ga ada dugaan kongkalikong antara dewan dengan pihak hotel untuk melakukan mark up tarif. Heboh dana kunker tak

wajar ini mengemuka sete­ lah beredar SMS (Short Message Service) di kalan­ gan jurnalis yang menyebut bahwa Sekretaris DPRD (Sekwan) menolak Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) penggunaan anggaran kunk­ er Komisi A karena dianggap tidak wajar. “DPRD Kota gaduh. Se­ kwan tolak SPJ Kungker Komisi A, karena bill hotel anggota dan peserta eks tinggi dan tidak wajar,” bu­ nyi pesan singkat dari no­ mor 081XXXXXX.

Polresta Kediri Ringkus DPO Korupsi Jasmas DPRD 2013 Satuan Reskrim Polres Kediri meringkus Sugeng Waluyo (44) warga Lingkungan Kre­ sek, RT 01 / RW 01 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Sugeng merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus dugaan korupsi dana jaring aspirasi masyarakat ( jasmas) tahun 2013. Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Anwar Iskandar mengatakan, tersangka dibekuk di wilayah Desa Manukan Rt 02/08 Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, pada Kamis (5/5/2016) sekitar pukul 22.00 WIB. Tersangka langsung digiring ke Polres Kediri Kota untuk diperiksa lebih lanjut. “Dasar penangkapan kami sesuai LP/117/ IX/2014/res kediri Kota tanggal 03 Sep­ tember 2014. Tersangka sudah ditetapkan sebagai sesuai surat DPO/137/VI/2015/ Satreskrim tanggal 10 Juni 2015,” terangnya, Jumat (6/5/2016). Dijelaskan olehnya, pada tahun 2013 Rudi Hendrayanto bersama tersangka Sugeng, se­ laku koordinator partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kecamatan Pesantren, Kota Kediri secara melawan hukum menguntungkan diri sendiri dan orang lain dalam pelaksanaan proyek rehab dan pembangunan fisik serta pengadaan barang melalui delapan kelom­ pok masyarakat (pokmas) di Kecamatan Pesantren. Proyek tersebut atas rekomendasi oleh Dewi Purwati, SH, anggota DPRD Kota Kediri dari Partai Hanura pereode 20092014. Dari hasil audit, perbuatan tersang­ ka merugikan keuangan Negara sebesar Rp.119.097.168..nandik

Sementara itu Ketua DPRD Kota Kediri H. Kholifi Yunon mengatakan bahwa nominal yang tercantum dalam billing hotel tersebut bukanlah platfon. “Sesuai peraturanya nilai yang tercantum dalam Per­ wali, nominal yang tercan­ tum dalam struk pemba­ yaran adalah plafon. Apa­ bila ada kelebihan dalam pembayaran seharusnya dikembalikan,” katanya saat ditemui Lensa Indonesia di ruang kerjanya, Senin (02/05/2016). Kholifi juga membenar­ kan bahwa plafon mengi­ nap di hotel saat kunker ke Lombok Rp 3,4 juta per malam untuk satu anggota dewan. Sedangkan kunker ke Jakarta tarif hotel diberi­ kan platfon Rp 8 juta per malam. “Namun apabila ada lebihnya ya otomatis dikem­ balikan. Bukan bermain dengan pihak hotelnya,” tandasnya.

Dan isu yang berkembang di kalangan media menya­ takan jika pihak kepolisian menduga adanya permainan dalam penggunaan anggaran penginapan tersebut, Dan sebagai bahan pemband­ ing mereka memakai web Traveloka yang bisa dilihat sewaktu waktu akan harga yang tertera dalam hotel tersebut per malam. Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kota Kediri Haryanto mengakui adanya persoalan tersebut. Namun, ia memilih menun­ da berkomentar, karena harus konsultasi terlebih dahulu dengan Wakil Ketua DPRD Oeng Abdul Muid. “Bukannya saya tidak mau. Tetapi saya harus lapor pimpinan saya dulu. Set­ elah itu, nanti saya akan memberikan keterangan pers,” ungkap politi senior di Fraksi PDI-P ini. Kegiatan kunker tujuan Lombok, selain Komisi A,

juga mengikut sertakan Komisi B dan C. Mereka be­ rangkat bersama mitra kerja masing-masing. Hanya saja, khusus Komisi A ditengarai menentukan sendiri bil ho­ tel yang ditempati. Harga hotel yang dipilih Komisi A ditengarai men­ capai Rp 3,4 juta per malam untuk satu anggota. Jumlah itu dianggap tidak wajar, karena lebih tinggi dari ke­ tentuan. Sementara Sekwan tidak bisa mengontrol karena penentuan hotel dan bill­

ing ditentukan sendiri oleh Ketua Komisi. Dikonfimasi terpisah, Wakil Ketua Komisi A, Ayub Hidayatulloh mengakui bahwa hotel yang dipilih berdasarkan kesepakatan bersama dan disetujui oleh Koordinator Komisi A. “Sebenarnya ini sudah sesuai peraturan walikota. Namun karena hal baru, yang sebelumnya anggota DPRD ini disamakan dalam penentuan hotel, maka wa­ jar jika dipersoalkan. Yang pasti di dalam Perwali, ada

perbedaan kelas fasilitas antara anggota DPRD den­ gan PNS. Namun selama ini disamakan,” ungkapnya. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini me­ nyayangkan sikap Sekre­ taris DPRD yang menolak SPJ Komisi A. Tetapi menu­ rutnya, Komisi A tetap pada pendirian sebelumnya, kar­ ena penentuan hotel terse­ but telah dikonsultasikan. “Beberapa kesempatan saya selalu menolak keras hal ini. Bisa dibayangkan, kami harus menginap di hotel kelas superior, hotel melati. Nuwun sewu (mo­ hon maaf, red) hotel yang biasa dipakai mesum,” ke­ luhnya. Namun Sekretaris DPRD Kota Kediri Rahmad Hari Basuki belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan telah berusaha meminta izin satpam, namun yang ber­ sangkutan beralasan sibuk bekerja..nandik_kartika

Ajak Warga Hidup Sehat, DKP Kota Kediri Mengunjungi Air Terjun Galakkan Program Bersih Selokan Dolo Kediri yang Eksotis

Air terjun Dolo Kediri.

Kegiatan kerja bakti warga di Jalan Slamet Riyadi, Kota Kediri.

Intensitas hujan saat ini berangsur menurun. Namun warga Kota Kediri tetap laku­ kan bersih selokan tiap tiga bulan sekali. Seperti program yang dicanagkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri. “Walaupun sudah jarang hujan, kita tetap melakukan bersih-bersih selokan. Sebab cuaca sekarang sulit diprediksi. Makanya kita tetap melakukan kerja bhakti dengan member­ sihkan selokan dan juga me­ mangkas ranting pohon yang rentan roboh,” kata Yudi warga jalan Slamet Riyadi Kelurahan Banjaran, Minggu (1/5/2016). Hal senada juga diungkapkan Solikin warga Kelurahan Bu­ rengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang mengatakan jika program bersih selokan dari DKP memang sangat dibutuh­ kan. “Memang program DKP tersebut sangat dibutuhkan

Masyarakat agar lingkungan terjaga,” kata Solikin. Warga juga senang karena semua sampah yang ada di selokan tak lagi menyumbat saluran air. “Kita semua senang dengan program DKP sehingga kami bisa gotong royong dan tak bingung lagi membuang sampah hasil kerja bakti karena truk DKP sudah siap mengam­ bil sampahnya,” pungkas So­ likin. Terpisah, Budi Santoso Kasi Kebersihan DKP Kota Kediri saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan jika program bersih-bersih selokan menjadi agenda DKP. “Sebenarnya fokus DKP ingin mengajak masyarakat Kota Kediri agar mau diajak hidup sehat dan bersih,” ungkap Budi saat di­ hubungi, Minggu (1/5/2016). Lebih lanjut Budi menjelas­ kan jika program tiga bulanan tersebut terus dicanangkan

oleh pemerintah. Program tersebut sebenarnya tak hanya mengajak masyarakat hidup sehat dan bersih namun juga mengembalikan kehidupan bergotong royong. “Dengan program tersebut masyarakat bisa bergotong royong dengan kerja bakti,” kata Budi. Adapun pada saat ini pihak DKP masih fokus pada keber­ sihan saluran air. Jika nanti musim kemarau tiba, kegia­ tan DKP akan dialihkan pada kebersihan lingkungan dan rumah ibadah,” imbuh Budi. Untuk diketahui program tiga bulanan tersebut dilaku­ kan oleh 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri. Saat ini program DKP sudah berjalan kedua kalinya pada tahun anggaran 2016. Masyarakat sangat antu­ sias dengan program tersebut, pasalnya semua dapat berjalan lebih baik pada lingkunganya.. nandik_kartika

Banyak sekali kekayaan alam yang ada di Kediri, salah satunya adalah air terjun Dolo Kediri. Area wisata ini berada di Dusun Besuki, Desa Jugo, Keca­ matan Mojo, Kediri, Jawa Timur. Jarak tempuh dari Kota Kediri ke arah barat, kurang lebih 25 kilometer. Perjalanan menuju ke sana bisa dibilang indah dan menantang. Bagi orang yang suka Hiking, bisa mencoba berkunjung ke gunung Be­ suki. Perjalanannya cukup melelahkan, dan akan terba­ yar saat mencapai air terjun Dolo, kesejukan dan peman­ dangan yang dapat menghip­ notis para pengunjung. Bila setiap hari anda disi­ bukan dengan pekerjaan di kota serta kebisingan yang tidak ada habisnya, man­ faatkan waktu liburan anda naik ke Gunung Besuki ini sangat direkomendasikan oleh wisatawan pegunun­ gan. Daerah ini berada pada ketinggian 1.800 meter di

atas permukaan laut. daerah ini jauh dari kebisingan dan polusi pusat kota.Daerah ini semakin lengkap dengan adanya suasana gemercik air dan hijaunya pepohonan di sekitarnya. Perjalanan Anda akan ditemani dengan jalan yang meliuk-liuk melingkar menuju puncak gunung. Untuk menuju ke Air Terjun Dolo Kediri, harus berhenti di dusun besuki dan melan­ jutkan perjalanan dengan jalan kaki, karena arah ke Air Terjun Dolo mendaki dan tidak bisa naik ken­ daraan. Jalannya berupa tangga dari bebatuan yang dibuat melingkari daerah tersebut. Bila Anda masih raguragu dengan keindahan tem­ pat wisata Kediri khususnya Air Terjun Dolo, coba Anda tengok di google image, pasti Anda akan menemu­ kan banyak sekali gambar air terjun dolo yang sanga eksotis. nndik/ld

Uniknya Tradisi Petik Perdana Hasil Bumi di PDP Margomulyo P e r u s a h a a n Daerah Perkebunan Margomulyo di Desa Sugihwaras, Keca­ matan Ngancar, BUMD mi­ lik Pemkab Kediri ini punya tradisi unik. Salah satunya tradisi tasyakuran sebelum petik perdana hasil bumi. Tradisi ini sudah dilakukan secara terun temurun. Tasyakuran dilaksana­ kan dengan harapan agar hasil panen yang diperoleh dari tahun ke tahun terus meningkat. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa tradisi ini sebagai bentuk harmonisasi antara manu­ sia dengan alam. Acara yang diadakan be­ berapa waktu lalu di PD Perkebunan Margomulyo melaksanakan tasyakuran di bawah Patung Lembu Suro area Taman Agro Mar­ gomulyo Gunung Kelud. Acara dihadiri oleh Direk­ tur PD Perkebunan Mar­ gomulyo dan jajarannya, Muspika Kecamatan Ngan­ car dan warga serta tidak www.lensaindonesia.com

Suasana tradisi tasyakuran PDP Margomulyo sebelum petik perdana hasil bumi yang biasa digelar di di bawah Patung Lembu Suro.

ketinggalan Nasi Tumpeng yang dilengkapi dengan berbagai macam hasil bumi menjadi sajian utama. Kesuburan tanah di Perkebunan Margomulyo seluas ± 424 ha yang terle­ tak di lereng Gunung Kelud sudah tidak diragukan lagi,

Segala jenis tanaman mulai dari tebu, ketela, buah-bua­ han, cengkih, kopi dan tana­ man hortikultura tumbuh subur di tempat ini. Setelah tasyakuran ini pada pertengaha bulan Mei yang pertama akan dipanen adalah tanaman tebu. Tana­

man tebu di Perkebunan Margomulyo yang akan siap dipanen seluas sekitar 105 Ha. Selanjutnya akan menyusul tanaman cengkih seluas 23 Ha dan kopi seluas 18 Ha juga siap dipetik. Direktur Utama PDP M a r g o m u l y o W i b ow o,

SH. MH melalui Direktur Produksi Timotius Pracoyo, SP. MMA mengatakan, ta­ syakuran tersebut meru­ pakan wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan nikmatnya. “Harapan saya ke depan­ nya hasil panen yang ada di Perkebunan Margomulyo juga akan terus melimpah pula,” terangnya. Tanaman tebu yang akan dipanen pada pertengahan bulan Mei tahun ini, lanjut­ nya, akan menyuplai kebu­

tuhan tebu pada buka giling PG Ngadirejo Kecamatan Ngadiluwih. “Saya berharap kualitas tebu yang ada di PDP Margomulyo memi­ liki rendemen yang tinggi agar gula yang dihasilkan juga berkualitas bagus dan banyak,” imbuhnya. Pihak PDP Margomulyo juga akan terus berupaya un­ tuk maju dan berkembang. Selain sektor perkebunan yang menjadi komoditi uta­ manya, PDP Margomulyo juga telah mampu berubah

bentuk bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupat­ en Kediri untuk membuat tepat wisata Kabupaten Kediri semakin elok. “Mi­ salnya dengan menambah­ kan Sirkuit Offroad yang semakin digandrungi oleh masyarakat dan Taman Agro margomulyo deng­ an patung simbul Lembu Suro,” urainya. Camat Ngancar Ngaseri mengatakan PDP Margo­ mulyo memiliki lahan yang cukup luas untuk sektor pertanian utamanya buahbuahan. “Tanahnya sudah subur pula selanjutnya bagaimana kita bersama-sama menjadi Kabupaten Kediri bisa se­ bagai lumbung dan sentra buah lokal. Tanggal 7 dan 8 Mei 2016 Long Weekend jangan sampai melewatkan Bursa Buah Lokal Kabu­ paten Kediri di Rest Area Kediri Lagi Wisata Gunung Kelud,” pungkasnya.n adv/ andik_kartika


bojonegoro

13

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Kasek SDN Jumput Jual Kayu Bongkaran Sekolah Uang hasil menjual kayu-kayu bekas bangunan SDN Jumput seharusnya masuk ke kas. Kenyataannya, uang tersebut malah masuk ke kantong pribadi kepala sekolah. Pembangunan beberapa gedung sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bojo­ negoro membuat semangat siswa bertambah. Proses belajar berjalan lancar. Sayangnya, dari pemban­ gunan tersebut ada oknum kepala sekolah (Kasek) yang memanfaatkan un­ tuk mengeruk keuntungan pribadi. Salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jumput, Desa Jumput, Kecamatan Suko­ sewu, terindikasi Kaseknya menjual kayu hasil bong­ karan pembangunan.

SDN Jumput dalam proses pembangunan. Sementara kayu, genteng dan bangku sisa bongkaran justru dijual oleh Kasek dan uangnya masuk ke kantong pribadi.

Sebenarnya tidak men­ jadi masalah jika uang ha­ sil menjual kayu-kayu be­ kas bangunan masuk ke kas. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Kasek

Bikin Rekening Molor, Korban BRI Cabang Bojonegoro Bertambah Polemik terkait pelaya­ nan Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Bojonegoro kepada mahasiswa Unigoro ternyata berdampak juga di masyarakat. Bukan hanya mahasiswa yang kecewa. Ru­ panya ada warga masyarakat yang ikut mendaftarkan menjadi nasabah bank ini merasa dikecewakan atas pelayanan BRI. M Latif warga asal Desa Ledok mengaku menjadi “korban”. Dia merasa ke­ cewa dengan pelayanan BRI cabang Bojonegoro. Pasalnya setelah mendaftar­ kan istrinya untuk menjadi nasabah, dia harus menug­ ggu dua bulan untuk bisa memiliki buku tabungan. “Awalnya saya mau buka­ kan buku tabungan untuk istri saya, saya nabung Rp 1juta dan dijanjikan buku nanti bisa diantar ke rumah. Saya tunggu hampir 2 bulan kok belum jadi,” ungkap pengusaha muda itu. Kekecewaan Latif kem­ bali muncul saat dirinya menelpon petugas di depan awak media. Oknum petu­ gas tersebut berdalih sudah tidak menangani masalah pembuatan rekening lagi dan disarankan konsumen untuk mengambil buku re­ kening di kantor BRI cabang Bojonegoro. Hingga berita ini ditu­ runkan, banyak bermun­ culan orang-orang yang pernah merasakan kecewa dengan pelayanan BRI. Kondisi terburuk yang pernah dialami mahasiswa adalah akibat keterlam­ batan pembuatan rekening, seorang ibu yang bekerja di Dinas Pariwisata harus ber­ sitegang dengan anaknya, minta uang untuk buka rek­ ening sampai 1 tahun belum

Latif warga asal Desa Ledok mengaku kecewa dengan pelayanan BRI cabang Bojonegoro.

juga jadi. “Saya sempat marah sama anak saya, saya kira uang di­ pake jajan. ternyata tidak, ngurus kartu aja kok sampai lama gitu,” ungkap wanita berkerudung ditemui Lensa Indonesia. Dari beberapa kejadian tentang pelayan buruk BRI kepada nasabah,sudah sehar­ usnya pihak BRI ini bisa me­ nyadari beberapa kekuran­ ganya dan mau untuk mem­ berikan servis yang baik lagi kepada masyarakat.ntri/ssj

diduga tidak mengembali­ kan biaya jual kayu tetapi malah masuk ke kantong pribadi alias memperkaya diri sendiri. Pantauan Lensa Indone­

sia di lapangan, Kasek SDN Jumput Slamet rupanya menjual kembali kayu-kayu tersebut ke pihak kontrak­ tor yang menggarap pem­ bangunan sekolah.

Slamet saat dimintai ket­ erangan di halaman sekolah tidak menampik bila menjual kayu bekas bongkaran. “Ya saya jual kepada pihak CV satu juta mas,” ungkapnya.

PKK Bojonegoro Revolusi Data Berbasis IT Torehan prestasi gemi­ lang di kancah internasional tak membuat Bojonegoro berhenti melakukan pem­ benahan. Sebaliknya justru menjadi energi baru untuk menjadikan pemerintahan yang berkualitas. Langkah ini didukung sepenuhnya oleh Tim Peng­ gerak PKK Kabupaten Bojo­ negoro di bawah kepemimpi­ nan Dra. Hj. Mahfudhoh Suyoto, Msi. Menurutnya, PKK menjadi energi baru dan garda terdepan dalam upaya revolusi data melalui Buku Inovasi Administrasi Dasa Wisma yakni data riil dan sebenarnya yang didapat dilapangan dimulai dari lini rumah tangga. Dalam beberapa kesem­ patan Ketua TP PKK me­ nyatakan bahwa data ini adalah untuk membantu seluruh rakyat Bojonegoro sehingga pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat dan bisa memberi­ kan manfaat bagi seluruh rakyat. Mulai mencari solusi atas masalah ekonomi, pen­ didikan dan kesehatan. “Data ini dihimpun lang­ sung oleh kader PKK di tingkat dawis dengan door to door. dengan ini diharap­ kan akurasi data bisa sesuai dengan kondisi riil yang terjadi sebenarnya,” terang Mahfudhoh yang akrab den­ gan sebutan Bu Yoto ini memuji kinerja kader yang tulus ikhlas membantu dan mendata. Menurut Mahfudhoh, mereka bekerja dengan su­ karela tanpa dibayar dan hanya mendapatkan Kartu Menuju Surga (KMS). Tak hanya itu untuk me­ ningkatkan kualitas kader ibu, PKK bersama dengan Dinkominfo menggelar pelatihan IT kepada selu­ ruh kader.

Pelatihan IT yang digelar tim penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro.

“Jika dua tahun ini data diisi secara manual maka mulai tahun ini dan tahun depan sudah menggunakan sistem aplikasi. Meman­ faatkan IT ini diharapkan akan meningkatkan kualitas kader PKK. Ke depan di­ harapkan semua kader akan menguasai aplikasi inovasi dawis ini secara maksimal,” urainya. Pelatihan IT nanti akan dilaksanakan selama 4 gelombang di balai Desa Kapas, Kecamatan Kapas, dengan peserta adalah kader PKK dari Kecamatan Kapas, Malo, Balen, Sukosewu dan Bojonegoro. Gelombang kedua tang­

gal 16 Mei mendatang di Kecamatan Dander meliputi Kecamatan Bubulan, Sugi­ hwaras, Temayang, Dander, Gondang, dan Sekar. Tanggal 18 di Kecamatan Sumberejo meliputi Keca­ matan Baureno, Sumberejo, Kanor, Kepohbaru, dan Ke­ dungadem. Sedangkan tanggal 23 Mei di wilayah Kecamatan Purwosari antara lain Keca­ matan Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Margomulyo, Pa­ dangan, dan Purwosari. Tanggal 24 Mei di Keca­ matan Kalitidu meliputi Ke­ camatan Kasiman, Gayam, Kalitidu, Ngasem, dan Ked­ ewan.nlensa_bjonegoro

Di sisi lain pihak pembo­ rong atau pelaksana pem­ bangunan membenarkan bahwa barang-barang bekas bongkaran sekolah telah dibeliny. “Ya mas, kayu itu sudah kita beli dengan har­ ga satu juta, untuk barang yang lain belum kami tanya­ kan,” jelas pemboron ketika ditemui Lensa Indonesia. Selain kayu yang sudah dijual, terungkap juga bah­

wa genteng-genteng bekas dan bangku sisa bongkaran juga digunakan oleh bebe­ rapa guru di rumah masingmasing. Sehingga tidak ada pertanggungjawaban. Seperti diketahui, pem­ bangunan gedung ruang kelas baru SDN Jumput dimulai awal tahun 2016. Saat ini pembangunannya sudah su­ dah berjalan dan hampir terselesaikan.ntr/ssj

Hingga 30 April, Baru 59 Persen Wajib Pajak Laporkan SPT Tahunan Tingkat kedisiplinan ma­ syarakat atau badan yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Kabupaten Tuban masih tergolong rendah dalam melaporkan Surat Pemberi­ tahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh). Kasi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pra­ tama Tuban, Ahmad Rifai, mengatakan, batas akhir pelaporan SPT tahunan un­ tuk Wajib Pajak (WP) orang pribadi adalah 31 maret 2016 sedangkan untuk WP Badan batas akhir pelapo­ ran SPT tahunan adalah 30 April 2016. Sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 1 Undang Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Keten­ tuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. “Bagi wajib pajak yang melaporkan SPT tahunan melebihi batas waktu yang ditetapkan maka akan di­ kenai sanksi administrasi berupa denda. Denda untuk wajib pajak badan sebesar Rp 1 juta sedangkan untuk wajib pajak pribadi sebesar Rp 100 ribu,” katanya, Rabu (4/5/2016). Diketahui per tanggal 31

Maret 2016, jumlah Wajib Pajak (WP) orang pribadi yang telah melaporkan SPT Tahunan berjumlah 19.048, hingga pertanggal 30 April jumlah WP pribadi yang te­ lah melaporkan capai 31.387 atau sudah mencapai 60,53 persen dari jumlah total WP pribadi sebanyak 51.851. Sedangkan untuk WP Badan hingga per tanggal 30 April dari total WP Badan sebanyak 4.954 yang telah melaporkan SPT tahunan sebanyak 2.075 atau baru mencapai 41,89 persen. Jadi total wajib pajak baik badan maupun pribadi yang telah melaporkan SPT tahunan sebanyak 33.462 WP dari total wajib Pajak sebanyak 56.805 atau baru capai 58,91 persen. “Itu belum yang melapor­ kan SPT tahunan yang mela­ lui pos. Kira kira ada 2ribuan Wajib Pajak yang belum ter­ data,” jelas Rifai. Rifai menghimbau ke­ pada Wajib Pajak berNPWP yang belum melakukan pe­ laporan SPT Tahunan untuk segera melapor baik den­ gan sistem manual maupun dengan sistem online (EFilling).nlensa_bojonegoro

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban.

DPD LDII Gelar Festival Anak Sholeh Sholehah

Festival Anak Sholeh Sholehah yang digelar DPD LDII Kabupaten Bojonegoro.

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

Dalam rangka mening­ katkan kualitas pemaha­ man agama serta memben­ tuk generasi yang berbangsa dan bermartabat, DPD LDII Kabupaten Bojenegoro, Kamis (5/5) mengadakan Festival Anak Sholeh Shole­ hah di tingkat PC dan PAC

se Kabupaten Bojonegoro. Acara yang digelar di Masjid Baitul Mutaqin Jalan Setiyo Budi ini dii­ kuti ratusan anak. Adapun kegiatan ini meliputi lomba hafids Al Qur’an dan lomba mewarnai. Me n u r u t sa l a h sa t u

panitia, Sutopo, kegitan ini untuk memperingati hari pendidian Nasional (Hardiknas). “Kegiatan ini di samping untuk mem­ peringati Hardiknas juga untuk membentuk genersigenerasi penerus LDII yang berakhlak dan bermarta­

bat,” ungkap Sutopo. Dari kegiatan ini Panitia menyediakan beberapa hadiah piala dan bingkisan untuk para pemenang lom­ ba. Menurut Handoyo pe­ serta dari Kanor, kegia­ tan yang dilaksanakan ini

sangatlah bermanfaat bagi anak didiknya. Pasalnya, dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa menambah wawasan. “Ini bisa melatih anak-anak kita yang da­ tang dari desa untuk be­ rani tampil,” ungkapnya. nlensa_bojonegoro

Biro Bojonegoro: Prada, Triyono Sekretaris/Admin: Devi Pramistasari Koordinator liputan: Heri Redaktur: Agus, Eky Editor/Uploader: Tanto Wartawan: Sony, Titis Marketing: Tyas,Aisyah Sirkulasi: Wito Admin: Aida Musyarofah Kantor Perwakilan & Pemasaran: Jl. Lettu Suwolo No. 72 Campurejo – Bojonegoro, No Telp. 085203028007 Email: redaksi@lensabojonegoro@yahoo.com, marketing@lensabojonegoro.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan Sirkulasi: Whito Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber

www.lensaindonesia.com


otonomi

14

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Peran Cooperative Trading House Membawa Produk Lokal UKM Menembus Pasar Global

Menkop Launching Ekspor Perdana Kopi Raja ke Australia D i n a s Koperasi dan UMKM Jawa Timur bersama Menteri Koperasi dan UKM melakukan launching ekspor perdana Kopi Raja ke Melbourne, Australia. Kopi Raja merupakan produk lokal yang diproduksi oleh Koperasi Pondok Pesantren (Ponpes) Mukmin Mandiri, Sidoarjo. Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengaku bangga atas keberhasilan produk lokal Jatim ini yang bisa menembus pasar global, khususnya di Australia. Padahal, menurutnya, selama ini berbagai kopi di dunia sulit untuk menembus pasar kopi di Australia karena ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari pemenuhan ketentuan administrasi ekspor impor, jaminan volume produksi hingga keamanan konsumen. “Kalau ekspor kopi sachet instan itu sudah biasa, tapi untuk ekspor kopi olahan produksi UKM ke luar negeri, apalagi ke pasar Australia itu tidak mudah. Dan hanya satu kata, saya bangga dengan keberhasilan produk UKM yang bisa menembus pasar global seperti Kopi Raja ini,” katanya disela acara launching ekspor perdana Kopi Raja di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Selasa (3/5/2016). Ia berpesan agar Kopi Raja tak hanya berhasil diekspor saja, namun perlu upaya lain untuk lebih mengembangkan pemasa-

Made Sukartha dan Pemilik Brand Kopi Raja dan Pendiri Koperasi Ponpes Mukmin Mandiri KH Muhammad Zakki dalam acara launching perdana Kopi Raja ke Australia.

Menkop dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga bersama Kepala Diskop dan UMKM Jatim.

ran kopi lokal tersebut. Salah satunya dengan membuka gerai kopi di Melbourne, Australia untuk mengenalkan langsung kepada warga Australia maupun warga Indonesia yang berada di negeri Kangguru itu. Bahkan, pihaknya juga bersedia memfasilitasi rencana itu lewat Diskop dan UMKM Jatim. “Jangan hanya berhenti diekspor saja. Yang bagus itu, setelah ini Koperasi Mukmin Mandiri membuka warung kopi di Melbourne sana. Orang Australia itu suka kopi, apalagi kopi hitam. Apalagi di Melbourne juga banyak orang Indonesia. Kalau ini diwujudkan, saya bakal bantu jualan Kopi Raja di Australia selama dua hari di sana,” cetus Puspayoga. Dengan keberhasilan produk lokal UKM yang menembus pasar global ini, Menkop juga mendorong agar upaya ini diikuti oleh seluruh pelaku UMKM se-Indonesia. Pemerintah saat ini memberikan

ekspor pertama kopi ke Melbourne, Australia. Ba­ nyak yang tidak yakin kalau produk lokal tidak bisa masuk di pasar global, itu salah. Business war (pertarungan bisnis) telah berjalan, banyak produk lokal kita asal Jawa Timur sudah masuk pasar global. Dan Kopi Raja ini merupakan kopi lokal Jatim pertama yang bisa menembus luar negeri,” tegas Made Sementara, Kepala Bidang Usaha Diskop dan UMKM Jatim Mas Purnomo Hadi mengungkapkan keberhasilan Kopi Raja menembus pasar global tak lepas dari usahanya yakni mengakomodasi produk para anggota UMKM di Jatim untuk pemasarannya. Mulai dengan membuka jaringan Asosiasi Koperasi Retail Indonesia (AKRINDO) yang menguasai captive market atau pasar dalam negeri. Disini produkproduk UMKM asal Jatim bisa dipasarkan dan masuk ke retail-retail besar agar dikenal oleh masyarakat.

Hardiknas, Honorer K1 Tuntut jadi PNS Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kategori 1 Kabupaten Nganjuk kembali melakukan unjuk rasa, Senin (2/5/2016). Massa menggelar aksi unjuk rasa lanjutan untuk kesekian kali guna menuntut kejelasan nasibnya kepada pemda setempat. Aksi tersebut dipimpin oleh Ketua Forum GTT-PTT K1 Kabupaten Nganjuk, Sajianto yang langsung menyampaikan aspirasinya di halaman Pemkab Nganjuk. Selain berorasi, massa juga membawa poster berisikan tuntutan serta keluhan terkait nasib mereka yang hingga saat ini tidak jelas. Pantauan di lapangan, Sajianto yang mewakili seluruh GTT-PTT K1 menyuarakan tujuannya meminta agar mereka (GTT-PTT) diangkat menjadi PNS tanpa harus ada embel-embel untuk membayar. “Pengangkatan menjadi PNS jangan ada embel-embel uang,” ujarnya. Massa menyayangkan sikap Pemda Nganjuk yang tidak menghargai jerih payah pengabdian GTT-PTT K1

Nganjuk selama puluhan tahun. Mereka juga mendesak Bupati agar segera membuat Surat Pertanggungan Jawab Mutlak (SPTJM) sebagai syarat pengangkatan CPNS GTT-PTT K1 Nganjuk menjadi PNS kepada KemenpanRB. “Kita menuntut kepada Bupati Nganjuk agar menindaklanjuti surat yg telah dikirim Kemenpan-RB pada 26 November kepada Bupati Nganjuk yg diterima pada 26 Januari 2016 terkait SPTJM dari Bupati kepada Kemenpan-RB,” tegas Sajianto. Setelah melakukan unjuk rasa, massa GTT-PTT K1 kemudian menggelar upacara peringatan Hardiknas dan dilanjutkan dengan aksi Teaterikal yang menggambarkan jerih payah serta tanggapan pemerintah dalam proses pengangkatan GTT-PTT K1. Sekitar pukul 10.00 WIB, 7 orang perwakilan dari pendemo akhirnya diterima oleh Asisten Pemerintahan Pemkab Nganjuk, Lis Handoyo, Pjs Kepala BKD Nganjuk, Moh Yasin, dan Kabag Hukum Pemkab Nganjuk, Ely SH di ruang rapat Sekda Nganjuk. nagus

kemudahan kredit usaha rakyat (KUR) bagi eksportir produk UKM. Dijelaskan, dalam paket kebijakan yang diluncurkan pada 29 Maret lalu, peme­ rintah telah menyiapkan program kredit khusus bagi eksportir UKM. “KUR BE (Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Eks­ por) ini diprioritaskan untuk para supplier yang menjadi penunjang industri yang melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak sesuai dengan segala usa­ hanya,” imbuhnya. Skema pembiayaan KUR BE yang telah ditetapkan adalah seperti program pembiayaan dengan suku bunga 9 persen per tahun, platform pembiayaan kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 25 miliar dengan tenor 5 tahun untuk investasi ekspor dan 3 tahun untuk modal kerja ekspor. Ke p a l a D i s k o p d a n UMKM Jatim I Made Sukartha menjelaskan dengan keberhasilan Kopi Raja yang diekspor ke Australia ini membuktikan produk

lokal Jatim mampu bersaing di pasar global. Tentunya dengan support penuh yang dilakukan oleh peme­ rintah kepada para pengusaha kecil. Sebab proses ekspor ini membutuhkan biaya yang mahal serta jaringan ekspor yang luas. “Tidak ada jalan lain kecuali pemerintah yang turun tangan mengawal ekspor ini. Tanpa turun tangan pemerintah, saya tidak yakin produk-produk koperasi dan UMKM bisa dipertandingkan. Kecuali punya keunggulan absolut, yang memang dibutuhkan oleh banyak orang,” ujarnya. Tak hanya itu, keberhasilan ini juga tak lepas dari peran Cooperative Trading House (CTH) yang didirikan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim. Mulai dari proses produksi, cara pengemasan juga cara ekspor impor yang diberikan lewat pelatihan rutin kepada seluruh anggota koperasi dan UMKM di Jatim. “Hari ini CTH sebagai lembaga yang kita dirikan berhasil mengawal

Langkah kedua, yaitu membangun Cooperative Trading House (CTH). CTH didirikan dengan maksud membangun satu sistem terpadu untuk menangani masalah pasar produk koperasi dan UMKM anggotanya yang secara sistemik menjembatani para produsen dengan akses pasar yang lebih luas. S e l a i n d i a ko m o d a s i secara baik, para pengusaha UMKM ini juga rutin diberikan pelatihan serta pembinaan melalui Klinik Koperasi dan UMKM Jatim yang memberikan layanan gratis setiap hari dengan 12 layanan. Antara lain layanan konsultasi bisnis, pelatihan singkat, akses pemasaran produk hingga pendampingan pengurusan SNI dan HAKI. Namun yang terpen­ ting, ada satu ilmu lagi yang wajib dipegang oleh para pengusaha UMKM Jatim. Purnomo membekali ilmu AKIK yang merupakan jurus jitu para pengusaha UMKM agar produknya

bisa diterima di pasaran. AKIK merupakan singkatan yang dari Aktif, Kreatif, Inovatif dan Komunikatif. Setiap pengusaha yang masuk di lembaganya dituntut menguasai ilmu AKIK ini. “Jadi pengusaha jangan diam saja, harus jemput bola. Tak lupa juga terapkan jimat AKIK plus kejujuran dimanapun dan kapanpun. AKIK itu Aktif dalam memasarkan produknya. Krea­ tif mengolah produknya. Inovatif dalam segala hal terkait produknya dan pintar dalam berkomunikasi atau Komunikatif untuk mengembangkan produknya,” tegasnya. Menambahkan prestasi ini atas dukungan dari Diskop UMKM Jatim lewat CTH. “CTH ini sangat membantu kami dalam tahapan proses awal hingga berhasil diekspor seperti ini. Pak Made sangat mendukung penuh usaha kami ini dan tak lupa juga kami jalankan jimat AKIK. Saya harap kesuksesan ekspor Kopi Raja ini akan menjadi semangat buat kawan-kawan UMKM lainnya,” cetusnya. Ia juga menargetkan volume ekspor Kopi Raja miliknya ini akan ditingkatkan secara bertahap sebanyak 2 ton dalam setahun. Menurut dia, sasaran ekspor berikutnya akan merambah pasar di Timur Tengah, seperti Dubai bahkan hingga Eropa. “Ekspor kopi perdana ini secara ritel dan tahap pertama kita kirim 1 ton yang menyasar konsumen warga Indonesia di Australia,” pungkasnya.sarifa/adv

Turnamen Futsal Antar Kades Ajang Tali Silaturahmi

Turnamen Futsal antar Kades.

Paguyuban Kades Kabupaten Kendal menggelar kejuaraan futsal antar kepala desa di lapangan futsal Tirto Arum Baru. Turnamen diikuti 19 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Kendal. Kegiatan itu bertujuan menjalin tali silaturahmi antar kepala desa. Ketua Paguyuban Kades Kabupaten Kendal, Bambang Utoro, mengatakan, turnamen futsal antar kepala desa, baru pertama kali ini pihaknya selenggarakan. Dirinya berharap ke depan bisa menjadi agenda

rutin setiap tahun, sehingga bisa mempererat tali silaturahmi antar kades. ‘’Turnamen ini untuk menyegarkan pikiran kepala desa, karena mereka setiap hari dipenatkan dengan pekerjannya. Selain itu untuk persiapan pengelolaan dana desa,’’ kata dia. Dia mengatakan, dana desa untuk 266 desa yang tahap pertama sudah cair dan tersimpan di kas daerah. Menurutnya, dana desa yang dicairkan rata-rata per desa antara Rp 600 juta

hingga Rp 700 juta. Dirinya mengingatkan, kepala desa supaya menggunakan dana desa dengan baik untuk kemaslahatan bersama dan tidak melakukan penyelewengan yang bisa berakibat berhadapan dengan hukum. ‘’Kades harus benar-benar mampu mengelola dana desa dengan sebaik-baiknya,’’ jelasnya. Ketua panitia penyelenggara, Didik, mengungkapkan, turnamen menggunakan sistem gugur. Mereka yang menang maju ke babak

selanjutnya dan yang kalah langsung tersisih. Waktu yang diberikan 2 x 10 menit. Pembukaan diisi pertandingan persahabatan antara paguyuban kades melawan SKPD yang mana Wakil Bupati Masrur Masykur ikut bermain. ‘’Pemenang akan mendapat uang pembinaan. Kami berharap tahun depan bisa memperebutkan piala,’’ tuturnya. Bupati Kendal Mirna Annisa melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Dwianto, mengapresiasi kegia-

tan tersebut. Dirinya berharap kejuaraan semacam itu bisa digelar rutin setiap tahun. Olahraga, lanjutnya, merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia, karena merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh manusia. ‘’Sekarang olahraga futsal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu bisa dilihat dari munculnya tim-tim futsal yang dibentuk dan beranggotakan hampir semua elemen masyarakat,’’ jelasnya.neko

TMMD Jombang Gelar Pengobatan Gratis dan Temukan Penyakit Gondok Sasaran wilayah pada pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) 2016 di Jombang, Jawa Timur dilakukan di lereng gunung Anjasmoro, Wonosalam. Dengan melakukan penyuluhan kesehatan, dan pengobatan gratis yang juga di dukung pemerintah Kabupaten Jombang, Selasa (03/05/2015). “Tahun ini, sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa untuk kegiatan sosial atau non fisik di

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

www.lensaindonesia.com

Wonosalam. Tadi tim dari TNI dan juga dari dinas kesehatan melakukan kunjungan ke rumah – rumah masyarakat yang ada di Desa Sumberjo, Wonosalam. Saat penyuluhan ditemukan penyakit gondok, yang sebelumnya belum pernah terdeteksi,” jelas Letkol Arh M Fatkhurrahman Dandim 0814/ Jombang. Dari dinas kesehatan akan melakukan langkah penanganan secepatnya terhadap penyakit gondok yang diderita warga wonosalam.

“Selain pengobatan gratis, dan penyuluhan tentang kesehatan. Sebelumnya pra TMMD juga dilakukan kegiatan fisik, dengan bahu membahu membenahi jalan yang berlumpur dan rusak,” jelasnya. Sasaran fisik TMMD seperti bangun jalan, bangun tempat ibadah (musholla), dan bangun rumah tidak layak huni (RTLH), dan juga bangun jembatan. Dengan ini diharapkan tercipta sinergi yang lebih baik antara

TNI dan masyarakat, katanya usai memberikan penyuluhan kesehatan, di Desa Semberjo Wonosalam dengan Wakil Bupati Jombang. Sementara itu, Wakil Bupati Jombang, Munjidah Wahab menyambut baik TMMD yang dilakukan di Wonosalam. TMMD yang dilakukan baik berupa fisik dan non fisik bekerja sama dengan masyarakat setempat juga pemerintah daerah untuk mewujudkan sinergitas TNI. Dengan adanya TMMD

dapat diketahui di wonosalam penyebaran penyakit gondok (kekurangan yodium) dan memang wilayah endemik, tapi tidak banyak. Di Jombang sendiri ada 18 pasien yang diketahui dan sudah dilakukan pengobatan. “Untuk itu, dinas kesehatan akan memberikan garam beryodium juga penyuluhan kesehatan berkelanjutan untuk mencegah penyebaran penyakit gondok tersebut,” pungkasnya.nobi

Dandim 0814 dan Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab memberikan keterangan kepada media.

Kabiro Kediri: Andik Kartika Wartawan: Elang Anom, Gendut Marmoyo Kabiro Mataraman: Welas Arso Wartawan Ngawi: Didik Purwanto Wartawan Magetan: Purwito Wartawan Ponorogo: Devi Adi Saputra Kabiro Madiun: Demmas Adi Kurniawan Wartawan Nganjuk: Roy Alexander, Catur Setiawan, Agus Suhadi, Wartawan Blitar: Agung Wibowo Wartawan Tulungagung: Nanang Wartawan Trenggalek: Setiowati Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia. com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Pandu ( 0856 3144 887) Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber


otonomi

15

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

Pilgub Jatim 2018, Golkar Masih Survei Walau Disinggung Mesra Dengan Gus Ipul

Ketua DPD Partai Golkar Nyono Suharli Wihandoko memberi keterangan usai upacara Hardiknas.

Diknas Kota Malang Keluarkan SE Maghrib Mengaji Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Malang merespon positif gagasan Wali Kota HM Anton. Buktinya, Kepala Diknas Kota Malang, Zubaidah segera mengeluarkan surat edaran (SE) “Maghrib Mengaji”. Kepala Diknas Zubaidah mengatakan, bila pihaknya akan mengeluarkan SE terkait Maghrib Mengaji itu. “Gagasan Pak Wali saya rasa itu bagus dan harus direspon,” kata dia, Selasa (3/5/2016). Untuk itu, kata dia, SE Maghrib Mengaji itu akan diedarkan ke seluruh sekolah yang ada di Kota Malang. Di antara sekolah itu disebutkan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA, SMK dan MA. Dijelaskan dia bahwa isi dari SE tersebut merupa-

kan imbau pada para guru, siswa dan orangtua agar memanfaatkan waktu maghrib hingga isya’ untuk mengaji. Sehingga, tidak ada lagi anak atau siswa yang menonton TV. Hal itu mengingat, lanjut dia, banyak tayangan TV yang tidak bagus ditonton anak-anak siswa. Makanya, kata dia, perlu gerakan bersama baik sekolah, guru maupun orangtua untuk melaksanakan imbauan Maghrib Mengaji buat anakanakna itu. Dengan begitu, kata mantan Kepala Dinas Sosial ini, anak tak terpengaruh tayangan TV yang kurang mendidik. Sebab, waktu mereka saat maghrib hingga isya’ dimanfaatkan untuk mengaji.aji_dewa_roisky

Bupati se Jateng Diminta Laporkan Aset Daerah

Ketua Komisi I DPD Moqowam saat berkunjung ke kantor Bupati Kendal dr. Mirna Anissa, M.Si.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Kendal, Rabu (4/5/2016) di ruang kerja Bupati Kendal, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Daerah dan bertugas mewakili Jawa Tengah dalam wilayah kerjanya mengatakan, UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, harus diselesaikan turunannya atau dibuatkan PP (Peraturan Pemerintah ) atau Peraturan Menteri sehingga Pemerintah Daerah tidak mengalami kebingungan dalam pelaksanaannya. Akibatnya daerah belum tenang melaksankan apa yang diamanatkan dalam UU no 23 Tahun 2014 tersebut. “Persoalannya belum ada PP dan Permen yang menjadi pegangan untuk melaksanakan amanat disinkronkan dengan pembangunan daerah masing - masing, “ tandas Moqowam. Seperti misalnya ada pertentangan UU 23 tersebut dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. “Soal UU 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jikalau kepala desa terjerat hukum, kapan mulai dinonaktifkan. UU tersebut mengatakan bahwa yang bersangkutan dinonaktifkan jika sudah mendapatkan register di Pengadilan. Namun dalam Permendagri, seorang kepala desa dapat diberhentikan. Undang - Undang dan turunannya haruslah harmonis sehingga bisa menjadi pegangan bagi daerah untuk

memastikan langkah apa yang harus diambil ketika menghadapi maslah seperti itu,” ungkap anggota DPD Komisi I Moqowam. Menaggapi persoalan yang dihadapi soal absolut pusat, konkuren dan yang sifatnya wajib dan ada urusan pilihan yang ada dalam UU 23 2014, persoalan pengambilalihan pengelolaan hutan, pendidikan, kelautan dan perikanan, soal ESDM. Lantaran aturan yang diamanatkan tidak detail, maka banyak daerah yang dirugikan karena perpindahan pengelolaan tersebut. “Oleh karena itu saya akan meminta pada bupati se Jawa Tengah agar bisa memberikan laporan detail mengenai aset yang berubah diambilalih Pemerintah Provinsi berapa saja. Karena tidak hanya aset yang tidak bergerak, SDM pun menjadi urusan provinsi,” terangnya. Lanjut Muqowam, ketika daerah telah siap mengantisipasi hal tersebut, pihaknya minta kalkulasi objektif dari Pemda sehingga DPD bisa menyuarakan persoalan tersebut. “UU harus diubah atau diberi grace periode (kelonggaran atau waktu tenggang) untuk pemberlakuannya. Hal tersebut penting. Bahkan seperti dikatakan Bu Mirna, kalau perlu demo ke Jakarta kami siap,” jelasnya.neko

Meski Pilgub (pemilihan gubernur) Jawa Timur masih dua tahun lagi. Hingga saat ini Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jatim masih belum menentukan sikap arah politik bakal calon yang akan di usung dalam Pilgub Jatim 2018, Senin (02/05/2016). Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

Golkar Jawa Timur, baru terpilih pada Musda Golkar di surabaya beberapa waktu lalu, Nyono Suharli Wihandoko menuturkan sampai dengan hari ini masih komunikasi saja. Belum ada calon yang akan di usung dalam bursa Pilgub Jatim 2018. Tapi bisa dipastikan akan ada kader dari Partai Golkar yang akan maju

dalam Pilgub Jatim mendatang. “Hari ini masih dilakukan survey intern dari partai dan masih menjaring kader yang berpotensi yang punya kapasitas dan kapabilitas dalam memimpin Jawa Timur. Dalam survey yang dilakukan tak lepas dari animo masyarakat terkait pilgub,” katanya.

Disinggung kemesraannya dengan Syaifulloh Yusuf alias Gus Ipul, Nyono berkelakar itu hanya sebatas hubungan bupati dengan wakil gubernur saja. Ia juga enggan menyebutkan calon yang bursa yang akan diusung dalam Pilgub Jatim nanti, dalam survey yang dilakukan oleh intern partai.nobi

Duh, Bupati Ipong Ampuni Pejabat yang Korup Ada kabar bahwa Bupati Ipong telah mengirimkan surat permohonan pengampunan kepada Presiden Jokowi atas para pejabat dan mantan pejabat Ponorogo yang tersandung kasus korupsi. Sejumlah masyarakat Ponorogo yang tergabung dalam Kelompok Peduli Penegakan Hukum Ponorogo (KP-PHP) menggelar aksi demontrasi teaktrikal di depan paseban alun-alun dan halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo. Massa menuntut pengusutan dan penuntasan kasus-kasus korupsi di Ponorogo yaitu kasus korupsi di Dinas Pertanian, DAK dan Humas dan protokol setkab Ponorogo, Selasa (03/05/2016). Berangkat dari rumah koordinator lapangan Muh Yani yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo. Selama di depan Paseban yang juga berada di depan kantor Pemkab Ponorogo, pendemo menyesalkan adanya kabar bahwa Bupati Ipong

telah mengirimkan surat permohonan pengampunan kepada Presiden Jokowi atas para pejabat dan mantan pejabat Ponorogo yang tersandung kasus korupsi. “Kami sangat menyesalkan atas kabar, bahwa Pak Bupati telah mengirimkan surat permohonan kepada Presiden agar memberikan ampunan kepada pejabat dan mantan pejabat Ponorogo yang menjadi tersangka dan terdakwa kasus korupsi. Kami sangat menyayangkan jika memang itu benar adanya, berarti Pak Bupati telah mengingkari janji saat kampanye dan tidak sesuai dengan slogan yang dia gembar-gemborkan saat kampanye yaitu emoh ngapusi dan emoh korupsi,” ucap koodinator lapangan Muh Yani dalam orasinya. Dengan membentang

berbagai poster dan membakar kemenyan mereka terus melakukan orasi dan menyanyikan sejumlah lagu sindiran. Selesai menggelar orasi didepan paseban, dengan pengawalan ketat anggota Polres Ponorogo, pendemo kemudian bergeser menuju kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo. Selama didepan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) selain melakukan orasi mereka juga membawa batu nisan yang bertuliskan matinya hukum, yang kemudian dilanjutkan dengan menyembelih ayam yang menurutnya merupakan tanda untuk membunuh semua tindak pidana yang ada di Ponorogo. “Kami tetap memberikan suport kepada Pak Kajari dalam mengusut kasus kasus korupsi di Ponorogo. Akan tetapi kami juga menuntut agar keadilan bisa ditegakkan di Kabupaten Ponorogo, mengembalikan citra Kejaksaan sebagai penegak hukum yang berwibawa. Karena

Kelompok Peduli Penegakan Hukum Ponorogo menggelar aksi demontrasi teaktrikal di halaman kantor Kejari Ponorogo.

nampaknya Jaksa Ponorogo lemah dan bertekuk lutut di depan koruptor kaya dan gagah di depan pencuri ayam dan penjudi. Mewujudkan reformasi mental, seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo. Menuju tatanan negara Republik Indoensia yang adil makmur,” urai Muh Yani. Usai orasi di halaman kantor Kejaksaan Negeri Ponorogo, pendemo kemudian masuk kekantor untuk melakukan audensi dengan Kajari. Namun karena Ka-

jari Sucipto tidak berada di tempat, kemudian diterima oleh Kasintel Kejaksaan Negeri Ponorogo. Di depan pendemo Kasintel Iwan Winarso mengatakan, “Kami tidak memiliki kewenangan dalam hal ini, maka kami berjanji semua aspirasi akan kami sampikan kepada pimpinan kami,” terang Iwan Winarso. Selain melakukan unjuk rasa, para pendemo juga mengirimkan surat terbuka kepada prsiden RI Joko Widodo.narso

Pemkab Nganjuk Hanya Punya 4 Petugas Pengawas Limbah Selama ini Pemerintah Kabupaten Nganjuk ternyata hanya memiliki 4 petugas pengawasan limbah. Padahal di Nganjuk, ada 20 kecamatan yang berdiri banyak pabrik. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa pengawasan limbah di Kota Angin kurang maksimal. Industri dengan skala besar di Kabupaten Nganjuk sejak dua tahun terakhir berkembang sangat pesat. Pabrik dengan ribuan karyawan telah berdiri di sejumlah kecamatan. Ironisnya, sejauh ini belum ada upaya antisipasi pengelolaan limbah yang terpadu untuk mencegah pencemaran. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemkab Nganjuk sendiri yang merupakan institusi paling bertanggungjawab terkait limbah hanya memiliki

empat petugas lapangan yang melakukan pemeriksaan serta pengawasan. “Jumlah petugas pemeriksa yang dimiliki KLH memang sangat kurang. Hanya ada empat petugas saja,” terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala KLH Nganjuk, Totok Prastowo. Menurut Totok Prastowo, jika dibandingkan antara tanggungjawab pemeriksaan dengan area seluas Kabupaten Nganjuk, maka jumlah petugas yang ada, jelas jauh dari kata mencukupi. Apalagi dalam tiap pemeriksaan dan pengawasan limbah, banyak item yang harus dipantau secara detail. Tidak hanya usaha berskala besar seperti pabrik kertas atau gula. Beberapa usaha yang mendatang-

kan limbah dan berpotensi mengganggu lingkungan juga kerap datang dari usaha menengah dan kecil. Sebut saja beberapa usaha ternak ayam yang sering dikeluhkan masyarakat lantaran menimbulkan bau tidak sedap. Karena itulah, selama ini KLH mengaku hanya bisa melakukan pengecekan jika ada laporan dari masyarakat. Yakni, ketika limbah di suatu tempat usaha dianggap menganggu lingkungan. “Pengecekan hanya kalau ada laloran. Atau secara rutin, kami cek enam bulan sekali,” ungkap Totok Prastowo. Lebih jauh Totok menambahkan, hingga saat ini pihaknya baru melakukan pembinaan terhadap kalangan industri soal sistem

pengolahan limbah. Selama limbah belum meresahkan atau mengganggu warga, KLH akan tetap menerapkan pembinaan. “Kalau ada temuan atau laporan, maka akan ada pemantauan lebih rutin sampai pengolahan limbahnya benar-benar layak,” imbuh Totok Prastowo. Selain keterbatasan petugas teknis di lapangan, dalam pemeriksaan limbah KLH diketahui tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, misalnya Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Peternakan dan Perikanan, bahkan juga Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Pertambangan dan Energi (Disperindagkoptamben). Terkait jumlah petugas

teknis lapangan yang hanya empat orang, Totok berharap pihaknya bisa segera mendapatkan tambahan tenaga teknis. “Semoga saja bisa bertambah. Karena cakupannya memang sangat luas dan jumlahnya cukup banyak,” ujarnya. Diketahui, jika Pemkab Nganjuk tidak segera melakukan antisipasi pengolahan limbah industri, dipastikan dalam lima tahun ke depan akan muncul aksi-aksi masyarakat yang memprotes keberadaan sejumlah pabrik yang saat ini baru berdiri. Karena banyak industri besar yang memilih jalan pintas dengan membuang limbahnya ke sungai. Karena biayanya murah ditambah tidak adanya pengawasan yang ketat dari pemerintah daerah.nroy

Dharma Wanita Kabupaten Blitar Gelar Lomba Senam Dalam rangka mempe­ ringati Hari Kartini ke-137, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar menggelar lomba senam bagi anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar. Tujuannya selain mempererat tali silaturahmi juga sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. Hal itu disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar, Tuti Palal Ali Santoso pada pembukaan lomba senam dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-137 Tahun 2016, di Pendopo Sasana Adhi Praja, Selasa (3/5/2016). Kegiatan itu diikuti oleh 50 kelompok peserta. Baik dari seluruh SKPD maupun dari seluruh kecamatan Kabupaten Blitar. Masing masing peserta terdiri dari 50 orang. Peserta adalah istri pegawai negeri sipil aktif dan anggota Dharma Wanita pasif yaitu karya-

wati pemerintah Kabupaten Blitar. Setiap penampilan ada 4 regu. Dewan juri pada kegiatan tersebut yakni Made Air Kusnandar dari Pengurus Perwosi Kota Kediri, Suparno dari Dinas Pendidikan Kota Blitar dan Ahmad Nahrowi dari SMP 1 Kota Blitar. Bagi pemenang lomba akan mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan. Juara 1 sebesar Rp 1.250.000, juara 2 Rp 1000.000 dan juara 3 Rp 750.000. Di tempat yang sama, Bupati Blitar, H.Rjanto memberikan apresiasi kepada Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar yang kompak dan aktif dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Blitar. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan lomba senam bagi anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar. Sesuai dengan tema “Dengan Se-

Pemukulan kendang jimbe menandai dibukanya lomba senam.

mangat Kartini, Kita Tingkatkan Hidup Sehat Dengan Berolahraga” orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini berpesan, peran aktif Dharma Wanita mengajak masyarakat membudayakan Olahraga. Slogan mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat) bisa menjadi pegangan, mengingat antara jiwa dan tubuh harus seimbang. Pembukaan lomba senam ditandai dengan pemukulan

kendang jimbe oleh Bupati Blitar, Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Wakil Ketua TP PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blitar. Hasil lomba: juara harapan III dengan nilai 259 (nomor peserta 16) oleh Kecamatan Udanawu, juara harapan II nilai 261 (nomor peserta 02) oleh Kecamatan Srengat, juara harapan I total nilai 263 (nomor peserta 19) diraih Kecamatan Wli­ ngi. Sedangkan untuk juara III dengan nilai 264 (nomor

peserta 06) oleh kecamatan Wonoterto, juara II nilai 265 (nomor peserta 20) diraih Kecamatan Kademangan, dan juara I oleh Kecamatan Sutojayen dengan nilai 271 (nomor peserta 04). Sementara untuk kelompok Badan/Dinas/Bagian/ Itansi yang mendapatkan juara, mulai juara 3 yakni Dinas Perikanan dan Kelautan total nilai 255 (nomor peserta 06), harapan 2 dengan nilai 256 (nomor peserta 23) diraih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juara harapan 1 diraih oleh Sekretariat 1 dengan nilai 257 (nomor peserta 15) dan juga juara 3 dalam lomba tersebut diraih oleh Dinas Pendapatan deng­an nilai 265 (nomor peserta 22), juara 2 oleh Bapeda nilai 270 (nomor peserta 08) dan sang juara atau juara 1 diraih oleh RSUD, Ngudi Waloyo Wlingi dengan total nilai 271 (nomor peserta 05).nagung www.lensaindonesia.com


metropolis

16

Edisi 136/ 09 - 14 Mei 2016

24 Ribu Rumah Bakal Tersambung Jaringan Gas Bumi Risma: Warga Surabaya Bisa Hemat 50 Persen

Proyek jaringan gas bumi di Surabaya dijadikan percontohan untuk pengembangan jaringan pipa gas di kota/kabupaten lain. M e n t e r i Energi dan Sum­b er Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meresmikan proyek infrastruktur energi jaringan gas bumi di Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Senin (02/05/2016). Proyek senilai Rp285,2 miliar ini akan memberi sambungan gas bumi bagi 24 ribu rumah tangga di Surabaya bagian tengah,

timur dan selatan. “Proyek di Surabaya ini akan dijadikan percontohan untuk pengembangan jaringan pipa gas di kota/kabupaten lain,” kata Sudirman yang didampingi Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Alumnus George Washington University ini mengatakan pemerintah pusat akan terus mendorong pe­m anfaatan energi gas

Menteri ESDM Sudirman Said didampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan proyek infrastruktur energi jaringan gas bumi di Kedung Asem, Kecamatan Rungkut, Surabaya.

bumi, baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Tujuannya,

Surabaya Tuan rumah PrepCom for UN Habitat III Menyambut pelaksanaan Preparatory Committee for the United Nations Conference on Housing and Sustainable Urban Development III (PrepCom for UN Habitat III) Juli mendatang, Pemeritah Kota Surabaya menggelar rapat pengamanan khusus di Balai Kota, Kamis (05/05/2016). Sebagai tuan rumah konferensi Habitat yang digelar 20 tahun sekali itu, Surabaya akan memprioritaskan keamanan. Pada konferensi itu, negera-negara dunia akan membahas isu lingkungan, serta isu-isu strategis terkait perumahan, permukiman dan perkotaan, untuk menghasilkan suatu kesepakatan yang bersifat global. Selama ini, Konferensi Habitat tersebut baru dua kali digelar yakni pada 1976 di Canada, dan pada 1996 di Istambul, Turki. Rapat yang dipimpin Walikota Surabaya, Tri Rismaharini itu dihadiri segenap pejabat Pemkot, serta dari unsur TNI, kepolisian dan Imigrasi. Risma mengatakan, sa­ ngat penting memberikan rasa aman bagi para tamu di Kota Surabaya. Apalagi, baru kali ini hampir semua negara hadir dalam satu kota di republik ini. “Kalau konferensi AsiaAfrika itu hanya negaranegara di benua Asia dan Afrika, kalau PrepCom for UN Habitat III, ini hampir semua negara-negara yang menjadi anggota Perserika-

kata dia, untuk memenuhi suplai kebutuhan rumah tangga. “Kami akan terus

mengembangkan jaringan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia,”

jelasnya. Sementara itu, Walikota Tri Rismaharini mengatakan keberadaan jaringan pipa gas akan lebih mempermudah warga. Dari sisi ekonomi, penghematan bisa mencapai 50 persen. Sebab, kata dia, sejak memakai gas, kampung lontong di daerah Rungkut Surabaya mampu menghemat hingga Rp3 juta per bulan. “Makanya sekarang ru­m ah warga kampung lontong bagus-bagus. Itu ka­rena mereka dapat dana untuk perbaiki rumah dari penghematan itu,” kata Risma. Sedangkan dari segi kemudahan, penggunaan jaringan gas bumi lebih praktis dibandingkan me­

nggunakan tabung. Menurut dia, warga tidak perlu repot-repot mengangkat tabung gas karena gas sudah tersambung ke rumah melalui pipa. Hal ini tentu sa­ngat memudahkan warga, khususnya yang tinggal di kawasan hunian vertikal seperti rumah susun. “Sekali lagi, saya atas nama warga Surabaya me­ ngucapkan terima kasih untuk realisasi proyek jaringan gas bumi ini,” kata Risma. Selain meresmikan jaringan pipa gas di Kedung Asem, Menteri ESDM beserta rombongan juga mengunjungi kampung kue di daerah Rungkut dan pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Benowo Surabaya.nwan

Pollux Habibie Luncurkan Program “Sepuluh Ribu Mata”

Rapat koordinasi persiapan pengamanan PrepCom fot UN Habitat III di Balai Kota Surabaya.

tan Bangsa-bangsa (PBB) akan hadir,” katanya. Fokus pengamanan, lanjut Risma, tidak hanya pada lokasi acara di Grand City Surabaya, tetapi juga di tempat-tempat yang menjadi lokasi kunjungan lapangan para peserta. Khusus untuk gelaran PrepCom fot UN Habitat III ini, Pemkot memang menyiapkan paket-paket kunjungan lapangan. Tujuannya, agar para peserta dapat melihat langsung kondisi perkotaan Surabaya dari berbagai aspek. Untuk mensukseskan program kunjungan lapangan ini, Risma menginstruksikan para camat fokus pada masing-masing wilayah. “Tolong para camat, khususnya yang wilayahnya akan dikunjungi, beri perhatian pada kebersihan dan kerapian. Tempat pembuangan sampah harus bersih, pedagang kaki lima harus tertib pada tempat yang sudah disediakan,” tutur Risma. Sementara itu Kabag

Ops Polrestabes Surabaya AKBP Eryek Kusumayadi mengatakan, kendati konferensi baru dimulai dua bulan mendatang, namun langkah pengamanan sudah dipersiapkan mulai sekarang. Dengan asumsi peserta mencapai 2.500 orang, maka kebutuhan personel keamanan diperkirakan sekitar 3.000 orang deng­ an tugas beragam, mulai dari pengamanan rute lalu lintas, stand by di lokasi dan pengamanan tertutup yang melekat pada tiap delegasi. Selain lokasi acara dan lokasi kunjungan lapangan, kata Eryek,pihaknya juga akan fokus pada tempattempat menginap para delegasi. “Intinya kami sudah ada standar operasional untuk kegiatan ini. Upaya pencegahan didahulukan dibanding tindakan pe­ negakan hukum. Oleh ka­ renanya, segala sesuatunya sudah kami antisipasi di awal,” urainya.nwan

Operasi katarak gratis yang diikuti masyarakat.

Pollux Habibie International meluncurkan program “Sepuluh Ribu Mata” dengan memberikan operasi katarak gratis bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan. “Melalui program Sepuluh Ribu Mata, kami harap dapat ikut serta me­n ingkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Komisaris Pollux Habibie International, Ilham Habibie, di Jakarta, Selasa (3/5/2016). Dia menjelaskan, program tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerja sama dengan Klinik Mata dr Hasri Ainun

Habibie dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). “Sudah menjadi komitmen kami untuk berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya. Dalam program tersebut, Pollux Habibie International dan Perdami akan memberikan 10.000 operasi katarak gratis bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan yang akan dimulai di Batam. “Program ini akan diadakan pertama kali di Batam dan kemudian akan dilanjutkan di kota-kota seluruh Indonesia,” katanya.

Operasi katarak, kata dia, dipilih sebagai program CSR dikarenakan angka penderitanya yang tinggi di Indonesia. Sementara itu, operasi katarak ma­ ssal tersebut akan dimulai pada akhir bulan Mei 2016.“Program ini akan dimulai tepat sebelum dimulainya bulan Ramadhan,” katanya. Para penderita katarak, tambah dia, dapat langsung mendaftarkan diri melalui Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) yang tersebar di seluruh Indonesia. nwur/ans

FKHM Bersama Gus Ipul Tumpas Tas Plastik

FKHM bersama-sama gelar Fun Walk 2016 mengusung tema “Plastik Gak Asik, Nyampah Ga Berkah”.

www.lensaindonesia.com

Awak Media dan Hotel yang tergabung dalam FKHM (Forum Komunikasi Hotel dan Media) bersama- sama gelar Fun Walk 2016 mengusung tema “Plastik Gak Asik, Nyampah Ga Berkah” tumpas sampah dibungkus plastik dari Perpustakaan BI hingga menuju Kebun Binatang Surabaya, Minggu (03/04/2016). Acara ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga melibatkan sekitar 50 anak yatim dari Panti Asuhan Khusnul Yaqin di­ santuni dan diajak rekreasi mengitari Kebun Binatang

Surabaya. “Kegiatan ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat untuk biasa hidup bersih. Sebab manusia semakin banyak menghuni bumi ini. Sangat disayangkan jika kebersiahan tersebut tak diterapkan, seperti contoh kegiatan ini yang mengusung tema Plastik Ga Asik, Nyampah Ga Berkah” saya dukung penuh. Apalagi penyelenggaranya para hotel di Jawa Timur ini yang harus benarbenar konsekuen menjaga kebersihan lingkungannya, ujar Gus Ipul membuka Fun Walk di gedung perpustakaan BI Surabaya.

Di kesempatan yang sama, Awang Sidharta, Ketua Panitia Fun Walk 2016 yang sekaligus PR Zoom Hotel Surabaya mengatakan, FKHM gelar kegiatan ini untuk dukung program pemerintah tentang minimalisasi penggunaan kantong Plastik. “Kami menggandeng pihak Hotel untuk membagikan Goody Bag (Tas kain) dengan Brand masing-masing. Pengunjung yang membawa Kantong plastik, nantinya akan di tukar dengan Tas Kain itu. Sedangkan kantong plastiknya akan kami simpan agar tidak digunkan lagi. Kami berharap, masyarakat

yang masih menggunakan kantong plastik beralih ke tas kain yang bisa dipakai berulang-ulang,” papar Awang Gelaran ini juga melibatkan sekitar 36 Hotel di Jawa Timur dan lebih dari 10 media cetak dan elektronik. Start kegiatan ini dimulai pukul 07.00 di pelataran Perpustakaan BI dan berakhir Finish di dalam Kebun Binatang Surabaya. Tidak hanya itu, di acara Fun Walk 2016 ini juga menampakkan aksi pembagian 60 kardus snacks box lebih kepada pasukan kuning dan beberapa orang yang ada di jalanan.nret


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.