Dicionário Malaio Indonésio Português

Page 1

Kamus Melayu-Indonesia Portugis Dicionário Malaio-Indonésio Portugues ^ segundo o Novo

Dicionários

Acordo Ortográfico

Geoffrey Hull



Kamus Melayu-Indonesia Portugis Dicionário de Malaio e Indonésio-Português Geoffrey Hull

LISBOA – PORTO e-mail: lidel@lidel.pt http://www.lidel.pt (Lidel on-line) (site seguro certificado pela Thawte)


EDIÇÃO E DISTRIBUIÇÃO

ESCRITÓRIO: Rua D. Estefânia, 183, r/c Dto. – 1049-057 Lisboa Internet: 21 354 14 18 – livrarialx@lidel.pt Revenda: 21 351 14 43 – revenda@lidel.pt Formação/Marketing: 21 351 14 48 – formacao@lidel.pt/marketing@lidel.pt Ensino Línguas/Exportação: 21 351 14 42 – depinternacional@lidel.pt Linha de Autores: 21 351 14 49 – edicoesple@lidel.pt Fax: 21 352 26 84 LIVRARIAS:

LISBOA: Av. Praia da Vitória, 14 – 1000-247 Lisboa – Telef. 21 354 14 18 – Fax 21 317 32 59 – livrarialx@lidel.pt PORTO: Rua Damião de Góis, 452 – 4050-224 Porto – Telef. 22 557 35 10 – Fax 22 550 11 19 – delporto@lidel.pt

Copyright © maio 2012 Lidel – Edições Técnicas, Lda. ISBN: 978-972-757-560-2 Impressão e acabamento: Times Printers Pte Ltd, Singapura Pré-Impressão: REK LAME Multiserviços Gráficos & Publicidade, Lda. Depósito Legal: 343587/12 Capa: José Manuel Reis

Este pictograma merece uma explicação. O seu propósito é alertar o leitor para a ameaça que representa para o futuro da escrita, nomeadamente na área da edição técnica e universitária, o desenvolvimento massivo da fotocópia. O Código do Direito de Autor estabelece que é crime punido por lei, a fotocópia sem autorização dos proprietários do copyright. No entanto, esta prática generalizou-se sobretudo no ensino superior, provocando uma queda substancial na compra de livros técnicos. Assim, num país em que a literatura técnica é tão escassa, os autores não sentem motivação para criar obras inéditas e fazê-las publicar, ficando os leitores impossibilitados de ter bibliografia em português. Lembramos portanto, que é expressamente proibida a reprodução, no todo ou em parte, da presente obra sem autorização da editora.


© Lidel Edições Técnicas

Daftar Isi Índice

Prakata ........................................................................................................ Prefácio ....................................................................................................... Lafal Bahasa Portugis .................................................................................. Pronúncia da Língua Malaia-Indonésia......................................................... Catatan Gramatikal ...................................................................................... Notas Gramaticais ....................................................................................... Singkatan-Singkatan/Abreviaturas ...............................................................

V IX XIII XVII XIX XXI XXIII

KAMUS MELAYU-INDONESIA PORTUGIS DICIONÁRIO DE MALAIO e INDONÉSIO-PORTUGUÊS ...............................

1

Verba-Verba Portugis yang Teratur............................................................... Verba-Verba Portugis yang Tidak Teratur ..................................................... Verba-Verba yang Luarbiasa Lain................................................................. Verba-Verba dengan Dua Partisipel Lampau ................................................

223 230 237 282



© Lidel Edições Técnicas

Prakata Bahasa Portugis bersama dengan Tetun merupakan bahasa resmi Timor-Leste, namun kenyataan yang kurang diketahui umum adalah bahwa bahasa Portugis juga merupakan salah satu dari berbagai bahasa di Malaysia dan Indonesia. Dan karena Timor merupakan salah satu bagian saja dari kepulauan Melayu di mana bahasa Portugis telah digunakan terus-menerus hampir separuh milenium, maka sudah sepantasnya kamus pertama Melayu-Portugis diterbitkan oleh penerbitan Portugis Lidel. Walaupun fungsi awal karya ini adalah membantu orang Timor-Leste dari generasi muda untuk belajar bahasa Portugis, namun diharapkan bahwa kamus Melayu-Portugis terbitan INL ini akan bermanfaat pula bagi para siswa bahasa Portugis di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunai-Darussalam, dan bagi siswa bahasa Melayu di negara-negara berbahasa Portugis di samping Timor-Leste (Portugal, Tanjung Verde, Gine-Bisau, San Tome dan Prinsipe, Angola, Mosambik, Goa, Diu dan Daman, Makau dan Brasil). Pembukaan cabang Instituto Camões di Jakarta menunjukkan tumbuhnya minat di antara penutur bahasa Indonesia untuk belajar bahasa Portugis. Minat seperti ini tidaklah sulit untuk dibenarkan jika orang mempertimbangkan dampak besar bahasa Portugis dan budayanya di kepulauan Melayu antara abad ke 16 hingga abad ke 18. Sesungguhya para pendatang baru dari Portugal yang memperkenalkan ajaran Kristen dan peradaban Eropa kepada wilayah ini. Kosa kata bahasa Melayu dan bahasa Indonesia baku masih mengandung ratusan kata Portugis, kebanyakan sangat sering digunakan. Contohnya, kita mendapati istilah-istilah militer dan teknis: (armada, bendera < bandeira, kertus < cartucho, peluru < pelouro, tenda, ronda, serdadu < soldado, algojo < algoz, portugis < português, belanda < Holanda); istilah-istilah keagamaan yang mengacuh kepada Kristen (gereja < igreja, paderi < padre, misa < missa, santo, santa, Minggu < domingo, Natal, Paskah < Páscoa, Pantekosta < Pentecostes); nama benda dan peralatan rumah tangga (jendela < janela, beranda < varanda, meja < mesa, bangku < banco, lemari < armário, lampu < lâmpão, lampo, arloji < relógio, garpu < garfo, pena, tinta, kartu < cartão, bidal < dedal, peniti < alfinete, martil < martelo, tuala < toalha, roda); kata-kata yang menunjukkan kain (kemeja < camisa, kebaya < cabaia, renda, pita < fita, noda < nódoa, sepatu < sapato). Demikianpun istilah-istilah sosial dari bahasa Portugis yang lazim digunakan (sekolah < escola, sinyo < senhor, nona < dona, pesta < festa, biola < viola, bola, dadu < dado, boneka < boneca, kereta < carreta, cerutu < charuto,


VI pesiar < passear, tukar < trocar); kata-kata yang mengacuh kepada makanan (mentega < manteiga, terigu < trigo, keju < queijo, limau < limão, nenas < ananás, biawas < goiabas, selada < salada, kaldu < caldo, bolu < bolo), dan beberapa istilah abstrak seperti tempo, palsu < falso dan risiko < risco. Di beberapa bagian kepulauan tersebut yang paling kuat dipengaruhi Portugal (contohnya, Malaka, Flores, Timor dan Ambon), bahkan ada lebih banyak pinjaman dari bahasa Portugis (lusisme) di antara berbagai ragam bahasa Melayu, kata-kata seperti kadera < cadeira ‘kursi’, mancadu < machado ‘kampak’, lenso < lenço ‘saputangan’, kintal < quintal ‘halaman’, testa ‘dahi’, garganta ‘kerongkongan’, sono ‘tidur’, sombar < sombra ‘bayangan’, kantar < cantar ‘menyanyi’, loko < louco ‘gila’, marsego < morcego ‘keluang’, totoruga < tartaruga ‘penyu’, kristang < cristão. Sebaliknya bahasa Portugis meminjam sejumlah katak dari bahasa Melayu, sebagai contoh, sagu, durião < durian, pândano < pandan, balichão < belacan, chávena < cawan, pires < piring, gongo < gung, sarão < sarung, cacatua < kakatua, mandarim < menteri. Periode kekuasaan Portugis di kepulauan Melayu dimulai dengan jatuhnya Malaka pada tahun 1510 dan berakhir dengan dikuasainya Kupang oleh Belanda pada tahun 1653. Namun demikian, bahasa Portugis sudah sedemikian kuatnya sebagai sebuah bahasa pengantar ‘lingua franca’ di wilayah tersebut sehingga selama lebih dari seabad penguasa Belanda terpaksa belajar bahasa ini yang dulunya merupakan bekas kolonial saingannya demi berkomunikasi dengan penduduk asli yang dijajahnya. Bahasa Portugis tetap digunakan di Timor, dan bertahan hingga akhir abad ke 19 di Flores dan kepulauan Solor dan Alor. Portugis kreol masih merupakan bahasa daerah di antara orang-orang Kristen indo Eropa di Malaka (dan leluhur dialek Portugis kreol di Makau); di daerah pinggiran Jakarta seperti Tugu, Portugis kreol digunakan sebagian keluarga hingga sekitar beberapa tahun belakangan ini. Kamus singkat ini, didasarkan pada Disionáriu Malaiu-Tetun/ Kamus Melayu-Tetun oleh Geoffrey Hull dan Toni Pollard (Dili, INL, 2003), diharapkan seluas mungkin dapat memasukkan istilah Melayu dan Portugis yang beragam. Walaupaun kata-kata utama didasarkan pada bahasa Indonesia yang baku dan bahasa Portugis Eropa yang baku, namun diberikan pula, jika memungkinkan, berbagai ragam bahasa Melayu yang digunakan orang Malaysia dan bahasa Portugis yang digunakan orang Brasil dan orang Timor. Dalam buku ini dicantumkan juga kata pengantar yang sederhana tentang ejaan dan ucapan baik Melayu-Indonesia maupun Portugis, terdapat penjelasan tentang afiks Melayu, dan sebuah penuntun bagi kata kerja bahasa Portugis yang merupakan aspek tatabahasa Portugis yang paling sulit bagi penutur bahasa Melayu.


VII Pengarang bersyukur kepada kolega-koleganya antara lain Prof. Dr. George Saunders, Dr. João Paulo Esperança dan Dr. Maria José Albarran de Carvalho, yang merevisi naskah asli; dan juga kepada Dr. Adérito José Guterres Correia dan almarhum Dr. Isabel Feijó, yang menerjemahkan beberapa teks ke dalam bahasa Indonesia dan Portugis berturut-turut. Diharapkan bahwa edisi pertama Kamus Indonesia-Portugis/ Dicionário de Indonésio-Português ini akan melangkah lebih jauh dari kegunaannya sekarang bagi Timor-Leste dan membantu mempererat kembali para penutur dari kedua bahasa penting dunia: Bahasa Melayu-Indonesia dan Bahasa Portugis.

Prof. Dr. Geoffrey Hull

© Lidel Edições Técnicas

Macquarie University (Sydney)



© Lidel Edições Técnicas

Prefácio O Português, juntamente com o tétum, é língua oficial de Timor-Leste, mas poucas pessoas sabem que o português é também uma das muitas línguas da Malásia e da Indonésia. E uma vez que Timor é a única parte do Arquipélago Malaio onde a língua portuguesa tem sido falada ininterruptamente durante quase meio milénio, faz todo o sentido que o primeiro dicionário de Malaio e Indonésio-Português seja a publicação de uma editora portuguesa, a Lidel - Edições Técnicas. Embora a função principal deste trabalho seja ajudar as gerações timorenses mais jovens a aprender português, espera-se que o dicionário de Malaio e Indonésio-Português seja igualmente útil para os estudantes de português na Indonésia, Malásia, Singapura e no Brunei-Darussalam, bem como para os estudantes de malaio em países lusófonos para além de Timor-Leste (Portugal, Cabo Verde, Guiné-Bissau, São Tomé e Príncipe, Angola, Moçambique, Brasil, e ainda nos territórios de Goa, Damão, Diu e Macau). A abertura de uma delegação do Instituto Camões em Jacarta demonstra o interesse cada vez maior dos falantes de indonésio pela língua portuguesa. Considerando o enorme impacto que a língua e a cultura portuguesas tiveram em todo o Arquipélago Malaio entre os séculos XVI e XVIII, facilmente se compreende as razões de tal interesse. Foram, na realidade, os primeiros portugueses a aqui chegar quem introduziu o cristianismo e a civilização europeia na região. Os vocabulários do malaio e do indonésio estão ainda impregnados de centenas de vocábulos portugueses, muitos dos quais de uso corrente. Encontramos, por exemplo, termos militares e técnicos (armada, bendera < bandeira, kertus < cartucho, peluru < pelouro, tenda, ronda, serdadu < soldado, algojo < algoz, portugis < português, belanda < Holanda); termos religiosos relacionados com o cristianismo (gereja < igreja, paderi < padre, misa < missa, santo, santa, Minggu < domingo, Natal < Natal, Paskah < Páscoa, Pantekosta < Pentecostes); nomes de objetos e utensílios domésticos (jendela < janela, beranda < varanda, meja < mesa, bangku < banco, lemari < armário, lampu < lâmpão, lampo, arloji < relógio, garpu < garfo, pena, tinta, kartu < cartão, bidal < dedal, peniti < alfinete, martil < martelo, tuala < toalha, roda); palavras relativas a vestuário (kemeja < camisa, kebaya < cabaia, renda, pita < fita, noda < nódoa, sepatu < sapato). Igualmente comuns são termos de uso social derivados do português (sekolah < escola, sinyo < senhor, nona < dona, pesta < festa, biola < viola, bola, dadu < dado, boneka < boneca, kereta < carreta, cerutu < charuto, pesiar < passear, tukar < trocar); palavras ligadas à alimentação (mentega < manteiga,


X terigu < trigo, keju < queijo, limau < limão, nenas < ananás, biawas < goiabas, selada < salada, kaldu < caldo, bolu < bolo), e alguns vocábulos abstratos tais como tempo, palsu < falso e risiko < risco. Nas partes do arquipélago onde a influência portuguesa foi mais forte (nomeadamente Malaca, Flores, Timor Ocidental e Amboína), as variantes locais do malaio absorveram um número ainda maior de lusismos: kadera < cadeira, mancadu < machado, lenso < lenço, kintal < quintal, testa, garganta, sono, sombar < sombra, kantar < cantar, loko < louco, marsego < morcego, totoruga < tartaruga, NULVWDQJ < cristão. O português por seu lado adotou vários termos malaios, como sejam sagu, durião < durian, pândano < pandan, balichão < belacan, chávena < cawan, pires < piring, gongo < gung, sarão < sarung, cacatua < kakatua, mandarim < menteri. O período de domínio português no Arquipélago Malaio teve início com a conquista de Malaca em 1510 e terminou com a tomada de Cupão (Kupang) pelos holandeses em 1653. Contudo, o português afirmara-se de tal forma como língua franca na região que durante mais de um século os holandeses foram obrigados a aprender a língua dos anteriores rivais para poderem comunicar com os povos indígenas das suas possessões. O português nunca deixou de ser falado em Timor e sobreviveu até finais do século XIX nas Flores e nos arquipélagos de Solor e Alor. O crioulo português é ainda a língua vernacular dos cristãos eurasiáticos de Malaca (e o progenitor do macaense ou macaísta, dialeto crioulo português de Macau); em Tugu, bairro de Jacarta, o crioulo português era falado por algumas famílias até há pouco tempo. O presente dicionário conciso, em parte baseado no Disionáriu Malaiu-Tetun de Geoffrey Hull e Toni Pollard (Díli: INL, 2003), pretende ser tão abrangente quanto possível em termos das variedades tanto do malaio como do português. Apesar dos verbetes se basearem no indonésio padrão e no português tal como é usado na Europa, são apresentadas as variantes do malaio da Malásia bem como do português de Timor sempre que possível. Incluem-se também simples introduções à ortografia e pronúncia tanto do malaio-indonésio como do português, uma explicação dos afixos malaios e um guia dos verbos portugueses, a característica mais difícil da gramática portuguesa para falantes de malaio. O autor gostaria de expressar a sua gratidão aos colegas Prof. Dr. George Saunders, Dr. João Paulo Esperança e Dra. Maria José Albarran de Carvalho, que reviram o manuscrito original, e de endereçar um agradecimento especial ao Dr. José Adérito Guterres Correia e à saudosa Dra. Isabel Feijó, que contribuiram com traduções de alguns textos para malaio-indonésio e português respetivamente.


XI Espera-se que esta primeira edição do Kamus Indonesia-Portugis/Dicionário de Indonésio-Português ultrapasse a sua utilidade mais imediata para Timor-Leste e contribua para uma maior aproximação entre os falantes de duas das grandes línguas mundiais: a malaia e a portuguesa.

Prof. Dr. Geoffrey Hull

© Lidel Edições Técnicas

Macquarie University (Sydney)



Lafal Bahasa Portugis Huruf-huruf dilafalkan seperti di bahasa Melayu-Indonesia, kecuali: ã

>Ֆѣ@

ão

>Ֆѣ֏ѣ@ Seperti aung di kata Melayu naung: pão, mão, algodão, organização, cristãos

ãe

>Ֆѣկѣ @

Seperti aing di kata Melayu saing: mãe, cães, capitães

õe

>՚ѣկѣ @

Seperti oing: põe, nações, edições, aviões

e

>ˎ@

Kalau tidak diberi tekanan, dan terutama di ujung kata, seperti e di kata Melayu besar: pegar, melaço, beleza, flores, morre, parte

o

>X@

Kalau tidak diberi tekanan, dan terutama di posisi akhir seperti u di kata Melayu mulut: doçura, floresta, tocar, sexto, quarto, sapato

c

>N@

Di depan a, o, u atau konsonan seperti k Melayu di kapal, kaki: canto, corado, custa, vaca, local, maluco, cruz

Seperti ang di kata Melayu perang: maçã, amanhã, lã, irmã

© Lidel Edições Técnicas

PERHATIAN: Di ejaan yang dipakai di Portugal dan Timor-Leste sebelum tahun 2008, di gugus konsonan ct dan cç huruf c kerap kali senyap atau tidak bersuara. Ejaan yang baru (seperti ejaan Brasil tradisional) menghilangkan huruf c di tulisan, bandingkan: Ejaan Portugal dan Timor-Leste yang lama: acção, infecção, activo, projecto Ejaan yang baru: ação, infeção, ativo, projeto c

>V@

Di depan e dan i, seperti s Melayu di sapu, susu: cesto, celebrar, cidadão, antecipar, raciocínio


XIV ç

>V@

Di depan a, o, u: seperti s Melayu di sapu, susu: faça, nação, almoço, aliança, lençol, alcaçuz

ch

>ֈ@

= sy Melayu di syak: chá, chapéu, chouriço, encher, bicho, borracha

g

>J@

Di depan a, o, u atau konsonan = g Melayu di gula: gás, gato, gastar, golo, guloso, gripe, glicose

g

>֗@

Di depan e dan i seperti j Perancis di Jeanne, Jacques: gelo, genético, giz, imaginar, mensagem, colégio

gu

>JZ@ Di depan a dan o = gw di kata Gwo-yeu: guarda, guarnição, aguarela, trégua, Paraguai

gu

>J@

Di depan e dan i = g Melayu di kata gula: guerra, guiador, português, bilingue, conseguir Kalau gu dilafalkan gw di depan e atau i, orang-orang Brasil menulis gü sebelum tahun 2008: Ejaan Portugal/yang baru: linguista, consanguíneo, pinguim Ejaan Brasil yang lama: lingüista, consangüíneo, pingüim

h

> @

Huruf ini senyap dalam bahasa Portugis: herói [= erói], homem [= omeng], haver [avér]

j

>֗@

= j Perancis di kata Jeanne, Jacques: jeito, jornal, justiça, bandeja, conjunto, loja

lh

>֓@

= ly Melayu di kata milyun: aparelho, bacalhau, batalha, evangelho, palhaço

m

> @

Meskipun huruf ini senyap di depan konsonan dan di kedudukan akhir, dia memberi lafal yang sengau kepada vokal yang terdahulu: campo [= kangpu], bem [= being], fim [= fing], limpar [= lingpár], som [= song], cumpre [= kungpri]


XV nh

>շ@

= ny Melayu di kata hanya: penhor, acompanhar, desenho, rascunho, senhora

p

[p]

Serupa di bahasa Portugis dan Melayu. Bagaimanapun, di ejaan Portugal dan Timor-Leste yang lama, di kelompok pt huruf p kerap kali senyap. Ejaan yang baru (seperti ejaan Brasil) menghilangkan huruf p di tulisan, bandingkan: Ejaan Portugal Timor-Leste yang lama: baptismo, adoptar, excepto Ejaan yang baru: batismo, adotar, exceto

qu

>NZ@ Di depan a dan o = kw di kata kwalitas: quarto, quadro, aquático, Equador, quociente

qu

>N@

Di depan e dan i = k Melayu di kata kental: questão, querosene, quintal, inquérito, Pequim Kalau qu dilafalkan kw di depan e atau i, orang-orang Brasil menulis qü sebelum tahun 2008:

© Lidel Edições Técnicas

Ejaan yang baru: tranquilo, delinquente, sequestrar Ejaan Brasil yang lama: tranqüilo, delinqüente, seqüestrar s

>V@

Di permulaan kata atau suku kata = s Melayu di kata-kata sabun dan pesona: sabão, salário, sentir, sinfonia, pensar, curso; passo, missão, tosse

s

>]@

Antara dua vokal = z Melayu di kata zat: abuso, Ásia, ausência, depósito, fusível, isolado

s

>ֈ@

Di depan konsonan yang tak bersuara, dan di ujung kata = sy di kata Melayu syak: presta, oeste, lista, bispo, máscara, Páscoa; gás, livros, flores, parabéns, problemas

s

>֗@

Di depan konsonan yang besuara = j Perancis di Jeanne, Jacques: esboço, esmola, mesmo, nacionalismo, entusiasmo


XVI sc xc

>ֈ@

Di depan e, i = sy di kata Melayu (juga di bentuk sç + a, o, u) syak: descer, efervescente, descentraliza, excelente, exceto, cresço, incandesça

x

>ֈ@

Di kata-kata sebagian terbesar, = sy di kata Melayu syak: explorar, expressão, texto, sexta, pretexto

x

>NV@

Di kata-kata yang modern dan ilmiah sebagian terbesar = ks di kata Melayu maksimal: táxi, boxe, flexível, circunflexo, complexo, ortodoxo

x

>V@

Di beberapa kata = s di kata Melayu sabun: máximo, sintaxe, próximo

x

>]@

Di awalan ex- = z di kata Melayu zat: exemplo, executivo, exato, exagerar, êxito

z

>ֈ@

Di ujung kata = sy di kata Melayu syak: capaz, cruz, cartaz, satisfaz, verniz, xadrez, porta-voz

Tekanan di kata-kata Portugis sebagian terbesar jatuh di suku kata yang kedua dari belakang, seperti di bahasa Melayu-Indonesia: casa, contente, parte, presidente, igreja, lua, tio, custa Kalau sebuah kata berakhir dengan vokal i atau u, atau dengan konsonan l, m, r atau z, tekanan jatuh di suku kata yang terakhir: colibri, esqui, Tahiti, zulu, Peru, casal, nacional, jardim, fartum, falar, amor, preliminar, capaz, matiz, xadrez, alcaçuz Tekanan luar biasa ditunjukkan dengan aksen akut atau aksen sirkomfleks: café, alvará, portaló, francês, refém, Díli, médico, cópia, tática, pónei, alfândega, cândido, afável, possível, nácar, açúcar


Pronúncia da Língua Malaia-Indonésia

© Lidel Edições Técnicas

As letras pronunciam-se como em português, exceto: a

>D@

pronúncia clara, como em espanhol e italiano: ayam, mana, banyak, waktu, kalam

e

>ˎ@

tem duas pronúncias distintas: = e de percorre em sílaba átona e por vezes em sílaba tónica: besár, melíhat, pergí, belájar, empát, kepála

>H@

= e de medo em sílaba tónica: bésok, péta, pésta, kéju

o

>՚@

= o de forte: oto, cocok, bohong, loyong, mobil

c

>F@

aproxima-se ao tch de tchau, tcheco (brasileirismos), ou ao ch espanhol: cucu, cuci, cat, cerita, membenci, pacang

g

>J@

sempre velar, como em galo, grande: goreng, gula, gaji, gila, gelar, rugi, pergi

h

>K@

aspirado, como em inglês hat, help: harta, hilang, pohon, tahlil, mahal, rumah, bodoh

j

>֢@

= dj de Djibuti (brasileirismo) ou y espanhol na pronúncia andaluz e centro-americana de ya, yerno: jajar, jam, jelek, jelajah, lejang, gaji, hajat

kh

>[@

como o jota castelhano na pronúncia literária, mas a pronúncia popular é >N@ como o c português de casa: khusus, khotbah, khayal, khatam, kharisma

ly

>֓@

= lh de filho, palha: batalyon, milyar, milyuner


XVIII ng

>ŭ@

= ng do inglês wing, singer: nganga, dengan, hangat, rangkap, kuning, abang

ngg >ŭզ@ = ng do português longa ou do inglês finger: pinggan, mangga, jengger, menggelinci, menggarami ny

>շ@

= nh de montanha, sonho: nyanyi, nyonya, nyaman, tanya, rumahnya

s

>V@

sempre surdo como em passo, sal: sapu, sorong, merasa, sisih, siksa, pas, resensi

sy

>ֈ@

= ch de chave, chapéu: syarat, syahadat, isyarat, asyik

v

>I @

como o f de farinha, fumo: vakansi, vaksin, vaselin, verba, kavaleri, devisa

w

>Z@

como o w inglês de watch, woman: warta, wakil, wilayah, wujud, tertawa, hewan

O acento tónico geralmente recai na penúltima sílaba: rónda, búku, rúmah, pénsil, ánjing, maríca, haláman, pertáma Porém, nas palavras de duas sílabas, quando a vogal da primeira sílaba é um e átono, o acento transfere-se para a segunda/última sílaba: berás, kecíl, jelék, pentíng, kerbáu, gerbáng


Catatan Gramatikal Dalam kamus ini kategori morfologis bahasa Portugis ditunjukan hanya jika terdapat beberapa keraguan untuk pemakai bahasa Melayu, karena kesetaraan bahasa Portugis dengan entri Melayu secara morfologis pada umumnya identik (sebagai contoh kesetaraan sebuah kata keterangan ataupun kata kerja intransitif dalam bahasa Portugis akan sama dengan sebuah katak keterangan ataupun kata kerja dalam bahasa Melayu). Hanya dalam kasus-kasus yang diragukan kategorinya ditunjukkan, misalnya: lirik, (b.) yang substantif [nama] = Portugis, lírica, bukan katak sifat = Portugis, lírico. Masalah terbesar bagi pembaca bahasa Melayu atau bahasa Indonesia adalah petunjuk jenis kelamin yang tidak ada dalam bahasa Anda, tetapi karena petunjuk jenis kelamin kata benda Portugis dapat diprediksi dalam banyak kasus, kita dapat memberikan petunjuk morfologis secara tersendiri bagi katak benda Portugis yang jenisnya tidak teratur, serta sesuai dengan kriteria sebagai berikut: JENIS KELAMIN BAGI KATA BENDA PORTUGIS

© Lidel Edições Técnicas

1. Bagi kata benda yang berakhir dengan -o, dengan -e, atau sebuah konsonan pada umumnya maskulin. Ditandai dengan f. hanya pengecualian pada jenis feminin: (maskulin) campo cartão vale café cartaz pardal guarda-redes Londres clímax (feminin) nação f. parte f. mensagem f. luz f.


XX 2. Kata benda yang berakhir dengan -a atau sebuah konsonan feminin. Ditunjukkan dengan m. hanya pengecualian pada jenis maskulin: (feminin) casa enfermeira biblioteca (maskulin) sofisma m. problema m. sofá m. 3. Kata benda (umumnya dengan akhiran -a) yang dapat befungsi sebagai maskulin ataupun feminin (tergantung dari jenis kelamin setiap individu yang menjadi acuannya) ditandai dengan mf.: artista mf. astronauta mf. 4. Ditunjukkan dalam tanda kurun, sufiks alternatif bagi kata benda yang memiliki sebuah padanan feminin: professor (f. -a) = professor m.; professora f. italiano (f. -a) = italiano m.; italiana f. norueguês (f. -esa) = norueguês m.; norueguesa f. 5. Bagi kata benda Portugis yang lazimnya digunakan dalam bentuk jamak (biasanya berakhir dengan -s) menunjukkan jumlah dan jenis kelamin: bonecos animados mpl. férias fpl. Comores mpl. 6. Dalam kasus tertentu kemungkinan besar memunculkan keraguan bagi para penutur bahasa Melayu, jenis kelamin dapat ditunjukkan walaupun dalam kriterianya tidak diperlukan. Sebagai contoh: avô m., ananás m., pai m.


Notas Gramaticais Neste dicionário as categorias morfológicas da língua portuguesa são indicadas apenas quando pode haver alguma dúvida para o leitor malaiófono, dado que os equivalentes portugueses dos verbetes malaios são em geral morfologicamente idênticos (por exemplo o equivalente de um advérbio ou de um verbo intransitivo em português será um advérbio ou um verbo intransitivo em malaio também). Apenas em casos duvidosos a categoria é indicada, p.ex.: lirik, (n.) que é substantivo [nama] = port. lírica, não adjetivo = port. lírico. O maior problema para o leitor malásio ou indonésio é o género, que não existe na sua língua, mas dado que o género dos substantivos português é previsível na maioria dos casos, damos indicações morfológicas unicamente para os substantivos portugueses que são irregulares quanto ao género, e segundo os critérios seguintes: GÉNERO DOS SUBSTANTIVOS PORTUGUESES 1. Os substantivos que terminam em -o, em -e ou numa consoante são geralmente masculinos. Indicamos com f. apenas as exceções de género feminino:

© Lidel Edições Técnicas

(masculinos) campo cartão vale café cartaz pardal guarda-redes Londres clímax (femininos) nação f. parte f. mensagem f. luz f.


XXII 2. Os substantivos que terminam em -a ou numa consoante são femininos. Indicamos com m. apenas as exceções de género masculino: (femininos) casa enfermeira biblioteca (masculinos) sofisma m. problema m. sofá m. 3. Os substantivos (geralmente com -a final) que podem ser masculinos ou femininos (conforme o sexo dos indivíduos aos quais se referem) são indicados com mf.: artista mf. astronauta mf. 4. Indicam-se, entre parênteses, os sufixos alternativos de substantivos que têm uma variante feminina: professor (f. -a) = professor m.; professora f. italiano (f. -a) = italiano m.; italiana f. norueguês (f. -esa) = norueguês m.; norueguesa f. 5. Para os substantivos portugueses normalmente empregues na forma plural (sempre com -s final) indicamos o número e género: bonecos animados mpl. férias fpl. Comores mpl. 6. Em alguns casos potencialmente duvidosos para o utente malaiófono, indicamos o género embora os critérios não o exijam, p.ex. avô m., ananás m., pai m.


© Lidel Edições Técnicas

Singkatan-Singkatan Abreviaturas adj. adv. astr. B bot. bsh com. conj. f. fig. fin. fpl. fsg. gram. interj. J jm. jur. kas. kd kp kpd lak. ling. m. M med. mf. mil. MO mpl. msg. n. num.

adjektiva adverbia astronomi; astrologi bentuk Brasil botani bahasa sehari-hari perniagaan kata penghubung bentuk feminin bersifat kiasan keuangan bentuk feminin jamak bentuk feminin tunggal tatabahasa kata seru bahasa Jawa jamak hukum kasar kata depan, preposisi kata penghubung kepada laki-laki linguistik, ilmu bahasa bentuk maskulin bahasa Malaysia kedokteran maskulin dan feminin tentara, militer Mosambik bentuk maskulin jamak bentuk maskulin tunggal nomina numeralia

adjetivo advérbio astronomia; astrologia Português do Brasil botânica forma popular termo comercial conjunção feminino figurado finanças feminino plural feminino singular termo gramatical interjeição javanês plural termo jurídico grosseiro preposição conjunção para do sexo masculino linguística masculino forma malásia termo médico masculino e feminino termo militar Moçambique masculino plural masculino singular substantivo numeral


XXIV perem. perempuan percak bahasa percakapan pl. jamak pol. politik prep. preposisi pron. pronomina rel. agama s. kata benda sg. bentuk tunggal tk tidak TL bentuk Timor-Leste v. verba vi. verba intransitif vt. verba transitif vti. verba transitif dan intransitif

mulher linguagem coloquial plural política preposição pronome religião substantivo singular não timorense verbo verbo intransitivo verbo transitivo verbo transitivo e intransitivo


© Lidel Edições Técnicas

A

aba-aba comando abad século; idade f. abadi eterno; permanente abai meng~kan, não fazer caso, não

absolutisme absolutismo absorpsi absorção f. abstrak (adj.) abstrato; (n.) sumário,

prestar atenção, descuidar; desprezar abang irmão mais velho abangan (J: agama) (religião) nominal; aquele que não segue à letra as práticas da sua religião abdi escravo; ~ masyarakat, ~ negara, funcionário público; meng~, servir abdikasi abdicação f. aberasi aberração f. abjad alfabeto, abecê; abecedário ablatif ablativo abnormal anormal; ke~an, anormalidade f. abnormalitas anormalidade f. abolisi abolição f.; meng~kan, abolir aborsi, abortus aborto; meng~, abortar abrikos damasco absen ausente abses (bisul) abcesso absis abcissa absolusi absolvição f. absolut absoluto

abstraksi abstração f. absurd absurdo absurditas absurdez f., absurdeza,

resumo; meng~kan, resumir

absurdidade f.

abu cinza; (debu) poeira; ~ kayu, serradura, (B) serragem f.

abu-abu (warna) cinzento AC ar condicionado acak-acakan em desordem, em desalinho, à toa, atabalhoadamente

acapkali muitas vezes, frequentemente

acar conserva acara programa m.; (jur.); processo; (upacara) cerimónia; peng~, advogado; tabelião; ber~, processar acuh pensar; ~ tak ~, indiferente; ketidak~an, indiferença ada haver; existir; ~ apa? o que se passa?; ber~, estar; meng~kan, fundar, estabelecer, organizar; di~kan, efetuar; ~nya; ke~an, existência; situação f., condição f.; ~kalanya, às vezes, por vezes


adab adab (adj.) educado, delicado; (n.) delicadeza; per~an, civilização f. adang meng~, apanhar no laço; emboscar; peng~an, emboscada adaptasi adaptação f. adat costume; ~ istiadat, usos e tradições adegan cena adhesi adesão f. adik irmão/ã mais novo/a; ~ laki-laki, irmão mais novo; ~ perempuan, irmã mais nova; ~ tiri, meio-irmão; meia-irmã [meio-irmão é aquele que tem a mãe ou o pai em comum]; filho do padrasto ou da madrasta com o qual não se tem parentesco de sangue adikuasa superpotência adil justo; ke~an, justiça; ketidak~an, injustiça; meng~i, julgar; peng~ (M), magistrado; peng~an, tribunal; veredito; pemeriksaan peng~an, processo adjektiva adjetivo administrasi administração f. administrator administrador (f. -a) administratif administrativo adon meng~, amassar; ~an, massa adopsi adoção; meng~, adotar adu ber~, colidir; competir; meng~, opor; incitar; ~ ayam, luta de galos; ~ ayu, concurso de beleza; meng~ domba, incitar um contra o outro; mexericar; meng~kan, queixar-se, reclamar; peng~, denunciante mf., queixoso; ~an, queixa; reclamação f. aduh! ai (de mim)!

2 aduk meng~, misturar; ~an semen, argamassa

adunan = adon Adven (musim) Advento; (protestan) adventista

adverbia advérbio adverbial adverbial advertensi anúncio; meng~, anunciar, fazer a propaganda de; pemasangan ~, anunciante advis conselho advokat advogado; (avokad) abacate aerodinamika aerodinâmica aeronotika aeronáutica afasia afasia Afghanistan Afeganistão; (adj.), orang ~, afegão (f. afegã) afiks afixo afiksasi afixação f. afiliasi afiliação f. afinitas afinidade f. afirmasi afirmação f.; meng~kan, afirmar Afrika África, orang~, africano; ~ Selatan, África do Sul; ~ Utara, Norte de África Afrikaans bahasa ~, (língua) africânder; orang ~, africânder, bóer afrikat africada afrit demónio, diabo agak bastante, assaz: ~ besar, bastante grande; ~nya, pelos vistos, aparentemente agama religião; fé f.; ber~, ter religião, ser religioso


3

© Lidel Edições Técnicas

agar para; ~ tidak, para que não, com medo de que, com receio de que agar-agar gelatina agen agente; agência; ~ koran, papeleiro (f. -a); vendedor de jornais; ~ penjual rumah, agente imobiliário agenda ordem do dia f.; ordem de trabalhos f. (numa reunião); programa m.; meng~kan, colocar na ordem do dia, programar agendaris agendista mf. agitasi agitação f.; ber~, meng~, fazer agitação f. (em prol de) agong (M) = umum agraria agrícola; ke~an, sector agrícola agregat agregado; (listrik) gerador agresi agressão f. agresif agressivo agresor agressor (f. -a) agribisnis comércio agrícola m. agroindustri indústria agrícola agronomi agronomia agung nobre; sublime; ke~an, glória; meng~kan, glorificar Agustus agosto Ahad domingo ahli perito, especialista mf.; ke~an, jeito; perícia; ~ peramal, vidente mf.; feiticeiro (f. -a); ~ waris; herdeiro (f. -a); ~ nujum, astrólogo (f. -a) aib (M) = malu AIDS SIDA air água; cheia, inundação f.; ~ besar, fezes fpl.; ~ hidung, ranho, monco; ~ kelapa, água de coco; ~ kemih,

akal kencing, urina; ~ laut, água do mar; ~ leding, água da torneira; ~ liur, saliva; ~ madu, mel; ~ mata, lágrima; pipa induk saluran ~, adutora; ber~, aguado; meng~i, regar; irrigar; peng~an, irrigação f. airbatu ais (M) = es aiskrim (M) = eskrim ajaib milagroso; ke~an, milagre ajak meng~, convidar; ~an, convite ajal agonia; menemui ~nya, finar-se, morrer, expirar ajar ensinar; bel~, aprender; estudar; meng~, instruir; meng~kan, ensinar; ~an, ensino; mempel~i, estudar; pel~, estudante mf.; principiante mf.; peng~, instrutor; professor; pel~an, aula, lição f.; estudo; mata ~, matéria; terpel~, erudito; pel~, principiante; ~an, doutrina; kurang ~, malcriado, rude, grosseiro, indelicado ajektiva = adjektiva aju meng~kan, submeter, propor; introduzir; meng~kan gugatan, intentar uma ação ajudan ajudante ajukan suposição f. Akabri Academia das Forças Armadas akademi academia; colégio akademik académico akadémikus académico, universitário m. akademis académico (adj.) akal mente; ~ budi, sentido; intelecto; tak masuk ~, ilógico, absurdo; ber~, inteligente, sábio

A


de 9000 entradas º Mais Edição segundo o novo Acordo Ortográfico º Dirigido a um público heterogéneo, º falante de malaio-indonésio

ISBN 978-972-757-560-2

9 789727 575602

www.lidel.pt

Dicionários

Kamus Melayu-Indonesia Portugis Dicionário Malaio-Indonésio Português


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.