3 minute read

BAGAIMANA SEHARUSNYA ANGGOTA BERHUBUNGAN DENGAN PENDETA?

Artikel Teologi

BAGAIMANA SEHARUSNYA ANGGOTA BERHUBUNGAN DENGAN PENDETA?

*)Jonathan Leeman

Setiap anggota gereja akan berdiri di hadapan takhta Allah untuk memberikan pertanggungjawaban bagaimana ia telah bekerja untuk melindungi Injil dalam kehidupan sesama anggota (lihat Galatia 1). Terlepas dari apa yang baru saja dikatakan, Roh Kudus telah menjadikan para pendeta dan penatua menjadi pengawas gereja-Nya (Kisah Para Rasul 20:28; Titus 1:7; 1 Petrus 5:2). Dengan demikian, mereka mewakili tugas gereja dalam mengawasi kehidupan jemaat sehari-hari. Menyerahkan diri kepada gereja sering kali berarti tunduk kepada mereka (pendeta dan penatua-red.). Jadi, secara garis besar, bagaimana seharusnya anggota berhubungan dengan pendeta di gereja masing-masing?

Anggota harus secara resmi menegaskan pendeta mereka. Terdapat perbedaan tradisi yang tidak menyetujui hal ini, tetapi saya percaya bahwa orang Kristen, pada akhirnya, bertanggung jawab di hadapan Allah atas apa yang mereka pelajari (lihat

Sumber : https://jesusway4you.com

Galatia 1), maka anggota gereja bertanggung jawab untuk memilih pemimpin mereka. Jemaat harus menyetujui para penatua memimpin dalam proses ini, tetapi keputusan terakhir adalah di tangan gereja. (Terdapat kemungkinan bahwa otoritas gereja untuk menegaskan pemimpinnya adalah otoritas kerasulan, yang diwarisinya melalui kuncikunci kerasulan. Lihat Kisah Para Rasul 14:23; lihat juga peran jemaat dalam Kisah Para Rasul 1 dan Kisah Para Rasul 6.)

Anggota harus menghormati pendeta mereka. Tampaknya, terjadi penurunan yang terus menerus atas kemampuan budaya kita dalam memahami penghormatan. Akan tetapi, Alkitab mengharuskan orang Kristen menghormati pendeta mereka sama seperti anak-anak menghormati orang tuanya. Bahkan, Alkitab mengatakan untuk menghormati mereka dua kali lipat (1 Tim. 5:17). Dan ini juga termasuk pembayaran atas jerih lelah mereka (5:18).

Anggota harus menyerahkan diri mereka (tundukred.) kepada pendeta mereka. Dua ayat dalam kitab Ibrani ini perlu dijalin ke dalam pemahaman kita tentang kehidupan Kristen: “Ingatlah akan pemimpinpemimpin kamu, yang telah menyampaikan Firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka” (Ibr. 13:7). “Taatlah kepada para pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka karena merekalah yang menjaga jiwamu dan yang harus memberi pertanggungjawaban atasnya. Dengan demikian, mereka akan melakukannya dengan sukacita, bukan dengan berkeluh kesah karena hal itu tidak akan memberi keuntungan kepadamu” (Ibr. 13:17).

Anggota harus berdoa untuk pendeta mereka. Orang-orang ini adalah orang-orang yang kehidupan dan pengajarannya membantu menopang gereja. Tidakkah bermanfaat bagi kita untuk mendoakan mereka?

Anggota harus mengajukan tuduhan terhadap pendeta yang didiskualifikasi. Karena mereka berada di garis depan, maka Paulus melindungi para pemimpin dengan meminta dua atau tiga saksi dalam mengajukan tuduhan terhadap mereka (1 Tim. 5:19). Dengan demikian, sidang jemaat tidak boleh mengizinkan seorang penatua yang telah mendiskualifikasi dirinya untuk terus melayani.

Anggota harus memberhentikan pendeta yang menyangkal Injil. Ketika guru-guru palsu bergabung dengan gereja di Galatia, Paulus tidak mengoreksi para penatua. Dia mengoreksi gereja. Ketika pendeta mulai menyangkal Injil atau mengajarkan ajaran sesat lainnya, Allah meminta anggota gereja untuk memecat mereka.

Artikel ini merupakan kerjasama antara LLB dan 9Marks

This article is from: