Mistisme / 19 Janurai 2015
Buletin Selebaran
Edisi Mistisme, 19 Januari 2015
LEMBAGA PERS MAHASISWA
SPIRIT-MAHASISWA
BULETIN MEMUAT OPINI YANG DIBAGIKAN KE MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Buletin Selebaran
Mistisme
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
Buletin Selebaran
B
anyak orang berkata bahwa Iblis adalah sosok yang paling “buruk” di alam semesta. Jika ada seorang manusia yang berbuat dosa, dia pasti yang pertama disalahkan. Padahal, tanpa digoda pun manusia akan mengikuti jalannya. Mungkin pendapat mereka tentang Iblis cukup berasalan. Berangkat dari sesat pikir bila iblis adalah makhluk durhaka yang ditugaskan menggoda manusia, sehingga iblis serta-merta dituduh sebagai aktor utama segala keburukan duniawi. Selain itu, Iblis juga digambarkan sebagai makhluk yang sikap sombongnya kelewat batas. Iblis memang buruk dalam penampilan, tapi dia mampu menyamar sebagai seorang atau sesuatu yang menarik sesukanya. Tapi, apakah masuk akal jika hanya karena itu Iblis pantas menjadi makhluk paling buruk? Manusia juga punya andil tersendiri untuk melakukan kesalahan tanpa godaan iblis sekalipun. Maka apologi paling ampuh untuk mentolelir kesalahan manusia adalah dengan meng-kambing-hitamkan Iblis. Alkisah, Iblis dan malaikat adalah penghuni sorga. Mereka berdua diciptakan dari sesuatu yang sama: cahaya. Hanya saja cahaya si Iblis membakar sedangkan cahaya malaikat tidak. Tapi, ketentraman tersebut tidak bertahan lama, hingga Allah menciptakan seorang makhluk dari sesuatu yang remeh: tanah. Saat itu terjadi banyak perdebatan antara malaikat dan Allah saat proses penciptaan manusia. Sebab, malaikat khawatir bila, selain punya sifat baik, manusia juga punya segudang sifat buruk. Tetapi karena malaikat termasuk makhluk yang penurut,
Iblis dia pun diam setelah Allah berkata, ”Aku tau apa yang kalian tidak tau.” Lalu datanglah perintah dari Allah kepada penghuni surga untuk bersujud kepada manusia sebagai masterpiece ciptaan-Nya. Dalam momen seperti ini, hanya Iblis makhluk yang menolak untuk bersujud. Iblis merasa dirinya lebih baik dari manusia. Sebab dia diciptakan dari api sedang manusia dari tanah. Meski dia mempunyai alasan, tetapi dia telah durhaka dengan perintah yang seharusnya wajib ia laksanakan. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa sebenarnya iblis menolak bersujud karena mentauhidkan-Nya. Karena bersujud kepada selain Allah adalah haram hukumnya. Tetapi jika dilihat dari konteksnya terasa tidak mungkin jika Allah memerintahkan melakukan sesuatu yang dilarang karena Dia Yang Maha Benar. Akibat pelanggaran tersebut, Iblis menerima hukuman dilaknat oleh Allah. Karena hal itu, mungkin tidak dimungkinkan baginya mendapat ampunan. Tapi, sejak saat itu Iblis meminta dipanjangkan umurnya dan ingin mengabdikan dirinya sebagai penggoda manusia sampai hari akhir. Dalam segi keimanan pun dia tidak kalah meskipun dengan seorang nabi. Bagaimana tidak, tugas Iblis adalah menggoda manusia dan dia sukses dalam hal itu. Lagipula, dia masih iman atau percaya kepada Allah, dia sadar bahwa hanya dengan Kun-Nya dia akan hancur seketika. Sedangkan Nabi Musa, dia akan mampu beriman sepenuhnya jika sudah melihat Dzat-Nya. Meskipun beliau hanya melihat sebagian dari Dzat-Nya beliau pingsan.
Mistisme
dia membangkang perintah-Nya. Bahkan, malaikat yang diciptakan untuk taat pun kagum kepadanya karena seluruh do’a Iblis dikabulkan. Dan sebab ketaatannya pula dia pernah diangkat menjadi pemimpin para malaikat. Karena anugerah yang begitu melimpah dia mulai lupa diri dan sombong. Saya percaya bila apa yang terjadi di surga merupakan skenario keakraban Allah pada setiap makhluk. Ada yang bertugas meluruskan jalannya manusia dan ada yang menggoda manusia. Hal ini merupakan bahasa Allah dalam menciptakan sebuah keseimbangan dalam kehidupan manusia. Dan dengan kesetiaan iblis menggoda manusia sampai akhir jaman dan kerelaan Iblis untuk menjadi tokoh antagonis dapat menunjukkan bila Iblis pun taat pada hukum Allah. Dari segi keimanan, ketaatan dan catatan historis, Iblis merupakan makhluk yang “lebih” dari kebanyakan manusia. Tetapi, manusia yang ditugaskan untuk menjadi pemimpin, malah merusak dan menindas satu sama lain. Kekhawatiran malaikat dan iblis dulu saat proses penciptaan cukup beralasan karena dia tau kalau manusia mempunyai potensi untuk melakukan hal itu. Hanya saja, Iblis teguh akan pendiriannya untuk tidak percaya pada sifat Ilmu-Nya Allah. Artinya dalam konteks dan situasi tertentu, Iblis masih lebih baik dari manusia. Maka pertanyaannya kemudian adalah: siapa yang lebih “Iblis” dari Iblis?
Muhamad Adam Abdullah, Anggota Baru LPM Spirit Mahasiswa 2014
Bahkan dalam sumber lain mengisahkan bahwa dahulu Iblis merupakan makhluk yang paling dikasihi oleh Allah. Sedang nama Iblis sendiri baru diperoleh setelah
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
Buletin Selebaran
B
Beberapa waktu lalu, pakde saya meninggal dunia tanpa sebab yang jelas. Sebelum meninggal, pakde mengeluhkan bila tenggorokannya sakit hingga dia sulit berbicara dan tak mampu menelan makanan. Dokter tidak memberi jawaban memuaskan tentang penyakit yang dideritanya. Bahkan, setelah diteliti melalui serangkaian tes kesehatan dengan alat-alat canggih, dokter masih belum menemukan penyakit yang menggerogoti tubuh pakde. Melihat pakde yang tak kunjung sembuh, masyarakat desa
Santet
menduga bila pakde saya terkena santet. Santet merupakan ilmu gaib yang lebih dikenal dengan ilmu hitam dan digunakan seseorang dalam rangka iri hati, dengki, dendam yang berkelanjutan, dengan membuat orang tersebut sakit dan lambat laun meninggal. Media yang digunakan dalam santet adalah benda-benda tajam seperti kawat, paku, jarum, dan peniti. Dalam dunia kedokteran, santet masih menjadi sesuatu yang misterius. Meski bukan kasus baru bagi dunia kedokteran, nyatanya hingga kini dokter tidak bisa berbuat apaapa kecuali memberikan obat yang
Mistisme
sebenarnya tak menyelesaikan masalah. Dunia kedokteran memandang kasus santet sebagai hal yang mustahil di tengah zaman yang mengagungkan akal dan logika. Tapi, dunia kedokteran kita telah banyak menangani kasus-kasus di luar area medis, seperti si manusia paku dari Sumatra. Meski belum jelas benar bila Supiati terkena santet atau tidak, namun dunia medis hanya mampu mengungkapkan bahwasannya penyakit yang diderita Supiati adalah penyakit langka dan aneh. Terkadang dokter kerap tak mau ambil pusing dengan perkara santet. Sepertinya harga diri dan arogansi dunia kedokteran enggan mencari bagaimana benda asing
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
Buletin Selebaran
Mistisme yang mengklaim dirinya sebagai modern. Seakan-akan kecanggihan teknologi yang serba maju, dibuat nihil oleh keberadaan santet yang jauh dari nalar. Kendati demikian, masyarakat yang menyatakan dirinya telah modern, tetap tak mampu meninggalkan hal-hal mistis. Karena santet menjadi alat pembunuhan yang tidak akan diketahui pelakunya. Sebab ilmu gaib semacam santet akan sulit dibuktikan di ranah pidana. Jadi, tidak heran mengapa pada tahun 2013 lalu saat kencang-kencangnya diberitakan tentang RUU santet, banyak masyarakat yang tidak menyetujui karena santet hal yang irasional. Mitos-mitos modernisasi Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah keluar dari adat istiadat lama menuju peradaban baru yang disebabkan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun keberadaan santet seolah membungkam modernisasi, khususnya di bidang kedokteran, yang tidak dapat memecahkan serta menelaah banyaknya kasus santet di masyarakat.
seperti jarum, gunting dan paku bisa masuk di tubuh pasien. Begitu juga dengan orang-orang kota yang mengaku telah modern juga enggan mempercayai perkara santet. Padahal, santet juga sering menyerang orangorang kota. Tak jadi soal mereka percaya atau tidak pada santet, tapi yang jelas ketika mereka sudah terkena, maka bisa dipastikan ajal menjemput mereka. Memang kehadiran santet masih menjadi ganjalan bagi sebuah zaman
tinggi, tapi masih gagap mencari jawaban atas kasus-kasus yang dianggap kuno dan terbelakang. Bukankah santet adalah pukulan telak terhadap dunia kesehatan modern? Mungkin benar medis telah angkat tangan terhadap penyakit-penyakit yang tidak diketahui dalam beberapa tes kesehatan. Meskipun mereka telah menyelesaikan banyak kasus berat seperti operasi plastik Lisa beberapa tahun yang lalu, tragedi bayi kembar dempet, dan penyakit ganas seperti tumor dan kanker. Jadi ketika santet menyerang kita, kembali saja pada cara Islam yakni sholat hajat yang dilanjutkan oleh tidur di atas sajadah atau cara yang lebih kuno dengan tidur di depan pintu dengan berbantal sapu lidi. Saya tak ingin mati dengan cara modern. Saya ingin tetap hidup dengan cara tradisional. Rinda Fitary Ningsih, Anggota Baru LPM Spirit-Mahasiswa 2014
Padahal santet merupakan persoalan lama yang terjadi di Indonesia sebelum modernisasi. Sehingga pantaskah kita disebut masyarakat modern ketika belum dapat mencari solusi dari kebiasaankebiasaan lama (santet)? Bukankah (mitos) modernisasi mampu bergerak lebih jauh dalam mempermudah kehidupan manusia. Seperti halnya telah ditemukannya traktor sebagai pengganti bajak kerbau/sapi dan berkomunikasi dengan surat menyurat yang kini dimudahkan dengan adanya chatting via media sosial. Coba kita lihat betapa modernitas mampu membuat jawaban-jawaban atas persoalan masa lampau dengan teknologi, namun tidak pada santet. Santet belum terselesaikan bagi mereka yang mengaku masyarakat modern. Kita juga bisa menyaksikan betapa sombongnya dunia modern yang menandai arogansinya dengan gedung-gedung rumah sakit yang
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
Buletin Selebaran
Mistisme
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
Buletin Selebaran Edisi, 19 Januari 2015
KARYAMU Siapapun bisa mengirim tulisan/informasi yang berkaitan dengan apapun. Jenis tulisan bisa berupa opini, berita, feature, wawancara, artikel, resensi, siaran pers, jadwal/agenda kegiatan seni & budaya, foto maupun karya seni (untuk seni sastra berupa cerpen atau puisi. Untuk seni visual berupa karya foto), essay, paper, analisis, wacana, cergam, cerita rakyat/foklor. Dll. Setiap tulisan disertai dengan nama atau identitas (CV) lengkap dan foto 3x4, pengirim. Tulisan tidak menyinggung Suku, Agama, Adat maupun Ras tertentu. Tulisan tidak mengandung fitnah ataupun unsur bohong apalagi Plagiasi. Tulisan berita disarankan sudah memenuhi standar yang baik. Untuk Foto (untuk karya fotografi) yang dikirim menggunakan kualitas medium (± 150 dpi). Jika ingin tau lebih mengenai syarat pengiriman tulisan, detailnya silakan akses di : “Spirit-Mahasiswa.blogspot.com”
r
r
Spiritmahasiswa.lpm@gmail.com Spirit-Mahasiswa.blogspot.com Warta Kampus Universitas Trunojoyo @Lpmsm | @WartaUTM Telp : 083-857-958-435
FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : SPIRIT-MAHASISWA@GMAIL.COM
TIN RAN E L U B LEBA
SE
LEMBAGA PERS MAHASISWA
SPIRIT-MAHASISWA
BULETIN MEMUAT OPINI YANG DIBAGIKAN KE MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TIN RAN E L U B LEBA
SE