JURNAL WISUDA KE-57
JURNAL EDISI KHUSUS WISUDA
WISUDA KE-57
1 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
D A f I
3
A R
t
JURNAL WISUDA KE-57
S
I
INFO UTAMA
Geliat Dinamika Hari Kelulusan
5/18
LENSA SELINTAS
Menilik Mekanisme Yudisium dan Penyerahaan SKL
14
TESTIMONI
8
Mereka Yang Selesai Lebih Awal
PEMIMPIN REDAKSI Brigita Ferlina Siamirani REDAKTUR PELAKSANA Haris Prabowo SEKRETARIS REDAKSI Winda Septi Adelina BENDAHARA REDAKSI Maryam Amini UTUSAN DEWAN REDAKSI Mevi Renanda
6
FOKUS
WISUDAWAN TERBAIK HOT NEWS
17 10
Disharmoni Prosedur Pengambilan Skripsi
12
DITERBITKAN OLEH Lembaga Pers Mahasiswa ASPIRASI Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta PELINDUNG Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan PEMBIMBING Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan
JENDELA
Dedikasi Untuk Mereka Yang Telah Tiada
KOORD. UMUM JURNAL Sasgia Rahmalia Chan PRODUKSI Aprilia Zul P, Danang Kurniawan KOORD. FOTO Deden Abdul Qohar, Sandy Mahdi Wibawa EDITOR Haris Prabowo, Brigita Ferlina, Faiz Irsyad, Maryam Amini, Mevi Renanda, Helena Lisa, Winda Septi Adelina, Haura Hafizhah, Hersa Khoirunnisa JURNALIS Donal Cristoper Siahaan, Danang Kurniawan, Sandy Mahdi, Deden Abdul Qohar, Tri Ditrarini Saraswati, Aprilia Zul P, Salma Decilia, Sasgia Rahmalia Chan Redaksi ASPIRASI menerima kiriman kontribusi artikel dengan maksimal 7000 karakter. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa merubah makna dan isi. Tersedia bingkisan menarik bagi tulisan yang lolos rapat redaksi dan masuk dalam jurnal. Pintu redaksi terbuka lebar bagi tanggapan, kritik, hak jawab, maupun segala hal yang bersangkutan dengan redaksional. Gang Lorong, Pintu No. 3, Kampus Pondok Labu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) Jln. Rs. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450 www.aspirasionline.com online.aspirasi@gmail.com @LPMaspirasi
2
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
INFO UTAMA JURNAL WISUDA KE-57
FOTO : ASPIRASI | SANDY
Geliat Dinamika Hari Kelulusan
Para wisudawan dan Wisudawati berbaris untuk prosesi penyematan oleh Rektor.
Pemegang pedel sidang oleh mahasiswa, kurang kondusifnya prosesi wisuda, hingga catatan untuk para sarjana dari Menristekdikti, semua terangkum dalam wisuda ke-57 kali ini. Oleh : Tri Ditrarini Saraswati
T
ak lama setelah sang fajar terbit, hangatnya langsung menyentuh permukaan kulit pagi itu, Rabu (21/9). Kehangatan juga tampak pada wajah-wajah para wisudawan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran� Jakarta (UPNVJ) yang hadir pada hari kelulusannya. Tepat hari itu, para wisudawan akan segera menanggalkan status mahasiswanya. Senyum-senyum tampak begitu bahagia, tak ada guratan
kesedihan yang terukir diwajah. Berbalut toga kebanggaan yang telah dinanti-nanti sejak kuliah, melangkah gagah memasuki gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, bersama dengan orang tua atau wali yang menemani. Menurut data dari Biro Administrasi & Akademik (Biro AA), wisuda ke57 kali ini UPNVJ meluluskan sebanyak 1.170 orang (lihat pada info grafik hal. 4). Dengan lulusan terbaiknya adalah Iwenda Nalendrya, wisudawati jurusan Ilmu Gizi
dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,97. Pihak Biro AA pun menambahkan, hingga saat ini UPNVJ telah meluluskan sebanyak 46.821 orang. Ketika memasuki arena wisuda, para wisudawan yang datang kebingungan untuk mencari tempat duduknya, hal ini mengakibatkan awal prosesi wisuda berjalan kurang kondusif. Sebenarnya tata letak duduk wisudawan telah diatur. Para wisudawan dari berbagai fakultas menempati kursi di bawah, sementara orang
3 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
INFO UTAMA JURNAL WISUDA KE-57
Jumlah para wisudawan berdasarkan jenjang perkuliahan.
tua atau wali mendapat tempat duduk di area tribun gedung lantai dua. Pembawa acara memberi informasi bahwa sidang senat akan segera berlangsung tepat pukul 08.30 WIB. Semua mata tertuju pada Senat UPNVJ yang telah memasuki ruang. Tak seperti wisuda sebelumnya, Rizky Fauzi didaulat sebagai pemegang pedel, perwakilan dari Resimen Mahasiswa (Menwa). Ia bertugas sebagai pengganti karena pemegang pedel yang seharusnya berhalangan hadir. “Saya ditunjuk 10 menit sebelum acara dimulai,” tambahnya. Suasana yang terasa khidmat saat mendengarkan sambutan, tiba-tiba mencair akibat suara nyanyian. Suara merdu itu berasal dari seorang wisudawati Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES), Maria Kristin Emilia Nababan, yang bernyanyi untuk menghibur seisi arena wisuda. Usai ia mendendangkan lagunya, prosesi wisuda pun dilanjut dengan menyanyikan lagu Mars UPNVJ. Saat yang ditunggu pun tiba, usai menyanyikan lagu Mars UPNVJ, pembawa acara mulai memanggil nama wisudawan dan wisudawati secara bergantian untuk penyematan toga dan pemberian ijazah oleh Rektor UPNVJ Eddy S. Siradj. Kegiatan berlangsung diselingi dengan tarian yang dibawakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Veteran Jakarta (STVJ). Ketika penyematan toga dan pemberian ijazah selesai, para wisudawan banyak yang keluar-masuk dari arena wisuda
4
Jumlah Wisudawan berdasarkan fakultas.
tanpa izin. Panitia dan petugas kemananan dari Menwa nampak tidak tegas dalam menindaklanjuti hal tersebut. Tak lama berselang wisudawan dari Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Nanda Eka dan Angga, memecah keheningan. Mereka menyanyikan sebuah lagu yang tak asing ditelinga, ‘Laskar Pelangi’. Usai itu, keadaan kembali hening tatkala janji wisudawan diikrarkan. Keheningan bertambah saat wisudawan terbaik dari Fakultas Kedokteran (FK), Sylvia Wahyu R memberikan sambutannya. “Jadilah pribadi yang rendah hati dan bersahaja atas gelar yang diraih, sebab dengan gelar tersebut bukan berarti kita harus menjadi angkuh dan sombong,” dengan lantang ia bersuara. Waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB saat acara wisuda diakhiri. Ini membuat para wisudawan langsung berhamburan keluar arena wisuda, seolah tak sabar untuk berbagi kebahagiaan pada sanak saudara, dan mengabarkan pada dunia bahwa mereka telah resmi menjadi seorang sarjana, yang kelak akan mengharumkan nama bangsa dan negara. Akreditasi dan Tantangan Hadapi MEA DITENGAH prosesi wisuda ke57, usai lagu kebangsaan Indonesia Raya, Rektor UPNVJ Eddy S. Siradj diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya. Seluruh peserta terlihat memperhatikan dengan khidmat sekaligus mendengarkan
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
apa yang disampaikan oleh Eddy. Eddy mengatakan bahwa sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, UPNVJ telah bekerja keras untuk memperbaiki serta memperoleh status akreditasi. “Tahun ini akreditasi jurusan Menejemen meningkat dari B, menjadi A,” katanya. Tak hanya itu, ia juga menginformasikan bahwa tahun ini penerima beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) UPNVJ meningkat hingga 200 orang, yang jika dibandingkan dengan tahun lalu hanya 74 orang. Direktorat Jenderal Pembelajaran Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Sutrisno Wibawa pun diberi kesempatan yang sama. Dalam sambutannya, ia mengingatkan akan tantangan para sarjana agar dapat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bahwa dalam menghadapi tantangan tersebut, erat sekali kaitannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam MEA, SDM dituntut memiliki kepribadian yang handal dan berkualitas. Sutrisno juga mengatakan bahwa sejalan dengan itu semua, UPNVJ yang notabene merupakan sebuah institusi pendidikan juga dituntut untuk memiliki daya saing bangsa ke depannya. “Jadi bagaimana UPNVJ ke depannya, tidak hanya sekedar melahirkan lulusan saja, melainkan juga melahirkan lulusan yang dapat memahami permasalahan di Indonesia,” tutupnya
.
LENSA JURNAL WISUDA KE-57
Jajaran Rektorat dan Dekanat saat meninggalkan ruang sidang.
Sambutan dari perwakilan Kemenristek Dikti.
Oleh : Deden AQ, Sandy MW
5 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
SELINTAS JURNAL WISUDA KE-57
MENILIK MEKANISME YUDISIUM DAN PENYERAHAN SKL Ketiadaan yudisium di salah satu fakultas UPNVJ menghambat pengeluaran Surat Keterangan Lulus (SKL). Oleh : Danang Kurniawan
P
erbedaan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) di beberapa fakultas dirasa menghambat para wisudawan. SKL itu sendiri merupakan surat yang akan diberikan kepada para wisudawan sebelum pemberian ijazah. Surat tersebut berguna sebagai bukti legalitas sementara atas kelulusan para mahasiswa sembari menunggu pemberian ijazah. Di beberapa fakultas pemberianSKLmerupakansuatuhalyangtidak menyusahkan mahasiswanya. Seperti di Fakultas Hukum (FH), Suherman selaku Wakil Dekan (wadek) III FH, menyatakan bahwa pemberian SKL di FH sendiri terbilang cepat tergantung dari mahasiswa yang meminta
6
atau tidak. ”Setelah ujian skripsi, kan, sebenarnya mereka sudah lulus, tetapi biasanya di berikan setelah yuduisum tapi bila mereka sudah memintanya setelah skripsi seharusnya sudah bisa di berikan,” ungkapnya kepada ASPIRASI, pada Kamis (15/9) lalu. Senada dengan Suherman, Restu Prabowo wisudawan FH juga telah mendapatkan SKLnya setelah sidang skripsinya, “jadi SKL didapat mahasiswa yang sudah sidang skripsi dan yudisium, alhamdulillah saya sudah dapat,” katanya. Memang pemberian SKL di tiap fakultas memiliki mekanisme yang berbeda. Seperti di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), “di FISIP sih langsung hari itu juga kok dapetnya setelah sidang
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
skripsi,” pungkuas Yudha, salah satu wisudawan FISIP. Namun hal tersebut tidak berlakku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Cahyadi Purwa salah satu wisudawan berkomentar bahwa sesungguhnya SKL bisa langsung diberikan setelah yudisium. Melihat sisi lain pada Fakultas Ilmu Komputer (FIK), ternyata ditiadakannya yudisium membuat SKL para wisudawan FIK menjadi terhambat. “Kan, harusnya ada yudisium untuk penyerahan SKL, tapi karena tidak ada yudisium, ya, nunggu ketika wisuda saja,” ujar Lusi Ana salah satu mahasiswa FIK. Ia tidak mempermasalahkan tidak langsung mendapat SKL, dikarenakan tersedianya surat keterangan lulus sidang
SELINTAS
KARIKATUR : ASPIRASI | DEDEN
JURNAL WISUDA KE-57
skripsi dari pihak fakultas. Namun menurut mahasiswa yang lain seperti Eka Nur Septiani, berpendapat bahwa walaupun sudah mendapatkan surat keterangan lulus sidang, ia merasa masih perlu untuk mendapatkan SKL dari fakultas. “Temen-temen saya yang pada ngelamar kerja kebentur sama masalah SKL itu, gak boleh cuma surat lulus sidang aja” ujarnya. Wanita yang gemar memasak ini juga mengharapkan bahwa FIK bisa mengeluarkan SKL sebelum ijazah keluar dikarenakan keperluan untuk melamar pekerjaan. “SKL sama transkip nilai tuh penting untuk lamar kerja, kasian kita-kita sekarang gak ada keterangan gini,” tambahnya. Dalam menanggapi hal ini
Kraugusteeliana selaku Wakil Dekan (Wadek) I FIK mengutarakan bahwa sebenarnya masalah tidak adanya yudisium ini dikarenakan tidak tersedianya anggaran. Ia juga sempat mendapat masukan dari para mahasiswa untuk melaksanakan uang iuran untuk yudisium tahun ini, “ tetapi kita tidak terima karena, sebagai perguruan tinggi negri kita tidak boleh menerima uang apapun di luar uang kuliah,” ujarnya tegas. Wanita yang kerap disapa Gusti ini juga mengetahui perihal fakultas lain yang mengadakan yudisium, “seperti fakultas lain seperti FEB itu, kan, dia dapat dari sponsorship, jadi boleh saja,” ujarnya. Ia mengaku mengerti sedihnya para wisudawan FIK, sebagai
gantinya pejabat FIK akan mengadakan temu alumni untuk pembekalan para wisudawan tahun ini. Ihwal pemberian SKL, Gusti menjelaskan peniadaan SKL bagi para wisudawan FIK dikarenakan tidak kunjung turunnya Surat Keputusan (SK) mengenai yudisium FIK dari Rektor UPNVJ. Hal ini berimbas pada macetnya penurunan SKL. Oleh karena pihak pejabat FIK hanya mengeluarkan surat keterangan lulus sidang skripsi yang bersifat temporer sembari menunggu ijazah keluar
.
7 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
FOKUS JURNAL WISUDA KE-57
MEREKA YANG SELESAi LEBIH AWAL
Beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) melaksanakan sidang skripsi lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah rampung dan layak diujikan sebelum jadwal yang ditentukan.
KARIKATUR : ASPIRASI | DEDEN
Oleh : Donal Christoper S.
8
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
FOKUS JURNAL WISUDA KE-57
W
isuda merupakan tahap akhir bagi mahasiswa sebelum menanggalkan almamater kampus. Sebelum wisuda dilaksanakan, mahasiswa harus menjalankan ujian sidang skripsi. Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ), jadwal sidang semester genap berlangsung dari bulan Juni sampai Juli silam. Pada masa itu, mahasiswa tingkat akhir silih berganti menjalani sidang skripsi dihadapan para penguji. Tentunya, rasa senang dan gembira turut hadir menghampiri mahasiswa yang telah menyeselaikan sidang skripsi. Ucapan selamat, bunga, dan berbagai macam hadiah diberi kepada mereka yang telah melewati tugas akhirnya tersebut. Jadwal sidang skripsi di Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) berlangsung pada bulan Juni sampai Juli. Bagi mahasiswa yang ingin mendaftar dan menjalankan sidang skripsi dapat mengikuti jadwal tersebut. Namun, di FIKES sendiri terdapat beberapa mahasiswa yang bisa melakukan ujian sidang skripsi lebih awal pada Mei. Hal ini dikarenakan para mahasiswa tersebut telah memenuhi persyaratan. Salah satunya Meilda Renprolita. Ia mengatakan bahwa untuk proses perizinan sidang skripsinya tidak dipersulit oleh pihak fakultas, dan tidak memiliki kendala berarti. “Alhamdullilah, bisa sidang skripsi duluan. Itu karena skripsinya sudah selesai dan dosen pembimbing sudah mempersilahkan untuk sidang skripsi,” ujarnya saat diwawancarai ASPIRASI, pada Rabu (14/9) lalu. Meilda pun bercerita langsung diterima untuk bekerja setelah melaksanakan sidang skripsinya. “Iya,
kebetulan saya sudah diterima kerja di Badan POM Pusat (Badan Pengawas Obat dan Makanan Pusat, red), tepat tiga hari setelah sidang langsung dinas ke luar pulau. Tetapi, sebelum sidang saya mengikuti tes seleksi dan pelatihannya,” kata perempuan kelahiran 3 Mei 1994 tersebut. Meilda merasakan respon baik dari pihak FIKES. Ia merasa tidak ada keanehan dengan menjalankan sidang skripsi lebih awal.“Tidak ada yang aneh, sudah selesai jugakan skripsinya, jadi mau nunggu apa lagi. Daripada kelamaannantilupadantidakjelasmau ngapain. Lebih baik sidang duluan, terus fokus cari kerja,” tutur perempuan yang gemar jalan-jalan. Senasib dengan Meilda, Lintang Windu juga sidang skripsi lebih awal. “Untuk sidang skripsi, alhamdullilah tidak dipersulit,” ujar perempuan kelahiran 25 Juli 1994 tersebut. Meskipun terbilang lancar, bukan berarti keseluruhan proses sidang skripsi berjalan mulus. Terdapat kesulitan untuk ruangan yang akan digunakan untuk sidangnya. “Dalam hal mencari ruangan memang sedikit kesulitan, hal ini terjadi karena ruangan yang terbatas di FIKES,” tuturnya kepada ASPIRASI. Kesulitan dalam mencari ruangan bukanlah kendala besar yang akan menjadi penghambat. Semua terbayar dengan adanya kontrak kerja di Badan POM Pusat. “Selang beberapa hari dari sidang skripsi, saya sama Meilda mendapatkan kontrak kerja dengan BPOM ,” pungkasnya senang. Jadwal yang berbeda mengakibatkan ketidakseragaman waktu pelaksanaan sidang skripsi mahasiswa di FIKES. Amalia Sholehah, salah satu mahasiswa yang melaksanakan sidang skripsi sesuai jadwal seharusnya menanggapi bahwa
dengan adanya kejadian tersebut dapat menimbulkan jadwal yang terkesan tidak jelas. “Selain itu, dapat membuat mahasiswa yang belum sidang menjadi takut. Sehingga mereka akan terburuburu dalam menyelesaikan skripsinya. Hal ini bisa saja berdampak terhadap hasil penelitian mereka yang kurang baik,” jelasnya pada ASPIRASI. Menanggapi hal tersebut, Dekan FIKES Desak Nyoman Sithi mengatakan bahwa mahasiswa dapat sidang skripsi lebih awal dari jadwal yang sudah ada dengan beberapa catatan. Seperti mata kuliah yang telah lulus semua, rampungnya penelitian, hingga laporan yang sudah layak untuk diujikan melalui sidang skripsi. Hal tersebut juga didukung ketika pembimbing sudah mengizinkan mahasiswanya untuk sidang. “Jadi bagi mahasiswa yang sudah siap sidang skripsi tidak perlu ditahan-tahan.” Perempuan kelahiran 25 September ini menambahkan bahwa sidang skripsi di FIKES berlangsung dengan tiga dosen penguji. Untuk menjadi dosen penguji di FIKES tidak berbeda jauh dengan fakultas lainnya, seorang dosen harus memenuhi persyaratan yang ada. “Harus dosen tetap dan sesuai keilmuannya. Bisa juga dosen dari luar dengan memenuhi persyaratan,” pungkasnya. Sebelum sidang skripsi dilaksanakan mahasiswa yang bersangkutan harus menjalankan sidang proposal terlebih dahulu. Pada umumnya jarak sidang proposal dengan sidang skripsi berkisar tiga hingga empat bulan. Hal ini, dengan Meilda sebagai salah satu contoh, menandakan bahwa mahasiswa tersebut dapat mengerjakan skripsinya dalam waktu yang lebih cepat dengan hasil penelitian yang memenuhi syarat kelulusan
.
9 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
HOT NEWS
KARIKATUR : ASPIRASI | DEDEN
JURNAL WISUDA KE-57
DISHARMONI
Prosedur Pengambilan Skripsi Skripsi merupakan tahapan akhir mahasiswa dalam perjuangannya diperkuliahan. Namun, bagaimana jika terdapat perbedaan prosedur dalam satu atap? Oleh : Aprilia Zul P
10
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
HOT NEWS JURNAL WISUDA KE-57
S
tandarisasi mengenai aturan skripsi pada hakekatnya bukanlah sebuah peraturan yang rumit. Namun, terdapat perbedaan sistem yang diterapkan oleh ketiga program studi di Fakultas Teknik (FT) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengenai prosedur pengambilan skripsi. Perbedaan tersebut terlihat dari pernyataan pejabat terkait mengenai jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus dipenuhi agar bisa menyusun skripsi. Kepala program studi (Kaprogdi) Teknik Mesin M. Rusdy H. mengatakan bahwa SKS minimal yang harus ditempuh untuk menyusun skripsi adalah berjumlah ±130 SKS atau telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sedangkan Kaprogdi Teknik Industri, M. As’adi mengatakan bahwa syarat untuk menyusun skripsi yaitu telah menempuh minimal 120 SKS atau selesai PKL. Penuturan kedua Kaprogdi tersebut berbeda dengan penuturan Purwo Joko Suranto selaku Kaprogdi Teknik Perkapalan. “Mahasiswa diperbolehkan mengambil skripsi apabila telah menyelesaikan semua mata kuliah dan IPK harus diatas 2,5,” ujarnya saat ditemui oleh ASPIRASI, pada Jumat (16/9) di ruangannya. Perbedaan lain yang juga terlihat seperti kebijakan PKL yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh skripsi. Rusdy mengatakan bahwa untuk melakukan PKL, maka SKS yang harus sudah ditempuh yaitu 120 SKS. “Kalau dibawah 120 SKS dia bisa mengambil PKL, tapi sambil mengikuti mata kuliah karena PKL itu tidak bisa kita rencanakan. Misalnya, pada saat libur yang bersangkutan tidak bisa,” ujar pria yang menyukai olahraga bulu tangkis ini. Lain halnya dengan Rusdy, As’adi mengatakan bahwa syarat untuk mengambil PKL yaitu minimal SKS yang sudah ditempuh adalah 100 SKS. Sedangkan Purwo tidak berkomentar untuk masalah ini. “PKL itu ada di semester berapa ya? Pokoknya sebelum proposal dia harus ada PKL. Silahkan dilihat, di bukunya ada,” jelas Purwo. Terkait boleh atau tidaknya skripsi yang dilaksanakan bersamaan dengan proses perkuliahan, ketiga Kaprogdi ini juga memiliki perbedaan pendapat. “Skripsi itu ada di semester delapan. Kalau di kita semester delapan tidak ada mata kuliah, khusus skripsi saja,” ujar Purwo. Bertentangan dengan Purwo, Rusdy dan As’adi mengatakan bahwa penggarapan skripsi bisa dilakukan berbarengan dengan kuliah. “Skripsi itu kan bukan tugas akhir, jatuhnya semacam mata kuliah. Jadi tidak harus sele-
sai semua mata kuliah. SKS sisanya sambil berjalan. Nggak berat karena mata kuliah yang major itu harus sudah diambil semua. Itu kebijakannya ada di pedoman akademik fakultas untuk lebih lengkapnya,” ujar As’adi. Perbedaan tiga paham ini langsung ASPIRASI konfirmasi ke Wakil Dekan (Wadek) I Iswadi Nur pada Senin (19/9) lalu. Ia menanggapi hal tersebut dengan santai. “Nggak beda-beda, mungkin dia kurang me-review aturannya. Contohnya saja Al-Qur’an. Al-Qur’an itu kan cuma satu, tapi pandangan umatnya berbeda-beda kan. Seperti itu,” ujarnya sambil tertawa. Mengenai aturan pengambilan skripsi yang sebenarnya, Iswadi mengatakan bahwa skripsi dapat diambil jika mahasiswa telah menyelesaikan PKL. Menurutnya, PKL baru dapat diambil jika mahasiswa telah menempuh minimal 120 SKS. Setelah itu, mahasiswa mulai menggarap skripsi di semester tujuh dan diselesaikan di semester delapan. Ia juga mengatakan bahwa semester delapan hanya dikhususkan untuk skripsi. Menurutnya, aturan mengenai skripsi ini sebenarnya diatur oleh universitas yang dipegang oleh Biro Administrasi dan Akademik (Biro AA) yang sekarang tergabung dengan Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan (Biro Kermawa) menjadi Biro Akademik Kerjasama dan Pelayanan Kemahasiswaan (Biro AKPK). Wadek I Fakultas Hukum (FH) M. Ali Zaidan pun turut mengamini hal tersebut. “Pada prinsipnya, aturan mengenai skripsi ditetapkan oleh Universitas. Panduan-panduannyanya relatif sama, karena produk-produk yang dikeluarkan harus seragam. Jangan sampai fakultas A berbeda, padahal kan satu universitas, satu payung,” tutur Ali, pada Selasa (20/9) lalu. Baru selanjutnya, aturan-aturan tersebut disesuaikan dengan masing-masing fakultas sesuai dengan kebutuhannya. Namun, saat dikonfirmasi hal tersebut kepada Biro AKPK, mereka pun mengelak dan mengatakan bahwa skripsi bukanlah bagian dari kebijakan mereka melainkan kebijakan dari fakultas masing-masing. Menanggapi hal tersebut, Purwo pun turut berkomentar. “Jadi, universitas itu sudah menentukan. Ada buku panduannya, kemudian di-breakdown-lah oleh fakultas berdasarkan UPN ini. Tidak bisa kalau tidak ada (panduannya, red). Kita berpacu darimana? Asal-asalan kan nggak mungkin. Intinya sama. Tapi, kalau fakultas mau menambahkan silahkan saja, yang penting ketentuan dari UPN harus terpenuhi,” tutupnya
.
11 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
JENDELA JURNAL WISUDA KE-57
Dedikasi Untuk Mereka Yang Telah Tiada Dua kursi kosong yang terlihat pada sesi foto yudisium Fakultas Hukum (FH) menjadi momen haru tuk mengenang dua sosok teman seperjuangan yang telah tiada. Oleh : Sandy Mahdi Wibawa
A
da yang berbeda dari yudisium yang diadakan oleh Fakultas Hukum (FH), pada Kamis (8/9) lalu. Terlihat pemandangan menarik pada saat sesi foto bersama. Ditengah barisan para mahasiswa berbalut pakaian putih dengan jas hitam, terdapat dua kursi kosong berwarna biru tak bertuan. Pemandangan tersebut tentu membuat tidak sedikit orang yang bertanya-tanya akan makna tersirat dari diletakannya dua kursi kosong itu. “Dua kursi kosong dalam foto itu ditujukan buat teman seangkatan kita, Wahyu Romdhoni dan Sri Dosma,� jelas Restu Prabowo, salah satu mahasiswa yang mengikuti yudisium tersebut. Dibalik raut wajah bahagia, terbesit rasa haru yang masih hadir dalam benak teman-temannya. Pasalnya, kedua orang tersebut adalah mahasiswa FH angkatan 2012 yang telah dipanggil Yang Maha Kuasa terlebih dahulu. Awalnya, ide tersebut datang dari ketua angkatan FH 2012, Ridde Arizona. Ia mengatakan, walau terbesit secara spontan, hal tersebut dimaksud untuk mengenang dua orang teman
seperjuangan mereka sedari awal masuk UPNVJ. Juga menjadi sebuah bentuk dedikasi dengan menunjukkan rasa solidaritas dari teman-teman angkatannya. “Dhoni meninggal akibat kecelakaan yang tidak terduga, sedangkan Dosma meninggal karena sakit yang
Sri Dosma.
12
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
FOTO : DOKUMEN PRIBADI NARASUMBER
JENDELA JURNAL WISUDA KE-57
Para wisudawan Fakultas Hukum (FH) saat yudisium fakultas dengan mengosongkan dua buah kursi.
sudah lama dideritanya,” lanjut Restu, ketika diwawancarai ASPIRASI. Dhoni dan Domsa dikenal dengan pribadi yang supel dan mudah bergaul antar sesama temannya. Oleh karena itu teman-teman yang lain merasa sedih ketika kedua orang tersebut tidak dapat
FOTO : DOKUMEN PRIBADI NARASUMBER
mengikuti yudisium bersama. Apalagi jika mengingat arti kebersamaan yang dahulu diajarkan senior-senior ketika masa orientasi mahasiswa baru. “Kalo masuk UPNVJ bersama-sama, maka lulus pun harus bersama-sama.” Hal tersebut juga diamini oleh Ziko Pramudio. Ia mengaku sedih jika harus lulus tanpa kedua temannya, karena ia menilai Dhoni dan Dosma termasuk orang yang berteman tanpa membedakan kasta. “Sangat low profile,” tegasnya. Menjalani setiap kegiatan bersama, merasakan susah-senang bersama, hingga saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing adalah hal-hal yang selalu diingat oleh Ziko kala Dhoni dan Dosma masih ada. Ziko dan Restu berpesan kepada teman-teman untuk selalu mendoakan Dhoni dan Dosma sebanyak-banyaknya. Membuka pintu maaf jika keduanya meninggalkan kenangan buruk baik ucapan maupun perbuatannya. “Semoga mereka berdua tenang di sana, dan ikut bahagia melihat kita, angkatan 2012, yang sudah wisuda,” tutup Ziko tersenyum
.
Wahyu Romdhoni.
FOTO : DOKUMEN PRIBADI NARASUMBER
13 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
TESTIMONI JURNAL WISUDA KE-57
SETELAH MENDAPAT il langkah pertama APA YANG AKAN Oleh : Sasgia Rahmalia Chan
Egy Wahyu Citra (FH 2012) – S1 Ilmu Hukum Mau ikut Lembaga Bantuan Hukum (LBH) buat masyarakat yang kurang mampu. Rencananya juga bersama temanteman dari beberapa fakultas mau bikin charity.
M. Sakhamim Wibowo (FT 2012) - S1 Teknik Mesin Kemungkinan saya akan membuat alat atau pengembangan ilmu di bidang teknik, khususnya dalam bidang energi. Entah itu pengelmusian udara, tata ruang udara, atau tentang energi panas, dan lain sebagainya. Yang jelas saya bangga, saya senang dapat gelar ini, dan InsyaAllah saya dapat bermanfaat untuk orang tua saya, bangsa dan negara ini, dan yang terpenting sih masyarakat umum di pedesaan yang masih kurang tentang energi, terutama listrik.
Bagus Setyawan (FIK 2013) – D3 Manajemen Informatika Saya akan membuat suatu aplikasi untuk masyarakat menengah kebawah. Aplikasi tersebut dapat dipakai semua kalangan untuk mempermudah masyarakat. Alatnya itu seperti untuk mencari makanan-makanan tradisional di daerah-daerah.
Yara Aprillia (FISIP 2012) – S1 Ilmu Komunikasi
Alhamdulillah, aku udah keterima kerja di sebuah perusahaan, bagian public relation di internalnya, dan aku lebih menangani ke karyawannya. Jadi aku rasa itu juga bisa salah satu yang berguna untuk masyarakat, khususnya masyarakat yang karyawan di perusahaan tersebut yang seperti dibidang cleaning service dan lainnya.
14
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
TESTIMONI JURNAL WISUDA KE-57
lmu dan GELAR SARJANA, kalian lakukan UNTUK MASYARAKAT?
Sylvia Wahyu R (FK 2009) – Profesi Dokter Menolong orang-orang yang kurang mampu kali, ya, lebih tepatnya dulu. Baru nanti kita membangun karir. Yang kedua ingin melanjutkan lagi ke program yang lebih tinggi, agar ilmu yang digunakan semakin maksimal.
Arien Rachma Wati (FIKES 2012) – S1 Keperawatan Kan aku S1 jadi masih harus profesi lagi. Nah, profesi itu, kan, kita lagi dinas di rumah sakit, untuk mengaplikasikan tentang keperawatan di rumah sakit ke pasien dan ke keluarga pasien.
Yufi Indah Hairunnisa (FE 2013) – D3 Keuangan Perbankan Saya akan membagikan ilmu saya tentang perbankan kepada orangorang yang membutuhkan. Juga akan memudahkan saya ketika untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga saya. Dengan gelar yang seperti saya juga gak akan main-main.
Musyarofah Noor Rohmah (Pascasarjana 2014) – Magister Hukum Rencanananya untuk saat ini, apa yang akan saya lakukan adalah penelitian-penelitian yang memang terkait dengan bidang yang saya tempuh saat ini. Kemudian akan mengembangkan dan mensosialisasikan apa yang akan saya teliti itu kepada pihak masyarakat, yang tentunya akan bermanfaat untuk masyarakat luas.
15 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
LENSA JURNAL WISUDA KE-57
16
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
WISUDAWAN/WATI TERBAIK
FOTO : ASPIRASI | DEDEN
JURNAL WISUDA KE-57
Penyerahan ijazah oleh Rektor kepada wisudawan dan wisudawati yang didampingi oleh orang tuanya.
DAFTAR NAMA-NAMA WISUDAWAN TERBAIK WISUDA KE-57
Fakultas Ilmu Komputer
Fakultas Ekonomi dan Bisnis No. Prodi 1 2 3 4 5
NIM
Nama
D.III Keuangan & Perbankan D.III Akutansi S.1 Manajemen S.1 Akutansi Magister Manajemen
I.P.K
Yufi Indah Hairunnisa 1310101007
(3.78)
RA Geeas Prisal Sabil Yuriska Annastasyia Yohana Manik Deni Lesmana, SH
(3.87) (3.91) (3.81) (3.94)
1310102035 1210111127 1210112143 1410921003
Nama
Kedokteran Profesi Dokter
1 2
Vania Amanda Putri Sylvia Wahyu Rahmawati
NIM
1210211200 1310221034
1
S.1 Teknik Mesin
2 3
S.1 Teknik Industri S.1 Teknik Perkapalan
Nama Muhammad Sakhamim Wibowo Fahmi Fajar Kurnia
Nama
NIM
I.P.K
S.1 Teknik Informatika Willy Andrian Cahyadi 1210511044 (3.83) S.1Sistem Informasi Ririn Andriyani 1210512089 (3.66) D.IIIManajemen Bagus Setyawan 1310501023 (3.56) Informatika
Fakultas Hukum 1 2
I.P.K (3.94) (3.66)
Prodi
Nama
NIM
Egy Wahyu Citra Resmi 1210611099 1410922010 Musyarofah Noor Rohmah
S.1 Ilmu Hukum Magister Hukum
I.P.K (3.66) (3.84)
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Fakultas Teknik No. Prodi
1 2 3
No.
Fakultas Kedokteran No. Prodi
No. Prodi
NIM
I.P.K
1210311004
(3.58)
1210312034 1210313008
(3.85) (3.38)
No. Prodi 1 2 3 4 5 6
S.1 Keperawatan S.1 Kesehata Masyarakat S.1 Ilmu Gizi D.III Keperawatan D.III Fisioterapi Profesi Ners
Nama
Arien Rachmawati Fajri’ah Murika Iwenda Nalendrya Radita Sari Cep Alfiya Layla -
NIM
1210711076 1210713070 1210714049 1310701005 1310702011
I.P.K
(3.70) (3.93) (3.97) (3.49) (3.65) -
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik No. Prodi 1 2
S.1 Ilmu Komunikasi S.1 Hubungan Internasional
Nama
NIM
I.P.K
Yara Aprilia
1210411008
(3.93)
Emmy Farida Subeki
1210412013
(3.87)
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
17
LENSA JURNAL WISUDA KE-57
Pidato dari perwakilan wisudawan terbaik, Sylvia Wahyu R.
Terlihat jajaran Dekanat sibuk menggunakan handphone saat prosesi penyematan berlangsung
Oleh : Deden AQ, Sandy MW
18
WWW.ASPIRASIONLINE.COM
JURNAL WISUDA KE-57
19 WWW.ASPIRASIONLINE.COM
JURNAL WISUDA KE-57
20
WWW.ASPIRASIONLINE.COM