Warta MPA 2016 Edisi 2

Page 1

WARTA MPA Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Didaktika

EDISI 2016

2

Berebut Pengelolaan MPA WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

1


REDAKSI

Salam olah kata ! Agustus haruslah ceria. Semua masyarakat Susunan Redaksi Indonesia berbahagia merayakan hari ulang tahun Indonesia pada 17 Agustus. Universitas Negeri JaPemimpin Redaksi karta (UNJ) haruslah lebih ceria. Pasalnya, UNJ akan Yulia Adiningsih menyambut ribuan mahasiswa baru dalam Kegiatan Masa Pengenalan Akademik (MPA). Sekretaris Redaksi MPA menjadi kegiatan yang penting bagi Annisa Fathihah beberapa pihak. Sehingga, banyak yang ingin eksis dalam kegiatan ini. eksis dalam melaksanakan tuReporter Annisa Nur Istiqomah, Annisa Fathihah, gasnya dan eksis tuk tampil di hadapan para mahaHendrik Yaputra, Lutfia Harizuandini, siswa baru. Yulia Adiningsih Keluarnya surat edaran dari Kemenristekdikti pada tahun ini, membuat beberapa perubahan Editor Naswati, Daniel Fajar Hariyanto, Yogo dalam sistem MPA dari tahun sebelumnya. Membuat Harsaid, Latifah, Virdika Rizki Utama beberapa pihak menjadi lebih sibuk dari tahun sebelumnya dan beberapa pihak lain merasa terabaikan. Selain MPA, yang menjadi hal terpenting Tata Letak Hendrik Yaputra bagi mahasiswa baru adalah mengetahui administrasi perkuliahan, seperti pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Beberapa waktu lalu banyak terjadi kesalahan dalam administrasi pembayaran UKT sehingga menimbulkan kebingungan bagi mahasiswa. Dalam buletin kali ini, kami mengangkat tema MPA untuk liputan utama dan Administrasi perkuliahan untuk berita lintas 1. Harapan redaksi, buletin ini bisa berguna untuk pembaca. Akhir kata, semoga harapan redaksi tercapai dan Agustus kita semua ceria! Daftar Isi Opini........................................................................................................................3 Lintas I.....................................................................................................................4 Resensi.....................................................................................................................5 Lintas Utama........................................................................................................6-7 Cerpen...................................................................................................................8-9 Galeri Foto..............................................................................................................10 Profil UKM.............................................................................................................11 Sekretariat E-mail Line Instagram Website Facebook Twitter

2

: Gedung G, Lantai 3, Ruang 304. Komplek UNJ. Jalan Rawamangun No. 1Jakarta Timur, 13220 : lpmdidaktikaunj@gmail.com : @tlt5495s : @lpm didakdika unj : www.didaktikaunj.com : LPM Didaktika UNJ : @lpmdidaktika

WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ


OPINI

PENYERAGAMAN KEHIDUPAN AKADEMIS oleh Hendrik Yaputra

mana tidak diterimanya gagasan lain. Padahal gagasan lain belum tentu salah. Suasana kelas yang sebentar lagi akan dirasakan. Lebih kurang sama. Dominasi komunikasi dosen dalam pembelajaran yang terkesan lagi-lagi satu arah. Menambah daftar hitam usaha mahasiswa baru untuk mencapai pucuk kesadaran kritis. Tidak adanya motivator bagi mereka untuk berpikir. Berpikir menentang sistem yang mengurung kesadaran mereka. Atau barang kali mereka takut. Takut menjadi yang berbeda? Atau takut dianggap radikal? Bisa jadi seperti itu. Namun yang pasti ialah takut mempengaruhi nilai mereka. Hal itu menjadikan mereka kosong, pragmatis dan tidak peduli. Dampak ini yang tentu saja diwww.google.com harapkan elite birokrat kampus. Berarti mereka ber Kecemasan untuk menghadapi tantangan di hasil menanamkan kesadaran yang diinginkan. Sikap depan mata. Tentu mempengaruhi perasaan maha- ini juga rentan menyebabkan mahasiswa baru mudah siswa baru. Ketika memasuki iklim yang sama sekali diprovokasi. Karena kurangnya sikap kritis mahabaru bagi mereka. Perasaan itu dengan cepat akan siswa yang disebabkan doktrin gagasan. membentuk kepribadian mereka dalam menyikapi Penyeragaman gagasan ini, juga mempensituasi tersebut. Mencari jalan aman? Barangkali sikap itu yang akan digunakan. Dengan sikap itu, tak terela- garuhi mereka dalam ekspresi mengeluarkan pendakan bila mereka akan mengikuti segala kebijakan dan pat. Karena gagasan absolut yang didapat dari elite sistem yang akan diberikan kampus. Ketidaktahuan birokrasi terkesan mutlak. Alhasil, birokrasi berhasil dan kepolosan mereka tentang tujuan pembuatan ke- membuat mahasiswa bungkam, takut akan mengebijakan itu. Membuat mudah oknum-oknum untuk luarkan pendapat dan barangkali juga tidak peduli. Ketika mereka ingin menjadi berbeda, tidak menmenanamkan kepentingannya. jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) tentunya. Hal itu dapat diamati dengan penyeragaman Mereka akhirnya mengikuti kegiatan di luar kelas. gagasan yang diberikan elite birokrat kampus. Ga- Namun lagi-lagi jargon lulus empat tahun membaygasan tersebut mempengaruhi pola pikir mahasiswa angi dalam setiap langkah mereka. Meskipun haraagar memiliki pola pikir yang diinginkan birokrat. pan agar kesadaran lepas dari belenggu masih ada. Semacam gagasan yang mewajibkan menggunakan Dari situ kesadaran kritis dapat dibangun. seragam putih hitam. Selain alasan agar rapih dan enak di pandang, menggunakan seragam menjadi to- Kesadaran yang digunakan untuk menangkal sistem lak ukur dosen untuk proses penilaian. Padahal masih penyeragaman. Penyeragaman yang sadar atau tidak. dipertanyakan apakah seragam mempengaruhi ke- Membuat para elite kampus tetap nyaman dalam singgah sananya. Selain itu, kesadaran kritis menmampuan intelektual seseorang? jadikan kita menjadi manusia. Bukan seperti hewan Selain itu kebijakan tersebut terkesan komu- yang tidak mempunyai akal. Hanya mengikuti hawa nikasi satu arah. Tidak ada dialog dalam kebijakan nafsu. Berpikirlah, itu yang penting. Hindari ketidaktersebut. Sehingga terkesan mutlak. Kemutlakan pedulian dari masalah sekecil apa pun. Karena apa itu menghasilkan sebuah pandangan-pandangan di yang kita lihat belum tentu yang terlihat. WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

3


Lintas I

Carut Marut Kenaikan UKT oleh Lutfia Harizuandini

“Setelah adanya perubahan nominal golongan UKT pada 31 meli lalu, nominal UKT golongan V dan VI di beberapa Prodi mengalami kenaikan pada hari H lapor diri”. Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Uang kuliah tunggal (UKT) periode 2016/2017 mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Pasalnya,kenaikan nominal golongan UKT I dan II ke golongan III sangat jauh. Pada program studi (prodi) tata boga, nominal UKT untuk golongan I yaitu Rp. 500.000, golongan II yaitu 1.000.000, dan golongan III yaitu RP. 5.000.000. UKT untuk Prodi teknik sipil dan prodi akuntansi golongan I,II,dan III sama seperti nominal UKT prodi tata boga, namun untuk golongan IV prodi akuntansi lebih kecil Rp. 500.000 dari prodi tata boga dan teknik sipil yaitu Rp. 5.500.000. Kenaikan UKT yang begitu signifikan ini, mendapat respon dari seluruh mahasisa UNJ dengan melakukan aksi protes pada 31 mei 2016 untuk kenaikan UKT serta kebijakan baru yaitu penerapan uang pangkal untuk mahasisa baru jalur mandiri. Aksi protes seluruh mahasisa UNJ membuahkan hasil dan menyebabkan revisi nominal golongan UKT. Nominal golongan UKT III turun dan disamakan dengan nominal golongan UKT III tahun sebelumnya. Golongan UKT IV diambil dari rata-rata golongan UKT III dan V tahun sebelumnya. Revisi golongan UKT 31 mei 2016 nampaknya menimbulkan kebingungan maba 2016 jalur snmptn. Setelah adanya perubahan nominal golongan UKT, nominal UKT golongan V dan VI di beberapa Prodi mengalami kenaikan pada hari H lapor diri. Nominal golongan UKT VI pada prodi pendidikan sosiologi mengalami kenaikan yaitu dari Rp. 4.900.000 menjadi 5.200.000. Akibatnya, mahasisa yang melapor diri pada tanggal 31 mei – 2 juni 2016 diperpanjang sampai 9 Juni 2016. “ aku dapat golongan VI, tadinya Rp. 4.900.000 tapi pas hari-H lapor diri tiba-tiba jadi Rp 5.200.000. Aku bingung jadinya yang benar itu yang mana. Akhirnya aku bayar Rp. 5.200.000”ujar Adhinda Tri Dhara, maba prodi pendidikan sosiologi 2016 . Maba yang mendapatkan perubahan nominal UKT pada hari H lapor diri (31 mei – 2 juni) mendapatkan himbauan dari Badan Eksekutif Mahasisa (BEM) prodi masing-masing untuk tidak melakukan dulu pembayaran daftar ulang UKT. Bagi beberapa mahasisa yang sudah terlanjur membayar uang UKT, mereka dimintai keterangan oleh BEM dan akan diinfokan jika ada terjadi kesalahan dan akan dikonfirmasikan. Namun, menurut keterangan Adhinda, sampai sekarang tidak ada konfirmasi dari pihak 4

BEM mengenai kelanjutan UKT. Mekanisme penentuan nominal golongan UKT sendiri berdasarkan keterangan yang diberikan komarudin selaku akil rector II, memiliki beberapa tahap. Tahap pertama, setiap prodi yang ada di setiap fakultas melakukan rapat untuk menentukan estimasimasi besaran UKT yang disesuaikan dengan kebutuhan prodi masing-masing. Hasil dari rapat pertama, data diajukan dari prodi ke fakultas untuk meminta persetujuan fakultas. Setelah disetujui pada tingkat fakultas, tahap selanjutnya adalah rapat pimpinan (rapim) tingkat Universitas dan juga diikuti oleh semua dekan fakultas yang ada di UNJ. Menurut Rihlah selaku kepala prodi (kaprodi) Agama Islam, Hasil yang sudah disetujui pada rapim bukanlah mekanisme final, melainkan data itu dikembalikan lagi ke prodi masingmasing dan dimintai persetujuan. Jika data hasil rapim disetujui oleh prodi, maka data tersebut dikembalikan lagi ke Universitas. Data yang sudah ditetapkan ini lalu dikirim ke kementrian riset dan teknologi dan pergeruan tinggi (kemenristek-dikti). Berdasarkan keterangan yang dilontarkan oleh Komarudin selaku akil rector (r) II UNJ, penetapan nominal gologan UKT untuk maba 2016 mengalami tiga kali perubahan dan pada hasil akhir penetapan golongan UKT tidak ada kenaikan pada golongan V maupun VI. “setelah ada aksi pada 31 mei lalu, akibatnya ada tiga kali revisi golongan UKT, pertama penentuan UKT dilaksanakan pada bulan maret, mei, dan yang terakhir Juni.” Paparnya. “hasil revisi terakhir tidak ada kenaikan UKT untuk golongan V dan VI. Kalau pun ada perubahan nominal UKT di beberapa prodi, itu adalah kesalahan teknis” tambah komarudin. Mengenai kasus yang terjadi pada beberapa Maba yang terlanjur sudah membayar UKT dengan nominal yang salah seperti kasus yang dilami oleh Adhinda, komarudin menkonfirmasi bahwa akan mengembalikan uang yang harus diterima sesuai dengan sisa dari nominal UKT tiap masing-masing maba yang telah membayar UKT. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi atau bahkan sosialisasi langsung mekanisme pengembalian uang bagi maba yang melakukan kesalahan pembayaran UKT dari pihak kampus. “saya baru tahu kalau UKT golongan V dan VI itu yang sudah fix , tidak ada kenaikan dari nominal yang sudah ditetapkan pertama. Mengenai pengembalian uang, aku tidak dapat konfirmasi baik dari BEM maupun pihak kampus” ungkap Adhinda.

WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ


RESENSI BUKU

Mistis Dalam Tinjauan Filsafat oleh An nisa Nur Istiqomah

atau ide? Hal ini dapat kita bahas dengan konsep filsafat Plato. Konsep filsafat Plato bertentangan dengan konsep filsafat Aristoteles, Aristoteles mengatakan ide itu ada karena adanya gambaran dari wujud yang kita lihat jika Plato wujud itu tercipta karena ide. Maksud dari Plato, kita tidak dapat mempercayai indera kita karena bentuk-bentuk yang kita lihat itu tercipta di dalam ide. Plato percaya Apakah kamu pernah melihat hantu? Apa- bahwa semua fenomena alam itu hanyalah bayangkah kamu pernah mengalami hal-hal supranatural? bayang dari bentuk atau ide yang berkembang (hal Apakah kamu percaya dengan fenomena supranatu- 153). Contoh ada dua orang anak kembar identik ral? Sebagian masyarakat kita mempercayai adanya walaupun terlihat sama persis namun pasti ada yang hantu seperti pocong, kuntilanak, wewe gombel, berbeda dari mereka, akan tetapi apa yang membuat babi ngepet, dan hantu-hantu yang menjadi populer. mereka terlihat sama? Apakah wajahnya? Lalu apakah Apalagi masyarakat yang hidup di lingkungan kental mereka juga sama dengan orang-orang disekitarnya? dengan hal-hal mistik contohnya saja Jawa dan Ka- Menurut Plato kesamaan tersebut berasal dari benlimantan. Belum lagi minat masyarakat Indonesia tuk maksudnya walaupun wajah berbeda akan tetapi terkait film horor yang cukup tinggi. Ini semakin “bentuk” nya sama kalau dalam bahasa Plato “benmembuat masyarakat kita mempercayai hantu-hantu tuk” itu kekal dan abadi. Apabila Plato mengatakan semua wujud yang ciptaan perfilman. Namun bisakah anda memper- cayai mata anda yang dapat melihat hantu atau yang terlihat oleh indera adalah bayangan dan bayangan itu dikenal dengan indra keenam? Di buku Dunia sophie diciptakan oleh ide maka hal ini sama seperti hantu. ini tidak membahas tentang hantu dan hal-hal su- Hantu itu ada keberadaannya akan tetapi hantu tidak pranatural namun fenomena tersebut dapat dibahas dapat ditangkap oleh indera. Dalam al-quran surah secara filsafat. Dalam buku dunia sophie membahas Al-araf ayat 27 mengatakan “Sesungguhnya ia dan perkembangan filsafat dan belajar pemikiran para pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”. Sebagaian filsuf. Kenapa manusia bentuknya seperti pada um- orang mungkin percaya pada fenomena penampakan umnya terdapat alat indra, memakai baju, berjalan hantu yang dapat ditangkap oleh indera tetapi sejak dengan kedua kakinya, memiliki style tersendiri, dan kapan manusia dapat melihat sesuatu yang tidak damakan dengan tangan? Apakah itu bentuk mutlak pat ditangkap indera? Kalau memang ada manusia manusia? Dapatkah kita dapat mempercayai indra yang mengaku dapat melihat sesuatu yang berbau kita? Menurut konsep filsafat Aristoteles (hal 180) supranatural, kenapa manusia tidak dapat melihat “ ide-ide itu ada dalam benda-benda, sebab mereka malaikat? Hantu yang dimaksud adalah hantu yang merupakan ciri khas benda-benda tersebut”. Mak- diciptakan oleh dunia film. Secara tidak langsung pikiran kita menggamsudnya sesuatu yang kita lihat dengan indera kita mempunyai tingkat realitas tertinggi dari pada du- barkan apa yang kita lihat, seperti sesosok bayangan nia ide. Dunia ide ini hanya cerminan dari bentuk yang melintas di depan kita mungkin sontak kita yang kita lihat dengan indera kita. Contoh praktis- menganggap bahwa bayangan tersebut adalah hantu nya kita memandang buku apakah bentuk buku itu tetapi dapatkah kita memastikan bahwa itu hantu? tercipta dari pikiran dulu atau kita lihat dulu dengan Pikiran-pikaran kita banyak dipengaruhi mitos-mitos indera? Jawabannya kita melihat dulu kemudian ter- dan film-film horor yang berkembang tidak menghcipta dalam pikiran kita. Konsep filsafat Aristoteles erankan kalau kitapun ikut terpengaruh dengan haldigunakan dalam berkembangan ilmu salah satunya hal seperti itu. Hantu- hantu yang diciptakan oleh Sains dalam pengelompokan makhluk hidup. Lalu mitos-mitos dan film horor cukup memberikan efek bagaimana dengan hantu? Apakah hantu bisa kita ketakutan terhadap hal-hal yang berbau supranatural rasakan dengan indera kita? Apakah hantu itu nyata bahkan membuat masyarakat menjadi panik. WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ 5 Judul Buku : Dunia Shopie Penulis : Jostein Gaarder Penerbit : PT Mizan Pustaka Tahun Terbit : 2013 Tebal : 787


LIPUTAN UTAMA

Berebut Pengelolaan MPA

Adanya perubahan koordinator MPA dan surat edaran dari menristek-dikti, membuat UnitKegiatan Mahasiswa enggan terlibat kembali menjadi panitia MPA seperti tahun sebelumnya Masa Pengenalan Akademik (MPA) merupakan upaya yang dilakukan kampus untuk menyambut mahasiswa baru (maba). Kegiatan ini berlangsung dari tahun ke tahun dan dilaksanakan di kampus Uiversitas Negeri Jakarta (UNJ). Sesuai dengan namanya, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan seputar akademik dan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru. Kegiatan MPA setiap tahunnya selalu melibatkan beberapa mahasiswa yang sudah aktif berkuliah di UNJ, seperti mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM dipercaya untuk terlibat dalam kepanitian MPA oleh Wakil Rektor (WR) III, bidang kemahasiswaan UNJ. Selain mahasiswa yang tidak tergabung dalam BEM, mahasiswa aktif lainnya juga dapat menjadi bagian panitia MPA dengan mendaftaran sebagai panitia yang diadakan oleh BEM. Baik itu jurusan, fakultas, bahkan Universitas. Mahasiswa yang terpilih sebagai panitia MPA terlibat dalam seluruh kegiatan MPA. Kegiatan MPA 2016/2017 mengalami banyak perubahan dari tahun sebelumnya. Mulai dari struktur sampai rangkaian acara MPA. Sebelumnya, beredar SK mengenai pemindahan koordinator kepanitiaan kegiatan MPA dari WR III kepada WR I. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem MPA tahun ini mengimbau agar tidak ter-

6

www.google.com

jadi kekerasan dan perpeloncoan dalam kegiatan MPA, sesuai dengan harapan menristek-dikti. Salah satu contoh bentuk perubahan yang terjadi dalam kegiatan MPA yaitu keterlibatan mahasiswa dalam MPA tidak seperti tahun kemarin, keterlibatan mahasiswa pada MPA tahun ini sangat terbatas. Mahasiswa hanya mendapatkan kepercayaan sebagai fasilitator dan moderator selama kegiatan MPA berlangsung. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama MPA sudah ditentukan dari pihak birokrat kampus seperti dari rektorat dan fakultas dengan menggunakan Surat edaran dari Badan Pembelajaran dan Kemahasiswaan mengenai panduan umum pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru yang dikeluarkan oleh dirjen pembelajaran dan kemahasiswaan sebagai acuan . Bukan hanya itu, pihak birokrat juga mengambil alih hal-hal teknis yang tahun lalu merupakan tugas-tugas dilakukan oleh BEM. “MPA sekarang semua yang mengatur adalah birokrat. Kami, maha-

WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

siswa, tidak dilibatkan langsung dalam MPA. Tau-tau sudah ada saja rancangan untuk MPA dari fakultas,” ujar Aprimas Alfan Zulfikar selaku ketua panitia MPA Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 2016. “ dress code, alat-alat yang harus dibawa juga fakultas yang menentukan,” tambahnya. Ruang kelas menjadi tempat yang dipilih oleh pihak kampus sebagai tempat untuk dilangsungkannya MPA tingkat jurusan dan fakultas yang akan dilaksanakan 24 dan 25 agustus, setelah pembukaan MPA pada 23 agustus 2016. Selain tempat, dosen-dosen yang akan terlibat dalam MPA juga ditentukan oleh kampus beserta materi-materi yang akan diberikan kepada masiswa baru. “Materi-materi yang akan disampaikan oleh dosen di setiap fakultas sudah ditentukan. Diantaranya seperti, materi wawasan kebangsaan, bela Negara, pendidikan tinggi di Indonesia dan layanan kemahasiswaan,” tutur WR III, Achmad Sofyan Hanif. Ia menambahkan bahwa ada beberapa materi


tambahan dari setiap fakultas yang akan disampaikan kepada mahasiswa baru, seperti materi pendidikan karakter, prospek peluang kerja dan motivasi dan atau kiat sukses belajar dan berprestasi. Selain kepanitian yang berasal dari BEM, MPA yang dilaksanakan oleh UNJ dari tahun ke tahun juga selalu melibatkan beberapa mahasiswa perwakilan dari setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Mengingat perubahan koordinator kepanitiaan MPA, UKM tidak dilibatkan lagi dalam MPA seperti tahun sebelumnya. Meskipun begitu, mahasiswa dari pihak UKM tetap mengadakan audiensi bersama para birokrat untuk mengajukan keterlibatan kembali UKM dalam MPA. “Kira-kira tiga bulan yang lalu sebelum dilaksanakannya MPA, kami (baca-UKM) telah meminta untuk dilibatkan kembali dalam kegiatan MPA. Sudah dua kali kami bertemu dengan pihak birokrat kampus, namun tidak membuahkan hasil,” ungkap Agung Setiawan, salah ketua UKM koperasi mahasiswa (kopma). “Keputusan itu tidak

akan bisa diubah, meskipun kami sudah mengajukan diri untuk terlibat dalam kepanitian MPA, tetap saja kami tidak akan mendapatkan legitimasi dari pihak kampus,” tambahnya. Beredarnya Surat keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 096/B1/SK/2016 mengenai panduan umum pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru, sistem MPA yang selama ini berlaku di UNJ mengalami perubahan untuk kedua kalinya. Panitia MPA kembali berada di bawah koordinasi pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan atauyang lebih akrab dikenal dengan sebutan Wakil Rektor (WR) III. Sebelumnya, Beralihnya penanganan MPA dari WR III ke WR I, diharapkan kegiatan MPA ini tercapai tujuannya yaitu untuk mengenalkan akademik dan perkuliahan kepada mahasiswa baru sehingga nantinya mahasiswa baru itu mempunyai kultur akademik yang diharapkan oleh kampus. “Dengan MPA, mahasiswa baru akan diperkenalkan dengan dunia perkuliahan yang berbeda dengan sekolah, cara administrasi, dan memberitahu kepada mahasiswa bahwa kuliah ada time frame nya yaitu maksimal 14 semester jika lebih dari itu maka akan drop out,” ujar Muchlis R. Luddin selaku WR I UNJ. Menurut Muchlis, selain mahasiswa dituntut baik secara akademiknya, mahasiswa juga dituntut untuk mengetahui bagaimana mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan salah satu contoh yaitu aktif dalam organisasi atau ekstrakurikuler. Alasannya, agar mahasiswa mandiri, dan keterampilanketerampilan yang mahasiswa dapat dengan berorganisasi akan berguna pada saat mereka masuk ke dunia kerja. Akibat berubahnya sistem MPA tahun ini menuai banyak kekhawatiran bagi organisasi-or-

ganisasi. Baik organisasi tingkat jurusan, fakultas, bahkan Universitas. Sistem MPA yang baru dirasa hanya terfokus pada pembentukan mahasiswa yang baik secara akademik dalam artian merai nilai IPK yang tinggi, lulus sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan rajin hadir pada kelas perkuliahan sehingga mahasiswa akan berpikir dua kali untuk mengikuti organisasi. “Dengan sistem mpa yang sekarang, saya khawatir minat organisasi mahasiswa baru menurun dari tahun sebelumnya. Bagaimana mahasiswa baru akan tertarik berorganisasi kalau organisasi-organisasi di fakultasnya saja kurang diperkenalkan kepada mahasiswa,” tutur Aprimas. Meskipun MPA kembali berada di bawah koordinasi WR III, bentuk, tempat, dan waktu pelaksanaan kegiatan MPA 2016/2017 tetap memakai konsep yang telah ditentukan sebelumnya. WR III memutuskan untuk mengajak UKM kembali ikut terlibat dalam kegiatan MPA namun UKM menolak. Alasannya, UKM sudah sepakat untuk tidak terlibat dalam kepanitiaan MPA tahun ini. “Sebelumnya kita mengajukan diri untuk terlibat. Lalu pihak birokrat tidak pernah melibatkan kami dalam rapat-rapat dan kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan MPA. Kami kecewa dan kami memutuskan untuk tidak bergabung menjadi panitia MPA tahun ini,” jelas Agung. Terlebih, keputusan itu mendadak dan UKM belum mempersiapkan apapun. Namun, beberarapa UKM tetap ikut membantu jalannya MPA sesuai dengan fungsinya seperti resimen mahasiswa (menwa) dan Sigma TV. “Beberapa UKM membantu kegiatan MPA bukan menjadi bagian panitia seperti tahun lalu. mereka tidak memakai atribut dan hanya mengatas namakan mahasiswa bukan UKM,” jelas agung. //Yulia Adiningsih

WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

7


CERPEN

SESAK

oleh Annisa Fathihah

Bernapas itu mudah. Hal tersebut memang mudah dilakukan sebelum manusia menemukan kendaraan bermotor dan pemenansan global terjadi. Setelah itu orang-orang sudah sulit bernapas. Karena masalah tersebut ditemukannya masker. Sejujurnya bila dilihat masker harusnya membuat orang-orang semankin sulit untuk bernapas. Masker menutupi hidung dan mulut, menghalangi udara masuk. Kenyataannya setelah memaki masker orang-orang malah lebih mudah bernapas. Tapi sesak yang Westi rasakan berbeda. Memakai masker pun rasanya sama saja. memeriksakannya ke Dokter, ah tidak berubah dokter mengatakan ia baik-baik saja. ia memeriksakannya ke dokter karena ia pikir ia sakit asma. Namun semuanya baik, tubuhnya, udara disekitarnya. Westi memang masih bernapas. Ia meraskan ada yang menggupal di tenggorokannya. Seperti ada bola yang mengganjal disana. Ia bercermin, membuka mulutnya lebar dan melihat isi mulutnya. percuma ia baru ingat tenggorokan tak mudah terlihat dari cermin, saluran yang terlihat tersebut merupakan saluran menuju kerongkogan. Ah percuma lagi ia membuka mulutnya selebar mungkin sekarang mulutnya malah menjadi sakit. Westi masih berpikir. Apa yang membuatnya sesak seperti ini. Semua baikbaik saja kemarin lusa. Ia bernapas dengan benar dan tidak merasa ada sesuatu pada tenggorokannya. Sungguh aneh memang, sesak yang dialami Westi sampai membuatnya menangis. Ini dia mengapa ia sangat ingin mengatahui sesak karena apakah dia. Karena saking sesaknya Westi bisa tiba-tiba menangis. “Kamu kenapa?� Sent Westi mengirim pesan pada seorang laki-laki. Pesan yang sama sudah ia kirim beberapa kali. Bukan satu dua kali mungkin sudah puluhan. Laki-laki itu membalas seadanya atau bahkan tidak membalasnya. Terlihat memang seperti Westi mengharapkan lakilaki itu. Westi jujur mengakui ada rasa pada laki-laki itu, namun rasa itu belum sebesar rasa pada ayahnya. Rasa pada kakeknya atau rasa pada seorang laki-laki

8

yang ia sukai ketika ia menengah atas. Semua rasa masih biasa, namun sedikit ada ketertarikan. Westi bisa saja cepat melupakan laki-laki itu, namun ia hanya ingin tahu mengapa laki-laki tiba-tiba saja berubah. Terlalu berlebihan mungkin jika dikatakan berubah. Westi hanya ingin memastikan adakah sesuatu yang membuat laki-laki tersebut bertindak drastis tidak seperti kemarin lusa. Adakah Westi melakukan kesalahan yang membuat laki-laki itu menjauh dan mengacuhkan Westi? Read Laki-laki itu sudah membaca pesan Westi namun tidak membalasnya. Westi menghela napas berat. Ia sesak lagi. kepalanya sekarang jadi pusing. Westi menghela napas lagi. lagi. lagi. lagi. lagi. sekarang cara bernapas Westi berubah. Westi mengabil kotak obat dan meminum obat sesak napas. Sebenarnya dokter melarangnya meminum obat tersebut karena sesak yang ia rasakan bukan pengaruh dari suatu penyakit atau alergi. Namun ia tetap nekat meminum obat karena rasanya lebih baik setelah meminum obat. Westi mulai berpikir lagi, Westi memang bodoh namun setelah ia sering terkena sesak napas otaknya yang bodoh itu dipaksa untuk berpikir. Apa penyebab sesak yang menyiksa ini? Westi berpikir. Ia berpikir ditengah helaan napasnya yang berkali-kali tersebut. Ia memejamkan mata. Menyelami pikirannya yang keruh karena jarang dipakai berpikir. ia tenggelam dalam pikirannya yang keruh. Ia merasa hidungnya tidak memasukan oksigen namun air. Ia tidak membiarkannya, dengan sekuat tenaga Westi mencoba menyadarkan diri. Namun tidak biasa, seperti ada yang mencekik lehernya. Westi menggerakan tangannya dan mencoba untuk berenang dalam pikirannya. Ia berenang dalam pikiran yang keruh. ia merasa semakin ia berenang semakin hangat, semakin jauh ia menyelami pikirannya semakin hangat perasaanya. Tiba-tiba ditengah aktivitas menyelami pikirannya, Westi seperti merasa ada yang menggenggam tangannya. Tangannya di-

WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ


tarik jauh, jauh kebawah. Bahkan Westi sudah tidak merasa tenggelam, melainkan melayang. Tangan Westi ditarik oleh seseorang. Westi tidak bisa melihat wajahnya orang tersebut terus menuntun Westi pada sebuah kotak besar. Kotak tersebut sebesar sebuah rumah dengan satu pintu sedang ditengahnya. Orang tersebut membuka pintu pada kotak terseebut, dan wuzzzzzzz Westi seperti terserap gravitasi. Orang tersebut terus menggenggam tangan Westi. Wajahnya masih tidak terlihat jelas Westi mulai ketakutan. Ia menggenggam tangan orang itu erat.

Westi membuka matanya dan Westi berada di kamarnya. Ia berkeringat, tangannya dingin, dan napasnya terengah. Westi baru ingat, awalnya ia memikirkan sesuatu namun seperti ketiduran. Ia tidak yakin apa benar-benar tidur, tubuhnya berkeringat memang. Berkeringat yang parah. Sekujur tubuhnya basah seperti terkena hujan deras. Westi mulai mengigil. Kejadian dalam mimpinya seperti kejadian spiritual, kejadia mengarungi air dan ruang hampa udara. Ia mengingat-ingat kejadian dalam mimpinya. Buru-buru Westi bangkit. Tubuhnya masih gemetar. Ia mencari ponselnya. Ia memeriksa pesan pada pada “Ku mohon jangan lepas tanganku.” ponselnya. Westi menemukan nama laki-laki itu pada deratan pesan yang belum dibuka. Buru-buru Westi Orang tersebut menoleh pada Westi. Wajahn- membaca pesan tersebut. ya tertutup topeng hitam. orang tersebut mendekatkan wajahnya dan memeluk Westi, mendekatkan muDeg lutnya pada telinga Westi, dan membisikan sesuatu pada. Mata Westi terbelalak. Bahkan sebelum bisikan Westi meletakan ponselnya sembarang. Ia samar orang itu tercerna olehnya, suara orang itu lebih duduk dengan ekspresi yang sulit untuk dideskripsimembuatnya kaget. Suara itu, ia begitu mengenalnya. kan. Westi tersenyum kecil. Ponselnya tiba-tiba bergWesti beku dalam dekapan orang itu. Bisikan begitu etar dan nama laki-laki itu muncul pada screen ponsamar namun Westi mendengar beberapa kata yang sel Westi. orang itu bisikan. Gravitasi terus memaksa mereka yang sedang berpelukan tersebut terserap dalam ko- Kesadaran Westi kembali, akhirnya ia sadar. tak dengan warna-warna yang membuat Westi pus- Sesak yang ia alami selama ini. sesak yang tidak terdiing. agnosis dokter. Sesak tersebut karena laki-laki itu. Selama ini Westi memang bodoh, namun tidak pernah Orang itu melepas genggaman Westi perla- sebodoh ini. han. Gravitasi masih sangat terasa menyedot Westi dalam-dalam. “Ya Tuhan, hei, jangan lepas… ku mohon jangan lepas..” Westi memohon, wajah Westi pucat. Ia bahkan berkeringat, dan mulai terisak. Westi menatap orang dengan topeng hitam itu, orang tersebut seperti memberi isyarat dengan tangannya. Namun sayang Westi tidak mengerti maksudnya. Gravitasi semakin menyedot mereka, orang tersebut memberikan abaaba hitungan 1… 2… 3… dan wuzzzzz

WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

9


GALERI FOTO IG: @LPMDIDAKTIKA

Beberapa foto kegiatan Keluarga Mahasiswa Hindu Buddha (KMHB) UNJ

10 WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ


PROFIL UKM

Kelompok Peneliti Muda (KPM) Universitas Negeri Jakarta berdiri pada tanggal 16 Agustus 1998. KPM dibentuk atas dasar kepedulian dan rasa tanggung jawab mahasiswa Universitas Negeri Jakarta untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan keilmiahan dalam rangka menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi

KELOMPOK SOSIAL PENCINTA ANAK (KSPA) adalah sekumpulan mahasiswa yang mengabdikan diri untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memulainya dari pendidikan anak sejak usia dini bagi keluarga prasejahtera. Tujuannya agar Anak Usia Prasekolah dapat mempersiapkan dalam Menghadapi Pendidikan dasar Pemberian persiapan pendidikan TK kepada anak – anak diharapkan dapat menjadi bekal menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam proses menuju sekolah dasar.

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA Merupakan salah satu unit kegiatan kemahasiswaan yang berada di Universitas Negeri Jakarta dan berkoordinasi di bawah PMI Jakarta Timur. KSR PMI UNJ berdiri pada tanggal 10 Mei 1994 terus berupaya meningkatkan kemampuan kepalang merahan dalam upaya mengantisipasi banyaknya kejadian-kejadian di lingkungan kita yang membutuhkan pertolongan pertama dan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia sebagai wujud mengamalkan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Keluarga Mahasiswa Hindu Buddha Universitas Negeri Jakarta (KMHB UNJ), organisasi yang berdiri sejak 1979, di gagas oleh seorang dosen seni rupa, Bapak Wayan Djana. Organisasi KMHB adalah sebuah organisasi yang berlatar belakang agama, walaupun terdiri dari dua kepercayaan. Namun, organisasi KMHB, hingga saat ini tetap berjalan seiring dengan menjalankan prinsipnya berlandaskan pada Dharma dan peningkatan kualitas toleransi umat beragama. Program kerjapun tidak selalu terpaut dengan kepentingan agama, namun lebih kepada hal-hal yang bersifat sosial, budaya, dan universal. WARTA MPA || EDISI II || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ

11


www.google.com

12 WARTA MPA || EDISI I || AGUSTUS 2016 || DIDAKTIKA UNJ


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.