1 minute read
Speak Up: UKT Tak Sebanding dengan Fasilitas, Implementasinya dalam Praktek Daring
UKT Tak Sebanding dengan Fasilitas, UKT Tak Sebanding dengan Fasilitas, Implementasinya dalam Praktik Daring
Oleh : Candra, Heni, Rifa I Desainer : Diva Puspita
Advertisement
Pembelajaran secara daring terpaksa masih dilakukan karena pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) yang belum usai. Namun, institusi Politeknik Negeri Semarang (Polines) tidak mengindahkan nominal besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang rata-rata masih dibayarkan secara penuh oleh mahasiswa. Meski telah ada bantuan UKT terdampak pandemi, belum bisa dikatakan jika mahasiswa dapat terbantu secara keseluruhan. Terlebih lagi, mereka tidak bisa menggunakan fasilitas kampus khususnya untuk praktik daring. Mengapa demikian? Yuk simak beberapa pendapat mahasiswa berikut ini!
Fitri Setyandari
Kelas KA-1B Jurusan Akuntansi
Sejujurnya saya merasa keberatan dengan biaya UKT yang mahal, sedangkan saya belum pernah merasakan pembelajaran secara langsung di kampus. Mata kuliah yang diharuskan untuk praktik pun dilaksanakan di rumah masing-masing. Akibatnya saya sebagai mahasiswa baru mengalami kesulitan karena tidak dipantau langsung oleh dosen dan mengalami cultural lag karena tidak terbiasa dengan hal ini.
Muhammad Luthfi
Kelas ME-1A Jurusan Teknik Mesin
Kebijakan praktik daring yang diterapkan saat ini menurut saya kurang efektif karena mahasiswa hanya diberi teori saja tanpa diberi contoh video. Saya juga tidak bisa bertanya secara langsung kepada dosen apabila ada materi yang kurang saya pahami.
Muhammad Saddam Bhernadi Salim
Kelas KS-1C Jurusan Teknik Sipil
Saya merasa bosan dengan praktik yang dilakukan secara daring ini karena membuat mahasiswa menjadi tidak paham dengan materi yang dipaparkan oleh dosen. Padahal kami semua sudah membayar UKT mahal-mahal, tetapi hanya untuk menjawab “baik pak, baik bu”.
Ganizha Agam Davawi
Kelas TE-2B Jurusan Teknik Elektro
Saya rasa untuk praktikum secara daring belum efektif, karena pembelajaran praktikum tidak bisa digantikan walaupun dengan piranti aplikasi simulasi, seperti tools pada aplikasi yang kurang lengkap dan efektif. Harapan saya keaktifan dosen dalam mengajar dan mengajak siswanya untuk bisa semangat belajar bisa lebih ditingkatkan, terlebih dari sisi edukasi dari peraga praktikum video.
Angghi Artha Rizky
Kelas MBI-3A Jurusan Administrasi Bisnis
Saya kurang mendukung dengan adanya praktik daring. Minimnya sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki mahasiswa menjadi salah satu faktor penghambat. Dari gangguan sinyal saat pembelajaran daring sampai sulitnya mengimplementasikan materi kuliah dalam bentuk praktik. Mahasiswa merasa keberatan karena kewajiban membayar UKT secara penuh, tapi tidak mendapat fasilitas dan metode pembelajaran yang lebih efektif.