3 minute read
Komunitas: Menebar Kebaikan dan Manfaat Bagi Anak-Anak Bersama SAN Semarang
Menebar Kebaikan dan Manfaat Bagi Anak-Anak Bersama SAN Semarang
Oleh: Naufal Farrel Kaftaro, Nurul Azizah, Rifqi Andrian, Rifqi Hidayat I Desainer : Rohadatul Aisy
Advertisement
Pada hari Sabtu (06/02), kami mewawancarai salah satu komunitas yang berada di Semarang. Wawancara menggunakan media Google Meet akibat dari pandemi Coronavirus disease (Covid-19).
Senyum Anak Nusantara atau yang sering dikenal dengan SAN merupakan sebuah komunitas anak muda. SAN sendiri memiliki visi untuk menjadi organisasi mandiri yang mampu menumbuhkan jiwa sosial gene- rasi muda Indonesia untuk mengabdikan diri dalam rangka menginspirasi anak-anak di seluruh Indonesia. Selain itu, SAN juga memiliki misi utama untuk menginspirasi, memotivasi, serta mengedukasi anak-anak.
SAN memiliki pusat yang terletak di Kota Kediri yang menaungi 43 Chapter SAN di seluruh Indonesia. Selain di Kota Semarang SAN juga terdapat di beberapa daerah lainnya, seperti Jakarta, Bekasi, Medan, Cirebon, Solo, Palembang, Purwokerto, dan masih banyak lagi. Komunitas ini terbentuk pada tahun 2019, sehingga masih terbilang baru dan belum semua masyarakat familiar dengan komunitas yang satu ini. SAN Semarang sendiri tebentuk pada tahun 2020 yang kemudian diikuti dengan kota-kota lain di seluruh Indonesia. Anggota SAN Semarang hingga saat ini berjumlah 33 orang yang terbagi menjadi Badan Pengurus Harian (BPH) dan anggota komunitas. BPH sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yakni ketua koordinator, wakil koordinator, sekretaris, bendahara, hubungan masyarakat (humas), Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), publikasi, design dan dokumentasi. SAN Semarang memiliki berbagai program kerja (proker), seperti Seribu Senyum Nusantara yang berfokus kepada
edukasi serta hiburan yang berkaitan dengan kreativitas terlebih untuk diajarkan dan diberikan kepada anak-anak. Ekspedisi Merah Putih, proker ini dilaksanakan pada saat peringatan atau peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, dengan berfokus pada Pendidikan kewarganegaraan dan terdapat beberapa games yang melatih kerja sama anak-anak. Lalu, ada pula Taman Baca yang bertujuan memberikan wadah bagi anak-anak di dalam menambah pengetahuan, wawasan, dan mengembangkan minat bakat mereka dalam membaca dengan cara membuka sebuah perpustakaan kecil dan lapak baca di beberapa sudut Kota Semarang. Selain ketiga proker di atas, terdapat juga SAN Blog yang merupakan sebuah situs blog yang bertujuan sebagai wadah bagi para anggota SAN untuk dapat menyalurkan opini, pemikiran, maupun karya mereka yang berkaitan dengan isuisu kemanusiaan khususnya anak-anak dan remaja.
Pendanaan untuk setiap proker yang dijalankan di dalam komunitas ini sendiri sebagian besar berasal dari uang kas bulanan seluruh anggota SAN. Namun, dana dukungan untuk menjalankan proker juga didapatkan dari donasi para donatur dengan cara mengajukan proposal kepada beberapa pihak untuk membantu kelancaran proker yang telah diagendakan.
Di masa pandemi ini, komunitas SAN masih terus berusaha untuk dapat melaksanakan proker yang sudah ditargetkan sebelumnya, terlebih untuk target pada tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring maupun luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena anggota SAN berasal dari berbagai daerah yang berbeda, kendala komunikasi menjadikan proker kurang berjalan dengan lancar.
Saat ini, SAN membuka peluang seluasluasnya bagi generasi muda yang ingin bergabung menjadi relawan, tentunya dengan serangkaian tahapan seleksi dan wawancara. Tacita Shirleen Priccillia Hartanto, wakil koordinator SAN Semarang mengungkapkan memiliki rasa ketertarikan khusus terhadap Komunitas SAN. Komunitas SAN menghimpun generasi muda dalam memberikan edukasi, inspirasi, serta motivas kepada anak-anak. Dengan adanya keinginan tersebut, membuat dirinya semakin termotivasi untuk dapat menjadi bagian dari SAN.
Melalui akun Instagramnya, SAN selalu membagikan kegiatan dan acara yang akan atau sudah dilaksanakan oleh komunitas SAN. Kehadiran SAN tentunya menjadi angin segar bagi para anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa mengembangkan minat dan bakat mereka. Dengan menjadi bagian dari SAN, banyak hal yang akan didapatkan dari beberapa social project. Memberi ilmu dan pengalaman, menyantuni anak-anak, dan berbagi apa pun yang kita punya mampu menggugah jiwa dan hati para anggota SAN. Harapan komunitas SAN sendiri untuk ke depannya agar terus menjadi penggerak bagi para pemuda untuk saling berbagi inspirasi, motivasi, maupun edukasi terlebih untuk anak-anak nusantara sebagai generasi penerus bangsa dan menjadikan generasi muda nusantara yang mempunyai budaya saling asah, asih, dan asuh terhadap sesama. “Semoga para generasi muda nusantara terus memiliki jiwa kepedulian sosial terhadap sesama dan lingkungan serta dapat menciptakan benih-benih kebaikan yang mulai bersemi dan menjadikannya sebagai salah satu prinsip penting dalam hidup” tambah Tacita.