Koran Pabelan Edisi 36 Tahun 2020

Page 1

8

ULASAN

Jum’at, 30 Oktober 2020

Harga Rp 1.000

“Edisi Digital”

Jum’at, 30 Oktober 2020

Tahun 16/ No. 36

Foto : Dokumen pribadi

Edutorium

Hampir Selesai Dibangun, UMS Rencanakan Wisuda Bulan November Foto: google.com

Foto : Saeful/Koran Pabelan

Reporter : Anisa Yuliana

LPM PABELAN Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan

SELAMAT& SUKSES

UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berencana menggelar upacara wisuda di Edutorium UMS yang hampir selesai dibangun. Rencana wisuda di Edutorium UMS diharapkan bisa terlaksana pada bulan November 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan peserta. bersambung halaman 6

milad milad milad milad

Malimpa UMS

Resik Kali Kleco Sebagai Persembahan Milad UMS Reporter : Ikhlasul Amal

62

th

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UMS, Koran Pabelan Mahasiswa Muslim Pencinta Alam (Malimpa) UMS mengadakan kegiatan “Resik Kali Kleco”. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Malimpa dengan tetap menerapkan

protokol kesehatan seperti memakai masker, sarung tangan, serta Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Minggu (18/10).

S

elaku ketua Malimpa Adi Prasetyo menjelaskan, kegiatan bersih-bersih di kali Kleco sebenarnya pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, tahun ini kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai

persembahan milad UMS yang ke-62. Kali kleco dipilih dikarenakan letaknya yang berada disekitaran kampus UMS. “Biasanya tiap tahun kita mesti ada kegiatan resik kali kleco, tahun ini kebetulan juga sekalian buat bersambung halaman 6

Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa

Adakan Kajian Bulanan dengan Tema Politik dan Kemuhammadiyahan

Akibat Pandemi, HMP PBSI Ganti Seirama dengan Pesma

Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


2

WARTA KAMPUS UMS di usia ke-62 Tahun

Jum’at, 30 Oktober 2020

Jum’at 30 Oktober 2020

Editorial

Kemungkinan buruk lebih kecil

Reporter: Anisa, Amal, Gardena, Sulkhan, Nur, Dita, Alifia Fotografer: Saeful Editor: Sifa, Panji, Sarah, Rio Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Munir, Panji, Fikri, Esa, Indra, Heni Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

P

hingga sekarang sudah jadi dan tinggal tahap akhir. Yang pertama kali akan merasakan megahnya gedung tersebut yaitu mahasiswa yang akan wisuda pada bulan November. Mahasiswa tidak perlu lagi merasakan wisuda lebih dari satu hari. sekarang semuanya akan lebih nyaman dan cepat, dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan sebab kita masih berada di kondisi yang membahayakan. Seperti yang kita tahu, momen wisuda adalah momen berkumpulnya mahasiswa dalam satu tempat dan juga mungkin akan ada pihak keluarga atau teman yang ikut menyaksikan. Untuk itu,

Prof Ruwet

pada acara wisuda yang akan di laksanakan bulan November, dapat diberlakukan batasan orang yang hadir disana, walaupun gedung dan kawasan tersebut besar dan luas, akan tetapi dengan pembatasan jumlah orang yang hadir akan membuat kemungkinan buruk lebih kecil. Pada hari pelaksanaan wisuda nantinya, yang hadir disana dapat tetap mejaga kebersihan lingkungan, langkah itu akan menjadi suatu kebiasaan baik bagi siapapun yang nantinya akan menggunakan atau berkujung ke kawasan edutorium.

Hampir Selesai Dibangun, UMS Rencanakan Wisuda Bulan November Akhirnya, dana wisuda kepake. Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa Alhamdulillah, kesempatan nihh. Webinar Kebencanaan, Bekal Terjun Langsung Penanganan Kebencanaan Bekal yang bermanfaat, bisa banyak bantu orang.

Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Glare atau cahaya silau adalah polusi cahaya berupa sensasi visual yang dialami seseorang ketika cahaya menyimpang, di mana cahaya di bidang visual lebih besar dari cahaya yang digunakan mata

Sumber: @google

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

embangunan edutorium UMS telah memasuki tahap akhir dan proses penyerahan dari pihak pemborong kepada UMS. Di rencanakan pada bulan November 2020 edutorium juga telah dapat digunakan sebagai tempat wisuda mahaisiswa UMS. Daya tampung gedung tersebut yaitu kisaran 8.000 hingga 10.000 orang, yang berarti proses acara wisuda cukup hanya dilakukan dalam satu hari saja. Sebentar lagi UMS akan resmi memiliki gedung baru yang serbaguna lagi megah, setelah beberapa waktu lalu pertama kali gedung ini di rencanakan akan dibangun,

Sumber: @wowfakta

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

+628380126xxxx (MahasiswaFKI) Wisuda bulan November di Edutorium tidak ada kebijakan pembatasan yang hadir selain wisudawan ya?

QR Code http//www.pabelan-online.com

+628589936xxxx (Mahasiswa FF) Tanggal 30-31 Oktober ditetapkan sebagai libur universitas, tetapi mentoring AIK kok masih tetap berjalan?

7

Tepat tahun ini, Universitas Muhammadiyah Surakarta telah menginjak usianya yang ke-62 tahun. Usia tersebut pastinya bukan muda lagi. Lantas, bagaimana milad kali ini di mata warga UMS. Mulai dari Wakil Rektor 1, Ketua Program Studi, hingga mahasiswa. Berikut tanggapan mereka yang sempat terekam oleh reporter LPM Pabelan.

Dian Purworini, Kaprodi Ilmu Komunikasi Acara berlangsung baik dan diisi oleh pembicara-pembicara yang berhasil menyajikan sambutan dengan baik, terutama pak rektor mempresentasikan berbagai prestasi dan progres yang telah diraih dan rencana ke depan. selain itu, peserta milad juga tetap jaga jarak dengan penataan kursi yang tepat, semua pakai masker . Suasana tambah menarik lagi, karena didukung dengan desain edutorium yang elegan . Overall, sukses. Bedanya karena pelaksanaannya sekarang peserta lebih dibatasi dengan protokol kesehatan di gedung baru kita. Selain itu, mencermati dari presentasi bahwa progres yang telah dicapai UMS semakin meningkat. Tercapai visi dan misi yang telah ditetapkan, terus berkontribusi memberi arah perubahan positif di berbagai aspek dan level yang lebih tinggi. Ike Sutriyani, Mahasiswa PGSD Rangkaian acara yang diadakan oleh UMS untuk memperingati miladnya yg ke-62 tahun, bagi saya sangat bagus idenya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya diadakan acara jalan sehat dan pembagian doorprize, tapi kali ini karena kondisi pandemi tentu dilakukan dengan rangkaian acara yang berbeda dan mematuhi protokol kesehatan. Yang menjadi sorotan saya diacara penanaman pohon yang tentunya selain bertujuan untuk penghijauan edutorium tentunya ada nilai kebermanfaatan yang bisa diambil dari tanam pohon tersebut. Selain itu panitia juga mengadakan lomba vlog kegiatan tanam pohon dan foto bagunan edutorium, yg tentunya ini bisa menjadi bentuk kreatifitas bagi semua peserta. Pun diakhir serangkaian yang tutup dengan adanya upacara milad yg diadakan di edutorium, tentu menjadi kilas balik UMS untuk merefleksikan diri selama 62 tahun pencapaian apa yang sudah diraih dan tantangan kedepan yang tentunya menjadi PR bersama untuk mewujudkan UMS menjadi kampus yang unggul baik ditingkat nasional maupun internasional. Semoga UMS menjadi kampus yang lebih baik lagi dan selalu menebar kebermanfaat. Sri Sunarjono, Dekan Teknik Kegiatan utama milad UMS yang saya lihat ada beberapa, yang pertama ada upacara hari jadi UMS ke-62 yang dilaksanakan di edutorium dengan dihadiri pejabat struktural di lingkungan UMS, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Unit, Wakil Dekan dan Kaprodi. Sebelumnya, sudah dilaksanakan kerja bakti, senam dan tanam pohon, lalu setiap prodi dan unit ditugaskan untuk menanam 1 pohon langka, posisi dan jenis pohon yang akan ditanam sudah diatur oleh panitia sehingga peserta tinggal menanam pohon. Karena acara ini dilaksanakan pada pandemi Covid-19, maka maksimal perharinya hanya dihadiri oleh 200 orang. Harapan saya dengan adanya milad ini kita evaluasi. UMS memiliki visi yang ingin dicapai hingga tahun 2029, sekarang sudah 2020 kurang 9 tahun. Kita evaluasi keberjalanan dalam mencapai visi dan capaian-capaian yang telah diraih saat ini. Terutama dalam prestasi ditingkat internasional karena kita ingin melakukan penguatan ditingkat nasional dan internasional. Yang kedua untuk rasa syukur kepada Allah SWT bahwa UMS diberi berbagai kenikmatan, kemajuan, kejayaan, kesejahteraan, baik fasilitas, SDM, ini luar biasa kita bersyukur. Yang terakhir dalam waktu dekat ini UMS akan reakreditasi dari yang tadinya nilai A dan kedepannya akan mencapai nilai unggul, maka kita perlu banyak berbenah supaya target tersebut bisa dicapai.

Muhammad Da'i, Wakil Rektor I Harapan ke depan, semoga UMS kedepan semakin berprestasi mencerahkan dan membawa kemajuan bangsa, negara dan agama. Anam Sutopo, Ketua Panitia Milad Tujuan diadakannya gerakan green campus atau penanaman pohon kembali merupakan penghijauan kembali kawasan edupark yang seperti diketahui bahwa dulu edupark itu merupakan wahana penghijauan terdapat banyak tumbuhan langka, dan tumbuhan untuk penelitian beberapa prodi yang hilang dikerenakan pembangunan edutorium ini. oleh karena itu, tujuan dari gerakan green campus ini adalah untuk menghijaukan kembali kawasan edupark yang dilaksanakan bertepatan dengan Milad UMS ke-62. Tidak hanya sekedar penghijauan, tapi ini juga bisa dijadikan semacam botanical garden. Sehingga semua peserta yang mengikuti acara ini memiliki tanaman disini. 3-10 tahun yang akan datang tanaman yang jumlahnya 110 itu akan menjadi memori tersendiri, jika dirawat dan akan tumbuh rindang maka mereka akan memiliki tanaman yang tumbuh di edupark ini. Acara ini diikuti oleh civitas akademika UMS, yaitu dosen, tenaga pendidik baik tetap dan tidak tetap, dan ada beberapa organisasi tunggal. Sehingga jika dijumlah ada 109 lembaga, baik itu internal, organisasi tunggal, PDM se-solo raya yang menjadi mitra UMS. Sementara, untuk mahasiswa karena sedang pandemi sehingga belum dilibatkan, kecuali beberapa mahasiswa aktivis yang memang menjadi bagian dari organisasi seperti, tapak suci, HW, IMM. Muamaroh, Direktur Pesma UMS Menurut saya bagus itu merupakan keputusan yang sangat bijaksana. Meskipun pandemi seperti ini kita tetap bisa merayakan acara Milad UMS tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan. Panitia sudah berusaha keras, ada lomba tanam pohon yang alhamdulillahnya pesma mendapat juara 3 dan pelaksanaan tanam pohon tersebut tetap digilir sehingga tetap mematuhi protokol kesehatan. Semakin bertambah usia, tentu kita harap UMS bisa berkontribusi untuk negara dan lebih dikenal oleh masyarakat. Saya juga berharap semoga UMS lebih meningkatkan kualitas diberbagai bidang, baik civitas akademika dan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas pula. Dwi Ari, Komandan Satpam Alhamdulillah acara tertib dan kondusif, satpam UMS dibantu satpam proyek. Satpam yang jaga gerbang utama atau barat tugasnya mengecek suhu tubuh semua peserta yang masuk ke Edutorium UMS dan harus pakai masker. Satpam yang berada di lokasi mengawasi dan mengawal apabila ada yang bergerombol langsung di suruh jaga jarak dan tetap menjaga protokol kesehatan. Harapan mudah-mudahan UMS tetap maju, jaya dan berprestasi, serta llebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawanya baik yang tetap maupun out sourching. Bangkit Nurullah, Staff Humas Alhamdulillah semua lancar. Semua yg masuk ke tempat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap jaga jarak. Untuk jaga jarak tiap kursi itu kurang lebih 2 meter. Mudah-mudahan UMS kede-pannya tidak hanya di kenal di Indonesia saja melainkan di kenal di Mancanegara. Dan November nanti UMS juga akan mengadakan akreditasi Internasional untuk 4 prodi yakni Farmasi, Perawat, Arsitektur dan Sipil.


6

WARTA KAMPUS

Jum’at, 30 Oktober 2020

FKI UMS

Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pelatihan penulisan dan kunjungan virtual Solopos. Acara tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam mendukung kompetensi sebagai calon Sarjana Ilmu Komunikasi, Minggu (18/10).

P

elatihan dan kunjungan virtual Solopos diawali dengan sambutan Dian Purworini, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi. Ia berharap, dengan adanya kolaborasi antara prodi Ilmu Komunikasi Solopos tetap terjaga

agar membangun relasi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia sebagai pertanda dibukanya acara pelatihan penulisan dan kunjungan virtual Solopos. Rhitma Suryandari, salah satu pemateri dari Solopos menjelaskan tentang Solopos melalui video yang ditayangkan saat acara berlangsung. Ia juga menjelaskan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat berkesempatan untuk magang di Solopos. “Buat surat permohonan magang dari prodi terlebih dahulu lalu kirimkan dan nanti ikuti alur yang disiapkan oleh pihak SDM Solopos,” ujarnya, Senin (18/10). Sesi selanjutnya dipandu oleh Tika Sekar Arum, selaku redaktur Solopos melakukan sha-

ring tentang pengalamannya di media dan menjelaskan seputar menulis artikel. Mengenai artikel, ia mengungkapkan bahwa target artikel yaitu koran, media online, blog dan media sosial. “Menulis artikel perlu karena sebagai eksistensi diri, tangkis hoaks, mendokumentasikan gagasan dan ladang rezeki,” jelasnya, Senin (18/10). Ia juga membagikan tips menulis artikel, seperti selektif memilih tema, membuat outline, mulai menulis dan membaca kembali apa yang sudah ditulis untuk memastikan tidak gagal paham dengan tema. Setiap poin dalam tips dijelaskan dengan sangat jelas dan diselingi interaksi dengan para peserta. Pada ujung acara terdapat sesi tanya

jawab kepada peserta dan panitia memberikan tugas membuat artikel kepada peserta sebagai syarat mendapatkan sertifikat pelatihan. Ahmad Fikri, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi semester tiga mengungkapkan bahwa acara pelatihan penulisan sangat menarik. Ia menyebut acara tersebut berisi ilmu yang sangat bermanfaat sebagai bekal keterampilan dalam menulis. “Pembicaranya pun sangat berkompeten dan menarik, sehingga ilmu yang diberikan dapat dicerna dengan mudah dan tidak membingungkan,” ungkapnya, Selasa (19/10). [Nur/PL]

tetap ada pembatasan dan mematuhi protokol kesehatan. “Edutorium dapat menampung 8.000 hingga 10.000 orang, sehingga wisuda UMS dapat dilaksanakan serentak dalam satu hari saja,” tuturnya, Selasa (20/10). Da’i berharap dengan adanya Edutorium, prosesi wisuda dapat berjalan dengan baik. Edutorium yang saat ini mungkin masih menjadi tempat pertemuan

terbesar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini perlu disadari, karena ini merupakan tonggak pencapaian UMS setelah sejarah yang panjang. “Jadi, kita jangan sampai melupakan nilai-nilai sejarah yang dialami UMS,” ungkapnya. Naufal Farras, salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) menyebutkan bahwa adanya Edutorium sangat membe-

rikan banyak dampak positif pada warga UMS salah satunya wisuda. Ia berharap fasilitas yang ada di Edutorium UMS dapat dirawat, dijaga dan dilestarikan dengan baik. “Dengan digelarnya wisuda di Edutorium, pelaksanaan prosesi wisuda menjadi lebih nyaman, efektif dan dapat berjalan dengan lebih baik,” ujarnya, Selasa (20/10). [PL]

bangsa, dan tanah air. Dengan ini diharapkan masyarakat lebih memperhatikan kebersihan lingkungan serta pelestarian alam agar tercipta ekosistem kehidupan yang nyaman dan asri. ”Semoga dengan adanya kegiatan tersebut bisa menjadi penggugah bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar,” harapnya, Mingu (25/10)

Kegiatan yang diselenggarakan Malimpa ini mendapat respon baik dari salah satu mahasiswa UMS, Dymas Dzulfiqar Fakhriy. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika tersebut merasa bangga dengan kegiatan kebersihan dan pelestarian yang dilakukan di lingkungan UMS. Selain itu, dirinya berharap kegiatan seperti ini bisa

terus dilaksanakan kedepannya. “Saya merasa bangga dengan adanya kegiatan seperti ini, dengan kegiatan tersebut mahasiswa UMS sudah melakukan hal yang sangat bermanfaat dan berguna bagi warga sekitarnya,” ujar Dymas, Minggu (25/10). [SDA]

Sambungan Halaman 1 Hampir Selesai Dibangun...

M

uhammad Da’i, selaku Wakil Rektor I UMS menyebutkan bahwa Edutorium hampir 100 persen jadi, hanya saja kurang tahap akhir atau finishing dan belum diserahkan resmi dari pemborong ke pihak UMS. Setelah selesai dan diserahkan, maka Edutorium siap digunakan untuk upacara wisuda yang direncanakan akan digelar pada bulan November dengan

Sambungan Halaman 1 Resik Kali Kleco...

persembahan miladnya UMS,” jelas Adi saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (25/10). Adi juga menjelaskan, bahwa selain bentuk pengabdian masyarakat, kegiatan resik kali kleco tersebut sebagai sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat supaya tidak buang sampah di sungai. Dengan ini harapannya UMS bisa bermanfaat bagi masyarakat,

OPINI Pemilwa 2020, Potret Degradasi Nilai Demokrasi Mahasiswa UMS Jumat, 30 Oktober 2020

D

alam sejarah UMS, ada beberapa metode pergantian kepengurusan yang dilakukan untuk mereorganisasi BEM-U dan DPM-U, sebagai contoh ditahun 2017 sempat dilaksanakan pemilihan umum mahasiswa (PEMILWA), dan pada tahun 2019 reorganisasi BEM-U dan DPM-U dilakukan dengan metode kongres mahasiswa. Baik PEMILWA maupun Kongres Mahasiswa seyogianya mampu dijadikan pesta demokrasi mahasiswa UMS secara luas. Namun, pada praktiknya pesta demokrasi ini hanya menjadi sebuah formalitas yang tidak dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa, dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya, mulai dari tingkat kesadaran mahasiswa atas keterwakilannya di ekskutif maupun legislatif yang rendah, hingga kepentingan-kepentingan politik beberapa pihak. Berbicara tentang rule of the game dari proses pesta demokrasi, tahun ini KPUM UMS memutuskan untuk menggunakan metode PEMILWA. Metode ini menurut penulis lebih demokratis daripada metode Kongres Mahasiswa. Namun yang menjadi persoalan hari ini adalah apakah PEMILWA tahun ini dirancang dan dilaksanakan dengan demokratis? Menilik UU Keluarga Mahasiswa (KAMA) UMS, PEMILWA yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini memiliki asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Namun, dalam praktiknya penulis melihat asasasas ini belum dilaksanaan secara maksimal. Dalam proses pra-PEMILWA misalnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden BEM-U yang mendaftar dan terverifikasi KPU-M hanya satu pasang saja. Meminjam pandangan Dr. Busyro Muqoddas (Ketua PP Muhammadiyah), ketika di dalam kontestasi pemilihan pemimpin suatu masyarakat hanya ada calon tunggal, maka sebenarnya demokrasi ya-

ng ada di dalamnya sedang sakit, bahkan mengalami krisis jiwa. Bahkan di dalam Jurnal Konstitusi dengan judul The Phenomenon of Single Ticket Candidacy in Democracy Party menyebutkan bahwa munculnya calon tunggal memperlihatkan semakin menurunnya kualitas para pembuat undang-undang karena mengakomodir adanya calon tunggal. Selain mengenai kemunculan calon tunggal dalam PEMILWA kali ini, kualitas komunikasi publik juga patut dipertanyakan kepada KPUM dalam melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa. Menurut pengamatan penulis, sosialisasi mengenai PEMILWA, baik ketika menyampaikan informasi mengenai pendaftaran calon legislative maupun eksekutif, hingga sosialisasi visi misi capres dan cawapres hanya dilakukan melalui platform online. Sedangkan ketika kita melihat kondisi mahasiswa UMS, tidak semuanya mampu mengakses platform online khususnya yang digunakan KPUM sebagai sarana sosialisasi. Kecacatan demokrasi lainnya terlihat dalam tubuh Panitia Pengawas (Panwaslu) PEMILWA. sepanjang perjalanan prosesproses pra-PEMILWA belum terlihat geliat yang signifikan dari Panwaslu. Bahkan menurut salah satu anggota Panwaslu, sampai hari ini belum ditemukan pelanggaran PEMILWA, baik yang dilakukan oleh calon legislatif maupun eksekutif. Panwaslu sebagai instrumen penyeimbang didalam proses demokrasi, seyogianya menggunakan wewenang seluas-luasnya dalam pengawasan dan penindakan terhadap peserta PEMILWA. Di dalam UU KAMA UMS, Panwaslu mampu menindak pelanggaran yang dilaporkan pemilih atau peserta maupun ditemukan oleh Panwaslu sendiri. Namun dalam pandangan penulis, praktik-praktik yang dilakukan oleh Panwaslu hari ini hanya berkutat pada penindak lanjutan laporan saja, Panwaslu kurang me-

U

3

Oleh Muhammad Taufiq Ulinuha Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

maksiimalkan kewenangannya untuk melakukan penyelidikan dan pengungkapan fakta pelanggaran PEMILWA. Hal ini tentu saja memperkaya dugaan-dugaan kecacatan demokrasi yang dilakukan oleh penyelenggara PEMILWA. Carut marutnya proses demokrasi di UMS tidak timbul begitu saja, pastinya apa yang terjadi hari ini merupakan manifestasi pengambilan-pengambilan kebijakan di masa lalu. Pada 2018 sempat terjadi vacuum of power dalam jajaran kepemerintahan mahasiswa di UMS. Sengketa PEMILWA yang tidak bisa diselesaikan oleh penyelenggara, menyebabkan pimpinan universitas dengan serta merta melakukan pembekuan student government di UMS. Dengan terjadinya kekosongan kekuasaan, ormawa yang ada di bawahnya tidak memiliki patokan dalam pembuatan program kebijakan. Dan dalam jangka panjang, kondisi psikologis kehidupan berorganisasi di UMS menjadi timpang. Kemudian menjelang PMB T.A. 2019/2020, pihak universitas merasa kerepotan dalam mengelola kegiatan awal tahun ajaran baru bagi mahasiswa. Dengan berbagai langkah alternatif yang menemui kebuntuan, pada akhirnya pihak universitas “memaksa” agar student government dapat terbentuk secepatnya. Pembahasan demi pembahasan dilakukan oleh pihak universitas bersama beberapa perwakilan mahasiswa, hingga akhirnya terpilihlah student government melalui Kongres Mahasiswa yang kering akan partisipasi mahasiswa secara luas. Student Government yang terbentuk dengan sistem kebut

semalam menjadi hulu dari degradasi nilai demokrasi yang hari ini terjadi dan sebenarnya sangat disayangkan. Menurut hemat saya, kemunculan akun Dewan Perwakilan Netizen (DPN) di Instagram menjadi salah satu indikator degradasi nilai demokrasi itu sendiri. Tiada asap tanpa api, ungakapan yang hari ini menjadi cerminan bagi kita semua. Pemerintahan mahasiswa, seyogianya mampu merefleksikan spirit Bung Karno sebagai penyambung lidah rakyat. Dalam rangka membentuk pemerintahan yang baik, maka diperlukan cara dan kebijakan yang baik pula.Potret degradasi nilai demokrasi mahasiswa UMS hari ini harus kita sadari dan mulai diperbaiki.Slogan yang selama ini sering digunakan seperti “student government adalah representasi dari pemerintahan negara yang dilaksanakan di dalam kampus” akan baik ketika diambil substansi dan spiritnya saja, namun akan menjadi buruk ketika praktikpraktik politik pemerintahan yang sporadis dan tidak elegan dibawa kedalam politik kampus. Pilihan yang bisa dijadikan alternatif bagi penyelenggara dan peserta PEMILWA adalah mengulang proses-proses dari awal dengan mendudukkan semua komponen mahasiswa UMS dengan baik dalam rangka memperbaiki proses demokrasi yang makin hari makin terkikis oleh kebijakan prematur yang ada. Jangan sampai muncul gelombang ketidakpercayaan mahasiswa UMS kepada penyelenggara PEMILWA yang pada akhirnya akan mengulang kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan pemerintahan mahasiswa sebelumnya.


4

KARIKARTUR

Jum’at, 30 Oktober 2019

WARTA KAMPUS

Jum’at, 30 Oktober 2020

5

HW UMS

Ilustrasi : Akhdan / Koran Pabelan

Webinar Kebencanaan, Bekal Terjun Langsung Penanganan Kebencanaan UMS, Koran Pabelan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kafilah Penuntun Moh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Webinar Nasional Kebencanaan. Kegiatan ini di ikuti kurang lebih 220 peserta. Antusiasme peserta sangat tinggi terhadap webinar kebencanaan, mengingat Indonesia belakangan ini sering terjadi bencana.

S

epti Windi Lestari selaku Ketua Bina Karya Mandiri Rescue Kafilah Putri menuturkan, bahwa tujuan dari di adakan webinar ini selain program kerja bina karya mandiri

rescue HW UMS, yaitu untuk mengedukasi masyarakat terkait kesiapsiagaan dalam bencana. “Webinar ini juga bekal untuk terjun langsung dalam hal penanganan kebencanaan. Mengingat, HW UMS selalu terjun langsung dalam kemanusiaan kebencanaan, " tuturnya, Selasa (20/10) Septi juga menambahkan, bahwa kegiatan tersebut sangat didukung oleh kampus. Mengingat, kurang tanggapnya masyarakat terhadap bencana, maka dari itu HW UMS membawa perubahan untuk mengajak masyarakat melalui webinar kebencanaan, serta bekerja sama dengan Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Disaster

Management Center (MDMC) dan kwarpus HW sebagai pemateri. Miladia Nur Syahida selaku Ketua Kafilah Putri HW UMS mengungkapkan harapannya untuk webinar nasional kebencanaan, ia berharap webinar tersebut dapat menjadikan masyarakat umumnya dan warga Muhammadiyah agar lebih tanggap dalam menanggulangi bencana, paham bagaimana menanggulangi dan menangani bencana di lingkungan sekitar. lebih siap untuk menolong daripada menjadi yang di tolong. “Seperti yang tersurat dalam potongan terakhir QS.Al-Maidah ayat 2. “...dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...," ungkapnya, Selasa (20/10) Kegiatan ini banyak menarik perhatian, salah satunya Deby Fitriana Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) semester tiga, ia mengungkapkan bahwa kegiatan webinar ini selain untuk menumbuhkan jiwa kepedulian sosial dan lingkungan bisa juga menambah teman dan relasi dari berbagai daerah. "Acaranya bagus, menarik, selain menumbuhkan jiwa sosial juga menambah wawasan dan teman dari berbagai daerah, bahkan banyak yang beda pulau," ujarnya , Selasa (20/10) [Dita/SDA]

Tapak Suci UMS

Adakan Kajian Bulanan dengan Tema Politik dan Kemuhammadiyahan

WARTA KAMPUS FKIP UMS

Akibat Pandemi, HMP PBSI Ganti Seirama dengan Pesma UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Pekan Seni Mahasiswa (Pesma) menggunakan sistem daring. Acara tersebut mengusung tema “Mengembangkan dan Mengasah Jiwa Kesenian di Masa Pandemi”.

G

halib Muhammad Nashr, selaku Ketua Pelaksana Pesma menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan untuk mengganti salah satu acara

atau program kerja dari HMP PBSI, yaitu Ajang Seni Olahraga Mahasiswa (Seirama). Ajang Seirama tersebut merupakan acara yang diadakan rutin setiap tahunnya secara luring atau offline. “Berhubung sekarang sedang pandemi, kami menggantinya dengan Pesma,” jelasnya, Jumat (23/10). Ghalib juga menerangkan bahwa acara ini merupakan acara murni HMP PBSI dan tidak bekerja sama dengan media partner lain. Acara Pesma ini hanya memperlombakan pada bidang seni saja seperti fotografi, videografi, desain poster, musikalisasi puisi dan juga cover lagu.“Banyak

mahasiswa yang antusias mengikuti acara ini, semoga berjalan lancar,” ungkapnya. Ia menambahakan, bahwa acara diselenggarakan secara online atau virtual mulai dari tanggal sembilan belas Oktober hingga empat belas November 2020. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dan sebagai media promosi untuk menarik minat mahasiswa baru khususnya prodi PBSI supaya bergabung ke dalam HMP PBSI. “Acara ini gratis dan ditujukan untuk umum, khususnya bagi seluruh mahasiswa UMS,” tambahnya. Rizky Adam Firmansyah, se-

laku mahasiswa prodi PBSI sekaligus Ketua Bidang III HMP PBSI menjelaskan bahwa persiapan acara Pesma sudah disiapkan beberapa bulan sebelumnya, seperti juri, reward, e-sertifikat dan pamflet acara. Melalui acara Pesma ini diharapkan para mahasiswa bisa menunjukkan bakat dan kemampuanya dalam membuat karya seni. “Semoga di periode selanjutnya, proker Pesma bisa kembali menjadi ajang Seirama yang dilaksankan secara luring”. Harapnya, Jumat (23/10). [Aliffia/PL]

UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan kajian bulanan dengan tema “Paradigma Politik Muhammadiyah dalam Kemajuan Peradaban”. Kajian bulanan ini diadakan menggunakan platform GoogleMeet, Minggu (25/10).

E

rik Tauvani Somae, selaku pembicara pada kajian bulanan tersebut menyampaikan bahwa jarang sekali ada yang membahas tema politik

dan kemuhammadiyahan, terlebih lagi kajian ini diadakan oleh tapak suci yang diikuti oleh kurang lebih lima puluh peserta. Erik juga menjelaskan, bahwa Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari peran politik nasional. Warga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh masa bodoh terhadap kehidupan berpolitik bangsa, walaupun tanpa bergabung dengan partai politik. “Tidak betul jika Muhammadiyah anti politik, peran Muhammadiyah dalam perpolitikan di Indonesia sangatlah signifikan,” jelas Erik, Minggu

Jangan lupa baca

(25/10). Agustina Mirtasari, salah satu peserta memberikan tanggapannya mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa kajian bulanan tersebut sangat bermanfaat, pemilihan tema kajian tersebut juga tepat dengan kondisi masyarakat saat ini. Penyampaian materi yang menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta. “Jadi kita juga lebih mendalami tentang politik dan kemuhammadiyahan,” ujar Agustina saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (26/10). Ia juga menyampaikan bah-

wa terkadang banyak orang yang lupa pada tujuan awal setelah berkecimpung di dunia politik. Kajian ini mungkin bisa menjadi pengingat, bahwa apapun yang kita lakukan harus didasari dengan niat ibadah kepada Allah dan dijalankan dengan tanggung jawab serta kejujuran. “Harapan saya, semoga tapak suci UMS bisa selalu mengadakan kajian rutin seperti ini, yang insyaallah akan bermanfaat bagi masyarakat luas, karena kajian juga merupakan salah satu dakwah,” harap Agustina.[Gardena/MR]


4

KARIKARTUR

Jum’at, 30 Oktober 2019

WARTA KAMPUS

Jum’at, 30 Oktober 2020

5

HW UMS

Ilustrasi : Akhdan / Koran Pabelan

Webinar Kebencanaan, Bekal Terjun Langsung Penanganan Kebencanaan UMS, Koran Pabelan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kafilah Penuntun Moh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Webinar Nasional Kebencanaan. Kegiatan ini di ikuti kurang lebih 220 peserta. Antusiasme peserta sangat tinggi terhadap webinar kebencanaan, mengingat Indonesia belakangan ini sering terjadi bencana.

S

epti Windi Lestari selaku Ketua Bina Karya Mandiri Rescue Kafilah Putri menuturkan, bahwa tujuan dari di adakan webinar ini selain program kerja bina karya mandiri

rescue HW UMS, yaitu untuk mengedukasi masyarakat terkait kesiapsiagaan dalam bencana. “Webinar ini juga bekal untuk terjun langsung dalam hal penanganan kebencanaan. Mengingat, HW UMS selalu terjun langsung dalam kemanusiaan kebencanaan, " tuturnya, Selasa (20/10) Septi juga menambahkan, bahwa kegiatan tersebut sangat didukung oleh kampus. Mengingat, kurang tanggapnya masyarakat terhadap bencana, maka dari itu HW UMS membawa perubahan untuk mengajak masyarakat melalui webinar kebencanaan, serta bekerja sama dengan Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Disaster

Management Center (MDMC) dan kwarpus HW sebagai pemateri. Miladia Nur Syahida selaku Ketua Kafilah Putri HW UMS mengungkapkan harapannya untuk webinar nasional kebencanaan, ia berharap webinar tersebut dapat menjadikan masyarakat umumnya dan warga Muhammadiyah agar lebih tanggap dalam menanggulangi bencana, paham bagaimana menanggulangi dan menangani bencana di lingkungan sekitar. lebih siap untuk menolong daripada menjadi yang di tolong. “Seperti yang tersurat dalam potongan terakhir QS.Al-Maidah ayat 2. “...dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...," ungkapnya, Selasa (20/10) Kegiatan ini banyak menarik perhatian, salah satunya Deby Fitriana Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) semester tiga, ia mengungkapkan bahwa kegiatan webinar ini selain untuk menumbuhkan jiwa kepedulian sosial dan lingkungan bisa juga menambah teman dan relasi dari berbagai daerah. "Acaranya bagus, menarik, selain menumbuhkan jiwa sosial juga menambah wawasan dan teman dari berbagai daerah, bahkan banyak yang beda pulau," ujarnya , Selasa (20/10) [Dita/SDA]

Tapak Suci UMS

Adakan Kajian Bulanan dengan Tema Politik dan Kemuhammadiyahan

WARTA KAMPUS FKIP UMS

Akibat Pandemi, HMP PBSI Ganti Seirama dengan Pesma UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Pekan Seni Mahasiswa (Pesma) menggunakan sistem daring. Acara tersebut mengusung tema “Mengembangkan dan Mengasah Jiwa Kesenian di Masa Pandemi”.

G

halib Muhammad Nashr, selaku Ketua Pelaksana Pesma menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan untuk mengganti salah satu acara

atau program kerja dari HMP PBSI, yaitu Ajang Seni Olahraga Mahasiswa (Seirama). Ajang Seirama tersebut merupakan acara yang diadakan rutin setiap tahunnya secara luring atau offline. “Berhubung sekarang sedang pandemi, kami menggantinya dengan Pesma,” jelasnya, Jumat (23/10). Ghalib juga menerangkan bahwa acara ini merupakan acara murni HMP PBSI dan tidak bekerja sama dengan media partner lain. Acara Pesma ini hanya memperlombakan pada bidang seni saja seperti fotografi, videografi, desain poster, musikalisasi puisi dan juga cover lagu.“Banyak

mahasiswa yang antusias mengikuti acara ini, semoga berjalan lancar,” ungkapnya. Ia menambahakan, bahwa acara diselenggarakan secara online atau virtual mulai dari tanggal sembilan belas Oktober hingga empat belas November 2020. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dan sebagai media promosi untuk menarik minat mahasiswa baru khususnya prodi PBSI supaya bergabung ke dalam HMP PBSI. “Acara ini gratis dan ditujukan untuk umum, khususnya bagi seluruh mahasiswa UMS,” tambahnya. Rizky Adam Firmansyah, se-

laku mahasiswa prodi PBSI sekaligus Ketua Bidang III HMP PBSI menjelaskan bahwa persiapan acara Pesma sudah disiapkan beberapa bulan sebelumnya, seperti juri, reward, e-sertifikat dan pamflet acara. Melalui acara Pesma ini diharapkan para mahasiswa bisa menunjukkan bakat dan kemampuanya dalam membuat karya seni. “Semoga di periode selanjutnya, proker Pesma bisa kembali menjadi ajang Seirama yang dilaksankan secara luring”. Harapnya, Jumat (23/10). [Aliffia/PL]

UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan kajian bulanan dengan tema “Paradigma Politik Muhammadiyah dalam Kemajuan Peradaban”. Kajian bulanan ini diadakan menggunakan platform GoogleMeet, Minggu (25/10).

E

rik Tauvani Somae, selaku pembicara pada kajian bulanan tersebut menyampaikan bahwa jarang sekali ada yang membahas tema politik

dan kemuhammadiyahan, terlebih lagi kajian ini diadakan oleh tapak suci yang diikuti oleh kurang lebih lima puluh peserta. Erik juga menjelaskan, bahwa Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari peran politik nasional. Warga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh masa bodoh terhadap kehidupan berpolitik bangsa, walaupun tanpa bergabung dengan partai politik. “Tidak betul jika Muhammadiyah anti politik, peran Muhammadiyah dalam perpolitikan di Indonesia sangatlah signifikan,” jelas Erik, Minggu

Jangan lupa baca

(25/10). Agustina Mirtasari, salah satu peserta memberikan tanggapannya mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa kajian bulanan tersebut sangat bermanfaat, pemilihan tema kajian tersebut juga tepat dengan kondisi masyarakat saat ini. Penyampaian materi yang menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta. “Jadi kita juga lebih mendalami tentang politik dan kemuhammadiyahan,” ujar Agustina saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (26/10). Ia juga menyampaikan bah-

wa terkadang banyak orang yang lupa pada tujuan awal setelah berkecimpung di dunia politik. Kajian ini mungkin bisa menjadi pengingat, bahwa apapun yang kita lakukan harus didasari dengan niat ibadah kepada Allah dan dijalankan dengan tanggung jawab serta kejujuran. “Harapan saya, semoga tapak suci UMS bisa selalu mengadakan kajian rutin seperti ini, yang insyaallah akan bermanfaat bagi masyarakat luas, karena kajian juga merupakan salah satu dakwah,” harap Agustina.[Gardena/MR]


6

WARTA KAMPUS

Jum’at, 30 Oktober 2020

FKI UMS

Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pelatihan penulisan dan kunjungan virtual Solopos. Acara tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam mendukung kompetensi sebagai calon Sarjana Ilmu Komunikasi, Minggu (18/10).

P

elatihan dan kunjungan virtual Solopos diawali dengan sambutan Dian Purworini, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi. Ia berharap, dengan adanya kolaborasi antara prodi Ilmu Komunikasi Solopos tetap terjaga

agar membangun relasi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia sebagai pertanda dibukanya acara pelatihan penulisan dan kunjungan virtual Solopos. Rhitma Suryandari, salah satu pemateri dari Solopos menjelaskan tentang Solopos melalui video yang ditayangkan saat acara berlangsung. Ia juga menjelaskan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat berkesempatan untuk magang di Solopos. “Buat surat permohonan magang dari prodi terlebih dahulu lalu kirimkan dan nanti ikuti alur yang disiapkan oleh pihak SDM Solopos,” ujarnya, Senin (18/10). Sesi selanjutnya dipandu oleh Tika Sekar Arum, selaku redaktur Solopos melakukan sha-

ring tentang pengalamannya di media dan menjelaskan seputar menulis artikel. Mengenai artikel, ia mengungkapkan bahwa target artikel yaitu koran, media online, blog dan media sosial. “Menulis artikel perlu karena sebagai eksistensi diri, tangkis hoaks, mendokumentasikan gagasan dan ladang rezeki,” jelasnya, Senin (18/10). Ia juga membagikan tips menulis artikel, seperti selektif memilih tema, membuat outline, mulai menulis dan membaca kembali apa yang sudah ditulis untuk memastikan tidak gagal paham dengan tema. Setiap poin dalam tips dijelaskan dengan sangat jelas dan diselingi interaksi dengan para peserta. Pada ujung acara terdapat sesi tanya

jawab kepada peserta dan panitia memberikan tugas membuat artikel kepada peserta sebagai syarat mendapatkan sertifikat pelatihan. Ahmad Fikri, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi semester tiga mengungkapkan bahwa acara pelatihan penulisan sangat menarik. Ia menyebut acara tersebut berisi ilmu yang sangat bermanfaat sebagai bekal keterampilan dalam menulis. “Pembicaranya pun sangat berkompeten dan menarik, sehingga ilmu yang diberikan dapat dicerna dengan mudah dan tidak membingungkan,” ungkapnya, Selasa (19/10). [Nur/PL]

tetap ada pembatasan dan mematuhi protokol kesehatan. “Edutorium dapat menampung 8.000 hingga 10.000 orang, sehingga wisuda UMS dapat dilaksanakan serentak dalam satu hari saja,” tuturnya, Selasa (20/10). Da’i berharap dengan adanya Edutorium, prosesi wisuda dapat berjalan dengan baik. Edutorium yang saat ini mungkin masih menjadi tempat pertemuan

terbesar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini perlu disadari, karena ini merupakan tonggak pencapaian UMS setelah sejarah yang panjang. “Jadi, kita jangan sampai melupakan nilai-nilai sejarah yang dialami UMS,” ungkapnya. Naufal Farras, salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) menyebutkan bahwa adanya Edutorium sangat membe-

rikan banyak dampak positif pada warga UMS salah satunya wisuda. Ia berharap fasilitas yang ada di Edutorium UMS dapat dirawat, dijaga dan dilestarikan dengan baik. “Dengan digelarnya wisuda di Edutorium, pelaksanaan prosesi wisuda menjadi lebih nyaman, efektif dan dapat berjalan dengan lebih baik,” ujarnya, Selasa (20/10). [PL]

bangsa, dan tanah air. Dengan ini diharapkan masyarakat lebih memperhatikan kebersihan lingkungan serta pelestarian alam agar tercipta ekosistem kehidupan yang nyaman dan asri. ”Semoga dengan adanya kegiatan tersebut bisa menjadi penggugah bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar,” harapnya, Mingu (25/10)

Kegiatan yang diselenggarakan Malimpa ini mendapat respon baik dari salah satu mahasiswa UMS, Dymas Dzulfiqar Fakhriy. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika tersebut merasa bangga dengan kegiatan kebersihan dan pelestarian yang dilakukan di lingkungan UMS. Selain itu, dirinya berharap kegiatan seperti ini bisa

terus dilaksanakan kedepannya. “Saya merasa bangga dengan adanya kegiatan seperti ini, dengan kegiatan tersebut mahasiswa UMS sudah melakukan hal yang sangat bermanfaat dan berguna bagi warga sekitarnya,” ujar Dymas, Minggu (25/10). [SDA]

Sambungan Halaman 1 Hampir Selesai Dibangun...

M

uhammad Da’i, selaku Wakil Rektor I UMS menyebutkan bahwa Edutorium hampir 100 persen jadi, hanya saja kurang tahap akhir atau finishing dan belum diserahkan resmi dari pemborong ke pihak UMS. Setelah selesai dan diserahkan, maka Edutorium siap digunakan untuk upacara wisuda yang direncanakan akan digelar pada bulan November dengan

Sambungan Halaman 1 Resik Kali Kleco...

persembahan miladnya UMS,” jelas Adi saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (25/10). Adi juga menjelaskan, bahwa selain bentuk pengabdian masyarakat, kegiatan resik kali kleco tersebut sebagai sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat supaya tidak buang sampah di sungai. Dengan ini harapannya UMS bisa bermanfaat bagi masyarakat,

OPINI Pemilwa 2020, Potret Degradasi Nilai Demokrasi Mahasiswa UMS Jumat, 30 Oktober 2020

D

alam sejarah UMS, ada beberapa metode pergantian kepengurusan yang dilakukan untuk mereorganisasi BEM-U dan DPM-U, sebagai contoh ditahun 2017 sempat dilaksanakan pemilihan umum mahasiswa (PEMILWA), dan pada tahun 2019 reorganisasi BEM-U dan DPM-U dilakukan dengan metode kongres mahasiswa. Baik PEMILWA maupun Kongres Mahasiswa seyogianya mampu dijadikan pesta demokrasi mahasiswa UMS secara luas. Namun, pada praktiknya pesta demokrasi ini hanya menjadi sebuah formalitas yang tidak dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa, dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya, mulai dari tingkat kesadaran mahasiswa atas keterwakilannya di ekskutif maupun legislatif yang rendah, hingga kepentingan-kepentingan politik beberapa pihak. Berbicara tentang rule of the game dari proses pesta demokrasi, tahun ini KPUM UMS memutuskan untuk menggunakan metode PEMILWA. Metode ini menurut penulis lebih demokratis daripada metode Kongres Mahasiswa. Namun yang menjadi persoalan hari ini adalah apakah PEMILWA tahun ini dirancang dan dilaksanakan dengan demokratis? Menilik UU Keluarga Mahasiswa (KAMA) UMS, PEMILWA yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini memiliki asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Namun, dalam praktiknya penulis melihat asasasas ini belum dilaksanaan secara maksimal. Dalam proses pra-PEMILWA misalnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden BEM-U yang mendaftar dan terverifikasi KPU-M hanya satu pasang saja. Meminjam pandangan Dr. Busyro Muqoddas (Ketua PP Muhammadiyah), ketika di dalam kontestasi pemilihan pemimpin suatu masyarakat hanya ada calon tunggal, maka sebenarnya demokrasi ya-

ng ada di dalamnya sedang sakit, bahkan mengalami krisis jiwa. Bahkan di dalam Jurnal Konstitusi dengan judul The Phenomenon of Single Ticket Candidacy in Democracy Party menyebutkan bahwa munculnya calon tunggal memperlihatkan semakin menurunnya kualitas para pembuat undang-undang karena mengakomodir adanya calon tunggal. Selain mengenai kemunculan calon tunggal dalam PEMILWA kali ini, kualitas komunikasi publik juga patut dipertanyakan kepada KPUM dalam melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa. Menurut pengamatan penulis, sosialisasi mengenai PEMILWA, baik ketika menyampaikan informasi mengenai pendaftaran calon legislative maupun eksekutif, hingga sosialisasi visi misi capres dan cawapres hanya dilakukan melalui platform online. Sedangkan ketika kita melihat kondisi mahasiswa UMS, tidak semuanya mampu mengakses platform online khususnya yang digunakan KPUM sebagai sarana sosialisasi. Kecacatan demokrasi lainnya terlihat dalam tubuh Panitia Pengawas (Panwaslu) PEMILWA. sepanjang perjalanan prosesproses pra-PEMILWA belum terlihat geliat yang signifikan dari Panwaslu. Bahkan menurut salah satu anggota Panwaslu, sampai hari ini belum ditemukan pelanggaran PEMILWA, baik yang dilakukan oleh calon legislatif maupun eksekutif. Panwaslu sebagai instrumen penyeimbang didalam proses demokrasi, seyogianya menggunakan wewenang seluas-luasnya dalam pengawasan dan penindakan terhadap peserta PEMILWA. Di dalam UU KAMA UMS, Panwaslu mampu menindak pelanggaran yang dilaporkan pemilih atau peserta maupun ditemukan oleh Panwaslu sendiri. Namun dalam pandangan penulis, praktik-praktik yang dilakukan oleh Panwaslu hari ini hanya berkutat pada penindak lanjutan laporan saja, Panwaslu kurang me-

U

3

Oleh Muhammad Taufiq Ulinuha Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

maksiimalkan kewenangannya untuk melakukan penyelidikan dan pengungkapan fakta pelanggaran PEMILWA. Hal ini tentu saja memperkaya dugaan-dugaan kecacatan demokrasi yang dilakukan oleh penyelenggara PEMILWA. Carut marutnya proses demokrasi di UMS tidak timbul begitu saja, pastinya apa yang terjadi hari ini merupakan manifestasi pengambilan-pengambilan kebijakan di masa lalu. Pada 2018 sempat terjadi vacuum of power dalam jajaran kepemerintahan mahasiswa di UMS. Sengketa PEMILWA yang tidak bisa diselesaikan oleh penyelenggara, menyebabkan pimpinan universitas dengan serta merta melakukan pembekuan student government di UMS. Dengan terjadinya kekosongan kekuasaan, ormawa yang ada di bawahnya tidak memiliki patokan dalam pembuatan program kebijakan. Dan dalam jangka panjang, kondisi psikologis kehidupan berorganisasi di UMS menjadi timpang. Kemudian menjelang PMB T.A. 2019/2020, pihak universitas merasa kerepotan dalam mengelola kegiatan awal tahun ajaran baru bagi mahasiswa. Dengan berbagai langkah alternatif yang menemui kebuntuan, pada akhirnya pihak universitas “memaksa” agar student government dapat terbentuk secepatnya. Pembahasan demi pembahasan dilakukan oleh pihak universitas bersama beberapa perwakilan mahasiswa, hingga akhirnya terpilihlah student government melalui Kongres Mahasiswa yang kering akan partisipasi mahasiswa secara luas. Student Government yang terbentuk dengan sistem kebut

semalam menjadi hulu dari degradasi nilai demokrasi yang hari ini terjadi dan sebenarnya sangat disayangkan. Menurut hemat saya, kemunculan akun Dewan Perwakilan Netizen (DPN) di Instagram menjadi salah satu indikator degradasi nilai demokrasi itu sendiri. Tiada asap tanpa api, ungakapan yang hari ini menjadi cerminan bagi kita semua. Pemerintahan mahasiswa, seyogianya mampu merefleksikan spirit Bung Karno sebagai penyambung lidah rakyat. Dalam rangka membentuk pemerintahan yang baik, maka diperlukan cara dan kebijakan yang baik pula.Potret degradasi nilai demokrasi mahasiswa UMS hari ini harus kita sadari dan mulai diperbaiki.Slogan yang selama ini sering digunakan seperti “student government adalah representasi dari pemerintahan negara yang dilaksanakan di dalam kampus” akan baik ketika diambil substansi dan spiritnya saja, namun akan menjadi buruk ketika praktikpraktik politik pemerintahan yang sporadis dan tidak elegan dibawa kedalam politik kampus. Pilihan yang bisa dijadikan alternatif bagi penyelenggara dan peserta PEMILWA adalah mengulang proses-proses dari awal dengan mendudukkan semua komponen mahasiswa UMS dengan baik dalam rangka memperbaiki proses demokrasi yang makin hari makin terkikis oleh kebijakan prematur yang ada. Jangan sampai muncul gelombang ketidakpercayaan mahasiswa UMS kepada penyelenggara PEMILWA yang pada akhirnya akan mengulang kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan pemerintahan mahasiswa sebelumnya.


2

WARTA KAMPUS UMS di usia ke-62 Tahun

Jum’at, 30 Oktober 2020

Jum’at 30 Oktober 2020

Editorial

Kemungkinan buruk lebih kecil

Reporter: Anisa, Amal, Gardena, Sulkhan, Nur, Dita, Alifia Fotografer: Saeful Editor: Sifa, Panji, Sarah, Rio Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Munir, Panji, Fikri, Esa, Indra, Heni Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

P

hingga sekarang sudah jadi dan tinggal tahap akhir. Yang pertama kali akan merasakan megahnya gedung tersebut yaitu mahasiswa yang akan wisuda pada bulan November. Mahasiswa tidak perlu lagi merasakan wisuda lebih dari satu hari. sekarang semuanya akan lebih nyaman dan cepat, dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan sebab kita masih berada di kondisi yang membahayakan. Seperti yang kita tahu, momen wisuda adalah momen berkumpulnya mahasiswa dalam satu tempat dan juga mungkin akan ada pihak keluarga atau teman yang ikut menyaksikan. Untuk itu,

Prof Ruwet

pada acara wisuda yang akan di laksanakan bulan November, dapat diberlakukan batasan orang yang hadir disana, walaupun gedung dan kawasan tersebut besar dan luas, akan tetapi dengan pembatasan jumlah orang yang hadir akan membuat kemungkinan buruk lebih kecil. Pada hari pelaksanaan wisuda nantinya, yang hadir disana dapat tetap mejaga kebersihan lingkungan, langkah itu akan menjadi suatu kebiasaan baik bagi siapapun yang nantinya akan menggunakan atau berkujung ke kawasan edutorium.

Hampir Selesai Dibangun, UMS Rencanakan Wisuda Bulan November Akhirnya, dana wisuda kepake. Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa Alhamdulillah, kesempatan nihh. Webinar Kebencanaan, Bekal Terjun Langsung Penanganan Kebencanaan Bekal yang bermanfaat, bisa banyak bantu orang.

Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Glare atau cahaya silau adalah polusi cahaya berupa sensasi visual yang dialami seseorang ketika cahaya menyimpang, di mana cahaya di bidang visual lebih besar dari cahaya yang digunakan mata

Sumber: @google

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

embangunan edutorium UMS telah memasuki tahap akhir dan proses penyerahan dari pihak pemborong kepada UMS. Di rencanakan pada bulan November 2020 edutorium juga telah dapat digunakan sebagai tempat wisuda mahaisiswa UMS. Daya tampung gedung tersebut yaitu kisaran 8.000 hingga 10.000 orang, yang berarti proses acara wisuda cukup hanya dilakukan dalam satu hari saja. Sebentar lagi UMS akan resmi memiliki gedung baru yang serbaguna lagi megah, setelah beberapa waktu lalu pertama kali gedung ini di rencanakan akan dibangun,

Sumber: @wowfakta

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

+628380126xxxx (MahasiswaFKI) Wisuda bulan November di Edutorium tidak ada kebijakan pembatasan yang hadir selain wisudawan ya?

QR Code http//www.pabelan-online.com

+628589936xxxx (Mahasiswa FF) Tanggal 30-31 Oktober ditetapkan sebagai libur universitas, tetapi mentoring AIK kok masih tetap berjalan?

7

Tepat tahun ini, Universitas Muhammadiyah Surakarta telah menginjak usianya yang ke-62 tahun. Usia tersebut pastinya bukan muda lagi. Lantas, bagaimana milad kali ini di mata warga UMS. Mulai dari Wakil Rektor 1, Ketua Program Studi, hingga mahasiswa. Berikut tanggapan mereka yang sempat terekam oleh reporter LPM Pabelan.

Dian Purworini, Kaprodi Ilmu Komunikasi Acara berlangsung baik dan diisi oleh pembicara-pembicara yang berhasil menyajikan sambutan dengan baik, terutama pak rektor mempresentasikan berbagai prestasi dan progres yang telah diraih dan rencana ke depan. selain itu, peserta milad juga tetap jaga jarak dengan penataan kursi yang tepat, semua pakai masker . Suasana tambah menarik lagi, karena didukung dengan desain edutorium yang elegan . Overall, sukses. Bedanya karena pelaksanaannya sekarang peserta lebih dibatasi dengan protokol kesehatan di gedung baru kita. Selain itu, mencermati dari presentasi bahwa progres yang telah dicapai UMS semakin meningkat. Tercapai visi dan misi yang telah ditetapkan, terus berkontribusi memberi arah perubahan positif di berbagai aspek dan level yang lebih tinggi. Ike Sutriyani, Mahasiswa PGSD Rangkaian acara yang diadakan oleh UMS untuk memperingati miladnya yg ke-62 tahun, bagi saya sangat bagus idenya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya diadakan acara jalan sehat dan pembagian doorprize, tapi kali ini karena kondisi pandemi tentu dilakukan dengan rangkaian acara yang berbeda dan mematuhi protokol kesehatan. Yang menjadi sorotan saya diacara penanaman pohon yang tentunya selain bertujuan untuk penghijauan edutorium tentunya ada nilai kebermanfaatan yang bisa diambil dari tanam pohon tersebut. Selain itu panitia juga mengadakan lomba vlog kegiatan tanam pohon dan foto bagunan edutorium, yg tentunya ini bisa menjadi bentuk kreatifitas bagi semua peserta. Pun diakhir serangkaian yang tutup dengan adanya upacara milad yg diadakan di edutorium, tentu menjadi kilas balik UMS untuk merefleksikan diri selama 62 tahun pencapaian apa yang sudah diraih dan tantangan kedepan yang tentunya menjadi PR bersama untuk mewujudkan UMS menjadi kampus yang unggul baik ditingkat nasional maupun internasional. Semoga UMS menjadi kampus yang lebih baik lagi dan selalu menebar kebermanfaat. Sri Sunarjono, Dekan Teknik Kegiatan utama milad UMS yang saya lihat ada beberapa, yang pertama ada upacara hari jadi UMS ke-62 yang dilaksanakan di edutorium dengan dihadiri pejabat struktural di lingkungan UMS, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Unit, Wakil Dekan dan Kaprodi. Sebelumnya, sudah dilaksanakan kerja bakti, senam dan tanam pohon, lalu setiap prodi dan unit ditugaskan untuk menanam 1 pohon langka, posisi dan jenis pohon yang akan ditanam sudah diatur oleh panitia sehingga peserta tinggal menanam pohon. Karena acara ini dilaksanakan pada pandemi Covid-19, maka maksimal perharinya hanya dihadiri oleh 200 orang. Harapan saya dengan adanya milad ini kita evaluasi. UMS memiliki visi yang ingin dicapai hingga tahun 2029, sekarang sudah 2020 kurang 9 tahun. Kita evaluasi keberjalanan dalam mencapai visi dan capaian-capaian yang telah diraih saat ini. Terutama dalam prestasi ditingkat internasional karena kita ingin melakukan penguatan ditingkat nasional dan internasional. Yang kedua untuk rasa syukur kepada Allah SWT bahwa UMS diberi berbagai kenikmatan, kemajuan, kejayaan, kesejahteraan, baik fasilitas, SDM, ini luar biasa kita bersyukur. Yang terakhir dalam waktu dekat ini UMS akan reakreditasi dari yang tadinya nilai A dan kedepannya akan mencapai nilai unggul, maka kita perlu banyak berbenah supaya target tersebut bisa dicapai.

Muhammad Da'i, Wakil Rektor I Harapan ke depan, semoga UMS kedepan semakin berprestasi mencerahkan dan membawa kemajuan bangsa, negara dan agama. Anam Sutopo, Ketua Panitia Milad Tujuan diadakannya gerakan green campus atau penanaman pohon kembali merupakan penghijauan kembali kawasan edupark yang seperti diketahui bahwa dulu edupark itu merupakan wahana penghijauan terdapat banyak tumbuhan langka, dan tumbuhan untuk penelitian beberapa prodi yang hilang dikerenakan pembangunan edutorium ini. oleh karena itu, tujuan dari gerakan green campus ini adalah untuk menghijaukan kembali kawasan edupark yang dilaksanakan bertepatan dengan Milad UMS ke-62. Tidak hanya sekedar penghijauan, tapi ini juga bisa dijadikan semacam botanical garden. Sehingga semua peserta yang mengikuti acara ini memiliki tanaman disini. 3-10 tahun yang akan datang tanaman yang jumlahnya 110 itu akan menjadi memori tersendiri, jika dirawat dan akan tumbuh rindang maka mereka akan memiliki tanaman yang tumbuh di edupark ini. Acara ini diikuti oleh civitas akademika UMS, yaitu dosen, tenaga pendidik baik tetap dan tidak tetap, dan ada beberapa organisasi tunggal. Sehingga jika dijumlah ada 109 lembaga, baik itu internal, organisasi tunggal, PDM se-solo raya yang menjadi mitra UMS. Sementara, untuk mahasiswa karena sedang pandemi sehingga belum dilibatkan, kecuali beberapa mahasiswa aktivis yang memang menjadi bagian dari organisasi seperti, tapak suci, HW, IMM. Muamaroh, Direktur Pesma UMS Menurut saya bagus itu merupakan keputusan yang sangat bijaksana. Meskipun pandemi seperti ini kita tetap bisa merayakan acara Milad UMS tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan. Panitia sudah berusaha keras, ada lomba tanam pohon yang alhamdulillahnya pesma mendapat juara 3 dan pelaksanaan tanam pohon tersebut tetap digilir sehingga tetap mematuhi protokol kesehatan. Semakin bertambah usia, tentu kita harap UMS bisa berkontribusi untuk negara dan lebih dikenal oleh masyarakat. Saya juga berharap semoga UMS lebih meningkatkan kualitas diberbagai bidang, baik civitas akademika dan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas pula. Dwi Ari, Komandan Satpam Alhamdulillah acara tertib dan kondusif, satpam UMS dibantu satpam proyek. Satpam yang jaga gerbang utama atau barat tugasnya mengecek suhu tubuh semua peserta yang masuk ke Edutorium UMS dan harus pakai masker. Satpam yang berada di lokasi mengawasi dan mengawal apabila ada yang bergerombol langsung di suruh jaga jarak dan tetap menjaga protokol kesehatan. Harapan mudah-mudahan UMS tetap maju, jaya dan berprestasi, serta llebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawanya baik yang tetap maupun out sourching. Bangkit Nurullah, Staff Humas Alhamdulillah semua lancar. Semua yg masuk ke tempat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap jaga jarak. Untuk jaga jarak tiap kursi itu kurang lebih 2 meter. Mudah-mudahan UMS kede-pannya tidak hanya di kenal di Indonesia saja melainkan di kenal di Mancanegara. Dan November nanti UMS juga akan mengadakan akreditasi Internasional untuk 4 prodi yakni Farmasi, Perawat, Arsitektur dan Sipil.


8

ULASAN

Jum’at, 30 Oktober 2020

Harga Rp 1.000

“Edisi Digital”

Jum’at, 30 Oktober 2020

Tahun 16/ No. 36

Foto : Dokumen pribadi

Edutorium

Hampir Selesai Dibangun, UMS Rencanakan Wisuda Bulan November Foto: google.com

Foto : Saeful/Koran Pabelan

Reporter : Anisa Yuliana

LPM PABELAN Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan

SELAMAT& SUKSES

UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berencana menggelar upacara wisuda di Edutorium UMS yang hampir selesai dibangun. Rencana wisuda di Edutorium UMS diharapkan bisa terlaksana pada bulan November 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan peserta. bersambung halaman 6

milad milad milad milad

Malimpa UMS

Resik Kali Kleco Sebagai Persembahan Milad UMS Reporter : Ikhlasul Amal

62

th

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UMS, Koran Pabelan Mahasiswa Muslim Pencinta Alam (Malimpa) UMS mengadakan kegiatan “Resik Kali Kleco”. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Malimpa dengan tetap menerapkan

protokol kesehatan seperti memakai masker, sarung tangan, serta Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Minggu (18/10).

S

elaku ketua Malimpa Adi Prasetyo menjelaskan, kegiatan bersih-bersih di kali Kleco sebenarnya pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, tahun ini kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai

persembahan milad UMS yang ke-62. Kali kleco dipilih dikarenakan letaknya yang berada disekitaran kampus UMS. “Biasanya tiap tahun kita mesti ada kegiatan resik kali kleco, tahun ini kebetulan juga sekalian buat bersambung halaman 6

Kolaborasi dengan Solopos demi Dukung Kompetensi Mahasiswa

Adakan Kajian Bulanan dengan Tema Politik dan Kemuhammadiyahan

Akibat Pandemi, HMP PBSI Ganti Seirama dengan Pesma

Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.