Koran Pabelan Edisi 37 Tahun 2020

Page 1

Harga Rp 1.000

Jumat, 6 November 2020

“Edisi Digital”

Jumat, 6 November 2020

Tahun 16/ No. 37

E-UTS

Minimalisasi Kecurangan, Dosen Disarankan Buat Soal Analisis Reporter: Nur Rohma, Dina Suci Ramadhani UMS, Koran Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) secara daring pada tanggal 9 sampai 21 November 2020. E-UTS dilakukan karena pertimbangan situasi terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan pelaksanaan kalender akademik 2020/2021.

M

uhammad Dai, Wakil Rektor I mengungkapkan bahwa kendala yang dialami saat e-UTS adalah tergantung dengan jaringan. Untuk mengantisipasi kendala jaringan dengan memberikan kesempatan pengerjaan ujian selama 24 jam. Ia juga menyebutkan bahwa UMS tidak menggunakan server lokal, namun menggunakan server dari provider Learning Ma-

nagement System (LSM) yaitu Schoology dan Open Learning, sehingga kemungkinan server down sangat kecil. Ia menjelaskan, bahwa pelaksanan e-UTS terdapat risiko kecurangan dalam pengerjaan soal. Untuk meminimalkan kecurangan, dosen disarankan membuat variasi soal secara acak dan menekankan soal yang mengarah dengan kemampuan analisis

bukan bersifat hafalan atau bersifat kognitif. “Soal lebih kepada analisis dan mengukur mahasiswa untuk berpikir pada level yang komprehensif atau lebih tinggi termasuk kepada kemampuan sintesis dari berbagai gagasan dan pemikiran,” tuturnya, Jumat (30/10). Mochammad Rayhan Rizki Romadhon, Ketua Angkatan 2019 Program Studi Pendidikan bersambung halaman 7

FIK Peduli

Bantu SPP Mahasiswa Terdampak Covid-19 Reporter: Melisa, Rhamadhani Nisa Alhanifa

Sumber : Freepik.com

8

UMS, Koran Pabelan – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berikan bantuan kepada beberapa mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tersebut diberikan berupa pemotongan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang diumumkan pada 26 Oktober 2020. bersambung halaman 7

Menjadi Entrepreneur di Era Digital

Lewat Ngobrol Pintar, Bekali Diri dari Serangan Cyber

Kenalkan Cinta Secara Syariat Islam Lewat Bincang Muslim Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


2

Jumat, 6 November 2020

Jumat, 6 November 2020

7

Editorial

Pertajam Kemampuan Melihat Realitas

Reporter: Dita, Senly, Lintang, Melisa, Nisa, Nur, Dina, Jannah, Kholisa, Tian, Sabrina, Rifaa. Fotografer: Editor: Panji, Sarah, Rio, Sifa Desain Artistik/Tata Letak: Abror, Esa, Sifa Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

R

ekomendasi Wakil Rektor I agar dosen membuat beberapa variasi soal dan bersifat analisis layak diapresiasi. Rekomendasi ini diusulkan untuk meminimalisasi kecurangan dalam pengerjaan soal eUTS yang dilangsungkan secara daring. Namun, sejumlah fakultas dapat membuat aturan sendiri menyesuaikan disiplin ilmu. Dan, seperti pengerjaan soal dalam waktu 120 menit di fakultas teknik dapat dikaji ulang. Kebijakan itu diluncurkan lantaran banyak ditemuinya lembar jawab hasil pengerjaan mahasiswa yang sama.

Kecurangan tersebut membuat dosen kesulitan memberikan nilai secara objektif. Pemberian soal secara variatif dan bersifat analisis juga akan menguji mahasiswa dalam membaca realitas sesuai disiplin ilmu. Mahasiswa dapat menawarkan gagasan dan pemikiran orisinal terhadap persoalan yang dihadapi. Sebenarnya soal analisis itu dapat diberikan sejak awal perkuliahan. Sehingga mahasiswa tak berkutat pada kemampuan kognitif. Dampak dari berdiam dirinya dalam kubangan semacam itu membuat mahasiswa maupun civitas akademika melupakan ta-

nggung jawab seorang intelektual, seperti tertuang pada Tridharma Perguruan Tinggi. Perlu kesadaran juga bagi seluruh warga kampus mengenali peran dan posisinya. Selain itu, butuh perluasan ruang-ruang diskusi untuk mengenali kepentingan dari berbagai pihak. Sehingga muncul kepercayaan antar warga kampus. Kampus, sebagai pencetak intelektual penerus bangsa, mampu melahirkan mahasiswa yang dapat memberikan sumbangsih yang dipertanyakan elite negeri akhir-akhir ini.

lpmpabelanums@gmail.com

Jangan lupa sertakan data diri, foto, dan kontak yang bisa di hubungi

Alhamdulillah masih bisa saling berbagi...

Adakan LKKMD Sebagai Pembentuk Jiwa Kepemimpinan

Sambungan Halaman 1 Minimalisasi Kecurangan...

Meski pandemi harus tetap produktif...

Bahasa Inggris memberikan tanggapan, bahwa e-UTS ini sangat tidak efektif, karena kemungkinan besar banyak mahasiswa yang akan mengerjakan tes dengan searching, sehingga dosen tidak tahu sudah sampai mana pencapaian pemahaman mahasiswa terkait materi yang diujikan.

Menjadi Entrepreneur di Era Digital Bisa belajar jadi pengusaha......

Prof Ruwet Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Dia juga menambahkan jika saja pelaksanaan UTS dilakukan secara luring, protokol kesehatan yang dapat dilakukan adalah penempatan duduk yang dibuat berjarak dan pergiliran waktu untuk mengerjakan tes. Ia menambahkan, bahwa kendala teknis lainnya yang kemungkinan besar muncul adalah

file soal yang tidak dapat dibuka. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya mahasiswa yang mengakses server dalam waktu yang bersamaan. Diharapkan dosen dapat memastikan para mahasiswanya bisa mengakses soal dengan lancar. Dan apabila ada kendala, teknisi diharapkan untuk segera membenahi server agar

mahasiswa tidak panik. "Harapannya semoga kendala-kendala teknis yang sering terjadi dapat diminimalisir. Dan sistem untuk pengerjaan soalnya dibuat agar mahasiswa bisa benar-benar menerapkan kejujuran," ujarnya, Kamis (29/10)..[RN]

ganisasi Mahasiswa (ORMAWA) dilakukan dalam dua periode dari Agustus sampai Desember 2020, sedangkan penyaluran gelombang I untuk 20 mahasiswa sudah dilakukan Senin, 26 Oktober 2020 berupa potongan SPP. “Kami masih menunggu konfirmasi dari pihak Badan Administrasi Keuangan (BAK) tentang hal kerjasamanya,” ujarnya Kamis, (29/10). Imam juga menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang berproses untuk menyiapkan gelombang II. Untuk kriteria khusus, mahasiswa harus benar-benar

terdampak secara ekonomi, penyelenggara juga akan memastikan ke Program Studi (Prodi) apa mahasiswa tersebut layak mendapatkan bantuan. Selain itu mahasiswa harus memenuhi persyaratan di antara lain ialah mahasiswa harus melampirkan surat keterangan tidak mampu, Kartu Hasil Studi (KHS), surat keterangan tidak menerima beasiswa, melampirkan slip gaji orang tua, dan jumlah anggota keluarga. “Jika gelombang I sudah mendapatkan bantuan ini, kami tidak akan menerima lagi untuk gelombang ke II nya,” jelas Imam.

Wanda Averillia, mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat selaku penerima program bantuan FIK Peduli berharap untuk program selama pandemi ini dapat digilir kepada mahasiswa lain yang juga membutuhkan. “Semoga untuk penerimanya bisa bergilir dan tidak ditujukan pada orang yg sama karena yang terkena dampak bukan cuma 20 orang tersebut, semoga bantuan ini meringankan biaya sks selama pandemi saat ini,” harapnya, (29/10).[RN]

Sambungan Halaman 1 Bantu SPP Mahasiswa...

Temuan baru, para peneliti berhasil mengukur satuan waktu tercepat bernama “Zeptosecond”, yaitu satuan waktu yang lebih cepat dari detik dan milidetik.” Sumber: @zona.ilmu

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.

QR Code http//www.pabelan-online.com

Ayo Kirimkan Tulisanmu ke

Bantu SPP Mahasiswa Terdampak Covid-19

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

F

IK mengadakan program baru selama pandemi saat ini yaitu bantuan program FIK peduli yang berlangsung selama tiga bulan terakhir ini. Bantuan dana berasal dari hasil donasi yang dikumpulkan oleh beberapa pihak. Imam Bagus Faisal, selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIK menerangkan bahwa bantuan tersebut berasal dari hasil donasi mahasiswa, dosen dan pihak fakultas sendiri. Ia menambahkan pengumpulan dana sampai penyaluran yang dihimpun oleh BEM dan Or-

[Melisa, Nisa/RN]


6

WARTA KAMPUS

Jumat, 6 November 2020

OPINI

Edukasi UMS

Sinergikan Semangat Anti Korupsi di Perguruan Tinggi UMS, Koran Pabelan - Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadakan Web Seminar (Webinar) pendidikan anti korupsi secara daring. Acara tersebut mengusung tema “Membangun Sinergitas Civitas Akademika dalam Pemberantasan Korupsi”, Rabu (28/10).

G

iri Suprapdiono, selaku pembicara sekaligus Direktur Pendidikan Pelayanan Masyarakat KPK menjelaskan bahwa KPK terus mendorong terimplementasinya pendidi-

kan anti korupsi di jenjang perguruan tinggi. KPK bekerja sama dengan Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi agen-agen perubahan. “Penting untuk menanamkan pendidikan anti korupsi di jenjang perguruan tinggi, karena kebanyakan koruptor merupakan lulusan Sarjana (S-1), Magister (S-2) dan Doktor (S-3),” jelasnya, Rabu (28/10). Ia mengungkapkan, bahwa keberhasilan KPK sudah luar biasa dibandingkan negara lain. Prestasi yang ditorehkan KPK sudah baik, namun masyarakat masih beranggapan bahwa KPK be-

lum bekerja dengan maksimal karena banyaknya kasus korupsi di negeri ini. Suprapdiono juga menambahkan, bahwa pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi dapat dimulai dengan mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam diri sendiri, seperti kejujuran, kedisiplinan, good interpersonal skill, pengelolaan kehidupan yang baik, bekerja lebih keras dari yang lain dan kepemimpinan yang kuat. Pendidikan anti korusi di perguruan tinggi perlu melibatkan peran civitas akademika yang meliputi dosen dan mahasiswa. Mahasiswa harus mempunyai kesiapsiagaan untuk berdedikasi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. “Seorang

mahasiswa harus tahu tujuan hidupnya untuk apa, yang dicari mahasiswa adalah happines bukan pressure,” tambahnya. Rokhman Adi Putera Nugraha, salah seorang peserta webinar Fakultas Hukum UMS memberikan tanggapan terkait webinar pendidikan anti korupsi tersebut. Ia mengungkapkan, bahwa acara tersebut sangat memberikan manfaat tentang peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dan patut untuk diapresisasi. “Waktu dua jam untuk membahas penanganan kasus korupsi sangat kurang, lebih baik lagi kalau bisa dibuat model part, episode ataupun sejenisnya,” ungkapnya, Rabu (28/10). [Jannah, Kholisa/PL]

FH UMS

Lewat Ngobrol Pintar, Bekali Diri dari Serangan Cyber UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) UMS mengadakan kegiatan Ngobrol Pintar (Ngopi) secara daring. Acara tersebut mengusung tema “Rancangan UndangUndang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP) sebagai Perlindungan Data Pribadi di Dunia Digital terhadap Kejahatan Cyber”, Kamis (29/10).

U

fran Trisa, selaku Direktur Cyber Center for Law Studies FH Universitas Mataram sekaligus pembicara pertama mengungkapkan bahwa data pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu data yang bersifat umum dan ber-

sifat spesifik. Dalam data umum biasanya berisi data pribadi yang dikombinasi untuk mengidentifikasi seseorang. Namun, data sensitif seperti data medis sekarang ini sudah termasuk ke dalam data umum. “Data pribadi kita renta untuk dibobol atau dicuri, sehingga kita harus menjaga data diri karena negara tidak mampu menjaga sepenuhnya,” tuturnya, Kamis (29/10). Ia juga mengungkapkan bahwa, kejahatan di dunia maya berbeda dengan kejahatan tradisional. Dimana, kejahatan dunia maya tidak mengenal batas fisik, geografi dan dapat dilakukan hanya dengan sedikit usaha. “Kejahatan dunia maya lebih mudah dan lebih cepat dilakukan daripada ke-

jahatan tradisional,” imbuhnya. Sementara itu, Satriyo Wibowo selaku pembicara kedua mengungkapkan bahwa untuk memahami serangan cyber kita harus paham mengenai jaringan internet pada komputer hingga server. Serangan cyber juga mampu mengakibatkan social engineering mulai dari phising, vhising, hingga mining social media. Ia juga berpendapat seperti Ufran, dimana kita tidak bisa berharap kepada pemerintah atas data diri kita. Kita harus mengamankan data diri sendiri walaupun kelak sudah ada Undang-Undang (UU) PDP. “Karena data pribadi kita mayoritas statistik yang berarti jika sudah tercuri memiliki risiko besar terkena cyber,” ujar-

nya, Kamis (29/10). Safira El Ulya Wahid, salah seorang peserta Ngopi mengungkapkan bahwa acara tersebut mampu menambah wawasan atau informasi terhadap RUU PDP. Selain itu, ia juga mendapatkan informasi mengenai kejahatan di dunia maya yang mampu membuatnya berhati-hati supaya terhindar dari kejahatan hacker. “Materi yang diberikan sangat bermanfaat dan bagus, tetapi karena keterbatasan waktu tidak semua pertanyaan dari peserta terjawab oleh pembicara,” ungkapnya, Kamis (29/10). [Tian, Sabrina, Rifa/PL]

Jum’at, 6 November 2020

3

Peningkatan dan Perbaikan Fasilitas

U

niversitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebuah universitas swasta yang tidak asing lagi bagi warga Surakarta, perguruan tinggi dengan corak keislaman yang kental nan modern adalah ciri utama dari universitas ini. Perguruan tinggi yang sebelumnya dinamakan IKIP Muhammadiyah Surakarta, kemudian berubah menjadi sebuah Universitas itu berdiri pada 24 Oktober 1981, diprakarsai oleh seorang tokoh Muhammadiyah bernama Mohamad Djazman. Kini UMS baru saja menyelenggarakan acara Miladnya yang ke-62 tahun di Gedung Edutorium. Pada usianya yang menginjak 62 tahun itu, Universitas Muhammadiyah Surakarta sampai detik ini telah meraih beberapa pencapaian besar di antaranya yaitu; menjadi merk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik tingkat kota diberikan oleh Solopos, PTS terbaik tingkat Nasional diberikan oleh 4ICU, peraih 4 penghargaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) tingkat Jateng, dan tentunya masih banyak pencapaian lainnya yang tidak mungkin disebutkan semua. Namun, kendati demikian masih banyak mahasiswamahasiswa yang merasa tidak puas terhadap pencapaian yang kampus torehkan, selama perhatian kampus terhadap fasilitas masih kurang. Terlebih hal itu

merupakan fasilitas penunjang pembelajaran seperti kursi, proyektor, AC, LAB, dan lainnya yang masih banyak perlu diperbaiki bahkan ada yang sudah harus diganti. Juga persoalan mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) kampus karena tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan, serta kompetensi dosen yang tidak memenuhi standar yang ada, padahal hal-hal tersebut sangatlah penting untuk menjadi fokus utama suatu instansi pendidikan. Sebenarnya dari mahasiswa sendiri tidak begitu mempermasalahkan jika fasilitas kampus tidak begitu bagus, dengan catatan selama proses perkuliahan tidak terganggu. Tapi nyatanya dari fakta yang ada, fasilitas kampus masih banyak yang tidak layak, seperti adanya AC yang kurang berfungsi, kendala proyektor yang sering mati saat jam perkuliahan, kursi yang sudah rusak, alat LAB yang terbatas, dan masih banyak lagi hal lainnya yang serupa. Kembali ke pernyataan awal, tentu hal tersebut berdampak pada proses perkuliahan yang menjadi terganggu dan kami rasa akan lebih buruk lagi jika tidak segera diperbaiki, terlebih sekarang ini kampus mempunyai banyak kesempatan karena proses perkuliahan berjalan secara daring. Kemudian adalagi hal lain yang perlu dibahas yaitu terkait

Oleh Ilhamuddin Muqsith Mahasiswa Fakultas Agama Islam gedung baru UMS (Edutorium) yang diawal pembangunan menuai pro kontra di lingkup mahasiswa karena mengubah status lahan hijau menjadi mega proyek, belum lagi jika dilihat dari total anggaran yang dihabiskan sedikinya proyek Edutorium menyedot dana 284 Milyar rupiah. Dengan total anggaran yang sebegitu besarnya, pantas membuat gedung ini disebut sebagai gedung termegah se-Jawa Tengah. Tentunya terlepas dari itu semua kami berharap dengan dibangunnya gedung ini tak hanya menjadi sebuah ikonik universitas, melainkan dapat menjadi awal kebangkitan baru Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan demikian adanya beberapa permasalahan fasilitas kampus yang terus ada serta kurangnya SDA pengajar juga kecakapannya, membuat mahasiswa mempertanyakan kembali bagaimana UMS dapat meraih prestasi yang telah disebutkan dengan kondisi seperti itu dan apa langkah yang akan kampus

lakukan untuk membenahi itu semua. Sebab telah kita ketahui bersama bahwa sebuah lembaga survei perguruan tinggi untuk menentukan suatu penilaian sedikitnya memiliki beberapa standar yang harus dipenuhi misalnya seperti skala perbandingan dosen dan mahasiswa, jumlah publikasi jurnal ataupun karya tulis ilmiah tembus Scopus ataupun sinta, kemudian jumlah alumnus yang siap kerja tiap tahunnya dan lama waktu yang dibutuhkan, semua itu nantinya akan menjadi pertimbangan suatu lembaga survei perguruan tinggi dalam menentukan sebuah penilaian. Maka dari itu kami mewakili pikiran mahasiswa berharap Kampus segara melakukan perbaikan juga peningkatan, baik itu dalam hal Akademik berupa penambahan jumlah tenaga pengajar dan peningkatannya serta peningkatan non Akademik seperti perbaikan fasilitas kampus..

Jangan lupa baca

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

KARIKATUR

Jumat, 6 November 2020

WARTA KAMPUS

Jumat, 6 November 2020

5

KOPMA UMS

Menjadi Entrepreneur di Era Digital

Ilustrasi : Syawaludin R / Koran Pabelan

Alhamdulillah dapat bantuan SPP dari Fakultas Ilmu Kesehatan UMS...

UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS menyelenggarakan seminar nasional 2020 secara daring dengan tema “Pengusaha Muda Penggerak Ekonomi Negara di Era New Normal”. Acara ini dilaksanakan melalui platform Zoom, Minggu (25/10).

S

uryadin Loading, selaku pembicara satu dan owner kampus dosen jualan memaparkan mengenai pentingnya pemanfaatan media sosial di era digital untuk menjadi seorang entreprenuer. Suryadin menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa yang hidup di era digital sudah seharusnya kita bukan hanya menjadi konsumen tetapi mulai berinovasi dan menjadi seorang pe-

ngusaha muda. “Banyak pengusaha yang mulai memanfaatkan media sosial untuk memulai usahanya, di zaman seperti sekarang cara ini lebih mudah untuk diterapkan,” tutur Suryadin, Minggu (25/10). Didik Arwinsyah selaku pembicara dua dan founder seounited.id, memaparkan bahwa sebelum memulai suatu usaha sebagai calon pebisnis harus mengetahui keadaan pasar, maka diperlukan suatu riset terlebih dahulu. Riset ini dapat dilakukan dengan bantuan mesin pencari seperti google, kita hanya perlu mencari apa yang paling banyak dicari orang-orang di suatu wilayah yang akan menjadi sasaran pemasaran. “Kita bisa coba cari apa yang paling banyak diketik orang disuatu wilayah dengan mengetik ka-

ta ‘jual’ dan nama wilayah. Dari situ kita bisa tahu produk apa yang paling dicari lalu kita eksekusi,” ungkap Suryadin, Minggu (25/10). Didik juga menambahkan, bahwa masalah yang sering dialami mahasiswa dalam memulai suatu bisnis selain terkendala modal para mahasiswa cenderung lebih banyak berpikir tentang prospek usaha yang akan dijalani. Ia menjelaskan bahwa rata-rata pebisnis dapat memulai bisnisnya meski dengan modal pas-pasan dan tanpa belajar. “Mahasiswa terlalu banyak menganalisa, kebanyakan sebelum memulai usaha pasti akan membuat proposal usaha, lalu belum tahap usaha yang lain yang pastinya memakan waktu yang lama. Makanya yang penting ada ide

langsung mulai saja,” imbuh Didik, Minggu (25/10). Novi Eri Setiawan, salah seorang peserta webinar mengaku senang dengan acara tersebut karena tema yang diangkat sangat dibutuhkan para calon pengusaha muda khususnya mahasiswa untuk mulai berbisnis. Novi juga menjelaskan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan lebih banyak mahasiswa yang akan termotivasi agar dapat melahirkan entrepreneur baru. “Acaranya sangat bermanfaat, mengajarkan kita bagaimana sih cara memulai suatu usaha untuk kalangan pemula dengan pemanfaatan media social di era digital kaya sekarang,” ujar Novi, Minggu (25/10). [Lintang /SDA]

Pendidikan Geografi Kajian KMTK UMS

Adakan LKKMD Sebagai Pembentuk Jiwa Kepemimpinan

U

MS, Koran Pabelan Program Studi Pendidikan Geografi, menggelar Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) 2020 secara virtual. Kegiatan LKKMD mengusung tema, " Membangun Jiwa Kepemimpinan Bagi Generasi Millenial Yang Bertanggung Jawab di Tengah Pandemi Covid 19”. Yunus Ari Wibowo selaku pemateri LKMMD 2020 memberikan motivasi untuk generasi Millenial. Ia menyampaikan, proses memulai, membimbing, dan memelihara perilaku berorientasi pada tujuan, dimaknai sebagai dorongan yang menda-

sari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi melibatkan kekuatan biologis, emosional, sosial, dan kognitif yang mengaktifkan perilaku. kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan cara tertentu, karena secara evolusioner (berangsur-angsur –red) kita memang telah di program untuk melakukannya. "Contohnya di dunia hewan adalah migrasi musiman, sedangkan dalam kehidupan manusia berkaitan dengan keterikatan, permainan, rasa malu, amarah, ketakutan, rasa malu, kesopanan, dan cinta," ujarnya, Minggu (25/10) . Elvina Dara selaku panitia

mengungkapkan, kegiatan LKMMD yang dilakukan secara daring kali ini di rasa lebih kondusif dibandingkan dengan tatap muka seperti biasanya. Walau begitu, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terutama pada jaringan. "Ya kalo dibandingkan secara langsung mungkin lebih kondusif, karena ini keadaan begini ya kita menyesuaikan. Kendala utama ya koneksi jaringan," ungkapnya, Senin (26/10). Wahyu Nadya Nurul Azmi mahasiswa semester satu Program Studi Pendidikan Geografi menuturkan, bahwa kegiatan LKMMD 2020 sangat seru

dan membantu menambah wawasan serta bekal tanggung jawab kedepannya. Meskipun begitu ia merasa agak kecewa dengan adanya kegiatan secara virtual. Mulai dari jam istirahat yang kurang efektif hingga pada kendala jaringan. Walau begitu setiap peserta tetap mengikuti kegiatan hingga selesai dengan penuh khitmat. "Kalau menurut aku konsep acaranya kurang mantap. Harusnya kalau mau bikin acara sebaiknya di tata susunannya terlebih dahulu dan nanti bisa tau jam istirahatnya," tanggapnya, Minggu (25/10). [Dita /SDA]

Kenalkan Cinta Secara Syariat Islam Lewat Bincang Muslim UMS, Koran Pabelan Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta (KMTK UMS) mengadakan kajian bincang-bincang muslim yang dilaksanakan via daring dengan tema “Ketika Cinta Menguji Iman”. Kajian tersebut membahas mengenai cinta yang dibalut dalam syariat islam.

A

zzah Juharida, selaku pemateri dalam kajian itu menjelaskan, hubungan bagi dua insan yang saling mencintai sejatinya dalam islam telah di atur sedemikian rupa dalam ba-

lutan syariat. Hanya ada dua pilihan bagi penawar dua jiwa yang saling mencintai, yaitu mengiklaskan atau menghalalkan. Mengikhlaskan bilamana rasa itu hanya keinginan sesaat ataupun belum ada kesiapan lahir dan batin, dan menghalalkan apabila telah siap secara lahir batin, visi misi dan rasa. “Ketika kita sudah menemukan seseorang yang pas, yang menemui visi misi yang sama, maka semuanya itu akan terasa nyaman dalam menjalaninya,” jelasnya, Selasa (26/10). Selain itu Azzah juga menambahkan, apabila diri kita ingin dicintai oleh orang lain, maka harus terlebih dahulu diri kita men-

cintai karena Allah dan dalam melakukan sesuatu juga senantiasa mendahulukan Allah. Mencintai karena Allah akan membuat kita dapat menuai manisnya iman. “Pertama, kita harus terlebih dulu mencintai Allah dan Rasul-Nya. Kedua, mencintai orangtua kita, baru setelahnya kita mencintai pasangan kita. Dengan begitu, kelak di akhirat kita dapat dikumpulkan dengan orang-orang yang kita cintai,” tambahnya, Selasa (26/10). Sebagai salah satu peserta kajian, Fahmi Juhari dari Prodi Teknik Kimia memberikan tanggapannya terhadap acara tersebut. Fahmi menuturkan, bila per-

cintaan dalam islam merupakan hal yang mengesankan karena baru mengenal lebih dalam percintaan dalam islam. Ditambah lagi dengan pahala-pahala yang di dapat bila menjalankan percintaan secara islami yang mungkin belum banyak orang mengetahuinya. “Menurut saya, dari situ selain dapat tau bagaimana pandangan islam mengenai hubungan lawan jenis yang baik, bisa juga menambah referensi temen-temen terutama yang remaja mengenai mencintai menurut islam itu bagaimana,” tuturnya, Selasa (27/10/). [Senly /SDA]


4

KARIKATUR

Jumat, 6 November 2020

WARTA KAMPUS

Jumat, 6 November 2020

5

KOPMA UMS

Menjadi Entrepreneur di Era Digital

Ilustrasi : Syawaludin R / Koran Pabelan

Alhamdulillah dapat bantuan SPP dari Fakultas Ilmu Kesehatan UMS...

UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS menyelenggarakan seminar nasional 2020 secara daring dengan tema “Pengusaha Muda Penggerak Ekonomi Negara di Era New Normal”. Acara ini dilaksanakan melalui platform Zoom, Minggu (25/10).

S

uryadin Loading, selaku pembicara satu dan owner kampus dosen jualan memaparkan mengenai pentingnya pemanfaatan media sosial di era digital untuk menjadi seorang entreprenuer. Suryadin menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa yang hidup di era digital sudah seharusnya kita bukan hanya menjadi konsumen tetapi mulai berinovasi dan menjadi seorang pe-

ngusaha muda. “Banyak pengusaha yang mulai memanfaatkan media sosial untuk memulai usahanya, di zaman seperti sekarang cara ini lebih mudah untuk diterapkan,” tutur Suryadin, Minggu (25/10). Didik Arwinsyah selaku pembicara dua dan founder seounited.id, memaparkan bahwa sebelum memulai suatu usaha sebagai calon pebisnis harus mengetahui keadaan pasar, maka diperlukan suatu riset terlebih dahulu. Riset ini dapat dilakukan dengan bantuan mesin pencari seperti google, kita hanya perlu mencari apa yang paling banyak dicari orang-orang di suatu wilayah yang akan menjadi sasaran pemasaran. “Kita bisa coba cari apa yang paling banyak diketik orang disuatu wilayah dengan mengetik ka-

ta ‘jual’ dan nama wilayah. Dari situ kita bisa tahu produk apa yang paling dicari lalu kita eksekusi,” ungkap Suryadin, Minggu (25/10). Didik juga menambahkan, bahwa masalah yang sering dialami mahasiswa dalam memulai suatu bisnis selain terkendala modal para mahasiswa cenderung lebih banyak berpikir tentang prospek usaha yang akan dijalani. Ia menjelaskan bahwa rata-rata pebisnis dapat memulai bisnisnya meski dengan modal pas-pasan dan tanpa belajar. “Mahasiswa terlalu banyak menganalisa, kebanyakan sebelum memulai usaha pasti akan membuat proposal usaha, lalu belum tahap usaha yang lain yang pastinya memakan waktu yang lama. Makanya yang penting ada ide

langsung mulai saja,” imbuh Didik, Minggu (25/10). Novi Eri Setiawan, salah seorang peserta webinar mengaku senang dengan acara tersebut karena tema yang diangkat sangat dibutuhkan para calon pengusaha muda khususnya mahasiswa untuk mulai berbisnis. Novi juga menjelaskan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan lebih banyak mahasiswa yang akan termotivasi agar dapat melahirkan entrepreneur baru. “Acaranya sangat bermanfaat, mengajarkan kita bagaimana sih cara memulai suatu usaha untuk kalangan pemula dengan pemanfaatan media social di era digital kaya sekarang,” ujar Novi, Minggu (25/10). [Lintang /SDA]

Pendidikan Geografi Kajian KMTK UMS

Adakan LKKMD Sebagai Pembentuk Jiwa Kepemimpinan

U

MS, Koran Pabelan Program Studi Pendidikan Geografi, menggelar Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) 2020 secara virtual. Kegiatan LKKMD mengusung tema, " Membangun Jiwa Kepemimpinan Bagi Generasi Millenial Yang Bertanggung Jawab di Tengah Pandemi Covid 19”. Yunus Ari Wibowo selaku pemateri LKMMD 2020 memberikan motivasi untuk generasi Millenial. Ia menyampaikan, proses memulai, membimbing, dan memelihara perilaku berorientasi pada tujuan, dimaknai sebagai dorongan yang menda-

sari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi melibatkan kekuatan biologis, emosional, sosial, dan kognitif yang mengaktifkan perilaku. kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan cara tertentu, karena secara evolusioner (berangsur-angsur –red) kita memang telah di program untuk melakukannya. "Contohnya di dunia hewan adalah migrasi musiman, sedangkan dalam kehidupan manusia berkaitan dengan keterikatan, permainan, rasa malu, amarah, ketakutan, rasa malu, kesopanan, dan cinta," ujarnya, Minggu (25/10) . Elvina Dara selaku panitia

mengungkapkan, kegiatan LKMMD yang dilakukan secara daring kali ini di rasa lebih kondusif dibandingkan dengan tatap muka seperti biasanya. Walau begitu, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terutama pada jaringan. "Ya kalo dibandingkan secara langsung mungkin lebih kondusif, karena ini keadaan begini ya kita menyesuaikan. Kendala utama ya koneksi jaringan," ungkapnya, Senin (26/10). Wahyu Nadya Nurul Azmi mahasiswa semester satu Program Studi Pendidikan Geografi menuturkan, bahwa kegiatan LKMMD 2020 sangat seru

dan membantu menambah wawasan serta bekal tanggung jawab kedepannya. Meskipun begitu ia merasa agak kecewa dengan adanya kegiatan secara virtual. Mulai dari jam istirahat yang kurang efektif hingga pada kendala jaringan. Walau begitu setiap peserta tetap mengikuti kegiatan hingga selesai dengan penuh khitmat. "Kalau menurut aku konsep acaranya kurang mantap. Harusnya kalau mau bikin acara sebaiknya di tata susunannya terlebih dahulu dan nanti bisa tau jam istirahatnya," tanggapnya, Minggu (25/10). [Dita /SDA]

Kenalkan Cinta Secara Syariat Islam Lewat Bincang Muslim UMS, Koran Pabelan Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta (KMTK UMS) mengadakan kajian bincang-bincang muslim yang dilaksanakan via daring dengan tema “Ketika Cinta Menguji Iman”. Kajian tersebut membahas mengenai cinta yang dibalut dalam syariat islam.

A

zzah Juharida, selaku pemateri dalam kajian itu menjelaskan, hubungan bagi dua insan yang saling mencintai sejatinya dalam islam telah di atur sedemikian rupa dalam ba-

lutan syariat. Hanya ada dua pilihan bagi penawar dua jiwa yang saling mencintai, yaitu mengiklaskan atau menghalalkan. Mengikhlaskan bilamana rasa itu hanya keinginan sesaat ataupun belum ada kesiapan lahir dan batin, dan menghalalkan apabila telah siap secara lahir batin, visi misi dan rasa. “Ketika kita sudah menemukan seseorang yang pas, yang menemui visi misi yang sama, maka semuanya itu akan terasa nyaman dalam menjalaninya,” jelasnya, Selasa (26/10). Selain itu Azzah juga menambahkan, apabila diri kita ingin dicintai oleh orang lain, maka harus terlebih dahulu diri kita men-

cintai karena Allah dan dalam melakukan sesuatu juga senantiasa mendahulukan Allah. Mencintai karena Allah akan membuat kita dapat menuai manisnya iman. “Pertama, kita harus terlebih dulu mencintai Allah dan Rasul-Nya. Kedua, mencintai orangtua kita, baru setelahnya kita mencintai pasangan kita. Dengan begitu, kelak di akhirat kita dapat dikumpulkan dengan orang-orang yang kita cintai,” tambahnya, Selasa (26/10). Sebagai salah satu peserta kajian, Fahmi Juhari dari Prodi Teknik Kimia memberikan tanggapannya terhadap acara tersebut. Fahmi menuturkan, bila per-

cintaan dalam islam merupakan hal yang mengesankan karena baru mengenal lebih dalam percintaan dalam islam. Ditambah lagi dengan pahala-pahala yang di dapat bila menjalankan percintaan secara islami yang mungkin belum banyak orang mengetahuinya. “Menurut saya, dari situ selain dapat tau bagaimana pandangan islam mengenai hubungan lawan jenis yang baik, bisa juga menambah referensi temen-temen terutama yang remaja mengenai mencintai menurut islam itu bagaimana,” tuturnya, Selasa (27/10/). [Senly /SDA]


6

WARTA KAMPUS

Jumat, 6 November 2020

OPINI

Edukasi UMS

Sinergikan Semangat Anti Korupsi di Perguruan Tinggi UMS, Koran Pabelan - Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadakan Web Seminar (Webinar) pendidikan anti korupsi secara daring. Acara tersebut mengusung tema “Membangun Sinergitas Civitas Akademika dalam Pemberantasan Korupsi”, Rabu (28/10).

G

iri Suprapdiono, selaku pembicara sekaligus Direktur Pendidikan Pelayanan Masyarakat KPK menjelaskan bahwa KPK terus mendorong terimplementasinya pendidi-

kan anti korupsi di jenjang perguruan tinggi. KPK bekerja sama dengan Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi agen-agen perubahan. “Penting untuk menanamkan pendidikan anti korupsi di jenjang perguruan tinggi, karena kebanyakan koruptor merupakan lulusan Sarjana (S-1), Magister (S-2) dan Doktor (S-3),” jelasnya, Rabu (28/10). Ia mengungkapkan, bahwa keberhasilan KPK sudah luar biasa dibandingkan negara lain. Prestasi yang ditorehkan KPK sudah baik, namun masyarakat masih beranggapan bahwa KPK be-

lum bekerja dengan maksimal karena banyaknya kasus korupsi di negeri ini. Suprapdiono juga menambahkan, bahwa pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi dapat dimulai dengan mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam diri sendiri, seperti kejujuran, kedisiplinan, good interpersonal skill, pengelolaan kehidupan yang baik, bekerja lebih keras dari yang lain dan kepemimpinan yang kuat. Pendidikan anti korusi di perguruan tinggi perlu melibatkan peran civitas akademika yang meliputi dosen dan mahasiswa. Mahasiswa harus mempunyai kesiapsiagaan untuk berdedikasi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. “Seorang

mahasiswa harus tahu tujuan hidupnya untuk apa, yang dicari mahasiswa adalah happines bukan pressure,” tambahnya. Rokhman Adi Putera Nugraha, salah seorang peserta webinar Fakultas Hukum UMS memberikan tanggapan terkait webinar pendidikan anti korupsi tersebut. Ia mengungkapkan, bahwa acara tersebut sangat memberikan manfaat tentang peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dan patut untuk diapresisasi. “Waktu dua jam untuk membahas penanganan kasus korupsi sangat kurang, lebih baik lagi kalau bisa dibuat model part, episode ataupun sejenisnya,” ungkapnya, Rabu (28/10). [Jannah, Kholisa/PL]

FH UMS

Lewat Ngobrol Pintar, Bekali Diri dari Serangan Cyber UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) UMS mengadakan kegiatan Ngobrol Pintar (Ngopi) secara daring. Acara tersebut mengusung tema “Rancangan UndangUndang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP) sebagai Perlindungan Data Pribadi di Dunia Digital terhadap Kejahatan Cyber”, Kamis (29/10).

U

fran Trisa, selaku Direktur Cyber Center for Law Studies FH Universitas Mataram sekaligus pembicara pertama mengungkapkan bahwa data pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu data yang bersifat umum dan ber-

sifat spesifik. Dalam data umum biasanya berisi data pribadi yang dikombinasi untuk mengidentifikasi seseorang. Namun, data sensitif seperti data medis sekarang ini sudah termasuk ke dalam data umum. “Data pribadi kita renta untuk dibobol atau dicuri, sehingga kita harus menjaga data diri karena negara tidak mampu menjaga sepenuhnya,” tuturnya, Kamis (29/10). Ia juga mengungkapkan bahwa, kejahatan di dunia maya berbeda dengan kejahatan tradisional. Dimana, kejahatan dunia maya tidak mengenal batas fisik, geografi dan dapat dilakukan hanya dengan sedikit usaha. “Kejahatan dunia maya lebih mudah dan lebih cepat dilakukan daripada ke-

jahatan tradisional,” imbuhnya. Sementara itu, Satriyo Wibowo selaku pembicara kedua mengungkapkan bahwa untuk memahami serangan cyber kita harus paham mengenai jaringan internet pada komputer hingga server. Serangan cyber juga mampu mengakibatkan social engineering mulai dari phising, vhising, hingga mining social media. Ia juga berpendapat seperti Ufran, dimana kita tidak bisa berharap kepada pemerintah atas data diri kita. Kita harus mengamankan data diri sendiri walaupun kelak sudah ada Undang-Undang (UU) PDP. “Karena data pribadi kita mayoritas statistik yang berarti jika sudah tercuri memiliki risiko besar terkena cyber,” ujar-

nya, Kamis (29/10). Safira El Ulya Wahid, salah seorang peserta Ngopi mengungkapkan bahwa acara tersebut mampu menambah wawasan atau informasi terhadap RUU PDP. Selain itu, ia juga mendapatkan informasi mengenai kejahatan di dunia maya yang mampu membuatnya berhati-hati supaya terhindar dari kejahatan hacker. “Materi yang diberikan sangat bermanfaat dan bagus, tetapi karena keterbatasan waktu tidak semua pertanyaan dari peserta terjawab oleh pembicara,” ungkapnya, Kamis (29/10). [Tian, Sabrina, Rifa/PL]

Jum’at, 6 November 2020

3

Peningkatan dan Perbaikan Fasilitas

U

niversitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebuah universitas swasta yang tidak asing lagi bagi warga Surakarta, perguruan tinggi dengan corak keislaman yang kental nan modern adalah ciri utama dari universitas ini. Perguruan tinggi yang sebelumnya dinamakan IKIP Muhammadiyah Surakarta, kemudian berubah menjadi sebuah Universitas itu berdiri pada 24 Oktober 1981, diprakarsai oleh seorang tokoh Muhammadiyah bernama Mohamad Djazman. Kini UMS baru saja menyelenggarakan acara Miladnya yang ke-62 tahun di Gedung Edutorium. Pada usianya yang menginjak 62 tahun itu, Universitas Muhammadiyah Surakarta sampai detik ini telah meraih beberapa pencapaian besar di antaranya yaitu; menjadi merk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik tingkat kota diberikan oleh Solopos, PTS terbaik tingkat Nasional diberikan oleh 4ICU, peraih 4 penghargaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) tingkat Jateng, dan tentunya masih banyak pencapaian lainnya yang tidak mungkin disebutkan semua. Namun, kendati demikian masih banyak mahasiswamahasiswa yang merasa tidak puas terhadap pencapaian yang kampus torehkan, selama perhatian kampus terhadap fasilitas masih kurang. Terlebih hal itu

merupakan fasilitas penunjang pembelajaran seperti kursi, proyektor, AC, LAB, dan lainnya yang masih banyak perlu diperbaiki bahkan ada yang sudah harus diganti. Juga persoalan mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) kampus karena tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan, serta kompetensi dosen yang tidak memenuhi standar yang ada, padahal hal-hal tersebut sangatlah penting untuk menjadi fokus utama suatu instansi pendidikan. Sebenarnya dari mahasiswa sendiri tidak begitu mempermasalahkan jika fasilitas kampus tidak begitu bagus, dengan catatan selama proses perkuliahan tidak terganggu. Tapi nyatanya dari fakta yang ada, fasilitas kampus masih banyak yang tidak layak, seperti adanya AC yang kurang berfungsi, kendala proyektor yang sering mati saat jam perkuliahan, kursi yang sudah rusak, alat LAB yang terbatas, dan masih banyak lagi hal lainnya yang serupa. Kembali ke pernyataan awal, tentu hal tersebut berdampak pada proses perkuliahan yang menjadi terganggu dan kami rasa akan lebih buruk lagi jika tidak segera diperbaiki, terlebih sekarang ini kampus mempunyai banyak kesempatan karena proses perkuliahan berjalan secara daring. Kemudian adalagi hal lain yang perlu dibahas yaitu terkait

Oleh Ilhamuddin Muqsith Mahasiswa Fakultas Agama Islam gedung baru UMS (Edutorium) yang diawal pembangunan menuai pro kontra di lingkup mahasiswa karena mengubah status lahan hijau menjadi mega proyek, belum lagi jika dilihat dari total anggaran yang dihabiskan sedikinya proyek Edutorium menyedot dana 284 Milyar rupiah. Dengan total anggaran yang sebegitu besarnya, pantas membuat gedung ini disebut sebagai gedung termegah se-Jawa Tengah. Tentunya terlepas dari itu semua kami berharap dengan dibangunnya gedung ini tak hanya menjadi sebuah ikonik universitas, melainkan dapat menjadi awal kebangkitan baru Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan demikian adanya beberapa permasalahan fasilitas kampus yang terus ada serta kurangnya SDA pengajar juga kecakapannya, membuat mahasiswa mempertanyakan kembali bagaimana UMS dapat meraih prestasi yang telah disebutkan dengan kondisi seperti itu dan apa langkah yang akan kampus

lakukan untuk membenahi itu semua. Sebab telah kita ketahui bersama bahwa sebuah lembaga survei perguruan tinggi untuk menentukan suatu penilaian sedikitnya memiliki beberapa standar yang harus dipenuhi misalnya seperti skala perbandingan dosen dan mahasiswa, jumlah publikasi jurnal ataupun karya tulis ilmiah tembus Scopus ataupun sinta, kemudian jumlah alumnus yang siap kerja tiap tahunnya dan lama waktu yang dibutuhkan, semua itu nantinya akan menjadi pertimbangan suatu lembaga survei perguruan tinggi dalam menentukan sebuah penilaian. Maka dari itu kami mewakili pikiran mahasiswa berharap Kampus segara melakukan perbaikan juga peningkatan, baik itu dalam hal Akademik berupa penambahan jumlah tenaga pengajar dan peningkatannya serta peningkatan non Akademik seperti perbaikan fasilitas kampus..

Jangan lupa baca

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


2

Jumat, 6 November 2020

Jumat, 6 November 2020

7

Editorial

Pertajam Kemampuan Melihat Realitas

Reporter: Dita, Senly, Lintang, Melisa, Nisa, Nur, Dina, Jannah, Kholisa, Tian, Sabrina, Rifaa. Fotografer: Editor: Panji, Sarah, Rio, Sifa Desain Artistik/Tata Letak: Abror, Esa, Sifa Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

R

ekomendasi Wakil Rektor I agar dosen membuat beberapa variasi soal dan bersifat analisis layak diapresiasi. Rekomendasi ini diusulkan untuk meminimalisasi kecurangan dalam pengerjaan soal eUTS yang dilangsungkan secara daring. Namun, sejumlah fakultas dapat membuat aturan sendiri menyesuaikan disiplin ilmu. Dan, seperti pengerjaan soal dalam waktu 120 menit di fakultas teknik dapat dikaji ulang. Kebijakan itu diluncurkan lantaran banyak ditemuinya lembar jawab hasil pengerjaan mahasiswa yang sama.

Kecurangan tersebut membuat dosen kesulitan memberikan nilai secara objektif. Pemberian soal secara variatif dan bersifat analisis juga akan menguji mahasiswa dalam membaca realitas sesuai disiplin ilmu. Mahasiswa dapat menawarkan gagasan dan pemikiran orisinal terhadap persoalan yang dihadapi. Sebenarnya soal analisis itu dapat diberikan sejak awal perkuliahan. Sehingga mahasiswa tak berkutat pada kemampuan kognitif. Dampak dari berdiam dirinya dalam kubangan semacam itu membuat mahasiswa maupun civitas akademika melupakan ta-

nggung jawab seorang intelektual, seperti tertuang pada Tridharma Perguruan Tinggi. Perlu kesadaran juga bagi seluruh warga kampus mengenali peran dan posisinya. Selain itu, butuh perluasan ruang-ruang diskusi untuk mengenali kepentingan dari berbagai pihak. Sehingga muncul kepercayaan antar warga kampus. Kampus, sebagai pencetak intelektual penerus bangsa, mampu melahirkan mahasiswa yang dapat memberikan sumbangsih yang dipertanyakan elite negeri akhir-akhir ini.

lpmpabelanums@gmail.com

Jangan lupa sertakan data diri, foto, dan kontak yang bisa di hubungi

Alhamdulillah masih bisa saling berbagi...

Adakan LKKMD Sebagai Pembentuk Jiwa Kepemimpinan

Sambungan Halaman 1 Minimalisasi Kecurangan...

Meski pandemi harus tetap produktif...

Bahasa Inggris memberikan tanggapan, bahwa e-UTS ini sangat tidak efektif, karena kemungkinan besar banyak mahasiswa yang akan mengerjakan tes dengan searching, sehingga dosen tidak tahu sudah sampai mana pencapaian pemahaman mahasiswa terkait materi yang diujikan.

Menjadi Entrepreneur di Era Digital Bisa belajar jadi pengusaha......

Prof Ruwet Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Dia juga menambahkan jika saja pelaksanaan UTS dilakukan secara luring, protokol kesehatan yang dapat dilakukan adalah penempatan duduk yang dibuat berjarak dan pergiliran waktu untuk mengerjakan tes. Ia menambahkan, bahwa kendala teknis lainnya yang kemungkinan besar muncul adalah

file soal yang tidak dapat dibuka. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya mahasiswa yang mengakses server dalam waktu yang bersamaan. Diharapkan dosen dapat memastikan para mahasiswanya bisa mengakses soal dengan lancar. Dan apabila ada kendala, teknisi diharapkan untuk segera membenahi server agar

mahasiswa tidak panik. "Harapannya semoga kendala-kendala teknis yang sering terjadi dapat diminimalisir. Dan sistem untuk pengerjaan soalnya dibuat agar mahasiswa bisa benar-benar menerapkan kejujuran," ujarnya, Kamis (29/10)..[RN]

ganisasi Mahasiswa (ORMAWA) dilakukan dalam dua periode dari Agustus sampai Desember 2020, sedangkan penyaluran gelombang I untuk 20 mahasiswa sudah dilakukan Senin, 26 Oktober 2020 berupa potongan SPP. “Kami masih menunggu konfirmasi dari pihak Badan Administrasi Keuangan (BAK) tentang hal kerjasamanya,” ujarnya Kamis, (29/10). Imam juga menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang berproses untuk menyiapkan gelombang II. Untuk kriteria khusus, mahasiswa harus benar-benar

terdampak secara ekonomi, penyelenggara juga akan memastikan ke Program Studi (Prodi) apa mahasiswa tersebut layak mendapatkan bantuan. Selain itu mahasiswa harus memenuhi persyaratan di antara lain ialah mahasiswa harus melampirkan surat keterangan tidak mampu, Kartu Hasil Studi (KHS), surat keterangan tidak menerima beasiswa, melampirkan slip gaji orang tua, dan jumlah anggota keluarga. “Jika gelombang I sudah mendapatkan bantuan ini, kami tidak akan menerima lagi untuk gelombang ke II nya,” jelas Imam.

Wanda Averillia, mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat selaku penerima program bantuan FIK Peduli berharap untuk program selama pandemi ini dapat digilir kepada mahasiswa lain yang juga membutuhkan. “Semoga untuk penerimanya bisa bergilir dan tidak ditujukan pada orang yg sama karena yang terkena dampak bukan cuma 20 orang tersebut, semoga bantuan ini meringankan biaya sks selama pandemi saat ini,” harapnya, (29/10).[RN]

Sambungan Halaman 1 Bantu SPP Mahasiswa...

Temuan baru, para peneliti berhasil mengukur satuan waktu tercepat bernama “Zeptosecond”, yaitu satuan waktu yang lebih cepat dari detik dan milidetik.” Sumber: @zona.ilmu

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.

QR Code http//www.pabelan-online.com

Ayo Kirimkan Tulisanmu ke

Bantu SPP Mahasiswa Terdampak Covid-19

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

F

IK mengadakan program baru selama pandemi saat ini yaitu bantuan program FIK peduli yang berlangsung selama tiga bulan terakhir ini. Bantuan dana berasal dari hasil donasi yang dikumpulkan oleh beberapa pihak. Imam Bagus Faisal, selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIK menerangkan bahwa bantuan tersebut berasal dari hasil donasi mahasiswa, dosen dan pihak fakultas sendiri. Ia menambahkan pengumpulan dana sampai penyaluran yang dihimpun oleh BEM dan Or-

[Melisa, Nisa/RN]


Harga Rp 1.000

Jumat, 6 November 2020

“Edisi Digital”

Jumat, 6 November 2020

Tahun 16/ No. 37

E-UTS

Minimalisasi Kecurangan, Dosen Disarankan Buat Soal Analisis Reporter: Nur Rohma, Dina Suci Ramadhani UMS, Koran Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) secara daring pada tanggal 9 sampai 21 November 2020. E-UTS dilakukan karena pertimbangan situasi terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan pelaksanaan kalender akademik 2020/2021.

M

uhammad Dai, Wakil Rektor I mengungkapkan bahwa kendala yang dialami saat e-UTS adalah tergantung dengan jaringan. Untuk mengantisipasi kendala jaringan dengan memberikan kesempatan pengerjaan ujian selama 24 jam. Ia juga menyebutkan bahwa UMS tidak menggunakan server lokal, namun menggunakan server dari provider Learning Ma-

nagement System (LSM) yaitu Schoology dan Open Learning, sehingga kemungkinan server down sangat kecil. Ia menjelaskan, bahwa pelaksanan e-UTS terdapat risiko kecurangan dalam pengerjaan soal. Untuk meminimalkan kecurangan, dosen disarankan membuat variasi soal secara acak dan menekankan soal yang mengarah dengan kemampuan analisis

bukan bersifat hafalan atau bersifat kognitif. “Soal lebih kepada analisis dan mengukur mahasiswa untuk berpikir pada level yang komprehensif atau lebih tinggi termasuk kepada kemampuan sintesis dari berbagai gagasan dan pemikiran,” tuturnya, Jumat (30/10). Mochammad Rayhan Rizki Romadhon, Ketua Angkatan 2019 Program Studi Pendidikan bersambung halaman 7

FIK Peduli

Bantu SPP Mahasiswa Terdampak Covid-19 Reporter: Melisa, Rhamadhani Nisa Alhanifa

Sumber : Freepik.com

8

UMS, Koran Pabelan – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berikan bantuan kepada beberapa mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tersebut diberikan berupa pemotongan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang diumumkan pada 26 Oktober 2020. bersambung halaman 7

Menjadi Entrepreneur di Era Digital

Lewat Ngobrol Pintar, Bekali Diri dari Serangan Cyber

Kenalkan Cinta Secara Syariat Islam Lewat Bincang Muslim Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.