Koran Pabelan Edisi 19 (Edisi Khusus Masta-PMB)

Page 1

8

Jumat, 31 Juli 2020

WARTA KAMPUS

Harga Rp 1000 “Edisi Digital”

Jumat, 31 Juli 2020

Tahun 16/ No. 19 Masta Daring

Pelaksanaan Masta IMM Diundur Reporter : Mulyani Adi Astutiatmaja

Ilustrasi: Freepik.com

UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan Masa Taaruf (Masta) Ikatan Mahasiswa Muhammaiyah (IMM) diundur, dari yang sedianya serentak dilaksanakan tanggal 10-15 Agustus menjadi tanggal 29-31 Agustus. Hal tersebut lantaran menyesuaikan pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) yang juga diundur.

S

elaku Ketua Panitia Pusat Masta IMM, Hafidz Rifai Pohan angkat bicara mengenai alasan pengunduran pelaksanaan Masta IMM. Berdasarkan hasil rapat koordinasi panitia pusat Masta IMM yang berlangsung pada tanggal 21 Juli 2020, memutuskan bahwa jadwal pelaksanaan Masta IMM UMS terpaksa harus diundur karena menyesuaikan penerimaan mahasiswa di per-

guruan tinggi negeri yang juga diundur. Hafidz juga menyampaikan, sebelumnya akan direncanakan akan ada Masta PMB gelombang kedua, namun melihat dari intensitas mahasiswa yang mendaftar dan registrasi belum mencapai target dari UMS, juga menjadi alasan pengunduran jadwal Masta. “Mengenai target UMS, kurang lebih 3.900-an seperti geBersambung pada halaman 7 ...

Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


2

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

7

Editorial

Maksimalkan Persiapan Masta

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati

Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Atma, Rika, Wike Fotografer: Sulkhan Editor: Lia, Rifqoh, Sukma Aji Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Panji, Rosa

Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat

P

elaksanaan Masta IMM mengalami pengunduran jadwal agar sesuai dengan masa penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Selain itu keputusan untuk mengundur kegiatan ini karena intensitas mahasiswa baru yang mendaftar dan registrasi belum mencapai target yang ditentukan universitas. Setelah Masta IMM, akan dilanjutkan oleh beberapa rangkaian acara Masta, yaitu Expo UKM dan Fakultaria. Keputusan untuk mengundur acara Masta IMM tentu akan berdampak pula pada rangkaian acara selanjutnya. Tidak hanya itu, kemungkinan pula rangkaian acara akan bertabrakan dengan jadwal dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021. Jika hal tersebut terjadi, tentu akan membebani mahasiswa baru dalam mengikuti kegiatan. Terlebih seluruh kegiatan dilakukan dengan media daring. Namun, keputusan pengunduran jadwal juga memiliki dampak baik bagi panitia pelaksanaan masta IMM maupun rangkaian acara lainnya. Sebab dengan demikian, panitia diberikan waktu yang lebih untuk dapat mempersiapkan jalannya acara dengan sebaik mungkin. Pergelaran kegiatan Masta tahun ini untuk

pertama kalinya dilakukan secara daring, yang tentunya memerlukan persiapan dan adaptasi yang lebih dalam dari acara yang dilakukan secara luring atau tatap muka. Segala aspek perlu diperhatikan guna tercapainya pelaksanaan yang minim terdapat kendala apapun. Sebab harapan utama dari diselenggarakannya rangkaian Masta ini adalah untuk memberikan pengalaman serupa bagi mahasiswa baru dari pelaksanaan di tahun sebelumnya. Pengemasan acara yang menarik menjadi kunci utama untuk membangkitkan ketertarikan mahasiswa baru untuk bergabung menjadi kader IMM. Dengan diberikannya waktu ekstra untuk persiapan kegiatan, tentunya hal ini harus dipergunakan dengan sebaikbaiknya. Pengemasan acara disiapkan dengan semenarik mungkin, segala teknis dan keperluan lainnya diperhatikan dengan teliti hingga ke hal yang terkecil. Pelaksanaan acara dengan media daring memang tidak mudah, namun apabila persiapan dilakukan dengan sungguh-sungguh maupun secara maksimal, maka hasil yang diinginkan tidak mungkin tidak didapatkan.

Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005

Pelaksanaan Masta IMM Diundur Yahhh... padahal udah gak sabar

Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa”

Jaringan Internet Jadi Kendala Mahasiswa Mengikuti Masta PMB Aduhh.. jaringan internet kurang bersahabat nih

UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Prof Ruwet QR Code http//www.pabelan-online.com

Tahun Ini Berhasil Raih Akreditasi A Alhamdulillah.. semoga bisa dipertahankan

Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang

Lockdown: area kampus dua Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta ditutup, Petugas Satuan Pengamanan (satpam) membukakan palang penutup gedung FT kepada seorang pengantar makanan. Sabtu (25/7)

Sambungan berita halaman 1 Pelaksanaan Masta...

lombang pertama. Karena Masta PBM diundur, maka imbasnya juga ke Masta IMM serta nanti ke expo dan Fakutaria Fakultas,” ungkapnya, Jumat (24/7). Terkait pelakanaan Masta IMM, Hafidz menuturkan akan memanfaatkan media vidio untuk penyampaian materi. Penanyangan materi dijadwalkan hanya berkisar sampai zuhur. Pada Masta daring (Dalam Jaringan-red) kali ini, terdapat perbedaan pelaksanaan yakni terletak pada metodenya, dimana penyampaian Masta sebelumnya dilakukan secara luar jaringan (luring) atau tatap muka, di tahun ini diharuskan daring. Meski demikian, ia tetap berharap Masta kali ini

informasi mapupun pengetahuan dapat tersampaikan dengan baik, juga bisa sebagai ajang pengenalan kepada mahasiswa baru. “Semoga Masta tahun ini sukses, dari Maba sendiri semoga memiliki pengetahuan dan keminatan untuk berkembang di Muhammdiyah,” tambahnya, Jumat (24/7). Dafa Pristian Ketua Masta IMM Fakultas Hukum UMS, mengatakan bahwa perkembangan registrasi mahasiswa pasca Masta PMB gelombang satu hanya bertambah 200 hingga 300 mahasiswa. Dengan pertimbangan tersebut, menurutnya, lebih baik Masta IMM diundur daripada melaksanakan sesuai jadwal

sebelumnya tetapi jumlah mahasiswa hanya sedikit. Ia juga berpendapat dengan diundurnya Masta IMM secara daring ini dapat dimanfaatkan oleh panitia untuk menyiapkan acara Masta IMM lebih matang, agar ditengah acara nanti tidak terdapat kendala sedikitpun. “Saya berharap pelaksanaan Masta IMM online dapat berjalan lancar tanpa ada kendala dan juga semoga untuk para peserta nanti bisa tertarik untuk untuk bergabung menjadi kader IMM,” tambahnya, Minggu (26/7). [LL]


6

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

3

Prodi Magister PGSD Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

Tahun Ini Berhasil Raih Akreditasi A UMS, Koran Pabelan - Salah satu Prodi Magister Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Pendidikan Dasar raih Akreditasi A setelah melakukan akreditasi dengan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan nilai akhir 370.

B

Aktivitas: Meramaikan kampus selagi masa pandemi, mahasiswa jalani kegiatan kampus sesuai protokol kesehatan. Beberapa mahasiswa sedang jalani aktivitas di taman Auditorium Moh. Djazman kampus satu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sabtu (25/7)

aru-baru ini, FKIP UMS menerima asesor dari BAN-PT untuk Prodi Magister Pendidikan Dasar. Akreditasi ini merupakan akreditasi pertama yang dilakukan dengan BAN-PT dan langsung berhasil meraih akreditasi A. Harun Joko Prayitno, selaku Dekan FKIP mengungkapkan bahwa dalam sa-

tu periode yang sama ada tiga prodi yang mendapat akreditasi A, yaitu S2 PGSD, S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, dan S3 Manajemen Pendidikan. Proses akreditasi ini dilakukan dengan dua penilian, yaitu penilaian dokumen dan penilaian lapangan secara daring pada tanggal 2-3 Juli 2020, dengan tujuh standar yang dinilai. “Seperti visi misi, sumber daya, kemahasiswaan, keuangan, luaran-luaran, tata kelola, dan tata pamong,” ujarnya, Senin (27/7). Harun mengungkapkan, jika saat ini hanya kurang mengejar Prodi PPG dan Magister Bahasa Inggris yang belum terakreditasi A. Untuk strategi kedepannya, akan terdapat penguatan yang jauh

lebih baik lagi jika semua prodi di FKIP sudah terakreditasi A. Diakhir wawancaranya, Harun berharap jika kedepannya pamor kelembagaan fakultas bisa menjadi lebih baik dan kemampuan dosen-dosen di dunia internasional juga menjadi lebih baik lagi. Mengungkapkan rasa bangga dengan prestasi yang telah dicapai Prodi Pendidikan Dasar, Yunita Ludfiana, salah satu mahasiswa PGSD mengaku ingin terus mengembangkan diri dan memotivasi diri agar terus belajar. “Supaya nantinya bisa bergabung dengan Prodi Magister Pendidikan Dasar UMS,” ungkapnya saat diwawancarai via WhatsApp, Minggu (26/7). [Wike/R]

Masta Daring

Jaringan Internet Jadi Kendala Mahasiswa Mengikuti Masta PMB UMS, Koran Pabelan – Sebagai antispasi persebaran pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), UMS mengadakan penyambutan mahasiswa baru secara daring. Namun, fasilitas dan jaringan internet menjadi salah satu kendala dalam mengikuti serangkaian kegiatan Masta PMB 2020.

S

elaku Ketua Masta, Choirul Amin menyampaikan bahwa jika terjadi kendala fasilitas dan jaringan internet pada mahasiswa baru. “Sebelum mengakses sebaiknya mencari lokasi yang sinyalnya kuat, misal ke kota kecamatan atau pusat kota,” ungkapnya, Jumat (24/7). Choiril juga mengatakan, bahwa jika

dalam empat hari mahasiswa masih berhalangan karena kendala fasilitas dan kuota internet, mahasiswa baru bisa mengikuti Masta PMB gelombang dua. Muhammad Adam Ilham Mizani, selaku aktivis kampus menyampaikan bahwa kebijakaan Masta secara daring saat pandemi Covid-19 menjadi keputusan tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Walaupun masih banyak pertimbangan yang harus dilakukan, seperti pertimbangan transformasi nilai Kemuhammadiyahan dan ke IMM-an yang bisa menjadi transformasi pengetahuan ke mahasiswa baru. Ia juga menyampaikan, bahwa dalam sesi penyampaian materi, pamateri diusahakan memiliki wawasan keilmuan yang mendalam sesuai kapasitas dan

kapabilitas, menyampaikan poin-poin yang lebih empiris, disampaikan melalui tampilan materi yang menarik, dan memberikan ruang diskusi dua arah. Lebih lanjut, Adam menyampaikan bahwa dengan adanya Masta daring ini, mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dan berinovasi dalam pemanfaaatan teknologi komunikasi yang lebih canggih, untuk bisa mengikuti pola komunikasi yang lebih modern. Ia berpesan, agar mahasiswa baru tetap semangat dalam situasi apapun dan memaksimalkan kesempatan dalam belajar mengenai Masta daring. “Temukan ilmu dan pengalaman baru dalam Masta daring,” ujarnya, Sabtu (25/7). [Rika/ R]

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat, Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

OPINI

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

5

Tanggung Jawab Akademik Perguruan Tinggi tidak maksimal. Bahkan kegiatan pengabdian masyarakat seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), magang, atau bentuk-bentuk penyulu-han juga harus mengalami transforma-si. Kampus harus mampu memilih konsep supaya tidak dianggap gagal karena kegiatan-kegiatan semacam itu tidak bisa terselenggara. Padahal proses perpindahan informasi, berbicara dan merespons, bisa menjadi sarana mahasiswa melihat potensi diri. Proses meningkatkan kecerdasan sosial juga terpaksa tidak bisa didapatkan lewat kegiatan di luar kelas. Jika sebelumnya mahasiswa bisa mendapat pengalaman sosial melalui kegiaan organisasi. Kini kondisinya juga tidak jauh berbeda. Tidak ada seminar-seminar yang bisa kita temui di Gedung Djazman, bertanya kepada panelis, atau sekadar menyimak jawabanjawaban mereka. Kita juga tidak lagi menemui seseorang yang secara menggebu-gebu memaparkan argumentasi di forum-forum dikusi. Tidak bisa melihat olah emosi lawan bicara, kemampuan menghargai dan toleransi seakan jalan di tempat. Kita terpaksa berpuasa atas nikmatnya mengonsumsi intelektualitas akal dan budi seseorang. Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi di poin ketiga, berupa penelitian, mungkin saja mengalami kecacatan. UMS mengeluarkan surat edaran yang diteruskan ke fakultas tentang instruksi penyesuaian pengerjaan skripsi menjadi literature review (bagi yang belum sama sekali melakukan pengambilan data). Lagi-lagi pandemi menyebabkan mahasiswa tidak bisa merasakan rintangan-rintangan ketika melakukan penelitian dan nantinya dalam mengolah data. Saya rasa pada tahap ini kemampuan problem solving mahasiswa akan diasah. Jika membandingkan proses pengerjaan literature review dengan skripsi, mungkin akan terasa menguntungkan bagi mahasiswa. Minimal secara ekonomi tidak perlu mengeluarkan biaya penelitian. Instruksi ini pun terkesan tidak bertanggung jawab. Tidak ada sosialisasi lebih lanjut terkait pengerjain literature review. Fakul-

Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

C

ovid-19 yang merebak di banyak wilayah masih berlangsung sampai saat ini. Virus sudah terdeteksi sejak akhir 2019 di Wuhan, Cina. Namun, baru bulan Maret virus tersebut terdeteksi di Indonesia. Hingga saat ini angka positif di Indonesia sudah mencapai 91.751 (23/07) dan dianggap masih belum mencapai puncak karena masih ada peningkatan kasus. Ditemukannya kasus pada pertengahan Maret kemudian menyebabkan aktivitas pendidikan perguruan tinggi secara langsung terhenti sampai saat ini. Pemberlakuan proses kegiatan belajar mengajar via daring juga berlaku di UMS. Sejak pertengahan Maret mahasiswa sudah tidak lagi duduk di ruang kelas untuk mendengarkan dosen. Proses belajar menjadi cukup duduk di depan laptop dan menyimak penyampaian lewat sarana telekonferensi. Beberapa bahkan hanya mendapatkan fasilitas pembelajaran berupa tugas dan dosen akan berharap saja supaya mahasiswa bisa memahai materi secara mandiri. Belum lagi aktivitas yang melibatkan visualisasi tinggi atau peragaan seperti misalnya mata kuliah praktikum. Mahasiswa tidak bisa menyentuh alat-alat penunjang profesi kelak. Tentu saja semua itu mustahil ditemui di rumah ataupun kos-kosan. Mahasiswa tidak bisa mendiskusikan hasil penelitian dari praktikum yang bisa mengasah logika dalam menghadapi permasalahan. Sebagai mahasiswa farmasi yang pernah merasakan sibuknya praktikum, saya merasa iba untuk menempatkan diri sebagai mereka yang tidak sempat merasakan alat uji semacam HPLC, Spektro-fotometer, dan GCMS. Pembelajaran daring tidak akan pernah cukup untuk menggantikan pengalaman bersentuhan langsung dengan alat-alat semacam itu, apalagi memberikan atmosfer laboratorium. Di tengah kondisi pandemi, pengalaman sosial pun turut surut. Seseorang menjadi terbatas dalam berinteraksi dengan manusia lain. Tak terkecuali kehidupan kampus, interaksi mahasiswa dengan dosen, satpam, penjaga kantin, dan banyak lagi civitas akademika, menjadi

Oleh : Afitasari Mulyafi Fakultas Farmasi

tas saya, baru mengadakan sosialisasi pada akhir Juni. Sedangkan instruksi keluar sejak bulan Maret. Tiga pilar Tri Darma Perguruan Tinggi menjadi cacat jika tidak diiringi dengan rasa tanggung jawab jajaran petinggi kampus dalam menyediakan fasilitas. Keputusan kampus yang memberikan potongan biaya SKS tidak cukup dianggap sebagai rasa tanggung jawab. Bahkan, jika tuntutan mahasiswa yang merasa nominal Rp200.000 masih terasa kurang akan dikabulkan untuk dinaikkan. Kampus dan mahasiswa seharusnya bisa melihat kebutuhan akademik sebagai calon sarjana yang menjadi serba tidak terpenuhi di tengah pandemi. Kewajiban mahasiswa untuk membayar biaya perkuliahan, tetapi juga menjadi kewajiban kampus untuk memberikan fasilitas yang mendukung. Pemotongan biaya SKS bukan satu-satunya jalan yang meloloskan kampus dari rasa tanggung jawab. Rujukan dari World Economic Forum (WEF), menyatakan bahwa perguruan tinggi semestinya (1) mengadopsi dan mengadaptasi kemajuan teknologi, (2) memahami perubahan bisnis dalam masyarakat, (3) mengembangkan spirit belajar sepanjang hayat, dan (4) memperkuat model pembelajaran berbasis aksi. Kampus bisa mengalokasikan keuangan untuk membekali para dosen dalam memberikan pengajaran secara virtual. Seterusnya, dosen bisa memaksimalkan proses belajar yang tidak hanya efektif dan interaktif, tetapi juga turut mempertimbangkan aksesibilitas, mengingat keterbatasan akses internet bagi sebagian mahasiswanya.

Cek Suhu: Seorang mahasiswa sedang melakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas Satuan Pengamanan (Satpam) UMS. Dilakukan bagi seluruh sivitas akademika sebelum memasuki kawasan Kampus, Sabtu (25/7)

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri yang biasa disebut RSGM Soelastri adalah Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut milik Universitas Muhammadiyah Surakarta dan saat ini merupakan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut kelas C satu-satunya yang ada di kota Surakarta. RSGM Soelastri menempati lahan seluas 1.524 M2. Lokasinya merupakan bekas Hotel Solo Inn yang dibangun ulang menjadi gedung dengan 10 lantai. Pencantuman nama Soelastri sebagai nama RSGM merupakan bentuk penghargaan kepada sosok Almarhumah Ibu Soelastri yang dikenal sebagai salah satu pendiri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam sejarah pendirian dan perkembangan UMS peran beliau sangat penting dalam membesarkan UMS hingga eksis sampai dengan saat ini.


4

OPINI

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

5

Tanggung Jawab Akademik Perguruan Tinggi tidak maksimal. Bahkan kegiatan pengabdian masyarakat seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), magang, atau bentuk-bentuk penyulu-han juga harus mengalami transforma-si. Kampus harus mampu memilih konsep supaya tidak dianggap gagal karena kegiatan-kegiatan semacam itu tidak bisa terselenggara. Padahal proses perpindahan informasi, berbicara dan merespons, bisa menjadi sarana mahasiswa melihat potensi diri. Proses meningkatkan kecerdasan sosial juga terpaksa tidak bisa didapatkan lewat kegiatan di luar kelas. Jika sebelumnya mahasiswa bisa mendapat pengalaman sosial melalui kegiaan organisasi. Kini kondisinya juga tidak jauh berbeda. Tidak ada seminar-seminar yang bisa kita temui di Gedung Djazman, bertanya kepada panelis, atau sekadar menyimak jawabanjawaban mereka. Kita juga tidak lagi menemui seseorang yang secara menggebu-gebu memaparkan argumentasi di forum-forum dikusi. Tidak bisa melihat olah emosi lawan bicara, kemampuan menghargai dan toleransi seakan jalan di tempat. Kita terpaksa berpuasa atas nikmatnya mengonsumsi intelektualitas akal dan budi seseorang. Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi di poin ketiga, berupa penelitian, mungkin saja mengalami kecacatan. UMS mengeluarkan surat edaran yang diteruskan ke fakultas tentang instruksi penyesuaian pengerjaan skripsi menjadi literature review (bagi yang belum sama sekali melakukan pengambilan data). Lagi-lagi pandemi menyebabkan mahasiswa tidak bisa merasakan rintangan-rintangan ketika melakukan penelitian dan nantinya dalam mengolah data. Saya rasa pada tahap ini kemampuan problem solving mahasiswa akan diasah. Jika membandingkan proses pengerjaan literature review dengan skripsi, mungkin akan terasa menguntungkan bagi mahasiswa. Minimal secara ekonomi tidak perlu mengeluarkan biaya penelitian. Instruksi ini pun terkesan tidak bertanggung jawab. Tidak ada sosialisasi lebih lanjut terkait pengerjain literature review. Fakul-

Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

C

ovid-19 yang merebak di banyak wilayah masih berlangsung sampai saat ini. Virus sudah terdeteksi sejak akhir 2019 di Wuhan, Cina. Namun, baru bulan Maret virus tersebut terdeteksi di Indonesia. Hingga saat ini angka positif di Indonesia sudah mencapai 91.751 (23/07) dan dianggap masih belum mencapai puncak karena masih ada peningkatan kasus. Ditemukannya kasus pada pertengahan Maret kemudian menyebabkan aktivitas pendidikan perguruan tinggi secara langsung terhenti sampai saat ini. Pemberlakuan proses kegiatan belajar mengajar via daring juga berlaku di UMS. Sejak pertengahan Maret mahasiswa sudah tidak lagi duduk di ruang kelas untuk mendengarkan dosen. Proses belajar menjadi cukup duduk di depan laptop dan menyimak penyampaian lewat sarana telekonferensi. Beberapa bahkan hanya mendapatkan fasilitas pembelajaran berupa tugas dan dosen akan berharap saja supaya mahasiswa bisa memahai materi secara mandiri. Belum lagi aktivitas yang melibatkan visualisasi tinggi atau peragaan seperti misalnya mata kuliah praktikum. Mahasiswa tidak bisa menyentuh alat-alat penunjang profesi kelak. Tentu saja semua itu mustahil ditemui di rumah ataupun kos-kosan. Mahasiswa tidak bisa mendiskusikan hasil penelitian dari praktikum yang bisa mengasah logika dalam menghadapi permasalahan. Sebagai mahasiswa farmasi yang pernah merasakan sibuknya praktikum, saya merasa iba untuk menempatkan diri sebagai mereka yang tidak sempat merasakan alat uji semacam HPLC, Spektro-fotometer, dan GCMS. Pembelajaran daring tidak akan pernah cukup untuk menggantikan pengalaman bersentuhan langsung dengan alat-alat semacam itu, apalagi memberikan atmosfer laboratorium. Di tengah kondisi pandemi, pengalaman sosial pun turut surut. Seseorang menjadi terbatas dalam berinteraksi dengan manusia lain. Tak terkecuali kehidupan kampus, interaksi mahasiswa dengan dosen, satpam, penjaga kantin, dan banyak lagi civitas akademika, menjadi

Oleh : Afitasari Mulyafi Fakultas Farmasi

tas saya, baru mengadakan sosialisasi pada akhir Juni. Sedangkan instruksi keluar sejak bulan Maret. Tiga pilar Tri Darma Perguruan Tinggi menjadi cacat jika tidak diiringi dengan rasa tanggung jawab jajaran petinggi kampus dalam menyediakan fasilitas. Keputusan kampus yang memberikan potongan biaya SKS tidak cukup dianggap sebagai rasa tanggung jawab. Bahkan, jika tuntutan mahasiswa yang merasa nominal Rp200.000 masih terasa kurang akan dikabulkan untuk dinaikkan. Kampus dan mahasiswa seharusnya bisa melihat kebutuhan akademik sebagai calon sarjana yang menjadi serba tidak terpenuhi di tengah pandemi. Kewajiban mahasiswa untuk membayar biaya perkuliahan, tetapi juga menjadi kewajiban kampus untuk memberikan fasilitas yang mendukung. Pemotongan biaya SKS bukan satu-satunya jalan yang meloloskan kampus dari rasa tanggung jawab. Rujukan dari World Economic Forum (WEF), menyatakan bahwa perguruan tinggi semestinya (1) mengadopsi dan mengadaptasi kemajuan teknologi, (2) memahami perubahan bisnis dalam masyarakat, (3) mengembangkan spirit belajar sepanjang hayat, dan (4) memperkuat model pembelajaran berbasis aksi. Kampus bisa mengalokasikan keuangan untuk membekali para dosen dalam memberikan pengajaran secara virtual. Seterusnya, dosen bisa memaksimalkan proses belajar yang tidak hanya efektif dan interaktif, tetapi juga turut mempertimbangkan aksesibilitas, mengingat keterbatasan akses internet bagi sebagian mahasiswanya.

Cek Suhu: Seorang mahasiswa sedang melakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas Satuan Pengamanan (Satpam) UMS. Dilakukan bagi seluruh sivitas akademika sebelum memasuki kawasan Kampus, Sabtu (25/7)

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri yang biasa disebut RSGM Soelastri adalah Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut milik Universitas Muhammadiyah Surakarta dan saat ini merupakan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut kelas C satu-satunya yang ada di kota Surakarta. RSGM Soelastri menempati lahan seluas 1.524 M2. Lokasinya merupakan bekas Hotel Solo Inn yang dibangun ulang menjadi gedung dengan 10 lantai. Pencantuman nama Soelastri sebagai nama RSGM merupakan bentuk penghargaan kepada sosok Almarhumah Ibu Soelastri yang dikenal sebagai salah satu pendiri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam sejarah pendirian dan perkembangan UMS peran beliau sangat penting dalam membesarkan UMS hingga eksis sampai dengan saat ini.


6

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

3

Prodi Magister PGSD Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

Tahun Ini Berhasil Raih Akreditasi A UMS, Koran Pabelan - Salah satu Prodi Magister Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Pendidikan Dasar raih Akreditasi A setelah melakukan akreditasi dengan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan nilai akhir 370.

B

Aktivitas: Meramaikan kampus selagi masa pandemi, mahasiswa jalani kegiatan kampus sesuai protokol kesehatan. Beberapa mahasiswa sedang jalani aktivitas di taman Auditorium Moh. Djazman kampus satu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sabtu (25/7)

aru-baru ini, FKIP UMS menerima asesor dari BAN-PT untuk Prodi Magister Pendidikan Dasar. Akreditasi ini merupakan akreditasi pertama yang dilakukan dengan BAN-PT dan langsung berhasil meraih akreditasi A. Harun Joko Prayitno, selaku Dekan FKIP mengungkapkan bahwa dalam sa-

tu periode yang sama ada tiga prodi yang mendapat akreditasi A, yaitu S2 PGSD, S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, dan S3 Manajemen Pendidikan. Proses akreditasi ini dilakukan dengan dua penilian, yaitu penilaian dokumen dan penilaian lapangan secara daring pada tanggal 2-3 Juli 2020, dengan tujuh standar yang dinilai. “Seperti visi misi, sumber daya, kemahasiswaan, keuangan, luaran-luaran, tata kelola, dan tata pamong,” ujarnya, Senin (27/7). Harun mengungkapkan, jika saat ini hanya kurang mengejar Prodi PPG dan Magister Bahasa Inggris yang belum terakreditasi A. Untuk strategi kedepannya, akan terdapat penguatan yang jauh

lebih baik lagi jika semua prodi di FKIP sudah terakreditasi A. Diakhir wawancaranya, Harun berharap jika kedepannya pamor kelembagaan fakultas bisa menjadi lebih baik dan kemampuan dosen-dosen di dunia internasional juga menjadi lebih baik lagi. Mengungkapkan rasa bangga dengan prestasi yang telah dicapai Prodi Pendidikan Dasar, Yunita Ludfiana, salah satu mahasiswa PGSD mengaku ingin terus mengembangkan diri dan memotivasi diri agar terus belajar. “Supaya nantinya bisa bergabung dengan Prodi Magister Pendidikan Dasar UMS,” ungkapnya saat diwawancarai via WhatsApp, Minggu (26/7). [Wike/R]

Masta Daring

Jaringan Internet Jadi Kendala Mahasiswa Mengikuti Masta PMB UMS, Koran Pabelan – Sebagai antispasi persebaran pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), UMS mengadakan penyambutan mahasiswa baru secara daring. Namun, fasilitas dan jaringan internet menjadi salah satu kendala dalam mengikuti serangkaian kegiatan Masta PMB 2020.

S

elaku Ketua Masta, Choirul Amin menyampaikan bahwa jika terjadi kendala fasilitas dan jaringan internet pada mahasiswa baru. “Sebelum mengakses sebaiknya mencari lokasi yang sinyalnya kuat, misal ke kota kecamatan atau pusat kota,” ungkapnya, Jumat (24/7). Choiril juga mengatakan, bahwa jika

dalam empat hari mahasiswa masih berhalangan karena kendala fasilitas dan kuota internet, mahasiswa baru bisa mengikuti Masta PMB gelombang dua. Muhammad Adam Ilham Mizani, selaku aktivis kampus menyampaikan bahwa kebijakaan Masta secara daring saat pandemi Covid-19 menjadi keputusan tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Walaupun masih banyak pertimbangan yang harus dilakukan, seperti pertimbangan transformasi nilai Kemuhammadiyahan dan ke IMM-an yang bisa menjadi transformasi pengetahuan ke mahasiswa baru. Ia juga menyampaikan, bahwa dalam sesi penyampaian materi, pamateri diusahakan memiliki wawasan keilmuan yang mendalam sesuai kapasitas dan

kapabilitas, menyampaikan poin-poin yang lebih empiris, disampaikan melalui tampilan materi yang menarik, dan memberikan ruang diskusi dua arah. Lebih lanjut, Adam menyampaikan bahwa dengan adanya Masta daring ini, mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dan berinovasi dalam pemanfaaatan teknologi komunikasi yang lebih canggih, untuk bisa mengikuti pola komunikasi yang lebih modern. Ia berpesan, agar mahasiswa baru tetap semangat dalam situasi apapun dan memaksimalkan kesempatan dalam belajar mengenai Masta daring. “Temukan ilmu dan pengalaman baru dalam Masta daring,” ujarnya, Sabtu (25/7). [Rika/ R]

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat, Kamu nggak akan kuat, Bro!


2

Jumat, 31 Juli 2020

Jumat, 31 Juli 2020

7

Editorial

Maksimalkan Persiapan Masta

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati

Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Atma, Rika, Wike Fotografer: Sulkhan Editor: Lia, Rifqoh, Sukma Aji Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Panji, Rosa

Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat

P

elaksanaan Masta IMM mengalami pengunduran jadwal agar sesuai dengan masa penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Selain itu keputusan untuk mengundur kegiatan ini karena intensitas mahasiswa baru yang mendaftar dan registrasi belum mencapai target yang ditentukan universitas. Setelah Masta IMM, akan dilanjutkan oleh beberapa rangkaian acara Masta, yaitu Expo UKM dan Fakultaria. Keputusan untuk mengundur acara Masta IMM tentu akan berdampak pula pada rangkaian acara selanjutnya. Tidak hanya itu, kemungkinan pula rangkaian acara akan bertabrakan dengan jadwal dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021. Jika hal tersebut terjadi, tentu akan membebani mahasiswa baru dalam mengikuti kegiatan. Terlebih seluruh kegiatan dilakukan dengan media daring. Namun, keputusan pengunduran jadwal juga memiliki dampak baik bagi panitia pelaksanaan masta IMM maupun rangkaian acara lainnya. Sebab dengan demikian, panitia diberikan waktu yang lebih untuk dapat mempersiapkan jalannya acara dengan sebaik mungkin. Pergelaran kegiatan Masta tahun ini untuk

pertama kalinya dilakukan secara daring, yang tentunya memerlukan persiapan dan adaptasi yang lebih dalam dari acara yang dilakukan secara luring atau tatap muka. Segala aspek perlu diperhatikan guna tercapainya pelaksanaan yang minim terdapat kendala apapun. Sebab harapan utama dari diselenggarakannya rangkaian Masta ini adalah untuk memberikan pengalaman serupa bagi mahasiswa baru dari pelaksanaan di tahun sebelumnya. Pengemasan acara yang menarik menjadi kunci utama untuk membangkitkan ketertarikan mahasiswa baru untuk bergabung menjadi kader IMM. Dengan diberikannya waktu ekstra untuk persiapan kegiatan, tentunya hal ini harus dipergunakan dengan sebaikbaiknya. Pengemasan acara disiapkan dengan semenarik mungkin, segala teknis dan keperluan lainnya diperhatikan dengan teliti hingga ke hal yang terkecil. Pelaksanaan acara dengan media daring memang tidak mudah, namun apabila persiapan dilakukan dengan sungguh-sungguh maupun secara maksimal, maka hasil yang diinginkan tidak mungkin tidak didapatkan.

Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005

Pelaksanaan Masta IMM Diundur Yahhh... padahal udah gak sabar

Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa”

Jaringan Internet Jadi Kendala Mahasiswa Mengikuti Masta PMB Aduhh.. jaringan internet kurang bersahabat nih

UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Prof Ruwet QR Code http//www.pabelan-online.com

Tahun Ini Berhasil Raih Akreditasi A Alhamdulillah.. semoga bisa dipertahankan

Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang

Lockdown: area kampus dua Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta ditutup, Petugas Satuan Pengamanan (satpam) membukakan palang penutup gedung FT kepada seorang pengantar makanan. Sabtu (25/7)

Sambungan berita halaman 1 Pelaksanaan Masta...

lombang pertama. Karena Masta PBM diundur, maka imbasnya juga ke Masta IMM serta nanti ke expo dan Fakutaria Fakultas,” ungkapnya, Jumat (24/7). Terkait pelakanaan Masta IMM, Hafidz menuturkan akan memanfaatkan media vidio untuk penyampaian materi. Penanyangan materi dijadwalkan hanya berkisar sampai zuhur. Pada Masta daring (Dalam Jaringan-red) kali ini, terdapat perbedaan pelaksanaan yakni terletak pada metodenya, dimana penyampaian Masta sebelumnya dilakukan secara luar jaringan (luring) atau tatap muka, di tahun ini diharuskan daring. Meski demikian, ia tetap berharap Masta kali ini

informasi mapupun pengetahuan dapat tersampaikan dengan baik, juga bisa sebagai ajang pengenalan kepada mahasiswa baru. “Semoga Masta tahun ini sukses, dari Maba sendiri semoga memiliki pengetahuan dan keminatan untuk berkembang di Muhammdiyah,” tambahnya, Jumat (24/7). Dafa Pristian Ketua Masta IMM Fakultas Hukum UMS, mengatakan bahwa perkembangan registrasi mahasiswa pasca Masta PMB gelombang satu hanya bertambah 200 hingga 300 mahasiswa. Dengan pertimbangan tersebut, menurutnya, lebih baik Masta IMM diundur daripada melaksanakan sesuai jadwal

sebelumnya tetapi jumlah mahasiswa hanya sedikit. Ia juga berpendapat dengan diundurnya Masta IMM secara daring ini dapat dimanfaatkan oleh panitia untuk menyiapkan acara Masta IMM lebih matang, agar ditengah acara nanti tidak terdapat kendala sedikitpun. “Saya berharap pelaksanaan Masta IMM online dapat berjalan lancar tanpa ada kendala dan juga semoga untuk para peserta nanti bisa tertarik untuk untuk bergabung menjadi kader IMM,” tambahnya, Minggu (26/7). [LL]


8

Jumat, 31 Juli 2020

WARTA KAMPUS

Harga Rp 1000 “Edisi Digital”

Jumat, 31 Juli 2020

Tahun 16/ No. 19 Masta Daring

Pelaksanaan Masta IMM Diundur Reporter : Mulyani Adi Astutiatmaja

Ilustrasi: Freepik.com

UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan Masa Taaruf (Masta) Ikatan Mahasiswa Muhammaiyah (IMM) diundur, dari yang sedianya serentak dilaksanakan tanggal 10-15 Agustus menjadi tanggal 29-31 Agustus. Hal tersebut lantaran menyesuaikan pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) yang juga diundur.

S

elaku Ketua Panitia Pusat Masta IMM, Hafidz Rifai Pohan angkat bicara mengenai alasan pengunduran pelaksanaan Masta IMM. Berdasarkan hasil rapat koordinasi panitia pusat Masta IMM yang berlangsung pada tanggal 21 Juli 2020, memutuskan bahwa jadwal pelaksanaan Masta IMM UMS terpaksa harus diundur karena menyesuaikan penerimaan mahasiswa di per-

guruan tinggi negeri yang juga diundur. Hafidz juga menyampaikan, sebelumnya akan direncanakan akan ada Masta PMB gelombang kedua, namun melihat dari intensitas mahasiswa yang mendaftar dan registrasi belum mencapai target dari UMS, juga menjadi alasan pengunduran jadwal Masta. “Mengenai target UMS, kurang lebih 3.900-an seperti geBersambung pada halaman 7 ...

Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.