Koran Pabelan Edisi 20 (Edisi Khusus Masta-PMB)

Page 1

8

Minggu, 2 Agustus 2020

Harga Rp 1000 “Edisi Digital”

Minggu, 2 Agustus 2020

Tahun 16/ No. 20

Ilustrasi: Frepick.com

UMS

UMS Duduki Peringkat 4 Nasional Reporter : Wahyu Agustina

UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) raih peringkat 4 Peguruan Tinggi Negeri (PTN) - Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. 15 tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) berhasil lolos mendapat-kan pendanaan dari Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).

D

alam kesempatan tersebut juga UMS sebagai PTS peraih insentif PKM-KT paling banyak seIndonesia yaitu dengan total Rp45.000.000 atau Rp3.000.000/tim. Hasil tersebut diumumkan pada tanggal 24 Juli 2020 melalui halaman https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/po rtal/pengumuman-insentif-pkm-kt-gfk-

tahun-2020/ Proses penyeleksian proposal judul PKM dilakukan secara ketat oleh UMS. Jumlah pengajuan judul proposal yang masuk sebanyak 402 judul, namun hanya ada 106 judul yang berhasil lolos seleksi universitas dan sebanyak 15 judul berhasil lolos mendapatkan pendanaan.

Ahmad Kholid Alghofari, Kepala Bagian Penalaran, Kreativitas, dan Softskill UMS, memberikan tanggapan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa UMS mempunyai daya saing yang tinggi. “Harapannya adalah PKM-KT nya bisa merata, tidak hanya PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) saja Bersambung pada halaman 7 ...

Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


2

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

7

Editorial

Upaya Mempertahankan Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati

Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Novali, Wahyu Agustina, Wulan Fotografer: Sulkhan Editor: Lia, Sifa, Sukma Aji Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Earleanne, Panji, Rosa

Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi

S

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa

UMS Duduki Peringkat 4 Nasional Alhamdulillah.. usaha tak mengkhianati hasil

Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

QR Code http//www.pabelan-online.com

sedari sekarang. PKM-KT sendiri tidak hanya terkait Artikel Ilmiah, namun juga terdapat PKM Gagasan Tertulis dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif. Kedua bagian PKM ini sangat diharapkan untuk bisa mendapatkan mahasiswa yang tertarik untuk mengajukan proposal judul yang dapat diajukan kepada Kemendikbud. Prestasi yang diukir oleh tim PKM yang sudah berhasil mendapatkan pendanaan, sudah sepatutnya untuk disebarkan ke lingkungan mahasiwa lain, agar dapat memotivasi untuk melanjutkan jejak yang sudah tercetak. Ketika mahasiswa berhasil, tidak hanya membanggakan diri dan keluarga. Namun, nama Universitas tempat mahasiswa tersebut menimba ilmu juga akan menjadi harum dan menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih perguruan tinggi. Sebaiknya pihak universitas dapat lebih menggaungkan, memberikan pengenalan, serta menampung sebanyak banyaknya mahasiswa yang ingin mengajukan proposal. Kesempatan selanjutnya, sistem yang menjadi kriteria penyeleksian juga perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, agar hasil yang didapat juga akan semakin meningkat.

Prof Ruwet

Ciptakan Inovasi Alat Kendali Traktor Sawah dengan Smartphone Waahh.. inovasi baru nih Lakukan Pelatihan Daring, Feedback Peserta Cukup Baik Menambah wawasan dan relasi nih

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang

ebanyak 15 tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKMKT) UMS berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud, sekaligus menjadikan yang terbanyak seIndonesia. Hal tersebut merupakan suatu pencapaian yang baik, dimana menunjukkan bahwa mahasiswa UMS mampu bersaing dengan mahasiswa dari universitas lain, terutama uni-versitas negeri yang memiliki nama besar. Pencapaian ini tidaklah lepas dari peran universitas yang secara ketat menerapkan kriteria dalam penyeleksian proposal PKM yang diajukan. Diberlakukannya kriteria penyeleksian yang ketat, berimbas terhadap mahasiswa yang melakukan pengajuan proposal, dimana hal tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat mengembangkan kreativitas. Setiap mahasiswa berpotensi untuk dapat memunculkan kreativitas, menjadi penerus selanjutnya yang dapat menerima pendanaan karena dianggap layak dan mengharumkan nama universitas. Untuk melatihnya, setiap mahasiswa dapat memanfaatkan organisasi maupun UKM yang terdapat di universitas yang dirasa dapat menjadi wadah melatih kreativitas. Lebih baik pula bila dimulai

Kebersihan: tetap jalani kebersihan dimasa pandemi, seorang petugas kebersihan sedang menyirmai tanaman di taman audit Djazman kampus satu dan seorang mahasiswa sedang beraktifitas. Sabtu (25/7).

Sambungan berita halaman 1 UMS Duduki Peringkat...

yang lolos didanai, tetapi juga PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKMGFK),” tambahnya, Sabtu (25/7). Yusakh Ivanovic, mahasiswa Teknik Industri UMS semester 8, salah satu mahasiswa yang berhasil lolos dalam pen-

danaan PKM-KT menyampaikan, dirinya juga tidak menyangka bahwa PKM yang lolos didanai semua dari prodinya. Ia mengharapkan agar kedepannya lebih ditingkatkan lagi terlebih dalam perihal kreativitas mahasiswa. “Saat ini kan sudah ada yang namanya UKM atau ke-

lompok belajar mahasiswa yang membahas masalah kreativitas mahasiswa, mungkin bisa lebih ditingkatkan dan dimasifkan untuk bisa lebih menjangkau luas ke mahasiswa semua,” tuturnya, Sabtu (25/7). [LL]

Ingin opininya dimuat di Koran Pabelan?

Suara Pabelanis Lpm Pabelan

@infopabelan lpmpabelan

+628584369xxxx (Mahasiswa FKI) Untuk semester depan itu kuliahnya online atau offline ya? Kok belum ada surat edaran lagi dari pihak kampus.

Kirim ke lpmpabelanums@gmail.com


6

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

Foto: Dokumen Pribadi/Koran Pabelan

Pelatihan: Dosen program studi PTI mengisi pelatihan daring yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 16 Karangasem dan diikuti oleh 24 peserta yang berisikan guru dan karyawan dari SD Muhammadiyah 16, Rabu (1/7). Lockdown: lockdown area kampus dua Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) seorang petugas Satuan Keamanan (SatPam) sedang berjaga depan Gedung Olah Raga (GOR UMS). Sabtu (25/7).

Mahasiswa Teknik Elektro

Ciptakan Inovasi Alat Kendali Traktor Sawah dengan Smartphone UMS, Koran Pabelan – Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kharisma Aji Satriyatama dan Arib Fadhil Nai’im berhasil menciptakan inovasi yaitu menjalankan traktor sawah menggunakan smartphone. Inovasi tersebut selesai pada semester genap lalu dan sudah dilakukan uji coba.

K

harisma mengatakan bahwa, pada inovasi ini dirinya berperan dalam menciptakan prototipe (tiruan-red) dari traktor sungguhan yang bisa dikendalikan jarak jauh dengan smart-

phone. Ia menjelaskan bahwa pada pengujian prototipe ini dirinya lebih menekankan pada jarak jangkauan, yaitu sejauh 100-200 meter dari pengguna smartphone tersebut. “Kesulitannya itu ada pada hal pengujian, di mana saya harus mencari lahan yang sekiranya bisa saya uji,” ujar Kharisma, Kamis (30/7). Dihubungi pada kesempatan yang sama, Arib mengatakan bahwa dalam pembuatan inovasi tersebut dirinya berperan dalam mengimplementasikan prototipe yang sudah dibuat sebelumnya untuk membuat mekanismenya pada traktor sungguhan. Ia menjelaskan, bahwa pada proses pengimplementasian ini sudah dilakukan uji coba yang dilakukan

di tanah biasa dengan jarak 50-100 meter. “Belum bisa dilakukan di persawahan karena waktu pengujian Selaku dosen pembimbing, Dedi Ary Prasetya mengatakan bahwa ide tersebut muncul setelah ada pemberitaan mengenai traktor yang dikendalikan mengenakan remote control. Ia beranggapan bahwa saat ini smartphone juga bisa dikenakan sebagai perangkat kendali pada traktor karena sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi. “Dengan tugas akhir yang berkaitan dengan pertanian seperti ini sedikit banyak akan membuat minat generasi muda tertarik untuk mengembangkan dunia pertanian kita,” harapnya, Kamis (30/7). [Novali/MR]

3

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat, Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

OPINI

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

5

Menjadi Mahasiswa Bermutu Bagaimana tidak, menjadi mahasiswa kurakura dapat menjadi jembatan banyak pencapaian gemilang dan para pembicara yang berjejer di depan tadi telah mengalami dan membuktikannya sendiri. Mulai dari mudah mendapat beasiswa karena memiliki peran aktif dalam keorganisasian, mengasah kemampuan menjadi pemimpin dan mengurusi banyak keperluan mahasiswa lain, memiliki nilai plus pada mata kuliah setiap pengampu, dan yang terpenting memiliki banyak relasi orang penting dan hebat untuk bekal pengalaman. Inilah yang membuat para maba terbelalak mata dan termotivasi untuk berlomba menjadi salah satu kura-kura di kampus. Namun banyak juga faktanya yang terlihat. Beberapa kura-kura ini hanya melabeli dirinya saja tanpa ada tindakan nyata dari ekspektasi-ekspektasi di atas. Begitulah dia yang hanya punya pakaian dinas harian dan juga nama tapi tidak menjadi si kura-kura yang juara. Maka jika dilihat dari sisi ini menjadi aktivis kampus bukanlah suatu hal yang membanggakan justru tidak diimbangi dengan banyak menyumbangkan tenaga dan pikiran di dalamnya. Sedangkan si kupu-kupu dia yang kuliah-pulang kuliah-pulang terdengar seperti tak bermutu memang karena hanya mengahabiskan masa kuliah di kampus dengan sekadar datang belajar bertatap muka dengan dosen juga teman-teman lalu pulang. Sedikit untuk dijabarkan memang, definisinya hanya seperti itu jika ditinjau dari satu sudut pandang. Hal ini mungkin sering ditemukan. Mereka yang memang kuliah lalu pulang tanpa melakukan banyak hal untuk menghabiskan waktu menyibukan diri, begitulah si kura-kura berperan menurut pengetahuan keumuman orang. Tapi ketahuilah si kupu-kupu ini bukan melulu tak bermutu banyak di antara mereka yang pulangnya untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat di luar kampus. Ada mereka yang berjualan memulai bisnis, ada juga yang

Oleh Syufi Rahmawati

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

M

enyelesaikan jenjang pendidikan menengah atas adalah satu permulaan memasuki fase menjadi lebih dewasa, mandiri, lebih kritis, dan idealis. Mulailah pergantian status pelajar yang disandang akan berubah menjadi mahasiswa. Siswa dengan gelar maha yang tertera di depannya menjadikan mahasiswa penuh dengan keilmuan, tatanan peradaban, luas pemikiran, juga segudang pengalaman. Pada titik inilah sebutan Maba (mahasiswa baru) pun akan disandang di almamateralmamater yang menjadi pilihan. Maba ini sebutan tahunan bagi mereka yang baru memulai lembaran catatan sejarah pendidikannya. Pada masa ini, para maba mengawali aktivitas akademik dengan rentetan-rentetan kegiatan masa pengenalan, masa taaruf, atau masa orientasi dengan almamater. Pada titik inilah mereka akan mulai mengenal banyak orang-orang hebat berpengaruh, dosen berprestasi, aktivis, pemikir ulung dan masih banyak lagi. Gambaran-gambaran latar belakang orangorang hebat ini pastilah akan berpengaruh dalam memotivasi diri, merencanakan titik tentu, dan menggambarkan peta perjalanan apa yang akan disusun ke depan. Pasti dari pesan yang disampaikan pada masa orientasi ini akan disebut istilah seperti kura-kura dan kupu-kupu. Kura-kura adalah istilah yang disandingkan kepada si mahasiswa yang rutinitas diisi dengan kuliah-rapat kuliah-rapat mereka ini si aktivis yang banyak mengahabiskan waktunya di organisasi-organisasi kampus, menyibukan dirinya dengan tumpukan laporan, memenuhi isi kepalanya dengan ideide cemerlang dan membentangkan sayapnya untuk memperbanyak relasi bersama orang-orang untuk bekal pengalaman. Ya, benar memang ketika si kura-kura ini di definisikan dan dilihat jejak kisahnya dari contoh orang-orang hebat yang berdiri bahkan berjejer di depan, menjadi si kura-kura di kampus sangatlah menjanjikan.

Fakutas Agama Islam

menjadi aktivis di kalangannya sendiri, ada pula yang sibuk menjadi penulis, pun mereka menjadi tenaga pendidik, dan masih banyak lagi si kupu-kupu yang nampak tak bermutu di kampus tapi punya peran besar di luar kampus. Tak selalu mereka pulang dari kuliah untuk sekadar merebahkan diri di rumah. Malah justru tanpa diketahui ternyata si kupukupu yang terlihat layu malah justru selangkah bahkan mungkin beberapa langkah lebih maju. Itulah gambaran si kura-kura dan si kupu-kupu dari sudut pandang lain. Keduanya memliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing asalkan dia mampu menmanfaatkan apa yang menjadi potensi dirinya agar menjadi apapun nantinya di lingkungan kampus dia tetaplah seseorang yang bermutu dengan renjananya masingmasing. Apapun yang menjadi titik tentu haruslah diimbangi dengan, be what you want to be, be the best as your ability tidak perlu menjadi orang lain untuk menentukan titik tentu jika itu bukan lahir dari dalam diri mu. Maka untuk para maba di manapun kalian berada, tempatkanlah diri kalian pada tempat yang tepat. Jadilah diri sendiri bersiaplah menjadi penentu di awal perjalanan menjadi mahasiswa ini. lihatlah lah dunia mu itu dari setiap sudut pandang karena dalam segala hal yang akan kau temukan terdapat persis kelebihan dan juga kekurangan. Jadi apapun yang kalian inginkan dan jadilah yang terbaik dalam setiap titik tentu itu. Jadilah si kura-kura yang benar benar juara jika itu renjanamu dan tak apa untuk menjadi kupu-kupu asalkan itu bermutu. Apapun pilihan mu itulah yang harus menjadi tanggung jawabmu.

Cek suhu: pengecekan suhu tubuh dengan Termogun bagi civitas akademika yang hendak memasuki area kampus. Petugas Satuan Keamanan (SatPam) sedang mengecek suhu salah satu civitas akademika yang hendak masuk. Sabtu (25/7).

PTI UMS

Lakukan Pelatihan Daring, Feedback Peserta Cukup Baik UMS, Koran Pabelan – Program studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengisi pelatihan daring di SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Pelatihan yang dilakukan pada 1 sampai 3 Juli 2020 diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 16 Karangasem.

B

eberapa dosen program studi PTI mengisi pelatihan daring yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 16 Karangasem dan diikuti oleh 24 peserta yg berisikan guru dan karyawan dari SD Muhammadiyah 16. Teknis pelatihan yakni berjalan selama tiga hari

tersebut, mengulas materi yang berbeda ditiap pertemuannya. Menanggapi hal tersebut, Ketua Prodi (Kaprodi) PTI, yakni Arif Setyawan, S.Kom., M.Eng juga mengatakan bahwa pelaihan ini bertujuan untuk pembekalan pada guru di sekolah Muhammadiyah yang menjadi mitra FKIP. Disisi lain juga dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam pembelajaran daring. Pelatihan yang dilakukan dirasa cukup efektif, karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami guru untuk melaksanakan pembelajaran. “Guru sekarang menjadi filter bagi peserta didik, karena sumber belajar siswa tidak terbatas dari guru saja. Searching Google semua tersedia. Namun

peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi.� Tuturnya saat dihubungi via WhatsApp, Senin (17/7). Selaku dosen PTI yang mengisi pelatihan, Diaz mengatakan bahwa feedback dari guru cukup baik. Setelah usai dari pelatihan, guru dan karyawan sangat antusias untuk mengimplementasikan materi yang di sampaikan. “Di era seperti ini, yang namanya proses pembelajaran ataupun metode dan alat pembelajaran berbeda dengan dahulu, makanya kita harus rajin rajin observasi dan mencari reverensi.� ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, Jum'at (28/7). [Wulan/MR]


4

OPINI

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

5

Menjadi Mahasiswa Bermutu Bagaimana tidak, menjadi mahasiswa kurakura dapat menjadi jembatan banyak pencapaian gemilang dan para pembicara yang berjejer di depan tadi telah mengalami dan membuktikannya sendiri. Mulai dari mudah mendapat beasiswa karena memiliki peran aktif dalam keorganisasian, mengasah kemampuan menjadi pemimpin dan mengurusi banyak keperluan mahasiswa lain, memiliki nilai plus pada mata kuliah setiap pengampu, dan yang terpenting memiliki banyak relasi orang penting dan hebat untuk bekal pengalaman. Inilah yang membuat para maba terbelalak mata dan termotivasi untuk berlomba menjadi salah satu kura-kura di kampus. Namun banyak juga faktanya yang terlihat. Beberapa kura-kura ini hanya melabeli dirinya saja tanpa ada tindakan nyata dari ekspektasi-ekspektasi di atas. Begitulah dia yang hanya punya pakaian dinas harian dan juga nama tapi tidak menjadi si kura-kura yang juara. Maka jika dilihat dari sisi ini menjadi aktivis kampus bukanlah suatu hal yang membanggakan justru tidak diimbangi dengan banyak menyumbangkan tenaga dan pikiran di dalamnya. Sedangkan si kupu-kupu dia yang kuliah-pulang kuliah-pulang terdengar seperti tak bermutu memang karena hanya mengahabiskan masa kuliah di kampus dengan sekadar datang belajar bertatap muka dengan dosen juga teman-teman lalu pulang. Sedikit untuk dijabarkan memang, definisinya hanya seperti itu jika ditinjau dari satu sudut pandang. Hal ini mungkin sering ditemukan. Mereka yang memang kuliah lalu pulang tanpa melakukan banyak hal untuk menghabiskan waktu menyibukan diri, begitulah si kura-kura berperan menurut pengetahuan keumuman orang. Tapi ketahuilah si kupu-kupu ini bukan melulu tak bermutu banyak di antara mereka yang pulangnya untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat di luar kampus. Ada mereka yang berjualan memulai bisnis, ada juga yang

Oleh Syufi Rahmawati

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

M

enyelesaikan jenjang pendidikan menengah atas adalah satu permulaan memasuki fase menjadi lebih dewasa, mandiri, lebih kritis, dan idealis. Mulailah pergantian status pelajar yang disandang akan berubah menjadi mahasiswa. Siswa dengan gelar maha yang tertera di depannya menjadikan mahasiswa penuh dengan keilmuan, tatanan peradaban, luas pemikiran, juga segudang pengalaman. Pada titik inilah sebutan Maba (mahasiswa baru) pun akan disandang di almamateralmamater yang menjadi pilihan. Maba ini sebutan tahunan bagi mereka yang baru memulai lembaran catatan sejarah pendidikannya. Pada masa ini, para maba mengawali aktivitas akademik dengan rentetan-rentetan kegiatan masa pengenalan, masa taaruf, atau masa orientasi dengan almamater. Pada titik inilah mereka akan mulai mengenal banyak orang-orang hebat berpengaruh, dosen berprestasi, aktivis, pemikir ulung dan masih banyak lagi. Gambaran-gambaran latar belakang orangorang hebat ini pastilah akan berpengaruh dalam memotivasi diri, merencanakan titik tentu, dan menggambarkan peta perjalanan apa yang akan disusun ke depan. Pasti dari pesan yang disampaikan pada masa orientasi ini akan disebut istilah seperti kura-kura dan kupu-kupu. Kura-kura adalah istilah yang disandingkan kepada si mahasiswa yang rutinitas diisi dengan kuliah-rapat kuliah-rapat mereka ini si aktivis yang banyak mengahabiskan waktunya di organisasi-organisasi kampus, menyibukan dirinya dengan tumpukan laporan, memenuhi isi kepalanya dengan ideide cemerlang dan membentangkan sayapnya untuk memperbanyak relasi bersama orang-orang untuk bekal pengalaman. Ya, benar memang ketika si kura-kura ini di definisikan dan dilihat jejak kisahnya dari contoh orang-orang hebat yang berdiri bahkan berjejer di depan, menjadi si kura-kura di kampus sangatlah menjanjikan.

Fakutas Agama Islam

menjadi aktivis di kalangannya sendiri, ada pula yang sibuk menjadi penulis, pun mereka menjadi tenaga pendidik, dan masih banyak lagi si kupu-kupu yang nampak tak bermutu di kampus tapi punya peran besar di luar kampus. Tak selalu mereka pulang dari kuliah untuk sekadar merebahkan diri di rumah. Malah justru tanpa diketahui ternyata si kupukupu yang terlihat layu malah justru selangkah bahkan mungkin beberapa langkah lebih maju. Itulah gambaran si kura-kura dan si kupu-kupu dari sudut pandang lain. Keduanya memliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing asalkan dia mampu menmanfaatkan apa yang menjadi potensi dirinya agar menjadi apapun nantinya di lingkungan kampus dia tetaplah seseorang yang bermutu dengan renjananya masingmasing. Apapun yang menjadi titik tentu haruslah diimbangi dengan, be what you want to be, be the best as your ability tidak perlu menjadi orang lain untuk menentukan titik tentu jika itu bukan lahir dari dalam diri mu. Maka untuk para maba di manapun kalian berada, tempatkanlah diri kalian pada tempat yang tepat. Jadilah diri sendiri bersiaplah menjadi penentu di awal perjalanan menjadi mahasiswa ini. lihatlah lah dunia mu itu dari setiap sudut pandang karena dalam segala hal yang akan kau temukan terdapat persis kelebihan dan juga kekurangan. Jadi apapun yang kalian inginkan dan jadilah yang terbaik dalam setiap titik tentu itu. Jadilah si kura-kura yang benar benar juara jika itu renjanamu dan tak apa untuk menjadi kupu-kupu asalkan itu bermutu. Apapun pilihan mu itulah yang harus menjadi tanggung jawabmu.

Cek suhu: pengecekan suhu tubuh dengan Termogun bagi civitas akademika yang hendak memasuki area kampus. Petugas Satuan Keamanan (SatPam) sedang mengecek suhu salah satu civitas akademika yang hendak masuk. Sabtu (25/7).

PTI UMS

Lakukan Pelatihan Daring, Feedback Peserta Cukup Baik UMS, Koran Pabelan – Program studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengisi pelatihan daring di SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Pelatihan yang dilakukan pada 1 sampai 3 Juli 2020 diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 16 Karangasem.

B

eberapa dosen program studi PTI mengisi pelatihan daring yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 16 Karangasem dan diikuti oleh 24 peserta yg berisikan guru dan karyawan dari SD Muhammadiyah 16. Teknis pelatihan yakni berjalan selama tiga hari

tersebut, mengulas materi yang berbeda ditiap pertemuannya. Menanggapi hal tersebut, Ketua Prodi (Kaprodi) PTI, yakni Arif Setyawan, S.Kom., M.Eng juga mengatakan bahwa pelaihan ini bertujuan untuk pembekalan pada guru di sekolah Muhammadiyah yang menjadi mitra FKIP. Disisi lain juga dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam pembelajaran daring. Pelatihan yang dilakukan dirasa cukup efektif, karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami guru untuk melaksanakan pembelajaran. “Guru sekarang menjadi filter bagi peserta didik, karena sumber belajar siswa tidak terbatas dari guru saja. Searching Google semua tersedia. Namun

peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi.� Tuturnya saat dihubungi via WhatsApp, Senin (17/7). Selaku dosen PTI yang mengisi pelatihan, Diaz mengatakan bahwa feedback dari guru cukup baik. Setelah usai dari pelatihan, guru dan karyawan sangat antusias untuk mengimplementasikan materi yang di sampaikan. “Di era seperti ini, yang namanya proses pembelajaran ataupun metode dan alat pembelajaran berbeda dengan dahulu, makanya kita harus rajin rajin observasi dan mencari reverensi.� ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, Jum'at (28/7). [Wulan/MR]


6

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

Foto: Dokumen Pribadi/Koran Pabelan

Pelatihan: Dosen program studi PTI mengisi pelatihan daring yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 16 Karangasem dan diikuti oleh 24 peserta yang berisikan guru dan karyawan dari SD Muhammadiyah 16, Rabu (1/7). Lockdown: lockdown area kampus dua Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) seorang petugas Satuan Keamanan (SatPam) sedang berjaga depan Gedung Olah Raga (GOR UMS). Sabtu (25/7).

Mahasiswa Teknik Elektro

Ciptakan Inovasi Alat Kendali Traktor Sawah dengan Smartphone UMS, Koran Pabelan – Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kharisma Aji Satriyatama dan Arib Fadhil Nai’im berhasil menciptakan inovasi yaitu menjalankan traktor sawah menggunakan smartphone. Inovasi tersebut selesai pada semester genap lalu dan sudah dilakukan uji coba.

K

harisma mengatakan bahwa, pada inovasi ini dirinya berperan dalam menciptakan prototipe (tiruan-red) dari traktor sungguhan yang bisa dikendalikan jarak jauh dengan smart-

phone. Ia menjelaskan bahwa pada pengujian prototipe ini dirinya lebih menekankan pada jarak jangkauan, yaitu sejauh 100-200 meter dari pengguna smartphone tersebut. “Kesulitannya itu ada pada hal pengujian, di mana saya harus mencari lahan yang sekiranya bisa saya uji,” ujar Kharisma, Kamis (30/7). Dihubungi pada kesempatan yang sama, Arib mengatakan bahwa dalam pembuatan inovasi tersebut dirinya berperan dalam mengimplementasikan prototipe yang sudah dibuat sebelumnya untuk membuat mekanismenya pada traktor sungguhan. Ia menjelaskan, bahwa pada proses pengimplementasian ini sudah dilakukan uji coba yang dilakukan

di tanah biasa dengan jarak 50-100 meter. “Belum bisa dilakukan di persawahan karena waktu pengujian Selaku dosen pembimbing, Dedi Ary Prasetya mengatakan bahwa ide tersebut muncul setelah ada pemberitaan mengenai traktor yang dikendalikan mengenakan remote control. Ia beranggapan bahwa saat ini smartphone juga bisa dikenakan sebagai perangkat kendali pada traktor karena sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi. “Dengan tugas akhir yang berkaitan dengan pertanian seperti ini sedikit banyak akan membuat minat generasi muda tertarik untuk mengembangkan dunia pertanian kita,” harapnya, Kamis (30/7). [Novali/MR]

3

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat, Kamu nggak akan kuat, Bro!


2

Minggu, 2 Agustus 2020

Minggu, 2 Agustus 2020

7

Editorial

Upaya Mempertahankan Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati

Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Novali, Wahyu Agustina, Wulan Fotografer: Sulkhan Editor: Lia, Sifa, Sukma Aji Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Earleanne, Panji, Rosa

Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi

S

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa

UMS Duduki Peringkat 4 Nasional Alhamdulillah.. usaha tak mengkhianati hasil

Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

QR Code http//www.pabelan-online.com

sedari sekarang. PKM-KT sendiri tidak hanya terkait Artikel Ilmiah, namun juga terdapat PKM Gagasan Tertulis dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif. Kedua bagian PKM ini sangat diharapkan untuk bisa mendapatkan mahasiswa yang tertarik untuk mengajukan proposal judul yang dapat diajukan kepada Kemendikbud. Prestasi yang diukir oleh tim PKM yang sudah berhasil mendapatkan pendanaan, sudah sepatutnya untuk disebarkan ke lingkungan mahasiwa lain, agar dapat memotivasi untuk melanjutkan jejak yang sudah tercetak. Ketika mahasiswa berhasil, tidak hanya membanggakan diri dan keluarga. Namun, nama Universitas tempat mahasiswa tersebut menimba ilmu juga akan menjadi harum dan menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih perguruan tinggi. Sebaiknya pihak universitas dapat lebih menggaungkan, memberikan pengenalan, serta menampung sebanyak banyaknya mahasiswa yang ingin mengajukan proposal. Kesempatan selanjutnya, sistem yang menjadi kriteria penyeleksian juga perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, agar hasil yang didapat juga akan semakin meningkat.

Prof Ruwet

Ciptakan Inovasi Alat Kendali Traktor Sawah dengan Smartphone Waahh.. inovasi baru nih Lakukan Pelatihan Daring, Feedback Peserta Cukup Baik Menambah wawasan dan relasi nih

Foto: Sulkhan Fajar A/Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang

ebanyak 15 tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKMKT) UMS berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud, sekaligus menjadikan yang terbanyak seIndonesia. Hal tersebut merupakan suatu pencapaian yang baik, dimana menunjukkan bahwa mahasiswa UMS mampu bersaing dengan mahasiswa dari universitas lain, terutama uni-versitas negeri yang memiliki nama besar. Pencapaian ini tidaklah lepas dari peran universitas yang secara ketat menerapkan kriteria dalam penyeleksian proposal PKM yang diajukan. Diberlakukannya kriteria penyeleksian yang ketat, berimbas terhadap mahasiswa yang melakukan pengajuan proposal, dimana hal tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat mengembangkan kreativitas. Setiap mahasiswa berpotensi untuk dapat memunculkan kreativitas, menjadi penerus selanjutnya yang dapat menerima pendanaan karena dianggap layak dan mengharumkan nama universitas. Untuk melatihnya, setiap mahasiswa dapat memanfaatkan organisasi maupun UKM yang terdapat di universitas yang dirasa dapat menjadi wadah melatih kreativitas. Lebih baik pula bila dimulai

Kebersihan: tetap jalani kebersihan dimasa pandemi, seorang petugas kebersihan sedang menyirmai tanaman di taman audit Djazman kampus satu dan seorang mahasiswa sedang beraktifitas. Sabtu (25/7).

Sambungan berita halaman 1 UMS Duduki Peringkat...

yang lolos didanai, tetapi juga PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKMGFK),” tambahnya, Sabtu (25/7). Yusakh Ivanovic, mahasiswa Teknik Industri UMS semester 8, salah satu mahasiswa yang berhasil lolos dalam pen-

danaan PKM-KT menyampaikan, dirinya juga tidak menyangka bahwa PKM yang lolos didanai semua dari prodinya. Ia mengharapkan agar kedepannya lebih ditingkatkan lagi terlebih dalam perihal kreativitas mahasiswa. “Saat ini kan sudah ada yang namanya UKM atau ke-

lompok belajar mahasiswa yang membahas masalah kreativitas mahasiswa, mungkin bisa lebih ditingkatkan dan dimasifkan untuk bisa lebih menjangkau luas ke mahasiswa semua,” tuturnya, Sabtu (25/7). [LL]

Ingin opininya dimuat di Koran Pabelan?

Suara Pabelanis Lpm Pabelan

@infopabelan lpmpabelan

+628584369xxxx (Mahasiswa FKI) Untuk semester depan itu kuliahnya online atau offline ya? Kok belum ada surat edaran lagi dari pihak kampus.

Kirim ke lpmpabelanums@gmail.com


8

Minggu, 2 Agustus 2020

Harga Rp 1000 “Edisi Digital”

Minggu, 2 Agustus 2020

Tahun 16/ No. 20

Ilustrasi: Frepick.com

UMS

UMS Duduki Peringkat 4 Nasional Reporter : Wahyu Agustina

UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) raih peringkat 4 Peguruan Tinggi Negeri (PTN) - Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. 15 tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) berhasil lolos mendapat-kan pendanaan dari Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).

D

alam kesempatan tersebut juga UMS sebagai PTS peraih insentif PKM-KT paling banyak seIndonesia yaitu dengan total Rp45.000.000 atau Rp3.000.000/tim. Hasil tersebut diumumkan pada tanggal 24 Juli 2020 melalui halaman https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/po rtal/pengumuman-insentif-pkm-kt-gfk-

tahun-2020/ Proses penyeleksian proposal judul PKM dilakukan secara ketat oleh UMS. Jumlah pengajuan judul proposal yang masuk sebanyak 402 judul, namun hanya ada 106 judul yang berhasil lolos seleksi universitas dan sebanyak 15 judul berhasil lolos mendapatkan pendanaan.

Ahmad Kholid Alghofari, Kepala Bagian Penalaran, Kreativitas, dan Softskill UMS, memberikan tanggapan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa UMS mempunyai daya saing yang tinggi. “Harapannya adalah PKM-KT nya bisa merata, tidak hanya PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) saja Bersambung pada halaman 7 ...

Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.