8
Jumat, 7 Agustus 2020
Harga Rp 1000 “Edisi Digital�
Jumat, 7 Agustus 2020
Tahun 16/ No. 21 Mahasiswa FEB
Keluhkan Pelayanan Surat Magang Yang Terhambat Reporter : Mg_Harries Eki dan Mg_Dita Fitria
Ilustrasi: freepik.com
UMS,Koran Pabelan - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dibuat resah dengan kebijakan fakultas yang dinilai merugikan beberapa mahasiswa. Hal ini didasari pada penutupan pelayanan surat magang oleh pihak Fakultas FEB dikarenakan wabah pandemi Covid-19.
S
elaku Wakil Dekan 1 FEB UMS, Anton Agus Setyawan menyatakan bahwa pihak fakultas masih harus mengevaluasi sesuai dengan perkembangan penerapan "new normal" secara bertahap. Alasan utama yang mendasari keputusan ini adalah untuk memperkecil kemungkinan mahasiswa menjadi sarana penularan atau tertular
Covid-19. Beberapa mitra yang bekerjasama dengan FEB UMS juga meminta agar program magang dihentikan karena alasan sistem kerja yang mereka terapkan adalah Work From Home (WFH) dan mensiasati penerapan protokol kesehatan. "Kita tidak mau mengirim mahasiswa magang dengan resiko tertular COVID-19 atau malah menulari mi-
tra magang." Ungkapnya, Rabu (30/7). Ia juga memaparkan secara lebih lanjut, bahwa program magang ini bukanlah syarat kelulusan. Agenda Magang hanya bersifat sebagai salah satu aspek dari nilai mata kuliah keterampilan berkehidupan dan bukanlah menjadi tolok ukur mahasiswa harus meBersambung pada halaman 7 ...
Iklan dan Langganan:08975020889 SMS Suara Pabelanis: 085790223518
2
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
Jumat, 7 Agustus 2020
7
Editorial
Informasi Layanan Pengganti
Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Mg_Harries, Mg_Dita, Mg_Amal, Mg_Tasya, Mg_Indah, Mg_Izzul Fotografer: Yovi Editor: Sarah, April, Panji Desain Artistik/Tata Letak: Chandra, Panji
Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati
lah satu aspek dari nilai mata kuliah keterampilan berkehidupan itu. Fakultas juga tentu dapat melihat penurunan bisnis perusahaan mitra kerja sebagai wujud lesunya kegiatan ekonomi. Penurunan itu tak boleh hanya dijadikan pemakluman adanya pandemi. Tetapi otoritas fakultas dan kampus harus dapat juga merunut dampaknya terhadap mahasiswa dari segala sisi. Seperti yang mahasiswa keluhkan, kampus harus bisa segera memperkirakan segala program yang akan disesuaikan. Program penyesuaian atau pengganti harus dapat diakses bagi seluruh mahasiswa, agar tak tambah terbebani di masa pandemi.
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan
Pemimpin Umum: M. Sukma Aji
P
enutupan pelayanan surat magang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu dampak pandemi yang tidak hanya dirasakan mahasiswa, tetapi juga dirasakan pihak fakultas, dan mitra magang. Alasannya, mitra magang menerapkan sistem kerja dari rumah dan dari pihak fakultas tidak ingin mahasiswa beresiko tertular atau masuk dalam rantai penyebaran. Fakultas perlu menyosialisasikan penutupan layanan surat magang ini pada mahasiswa secara menyeluruh. Serta mencari dan memberikan akses kegiatan keterampilan lainnya sebagai pengganti program magang. Agar mahasiswa dapat merencanakan sa-
Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi
Upacara - Peserta sumpah profesi ners yang hadir di Auditorium Moh. Djazman tetap melalakukan protokol kesehatan dengan jaga jarak, memakai masker, dan faceshield, Selasa (4/8).
Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo
Keluhkan Pelayanan Surat Magang Yang Terhambat Gimana nih.. kok jadi kayak gini
Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W.
Jadwal Fakultaria Diundur ke Bulan September Sayang sekali.. kok diundur-undur gini
Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan
Prof Ruwet
Sesuaikan Situasi Eksternal di Luar Kampus, Masta PMB Diundur Padahal udah gak sabar ikut nih
No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-
Suara Pabelanis Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (085 727 880 116) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.
mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Lpm Pabelan
@infopabelan
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
lpmpabelan QR Code http//www.pabelan-online.com
Sambungan berita halaman 1 Mahasiswa harus me...
laksanakannya. “Magang bisa diganti dengan keikutsertaan mahasiswa dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ataupun lomba yang nilainya setara dengan poin nilai dari kegiatan magang.” Tuturnya. Ia menambahkan, bahwa pihak FEB juga tidak bisa memaksakan apa yang telah menjadi keputusan dari mitra magang. Apalagi melihat banyaknya penurunan bisnis yang dialami oleh
perusahaan membuat program magang untuk sementara waktu harus diberhentikan dulu. “Kami juga tidak ingin menyusahkan mereka.” Pungkasnya. Maulana, Mahasiswa FEB semester 7 mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya kebijakan tersebut. Hal ini dikarenakan ia yang telah mengajukan proposal magang harus menerima keputusan pencabutan
izin dikarenakan kebijakan ini. "Mungkin FEB bisa lebih baik lagi dalam pengambilan keputusan, soalnya dalam situasi seperti ini ketika kampus meliburkan mahasiswa dari awal pihak kampus juga harusnya bisa memperkirakan apa saja yang menjadi dampak COVID-19 ini.” Ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis, (30/7). [AADK]
Ingin opininya dimuat di Koran Pabelan?
Kirim ke lpmpabelanums@gmail.com
6
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
OPINI
Jumat, 7 Agustus 2020
3
Libur adalah Kata Kerja
E
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan Sumpah Profesi - Usai melakukan upacara sumpah profesi ners, peserta sumpah beserta Rektor dan Kepala Prodi melakukan foto bersama di Auditorium Moh. Djazman, Selasa (4/8).
Fakultaria
Jadwal Fakultaria Diundur ke Bulan September UMS, Koran Pabelan - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengubah jadwal Fakultaria yang semula pada tanggal 24-29 Agustus menjadi 3-5 September 2020. Acara tersebut akan dilaksanakan serentak secara daring, Kamis (30/7).
A
li Mustofa, selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) mengatakan, bahwa alasan dari pengunduran jadwal Masta Fakultaria belum dikatahui secara pasti. Ia mengetahui kabar jadwal Masta Fakultaria diundur berdasarkan jadwal One Day Service (ODS) UMS yang baru a-
kan berakhir pada tanggal 22 Agustus 2020. “Kemarin saya dengar pengunduran timeline itu karena mengikuti ODS, tapi aku belum mendapatkan informasi resmi dari pihak universitas soal alasan pengunduran timeline itu,” ujar Ali, Kamis (30/7). Terkait hal tersebut, salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Muhammad Aji Nugroho berpendapat bahwa seluruh kegiatan yang mengalami pengunduran sejak adanya pandemi memiliki dampak besar terhadap setiap organisasi, dimana program kerja yang sudah disusun dengan matang di awal periode, akhirnya diubah maupun bisa jadi tidak terlaksana pada periode ini.
Mengenai jadwal Fakultaria yang juga terkena imbas dari jadwal rangkaian masta yang diundur, ia merasa setuju sebab menurutnya tujuan dari acara Fakultaria bukan hanya sebuah kegiatan rutin tahunan atau hanya sebatas proker (program kerja-red), tetapi juga sebagai ajang perkenalan dan silaturahmi dengan teman- teman baru seangkatan dan kepada pimpinan fakultas serta keluarga tingkat prodi. “Sebaiknya kegiatan Masta, Fakultaria online ini dipersiapkan dengan matang. Sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat dicapai secara maksimal,” ujarnya, Rabu (29/7). [Mg_Amal, Mg_Anas Tasya/SDA,WA]
ntri “Libur” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) masuk kategori kata kerja (verba). Artinya bebas dari bekerja atau masuk sekolah. Berlibur berarti juga pergi bersenang-senang, bersantai-santai, dan sebagainya menghabiskan waktu libur; bervakansi. Libur menjelma kata terindah bagi mereka para pekerja, buruh, karyawan dan tak lupa mahasiswa. Karena dengan libur berarti mereka bisa jeda dari rutinitas kerja yang meletihkan. Bagi mahasiswa rantau atau mereka yang harus kuliah sambil indekos libur menjadi hal ditungutunggu. Karena pada masa ini, waktu bisa mereka habiskan pergi bervakansi bersama keluarga, mengunjungi handai tolan, atau sekadar istirahat di rumah. Semua mahasiswa mendambakan menikmati liburan diisi dengan kegiatan yang menyenangkan. Masa libur mempunyai manfaat menyegarkan kembali pikiran-pikiran yang lumayan terkuras dari padatnya aktivitas. Bahkan pada era media sosial ini, bisa jadi liburan sebagai gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan primer. Namun bagaimana makna libur dari sudut pandang mereka mahasiswa tipe organisatoris, aktivis, dan akademis? Makna libur akan sedikit bergeser bagi ketiga tipe mahaiswa tersebut dengan segala jenis kegiatan yang mereka jalankan. Menarik ketika kaleidoskop membahas semasa liburan UMS peralihan dari semester genap ke gasal tahun ini bagi ketiga tipe mahasiswa tadi. Di antara ketiga tipe mahasiswa di atas mereka mempunyai jatah libur yang cukup panjang meski tidak sepanjang masa libur kampus di sekitarnya. Jatah libur yang diberikan kampus kepada ketiga tipe mahasiswa berbeda dengan mahasiswa umumnya. Dari fakta lapangan yang saya lihat, di UMS sendiri dari
ketiga tipe ini memang memiliki kegiatan pada masa libur baik di kampus maupun di luar kampus. Di saat mungkin di luar ketiga tipe ini as-yik menikmati masa liburnya. Bagi mereka mahasiswa organisatoris masa liburan ini menjadi padat dengan berbagai rapat dan kegiatan. Selesainya Ujian Akhir Semester (UAS) mereka langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru, tentu via daring. Mengingat kampus yang masih membatasi akses bagi para mahasiswa ini dalam berkumpul. Penerimaan mahasiswa baru menjadi ajang bagi setiap ormawa dalam merekrut anggota. Mereka harus mengonsep perekrutan secara daring. Tipe mahasiswa orga-nisatoris saat ini disibukan dengan bagaimana mengemas secara persuasif perekrutan, karena perekrutan jemput bola tidak mungkin. Di sisi lain juga menjalankan proker tahunan. Selanjutnya mahasiswa aktivis, yang umumnya kita ketahui mereka adalah garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan teman sejawat. Menengok ke belakang mahasiswa ini masih bergerilya dalam aksi-aksinya. Bahkan ketika minggu UAS berlangsung pun mereka tetap berdemonstrasi untuk memperjuangkan apa yang mereka anggap benar. Mahasiswa aktivis dalam masa liburnya juga terus mengawal dan mengkritisi kebijakan yang memberatkan masyarakat. Libur di tengah pandemi mereka masih aktif dalam menjalankan aksi di media sosial. Setidaknya bagi mereka perjuangan kudu dilakukan hingga akhir dan selesai. Tipe terakhir, mahasiswa akademis. Nampaknya mahasiswa yang mendapat julukan “anak kesayangan
Oleh M. Sukma Aji Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dosen” pada masa libur seperti ini tengah mengerja-kan penelitian, LPJ, asistensi dan seba-gainya. Menarik, karena jatah liburnya juga masih diisi kegiatan-kegiatan produktif seperti kedua tipe mahasiswa sebelumnya. Mahasiswa akademis selain membantu dosen mereka juga mengikuti pelatihan dan kursus untuk menambah pengetahuan dan keterampi-lannya. Bagi mereka masa libur adalah masa ketika mereka dapat menambah jurnal terpublikasi dan pengabdian kepada masyarakat. Dari ketiga tipe maha-siswa tadi tipe akademisi paling getol dalam mengisi liburan dengan aktivitas keilmuaannya. Tidak ada distingsi mana kegiatan yang terbaik antara ketiga kegiatan mahasiswa organisatoris, aktivis, atau akademis selama masa libur. Mereka memiliki fokus dan tujuan masing-masing dalam mengaktualisasikan diri. Bahkan di luar ketiga tipe mahasiswa itu, selama mahasiswa tidak membenamkan dirinya dalam bermalas-malasan sepanjang jeda libur semester ini itulah selangkah lebih baik. Mahasiswa yang berpikir libur jeda semester berarti juga mandek dari pekerjaan kuliah maupun di luar itu, sejatinya adalah ia yang tidak tanggung jawab atas diri sendiri. Jangan lupa untuk kalian ketiga tipe mahasiswa ini untuk selalu aktif dalam kegiatan yang kalian pilih. Karena tak sedikit juga dari kalian yang meninggalkan tanggung jawab hanya karena jeda libur. Kesimpulan dari premis ini, tak selamanya jeda libur membuat kalian berhenti dan melupakan tanggung jawab sosial. Libur bukan berarti untuk terus menghabiskan waktu bermalas-malasan, karena libur adalah kata kerja.
4
Jumat, 7 Agustus 2020
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
5
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan
Biro IT - Kru Biro IT sedang menjalankan tugasnya mengatur jalannya upacara secara Daring (dalam jaringan) di Auditorium Moh. Djazman, Selasa (4/8).
Masta-PMB UMS
Sesuaikan Situasi Eksternal di Luar Kampus, Masta PMB Diundur UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengundur jadwal kegiatan Masa Ta’aruf dan Penyambutan Mahasiswa Baru (Masta-PMB) gelombang II untuk mahasiswa baru. Hal ini merupakan langkah adaptasi terhadap situasi eksternal yang ada di luar kampus.
C
hoirul Amin, selaku Bagian Kemahasiswaan membenarkan bahwa jadwal Masta-PMB gelombang II mengalami kemunduran dari yang telah ditetapkan. Ia menyebut bahwa pengunduran jadwal Masta-PMB untuk mahasiswa baru menyesuaikan situasi eksternal di luar kampus UMS. “Hal ini karena, para perguruan tinggi negeri mengundurkan jadwal penerima-
an mahasiswa baru mereka,” ungkapnya, Selasa (28/7). Terkait alasan tersebut, Choirul Amin menyebut UMS bertujuan menyesuaikan pendaftaran mahasiswa baru sesuai di perguruan tinggi negeri. Hal ini juga untuk mewadahi membludaknya pendaftar UMS, setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Jadi, jika perguruan tinggi negeri jadwal kegi-atannya mundur maka UMS juga ikut mundur. Mengingat pendaftaran mahasiswa baru di tahun lalu, Choirul Amin mengungkapkan bahwa tren di tahun lalu pendaftar UMS akan membludak sesaat setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri, artinya penambahan
mahasiswa baru UMS akan signifikan. “Jika Masta-PMB tidak dapat menyesuaikan pengunduran jadwal tersebut berarti harus ada gelombang baru untuk mahasiswa baru setelah perguruan tinggi negeri tutup, itu jadi tidak efisien," terangnya, Selasa (28/7). Fahriza Hilmi, salah seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengatakan bahwa, pengunduran kegiatan Masta-PMB ini merupakan salah satu momen menggodok kembali dengan platform yang ada dari evaluasi kemarin. "Sebab, pikirku Masta-PMB ini tidak sekadar eksistensi semata tapi juga tetap melihat esensi dari Masta walau secara daring," ujarnya, Selasa (28/7). [Mg_Indah, Mg_Izzul/PL]
4
Jumat, 7 Agustus 2020
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
5
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan
Biro IT - Kru Biro IT sedang menjalankan tugasnya mengatur jalannya upacara secara Daring (dalam jaringan) di Auditorium Moh. Djazman, Selasa (4/8).
Masta-PMB UMS
Sesuaikan Situasi Eksternal di Luar Kampus, Masta PMB Diundur UMS, Koran Pabelan – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengundur jadwal kegiatan Masa Ta’aruf dan Penyambutan Mahasiswa Baru (Masta-PMB) gelombang II untuk mahasiswa baru. Hal ini merupakan langkah adaptasi terhadap situasi eksternal yang ada di luar kampus.
C
hoirul Amin, selaku Bagian Kemahasiswaan membenarkan bahwa jadwal Masta-PMB gelombang II mengalami kemunduran dari yang telah ditetapkan. Ia menyebut bahwa pengunduran jadwal Masta-PMB untuk mahasiswa baru menyesuaikan situasi eksternal di luar kampus UMS. “Hal ini karena, para perguruan tinggi negeri mengundurkan jadwal penerima-
an mahasiswa baru mereka,” ungkapnya, Selasa (28/7). Terkait alasan tersebut, Choirul Amin menyebut UMS bertujuan menyesuaikan pendaftaran mahasiswa baru sesuai di perguruan tinggi negeri. Hal ini juga untuk mewadahi membludaknya pendaftar UMS, setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Jadi, jika perguruan tinggi negeri jadwal kegi-atannya mundur maka UMS juga ikut mundur. Mengingat pendaftaran mahasiswa baru di tahun lalu, Choirul Amin mengungkapkan bahwa tren di tahun lalu pendaftar UMS akan membludak sesaat setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri, artinya penambahan
mahasiswa baru UMS akan signifikan. “Jika Masta-PMB tidak dapat menyesuaikan pengunduran jadwal tersebut berarti harus ada gelombang baru untuk mahasiswa baru setelah perguruan tinggi negeri tutup, itu jadi tidak efisien," terangnya, Selasa (28/7). Fahriza Hilmi, salah seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengatakan bahwa, pengunduran kegiatan Masta-PMB ini merupakan salah satu momen menggodok kembali dengan platform yang ada dari evaluasi kemarin. "Sebab, pikirku Masta-PMB ini tidak sekadar eksistensi semata tapi juga tetap melihat esensi dari Masta walau secara daring," ujarnya, Selasa (28/7). [Mg_Indah, Mg_Izzul/PL]
6
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
OPINI
Jumat, 7 Agustus 2020
3
Libur adalah Kata Kerja
E
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan Sumpah Profesi - Usai melakukan upacara sumpah profesi ners, peserta sumpah beserta Rektor dan Kepala Prodi melakukan foto bersama di Auditorium Moh. Djazman, Selasa (4/8).
Fakultaria
Jadwal Fakultaria Diundur ke Bulan September UMS, Koran Pabelan - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengubah jadwal Fakultaria yang semula pada tanggal 24-29 Agustus menjadi 3-5 September 2020. Acara tersebut akan dilaksanakan serentak secara daring, Kamis (30/7).
A
li Mustofa, selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) mengatakan, bahwa alasan dari pengunduran jadwal Masta Fakultaria belum dikatahui secara pasti. Ia mengetahui kabar jadwal Masta Fakultaria diundur berdasarkan jadwal One Day Service (ODS) UMS yang baru a-
kan berakhir pada tanggal 22 Agustus 2020. “Kemarin saya dengar pengunduran timeline itu karena mengikuti ODS, tapi aku belum mendapatkan informasi resmi dari pihak universitas soal alasan pengunduran timeline itu,” ujar Ali, Kamis (30/7). Terkait hal tersebut, salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Muhammad Aji Nugroho berpendapat bahwa seluruh kegiatan yang mengalami pengunduran sejak adanya pandemi memiliki dampak besar terhadap setiap organisasi, dimana program kerja yang sudah disusun dengan matang di awal periode, akhirnya diubah maupun bisa jadi tidak terlaksana pada periode ini.
Mengenai jadwal Fakultaria yang juga terkena imbas dari jadwal rangkaian masta yang diundur, ia merasa setuju sebab menurutnya tujuan dari acara Fakultaria bukan hanya sebuah kegiatan rutin tahunan atau hanya sebatas proker (program kerja-red), tetapi juga sebagai ajang perkenalan dan silaturahmi dengan teman- teman baru seangkatan dan kepada pimpinan fakultas serta keluarga tingkat prodi. “Sebaiknya kegiatan Masta, Fakultaria online ini dipersiapkan dengan matang. Sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat dicapai secara maksimal,” ujarnya, Rabu (29/7). [Mg_Amal, Mg_Anas Tasya/SDA,WA]
ntri “Libur” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) masuk kategori kata kerja (verba). Artinya bebas dari bekerja atau masuk sekolah. Berlibur berarti juga pergi bersenang-senang, bersantai-santai, dan sebagainya menghabiskan waktu libur; bervakansi. Libur menjelma kata terindah bagi mereka para pekerja, buruh, karyawan dan tak lupa mahasiswa. Karena dengan libur berarti mereka bisa jeda dari rutinitas kerja yang meletihkan. Bagi mahasiswa rantau atau mereka yang harus kuliah sambil indekos libur menjadi hal ditungutunggu. Karena pada masa ini, waktu bisa mereka habiskan pergi bervakansi bersama keluarga, mengunjungi handai tolan, atau sekadar istirahat di rumah. Semua mahasiswa mendambakan menikmati liburan diisi dengan kegiatan yang menyenangkan. Masa libur mempunyai manfaat menyegarkan kembali pikiran-pikiran yang lumayan terkuras dari padatnya aktivitas. Bahkan pada era media sosial ini, bisa jadi liburan sebagai gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan primer. Namun bagaimana makna libur dari sudut pandang mereka mahasiswa tipe organisatoris, aktivis, dan akademis? Makna libur akan sedikit bergeser bagi ketiga tipe mahaiswa tersebut dengan segala jenis kegiatan yang mereka jalankan. Menarik ketika kaleidoskop membahas semasa liburan UMS peralihan dari semester genap ke gasal tahun ini bagi ketiga tipe mahasiswa tadi. Di antara ketiga tipe mahasiswa di atas mereka mempunyai jatah libur yang cukup panjang meski tidak sepanjang masa libur kampus di sekitarnya. Jatah libur yang diberikan kampus kepada ketiga tipe mahasiswa berbeda dengan mahasiswa umumnya. Dari fakta lapangan yang saya lihat, di UMS sendiri dari
ketiga tipe ini memang memiliki kegiatan pada masa libur baik di kampus maupun di luar kampus. Di saat mungkin di luar ketiga tipe ini as-yik menikmati masa liburnya. Bagi mereka mahasiswa organisatoris masa liburan ini menjadi padat dengan berbagai rapat dan kegiatan. Selesainya Ujian Akhir Semester (UAS) mereka langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru, tentu via daring. Mengingat kampus yang masih membatasi akses bagi para mahasiswa ini dalam berkumpul. Penerimaan mahasiswa baru menjadi ajang bagi setiap ormawa dalam merekrut anggota. Mereka harus mengonsep perekrutan secara daring. Tipe mahasiswa orga-nisatoris saat ini disibukan dengan bagaimana mengemas secara persuasif perekrutan, karena perekrutan jemput bola tidak mungkin. Di sisi lain juga menjalankan proker tahunan. Selanjutnya mahasiswa aktivis, yang umumnya kita ketahui mereka adalah garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan teman sejawat. Menengok ke belakang mahasiswa ini masih bergerilya dalam aksi-aksinya. Bahkan ketika minggu UAS berlangsung pun mereka tetap berdemonstrasi untuk memperjuangkan apa yang mereka anggap benar. Mahasiswa aktivis dalam masa liburnya juga terus mengawal dan mengkritisi kebijakan yang memberatkan masyarakat. Libur di tengah pandemi mereka masih aktif dalam menjalankan aksi di media sosial. Setidaknya bagi mereka perjuangan kudu dilakukan hingga akhir dan selesai. Tipe terakhir, mahasiswa akademis. Nampaknya mahasiswa yang mendapat julukan “anak kesayangan
Oleh M. Sukma Aji Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dosen” pada masa libur seperti ini tengah mengerja-kan penelitian, LPJ, asistensi dan seba-gainya. Menarik, karena jatah liburnya juga masih diisi kegiatan-kegiatan produktif seperti kedua tipe mahasiswa sebelumnya. Mahasiswa akademis selain membantu dosen mereka juga mengikuti pelatihan dan kursus untuk menambah pengetahuan dan keterampi-lannya. Bagi mereka masa libur adalah masa ketika mereka dapat menambah jurnal terpublikasi dan pengabdian kepada masyarakat. Dari ketiga tipe maha-siswa tadi tipe akademisi paling getol dalam mengisi liburan dengan aktivitas keilmuaannya. Tidak ada distingsi mana kegiatan yang terbaik antara ketiga kegiatan mahasiswa organisatoris, aktivis, atau akademis selama masa libur. Mereka memiliki fokus dan tujuan masing-masing dalam mengaktualisasikan diri. Bahkan di luar ketiga tipe mahasiswa itu, selama mahasiswa tidak membenamkan dirinya dalam bermalas-malasan sepanjang jeda libur semester ini itulah selangkah lebih baik. Mahasiswa yang berpikir libur jeda semester berarti juga mandek dari pekerjaan kuliah maupun di luar itu, sejatinya adalah ia yang tidak tanggung jawab atas diri sendiri. Jangan lupa untuk kalian ketiga tipe mahasiswa ini untuk selalu aktif dalam kegiatan yang kalian pilih. Karena tak sedikit juga dari kalian yang meninggalkan tanggung jawab hanya karena jeda libur. Kesimpulan dari premis ini, tak selamanya jeda libur membuat kalian berhenti dan melupakan tanggung jawab sosial. Libur bukan berarti untuk terus menghabiskan waktu bermalas-malasan, karena libur adalah kata kerja.
2
WARTA KAMPUS
Jumat, 7 Agustus 2020
Jumat, 7 Agustus 2020
7
Editorial
Informasi Layanan Pengganti
Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Mg_Harries, Mg_Dita, Mg_Amal, Mg_Tasya, Mg_Indah, Mg_Izzul Fotografer: Yovi Editor: Sarah, April, Panji Desain Artistik/Tata Letak: Chandra, Panji
Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati
lah satu aspek dari nilai mata kuliah keterampilan berkehidupan itu. Fakultas juga tentu dapat melihat penurunan bisnis perusahaan mitra kerja sebagai wujud lesunya kegiatan ekonomi. Penurunan itu tak boleh hanya dijadikan pemakluman adanya pandemi. Tetapi otoritas fakultas dan kampus harus dapat juga merunut dampaknya terhadap mahasiswa dari segala sisi. Seperti yang mahasiswa keluhkan, kampus harus bisa segera memperkirakan segala program yang akan disesuaikan. Program penyesuaian atau pengganti harus dapat diakses bagi seluruh mahasiswa, agar tak tambah terbebani di masa pandemi.
Foto: Yovi Annang/Koran Pabelan
Pemimpin Umum: M. Sukma Aji
P
enutupan pelayanan surat magang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu dampak pandemi yang tidak hanya dirasakan mahasiswa, tetapi juga dirasakan pihak fakultas, dan mitra magang. Alasannya, mitra magang menerapkan sistem kerja dari rumah dan dari pihak fakultas tidak ingin mahasiswa beresiko tertular atau masuk dalam rantai penyebaran. Fakultas perlu menyosialisasikan penutupan layanan surat magang ini pada mahasiswa secara menyeluruh. Serta mencari dan memberikan akses kegiatan keterampilan lainnya sebagai pengganti program magang. Agar mahasiswa dapat merencanakan sa-
Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi
Upacara - Peserta sumpah profesi ners yang hadir di Auditorium Moh. Djazman tetap melalakukan protokol kesehatan dengan jaga jarak, memakai masker, dan faceshield, Selasa (4/8).
Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo
Keluhkan Pelayanan Surat Magang Yang Terhambat Gimana nih.. kok jadi kayak gini
Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W.
Jadwal Fakultaria Diundur ke Bulan September Sayang sekali.. kok diundur-undur gini
Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan
Prof Ruwet
Sesuaikan Situasi Eksternal di Luar Kampus, Masta PMB Diundur Padahal udah gak sabar ikut nih
No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-
Suara Pabelanis Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (085 727 880 116) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.
mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Lpm Pabelan
@infopabelan
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
lpmpabelan QR Code http//www.pabelan-online.com
Sambungan berita halaman 1 Mahasiswa harus me...
laksanakannya. “Magang bisa diganti dengan keikutsertaan mahasiswa dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ataupun lomba yang nilainya setara dengan poin nilai dari kegiatan magang.” Tuturnya. Ia menambahkan, bahwa pihak FEB juga tidak bisa memaksakan apa yang telah menjadi keputusan dari mitra magang. Apalagi melihat banyaknya penurunan bisnis yang dialami oleh
perusahaan membuat program magang untuk sementara waktu harus diberhentikan dulu. “Kami juga tidak ingin menyusahkan mereka.” Pungkasnya. Maulana, Mahasiswa FEB semester 7 mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya kebijakan tersebut. Hal ini dikarenakan ia yang telah mengajukan proposal magang harus menerima keputusan pencabutan
izin dikarenakan kebijakan ini. "Mungkin FEB bisa lebih baik lagi dalam pengambilan keputusan, soalnya dalam situasi seperti ini ketika kampus meliburkan mahasiswa dari awal pihak kampus juga harusnya bisa memperkirakan apa saja yang menjadi dampak COVID-19 ini.” Ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis, (30/7). [AADK]
Ingin opininya dimuat di Koran Pabelan?
Kirim ke lpmpabelanums@gmail.com
8
Jumat, 7 Agustus 2020
Harga Rp 1000 “Edisi Digital�
Jumat, 7 Agustus 2020
Tahun 16/ No. 21 Mahasiswa FEB
Keluhkan Pelayanan Surat Magang Yang Terhambat Reporter : Mg_Harries Eki dan Mg_Dita Fitria
Ilustrasi: freepik.com
UMS,Koran Pabelan - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dibuat resah dengan kebijakan fakultas yang dinilai merugikan beberapa mahasiswa. Hal ini didasari pada penutupan pelayanan surat magang oleh pihak Fakultas FEB dikarenakan wabah pandemi Covid-19.
S
elaku Wakil Dekan 1 FEB UMS, Anton Agus Setyawan menyatakan bahwa pihak fakultas masih harus mengevaluasi sesuai dengan perkembangan penerapan "new normal" secara bertahap. Alasan utama yang mendasari keputusan ini adalah untuk memperkecil kemungkinan mahasiswa menjadi sarana penularan atau tertular
Covid-19. Beberapa mitra yang bekerjasama dengan FEB UMS juga meminta agar program magang dihentikan karena alasan sistem kerja yang mereka terapkan adalah Work From Home (WFH) dan mensiasati penerapan protokol kesehatan. "Kita tidak mau mengirim mahasiswa magang dengan resiko tertular COVID-19 atau malah menulari mi-
tra magang." Ungkapnya, Rabu (30/7). Ia juga memaparkan secara lebih lanjut, bahwa program magang ini bukanlah syarat kelulusan. Agenda Magang hanya bersifat sebagai salah satu aspek dari nilai mata kuliah keterampilan berkehidupan dan bukanlah menjadi tolok ukur mahasiswa harus meBersambung pada halaman 7 ...
Iklan dan Langganan:08975020889 SMS Suara Pabelanis: 085790223518