8
Senin, 24 Agustus 2020
Harga Rp 1000 “Edisi Digital�
Senin, 24 Agustus 2020
Tahun 16/ No. 25 Baitul Arqam Daring
Jaringan jadi Kendala Peserta Reporter : Anastasya dan Nur Rohma
Ilustrasi: Deny/Koran Pabelan
UMS, Koran Pabelan – Adanya pandemi Covid-19 membuat Baitul Arqam 2020 dilakukan secara daring, hal tersebut mengakibatkan beberapa mahasiswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran serta adanya kendala dalam sistem pembelajaran dan sinyal internet.
A
lfian Makruf Nur Sholehudin, salah seorang Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika mengungkapkan, bahwa sistem pembelajaran selama ia mengikuti Baitul Arqam secara daring dengan menggunakan aplikasi WhatsApp dan Facebook sesuai
jadwal yang telah diberikan. Ia juga mengungkapkan, bahwa saat pembelajaran berlangsung mahasiswa dituntut untuk aktif dalam bertanya maupun menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh fasilitator guna mendapatkan nilai keaktifan. Selain as-
pek nilai keaktifan, Baitul Arqam juga menggunakan nilai Post Test atau ujian akhir Baitul Arqam. Ia juga menyatakan bahwa waktu pengerjaan ujian kurang jelas sehingga banyak mahasiswa mengerjakan ujian melebihi waktu yang diBersambung pada halaman 7 ...
Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989
2
Senin, 24 Agustus 2020
Minggu, 24 Agustus 2020
7
Editorial
Pembenahan BA daring Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Alifia, Anastasya, Gardena, Indah, Izzul, Nur Rohma Fotografer: Akhdan Editor: Panji, Rio, Sifa Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Aji Tirto
Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi
B
aitul Arqam merupakan serangkaian pembelajaran mengenai islam dan kemuhammadiyahan yang dilakukan selama empat hari berturut-turut di pondok muhammadiyah hajjah nuriyah shabran UMS dan dilakukan selama dua kali, di semester satu dan dua. Namun, pada tahun ini kegiatan BA dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi dan keputusan dari pemerintah untuk mengalihkan segala kegiatan secara daring. Kegiatan baitul arqam daring yang telah terselenggara, masih menyisakan banyak kesulitan bagi mahasiswa yang mengikutinya. Dalam satu hari, terdapat tiga materi yang akan disampaikan oleh fasilitator melalui grup WhatsApp dan sosial media seperti facebook dan instagram untuk sarana diskusi dan pengumpulan tugas. Sistem yang diterapkan selama BA daring tidak berbeda dengan yang dilaksanakan secara tatap muka, tata tertib dan sanksi yang ketat diberlakukan. Hal tersebut tidak lain untuk melatih kedisiplinan serta ketepatan waktu dalam mengikuti kegiatan sesuai jadwalnya.
Terkait hal ini, masih terdapat banyak kendala dari mahasiswa selama pelaksanaan baitul arqam secara daring. Jaringan menjadi kendala utama yang dirasakan. tidak dapat mengikuti secara sempurna diskusi yang dilakukan melalui siaran langsung di aplikasi facebook, keterlambatan absen maupun menanggapi materi yang diberikan yang berakibat akan mendapat peringatan atau bahkan dikeluarkan dari grup dan harus mengikuti ulang ditahun depan. untuk menghindari hal tersebut terjadi, bagi mahasiswa sendiri dapat mempersiapkan diri dengan mencari tempat yang memungkinkan sinyal yang baik sebelum kegiatan dimulai. LPPIK sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan ini, perlu untuk mengetahui dan mempertimbangkan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan secara daring. Pihak fasilitator juga perlu memberikan panduan yang lengkap dan jelas serta mudah diakses oleh mahasiswa agar tidak membuat mahasiswa kebingungan maupun merasa dirugikan.
Jaringan jadi Kendala Peserta - pembelajaran jadi terhambat
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah
Langgar Protokol Keseatan, UKM Karate - Memang harus diingatkan demi menjaga kesehatan
Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat
Ayo Kirimkan Tulisanmu ke lpmpabelanums@gmail.com Jangan lupa sertakan data diri, foto, dan kontak yang bisa di hubungi
Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa
Prof Ruwet
Adakan Rapat Koordinasi, Demi Kesiapan Pelaksana Sidang Istimewa - Mantap
Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa� UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
QR Code http//www.pabelan-online.com
Sambungan berita halaman 1 Jaringan jadi Kend...
Suara Pabelanis Lpm Pabelan
@infopabelan lpmpabelan
tentukan. "Untuk ujiannya sendiri saya diberi soal melalui WhatsApp dan diberi batas waktu 15 menit dan dikumpulkan via japri ke fasilitator." ungkap Makruf, Jumat (14/8). Naufal Daffa Wibisono, salah satu Mahasiswa Prodi Teknik Sipil mengata-
kan bahwa Baitul Arqam yang dilakukan secara daring ini masih terdapat beberapa kendala dari mahasiswa. Ia mengungkapkan, bahwa Baitul Arqam kali ini berbeda dengan tatap muka sebelumnya, pada metode daring ini terkendalanya pada sinyal yang tidak stabil, se-
hingga terkadang sampai ketinggalan beberapa materi, "Lebih enak Baitul Arqam yang sebelumnya, karena bisa bertatap muka secara langsung sehingga bisa lebih paham dan juga pastinya lebih asyik," ujar Daffa, Sabtu (15/8).[MR]
6
WARTA KAMPUS
Senin, 24 Agustus 2020
OPINI
Senin, 24 Agustus 2020
3
Menjaga Nafas Organisasi Kemahasiswaan
H
Foto: Akhdan A/Koran Pabelan
Pembina upacara - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sofyan Anif, selaku pembina upacara membacakan teks Pancasila dan Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 diikuti oleh seluruh peserta upacara, Senin (17/8). UKM UMS
Langgar Protokol Kesehatan, UKM Karate Mendapat Teguran UMS, Koran Pabelan – Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan latihan untuk persiapan Expo Kampus di Hall Farmasi lantai dua. Akan tetapi, dari pihak UKM Karate tidak mengindahkan protokol kesehatan yang berlaku, Rabu (12/8).
C
handra Dita, selaku mahasiswa aktif UKM Karate mengatakan bahwa telah mengklarifikasi kejadian waktu pelatihan karate yang diduga tidak mematuhi protokol kesehatan. Ia menyebut saat latihan kemarin hanya terdapat 10 orang saja bukannya 20 orang. “Hanya saja waktu memulai latihan, kami tidak menggunakan masker
karena kami bergerak aktif, akan tetapi kami menjaga jarak sesuai protokol Covid-19 yang ada," ungkapnya, Sabtu (15/8). Ia menambahkan bahwa, anggota UKM Karate yang datang ke kampus untuk mengikuti latihan tetap menggunakan masker dan tetap mematuhi protokol yang sudah ditetapkan. Lalu, masalah perizinan ia menyebut sudah mendapatkan izin dari satpam setempat. "Mahasiswa aktif yang mengikuti UKM Karate yang telah ditunjuk untuk mengikuti Expo sudah mendapatkan izin semuanya," ujarnya. Sulardi, selaku Wakil Komandan dua, mengutarakan bahwa kejadian tersebut benar apa adanya. Ia menyebut bahwa mahasiswa yang melakukan latihan
di Hall Farmasi lantai dua tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada. Sulardi juga memaparkan bahwa saat kejadian tersebut satpam yang bertugas sudah melakukan himbauan kepada mahasiswa yang bersangkutan. Ia juga menambahkan bahwa selama kondisi pandemi seperti saat ini, pihak Universitas tidak memperbolehkan UKM melakukan latihan di area kampus, terkecuali saat mempersiapkan acara seperti Expo Kampus. “Kami juga berusaha memutus rantai penyebaran Covid19 dan berharap agar semua masyarakat di UMS dalam keadaan sehat,� tambahnya, Rabu (19/8). [Indah , Gardena/PL]
ukuman jeruji besi tak melulu berkaitan dengan kejahatan. Ada banyak orang yang harus mendekam di penjara demi berpegang teguh pada kebenaran. Jeruji besi menjadi saksi dalam menguji kebenaran yang diperjuangkan. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yang berkembang di Surabaya pada 6 juni 1901 tak hanya dikenal sebagi orator ulung, ketajaman lisannya dalam hubungan penjajah juga dibarengi dengan kepiawaiannya dalam menulis. Sejak usia muda keaktifannya dalam perang melawan pemerintahan kolonial Bealanda menjadikan dirinya menjadi target tangkapan polisi Belanda. Pada 29 Desember 1929, Soekarno peduli untuk diadili. Soekarno ditangkap di Yogyakarta ketiak usianya baru berumur 28 Tahun, usia yang sangat muda dibandingkan pengaruh politiknya yang besar. Dari balik tembok penjara, Soekarno menulis sebuah pledoi (pidato pembelaan) yang diberi nama Indonesia Menggugat. Pledoi ini kemudian dibacakan di Gedung Landraad (pengadilan rendah) pemerintah kolonial Belanda di Bandung. Pengalaman sebagai orator ulung di PNI membuat Soekarno mampu mengubah sidang yang semula diniatkan pemerintah Belanda untuk menjatuhkan Soekarno menjadi seperti rapat umum di mana Soekarno seolah menjadi bintangnya. Kali ini, Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Belum ada kebebasan dalam menyampaikan argumentasi dan pendapat. Kebebasan berpendapat dikatakan dalam UUD 45 Pasal 28E ayat 3 yaitu "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." Mengemukakan pendapat sebenarnya adalah hak dari
segala warga negara. Kenyataannya, beberapa kasus di Indonesia terjadi ka-rena pendapat-pendapat di masyara-kat tidak diterima oleh suatu kelom-pok. Dalam UU No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 2 berbunyi "Setiap orang berhak untuk mempuyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalu media cetak maupun media elektronik dengan memperhatikan nilai nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa. Kini bicara bisa berujung penjara. Kritik kepada pemerintah hari ini bertindak sebagai ancaman. Dianggap mengganggu ketenangan dan kedamaian negara, sehingga tidak jarang, ketika ada orang yang mengungkapkan kritikannya kepada pemerintah di media sosial, sering direspon dengan caci maki dan desakan agar kritikan kepada pemerintah. Mahasiswa, sebagai cendekiawan bangsa, tolong, gunakanlah kecendekiaanmu dalam mengkritik pemerintah. Jika pemerintah melakukan kesalahan, maka tembaklah dengan jelas letak kesalahannya. Kajilah kesalahan-kesalahan tersebut secara cendekia. Mahasiswa adalah seorang pemikir, pengagas, pengkritik, pengabdi, dan pemberi solusi di manapun ia berada. Mahasiswa sangat dibutuhkan sekali pemikiran dan pendapatnya tentang perpolitikan. Karena mahasiswa tidak memiiki jabatan di pemerintahan sehingga ada kemampuan untuk dapat melihat dari perspektif yang berbeda tentang kesalahan yang ter-
Oleh Dita Fitria Wati Mahasiswa Fakultas Hukum
jadi dalam dunia perpolitikan. Mahasiswa lah yang menjadi bi-bitbibit pejuang selanjutnya yang menjadi Agent of Change di segala bidang dan menjadi Social Control yang akan terus menjunjung tinggi keterbuka-an dan transparansi dalam melaksana-kan pemerintahan agar lebih mensejahterakan rakyatnya dan meminimalisir tingkat penyelewengan di tingkat aparatur negara. Mahasiswa harus berani menyampaikan kebenaran tanpa menutupi kebohongan, selalu meneriakkan keadilan, sehingga semua harapan rakyat dan juga janji manis para politisi yang selalu berkoar dengan dalih demi kesejahteraan atas nama rakyat bisa terealisasikan, bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Upaya kritis itu tidak hanya dengan melakukan aksi demonstrasi yang anarkis atau bakar ban yang membuat jalan macet berkilo-kilo tetapi bisa dilakukan dengan hal yang lebih positif misalnya menulis, bermusyawarah, atau dengan demonstrasi yang tidak memberikan masalah terhadap orang lain. Oleh karena itu negara Indonesia membutuhkan generasi muda yang produktif, aktif, kreatif dan tentunya pandai mengemukakan pendapatnya dan mewujudkan fokus. Semakin banyak opini positif yang diberikan kepada masyarakat, maka akan membentuk perubahan yang lebih baik bagi masyarakat luas, masyarakat lebih mengenal isu dengan baik, dan tentunya remaja Indonesia yang semakin pandai berpendapat.
4
Senin, 24 Agustus 2020
WARTA KAMPUS
Senin, 24 Agustus 2020
5
Foto: Akhdan A/Koran Pabelan
Berdoa - sembari menggunakan masker dan menjaga jarak, jajaran petinggi Universitas Muhammadiyah Surakarta duduk di kursi saat menghadiri upacara kemerdekaan ke-75 RI, Senin (17/5).
MPM UMS
Adakan Rapat Koordinasi, Demi Kesiapan Pelaksanaan Sidang Istimewa UMS, Koran Pabelan – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan rapat koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan sidang istimewa secara daring. Rapat tersebut dilaksanakan lantaran adanya pelanggaran Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Rabu (19/8).
S
iti Anissa Nur Afifah, selaku Ketua MPM UMS mengungkapkan bahwa MPM UMS akan melaksanakan sidang istimewa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkup Keluarga Mahasiswa (KAMA) UMS. Sidang istimewa ini, digunakan untuk menindaklanjuti beberapa personil Badan Eksekutif Maha-
siswa (BEM) UMS yang sudah selesai masa studi serta periodesasi kepengurusan BEM UMS dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UMS. Ia menambahkan bahwa sidang istimewa ini akan dilaksanakan secara luring di kampus UMS pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2020. Hasil dari sidang istimewa, nantinya akan menetapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) sebagai pejabat kebijakan eksekutif untuk menggantikan Presiden dan Wakil Presiden sementara waktu. “Lalu nantinya akan mengadakan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) sesuai dengan hasil rekomendasi pada sidang istimewa,” tambahnya, Kamis(20/8). Siti Anissa juga mengatakan bahwa sidang istimewa diadakan apabila disetujui sekurang-kurangnya setengah ditambah satu anggota MPM. Namun saat
ini hanya ada total 34 orang dengan rincian, sembilan orang MPM UMS ditambah 25 dari DPM UMS. “Apabila tidak disetujui, kami dari MPM akan coba mengirimkan surat permohonan delegasi untuk fakultas dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa-red),” ungkapnya. Sementara itu Ilham Heriyono, selaku Staff Mendagri yang mengikuti rapat mengungkapkan bahwa dalam rapat sosialisasi sidang istimewa berjalan dengan baik. Ia menyebut teman-teman Organisasi Mahasiswa (Ormawa), baik fakultas maupun UKM memberikan respon yang terbuka terhadap sidang istimewa yang dilakukan. "Semoga dapat berjalan dengan optimal dan elemen-elemen yang terkait bisa saling kooperatif," harapnya. [Izul, Alifia/PL]
4
Senin, 24 Agustus 2020
WARTA KAMPUS
Senin, 24 Agustus 2020
5
Foto: Akhdan A/Koran Pabelan
Berdoa - sembari menggunakan masker dan menjaga jarak, jajaran petinggi Universitas Muhammadiyah Surakarta duduk di kursi saat menghadiri upacara kemerdekaan ke-75 RI, Senin (17/5).
MPM UMS
Adakan Rapat Koordinasi, Demi Kesiapan Pelaksanaan Sidang Istimewa UMS, Koran Pabelan – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan rapat koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan sidang istimewa secara daring. Rapat tersebut dilaksanakan lantaran adanya pelanggaran Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Rabu (19/8).
S
iti Anissa Nur Afifah, selaku Ketua MPM UMS mengungkapkan bahwa MPM UMS akan melaksanakan sidang istimewa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkup Keluarga Mahasiswa (KAMA) UMS. Sidang istimewa ini, digunakan untuk menindaklanjuti beberapa personil Badan Eksekutif Maha-
siswa (BEM) UMS yang sudah selesai masa studi serta periodesasi kepengurusan BEM UMS dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UMS. Ia menambahkan bahwa sidang istimewa ini akan dilaksanakan secara luring di kampus UMS pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2020. Hasil dari sidang istimewa, nantinya akan menetapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) sebagai pejabat kebijakan eksekutif untuk menggantikan Presiden dan Wakil Presiden sementara waktu. “Lalu nantinya akan mengadakan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) sesuai dengan hasil rekomendasi pada sidang istimewa,” tambahnya, Kamis(20/8). Siti Anissa juga mengatakan bahwa sidang istimewa diadakan apabila disetujui sekurang-kurangnya setengah ditambah satu anggota MPM. Namun saat
ini hanya ada total 34 orang dengan rincian, sembilan orang MPM UMS ditambah 25 dari DPM UMS. “Apabila tidak disetujui, kami dari MPM akan coba mengirimkan surat permohonan delegasi untuk fakultas dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa-red),” ungkapnya. Sementara itu Ilham Heriyono, selaku Staff Mendagri yang mengikuti rapat mengungkapkan bahwa dalam rapat sosialisasi sidang istimewa berjalan dengan baik. Ia menyebut teman-teman Organisasi Mahasiswa (Ormawa), baik fakultas maupun UKM memberikan respon yang terbuka terhadap sidang istimewa yang dilakukan. "Semoga dapat berjalan dengan optimal dan elemen-elemen yang terkait bisa saling kooperatif," harapnya. [Izul, Alifia/PL]
6
WARTA KAMPUS
Senin, 24 Agustus 2020
OPINI
Senin, 24 Agustus 2020
3
Menjaga Nafas Organisasi Kemahasiswaan
H
Foto: Akhdan A/Koran Pabelan
Pembina upacara - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sofyan Anif, selaku pembina upacara membacakan teks Pancasila dan Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 diikuti oleh seluruh peserta upacara, Senin (17/8). UKM UMS
Langgar Protokol Kesehatan, UKM Karate Mendapat Teguran UMS, Koran Pabelan – Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan latihan untuk persiapan Expo Kampus di Hall Farmasi lantai dua. Akan tetapi, dari pihak UKM Karate tidak mengindahkan protokol kesehatan yang berlaku, Rabu (12/8).
C
handra Dita, selaku mahasiswa aktif UKM Karate mengatakan bahwa telah mengklarifikasi kejadian waktu pelatihan karate yang diduga tidak mematuhi protokol kesehatan. Ia menyebut saat latihan kemarin hanya terdapat 10 orang saja bukannya 20 orang. “Hanya saja waktu memulai latihan, kami tidak menggunakan masker
karena kami bergerak aktif, akan tetapi kami menjaga jarak sesuai protokol Covid-19 yang ada," ungkapnya, Sabtu (15/8). Ia menambahkan bahwa, anggota UKM Karate yang datang ke kampus untuk mengikuti latihan tetap menggunakan masker dan tetap mematuhi protokol yang sudah ditetapkan. Lalu, masalah perizinan ia menyebut sudah mendapatkan izin dari satpam setempat. "Mahasiswa aktif yang mengikuti UKM Karate yang telah ditunjuk untuk mengikuti Expo sudah mendapatkan izin semuanya," ujarnya. Sulardi, selaku Wakil Komandan dua, mengutarakan bahwa kejadian tersebut benar apa adanya. Ia menyebut bahwa mahasiswa yang melakukan latihan
di Hall Farmasi lantai dua tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada. Sulardi juga memaparkan bahwa saat kejadian tersebut satpam yang bertugas sudah melakukan himbauan kepada mahasiswa yang bersangkutan. Ia juga menambahkan bahwa selama kondisi pandemi seperti saat ini, pihak Universitas tidak memperbolehkan UKM melakukan latihan di area kampus, terkecuali saat mempersiapkan acara seperti Expo Kampus. “Kami juga berusaha memutus rantai penyebaran Covid19 dan berharap agar semua masyarakat di UMS dalam keadaan sehat,� tambahnya, Rabu (19/8). [Indah , Gardena/PL]
ukuman jeruji besi tak melulu berkaitan dengan kejahatan. Ada banyak orang yang harus mendekam di penjara demi berpegang teguh pada kebenaran. Jeruji besi menjadi saksi dalam menguji kebenaran yang diperjuangkan. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yang berkembang di Surabaya pada 6 juni 1901 tak hanya dikenal sebagi orator ulung, ketajaman lisannya dalam hubungan penjajah juga dibarengi dengan kepiawaiannya dalam menulis. Sejak usia muda keaktifannya dalam perang melawan pemerintahan kolonial Bealanda menjadikan dirinya menjadi target tangkapan polisi Belanda. Pada 29 Desember 1929, Soekarno peduli untuk diadili. Soekarno ditangkap di Yogyakarta ketiak usianya baru berumur 28 Tahun, usia yang sangat muda dibandingkan pengaruh politiknya yang besar. Dari balik tembok penjara, Soekarno menulis sebuah pledoi (pidato pembelaan) yang diberi nama Indonesia Menggugat. Pledoi ini kemudian dibacakan di Gedung Landraad (pengadilan rendah) pemerintah kolonial Belanda di Bandung. Pengalaman sebagai orator ulung di PNI membuat Soekarno mampu mengubah sidang yang semula diniatkan pemerintah Belanda untuk menjatuhkan Soekarno menjadi seperti rapat umum di mana Soekarno seolah menjadi bintangnya. Kali ini, Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Belum ada kebebasan dalam menyampaikan argumentasi dan pendapat. Kebebasan berpendapat dikatakan dalam UUD 45 Pasal 28E ayat 3 yaitu "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." Mengemukakan pendapat sebenarnya adalah hak dari
segala warga negara. Kenyataannya, beberapa kasus di Indonesia terjadi ka-rena pendapat-pendapat di masyara-kat tidak diterima oleh suatu kelom-pok. Dalam UU No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 2 berbunyi "Setiap orang berhak untuk mempuyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalu media cetak maupun media elektronik dengan memperhatikan nilai nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa. Kini bicara bisa berujung penjara. Kritik kepada pemerintah hari ini bertindak sebagai ancaman. Dianggap mengganggu ketenangan dan kedamaian negara, sehingga tidak jarang, ketika ada orang yang mengungkapkan kritikannya kepada pemerintah di media sosial, sering direspon dengan caci maki dan desakan agar kritikan kepada pemerintah. Mahasiswa, sebagai cendekiawan bangsa, tolong, gunakanlah kecendekiaanmu dalam mengkritik pemerintah. Jika pemerintah melakukan kesalahan, maka tembaklah dengan jelas letak kesalahannya. Kajilah kesalahan-kesalahan tersebut secara cendekia. Mahasiswa adalah seorang pemikir, pengagas, pengkritik, pengabdi, dan pemberi solusi di manapun ia berada. Mahasiswa sangat dibutuhkan sekali pemikiran dan pendapatnya tentang perpolitikan. Karena mahasiswa tidak memiiki jabatan di pemerintahan sehingga ada kemampuan untuk dapat melihat dari perspektif yang berbeda tentang kesalahan yang ter-
Oleh Dita Fitria Wati Mahasiswa Fakultas Hukum
jadi dalam dunia perpolitikan. Mahasiswa lah yang menjadi bi-bitbibit pejuang selanjutnya yang menjadi Agent of Change di segala bidang dan menjadi Social Control yang akan terus menjunjung tinggi keterbuka-an dan transparansi dalam melaksana-kan pemerintahan agar lebih mensejahterakan rakyatnya dan meminimalisir tingkat penyelewengan di tingkat aparatur negara. Mahasiswa harus berani menyampaikan kebenaran tanpa menutupi kebohongan, selalu meneriakkan keadilan, sehingga semua harapan rakyat dan juga janji manis para politisi yang selalu berkoar dengan dalih demi kesejahteraan atas nama rakyat bisa terealisasikan, bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Upaya kritis itu tidak hanya dengan melakukan aksi demonstrasi yang anarkis atau bakar ban yang membuat jalan macet berkilo-kilo tetapi bisa dilakukan dengan hal yang lebih positif misalnya menulis, bermusyawarah, atau dengan demonstrasi yang tidak memberikan masalah terhadap orang lain. Oleh karena itu negara Indonesia membutuhkan generasi muda yang produktif, aktif, kreatif dan tentunya pandai mengemukakan pendapatnya dan mewujudkan fokus. Semakin banyak opini positif yang diberikan kepada masyarakat, maka akan membentuk perubahan yang lebih baik bagi masyarakat luas, masyarakat lebih mengenal isu dengan baik, dan tentunya remaja Indonesia yang semakin pandai berpendapat.
2
Senin, 24 Agustus 2020
Minggu, 24 Agustus 2020
7
Editorial
Pembenahan BA daring Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan Reporter: Alifia, Anastasya, Gardena, Indah, Izzul, Nur Rohma Fotografer: Akhdan Editor: Panji, Rio, Sifa Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Aji Tirto
Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana P Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi
B
aitul Arqam merupakan serangkaian pembelajaran mengenai islam dan kemuhammadiyahan yang dilakukan selama empat hari berturut-turut di pondok muhammadiyah hajjah nuriyah shabran UMS dan dilakukan selama dua kali, di semester satu dan dua. Namun, pada tahun ini kegiatan BA dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi dan keputusan dari pemerintah untuk mengalihkan segala kegiatan secara daring. Kegiatan baitul arqam daring yang telah terselenggara, masih menyisakan banyak kesulitan bagi mahasiswa yang mengikutinya. Dalam satu hari, terdapat tiga materi yang akan disampaikan oleh fasilitator melalui grup WhatsApp dan sosial media seperti facebook dan instagram untuk sarana diskusi dan pengumpulan tugas. Sistem yang diterapkan selama BA daring tidak berbeda dengan yang dilaksanakan secara tatap muka, tata tertib dan sanksi yang ketat diberlakukan. Hal tersebut tidak lain untuk melatih kedisiplinan serta ketepatan waktu dalam mengikuti kegiatan sesuai jadwalnya.
Terkait hal ini, masih terdapat banyak kendala dari mahasiswa selama pelaksanaan baitul arqam secara daring. Jaringan menjadi kendala utama yang dirasakan. tidak dapat mengikuti secara sempurna diskusi yang dilakukan melalui siaran langsung di aplikasi facebook, keterlambatan absen maupun menanggapi materi yang diberikan yang berakibat akan mendapat peringatan atau bahkan dikeluarkan dari grup dan harus mengikuti ulang ditahun depan. untuk menghindari hal tersebut terjadi, bagi mahasiswa sendiri dapat mempersiapkan diri dengan mencari tempat yang memungkinkan sinyal yang baik sebelum kegiatan dimulai. LPPIK sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan ini, perlu untuk mengetahui dan mempertimbangkan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan secara daring. Pihak fasilitator juga perlu memberikan panduan yang lengkap dan jelas serta mudah diakses oleh mahasiswa agar tidak membuat mahasiswa kebingungan maupun merasa dirugikan.
Jaringan jadi Kendala Peserta - pembelajaran jadi terhambat
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah
Langgar Protokol Keseatan, UKM Karate - Memang harus diingatkan demi menjaga kesehatan
Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat
Ayo Kirimkan Tulisanmu ke lpmpabelanums@gmail.com Jangan lupa sertakan data diri, foto, dan kontak yang bisa di hubungi
Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa
Prof Ruwet
Adakan Rapat Koordinasi, Demi Kesiapan Pelaksana Sidang Istimewa - Mantap
Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa� UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
QR Code http//www.pabelan-online.com
Sambungan berita halaman 1 Jaringan jadi Kend...
Suara Pabelanis Lpm Pabelan
@infopabelan lpmpabelan
tentukan. "Untuk ujiannya sendiri saya diberi soal melalui WhatsApp dan diberi batas waktu 15 menit dan dikumpulkan via japri ke fasilitator." ungkap Makruf, Jumat (14/8). Naufal Daffa Wibisono, salah satu Mahasiswa Prodi Teknik Sipil mengata-
kan bahwa Baitul Arqam yang dilakukan secara daring ini masih terdapat beberapa kendala dari mahasiswa. Ia mengungkapkan, bahwa Baitul Arqam kali ini berbeda dengan tatap muka sebelumnya, pada metode daring ini terkendalanya pada sinyal yang tidak stabil, se-
hingga terkadang sampai ketinggalan beberapa materi, "Lebih enak Baitul Arqam yang sebelumnya, karena bisa bertatap muka secara langsung sehingga bisa lebih paham dan juga pastinya lebih asyik," ujar Daffa, Sabtu (15/8).[MR]
8
Senin, 24 Agustus 2020
Harga Rp 1000 “Edisi Digital�
Senin, 24 Agustus 2020
Tahun 16/ No. 25 Baitul Arqam Daring
Jaringan jadi Kendala Peserta Reporter : Anastasya dan Nur Rohma
Ilustrasi: Deny/Koran Pabelan
UMS, Koran Pabelan – Adanya pandemi Covid-19 membuat Baitul Arqam 2020 dilakukan secara daring, hal tersebut mengakibatkan beberapa mahasiswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran serta adanya kendala dalam sistem pembelajaran dan sinyal internet.
A
lfian Makruf Nur Sholehudin, salah seorang Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika mengungkapkan, bahwa sistem pembelajaran selama ia mengikuti Baitul Arqam secara daring dengan menggunakan aplikasi WhatsApp dan Facebook sesuai
jadwal yang telah diberikan. Ia juga mengungkapkan, bahwa saat pembelajaran berlangsung mahasiswa dituntut untuk aktif dalam bertanya maupun menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh fasilitator guna mendapatkan nilai keaktifan. Selain as-
pek nilai keaktifan, Baitul Arqam juga menggunakan nilai Post Test atau ujian akhir Baitul Arqam. Ia juga menyatakan bahwa waktu pengerjaan ujian kurang jelas sehingga banyak mahasiswa mengerjakan ujian melebihi waktu yang diBersambung pada halaman 7 ...
Iklan dan Langganan: 085723121476 SMS Suara Pabelanis: 081556891989