Koran Pabelan Edisi 35 Tahun 2020

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 22 Oktober 2020

“Edisi Digital”

Kamis, 22 Oktober 2020

Tahun 16/ No. 35

Milad Ke-62

UMS Tanam Pohon di Sekitar Edutorium Reporter: Dita Fitria Wati

Foto: Saeful / Koran Pabelan

8

Penyerahan - Simbolisasi Sofyan Anif (Kiri) selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di acara kerja bhakti dan penanaman pohon dalam rangka hari jadi ke-62 di Gedung Edutorium UMS, Jum’at (16/10).

UMS, Koran Pabelan Milad UMS ke-62, Sabtu Universitas Muhammadiyah (17/20). Surakarta (UMS) adakan kegiatan penanaman pohon di egiatan tersebut dihadiri sekitar Edutorium UMS. oleh berbagai elemen eleKegiatan tersebut digelar men masyarakat. Mulai untuk memeriahkan rangkaian dari Perwakilan Daerah Muham-

K

madiyah Solo Raya sampai dosen-dosen UMS. Selain penanaman pohon, diadakan juga lomba fotografi dan videografi. Kegiatan penanaman pohon inilah yang menjadi objek dari kedua lomba tersebut.

Untuk setiap tim penanam pohon terdiri dari lima peserta, dua orang menanam pohon, satu orang yang mendokumentasikan, dan dua lainnya yang akan mengambil air untuk menyiram pohon yang baru ditanam. Dengan debersambung halaman 7

HMP Kesmas

Gelar BTOPH dan LKMM-PD Secara Daring Reporter: Mg_Salza, Mg_Ahmad, Mg_Budi

UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS menggelar Basic Training of Public Health (BTOPH) dan Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa-Pra Dasar (LKMMPD) secara daring yang

dilaksanakan pada tanggal sepuluh, sebelas, tujuh belas dan delapan belas Oktober 2020.

B

TOPH dan LKMM-PD merupakan salah satu agenda tahunan yang diadakan oleh HMP Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini diseleng-

garakan guna menyambut mahasiswa baru dengan berupa pelatihan dasar kesehatan masyarakat dan mengusung tema "Membangun Karakter Muda Generasi Kesehatan Masyarakat yang Kreatif, Inovatif, Loyalitas, Berkualitas Berlandaskan Sifat Religius dan Moralis" Selaku Ketua Pelaksana, Id-

ham Fahreza menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut yakni dengan harapan agar generasi muda kesehatan masyarakat mampu memiliki berbagai aspek karakter. Selain itu juga memiliki pemikiran yang inovatif, loyalitas tinggi dan menjadi pribadi yang kreatif. “Tak lupa serta bisa menjadi pribadi yang bersambung halaman 7

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring

KPUM Umumkan Bakal Capresma dan Cawapresma

Tampung Aspirasi Mahasiswa Melalui Ask Dekanat Jilid Dua

Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


2

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

Kamis, 22 Oktober 2020

7

Editorial

Reporter: Dita, Gardena, Mg_Salza,

Mg_Ahmad, Mg_Budi, Mg_Varella . Mg_Jannah, Mg_ Azaula, Mg_Aidha, Mg_Sabrina, Mg_Kholisa, Mg_Aliffia, Mg_Zakana, Mg_Dina, Mg_Diana Fotografer: Editor: Atma, Ayu, Hanif, Musa, Sifa, Sarah Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Munir, Sifa, Widia Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

K

sepatutnya untuk dibuat menjadi hijau kembali. Lingkungan yang hijau selain akan membuat orang ingin datang untuk berkunjung, juga dapat membuat udara dan suhu lingkungan menjadi sejuk dan bersih, terlebih suhu di Solo ketika musim panas sangat terik dan menyengat. Penanaman pohon ini akan lebih baik jika terus diadakan, begitu pula dalam merawatnya. Karena gedung tersebut diharapkan menjadi pusat perhatian dan kebanggaan bagi jawa tengah, jika tidak dirawat dengan baik maka nantinya akan banyak pihak yang mempertanyakan keseriusan dalam mengelola kawasan tersebut. Pihak UMS dapat mengajak mahasiswa dan dosen dengan cara membuat kegiatan serupa secara rutin ke depannya yang mungkin masyarakat umum juga dapat berparti-

sipasi, hal tersebut juga sebagai langkah mengenalkan kawasan tersebut lebih luas kepada masyarakat. Dengan adanya Gedung Edutorium, diharapkan tidak hanya dipergunakan untuk acara acara besar Muhammadiyah maupun acara wisuda mahasiswa UMS saja. Lingkungan tersebut dapat pula digunakan sebagai pusat aktivitas mahasiswa dan masyarakat. Seperti tempat olahraga, rekreasi, belajar, penelitian, wisata, dan banyak lagi. Semoga dengan adanya kawasan edutorium tersebut bisa menjadi lingkungan yang ramah masyarakat dan dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan tujuan dibangunnya kawasan tersebut sebagai pusat edukasi.

Guna Eratkan Silaturahmi, BEM FKIP Adakan Islamic Fair Walau pandemi silaturahmi harus tetap terjaga...

UMS Tanam Pohon di Sekitar Edutorium Edutorium makin adem nih

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring Meski serba daring kita harus tetap produktif

Prof Ruwet

Tahukah kamu?

Tahukah Kamu?

Penjual buku di Iraq tak pernah khawatir meninggalkan barang daganganya di pinggir jalan saat malam hari, karena mereka percaya “Seorang pembaca tidak akan sampai mencuri dan pencuri tidak akan membaca”.

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal

QR Code http//www.pabelan-online.com

mikian, tidak akan terjadi kerumunan banyak orang dan juga setiap peserta diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak. Dalam sambutannya, Sofyan Anif selaku Rektor UMS menuturkan bahwa untuk memeriahkan Milad UMS ke 62, diadakan kegiatan penanaman pohon di sekitar edutorium. "Edutorium adalah gedung termegah se Jawa Tengah, jadi untuk merawatnya kita juga harus menggu-

nakannya kembali. Harus tetap hijau. Dan semoga di era pandemi ini semua bisa dapat berprestasi," ujarnya saat menyampaikan sambutan, Sabtu (17/10). Kegiatan penanaman pohon tersebut di sambut antusias oleh semua peserta. Nizhar Rahman selaku peserta mengungkapkan rasa bangganya kepada UMS, dengan adanya penghijauan tersebut ia mengungkapkan ada rasa bangga tersendiri ketika era pandemi seperti ini masih bisa

peduli lingkungan dengan mematuhi protokol kesehatan, tanpa adanya kerumunan massa dan berlangsung sangat kondusif. "Kegiatan tersebut harus berlanjut ke depannya, agar tidak ada lagi polusi dan mengurangi pemanasan global," tuturnya, Sabtu (17/10). Ismokoweni selaku panitia sie kerja bakti mengungkapkan bahwa Edutorium UMS adalah gedung kebanggaan UMS dan Muhammadiyah, diharapkan se-

mua civitas akademiknya merasa memiliki. Ia juga mengungkapkan kita harus ada rasa menyayangi dan merawat dalam bentuk peduli lingkungan. "Suatu tempat yang diharapkan bisa untuk edukasi, makanya nanti akan ditanami tanaman tanaman yang langka agar dapat dijadikan tempat edukasi," Tuturnya, Sabtu ( 17/10). [NAM]

gian dari pengkaderan, jika mahasiswa belum mengikuti maka wajib mengikuti kegiatan ini ditahun depan," tambahnya, Senin (12/10). Lebih lanjut lagi, Idham mengungkapkan bahwa meskipun mengambil konsep secara daring, kegiatan tersebut cukup mendapat antusias bagus dari para peserta. Dalam kegiatan tersebut, peserta dituntut agar mampu berdiskusi secara intens dalam acara tersebut. Selain mendapatkan materi, peserta

juga diberi penugasan untuk membuat video interaktif membahas mengenai isu-isu terkait kesehatan. Penugasan ini bertujuan agar peserta saling berinteraksi dan dapat melatih public speaking. Salah seorang peserta, mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat UMS Anton Sujarwo memberikan tanggapan mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat, karena dapat menjadi bekal

dalam menempuh perkuliahan di Prodi Kesehatan Masyarakat. Akan tetapi, menurutnya kegiatan daring tersebut kurang efektif karena terdapat beberapa kendala. “Seluruh peserta diharuskan mengaktifkan speaker, hal tersebut membuat kebisingan sehingga terkadang suara dari pemateri tidak terdengar dengan jelas,” ujarnya, Senin (11/10). [MAA]

Sambungan Halaman 1 Gelar BTOPH dan...

Sumber: @berita.dunia_

Lpm Pabelan

Foto Bersama - Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima hibah satu unit mobil Ambulans dari Bank Jateng Syariah Cabang UMS, Jum’at (16/10). Sambungan Halaman 1 UMS Tanam Pohon...

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

egiatan penanaman pohon dilakukan warga UMS di sekitar edutorium dalam rangka memeriahkan Milad UMS ke-62. Pohon yang ditanam beraneka ragam, serta ada juga yang termasuk tanaman langka. Selain sebagai bentuk kepedulian lingkungan, juga sebagai tempat untuk edukasi masyarakat dengan memperkenalkan tanamantanaman langka. Kegiatan penenaman tetap mematuhi protokol dengan membagi menjadi kelompok- kelompok kecil yang tiap individunya memiliki tugas yang berbeda. Lingkungan edutorium yang dulunya merupakan area yang dipenuhi oleh beragam tanaman, demi dibangunnya gedung tersebut akhirnya harus dipangkas. Maka setelah jadinya gedung tersebut, lingkungan sekitarnya sudah

Foto: Dokumen pribadi

Lingkungan Ramah Masyarakat

@infopabelan

lpmpabelan

berkualitas dengan dilandasi sifat religius yang kuat dan moralitas yang tinggi,” ungkapnya, Senin (12/10). Idham menambahkan, bahwa kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Prodi Kesehatan Masyarakat, bagi mahasiswa yang tidak mengikutinya akan mendapatkan konsekuensi. BTOPH merupakan arahan dari Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia dan LKMM-PD arahan dari BEM. “Maka dari itu kegiatan ini adalah ba-


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

OPINI

Kamis, 22 Oktober 2020

3

Kopma UMS

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS selenggarakan Kopma Competition 2020 secara daring dengan tema “Membangun dan mewujudkan generasi milenial yang kreatif, inovatif, dan berintegrasi melalui koperasi mahasiswa”. Pendaftaran Kopma Competition dibuka mulai tanggal tujuh belas hingga tiga puluh satu Oktober 2020.

K

opma Competition merupakan ajang kompetisi bergengsi di Kopma UMS dimana terdapat dua cabang perlombaan di dalamnya. Cabang

perlombaan pertama adalah Coosmart berupa lomba penyelesaian solo tentang perkoperasian dan Kopma UMS sendiri, cabang perlombaan kedua ada Duta Kopma UMS dimana calon duta 2020 akan menjadi ambassador dari Kopma UMS. Yuni Septiana selaku ketua panitia Kopma Competition 2020 mengungkapkan, bahwa acara ini merupakan program rutinan yang diadakan setiap tahunnya. Dalam konsep perlombaan ini akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya dari segi alur pelaksanaan, namun yang membedakannya tahun ini diadakan secara daring untuk menghindari kerumunan. “Perbedaannya terletak

pada lama waktunya, jika tahun lalu diadakan selama 2 hari saja untuk tahun ini kita mengadakannya selama 4 hari mulai dari tanggal 2-5 November 2020,” ujar Yuni kala dihubungi via Whatsapp, Minggu (18/10). Yuni juga menambahkan, bahwa saat perlombaan hari pertama akan diadakan Coosmart untuk peserta yang lolos enam belas besar, delapan putra dan delapan putri akan menjadi finalis Duta Kopma, yang akan diumumkan melalui Instagram Kopma UMS dan grup peserta. Persiapan yang dilakukan panitia untuk kompetisi ini sangat singkat, “Kita mulai melakukan persiapan kurang lebih satu minggu

sebelum pamflet disebar,” tambahnya. Enjela Pangestuti salah satu peserta Kopma Competition 2020 mengungkapkan, bahwa dirinya sangat senang dengan diadakannya acara yang menampung mahasiswa sebagai anggota Kopma UMS untuk lebih maju dalam mengembangkan bakat dan membawa nama UMS kedepannya untuk lebih baik. “Harapan saya buat Kopma Competition 2020 ini semoga bisa melahirkan duta-duta Kopma yang kompeten dalam bidang perkoperasian dan tentunya bisa membawa nama baik Kopma UMS maupun UMS sendiri,” harapnya, Senin (19/10). [Gardena/MR]

Kajian FKG UMS

Kesehatan Mental dan Pandangan Islam Dalam Mengatasinya UMS, Koran Pabelan - Moslem Dental Student Community (Modesco) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMS menggelar kajian kemuslimahan secara daring. Kajian kemuslimahan tersebut mengusung tema “Mental Health : An Islamic Perspective”, Sabtu (17/10).

T

riana Rahmawati selaku pembicara dalam kajian kemuslimahan tersebut menuturkan, bahwa salah satu bentuk mental health adalah memikirkan sesuatu terlalu berlebihan. Mental health bukan penyakit biasa seperti flu yang mudah untuk diobati, melainkan penyakit yang membutuhkan waktu lama

untuk sembuh dan membutuhkan dukungan dari orang lain. “Semua dari kita yang punya jiwa berisiko mengalami mental health, saran sederhana dari saya jagalah mental health kita dan tidak menyebabkan orang lain terkena mental health, namun ini agak susah karena kita tidak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan,” Ungkapnya, Sabtu (17/10). Ia mengungkapkan, kesehatan mental itu berjenjang. Ada yang bisa diatasi oleh diri sendiri, bercerita dengan orang lain dan bahkan ada yang membutuhkan bantuan psikolog. “Ketika hari ini merasa tertekan dengan kondisi sekarang, coba cari lingkungan di sekitar kita yang mau menerima

kekurangan yang kita miliki, dalam kondisi terburuk sekalipun harus kita komunikasikan untuk memberitahu orang sekitar bahwa kita sedang membutuhkan bantuan, bukan justru malah menghindar. Dengan menghindar bukan berarti masalah selesai,” Ungkapnya, Sabtu (17/10). Triana menambahkan, kunci terpenting dalam mengatasi mental health adalah komunikasi (aspek penting), persistensi (aspek mental), dan start with why (aspek personal). Hal-hal yang harus digarisbawahi dalam hidup adalah diri sendiri (jiwa dalam diri sebagai supporting utama) dan bantuan dari orang lain. “Cara-cara menyelesaikan masalah yaitu harus hidup seimbang, harus isti-

rahat, mempunyai pola hidup sehat, dan libatkan Allah dalam setiap hal,” ujarnya, Sabtu (17/10). Indah Mayasari salah satu peserta kajian dari Prodi Akuntansi mangatakan, alasannya mengikuti seminar tersebut karena tema yang menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu yang besar. Dengan pembahasan mengenai tema mental health menjadikan seseorang lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dan tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang ada masalah. “Semoga kedepannya selalu mengadakan kegiatan seminar lainnya dengan tema-tema yang lebih menarik lagi.” Harapnya, Minggu ( 1 8 / 1 0 ) . [ M g _ Va r e l l a . Mg_Jannah/SDA]

Humanisme di Dunia Pendidikan

K

egiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) seharusnya menjadi ajang memperkenalkan kampus dan seisinya kepada mahasiswa baru. Namun kenyataannya, ospek sering dijadikan ajang balas dendam oleh senior yang merasa sakit hati karena pernah mengalami perlakuan buruk saat dulu menjadi peserta ospek. Hal ini seolah sudah mengakar secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Ospek seharusnya dilakukan dengan keramahan bukan dengan kekerasan. Bahkan harus bisa menciptakan suasana aman dan nyaman bagi pesertanya. Beberapa instansi/sekolah ada yang sudah tidak melakukan kegiatan ospek dengan menggunakan kekerasan secara fisik, tetapi mereka masih melakukan hal yang dapat menecederai mental peserta, seperti berteriak, selalu menyalahkan, bahkan menghina. Panitia yang berperilaku seperti itu sering berdalih sedang berlaku tegas. Entah tegas seperti apa yang mereka maksud, yang jelas tegas bukan berarti harus keras, berteriak dan menghina. Hal-hal itimidasi seperti ini terkesan kuno dan tentu saja tidak asik, seolah-olah mereka (red: senior) adalah yang paling kuat dan paling berkuasa. Praktik kekerasan dalam os-

pek seringkali memakan korban. Sudah banyak mahasiswa yang terluka akibat kekerasan yang ada dalam ospek. Dewasa ini, seperti yang saya sebutkan di atas, ospek dengan kekerasan fisik mungkin sudah banyak berkurang tetapi, ramai beralih menggunakan tekanan secara psikis. Bentakan atau kekerasan verbal dapat menyebabkan penerimanya menjadi tertekan, memiliki rasa takut, malu, dan rendah diri. Alih-alih untuk mendisiplinkan dan membentuk mental yang kuat, ospek dengan cara membentak atau kekerasan verbal dapat menyebabkan mahasiswa berkembang menjadi pribadi dengan kepercayaan diri rendah. Tentu saja hal-hal ini tidak baik bagi mahasiswa baru. Tidak ada keramah-tamahan dalam ospek apalagi kenyamanan, lalu bagaimana mereka bisa merasa kenal dengan kampusnya sendiri?. Sebagian besar mahasiswa baru yang melalui ospek dan pernah menjadi objek perpeloncoan pasti akan merasa tertekan secara mental. Mempertimbangkan berbagai diskursus dan kampanye mengenai kesehatan mental yang akhir-akhir ini lantang disuarakan di Indonesia, sudah jelas kegiatan ospek yang penuh dengan kekerasan dan tekanan ini perlu dipertanyakan lagi peran dan fungsinya. Ditambah, kita ju-

Dita Fitria Wati Mahasiswa Fakultas Hukum

ga perlu mempertimbangkan kenyataan yang ada, bahwa ospek semacam ini sudah menelan banyak korban jiwa dari tahun ke tahun. Tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan dampak positif ospek bagi pencapaian mahasiswa di universitas maupun dalam karier mereka di masa depan. Lantas, untuk apa dipertahankan?. Seluruh intitusi pendidikan harus mengutamakan untuk membangun nilai-nilai humanis, memberi ruang-ruang kemerdekaan untuk setiap siswa mengisi atau menemukan dirinya kemudian embrace yang lain. Pun juga menciptakan ruang-ruang yang positif di mana tiap individu merasa diterima dan dihargai tanpa harus terintimidasi. Perguruan tinggi sebagai pencetak tokoh publik, sudah semestinya memahami pencegahan kekerasan berkedok kaderisasi atau ospek secara lebih aktif dan continue. Termasuk mengatasi agar tidak lag adai korban jiwa yang diakibatkan

kegiatan mahasiswa berbau perpeloncoan. Dalam ospek, rawan terjadi semacam pemusnahan kebebasan. Kampus pada dasarnya bukan lembaga yang menelurkan manusia budak nonesensial, bukan juga lembaga yang mencetak manusia bermental tuan. Dari lembaga pendidikan tinggi semestinya lahir sekelompok manusia beradab. Mahasiswa adalah kaum strata tengah, mampu menyambungkan lidah aspirasi kalangan masyarakat bawah dengan kalangan strata elit pemerintahan. Menjadi sosok panutan yang dipersiapkan untuk memimpin bangsa indonesia. Apabila hari ini acara penyambutan mahasiswa baru disemarakkan dengan perilaku perpeloncoan yang tak berprikemanusiaan, maka Indonesia akan mengalami krisis kepemimpinan yang santun dan beretika di masa yang akan datang.

Jangan lupa buka :

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

KARIKATUR

Kamis, 22 Oktober 2020

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

5

FEB UMS

Ilustrasi : M. Jabal Noor / Koran Pabelan

Tampung Aspirasi Mahasiswa Melalui Ask Dekanat Jilid Dua UMS, Koran Pabelan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah melakukan acara Ask Dekanat Jilid dua. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom dan Live Youtube milik FEB UMS, Kamis (15/10).

A

twal Arifin, selaku Wakil Dekan III FEB UMS Bidang Kemahasiswaan dan Alumni membahas tentang perkembangan FEB UMS dari waktu ke waktu. Ia menjelaskan Ask Dekanat II adalah acara penyampaian aspirasi dari mahasiswa KAMA FEB UMS dan juga

POLITIK MAHASISWA

UMS, Koran Pabelan – Panitia Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyampaikan pengumuman hasil verifikasi peserta Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) UMS 2020 dan deklarasi damai. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari alur Pemilwa UMS, Selasa (13/10).

F

erdiansyah Pratama Putra, selaku Ketua KPUM UMS 2020 menyampaikan pengumuman mengenai peserta yang telah terdaftar dan terveri-

fikasi. Ia juga membacakan Surat Keputusan (SK) penetapan peserta Pemilwa tahun 2020. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut partai mahasiswa dan bakal calon presiden mahasiswa (capresma) beserta calon wakil presiden mahasiswa (cawapresma). “Informasi mengenai penindaklanjutan Pemilwa UMS dilakukan secara virtual melalui platform Zoom dan Youtube milik KPUM UMS,” ujarnya, Selasa (13/10). Ia menerangkan kegiatan selanjutnya pembacaan deklarasi damai oleh perwakilan partai mahasiswa, Capresma dan Cawapresma. Hal tersebut dilakukan

dengan harapan agar Pemilwa dapat terlaksana secara damai dan terciptanya Pemilwa yang berintegritas sesuai visi dari KPUM. “Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai role model untuk khalayak mahasiswa,” ujar Ferdiansyah. Ferdiansyah menambahkan bahwa hasil verifikasi dan rapat pleno KPUM 2020 menyatakan bahwa peserta Pemilwa 2020 yang sah yaitu dari Partai Gerakan Pemuda Perubahan dan Partai Sembilan Setengah. Penetapan peserta Pemilwa 2020 sebagai capresma yaitu Widi Adi Nugroho dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam dan wa-

kilnya yaitu Revo Deniro Kastalo dari Prodi Geografi. Diana Febiyanti, mahasiswa Prodi Teknik Sipil UMS semester tiga menanggapi bahwa informasi tersebut sangat berguna. Ia berharap jika Pemilwa tahun 2020 dapat berjalan dengan lancar, damai, serta tetap terjaga keharmonisannya meskipun secara daring. “Adanya pengumuman ini kita sebagai mahasiswa UMS menjadi lebih mengenal capresma dan cawapresmanya,” ungkapnya, Kamis (15/10). [Mg_ Azaula, Mg_Aidha, Mg_Sabrina /WA]

ujarnya, Kamis (15/10). Acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan aspirasiaspirasi dari mahasiswa umum kepada Dekan dan para Wakil Dekan FEB UMS. Mayoritas aspirasi yang masuk yaitu mempertanyakan mengenai media pembelajaran daring dan kendalanya, serta meminta keringan pembiayaan kuliah di masa pandemi ini. Muhammad Fuad Anshori, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen UMS semester lima memberi tanggapan bahwa acara ini sangat bagus karena dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Dekanat. Namun publikasi atau mediasi atas

acara ini kepada mahasiswa dianggap kurang, sehingga tidak banyak mahasiswa yang tahu mengenai acara ini. Ia juga menyarankan bahwa untuk kedepannya pihak narasumber dapat mengikutsertakan dosen yang berperan penting, seperti misalnya Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi). "Mungkin kedepannya peserta Ask Dekanat dapat diberikan sertifikat sehingga mahasiswa tidak hanya menyampaikan aspirasi mereka namun juga dapat memperoleh nilai lifeskill," tambahnya, Kamis (15/10). [Mg_Dina, Mg_Diana/WA]

FKIP UMS

Jelang kampanye

KPUM Umumkan Bakal Capresma dan Cawapresma

mahasiswa umum kepada Dekanat FEB UMS. "Sekarang ketiga prodi telah terkreditasi A dan fakultas serta Universitas juga telah terakreditasi A," ujarnya, Kamis (15/10). Anton Agus Setyawan, selaku Wakil Dekan I FEB UMS Bidang Akademik mengatakan bahwa perkuliahan semester gasal dilakukan secara daring. Ia juga menambahkan perkuliahan daring ini akan berlangsung hingga akhir semester gasal. "Hal ini dilakukan berdasarkan pada surat perintah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang melarang seluruh jenjang pendidikan Muhammadiyah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,"

Guna Eratkan Silaturahmi, BEM FKIP Adakan Islamic Fair UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengadakan kegiatan Islamic Fair pada tanggal 17-31 Oktober 2020. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang biasa dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, namun tahun ini diundur terkait pandemi Covid-19.

S

uharyadi Prabowo, selaku Ketua BEM FKIP mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sudah dipersiapkan dan dipikirkan dengan matang. BEM juga berkoordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) FKIP untuk menghindari terjadinya

miskomunikasi. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan beragam kegiatan yang ada di BEM serta memperkuat tali silaturahmi dengan anggota HMP, sebab kegiatan ini dikhususkan untuk FKIP saja. Suharyadi menambahkan, kegiatan Islamic Fair terdiri atas lima cabang lomba yang akan diujikan, yaitu tilawah, tahfidz, pildama, kaligrafi, dan juga akustik islami. Melalui kegiatan ini ia berharap mahasiswa FKIP dapat lebih giat dan tetap produktif. “Lewat kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antara kakak tingkat dan adik tingkat agar saling mengenal dan lebih akrab,” ungkapnya, Kamis (15/10). Ia menjelaskan perlombaan

akan dilaksanakan secara daring dengan sistem penjurian oleh mahasiswa yang bekontribusi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai dengan keahliannya dan pelatih UKM dari pihak luar yang masih bersangkutan dengan UMS. Acara yang dilakukan secara daring membuat panitia mendapati beberapa kendala, diantaranya semangat panitia yang sempat mengalami penurunan dan banyak peraturan yang perlu diubah untuk menyesuaikan kondisi sekarang. “Walaupun kondisi seperti sekarang, jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam lomba cukup banyak,” tambahnya. Sementara itu, Viona Margareta salah satu mahasiswa

Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika FKIP menyambut baik dengan diadakannya acara Islamic Fair. Menurutnya perlombaan seperti ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan bakat, terlebih pada bidang keislaman. Namun ia menyayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut yang kali ini hanya dapat dilaksanakan secara daring, tidak langsung seperti sebelumnya. “Semoga acara dapat berjalan dengan lancar, memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan bakat yang dimiliki, dan bisa mendalami ilmu agama dengan lebih baik,” harapnya, Kamis (15/10). [Mg_Kholisa, Mg_Aliffia, Mg_Zakana/SDA]


4

KARIKATUR

Kamis, 22 Oktober 2020

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

5

FEB UMS

Ilustrasi : M. Jabal Noor / Koran Pabelan

Tampung Aspirasi Mahasiswa Melalui Ask Dekanat Jilid Dua UMS, Koran Pabelan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah melakukan acara Ask Dekanat Jilid dua. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom dan Live Youtube milik FEB UMS, Kamis (15/10).

A

twal Arifin, selaku Wakil Dekan III FEB UMS Bidang Kemahasiswaan dan Alumni membahas tentang perkembangan FEB UMS dari waktu ke waktu. Ia menjelaskan Ask Dekanat II adalah acara penyampaian aspirasi dari mahasiswa KAMA FEB UMS dan juga

POLITIK MAHASISWA

UMS, Koran Pabelan – Panitia Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyampaikan pengumuman hasil verifikasi peserta Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) UMS 2020 dan deklarasi damai. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari alur Pemilwa UMS, Selasa (13/10).

F

erdiansyah Pratama Putra, selaku Ketua KPUM UMS 2020 menyampaikan pengumuman mengenai peserta yang telah terdaftar dan terveri-

fikasi. Ia juga membacakan Surat Keputusan (SK) penetapan peserta Pemilwa tahun 2020. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut partai mahasiswa dan bakal calon presiden mahasiswa (capresma) beserta calon wakil presiden mahasiswa (cawapresma). “Informasi mengenai penindaklanjutan Pemilwa UMS dilakukan secara virtual melalui platform Zoom dan Youtube milik KPUM UMS,” ujarnya, Selasa (13/10). Ia menerangkan kegiatan selanjutnya pembacaan deklarasi damai oleh perwakilan partai mahasiswa, Capresma dan Cawapresma. Hal tersebut dilakukan

dengan harapan agar Pemilwa dapat terlaksana secara damai dan terciptanya Pemilwa yang berintegritas sesuai visi dari KPUM. “Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai role model untuk khalayak mahasiswa,” ujar Ferdiansyah. Ferdiansyah menambahkan bahwa hasil verifikasi dan rapat pleno KPUM 2020 menyatakan bahwa peserta Pemilwa 2020 yang sah yaitu dari Partai Gerakan Pemuda Perubahan dan Partai Sembilan Setengah. Penetapan peserta Pemilwa 2020 sebagai capresma yaitu Widi Adi Nugroho dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam dan wa-

kilnya yaitu Revo Deniro Kastalo dari Prodi Geografi. Diana Febiyanti, mahasiswa Prodi Teknik Sipil UMS semester tiga menanggapi bahwa informasi tersebut sangat berguna. Ia berharap jika Pemilwa tahun 2020 dapat berjalan dengan lancar, damai, serta tetap terjaga keharmonisannya meskipun secara daring. “Adanya pengumuman ini kita sebagai mahasiswa UMS menjadi lebih mengenal capresma dan cawapresmanya,” ungkapnya, Kamis (15/10). [Mg_ Azaula, Mg_Aidha, Mg_Sabrina /WA]

ujarnya, Kamis (15/10). Acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan aspirasiaspirasi dari mahasiswa umum kepada Dekan dan para Wakil Dekan FEB UMS. Mayoritas aspirasi yang masuk yaitu mempertanyakan mengenai media pembelajaran daring dan kendalanya, serta meminta keringan pembiayaan kuliah di masa pandemi ini. Muhammad Fuad Anshori, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen UMS semester lima memberi tanggapan bahwa acara ini sangat bagus karena dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Dekanat. Namun publikasi atau mediasi atas

acara ini kepada mahasiswa dianggap kurang, sehingga tidak banyak mahasiswa yang tahu mengenai acara ini. Ia juga menyarankan bahwa untuk kedepannya pihak narasumber dapat mengikutsertakan dosen yang berperan penting, seperti misalnya Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi). "Mungkin kedepannya peserta Ask Dekanat dapat diberikan sertifikat sehingga mahasiswa tidak hanya menyampaikan aspirasi mereka namun juga dapat memperoleh nilai lifeskill," tambahnya, Kamis (15/10). [Mg_Dina, Mg_Diana/WA]

FKIP UMS

Jelang kampanye

KPUM Umumkan Bakal Capresma dan Cawapresma

mahasiswa umum kepada Dekanat FEB UMS. "Sekarang ketiga prodi telah terkreditasi A dan fakultas serta Universitas juga telah terakreditasi A," ujarnya, Kamis (15/10). Anton Agus Setyawan, selaku Wakil Dekan I FEB UMS Bidang Akademik mengatakan bahwa perkuliahan semester gasal dilakukan secara daring. Ia juga menambahkan perkuliahan daring ini akan berlangsung hingga akhir semester gasal. "Hal ini dilakukan berdasarkan pada surat perintah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang melarang seluruh jenjang pendidikan Muhammadiyah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,"

Guna Eratkan Silaturahmi, BEM FKIP Adakan Islamic Fair UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengadakan kegiatan Islamic Fair pada tanggal 17-31 Oktober 2020. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang biasa dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, namun tahun ini diundur terkait pandemi Covid-19.

S

uharyadi Prabowo, selaku Ketua BEM FKIP mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sudah dipersiapkan dan dipikirkan dengan matang. BEM juga berkoordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) FKIP untuk menghindari terjadinya

miskomunikasi. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan beragam kegiatan yang ada di BEM serta memperkuat tali silaturahmi dengan anggota HMP, sebab kegiatan ini dikhususkan untuk FKIP saja. Suharyadi menambahkan, kegiatan Islamic Fair terdiri atas lima cabang lomba yang akan diujikan, yaitu tilawah, tahfidz, pildama, kaligrafi, dan juga akustik islami. Melalui kegiatan ini ia berharap mahasiswa FKIP dapat lebih giat dan tetap produktif. “Lewat kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antara kakak tingkat dan adik tingkat agar saling mengenal dan lebih akrab,” ungkapnya, Kamis (15/10). Ia menjelaskan perlombaan

akan dilaksanakan secara daring dengan sistem penjurian oleh mahasiswa yang bekontribusi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai dengan keahliannya dan pelatih UKM dari pihak luar yang masih bersangkutan dengan UMS. Acara yang dilakukan secara daring membuat panitia mendapati beberapa kendala, diantaranya semangat panitia yang sempat mengalami penurunan dan banyak peraturan yang perlu diubah untuk menyesuaikan kondisi sekarang. “Walaupun kondisi seperti sekarang, jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam lomba cukup banyak,” tambahnya. Sementara itu, Viona Margareta salah satu mahasiswa

Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika FKIP menyambut baik dengan diadakannya acara Islamic Fair. Menurutnya perlombaan seperti ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan bakat, terlebih pada bidang keislaman. Namun ia menyayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut yang kali ini hanya dapat dilaksanakan secara daring, tidak langsung seperti sebelumnya. “Semoga acara dapat berjalan dengan lancar, memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan bakat yang dimiliki, dan bisa mendalami ilmu agama dengan lebih baik,” harapnya, Kamis (15/10). [Mg_Kholisa, Mg_Aliffia, Mg_Zakana/SDA]


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

OPINI

Kamis, 22 Oktober 2020

3

Kopma UMS

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS selenggarakan Kopma Competition 2020 secara daring dengan tema “Membangun dan mewujudkan generasi milenial yang kreatif, inovatif, dan berintegrasi melalui koperasi mahasiswa”. Pendaftaran Kopma Competition dibuka mulai tanggal tujuh belas hingga tiga puluh satu Oktober 2020.

K

opma Competition merupakan ajang kompetisi bergengsi di Kopma UMS dimana terdapat dua cabang perlombaan di dalamnya. Cabang

perlombaan pertama adalah Coosmart berupa lomba penyelesaian solo tentang perkoperasian dan Kopma UMS sendiri, cabang perlombaan kedua ada Duta Kopma UMS dimana calon duta 2020 akan menjadi ambassador dari Kopma UMS. Yuni Septiana selaku ketua panitia Kopma Competition 2020 mengungkapkan, bahwa acara ini merupakan program rutinan yang diadakan setiap tahunnya. Dalam konsep perlombaan ini akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya dari segi alur pelaksanaan, namun yang membedakannya tahun ini diadakan secara daring untuk menghindari kerumunan. “Perbedaannya terletak

pada lama waktunya, jika tahun lalu diadakan selama 2 hari saja untuk tahun ini kita mengadakannya selama 4 hari mulai dari tanggal 2-5 November 2020,” ujar Yuni kala dihubungi via Whatsapp, Minggu (18/10). Yuni juga menambahkan, bahwa saat perlombaan hari pertama akan diadakan Coosmart untuk peserta yang lolos enam belas besar, delapan putra dan delapan putri akan menjadi finalis Duta Kopma, yang akan diumumkan melalui Instagram Kopma UMS dan grup peserta. Persiapan yang dilakukan panitia untuk kompetisi ini sangat singkat, “Kita mulai melakukan persiapan kurang lebih satu minggu

sebelum pamflet disebar,” tambahnya. Enjela Pangestuti salah satu peserta Kopma Competition 2020 mengungkapkan, bahwa dirinya sangat senang dengan diadakannya acara yang menampung mahasiswa sebagai anggota Kopma UMS untuk lebih maju dalam mengembangkan bakat dan membawa nama UMS kedepannya untuk lebih baik. “Harapan saya buat Kopma Competition 2020 ini semoga bisa melahirkan duta-duta Kopma yang kompeten dalam bidang perkoperasian dan tentunya bisa membawa nama baik Kopma UMS maupun UMS sendiri,” harapnya, Senin (19/10). [Gardena/MR]

Kajian FKG UMS

Kesehatan Mental dan Pandangan Islam Dalam Mengatasinya UMS, Koran Pabelan - Moslem Dental Student Community (Modesco) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMS menggelar kajian kemuslimahan secara daring. Kajian kemuslimahan tersebut mengusung tema “Mental Health : An Islamic Perspective”, Sabtu (17/10).

T

riana Rahmawati selaku pembicara dalam kajian kemuslimahan tersebut menuturkan, bahwa salah satu bentuk mental health adalah memikirkan sesuatu terlalu berlebihan. Mental health bukan penyakit biasa seperti flu yang mudah untuk diobati, melainkan penyakit yang membutuhkan waktu lama

untuk sembuh dan membutuhkan dukungan dari orang lain. “Semua dari kita yang punya jiwa berisiko mengalami mental health, saran sederhana dari saya jagalah mental health kita dan tidak menyebabkan orang lain terkena mental health, namun ini agak susah karena kita tidak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan,” Ungkapnya, Sabtu (17/10). Ia mengungkapkan, kesehatan mental itu berjenjang. Ada yang bisa diatasi oleh diri sendiri, bercerita dengan orang lain dan bahkan ada yang membutuhkan bantuan psikolog. “Ketika hari ini merasa tertekan dengan kondisi sekarang, coba cari lingkungan di sekitar kita yang mau menerima

kekurangan yang kita miliki, dalam kondisi terburuk sekalipun harus kita komunikasikan untuk memberitahu orang sekitar bahwa kita sedang membutuhkan bantuan, bukan justru malah menghindar. Dengan menghindar bukan berarti masalah selesai,” Ungkapnya, Sabtu (17/10). Triana menambahkan, kunci terpenting dalam mengatasi mental health adalah komunikasi (aspek penting), persistensi (aspek mental), dan start with why (aspek personal). Hal-hal yang harus digarisbawahi dalam hidup adalah diri sendiri (jiwa dalam diri sebagai supporting utama) dan bantuan dari orang lain. “Cara-cara menyelesaikan masalah yaitu harus hidup seimbang, harus isti-

rahat, mempunyai pola hidup sehat, dan libatkan Allah dalam setiap hal,” ujarnya, Sabtu (17/10). Indah Mayasari salah satu peserta kajian dari Prodi Akuntansi mangatakan, alasannya mengikuti seminar tersebut karena tema yang menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu yang besar. Dengan pembahasan mengenai tema mental health menjadikan seseorang lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dan tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang ada masalah. “Semoga kedepannya selalu mengadakan kegiatan seminar lainnya dengan tema-tema yang lebih menarik lagi.” Harapnya, Minggu ( 1 8 / 1 0 ) . [ M g _ Va r e l l a . Mg_Jannah/SDA]

Humanisme di Dunia Pendidikan

K

egiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) seharusnya menjadi ajang memperkenalkan kampus dan seisinya kepada mahasiswa baru. Namun kenyataannya, ospek sering dijadikan ajang balas dendam oleh senior yang merasa sakit hati karena pernah mengalami perlakuan buruk saat dulu menjadi peserta ospek. Hal ini seolah sudah mengakar secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Ospek seharusnya dilakukan dengan keramahan bukan dengan kekerasan. Bahkan harus bisa menciptakan suasana aman dan nyaman bagi pesertanya. Beberapa instansi/sekolah ada yang sudah tidak melakukan kegiatan ospek dengan menggunakan kekerasan secara fisik, tetapi mereka masih melakukan hal yang dapat menecederai mental peserta, seperti berteriak, selalu menyalahkan, bahkan menghina. Panitia yang berperilaku seperti itu sering berdalih sedang berlaku tegas. Entah tegas seperti apa yang mereka maksud, yang jelas tegas bukan berarti harus keras, berteriak dan menghina. Hal-hal itimidasi seperti ini terkesan kuno dan tentu saja tidak asik, seolah-olah mereka (red: senior) adalah yang paling kuat dan paling berkuasa. Praktik kekerasan dalam os-

pek seringkali memakan korban. Sudah banyak mahasiswa yang terluka akibat kekerasan yang ada dalam ospek. Dewasa ini, seperti yang saya sebutkan di atas, ospek dengan kekerasan fisik mungkin sudah banyak berkurang tetapi, ramai beralih menggunakan tekanan secara psikis. Bentakan atau kekerasan verbal dapat menyebabkan penerimanya menjadi tertekan, memiliki rasa takut, malu, dan rendah diri. Alih-alih untuk mendisiplinkan dan membentuk mental yang kuat, ospek dengan cara membentak atau kekerasan verbal dapat menyebabkan mahasiswa berkembang menjadi pribadi dengan kepercayaan diri rendah. Tentu saja hal-hal ini tidak baik bagi mahasiswa baru. Tidak ada keramah-tamahan dalam ospek apalagi kenyamanan, lalu bagaimana mereka bisa merasa kenal dengan kampusnya sendiri?. Sebagian besar mahasiswa baru yang melalui ospek dan pernah menjadi objek perpeloncoan pasti akan merasa tertekan secara mental. Mempertimbangkan berbagai diskursus dan kampanye mengenai kesehatan mental yang akhir-akhir ini lantang disuarakan di Indonesia, sudah jelas kegiatan ospek yang penuh dengan kekerasan dan tekanan ini perlu dipertanyakan lagi peran dan fungsinya. Ditambah, kita ju-

Dita Fitria Wati Mahasiswa Fakultas Hukum

ga perlu mempertimbangkan kenyataan yang ada, bahwa ospek semacam ini sudah menelan banyak korban jiwa dari tahun ke tahun. Tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan dampak positif ospek bagi pencapaian mahasiswa di universitas maupun dalam karier mereka di masa depan. Lantas, untuk apa dipertahankan?. Seluruh intitusi pendidikan harus mengutamakan untuk membangun nilai-nilai humanis, memberi ruang-ruang kemerdekaan untuk setiap siswa mengisi atau menemukan dirinya kemudian embrace yang lain. Pun juga menciptakan ruang-ruang yang positif di mana tiap individu merasa diterima dan dihargai tanpa harus terintimidasi. Perguruan tinggi sebagai pencetak tokoh publik, sudah semestinya memahami pencegahan kekerasan berkedok kaderisasi atau ospek secara lebih aktif dan continue. Termasuk mengatasi agar tidak lag adai korban jiwa yang diakibatkan

kegiatan mahasiswa berbau perpeloncoan. Dalam ospek, rawan terjadi semacam pemusnahan kebebasan. Kampus pada dasarnya bukan lembaga yang menelurkan manusia budak nonesensial, bukan juga lembaga yang mencetak manusia bermental tuan. Dari lembaga pendidikan tinggi semestinya lahir sekelompok manusia beradab. Mahasiswa adalah kaum strata tengah, mampu menyambungkan lidah aspirasi kalangan masyarakat bawah dengan kalangan strata elit pemerintahan. Menjadi sosok panutan yang dipersiapkan untuk memimpin bangsa indonesia. Apabila hari ini acara penyambutan mahasiswa baru disemarakkan dengan perilaku perpeloncoan yang tak berprikemanusiaan, maka Indonesia akan mengalami krisis kepemimpinan yang santun dan beretika di masa yang akan datang.

Jangan lupa buka :

U

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


2

WARTA KAMPUS

Kamis, 22 Oktober 2020

Kamis, 22 Oktober 2020

7

Editorial

Reporter: Dita, Gardena, Mg_Salza,

Mg_Ahmad, Mg_Budi, Mg_Varella . Mg_Jannah, Mg_ Azaula, Mg_Aidha, Mg_Sabrina, Mg_Kholisa, Mg_Aliffia, Mg_Zakana, Mg_Dina, Mg_Diana Fotografer: Editor: Atma, Ayu, Hanif, Musa, Sifa, Sarah Desain Artistik/Tata Letak: Angga, Munir, Sifa, Widia Pemimpin Umum: M. Sukma Aji Sekretaris Umum: Hanif Afifah Pemred Online: Rifqah Pemred Koran: Munasifah Rahmawati Pemred Tabloid: Earleane Typhano R. Pemred Majalah: Naufal Abdurrahman Musa Litbang: Rio Novianto Personalia: M. Jabal Noor Perusahaan: Lia Lesmawati Manajer Logistik: Widia Arum Pratiwi Manajer Humas: Alvanza Adikara J. Manajer Diskusi: Aji Tirto Prayogo Manajer Data: Akhdan M. Alfawwaz Manajer Penelitian: Wulan Adis Aranti Manajer Pelatihan: Anisa Yuliana Manajer Iklan: Cindi Ameliayana W. Manajer Prodis: Fikri Ainul Qolbi Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

K

sepatutnya untuk dibuat menjadi hijau kembali. Lingkungan yang hijau selain akan membuat orang ingin datang untuk berkunjung, juga dapat membuat udara dan suhu lingkungan menjadi sejuk dan bersih, terlebih suhu di Solo ketika musim panas sangat terik dan menyengat. Penanaman pohon ini akan lebih baik jika terus diadakan, begitu pula dalam merawatnya. Karena gedung tersebut diharapkan menjadi pusat perhatian dan kebanggaan bagi jawa tengah, jika tidak dirawat dengan baik maka nantinya akan banyak pihak yang mempertanyakan keseriusan dalam mengelola kawasan tersebut. Pihak UMS dapat mengajak mahasiswa dan dosen dengan cara membuat kegiatan serupa secara rutin ke depannya yang mungkin masyarakat umum juga dapat berparti-

sipasi, hal tersebut juga sebagai langkah mengenalkan kawasan tersebut lebih luas kepada masyarakat. Dengan adanya Gedung Edutorium, diharapkan tidak hanya dipergunakan untuk acara acara besar Muhammadiyah maupun acara wisuda mahasiswa UMS saja. Lingkungan tersebut dapat pula digunakan sebagai pusat aktivitas mahasiswa dan masyarakat. Seperti tempat olahraga, rekreasi, belajar, penelitian, wisata, dan banyak lagi. Semoga dengan adanya kawasan edutorium tersebut bisa menjadi lingkungan yang ramah masyarakat dan dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan tujuan dibangunnya kawasan tersebut sebagai pusat edukasi.

Guna Eratkan Silaturahmi, BEM FKIP Adakan Islamic Fair Walau pandemi silaturahmi harus tetap terjaga...

UMS Tanam Pohon di Sekitar Edutorium Edutorium makin adem nih

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring Meski serba daring kita harus tetap produktif

Prof Ruwet

Tahukah kamu?

Tahukah Kamu?

Penjual buku di Iraq tak pernah khawatir meninggalkan barang daganganya di pinggir jalan saat malam hari, karena mereka percaya “Seorang pembaca tidak akan sampai mencuri dan pencuri tidak akan membaca”.

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081556891989) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal

QR Code http//www.pabelan-online.com

mikian, tidak akan terjadi kerumunan banyak orang dan juga setiap peserta diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak. Dalam sambutannya, Sofyan Anif selaku Rektor UMS menuturkan bahwa untuk memeriahkan Milad UMS ke 62, diadakan kegiatan penanaman pohon di sekitar edutorium. "Edutorium adalah gedung termegah se Jawa Tengah, jadi untuk merawatnya kita juga harus menggu-

nakannya kembali. Harus tetap hijau. Dan semoga di era pandemi ini semua bisa dapat berprestasi," ujarnya saat menyampaikan sambutan, Sabtu (17/10). Kegiatan penanaman pohon tersebut di sambut antusias oleh semua peserta. Nizhar Rahman selaku peserta mengungkapkan rasa bangganya kepada UMS, dengan adanya penghijauan tersebut ia mengungkapkan ada rasa bangga tersendiri ketika era pandemi seperti ini masih bisa

peduli lingkungan dengan mematuhi protokol kesehatan, tanpa adanya kerumunan massa dan berlangsung sangat kondusif. "Kegiatan tersebut harus berlanjut ke depannya, agar tidak ada lagi polusi dan mengurangi pemanasan global," tuturnya, Sabtu (17/10). Ismokoweni selaku panitia sie kerja bakti mengungkapkan bahwa Edutorium UMS adalah gedung kebanggaan UMS dan Muhammadiyah, diharapkan se-

mua civitas akademiknya merasa memiliki. Ia juga mengungkapkan kita harus ada rasa menyayangi dan merawat dalam bentuk peduli lingkungan. "Suatu tempat yang diharapkan bisa untuk edukasi, makanya nanti akan ditanami tanaman tanaman yang langka agar dapat dijadikan tempat edukasi," Tuturnya, Sabtu ( 17/10). [NAM]

gian dari pengkaderan, jika mahasiswa belum mengikuti maka wajib mengikuti kegiatan ini ditahun depan," tambahnya, Senin (12/10). Lebih lanjut lagi, Idham mengungkapkan bahwa meskipun mengambil konsep secara daring, kegiatan tersebut cukup mendapat antusias bagus dari para peserta. Dalam kegiatan tersebut, peserta dituntut agar mampu berdiskusi secara intens dalam acara tersebut. Selain mendapatkan materi, peserta

juga diberi penugasan untuk membuat video interaktif membahas mengenai isu-isu terkait kesehatan. Penugasan ini bertujuan agar peserta saling berinteraksi dan dapat melatih public speaking. Salah seorang peserta, mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat UMS Anton Sujarwo memberikan tanggapan mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat, karena dapat menjadi bekal

dalam menempuh perkuliahan di Prodi Kesehatan Masyarakat. Akan tetapi, menurutnya kegiatan daring tersebut kurang efektif karena terdapat beberapa kendala. “Seluruh peserta diharuskan mengaktifkan speaker, hal tersebut membuat kebisingan sehingga terkadang suara dari pemateri tidak terdengar dengan jelas,” ujarnya, Senin (11/10). [MAA]

Sambungan Halaman 1 Gelar BTOPH dan...

Sumber: @berita.dunia_

Lpm Pabelan

Foto Bersama - Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima hibah satu unit mobil Ambulans dari Bank Jateng Syariah Cabang UMS, Jum’at (16/10). Sambungan Halaman 1 UMS Tanam Pohon...

Pemimpin Redaksi: Munasifah Rahmawati Redaktur Pelaksana: Panji Lumintang Redaktur: Sarah Dwi Ardiningrum Redaktur Foto: Yovi Annang Setiyawan

egiatan penanaman pohon dilakukan warga UMS di sekitar edutorium dalam rangka memeriahkan Milad UMS ke-62. Pohon yang ditanam beraneka ragam, serta ada juga yang termasuk tanaman langka. Selain sebagai bentuk kepedulian lingkungan, juga sebagai tempat untuk edukasi masyarakat dengan memperkenalkan tanamantanaman langka. Kegiatan penenaman tetap mematuhi protokol dengan membagi menjadi kelompok- kelompok kecil yang tiap individunya memiliki tugas yang berbeda. Lingkungan edutorium yang dulunya merupakan area yang dipenuhi oleh beragam tanaman, demi dibangunnya gedung tersebut akhirnya harus dipangkas. Maka setelah jadinya gedung tersebut, lingkungan sekitarnya sudah

Foto: Dokumen pribadi

Lingkungan Ramah Masyarakat

@infopabelan

lpmpabelan

berkualitas dengan dilandasi sifat religius yang kuat dan moralitas yang tinggi,” ungkapnya, Senin (12/10). Idham menambahkan, bahwa kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Prodi Kesehatan Masyarakat, bagi mahasiswa yang tidak mengikutinya akan mendapatkan konsekuensi. BTOPH merupakan arahan dari Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia dan LKMM-PD arahan dari BEM. “Maka dari itu kegiatan ini adalah ba-


Harga Rp 1.000

Kamis, 22 Oktober 2020

“Edisi Digital”

Kamis, 22 Oktober 2020

Tahun 16/ No. 35

Milad Ke-62

UMS Tanam Pohon di Sekitar Edutorium Reporter: Dita Fitria Wati

Foto: Saeful / Koran Pabelan

8

Penyerahan - Simbolisasi Sofyan Anif (Kiri) selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di acara kerja bhakti dan penanaman pohon dalam rangka hari jadi ke-62 di Gedung Edutorium UMS, Jum’at (16/10).

UMS, Koran Pabelan Milad UMS ke-62, Sabtu Universitas Muhammadiyah (17/20). Surakarta (UMS) adakan kegiatan penanaman pohon di egiatan tersebut dihadiri sekitar Edutorium UMS. oleh berbagai elemen eleKegiatan tersebut digelar men masyarakat. Mulai untuk memeriahkan rangkaian dari Perwakilan Daerah Muham-

K

madiyah Solo Raya sampai dosen-dosen UMS. Selain penanaman pohon, diadakan juga lomba fotografi dan videografi. Kegiatan penanaman pohon inilah yang menjadi objek dari kedua lomba tersebut.

Untuk setiap tim penanam pohon terdiri dari lima peserta, dua orang menanam pohon, satu orang yang mendokumentasikan, dan dua lainnya yang akan mengambil air untuk menyiram pohon yang baru ditanam. Dengan debersambung halaman 7

HMP Kesmas

Gelar BTOPH dan LKMM-PD Secara Daring Reporter: Mg_Salza, Mg_Ahmad, Mg_Budi

UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS menggelar Basic Training of Public Health (BTOPH) dan Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa-Pra Dasar (LKMMPD) secara daring yang

dilaksanakan pada tanggal sepuluh, sebelas, tujuh belas dan delapan belas Oktober 2020.

B

TOPH dan LKMM-PD merupakan salah satu agenda tahunan yang diadakan oleh HMP Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini diseleng-

garakan guna menyambut mahasiswa baru dengan berupa pelatihan dasar kesehatan masyarakat dan mengusung tema "Membangun Karakter Muda Generasi Kesehatan Masyarakat yang Kreatif, Inovatif, Loyalitas, Berkualitas Berlandaskan Sifat Religius dan Moralis" Selaku Ketua Pelaksana, Id-

ham Fahreza menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut yakni dengan harapan agar generasi muda kesehatan masyarakat mampu memiliki berbagai aspek karakter. Selain itu juga memiliki pemikiran yang inovatif, loyalitas tinggi dan menjadi pribadi yang kreatif. “Tak lupa serta bisa menjadi pribadi yang bersambung halaman 7

Adakan Pemilihan Duta Kopma 2020 secara Daring

KPUM Umumkan Bakal Capresma dan Cawapresma

Tampung Aspirasi Mahasiswa Melalui Ask Dekanat Jilid Dua

Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.