RISET PABELAN Partisipasi Politik Mahasiswa UMS Dalam Pemilihan Mahasiswa
Harga Rp 1.000
Jum’at, 27 November 2020
Hasil Riset Partisipasi Mahasiswa Terhadap Pemilwa UMS 2020 34,5% 65,5%
32,1%
Apakah sistem pemungutan suara yang dilakukan secara online oleh KPUM sudah efisien dalam menunjang Pemilwa U 2020?
Apakah anda sudah mengenali calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilwa U 2020 ini?
67,9%
21,4% 78,6%
25% 75%
52,4%
Apakah BEM UMS sudah berperan aktif dalam mewakili aspirasi mahasiswa?
Apakah anda menggunakan hak pilih dalam Pemilwa U 2020 ini?
47,6%
Apakah kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi anda dalam berpartisipasi politik khususnya dalam Pemilwa U periode 2020 ini?
33,3
Apakah menurut anda kinerja BEM UMS sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa?
66,7
Ya 31%
69%
Apakah menurut anda BEM UMS sudah baik dalam merespon kebijakan Universitas yang tidak layak
Tidak 84 Responden Tiap fakultas diambil enam Mahasiswa secara acak
Hasil riset menunjukkan bahwa hampir seluruh responden saat dimintai tanggapan terkait sistem pemungutan suara, mayoritas dari mahasiswa terlihat apatis terhadap pemilwa. Walaupun transformasi yang dialihkan dengan menggunakan e-voting cukup baik, namun banyak mahasiswa yang tidak mengetahui sistemnya, bahkan ada juga yang tidak mengenali Capresma (Calon Presiden Mahasiswa) dan Cawapresma (Calon Wakil Presiden Mahasiswa). Hal tersebut merupakan faktor utama berkurangnya partisipasi mahasiswa dalam pemilihan kali ini. Banyak yang mengatakan penyebaran informasi terkait Pemilwa dirasa kurang efisien dan maksimal. Informasi yang disebarkan melalui media sosial masih minim, sehingga dianggap hanya sekedar formalitas aja agar terciptanya pemilwa. Selain kurangnya sosialisasi, calon juga hanya terdapat sepasang, hal tersebut juga dianggap pemicu terjadi kecurangan. Namun sayangnya, terkait hal tersebut dari pihak panitia KPUM dan Panwaslu tidak ada respon dan enggan menjawab pertanyaan dari Tim Riset LPM Pabelan.
Dari 84 responden diberi pertanyaan tentang apakah responden sudah mengenali Capresma maupun Cawapresma dalam pemilwa periode ini. 67 % menjawab tidak, dan 32.1% menjawab iya. Lalu pertanyaan selanjutnya mengenai penggunaan hak suara dalam pemilwa 47.6% menjawab tidak menggunakan hak suara, dan sisanya 52.4% menjawab iya. Sementara jawaban responden tentang sistem penmungutan suara yang telah diadakan KPUM sudah menunjang pemilwa, 65.5% menjawab iya dan 34.5% menjawab tidak. Lalu mengenai kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi dalam berpartisipasi politik, 78.6 % menyetujui pernyataan tersebut dan sisanya 21.4% menjawab tidak. Kemudian saat responden diminta menjawab tentang bagaimana kinerja BEM UMS apakah sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa, 66.7% menjawab ya dan 33.3% menjawab tidak. Lalu ketika responden diberi pertanyaan apakah BEM UMS sudah berperan aktif dalam mewakili aspirasi mahasiswa, 75% menjawab iya dan 25% menjawab tidak. Lalu responden diminta menjawab apakah BEM UMS sudah baik dalam merespon kebijakan Universitas yang tidak layak, 69% menjawab iya dan sisanya 31% menjawab tidak.[Wulan/RN]
Jum’at, 27 November 2020
Tahun 16/ No. 39
Milad Ke-108
UMS Gelar Milad Muhammadiyah di Edutorium Reporter: Indah Puji Rahayu
Muhammadiyah
Selamat Milad
UMS, Koran Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menyelenggarakan Resepsi Milad Muhammadiyah yang ke- 108 secara daring dan luring. Dimana acara tersebut diselenggarakan di Edutorium UMS yang baru saja selesai dibangun tahun ini.
Sumber : freepik.com
Mahasiswa sering diberi label kaum intelektual yang kelak menjadi generasi penerus bangsa pada masa yang akan datang. Sudah banyak dijumpai organisasi-organisasi kemahasiswaan yang telah dibentuk oleh mahasiswa, hal tersebut merupakan salah satu miniature state untuk melaksanakan tugas maupun fungsi seyogyanya sebuah negara itu sendiri. Skema dalam pemilihan suatu organisasi kemahasiswaan tersebut pun juga menggunakan pola yang sama yaitu dengan pemilihan secara langsung. Pemilwa merupakan suatu wahana bagi mahasiswa dalam menggunakan hak politik mereka untuk memilih orang-orang yang dianggap layak sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa. Secara personal, tiap mahasiswa bebas dalam menentukan penggunaan hak suara untuk memilih. Demokrasi dalam lingkup kampus terus berkembang dengan adanya sebuah perhelatan Pemilwa. Sebuah agenda yang konon dianggap prestisius bagi mahasiswa UMS. Tidak saja menjadi ajang menonton geliat gerak politik mahasiswa di kampus, namun lebih dari itu. Yakni seperti memfungsionalkan partisipasi mahasiswa sebagai pemilih di dalamnya. Sebenarnya urgensi dari Pemilwa juga berupa sarana untuk mengajak mahasiswa berpartisipasi peduli pada kampus. Dengan menggunakan hak pilih masing masing untuk memilih pimpinan yang berintregiritas secara kinerja maupun moral. Pada 6 November 2020, KPUM melakukan pemungutan untuk memilih calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa. Namun pada periode kali ini, pemilwa mendapat kritik keras dan dianggap salah satu bentuk kecatatan dalam berdemokrasi di kampus. Perhelatan pemilwa kali ini dianggap sarat kecurangan mulai dari pembentukan penyelenggara pemilwa maupun kehadiran calon tunggal.. Maka dari itu, Redaksi Koran Pabelan melalui Manajer Penelitian melakukan riset mengenai “Partisipasi Politik Mahasiswa UMS Dalam Pemilihan Umum Legislatif” dengan jumlah 84 responden, diambil 6 responden secara acak tiap fakultas.
“Edisi Digital”
S
utojo, selaku Panitia Resepsi Milad Muhammadiyah mengatakan bahwa kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk menghadirkan jamaah dalam jumlah besar, maka dalam acara Milad Muhammadiyah yang ke-108 ini juga diadakan secara daring maupun luring. Secara daring dilakukan
dengan platform Zoom dan juga bisa disaksikan di Youtube live streaming Muhammadiyah channel, Tv Mu serta Facebook. “Pelaksanaan secara luring dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa menteri di PP Muhammadiyah dan juga Walikota,” ungkapnya, Rabu (18/11).
Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Resepsi Milad Muhammadiyah di Edutorium masih tetap mengindahkan protokol kesehatan. Hal ini dengan menghadirkan relawan kesehatan untuk para tamu undangan yang ikut hadir dalam acara Milad Muhammadiyah ini. Setiap tamu undangan dan pihak bersambung halaman 7
LKMMD FAI
Bangun Sikap Profesionalisme dalam Organisasi Reporter: Esa Nanda, Kenia Eksidewi UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) UMS mengadakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan Managemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) pada tanggal 22
sampai 28 November 2020 untuk menumbuhkan sikap profesionalisme dalam berorganisasi mahasiswa FAI.
S
elaku ketua panitia, Hani Puji menuturkan bahwa, Acara ini bertujuan untuk meningkatakan sikap profesionalime dalam berorganisasi. Peserta terdiri dari mahasiswa FAI semester satu sampai lima dengan
syarat mendapat surat mandate dari Program Studi (Prodi) masing-masing, mengisi formulir google form dengan beberapa pertanyaan yang akan menjadi pertimbangan penerimaan peserta. Peserta akan diseleksi dan yang bersambung halaman 7
HMP Kesmas Galang Donasi Peduli Anak Yatim
Proker UKM di Lapangan Banyak yang Tertunda
Teknik Elektro Raih Nilai 361
Iklan dan Langganan: 081775415635 SMS Suara Pabelanis: 081556891989