Koran Pabelan edisi 04

Page 1

8

Kamis, 23 Maret 2017

GRIYA MAHASISWA

Harga Rp 1.000

Kegiatan Mapala

Kembangkan Kegiatan Alam Bebas, Malimpa Susuri Gua Luweng

Kamis, 23 Maret 2017

Tahun 13/ No. 4

Gedung Admisi

UMS, Koran Pabelan – Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) melakukan kegiatan Susur Luweng Pacitan untuk terus mengembangkan aktivitas alam bebasnya. Kegiatan bertajuk “Menelusuri Kedalaman untuk Sebuah Kejayaan” tersebut dilakukan di kedalaman Luweng Jaran, Dusun Kasri, Desa Djlubang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan pada Minggu-Jumat (5-10/3).

S

eperti yang dikemukakan oleh salah satu atlet, Fahrijal, bahwa kegiatan susur gua tersebut bertujuan untuk menambah dan memperbaharui data mengenai Luweng Jaran yang sudah dimiliki oleh Malimpa. Penambahan dan pembaharuan data tersebut berupa pemetaan gua (mapping). Definisi dari pemetaan gua sendiri ialah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan ke bidang datar yang bersifat selektif. “Pemetaan itu nantinya dapat dipertanggungjawabkan baik secara matematis

Mahasiswa Keluhkan Ruang Kelas yang Sempit Reporter: Dian Aulia Citra Kusuma

maupun secara visual dengan skala tertentu,” ujarnya, Selasa (14/3). Luweng Jaran sendiri, tambah Fahrijal, memiliki kedalaman 1 meter dengan 2 pitch (turunan). Pitch pertama memiliki kedalaman 23 meter dan pitch kedua sedalam 18 meter. Gua utama berada setelah menuruni pitch kedua. Lorong di dalam gua begitu sempit, sehingga untuk menyusurinya harus bisa mengaplikasikan beberapa teknik, seperti: merangkak; duck walking; dan

merayap. “Para atlet harus bisa meminimalisir pergerakan karena minimnya oksigen dalam gua,” lanjut Fahrijal. Atlet susur gua yang lain, Roni Septian, menuturkan bahwa tidaklah mudah untuk menelusuri sebuah gua. Seseorang atau kelompok yang ingin melakukan kegiatan tersebut harus memahami bagaimana caranya melakukan Single Rope Technique (SRT), mengerti karakteristik gua, dan mengerti mengenai sumber aliran air di dalam gua. Oleh karena itu,

dibutuhkan atlet yang mampu memahami semua hal itu dan bisa mengaplikasikannya. Malimpa akhirnya melakukan seleksi ketat, dan memperoleh enam atlet susur gua, yaitu Roni Septian, Adib Maulana, Iqbal Nurii, Heru Ade, Fahrijal, dan Yuli Adi. “Karena Malimpa selalu memegang prinsip aman dalam setiap kegiatannya, maka para atlet rutin melakukan training centre, materi, dan simulasi sebelum hari kegiatan,” ujar Roni, Selasa (14/3). [Ritmika/PE]

“Satu Ikatan dan Satu Perjuangan” UMS, Koran Pabelan – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surakarta adakan panggung seni meriahkan milad ke-53 di Hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah

Surakarta (UMS), Senin (13/3). Panggung seni tersebut bertajuk “Satu Ikatan dan Satu Perjuangan”.

S

elaku Ketua Panitia Milad IMM, Andi Hartini, menjelaskan pengangkatan tema tersebut bertujuan agar mampu mengharmonisasi komisariat yang ada di Surakarta. Selain itu, pengangkatan tema tersebut juga diharapkan mampu membangkitkan ghiroh ber-IMM agar lebih solid, kompak, dan akrab. “Saya berharap anggota komisariat IMM yang ada di Surakarta tetap ber-

partisipasi,” ujarnya, Senin (13/3). Selain diperingati dengan serangkaian perlombaan, menurut Andi, acara tersebut juga dimeriahkan dengan adanya stand sederhana untuk anggota IMM. Stand tersebut diadakan untuk menjajakan makanan hasil buatan mereka. Namun Andi menyayangkan kurangnya sumber daya manusia (SDM) pada penyelenggaraan acara itu. “Namun, tidak semua anggota dapat berkontribusi.Jadi ada anggota pimpinan cabang IMM ikut turun tangan,” jelasnya.

UMS, Koran Pabelan – Setelah One Day Service (ODS) dipindahkan ke gedung Induk Siti Walidah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggunakan gedung Admisi lantai II yang dibagi menjadi lima ruang sebagai tempat perkuliahan. Hal tersebut mumbuat beberapa mahasiswa mengeluh karena ruang kelas yang sempit dan fasilitas yang kurang memadai.

S

alah satu mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Wahyu Agung Putri, mengungkapkan bahwa minggu pertama masuk perkuliahan banyak mahasiswa yang harus berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk. Ruang perkuliahan yang kini digunakan juga lebih sempit daripada ruang-ruang yang sebelumnya pernah digunakan. Selain itu, fasilitas yang me-

nunjang kegiatan perkuliahan juga kurang dipersiapkan dengan baik. “Perkuliahan kan sudah jalan sampai minggu ketiga, tapi kita baru dapat kursi di minggu kedua, jadi banyak dari kami yang berdiri,” keluhnya, Rabu (15/3). Saat ini, lima ruang di gedung Admisi memiliki fungsi yang berbeda yakni ruang I untuk persiapan ruang Prodi Pendidikan Olahraga, ruang II digunakan untuk perkuliahan

Prodi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Bahasa Inggris, ruang III dan IV untuk Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan ruang V sebagai ruang pembantu seminar proposal Prodi Pendidikan Akuntansi. Akan Segera Dirombak Wakil Dekan II FKIP, Sri Sutarni, menjelaskan bahwa pembagian ruang di gedung Admisi sudah diputuskan sejak bersambung halaman 7

Voucher Bookstore

WARTA KAMPUS Milad IMM

Ilustrasi: Riski Setyo / Koran Pabelan

Selain itu, pada panggung seni tersebut diadakan penyerahan lomba yang telah dilaksanakan oleh kader dan pimpinan IMM Kota Surakarta. Lomba tersebut antara lain Futsal, Tahfidz, Da'i, dan Bulu Tangkis Ganda PutraPutri. Salah satu mahasiswi Teknik Arsitektur, Azzah Juharida, menyampaikan harapannya agar milad kali ini bisa berjalan dengan semarak. “Semoga mahasiswa yang bukan anggota IMM mampu ikut serta di kegiatan ini,” harap dia, Senin (13/3). [Mg_Arlinda &Mg_Clara/VF &AM]

WR I: Sisa Dana Lari ke Pengembangan Akademik Reporter: Cici Birohmatika

UMS, Koran Pabelan – Sisa dana voucher Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Bookstore akan dikelola seoptimal mungkin sebagai dana pengembangan pendidikan mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan voucher yang ditukarkan mahasiswa berasal dari alokasi pengembangan akademik.

S

elaku Manajer UMS Bookstore, Syaiful Achyar, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui sisa dana yang berasal dari voucher UMS Bookstore yang tidak ditukarkan mahasiswa. UMS. Bookstore hanya mengelola voucher yang ditukarkan mahasiswa yang kemudian akan diajukan ke universitas. Selan-

jutnya akan dilakukan pencairan dana untuk operasional bookstore. “Untuk sisa voucher yang mengatur universitas,” ungkapnya, Rabu (8/3). Memberikan tanggapannya, Wakil Rektor I, Muhammad Da'i, bahwa dana yang digunakan untuk voucher UMS Bookstore berasal dari alokasi pengembangan akademik. Sisa dana dari

mahasiswa yang tidak menukarkan voucher-nya, akan dikelola seoptimal mungkin oleh pihak universitas sebagai pengembangan pendidikan mahasiswa. “Kalau voucher tidak diambil, dana voucher tidak akan dicairkan. Dana yang dicairkan adalah dari voucher yang ditukarkan,” ujarnya, Jumat (17/3). Salah satu unit bisnis bersambung halaman 7

Iklan dan Langganan:082226324155 SMS Suara Pabelanis: 081226885627


2

POLITIK MAHASISWA

Kamis, 23 Maret 2017 Editorial

Persiapan Pemilwa

Menuntut Hak

Pemimpin Umum: Syarifudin Aji P. Sekretaris Umum: Ritmika Serenady Pemred Online: Livia Purwati Pemred Koran: Pipit Ernawati Pemred Tabloid: Yusmi Dwi Putri Pemred Majalah: Zulfa Rahmatina Litbang: Muhamad Taufik Perusahaan: Ummu Azka A. Manajer Jaringan dan Informasi: Ahmad Midun Sanjaya Manajer Personalia: Putri Muthmainah Manajer Diskusi: Dina Ayu L. Manajer Data dan Penelitian: Kurnia Siti Mahania Manajer Pelatihan: Afif Abdurahman. Manajer Iklan: Riyanti Wahyunengrum Manajer Prodis: Indra Hartanto Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: koran@pabelanonline.com, http//www.pabelanonline.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Animo perguruan tinggi yang semakin meningkat tiap tahunnya tidak dilewatkan begitu saja oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam menjaring mahasiswanya. Tahun demi tahun peminatnya selalu saja bertambah, belum lagi uang gedung dan biaya Satuan Kredit Semesteri (SKS) pun ikut meningkat. Entah kenapa fasilitas untuk mahasiswa masih begitu-begitu saja, namun hanya gedung rektorat yang kian hari menjadi ikonnya. Sekarang universitas dihadapkan pada kepuasan dalam pengadaan fasilitas yang didapatkan oleh mahasiswa. Semakin bertambahnya mahasiswa setiap tahun, semakin banyak pula universitas dibebankan oleh kepuasan mahasiswa dalam menerima

fasilitas perkuliahan. Namun ini adalah tanggung jawab yang mesti dipenuhi karena mahasiswa telah membayar biaya yang kampus bebankan. Kedepannya agar kampus tidak hanya dituduh sebagai peraup keuntungan saja, melainkan benar-benar melayani mahasiswanya. Inisiatif bagus dari pihak universitas untuk menjadikan ruangan yang tidak terpakai menjadi ruang kelas. Tapi miris melihatnya ketika ruangan sempit seperti di paksakan untuk menjadi ruang perkuliahan yang diisi sekitar 40-an mahasiswa. Alih alih ketika pertama masuk kampus ingin mendapatkan kuliah yang nyaman, ternyata sekarang masih ada saja yang kuliah tak dapat tempat duduk dan akhirnya harus kuliah sambil berdiri. Apakah universitas ti-

dak malu dengan gedung rektorat yang semegah itu namun masih di temukan ruang perkuliahan yang sempit dan kuliah sambil berdiri? Universitas harusnya menjadikan ini sebagai cambukan dan bahan evaluasi dalam perencanaan kedepan supaya hal seperti ini tidak terulang lagi. Tidak ada cara lain selain memberikan apa yang sudah menjadi hak mahasiswa untuk mendapatkan fasilitas yang layak. Ia telah membayar apa yang universitas bebankan, begitu juga universitas harus membayar pula dengan pengadaan fasilitas yang ada. Tak lain, agar mahasiswa tidak terkikis kepercayaannya pada kampus.

UMS, Koran Pabelan – Sejumlah 15 mahasiswa resmi dilantik sebagai Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk mengawal jalannya Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) sesuai Surat Keputusan No 4/SK/DPMUMS/III/2017 di Griya Mahasiswa, Senin (13/3). Sementara itu, Ketua Panwaslu mengakui belum adanya rangkaian kerja karena proses upgrading yang belum dilaksanakan.

elaku Ketua Panwaslu, Muhammad Khoiril Amin, mengatakan bahwa Panwaslu telah siap untuk mengawasi jalannya Pemilwa. Selain itu, Khoiril juga mengakui kesanggupan Panwaslu dalam menghadapi adanya aduanaduan yang muncul selama Pemilwa berlangsung. “Selain agenda untuk Pemilwa, kami (Panwaslu-red) belum ada rencana agenda selanjutnya. Itu karena upgrading yang belum dilaksanakan,” jelasnya, Senin (13/3). Anggota Panwaslu berjumlah delapan orang diambil dari de-

S

legasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM F) . Meski begitu, tetap ada proses seleksi dari DPM Universitas. Ketua Panwaslu mengutarakan tantangan yang dihadapi untuk menjadi Panwaslu, seperti lingkup yang lebih luas dan pengaruh politik yang lebih besar. “Karena dari DPM F pengetahuan masih kurang, jadi perlu adanya upgrading mungkin dari sana bisa membuat perencanaan atau agenda,” tutur Khoiril. Meski pelantikan terpaksa mundur dari jam yang sudah direncanakan, prosesi tersebut tetap berjalan lancar. Khoiril meng-

usahakan adanya kedekatan di dalam keanggotaan Panwaslu, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah koordinasi dalam menjalankan kinerja Panwaslu. Ketua Umum DPM Universitas, Mirza Iskandar Putra, menyampaikan harapannya terhadap mahasiswa UMS agar mendapatkan pemimpin baru yang baik dalam Pemilwa mendatang. Ia juga tak lupa mengatakan harapan untuk Panwaslu yang telah terpilih. “Untuk Panwaslu semoga bisa bekerja secara profesional dan independen terhadap kelembagaannya,” ujarnya, Senin (13/3). [Afitasari/RS]

dulunya meminjam dari Fakultas Hukum,” jelasnya, Kamis (16/3). Sri mengatakan secara bertahap, fakultas akan merombak lima ruang menjadi empat ruang dengan menggabungan ruang II dan III yang kemudian akan digunakan oleh

PGSD. Sebagai pengganti, Pendidikan Akuntansi dan Bahasa Inggris akan menempati ruang eks Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Ma-syarakat (LPPM) di lantai I. “Ruang yang dipakai PGSD itu terlalu sempit makanya dirombak lagi. Di-

usahakan pasca UTS (Ujian Tengah Semester-red) nanti semua sudah selesai dan bisa digunakan,” tutupnya. [PE]nya. [PE]

ditukarkan tiap semesternya. “ Jika mahasiswa tidak menukarkan voucher, ya bakal hangus. Jadi, manfaatkan lah voucher yang sudah diberikan,” lanjutnya. Syaiful menjelaskan buku-

buku yang terjajar di UMS Bookstore dilihat dari kebutuhan yang menunjang pembelajaran mahasiswa tiap semesternya. Lalu, pihak UMS Bookstore akan memberikan data buku yang

dibutuhkan pada pihak supplier untuk pemesanan. “Jika ada buku tambahan, biasanya mahasiswa memberikan informasi buku yang dibutuhkan untuk setiap semesternya,” jelasnya. [RK]

Mahasiswa Keluhkan Ruang Kelas yang Sempit Sediain yang longgar dong Pak. WR I: Sisa Dana Lari ke Pengembangan Akademik Beneran dikembangkan lho Pak. Panwaslu Andalkan Upgrading dalam Menentukan Agenda Kerja Hasilnya juga harus andalan.

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (081226885627) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+6285645786xxxx Gimana ya? Gini ceritanya, kenapa sih dosen kalo kasih kabar suka mendadak (banget)? Kasihan yang laju lhooo... udh berangkat pagi-pagi, eh sampe kampus, sampe kelas ternyata kosong (ZONK). Kalau bisa kasih info pas subuh lah ya. +6281225682xxx (Mahasiswa/Psikologi) Mentoring Psikologi tidak ada liburnya, dengan keadaan apapun, ada acara apapun Mentoring Psikologi tidak ada liburnya. Padahal, jika ada acara wisuda kebanyakan falkutas lain diliburkan. Tapi, tidak apa-apa, semua kebijakan yang dibuat oleh falkutas untuk kebaikan mahasiswa falkutas psikologi. +628222563xxx (Mahasiswa/Pend. TI) Dosen PTI sering banget telat kalau mengajar di kelas dan tidak sesuai jadwal yang ada, terkadang mahasiswa sudah berangkat tepat waktu, namun dosen selalu datang terlambat. Mahasiswa suka jengkel sama kalakuan dosen karena tidak pernah datang tepat waktu ketika mengajar. Dan ketika memberi nilai sulit.

QR Code http//www.pabelan-online.com

Panwaslu Andalkan Upgrading dalam Menentukan Agenda Kerja

Sumber: Surat Edaran Dekan FKIP

Pemimpin Redaksi: Pipit Ernawati Redaktur Pelaksana: Cici Birohmatika Redaktur: Dian Aulia Redaktur Foto: Feriyanto Setiawan Reporter: Afita, Cici, Dian, Afita, Mg_Adam, Mg_Firdaus, Mg_Aldi, Mg_Tison, Mg_Arlinda, Mg_Clara, Mg_Indra, Mg_Aji, Mg_Inayah, Mg_Jeski, Mg_Billy, Mg_Mawirca, Mg_Mahar, Ritmika Fotografer: Feri Editor: Pipit, Ratih, Ritmika, Tias, Afita, Dian, Cici, Aprilia, Dhessa Desain Artistik/Tata Letak: Indra, Dina, Risky, Ratih

7

Kamis, 23 Maret 2017

Sambungan Halaman 1 Mahasiswa Keluhkan....

Rapat Kerja (Raker) fakultas yang yang diikuti oleh seluruh Prodi FKIP. Alasannya yakni padatnya penggunaan ruang di beberapa Prodi FKIP dan banyaknya mahasiswa yang ditampung. “Selain itu juga sebagai pengganti dua ruang PGSD yang Sambungan Halaman 1 WR I: Sisa Dana....

disekitar UMS ini, menurut Da'i belum 100% dikatakan mandiri. Faktualnya pihak universitas memberikan beberapa fasilitas penunjang UMS Bookstore, seperti voucher yang dapat


6

Kamis, 23 Maret 2017

VARIA UNIVERSITAS

OPINI

3

Kamis, 23 Maret 2017

Karikatur

?

?

?

?

?

?

IP Ku di Bawah 2,5

B

Sumber: Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Info PKM

UMS Loloskan PKM Terbanyak Se-Kopertis VI UMS, Koran Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meloloskan 57 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke Pendidikan Tinggi (Dikti). Jumlah tersebut sekaligus menjadi capaian tertinggi di wilayah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VI Jawa Tengah.

S

elaku Ketua Bagian Mahasiswa (Kabagmawa), Suharjianto, menjelaskan bahwa ada 57 proposal dari 613

proposal yang ter-upload atau sekitar 9,3% dari seluruh PKM di Indonesia yang sukses mendapatkan pendanaan dari Dikti. “Keberhasilan PKM ini bukan dari orang per-orang tapi seluruh lapisan tim UMS yang solid dan saling membantu,” tuturnya, Rabu (15/3). Jumlah capaian tersebut memiliki rentang yang jauh dari peringkat II dan III universitas yang lolos ke Dikti. UMS memimpin pada urutan pertama, kemudian diikuti Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) yang mampu meloloskan 28 proposal. Se-

mentara itu diurutan ketiga disusul oleh Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) yang hanya mampu meloloskan 22 proposal. Keberhasilan ini membawa dorongan kepada Kepala Program Studi (Kaprodi) di masingmasing Prodi UMS. Suharjianto, menegaskan adanya komitmen untuk mengajak mahasiswa masing-masing Prodi dalam menumbuhkan semangat membuat PKM. “Akan ada insentif dari pihak universitas kepada mereka yang berhasil lolos juga ada monitoring dan evaluasi internal,” ujarnya.

Sebagai salah satu ketua dari kelompok PKM yang berhasil lolos, Ayunda Setiansyah Lajam, mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) mengaku bahwa keberhasilannya adalah buah dari kesungguhan menggeluti penelitiannya. Ia mendapatkan ide untuk penelitiannya, yang berjudul Yought Angkak, ketika mengalami sakit demam. “Pesan saya kepada mahasiswa untuk lebih rajin menulis sebagai sarana mengembangkan wawasan pemikiran,” harapnya, Rabu (15/3). [Mg_Firdaus&Mg_Adam/AM& TNA]

eberapa waktu yang lalu setelah memandangi website AJT yang lemot dan selalu eror akhirnya IP semester ganjil pun rilis. Hasil jerih payah selama satu semester telah menampakkan wujudnya. Bagi mahasiswa semester atas mungkin tidak ada spesial tetapi bagi mahasiswa semester muda ini merupakan sesuatu yang berkesan. Jreng Jreng Jreng! Saat IP rilis teman sejawat pun saling tanya menanyai IP. Ketika fulan menanyai fulanah berapa IP-nya, fulanah pun menjawab “Alhamdulillah dapat IP 3,99” dengan senyum malu-malu agar kelihatan rendah hati. Kemudian fulanah pun bertanya kepada fulan berapa IP-nya, fulan pun menjawab “Alhamdulillah dapat IP 2,12” dengan senyum optimistis bahwa semester depan semua akan berubah. “Wihh! 212, Wiro Sableng tuh!” celetuk fulanah sedikit menghibur. Beruntunglah kawan-kawan yang mendapatkan IP yang tinggi, diatas 3,00 atau diatas 2,50. Selamat dari jurang ketidakmampuan mengambil satu paket matkul. Mungkin tidak banyak yang tahu apa yang dirasakan fulan saat hasil IP keluar pertama kali. Perasaan campur aduk, shock, tak percaya, pertanyaan apakah aku sebodoh ini?, apakah aku akan telat lulus ditinggalkan teman-teman seangkatan?, dan seakan dunia telah berakhir ka-

rena uang jajan liah. Padahal dari orang tua akan mereka adalah dipotong. orang-orang Saya tidak ayang cerdas dan kan menjelaskan beberapa merupanjang lebar tenpakan siswa tang IP, IPS, atau yang dulu waktu IPK karena peSMA masuk 10 ngertian IP dengan besar tetapi haberbagai sudut sil IP menunpandang sudah ajukkan sesuatu da diberbagai inyang mengeternet dan media jutkan. Oleh: Rahmat Rinaldy sosial. Satu hal Ketika kita Wakil Gubernur yang menarik, da- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) m e n y a l a h k a n Fakultas Farmasi lam sebuah diskusi Fakultas Farmakecil ketika membahas tentang si yang sulit materi kuliahnya IPK ada pertanyaan kenapa IPK tentunya itu merupakan tindakan itu berjumlah 4,00? Jawabannya yang kurang bijak karena para karena sebenarnya IPK itu pembuat kurikulum telah mengberjumlah 100, 4,00 di ruang kaji sedemikian rupa materi kuliah kuliah dan 96,00 sisanya ada di yang mampu kita jalani. Meluar ruang perkuliahan. Jawaban ngingat kita telah lolos ujian masederhana yang sarat akan suk Fakultas Farmasi itu menanmakna. dakan kita adalah orang-orang Intinya IPK merupakan pa- yang mampu. Maka ketika kita terameter kestabilan kita dalam hal lah memilih jurusan ini maka kita akademis selama menjadi maha- siap menjalani tanggung jawab siswa. Jika IP yang kita hasilkan dan menerima resiko apapun. sebelumnya jauh dibawah stabil Saya mungkin melihat realita itu menandakan ada sesuatu lebih kepada lingkungan sekitar yang salah dalam perilaku kita sa- saya. Tetapi saya mencoba meat menjalankan perkuliahan. nulis opini ini tetap bersifat obFakultas Farmasi tempat jektif walaupun ada beberapa jusaya berkuliah terkenal dengan rusan yang memang mudah unkehororannya sulit dalam men- tuk mendapatkan IPK 3,00 bahdapatkan IP 3,00. Saya melihat kan cukup banyak yang mensebuah fenomena tahun ini di- dapatkan cumlaude tetapi kemmana beberapa adik tingkat saya bali lagi bahwa kita kembali kemendapatkan IP yang bisa di- pada diri masing-masing yang bilang rendah karena tidak bisa berani menyelam ke dalam lautan mengambil satu paket mata ku- bidang ilmu yang dipilih.

Mawas Diri “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka” (QS.13:11). Ketika terlanjur mendapatkan IP dibawah 2,50 yang harusnya kita lakukan? Jawabannya adalah dengan mawas diri. Saya tidak akan memberikan tips apapun karena sudah banyak cara mendapatkan IPK tinggi di berbagai buku, internet, dan media sosial. Kita sebenarnya sudah tahu bagaimana cara mendapatkan IP yang bagus tetapi tidak melakukannya. Kesalahan yang kita lakukan adalah kita melakukan evaluasi terhadap diri kita sendiri ketika hasil telah keluar, padahal evaluasi diri seharusnya kita lakukan setiap hari dalam upaya mengenal diri sendiri, kesalahan metode belajar yang kita lakukan, bidang ilmu yang sebenarnya sesuai dengan potensi kita, dan mungkin kita terlalu sombong karena tidak mengakui kebodohan diri sehingga tidak mau belajar dari teman yang lebih tahu. Berhati-hati terhadap rasa nyaman karena berbagai kenyamanan yang kita rasakan setiap hari adalah jeruji besi yang memenjarakan kesadaran akan kesalahan yang kita lakukan. Temukanlah hal itu karena kalian yang tahu jawabannya, bukan orang lain. Kenali diri dan dapatkan solusi.

Ilustrasi: Riski Setyo / Koran Pabelan

Le dino iki kowe sing ngisi

Lho Pak!! yang Dosen siapa?


WARTA KAMPUS

Kamis, 23 Maret 2017

UMS, Koran Pabelan – Meski adakan evaluasi setiap satu tahun sekali, Fakultas Psikologi tetap berakreditasi B setelah ajukan banding ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Standar yang belum terpenuhi dalam pengajuan akreditasi tersebut adalah kategori mahasiswa.

Kelembagaan Rp 1.500.000

UMS, Koran Pabelan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adakan program Magang II dan III yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN Dik) di Luar Negeri (LN) dan Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (D3T) pada JuliAgustus mendatang. Program tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman empirik dan induktif pada mahasiswa.

Paspor Rp 400.000

Total Biaya yang Ditanggung Mahasiswa Magan

g

2-3 Terintegrasi dengan

KKN Dik LN

Rp 4.900.000

Ilustrasi: Riski Setyo / Koran Pabelan

Makan 30 hari Rp 1.500.000

Transport Pesawat Rp 1.000.000

D

ekan FKIP, Harun Joko Prayitno menjelaskan Transport Lokal bahwa program Magang dan Wisata Budaya II dan III yang terintegrasi dengan Rp 500.000 KKN Dik LN/D3T akan berjalan selama satu bulan dan setara dengan lima Satuan Kredit Semester (SKS). Mengenai mahasiswa diserahkan ke P3G mahasiswa. Sedangkan pada akhirnya FKIP mempunyai tempat KKN Dik LN, FKIP telah (Program Pelatihan Profesi Guru- seleksi akademik berkaitan terobosan baru. Namun, ia bekerja sama dengan Khon Kaen red),” terangnya, Selasa (14/3). dengan kemampuan berbahasa sangat menyayangkan mengenai University (KKU), Khon Kaen Kuota yang disediakan asing. “Nantinya akan ada biaya hidup dan transportasi yang City, Thailand dan Universitas sebanyak 15 mahasiswa dan potongan dana bagi mahasiswa tidak sepenuhnya ditanggung Kebangsaan Malaysia. Se- merupakan mahasiswa ang- yang sudah punya visa atau oleh pihak Fakultas. "Jika saya dangkan wilayah D3T meliputi katan 2014/2015. Adapun seleksi memilih untuk memasak sendiri,” terpilih, itu bukan hal yang luar Makassar, Pontianak, Palang- untuk mengikuti program ter- imbuh Harun. biasa. Karena buat apa magang karaya, Banjarmasin, Mataram, sebut terdiri dari dua tahap yakni Menanggapi hal tersebut, ke sana kalau mengeluarkan Medan, Kendari, dan Palembang. administrasi dan akademik. Mahasiswa Program Studi banyak uang,” ungkapnya, “Sosialisasi sudah dilaksanakan Administrasi meliputi Indeks (Prodi) Bahasa Inggris, Abdul Kamis(15/3). [Mg_Aldi&Mg_ di fakultas dua kali, sedangkan Prestasi (IP) dan bukti keaktifan Malik, merasa senang karena Tison/DA]

UMS,Koran Pabelan – Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adakan Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya II (KNPMP II) dengan mengusung tema

5

Mahasiswa Sebagai Faktor Penentu

Ayo Magang ke Luar Negeri

Prodi Matematika Adakan KNPMP II

Kamis, 23 Maret 2017

Akreditasi Fakultas Psikologi

Program FKIP

Konferensi Nasional

WARTA KAMPUS

“Inovasi Matematika dan Pembelajaran untuk Indonesia yang Berkemajuan” di Auditorium Moh. Djazman, Sabtu (18/3).

S

elaku Ketua Panitia, Sri Rejeki, menjelaskan bahwa diadakannya KNPMP II ini guna memberikan ilmu baru kepada matematikawan dan pengajar khususnya dibidang matematika. “Dengan diadakan acara ini, peserta akan tahu bahwa pembelajaran matematika itu bagaimana, kemudian peran matematika sendiri itu bagaimana untuk mendukung ilmu yang lain,” ujarnya, Sabtu (18/3).

Ada tiga pakar yang mengisi acara tersebut yaitu Subaine dari Universitas Gajah Mada (UGM), Hendra Gunawan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Sutarman dari UMS. Acara ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi yang pertama yaitu seminar dan sesi kedua pemakalahan dari berbagai instansi di Indonesia yang berbagi informasi mengenai hasil penelitiannya.Acara tersebut dihadiri 160 peserta,sepertiga dari UMS dan dua pertiga dari luar UMS. Salah satu pembicara, Sutarman, mengungkapkan bahwa alternatif peningkatan kualitas peserta didik dimulai dari pening-

katan mutu pembelajaran. Mutu yang baik ditentukan oleh pengelola pembelajaran berbasis refleksi dan aksi. Peserta didik harus mandiri agar mempunyai kemampuan yang baik. Seorang peserta, Anisa Tukhoiriyah dari Universitas Negeri Malang (UNM), mengatakan bahwa dengan diadakannya KNPMP II peserta mendapatkan ilmu baru dan contoh tentang pembelajaran matematika. “Cara gimana kita mencari inovasi pembelajaran yang baru, disini kita mendapatkannya,” ungkapnya, Sabtu (18/3). [Cici/AISP]

S

elaku Wakil Dekan (WD) I Fakultas Psikologi, Nanik Prihartanti, menjelaskan bahwa Fakultas Psikologi harus memenuhi standar yang di-

tentukan untuk mening-katkan akreditasi. Standar tersebut meliputi visi dan misi, tata pamong, mahasiswa, dosen, kurikulum, sarana prasarana, dan pihak penelitian. “Terakhir mengajukan banding pada bulan Oktober dan akre-ditasinya masih B. Dalam penyu-sunan pengajuan banding itu masih ada kendala,” jelasnya, Kamis (18/3). Nanik menambahkan bahwa kendala dalam pemenuhan standar tersebut terdapat pada kategori mahasiswa. Salah satu faktor penyebab belum berubahnya akreditasi adalah maha-

siswa yang belum bisa lulus tepat waktu. “Jadi mahasiswa lebih dominan dalam memengaruhi perubahan akreditasi,” terangnya. Adapun evaluasi yang diadakan setiap satu tahun sekali itu bertujuan untuk mengetahui perkembangan kualitas dengan pengajuan banding maksimal 6 bulan sebelum jadwal akreditasi BAN-PT. Tahap selanjutnya akan diteliti oleh Assesor dan diserahkan kepada BAN-PT. Apabila sudah layak, maka BAN-PT mengirim Assesor untuk melakukan visitasi. “Visitasi yaitu

penelitian tujuh standar yang menjadikan syarat pengajuan akreditasi,” paparnya. Salah satu mahasiswa Psikologi semester VIII, Mega Reta, berharap agar akreditasi ke depannya menjadi lebih baik karena dapat memengaruhi daya saing kerja. “Dosen lebih memfasilitasi, mendampingi mahasiswa untuk lebih kreatif dalam berinovasi,” ungkapnya, Kamis (18/3).[Mg_Mawirca& Mg_Mahar/DA]

Study Exchange

Mobility Class Dibuka untuk Mahasiswa Umum UMS, Koran Pabelan – Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Kantor Urusan Internasional (KUI) membuka program study exchange “Mobility Class” untuk seluruh mahasiswa umum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Bekerjasama dengan beberapa universitas di Asia, program ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas universitas di kancah nasional dan internasioanal.

S

elaku Ketua KUI, Supriyono, mengungkapkan bahwa Mobility Class telah diperbarui, yang sebelumnya hanya boleh diikuti mahasiswa program internasional. Sedang-

Foto: Feriyanto Setiawan/Koran Pabelan

4

Kajian Keperempuanan: Pimpinan Wilayah Aisyiah Jawa Tengah, Ummul Baroroh, memaparkan materi dalam kajian keperempuanan bertajuk “Perempuan-Perempuan Agent of Change”. Kajian itu diselenggarakan oleh PK IMM Averoes, di gedung seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Sabtu (18/3).

kan untuk tahun ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa UMS yang masih aktif. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat menambah pengalaman baru dan memahami sistem perkuliahan di luar negeri. “Jadi, Mobility Class menjadi parameter internasional perguruan tinggi UMS,” ujarnya, Kamis (16/3). Tahun ini, UMS bekerjasama dengan enam universitas yang tersebar di enam negara yakni Malaysia, Singapura, China,

Thailand, Korea, dan Taiwan. Dengan membuka pendaftaran disetiap semesternya, diharapkan dapat meningkatkan animo mahasiswa terhadap Mobility Class yang telah dibuka. Program ini akan berjalan selama satu sampai dua semester di luar negeri.“Selain itu ada juga mahasiswa partner dari luar yang kuliah di UMS. Dengan adanya animo tersebut, kita terus memperbarui program ini,” tuturnya. Salah satu mahasiswa

internasional, Safik, mengungkapkan bahwa dengan adanya program Mobility Class, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas UMS di kancah nasional dan internasional. “Harapannya agar universitas dapat menambah hubungan baik dengan universitas lain yang tidak hanya di Asia, namun dengan universitas besar lainnya secara Internasional,” ungkapnya, Kamis (16/3). [Mg_Jeski& Mg_Billy/DY&CB]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.