Koran Pabelan Edisi 16 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 29 Juli 2021

Tahun 17/ No.16

Babak Belur Usai Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Mengaku Khilaf Reporter: Mulyani Adi Astutiatmaja UMS, Koran Pabelan – Belakangan ini, mahasiswa Universitas Muhmmadiyah Surakarta digegerkan atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2020. Melalui wawancara kepada Tim Reporter LPM Pabelan, pelaku memberikan klarifikasi mengenai berita yang beredar di media sosial sementara kasus masih dalam proses penyelesaian.

P

ada Senin, 26 Juli 2021 pukul 18.51 WIB, reporter LPM Pabelan menghubungi Adi (nama samaran), mahasiswa psikologi UMS, yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap temannya sendiri. Dari isu terkait yang beredar selama ini, Adi memberikan klarifikasi kepada reporter tentang bagaimana runtutan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Adapun penyintas, sebut saja Ani (nama samaran), merupakan anak dari tetangga kontrakan yang sebelumnya ditempati oleh pelaku bersama kedua temannya. Pernyataan dari Pelaku Mengenai Kronologi Pelecehan Kejadian bermula ketika Adi sedang membereskan barangbarang di kontrakannya. Menurut penuturan Adi, Ani menawarkan bantuan karena katanya disuruh oleh ibunya, meskipun pada awalnya Adi mengaku sempat menolak penawaran tersebut. Pada saat itu, Adi berencana untuk mengembalikan guling ke kos temannya yang berada di

daerah Kartasura. Ia pun akhirnya berangkat menuju kos tersebut bersama Ani. Sesampainya di lokasi, Adi langsung mengembalikan guling tersebut, sementara Ani menunggu di area parkir yang berada di bawah kos teman Adi. Tak berselang lama, Ani memberikan pesan singkat kepada Adi. “Dia nge-chat dengan kalimat 'suruh naik enggak?'. Karena ini kos-kosan bebas, maka aku minta dia untuk naik. Pintu kos tidak bisa ditutup karena rusak jadi saya menguncinya pakai slot,” ucapnya, Senin (26/7). Ketika Ani telah berada di dalam kos, ia hanya duduk sambil memainkan handphone. Selepas salat, Adi kemudian berbaring di kasur. Di situlah terjadinya pelecehan: Adi mulai menyentuh tangan dan pipi Ani yang saat itu sedang duduk di sampingnya. Ani pun meminta keluar. Adi juga mengaku sempat berusaha merangkul Ani saat di luar, tetapi langsung ditolak. Tanpa adanya paksaan, Adi melepas rangkulan tersebut dan bergegas pulang sesuai keinginan Ani. Mengklarifikasi isu yang se-

lama ini beredar, Adi menjelaskan bahwa sebelum kejadian tersebut, bukan Adi yang meminta bantuan, tetapi ibu Ani yang menawarkan dan meminta agar Ani membatu membawa barang pindahan tersebut (berdasarkan pengakuan Ani kepada Adi, jadi ibunya tidak menawarkan secara langsung, red). Tidak ada unsur paksaan yang terjadi. Adi mengungkapkan bahwa selama di dalam kos, ia tidak menarik atau bahkan memaksa melakukan hal tak senonoh pada Ani. “Iya, saya memegang tangan dan pipi Ani. Namun, saya tidak memegang pundak dan saya juga tidak berkata bahwa Ani wangi dan kaku,” jelasnya, Senin (26/7). Setelah isu atas dugaan pelecehan tersebut beredar, banyak hujatan yang Adi dapatkan dan pada kesempatan yang sama, terdapat beberapa mahasiswa yang memberikan dukungan pula. Mengingat dan menyikapi hal tersebut, Adi hanya dapat berharap permasalahan dapat segera terselesaikan.

mai dengan Penyintas Kepada reporter LPM Pabelan, Adi mengakui kesalahan yang ia perbuat dan merasa bersalah atas tindakan yang sempat dilakukannya kepada Ani. Meskipun pada saat itu tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk, tetapi hal tersebut sudah membuat Ani kaget dan merasa takut. Merasa dirinya dilecehkan, Ani langsung meminta untuk diantar pulang dan selama perjalanan pulang, Adi terus meminta maaf kepada Ani karena ia merasa khilaf dan bersalah. Dua hari berselang, ketika Adi berkunjung ke kos temannya di Kartasura, adik Ani-lah yang kemudian menghubungi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berbicara baikbaik, tetapi saat bertemu sang adik, hal tak terduga terjadi. Dengan memberikan bukti visum, Adi menyampaikan hal yang terjadi pada dirinya setelah kejadian di kos tersebut. Adik Ani menghajar, menendang, dan menginjak kepala Adi bersama seorang temannya. MeKetika Pelaku Mencoba Berda- lihat kejadian tersebut, teman Adi bersambung halaman 7

Judul arial narrow 7 pt bold

Judul arial narrow 7 pt bold

Judul arial narrow 7 pt bold Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018

Ilustrasi: Freepik.com

Pelcehan Seksual


2

Kamis, 29 Juli 2021

Editorial

Tidak Boleh Dinormalisasi

Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri 'Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

D

ugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Psikologi UMS pertama kali ramai dibahas saat munculnya salah satu menfess di akun Twitter @Mahasiswa UMS. Setelah tweet tersebut muncul, mahasiswa lain mulai penasaran akan kronologi kejadian yang sebenarnya. Di Fakultas Psikologi sendiri beredar pesan siaran yang berisikan kronologi kejadian kasus tersebut. Namun, ditemukan beberapa perbedaan antara pesan siaran yang beredar dengan kronologi yang dibeberkan pelaku

kepada Reporter LPM Pabelan. Tampaknya sebagian mahasiswa dengan mudah mempercayai pesan siaran yang telah beredar. Pelecehan seksual dapat terjadi jika salah satu individu tidak berkenan diperlakukan sebagaimana mestinya. Tindakan yang dilakukan pelaku memang dapat dikatakan pelecehan seksual, karena korban dijelaskan menolak perlakuan pelaku terhadapnya. Kabarnya, pihak fakultas saat ini sedang melakukan pengawasan terhadap kasus tersebut. Fakultas Psikologi telah melaporkan kas-

us ini kepada Tim Disiplin UMS. Mahasiswa UMS diharapkan untuk sabar menunggu kepastian adanya tindak lanjut dari pihak yang berwenang serta bijak dalam menyebarkan informasi. Terlebih jika informasi tersebut belum valid kebenarannya. Jangan sampai kasus serupa terulang kembali, khususnya melibatkan civitas academica UMS. Pelecehan seksual bukanlah perbuatan yang dapat dinormalisasi. Semoga kasus ini segera menemukan jalan keluar.

Alihkan Layanan Buku Mahasiswa Secara Online Lumayan bisa ngirit, ekekek Akibat PPKM, Wisuda Periode IV Terpaksa Ditunda Wisudawan-wisudawati harap bersabar (lagi) Sebabkan Perubahan Pola Pelaksanaan PLP 2 Generasi kaget di masa PPKM mari merapat

Prof Ruwet

Tahukah kamu?

Tahukah Kamu?

Sejak 6 Desember 2020 hingga 27 Juli 2021, tercatat 90,1 juta dosis vaksin sudah dibuat Bio Farma.

Sumber: @asumsico

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Suara Pabelanis. 085704xxxxxx (Mahasiswa FKI) STAR UMS kenapa sih? Sehari bisa error tiga kali udah kayak minum obat

Lpm Pabelan QR Code http//www.pabelan-online.com

@infopabelan

lpmpabelan

Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Reporter: Atma, Gardena, Dina, Puput, Rahman, Aidha, Hira, Endika Fotografer: Ilustrator: Wulan Adis Editor: Gardena, Kenia, Sifa, April, Akhdan Desain Artistik/Tata Letak: Munir, Fikri, Andika, Akhdan


WARTA KAMPUS

Kamis, 29 Juli 2021

3

UMSStore

Alihkan Layanan Buku Mahasiswa Secara Online UMS, Koran Pabelan – Berdasarkan surat keputusan rektor dalam hal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, semua pelayanan UMSStore akan dialihkan secara online via WhatsApp. Pengalihan ini dimulai sejak tanggal 3 sampai 20 Juli 2021 dan masih akan diperpanjang sampai 31 Juli 2021.

R

ossy Youdhari, selaku salah satu penanggungjawab dari UMSStore menjelaskan alasan mereka mengalihkan ke online karena untuk memaksimalkan agar voucher bisa

digunakan secara maksimal ke seluruh mahasiswa sebagai penunjang perkuliahan, hal ini sebenarnya sudah dilakukan semenjak awal kemunculan virus Covid-19. Karena banyaknya mahasiswa yang membeli buku, mereka menambah jumlah admin menjadi dua yang sudah dibagi untuk mengurus beberapa fakultas. Ia juga mengungkapkan, bahwa UMS telah mengeluarkan surat edaran 100 persen WFH bagi civitas kampus, sehingga untuk pengiriman paket dilakukan seminggu dua kali untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Untuk proses pembelian buku atau penukaran voucher buku

terbilang cukup mudah mahasiswa hanya perlu chat admin lewat WhatsApp sesuai dengan fakultas masing-masing. “Akan ada balasan otomatis mengenai tata cara dan format penukaran voucher, seperti nama, NIM, alamat, judul buku, foto KTM dan KTP,” ujarnya, Minggu (25/7). Rossy juga mengungkapkan bahwa dengan peralihan pelayanan secara online sangat efektif, namun ada beberapa kendala seperti karyawan harus bekerja ekstra, membalas chat, mengecek nim satu persatu, dan membuat list pesanan. Ia berharap mahasiswa bisa menukarkan voucher buku miliknya diseti-

ap semester karena itu merupakan hak mereka untuk menunjang perkuliahan. “Jangan sampai mahasiswa menyia-nyiakan fasilitas yang sudah diberikan oleh universitas,” tambahnya. Erlien Aunina, mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat berpendapat bahwa pelayanan UMSStore secara online lumayan efektif karena menghindari kerumunan di store dan tidak perlu repot lagi. Namun, Ia juga mengeluhkan jika adminnya cukup slow respon saat dichat. “Semoga buku di UMSStore makin komplit dan chat WhatsApp bisa lebih fast respon atau tambah admin,” ujarnya, Minggu (25/7). [Hira/MR]

WARTA KAMPUS Prodi POR

Dorong Mahasiswa Pahami Biomekanika dalam Penilaian UMS, Koran Pabelan – Program Studi (Prodi) Pendidikan Olahraga UMS menggelar workshop dengan tema “Aplikasi Biomekanika dalam Penilaian Siswa” yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, Selasa, (27/7). Webinar tersebut membahas tentang bagaimana cara menilai siswa atau mahasiswa.

V

era Septi Sistiasih, selaku pembicara pertama mengatakan bahwa dalam menilai siswa atau mahasiswa harus ditinjau pada tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan.

Penilaian yang baik mencakup penilaian formatif dan sumatif secara seimbang untuk dapat mengetahui daya serap siswa. Selain itu, dibutuhkan pula rubrik dalam penilaian, agar mahasiswa tahu apa yang akan dia lakukan serta berapa nilai yang diperoleh siswa setelah melakukannya. “Penilaian juga harus otentik, sesuai dengan kemampuan siswa mengingat, memahami, dan menciptakan sesuatu,” jelas Vera, Selasa (27/7). Agam Akhmad Syaukani, selaku pembicara kedua menjelaskan lebih mendalam tentang penilaian formatif dan sumatif. Dalam penjelasannya, Adaman mengatakan bahwa penilaian formatif dianggap penting bagi ke-

majuan siswa, karena pada penilaian ini siswa memiliki kesempatan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas pribadi yang mereka miliki. Namun, penilaian sumatif tidak mempunyai aspek tersebut. Agam juga menjelaskan tentang biomekanika yang digunakan untuk menilai gerak seseorang dalam mempelajari struktur dan fungsi manusia menggunakan prinsip mekanika. Ia juga menjelaskan bagaimana syarat untuk menjadi biomekanis. “Syarat yang harus dikuasai seorang biomekanis adalah movement know-edge, movement mechanics, dan assessment technique,” jelasnya. Selasa (27/7). Fauzan Hidayat, salah

satu peserta workshop mengungkapkan bahwa saat masa pandemi menuntut guru untuk memiliki motivasi lebih dalam menyampaikan materi yang menarik dan penjelasan secara detail. Menurutnya, materi workshop yang diberikan sangat menarik untuk mengenalkan tentang teknologi pembelajaran olahraga serta instrumen penilaian biomekanika yang dominan dibutuhkan saat proses pembelajaran berlangsung. “Semoga acara seperti ini rutin dilakukan agar menambah wawasan dan kemampuan calon guru olahraga ke depannya,” harap Fauzan, Selasa (27/7). [Endika/GDM]


4

KARIKARTUR

Ilustrasi: Wulan Adis Aranti/Koran Pabelan

Kamis, 29 Juli 2021

WARTA KAMPUS PPGD 2021

Ajak Mahasiswa Pahami Kegawatdaruratan pada Lansia pakan suatu keadaan yang kejadiannya mendadak sehingga mengakibatkan seseorang bahkan banyak orang membutuhkan pertolongan. Begitu pula apabila kegawatdaruratan tersebut terjadi pada lansia, dimana secara fisiologis terjadi penurunan di semua organ dalam tubuh sehingga hal tersebut akan memperburuk kondisi kegawatdaruratan. Ada beberapa faktor ya-ng dapat memperburuk kegawatdaulistyani selaku pemateri ruratan pada lansia, yaitu stres pertama menjelaskan ba- psikologis, karakteristik penyakit hwa gawat darurat meru- pada lansia serta respon farma-

UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) UMS adakan webinar Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) 2021 dengan tema Kegawatdaruratan Pada Lansia. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Minggu, 25 Juli 2021.

S

kologi. “Gawat darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan,” ujarnya, Minggu (25/7). Kshanti Adhitya selaku pemateri kedua dalam webinar tersebut juga menjelaskan bahwa pernapasan normal pada manusia dewasa yakni 12-20/menit, pada anak-anak 15-30/menit sedangkan pada bayi 25-50/menit. “Faktor yang menyebabkan terganggunya pernapasan bermacam-macam, biasanya ber-

kaitan dengan jantung atau gangguan saluran pernapasan,” jelasnya, Minggu, (25/7). Nabila Putri Hartia, salah satu peserta webinar tersebut mengungkapkan bahwa webinar kali ini sangat menambah wawasan seputar dunia kesehatan khususnya dalam pertolongan pertama gawat darurat pada lansia. “Semoga webinar seperti ini ke depannya lebih sering diadakan,” harap Nabila, Minggu (25/7). [Rahman/GDM]


INFOGRAFIK

Kamis, 29 Juli 2021

Timeline Akademik Semester Ganjil Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2021/2022 START 9 Agustus 2021 - 21 Agustus 2021 Registrasi dan konsultasi KRS 10 Agustus 2021 - 21 Agustus 2021 KRS Online 30 Agustus 2021 - 31 Agustus 2021 TBA mahasiswa baru 6 September 2021 - 6 November 2021 Masa Kuliah I 20 September 2021 - 22 September 2021 Revisi KRS

18 September 2021 Wisuda Periode I

8 November 2021 - 20 November 2021 Ujian Tengah Semester 22 November 2021 - 15 Januari 2022 Masa Kuliah II 3 Januari 2022 - 8 Januari 2022 Evaluasi PBM 17 Januari 2022 - 29 Januari 2022 Ujian Akhir Semester 18 Januari 2022 - 3 Februari 2022 Input Nilai

FINISH

5


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 29 Juli 2021

Wisuda UMS

Akibat PPKM, Wisuda Periode IV Terpaksa Ditunda UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan wisuda UMS periode IV alami penundaan tersebut akibat dari diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah. Wisuda periode IV yang semula dijadwalkan pada 19 Juli 2021 ditunda menjadi 7 Agustus 2021 mendatang.

P

enerapan PPKM Darurat yang terus diperpanjang menyebabkan pelaksanaan wisuda UMS periode IV terpaksa ditunda menjadi 7 Agustus 2021 mendatang. Rencananya wisuda UMS periode IV akan dilaksanakan dengan salah satu metode yaitu daring, bauran atau blanded, serta Perwakilan Ter-

batas berbasis Lingkungan Kampus UMS (PTLK-UMS). Adapun PTLK-UMS meliputi perwakilan terbatas di lingkungan Edutorium, lingkungan Masjid Kampus, lingkungan halaman Siti Walidah, lingkungan Danau Kampus, lingkungan halaman Pesantren Mahasiswa (Pesma), serta lingkungan kampus lainnya. Menurut informasi yang dapat diakses melalui laman https://wisuda.ums.ac.id/, bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengambilan ijazah, transkrip nilai serta legalisir sebelum tanggal 7 Agustus 2021, maka dapat melakukan pengambilan secara langsung melalui Biro Administrasi Akademik (BAA) dengan pola bergilir dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, mahasiswa juga dapat

melakukan pengambilan dengan melampirkan surat kuasa bermaterai serta mengisi permohonan pengiriman surat atau dokumen berharga ke alamat sebagaimana dalam permohonan. Salah satu mahasiswa yang akan mengikuti wisuda periode IV, Shabilla Mahadi, mengungkapkan bahwa seluruh mahasiswa yang sudah membayar uang wisuda secara penuh merasa dirugikan jika wisuda dilaksanakan secara daring, karena tidak bisa merasakan fasilitas seperti konsumsi, harus menggunakan paket data pribadi jika wisuda dilakukan secara virtual, dan ada beberapa mahasiswa yang telah membeli toga. “Sehingga saya menginginkan wisuda tetap diadakan secara offline meskipun harus diundur sampai ada kebi-

jakan diperbolehkannya wisuda secara langsung,” ungkap Shabilla, Senin (26/7). Diakhir wawancara, Shabilla berharap wisuda periode IV dan seterusnya tetap diadakan secara luring meskipun harus diundur hingga diperbolehkan menyelenggarakan acara oleh pihak berwenang. Wisuda merupakan momen yang paling dinanti-nantikan mahasiswa setelah menempuh empat tahun masa perkuliahan “Sangat disayangkan apabila wisuda hanya dilakukan secara online, maka sebagai calon wisudawati dan perwakilan dari teman-teman menginginkan wisuda periode IV tetap dilakukan secara offline dengan protokol meskipun harus menunggu sampai diperbolehkan,” tutupnya. [Gardena/AADK]

Diskusi Terbuka

Vaksinasi Sebagai Upaya Mencapai Herd Immunity UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Kesehatan Masyarakat UMS adakan diskusi terbuka dengan tema "Pencapaian Herd Immunity Setelah Pemberian Vaksin Covid-19 Sebagai Acuan Pelaksanaan Pembelajaran Luring". Acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Minggu, 25 Juli 2021.

A

lfreda Parisya, selaku ketua panitia diskusi terbuka menyampaikan bahwa dilaksanakannya acara ini bertujuan untuk menambah informasi dan wawasan mengenai isu-isu kesehatan yang seringkali tidak dibahas secara mendetail dalam proses pembelajaran. “Terlebih di masa pandemi yang

juga tak kunjung usai, kita sangat perlu menekankan pengetahuan mengenai upaya perlindungan diri dari Covid-19,” ungkap Alfreda, Minggu (25/7). Anisa Catur Wijayanto, selaku pembicara dalam diskusi terbuka mengatakan bahwa sebagai upaya untuk melakukan pencegahan penularan adalah dengan mendapatkan informasi dengan baik dan benar. Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita dari infeksi Covid-19 adalah dengan cara sering melakukan cuci tangan, menjaga jarak, dan tidak menyentuh area wajah. “Dan untuk menaikkan imun atau setidaknya menjaga imunitas tubuh kita juga perlu melakukan vaksinasi,” jelasnya, Minggu (25/7). Di dalam vaksin terdapat

antigen berupa mikroorganisme yang telah diolah sehingga dapat mendorong pembetukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari penularan maupun kemungkinan dari sakit berat. Dalam jangka pendek, vaksinasi bertujuan untuk memutus rantai penyebaran dan menghentikan wabah. Pada jangka panjang, tujuannya untuk mengeliminasi dan melakukan eradikasi dari penyakit tersebut. Ketika sebagian besar masyarakat sudah melakukan vaksinasi maka penularan Covid-19 ini dapat dihentikan. “Menurut pernyataan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes), pemerintah telah menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70% dalam rangka mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity,” tambah Anisa.

Vemita Yuniar, sebagai salah satu peserta diskusi terbuka mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik karena di dalamnya terdapat informasi lebih detail mengenai seberapa penting vaksinasi saat ini. Terlebih peserta acara ini tidak hanya mahasiswa Kesehatan Masyarakat tetapi juga dari masyarakat umum, yang mana tidak semua peserta mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai seluk-beluk vaksinasi. “Harapan saya, semoga peserta diskusi menjadi lebih paham mengenai materi yang telah dijelaskan dan bisa membagikan ilmu atau informasi yang telah didapat kepada orang lain sehingga ilmunya bisa berguna dan bermanfaat,” harapnya, Selasa (27/7). [Aidha/GDM]


WARTA KAMPUS

Kamis, 29 Juli 2021

7

PPKM Darurat

Sebabkan Perubahan Pola Pelaksanaan PLP 2 UMS, Koran Pabelan- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengadakan sosialisasi tentang tranformasi pola pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 di masa pandemi Covid 19. Sosialisai tersebut diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu (24/7).

K

eguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengadakan sosialisasi tentang tranformasi pola pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 di masa pandemi Covid 19. Sosialisai tersebut diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu (24/7). Sutama, selaku Dekan FKIP UMS menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan karena adanya program pemerintah yang harus disesuaikan serta mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. “Melihat situasi dan kondisi saat ini perlu mela-

kukan antisipasi untuk menjaga mahasiswa kami, jangan sampai ada yang terpapar sehingga perlu hati-hati dan perubahan itu tidak merugikan mahasiswa,” ujarnya, Senin (26/7). Terdapat perbedaan antara pola Program Calon Guru Penggerak Community Of Inquiry (PCGP COI) dengan PCGP Terintegrasi KKNdik. PCGP COI mempunyai program seperti Program Mengajar Perintis (PMP) sedangkan PCGP Terindikasi KKNdik mempunyai program tambahan bernama Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang berupa artikel publikasi Science and Technology Index (SINTA) 3. “HAKI atau SINTA 3 ini sangat sederhana, mahasiswa bisa memilih menggunakan artikel SINTA 3 yang berbayar maupun tidak, namun pada umumnya artikel SINTA 3 itu berbayar kecuali milik UMS,” ungkapnya. Bagi mahasiswa yang sudah mendapatkan izin dari sekolah terkait dengan pola PMP, diperbolehkan memilih untuk tetap menggunakan pola PMP atau bertransformasi ke pola PCGP. Na-

mun, pihak fakultas memberikan imbauan kepada mahasiswa yang tetap menggunakan pola PMP untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ketat. “Ada mahasiswa yang ditolak pihak sekolah karena situasi dan kondisi saat ini, sehingga dilakukan perubahan transformasi pola PLP 2,” tambah Sutama. Danang Murdiyanto, salah satu mahasiswa FKIP mengatakan bahwa adanya perubahan pola PLP 2 sebenarnya menguntungkan bagi mahasiswa. “Untuk mahasiswa yang sudah mendapat perizinan pihak sekolah merasa terbebani disaat kampus secara mendadak menganjurkan untuk merubah pelaksanaan PLP II ini menjadi pola PCGP," ujar Danang, Minggu (25/7). Danang juga berharap untuk situasi daring seperti ini sebaiknya kampus menganjurkan mahasiswa untuk mengikuti program Kampus Mengajar yang diadakan oleh pemerintah. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman mengajar yang hampir sama dengan PLP. “Dalam program ini juga mahasiswa akan mendapat

uang saku yang jelas menguntungkan bagi mahasiswa,” tambah Danang. Danang Murdiyanto, salah satu mahasiswa FKIP mengatakan bahwa adanya perubahan pola PLP 2 sebenarnya menguntungkan bagi mahasiswa. “Untuk mahasiswa yang sudah mendapat perizinan pihak sekolah merasa terbebani disaat kampus secara mendadak menganjurkan untuk merubah pelaksanaan PLP II ini menjadi pola PCGP," ujar Danang, Minggu (25/7). Danang juga berharap untuk situasi daring seperti ini sebaiknya kampus menganjurkan mahasiswa untuk mengikuti program Kampus Mengajar yang diadakan oleh pemerintah. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman mengajar yang hampir sama dengan PLP. “Dalam program ini juga mahasiswa akan mendapat uang saku yang jelas menguntungkan bagi mahasiswa,” tambah Danang. [Puput & Dina/GDM]

han untuk meminta maaf melalui media online atau bertemu secara langsung. “Aku memutuskan untuk memilih cara yang aman, yaitu dengan meminta maaf melalui aplikasi WhatsApp. Aku terus berusaha untuk meminta maaf,” ungkapnya, Senin (26/07). Namun, ketika di telepon, Adi kembali mendapat ancaman. Ia pun mengaku diteror berkali-kali oleh nomor tak dikenal. Menurut Adi, situasinya sangat tidak aman untuk bertemu, apalagi sang pacar juga membawa-bawa nama perkumpulan bela diri. Adi memilih diam dan tidak memenuhi “undangan” pacar Ani. Imbasnya, isu ini pun diviralkan. Ketika reporter menghubungi Ani selaku penyintas pada Rabu,

28 Juli lalu, ia hanya sempat mengungkapkan tentang keadaannya. Ia mengabarkan, kondisinya saat ini belum siap untuk bercerita mengenai kejadian tersebut dan masih membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Melalui kabar terbaru, pihak fakultas saat ini sedang melakukan pengawasan terhadap isu yang beredar. Fakultas Psikologi telah mengambil langkah untuk melaporkan isu tersebut kepada Tim Disiplin UMS. Adi juga menyampaikan bahwa Presiden BEM UMS sudah mengajak dirinya bertemu untuk membahas permasalahan tersebut. Menyikapi isu yang beredar, Zulfata Ziad Ma'aruf sebagai ke-

tua angkatan Fakultas Psikologi 2020 menyampaikan tanggapannya. Ia menyampaikan bahwa narasi terkait kejadian pelecehan seksual yang beredar selama ini dianggap terlalu berlebihan. Ia memberi saran kepada para mahasiswa untuk menunggu konfirmasi dan informasi yang valid. Ziad juga berharap, permasalahan tersebut dapat segera selesai. Menurutnya, jika kejadian tersebut benar, maka perlu adanya tindak lanjut dan jangan dibiarkan bergulir tanpa kejelasan. “Karena saat ini, kita tidak tahu kebenarannya kayak gimana, maka jangan dulu sebar yang belum pasti,” tambanya, Sabtu (24/7). [AMA]

Sambungan Halaman 1 Babak Belur...

yang ikut mengawasi pun memisah perkelahian, lalu memanggil Ani untuk datang. Sembari menangis, Ani mengatakan tidak ingin ada kekerasan pada masalah tersebut, ia hanya ingin masalah dapat diselesaikan secara baikbaik. Kepada Ani dan adiknya, Adi pun kembali meminta maaf. Karena tak ingin memperpanjang masalah dengan pihak kepolisian, sang adik dan Adi sepakat menyelesaikan masalah kekerasan itu dengan cara kekeluargaan dan saling memaafkan. Melalui record layar yang Adi berikan, terdengar bahwa kedua belah pihak sudah saling berdamai. Tak berhenti sampai di situ, Adi juga dihubungi oleh pacar Ani di hari berikutnya. Adi diberi pili-


8

VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 29 Juli 2021

Gugus Tugas Covid-19

Jadikan Wisma Sehat sebagai Tempat Isolasi Ideal

WISMA SEHAT UMS (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

UMS, Koran Pabelan – Gugus Tugas Covid-19 UMS menyediakan Wisma Sehat sebagai tempat isolasi mandiri bagi civitas academica UMS, baik kalangan dosen, mahasiswa serta tenaga kependidikan. Wisma Sehat ini bertempat di Gedung Kampus, Gedung Biru dan Gedung Hijau Pesantren Mahasiswa (Pesma).

S

elaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 UMS, EM Sutrisna, mengungkapkan bahwa Gugus Tugas Covid-19 UMS bertugas melakukan upaya preventif dan promotif dengan mengadakan webinar peningkatan edukasi kepada civitas academica UMS. Seiring berjalannya waktu ada beberapa civitas academica yang terpapar Covid-19, sehingga Gugus Tugas Covid-19 bertugas menyediakan tempat isolasi untuk memastikan civitas academica yang terpapar sela-

mat. “Awalnya Wisma Sehat hanya disediakan di Gedung Kampus di Jalan Rajiman, namun seiring bertambahnya pasien yang terpapar kami (Gugus Tugas Covid-19 UMS-red) menambah di Gedung Biru serta Gedung Hijau Pesma,” ungkapnya, Sabtu (24/7). Sutrisna mengungkapkan bahwa kriteria pasien yang diterima Wisma Sehat UMS yaitu civitas academica UMS, terpapar Covid-19, memiliki gejala ringan atau tidak bergejala, serta tidak memiliki tempat isolasi yang ideal baik itu rumah maupun indekos. Civitas academica yang tidak memiliki tempat ideal untuk isolasi mandiri dapat mengisi formulir tracing yang disediakan Gugus Tugas Covid-19 melalui link https://bit.ly/umstracing dengan menyertakan bukti swab antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Wisma Sehat UMS terdapat relawan medis dan non medis,

relawan medis bekerja secara semi virtual untuk melakukan screening kepada calon pasien dan pemantauan pasien dilakukan secara daring. Selain bertugas melakukan pengontrolan, relawan medis bertugas untuk memotivasi pasien. Sedangkan relawan non medis bertugas untuk memenuhi suplai logistik, seperti kebutuhan makan, minum dan obat-obatan. Selain itu, Gugus Tugas Covid-19 melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan Puskesmas Kartasura terkait data-data civitas academica yang terpapar dan melakukan isolasi, baik di Wisma Sehat dan isolasi mandiri di rumah akan disetorkan kepada puskesmas setempat. Gugus Tugas Covid-19 juga menyuplai kebutuhan obatobatan. “Untuk vaksinasi bagi mahasiswa Gugus Tugas Covid19 sedang menunggu regulasi dari pemerintah serta menunggu arahan dari Muhammadiyah

Covid Command Center (MCCC),” tambah Sutrisna. Dhimas Lanang Wicaksono, mahasiswa Program Studi (Prodi) Keperawatan mengungkapkan bahwa pengadaan Wisma Sehat UMS sangat dibutuhkan dan sangat membantu civitas academica UMS yang terkonfirmasi Covid-19. Menurutnya, Gugus Tugas Covid-19 harus memperhatikan tempat, fasilitas, obat, tenaga medis serta makanan yang diberikan kepada pasien. Namun, ia sangat menyayangkan karena informasi terkait pengadaan Wisma Sehat UMS belum tersebar secara merata ke seluruh civitas academica UMS. “Semoga program ini dapat terealisasi dengan baik dan pihak UMS lebih memperhatikan civitas academica yang terdampak Covid19,” harap Dhimas, Senin (26/7). [Gardena/KE]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.