Koran Pabelan Edisi 18 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 12 Agustus 2021

Tahun 17/ No.18

UMS

Wisuda secara Daring, Wisudawan Tidak Mendapat Pengembalian Biaya

Ilustrasi: Freepik.com

Reporter: Budi Rahayu

UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2020/2021 bagi para calon wisudawan UMS akan dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Agustus 2021. Acara tersebut diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting dan live streaming di kanal Youtube TVMu UMS.

W

isuda Periode IV sempat mengalami beberapa kali penundaan sebelum akhirnya diputuskan dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2021. Harun Joko Prayitno selaku Wakil Rektor I mengatakan penundaan tersebut dilakukan kare-

na menyesuaikan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Tahap 4. “Selain itu, mempertimbangkan PPKM yang terus diperpanjang dan agar mahasiswa segera terwisuda, maka pelaksanaan wisuda akan dilaksanakan Rabu, 11 Agustus 2021 secara daring,” ungkapnya, Senin (8/9). Meskipun dilaksanakan secara daring, tidak ada pengembalian biaya bagi para calon wisudawan. Harun menambahkan bahwa biaya wisuda sudah mencakup beberapa hal seperti pelaksanaan wisuda dengan perwakilan dari fakultas masing-masing, di mana biaya gedung baik dipakai oleh 30 orang maupun oleh

Lolos Sembilan Kategori

5.000 orang biayanya sama. Kemudian, adanya biaya pengiriman dokumen surat berharga ijazah bagi yang tidak dapat mengambil ke UMS dan biaya digitalisasi pewisudaan. Nasya Imroatu Sidqa, calon wisudawati Fakultas Hukum mengatakan total biaya wisuda keseluruhan yang muncul pada laman web Sistem Terpadu Akademik Reguler (STAR) UMS kurang lebih 575 ribu rupiah. “Sedikit kecewa, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum membaik dan adanya perpanjangan PPKM, sehingga saya tidak bisa merayakan momen wisuda dengan teman-teman seperjuangan saya secara langsung,” ujarnya

Lantik Direktur Termusa Sepanjang Sejarah

saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (8/10). Menurutnya, wisuda itu tidak hanya acara seremonial, tetapi merupakan suatu prosesi sakral yang tidak terlupakan bagi wisudawan dan wisudawati yang sudah berjuang untuk menyelesaikan tiap mata kuliah dan tugas akhir. Ia juga berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan situasi kembali normal. “Sehingga ke depannya, calon wisudawan dan wisudawati bisa melaksanakan wisuda secara offline bersama keluarga dan teman tercinta,” harapnya. [GDM]

BEM UMS: Tidak Ada Kerja Sama

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018


2

Kamis, 12 Agustus 2021

Editorial

Fasilitas Berbeda, Biaya Tetap Sama

Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

P

enandaan kelulusan mahasiswa biasanya sangat akrab dengan perayaan bersama teman-teman seperjuangan yang telah berhasil menempuh masa belajar sekian lamanya. Namun, selama masa pandemi banyak universitas yang melakukan serangkaian acara wisuda secara daring. Hal ini tentunya menyebabkan timbulnya rasa kecewa di kalangan wisudawan dan wisudawati yang telah berjuang menyelesaikan pendidikannya. Pelaksanaan wisuda pe-

riode IV yang sempat ditunda beberapa kali, membuat sebagian besar calon wisudawan dan wisudawati berharap acara tersebut dapat dilakukan secara luring. Namun, pihak universitas berpikiran sebaliknya. Wisuda periode IV tetap dilakukan secara daring dan calon wisudawan serta wisudawati tidak mendapatkan pengembalian biaya. Lalu, kemana perginya anggaran wisuda tersebut? Pihak universitas berdalih bahwa biaya gedung yang dikeluarkan sama saja, baik digelar secara luring maupun

daring. Hal tersebut tentu saja memberatkan sebagian calon wisudawan dan wisudawati, khususnya mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19. Perbedaan fasilitas yang didapatkan begitu terasa. Bahkan, jika dilaksanakan secara daring, para wisudawan dan wisudawati tidak mendapatkan kuota internet dari universitas untuk dapat menghadiri prosesi wisuda secara daring. Semoga ke depannya pihak universitas dapat memikirkan hal tersebut.

BEM UMS: Tidak Ada Kerja Sama dengan Universitas Yuk, bisa yuk, peka kode. Lantik Direktur Termuda Sepanjang Sejarah Kepemimpinan Yang muda yang berdaya. Semoga semakin sukses ke depannya.

Prof Ruwet

Lolos Sembilan Kategori dan Dapatkan Akreditasi Unggul Mantap, pertahankan!

Tahukah kamu?

Domba yang ada pada di serial Shaun The Sheep termasuk domba langka jenis Valais Blacknose. Harga domba tersebut berkisar 140-200 juta rupiah.

Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Wahyu A, Rahayu, Fayi, Ayu Wulan, Ajeng, Ridhwan, Fitri, Novi Fotografer: Editor: Rifqah, Gardena, Kenia, Indah Ilustrator: Fauzan, Akhdan Desain Artistik/Tata Letak: Akhdan, Yusuf, Ridhwan, Andika

Sumber : @wowfakta

Suara Pabelanis. Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

+628953xxxxxxx (Mahasiswa FKI) Info dari universitas ke mahasiswa kenapa lelet banget ya? QR Code http//www.pabelan-online.com

lpmpabelan


OPINI

Kamis, 12 Agustus 2021

3

Kampus dalam Menghadirkan Diskursus

S

urvei dampak Covid-19 pada mahasiswa Fakultas Psikologi beberapa waktu lalu mestinya menjadi perhatian civitas academica UMS. Survei yang dilakukan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Psikologi tersebut adalah bentuk bagaimana suara-suara warga kampus yang paling terdampak pandemi dapat didengungkan dan disalurkan. Dari kuisioner dengan responden angkatan 2015-2020 per tanggal 13 Juli 2021 itu, diperoleh data: 1) Separuh dari orangtua atau wali mahasiswa mengalami permasalahan ekonomi, 2) 45% responden membutuhkan bantuan finansial, 20% bantuan psikologis, 35% bantuan dalam bentuk lain. Suara aspirasi mahasiswa tentu akan lebih bergaung apabila Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa-red), serta Organisasi Mahasiswa (Ormawa) kampus serentak menjadi corong suara mahasiswa. Seharusnya, upaya survei ini bisa dilakukan dan diikuti seluruh DPM tiap fakultas. Tapi, yang saya lihat justru keberadaan BEM dan DPM hanya memuat dan memposting segala sesuatu dari kampus. Kampus pun kini menjadi sepi dari riuh mahasiswa dalam menyuarakan pendapat mengenai suatu isu. Bahkan, saya kesulitan

untuk mencari suatu isu atau desas-desus yang terdengar di kampus. Padahal, pandemi kini membawa sejuta persoalan yang menyambar segala lini kehidupan manusia. Tentu hal ini berkaitan dengan naluri kritisisme mahasiswa dalam melihat peristiwa. Kritisisme itu dapat diasah dengan memperluas wacana atau diskursus dalam setiap diskusi isu. Ironisnya, saya hampir jarang sekali melihat pamflet diskusi permasalahan kemanusiaan tersebar di grup-grup media sosial. Yang ada tidak lain adalah melulu persoalan akademik, nilai, dan kompetisi. Jika saya berasumsi bahwa lesunya diskusi diakibatkan adanya pandemi yang menyebabkan perkuliahan daring, maka hal itu bukanlah alasan yang tepat kita menghindari suatu permasalahan. Justru keberadaan masalah itulah yang mesti kita cari benang kusutnya. Jangan sampai kampus kita sepi dan hening dari sebuah suara perdebatan. Sebab, perdebatan dalam mempertahankan argumen dalam setiap diskusi, isu, konflik yang ada di kampus itulah yang akan memberikan kita pada perspektif baru. Dengan demikian, wawasan kita bertambah dan keilmuan akan terus berkembang. Sebagaimana tujuan kampus sebagai institusi pendidikan itu sen-

Oleh Rio Novianto Mahasiswa Fakultas Geografi

diri. Dan di mana kampus sebagai lingkungan intelektual. Kita bisa lihat BEM Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu yang berhasil mengkritik presiden lewat pamflet di media sosial. Meskipun hanya sekadar pamflet, kenyataaan suara itu dalam membongkar statuta UI yang dilanggar. Tak sampai di situ, masalah juga berbuntut pada terbongkarnya rektor UI yang rangkap jabatan sebagai komisaris. Dengan bantuan media sosial, sebenarnya akan lebih mudah bagi kita dalam menyuarakan kritik, argumen demi kelangsungan hidup demokratis. Demokrasi yang baik akan mengantarkan pengamalan aturan kehidupan yang baik. Semua akan mendapat akses dan haknya. Namun, hal ini akan sulit terwujud jika dalam ruang publik me-

Jangan lupa buka

dia dan lembaga hanya menjadi corong pemerintah. Padahal dalam prinsip demokrasi, semua pendapat baik maupun buruk mesti mendapat ruang yang sama. Dan prinsip media, sesuatu yang janggal seperti ketidakadilan, suara minoritas, mereka yang terpinggirkan harus mendapat ruang di permukaan. Di masa taaruf penerimaan mahasiswa baru mendatang, saya berharap ormawa kampus menghidupkan lagi kegiatan-kegiatan mahasiswa. Hal ini yang menjadi daya tarik mahasiswa baru untuk mengetahui kegiatan yang akan diikutinya. Tentu pihak kampus juga mesti mendorong ormawa akan terus aktif dengan kemudahan-kemudahan urusan pendanaan maupun administratif.


KARIKARTUR

Kamis, 12 Agustus 2021

Karikatur: Fauzan/Koran Pabelan

4

Pondok Shabran

Lantik Direktur Termuda Sepanjang Sejarah Kepemimpinann UMS, Koran Pabelan – UMS lakukan pelantikan pejabat struktural untuk setiap fakultas dan program studi tak terkecuali pejabat struktural Pondok Hj. Nuriyyah Shabran. Dilantik secara online bersamaan dengan pejabat struktural lain pada hari Senin, 2 Agustus 2021 kini Shabran miliki pemimpin baru.

S

elaku Direktur baru Shabran, Nur Rizqi Febriandika mengungkapkan perasaannya setelah dilantik. Menurutnya, jabatan yang diberikan kepadanya kali ini adalah sebuah amanah yang harus ia terima dan laksanakan dengan sebaik mu-

ngkin. Menjadi direktur termuda di sejarah pejabat struktural pondok shabran dan dilantik pada masa pandemi seperti ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuknya. Keputusan-keputusan yang diambil juga harus fleksibel. Rizqi mengungkapkan bahwa ia sudah mempersiapkan program untuk menunjang pembelajaran di Pondok Shabran serta program untuk pengembangan diri mahasiswa di pondok tersebut. “Program yang telah dipersiapkan tentunya penguatan kader, kemampuan akademik serta kemampuan bahasa. Karena Shabran itu bukan hanya kuat diperkuliahan atau akademik kampus, tetapi juga harus berwawa-

san keagamaan yang tinggi,” ungkapnya via Whatsapp, Kamis (5/8). Selama masa pandemi, Pondok Shabran hanya mewajibkan mahasiswa baru yang tinggal di pondok, sedangkan untuk mahasiswa semester tiga keatas diperbolehkan mengikuti pembelajaran daring. Keputusan ini diambil untuk memperkenalkan lebih dalam kehidupan perkuliahan pondok kepada mahasiswa baru. “Hanya mahasiswa semester satu yang diwajibkan tinggal dipondok karena terdapat pembekalan pengenalan mengenai kurikulum pondok agar tidak mengalami culture shock sehingga tidak mengganggu proses perkuliahan,” je-

las Rizqi. Menanggapi hal tersebut, Husen Ilham, mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah mengungkapkan bahwa dengan prestasi yang dimiliki direktur baru Shabran saat ini, dirinya yakin direktur baru dapat membawa Pondok Shabran kearah yang lebih baik lagi.“Harapan kedepannya semoga bisa menjadikan shabran lebih dinamis dan maju terutama dari segi akademiknya. Dan mudah-mudahan Shabran bisa lebih unggul lagi,” harapnya, Jumat (6/8). [Fayi/IPR]


WARTA KAMPUS

Kamis, 12 Agsustus 2021

5

Prodi Keperawatan

Lolos Sembilan Kategori dan Dapatkan Akreditas Unggul UMS, Koran Pabelan – Program Studi (Prodi) Keperawatan UMS berhasil meraih Akreditasi Predikat Unggul, setelah sebelumnya berhasil mendapatkan sertifikasi tingkat ASEAN dan tingkat Internasional. Hal ini disampaikan melalui platform media sosial Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS pada tanggal 27 Juli 2021.

A

rum Pratiwi, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Keperawatan menjelaskan proses persiapan berawal dari uji coba sembilan kriteria yang dilakukan oleh LAM-PTKes u-

ntuk mencari prodi yang terakreditasi baik A, B maupun C, kemudian Prodi Keperawatan terpilih untuk mewakili dari terakreditasi A. Uji coba sembilan kriteria sendiri dilakukan untuk mengembangkan borang yang dikenal sebagai dokumen kinerja dan laporan evaluasi diri. Waktu pelaksanaan penilaian akreditasi sendiri dilakukan sejak tanggal 15-18 Juni 2021. Ia juga menjelaskan untuk proses penilaiannya sendiri terdiri atas sembilan kategori, berupa visi misi, tata pamong, kemahasiswaan menyangkut nilai, prestasi akademik dan non akademik mahasiswa, serta fasilitas mahasis-

wa, SDM, pembiayaan untuk operasional, kurikulum, penelitian, pengabdian dan terakhir yaitu luaran meliputi tingkat kelulusan uji kompetensi dan jumlah dosen yang mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). “Ha-rapan saya, dosen dapat mening-katkan kualifikasinya baik dalam jabatan fungsional. Selain itu kita pun turut berharap berdirinya S2 Keperawatan mengingat hal ter-sebut sangat dibutuhkan dan tak sedikit pula yang menanyakan,” tutur Kaprodi saat dihubungi via voice call Whatsapp, Rabu (4/8). Salah satu mahasiswi Prodi Keperawatan, Okti Tri Saputri

menyampaikan bahwa keberhasilan meriah akreditasi unggul sesuatu yang patut dibanggakan. Selain itu, dengan diraihnya akreditasi unggul maka ini menjadi cerminan kualitas pendidikan yang tidak bisa diragukan bagi mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan kesehatan terutama di keperawatan. “Harapannya Prodi Keperawatan kedepannya dapat mempertahankan akreditasi unggul ataupun bisa lebih. Selain itu juga dapat menjaga kualitas serta kuantitas baik dari segi fasilitas maupun hal lainnya untuk mencetak generasi perawat yang unggul,” ujarnya, Selasa (10/8). [Ayu Wulan/KE]

ODS UMS

Sehari Melayani 400 Mahasiswa, Registrasi Final Ditutup Sementara UMS, Koran Pabelan – One Day Service (ODS) UMS tutup layanan registrasi final mahasiswa baru sejak tanggal 5 Agustus 2021 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

R

ian Candra selaku Ketua ODS UMS mengungkapkan alasan utama ditutupnya layanan registrasi final karena adanya lonjakan kasus Covid-19. Ia juga mengungkapkan pihak ODS UMS mengurangi mobilitas karena calon mahasiswa datang dari berbagai daerah baik dari dalam maupun luar Solo. Pada tanggal 3-4 Agustus 2021 lalu, lebih dari 400 calon mahasiswa baru datang berbondong-bondong untuk melakukan registrasi final maupun un-

dur diri. Rian mengaku tidak ada kendala dalam pelayanan ODS tahun ini, namun karena antrian mendadak ramai pelayanan menjadi lebih lama. Ia juga mengungkapkan protokol kesehatan masih berjalan dengan baik saat banyak antrian. Pihak ODS sudah berkoordinasi dengan satpam untuk antrian dan pemberlakuan Protokol Kesehatan (Prokes). “Jika dirasa sudah terlalu banyak akan diinstruksikan untuk pulang dan registrasi di kemudian hari tidak harus minggu itu juga," ungkapnya, Rabu (11/8). Rian juga mengungkapkan bahwa pelayanan registrasi final ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan karena pihak ODS menunggu pandemi Covid-

Dengarkan Podcast kami di Spotify

19 bisa ditangani dengan baik. Ia juga mengungkapkan bahwa registrasi final bisa dilakukan kapan saja, karena calon mahasiswa baru sudah melakukan registrasi online sebelumnya. “Semua pendaftaran dari awal sampai mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sudah kami jelaskan semuanya secara online dari pembukaan pendaftaran," jelas Rian. Haning Lestari Dwi Pambudi, salah satu mahasiswi baru Program Studi (Prodi) Teknik Sipil mengungkapkan bahwa ia tidak setuju dengan adanya penutupan registrasi final hingga batas waktu yang belum tentukan. "Penutupan registrasi final ini nantinya akan memperlambat proses registrasi yang seharusnya sudah se-

lesai malah molor," ungkapnya, Minggu (8/8). Haning memberikan sedikit saran untuk pihak ODS sebaiknya membuka kembali layanan registrasi final dengan pembagian kloter sesuai prodi masingmasing mahasiswa. Haning mengungkapkan ada beberapa kemungkinan mahasiswa baru datang berbondong-bondong ke kampus untuk melakukan registrasi final. "Karena antusiasme yang tinggi, semangat atau mungkin mereka takut jika layanan registrasinya ditutup kembali karena kondisi yang belum stabil saat ini," jelas Haning. [Fitri&Novi/GDM]

Pabcast


6

WARTA KAMPUS

Kamis,12 Agustus 2021

Vaksin Bersama

BEM UMS: Tidak Ada Kerja Sama dengan Universitas UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMS mengadakan kegiatan vaksinasi bersama yang direncanakan berlangsung pada tanggal 5 Agustus 2021 di Graha Shaba. Kegiatan tersebut di latarbelakangi oleh banyaknya mahasiswa dan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin di tengah pandemi Covid-19.

W

idi Adi Nugroho, selaku Presiden BEM UMS, mengatakan bahwa pendaftaran dilakukan secara online melalui link bit.ly/VaksinBersama serta tidak melayani pen-

daftaran secara offline. Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu pendaftar vaksin harus membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta tidak ada batasan domisili untuk pendaftar. Vaksin tersebut menerapkan sistem kloter agar tidak menimbulkan kerumunan. “Setelah melakukan pendaftaran, pendaftar akan masuk ke grup chat Telegram untuk mendapatkan informasi mengenai daftar kloter pelaksanaan vaksin,” ungkap Widi, Kamis (5/8). Widi menjelaskan bahwa pendaftaran sempat tutup sementara dikarenakan jumlah pendaftar telah memenuhi kuota yang telah ditentukan oleh pihak penyedia vaksin. Pihak penyedia

vaksin mematok 250-300 orang setiap harinya, sedangkan pendaftar yang telah tercatat pada tanggal 5 Agustus 2021 sejumlah 3139 orang. Dalam penyelenggaraannya, pihak BEM UMS tidak bekerja sama dengan pihak universitas karena dari universitas sendiri belum menyediakan vaksin. “Kita sebagai mahasiswa tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar,” tambahnya. Christina Shinta, mahasiswi Program Studi (Prodi) Akuntansi semester 7, salah satu pendaftar, mengatakan bahwa terdapat banyak disinformasi yang didapatkan dari penyelenggara terutama

terkait urutan kloter. Awalnya, pihak BEM UMS menginformasikan bahwa vaksin ini diutamakan untuk mahasiswa UMS. Namun, informasi selanjutnya berubah menjadi vaksinasi tersebut dikhususkan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki KTP Solo. Christina mengharapkan bahwa kuota vaksin yang disediakan tidak terbatas sehingga seluruh mahasiswa UMS mendapatkan kuota. “Semoga untuk acara ke depannya dapat lebih terorganisir dan disiapkan dengan matang,” tambahnya, Minggu (8/8). [Wahyu A/GDM]

Pesma UMS

Gelar Pelantikan Pengurus Konsulat UMS, Koran Pabelan – Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansyur UMS menyelenggarakan Pelantikan Kepengurusan Konsulat Pesma yang diadakan secara daring via Zoom Meeting yang berlangsung pada Selasa, 9 Agustus 2021.

R

angkaian acara pelantikan pengurus dimulai dengan sambutan, kemudian dilanjut dengan acara inti yakni pelantikan. Sebelum pelantikan tersebut, Muamaroh selaku Direktur Pesma KH Mas Mansyur

melakukan pengecekan terhadap konsulat yang hadir pada acara tersebut. Konsulat berasal dari beberapa daerah di Pulau Jawa serta luar Pulau Jawa. Selepas itu, Muamaroh membacakan ikrar pengurus konsulat Pesma kemudian diikuti para pengurus konsulat Pesma setelahnya. Risma Silviani, selaku Dewan Pengasuhan Pesma mengatakan bahwa konsulat ini merupakan kumpulan dari berbagai macam daerah yang nantinya akan dikelompokkan. Terdapat sepuluh konsulat yang terbagi menjadi beberapa daerah di Indonesia,

U

mulai dari pulau Sumatera hingga Irian Jaya. Kesepuluh konsulat tersebut mencakup puluhan daerah yang ada di Indonesia. “Dan yang terakhir konsulat Luar Negeri,” ungkap Silvi, Selasa (10/8). Ia juga menjelaskan bahwa tujuan konsulat ini untuk menjaga silaturahmi, mempererat ukhuwah baik dari kakak tingkat maupun adik tingkat untuk saling mengenal satu sama lain. “Acara pelantikan pengurus konsulat ini merupakan pelantikan yang sudah berganti sebanyak tiga kali,” ujarnya. Di akhir wawancara, Silvi me-

nyampaikan secercah harapannya. Ia berharap, konsulat dapat menjadi rumah kedua dan juga wadah bagi orang-orang yang ingin mengenal Pesma lebih mendalam. Konsulat juga bertujuan untuk saling memahami satu sama lain tentang budaya-budaya dari tiap daerah yang ada di Indonesia. “Konsulat ini menjadi harapan terbesar untuk bisa menyiarkan dakwah, mengenal Pesma dan lingkungan kampus serta yang terpenting yaitu mempererat ukhuwah islamiah,” harap Silvi. [Ridhwan/GDM]

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


WARTA KAMPUS

7

Foto: Dokumen Pribadi

Kamis,12 Agustus 2021

Laporan : Wisuda UMS Periode IV Tahun Akademik 2020/2021 berhasil meluluskan 1488 mahasiswa yang terbagi menjadi 1389 mahasiswa sarja dan 99 mahasiswa pascasarjana, Rabu (11/8).

DPM UMS

Potongan SPP Tetap Rp 200.000, DPM UMS: Kurang Proporsional UMS, Koran Pabelan – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UMS turut memberikan tanggapannya terkait bantuan kuota mahasiswa sebesar Rp 200.000, sesuai Surat Edaran Rektor dengan No. 601/A.4II/BR/VIII/2021. Bantuan dalam bentuk potongan biaya pendidikan atau SPP tersebut dinilai kurang proporsional.

K

etua DPM UMS, Danur Jatmiko Junior mengatakan bahwa pemotongan SPP sebesar Rp. 200.000 tersebut kurang proporsional, karena

pemotongan SPP seharusnya disesuaikan dengan kondisi tiap fakultas, karena kondisi tiap fakultas berbeda. Danur juga mengungkapkan, bahwa pada awal tahun 2021, DPM UMS sudah mengadakan kuesioner untuk menampung aspirasi mahasiswa tentang potongan SPP tersebut. Namun, pada kuesioner yang diadakan, masih terdapat kesalahan karena ada pertanyaan yang kurang sesuai dengan metode penelitian. Meskipun terdapat kesalahan, kuesioner tersebut tetap diteruskan kepada rektorat.

Meskipun kuesioner sudah diteruskan kepada rektorat, tetapi potongan SPP masih tetap sama nominalnya. Mengenai hal tersebut, sejauh ini DPM UMS belum mengajukan negosiasi ulang kepada rektorat. Untuk ke depannya, DPM UMS belum merencanakan lebih lanjut karena masih ada agenda dari DPM UMS atau komisi lain yang belum terlaksana. "Masih fokus dengan agenda komisi terlebih dahulu, sehingga belum ada pembahasan lebih lanjut," ungkapnya, Jumat (6/8). Ahmat, yang merupakan salah satu mahasiswa UMS meng-

ungkapkan pendapatnya mengenai potongan SPP tersebut. Ahmat mengungkapkan bahwa potongan Rp 200.000 bagi mahasiswa yang orang tuanya terdampak pandemi masih tergolong keberatan. Namun, potongan ini sudah cukup membantu. "Semoga ke depannya ada kesempatan bagi mahasiswa yang terdampak pandemi untuk mengajukan pemotongan biaya, bukan hanya keringanan penundaan pembayaran saja,” harapnya saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (6/8). [Ajeng/R]

issuu.com/lpmpabelan


8

Kamis,12 Agustus 2021

Selamat Wisuda

Ahmad Hafiz Imaddudien, S.Pd. Manajer Diskusi 2019

Lia Lesmawati, S.H. Pemred Koran 2019 Pemimpin Perusahaan 2020

Sukses Selalu & Terima Kasih Atas Dedikasinya Bagi LPM Pabelan...


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.