Koran Pabelan Edisi 4 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 25 Maret 2021

Tahun 17/ No.4

PBSI UMS

14 Mahasiswa Lolos Seleksi Beasiswa Program Kampus Mengajar

Ilustrasi: Freepik

Reporter: Kholisa Nur Hidayah & Nur Rahmawati

UMS, Koran Pabelan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemedikbud) memberikan beasiswa kepada peserta Lolos Seleksi Nasional Program Kampus

L

aili Etika Rahmawati, selaMengajar, salah satunya untuk ku Sekretaris Program StuProgram Studi (Prodi) di (Sekprodi) I PBSI menjePendidikan Bahasa dan Sastra laskan bahwa program kampus Indonesia (PBSI) UMS. mengajar yang diadakan oleh Kemendikbud adalah salah satu

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengajar di luar kampus sebagai upaya mendukung pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi. bersambung halaman 7

PTI UMS

Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Reporter: Mg_Ademas & Mg_Maulina

UMS, Koran Pabelan – Ciptakan media pembelajaran baru, mahasiswa PTI berikan inovasi berbasis Artificial Intelligence. Hal tersebut mengantarkan mereka meraih juara 1 pada Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI Yogyakarta pada 28 Februari 2021 hingga 6 Maret 2021.

M

ahasiswa PTI tersebut terdiri dari tiga anggota, yaitu Fajar Wibisono, Aulia Qisthi Rosyada, dan Yuni Setya Ningsih. Mereka (mahasiswa PTI–red) berhasil memenangkan Lomba Inovasi Pembelajaran berkat media pembelajaran baru mereka yang diberi nama “Smart Geometry Object Detection” dan berbasis Artificial Intelligence. Ide awal media pembelajabersambung halaman 7

Selenggarakan MTQ Secara Virtual

Sediakan Wadah Aspirasi Umum untuk Mahasiswa

Gelar Diskusi sebagai Refleksi Milad IMM

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082232678479


Kamis, 25 Maret 2021

Editorial

Maksimalkan Sebaik Mungkin Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Widia, Kholisa, Rahma,

Mg_Ademas, Mg_Maulina, Mg_Prisilia, Mg_Devi, Mg_Sekar, Mg_Luthfi, Mg_Fawwaz, Mg_Ucik, Mg_Shaffa, Mg_Ery, Mg_Aprillia, Mg_ Chesarisa Mg_ Wigati, Mg_Detty, Mg_Diyan, Mg_Mulki, Mg_Nafisah Fotografer: Editor: Sifa, Kenia, Gardena, Dina, Aliffia, Fitri, Ayu Ilustrator: Deny B.W Desain Artistik/Tata Letak: Akhdan, Munir, Angga, Vanza Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164

P

rogram Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Kegiatan Kampus Mengajar dilaksanakan dalam rentang waktu tiga bulan. Sebelum pelaksanaan Program Kampus Mengajar, mahasiswa telah diberikan pembekalan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Program ini diluncurkan dalam upaya menggerakkan mahasiswa dalam membantu siswa Sekolah Dasar (SD) di daerah Tertinggal, Terde-

pan, dan Terluar (3T) untuk belajar pada masa pandemi Covid-19. Dengan adannya program ini, mahasiswa berkesempatan untuk membantu bapak atau ibu guru serta murid-murid SD untuk mendapat kesempatan belajar optimal di kondisi terbatas selama pandemi seperti saat ini. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa dapat berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri, khususnya dalam hal kepemimpinan, kreatifitas, maupun interpersonal melalui pengalaman selama mengikuti Program Kampus Mengajar. Tidak hanya itu, ma-

hasiswa juga dapat mengimplementasi ilmu yang didapat selama di dunia perkuliahan. Di sisi lain, pihak kampus juga harus memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa yang lolos seleksi Program Kampus Mengajar. Tentunya juga dari pihak mahasiswa yang sudah terpilih diharapkan dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan bisa membagikan ilmunya untuk anakanak yang membutuhkan, tidak mensia-siakan kesempatan yang ada. Semoga bisa menjadi ladang sedekah bagi mereka yang terpilih.

14 Mahasiswa Lolos Seleksi Beasiswa Program Kampus Mengajar 2021 Keren. Semoga ilmunya bermanfaat untuk masyarakat.

Selenggarakan MTQ Secara Virtual Kualitas mic sangat menentukan

PBSI: Bahas Utamakan Bahasa Indonesia

Prof Ruwet

karena bahasa inggris sudah di luar kepala

Tahukah Kamu?

Di Quitman, Georgia, terdapat undang-undang bagi seseorang yang memiliki ayam, jika membiarkan hewan ternaknya bebas dan menyeberangi jalan, maka itu adalah pelanggaran. Sumber: google.com

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (082232678479) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+628135881xxxx (Mahasiswa FF) Praktikum tapi kok online, mana video pembelajarannya kadang nggak ada suaranya lagi disuruh mengawang saja. QR Code http//www.pabelan-online.com

2


WARTA KAMPUS

Kamis, 25 Maret 2021

3

Upper UMS

Selenggarakan MTQ Secara Virtual UMS, Koran Pabelan – Biro Kemahasiswaan Bagian Kaderisasi dan Dakwah UMS mengadakan kembali acara tahunan, yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Acara tersebut dilaksanakan bertahap secara virtual karena adanya pandemi Covid-19.

B

iro Kemahasiswaan UMS, melalui laman Kemahasiswaan.ums.ac.id mengumumkan pelaksanaan MTQ tahun 2021 dilaksanakan secara virtual. Acara ini akan diadakan bertahap, mulai dari Februari April. Untuk saat ini, MTQ sudah dilaksanakan hingga tahap ke-

tiga. Mahasri Sobahiya, selaku Bendahara Biro Kemahasiwaan UMS Bidang Kaderisasi dan Dakwah menjelaskan tujuan diadakannya MTQ, yaitu untuk menggairahkan semangat, mensosialisasikan, dan menyiarkan nilainilai keislaman. Ia menuturkan, bahwa terdapat tiga cabang Musaqabah yaitu cabang Syahril Quran, debat isi kandungan Al-Quran, dan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Teknis pelaksanaan untuk setiap cabang berbeda-beda. Teknis pada cabang Syahril Quran dilakukan secara virtual dengan menggunakan video, cabang debat isi kandungan

Al-Quran bahasa Arab ataupun bahasa Inggis menggunakan Zoom, sedangkan cabang KTI dikumpulkan terlebih dahulu kepada panitia kemudian presentasi melalui Zoom. Penjurian dilakukan dengan melibatkan beberapa juri, diantaranya yaitu dengan menggunakan juri tingkat provinsi dan juri dari dalam hingga luar UMS. Mahasri mengatakan, dengan diadakannya MTQ ini adalah untuk mengembangkan potensi mahasiswa dan mempersiapkan keikutsertaan mahasiswa di bidang Musabaqah Tilawatil AlQuran tingkat nasional. “Sehingga dapat mengirimkan delegasi

yang potensial serta dapat membawa nama UMS menjadi lebih baik,” tambahnya, Jumat (19/3). Rahmat, salah satu peserta MTQ tahap tiga cabang KTI menanggapi bahwa kegiatan MTQ ini merupakan salah satu ajang untuk mengasah kemampuan mahasiswa, terlebih dalam situasi pandemi. Ia menyampaikan, bahwa motivasinya mengikuti MTQ cabang KTI yaitu untuk mengembangkan potensi dalam kepenulisan. “Harapannya yaitu gagasan-gagasan yang saya tulis dapat terwujud, baik secara kultural maupun akademik,” ujarnya, Minggu (21/3). [Mg_Ery&Mg_ Wigati/WA]

Pesma UMS

Adakan Online Class Selama Pandemi UMS, Koran Pabelan — Pesantren Mahasiswa (Pesma) UMS selenggarakan Pesma Online Class, mengusung tema “Kepenulisan Berita”. Acara ini diikuti oleh 20-40 mahasantri, melalui platform Zoom pada 16 Maret 2021.

S

elaku pemateri Pesma Online Class, Yusmi Dwi Putri mengatakan kegiatan ini dilakukan sesuai tingkatan

semester mahasiswa. Bagi mahasiswa semester satu belajar tentang Al-Quran dan hadis, lalu untuk mahasiswa semester enam diajarkan tata cara kepenulisan. “Untuk mahasantri semester senior diajarkan tentang bekal kehidupan masyarakat (BKM),” tutur Yusmi, Kamis (18/3). Pada pertemuan ini, mahasantri semester enam mendapatkan materi tentang teknik kepenulisan berita. Bagaimana cara

U

membuat lead, di mana lead tersebut didapatkan dari hasil wawancara kepada narasumber. Kemudian dituangkan dalam kepenulisan dan dari mana kita mengambil angle dari narasumber. Syafain Ahmad Mumtaz, selaku mahasantri memberikan tanggapannya terkait acara ini. Menurutnya, Pesma Online Class ini cukup menarik karena diorientasikan untuk mahasiswa semester enam ke atas. Syafain juga

berharap agar “co-up” semakin berkembang, entah nantinya pesma akan membuat tabloid atau karya tulis yang lain. “Karena lingkup kepenulisan jika lebih ditekankan di semester tujuh akan sangat diperlukan terkait tata cara penulisan skripsi yang lebih mendalam,” harap Syafain, Rabu (17/3). [Mg_Aprillia&Mg_ Chesarisa/GDM]

Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat. Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

KARIKATUR

Ilustrasi: Deni Bayu/Koran Pabelan

Kamis, 25 Maret 2021

WARTA KAMPUS ABASIA

Penguatan Karakter dan Keterampilan melalui Budaya Multiliterasi UMS, Koran Pabelan – Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (ABASIA) UMS menyelenggarakan webinar melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu, 20 Maret 2021. Webinar ini bertujuan untuk menguatkan karakter, ketrampilan, dan pembelajaran abad 21.

S

ugeng Riyanto, selaku pemateri dalam webinar yang diselenggarakan oleh ABASIA menjelaskan bahwa multiliterasi adalah keterampilan

dalam membaca, menulis, dan berbahasa. Dilihat dari konteks sebuah peristiwa, budaya multiliterasi dapat menguatkan karakter, keterampilan, dan pembelajaran di masa pandemi. Konsep dasar multiliterasi adalah konsep multimodal yang merupakan wujud kesadaran terhadap beragamnya cara manusia untuk berkomunikasi dan melakukan aktivitas baca dan tulis maupun jenis bahan atau media untuk kegiatan baca dan tulis. “Multiliterasi berbeda dengan literasi. Indonesia memiliki siklus 43 juta

angka produktif, maka sepatutnya Indonesia menerapkan budaya multiliterasi,” ujar Sugeng, Sabtu (20/3). Ia menambahkan, bahwa di abad 21 ini masyarakat harus dapat lebih produktif lagi, meskipun sudah tua ataupun masih muda karena belajar tidak mengenal usia. Pada masa seperti ini menjadi guru yang produktif sangat membantu, karena dapat melakukan perubahan sedikit demi sedikit. “Lakukan perubahan tanpa batas karena dunia lebih lebar dari apa yang kamu bayangkan,”

tambahnya. Udik Riyanto, salah satu peserta webinar ABASIA yang merupakan alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UMS menjelaskan, bahwa menguatkan karakter di masa pandemi ini dapat dilakukan dengan cara memperbanyak wawasan melalui bacaan dan mengikuti diskusi-diskusi ilmiah. “Usia bukan alasan kita untuk mencari ilmu, baik itu ilmu formal ataupun non formal,” ungkapnya, Minggu (21/3). [Mg_Detty&Mg_Diyan/ KE]


WARTA KAMPUS

Kamis, 25 Maret 2021

5

DPM FKIP

Sediakan Wadah Aspirasi Umum untuk Mahasiswa UMS, Koran Pabelan – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) membuka penyaluran Aspirasi Umum Mahasiswa FKIP melalui Google Form. Aspirasi Umum Mahasiswa FKIP ini bertujuan untuk membuka kesempatan kepada mahasiswa FKIP dalam menyampaikan aspirasi mengenai permasalahan yang ada di FKIP.

S

elaku Ketua DPM FKIP, Alfiana mengungkapkan bahwa adanya aspirasi umum ini merupakan salah satu agenda dari komisi kemahasiswaan yang dilaksanakan

setiap satu minggu sekali. Dilakukan dengan cara menyebarkan link aspirasi dalam bentuk Google Form kepada mahasiswa FKIP melalui media Whatsapp, Instagram, dan berbagai platform lainnya. “Minggu kemarin kita lakukan penyebaran link aspirasi umum, mahasiswa FKIP bebas meng-utarakan apa saja. Alhamdulillah baru menyebar tiga hari sudah ada 25 orang yang mengisi,” ungkapnya, Senin (15/3). Alfiana menjelaskan, bahwa dengan adanya aspirasi umum ini bertujuan untuk menyerap aspirasi mahasiswa yang berupa kendala, masukan ataupun saran untuk kemajuan FKIP. Sehingga

aspirasi tersebut dapat disalurkan ke pihak dekanat dan dapat direalisasikan dengan baik. Alfiana juga menambahkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama terhadap jumlah responden mahasiswa yang mengisi aspirasi tersebut. “Mungkin mereka sudah jenuh dan tidak mau ribet dalam menyampaikan aspirasi, karena harus buka link dulu, tapi dari DPM FKIP mencoba membuka aspirasi melalui via Whatsapp atau Direct Message (DM) Instagram supaya lebih mudah dan efisien,” tambahnya. Salah satu mahasiswa FKIP Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini

(PG-PAUD), Tanziila Satya menuturkan bahwa aspirasi umum yang diadakan oleh DPM FKIP ini sangat membantu mahasiswa. Lantaran dengan adanya aspirasi ini mahasiswa dapat menyampaikan pendapat, permasalahan, bahkan saran atau solusi agar aspirasi tersebut dapat tersampaikan dan didengar oleh pihak dekanat, guna membangun dan menciptakan kemajuan FKIP lebih baik lagi. “Semoga aspirasi yang diutara-kan mahasiswamahasiswa FKIP dapat diimplementasikan oleh rektor dan jajaran-nya,” harap-nya, Selasa (16/3). [Widia/KE]

Kuliah Umum

PBSI: Bahas Utamakan Bahasa Indonesia UMS, Koran Pabelan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS adakan kuliah umum dengan Direktur Utama Narabahasa. Kuliah umum tersebut mengusung tema “Utamakan Bahasa Indonesia” dan diadakan secara daring pada 18 maret 2021.

I

van Razela Lanin, Direktur Utama Narabahasa sekaligus pegiat Bahasa menjelaskan secara merinci mengenai Narabahasa. Ivan menjelaskan, bahwa bahasa adalah sarana yang sering kita pakai sehari-hari. Penggunaan bahasa dapat men-

cerahkan, menyehatkan, menggembirakan, memartabatkan kehidupan, dan memanusiakan siapa yang diajak bicara. Narabahasa sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan di bidang layanan penyedia layanan dan produk kebahasaan yang didirikan oleh Ivan pada Februari 2020. “Seseorang yang pintar tidak akan terlihat kepintarannya ketika dia tidak mampu berbahasa dengan baik. Tetapi menyampaikan gagasannya, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan,” tambahnya, Kamis (18/3). Keterampilan bahasa itu bukan hanya menulis, ada keterampilan bahasa lain yang harus dikuasai manusia. Mereka

bisa mengasah keterampilan bahasa untuk ladang bekerjanya nanti. Ivan berharap, semoga teman-teman yang berasal dari PBSI dan FKIP secara keseluruhan itu adalah orang-orang yang berpeluang untuk melakukan apa yang sudah dilakukan Narabahasa saat ini. Ariza Ulatul Wardah, salah satu mahasiswi PBSI mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa mengikuti kuliah umum ini, dimana ia bisa menambah wawasannya mengenai Narabahasa. Menurutnya, dengan adanya kuliah umum ini memiliki dampak yang baik bagi mahasiswa FKIP, khususnya bagi mahasiswa PBSI sendiri. Ariza mengungkapkan, bah-

wa sebagai mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk memartabatkan bahasa Indonesia itu sendiri, dengan cara mengekspresikan, mengkomunikasikan, dan mensosialisasikan kepada orang sekitar. Bisa dimulai dari hal kecil, seperti halnya berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bisa juga disosialisasikan melalui media online yang bisa dijadikan ajang sharing pendidikan. “Mahasiswa bisa lebih peduli dan mengutamakan bahasa nasional kita sembari melestarikan bahasa daerah,” harap Ariza, Kamis(18/3). [Mg_Mulki&Mg_Nafisah/AFR]

issuu.com/lpmpabelan


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 25 Maret 2021

HMP HES

Menelisik Wakaf Uang dalam Kacamata Islam sebut menjelaskan bahwa pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwanya tentang wakaf uang pada tahun 2002, yang kemudian disahkan oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Edwin juga membahas tentang perbedaan wakaf uang dan infak, di mana uang wakaf tidak boleh berkurang satu rupiah pun. Nilai pokok untuk wakaf yang tidak boleh berkurang, dwin, selaku Ketua HMP tidak boleh dijual, atau diwakafHES 2018 sekaligus pem- kan ulang. Edwin juga menambahkan, bicara diskusi online ter-

UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HMP HES) UMS menyelenggarakan diskusi online dengan tema “Menelisik Wakaf Uang dalam Kacamata Islam”. Acara ini diselenggarakan melalui platform Google Meet pada Kamis, 18 Maret 2021.

E

bahwa ketika masyarakat memiliki niat untuk berwakaf uang, maka tidak harus menunggu kaya. Siapapun berhak untuk melakukan transaksi wakaf uang. Wakaf uang di Badan Wakaf Indonesia (BWI) menunjukkan, bahwa setiap orang itu boleh ataupun bisa berwakaf. “Dengan minimal satu juta, maka akan mendapatkan sertifikat dari si pengelola wakaf tersebut,” ujar Edwin, Kamis (18/3). Akbar Syifa Nursyam, salah satu peserta diskusi berpendapat

bahwa diskusi ini perlu dikembangkan agar lebih efektif. Ia juga menyampaikan, bahwa dengan adanya diskusi ini membuka cakrawala ilmu yang lebih luas lagi, terutama tentang wakaf. “Sehingga dapat berpikir luas dalam memahami sesuatu dan juga melatih kita dalam mengkritisi suatu masalah yang ada,” tuturnya, Sabtu (20/3). [Mg_Luthfi&Mg_Fawwaz/KE]

Diskusi

Berpikir Kritis Ala Mansour Fakih UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI) UMS mengadakan Diskusi Online (DISKON) dengan tema “Pendidikan Kritis dalam Pandangan Mansour Fikih”. Diikuti oleh mahasiswa umum melalui Google Meet pada Sabtu, 21 Maret 2021.

Z

ien Azizah Mega Pratiwi selaku pemateri pertama, sekaligus Bendahara Umum IMM Muh. Abduh menjelaskan tentang teori pendidikan kritis menurut Mansour Fakih sebagai dehumanisasi dalam pro-

ses modernisasi perkembangan teori, sehingga ilmu pengetahuan hanyalah untuk mempertahankan status quo saja. Maka, dalam teori ini kita dituntut untuk peka terhadap lingkungan sosial, kondisi sekitar kita, pada apa yang terjadi dan langkah apa yang harus dilakukan kita sebagai agent of change. Ia juga menjelaskan tujuan dari adanya pendidikan kritis, yaitu memanusiakan manusia dari sistem dan struktur yang tidak adil serta kesadaran kritis menuju transformasi society. Apalagi di zaman sekarang banyak sistem pendidikan yang tidak adil, lebih mengutamakan mereka yang

Jangan lupa buka :

mempunyai uang. “Adanya teori kritis itu untuk mempersiapkan generasi baru untuk menghadapi tantangan di era milenial,” tutur Zien, Sabtu (21/03). Dilanjutkan oleh pemateri kedua, Fildzhal Mangesti P. H sekaligus Sekretaris Umum I HMP PAI UMS menjelaskan tentang hubungan antara pendidik dan peserta didik, dimana tidak hanya peserta didik yang mempunyai pemikiran dan kesadaran yang kritis dalam pendidikan. Tapi pendidik juga harus mempunyai hal tersebut. “Dalam paradigma pendidikan kritis ini, Mansour Fakih berpendapat bahwa pendidikan ini sangat diperlukan sebagai u-

saha untuk menciptakan pendidikan yang peka terhadap perubahan sosial,” ujarnya, Sabtu (21/03). Alina Naraswari, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) memberikan tanggapannya terkait acara tersebut. DISKON adalah sebagai pembuktian, meskipun kondisi belum memungkinkan untuk mengadakan acara offline, diselenggarakan secara online pun bisa. “Acara online pun dapat melahirkan gagasan-gagasan positif yang membangun pemikiran mahasiswa agar lebih terasa lagi,” jelas Alina, Sabtu (21/03). [Mg_Ucik&Mg_Shaffa/GDM]


WARTA KAMPUS

Kamis, 25 Maret 2021

7

IMM Shabran

Gelar Diskusi sebagai Refleksi Milad IMM Ke-57 UMS, Koran Pabelan – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Shabran UMS adakan diskusi secara virtual melalui Google Meet, mengusung tema “Kontinuitas Versus Absurditas”. Berlangsung pada Selasa, 16 Maret 2021.

S

yauqi Syifaur Rahman, selaku pembicara dalam diskusi menyampaikan bahwa terkait milad IMM seharusnya

tidak hanya mengadakan acara seremonial saja, namun juga ditujukan sebagai kegiatan evaluasi atau refleksi. “Perlu pemantapan ulang terhadap kader-kader IMM maupun institusinya untuk menata ulang refleksi gerakan IMM, kemudian menjadi bermakna, memiliki orientasi, dan bernilai dakwah kemasyarakatan,” terangnya, Selasa (16/3). Rahmat Rusma Pratama, salah satu peserta yang mengikuti

diskusi mengatakan, bahwa acara diskusi tersebut menjadi salah satu momentum untuk para kader IMM menunjukkan spirit dan semangatnya. Rahmat berpesan, agar IMM Shabran tetap konsisten berada di atas jalur keilmuan atau pencarian jati diri, baik dalam menjadi kader IMM maupun sebagai mahasiswa umumnya. Rahmat juga berharap, untuk ke depannya, pemilhan pemateri mungkin bisa ditingkatkan lagi.

Bisa mengundang Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau Dewan Pimpinan Pusat IMM, agar kualitas diskusi bisa naik dan bisa menjadi satu mercusuar peradaban. “Karena untuk meraih derajat yang lebih baik, saya pikir salah satunya adalah berdiskusi dengan orang-orang hebat,” harapnya, Rabu (17/3). [Mg_Prisilia, Mg_Devi, Mg_Sekar/DSR]

siswa Seleksi Nasional Program Kampus Mengajar sejumlah 14,” tambahnya. Maryam Sri Muhaimi, salah satu mahasiswa Prodi PBSI yang lolos seleksi ini mengungkapkan jika tidak ada kendala serius yang dihadapi selama seleksi. Dari segi administrasi, pihak kampus sangat mendukung dengan adanya program ini. “Jadi surat rekomendasi dekan sudah disediakan oleh kampus,” ungkapnya, Jumat (19/03).

Sementara Aisyah Jayanti, mahasiswi Prodi PBSI yang juga lolos seleksi ini mengatakan jika program tersebut nantinya akan mengajar sesuai domisili tempat tinggal mereka dan terdapat di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) yang akreditasi Sekolah Dasarnya masih C. “Terkait metode pembelajaran maupun inovasi, nantinya akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan guru yang ada di sana,” jelasnya, Jumat (19/3).

Aisyah kembali mengatakan, bahwa sebelum terjun langsung ke masyarakat, mahasiswa sudah diberi pembekalan terlebih dahulu selama enam hari, meliputi materi dan juga penugasanpenugasan. “Semoga program ini berjalan lancar, bermanfaat bagi semua dan harapannya program ini tidak berhenti di tahun ini, tetapi bisa untuk tahun-tahun selanjutnya,” harapnya, Jumat (19/03). [Kholisa&Rahma/MR]

dan doa dari dosen yaitu Pak Diaz Aziz Pramudita dan juga Pak Hardika Dwi Hermawan yang senantiasa mendorong kami,” ungkapnya ketika dihubungi via WhatsApp, Kamis (18/3). Sementara itu, Aulia Qisthi Rosyada mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan yang diraih timnya, mengingat

persiapan mereka yang cukup singkat. “Tidak menyangka sama sekali, mengingat H-1 final baru persiapan untuk presentasi dan sampai begadang,” ungkap Aulia, Kamis (18/3). Nurul Khoiriyah, salah satu mahasiswa PTI UMS mengungkapkan jika prestasi yang diraih tim PTI UMS tersebut dapat di-

jadikan sebagai contoh untuk generasi selanjutnya dan menjadi acuan bagi mahasiswa PTI. “Semoga prodi PTI menjadi prodi unggul dan banyak peminat, karena sudah berhasil mencetak mahasiswa PTI menjadi juara,” ujarnya, Kamis (18/3). [Mg_Ademas&Mg_Maulina/AK]

Sambungan Halaman 1 14 Mahasiswa Lolos Seleksi...

Pelaksanaan program kampus mengajar ini diadakan selama tiga bulan. “Diharapkan bisa memberikan mahasiswa pengalaman untuk mengajar,” jelasnya, Jumat (19/3). Ia kembali menjelaskan, bahwa UMS turut serta dalam mengikuti program ini sejak tahun kemarin. Program kampus mengajar ini diperuntukkan untuk seluruh prodi, baik pendidikan maupun non pendidikan. “Mahasiswa Prodi PBSI UMS yang lolos bea-

Sambungan Halaman 1 Juara 1 Lomba Inovasi...

ran tersebut didapat dari rekan satu tim Yuni, yakni Fajar Wibisono. Berawal dari tugas mata kuliah Pengolahan Citra Digital yang diberikan oleh dosen mereka, Diaz Aziz Pramudita, kemudian dikembangkan menjadi media pembelajaran. “Kita bisa seperti ini tidak lepas atas bimbingan, dukungan

Dengarkan Podcast kami Di Spotify

Pabcast


8

Kamis, 25 Maret 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.