Koran Pabelan Edisi 1 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 4 Maret 2021

Struktur Kepengurusan

LPM PABELAN LEMBAGA PERS MAHASISWA PABELAN

Lpm Pabelan

lpmpabelan

Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan 2021

Kamis, 4 Maret 2021

Tahun 17/ No.1

@infopabelan

UMS

Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan

Akhdan Muhammad Alfawwaz Pemimpin Umum LPM Pabelan

Reporter: Jannah Arruum Sari

Alvanza Adikara J

Rifqah

Munasifah Rahmawati

Anisa Yuliana Pertiwi

Pemimpin Departemen Sekretaris Umum

Pemimpin Departemen Redaksi

Pemimpin Departemen Penelitian & Pengembangan

Pemimpin Departemen Personalia

Fikri ‘Ainul Qolbi

Cindi Ameliayana W

Anas Tasya Sekartaji

Mulyani Adi Astuti A

Pemimpin Departemen Media & Komunikasi

Pemimpin Departemen Perusahaan

Manajer Logistik Departemen Sekretaris Umum

Redaktur Pelaksana Pabelan-online.com

Ikhlasul Amal

Tsania Laila Magfiroh

Novali Panji Nugroho

Aprilia Aryani Dewi K

Redaktur Pelaksana Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana Tabloid Pabelan Pos

Redaktur Pelaksana Majalah Pabelan

Manajer Diskusi Departemen Litbang

Foto: freepik

8

UMS, Koran Pabelan – UMS akan melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Pendidikan di lahan bekas bangunan Rumah

S

utrisna, selaku Dekan FaSakit Puri Waluyo. kultas Kedokteran (FK) Pembangunan rumah sakit ini UMS memberikan pernyaakan dimulai pada bulan Maret taannya bahwa rumah sakit termendatang. sebut akan dibangun di lahan be-

kas bangunan Rumah Sakit Puri Waluyo yang memiliki luas kurang lebih 5000 m2. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto, sebelah timur Rumah Sakit Mata bersambung halaman 7

Rachma Andriani S

Sabrina Aizya Putri

Muhklis Sirotul Munir

Riki Efendi

Manajer Data Departemen Litbang

Manajer Penelitian Departemen Litbang

Manajer Pelatihan Departemen Personalia

Manajer It & Publikasi Departemen Medkom

Kebijakan Baru

Pondok Shabran UMS Terapkan Kuliah Online dan Offline Reporter: Indah Puji Rahayu

Wike Tri Wulandari

Saeful Budiman

Manajer Iklan & Pemasaran Departemen Perusahaan

Manajer Produksi & Distribusi Departemen Perusahaan

“LPM Pabelan hadir dengan wajah baru, semangat baru, dan harapan baru”

UMS, Koran Pabelan – Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran (Pondok Shabran) UMS berencana akan melaksanakan kegiatan

perkuliahan secara daring dan luring mulai semester genap. Hal tersebut disebabkan beberapa mahasiswa dan dosen sudah berada di

Asrama, sehingga memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan secara luring.

M

utohharun Jinan, selaku Pimpinan Pondok Shabran UMS mengatakan, bahwa kegiatan perkuliahan di Pondok Shabran sebenarnya bersambung halaman 7

UMS Sabet Peringkat Ke-8

Atrean Pembayaran SKS Membludak

KKN Mandiri FKIP Tidak Ada Pendanaan

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082232678479


2

EDITORIAL

Kamis, 4 Maret 2021

WARTA KAMPUS

Editorial

Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Ikhlasul Amal Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

S

Tahukah kamu?

Kucing sebenarnya menghabiskan 70 persen hidupnya untuk tidur, sekitar 13-16 jam sehari. Sumber: Kompas.com

Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan Yang penting lahan hijau tetap dijaga

Antrean Pembayaran SKS Membludak Tetap jaga protokol kesehatan (moral dan finansial), ya...

Prof Ruwet

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (082232678479) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

QR Code http//www.pabelan-online.com

mun di balik itu semua masih banyak mahasiswa yang belum sejahtera. Semua itu harus seimbang. Jika tidak ada mahasiswa, kampus juga tidak akan bisa melaksanakan pembangunan-pembangunan gedung baru yang berdalih digunakan untuk fasilitas mahasiswa. Selebihnya, semoga pembangunan RSU Pendidikan nantinya berjalan dengan lancar. Selain itu, semoga ke depannya dengan pembangunan ini tidak akan menimbulkan masalah dari sisi internal maupun eksternal kampus dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak kampus dan mahasiswa. Semoga permasalahan yang dialami mahasiswa dapat dituntaskan terlebih dahulu dan gedung yang sudah jadi nantinya bisa sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan civitas academica lainnya.

Pemimpin Redaksi: Rifqah Redaktur Pelaksana: Ikhlasul Amal Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Jannah, Indah, Aliffia K, Ayu, Heni, Kholisa, Fauzan, Intan, Tian, Salza, Dina, Rifaa Fotografer: Editor: Kenia, Amal, Rifqah, Sifa, April, Musa Desain Artistik/Tata Letak: Akhdan, Munir, Angga, Fendi, Rosa

SPP mahasiswa. Padahal, sampai saat ini masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan dana yang tak kunjung menemukan titik terang. Pihak kampus lebih sering menggembor-gemborkan pembangunan megah ketimbang menuntaskan permasalahan utama di kalangan mahasiswa tersebut. Seharusnya pihak kampus lebih peduli dengan keadaan mahasiswanya terlebih dahulu. Mau sebanyak apapun pembangunan yang direncanakan, jika kesejahteraan mahasiswa tidak diutamakan, sama saja bohong. Karena kenyamanan dan kesejahteraan mahasiswa harus diperhatikan. Dengan begitu, terwujudlah kampus bertaraf internasional yang mana mahasiswanya merasa tenteram dan bangga dengan pencapaian tersebut. Sebab, kurang rasanya jika hanya kampus saja yang mencapai predikat tinggi na-

@infopabelan

7

UMS

Semua Harus Seimbang elama ini bisa dibilang pihak kampus cukup gencar dengan pembangunan. Setelah editorium yang disebut-sebut sebagai gedung termegah se-Jawa Tengah selesai dibangun, kini UMS lagi-lagi melakukan pembangunan yang bisa dibilang menggelontorkan banyak sekali dana, yakni Rumah Sakit Umum Pendidikan. Di sisi lain, mahasiswa masih terus mengeluhkan nominal pembayaran SPP yang dirasa cukup memberatkan finansial mereka dengan kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Hal tersebut membuat mahasiswa bertanya-tanya, apakah dana yang mereka bayarkan selama ini guna memperbaiki kualitas pembelajaran atau hanya demi pembangunan yang membutuhkan dana tinggi. Dalam hal ini, pihak kampus seakan menganggap remeh persoalan dana

Kamis, 4 Maret 2021

Bentuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 UMS, Koran Pabelan - Pihak UMS membentuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 untuk berikan bantuan logistik serta fasilitas rumah isolasi bagi dosen dan mahasiswa yang terkena Covid-19, Selasa (23/2).

S

elaku ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid19 UMS, Sutrisna menjelaskan bahwa untuk civitas academica UMS yang tanpa gejala atau gejala ringan akan diisolasi di Wisma Sehat UMS (Wisma Rajiman). Kebutuhan logistik, obat, vitamin, dan imunostimulan disediakan oleh gugus. “Jika ge-

jala berat, kita sarankan ke rumah sakit dulu untuk memastikan diagnosis dan treatment,” jelasnya via WhatsApp, Rabu (24/2). Untuk warga UMS, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa dengan gejala berat akan mendapat fasilitas pasien di rumah sakit dan pihak keluarganya dipantau serta diberi suplai kebutuhan vitamin yang diperlukan. Sedangkan tanpa gejala atau gejala ringan disarankan untuk tinggal di rumah sendiri atau kos. Zainal Abidin, selaku Gugus Tugas Covid-19 FAI UMS menyampaikan bahwa dari pihak fakultas sudah memberikan penanganan dengan mendata dosen

dan mahasiswa yang terpapar Covid-19, memberikan solusi, harapan, dan motivasi serta memberikan fasilitas rumah karantina bagi yang bergejala ringan. “Bagi yang bergejala berat ditangani tim UMS, kami dari fakultas menangani yang ringan,” jelasnya, Selasa (23/2). Tidak hanya itu, Zainal juga melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan, penyemprotan berkala, menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan dan wastafel di setiap fakultas, serta mengurangi kerumunan. Sedangkan untuk dosen penderita Covid-19 yang berdomisili dalam kota, pihak fa-

kultas akan mencoba mendatangi keluarganya. Nurusy Syabbab, salah satu mahasiswa FAI Program Studi (Prodi) IQT berharap jika dari pihak Gugus Tugas Covid-19 FAI UMS bisa meningkatkan penanganan terhadap korban yang terpapar Covid-19. Lebih memperhatikan dalam memberikan logistik, seperti makanan, obatobatan, dan vitamin. “Soalnya dulu pernah ada contoh teman saya terpapar Covid-19, dia diisolasi di kos dan dari satuan tugas (satgas) UMS sendiri kurang begitu memberikan pelayanan,” ungkapnya, Selasa (23/2). [Aliffia K/MR]

pembentukan dokter dan nakes (tenaga kesehatan -red) UMS, serta dapat menjadi amal usaha Muhammadiyah. “Rumah sakit ini akan dipakai para lulusan Fakultas Kedokteran UMS untuk belajar mempraktikkan ilmunya,” tuturnya, Selasa (23/2). Ikhwansyah Widyakangka Pramudyatama, salah satu ma-

hasiswa Fakultas Kedokteran UMS memberikan tanggapannya terkait pembangunan RSU Pendidikan tersebut. Ia menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit ini sangat diperlukan, terutama bagi Fakultas Kedokteran. “Semoga dengan adanya RSU Pendidikan dapat mempermudah pelaksanaan co-assistant (coass)

bagi lulusan dokter muda UMS dan dapat membantu menunjang dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran UMS,” harap Ikhwansyah, Selasa (23/2). [KE]

melaksanakan beberapa kegiatan pembinaan secara luring. Kegiatan tersebut seperti salat berjamaah, salat tahajud, kerja bakti, kajian setelah subuh, muhadarah, dan kegiatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Shabran UMS. Jinan berharap agar masa pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga proses pembelajaran dapat ber-

jalan dengan baik dan efektif. Nurkholis Majid, salah satu mahasiswa Pondok Shabran UMS berharap semoga perkuliahan di Pondok Shabran bisa dilaksanakan secara tatap muka agar bisa lebih efektif. “Tetapi juga masih menunggu kebijakan dari pondok sendiri,” ungkapnya, Rabu (24/2). [IA]

Sambungan Halaman 1 Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan

Solo. “Sekarang sudah dalam tahap penentuan tender dan izin sudah diproses. Untuk target pembangunan maksimal satu tahun,” ujar Sutrisna, Selasa (23/2). Sutrisna menambahkan, selain untuk keperluan pendidikan, rumah sakit tersebut juga akan digunakan untuk pelayanan masyarakat. Menjadi RSU tempat

Sambungan Halaman 1 Pondok Shabran UMS Terapkan Kuliah Online dan Offline

masih diutamakan secara daring. Namun, jika ada dosen yang menginginkan perkuliahan secara luring tetap akan diizinkan dan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sedangkan untuk perkuliahan daring menggunakan platform Google Meet, WhatsApp, dan lain-lain, sesuai dengan kemampuan dosen.

“Kegiatan perkuliahan di Pondok Shabran UMS masih dilaksanakan secara online, tetapi juga memungkinkan offline teruntuk mahasiswa serta dosen dan pembina yang berada di asrama pondok,” ungkapnya, Rabu (24/2). Jinan menambahkan, mahasiswa Pondok Shabran UMS yang berada di asrama masih

lpmpabelan

+628771058xxxx (Mahasiswa FEB) Saya ambil mata kuliah Kemuhammadiyahan, tetapi belum ada kelas sampai sekarang (Kelas P) dan belum ada dosen pengampu, padahal kelas lain sudah mulai.

Jangan lupa buka


6

KARIKATUR

Kamis, 4 Maret 2021

OPINI

Kamis, 4 Maret 2021

3

Jalan Sunyi Sarjana Muda

Karikatur: Deni Bayu/Koran Pabelan

M

WARTA KAMPUS Sosma Kama

Adakan Open Donasi untuk Kedua Kalinya UMS, Koran Pabelan – Sosial Masyarakat Keluarga Mahasiawa (Sosma Kama) yang merupakan gabungan dari beberapa Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di FIK UMS menyelenggarakan penggalangan dana yang kedua kalinya untuk para korban bencana banjir di wilayah Jakarta-BogorTangerang-Bekasi (JABODETABEK).

D

imas Septian Ibrahim, selaku Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat UPPM FIK UMS menjelaskan bahwa donasi yang diberikan adalah uang, tetapi dari pihak Sosma Kama juga menerima donasi berupa sembako, obat-obatan, dan perlengkapan anak kecil. Donasi tersebut akan dikumpulkan menjadi satu bank, kemudian dari pengurus Sosma yang berada di Solo menjadi perwakilan langsung memberikan donasi melalui Lembaga Zakat Infaq dan Sha-

U

daqah Muhammadiyah (Lazismu). Kemudian dari pihak Lazismu menyerahkan kepada mereka yang membutuhkan donasi. Penggalangan dana dimulai sejak 23 Februari – 4 Maret 2021. Jika ada yang ingin berdonasi setelah 4 Maret nantinya akan dialihkan ke donasi yang baru. Dimas juga mengungkapkan, bahwa donasi ketiga mungkin ada. “Tergantung situasi dan kondisi, semisal yang membutuhkan bantuan, bencana atau yang lainnya,” tuturnya, Sabtu (27/2).

Panggih Priyo Wicaksono, salah satu mahasiswa Fisioterapi FIK mengatakan jika kegiatan sosial tersebut sangat bagus dan positif. Perlu adanya kepedulian untuk meringankan beban dari para korban banjir. “Walaupun tidak bisa datang langsung, setidaknya sudah sangat meringankan beban mereka yang terdampak,” jelasnya saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (2/27). Ia juga berharap, kegiatan ini dapat memotivasi orang lain agar peduli terhadap sesama. [Heni&Ayu/R]

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!

erasakan bisa kuliah saja sudah sangat bersyukur ditambah bisa lulus jadi sarjana muda, kebahagiaan menjadi berlipat-lipat. Kesempatan untuk bisa kuliah menjadi momen spesial bagi banyak orang untuk belajar banyak hal, tentang ilmu dan pengalaman baru. Penulis menyadari dan merasakan langsung betapa nikmatnya kehidupan mahasiswa itu, “Serasa menjadi Iron Man,” ungkap bang Ade Londok (iklan odading Mang Oleh). Apa yang membuat bisa bahagia, tentu banyak hal yang dirasakan. Pertama, saat kita kuliah sudah mendapatkan poin spesial dari masyarakat, terutama persepsi mahasiswa itu sendiri. Persepsi atau penilaian itu bermacam-macam, ada yang menilai mahasiswa itu keren, hebat, pintar, mampu, bersahaja, dan berwibawa. Kedua, ruang belajar yang tak terbatas, di dalam kampus kita akan jumpai subjek dan objek belajar. Objek belajar seperti perpustakaan dengan pernak-pernik model buku yang bisa kamu baca sepuas-puasnya, ditambah ruangan yang nyaman dengan segala fasiltasnya secara gratis, membaca buku di taman, tepi danau serasa menjadi angin segar yang menyejukkan pikiran. Di ruang kuliah bertemu dengan para manusia hebat dengan gelar akademik proffesor, doktor, dosen-dosen keren dengan segala pengalaman prestasi dan para aktivis dengan berbagai atribut organisasi yang terkadang menghias ruang kuliah dengan argumentasinya. Tentu semua objek dan subjek itu menjadikan peluang dan kesempatan untuk belajar, berdiskusi, dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Ketiga, dunia yang bebas. Di sinilah terkadang keimanan dan kesungguhan kuliah kita diuji, digoda banyak warna. Gaya penampilan sebelum jadi mahasiswa masih klasik, tradisional, lokal, belum tau soal merek make up, arti glowing, dan seketika berubah tahu soal dunia kosmetik, cara berpa-

kaian menjadi hitz dan gaya makan dan minum yang dulu mungkin hanya satu rasa, satu menu, sekarang menjadi banyak variasi menu menghias meja makannya, serasa menjadi juri perlombaan masak (mencicipi banyak menu), budaya nongkrong sambil minum kopi sampai larut pagi memenuhi kursi-kursi warung kopi, kafe, dan burjo dengan berbagai alunan musik dan obrolan renyah sampai berat. Momen-momen itu menjadi kerinduan tersendiri bagi seorang mahasiswa. Terlena atau tidak akan itu, semua memiliki remote control yaitu your self. Setelah kurang lebih empat tahun mengarungi bahtera perkuliahan dengan berbagai corak warna warni kehidupannya, tentu ada hal yang paling dinanti-nanti setelah lulus kuliah. Ada yang langsung kerja, lanjut studi, segera melangsungkan pernikahan dengan si doi, bisa beli rumah dan kendaraan sendiri. Itu impian mulia yang direncanakan sebagian banyak orang setelah lulus. Tapi, apa daya ketika impian itu tidak sesuai harapan. Setelah jadi sarjana bukannya dimudahkan mencari pekerjaan, justru harus lebih kerja keras lagi, mencari-cari lowongan pekerjaan (loker) di grup WhatsApp, Instgram, bertanya kepada kawan, kerabat dan keluarga belum juga ada loker. Di tengah pandemi menambah beban, depresi, dan penuh tekanan untuk segera mendapatkan pekerjaan. Mau mendirikan usaha juga tidak punya modal, mau membuka lahan perkebunan tidak punya ilmunya dan akhirnya gelar dan ijazah menjadi hanya sebuah nama dan kertas yang tak bernilai. Alhasil, persepsi orang yang dulu menyebut kita sebagai orang yang spesial menjadi buah bibir yang pahit di masyarakat. Ada yang bilang sarjana kok menganggur, rebahan, tidak punya kegiatan apa apa, dan lain sebagainya. Tidak sedikit yang mendapatkan ucapan itu di tengah masyarakat. Hal tersebut menjadi psikologis atau kejiwaan seorang sarjana terganggu.

Oleh M. Adam Ilham Mizani Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan UMS Keluar dari cengkraman buah bibir pahit tentang masa depan sarjana, tentu harus ada pembuktian yang nyata kalau memang sarjana itu bisa mengantarkan kesuksesan. Apa yang harus dilakukan untuk mendekatkan kesuksesan pasca lulus. Pertama, merencanakan planning pasca lulus. Banyak di antara kita ketika ditanya besok mau ke mana setelah lulus, jawabannya masih meraba-raba alias tidak ada rencana. Hal tersebut sudah menjadi poin penghambat mendapatkan karier. Perlu diketahui di Indonesia banyak sekali lulusan-lulusan sarjana muda yang siap berebut karier. Tentu dengan banyaknya sarjana lulusan, kalian harus mempersiapkan diri dengan segenap kemampuan di bidang masing masing. Kedua, selama kuliah tentu sudah banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan, gunakan semua aset itu sebagai power untuk bisa menggerakkan perubahan-perubahan kecil yang ada di sekitar, misal lulusan pendidikan (Guru) belum mendapatkan sekolah, maksimalkan untuk membuka bimbingan belajar, taman baca atau les privat secara kolaborasi. Ketiga, manfaatkan segala bentuk informasi pekerjaan yang kita dapat walaupun itu tidak sesuai dengan gelar yang didapat alias jangan memilah-memilih. Empat, koneksikan semua jaringan yang dimiliki dan didapatkan sebagai sentral pendekatan personal karier. Perguruan tinggi di Indonesia yang berjumlah 2.136 menjadi sebuah anugerah dan rahmat tersendiri bagi bumi pertiwi Indonesia. Dengan banyaknya perguruan tinggi tentu menjadi optimisme membuka pintu kemajuan untuk mewujudkan generasi emas 2045. Sebuah perhatian terhadap paradoks di Indonesia yang memiliki Sumber Daya Alam melimpah, namun masih banyak

jumlah pengangguran. Salah satu penyumbang pengangguran disebutkan juga berasal dari kalangan sarjana. Berdasarkan berita resmi statistik No.92/11/Th.XXI, 5 November 2018 – Agustus 2018 ada sebanyak 124,01 Juta penduduk bekerja dan 7 juta tidak bekerja alias menganggur, sumbangsih sarjana dalam angka pengangguran sebanyak 5,89 %. Besarnya angka sarjana yang menganggur menjadi fenomena keprihatinan tersendiri. Bukankah seorang sarjana lebih mudah menjadi pekerjaan, karena hampir semua pekerjaan sekarang mensyaratkan gelar sarjana. Karena itu, mari refleksikan dengan serius yang menjadi sarjana bukan hanya kita, tetapi ribuan bahkan jutaan sarjana. Mereka semua siap berkompetisi merebutkan peluang karier masa depan mereka masing-masing. Sarjana dari perguruan tinggi berkualitas ataupun tidak semua akan bertemu pada satu titik tujuan, menempatkan diri pada dunia pekerjaan. Pada dasarnya, tujuan utama kita menjadi seorang sarjana bukan untuk pemenuhan penghidupan pribadi. Namun ada tujuan yang mulia menjadi sarjana, yaitu untuk mewariskan ilmu dan pengalamannya agar lebih banyak lagi generasi yang bisa mendapatkan hak pendidikan lebih tinggi darinya. Kegalauan akan karier masa depan seorang sarjana bisa ditepis dengan mencurahkan dan memaksimalkan potensi (kemampuan yang ada dalam dirinya. Jadi, jangan galau wahai sarjana muda. Mari lakukan perubahan kecil yang bisa kita lakukan, kurangi rebahan, kurangi tongkrongan yang tidak bermanfaat. Akankah kita menjadi sumbangsih angka pengangguran atau kita akan menjadi sumbangsih kebaikan untuk negeri ini.


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 4 Maret 2021

VARIA UNIVERSITAS

Bank UMS

KKN

Antrean Pembayaran SKS Membludak

Tidak Ada Pendanaan untuk KKN Mandiri FKIP

UMS, Koran Pabelan - Terjadi antrean pembayaran Satuan Kredit Semester (SKS) yang cukup panjang di Bank Syariah Bukopin dan Bank Jateng Syariah yang berada di Gedung Induk Siti Walidah (Siwal) UMS. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa yang melakukan pembayaran kuliah di akhir waktu.

S

arjito, selaku Wakil Rektor (WR) II Keuangan dan Sistem Informasi mengungkapkan bahwa antrean yang terjadi dikarenakan masih ada mahasiswa yang cenderung

tradisional untuk melakukan pembayaran dengan membawa uang ke teller. Menurutnya, penyebab lain antrean yang panjang tersebut terjadi karena mahasiswa banyak melakukan pembayaran di akhir jangka waktu pembayaran yang sudah ditentukan. “Mahasiswa dapat melakukan pembayaran melalui Internet Banking atau ATM bank terdekat, sehingga tidak menyebabkan antrean yang panjang,” imbuh Sarjito, Rabu (24/2). Lebih dari itu, Sarjito juga mengungkapkan jika jangka waktu pembayaran SKS sudah diberi waktu yang cukup lama,

mengingat banyaknya mahasiswa UMS yang ada. Mahasiswa bisa melakukan pembayaran di awal agar dapat meminimalkan terjadinya antrean yang panjang di akhir jangka waktu pembayaran. “Di era pandemi ini mahasiswa sangat disarankan membayar melalui ATM atau transfer, baik melalui Bank Jateng Syariah atau Bank Syariah Bukopin setempat, dengan menggunakan Virtual Account yang bisa diakses melalui laman Star UMS,” tambahnya. Selain itu, Sarjito juga mengungkapkan bahwa satpam sudah siaga dengan keadaan yang demikian, me-

nerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga jarak. Tia Alfiyah, salah satu mahasiswa yang mengantre di Bank Syariah Bukopin UMS mengungkapkan, jika antrean panjang tersebut disebabkan karena kesalahan mahasiswa sendiri yang gemar membayar di akhir waktu penutupan pembayaran, sehingga menyebabkan antrean membludak. “Jika membayar jangan di akhir waktu, sehingga kita bisa meminimalkan antrean yang membludak dan pilihlah jam bayar di pagi hari jika melalui teller bank,” ungkapnya, Rabu (24/2). [Kholisa&Fauzan/IA]

UMS

UMS, Koran Pabelan – Tahun ini FKIP UMS menghadirkan Program Kuliah Kerja Nyata Pendidikan Masyarakat, Komunitas, Perintis, Tematik Masa Pandemi (KKNDik MKPT MP) secara mandiri. Namun, KKN tersebut tidak mendapatkan dana dari fakultas karena bersifat mandiri.

H

arun Joko Prayitno, selaku Dekan FKIP UMS menjelaskan mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini mengusung tema “Menghadirkan Pendidikan Informal Masa Pandemi Melalui Program Penggerak Kuliah Kerja Nyata Pendidikan Masyarakat, Komunitas, Perintis, Tematik Masa Pandemi (KKNDik MKPT) 2021”. Hal ini bertujuan untuk membuat maha-

Sabet Peringkat Ke-8 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Dunia UMS, Koran Pabelan - UMS raih peringkat delapan Perguruan Tinggi (PT) Islam Terbaik di Dunia edisi 2021 versi 4 International College & Universities (4ICU) UniRank.

K

Kamis, 4 Maret 2021

uswardani, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum UMS merasa sangat bangga dan senang karena UMS mampu mendapatkan peringkat kedelapan Perguruan Tinggi Islam Terbaik di dunia. Hal ini membuktikan bahwa UMS sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mampu bersaing dengan PT lain di tingkat global. “Hal ini membuktikan bahwa eksistensi UMS diakui oleh masyarakat

global,” ungkapnya, Jumat (26/2). Ia juga berharap UMS mampu meningkatkan atau paling tidak mempertahankan peringkatnya. Karena menurutnya, peringkat yang didapat UMS ini akan berdampak untuk para lulusan UMS yang akan bersaing dengan lulusan PT lainnya. Aspek-aspek yang harus ditingkatkan UMS agar bisa memperoleh peringkat yang lebih tinggi yaitu dari sistem akademik, fasilitas, sumber daya manusia, manajemen, dan lain sebagainya. Lintang Aurura Noor Ariani Putri, salah satu mahasiswa UMS menyatakan bahwa dirinya bangga terhadap hal tersebut

Dengarkan Podcast kami di Spotify

8 karena UMS mendapat peringkat delapam Perguruan Tinggi islam terbaik di dunia yang lingkupnya bukan hanya Indonesia, tetapi sudah dunia. “Semoga UMS bisa menaikkan atau mempertahankan peringkatnya dengan mem-

perbaiki dan meningkatkan aspek-aspek pendukung agar UMS bisa lebih baik lagi,” ujarnya, Jumat (26/2). [Dina&Rifaa/R]

Pabcast

siswa lebih dekat dengan dunia kerja dan menumbuhkan daya kreativitas. “KKN tahun ini tidak diperbolehkan dalam bentuk fisik, hanya perlu memberikan pendidikan yang kosong, seperti memberikan les ataupun diklat dalam komunitas belajar atau masyarakat,” ucap Harun kala diwawancarai oleh reporter Koran Pabelan, Rabu (24/2). Terkait pendanaan KKNDik MKPT MP tahun ini, Harun mengatakan jika pihak fakultas tidak memberikan dana untuk KKN yang bersifat mandiri. Karena prinsip KKN tahun ini, pihak fakultas tidak menarik dana dari mahasiswa sehingga tidak ada pemberian kaos, tas, maupun subsidi untuk mahasiswa. Tugas dari fakultas hanya sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

KKN. Harun kembali menjelaskan, bahwa mahasiswa yang sudah membayar Satuan Kredit Semester (SKS) untuk skripsi akan langsung dikelola oleh pihak UMS, kemudian diturunkan ke layanan pembimbingan. “Seperti layanan dalam bentuk KKNDik itu sendiri, sejak dari sosialisasi, pembimbingan, pelaporan, penulisan, dan pengeluarannya,” ujarnya, Rabu (24/2). Harun juga mengatakan bahwa dengan diadakannya KKNDik ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih dekat dengan dunia kerja serta membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan mandiri. Damar Kurniawan, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mengungkapkan jika mahasiswa tidak mengetahui bahwa KKNDik tahun ini tidak

5

mendapat pendanaan dari pihak fakultas. Hal tersebut disebabkan pada saat sosialisasi, salah satu mahasiswa bertanya mengenai dana KKNDik tetapi tidak mendapatkan respons dari pihak dekanat. “Seharusnya dari pihak Dekanat juga menjelaskan secara detail mengenai empat SKS yang ada dalam pembimbingan atau saat mahasiswa bertanya juga dijelaskan, tapi saat itu tidak ada respons, sehingga terjadi kesalahpahaman,” ungkap Damar, Kamis (25/2). Damar juga berharap, bahwa KKN tersebut dapat terus dilaksanakan dengan lancar dan tidak ada kesulitan selama di lapangan. [Heni&Intan/AADK]

Perpustakaan UMS

Sudah Proaktif Dalam Memberikan Informasi, Mahasiswa: Kurang Maksimal UMS, Koran Pabelan – Sosialisasi mengenai pemberlakuan denda dari pihak perpustakaan selama daring dirasa kurang maksimal oleh mahasiswa, akibatnya mahasiswa mendapatkan denda cukup banyak terkait keterlambatan pengembalian buku. Namun, dari pihak perpustakaan sendiri mengaku sudah berusaha proaktif dalam memberikan informasi terkait kebijakan selama pandemi.

kan bahwa mengenai denda, perpustakaan sempat meniadakannya sejak awal pandemi, yaitu sekitar pertengahan Maret 2020 hingga 6 Desember 2020. Pihak perpustakaan baru memberlakukan denda kembali mulai tanggal 7 Desember 2020 untuk setiap keterlambatan pengembalian buku. Untuk pembayaran tagihan perpustakaan, mahasiswa bisa mentransfernya melalui rekening, selain itu bisa juga transfer via Gopay, Ovo, Dana, dan lain sebagainya. Retno juga menjelaskan, elaku admin layanan per- bahwa dari pihak perpustakaan pustakaan daring, Ken sudah berusaha untuk proaktif Retno Yuniwati menjelas- dalam memberikan informasi ter-

S

kait layanan dan kebijakan selama pandemi. Selain melalui website, informasi mengenai kebijakan perpustakaan selama pandemi juga dibagikan di berbagai media sosial perpustakaan UMS bahkan media sosial staf. Namun, terkadang dari mahasiswa sendiri tidak paham atau bahkan cenderung tidak mau tahu dengan apa yang sudah dilakukan perpustakaan. “Perlu ada kerjasama antara mahasiswa dan pihak perpustakaan,” jelasnya, Minggu (28/2). Berbeda pendapat, salah satu mahasiswa yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengaku sedikit kecewa karena kurangnya

sosialisai dari pihak perpustakaan terkait pembayaran denda. Lantaran masih banyak mahasiswa yang belum tahu mengenai kebijakan yang berlaku. Mahasiswa yang tidak mau disebutkan identitasnya tersebut mengaku jika dirinya masih mengira denda perpustakaan belum diberlakukan. Sampai akhirnya dirinya menyadari bahwa ia terkena denda yang cukup banyak, yaitu sekitar Rp.143.500. “Karena saya pikir masih dihapus, jadi saya tidak cek. Ternyata kemarin saya cek dapat denda yang lumayan banyak,” keluhnya, Rabu (24/2). [Salza&Tian/NAM]


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 4 Maret 2021

VARIA UNIVERSITAS

Bank UMS

KKN

Antrean Pembayaran SKS Membludak

Tidak Ada Pendanaan untuk KKN Mandiri FKIP

UMS, Koran Pabelan - Terjadi antrean pembayaran Satuan Kredit Semester (SKS) yang cukup panjang di Bank Syariah Bukopin dan Bank Jateng Syariah yang berada di Gedung Induk Siti Walidah (Siwal) UMS. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa yang melakukan pembayaran kuliah di akhir waktu.

S

arjito, selaku Wakil Rektor (WR) II Keuangan dan Sistem Informasi mengungkapkan bahwa antrean yang terjadi dikarenakan masih ada mahasiswa yang cenderung

tradisional untuk melakukan pembayaran dengan membawa uang ke teller. Menurutnya, penyebab lain antrean yang panjang tersebut terjadi karena mahasiswa banyak melakukan pembayaran di akhir jangka waktu pembayaran yang sudah ditentukan. “Mahasiswa dapat melakukan pembayaran melalui Internet Banking atau ATM bank terdekat, sehingga tidak menyebabkan antrean yang panjang,” imbuh Sarjito, Rabu (24/2). Lebih dari itu, Sarjito juga mengungkapkan jika jangka waktu pembayaran SKS sudah diberi waktu yang cukup lama,

mengingat banyaknya mahasiswa UMS yang ada. Mahasiswa bisa melakukan pembayaran di awal agar dapat meminimalkan terjadinya antrean yang panjang di akhir jangka waktu pembayaran. “Di era pandemi ini mahasiswa sangat disarankan membayar melalui ATM atau transfer, baik melalui Bank Jateng Syariah atau Bank Syariah Bukopin setempat, dengan menggunakan Virtual Account yang bisa diakses melalui laman Star UMS,” tambahnya. Selain itu, Sarjito juga mengungkapkan bahwa satpam sudah siaga dengan keadaan yang demikian, me-

nerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga jarak. Tia Alfiyah, salah satu mahasiswa yang mengantre di Bank Syariah Bukopin UMS mengungkapkan, jika antrean panjang tersebut disebabkan karena kesalahan mahasiswa sendiri yang gemar membayar di akhir waktu penutupan pembayaran, sehingga menyebabkan antrean membludak. “Jika membayar jangan di akhir waktu, sehingga kita bisa meminimalkan antrean yang membludak dan pilihlah jam bayar di pagi hari jika melalui teller bank,” ungkapnya, Rabu (24/2). [Kholisa&Fauzan/IA]

UMS

UMS, Koran Pabelan – Tahun ini FKIP UMS menghadirkan Program Kuliah Kerja Nyata Pendidikan Masyarakat, Komunitas, Perintis, Tematik Masa Pandemi (KKNDik MKPT MP) secara mandiri. Namun, KKN tersebut tidak mendapatkan dana dari fakultas karena bersifat mandiri.

H

arun Joko Prayitno, selaku Dekan FKIP UMS menjelaskan mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini mengusung tema “Menghadirkan Pendidikan Informal Masa Pandemi Melalui Program Penggerak Kuliah Kerja Nyata Pendidikan Masyarakat, Komunitas, Perintis, Tematik Masa Pandemi (KKNDik MKPT) 2021”. Hal ini bertujuan untuk membuat maha-

Sabet Peringkat Ke-8 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Dunia UMS, Koran Pabelan - UMS raih peringkat delapan Perguruan Tinggi (PT) Islam Terbaik di Dunia edisi 2021 versi 4 International College & Universities (4ICU) UniRank.

K

Kamis, 4 Maret 2021

uswardani, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum UMS merasa sangat bangga dan senang karena UMS mampu mendapatkan peringkat kedelapan Perguruan Tinggi Islam Terbaik di dunia. Hal ini membuktikan bahwa UMS sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mampu bersaing dengan PT lain di tingkat global. “Hal ini membuktikan bahwa eksistensi UMS diakui oleh masyarakat

global,” ungkapnya, Jumat (26/2). Ia juga berharap UMS mampu meningkatkan atau paling tidak mempertahankan peringkatnya. Karena menurutnya, peringkat yang didapat UMS ini akan berdampak untuk para lulusan UMS yang akan bersaing dengan lulusan PT lainnya. Aspek-aspek yang harus ditingkatkan UMS agar bisa memperoleh peringkat yang lebih tinggi yaitu dari sistem akademik, fasilitas, sumber daya manusia, manajemen, dan lain sebagainya. Lintang Aurura Noor Ariani Putri, salah satu mahasiswa UMS menyatakan bahwa dirinya bangga terhadap hal tersebut

Dengarkan Podcast kami di Spotify

8 karena UMS mendapat peringkat delapam Perguruan Tinggi islam terbaik di dunia yang lingkupnya bukan hanya Indonesia, tetapi sudah dunia. “Semoga UMS bisa menaikkan atau mempertahankan peringkatnya dengan mem-

perbaiki dan meningkatkan aspek-aspek pendukung agar UMS bisa lebih baik lagi,” ujarnya, Jumat (26/2). [Dina&Rifaa/R]

Pabcast

siswa lebih dekat dengan dunia kerja dan menumbuhkan daya kreativitas. “KKN tahun ini tidak diperbolehkan dalam bentuk fisik, hanya perlu memberikan pendidikan yang kosong, seperti memberikan les ataupun diklat dalam komunitas belajar atau masyarakat,” ucap Harun kala diwawancarai oleh reporter Koran Pabelan, Rabu (24/2). Terkait pendanaan KKNDik MKPT MP tahun ini, Harun mengatakan jika pihak fakultas tidak memberikan dana untuk KKN yang bersifat mandiri. Karena prinsip KKN tahun ini, pihak fakultas tidak menarik dana dari mahasiswa sehingga tidak ada pemberian kaos, tas, maupun subsidi untuk mahasiswa. Tugas dari fakultas hanya sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

KKN. Harun kembali menjelaskan, bahwa mahasiswa yang sudah membayar Satuan Kredit Semester (SKS) untuk skripsi akan langsung dikelola oleh pihak UMS, kemudian diturunkan ke layanan pembimbingan. “Seperti layanan dalam bentuk KKNDik itu sendiri, sejak dari sosialisasi, pembimbingan, pelaporan, penulisan, dan pengeluarannya,” ujarnya, Rabu (24/2). Harun juga mengatakan bahwa dengan diadakannya KKNDik ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih dekat dengan dunia kerja serta membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan mandiri. Damar Kurniawan, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mengungkapkan jika mahasiswa tidak mengetahui bahwa KKNDik tahun ini tidak

5

mendapat pendanaan dari pihak fakultas. Hal tersebut disebabkan pada saat sosialisasi, salah satu mahasiswa bertanya mengenai dana KKNDik tetapi tidak mendapatkan respons dari pihak dekanat. “Seharusnya dari pihak Dekanat juga menjelaskan secara detail mengenai empat SKS yang ada dalam pembimbingan atau saat mahasiswa bertanya juga dijelaskan, tapi saat itu tidak ada respons, sehingga terjadi kesalahpahaman,” ungkap Damar, Kamis (25/2). Damar juga berharap, bahwa KKN tersebut dapat terus dilaksanakan dengan lancar dan tidak ada kesulitan selama di lapangan. [Heni&Intan/AADK]

Perpustakaan UMS

Sudah Proaktif Dalam Memberikan Informasi, Mahasiswa: Kurang Maksimal UMS, Koran Pabelan – Sosialisasi mengenai pemberlakuan denda dari pihak perpustakaan selama daring dirasa kurang maksimal oleh mahasiswa, akibatnya mahasiswa mendapatkan denda cukup banyak terkait keterlambatan pengembalian buku. Namun, dari pihak perpustakaan sendiri mengaku sudah berusaha proaktif dalam memberikan informasi terkait kebijakan selama pandemi.

kan bahwa mengenai denda, perpustakaan sempat meniadakannya sejak awal pandemi, yaitu sekitar pertengahan Maret 2020 hingga 6 Desember 2020. Pihak perpustakaan baru memberlakukan denda kembali mulai tanggal 7 Desember 2020 untuk setiap keterlambatan pengembalian buku. Untuk pembayaran tagihan perpustakaan, mahasiswa bisa mentransfernya melalui rekening, selain itu bisa juga transfer via Gopay, Ovo, Dana, dan lain sebagainya. Retno juga menjelaskan, elaku admin layanan per- bahwa dari pihak perpustakaan pustakaan daring, Ken sudah berusaha untuk proaktif Retno Yuniwati menjelas- dalam memberikan informasi ter-

S

kait layanan dan kebijakan selama pandemi. Selain melalui website, informasi mengenai kebijakan perpustakaan selama pandemi juga dibagikan di berbagai media sosial perpustakaan UMS bahkan media sosial staf. Namun, terkadang dari mahasiswa sendiri tidak paham atau bahkan cenderung tidak mau tahu dengan apa yang sudah dilakukan perpustakaan. “Perlu ada kerjasama antara mahasiswa dan pihak perpustakaan,” jelasnya, Minggu (28/2). Berbeda pendapat, salah satu mahasiswa yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengaku sedikit kecewa karena kurangnya

sosialisai dari pihak perpustakaan terkait pembayaran denda. Lantaran masih banyak mahasiswa yang belum tahu mengenai kebijakan yang berlaku. Mahasiswa yang tidak mau disebutkan identitasnya tersebut mengaku jika dirinya masih mengira denda perpustakaan belum diberlakukan. Sampai akhirnya dirinya menyadari bahwa ia terkena denda yang cukup banyak, yaitu sekitar Rp.143.500. “Karena saya pikir masih dihapus, jadi saya tidak cek. Ternyata kemarin saya cek dapat denda yang lumayan banyak,” keluhnya, Rabu (24/2). [Salza&Tian/NAM]


6

KARIKATUR

Kamis, 4 Maret 2021

OPINI

Kamis, 4 Maret 2021

3

Jalan Sunyi Sarjana Muda

Karikatur: Deni Bayu/Koran Pabelan

M

WARTA KAMPUS Sosma Kama

Adakan Open Donasi untuk Kedua Kalinya UMS, Koran Pabelan – Sosial Masyarakat Keluarga Mahasiawa (Sosma Kama) yang merupakan gabungan dari beberapa Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di FIK UMS menyelenggarakan penggalangan dana yang kedua kalinya untuk para korban bencana banjir di wilayah Jakarta-BogorTangerang-Bekasi (JABODETABEK).

D

imas Septian Ibrahim, selaku Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat UPPM FIK UMS menjelaskan bahwa donasi yang diberikan adalah uang, tetapi dari pihak Sosma Kama juga menerima donasi berupa sembako, obat-obatan, dan perlengkapan anak kecil. Donasi tersebut akan dikumpulkan menjadi satu bank, kemudian dari pengurus Sosma yang berada di Solo menjadi perwakilan langsung memberikan donasi melalui Lembaga Zakat Infaq dan Sha-

U

daqah Muhammadiyah (Lazismu). Kemudian dari pihak Lazismu menyerahkan kepada mereka yang membutuhkan donasi. Penggalangan dana dimulai sejak 23 Februari – 4 Maret 2021. Jika ada yang ingin berdonasi setelah 4 Maret nantinya akan dialihkan ke donasi yang baru. Dimas juga mengungkapkan, bahwa donasi ketiga mungkin ada. “Tergantung situasi dan kondisi, semisal yang membutuhkan bantuan, bencana atau yang lainnya,” tuturnya, Sabtu (27/2).

Panggih Priyo Wicaksono, salah satu mahasiswa Fisioterapi FIK mengatakan jika kegiatan sosial tersebut sangat bagus dan positif. Perlu adanya kepedulian untuk meringankan beban dari para korban banjir. “Walaupun tidak bisa datang langsung, setidaknya sudah sangat meringankan beban mereka yang terdampak,” jelasnya saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (2/27). Ia juga berharap, kegiatan ini dapat memotivasi orang lain agar peduli terhadap sesama. [Heni&Ayu/R]

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!

erasakan bisa kuliah saja sudah sangat bersyukur ditambah bisa lulus jadi sarjana muda, kebahagiaan menjadi berlipat-lipat. Kesempatan untuk bisa kuliah menjadi momen spesial bagi banyak orang untuk belajar banyak hal, tentang ilmu dan pengalaman baru. Penulis menyadari dan merasakan langsung betapa nikmatnya kehidupan mahasiswa itu, “Serasa menjadi Iron Man,” ungkap bang Ade Londok (iklan odading Mang Oleh). Apa yang membuat bisa bahagia, tentu banyak hal yang dirasakan. Pertama, saat kita kuliah sudah mendapatkan poin spesial dari masyarakat, terutama persepsi mahasiswa itu sendiri. Persepsi atau penilaian itu bermacam-macam, ada yang menilai mahasiswa itu keren, hebat, pintar, mampu, bersahaja, dan berwibawa. Kedua, ruang belajar yang tak terbatas, di dalam kampus kita akan jumpai subjek dan objek belajar. Objek belajar seperti perpustakaan dengan pernak-pernik model buku yang bisa kamu baca sepuas-puasnya, ditambah ruangan yang nyaman dengan segala fasiltasnya secara gratis, membaca buku di taman, tepi danau serasa menjadi angin segar yang menyejukkan pikiran. Di ruang kuliah bertemu dengan para manusia hebat dengan gelar akademik proffesor, doktor, dosen-dosen keren dengan segala pengalaman prestasi dan para aktivis dengan berbagai atribut organisasi yang terkadang menghias ruang kuliah dengan argumentasinya. Tentu semua objek dan subjek itu menjadikan peluang dan kesempatan untuk belajar, berdiskusi, dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Ketiga, dunia yang bebas. Di sinilah terkadang keimanan dan kesungguhan kuliah kita diuji, digoda banyak warna. Gaya penampilan sebelum jadi mahasiswa masih klasik, tradisional, lokal, belum tau soal merek make up, arti glowing, dan seketika berubah tahu soal dunia kosmetik, cara berpa-

kaian menjadi hitz dan gaya makan dan minum yang dulu mungkin hanya satu rasa, satu menu, sekarang menjadi banyak variasi menu menghias meja makannya, serasa menjadi juri perlombaan masak (mencicipi banyak menu), budaya nongkrong sambil minum kopi sampai larut pagi memenuhi kursi-kursi warung kopi, kafe, dan burjo dengan berbagai alunan musik dan obrolan renyah sampai berat. Momen-momen itu menjadi kerinduan tersendiri bagi seorang mahasiswa. Terlena atau tidak akan itu, semua memiliki remote control yaitu your self. Setelah kurang lebih empat tahun mengarungi bahtera perkuliahan dengan berbagai corak warna warni kehidupannya, tentu ada hal yang paling dinanti-nanti setelah lulus kuliah. Ada yang langsung kerja, lanjut studi, segera melangsungkan pernikahan dengan si doi, bisa beli rumah dan kendaraan sendiri. Itu impian mulia yang direncanakan sebagian banyak orang setelah lulus. Tapi, apa daya ketika impian itu tidak sesuai harapan. Setelah jadi sarjana bukannya dimudahkan mencari pekerjaan, justru harus lebih kerja keras lagi, mencari-cari lowongan pekerjaan (loker) di grup WhatsApp, Instgram, bertanya kepada kawan, kerabat dan keluarga belum juga ada loker. Di tengah pandemi menambah beban, depresi, dan penuh tekanan untuk segera mendapatkan pekerjaan. Mau mendirikan usaha juga tidak punya modal, mau membuka lahan perkebunan tidak punya ilmunya dan akhirnya gelar dan ijazah menjadi hanya sebuah nama dan kertas yang tak bernilai. Alhasil, persepsi orang yang dulu menyebut kita sebagai orang yang spesial menjadi buah bibir yang pahit di masyarakat. Ada yang bilang sarjana kok menganggur, rebahan, tidak punya kegiatan apa apa, dan lain sebagainya. Tidak sedikit yang mendapatkan ucapan itu di tengah masyarakat. Hal tersebut menjadi psikologis atau kejiwaan seorang sarjana terganggu.

Oleh M. Adam Ilham Mizani Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan UMS Keluar dari cengkraman buah bibir pahit tentang masa depan sarjana, tentu harus ada pembuktian yang nyata kalau memang sarjana itu bisa mengantarkan kesuksesan. Apa yang harus dilakukan untuk mendekatkan kesuksesan pasca lulus. Pertama, merencanakan planning pasca lulus. Banyak di antara kita ketika ditanya besok mau ke mana setelah lulus, jawabannya masih meraba-raba alias tidak ada rencana. Hal tersebut sudah menjadi poin penghambat mendapatkan karier. Perlu diketahui di Indonesia banyak sekali lulusan-lulusan sarjana muda yang siap berebut karier. Tentu dengan banyaknya sarjana lulusan, kalian harus mempersiapkan diri dengan segenap kemampuan di bidang masing masing. Kedua, selama kuliah tentu sudah banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan, gunakan semua aset itu sebagai power untuk bisa menggerakkan perubahan-perubahan kecil yang ada di sekitar, misal lulusan pendidikan (Guru) belum mendapatkan sekolah, maksimalkan untuk membuka bimbingan belajar, taman baca atau les privat secara kolaborasi. Ketiga, manfaatkan segala bentuk informasi pekerjaan yang kita dapat walaupun itu tidak sesuai dengan gelar yang didapat alias jangan memilah-memilih. Empat, koneksikan semua jaringan yang dimiliki dan didapatkan sebagai sentral pendekatan personal karier. Perguruan tinggi di Indonesia yang berjumlah 2.136 menjadi sebuah anugerah dan rahmat tersendiri bagi bumi pertiwi Indonesia. Dengan banyaknya perguruan tinggi tentu menjadi optimisme membuka pintu kemajuan untuk mewujudkan generasi emas 2045. Sebuah perhatian terhadap paradoks di Indonesia yang memiliki Sumber Daya Alam melimpah, namun masih banyak

jumlah pengangguran. Salah satu penyumbang pengangguran disebutkan juga berasal dari kalangan sarjana. Berdasarkan berita resmi statistik No.92/11/Th.XXI, 5 November 2018 – Agustus 2018 ada sebanyak 124,01 Juta penduduk bekerja dan 7 juta tidak bekerja alias menganggur, sumbangsih sarjana dalam angka pengangguran sebanyak 5,89 %. Besarnya angka sarjana yang menganggur menjadi fenomena keprihatinan tersendiri. Bukankah seorang sarjana lebih mudah menjadi pekerjaan, karena hampir semua pekerjaan sekarang mensyaratkan gelar sarjana. Karena itu, mari refleksikan dengan serius yang menjadi sarjana bukan hanya kita, tetapi ribuan bahkan jutaan sarjana. Mereka semua siap berkompetisi merebutkan peluang karier masa depan mereka masing-masing. Sarjana dari perguruan tinggi berkualitas ataupun tidak semua akan bertemu pada satu titik tujuan, menempatkan diri pada dunia pekerjaan. Pada dasarnya, tujuan utama kita menjadi seorang sarjana bukan untuk pemenuhan penghidupan pribadi. Namun ada tujuan yang mulia menjadi sarjana, yaitu untuk mewariskan ilmu dan pengalamannya agar lebih banyak lagi generasi yang bisa mendapatkan hak pendidikan lebih tinggi darinya. Kegalauan akan karier masa depan seorang sarjana bisa ditepis dengan mencurahkan dan memaksimalkan potensi (kemampuan yang ada dalam dirinya. Jadi, jangan galau wahai sarjana muda. Mari lakukan perubahan kecil yang bisa kita lakukan, kurangi rebahan, kurangi tongkrongan yang tidak bermanfaat. Akankah kita menjadi sumbangsih angka pengangguran atau kita akan menjadi sumbangsih kebaikan untuk negeri ini.


2

EDITORIAL

Kamis, 4 Maret 2021

WARTA KAMPUS

Editorial

Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Ikhlasul Amal Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

S

Tahukah kamu?

Kucing sebenarnya menghabiskan 70 persen hidupnya untuk tidur, sekitar 13-16 jam sehari. Sumber: Kompas.com

Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan Yang penting lahan hijau tetap dijaga

Antrean Pembayaran SKS Membludak Tetap jaga protokol kesehatan (moral dan finansial), ya...

Prof Ruwet

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (082232678479) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

QR Code http//www.pabelan-online.com

mun di balik itu semua masih banyak mahasiswa yang belum sejahtera. Semua itu harus seimbang. Jika tidak ada mahasiswa, kampus juga tidak akan bisa melaksanakan pembangunan-pembangunan gedung baru yang berdalih digunakan untuk fasilitas mahasiswa. Selebihnya, semoga pembangunan RSU Pendidikan nantinya berjalan dengan lancar. Selain itu, semoga ke depannya dengan pembangunan ini tidak akan menimbulkan masalah dari sisi internal maupun eksternal kampus dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak kampus dan mahasiswa. Semoga permasalahan yang dialami mahasiswa dapat dituntaskan terlebih dahulu dan gedung yang sudah jadi nantinya bisa sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan civitas academica lainnya.

Pemimpin Redaksi: Rifqah Redaktur Pelaksana: Ikhlasul Amal Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Jannah, Indah, Aliffia K, Ayu, Heni, Kholisa, Fauzan, Intan, Tian, Salza, Dina, Rifaa Fotografer: Editor: Kenia, Amal, Rifqah, Sifa, April, Musa Desain Artistik/Tata Letak: Akhdan, Munir, Angga, Fendi, Rosa

SPP mahasiswa. Padahal, sampai saat ini masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan dana yang tak kunjung menemukan titik terang. Pihak kampus lebih sering menggembor-gemborkan pembangunan megah ketimbang menuntaskan permasalahan utama di kalangan mahasiswa tersebut. Seharusnya pihak kampus lebih peduli dengan keadaan mahasiswanya terlebih dahulu. Mau sebanyak apapun pembangunan yang direncanakan, jika kesejahteraan mahasiswa tidak diutamakan, sama saja bohong. Karena kenyamanan dan kesejahteraan mahasiswa harus diperhatikan. Dengan begitu, terwujudlah kampus bertaraf internasional yang mana mahasiswanya merasa tenteram dan bangga dengan pencapaian tersebut. Sebab, kurang rasanya jika hanya kampus saja yang mencapai predikat tinggi na-

@infopabelan

7

UMS

Semua Harus Seimbang elama ini bisa dibilang pihak kampus cukup gencar dengan pembangunan. Setelah editorium yang disebut-sebut sebagai gedung termegah se-Jawa Tengah selesai dibangun, kini UMS lagi-lagi melakukan pembangunan yang bisa dibilang menggelontorkan banyak sekali dana, yakni Rumah Sakit Umum Pendidikan. Di sisi lain, mahasiswa masih terus mengeluhkan nominal pembayaran SPP yang dirasa cukup memberatkan finansial mereka dengan kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Hal tersebut membuat mahasiswa bertanya-tanya, apakah dana yang mereka bayarkan selama ini guna memperbaiki kualitas pembelajaran atau hanya demi pembangunan yang membutuhkan dana tinggi. Dalam hal ini, pihak kampus seakan menganggap remeh persoalan dana

Kamis, 4 Maret 2021

Bentuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 UMS, Koran Pabelan - Pihak UMS membentuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 untuk berikan bantuan logistik serta fasilitas rumah isolasi bagi dosen dan mahasiswa yang terkena Covid-19, Selasa (23/2).

S

elaku ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid19 UMS, Sutrisna menjelaskan bahwa untuk civitas academica UMS yang tanpa gejala atau gejala ringan akan diisolasi di Wisma Sehat UMS (Wisma Rajiman). Kebutuhan logistik, obat, vitamin, dan imunostimulan disediakan oleh gugus. “Jika ge-

jala berat, kita sarankan ke rumah sakit dulu untuk memastikan diagnosis dan treatment,” jelasnya via WhatsApp, Rabu (24/2). Untuk warga UMS, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa dengan gejala berat akan mendapat fasilitas pasien di rumah sakit dan pihak keluarganya dipantau serta diberi suplai kebutuhan vitamin yang diperlukan. Sedangkan tanpa gejala atau gejala ringan disarankan untuk tinggal di rumah sendiri atau kos. Zainal Abidin, selaku Gugus Tugas Covid-19 FAI UMS menyampaikan bahwa dari pihak fakultas sudah memberikan penanganan dengan mendata dosen

dan mahasiswa yang terpapar Covid-19, memberikan solusi, harapan, dan motivasi serta memberikan fasilitas rumah karantina bagi yang bergejala ringan. “Bagi yang bergejala berat ditangani tim UMS, kami dari fakultas menangani yang ringan,” jelasnya, Selasa (23/2). Tidak hanya itu, Zainal juga melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan, penyemprotan berkala, menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan dan wastafel di setiap fakultas, serta mengurangi kerumunan. Sedangkan untuk dosen penderita Covid-19 yang berdomisili dalam kota, pihak fa-

kultas akan mencoba mendatangi keluarganya. Nurusy Syabbab, salah satu mahasiswa FAI Program Studi (Prodi) IQT berharap jika dari pihak Gugus Tugas Covid-19 FAI UMS bisa meningkatkan penanganan terhadap korban yang terpapar Covid-19. Lebih memperhatikan dalam memberikan logistik, seperti makanan, obatobatan, dan vitamin. “Soalnya dulu pernah ada contoh teman saya terpapar Covid-19, dia diisolasi di kos dan dari satuan tugas (satgas) UMS sendiri kurang begitu memberikan pelayanan,” ungkapnya, Selasa (23/2). [Aliffia K/MR]

pembentukan dokter dan nakes (tenaga kesehatan -red) UMS, serta dapat menjadi amal usaha Muhammadiyah. “Rumah sakit ini akan dipakai para lulusan Fakultas Kedokteran UMS untuk belajar mempraktikkan ilmunya,” tuturnya, Selasa (23/2). Ikhwansyah Widyakangka Pramudyatama, salah satu ma-

hasiswa Fakultas Kedokteran UMS memberikan tanggapannya terkait pembangunan RSU Pendidikan tersebut. Ia menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit ini sangat diperlukan, terutama bagi Fakultas Kedokteran. “Semoga dengan adanya RSU Pendidikan dapat mempermudah pelaksanaan co-assistant (coass)

bagi lulusan dokter muda UMS dan dapat membantu menunjang dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran UMS,” harap Ikhwansyah, Selasa (23/2). [KE]

melaksanakan beberapa kegiatan pembinaan secara luring. Kegiatan tersebut seperti salat berjamaah, salat tahajud, kerja bakti, kajian setelah subuh, muhadarah, dan kegiatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Shabran UMS. Jinan berharap agar masa pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga proses pembelajaran dapat ber-

jalan dengan baik dan efektif. Nurkholis Majid, salah satu mahasiswa Pondok Shabran UMS berharap semoga perkuliahan di Pondok Shabran bisa dilaksanakan secara tatap muka agar bisa lebih efektif. “Tetapi juga masih menunggu kebijakan dari pondok sendiri,” ungkapnya, Rabu (24/2). [IA]

Sambungan Halaman 1 Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan

Solo. “Sekarang sudah dalam tahap penentuan tender dan izin sudah diproses. Untuk target pembangunan maksimal satu tahun,” ujar Sutrisna, Selasa (23/2). Sutrisna menambahkan, selain untuk keperluan pendidikan, rumah sakit tersebut juga akan digunakan untuk pelayanan masyarakat. Menjadi RSU tempat

Sambungan Halaman 1 Pondok Shabran UMS Terapkan Kuliah Online dan Offline

masih diutamakan secara daring. Namun, jika ada dosen yang menginginkan perkuliahan secara luring tetap akan diizinkan dan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sedangkan untuk perkuliahan daring menggunakan platform Google Meet, WhatsApp, dan lain-lain, sesuai dengan kemampuan dosen.

“Kegiatan perkuliahan di Pondok Shabran UMS masih dilaksanakan secara online, tetapi juga memungkinkan offline teruntuk mahasiswa serta dosen dan pembina yang berada di asrama pondok,” ungkapnya, Rabu (24/2). Jinan menambahkan, mahasiswa Pondok Shabran UMS yang berada di asrama masih

lpmpabelan

+628771058xxxx (Mahasiswa FEB) Saya ambil mata kuliah Kemuhammadiyahan, tetapi belum ada kelas sampai sekarang (Kelas P) dan belum ada dosen pengampu, padahal kelas lain sudah mulai.

Jangan lupa buka


Harga Rp 1.000

Kamis, 4 Maret 2021

Struktur Kepengurusan

LPM PABELAN LEMBAGA PERS MAHASISWA PABELAN

Lpm Pabelan

lpmpabelan

Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan 2021

Kamis, 4 Maret 2021

Tahun 17/ No.1

@infopabelan

UMS

Dirikan Rumah Sakit Umum Pendidikan

Akhdan Muhammad Alfawwaz Pemimpin Umum LPM Pabelan

Reporter: Jannah Arruum Sari

Alvanza Adikara J

Rifqah

Munasifah Rahmawati

Anisa Yuliana Pertiwi

Pemimpin Departemen Sekretaris Umum

Pemimpin Departemen Redaksi

Pemimpin Departemen Penelitian & Pengembangan

Pemimpin Departemen Personalia

Fikri ‘Ainul Qolbi

Cindi Ameliayana W

Anas Tasya Sekartaji

Mulyani Adi Astuti A

Pemimpin Departemen Media & Komunikasi

Pemimpin Departemen Perusahaan

Manajer Logistik Departemen Sekretaris Umum

Redaktur Pelaksana Pabelan-online.com

Ikhlasul Amal

Tsania Laila Magfiroh

Novali Panji Nugroho

Aprilia Aryani Dewi K

Redaktur Pelaksana Koran Pabelan

Redaktur Pelaksana Tabloid Pabelan Pos

Redaktur Pelaksana Majalah Pabelan

Manajer Diskusi Departemen Litbang

Foto: freepik

8

UMS, Koran Pabelan – UMS akan melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Pendidikan di lahan bekas bangunan Rumah

S

utrisna, selaku Dekan FaSakit Puri Waluyo. kultas Kedokteran (FK) Pembangunan rumah sakit ini UMS memberikan pernyaakan dimulai pada bulan Maret taannya bahwa rumah sakit termendatang. sebut akan dibangun di lahan be-

kas bangunan Rumah Sakit Puri Waluyo yang memiliki luas kurang lebih 5000 m2. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto, sebelah timur Rumah Sakit Mata bersambung halaman 7

Rachma Andriani S

Sabrina Aizya Putri

Muhklis Sirotul Munir

Riki Efendi

Manajer Data Departemen Litbang

Manajer Penelitian Departemen Litbang

Manajer Pelatihan Departemen Personalia

Manajer It & Publikasi Departemen Medkom

Kebijakan Baru

Pondok Shabran UMS Terapkan Kuliah Online dan Offline Reporter: Indah Puji Rahayu

Wike Tri Wulandari

Saeful Budiman

Manajer Iklan & Pemasaran Departemen Perusahaan

Manajer Produksi & Distribusi Departemen Perusahaan

“LPM Pabelan hadir dengan wajah baru, semangat baru, dan harapan baru”

UMS, Koran Pabelan – Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran (Pondok Shabran) UMS berencana akan melaksanakan kegiatan

perkuliahan secara daring dan luring mulai semester genap. Hal tersebut disebabkan beberapa mahasiswa dan dosen sudah berada di

Asrama, sehingga memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan secara luring.

M

utohharun Jinan, selaku Pimpinan Pondok Shabran UMS mengatakan, bahwa kegiatan perkuliahan di Pondok Shabran sebenarnya bersambung halaman 7

UMS Sabet Peringkat Ke-8

Atrean Pembayaran SKS Membludak

KKN Mandiri FKIP Tidak Ada Pendanaan

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082232678479


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.