Kekurangan Kelas, Dekan FAI: Pembangunan Sedang Berlangsung
Reporter: Vaneza Benedista dan Nandya Putri Pratiwi
UMS, Koran Pabelan – Ruang kelas yang ada pada Fakultas Agama Islam (FAI) dirasa kurang dengan kian bertambahnya jumlah mahasiswa pada fakultas tersebut. Koran Pabelan meminta tanggapan Dekan FAI dan mahasiswa FAI terkait hal tersebut.
yamsul Hidayat, selaku
SDekan FAI membenarkan bahwa saat ini FAI kekurangan kelas untuk perku liahan mahasiswa. Akan tetapi, Syamsul mengatakan kalau saat ini sedang dilakukan renovasi dan pembangunan ruang kelas baru di FAI. “Pembangunan ini guna memenuhi kebutuhan ruangan untuk mahasiswa yang kian bertambah,” katanya, Rabu (5/10).
Ia mengungkapkan, permasalahan kekurangan kelas di FAI akan selesai setelah pembangu-
nan ruang kelas ini rampung. Terkait pembangunan ruang kelas, Syamsul hanya bisa mengatakan sedang ada pembangunan dan informasi konkret bisa didapat dari Wakil Dekan (WD) II FAI. “Silakan tanya kepada WD II, pembangunan sedang berlangsung,” tutupnya.
Reporter Koran Pabelan sudah mencoba berulang kali untuk menghubungi Suharjianto selaku WD II FAI untuk dimintai keterangan terkait adanya pembangunan ruang kelas tersebut. Namun, hingga koran ini diter-
bitkan, ia tidak memberikan tanggapannya.
Fauzan Al-Fatih Hasibuan, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) me nyampaikan, bahwa ruang kelas di FAI masih belum cukup. Menurutnya, fakultas perlu melakukan penambahan ruang kelas sebagai fasilitas mahasiswa untuk melakukan perkuliahan. “Saya belum tahu terkait adanya pembangunan ruang kelas di FAI,” tambahnya, Senin (10/10).
Ia sangat menyayangkan
kebijakan universitas yang melakukan renovasi pada Gedung FAI saat proses perkuliahan sedang berlangsung. Hal tersebut, kata Fauzan, tentu menjadi permasalahan bagi mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tentunya akan merasa terganggu. “Saya kira, semoga ini menjadi evaluasi agar ke depannya dalam pelaksanaan kebijakan juga memperhitungkan dari efektifitas pelaksanaan, sehingga tidak merugikan pihak manapun,” tutupnya. [CNP]
Kamis, 13 Oktober 2022 Tahun 18/ No.33 Harga Rp 1.000 Pembangunan dan Renovasi
Bekali
Diri Menjadi Seseorang Mahasiswa Ikuti Kompetisi di Sirkuit Mandalika, Targetkan Podium Dapat izin Kuliah Universitas, Kursus... SMS Suara Pabelanis: I081338853137 klan dan Langganan: 085799412172
Ilustrasi: Elsa Ro’is/Koran Pabelan
Harus Ada Solusi Terbaik
egiatan belajar me-
Kngajar sudah dilakukan secara offline sejak awal semester lalu. Tentu ruang kelas menjadi sarana paling penting untuk keberlangsungan perkuliahan secara luar jaringan (luring) tersebut. Tiap fakultas memiliki beberapa ruang kelas tersendiri sebagai fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa. Faktanya, permasalahan kekurangan ruang kelas hingga saat ini masih sering kita jumpai. Misalnya saja pada Fakultas Agama Islam (FAI) yang menurut keluhan mahasiswa kekurangan jumlah ruang kelas. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah mahasiswa FAI yang kian bertambah sedangkan jumlah ruang kelas yang masih tetap sama.
Permasalahan yang ter-
kesan sepele itu ternyata sangat berdampak pada keberlangsungan perkuliahan mahasiswa. Pasalnya, perkuliahan yang seharusnya bisa dilakukan secara luring terpaksa menjadi dalam jaringan (daring) karena ruang kelas yang kurang memadai. Pilihan pihak FAI dalam merenovasi ruang kelas yang ada dirasa menjadi pilihan yang kurang tepat sebab mengganggu perkuliahan mahasiswa karena pembangunan dilakukan saat proses perkulihan sedang berjalan.
Dekan FAI menyatakan bahwa saat ini pemba ngunan ruang kelas tambahan untuk FAI masih dalam tahap pengerjaan. Akan tetapi, dalam hal ini belum banyak mahasiswa yang mengetahui akan adanya
pembangunan tersebut. Jika pembangunan tersebut benar adanya, tentu menjadi kabar gembira bagi mahasiswa FAI yang sebelumnya melakukan perkuliahan secara online sebab kurangnya ruang kelas.
Pihak fakultas sebaiknya memberikan solusi dan alternatif lain agar perkuliahan pada sebagian mahasiswa FAI tidak dilakukan secara online Salah satu caranya ialah dengan membangun ruang kelas tambahan, yang di mana Dekan FAI telah mengatakan kalau saat ini sudah dalam tahap pembangunan. Semoga apa yang dikatakan tersebut benar adanya, sehingga mahasiswa FAI bisa melakukan perkuliahan secara efektif di ruang kelas seperti mahasiswa fakultas lain.
Ikuti Kompetisi di Sirkuit Mandalika, Targetkan Podium
Wihh keren, semoga targetnya terpenuhi yaa...
Dapat Izin Universitas, Kursus TOEP Kembali Dilakukan Luring Akhirnya luring, ikuti kursus yang benar. Jangan
Buka Donasi, BEM FKIP Bantu Masyarakat Cegah Stunting Kalau kegiatannya positif begini, aku sih
jerks merupakan kontraksi yang tiba-tiba muncul pada sebagian besar otot tubuh, terutama otot aksial dan proksimal, yang terjadi pada individu selama tidur tenang. Hypnic jerks sering dikaitkan dengan sensasi tersandung, jatuh melalui ruang atau terasa seperti sengatan listrik. Fenomena ini mengacu pada kondisi hypnagogic, periode transisi antara tidur dan terjaga.
Sumber: @google.com
melalui (0813-3885-
dinamika
SuaraPabelanis. Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan +68232321xxxx (Mahasiswa FT) Satpam di gerbang menuju Perpustakaan Kampus Dua suka catcalling ke mahasiswa perempuan. Editorial ProfRuwet
yes…
joki!!! T ?“ “ Hypnic
Tahukah kamu? 2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi Kamis, 13 Oktober 2022 Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan
3137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses
di kampus bersama Koran Pabelan.
Bekali Diri Menjadi Seorang Mahasiswa
emilih dan memutuskan
Mmelepas jubah siswa menjadi mahasiswa, bukan hanya sekadar ganti status. Melainkan ada proses transformasi dan konstruksi yang terbentuk dalam benak diri mahasiswa untuk lebih melek dengan keadaan sekitar Berkaca pada diri saya pribadi, sebagai seorang mahasiswa baru, saya merasakan betul perubahan yang signifikan. Menjadi mahasiswa baru harus diiringi jiwa dan proses pikir yang adaptif, serta harus pandai pandai membawa diri.
Dilansir di web mediaindonesia.com, diterangkan bahwa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada tahun ajaran 2022/2023 menerima sebanyak 8.997 mahasiswa baru. Jumlah tersebut menempati peringkat paling atas di perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah. Saya menjadi bagian dari mahasiswa baru, merasakan sendiri betapa ramainya saat mengikuti rangkaian Masa Ta’aruf (Masta), baik yang diselenggarakan setingkat fakultas maupun universitas Apalagi saat Expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seluruh mahasiswa baru dihadirkan di Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS. Betapa untel uyek-nya (bergerombol red) saat itu, turut mengisyaratkan kepada batin saya ketika melihat lautan mahasiswa, “Seramai ini, pasti banyak perbedaan, keberagaman. Saya harus pandai membawa diri”.
Tak bisa dipungkiri, dunia kampus benar-benar plural, apalagi berbagai tindakan yang menyimpang itu ada dan nyata. Melihat berbagai isu atau kasus yang berhubungan langsung dengan seorang mahasiswa. Maka dari itu, di sini saya sebagai penulis akan mencoba menampakkan beberapa isu yang ada, baik yang terjadi di UMS atau bahkan kampus-kampus lain pada umumnya.
Pertama, sempat booming berita yang menyinggung UMS, bahwa mahasiswi baru UMS
dikabarkan tidak pulang beberapa hari. Serupa dengan yang dimuat oleh regional.kompas.com, mahasiswi berinisial SFA (17) ini dikabarkan hilang, dan ternyata pergi bersama sang kekasih. Halhal yang tak diketahui bisa saja terjadi, kenakalan remaja misalnya. Tentu, hal ini menjadikan banyak pihak kebingungan untuk mencari SFAyang pergi tanpa kabar.
Kedua, di kampus tetangga, Universitas Sebelas Maret (UNS) baru kemarin-kemarin ramai isunya mencuat di berbagai media sosial, terutama Twitter Utas yang dibuat oleh akun Twitter @promaagbos membuat heboh pengguna Twitter Thread yang diunggah pada 7 Oktober 2022 pukul 14:26 itu menerangkan bahwa telah terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh sesama jenis. Disayangkan sekali, ternyata pelaku adalah Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Vokasi UNS. Terduga pelaku melakukan kekerasan seksual terhadap tiga korban—laki-laki.
Ketiga, terjadi juga kasus pelecehan seksual di Universitas Tidar (UNTIDAR). Nahasnya, pelaku juga adalah bagian dari BEM dan mahasiswa penerima bidikmisi. Kronologi bertajuk bahwa pelaku yang merupakan anggota BEM itu ditugaskan untuk menjemput dan mencarikan indekos untuk dua orang korban. Yang pada saat perjalanannya terjadi unsur ketidaknyamanan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, seperti merangkul dan meraba. Kebetulan, dua korban tersebut bukan mahasiswa UNTIDAR dan keduanya berasal dari universitas yang berbeda. Yang di mana mereka datang ke UNTIDAR sebab ada keperluan studi.
Terakhir, kejadian yang masih hangat yaitu peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Tidak diketahui motif je-
lasnya, tetapi mahasiswa tersebut ternyata mengalami gangguan psikologis yang dibuktikan dengan surat dari dokter, sehingga kasus ini diklaim murni kasus bunuh diri. Padahal, menurut saya tentu ada beberapa hal yang mengganjal, berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan atau hubungan dirinya dengan orang lain.
Potret peristiwa mahasiswamahasiswa di atas perlu dijadikan bahan renungan. Agar kita juga yang notabenenya mahasiswa bisa jauh dari hal atau perbuatan yang menyimpang. Dirasa perlu menjaga diri dan tidak mudah ikut-ikutan, menjadi modal penting untuk self-defend di dunia perkuliahan. Menjadi mahasiswa penuh bekal pemikiran yang baik menjadi kunci untuk menapaki perkuliahan. Mulai dari dunia pertemanan, gaya hidup, hingga lingkungan yang baru.
Menengok kasus yang banyak dan ramai di bangku mahasiswa, yang juga kebanyakan merujuk dalam lingkaran masalah pergaulan, ternyata begitu penting bagi seorang mahasiswa memperhatikan lingkungan pergaulannya. Dengan siapa mereka berteman? Menjadi bagaimana kehidupanya di perkuliahan, apakah berubah menjadi lebih baik ataukah semakin keliru hidupnya?
Karena berdasar pada pengalaman saya, melihat teman-teman yang sebelum berkuliah tidak merokok, menjadi merokok saat menginjak dunia kuliah. Ditakutkan tidak hanya merokok saja,
tetapi sampai pergaulan bebas, narkoba, atau tindakan kriminal lainnya. Karena bisa saja dipicu akibat lingkungan pertemanan.
Sudah barang tentu, kita diwajibkan untuk berusaha dalam proses penyesuaian diri untuk bisa beradaptasi, bukan malah ikutikutan kegiatan yang tak memberikan maslahat. Di sisi lain, pola pikir seorang mahasiswa seharusnya lebih jauh ke depan. Mahasiswa harus punya orientasi dan prinsip dalam hidupnya, sehingga tidak mudah terpengaruh.
Di akhir tulisan ini, saya akan mengutip kutipan dari Najwa Shihab, “Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege. Keistimewaan yang tidak semua pemuda diberkahi kesempatan. Kalian adalah bagian dari 35% anak muda seusia kalian yang bisa merasakan bangku kuliah. Itu adalah peluang kenikmatan sekaligus tanggung jawab”. Perlu digarisbawahi dan dipertegas kembali bahwa menjadi mahasiswa adalah anugerah. Dan sebaik-baik anugerah adalah yang menggunakannya dengan bijaksana serta bisa memberikan kemaslahatan bagi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, jadilah mahasiswa yang berkelas, yang memiliki batasan dalam berteman, punya visi dan misi yang jelas, serta memiliki prinsip yang teguh, sehingga kasus-kasus yang memberikan kesan jelek pada tubuh mahasiswa kian hilang. Karena sejatinya mahasiswa adalah agent of change.
3OPINI Kamis, 13 Oktober 2022
Oleh Rezza Fahlevi
Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informatika
WARTA KAMPUS
Ikuti Kompetisi di Sirkuit Mandalika, Targetkan Podium
UMS, Koran Pabelan – Tim Electrical Research Center (ECRC) akan mengikuti kompetisi Shell Eco-Marathon di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 11-15 Oktober 2022. Dalam kompetisi tersebut Tim ECRC akan membawa karyanya yang bernama Mobil Listrik Ababil Evo III.
Diki dari segi regulasi, karyanya tersebut sudah di-upgrade dan dari segi efisiensi pun sudah meningkat dari sebelumnya. “Selain penilaian on track-nya ini, kita juga kejar empat penilaian di off track-nya dan kita (Tim ECRC red) sudah upload dokumen di situ,” katanya, Minggu (9/10).
sedangkan kloter yang kedua sepuluh orang berangkat hari Senin,” tambahnya.
iki Rahman Saputra, sela-
Dku Ketua Tim ECRC mengatakan, dalam kompetisi di Sirkuit Mandalika nantinya, Tim ECRC menargetkan Mobil Listrik Ababil Evo III tersebut bisa mendapat podium. Sebab, kata
Ia menerangkan, bahwa mobil listriknya telah dikirimkan terlebih dahulu ke lokasi kompetisi, pada tanggal 4 Oktober lalu melalui jalur laut. Sedangkan, pemberangkatan tim ECRC yang berjumlah 15 orang, kata Diki, akan dibagi menjadi dua kloter keberangkatan. “Di mana lima orang berangkat pada hari Minggu pagi,
Diki mengatakan bahwa pihak kampus memberikan fasilitas kepada tim berupa dana dan juga ruangan Laboratorium Teknik Mesin serta Laboratorium Karya Fakultas Teknik untuk dijadikan bengkel selama perakitan mobil listrik. Di sisi lain, Diki mengaku bahwa Tim ECRC juga mengalami kendala pada bagian regulasi. “Kita juga harus menyesuaikan mobil kita dengan regulasi yang ada. Jadi, ada bagian-bagian yang harus kita bedakan,” jelasnya.
Dihubungi pada kesempatan
yang berbeda, Ahmad Kholid Alghofari, selaku Kepala Biro (Kabiro) Kemahasiswaan menuturkan, bahwa pihak universitas memberikan apresiasi kepada Tim ECRC. Pekan lalu saat rektor melakukan pelepasan Tim ECRC ke Sirkuit Mandalika, kata Kholid, pihak kampus mengundang puluhan media sebagai wujud dukungan dan ucapan terima kasih. “Kita berharap nantinya mereka (Tim ECRC red) bisa menunjukkan prestasinya dan menang," harapnya, Jumat (7/10).
Mg_Aqill, Mg_Mahda/DPP]
Buka Donasi, BEM FKIP Bantu Masyarakat Cegah Stunting
UMS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS akan melakukan pengabdian masyarakat untuk pencegahan stunting di Wonosegoro, Boyolali pada tanggal 15-16 Oktober 2022. BEM FKIP juga melakukan open donasi yang nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut.
gahan stunting dalam masa pertumbuhan anak. Ia menjelaskan, pengabdian masyarakat ini dilakukan agar masyarakat paham bagaimana cara mencegah stunting. “Karena nantinya akan ada sosialisasi, yang insyaallah temanya terkait pemanfaatan daun kelor untuk pencegahan stunting. Nantinya juga ada pasar murah sayuran setelah sosialisasi dilaksanakan,” jelasnya, Senin (10/10).
pakan program baru yang dilakukan oleh BEM FKIP, di mana sebelumnya hanya pengabdian masyarakat saja. “Perbedaan kegiatan ini dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu di tempat pelaksanaannya,” ujarnya.
bentuk sembako,” kata Yosan.
osan Ananda Irawan, se-
Ylaku Gubernur BEM FKIP menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat yang berada di Wonosegoro, Boyolali untuk menyosialisasikan pence-
Ia mengungkapkan, bahwa kegiatan yang dilakukan nantinya tidak hanya pengabdian masyarakat saja, tetapi juga ada Perlombaan Seni Islami (Perisai) yang ditujukan untuk anak-anak di Desa Wonosegoro. Kegiatan Perisai sendiri, kata Yosan, meru-
Lebih lanjut, Yosan menuturkan bahwa BEM FKIP juga menambahkan kegiatan open donasi di serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Ia menuturkan, open donasi tersebut sudah dibuka sejak tanggal 16 September dan akan ditutup pada 15 Oktober “Karena tentunya ada masyarakat yang kurang mampu di wilayah tempat kami (BEM FKIP red) melakukan pengabdian, nantinya hasil open donasi itu akan disalurkan dalam
Ade Fian Bayu Aji Saputra, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menilai kalau kegiatan ini merupakan kegiatan yang baik dan positif. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut, karena menurutnya apabila hanya mengandalkan dana dari universitas tentu kurang mencukupi. “Tidak hanya dalam program pengabdian masyarakat saja yang disasar melalui open donasi, tetapi berbagai aksi kemanusiaan lain juga harus diperhatikan dan dapat dibantu melalui open donasi ini,” sarannya, Rabu (12/10).
[Mg_Kania, Mg_Aulia/ANR]
issuu.com/lpmpabelan
4
Kamis, 13 Oktober 2022
[
Tim ECRC UMS
Pengabdian Masyarakat
Wall Climbing UMS
Wall Climbing merupakan dinding buatan yang dilengkapi bebatuan sebagai pijakan untuk kaki dan tangan. Wall Climbing ini merupakan sarana milik Mahasiswa Pecinta Alam (Malimpa) UMS yang digunakan untuk melakukan olahraga panjat tebing bagi anggotanya.
WARTA KAMPUS
Dapat Izin Universitas, Kursus TOEP Kembali Dilakukan Luring
UMS, Koran PabelanPelaksanaan kursus Test of English Proficiency (TOEP) akan mulai dilaksanakan secara luring mengikuti kebijakan kampus. Kursus ini dibagi menjadi beberapa kelas dengan ketentuan lima sampai enam kali pertemuan.
diizinkan oleh pihak universitas. “Tujuan dari kursus TOEP sendiri untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan, agar bisa menyelesaikan tes TOEP,” ujar Thoyibi, Kamis (6/10).
memiliki salah satu bentuk kelekatan,” ungkapnya.
Mselaku Kepala Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) mengatakan, kalau sifat pelaksanaan kursus TOEP ini sekadar menyediakan fasilitas bagi mahasiswa yang ingin mengikutinya. Ia mengungkapkan, pelaksanaan kursus TOEP ini sudah dilakukan secara luring karena sudah
u h a m m a d T h o y i b i
Menurut Thoyibi, pelaksanaan kursus TOEP dinilai lebih efektif jika dilakukan secara luring, karena dengan bertatap muka bisa lebih memastikan apakah mahasiswa sudah memahami atau belum. Selain itu, katanya, pelaksanaan secara daring dirasa memiliki banyak kendalanya, seperti koneksi internet yang tidak stabil sehingga kelekatan antara pengajar dan peserta sangat kurang. “Kalau luring kan kita (pengajar dan peserta red) sama-sama hadir dan
Ia juga mengatakan, bahwa pihak LBIPU telah menyarankan pihak program studi (Prodi) untuk mengambil langkah tes TOEP sebagai syarat mengambil mata kuliah skripsi atau untuk ujian skripsi. Dengan adanya kursus TOEP tersebut, Thoyibi berharap mahasiswa menjadi tahu terkait cakupan materi, model soal, strategi pengerjaan, dan menjadi terbiasa saat menghadapi tes TOEP nantinya. “Sehingga kalau peserta kursus itu sudah terbiasa dengan model tesnya dan cakupan materinya, ya, harapannya, setelah ikut tes bisa lolos,” harapnya.
Ida Fatekah Mayasari, salah
satu peserta kursus TOEP dari Program Studi (Prodi) Keperawatan Transfer mengatakan, bahwa program tersebut sangat berguna, apalagi dengan harga yang terjangkau Ia juga merasa apabila kursus dilakukan secara daring akan sangat tidak efektif karena banyak konsentrasi yang terganggu dan juga gangguan pada jaringan. “Semoga kursus diadakan secara luring dengan kelas yang nyaman, latihan soal langsung di laboratoriumnya, dan membahas kesalahan jawaban yang kita jawab,” harap Ida, Jumat (7/10) [Mg Alifa, Mg_Fadhil/AT]
Jangan lupa buka :
Pelaksanaan Kursus
Foto: Chesarisa N.P/Koran Pabelan
5Kamis, 13 Oktober 2022
Sumber: LPM Pabelan
WARTA KAMPUS
KSPI Al-Qolam
Sadarkan Pentingnya Mental Health Lewat Seminar Nasional
UMS, Koran Pabelan –Kelompok Studi Psikologi Islam (KSPI) Al-Qolam mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Life Must Go On: Ketika Cinta Allah menjadi Penawar Luka Hati”. Kegiatan tersebut terbuka untuk umum dan bertempat di Auditorium Moh. Djazman Kampus Satu, Sabtu, (8/10).
mic mindfulness atau mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ia juga memaparkan, bahwa tatanan hidup sudah tertera pada quran, maka seseorang tidak perlu bingung. “Saya ingin menyampaikan bahwa beragama itu menyenangkan,” ujarnya, Sabtu (8/10).
kukan kebaikan karena Allah, kenapa harus berhenti menjadi manusia?” tanyanya, Sabtu (8/10).
Islam dan menyadarkan setiap orang akan pentingnya mental health,” tambahnya, Sabtu (8/10).
Ilustrasi: M. Iqbal/ Koran Pabelan
Nhanti, selaku Psikolog Klinis sekaligus pembicara pada kegiatan ini, menyampaikan bahwa kedukaan dalam psikologi dapat diatasi dengan konsep isla-
isa Rachmah Nur Ang-
Rayhan Janitra, selaku Founder FATH-Sedulur Hijrah sekaligus pembicara kedua, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hambatan terbesar seseorang ialah omongan dari orang lain. Dalam kehidupan saat ini, Rayhan mengatakan bahwa seseorang merupakan pengembara yang sebaiknya dapat bersikap baik. “Kalau kita sudah niat mela-
Nisa Kamalia, selaku Ketua Panitia Seminar Nasional tersebut mengatakan bahwa, KSPI AlQolam mengangkat tema tersebut karena disesuaikan dengan keadaan mahasiswa saat ini, di mana sejak adanya pandemi, mahasiswa terlihat lebih mudah menyerah dan mengeluh. Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menyadarkan setiap orang, khususnya mahasiswa bahwa mendekatkan diri kepada Allah ialah penawar luka yang pasti. “Acara ini dilakukan untuk membumikan psikologi
Dihubungi di kesempatan yang sama, Umi Kholifatunnisa, salah satu peserta dalam kegiatan tersebut, mengatakan bahwa tema yang diusung panitia sangat menarik dan penting untuk dibahas. Masalah yang disampaikan oleh pemateri pun berkaitan langsung dengan realitas kehidupan. “Semoga kegiatan seperti ini bisa diadakan rutin dan materi yang disampaikan berurutan,” katanya, Sabtu (8/10). [Hasbi/NPP]
6 KARIKATURKamis, 13 Oktober 2022
Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalaunantisuaramuterbungkam,pastiberat Kamunggakakankuat,Bro!U
WARTA KAMPUS
Penyaluran Aspirasi Mahasiswa FT Lewat Stand Advokasi Center
UMS, Koran Pabelan – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik (FT) menggelar stand Advokasi Center guna mewadahi semua aspirasi dari mahasiswa FT Stand ini mulai diadakan pada 11 Oktober dan 25 Oktober di Hall J FT UMS
Wnanggung jawab mengatakan, bahwa tujuan dibentuknya fasilitas ini ialah sebagai sarana mahasiswa FT dalam menyerap, menyalurkan, dan mengadvokasi saran serta
ijayanti, salah satu pe-
kritik yang membangun. Ia menyampaikan, stand Advokasi Center ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi serta sebagai bentuk apresiasi terhadap De kanat FT “Ada dua rencana, yaitu online dan offline. Kalau online nanti lewat WhatsApp dan kuesioner, kalau offline itu bisa lewat stand ini, ada juga kotak suara untuk mahasiswa menyampaikan aspirasi,” ujarnya, Selasa (11/10).
Ia mengungkapkan, bahwa tindak lanjut dari setiap aspirasi mahasiswa FT nantinya akan disampaikan setiap satu bu lannya setelah diolah, dan akan
disampaikan ke pihak dekanat. Ia menambahkan, penyebaran informasi mengenai stand Advokasi Center ini dilakukan lewat WhatsApp ke Keluarga Maha siswa (KAMA) FT dan melalui Instagram DPM FT UMS. “Semoga semua mahasiswa Fakultas Teknik yang telah mempercayai kami untuk menyampaikan aspirasinya, bisa diwujudkan oleh dekanat, “ ujarnya.
Hafid ZainiAnwar, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil berpendapat, bahwa kegiatan ini baik karena dapat mengevaluasi FT itu
sosial media terbaru kami di
sendiri. Ia menambahkan, bahwa alangkah baiknya untuk peng isian formulir kritik dan saran lebih terstruktur, serta lebih merahasiakan identitas yang menyuarakan aspirasi demi kenyamanan responden. “Harapan ke depannya yaitu agar sosialisasinya lebih digencarkan lagi. Soalnya saya tahu (ada stand Advokasi Center –red) ketika hari pelaksanaan. Mungkin saya akan minta pamflet dari jauh-jauh hari agar dapat menyiapkan apa yang ingin disampaikan,” ujar Hafid, Selasa (11/10). [Nimas/NPN]
7
Kamis, 13 Oktober 2022
Ilustrasi: Khairani Makina/Koran Pabelan
Kunjungi
TikTok @lpmpabelan
DPM FT KARIKATUR
8 Kamis, 13 Oktober 2022