Proses Pemberkasan Wisuda
Reporter: Dwi Pepilia Pita SariUMS, Koran Pabelan – Selama pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke48 kemarin, tidak hanya kegiatan belajar mengajar (KBM) saja yang difokuskan pada layanan Muktamar, tetapi juga berpengaruh pada pelayanan pemberkasan wisuda yang juga beralih secara online. Kebijakan tersebut dirasa menghambat mahasiswa yang ingin melakukan pemberkasan.
Triyono, selaku Kepala Biro
Administrasi Akademik (BAA) mengatakan, bahwa selama perhelatan Muktamar
berlangsung, seluruh tenaga pendidikan maupun dosen turut dalam menyemarakkan kegiatan tersebut. Namun, setelah Muktamar selesai dilakukan, kata Triyono, jam operasional kerja kembali dilakukan seperti biasanya. “KBM memang belum, karena (ruang ruang kelas red) masih digunakan untuk meng inap, tetapi untuk pemberkasan tetap berjalan,” ujarnya, Selasa (22/11).
Ia juga menuturkan, bahwa untuk teknis pemberkasan wisuda secara online dapat dilakukan dengan cara mendaftar pada laman wisuda.ums.ac.id Lalu, terkait dengan validasi, katanya ba-
ru dapat dilakukan pada minggu setelah Muktamar selesai dilakukan, dengan menghubungi pihak yang bertugas. “Hingga saat ini sudah ada 1021 mahasiswa yang mendaftar (pemberkasan wisuda red),” jelas Triyono.
Lebih lanjut, Triyono mengungkapkan bahwa terkait pelaksanaan wisuda akan tetap dilakukan pada bulan Desember mendatang. Ia menjelaskan, bahwa segala informasi yang tertera pada kalender akademik dapat digunakan mahasiswa sebagai pedoman dalam melakukan segala kegiatan yang berlangsung. “Tak terkecuali waktu pember kasan maupun wisuda,” tutup
nya. Dihubungi pada kesempatan yang berbeda, salah satu mahasiswa Fakultas Teknik yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, bahwa selama Muktamar berlangsung sangat menghambat mahasiswa untuk melakukan pemberkasan wisuda. Menurutnya, pemberkasan secara online dianggap tidak efektif, karena sulit untuk menemui dosen, sehingga menghambat pemberkasan. “Sebaiknya waktu pemberkasan diperpanjang, sebagai pengganti libur Muktamar,” pesannya, Kamis (24/11). [CNP]
karena muktamar wisuda ku terhambat nih Iya nih, semuanya ditunda karena muktamar2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi


Minggu, 27 November 2022
Penambahan Waktu Sangat Diperlukan
Sebagai Perguruan
Dwi Pepilia Pita Sari
Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Redaktur Foto: M. Abiyyu Ramadhan
Reporter: Syifana, Dwi, Farham, Baelqis, Putra
Fotografer: Syifana, M.Abiyyu
Editor: Chesa, Nandya, Novali, Dwi Ilustrator: M. Iqbal, Khairani DesainArtistik/Tata Letak: Andika, Nova, Nadia, Fayi, Munir, Farham, Yusuf
Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum:AnisaYuliana P

Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja
Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq
Perusahaan: Gardena Dika M.
Manajer Logistik: Deny Bayu W
Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa

Redpel Koran: Chesarisa N. P
Redpel TV: M. Rafikhansa D.S.
Redpel Majalah: Sarah DwiA.
Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005
Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Tinggi Muhammadiyah di Solo, UMS berhasil merampungkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 sebagai institusi yang turut membantu dalam hal kontribusi, baik tempat hingga volunter Hal tersebut tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi segenap civitas academica UMS, yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kelancaran kegiatan Muktamar
Nyatanya, di balik kesuksesan tersebut, akibat adanya perhelatan Muktamar juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa. Yang
mana KBM difokuskan pada layanan muktamar dan adanya penugasan bagi mahasiswa untuk menciptakan karya tulis mengenai acara Muktamar sebagai salah satu bentuk menyemarakkannya.
Tidak hanya KBM saja, ternyata dampak dari adanya Muktamar tersebut juga dirasakan oleh mahasiswa akhir yang akan melakukan pemberkasan wisuda. Pasalnya, pelayanan pemberkasan selama Muktamar dialihkan pula menjadi online. Yang mana hal tersebut dianggap dapat menghambat pemberkasan, karena dosen yang memvalidasi sulit untuk dihubungi. Tidak adanya tambahan
Asal kualitas tiap prodinya merata, seratus prodi baru juga nggak masalah…
Ada Muktamar Dinilai Jadi Penghambat Proses Pemberkasan Wisuda
Hadir untuk Bantu dan Sukseskan Mutamar Minta bantuannya masih dalam batas wajar nggak tuh???
Tahukah kamu?
akan
Sumber: @google
Kekerasan Fisik dan Non-Fisik di Lingkungan Kampus
Akhir-akhir ini banyak ter-


jadi kekerasan fisik maupun non-fisik yang terjadi di lingkungan kampus. Padahal, kampus seharusnya bisa menjadi tempat yang nyaman untuk belajar Namun, justru malah sebaliknya. Kenyataannya, masih sering terjadi dan ditemukan kekerasan fisik yang dilakukan oleh tenaga pendidik. Seharusnya seorang pendidik bisa menjadi contoh bagi mahasiswanya. Karena sejatinya, di dalam lingkungan kampus seharusnya kekerasan fisik dan non-fisik dalam pembelajaran tidak diperbolehkan. Akan tetapi hal itu malah terjadi dalam proses pembelajaran antara mahasiswa dengan dosen.
Kesalahan dalam proses pembelajaran seorang maha siswa itu hal yang wajar, justru peran seorang tenaga pendidik
bisa memberikan arahan dan bimbingan. Tentu saja, masih ditemukannya kekerasan dalam proses pembelajaran ini menjadi hal yang sangat disayangkan. Maka dari itu, lewat kolom opini ini, penulis ingin mengungkapkan sedikit keresahan yang terjadi pada proses pembelajaran. Harapannya agar kejadian ini tidak terus terulang di masa-masa yang akan datang. Yang mana, seharusnya mahasiswa berhak mendapatkan kenyamanan. Bukan justru tekanan ketika sedang dalam proses belajar mengajar di kelas.
Tugas seorang tenaga pendidik tidak hanya sebagai pengajar Lebih dari itu, tugas seorang dosen ataupun tenaga didik ialah sebagai perencana dan fasilitator mahasiswa di dalam kelas. Lalu, ketika sudah terjadi kasus keke-
rasan terhadap mahasiswa, baik fisik maupun non-fisik, apa yang harus di perbaiki? Sudah jelas, sistem pembelajaran yang harus diperbaiki. Tujuannya agar terjadi pembelajaran yang semestinya. Sudah saatnya harus ada sistem pembelajaran yang lebih baik. Dengan itu, mahasiswa nantinya mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik. Sehingga tercipta para akademisi dan intelek muda ke depannya. Semua perlu dimulai dari hal terkecil untuk menghasilkan hal hal besar lainnya.
Sebagai mahasiswa berhak mengutarakan keluh dan kesah yang dialaminya. Mahasiswa tidak pantas untuk bersifat pasif atas segala penyimpangan yang terjadi di lingkungan kampus. Mahasiswa jangan malah diam saja ketika tertindas dan tertekan de-
ngan kebijakan-kebijakan yang diambil sepihak oleh tenaga pendidik. Menolak tunduk dan bangkit melawan, karena diam adalah kehancuran dan mundur adalah pengkhianatan Sebagai aktor utama dalam genggaman masa depan, tentunya mahasiswa perlu memiliki sifat kritis dan skeptis. Dalam hal apa pun. Hal ini selaras dengan peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Sehingga nantinya mahasiswa bisa membawa perubahan dan angin segar, baik di dalam maupun di luar kampus. Mahasiswa memiliki hak untuk bersuara. Ketika diperlakukan dengan cara penindasan, ketika dosen berlaku sewenangwenang melebihi batas wajar, mahasiswa harus melawan Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan penyampaian argumentasi dan aspirasi.
Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kover Lagu Muktamar
UMS, Koran Pabelan – Untuk memeriahkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi melakukan inisiatif kover lagu Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 di Surakarta. Tak hanya kover lagu, para dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi sebagai inisiator ide ini juga membuat video klip yang diunggah ke YouTube.
Sidiq Setyawan selaku Ke-
pala Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi berpenda pat, satu bulan sebelum Muktamar, kegiatan ini masih belum viral di media sosial. Sehingga, kata Sidiq, para dosen dan mahasiswa berinisiatif mengkover sekaligus membuat video klip lagu Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah. “Kami membuat semacam kolaborasi, anak anak muda (mahasiswa red) seninya menyenangkan dan menggembira kan,” ujarnya, Minggu (20/11).
Ia menambahkan, jika Prodi

Ilmu Komunikasi harus aktif dan kreatif, terlebih pada pelaksanaan Muktamar ini. Menurutnya, adanya ide kreatif ini nantinya bisa menjadi sebuah tren, sekaligus mensyiarkan Muktamar lewat media sosial dengan target anak muda. “Ini sebagai upaya untuk melanjutkan produktivitas laboratorium. Jadi tidak hanya video klip saja, tetapi dalam bentuk reportase atau bahkan film pendek,” tambahnya.
Muhammad FaizurrahmanAl Hannaniey, salah satu mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi
berpendapat jika pembuatan kover lagu sekaligus video klip untuk memeriahkan Muktamar kemarin menjadi bagian yang menarik. Apalagi, menurutnya, belum ada yang mengkover lagu Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ini. “Terlebih ini dipersiapkan oleh tenaga didik di tengah kesibukannya terhadap Muktamar, jadi saya rasa perlu dilakukan,” tuturnya ketika diwawancarai lewat WhatsApp, Sabtu (19/11). [Baelqis/NPN]
Panitia SaLaMu: Hadir untuk Bantu dan Sukseskan Muktamar
UMS, Koran Pabelan – Dalam menyemarakkan kegiatan Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48, panitia memberi kesempatan untuk civitas academica untuk menjadi volunter. Volunter tersebut dibentuk sebagai wadah pengembangan diri dan membantu kelangsungan pelaksanaan Muktamar
Junaidi, selaku Koordinator
Panitia Satuan Layanan Muktamar (SaLaMu) mengungkapkan, bahwa penerimaan volunter ini dilakukan untuk membantu panitia dalam memeriahkan Muktamar Hanya saja, katanya, pendaftaran volunter ini tidak terdapat seleksi khusus
serta bersifat tidak memaksa. “Tidak hanya untuk mahasiswa UMS, tetapi dapat diikuti oleh seluruh kalangan dengan batas minimal SMA,” jelasnya, Selasa (22/11).
Ia menjelaskan, bahwa SaLaMu sendiri terbagi menjadi dua tim, yaitu tim verifikasi dan pendampingan, serta tim penjemputan. Junaidi menambahkan, dalam kepanitiaan ini masih ada beberapa volunter yang keluar masuk “Untuk tim verifikasi sendiri beranggotakan sekitar 150-200 orang, yang mana tiap anggota memegang sekitar empat sampai lima kabupaten untuk mengonfirmasi kedatangan tamu,” kata Junaidi.
Lebih lanjut, Junaidi menga-
takan benefit yang didapatkan oleh volunter berupa merchandise dan sertifikat yang dapat digunakan mahasiswa UMS untuk konversi lifeskill. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa kebanggaan, pengalaman, dan cerita yang didapatkan selama apa yang dialami merupakan sebuah benefit yang tidak semua orang punya. “Saya akan beri kenang-kenangan untuk volunter, saya berikan apresiasi tersendiri, bukan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk lain, dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada semuanya telah mau terlibat dalam acara ini,” tutupnya.
Pena Palguna Sidna Prabawa, salah satu volunter Muktamar
dari Program Studi (Prodi) Geografi menuturkan, bahwa Muktamar adalah sejarah besar bagi Muhammadiyah yang mampu menghardirkan puluhan ribu orang. Ia mengungkapkan, dengan menjadi salah satu bagian dalam kegiatan Muktamar, bisa menjadikan dirinya lebih mengerti tentang Muhammadiyah, serta dapat melatih komunikasi dan disiplin waktu. “Dengan adanya Muktamar di Solo ini semoga Muhammadiyah semakin maju dan terus mencerahkan serta warga UMS dan Solo mendapatkan kebahagiaan dan keberkahan,” harapnya, Kamis (17/11). [Putra/DPP]
Masjid
KH Mas Mansur
Bangunan yang terletak di Kompleks Rusunawa dan Fakultas Kedokteran (FK) Kampus 4 UMS ini telah diresmikan sejak tanggal 13 April 2021 lalu. Masjid yang diberi nama seperti nama Pesantren Mahasiswa (Pesma) tersebut dikelola oleh Pesma KH Mas Mansur dan FK UMS. Masjid tersebut tidak hanya digunakan untuk beribadah mahda atau salat saja, tetapi juga untuk memperkuat visi dan misi dari UMS sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang islami serta memberi arah perubahan.

WARTA KAMPUS

Semarakkan Milad HES ke-37, Pererat Silaturahmi Antar Mahasiswa
UMS, Koran Pabelan –Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Hukum Ekonomi Syariah (HES) turut menyemarakkan Milad HES ke-37 dengan mengadakan HESFEST 2022. Dengan mengusung tema “Innovative Project”, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak tanggal 28 Oktober hingga 11 Desember mendatang.
Ahmad Qaedi Zul Husni, se-
laku Ketua Panitia HESFEST 2022 mengatakan, bahwa dalam menyemarakkan Milad HES tahun ini terdapat beberapa rangkaian acara yang a-
kan diadakan. Kata Ahmad acara tersebut, di antaranya ialah seminar nasional dan beberapa lomba-lomba, seperti Mobile Legend, cerdas cermat, dan badminton. “Semarak Milad tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya yang hanya diadakan secara internal saja,” jelasnya, Rabu (23/11).
Ia juga menjelaskan, bahwa tujuan dari adanya semarak Milad ke-37 HES ini ialah untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa HES dan juga dengan alumni-alumni Prodi HES. Ahmad juga berharap, dengan adanya kegiatan HESFEST 2022, mahasiswa dapat merasakan menjadi bagian dari Prodi HES seutuh-
nya. “Dalam serangkaian acara tersebut, tentu terdapat kendala yang terjadi, seperti masalah material maupun komunikasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan, bahwa perbedaan pelaksanaan Milad HES tahun ini dan tahun sebelumnya terletak pada pelaksanaan dan orang-orang yang dapat mengikuti setiap kegiatannya. Yag mana, kata Ahmad, untuk pelaksanaan Milad HES tahun sebelumnya dilakukan secara hybrid dan tidak ditujukan untuk umum. “Karena saat ini kampus sudah berada pada masa transisi new normal, maka Milad HES ke-37 ini ditujukan un-
tuk umum,” ujarAhmad.
Qodrat Multazam, selaku Ketua Umum HMP HES mengungkapkan, bahwa dirinya bangga dengan kepanitiaan HESFEST 2022 ini, karena jalannya acara tidak terdapat kendala yang cukup serius. Dirinya juga mengaku bangga karena akhirnya dapat melaksanakan program kerja yang sudah ada dari tahun ke tahun. “Khususnya HMP HES dapat berkembang lebih baik lagi, baik pada bidang akademik maupun non-akademik,” harapnya, Rabu (24/11). [Farham/NPP]
Foto: M. Iqbal/Koran PabelanWARTA KAMPUS

Tingkatkan Reputasi Akademik, UMS Buka Lima Prodi Baru
UMS, Koran Pabelan – UMS berhasil membuka lima program studi (Prodi) baru yang sudah direncanakan sejak tahun 2015 pada tanggal 12 November lalu. Lima prodi tersebut ialah Prodi Strata Dua (S2) Pendidikan Matematika, S2 Informatika, S2 Keperawatan, Strata Tiga (S3) Farmasi, dan S3 Psikologi.
Harun Joko Prayitno selaku
Wakil Rektor (WR) I mengungkapkan, bahwa persiapan rencana adanya prodi baru tersebut telah didesain dan dipersiapkan sejak tahun 2015.
Yang mana, kata Harun, rencana awalnya terdapat 15 prodi baru, yang artinya masih ada sepuluh prodi lain yang saat ini masih dalam tahap pengajuan ataupun masih dalam proses memenuhi persyaratan, sehingga belum bisa disahkan. “Sudah ada satu prodi yang tinggal menunggu izin dari menteri dan satu prodi lagi pada tanggal 12-14 Desember nanti,” tuturnya, Rabu (16/11).
Harun menambahkan, bahwa hadirnya lima prodi baru itu untuk menaikkan pamor dan reputasi akademik UMS. Harun berharap agar prodi baru ini bisa menumbuhkan dan mendorong reputasi kampus, baik dari segi
a k a d e m i k m a u p u n k e lembagaannya. “Untuk bisa meningkatkan reputasi UMS semakin unggul mendunia maka harus diperkokoh Diperkokoh kelembagaan dan reputasi akademiknya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, latar belakang pembukaan lima prodi baru tersebut ialah adanya kategori UMS yang unggul mendunia. Yang mana, katanya untuk mempertahankan kategori tersebut dapat dilakukan dengan penambahan lima prodi baru. “Semoga apa yang diharapkan dapat terlaksana,” ujar Harun.
Menanggapi adanya prodi baru tersebut, Alfina Septriana
Pamungkas, salah satu mahasiswa Prodi Manajemen me nyampaikan, bahwa dengan adanya prodi baru tersebut dapat membuat UMS mengembangkan bidang akademiknya, terutama kurikulum yang terdapat di UMS. Ia berharap prodi tersebut dapat meningkatkan reputasi dan menghasilkan lulusan yang terbaik, serta dapat membuka prodi baru lainnya. “Pembukaan prodi baru tersebut membuat UMS memiliki banyak pilihan prodi yang dapat dipilih oleh calon ma hasiswa sehingga dapat me ningkatkan reputasi UMS, ” tutupnya, Jumat (18/10)
