Koran Pabelan Edisi 41 Tahun 2022

Page 1

Presiden Mahasiswa: Pengawasan Dapat Dilakukan Oleh Mahasiswa Umum

Reporter: Lilis Apriliyani

UMS, Koran Pabelan –Menjelang berakhirnya periode kepengurusan, student government di UMS masih belum dilengkapi dengan adanya Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Sebagai gantinya, mahasiswa diminta turut andil dalam mengawasi kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa-Universitas (BEM-U).

Ahmad Kholid Alghofari se-

laku Kepala Biro Kemahasiswaan menuturkan, bahwa adanya Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) saat itu hasilnya tidak sesuai harapan,

sehingga student government berakhir divakumkan. Kholid menambahkan, setelah itu dibentuk Tim Taktis dengan tujuan pembentukan student government yang baru. “Tim Taktis setidaknya

memiliki fungsi yang hampir sama dengan KPUM yaitu menghasilkan struktur (SG-U –red) yang sesuai, tetapi ternyata hanya menghasilkan badan eksekutif saja,” tuturnya, Senin

(28/11).

Ia menjelaskan, keputusan pembentukan Tim Taktis diambil setelah student government divakumkan. Tidak hanya itu, kata Kholid, pihak universitas juga te-

bersambung halaman 7

UMS, Koran Pabelan – Pada

26 November lalu, Edutorium

KH Ahmad Dahlan digunakan untuk acara Konser Dewa 19 30th Anniversary. Pasca kegiatan tersebut sukses digelar, banyak sampah yang berserakan di sekitar Edutorium, sebab beberapa tempat sampah yang tersedia sudah penuh.

Edi Yoyon selaku Pengelola

Edutorium KH Ahmad Dahlan mengungkapkan, bahwa penyebab banyak sampah yang berserakan karena beberapa penonton, terkhusus dari kelas festival yang buru-buru masuk ke venue konser saat tiba waktu open gate, sehingga lupa untuk membuang sampahnya. Ti-

dak hanya itu, kata Edi, sampah berserakan tersebut karena beberapa tempat sampah sudah penuh. “Kejadian ini menjadi evaluasi tersendiri bagi pihak manajemen Edutorium,” katanya, Selasa (29/11).

Jumlah penonton yang lebih dari 10.000 orang tersebut, kata Edi, juga menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya sampah

yang berserakan. Ia mengatakan, petugas kebersihan sendiri tidak mengeluhkan kejadian ini karena sudah maklum. “Alhamdulillah acara berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar Tidak ada kerusakan pada gedung dan taman,” tambahnya.

Pada konser ini, Edi mengungkapkan jika terdapat sekitar 20 stan Usaha Mikro Kecil Me-

halaman

Tahun 18/ No.41 Harga Rp 1.000
Kamis, 1 Desember 2022
Politik Mahasiswa Evaluasi Manajemen Edutorium Reporter: Aprilia Mayang Putri
bersambung
7 Buka Library Cafe, Tingkatkan Fasilitas Pelayanan Bagi Pengunjung
Pengorbanan Mahasiswa Volunter untuk Sukseskan Muktamar
Saja
SMS
Iklan dan Langganan: 085799412172
Apa-apa
yang Perlu...
Suara Pabelanis: 081338853137
Pasca Konser Dewa 19, Edutorium Dipenuhi Sampah Berserakan DPM MPM Lohh?? Kok kami? Legislatif tidak perlu, lembaga abal-abal nomor 1 Ilustrasi: Freepik

Redpel Koran: Chesarisa N. P

Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari

Redaktur Foto: M.Abiyyu Ramadhan Reporter: Nandya, Chesa, Lilis, Fadhil, Nimas, Mayang Fotografer: Fadhil Editor: Chesa, Novali, Dwi, Munir, Dena

Ilustrator: Naurah, Deny Bayu DesainArtistik/Tata Letak: Fadhil, Putra, Ridhwan, Fayi, Ryan,Yusuf, Nova

Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum:AnisaYuliana P Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja

Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq

Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W

Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa

Redpel Koran: Chesarisa N. P

Redpel TV: M. Rafikhansa D. S.

Redpel Majalah: Sarah DwiA.

Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005

Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Tidak Ada Pengawasan Atas Kinerjanya

Layaknya sebuah nega-

ra, tatanan student government dalam kampus memang sangat diperlukan. Tugasnya yang menjadi wadah penyampaian aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan dalam kampus, agaknya sangat diperlukan. Bobroknya tatanan student government dalam kampus tidak dapat dianggap hal lumrah. Kebobrokan tersebut harus segera dicari akar masalahnya.

Kebobrokan tatanan SG-U yang terjadi di kampus tercinta ini, tentu bukan lagi jadi rahasia umum bagi mahasiswa. Kurangnya kepedulian mahasiswa akan tatanan student government yang ada, menjadi salah satu faktor penyebab kebobrokan tersebut. Tidak hanya itu, sikap para petinggi kampus yang seolah menyerahkan semua kepada mahasiswa

juga dianggap hal yang keliru. Keberadaan Tim Taktis yang saat ini terkesan meninggalkan tanggung jawabnya juga menjadi permasalahan baru yang menyebabkan tatanan SG-U saat ini menjadi pincang.

Dapat kita ketahui, hingga saat ini tatanan SG-U yang ada masih sangat pincang. Hanya ada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan beberapa jajaran kementeriannya saja, tanpa ada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Lalu, pertanyaannya, siapa yang mengawasi kinerja BEM yang saat ini sudah gencar mengerjakan beberapa program kerjanya? Kepada Koran Pabelan, Kepala Biro Kemahasiswaan dan juga Presiden Mahasiswa UMS, kompak mengatakan bahwa pengawasan ter-

sebut juga bisa dilakukan oleh mahasiswa umum, jika memang badan yang bertugas belum dapat terbentuk.

Terkesan lucu, memang. Jika dipikir nalar, mampukah mahasiswa umum untuk menilai kinerja BEM-U? Agaknya hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sudah berkali-kali, Presma yang saat ini sedang menjabat melontarkan kata "sedang mengupayakan pembentukan DPM dan MPM". Namun, hingga di ujung periode ini, apa yang diupayakan tersebut tidak juga terlaksana. Dalam hal ini sudah sepatutnya para petinggi kampus lebih aware terhadap tatanan SG-U, tidak lagi mengandalkan mahasiswa umum yang saat ini dapat dikatakan tidak peduli dengan tatanan SG-U yang ada.

Buka Library Cafe, Tingkatkan Fasilitas Pelayanan Bagi Pengunjung Harganya jangan mahal-mahal ya...

Fokus Persiapan Muktamar, Pembangunan Griya Mahasiswa Sempat Dihentikan Yok dilanjut lagi biar cepet selesaiiii!!!

ProfRuwet

Presiden Mahasiswa: Pengawasan Dapat Dilakukan Oleh Mahasiswa Umum HAHAHAHAHA NGAKAK ABISSSS....

Sampaikan

SuaraPabelanis. Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan +628229436xxxx (Mahasiswa FAI) Kurikulum baru menyusahkan dan mempersulit mahasiswa. Editorial Ta ?“ “ Setiap pengeluaran panas 100 kalori, tubuh akan kehilangan air sebesar 100 ml yaitu 50 ml melalui urine, 30 ml melalui kulit, 15 ml melalui pernapasan, dan 5 ml melalui tinja. Sumber: @google Tahukah kamu? 2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Kamis, 1 Desember 2022
informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.

Muktamar kemarin, UMS

banyak berbenah. Utamanya pada infrastruktur Namun, sudahkah perbaikan itu semua mewakili keresahan mahasiswa selama ini? Saya rasa belum. Sudah jelas, perbaikan kemarin memang dikhususkan untuk menyukseskan Muktamar. Sah-sah saja, UMS punya peran penting dalam agenda besar Muhammadiyah itu. Sebagai tuan rumah, sudah jadi kewajiban untuk menyambut tamu dengan baik. Tidak ada yang salah soal itu. UMS lewat petinggi-petingginya sudah melakukan itu dengan sangat baik. Semua dipersiapkan dengan matang. Gedung-gedung kampus dilakukan perbaikan Ada penambahan ornamen, yang sebetulnya tidak penting, di tiap gedung kampus. Lihat saja, kini di tiap gedung fakultas, terdapat sebuah plang yang berisi daftar program studi dan kode gedung. Mari kita bandingkan urgensi kebutuhannya dengan permasalahan parkiran, kuantitas dosen yang tidak merata, atau pekerjaan rumah lainnya. Saya rasa tanpa saya paparkan perbandingan urgensinya, pembaca sudah bisa menyimpulkan mana yang lebih dibutuhkan mahasiswa.

Orientasi birokrasi kita adalah citra kampus harus baik. Survei yang dilakukan oleh biro atau lembaga di kampus pun cenderung memaksa kita sebagai responden untuk mengisi hal-hal ba-

Apa-apa Saja yang Perlu Dibenahi dari UMS

ik saja soal kampus. Jika nanti hasilnya tidak memuaskan bagi mereka, akan ada survei lanjutan dengan framing yang berbeda. Padahal, tanpa melakukan survei yang seperti itu, pejabat kampus seharusnya sudah paham lewat aspirasi mahasiswa yang datangnya dari berbagai penjuru. Wajar saja, Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM tingkat universitas tidak becus dalam menyampaikan aspirasi mahasiswanya Sungguh miskoordinasi yang merugikan untuk kampus secara keseluruhan. Namun, miskoordinasi semacam ini bisa menguntungkan bagi sebagian orang yang memiliki kepentingan.

Faktanya, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan di UMS. Sebut saja, infrastruktur yang tidak merata, student government, kasus kekerasan seksual, sampai biaya kuliah yang mahal. Pertanyaannya adalah, pernahkan petinggipetinggi itu mendiskusikan permasalahan tersebut sebagai urgensi yang harus diselesaikan secepat mungkin? Jika dilihat sampai hari ini, saya rasa belum. Atau mungkin sudah, tetapi mereka tidak menganggap itu sebagai sebuah permasalahan yang serius.

Infrastruktur di UMS jelas yang terbaik jika berbicara soal Edutorium. Namun, UMS tidak hanya sebatas Edutorium. Ruang kelas dengan fasilitas seadanya,

bahkan cenderung rusak dan tak layak pakai, ruang terbuka yang minim untuk mahasiswa, dan lahan parkir adalah wajah UMS yang sebenarnya. Namun, minus tersebut tidak pernah sampai pada permukaan, sehingga sulit bagi petinggi untuk melihat realitas itu. Posisi mereka di atas, duduk rapi memakai jas sambil berusaha membentuk citra baik lewat humasnya Kemudian, soal student government. Opini saya hanya satu, gagal total.

Menyoal biaya kuliah yang mahal, UMS memang terkenal akan itu. Tak masalah juga, UMS digadang-gadang sebagai salah satu kampus Islam swasta terbaik. Akan tetapi, istilah ada harga ada kualitas tidak berlaku di sini. Biaya kuliah yang mahal tidak dibarengi dengan fasilitas yang memadai. UMS juga tidak terlalu aware dengan kasus kekerasan seksual di lingkungan UMS. Buktinya, sampai saat ini tidak ada Tim Satuan Petugas atau Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Per hari ini, UMS masih percaya dan mengandalkan penuh yang namanya Tim Disiplin. Jika dibandingkan dengan Tim Satgas PPKS, dari struktural sudah jauh berbeda. Tim Disiplin hanya diisi

oleh orang-orang kampus tanpa ada kontribusi mahasiswa. Selain itu, konteksnya sudah beda. Untuk menangani kasus kekerasan seksual ini seharusnya dilakukan oleh Tim Satgas PPKS. Dibentuknya tim khusus yang menangani kekerasan seksual ini menjadi bukti keseriusan kampus dalam penyelesaian kasus kekerasan seksual. Mirisnya, hal tersebut belum dilakukan oleh UMS.

Opini ini dibuat hanya untuk meningatkan kepada seluruh pihak, kalau masih banyak permasalahan yang harus dibenahi oleh UMS. Kritikan adalah tanda kepedulian, terlebih kritikan itu disampaikan langsung oleh mahasiswanya Mempercantik wajah kampus dengan membangun ini itu tentu bukan sebuah kesalahan. Pun dengan membentuk citra baik lewat macam-macam caranya. Akan tetapi, cacat-cacat tadi juga harus tetap dijadikan catatan atas upaya yang sudah dilakukan selama ini. Semua berbenah. Aspirasi disampaikan, evaluasi dilakukan, perbaikan direalisasikan. Karena, pekerjaan rumah tetaplah pekerjaan rumah. Harus diselesaikan hingga tuntas.

3 OPINI Kamis, 1 Desember 2022
Oleh Novali Panji Nugroho Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
lupa buka :
Jangan

Buka Library Cafe, Tingkatkan Fasilitas Pelayanan Bagi Pengunjung

UMS, Koran Pabelan –Perpustakaan UMS melakukan inovasi baru dengan membuka Library Cafe sebagai salah satu fasilitas kantin. Adanya fasilitas yang baru dibuka saat Muktamar kemarin karena kurangnya fasilitas di perpustakaan.

Mustofa selaku Kepala

Perpustakaan menjelaskan, bahwa pembukaan Library Cafe bertujuan untuk meningkatkan dan melengkapi fasilitas pelayanan perpustakaan bagi pengunjung. Fasilitas tersebut, kata Mustofa, dapat digunakan pengunjung sebagai tempat ber-

diskusi, membaca, belajar bersama, ataupun mengerjakan tugas dengan bebas dan nyaman. “Di dalam standar perpustakaan nasional, salah satu komponen yang harus ada adalah kantin, sementara kantin yang ada di ruang layanan perpustakaan lantai tiga masih sederhana dan tidak maksimal,” jelasnya, Rabu (23/11).

Ia juga menuturkan, bahwa adanya fasilitas Library Cafe tersebut sudah diinformasikan melalui akun media sosial yang dimiliki oleh perpustakaan. Ia bercerita, fasilitas yang launching bertepatan dengan perhelatan Muktamar tersebut ramai didatangi

penggembira serta peserta Muktamar “Untuk ke depannya target utama untuk pengunjung Library Cafe ini tentunya mahasiswa,” ujar Mustofa.

Terkait petugas yang melayani pengunjung Library Cafe, kata Mustofa, pada tahap awal ini sementara masih menggunakan jasa Duta Perpustakaan. Tidak hanya itu, ia juga menerangkan bahwa dalam cafe tersebut nantinya akan menyajikan beberapa makanan dan minuman dengan harga yang ramah di kantong mahasiswa. “Harapan utama tentunya pengunjung perpustakaan menjadi lebih senang dan puas dengan layanan-layanan yang a-

da di perpustakaan, “ harapnya.

Reza Ardian, selaku Duta Perpustakaan mengungkapkan, bahwa dengan adanya Library Cafe sebagai pengganti kantin dinilai dapat memberikan rasa nyaman bagi pengunjung yang ingin belajar dengan santai di perpustakaan. Ia berharap ke depannya banyak pengunjung yang tertarik untuk singgah di Library Cafe tersebut, karena menu-menu yang dihidangkan memiliki harga lebih murah. “Salah satu cara untuk menarik minat pengunjung yaitu dengan mempromosikan melalui sosial media dan juga memberikan merchandise, ” tutupnya, Rabu (23/11). [Fadhil/DPP]

issuu.com/lpmpabelan 4 WARTA KAMPUS Kamis, 1 Desember 2022
Perpustakaan UMS Foto: Fadhil Kamal/Koran Pabelan Bersantai - Keramaian Library Cafe Kampus Dua UMS sebagai fasilitas baru. Terlihat seorang mahasiswa sedang bersantai dan menikmati hidangan, Rabu (23/11).

Pengorbanan Mahasiswa Volunter untuk Sukseskan Muktamar

UMS, Koran Pabelan – UMS berhasil menyukseskan acara Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 yang digelar di Solo beberapa waktu lalu. Keberhasilan tersebut tentu tak luput dari sumbangsih para volunter yang bersedia mengorbankan waktu dan tenaganya. Koran Pabelan meminta tanggapan beberapa volunter Muktamar yang merupakan mahasiswa UMS.

Nabila Rahmawati Rama,

salah satu Volunter Muktamar dari Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum menyampaikan, bahwa alasannya memilih untuk menjadi volunter ialah ingin menorehkan sejarah bersa-

ma dalam rangkaian acara besar Muhammadiyah yang terlaksana lima tahun sekali. Dapat mengarahkan, merawat, serta memandu ibu-ibu Aisyiyah dan mengembangkan skill komunikasi di depan banyak orang, kata Nabila menjadi pengalaman yang tidak dapat ia lupakan. “Lelah pasti, setelah itu terbayarkan dengan doadoa dari peserta yang begitu tulus mendoakan terkait kebaikan bagi diri saya,” tambahnya, Rabu (30/11).

Sebagai salah satu Liaison Officer (LO) Pendamping Muktamar dari Prodi Pendidikan Akuntansi, Happy Martama turut membagikan pengalamannya selama menjadi volunter Muktamar Katanya, dengan menjadi salah satu

volunter dalam acara besar Muhammadiyah tersebut, dirinya dituntut untuk berpikir kritis, berkomunikasi yang responsif, serta mampu untuk memanajemen waktu dengan baik. “Karena keadaan lapangan benar-benar beda dengan waktu pelatihan, yang semula tugasnya cuma itu, ternyata malah bercabang lagi,” jelasnya, Selasa (29/11).

Namun, Happy mengeluhkan beberapa kendala yang ia temukan, seperti susahnya mengkoordinir peserta Muktamar yang jumlahnya tidak sedikit. Akan tetapi, dari beberapa permasalahan tersebut, katanya masih bisa diatasi dengan berusaha untuk membuat strategi yang didapatkan dari berpikir kritis. “Pesan sa-

ya untuk sesama volunter, kita sebagai anak muda, kalau bisa manfaatkan waktu dengan baik dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat,” tutup Happy.

Engine Kubota mahasiswa dari Prodi Ilmu Hukum juga memaparkan hal yang sama terkait pengalamannya selama menjadi volunter Muktamar. Selain mendapat relasi hingga uang saku, Engine juga mengeluhkan soal kurangnya jam tidur dan tidak teraturnya waktu makan akibat sibuk menjadi volunter kegiatan ini. “Untuk teman-teman volunter, kalian luar biasa, hebat banget,” pesannya, Rabu (30/11).

UMS, Koran Pabelan –Progres pembangunan Griya Mahasiswa dihentikan sejak 5 sampai 21 November kemarin. Dihentikannya pembangunan tersebut agar lebih difokuskan untuk persiapan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta.

Hasyim Asy'ari, selaku Ke-

pala Bagian (Kabag) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) mengatakan, bahwa progres pemba ngunan Griya Mahasiswa sampai tanggal 5 November baru 34,3 persen dari 34,42 persen, artinya ada deviasi negatif sebesar 0,02 persen. Selama Muktamar, tam-

bahnya, pembangunan Griya Mahasiswa dihentikan total karena permintaan dari pimpinan dan kebetulan ada sidang pleno satu tanggal 5 dan 6 November lalu. “Tanggal 16 November juga harus off semua karena ada persiapan pelaksanaan Sidang Tanwir,” jelas Hasyim, Rabu (23/11).

Ia mengungkapkan, dihentikannya sementara pembangunan Griya Mahasiswa ini diakibatkan banyaknya tamu yang datang dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, juga salah satu menteri. Secara teori, kata Hasyim, hal ini berpengaruh kepada waktu penyelesaiannya. "Namun progresnya bagus, walaupun pada pembangunan Griya Mahasis-

wa ini ada keterlambatan sebesar 0,02 persen,” tambahnya.

Hasyim melanjutkan, pembangunan yang sempet terhenti ini sudah mulai berlangsung sejak hari Senin lalu agar sesuai target awal pembangunan. Menurutnya, perlu ada penambahan main power yang lebih banyak daripada sebelum libur kemarin, karena waktunya semakin pendek dan supaya sesuai target sebelumnya. “Kemudian memang sudah ada jadwal dua shift, artinya shift pagi bekerja hingga siang hari, sedangkan shift selanjutnya sampai jam sepuluh malam,” ucapnya.

Arminda Cahya Ramdhani, salah satu mahasiswa Program

Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) mengatakan, bahwa tidak masalah jika diberhentikannya pembangunan Griya Mahasiswa tersebut supaya tidak menggangu kegiatan Muktamar Terlebih, menurut Arminda, langkah tersebut tepat sebab adanya tamu-tamu besar dan sebagai tuan rumah seharusnya menyediakan tempat sebaik mungkin. “Semoga segera selesai pembangunannya, walaupun sempat terhenti supaya kita para mahasiswa juga tidak terganggu saat melaksanakan kegiatan perkuliahan,” harapnya, Kamis (24/11).

[Nimas/GDM]

5 Kamis, 1 Desember 2022
Upper
WARTA KAMPUS GRIYA MAHASISWA
dan
Griya
Henti
Sementara UpperWaktu
Tenaga Fokus Persiapan Muktamar, Pembangunan
Mahasiswa Sempat Dihentikan

WARTA KAMPUS

Lakukan Kunjungan Perusahaan untuk Tingkatkan Pengetahuan Mahasiswa

UMS, Koran Pabelan –Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) menerapkan kebijakan Merdeka Belajar pada mata kuliah Manajemen Strategi lewat Program Visiting Company atau Viscom. Kegiatan tersebut melibatkan beberapa perusahaan di tiga daerah yaitu Semarang, Bali, dan Jakarta sebagai destinasi tujuan.

Henry Dwi Wahyudi selaku

Koordinator Viscom menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakannya program ini untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam proses manajemen keuangan dan pe-

masaran. Selain itu, kata Henry, lewat Program Viscom ini mahasiswa bisa mengetahui bagaimana perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) serta strateginya. “Tugas yang nantinya harus dikerjakan oleh mahasiswa yaitu untuk membuat laporan Viscom sesuai konsentrasinya kepada dosen masingmasing,” ujar Henry, Selasa, (29/10).

Ia menjabarkan, terdapat tiga wilayah tujuan yang akan dikunjungi, yaitu Surabaya-Bali dengan tujuan ke Pabrik Yakult Mojokerto dan PT Amerta Indah Otsuka dengan biaya Rp 1.600.000. Selanjutnya adalah Jakarta dengan tujuan PT BPJS Indonesia dan PT Astra Daihatsu Indonesia dengan tarif Rp

1.150.000 serta Semarang dengan tujuan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dan PT Nissin Biscuit Indonesia dengan tarif Rp 450.000. “Perusahaan yang dipilih paling tidak berskala nasional maupun internasional. Dalam program ini ada pendampingan untuk mahasiswa, lima dosen ke Bali, empat dosen ke Jakarta, dan delapan dosen ke Semarang,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa ada alternatif bagi mahasiswa yang tidak mengikuti program ini dengan melakukan kunjungan industri mandiri. Henry menuturkan, bagi mahasiswa yang sudah mengikuti program Kampus Merdeka diperbolehkan untuk tidak mengikuti Viscom ini “Semoga kegiatan ini dapat

menimbulkan motivasi pada mahasiswa dalam menggapai kesuksesan dan menjadi mahasiswa yang kreatif pada sebuah karya, berinovasi terkait ide, dan aktif dalam aplikasi,” tutupnya.

Selaku Ketua Panitia Viscom, Gifar Fajri Zakiawan, mahasiswa Prodi Manajemen berpenapat, jika adanya Viscom ini bisa berdampak pada pembelajaran langsung di perusahaan yang akan dikunjungi. Kegiatan tersebut, lanjut Gifar, dapat menambah ilmu secara langsung dan bukan hanya teoritis saja. “Jadi, mata kuliah Management Strategic nantinya ada luaran yaitu berupa laporan dari hasil kegiatan Viscom,” ungkap Gifar, Selasa (29/10). [Nandya/MSM]

6 KARIKATUR Kamis, 1 Desember 2022
Prodi Manajemen Ilustrasi: Naurah Qolbia Salamah/Koran Pabelan Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalaunantisuaramuterbungkam,pastiberat Kamunggakakankuat,Bro!
U

Sambungan Halaman 1

Presiden Mahasiswa: Pengawasan Dapat Dilakukan Oleh Mahasiswa Umum lah memfasilitasi serta mengawal langsung pelaksanaan pemilihan umum yang dilakukan oleh Tim Taktis. “Terkait program kerja BEM yang saat ini sudah berjalan, kita berharap jika memang tidak ada badan yang mengawasi, silakan masyarakat termasuk mahasiswa boleh mengawasi kinerjanya,” jelasnya.

Dihubungi pada kesempatan berbeda, Firdaus Nurillahi Rau-

Sambungan Halaman 1

ufan Rizkia selaku Presiden Mahasiswa mengatakan, bahwa masalah mengenai pembentukan MPM maupun DPM masih diupayakan. Terkait pengawasan atas kinerja yang dilakukan oleh teman-teman BEM-U, katanya dapat dilakukan oleh mahasiswa umum. “Saya terbuka untuk mahasiswa umum dalam mengawasi BEM-U, saran maupun kritik sangat membantu kita dan bisa

Pasca Konser Dewa 19, Edutorium Dipenuhi Sampah Berserakan nengah (UMKM) yang menjual makanan dan minuman. Namun, Edi mengeluhkan beberapa stan tersebut tidak menyediakan tempat sampah yang cukup untuk pelanggannya. “Adanya aturan tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar,

juga menjadi faktor kenapa sampah bisa berserakan di bundaran Edutorium,” ujar Edi.

Dihubungi pada kesempatan berbeda, Retno Dwi Anjadi, salah satu mahasiswa UMS sekaligus pengunjung acara konser tersebut mengatakan, bahwa pe-

disampaikan ke saya maupun ke Sekretaris Negara (Sesneg),” ucapnya, Jumat (25/11).

Ia juga menyampaikan, bahwa tidak ada kendala dalam penyempurnaan tatanan SG U, melainkan saat ini sedang fokus dalam pengkajian dan pemahaman lebih lanjut. Firdaus juga mengungkapkan, bahwa mentalitas untuk berbenah harus diperbaiki, yang mana dukungan

mahasiswa sangat penting untuk menyukseskan kinerja BEM-U. “Masih banyak pertimbangan untuk mengeluarkan surat kebijakan pembentukan DPM dan MPM. Saya sebagai Presiden Mahasiswa masih memilah-milah, karena sistemnya masih dikaji semuanya,” tambah Firdaus. [CNP]

ngelolaan sampah saat konser digelar masih belum terkendali karena kebijakan pengelola konser yang kurang tegas. Ia menyampaikan, agar kejadian serupa tidak terulang, Pengelola Edutorium dapat memberikan ketegasan agar pihak pemilik stan

menyediakan tempat sampah di setiap stannya. “Semoga ke depannya acara apa pun yang digelar dapat lebih meregulasi kebijakan tentang kesadaran ter hadap membuang sampah,” harapnya, Rabu (30/11).

[CNP]

KARIKATUR

7 Kamis, 1 Desember 2022
Kunjungi sosial media terbaru kami di TikTok @lpmpabelan
Ilustrasi: Deny Bayu W./Koran Pabelan
8 Kamis, 1 Desember 2022

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.