Sastra tak sekadar hal yang membuat senang dan terhibur. Sastra membuat
kita berfikir. Ada cerita dalam
karya sastra tersebut. Cerita yang ditimbun
dalam narasi yang belum tersingkap
dapat diangkat melalui karya sastra. Ada
sejarah yang belum terungkap dalam
sebuah karya. Dan ada pula sastra yang
mampu mengungkap sejarah.
Berbagai permasalahan kehidupan
diungkapnya. Sastra hadir sebagai respon
pengarang terhadap lingkungannya.
Meski harus diakui, sastra, terkhusus
prosa merupakan karya imajiner dan
estetis pengarang. Dikatakan oleh Abrams,
hal itu merujuk pada karya yang
tidak menyaran pada kebenaran sejarah.
Kebenaran tersebut bersesuaian dengan
kebenaran yang diyakini oleh pengarangnya.
Tentu, latar belakang sosial budaya
pengarang bermain dalam hal tersebut. Di
pihak lain, telah berkembang sastra
sejarah. Sastra yang mengungkap sejarah
yang sengaja ditutup-tutupi.