Penyematan nama kepada seseorang yang dikatakan sebagai pencinta alam
atau penikmat alam hanyalah sebuah
fenomena. Dua istilah tersebut muncul setelah
membudayanya traveling di kalangan
masyarakat dan diiringi kerusakan alam
sebagai dampak budaya tersebut. Kebutuhan
aktualisasi diri turut menyumbangkan pengaruh
di samping perkembangan program
pertelevisian bernuansa alam.
Program tersebut cukup menyedot para
penggiat alam bebas. Tayangan yang disajikan
berdampak pada timbulnya rasa ingin
menjejali indahnya panorama alam.
Bentuk-bentuk pelampiasan aktualisasi
diri mendorong terjadinya bencana. Contohnya,
kecelakaan yang menimpa seorang
pendaki yang tergelincir ke kawah merapi
setelah berhasil mengabadikan momen
dirinya di puncak Garuda, Merapi . Setelahnya,
ia pun harus puas dengan kehilangan
masa duniawi. Selain itu, kerusakan kebun
bunga Amarilis di Yogyakarta. Dua contoh
tersebut hanya menjadi bagian terkecil
kerusakan alam karena dorongan aktualisasi
diri.