Harga Rp 1.000
Kamis, 9 Mei 2019
Tahun 15/ No. 10
BEM-U
Belum Ada Titik Temu Reporter: Alvanza Adikara Jagaddhita UMS, Koran Pabelan – Rapat Koordinasi yang diselenggarakan Kemahasiswaan mengenai perumusan pembentukan Student Government belum ada perkembangan. Organisasi Mahasiswa (Ormawa) akan mengadakan Rapat Koordinasi jilid II pembentukan Student Government.
R
apat koordinasi I pembentukan Student Government yang diselenggarakan Kemahasiswaan belum menemui titik temu. Rapat itu dipimpin oleh masing-masing per-
wakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Koordinator Komisariat (Korkom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM). Suryadi, selaku Kepala bagian Minat, Bakat, dan Beasiswa, menyampaikan kurang mengetahui hasil rapat koordinasi tersebut. Dari Kemahasiswaan hanya ber-
wenang dalam memfasilitasi untuk memaksimalkan usaha terbentuknya BEM Universitas (U). Setelah rapat koordinasi menemukan titik temu mengenai konsep pembentukan BEM-U, Kemahasiswaan akan Bersambung Halaman 7
Dosen UMS
Tak Mudah Peroleh Pangkat Guru Besar Reporter : Friska Shoana
UMS, Koran Pabelan – Guru besar merupakan pangkat tertinggi di kampus memiliki pengaruh besar dalam kualitas akademik. Namun tak banyak yang bisa mendapatkan gelar tersebut dikarenakan proses yang sulit dan banyaknya prosedur yang harus dilalui.
P
ihak universitas sangat mendukung seluruh dosen yang ingin naik pangkat untuk menjadi guru besar. Setiap dosen akan diberikan satu asisten ahli yang hanya membantu dalam memasukkan data dan mencarikan Surat Keputusan (SK). Selebihnya, dosen itu sendiri
Bersambung Halaman 7
Foto: Riki Efendi/Koran Pabelan
yang mencari isi kumulatif atau pun isi penilaian. Di bagian Lembaga Pendidikan Islam (LPI) UMS akan membantu seluruh dosen yang ingin submit ke jurnal internasional untuk menerjemahkan jurnal ke dalam bahasa Inggris. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Syamsudin Orasi: Salah satu peserta aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Surakarta meyuarakan orasinya di pertigaan lampu merah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (1/5). Aksi yang bertajuk “May day” tersebut diadakan oleh Pimpinan Cabang (PC) IMM Surakarta dan diikuti oleh puluhan peserta aksi IMM se-Surakarta
Mulai Berlaku untuk Semua Fakultas
Galang Dana Rp 70 Juta untuk Lomba
IMM Kota Surakarta Gelar Aksi Reeksi
2
Kamis, 9 Mei 2019
Editorial
Garap Serius
K
urang lebih satu tahun, kampus menara Pemimpin Redaksi: Lia Lesmawati mengalami kekosoRedaktur Pelaksana: Naufal ngan kepemimpinan student Abdurrahman Musa government. Sejak polemik Redaktur: Faizatul Maslahah pemilihan mahasiswa tahun Redaktur Foto: Riki Efendi Reporter: lalu, hingga kini pembentuVanza, Friska, Ocavaro, Meliana, Musa, kan Badan Eksekutif MahaFajar, Annisa, Cindi, Munasifah siswa (BEM) belum menemui Fotografer: Efendi titik temu. Sempat dibekukan Editor: Lia, Afita, Musa, Anisavira, dan dialihkan ke Wakil Rektor Dian, Hanif (WR) III, saat ini pembentuDesain Artistik/Tata Letak: Feri, Lia, kan BEM masih dalam proses Candra, Abror, Akhdan, Erlin, Fauzan perumusan. Rapat koordinasi yang Pemimpin Umum: Riski Setyo W. diadakan bulan lalu ternyata Sekretaris Umum: Yusuf Apriyanto belum menghasilkan sebuah Pemred Online: Annisavira Pratiwi rumusan yang konkrit. Dalam Pemred Koran: Lia Lesmawati rapat tersebut dipimpin oleh Pemred Tabloid: M. Sukma Aji
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
hasiswa (UKM) atau Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Tak hanya itu, permasalahan kampus di mana BEM U sebagai penyambung lidah bagi mahasiswa dengan birokrasi juga mengalami kekosongan. Hal ini tak mungkin dibiarkan berlarutlarut bukan?. Keseriusan dalam menangani permasalahan ini perlu ditegaskan kembali. Tanpa mengulur waktu dan berlarutlarut, perumusan pembentukan BEM U harus segera menemukan titik terang dan keputusan yang konkrit.
Belum Ada Titik Temu Ya diadain lah... Tak Mudah Peroleh Pangkat Guru Besar tidak ada yang susah kalau kita mau berusaha huhuy..
Prof Ruwet
Mulai Berlaku Untuk Semua Fakultas kuotanya juga diperbanyak
Tahukah kamu? Tahukah Kamu?Di Rusia umat muslim menjalankan ibadah puasa
“
paling lama dari umat muslim di negara lainnya, yaitu selama 17 jam.
“
Pemred Majalah: Inayah Nurfadilah Litbang: Afitasari Mulyafi Personalia: Hanif Afifah Perusahaan: Cici Birohmatika Manajer Logistik: Ananda Iriyadi Manajer Humas: Muhammad Ismail H. Manajer Diskusi: Ahmda Hafiz I. Manajer Data: Rio Novianto Manajer Penelitian: Tias Nur Aini Manajer Pelatihan: Nadya Vicky P. P. Manajer Iklan: Wulan Adis A. Manajer Prodis: M. Ahlan Fauzan J.
masing-masing perwakilan BEM, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Koordinator Komisariat (Korkom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Direncanakan, akan ada rapat koordinasi jilid II untuk membahas lebih lanjut mengenai pembentukan BEM Universitas (U). Kekosongan BEM U cukup terasa di beberapa kalangan. Seperti beberapa rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang biasa dibawahi oleh BEM U tetapi kini beralih ke Unit Kegiatan Ma-
Sumber: @google
Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakan-fasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (085790223518) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
@infopabelan
lpmpabelan
+628225279XXXX (Mahasiswa FH) Kamar mandi griya mahasiswa tidak layak pakai. Lampu mati, keran rusak, pintu juga gabisa ditutup.
QR Code http//www.pabelan-online.com
+628139537XXX (Mahasiswa FEB) Sekretariat UKM Taekwondo sempit sekali. Padahal anggota kami banyak dan barang yang perlu disimpan juga banyak.
OPINI
Kamis, 9 Mei 2019
3
Di mana Peran Mahasiswa Sekarang
W
ahai kalian yang rindu kemenangan, wahai kalian yang turun ke jalan demi mempersembahkan jiwa dan raga untuk negeri tercinta”. Lirik yang sudah tak asing lagi bagi mahasiswa–mahasiswa diseluruh penjuru negeri ini. Lirik lagu tersebut memang seakan menggambarkan fungsi dan perjuangan dari mahasiswa, namun apakah hari ini memang seperti itu realitanya? Menurut Knopfemacher (dalam suwono, 1978) mahasiswa merupakan insan–insan calon sarjana yang terlibat dalam suatu instansi perguruan tinggi, dididik serta diharapkan menjadi calon – calon intelektual. Mahasiswa memang menjadi ujung tombak dari suatu bangsa, semakin baik kualitas mahasiswa di suatu bangsa, maka semakin baik pula bangsa tersebut. Namun demikian, sekarang mari kita berbicara peran dan fungsi mahasiswa yang pertama adalah sebagai social control di tengah masyarakat. Peran mahasiswa sebagai social control terjadi saat ada hal yang tidak beres maupun ganjil dalam masyarakat. Mahasiswa sudah seharusnya memberontak terhadap kebusukan – kebusukan yang terjadi dalam birokrasi yang selama ini dianggap lazim. Kemudian, jika mahasiswa acuh dan juga tidak peduli dengan lingkungannya, maka sudah tidak ada lagi harapan yang lebih baik untuk kehidupan bangsa nantinnya. Salah satu “penyakit” yang melekat pada kebanyakan mahasiswa baru adalah sikap apatis mereka terhadap pentingnya berorganisasi. Di samping itu, sikap acuh tak acuh mahasiswa baru terhadap berbagai isu yang berkembang, baik yang muncul di dalam kampus maupun lingkungan sosial yang lebih luas, merupakan sebuah krisis yang jika tidak dibasmi bakal menjadi budaya yang akan semakin menguat dari tahun ke tahun. Ini permasalahan yang mutlak harus dicari
pemecahannya. Dalam upaya memerangi sikap apatisme pada mahasiswa, peran senior mutlak perlu. Para senior dapat pula bekerjasama dengan mahasiswa baru yang memang tidak dijangkiti virus apatisme. Beberapa mahasiswa baru memang punya inisiatif untuk melibatkan diri di dalam organisasi tertentu. Pemahaman akan pentingnya berorganisasi harus ditanam pada setiap mahasiswa. Selain itu, harus pula dipaparkan manfaat yang bisa didapat dengan ikut aktif dalam aneka kegiatan organisasi. Peran masiswa yang kedua adalah sebagai agent of change yang artinya mahasiswa juga sebagai agen perubahan. yakni bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri, kemudian dengan gagahnya mengusir para penjahat serta dengan gagah sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan oleh penduduk setempat. Dalam artian ini, mahasiswa tidak hanya menjadi penggagas perubahan, tetapi sebagai objek atau pelaku dalam perubahan tersebut. Sikap kritis yang positif harus dimiliki dan sering dapat membuat sebuah perubahan besar dan juga membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah serta cemas. Banyak pembodohan serta ketidakadilan yang telah dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. Sudah seharusnya anda berpikir untuk mengembalikan dan juga mengubah keadaan tersebut. Perubahan yang dimaksud yakni perubahan ke arah yang positif serta tidak menghilangkan jati dirinya sebagai mahasiswa dan juga bangsa Indonesia. Peran selanjutnya adalah Iron Stock (Generasi Penerus). Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan menjadi manusiamanusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak. Inti-
Oleh Dwi Asih Lestari Mahasiswa Fakultas Farmasi nya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan bangsa Indonesia. Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, di mana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengaruhi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan memiliki posisi di antara masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusankeputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud
dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat. Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa bulan yang lalu. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi “satu nafas” bersama rakyat. Diharapkan kedepannya mahasiswa merupakan gerbang yang sangat potensial untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak mengarah terhadap kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan hadirnya mahasiswa di tengah-tengah masyarakat sebagai penyambung lidah maka segala bentuk aspirasi antara masyarakat dan pemerintah dengan tujuan pembangunan dan kesejahteraan baik dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang maka akan menjadi nilai tolak ukur terpenting demi kemajuan suatu bangsa dan negara.
4
WARTA KAMPUS
9 Kamis, 2019
FKIP
UMS, Koran Pabelan - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tahun ini kembali mengadakan Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (PORSEMA) yang diikuti oleh seluruh Program Studi (Prodi) di FKIP sejak Jumat (19/4) dan akan dilakukan penutupan pada Sabtu (6/5). Penutupan PORSEMA diprediksi akan dihadiri banyak mahasiswa karena disertai dengan lomba akustik dan pengumuman pemenang dari masingmasing cabang lomba.
Foto: Riki Efendi/Koran Pabelan
PORSEMA Rampung Digarap
Band Teater Ngirit membawakan beberapa lagu di acara Ramadhan Musik Festival (Ramufest) di Hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Kamis (2/5). Acara tersebut diadakan oleh Wamsinomi ntuk menyambut bulan suci Ramadan.
tahun ini sedang berlangsung. Ia mengaku tidak mendapatkan informasi tentang pelaksanaan acara tersebut karena tidak ada yang membicarakan tentang agenda ini dengannya. “Saya jujur tidak tahu, teman saya tidak ada yang menjadi atlet, Kalau tahun lalu saya tahu karena ada pemberitahuan dan diadakan endati demikian, beberapa mahasiswa tidak urunan,” ujarnya, Sabtu (6/5). Ia mengetahui bahwa age- juga berharap agar pihak BEMFKIP dapat memaksimalkan penda tahunan BEM FKIP ini sedang berjalan dan akan sampai nginformasian kegiatan Porpada penutupan. Salah satunya sema FKIP dengan cara meadalah Aryanto Bahtiar, maha- nempelkan pamet di setiap pintu siswa Prodi Pendidikan Bahasa kelas. Lain halnya dengan Nining Inggris semester 4 ini tidak mengSahara, mahasiswi Prodi Pendietahui bahwa PORSEMA FKIP
K
dikan Biologi semester 4 ini mengaku mengetahui adanya Porsema. Bahkan ia menjadi peserta di cabang lomba musikalisasi puisi pada tahun lalu. Nining menuturkan bahwa ia mengetahui kegiatan PORSEMA dari temannya yang tergabung dalam HMP. Ketua pelaksana Porsema FKIP 2019, Novry Berlyanda yang saat diwawancarai ditemani oleh gubernur BEM FKIP Aji Wibowo menuturkan bahwa mereka menyampaikan informasi tentang pelaksanaan agenda ini melalui pamet, broadcast, dan melalui HMP masing-masing prodi di FKIP. Menanggapi kasus
mahasiswa yang tidak mengetahui tentang adanya kegiatan Porsema, mereka mengaku kurang dalam melakukan sosialisasi dan untuk kedepannya mereka akan berkoordinasi dengan HMP seluruh prodi di FKIP dan akan memanfaatkan media sosial sebagai salah satu wadah untuk menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan agenda kegiatan. “Untuk ke depannya kami akan mempererat koordinasi dengan HMP yang mendelegasikan anak-anak (mahasiswa-red) per prodi dan yang kedua penggunaan sosial medianya,” tuturnya, Sabtu (6/5). [Ocavaro/LL]
Seminar Kewirausahaan
Wadahi Mahasiswa Membangun Usaha UMS, Koran Pabelan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Hukum Ekonomi Syariah (HES) mengadakan Seminar Kewirausahaan dengan tema ‘Kiat Jadi Pebisnis Millenial’ di Gedung Pascasarjana Kampus dua Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
M
elalui kegiatan Seminar Kewirausahaan, Bidang Pengkajian Ekonomi Syariah HMP Hukum Ekonomi Syariah (HES)UMS,memberikan wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang wirausaha.
Bertempat di Gedung Pascasarjana kampus dua UMS, kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua HMP yakni Fida'i Fillah. Kegiatan ini bertujuan memberi wawasan kepada peserta mengenai bagaimana memulai berwirausaha. Acara yang dihadiri kurang lebih 160 Mahasiswa dari berbagai program studi (Prodi) berjalan dengan lancar, diwarnai antusias dari peserta dalam memperhatikan materi yang disampaikan. Kegiatan Seminar Kewirausahaan kali ini mengundang Alif Aubertsyah,yang mampu menyampaikan materi dengan penyampaian yang komunikatif
dan interaktif. Pemateri yang merupakan pemilik usaha Susu Milkshake menyampaikan bagaimana langkah-langkah membangun sebuah usaha. “Bisnis itu harus to be continue, dalam artian ketika kita sudah mendapat keuntungan, kita harus bisa memanfaatkan keuntungan tersebut untuk mengembangkan usaha kita agar lebih besar lagi,” tutur Alif Aubertsyah, Jumat (3/5). Disela-sela materi, Alif Aubertsyah juga memberi kesempatan pada seluruh peserta untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Sesi tanya jawab dan pemberian cinderamata menjadi penutup kegiatan kali ini.
Alif Aubertsyah menyampaikan sedikit pesan sebelum diakhirinya acara, “Pintar-pintarlah membaca peluang dan jangan sampai kita melewatkannya begitu saja, karena kita tidak bisa kembali ke masa lalu,” tuturnya, Jumat (3/5). Fransiska Arvita Sari, salah satu peserta Seminar Kewirausahaan turut memberikan tanggapannya. “Dari seminar ini kita bisa belajar banyak tips berwirausaha, langkah-langkah pemasaran produk, dan juga menambah motivasi kita dalam berwirausaha,” tutur Fransiska pada tim Koran Pabelan, Jumat (3/5). [Meliana/AP]
WARTA KAMPUS
5
Kamis, 9 Mei 2019
Peringati Hari Buruh
IMM Kota Surakarta Gelar Aksi Reeksi UMS, Koran Pabelan – Sejumlah mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) cabang kota Surakarta menggelar aksi peringatan hari buruh. Aksi tersebut digelar di pertigaan lampu merah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
R
eeksi hari buruh ini membawa beberapa poin penting. Pertama, kenaikan upah buruh di Indonesia. Kedua, Penghapusan sistem outsourcing yang merugikan buruh. Ketiga, penjaminan hak kaum buruh di Indonesia. Dan yang ter-
akhir, penjaminan hak kaum difabel untuk mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak Selaku juru bicara aksi, Abid Ismail menuturkan bahwa aksi tersebut merupakan suatu refleksi terhadap nasib-nasib buruh hari ini. Ia menuturkan bahwa banyak sekali praktik di lapangan yang justru merugikan buruhburuh yang ada saat ini. Ia juga menjelaskan, pihak IMM sudah melakukan kajian isu terlebih dahulu di masing-masing komisariat. Ia juga menerangkan terkait pemilihan lokasi di pertigaan UMS adalah karena lokasinya yang memang strategis, serta karena memang lokasi tersebut ter-
masuk ramai dilalui pengguna jalan. “Bukan bermaksud ingin dipusatkan di UMS, namun dengan tujuan menarik perhatian pengguna jalan,” tutur Abid, Rabu (1/5). Abid juga menuturkan bahwa aksi tersebut adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan kader IMM itu sendiri. Abid menuturkan pada akhir aksi nantinya akan ada simbolisasi dengan bunga-bunga berwarna hitam yang akan dibagikan kepada pengguna jalan. “Rasa kekecewaan emosional yang cuma bisa diungkapkan dengan bungabunga hitam itu yang dibagikan ke pengguna jalan,” tambah Abid.
Sementara itu Budi Sutrisno selaku salah satu orator aksi menjelaskan bahwa aksi tersebut bukanlah suatu aksi tuntutan, melainkan merupakan sebuah solidaritas terhadap nasib buruh yang semakin tertindas dengan ulah-ulah korporasi sebagai pemegang kuasa. Ia juga menjelaskan bahwa kuliah di jalanan seperti ini memang sekali-kali perlu dilakukan untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh di kelas. “Kita memandang nasib buruh hari ini tidak sejahtera,” tutupnya, Rabu (1/5). [Musa/DACK]
MB-UMS
Galang Dana Rp 70 Juta untuk Lomba
G
eneral Manager MBUMS, Irfan, mengungkapkan bahwa penggalangan dana yang dilakukan tidak lain untuk menyukseskan perlombaan yang diikuti selama 28-29 Desember nanti. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, penginapan, kostum, upah pelatih, dan properti. “Perlombaan yang diikuti merupakan kategori full team. Artinya, dalam perlombaan memerlukan puluhan higga ratusan orang,” ungkapnya, Jumat (3/5).
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
JKT
OPEN DONASI
$
MB-UMS
$
Selain penggalangan dana raga (Menpora). Melalui perlommelalui website Kita Bisa, MBbaan tersebut, MB-UMS terpicu UMS sendiri juga mengusahakan untuk membuktikan kesanggupbantuan melalui pengurus dan annya bersaing dan mengikuti anggota serta melakukan gera- perlombaan di tingkat nasional. kan kotak amal yang diedarkan Selain lomba, latihan rutin yang seusai latihan. Sejak bulan Maret, dilakukan juga untuk menyambut pengurus MB juga menjalin Muktamar Muhammadiyah 2020 komunikasi dengan universitas di UMS. “Harapannya, Marching untuk mendapatkan dukungan Band menjadi juara dan menjadi moral dan material. terbaik di perlombaan yang suPada tahun 2017, MB-UMS dah diimpikan dan dapat menyuksudah pernah memperebutkan seskan acara Muktamar tahun piala Menteri Pemuda dan Olah- 2020,” harap Irfan.
Fitri, salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menanggapi tentang besarnya jumlah dana untuk pelombaan. Ia tidak mempermasalahkan penggalangan dana tersebut selama digunakan untuk keperluan perlombaan. ”Selama dana yang diajukan benar-benar untuk keperluan perlombaan dan bukan dilebihkan untuk kepentingan yang lain, ya perlu dukungan,” katanya, Jumat (3/5). [Fajar/AM]
Ilustrasi : Akhdan/Koran Pabelan
UMS, Koran Pabelan Marching Band (MB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan penggalangan dana melalui website https://kitabisa.com/mbumsye s dengan titik puncak sebesar 70 juta rupiah. Dana tersebut akan digunakan untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional di Senayan, Jakarta pada tanggal 28-29 Desember 2019 mendatang.
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 9 Mei 2019
MKQ Dekorasi
Raih Juara III Tingkat Nasional Mushabaqah Khathil Quran sebelumnya. Ia juga mengaku keikut sertaannya dalam kompetisi tersebut adalah karena ajakan Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Manusia (SDM) HMP IQT. Sidiq menuturkan bahwa dirinya tidak melakukan persiapan khusus sebelum mengikuti perlombaan tersebut. Ia mengaku sejak jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) pernah sedikit menekuni cabang tersebut. “Persiapan yang saya lakukan hanya saat Technical Meeting sehari sebelum acara”, tutur Sidiq, Selasa elaku peraih juara MKQ D, Sidik Saiful (30/4). Ia juga mengaku tidak mengAnwar mengaku memang memiliki beberapa penga- hadapi kendala yang cukup berlaman dalam cabang perlombaan arti selama mengikuti perlomba-
an tersebut. Ia sangat bersyukur di tengah persiapan yang seadanya bisa meraih juara III dalam perlombaan. “Alhamdulillah tidak ada kendala rumit yang saya hadapi, lebih ke enjoi dalam mengikuti lomba”, tambah Sidik. Sementara itu selaku Kabid SDM HMP, Rohim menuturkan alasannya memilih Sidik adalah karena Sidiq pernah memperoleh juara II lomba Kaligra dalam ajang Mentoring Cup 2019 “Tidak ada penyaringan khusus untuk memilih Sidik” tuturnya, Kamis,(2/5). Rohim mengaku seluruh rangkaian perlombaan dari awal pendaftaran hingga selesai perlombaan di UNY dibiayai penuh
oleh kampus. Ia mengaku pada awalnya HMP IQT ingin mengirim perwakilan secara independen. Namun karena takut salah dalam proses pengiriman akhirnya ia mengkonsultasikan hal tersebut ke Kaprodi IQT dan akhirnya disetujui untuk difasilitasi penuh. Rohim berharap untuk kedepannya Fakultas Agama Islam (FAI) mewadahi tempat bagi Mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang kaligra, tilawah dan sebagainya. “Semua biaya difasilitasi oleh kampus bukan uang pribadi”, tambah Rohim. [Annisa/NAM]
dalaminya. “Karena Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting bagi kita sebagai mahaelaku panitia Ardha siswa,” tuturnya, Kamis (2/5). Willy Khusuma Salah satu pemateri dalam menjelaskan bahwa acara tersebut, Nuraini Fatimah tujuan diselenggarakannya pela- yang juga dosen di Prodi Penditihan tersebut adalah untuk me- dikan Bahasa dan Sastra Indonenumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa, serta meneruskan “Saya tertarik program kerja tahunan HMP karena saya ingin PKN. Ia menuturkan bahwa progmenunjukkan ram tersebut dikhususkan bagi kreatifitas saya dan mata kuliah lanjut mahasis-wa ingin mengetahui Program Studi (Prodi) PKN bagaimana caranya semester 3. Menurutnya membuat proposal pelatihan tersebut tak banyak yang baik dan perubahan dari tahun-tahun benar” sebelumnya, hanya tema dan ada beberapa bagian acara yang sia (PBI) menuturkan bahwa acara tersebut adalah wadah untuk dirubah. Ia juga menuturkan bahwa acara tersebut merupakan meningkatkan kreatitas mahasiswa. Melalui acara tersebut jusalah satu cara pengenalan ga menurutnya bisa menggali pentingnya PKN bagi siapapun dan apa pun fokus ilmu yang di- ide-ide kreatif yang dimiliki oleh
mahasiswa. “Mahasiswa harus jeli serta tau pedoman pembuatan proposal yang baik dan benar,” tutur Nuraini, Kamis (2/5). Sementara itu Novita Ira Santika sebagai salah satu peserta dalam acara PPKM tersebut mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebenarnya banyak mahasiswa yang memiliki ide-ide kreatif, namun terhambat oleh minimnya pengetahuan tentang prosedur pembuatan PKM itu sendiri. Ia berharap dari fakultas lain juga bisa mengadakan hal yang serupa. “Saya tertarik karena saya ingin menunjukkan kreatitas saya dan ingin mengetahui bagaimana caranya membuat proposal yang baik dan benar,” tuturnya, Kamis (2/5). [Cindy/NAM]
UMS, Koran Pabelan – Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Program Studi (Prodi) Ilmu Quran dan Tafsir (IQT) berhasil meraih juara III dalam perlombaan Mushabaqah Khathil Quran (MKQ) Dekorasi (D). Perlombaan tersebut merupakan rangkaian acara National Quran Competition (NQC) yang diadakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
S
Pelatihan PKM
Sarana Mahasiswa Asah Kreatitas UMS, Koran Pabelan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) menyelanggarakan Pelatihan Program Kreatitas Mahasiswa (PPKM). PPKM yang dilaksanakan di ruang seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini merupakan upaya untuk melatih kreatitas mahasiswa dalam membuat inovasiinovasi baru yang memiliki
manfaat dan nilai saing, Kamis, (2/5).
S
Kirimkan Opini mu ke lpmpabelanums@gmail.com jangan lupa sertakan identitas diri dan foto
WARTA KAMPUS
7
Foto: Riki Efendi/ Koran Pabelan
Kamis, 9 Mei 2019
Tausiyah: Sofyan Anif selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengisi materi pada grand opening dalam acara Gema Kampus Ramadan 1440 H dengan tema “Implementasi Nilai Keislaman di Era Milenial Menuju Kampus yang Berkemajuan” di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais kampus dua, Minggu (5/5). Sambungan Halaman 1 Belum Ada...
membentuk kepanitian penyelenggara pembentukan BEM-U. “Kemahasiswaan hanya memfasilitasi, kami tidak mengetahui hasil rapat agar tidak mengintervensi hal itu,” tutur Suryadi, Kamis (2/5). Miftakhurrohman, selaku salah satu pemimpin perwakilan dari DPM-F, menyampaikan hasil dari
rapat koordinasi I. Dalam rapat itu membahas mengenai konsep pembentukan BEM-U dan penyelesaian permasalahan BEM-U sebelumnya. Namun, setelah rapat itu perkembangan pembentukan BEM-U masih belum terlihat jelas. “Belum jelas perkembangannya, masih dalam menentukan konsep dan penyelesaian
masalah,” ungkap Miftah, Kamis (2/5). Miftah juga menambahkan, akan diadakannya rapat koordinasi jilid II untuk lebih mempererat komunikasi antar fakultas. Hal tersebut dimaksudkan untuk membahas lebih mendetail mengenai konsep terbentuknya BEM-U. Rapat koordinasi jilid II
dis-continue atau hilang, cukup mem-buat rugi, pasalnya biaya untuk hal tersebut relatif mahal. “Apalagi membuat scopus q1 sudah seperti disertasi susah sekali padahal itu kan gratis dan nanti akan dapat kompensasi dari pihak universitas atau pemerintah sekitar 60 juta tapi membuatnya bisa tiga tahun tidak selesai,” ujar Syamsudin. Hambatan lain datang dari aturan baru kepegawaian yang mengharuskan lector kepala umur 60 tahun harus pensiun dan untuk menjadi lector kepala harus membuat jurnal internasional bereputasi. Selaku Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Syamsul Hidayat, menjelaskan bahwa dengan tidak
adanya guru besar tidak akan memengaruhi proses belajar mengajar, tetapi mungkin berpengaruh pada kualitas akademik. Walaupun title akademik yang tertinggi adalah doctor, tetapi untuk guru besar terkait dengan jabatan fungsional akademik dan karier seorang dosen mulai dari asisten ahli, lector, lector kepala setelah itu guru besar. “Kalau untuk S1 sebenarnya doctor dan S2, kalau S2 dan S3 baru ada profesor," jelasnya, Senin (29/4).
itu akan diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2019 mendatang di Auditorium Djazman. Ada pun harapan dari hasil rapat tersebut adalah dapat lebih memperjelas perkembangan mengenai pembentukan student government. [DACK]
Sambungan Halaman 1 Tak Mudah...
menjelaskan bahwa syarat untuk menjadi guru besar tergantung pada pangkat yang sekarang dijabat. Contohnya lektor kepala, syaratnya kurang dari 150 kumulatif (kum) di mana ijazah strata (S) 3 ada 50 kum berarti kurang 100 kum. Syarat lainnya untuk siapa pun dosen tidak tergantung pada pangkat harus mempunyai jurnal internasional bereputasi bisa Scopus atau pun Thomson. "Scopus minimal Scopus q3, q4 tidak bisa,” jelasnya, Jumat (26/4). Dalam pembuatan jurnal juga banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari menulis jurnal bereputasi, memasukkan data ke Scopus, dan mengajukannya. Jika ternyata hasil yang didapat
batan fungsional guru besar. Akselarasi yang diadakan UMS adalah bentuk untuk mendukung para dosen yang ingin menjadi guru besar. Ada pun kegiatan yang dilakukan seperti mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan jurnal terindeks scopus yang diselenggarakan di Malaysia untuk beberapa hari. Fattah Santoso dan Mohammad Ali, dua orang dosen yang dikirimkan FAI untuk mengikuti pelatihan tersebut. “Mungkin pak Ali nggak masuk tapi yang jelas pak Fattah duSyamsul Hidayat juga menjelas- luan yang diupayakan, mudahkan, alasan tidak adanya guru be- mudahan pak Fattah masuk,” hasar di FAI dikarenakan FAI berada rapnya, Senin (29/4).[HA] di bawah kementrian agama yang banyak mengalami kesulitan dalam prosedural untuk meraih ja-
8
VARIA UNIVERSITAS
Kamis, 9 Mei 2019
SBMPTMu
Mulai Berlaku Untuk Semua Fakultas tem Computer Based Test (CBT). Jika tahun lalu SBMPTMu hanya dibuka untuk Fakultas Kedokteran saja, kini telah dibuka untuk seluruh fakultas. Meskipun UMS menggunakan SBMPTMu tetapi juga masih menggunakan sistem One Day Service (ODS) sebagai sistem internal. Pelaksanaan SBMPTMu dibedakan menjadi dua, yakni seaat ini SBMPTMu diikuti leksi untuk Fakultas Kedokteran oleh 67 Perguruan Tinggi Umum atau Fakultas Kedokteran Muhammadiyah/Aisyiyah Gigi (FKG) yang dilaksanakan (PTMA) yang ada di seluruh Indo- pada 7 Juli, dan akan diumumkan nesia dengan menggunakan sis- 11 juli 2019. Untuk fakultas non UMS, Koran Pabelan – Memasuki tahun kedua, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (SBMPTMu) kini dibuka untuk semua fakultas. Pendaftaran SBMPTMu dibuka mulai tanggal 29 April hingga 3 Juli mendatang.
S
kedokteran seleksinya akan diadakan pada 21 Juli 2019 dan diumumkan pada 25 Juli 2019. Akan tetapi, dalam SBMPTMu ini terdapat jumlah batasan kuota calon mahasiswa yang ditentukan. “SBMPTMu ini seleksi Perguruan Tinggin Muhammadiyah se Indonesia, itu hanya memakan kuota kurang lebih masing-masing prodi itu 10 calon mahasiswa,” ujar Muhammad Da’i, Jumat (3/5). Triyono, selaku ketua Biro Administrasi Akademik (BAA), ia menuturkan bahwa SBMPTMu ini
juga mempermudah calon mahasiswa yang akan memasuki Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di seluruh Indonesia.“SBMPTmu ini memfasilitasi calon mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia, misalnya calon mahasiswa yang ada di Papua itu tesnya bisa di Papua dengan cara mengikuti tes SBMPTMu ini, tinggal memilih prodi dan universitas yang akan dituju.” Jelasnya, Jumat (3/5). [Munasifah/LL]
67
PTMA Seluruh Indonesia
Fakultas Kedokteran* 7 Juli 2019 Fakultas non kedokteran 21 Juli 2019
Menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) Dibuka untuk seluruh fakultas
2
Kloter Pelaksanaan
10
Kuota Mahasiswa
Fakultas Kedokteran diumumkan 11 Juli 2019 Non Fakultas Kedokteran 25 Juli 2019
“SBMPTMu ini seleksi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Desain: Freepik
se Indonesia, itu hanya memakan kuota kurang lebih
*Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi
masing-masing prodi itu 10 calon mahasiswa,”
2
Pengumuman
-Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt.Wakil Rektor I
Infografis: Ahlan Fauzan/ Koran Pabelan
*Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi